Upload
ngonhan
View
247
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
PEMAHAMAN RESTORAN MASAKAN BALI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori/kajian pustaka ataupun literatur yang
berkaitan dengan Restoran Masakan Bali di Denpasar, pemahaman terhadap proyek sejenis
serta spesifikasi umum proyek yang diperoleh dari sistesis/kesimpulan dari perbandingan
antara teori pada literatur dan studi banding yang dilakukan terhadap proyek sejenis.
2.1. Pemahaman Pustaka
Pemahaman Pustaka ini menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan restoran
masakan Bali, terkait dengan pengertian judul serta pembahasan masing-masing.
2.1.1. Pengertian Restoran
Restoran merupakan salah satu public space yang makin banyak dikunjungi
masyarakat metropolis sebagai salah satu alternative sebagai ruang interaksi baru (Mirly,
Fameida. 2010:8).
Pengertian restoran (Marsum,1994:7), restoran adalah suatu tempat atau bangunan
yang diorganisasi secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan yang baik kepada
semua tamunya baik berupa makan dan minum.
Dari beberapa uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa restoran adalah usaha
bisnis yang menyediakan makanan dan minuman untuk dijual kepada konsumen. Kata
7
restoran mencakup berbagai jenis operasi jasa makanan. Restoran merupakan tempat yang
melayani kebutuhan biologis manusia dan juga kebutuhan sosial dalam masyarakat. Jadi
alasan-alasan orang untuk pergi ke restoran memang untuk mencari makanan tetapi ada juga
yang pergi ke restoran untuk bersosialisasi, menghilangkan rasa jenuh / bosan, mencoba
makanan-makanan yang baru dan tidak biasanya tersaji di rumah, dan lain-lain.
2.1.2. Macam-macam Restoran
Menurut Marsum WA restoran terdiri dari beberapa tipe yaitu (Marsum,1994: 8) :
a. A’la Carte restaurant.
Restoran yang telah mendapat izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan
banyak variasi, tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap
makanan alam restoran ini memiliki tarif sendiri-sendiri.
b. Table D’hote restaurant.
Restoran yang khusus menjual satu susunan menu yang lengkap (hidangan pembuka
sampai hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula.
c. Coffee shop atau Brasseire.
Restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, tamu bisa mendapatkan
makan pagi, makan siang, dan makan malam secara cepat dengan harga yang pantas.
Pada umumnya system pelayanannya adalah American service.
d. Café.
Restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue), sandwich (roti isi), kopi dan
teh. Pilihan makanan terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol.
e. Canteen.
Restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau sekolah, tempat para pekerja dan
pelajar bisa mendapatkan makan siang dan coffee break.yaitu minum kopi disertai
makanan kecil untuk selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat dan
seminar.
f. Continental Restaurant.
Restoran yang menitik beratkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan
elaborate atau megah. Bersuasana santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu
yang ingin makan secara santai dan rileks.
g. Carvery.
Restoran yang sering berhubungan dengan hotel dimana para tamu dapat mengiris
sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka inginkan dengan harga yang telah
ditetapkan.
8
h. Dining room.
Dining room yang terdapat di hotel kecil seperti motel atau inn, merupakan tempat
yang lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dining room pada dasarnya
disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel yang bersangkutan, namun juga
menerima tamu dari luar.
i. Discotheque.
Restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil mendengarkan alunan
musik, juga menampilkan live band. Bar adalah salah satu fasilitas utama dalam seduah
diskotik, hidangan yang tersedia umumnya berupa snack.
j. Fish and Chip Shop.
Restoran yang banyak terdapat di Inggris, pengunjung dapat membeli bermacam-
macam keripik dan ikan goring, biasanya berupa ikan cod, dibungkus dalam kertas dan
dibawa pergi, jadi makanannya tidak dinikmati ditempat itu.
k. Grill Room.
Restoran yang menyediakan bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara
restoran dengan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih
sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri proses memasaknya.
l. Inn Tavern.
Restoran dengan harga cukup yang dikelola oleh perorangan di tepi kota.Suasananya
dibuat sangat dekat dan ramah dengan tamu-tamu, sedangkan hidangannya pun lezat-
lezat.
m. Night Club / Super Club
Restoran yang pada umumnya mulai dibuka menjelang larut malam, menyediakan
makan malam bagi tamu-tamu yang ingin santai. Dekorasinya megah, pelayanannya
mewah. Band merupakan kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian
resmi dan rapi sehingga menaikkan gengsi tempat itu.
n. Pizzeria.
Restoran yang khusus menjual pizza. Makanan lain berupa spaghetti dan makanan khas
Italia yang lain.
o. Pan Cake House.
Restoran yang khusus menjual pan cake dan crepe yang diisi berbagai macam manisan
didalamnya.
p. Pub.
Pada umumnya merupakan tempat hiburan umum yang mendapat izin untuk menjual
minuman beralkohol dan bir. Para tamu mendapatkan minumannya dari counter, dan
9
dapat dinikmati dengan berdiri atau duduk. Hidangan yang disediakan berupa snack dan
sandwich.
q. Snack Bar / Café / Milk bar.
Restoran yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat, dimana para tamu
mengumpulkan makanannya diatas baki yang diambil dari meja counter makanan dan
kemudian membawanya ke meja makan. Para tamu bebas memilih makanan yang
disukainya seperti hamburger, sausages dan sandwich.
r. Specially restaurant.
Restoran yang suasana dan dekorasinya disesuaikan dengan tipe makanan khas yang
disediakan. Restoran ini menyediakan masakan Cina, Jepang, India, Italia dan
sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara negara tempat asal
makanan spesial itu.
s. Terrace restaurant.
Restoran yang terletak diluar bangunan. Namun masih berhubungan dengan ruangan
induknya. Di negara-negara barat pada umumnya restoran tersebut hanya buka pada
musim panas saja.
t. Gourmet restaurant.
Restoran yang menyelenggarakan pelayanan makan dan minum bagi orang-orang
yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan minuman. Keistimewaan
restoran ini adalah makanannya yang lezat, pelayanan yang mewah dan harganya cukup
mahal.
u. Family tipe restaurant.
Restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman bagi tamu-tamu
keluarga atau rombongan dengan harga yang terjangkau.
v. Main Dining room.
Ruang makan utama restoran yang pada umumnya terdapat di hotel-hotel besar,
dimana penyajian makanannya secara resmi, pelan namun terikat oleh peraturan yang
ketat. Servisnya bisa menggunakan pelayanan ala Perancis atau Rusia. Tamu-tamu yang
hadir pada umumnya berpakaian resmi dan formal.
Dari berbagai jenis-jenis restoran yang terdapat di sub bab 2.1.2, dapat disimpulkan
restoran masakan Bali ini termasuk kedalam tipe restoran A’la Carte restaurant. Yaitu
restoran yang telah mendapat izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak
variasi, tamu bebas memilih sendiri makanan yang mereka inginkan. Tiap makanan restoran
ini memiliki tarif sendiri-sendiri.
10
2.1.3. Aspek Utama Sebuah Restoran
Menurut Mukhtar (2004:17) keberhasilan restoran dapat dilihat bila restoran tersebut
telah memenuhi aspek-aspek utama yang dapat menentukan keberhasilan operasional sebuah
restoran. Adapun aspek yang dimaksud adalah G. Factor yang terdiri atas Good Food, Good
Location and Parking Facilities, Good Atmosphere, Good Reputation, Good Pleasant and
Courteus Service. Good Food yaitu makanan yang disajikan kepada tamu dalam keadaan
fresh dan sistem pengelolaan yang baik, penyimpanan bahan baik, peralatan dan pelengkapan
berkualitas tinggi dan higienis, cita rasa makanan baik dan sesuai dengan lidah pemesananya.
Good Location and Parking Facilities yaitu lokasi restoran harus stretegis, dimana
faktor mengenai lokasi ini dijadikan pedoman bila mendirikan usaha restoran. Namun untuk
restoran yang dibuka sebagai fasilitas, kerena itu hotel juga tidak dapat mengabikan faktor-faktor
ini, begitu keamanan kendaraan yang diparkir di luar hotel. Oleh sebab itu harus mudah terlihat,
mudah dijumpai, memeliki daya tarik dengan pemilihan warna atau ornamen khusus serta tidak
berada pada lokasi yang jauh. Good Atmosphere yaitu suasana yang nyaman dan menyenangkan
perlu diciptakan melalui penampilan interior dan eksterior yang seimbangan serta dekorasi yang
digunakan, pemelihan warna dan fasilitas yang lengkap, seperti toilet, kursi dan meja yang
berkualitas baik, table set-up yang lengkap dan sebagainya.
Good Reputation yaitu restoran harus memiliki reputasi yang baik yang meliputi
pelayanan, pengelolaan, prestasi dan lain-lain, sehinga menjadi buah bibir masyarakat / tamu.
Good Pleasant and Courteus Service yaitu tata saji dilakukan dengan begitu
mengesankan, menyenangkan serta memuaskan prmusaji dapat memberikan sugesti bagi tamu
mereka yang kurang memahami keinginannya dan menyajikan makanan dengan tata saji yang
berkualitas, sopan dan ramah. Melalui faktor ”Good“ tersebut diharapkan tujuan yang ingin
dicapai di dalam pengelolaan suatu restoran yakni mendapatkan keuntungan dan memberikan
kepuasan bagi para tamu dapat tercapai.
2.1.4. Elemen Ruang Restoran
Masyarakat tertarik kepada sebuah restoran bukanlah terhadap makanannya semata.
Meskipun itu bagian yang penting, makanan hanyalah sebagian dari cerminan dari sebuah
restoran, yang lebih penting adalah cara bagaimana seseorang nyaman di sebuah restoran.
Atmosfer terdiri dari segala sesuatu yang membuat orang-orang terkesan. Desain bangunan,
dekorasi dan skema interior, tekstur dinding, layanan dan juga makanan keseluruhannya
mencipatakan suasana yang rileks. Tidak semua orang menginginkan respons emosional yang
sama dari suasana restoran. (Mirly, Fameida. 2010:29).
11
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat terhadap persepsi sebuah
atmosfer yaitu faktor penglihatan, sentuhan, penciuman, pendengaran, suhu dan tempo :
a. Penglihatan
Penglihatan melibatkan persepsi warna, pencahayan, harmonis, kontras dan ruang.
b. Sentuhan
Tekstur dinding, tirai, meja dan latai memiliki nilai imajinasi tersendiri. Persepsi kontak
tubuh, kursi nyaman, lantai dan lain-lain semua berkontribusi ke atmosfer.
c. Penciuman
Bau yang menyenangkan dapat memberikan kontribusi positif pada atmosfer. Aroma
kopi, roti, bunga segar dan wewangian dapt meningkatkan nafsu makan.
d. Pendengaran
Tingkat kebisingan percakapan, palayanan, dapur dan music mempengaruhi suasana.
Tingkat kebisingan yang dapat diterima oleh telinga dipengaruhi oleh tingkat usia.
e. Suhu
Sebuah kenyamanan ruangan yang hangat dan makanan panas menggambarkan perasaan
kualitas tinggi, keanggunan dan santai.
f. Tempo
Atmosfer dipengaruhi oleh tempo pelayanan, tempo bersantap harus sesuai dengan citra
restoran. Biasanya tempo disebuah restoran mewah lebih santai dari pada di sebuah
restoran cepat saji.
2.1.5. Susunan Organisasi di Restoran
Departemen / section yang erat hubungannya dengan restoran adalah kitchen, bar,
steward, cashier, accounting, house keeping departement, laundry, front office, purchasing,
storing, cost control, engineering, dan transportation. Penjelasannya masing-masing sebagai
berikut (Marsum,1994:73) :
1. Kitchen (bagian dapur): restoran mutlak perlu berhubungan dengan bagian dapur, sebab
setiap pesanan yang berupa makanan dibuat di dapur.
2. Bar: segala minuman, baik yang tidak mengandung alkohol atau soft drink maupun yang
mengandung, disiapkan di bar, kecuali teh dan kopi yang disiapkan di pantry.
3. Steward: merupakan bagian yang bertugas di bidang pengadaan peralatan serta pencucian
alat-alat kotor di dapur.
4. Cashier (kasir): bagian yang memberi harga pada bill tamu, menerima uang pembayaran
tamu, memberikan kembalinya, membuat dna menyampaikan laporan penjualan.
12
5. Accounting (bagian keuangan): bagian yang mengurus segala hal tentang pembayaran
pada restoran termasuk di dalamnya.
6. Laundry: uniform, napkin, glass towels, table cloth dan lain sebagainya untuk keperluan
operasianal restoran disediakan oleh laundry termasuk pencucian dan perbaikannya.
7. Front Office adalah sumber informasi dari operasional restoran secara keseluruhan.
8. Purchasing: bertugas membeli segala bahan mentah yang akan diolah di dalam dapur.
9. Storing: semua barang yang dibeli purchasing, agar tahan lama dan dapat diatur
penggunaannya, disimpan oleh bagian storing.
10. Cost Control: semua harga dan minuman yang ada direstoran ditentukan oleh bagian Cost
Control bekerja sama dengan Food and Beverage Manager, dan Sous Chef’s.
11. Engineering: dekorasi lampu, AC, pengeras suara, serta peralat dapur dirawat serta
diperbaiki oleh engineering.
12. Transportation: kendaraan yang digunakan untuk mengangkut seluruh alat restoran
termasuk makanan dan minumannya, meja, kursi, serta stafnya, maka dibutuhkan
kendaraan.
2.1.6. Pengertian Masakan Bali
Pangan adalah persembahan, rasanya sesuai dengan kepercayaan bahwa bumi ini
dulunya sepi, kosong, gelap dan hampa. Sang Hyang Widi Washa dengan kekuatannya
sebagai Tuhan Maha Pencipta, membagi dirinya menjadi tiga perwujudan: Dewa Iswara,
Dewa Brahma dan Dewa Wisnu. Ketiga manifestasi Tuhan ini mempunyai tugas masing-
masing. Dewa Brahma ditugaskan menciptakan dunia, tumbuhan, sawah dan gunung. Karena
Dewa Brahma dikenal juga dengan nama Sanghyang Jagat Karana. (Agung, Nanik Mirna,
2010:12)
Beberapa jenis masakan Bali adalah sebagai kelengkapan upacara persembahyanagan
masyarakat Bali. Olahan yang diperuntukan bagi sesaji persembahyangan mempunya istilah
sendiri yang disebut Dharma Caruban. Kata ini terdiri dari dua kata yaitu Dharma dan
Caruban. Dharma berarti ‘ilmu’ sedangkan Caruban mengandung arti ‘olahan’ yang dipakai
sebagai sara upacara. (Agung, 2010:29)
Dari beberapa pengertian di atas, masakan Bali dapat diartikan sebagai masakan yang
diolah dan dibuat oleh masyarakat lokal Bali secara turun temurun dengan menggunakan
perpaduan bumbu lokal (basa) yang memiliki rasa dan aroma spesifik yang tidak dimiliki oleh
daerah lainnya dan juga tidak hanya dinikmati oleh masyarakat namun juga diperuntukan
sebagai kelengkapan upacara persembahyangan untuk para dewa-dewi (Putri.all, 2013:10).
13
2.1.7. Menu
Pada pengertian pada umumnya, kata menu mempunyai tiga macam arti yaitu sebagai
berikut: (Marsum,1994:81):
1. Menu sebagai daftar makanan, (pada umumnya diikuti dengan harga makanannya).
2. Sebagai makanan yang disajikan.
3. Menu dapat berarti sebagai hidangan yang disajikan pada waktu tertentu. Misalnya
makan pagi, makan siang dan makan malam.
Penjabaran dibawah ini adalah tentang masakan khas dari masing-masing kabupaten yang ada
di Bali dan nantinya akan bisa dipilah dimana untuk menentukan menu yang akan ada di
restoran ini.
Kabupaten Buleleng
Masakan atau makanan yang terdapat di kabupaten Buleleng dan sudah menjadi masakan
khas daerah ini yaitu: blayag, jukut buangit, sudang lepet, serapah, sate bekul, Gerang
meginda, be bajo, orog-orog, bubuh mengguh kedongkol, jukut rambanan dan jukut
undis. Begitu juga dengan minumannya: es bir, es rujak, es jamur dan es loloh.
(Balipostonline, 2013)
Kabupaten Bangli
Masakan dari daerah Bangli yaitu: mujair nyatnyat, sate tahu, sate mujair dan pesan
celengis (Hasil kuisioner,2014)
Kabupaten Gianyar
Masakan dari daerah Gianyar yaitu: babi guling, ayam betutu,bebek betutu, jukut urab dan
lawar gedang, begitu juga dengan minumannya: jus ubi/sela dan jus durian. Ada juga
panganannya: jaja bulung, jaja timus (Putri.all, 2013:12)
Kabupaten Jembrana
Masakan dari daerah Jembrana yaitu: lontong serapah dan lawar klungah. Ada juga
panganannya: kue bendu, kue range, kacang srondeng (Hasil kuisioner, 2014)
Kabupaten Karangasem
Masakan dari daerah Karangasem yaitu: pencok sagu, sate lilit, nasi sela, be kokak
mekuah. Dari minuman khasnya: arak, tuak dan wine salak. Dan ada juga panganannya:
bubuh sagu (Hasil kuisioner, 2014)
Kabupaten Klungkung
Masakan dari daerah Klungkung yaitu: serombotan, sate languan, ledok, lawar kuwir.
(Hasil kuisioner, 2014)
14
Kabupaten Tabanan
Masakan dari daerah Tabanan yaitu: entil, bubuh gelentung, sambel mekeber, sela basa
lengis, abon ikan, pepes lindung, belut bumbu kelapa, bola kakul cincang, plecing gondo,
kolak labu (situs resmi Pemerintah Kabupaten Tabanan,2014}
Denpasar
Masakan dari daerah Denpasar yaitu: tongkol asap, sambel matah,
sate kakul, lawar cumi, krupuk klejat (denpasarkota.go.id)
Kabupaten Badung
Masakan dari daerah Badung yaitu: tipat kalas, kuah komoh, lawar don blimbing, sate
bina, nasi sela taluh (Hasil kuisioner, 2014)
Adapun ini juga masakan Bali yg sudah tidak asing lagi dimata masyarakat Bali dan di
berbagai kabupaten juga menyediakan makanan ini, namun dengan olahan yang berbeda dan
penampilannya juga dengan nama yang sama sendiri (Wikipedia,masakanBali.com).
Makanan :
2.2. Pemahaman Standar dan Aturan
Pemahaman ini merupakan pemahaman mengenai standar dan aturan yang
berhubungan dengan rumah makan atau restoran yang direncanakan.
2.2.1 Perencanaan Rumah Makan atau Restoran
Sebelum sebuah restoran dibangun, urutan keorganisasiannya harus direncanakan
dengan hati-hati (Neufert,1996). Sangat esensial untuk menetapkan makanan apa yang akan
Jukut Urab
Lawar
Nasi Bubuh
Nasi Yasa
Penyon
Pesan Clengis
Pesan Polo
Sate Pelecing
Tum
Urutan
Babi Genyol
Be Pasih Mesambel Matah
Berengkes
Grangasem
Jukut Ares
Daluman Kopi Bali Loloh
• Bubuh Sagu • Bubuh Sumsum • Jaja Begina • Jaja Bendu • Jaja Bikang • Jaja Godoh • Jaja Ketimus
• Jaja Klepon • Jaja Laklak • Jaja Serat • Jaja Sumping • Jaja Uli • Jaja Wajik
• Rujak Manis • Rujak Sera • Rujak Tibah • Rujak Bancih • Rujak Bulung • Rujak Cuka • Rujak Kuah Pindang
Minuman :
Penganan/Kudapan:
15
disajikan, beserta kualitas dan kuantitasnya. Harus ditentukan akan menjadi A’la Carte
dengan menu tetap atau berubah-ubah, plate atau table service, penyajian sendiri atau dengan
sistem campuran. Sebelum menentukan layout penting mengetahui antisipasi jumlah dan jenis
pengunjung. Posisi site akan menentukan apa tipe restoran yang cocok.
Ruang utama sebuah restoran adalah ruang makan pengunjung dan fasilitas-fasilitas
lainnya menyesuaikan dengan tipe aktifitas. Sebaiknya tedapat beberapa meja dan kursi
tambahan agar pengelompokkan meja lebih fleksibel. Ruang makan yang luas bisa dibagi
menjadi beberapa zona. Dapur, gudang, ruang delivery, toilet, dan area servis lainnya
sebaikknya dikelompokkan sekeliling ruang makan, tetapi toilet boleh pada lantai yang
berbeda. Kolom struktur pada ruang makan sebaiknya diletakkan di tengah-tengah
sekelompok meja atau pada pojok sebuah meja (Neufert, 1996). Bila digambarkan bisa dilihat
pada Gambar 2.1 – Gambar 2.4.
2.2.2 Perlengkapan Restoran
Menurut Mukhtar (2004:18) ada beberapa jenis perlengkapan yang harus tersedia
dalam sebuah restoran, yaitu perlengkapan restoran, perlengkapan meja makan, perlengkapan
makan, dan linen meja makan. Perlengkapan restoran terdiri dari meja, kursi, side stand/
board, dispencer counter, dan gueridon. Meja bisa dalam berbagai bentuk seperti bulat, elips,
persegi/persegi panjang.
Gambar 2.1 Lay-Out Fungsional Restoran Kecil
Sumber: Neufert,1996
Gambar 2.2 Lay-out Tempat Duduk Minimal
Sumber: Neufert,1996
Gambar 2.3 Lebar Ruang Jalan
Sumber: Neufert,1996
Gambar 2.4 Fasilitas Toilet
Sumber: Neufert,1996
16
Ukuran ideal meja panjangnya + 80-85 cm dan lebarnya + 60 cm, dan meja bundar
dengan diameter + 90-120 cm ideal untuk 4 orang. Kursi yang ideal memiliki tinggi tempat
duduk + 45 cm dari lantai, tinggi bandan sandaran 90-100 cm dari lantai, dan dalamnya
tempat sandaran dari ujung kursi + 45 cm. (Neufert, 1996 ). Untuk gambar ukuran meja dan
kursi bisa dilihat pada Gambar 2.5.
Side stand atau side board merupakan perlengkapan yang berbentuk meja atau
lemari/rak, fungsinya sebagai alat bantu pelayanan yaitu tempat penyimpanan pelayanan dan
bumbu-bumbu. Memiliki kotak atau laci dan dikelompokkan menurut jenisnya. Dispencer
counter adalah sebuah meja panjang yang biasanya diletakkan di tempat yang strategis di
sudut ruangan restoran. Fungsinya sebagai tempat meletakkan sementara makanan yang baru
diterima dari dapur atau meletakkan peralatan kotor sebelum dikirim ke dishwashing area.
Gueridon adalah kereta dorong yang digunakan untuk membawa makanan dalam jumlah yang
banyak, juga untuk keperluan clear-up peralatan dari meja tamu.
Perlengkapan meja makan (table accecories) terdiri dari salt and pepper shaker,
ashtray (asbak), flower vase, table number, creamer/milk jug, napkin, sugar bowl dan sugar
spoon, candle holder, jam dish and spoon. Peralatan makan (equipment) yang dipergunakan
pada bagian restoran cukup banyak jenisnya sehingga dapat digolongkan menjadi beberapa
jenis, yaitu silverware/cutlery, chinaware, dan glassware. Silverware/cutlery adalah alat-alat
sejenis pisau yang digunakan untuk memotong. Silverware terbuat dari bahan stainless steel
Gambar 2.5 Standar Ukuran Meja dan Kursi
Sumber: Neufert,1996
17
atau bahan perak, bentuknya berupa garpu, sendok makan sendok teh, pisau dan garpu ikan,
pisau daging, pisau tanggung (untuk memotong mentega).
Chinaware adalah peralatan pecah belah yang terbuat dari keramik, porselin atau
tembikar untuk keperluan operasional restoran. Pada suatu restoran digunakan satu model
chinaware saja, tapi tidak tertutup kemungkinan sebuah restoran menggunakan beberapa
chinaware. Alat ini berupa plate (piring) dan Cup and saucer (cangkir). Glassware adalah
peralatan restoran yang digunakan untuk minum dan terbuat dari kaca. Beberapa jenis
glassware adalah champagne glass, wine glass, highball glass, water goblet, old fashioned
glass, collins glass.
Linen meja makan ada beberapa macam yaitu :
a. Moulton/silincer. Berfungsi sebagai :
- Meredam bunyi yang timbul akibat terbenturnya alat makan dengan permukaan meja
- Agar permukaan meja tidak rusak akibat hidangan yang disajikan dalam keadaan
panas
- Agar permukaan meja terhindar dari noda akibat dari saus yang tumpah
b. Place mats berfungsi sebagai pengganti table cloth tetapi ada kalanya dipergunakan
sebagai alas table set-up.
c. Table cloth (taplak meja)
d. Guest napkin yang berfungsi sebagai pembersih mulut.
e. Skirting yang biasanya dipergunakan pada buffet table sebagai penutup meja samping.
f. Cleaning towel dan glass towel.
2.2.3. Dapur
Dapur merupakan tempat dilakukannya proses memasak makanan yang akan disajikan
kepada konsumen. Dapur merupakan komponen terpenting dalam sebuah restoran karena
penentuan keberhasilan berasal dari ruangan ini, dapur yang baik dan bersih dapat
menghasilkan kualitas makan yang istimewa.
Dalam sebuah dapur terdapat struktur aktifitas yang dilakukan dari menyimpan
makanan, sampai bersih-bersih (Baden-Powell, 2005) yaitu store, wash, prepare, cook, serve,
dan eat. Store adalah menurunkan dan membuka bahan makanan dan menyimpannya dalam
kulkas, freezer, rak, atau lemari. Wash adalah membersihkan, mengupas, memotong,
mengayak bahan makanan dan membersihkan peralatan. Prepare adalah aktifitas menimbang,
mengaduk, dan mempersiapkan bahan. Cook adalah melakukan proses memasak makanan
seperti merebus, menggoreng, memanggang, dan memanaskan.
18
Serve adalah menyajikan makanan serta peralatan yang diperlukan seperti piring,
sendok, dan lain-lain. Eat adalah duduk di meja dan makan. Setelah urutan aktifitas tersebut
selesai dimulai siklus pengembalian yaitu clear dan wash up. Clear adalah menempatkan
peralatan yang kotor ke tempat pencucian, dan menyimpan kembali bahan makanan yang
tidak terpakai ke kulkas dan lemari. Wash Up adalah membuang sampah,
membersihkan/mencuci peralatan, mengeringkan, dan menyimpan kembali. Dalam diagram
berikut terlihat bahwa terjadi penyilangan dalam sirkulasi. Tempat pencucian diperlukan
untuk preparasi dan bersih-bersih. Untuk diagram pola sirkulasi dalam dapur dapat dilihat
pada Gambar 2.6.
Dari urutan kerja yang ditampilkan di atas, akan terlihat ada tiga aktifitas yang
berhubungan dengan tiga alat utama yaitu kulkas, sink (tempat pencucian), dan cooker
(tempat memasak). Hubungen antara ketiga alat tersebut seringkali disebut dengan the work
triangle (segitiga pekerjaan). Untuk diagram segitiga pekerjaan dapur, dapat dilihat pada
Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Diagram Segitiga Pekerjaan Dapur
Sumber: Baden-Powell,2005
Gambar 2.6 Diagram Pola Sirkulasi Dalam Dapur
Sumber: Baden-Powell,2005
19
Jarak optimal segitiga pekerjaan dapur adalah antara 3.6 meter sampai 6.6 meter. Jika
kurang dari 3.6m maka jaraknya terlalu pendek dan pekerjaan akan terganggu. Jika jaraknya
lebih panjang dari 6.6m maka pekerjaan akan lebih lambat karena terlalu jauh dan cepat
mengalami kacapekan. Jika diaplikasikan ke gambar bisa dilihat pada Gambar 2.8 untuk
Segitiga pekerjaan dapur dan Gambar 2.9 untuk Jenis-jenis segitiga pekerjaan dapur:
Terdapat 5 jenis bentuk dapur yang menggunakan segitiga pekerjaan dapur yaitu :
Gambar 2.8 Segitiga Pekerjaan Dapur Pada Gambar
Sumber: Baden-Powell,2005
Gambar 2.9 Jenis-jenis Segitiga Pekerjaan Dapur
Sumber: Baden-Powell,2005
20
Dapur tradisional Bali khususnya untuk olahan daging babi guling ini masih
memasaknya dengan cara tradisional begitu juga dengan alatnya. Kenapa disebut babi guling,
dikarenakan cara memasaknya dengan mengguling-gulingkan babi diatas bara api selama
berjam-jam. Kadangkala pembakarannya berlangsung sampai 2-3 jam. Babi guling ini
dibumbui dengan cara memasukkan bumbu-bumbu ke dalam perutnya. Dibawah ini terdapat
gambar dimana cara memasak dengan dapur khususnya. Untuk melihat dapur pada cara
mengolah babi guling dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Namun dilihat dari cara pengolahan sampai proses memanggang babi guling dengan
cara seperti gambar diatas tidak memungkinkan dengan nantinya dapur seperti apa yang akan
berada di Restoran ini, khususnya dengan oalahan bali gulingnya. Maka jalan alternatifnya
menggunakan “PigLambRotisserieoven”. Dan bisa dilihat pada Gambar 2.11.
PigLambRotisserieoven yaitu alat yang digunakan untuk memajang/mendisplay
sekaligus menghangatkan makanan. Alat ini sangat banyak dijumpai dimall, di restoran cepat
saji atau fast food dan kedai yang menjajakan makanan yang lebih enak, apabila disajikan
hangat-hangat. Mesin ini bekerja otomatis, karena mesin ini menjaga kestabilan panas pada
suhu ruangan. Apabila anda menginginkan suhu 80 derajat, maka suhu ruangan akan terus
bertahan di suhu 80 tersebut.
Gambar 2.10 Dapur untuk mengolah babi guling Sumber: Observasi, oktober 2013
Gambar 2.11 PigLambRotisserieoven
Sumber: PigLambRotisserieoven.com
21
2.3. Pemahaman Terhadap Proyek Sejenis
Pemahaman terhadap proyek sejenis merupakan kajian terhadap suatu proyek yang
dianggap mempunyai beberapa potensi kesamaan terhadap kajian yang direncanakan sebagai
bahan perbandingan serta contoh. Kajian ini dilakukan dengan melakukan pencarian data
pada kenyataan dan melakukan pemilahan data terkait dengan Restoran Masakan Bali di
Denpasar dengan pendekatan fasilitas sejenis, kesamaan spesifikasi, serta kemiripan fungsi
lainnya.
2.3.1 Krisna Gallery & Resto
Krisna Gallery & Resto yang bertempat di jalan Diponogoro no. 146 Denpasar, ini
merupakan suatu konsep terbaru yang diusung oleh krisna wisata kuliner. Krisna gallery &
restro memiliki 3 buah restoran dan 1 buah gallery moda yang terdapat didalamnya. Untuk
tampilan Krisna Gallery & Resto bisa dilihat pada Gambar 2.12
1. Layout Krisna Gallery & Resto
Untuk layout krisna gallery & resto ini akan dijelaskan dimana saja penempatan dari
bagian depan lobby sampai bagian belakang yaitu terdapat bagian ruang pengelola,
dan tidak lupa juga dengan letak dari ketiga restoran dan fasilitas pendukungnya.
Gambar 2.12 Krisna Gallery & Resto
Sumber: Observasi, oktober 2013
22
Keterangan :
Block Plan :
Layout Plan :
Block Plan Lantai I
Block PlanLantai II
Gambar 2.13 Layout Plan
Sumber: Observasi, oktober 2013
Gambar 2.14 Block Plan Lantai I
Sumber: Observasi, oktober 2013
Gambar 2.15 Block Plan Lantai II
Sumber: Observasi, oktober 2013
4
2
3
4
3
2
3
2
6
6 6
1
1
1
5 5
1 4
2 5
3 6
Area Krisna
Area makan
Area penyajian
Dapur
Ruang pengelola
Area makan bersama
4
Area Krisna Gallery & Resto
Parkir Pengunjung
Parkir Mobil pengelola
Parkir Motor pengelola
Gallery krisna moda
Oleh-oleh krisna
Cafetarian krisna
Area penyajian Miyabi
Dapur Miyabi
Area makan warung miyabi
Ruang pengelola krisna
Dapur men tempeh
Area makan & minum bersama
Area makan restoran misbar
Area makan restoran men tempeh
Area makan bersama
Ruang penyajian misbar
Ruang penyajian men tempeh
Ruang karyawan
Dapur misbar
23
2. Fasilitas Utama
Fasilitas utamanya tentu 3 buah restoran yang terdapat didalamnya yaitu : restoran
men tempeh, restoran misbar dan warung miyabi. Ketiga restoran ini memiliki konsep
yang berbeda-beda dari segi menu makanan yang disajikan, system pelayanannya.
a) Men tempeh ini terletak dibagian atas tepatmya dilantai 2. Men tempeh sendiri
mengandalkan masakan khas Balinya yaitu Betutu. lihat pada (Gambar 2.13)
b) Misbar adalah restoran yang berasal dari Bandung, restoran ini bersebelah dengan
Men Tempeh, misbar tersebut mengandalkan dengan menu dalam negeri namun
yang membuat restoran ini terlihat berbeda adalah dari segi design interiornya.
(lihat pada Gambar 2.14)
c) Warung Miyabi merupakan cabang dari Sushi Miya81 jakarta yang hadir perdana
di Bali. Dan juga terdapat di Krisna Gallery & Kuliner namun warung miyabi ini
terletak dibagian bawah tepatnya bersebelahan dengan pintu masuk pada bangunan
ini. Masih mengandalkan Sushi sebagai salah satu menu andalan. (lihat pada
Gambar 2.15)
3. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung dari ketiga restoran ini hamper sama seperti restoran-restoran
lainya, didalamnya terdapa : area penyajian, dapur, kasir, gudang bahan makanan,
ruang karyawan dan toilet. Dan fasilitas pendukung pada restoran ini terdapatnya
panggung dan bigscreen yang difungsikan saat hari-hari tertentu.
Gambar 2.16 Restoran Men Tempeh
Sumber: Observasi, oktober 2013
Gambar 2.19 Area penyajian, dapur di restoran Men Tempeh
Sumber: Observasi, oktober 2013
Gambar 2.17 Restoran Misbar
Sumber: Observasi, oktober 2013
Gambar 2.18 Warung Miyabi
Sumber: Observasi, oktober2013
24
Untuk warung miyabi area penyajiannya terletak langsung di sebelahnya dikarekan
penyajian masakan jepang tidak terlalu rumit dan dapurnya juga berada didekat.
Gambar ini menunjukkan bagian dari fasilitas pendukung yang berada di krisna
gallery & resto, begitu juga di dalam restorannya sendiri.
4. Fasilitas Pengelola
Sistem pengelolaan di krisna gallery & resto ini dikelola langsung krisna oleh-oleh.
Ketiga restoran yang terdapat di dalamnya tersebut mendapatkan tempat dengan cara
melalukan join langsung kepada pihak krisna, untuk system keuangan dipegang
keseluruhan oleh krisna. Jumlah pengelola ketiga restoran itu sebanyak 38 orang.
Gambar 2.20 Tampilan menu makanan, area penyajian dan dapur pada restoran Misbar
Sumber: Observasi, oktober 2013
Gambar 2.21 Area penyajian dan dapur pada restoran Miyabi
Sumber: Observasi, oktober 2013
Gambar 2.22 Fasilitas pendukung pada restoran
Sumber: Observasi 2013
25
2.3.2 Warung Sak Ade asli Gianyar
Warung sak ade ini berlokasi tepat didepan Bajra Sandhi. Konsep dari warung ini
lebih mirip seperti foodcourt, jadi di satu tempa ini terdapat berbagai menu makanan yang
memang asli gianyar yaitu ayam betutu, sate plecing, babi guling, lawar bali dan terdapat pula
mini barnya.
Gambar 2.23 Ruang pengelola dan karyawan restoran
Sumber: Observasi 2013
Gambar 2.24 Warung Sak Ade
Sumber: Observasi 2014
26
1. Layout Warung Sak Ade
2. Fasilitas Utama
Fasilitas utamanya tentu terdapat area makan dan minumnya. Diwarung Sak Ade ini
memiliki konsep penyajian menu makanannya lebih mirip seperti foodcourt, terdapat
4 kios makanan yang melengkapi warung sak ade ini, yaitu: kios babi guling, nasi
betutu, sate plecing dan lawar bali.
Gambar 2.26 Area makan dan kios
Sumber: Observasi, April 2014
U
Area makan & minum
Kios makanan
Ruang karyawan
Ruang pengelola
Toilet
Kasir
Mini bar
Parkir pengunjung
Parkir pengelola
Post satpam
KETERANGAN :
Jln. Raya Puputan Niti Mandala Renon
Gambar 2.25 Layout warung sak ade
Sumber: Observasi, April 2014
27
3. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung ini terdiri dari dapur pada kios yang ada di sana, mini bar, kasir
dan toilet. Dimana dapurnya jadi satu dengan kios makanan, lebih mirip foodcourt
yang memiliki konsep dapur seperti ini.
4. Fasilitas Pengelola
Fasilitas pengelola terdapat dibagian belakang, yaitu ruang untuk pengelola dan ruang
untuk karyawan. Warung sak ade dikelola oleh pihak swasta, mempunyai 8
waiter/waitres, 1 orang masing-masing dibagian kios makanan yang bertugas menjadi
cook + penyaji, dan 2 orang sebagai pengelola. Untuk shift kerja dibagi menjadi 2,
dari jam 10.00-18.00 dan 18.00-21.00 wita. Kapasitas pengunjung diwarung sak ade
ini 80 orang.
2.3.3 Warung Mina Renon
Warung mina berdiri sejak 18 agustus 1994, warung mina adalah warung makan
dengan gaya masakan yang memiliki ciri khas tersendiri, serta dimanjakan dengan lokasi
makan yang bernuansi alami, mulai dari bale bengong (gazebo), kolam ikan, taman asri, serta
diiringi dengan gambelan rindik khas Bali. Selain nuansa alami, masakannya juga memiliki
ciri khas Bali yang kental, mulai dari ikan gurami yang digoreng/dibakar, udang goring,
plrcing kangkung, dan ditambah dengan aroma sambal matah bongkot khas Balinya. Warung
Mina ini sudah banyak mempunyai outlet antara lain : Warung mina Peguyangan, Ubud,
Dalung, Meme Sari, Rock’n Grill, Legian, Sanur dan Warung Mina Renon. Proyek sejenis
yang diambil ialah dari Warung Mina Renon yang terletak dijalan tukad gangga no 1 Renon-
Denpasar.
Gambar 2.27 Kios, kasir dan mini bar Sumber: Observasi 2014
Gambar 2.28 Warung Mina Renon
Sumber: Observasi, April 2014
28
1. Layout Warung Mina Renon
2. Fasilitas Utama
Fasilitas utamanya tentu terdapat area makan dan minumnya. Diwarung mina ini menu
yang disajikan masih mengutamakan ikan, adapun bahan seperti ayam sebagai
pelengkap menu. Terdapat pula 9 area makan berupa bale bengong (gazebo).untuk
kapasitas pengunjung dari warung mina ini + 150 orang.
Jln. Raya Puputan Niti Mandala Renon U
Area makan & minum
Area gazebo
Mini bar dan areanya
Ruang pengelola
Dapur
Parkir pengunjung
Parkir pengelola
KETERANGAN :
Gambar 2.29 Layout warung mina renon
Sumber: Observasi, April 2014
29
3. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung dari warung mina ini terdapatnya mini bar yang berada ditengah
area makan. Mini bar ini bersebelahan langsung dengan dapur pengolahan. Dapur
warung mina jadi satu dengan area penyajian.
4. Fasilitas Pengelola
Fasilitas pengelola terdapat dibagian depan, warung mina ini dikelola oleh pihak
swasta dan setiap cabang mempunyai 1 manager dan 3 leader, kemudian mempunyai 6
waiter/waitres, dan 8 orang dibagian dapur makanan yang bertugas menjadi cook +
penyaji. Untuk shift kerja dibagi menjadi 2, dari jam 08.00-16.00 dan 16.00-23.00
wita.
2.3.4 Babi Guling Chandra
Warung babi guling Chandra ini terletak di jalan teuku umar 140 Denpasar. Rumah
makan ini terletak tepat dipusat kota tepatnya dipinggir jalan teuku umar. Konsep bangunan
dari rumah makan ini tetap menggunakan design arsitektur bali begitu juga dengan
interiornya. Menu yang diunggulkan yaitu babi guling khas bumbu Balinya dengan ditambah
lawar dan kuah balung. Warung ini memang sangat terkenal di kota Denpasar, banyak para
wisatawan mendatangi rumah makan ini hanya untuk mencicipi babi guling khas pulau Bali
ini.
Gambar 2.30 Area makan
Sumber: Observasi, April 2014
Gambar 2.31 Mini bar dan dapur
Sumber: Observasi, April 2014
30
1. Layout Warung Babi Guling Chandra
2. Fasilitas Utama
Fasilitas utamanya tentu terdapat area makan dan minumnya. Diwarung babi guling
chandra ini menu yang disajikan masih mengutamakan babi gulingnya adapun bahan
seperti sate, lawar dan kuah balung sebagai pelengkap menu, untuk kapasitas
pengunjung dari warung ini + 100 orang.
Jalan Teuku Umar 140
U
Area makan & minum
Area penyajian
Kasir
Area mengguling babi
Dapur
Parkir pengunjung
Parkir pengelola
Ruang Istirahat
KETERANGAN :
Gambar 2.32 Layout warung babi guling chandra
Sumber: Observasi, April 2014
Gambar 2.33 Fasilitas utama warung babi guling chandra
Sumber: Observasi, April 2014
31
3. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung dari warung ini yaitu terdapatnya dapur langsung untuk
mengguling babi tersebut yang terletak di belakang warung chandra ini. Dan dapur
bahan dan pengolahanya jg terdapat dibelakang, dari dapur penyajian terdapat di areal
depan dan disana juga menyajian pemesan makanan.
4. Fasilitas Pengelola
Fasilitas pengelola terdapat dibagian belakang, yaitu ruang untuk pengelola dan ruang
untuk karyawan. Warung babi guling chandra ini dikelola oleh pihak swasta,
mempunyai 8 waiter/waitres, 3 orang masing-masing dibagian ruang penyajian, 1
orang sebagai kasir dan 1 pengawas. Untuk shift kerja dibagi menjadi 2, dari jam
08.00-15.00 dan 15.00-22.00 wita.
2.3.5. Kesimpulan Pemahaman Proyek Sejenis
Dari contoh-contoh studi banding yang disajikan mengenai restoran-restoran tersebut
dapat dibuat suatu kesimpulan berdasarkan konsep tampilan, struktur, kapasitas, hidangan,
dan fasilitas yang tersedia sebagai berikut.
a) Konsep tampilan restoran lebih mengarah ke desain-desain tropis yang sesuai dengan
iklim setempat yaitu dengan dibuat seterbuka mungkin untuk memaksimalkan hawa dan
pencahayaan alami.
b) Fasilitas-fasilitas utama yang terdapat adalah ruang makan baik terbuka dan semi terbuka,
dan gazebo dengan fasilitas pendukung seperti parkir, toilet, dapur, dan lain-lain.
c) Kapasitas restoran tergantung dari jumlah wisatawan pada area tersebut dan berapa target
jumlah pengunjung yang ingin dicapai oleh pihak pengelola.
d) Hidangan yang tersedia berupa masakan khas Bali umumnya dan ada yang bervariasi dari
masakan jepang dan lokal secara umum dan agar pengunjung yang datang memiliki
banyak pilihan makanan yang diinginkan atau lebih sesuai dengannya.
Gambar 2.34 Fasilitas pendukung warung babi guling chandra
Sumber: Observasi, April 2014
32
e) Struktur yang digunakan adalah yang cocok dengan daerah tropis yaitu banyak memiliki
bukaan, menggunakan bahan utama seperti beton dan kayu agar kuat dan memiliki atap
yang miring karena curah hujan yang tinggi.
Kajian
Obyek
Krisna Gallery &
Resto Warung Sak Ade Warung Mina Renon
Warung Babi Guling
Chandra
Lokasi Jalan diponogoro, Denpasar
Jalan puputan niti mandala renon
dijalan tukad gangga no 1 Renon
Jalan teuku umar 140
Fasilitas
3 Restoran, gallery moda,aera oleh-oleh, cafetarian, panggung dan big screen, toilet, dan lain-lain
4 kios makanan, mini bar, toilet, dan lain-lain
Restoran, gazebo, mini bar, toilet dan lain-lain
Restoran, toilet dan dapur mengguling babi lain-lain
Kapasitas
- Bisa terisi sampai + 300 orang
- Restoran memiliki 45 seat
- Gallery moda bisa menampung 70 sampai 80 orang
- Parkir yang luas
- Kapasitas terisi + 80 orang
- Restoran memiliki 15 seat
- Parkir lumayan luas
- Kapasitas terisi + 150 orang
- Restoran memiliki 27 seat
- 9 Gazebo
- Minibar bias menampung + 10 orang
- Kapasitas terisi + 100 orang
- Restoran memiliki 20 seat
Konsep Tampilan
Tertutup, area penyajian dan pengolahan berada dibelakang kecuali dari warung miyabi
Menggunakan konsep Bali dari jenis makanan dan tampilan bangunan, memperlihatkan bagaimana cara mengolah dan penyajiannya.
Menggunakan konsep nuansa alam, tampilan bangunan menggunakan konsep arsitektur bali.
Menggunakan konsep tampilan bangunan arsitektur bali.
Struktur
Pada bangunan menggunakan bahan beton untuk super struktur, atap genteng
Kolom beton, atap expose dan genteng menggunakan plat besi melengkung.
Kolom beton, atap expose dan menggunakan genteng
Kolom beton, atap expose dan menggunakan genteng
Hidangan
Tersedia bervariasi makanan dari Bali, lokal dan Jepang
Masakan khas asli gianyar
Menu masakan khas bali terutama menggunakan bahan ikan
Menu masakan khas bali terutama menggunakan bahan babi
Jam Buka Dari jam 10 pagi – 10 malam
Dari jam 10 pagi – 9 malam
Dari jam 8 pagi – 11 malam
Dari jam 8 pagi – 10 malam
Luas Parkir
+ 1.150 m2 + 250 m2 + 400 m2 + 100 m2
Luas Site + 3.155 m2 + 624 m2 + 1.525 m2 + 847 m2
Keunikan Adanya 3 restoran dalam satu wadah, dan terdapat berbagai fasilitas seperti : cafetarian, oleh-oleh, dan gallery moda
Berbagai kuliner khas gianyar ada disini
lokasi makan bernuansa alami, mulai dari bale bengong , kolam ikan, taman, serta diiringi dengan gambelan rindik khas Bali ikan gurami yang digoreng/dibakar, plecing kangkung, dan ditambah dengan sambal matah bongkot khas Bali.
Pengunjung warung babi guling chandra ini sangat banyak walaupun lokasi tidak terlalu luas. Cita rasa babi guling sangat khas mencirikan babi guling asli Bali.
Tabel 2.1 Komparasi Proyek Sejenis
Sumber: Dokumen pribadi 2014
33
2.4. Spesifikasi Umum Restoran Masakan Bali
Spesifikasi umum Restoran Masakan Bali ini menjelaskan hal-hal yang terkait dengan
pengertian fungsi, tujuan, lingkup pelayanan, pengelolaan, fasilitas dan menu yang sesuai
dengan Restoran Restoran Masakan Bali yang direncanakan.
1. Pengertian
Suatu jenis usaha jasa penjualan makanan yang dilengkapi dengan perlengkapan untuk
proses pembuatan, pengenalan masakan bagi umum dengan memberikan cita rasa yang
berbeda, dengan memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk memilih maupun
menyajikan hidangannya sendiri secara mandiri.
2. Fungsi
Fungsi dari restoran masakan bali ini adalah menjadi suatu wadah perdagangan untuk
para pelaku ataupun penikmat kuliner Bali yang dapat juga mengenalkan dan
melestarikan masakan Bali.
3. Tujuan
Restoran masakan Bali ini memiliki tujuan untuk menarik minat wisatawan
mancanegara maupun wisatawan nusantara serta masyarakat luas yang suka berwisata
kuliner terhadap masakan yang ada di Bali, sehingga wisatawan maupun masyarakat
luas tersebut dapat meyalurkan tujuannya di dalam berwisata kuliner dan juga
memberikan kemudahan berkuliner terhadap masakan Bali.
4. Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan dari Restoran Masakan Bali adalah skala regional, nasional,
maupun internasional dengan lingkup pelayanannya terbagi atas tiga bagian antara lain
pelayanan promosi kuliner, pelayanan hiburan, serta pelayanan makanan dan minuman.
5. Pengelolaan
Dalam pengelolaan Restoran Masakan Bali akan dilakukan oleh pihak swasta. Sistem
pengelolaannya dilakukan pembagian pekerjaan kepada Restaurant Manager,
Supervisor, Food and Beverage Manager, Head Waiter/Waitress, Cheff, Cook,
Waiter/Waitress, Steward dan Cleaning Service.
6. Fasilitas
Fasilitas yang akan disediakan pada Restoran Masakan Bali dibagi atas tiga jenis, yaitu
fasilitas utama, fasilitas pelengkap, serta fasilitas pendukung.