26
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu untaian (polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki gugus amina (NH2) dan gugus karboksil (COOH). Berdasarkan banyaknya asam amino dapat dibedakan menjadi: 1. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam amino). 2. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino. 3. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam amino. Beberapa jenis protein antara lain: 1. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat. 2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid. Asam amino esensial adalah golongan asam amino yang harus tersedia dalam diet karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, sedangkan asam amino non- esensial adalah golongan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh (dalam hati). Terdapat 8 jenis asam amnio esensial yaitu: Isoleucin, Leucin, Lysin, Phenylalanine, Threonine, Tryptophan, Valine, dan Methionin (mengandung unsur sulfur). 1

Bab II Pembahasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab II Pembahasan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Protein tersusun atas sejumlah asam amino yang membentuk suatu

untaian (polimer) dengan ikatan peptida. Selain itu, protein juga memiliki

gugus amina (NH2) dan gugus karboksil (COOH). Berdasarkan banyaknya

asam amino dapat dibedakan menjadi:

1. Peptida jika terdiri atas untaian pendek asam amino (2 - 10 asam amino).

2. Polipeptida jika terdiri atas 10 - 100 asam amino.

3. Protein jika terdiri atas untaian panjang lebih dari 100 asam amino.

Beberapa jenis protein antara lain:

1. Glikoprotein yaitu protein yang mengandung karbohidrat.

2. Lipoprotein yaitu protein yang mengandung lipid.

Asam amino esensial adalah golongan asam amino yang harus tersedia

dalam diet karena tidak dapat disintesis oleh tubuh, sedangkan asam amino

non-esensial adalah golongan asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh

(dalam hati). Terdapat 8 jenis asam amnio esensial yaitu: Isoleucin, Leucin,

Lysin, Phenylalanine, Threonine, Tryptophan, Valine, dan Methionin

(mengandung unsur sulfur).

Protein dalam tubuh digunakan untuk keperluan:

1. Pembentukan jaringan baru seperti: rambut, kuku.

2. Mengganti jaringan yang rusak seperti: pengelupasan mukosa usus.

3. Mengganti asam amino yang hilang misalnya lewat urin.

4. Mensintesis asam amino nonesensial dengan menggabungkan asam keto

melalui

proses transaminasi oleh hati.

5. Mensintesis molekul fungsional seperti; hormon, enzim dsb.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1

Page 2: Bab II Pembahasan

1. Bagaimana proses pencernaan dan absorbsi asam amino?

2. Apa yang dimaksud dengan tranksaminasi dan deaminasi?

3. Bagaimana metabolisme amonia di hati?

4. Bagaimana urutan dari siklus urea?

5. Bagaimana urutan siklus glukosa-alanin?

6. Bagaimana proses metabolisme asam amino untuk masuk siklus kreb?

7. Apa yang dimaksud katabolisme asam amino?

8. Apa yang dimaksud anabolisme asam amino non esensial?

9. Apa pengertian dan reaksi umum dekarboksilasi?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui proses pencernaan dan absorbsi asam amino

2. Mengetahui proses tranksaminasi dan deaminasi

3. Mengetahui metabolisme amonia di hati

4. Mengetahui siklus urea

5. Mengetahui siklus glukosa-alanin

6. Mengetahui metabolisme asam amino untuk masuk siklus kreb

7. Mengetahui katabolisme asam amino

8. Mengetahui anabolisme asam amino non esensial

9. Mengetahui pengertian dan reaksi umum dekarboksilasi

D. Pembatasan Masalah

Karena masalah mengenai pertahanan tubuh (imunitas) pada manusia

sangatlah luas , maka kelompok kami hanya membahas tentang pengertian ,

klasifikasi ,pengertian,macam-macam.

E. Manfaat

Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi penyusun sendiri

2

Page 3: Bab II Pembahasan

Bisa Menambah Wawasan dan Pengetahuan Mengenai pertahanan

tubuh bagi manusia.

2. Bagi klinis dan masyarakat secara umum, Dapat memberikan

informasi mengenai hubungn system pertahan tubuh yang terjadi

pada manusia.

3

Page 4: Bab II Pembahasan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari monomer

asam amino yang mempunyai ikatan peptida. Istilah protein berasal dari

bahasa Yunani “protos” yang memiliki arti “yang paling utama”. Protein

memiliki peran yang sangat penting pada fungsi dan struktur seluruh sel

makhluk hidup. Hal ini dikarenakan molekul protein memiliki kandungan

oksigen, karbon, nitrogen, hydrogen, dan sulfur. Sebagian protein juga

menagndung fosfor.

Seorang Biokimiawan USA dan juga Profesor untuk biokimia di Yale

bernama Thomas Osborne Lafayete Mendel pernah melakukan percobaan

protein kepada kelinci pada tahun 1914. Sekelompok kelinci diberi makanan

protein hewani. Kelompok lain diberi makanan protein nabati. Hasil dari

eksperimen ini adalah kelinci yang diberi protein hewani beratnya bertambah

lebih cepat daripada kelinci yang diberi makanan berprotein nabati.

Studi yang lain dilakukan oleh seorang peneliti bernama McCay dari

Universitas Berkeley. Percobaan yang dilakukannya menunjukan bahwa

kelinci yang diberi makanan protein nabati dapat hidup lebih sehat dan hidup

dua kali lebih lama dari yang lain.

Protein dari makanan adalah sumber utama nitrogen terfiksasi bagi

hewan tingkat tinggi. Dalam pencernaan , protein di hidrolisis oleh

serangkainan enzim hidrolisis dalam perut dan usus halus menjadi peptida dan

asam amino yang diserap dari lumen pada jalur gastrointestinal. Enzim –

enzim ini dikenal sebagai enzim proteolitik atau protease yang termasuk

dalam kelompok enzim yang disebut hidrolase.

Protein dalam makanan tidak dapat diserap oleh mukosa usus, akan

tetapi setelah dalam bentuk asam amino dapat diserap dengan baik.

4

Page 5: Bab II Pembahasan

1. Pencernaan protein di mulut: secara mekanis, sedangkan secara

enzimatis belum.

2. Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu sel parietal

(Chief cell) mensekresikan asam lambung (HCl), sedangkan sel zymogen

mensekresikan proenzim pepsinogen. Proenzim pepsinogen oleh HCl

diaktifkan menjadi enzim pepsin. Protein setelah didenaturasi (dirusak)

oleh HCl, kemudian dihidrolisis oleh enzim pepsin menjadi peptida

sederhana.

3. Pencernaan di usus halus: cairan pankreas mengandung proenzim

trypsinogen dan chymotrypsinogen. Proenzim trypsinogen dan

chymotrypsinogen diaktifkan menjadi enzim trypsin dan chymotrypsin

oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh sel-sel mukosa usus halus.

Enzim trypsin dan chymotrypsin berperan memecah polipeptida menjadi

peptida sederhana. Selanjutnya peptide tersebut dipecah menjadi asam

amino oleh enzim peptidase (erepsin). Enzim peptidase dapat dibedakan

menjadi 2 macam berdasarkan aktivitasnya yaitu enzim aminopeptidase

memecah gugus amina dari polipeptida dan karboksipeptidase memecah

gugus karboksil dari polipeptida. Nuklease memecah asam nukleat (DNA

dan RNA) menjadi nukleotida.

4. Absorpsi protein: setelah menjadi asam amino selanjutnya diabsorpsi

dengan cara difusi fasilitasi melalui mukosa yeyenum dan ileum. Asam

amino yang berasal dari makanan (diet) dan dari pemecahan protein

tubuh selanjut dibawa oleh sirkulasi darah ke dalam amino acid pool

(gudang penimbunan asam amino) yaitu darah dan cairan jaringan

(Interseluler). Asam amino selanjutnya digunakan untuk: biosintesis

protein tubuh di dalam ribosom, mengganti jaringan yang rusak, dan jika

diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.

B. Manfaat Protein

5

Page 6: Bab II Pembahasan

Manfaat protein bagi tubuh kita sangatlah banyak. Protein sangat

mempengaruhi proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein

tersebut adalah sebagai berikut:

Untuk membangun dan mengganti sel-sel jaringan tubuh manusia

Tubuh sangat efisien dalam memelihara protein yang ada dan menggunakan

kembali asam amino yang diperoleh dari pemecahan jaringan untuk

membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan yang lain.Untuk

membentuk jaringan baru seperti tulang, masa otot, darah.

1. Untuk tumbuh diperlikan protein dalam jumlah yang cukup. Bila protein

dalam makanan tidak cukup dengan sendirinya

2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh

Hormon-hormon seperti tyroid, insulin dan epinefrin adalah protein.

Demikian berbagai enzim yna bertindak sebagai katalisator. Hb, pigmen

darah yang berwarna merah, berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan

karbondioksida adalah ikatan protein. Asam amino triptofan berfungsi

sebagai prekusor nitami niasin dan penganta saraf serotin yang berfungsi

membawa pesan dari sel saraf yang satu ke yang lain.

3. Mengatur keseimbangan air

Cairan tubuh terdapat dalam tiga kompartemen : intraseluler, ekstraseluler

dan intravaskuler. Distribusu cairan tubuh dalam kompartemen harus

dijaga keseimbangannya. Keseimbangan diperoleh melalui sistem

komplek yang melibatkan protein dan elektrolit.

4. Memelihara netralitas tubuh

Protein tubuh bertindak sebagai bufferuntuk menjaga PH pada taraf

konstan.

5. Pembentukan anti body

Kemampuan tubuh untuk melakukan detoksifikasi terhadap bahan racun

dikontrol oleh enzim di dalam hati. Kekurangan protein kemampuan tubuh

untuk menghalangi pengaruh toksik berkurang.

6. Mengangkut zat-zat gizi

6

Page 7: Bab II Pembahasan

Protei memegang peranan potensial dalam mengangkut zat-zat gizi dalam

saluran cerna melalui dinding saluran cerna kedalam darah, dari darah ke

jaringan melalui membran sel ke dalam sel.

7. Sumber energi

Sebagai sumber energi, protein eqiuvalen dengan karbohidrat, karena

menhasilkan 4 kkal/g protein.

8. Sebagai enzim. Protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat

reaksi biologis.

9. Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung dalam

hemoglobin dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit. Protein yang

terkandung dalam mioglobin dapat mengangkut oksigen dalam otot.

10. Untuk Penunjang mekanis. Salah satu protein berbentuk serabut yang

disebut kolagen memiliki fungsi untuk menjaga kekuatan dan daya tahan

tulang dan kulit.

11. Sebagai Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh. Protein ini

biasa digunakan dalam bentuk antibodi.

12. Sebagai Media perambatan impuls syaraf.

13. Sebagai Pengendalian pertumbuhan.

C. Struktur Protein

Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer

(tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener

(tingkat empat):

struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein

yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger

merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret

asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease

yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida

yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas

7

Page 8: Bab II Pembahasan

kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun

1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan

mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.

struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai

rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.

Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:

o alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam

amino berbentuk seperti spiral; beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"),

berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai

asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol

(S-H);

o beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan

o gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]

struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur

sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul

protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk

oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan

membentuk struktur kuartener.

contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.

Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1)

hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian

komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer,

(2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman,

(3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4)

penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

8

Page 9: Bab II Pembahasan

Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi

circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum

CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220

nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm.

Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari

spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda

dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur

sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini

terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki

satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang

terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya

akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen

penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka

fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang.

Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada

struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut

tidak fungsional.

D. Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada

dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan

tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg

berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang

mengandung dan atlet-atlet.

Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:

Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)

9

Page 10: Bab II Pembahasan

Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit

kekurangan protein.[7] Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya,

dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh

filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.

Simptom yang lain dapat dikenali adalah:

o hipotonus

o gangguan pertumbuhan

o hati lemak

Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat

kematian.

E. Keuntungan Protein

Makan yang tinggi protei biasanyatinggi lemak sehingga dapat

menyebabkan obesitas. Kelebihan protei dapat menimbulkan asidosis,

dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaukan ureum darah dan demam.

Kelebihan asam amino memberatkan ginjal dan hati yang harus

memetabolisme mengeluarkan nitrogen. Keuntungan yang lain adalah :

Sumber energi

Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan

Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi

Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

F. Percernaan dan absorbsi asam amino

Protein dari makanan adalah sumber utama nitrogen terfiksasi bagi

hewan tingkat tinggi. Dalam pencernaan , protein di hidrolisis oleh

serangkainan enzim hidrolisis dalam perut dan usus halus menjadi peptida

dan asam amino yang diserap dari lumen pada jalur gastrointestinal. Enzim

– enzim ini dikenal sebagai enzim proteolitik atau protease yang termasuk

dalam kelompok enzim yang disebut hidrolase. Protein dalam makanan

10

Page 11: Bab II Pembahasan

tidak dapat diserap oleh mukosa usus, akan tetapi setelah dalam bentuk

asam amino dapat diserap dengan baik.

5. Pencernaan protein di mulut: secara mekanis, sedangkan secara

enzimatis belum.

6. Pencernaan protein di lambung: sel mukosa lambung yaitu sel

parietal (Chief cell) mensekresikan asam lambung (HCl), sedangkan sel

zymogen mensekresikan proenzim pepsinogen. Proenzim pepsinogen

oleh HCl diaktifkan menjadi enzim pepsin. Protein setelah didenaturasi

(dirusak) oleh HCl, kemudian dihidrolisis oleh enzim pepsin menjadi

peptida sederhana.

7. Pencernaan di usus halus: cairan pankreas mengandung proenzim

trypsinogen dan chymotrypsinogen. Proenzim trypsinogen dan

chymotrypsinogen diaktifkan menjadi enzim trypsin dan chymotrypsin

oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh sel-sel mukosa usus

halus. Enzim trypsin dan chymotrypsin berperan memecah polipeptida

menjadi peptida sederhana. Selanjutnya peptide tersebut dipecah

menjadi asam amino oleh enzim peptidase (erepsin). Enzim peptidase

dapat dibedakan menjadi 2 macam berdasarkan aktivitasnya yaitu

enzim aminopeptidase memecah gugus amina dari polipeptida dan

karboksipeptidase memecah gugus karboksil dari polipeptida. Nuklease

memecah asam nukleat (DNA dan RNA) menjadi nukleotida.

8. Absorpsi protein: setelah menjadi asam amino selanjutnya diabsorpsi

dengan cara difusi fasilitasi melalui mukosa yeyenum dan ileum. Asam

amino yang berasal dari makanan

(diet) dan dari pemecahan protein tubuh selanjut dibawa oleh sirkulasi

darah ke dalam amino acid pool (gudang penimbunan asam amino)

yaitu darah dan cairan jaringan (i

11

Page 12: Bab II Pembahasan

nterseluler). Asam amino selanjutnya digunakan untuk: biosintesis

protein tubuh di dalam ribosom, mengganti jaringan yang rusak, dan

jika diperlukan dapat diubah menjadi sumber energi.

G. Protein Esensial

Asam amino yang harus didatangkan dari luar tubuh manusia karena sel

– sel tubuh tidak dapat mensintesisnya. Sebagian besar asam amino ini hanya

dapat disintesis oleh sel tumbuhan, sebab untuk sintesisnya memerlukan

senyawa nitrat anorganik.

Contoh : Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treosin, Valin dan

Triptofan

Asam amino esensial -- Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup

sebagai penyusun protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia

disebut esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut

memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu

kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini,

spesies itu harus memasoknya dari luar (lewat makanan). Istilah "asam amino

esensial" berlaku hanya bagi organisme heterotrof.

Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino

esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu isoleusina, leusina,

lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, dan valina. Histidina dan

arginina disebut sebagai "setengah esensial" karena tubuh manusia dewasa

sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam amino karnitina juga bersifat

"setengah esensial" dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan.

H. Protein Non Esensial

asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh manusia dengan bahan

baku asam amino lainnya.

Contoh : Alanin, Asparagin, Asam Aspartat, Asam Glutamat, Glutamin dan

Prolin

Asam Amino Non Esensial

12

Page 13: Bab II Pembahasan

1. ALANINE (5,82%)

Memperkuat membran sel. Membantu metabolisme glukosa menjadi

energi tubuh.

2. ARGININE (5,98%)

Penting untuk kesehatan reproduksi pria karena 80% cairan semen terdiri

dari arginine. Membantu detoxifikasi hati pada sirosis hati dan fatty liver.

Membantu meningkatkan sistem imun. Menghambat pertumbuhan sel

tumor dan kanker. Membantu pelepasan hormon pertumbuhan.

3. ASPARTIC ACID (6,34%)

Membantu perubahan karbohidrat menjadi energi sel. Melindungi hati

dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh. Membantu

fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.

4. CYSTINE (0,67%)

Membantu kesehatan pankreas. Menstabilkan gula darah dan metabolisme

karbohidrat. Mengurangi gejala alergi makanan dan intoleransi. Penting

untuk pembentukan kulit, terutama penyembuhan luka bakar dan luka

operasi. Membantu penyembuhan kelainan pernafasan seperti bronchitis.

Meningkatkan aktifitas sel darah putih melawan penyakit.

5. GLUTAMIC ACID (8,94%)

Merupakan bahan bakar utama sel-sel otak bersama glukosa. Mengurangi

ketergantungan alkohol dan menstabilkan kesehatan mental.

6. GLYCINE (3,50%)

Meningkatkan energi dan penggunaan oksigen di dalam sel. Penting untuk

kesehatan sistem syaraf pusat. Penting untuk menjaga kesehatan kelenjar

prostat. Mencegah serangan epilepsi dan pernah dipakai untuk mengobati

depresi. Diperlukan sistem imun untuk mensintesa asam amino non

esensial.

7. HISTIDINE (1,08%)

Memperkuat hubungan antar syaraf khususnya syaraf organ pendengaran.

Telah dipakai untuk memulihkan beberapa kasus ketulian. Perlu untuk

13

Page 14: Bab II Pembahasan

perbaikan jaringan. Perlu dalam pengobatan alergi, rheumatoid arthritis,

anemia. Perlu untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih.

8. PROLINE (2,97%)

Sebagai bahan dasar glutamic acid. Bersama lycine dan vitamin C akan

membentuk jaringan kolagen yang penting untuk menjaga kecantikan

kulit. Memperkuat persendian, tendon, tulang rawan dan otot jantung.

9. SERINE (4,00%)

Membantu pembentukan lemak pelindung serabut syaraf (myelinsheaths).

Penting dalam metabolisme lemak dan asam lemak, pertumbuhan otot dan

kesehatan sistem imun. Membantu produksi antibodi dan immunoglobulin.

10. TYROSINE (4,60%)

Memperlambat penuaan sel. Menekan pusat lapar di hipotalamus.

Membantu produksi melanin. Penting untuk fungsi kelenjar adrenal, tiroid

dan pituitary. Penting untuk pengobatan depresi, alergi dan sakit kepala.

Kekurangan menyebabkan hypothyroidism dengan gejala lemah, lelah,

kulit kasar, pembengkakan pada tangan, kaki, dan muka, tidak tahan

dingin, suara kasar, daya ingat dan pendengaran menurun serta kejang

otot.

11. GAMMA - AMINOBUTYRIC ACID (GABA) (**)

Menghambat sel dari ketegangan. Mencegah ansietas dan depresi bersama

niacin dan inositol.

12. ORNITHINE (**)

Membantu pelepasan hormon pertumbuhan yang memetabolisir lemak

tubuh yang berlebihan jika digabung dengan arginine dan carnitine.

Penting untuk fungsi sistem imun dan fungsi hati yang sehat. Penting

untuk detoxifikasi amonia dan membantu proses penyembuhan.

13. TAURINE (**)

Menjaga kesehatan otot jantung, sel darah putih, otot rangka dan sistem

syaraf pusat. Komponen penting dari cairan empedu yang penting untuk

pencernaan lemak, absorbsi vitamin larut dalam lemak (A, D, E, K).

Menjaga kadar kolesterol darah. Kekurangan menyebabkan ansietas,

14

Page 15: Bab II Pembahasan

epilepsi, hiperaktif dan fungsi otak yang buruk. Disintesa dari asam amino

cysteine.

14. CYSTEINE (**)

Dibentuk dari asam amino methionine dengan bantuan vitamin B6.

Merupakan bahan dasar glutathione yaitu salah satu antioksidan terbaik

yang bekerja optimum bila bersama vitamin E dan selenium. Melindungi

sel dari zat-zat berbahaya, efek radiasi. Melindungi hati dan otak dari

alkohol dan rokok. Penting dalam pengobatan bronchitis, emphysema,

TBC, dan rheumatoid arthritis. Mudah berubah menjadi cystine.

15. CITRULLINE (**)

Menghasilkan energi. Meningkatkan sistem imunitas. Dimetabolisir

menjadi arginine. Penting dalam detoxifikasi amonia yang merusak sel-sel

sehat.

15

Page 16: Bab II Pembahasan

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Protein merupakan komponen terbesar yang membangun tubuh kita,

di dalam tubuh, protein di cerna mulai dari mulut( mekanik) ,lambung,

usus, lalu proses penyerapan yang melibatkan enzim enzim yang saling

bersinergi. Di dalam metabolisme asam amino juga terdapat reaksi reaksi

yang dapat menstabilkan tubuh. Jika ada perubahan atau kesalahan dalam

proses metabolisme nya akan terjadi kelainan atau dampak terhadaP tubuh

karena dalam proses ini semua komponen saling berkesinambungan dan

bersinergi satu sama lain.

16

Page 17: Bab II Pembahasan

17

Page 18: Bab II Pembahasan

REFERENSI

1. Gunawan, Andang (1999). Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola

Makan untuk Langsing & Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

18