14
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tank Gas Acid Flash Drum Tangki merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap alat proses. Pada sebagian besar alat proses, tangki sangat diperhatikan dengan beberapa modifikasi sesuai keperluan yang memungkinkan alat beroperasi pada fungsi yang dikehendaki. Biasanya tahap awal dari perancangan tangki adalah pemilihan tipe/bentuk yang paling sesuai dengan konsisi operasi yang diinginkan. Tangki gas acid merupakan tangka yang berbentuk silindris yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan gas asam. Biasanya tank gas acid flash drum dipesan oleh industry industry kimia.

BAB II Pemilihan Baha

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pb

Citation preview

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Tank Gas Acid Flash DrumTangki merupakan salah satu bagian terpenting dalam setiap alat proses. Pada sebagian besar alat proses, tangki sangat diperhatikan dengan beberapa modifikasi sesuai keperluan yang memungkinkan alat beroperasi pada fungsi yang dikehendaki. Biasanya tahap awal dari perancangan tangki adalah pemilihan tipe/bentuk yang paling sesuai dengan konsisi operasi yang diinginkan.Tangki gas acid merupakan tangka yang berbentuk silindris yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan gas asam. Biasanya tank gas acid flash drum dipesan oleh industry industry kimia.

Gambar 2.1 Tank Gas Acid Flash Drum

Material yang digunakan oleh tank gas acid flash drum adalah Baja SA537-CL1. Pemilihan material dilakukan sesuai dari PO yang meminta pesanan.

Gambar 2.2 Material Tank Gas Acid Flash Drum

2.2 Proses Manufaktur Tank Gas Acid Flash Drum1. Proses Pembuatan Pola

Pada proses awal ini dilakukan pembentukan pola sesuai dengan desain yang telah dibuat oleh perusahaan klien

Gambar 2.3 Pola Pada Material

2. Proses Cutting (Pemotongan)Setelah pola selesai dibuat, dilakukan pemotongan material Carbon Steel dengan menggunakan CNC Gas Cutting. Untuk material Stainless Steel dipotong dengan menggunakan mesin Plasma Cutting. Gambar 2.4 Proses Pemotongan

3. Proses ForgingDalam proses ini bertujuan untuk membentuk plat yang awalnya bulat seperti cakram, menjadi berbentuk parabola. Proses ini digunakan dalam pembuatan Head Tangki.

Gambar 2.5 Proses Forging4. Proses Machining

Untuk membuat nozzle pada tangki dilakukan proses machining yaitu dengan menggunakan mesin frais dan bubut konvensional. Gambar 2.6 Proses Machining

5. Proses Assembly

Pada proses ini material yang telah dibentuk menjadi silinder disatukan dengan proses welding. Begitu juga dengan nozzle dan headnya.

Gambar 2.7 Proses Assembly

6. Hydrostatic testSecara arti nya saja kita dapat mengetahui bahwa hydrotest atau singkatan dari Hydrostatic test ialah pengujian dengan tekanan tertentu dengan menggunakan media air sebagai pengujinya untuk mengetahui kekuatan suatu material dan untuk mengetahui apakah terdapat kebocoran atau tidak (biasa nya dilakukan pada benda - benda yang telah disambung kan dengan sistem pengelasan). Gambar 2.8 Hydrostatic Test

7. Heat Treatment

Proses Heat Treatment ini untuk menyelaraskan suhu pada permukaan tabung tangki yang berguna agar kekuatan pada seluruh body tangki terdistribusi merata. Proses Heat Treatment ini menggunakan proses PWHT (Post Weld Heat Treatment) yaitu proses pemanasan pipa tabung selama kurang lebih 4 (empat) jam dengan tempratur stabil yaitu 530C-580C untuk menghilangkan tegangan-tegangan sisa yang terjadi pada material setelah proses pengelasan yang diakibatkan adanya kontraksi tegangan.

Gambar 2.9 Heat Treatment

8. Proses Painting

Proses painting merupakan proses finishing yang bertujuan mencegah terjadinya korosi dan supaya tampilannya lebih menarik. Disamping itu dapat memperpanjang umur pakai produk tersebut. Gambar 2.10 Proses Painting

2.3 Pemilihan Proses

2.3.1 Translation

Fuction: Tank Gas Acid Flash Drum

Constrains:

Material: Baja SA537-CL1

Shape: 3D Hollow

Mass: 23580 kg

Thickness: 100mm

Precision: 1mm

Objective: Minimize CostFree Variable: Choice of Process

2.3.2 Screening

Gambar 2.11 Proses-Material

(Sumber Michael F. Ashby. Material Selection In Mechanical Design, 2005)

Dari gambar diatas material yang digunakan adalah metal ferrous maka proses yang dapat dipilih adalah sesuai dengan yang diberi tanda kotak merah pada gambar diatas.

Gambar 2.12 Proses-Bentuk

(Sumber Michael F. Ashby. Material Selection In Mechanical Design, 2005)

Setelah dilakukan pemilihan material yang sesuai dapat dipilih proses pembentukan pada tank gas acid flash drum dengan bentuk 3-D Hollow seperti pada gambar diatas.

Gambar 2.13 Proses-Massa(Sumber Michael F. Ashby. Material Selection In Mechanical Design, 2005)

Pada tank gas acid flash drum memiiliki massa sebesar 23580 kg, maka dapat dipilih proses sesuai gambar diatas.

Gambar 2.14 Proses-Tebal

(Sumber Michael F. Ashby. Material Selection In Mechanical Design, 2005)

Tebal pada dinding tank gas acid flash drum sebesar 100mm, maka dapat dipilih sesuai gambar diatas.

Gambar 2.15 Proses-Toleransi

(Sumber Michael F. Ashby. Material Selection In Mechanical Design, 2005)

Pembuatan Tank gas acid flash drum memiliki toleransi permesinan 1mm, sesuai gambar diatas.Dari proses screening diatas didapat proses pembentukan tank gas acid flash drum sebagai berikut :1. Sand Casting

2. Forging

3. Conventional Machining

Pada PT. Daekyung Indah Heavy Insdustries pembuatan tank gas acid flash drum memilih proses terbaik yaitu proses forging, dimana proses conventional machining memakan waktu yang lama dan proses sand casting memakan biaya yang besar serta waktu pengerjaan yang cukup lama.

Gambar 2.16 Perbandingan Harga dan Proses

(Sumber Michael F. Ashby. Material Selection In Mechanical Design, 2005)

Dari gambar diatas dapat dilihat proses forging memiliki relative cost lebih rendah dari proses sand casting sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa proses forging merupakan proses yang tepat dalam pembuatan head tank gas acid flash drum.13