BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

  • Upload
    mufida

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    1/16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangDalam rangka menerapkan pendidikan yang bermutu, pemerintah telah

    menetapkan Kurikulum Tahun 2013 untuk diterapkan pada sekolah. ada banyak

    komponen yang melekat pada Kurikulum Tahun 2013 ini. Hal yang paling

    menonjol adalah pendekatan dan strategi pembelajarannya. Guru masih

    memahami dan menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran Kurikulum

    sebelumnya. Hal ini perlu ada perubahan pemikiran dari metodologi

    pembelajaran pola lama menuju pada metodologi pembelajaran pola b

    aru sesuai dengan yang diterapkan pada Kurikulum Tahun 2013.

    ejalan dengan kurikulum 2013, istilah pendekatan ilmiah atau scientific

    aproach pada pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 menjadi bahan

    pembahasan yang menarik perhatian para pendidik. !roses pembelajaran

    kurikulum 2013 sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut

    se"ara utuh, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan

    ranah lainnya. Dengan demikian, proses pembelajaran se"ara utuh melahirkan

    kualitas pribadi yang men"erminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan,

    dan keterampilan yang terintegrasi.

    Dalam istem !endidikan #asional $isdiknas% dijelaskan bah&a

    !endidikan #asional ber'ungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

    membentuk &atak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

    men"erdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi

    peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertak&a kepada Tuhan

    (ang )aha *sa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, "akap, kreati', mandiri, dan

    menjadi &arga negara yang demokratis serta bertanggung ja&ab.

    1.2 Rumusan Masalah1. +pakah yang dimaksud dengan pendekatan sainti'ik

    2. +pakah teori yang melandasi pendekatan sainti'ik

    3. +pakah karakteristik !endekatan ainti'ik

    -. +pakah tujuan !embelajaran dengan !endekatan ainti'ik

    1

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    2/16

    . +pakah prinsip/prinsip pembelajaran dengan pendekatan sainti'ik

    . agaimanakah langkah/langkah umum pembelajaran dengan pendekatan

    sainti'ik

    . +pakah kelebihan dan kelemahan pendekatan sainti'ik

    1.3 Tujuan

    1. Dapat mengetahui de'inisi pendekatan sainti'ik.

    2. Dapat mengetahui teori / teori yang melandasi pendekatan sainti'ik.

    3. Dapat mengetahui karakteristik pendekatan sainti'ik.

    . Dapat mengetahui tujuan dari pembelajaran dengan pendekatan sainti'ik.

    !. Dapat mengetahui prinsip/prinsip pembelajaran dengan pendekatan

    sainti'ik.

    ". Dapat mengetahui langkah/langkah umum pembelajaran dengan

    pendekatan sainti'ik.

    #. Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan pendekatan sainti'ik.

    BAB II

    PEMBAHA$AN

    2.1De%&n&s& Pen'ekatan $a&nt&%&k!endekatan adalah konsep dasar yang me&adahi, menginspirasi,

    menguatkan, dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran

    diterapkan berdasarkan teori tertentu. !embelajaran kurikulum 2013 adalah

    pembelajaran dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik

    untuk men"apai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. leh karena itu

    2

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    3/16

    pendekatan ilmiah diyakini sebagai perkembangan dan pengembangan sikap,

    keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

    Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para

    ilmu&an lebih mengedepankan penalararan indukti' $inductive reasoning%

    daripada penalaran dedukti' $deductive reasoning%. !enalaran dedukti' melihat

    'enomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesi'ik. ebaliknya,

    penalaran indukti' memandang 'enomena atau situasi spesi'ik untuk kemudian

    menarik simpulan se"ara keseluruhan. ejatinya, penalaran indukti' menempatkan

    bukti4bukti spesi'ik ke dalam relasi idea yang lebih luas.

    !endekatan ilmiah umumnya menempatkan 'enomena unik atau dengankajian spesi'ik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum.

    !endekatan ilmiah merujuk pada teknik4teknik in5estigasi atas 'enomena atau

    gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan

    pengetahuan sebelumnya. 6ntuk dapat disebut ilmiah, adanya metode pen"arian

    $method o' in7uiry% harus memiliki bukti4bukti dari objek yang dapat diobser5asi,

    empiris, dan terukur dengan prinsip4prinsip

    penalaran yang spesi'ik. Karena itu, !endekatan

    ilmiah umumnya memuat serial akti5itas

    pengoleksian data melalui obser5asi dan

    ekperimen, kemudian mem'ormulasi dan

    menguji hipotesis.

    )enurut +l'red De 8ito mengemukakan

    bah&a pembelajaran sainti'ik merupakan pembelajaran yang mengadopsi

    langkah4langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.

    )odel pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan

    terbudayakannya ke"apakan berpikir sains, terkembangkannya 9sense of inquiry:

    dan kemampuan berpikir kreati' sis&a. $Khasanah, 2013%

    !embelajaran dengan menggunakan pendekatan sainti'ik menekankan pada

    kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri $discover% pengetahuan yang

    didasarkan atas pengalaman belajar, hukum4hukum, prinsip4prinsip dan

    generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya

    keterampilan berpirkir tingkat tinggi $Houston dalam Khasanah, 2013%. Dengan

    3

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    4/16

    demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus

    berperan akti' dalam memperbaharui in'ormasi dari berbagai sumber belajar, dan

    guru lebih berperan sebagai organisator dan 'asilitator pembelajaran.

    !embelajaran berbasis pendekatan sainti'ik berpotensi membangun

    kompetensi dasar hidup sis&a melalui pengembangan keterampilan proses sains,

    sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan se"ara bertahap. Keterampilan

    proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar $basi"

    learning tools% yaitu kemampuan yang ber'ungsi untuk membentuk landasan pada

    setiap indi5idu dalam mengembangkan diri $;hain dan *5ans, dalam

    khasanah,2013%.!endekatan sainti'ik atau ilmiah merupakan suatu "ara atau mekanisme

    pembelajaran untuk mem'asilitasi sis&a agar mendapatkan pengetahuan atau

    keterampilan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu metode ilmiah

    $Kemdikbud dalam khasanah, 2013%. Kurikulum 2013 menekankan

    menggunakan pendekatan ilmiah $scientific appoach% dalam pembelajaran semua

    mata pelajaran meliputi menggali in'ormasi melalui pengamatan, bertanya,

    per"obaan, kemudian mengolah data atau in'ormasi, menyajikan data atau

    in'ormasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan,

    dan men"ipta.

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    5/16

    men"ari tahu dari berbagai sumber melalui obser5asi, dan bukan hanya menunggu

    diberi tahu.

    !roses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan menggunakan

    pendekatan ilmiah. !roses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan

    ilmiah, ranah sikap menggamit trans'ormasi substansi atau materi ajar agar peserta

    didik 9tahu mengapa.: =anah keterampilan menggamit trans'ormasi substansi

    atau materi ajar agar peserta didik 9tahu bagaimana:. =anah pengetahuan

    menggamit trans'ormasi substansi atau materi ajar agar peserta didik 9tahu apa.:

    Hasil akhirnya yaitu hasil belajar melahirkan peserta didik yang produkti',

    kreati', ino5ati', dan a'ekti' melalui penguatan sikap, keterampilan, dan

    pengetahuan yang terintegrasi.

    2.2Te(r& ) Te(r& *ang Melan'as& Pen'ekatan $a&nt&%&k!endekatan sainti'ik sangat rele5an dengan teori kontrukti5isme, teori

    belajar yaitu teori runner,teori !iaget, dan teori 8ygotsky.

    1. Teori kontrukti5isme adalah sebagai pembelajaran yang bersi'at generati',

    yaitu tindakan men"ipta sesuatu

    makna dari apa yang dipelajari.

    alah satu teori atau pandangan

    yang sangat terkenal berkaitan

    dengan teori belajar konstrukti5isme

    adalah teori perkembangan mental

    !iaget yang merupakan bagian dari

    teori kogniti' juga. !iaget

    menegaskan bah&a penekanan teori

    kontrukti5isme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang

    dibangun dari realitas lapangan. !eran guru dalam pembelajaran menurut

    teori kontrukti5isme adalah sebagai 'asilitator atau moderator.

    2. Teori belajar runer disebut juga teori belajar penemuan. Teori belajar

    runer dikenal dengan tiga tahapan belajarnya yaitu, enaktif, ikonik dan

    5

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    6/16

    simbolik. !ada dasarnya setiap indi5idu pada &aktu mengalami atau

    mengenal peristi&a yang ada di dalam lingkungannya dapat menemukan

    "ara untuk menyatakan kembali peristi&a tersebut di dalam pikirannya,

    yaitu suatu model mental tentang peristi&a yang dialaminya.

    a% Tahap enakti'

    Dalam tahap ini, anak se"ara langsung terlihat dalam memanipulasi

    $mengotak4atik% objek.

    b% Tahap ikonik

    Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan

    mental, yang merupakan gambaran dari objek4objek yang

    dimanipulasinya. +nak tidak langsung memanipulasi objek seperti

    yang dilakukan sis&a dalam tahap enakti'.

    "% Tahap simbolik

    Dalam tahap ini, anak memanipulasi symbol4simbol atau lambang4

    lambang objek tertentu. +nak tidak lagi terikat dengan objek4objek

    pada tahap sebelumnya. is&a pada tahap ini sudah mampu

    menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek riil.

    3. Teori belajar !iaget, menyatakan bah&a belajar berkaitan dengan

    pembentukan dan perkembangan skema. kema adalah suatu struktur

    mental atau struktur kogniti' yang dengannya seseorang se"ara intelektual

    beradaptasi dan mengkoordinasi lingkungan sekitarnya. kema tidak pernah

    berhenti berubah, skemata seorang anak akan berkembang menjadi skemata

    orang de&asa. !roses yang menyebabkan terjadinya perubahan skemata

    disebut adaptasi. !roses terbentuknya adaptasi ini dapat dilakukan dengan

    dua "ara asimilasi dan akomodasi. +similasi adalah proses kogniti' yang

    dengan seseorang mengintegrasikan stimulus yang berupa persepsi, konsep,hukum, prinsip ataupun pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada

    didalam pikirannya. +komodasi dapat berupa pembentukkan skema baru

    yang dapat "o"ok dengan "iri4"iri rangsangan yang ada atau modi'ikasi

    skema yang telah ada sehingga "o"ok dengan "iri4"iri stimulus yang ada.

    Dalam pembelajaran diperlukan adanya penyeimbangan antara stimulus dan

    akomodasi.

    6

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    7/16

    -. Teori belajar 8ygostky, dalam rele5an menyatakan bah&a pembelajaran

    terjadi apabila peserta didik bekerja atau belajar mengenai tugas4tugas yang

    belum dipelajarai namun tugas4tugas itu masih berada dalam jangkauan

    kemampuan atau tugas itu berada dalam zone of proximal development

    daerah terletak antara tingkat perkembangan anak saat ini yang dide'inisikan

    sebagai kemampuan peme"ahan masalah di ba&ah bimbingan orang de&asa

    atau teman sebaya yang lebih mampu.

    2.3+arakter&st&k Pen'ekatan $a&nt&%&k!embelajaran dengan pendekatan sainti'ik memiliki karakteristik sebagai

    berikut>

    1% erpusat pada sis&a.

    2% )elibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,

    hukum atau prinsip.3% )elibatkan proses4proses kogniti' yang potensial dalam meran"ang

    perkembagan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi

    sis&a.

    -% Dapat mengembangkan karakter

    sis&a.

    2. Tujuan Pem,elajaran 'engan

    Pen'ekatan $a&nt&%&kTujuan pembelajaran dengan pendekaan sainti'ik adalah>1% 6ntuk meningkatkan kemampuan intelek, khusunya kemampuan

    berpikir tngkat tinggi.

    2% 6ntuk membentuk kemampuan sis&a dalam menyelesaikan suatu

    masalah se"ara sistematis.

    3% Ter"iptanya kondisi pembelajaran dimana sis&a merasa bah&a belajar

    itu suatu kebetuhan.

    -% Diperoleh hasil belajar yang tinggi.

    % 6ntuk melatih sis&a dalam mengomunikasikan ide4ide.

    % 6ntuk mengembangkan karakter sis&a.

    7

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    8/16

    2.!Pr&ns&--r&ns&- -em,elajaran 'engan -en'ekatan sa&nt&%&k

    eberapa prinsip pendekatan sainti'ik dalam kegiatan pembelajaran adalah

    sebagai berikut>

    1% !embelajaran berpusat pada sis&a.

    2% !embelajaran membentukstudents self concecpt.

    3% !embelajar terhindar dari 5erbalisme

    -% !embelajaran memberikan kesempatan pada sis&a untuk mengasimilasi

    dan mengakomodasi konsep, hukum dan prinsip.

    % !embelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

    sis&a.

    % !embelajaran meningkatkan kepada sis&a untuk melatih kemampuan

    dalam komunikasi.

    % )emberikan kesempatan kepada sis&a untuk melatih kemampuan

    dalam komunikasi.

    ?% +danya proses 5alidasi terhadap konsep, hukum dan prinsip yang

    dikonstruksi sis&a dalam struktur kogniti'nya.

    2."Langkah ) langkah umum -em,elajaran 'engan -en'ekatan

    sa&nt&%&k!endekatan sainti'ik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut>

    a. )engamati $Observasi)

    )etode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses

    pembelajaran $meaningfull learning%. )etode ini memlilik keunggulan

    tertentu, seperti menyajikan media obyek se"ara nyata, peserta didik senang

    dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. )etode mangamati sangat

    berman'aat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. ehingga proses

    pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati

    dalam pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.

    8

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    9/16

    Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaiamana disampaikan

    dalam !ermendikbud #omor ?1a, hendaklah guru membuka se"ara luas dan

    ber5ariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui

    kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan memba"a. Guru mem'asilitasi

    peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk

    memperhatikan $melihat, memba"a, mendengar% hal yang penting dari suatu

    benda atau objek. +dapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih

    kesungguhan, ketelitian, dan men"ari in'ormasi.

    b. )enanya

    Dalam kegiatan menanya, guru mmbuka se"ara luas kepada pesertadidik untuk bertanya mengenai apa saja yang sudah dilihat, disimak, diba"a

    atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan

    pertanyaan> pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit

    sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan 'akta, konsep, prosedur, atau

    pun hal lain yang lebih abstrak. !ertanyaan yang bersi'at 'aktual sampai

    kepada pertanyaan yang bersi't hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik

    dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru

    untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana peserta didik

    mampu mengajukan pertanyaan se"ara mandiri. Dari kegiataan kedua

    dihasilkan sejumlah pertanyaan. )elalui kegiatan bertanya dikembangkan

    rasa ingin tahu peserta didik. emakin terlatih dalam bertanya maka rasa

    ingin tahu semakin dapat dikembangkan. !ertanyaan tersebut menjadi dasar

    untuk men"ari in'ormasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang

    ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang

    tunggal sampai sumber yang beragam.

    Kegiatan 9menanya: dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana

    disampaikan dalam !ermendikbud #omor ?1a Tahun 2013, adalah

    mengajukan pertanyaan tentang in'ormasi yang tidak dipahami dari apa

    yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan in'ormasi tambahan

    tentnag apa yang diamati $dimulai dari pertanyaan 'aktual sampai ke

    pertanyaan yang bersi'at hipotetik%. +dapun kompetensi yang diharapkan

    dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreati5itas, rasa ingin tahu,

    9

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    10/16

    kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikkiran kritis yang

    perlu untuk hidup "erdas dan belajar sepanjang hayat.

    ". )engumpulkan @n'ormasi

    Kegiatan 9mengumpulkan in'ormasi: merupakan tindak lanjut dari

    bertanya. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan

    in'ormasi dari berbagai sumber melalui berbagai "ara. 6ntuk itu peserta

    didik dapat memba"a buku yang lebih banyak, memperhatikan 'enomena

    atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari

    kegiatan tersebut terkumpul sejumlah in'ormasi.

    Dalam !ermendikbud #omor ?1a Tahun 2013, akti5itas

    mengumpulkan in'ormasi dilakukan melalui eksperimen, memba"a sumber

    lain selain buku teks, mengamati objekA kejadianA, akti5itas &a&an"ara

    dengan nara sumber dan sebagainya. +dapun kompetensi yang diharapkan

    adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat

    orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan

    mengumpulkan in'ormasi melalui berbagai "ara yang dipelajari,

    mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

    d. )engasosiasikanA)engolah @n'ormasiA)enalarKegiatan 9mengasosiasiA mengolah in'ormasiA menalar: dalam

    kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam !ermendikbud

    #omor ?1a Tahun 2013, adalah memproses in'ormasi yang sudah

    dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkanAeksperimen

    maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan

    in'ormasi. !engolahan in'ormasi yang dikumpulkan dari yang bersi'at

    menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengilahan in'ormasi

    yang bersi'at men"ari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat

    yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan

    untuk menemukan keterkaitan satu in'ormasi dengan in'ormasi lainnya,

    menemukan pola dari keterkaitan in'ormasi tersebut. +dapun kompetensi

    yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat

    aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan

    berpikir indukti' serta dedukti' dalam menyimpulkan.

    10

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    11/16

    +kti'itas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses

    ber'ikir yang logis dan sistematis atas 'akta4'akta empiris yang dapat

    diobser5asi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. +kti5itas

    menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan

    pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau

    pembelajaran asosiasi. @stilah asosiasi dalam pembelajran merujuk pada

    kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam

    peristi&a untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.

    elama mentrans'er peristi&a /peristi&a khusu ke otak. !engalaman /

    pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi

    dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.

    elanjutnya kegiatan menyimpulkan dalam pembelajaran dengan

    pendekatan sainti'ik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau

    in'ormasi. etelah menemukan keterkaitan antar in'ormasi dan menemukan

    berbeagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya se"ara bersama4sama

    dalam satu kesatuan kelompok, atau se"ara indi5idual membuat kesimpulan.

    e. )engkomunikasikan

    !ada pendekatan sainti'ik guru diharapkan memberi kesempatan

    kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka

    pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau men"eritakan

    apa yang ditemukan dalam kegiatan men"ari in'ormasi, mengasosiasikan

    dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh

    guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik

    tersebut. Kegiatan 9mengkomunikasikan: dalam kegiatan pembelajaran

    sebagaimana disampaikan dalam !ermendikbud #omor ?1a Tahun 2013,

    adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil

    analisis se"ara lisan, tertulis, atau media lainnya.

    +dapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah

    mengembangkan sikap, jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir

    sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan

    mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

    2.#+ele,&han 'an +ekurangan Pen'ekatan $a&nt&%&k

    2.#.1 Kelebihan pendekatan sainti'ik yaitu >

    11

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    12/16

    1. is&a harus akti' dan kreati', tidak seperti kurikulum sebelumya materi

    di kurikulum terbaru ini lebih ke peme"ahan masalah.

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    13/16

    1. !endekatan sainti'ik adalah proses pembelajaran yang diran"ang sedemikian

    rupa agar peserta didik se"ara akti' mengonstruk konsep, hukum atau

    prinsip melalui tahapan4tahapan mengamati $untuk mengindeti'ikasi atau

    menemukan masalah%, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

    hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis

    data,menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau

    prinsip yang 9ditemukan:.

    2. !endekatan sainti'ik sangat rele5an dengan teori kontrukti5isme, teori

    belajar yaitu teori runner,teori !iaget, dan teori 8ygotsky.

    Teori kontrukti5isme adalah sebagai pembelajaran yang bersi'at

    generati', yaitu tindakan men"ipta sesuatu makna dari apa yang

    dipelajari.

    Teori belajar runer dikenal dengan tiga tahapan belajarnya yaitu,

    enaktif, ikonik dansimbolik. !ada dasarnya setiap indi5idu pada &aktu

    mengalami atau mengenal peristi&a yang ada di dalam lingkungannya

    dapat menemukan "ara untuk menyatakan kembali peristi&a tersebut di

    dalam pikirannya, yaitu suatu model mental tentang peristi&a yang

    dialaminya.

    Teori belajar !iaget, menyatakan bah&a belajar berkaitan dengan

    pembentukan dan perkembangan skema.

    Teori belajar 8ygostky, dalam rele5an menyatakan bah&a pembelajaran

    terjadi apabila peserta didik bekerja atau belajar mengenai tugas4tugas

    yang belum dipelajarai namun tugas4tugas itu masih berada dalam

    jangkauan kemampuan atau tugas itu berada dalam zone of proximal

    development.

    3. Karakteristik pendekatan sainti'ik

    !embelajaran dengan pendekatan sainti'ik memiliki karakteristik sebagai

    berikut>

    a. erpusat pada sis&a.

    b. )elibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep,

    hukum atau prinsip.

    13

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    14/16

    ". )elibatkan proses4proses kogniti' yang potensial dalam meran"ang

    perkembagan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat

    tinggi sis&a.

    d. Dapat mengembangkan karakter sis&a.

    -. eberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan sainti'ik adalah>

    a. 6ntuk meningkatkan kemampuan intelek, khusunya kemampuan

    berpikir tngkat tinggi.

    b. 6ntuk membentuk kemampuan sis&a dalam menyelesaikan suatu

    masalah se"ara sistematis.

    ". Ter"iptanya kondisi pembelajaran dimana sis&a merasa bah&a belajar

    itu suatu kebetuhan.d. Diperoleh hasil belajar yang tinggi.

    e. 6ntuk melatih sis&a dalam mengomunikasikan ide4ide.

    '. 6ntuk mengembangkan karakter sis&a.

    . eberapa prinsip pendekatan sainti'ik dalam kegiatan pembelajaran adalah

    sebagai berikut>

    a. !embelajaran berpusat pada sis&a.

    b. !embelajaran membentukstudents self concecpt.

    ". !embelajar terhindar dari 5erbalisme

    d. !embelajaran memberikan kesempatan pada sis&a untuk mengasimilasi

    dan mengakomodasi knsep, hukum dan prinsip.e. pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir

    sis&a.

    . Cangkah / langkah umum pembelajaran dengan pendekatan sainti'ik

    a. )engamati $Observasi)

    b. )enanya

    ". )engumpulkan @n'ormasi

    d. )engasosiasikanA)engolah @n'ormasiA)enalare. )engkomunikasikan

    . +dapun kelebihan dan kelemahan pendekatan sainti'ik yaitu sebagai

    berikut>

    Kelebihan pendekatan sainti'ik yaitu >

    a. is&a akti' dan kreati'.

    b. )ateri pembelajaran berbasis pada 'akta atau 'enomena yang dapat

    dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu.

    14

  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    15/16

    ". )endorong dan menginspirasi sis&a berpikir se"ara kritis, analistis, dan

    tepat dalam mengidenti'ikasi, memahami, meme"ahkan masalah, dan

    mengaplikasikan materi pembelajaran.

    d. !enilaian di dapat dari semua aspek.

    Kekurangan pendekatan sainti'ik yaitu >

    a. Konsep pendekatan s"ienti'i" masih belum dipahami, apalagi tentang

    metode pembelajaran yang kurang aplikati' disampaikan.

    b. )embutuhkan &aktu pembelajaran yang lebih lama untuk me&ujudkan

    semua tahapan4tahapan yang ada pada pendekatan s"ienti'i".

    ". Guru jarang menjelaskan.

    3.2 $aran+dapun saran dari kami yaitu dengan dilaksanakannya Kurikulum 2013

    yang menggunakan pendekatan sainti'ik dalam pembelajaran, guru diharapkan

    mampu melaksanakan pendekatan sainti'ik dengan maksimal agar hasil

    pembelajaran meningkat se"ara optimal.

    DA/TAR PU$TA+A

    +khmad, udrajat. 2013.!endekatan ainti'ikA @lmiah dalam proses pembelajaran.

    Tersedia> https>AA&&&.s"ribd."omAdo"A1?3-?12-A!endekatan4ainti'ik4

    @lmiah4Dalam4!embelajaran. Diakses> 0A11A201.

    +kbar, Khairul. 201. Kurikulum 2013 Dengan !endekatan "ienti'i" Dalam

    !embelajaran)atematika.Tersedia>http>AA&&&.kompasiana."omA&&&.khair

    ulakbar."omAkurikulum420134dengan4pendekatan4s"ienti'i"4dalam4

    pembelajaran4matematika'eb"'beeE23?0aE2?0ee.Diakses>0?A11A201.

    *la #. 201. !endekatan ainti'ik. Tersedia>

    https>AA&&&.s"ribd."omAdo"A2??-30A!*#D*K+T+#4+@#T@F@K.

    Diakses> 0A11A201.

    15

    https://www.scribd.com/doc/183487124/Pendekatan-Saintifik-Ilmiah-Dalam-Pembelajaranhttps://www.scribd.com/doc/183487124/Pendekatan-Saintifik-Ilmiah-Dalam-Pembelajaranhttp://www.kompasiana.com/www.khairulakbar.com/kurikulum-2013-dengan-pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-matematika_55febcfbee9273860a9280eehttp://www.kompasiana.com/www.khairulakbar.com/kurikulum-2013-dengan-pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-matematika_55febcfbee9273860a9280eehttp://www.kompasiana.com/www.khairulakbar.com/kurikulum-2013-dengan-pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-matematika_55febcfbee9273860a9280eehttp://www.kompasiana.com/www.khairulakbar.com/kurikulum-2013-dengan-pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-matematika_55febcfbee9273860a9280eehttp://www.kompasiana.com/www.khairulakbar.com/kurikulum-2013-dengan-pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-matematika_55febcfbee9273860a9280eehttp://www.kompasiana.com/www.khairulakbar.com/kurikulum-2013-dengan-pendekatan-scientific-dalam-pembelajaran-matematika_55febcfbee9273860a9280eehttps://www.scribd.com/doc/183487124/Pendekatan-Saintifik-Ilmiah-Dalam-Pembelajaranhttps://www.scribd.com/doc/183487124/Pendekatan-Saintifik-Ilmiah-Dalam-Pembelajaran
  • 7/24/2019 BAB II PEMBAHASAN teobel 2.docx

    16/16

    Khasanah, umi. 201-. !enerapan !endekatan "ienti'i" dalam !embelajaran.

    Tersedia> http>AAumikhasanah-E.blogspot."o.idA201-A0Abab4i4pendahuluan4

    1.html. Diakses> 0A11A201.

    Kumalasari, @ndy. 201-. !endekatan ainti'ik. Tersedia>

    http>AA&&&.slideshare.netAindykumalasariA104pendekatansainti'ik. Diakses>

    0A11A201. !d'.

    16

    http://umikhasanah49.blogspot.co.id/2014/05/bab-i-pendahuluan-1.htmlhttp://umikhasanah49.blogspot.co.id/2014/05/bab-i-pendahuluan-1.htmlhttp://www.slideshare.net/indykumalasari/10-pendekatansaintifikhttp://umikhasanah49.blogspot.co.id/2014/05/bab-i-pendahuluan-1.htmlhttp://umikhasanah49.blogspot.co.id/2014/05/bab-i-pendahuluan-1.htmlhttp://www.slideshare.net/indykumalasari/10-pendekatansaintifik