BAB II Penjas

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakang

Diabetes Mellitus (DM) yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme didalam tubuh karena ketidakmampuan tubuh membuat atau menyuplai hormon insulin sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula darah melebihi normal (Desriani, 2003). Penyakit ini di negara berkembang termasuk Indonesia terjadi peningkatan prevalensi. Berdasarkan laporan WHO yang dikutip oleh Perkeni (1998) bahwa prevalensi DM sebesar 1,5% - 2,3% akan menjadi 5,7% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun dan berdasarkan laju pertambahan penduduk, pada tahun 2020 diperkirakan akan ada sejumlah 178 juta penduduk yang menderita diabetes mellitus. Berdasarkan pengklasifikasian DM, jumlah penderita DM tipe 2 pada th 2000 diperkirakan mencapai 12,3 juta orang dan akan meningkat menjadi 19,4 juta pada tahun 2010. Peningkatan ini terjadi seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup, asupan makanan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, kegemukan serta gaya hidup yang modern. Diwilayah Jawa Tengah, angka prevalensi DM saat ini diperkirakan 2,3% (Agus Sarono, 1997; Nurul Aina, 2003). Perubahan gaya hidup seperti diet dan kebiasaan olah raga yang salah merupakan predisposisi terjadinya resistensi insulin. Supaya kadar gula darah dapat selalu terkendali, diabetisi perlu mengupayakan gaya hidup sehat yakni dengan mengatur cara makan supaya makan tidak berlebihan serta meningkatkan aktivitas fisik sehingga tubuh tetap sehat dan terhindar dari komplikasi yang mungkin terjadi (Slamet Suyono, 2002; Erawati, 2002). Komplikasi yang sering terjadi apabila dibetes tidak terkendali dan tidak ditangani dengan baik adalah timbulnya berbagai penyakit penyerta pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, pembuluh darah kaki dan sistem syaraf. Untuk itu perlu kerjasama yang baik antara pasien, keluarga, masyarakat dan juga petugas kesehatan dalam menangani dan mengelola penderita diabetes (Sidartawan Soegondo, 1995). Latihan fisik pada penderita DM memiliki peranan yang sangat penting dalam mengendalikan kadar gula dalam darah, dimana saat melakukan latihan fisik terjadi peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa darah. Selain itu dengan latihan fisik dapat menurunkan berat badan, meningkatkan fungsi kardiovaskuler dan respirasi, menurunkan LDL dan meningkatkan HDL sehingga mencegah penyakit jantung koroner apabila latihan fisik ini dilakukan secara benar dan teratur. Anjuran olahraga atau latihan fisik sebetulnya bukan merupakan hal yang baru sebelum ditemukannya insulin pada tahun 1921, namun pada waktu itu belum jelas batasan latihan fisik yang harus dilakukan seperti jenis latihan, dosis, frekuensi maupun intensitas dari latihan (Sidartawan Soegondo, 1995). Jenis olah raga yang dianjurkan pada penderita DM adalah olah raga aerobik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh khususnya meningkatkan fungsi dan efisiensi metabolisme tubuh. Olah raga aerobik seperti jogging, berenang, senam kelompok dan bersepeda tepat dilakukan pada penderita DM karena menggunakan semua otot otot besar, pernapasan dan jantung. Pada senam aerobik misalnya, dari variasi gerakan - gerakan yang banyak terutama gerakan dasar pada kaki dan jalan dapat memenuhi kriteria CRIPE (continous, rhythmical, interval, progresif dan endurance) sehingga sesuai dengan tahapan kegiatan yang harus dilakukan. Disamping itu senam aerobik yang dilakukan secara berkelompok akan memberi rasa senang pada anggota dan juga dapat memotivasi anggota yang lain untuk terus melakukan olah raga secara kontinue dan teratur (Sidartawan Soegondo, 1995).1.2 Rumusan masalahDari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :1. Apakah diabetes itu ?2. Apakah aerobik itu ?3. Bagaimana aerobik dapat membantu penderita diabetes untuk mengendalikan penyakitnya?

1.3 TujuanTujuan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut : 1. Mengenali penyakit diabetes2. Mendapat informasi tentang aerobik3. Memberi informasi bahwa aerobik dapat membantu mengendalikan penyakit diabetes

1.4 ManfaatManfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :1. Dapat mengenali penyakit diabetes sehingga dapat mendeteksi penyakit tersebut sejak awal2. Memperoleh informasi tentang aerobik, baik untuk kebugaran jasmani maupun bagi penderita diabetes 3. Menjadi referensi bagi penderita diabetes agar bisa hidup dengan penyakitnya tanpa kehilangan semangat

1.5 HipotesisDiabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Aerobik membantu sel otot menyerap glukosa. Aerobik membantu tubuh untuk lebih efektif dalam menggunakan insulin yang tersedia dalam tubuh.

1.6 Metode penulisanMetode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah penelusuran literatur. Penelusuran literatur dilakukan dengan mencari data-data yang dibutuhkan dan sesuai dengan tema aerobik untuk diabetes di perpustakaan dan pencarian sumber melalui internet. Dari sumber dan data-data yang diperoleh, lalu dibandingkan satu dengan yang lain sehingga didapat data yang akurat dan sesuai untuk ditulis dalam karya tulis ilmiah ini.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA2.1Diabetes Diabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi.Diabetes merupakan gangguan metabolisme (metabolic syndrome) dari distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh. Sebagian glukosa yang tertahan di dalam darah itu melimpah ke sistem urine untuk dibuang melalui urine. Air kencing penderita diabetes yang mengandung gula dalam kadar tinggi tersebut menarik bagi semut, karena itulah gejala ini disebut juga gejala kencing manis.Di saat jaringan tubuh kekurangan pasokan glukosa karena terhambat di pembuluh darah itu, muncullah gejala kelelahan, lapar gula, dan perasaan mudah tersinggung. Sedangkan gula yang menumpuk banyak di dalam pembuluh darah akan membuat darah menjadi kental dan alirannya melambat, sehingga mengakibatkan gangguan pada pasokan oksigen yang dibawa oleh darah. Padahal untuk bisa bekerja dengan optimal, tubuh membutuhkan oksigen yang cukup untuk membakar gula menjadi energi. Akibat kekurangan oksigen tersebut, tubuh kehilangan tenaga dengan munculnya gejala kelelahan, perubahan suasana hati, sakit kepala, dan jantung bekerja lebih keras (berdebar-debar).Gangguan insulin tersebut juga berakibat berlebihannya kadar lemak di pembuluh darah dengan risiko terjadinya pengerasan pembuluh darah arteri, sehingga komplikasi diabetes tercatat sebagai penyakit jantung koroner, stoke, dan gagal ginjal.

2.1.1Tipe - tipe diabetes Sebenarnya ada berbagai jenis gangguan pada system metabolism, yang terjadi pada pancreas yang memproduksi insulin, tetapi pada dasarnya dikenal dua jenis diabetes yang berbeda secara menyolok, yakni diabetes tipe 1 yang tergantung sepenuhnya pada insulin, dan diabetes tipe 2 yang masih bisa dibantu dengan obat-obatan lain. Keduanya memiliki kesamaan karakteristik dalam hal mengakibatkan gangguan pada metabolisme, atau pada cara tubuh memanfaatkan makanan yang telah dicerna untuk diubah menjadi energi dan promotor pertumbuhan. Dengan kata lain, kedua tipe diabetes tersebut mengakibatkan tubuh tidak bisa menggunakan gula dan lemak dengan baik. Dikenal pula sebagai gangguan pada produksi dan kerja insulin di dalam tubuh.a. Diabetes tipe 1Diabetes tipe 1 adalah bila tubuh perlu pasokan insulin dari luar, karena sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans telah mengalami kerusakan, sehingga pancreas berhenti memproduksi insulin. Kerusakan sel beta tersebut dapat terjadi sejak kecil ataupun setelah dewasa. Penderitanya harus mendapatkan suntikan insulin setiap hari selama hidupnya, sehingga itu dikenal dengan istilah Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes mellitus yang tergantung pada insulin untuk mengatur metabolisme gula dalam darah. Dari kondisinya, inilah jenis diabetes yang paling parah.Diabetes tipe 1 ini biasanya ditemukan pada penderita yang mulai mengalami diabetes sejak anak-anak atau remaja, sehingga pada zaman dulu dokter menyebutnya sebagai diabetes anak muda. Kemudian diketahui, bahwa siapa pun dari segala usia juga dapat menderita diabetes tipe 1 ini, meskipun mayoritas kasus yang ada adalah pada usia 30 tahun ke bawah.Separoh dari penderita diabetes yang mengidap setelah usia dewasa, tetapi tidak berbadan gemuk seperti umumnya penderita diabetes tipe 2, ternyata termasuk dalam kategori diabetes tipe 1 yang tergantung pada insulin. Para periset menyebutnya sebagai diabetes tipe 1,5 yang disebut sebagai LADA (latent autoimmune diabetes in adults, karena system imun menyerang (reaksi autoimun) sel-sel beta pancreas secara perlahan-lahan sehingga berhenti memproduksi insulin. Dibedakan dengan diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, karena dokter sering tidak menemukan tanda-tanda dari faktor risiko yang biasa digunakan untuk mendeteksi diabetes tipe 2 dan sudah tidak mempan lagi ditangani dengan obat-obatan diabetes yang biasa digunakan.Penderita diabetes tipe 1 sangat rentan terhadap komplikasi jangka pendek yang berbahaya dari penyakit ini, yakni dua komplikasi yang erat berhubungan dengan perubahan kadar gula darah, yaitu terlalu banyak gula darah (hiperglikemia) atau kekurangan gula darah (hipoglikemia). Risiko lain penderita diabetes tipe 1 ini adalah keracunan senyawa keton yang berbahaya dari hasil samping metabolisme tubuh yang menumpuk (ketoasidosis), dengan risiko mengalami koma diabetik.b. Diabetes tipe 2Diabetes tipe 2 terjadi jika insulin hasil produksi pancreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehinga terjadilah gangguan pengiriman gula ke sel tubuh. Diabetes tipe 2 ini merupakan tipe diabetes yang paling umum dijumpai, juga sering disebut diabetes yang dimulai pada masa dewasa, dikenal sebagai NIDDM (Non-insulin-dependent diabetes melitus). Karena umumnya 4 dari 5 orang penderita diabetes tipe 2 ini memiliki kelebihan berat badan, maka obesitas sering dijadikan sebagai indicator bagi penderita diabetes. Diabetes tipe 2 ini dapat menurun dari orang tua yang penderita diabetes. Tetapi risiko terkena penyakit ini akan semakin tinggi jika Anda kelebihan berat badan dan memiliki gaya hidup yang membuat Anda kurang bergerak. Oleh karena itu, dengan diet yang seimbang untuk mengontrol berat badan dan olahraga yang baik, biasanya diabetes tipe 2 ini dapat dikendalikan. Kalau cara tersebut sudah tidak ampuh lagi, barulah perlu minum obat atau suntikan insulin.Banyak penderita diabetes tipe 2 yang tidak mengalami gejala apapun atau hanya berupa gejala ringan, yang kemudian berkembang secara perlahan. Penemuannya seiring pada waktu pemeriksaan kesehatan, misalnya pada saat medical check up untuk perekrutan atau auransi kesehatan. Pada saat itulah ditemukan ketidaknormalan pada kadar gula darahnya.Dahulu umumnya penderita diabetes tipe ini berusia 40 tahun keatas. Namun dari diagnosa akhir-akhir ini menunjukkan bahwa anak-anak pun sudah banyak yang menderita diabetes tipe 2 ini, yang sering disebut sebagai MODY (maturity-onset diabetes of the young).Pada diabetes tipe 2 yang dianggap sebagai pencetus utama faktor obesitas. Penyebabnya bukan makanan yang manis-manis, tetapi lebih disebabkan jumlah komsumsi yang terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah di dalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80 persen penderita diabetes tipe 2 adalah mereka yang tergolong gemuk.Factor penyebab lain adalah pola makan yang salah, proses penuaan, dan stress yang menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Juga mungkin terjadi karena salah gizi selama kehamilan, selama masa anak-anak, dan pada usia dewasa. Malnurisi pada janin dapat terjadi tidak hanya karena factor salah gizi belaka, tetapi juga karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alcohol. Berkemungkinan pula penyebabnya adalah factor keturunan keluarga pengidap diabetes.2.1.2Gejala gejala diabetesGejala diabetes tipe 1 muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetika, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik. Gejalanya antara lain adalah : Sering buang air kecil Terus-menerus lapar dan haus Berat badan turun Kelelahan Penglihatan kabur Infeksi pada kulit yang berulang Meningkatnya kadar gula dalam darah dan air seni Cenderung terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahunSedangkan gejala diabetes tipe 2 muncul secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas dan pada tahap permulaannya seperti gejala diabetes tipe 1, yaitu : Cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit Sering buang air kecil Terus-menerus lapar dan haus Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya Mudah sakit yang berkepanjangan Biasanya terjadi pada mereka yang berusia di atas 40 tahun tetapi prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak-anak dan remaja.Gejala-gejala tersebut sering terabaikan karena dianggap sebagai keletihan akibat kerja. Jika glukosa darah sudah tumpah ke saluran urine, sehingga bila urine tersebut tidak disiram akan dikerubungi oleh semut adalah tanda adanya gula. Gejala lain yang biasanya muncul, adalah : Penglihatan kabur Luka yang lama sembuh Kaki terasa kebas, geli, atau merasa terkabar Infeksi jamur pada saluran reproduksi wanita Impotensi pada pria2.1.3Komplikasi DiabetesBila gejala - gejala diabetes tersebut tidak cepat diatasi, berkemungkinan dapat berkembang menjadi gangguan yang labih parah, karena dengan munculnya gejala tersebut, sebenarnya penyakit ini sudah berada dalam stadium lanjut. Dari penelitian, diabetes sudah berkembang sejak lama (sekitar 12 tahun) sebelum sampai menunjukkan gejala-gejala yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium. Gangguan seriusPada umumnya, komplikasi diabetes berupa gangguan serius yang termasuk dalam kasus gawat darurat. Kehilangan kesadaran, baik karena terlalu banyak kadar gula darah (hiperglikemia) ataupun terlalu sedikit (hipoglikemia). Hati-hatilah, karena kadua kondisi ini termasuk dalam kasus gawat darurat. Tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kerusakan ginjal. Gangguan ketajaman penglihatan (katarak) sampai menjadi buta. Infeksi kulit berat atau kerusakan jaringan (gangren) dengan akibat harus diamputasi agar tidak menjalar ke jaringan lain. Gangguan lain yang perlu diperhatikan Yang perlu diperhatikan dalam komplikasi diabetes ini adalah koma diabetik, gangguan toleransi glukosa, diabetes sekunder, dan diabetes karena kehamilan. Koma diabetik atau diabetic ketoasidosis (DKA)Ada dua kategori dalam kasus koma diabetik atau diabetes ketoasidosis ini, yaitu :1. Penderita yang sebelumnya mengalami toleransi glukosa abnormal (sering juga disebut pre-diabetes)Kelompok ini tidak memiliki tanda-tanda metabolisme glukosa yang abnormal, tetapi pernah mengalami kadar gula tinggi. Umumnya yang termasuk dalam kelompok ini adalah wanita yang mengalami diabetes ketika hamil.2. Glukosa abnormal yang potensialOrang yang memiliki hubungan dekat dengan diabetes tipe 1, atau orang dengan gangguan antibody (reaksi autoimun), termasuk dalam kelompok ini. Gangguan toleransi glukosaDikatakan demikian jika kadar gula darah di atas normal, tetapi tidak terlalu tinggi untuk didiagnosa sebagai diabetes. Indikasinya adalah kadar gula darah antara 115-140 mg/dl. Gejala diabetes umumnya tidak muncul.Penderitanya dapat sembuh dan gula darahnya bisa menjadi normal. Sebagian lagi tidak mengalami perubahan, berada diantara ambang normal dan tinggi, sedang sisanya sebanyak 25 persen berkembang menjadi diabetes.Penderita kelompok ini lebih berisiko mengalami tekanan darah dan kadar kolestrol yang tinggi, yang dalam jangka panjang berakibat pada penyakit jantung koroner. Diabetes sekunderDiabetes sekunder umumnya digambarkan sebagai kondisi penderita (seperti penyakit lain, penggunaan obat-obatan atau zat kimia) yang dapat menimbulkan diabetes. Diantaranya adalah :1. Penyakit pankreas (terutama pancreas kronik yang biasa dialami oleh pecandu alcohol)2. Hormon yang abnormal (termasuk yang diakibatkan oleh penggunaan steroid)3. Gangguan penerimaan insulin4. Sindrom genetik tertentu5. Obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan kadar gula darah menjadi tinggi, misalnya : Glukokortikoid (digunakan sebagai obat radang) Furosemida (sebagai diuretik, digunakan sebagai pengontrol tekanan darah) Thiazide (sebagai diuretik, digunakan sebagai pengontrol tekanan darah) Produk yang mengandung estrogen (kontrasepsi oral dan terapi sulih hormon) Beta blocker (untuk mengobati gangguan jantung) Diabetes karena kehamilanSeperti namanya, diabetes karena kehamilan ini hanya terjadi ketika masa hamil saja. Sekitar 95 persen tidak mengalaminya lagi setelah melahirkan, namun perlu diwaspadai akan kemungkinan mengalami diabetes yang sesungguhnya di kemudian hari.Penderita diabetes ketika hamil hanya mengalami gejala yang ringan dan tidak membahayakan bagi si ibu, tapi dapat menimbulkan masalah pada bayinya, terutama dalam bentuk hipoglikemia dan sindrom masalah pernapasan. Ibu hamil yang menderita diabetes lebih rentan terkena toksemia (keadaan menyebarnya racun dalam aliran darah) yang dapat membahayakan jiwa ibu dan anak.2.1.4Penyebab DiabetesPenyebab utama diabetes di era globalisasi adalah perubahan gaya hidup. Wajah Asia secara harafiah telah berubah, dan salah satu aspek yang paling menonjol adalah tingginya konsumsi makanan gaya Barat. Makanan gaya Barat ini bisa dipersonifikasikan dengan jaringan restoran cepat saji (fast food) Mc Donalds, KFC, Pizza Hut, Wendys dan sebangsanya.Unsur kedua dari perubahan gaya hidup ini adalah kebiasaan minim gerak karena tinggal dalam ruangan (indoor). Zimmet menggunakan istilah Nintendoisme seluruh Asia untuk mengungkapkan banyaknya anak-anak yang lebih suka duduk di depan televisi dan komputer, daripada menghabiskan waktu di luar rumah, dibandingkan generasi sebelumnya.Faktor berikutnya yang harus diwaspadai adalah stres. Tingkat gula darah tergantung pada kegiatan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal, yaitu adrenalin dan kortikosteroid. Kedua hormon tersebut mengatur kebutuhan ekstra energy tubuh dalam menghadapi keadaan darurat (fight or flight). Adrenalin akan memacu kenaikan kebutuhan gula darah, dan kortikosteroid akan menurunkannya kembali. Adrenalin yang dipacu terus-menerus akan mengakibatkan insulin kewalahan mengatur kadar gula darah yang ideal, dan kadar gula darah jadinya naik secara drastis. Faktor- faktor yang mempertinggi risiko diabetes Kelainan genetikaDiabetes dapat menurun menurut silsilah keluarga yang mengidap diabetes, karena kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat menghasilkan insulin dengan baik. Tetapi risikonya terkena diabetes juga tergantung pada factor kelebihan berat badan, stress, dan kurang bergerak. Usia Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun pada mereka yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin. Gaya hidup stressStress kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang manis-manis dan berlemak tinggi untuk meningkatkan kadar seretonin otak. Seretonin ini memiliki efek penenang sementara untuk meredakan stresnya. Tetapi gula dan lemak itulah yang berbahaya bagi mereka yang berisiko kena diabetes. Pola makan yang salahKurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko kena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas mengakibatkan gangguan kerja insulin (retensi insulin).Kurang gizi dapat terjadi selama kehamilan, masa anak-anak, dan pada usia dewasa akibat diet ketat berlebihan. Sedangkan kurang gizi pada janin mungkin terjadi karena ibunya merokok atau mengkonsumsi alkohol semasa hamilnya.Sebaliknya, obesitas bukan karena makanan yang manis atau kaya lemak, tetapi lebih disebabkan jumlah konsumsi yang terlalu banyak, sehingga cadangan gula darah yang disimpan didalam tubuh sangat berlebihan. Sekitar 80 persen penderita diabetes tipe 2 adalah mereka yang tergolong gemuk.Kehadiran salah satu faktor risiko diabetes tidak berarti Anda akan langsung kena diabetes, tetapi lebih sebagai suatu kemungkinan. Semakin banyak faktor yang Anda miliki maka kemungkinan pun semakin besar.a. Usia : semakin bertambah usia semakin tinggi risiko diabetes. Risiko yang tinggi dimulai sejak usia 40 tahun.b. Keturunan : adanya riwayat diabetes dalam keluarga, terutama orangtua dan saudara kandung. Keturunan merupakan faktor yang paling berperan bagi diabetes tipe 1.c. Obesitas : 80-85 persen penderita diabetes tipe 2 mengidap kegemukan. Tentu saja tidak semua orang yang kegemukan menderita diabetes, tetapi penyakit ini mungkin muncul 10-20 tahun kemudian. Dikatakan obesitas jika seseorang kelebihan 20 persen dari berat badan normal.d. Kemiskinan : meskipun belum diketahui dengan pasti hubungannya, namun penelitian membuktikan hal ini. Besar kemungkinan diabetes pada golongan miskin dikarenakan gangguan pankreas akibat kurang gizi.2.1.5PencegahanMelihat bahwa gangguan keseimbangan kadar gula darah dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang berlebihan (pola makan yang salah) dan kegiatan yang penuh tekanan (gaya hidup stress), maka diabetes sebenarnya dapat dicegah dengan cara-cara berikut :1.bila kegemukan, turunkan berat badan2.lakukan latihan aerobik (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat) paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali 15-60 menit sampai berkeringat dan terengah-engah tanpa membuat napas menjadi sesak.3.konsumsi gula sesedikit mungkin atau seperlunya, karena bukan merupakan bagian penting dari menu yang sehat. Kebutuhan zat gula darah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat dipenuhi dari karbohidrat yang berasal dari beras, sereal, roti, kentang atau bakmi dalam menu sehari-hari.4.setelah berumur 40, periksa kadar gula urine Anda setiap tahun, terutama bila Anda mempunyai riwayat keluarga penderita diabetes.

2.2AerobikLatihan aerobik adalah latihan cardio yang dilakukan terus-menerus, tanpa henti, dengan bantuan oksigen selama 30-60 menit. Selain aerobik, jalan cepat, lari, dan bersepeda adalah latihan yang sangat baik. Hal ini dikarenakan proses pembakaran yang terjadi berlangsung dengan sempurna, terutama bila dilakukan sesuai aturan dan mengikuti zona latihan.2.2.1 Macam-macam aerobik Dalam perkembangannya, aerobik melahirkan variasi-variasi yang beragam, mulai dari mengikutsertakan unsur musik, koreografi, sampai gerakan-gerakan bela diri. Namun dari sifat dan kelasnya, secara garis besar aerobik dibagi dalam tiga macam, yakni low impact, mix impact, dan high impact.a. Low impactLow impact adalah gerakan aerobik yang dilakukan dengan intensitas rendah, antara lain dengan hentakan-hentakan ringan, dalam posisi kaki tetap di lantai. Pada senam aerobik, ketukan-ketukan musik biasanya lebih lembut. Pada saat jogging, kaki tidak terangkat tinggi. Cara ini biasanya dilakukan oleh kalangan pemula, usia lanjut, dan orang yang biasanya mengalami kasus obesitas. Latihan low impact akan baik sekali dilakukan, terutama pada orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, apalagi bila durasinya lebih lama. Hal ini dikarenakan tubuh yang menahan berat badan akan bekerja keras dan terus-menerus membakar lemak.b. High impactHigh impact adalah gerakan aerobik yang dilakukan dengan intensitas tinggi, biasanya untuk memicu cardio vascular. High impact dilakukan dengan ketukan-ketukan musik yang lebih keras, gerakan-gerakan dinamis dan kencang, serta lutut diangkat tinggi sehingga menahan gerakan tubuh lebih berat. Latihan ini akan baik sekali dilakukan oleh mereka yang sudah terbiasa latihan aerobik dan melatih jantung (cardio vascular).c. Mix impactMix impact adalah gerakan aerobik yang mengombinasikan jenis low impact dan high impact. Gerakan ini dimaksudkan untuk memberi variasi agar tidak jenuh dan cepat lelah karena tubuh terus-menerus dipacu dengan gerakan-gerakan high impact.2.2.2Gerakan-gerakan aerobikGerakan-gerakan aerobic dapat dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu pemanasan, inti, dan pendinginan. Ketiga bagian tersebut harus ada dalam senam aerobic dan masing-masing bagian memiliki tujuan masing-masing.a. Pemanasan (warm up)

Pemanasan atau warm up umumnya dilakukan untuk memanaskan otot-otot agar siap melakukan warm up secara baik, cedera otot, kejang, dan efek-efek lain karena otot belum siap dapat dihindari. Warm up umumnya dilakukan dengan latihan-latihan ringan sebagai persiapan bagi seluruh anggota tubuh. Pemanasan adalah gerakan awal yang wajib dilakukan sebelum melakukan gerakan senam aerobic yang lainnya. Tujuan secara umum adalah untuk melemaskan otot-otot yang kaku, mengurangi cidera, meningkatkan suhu tubuh untuk persiapan gerakan berikutnya Biasanya dilakukan selama 10-15 menit Pemanasan juga dibagi menjadi 3 bagian, yaitu menggerakkan sebagian tubuh tanpa berpindah, menggerakkan tubuh secara berpindah, dan peregangan Menggerakkan tubuh tanpa berpindah, bias dilakukan dengan menggerakkan kepala, jalan di tempat, mengayunkan tangan ke kanan dan kiri, serta melatakkan tangan di pingggang. b. Inti

Gerakan awal disebut juga low impact Gerakan puncak atau inti Gerakan akhir sebelum pendinginan Waktu yang digunakan biasanya antara 40-55 menit Tujuan dari gerakan inti adalah untuk membentuk tubuh menjadi lebih indah Gerakan inti lebih disiplin dank eras disbanding dengan gerakan pemanasan Pada gerakan inti, keringat yang dihasilkan lebih banyak disbanding gerakan pemanasan Dalam gerakan ini denyut nadi sangat cepat dibandingkan sebelumnya Irama music sangat cepat dibandingkan gerakan senam aerobik lainnyac. Pendinginan (cooling down)

Colling down atau pendinginan biasanya dilakukan beberapa saat menjelang usai berolahraga aerobik. Setelah melakukan berbagai kegiatan yang memacu denyut jantung dan menegangkan otot-otot tubuh, badan memerlukan waktu untuk kembali pada posisi semula dalam keadaan yang jauh lebih nyaman dan segar. Untuk itu, dilakukan pendinginan yakni beberapa kegiatan seperti stretching dan jalan perlahan (santai) selama kurang lebih 5 menit. Gerakan yang dilakukan tidak seperti gerakan inti Digunakan untuk mengatur pernapasan Merupakan fase-fase sebelum mengakhiri senam aerobic Gerakan pendinginan adalah gerakan yang bertujuan untuk kembali menormalkan denyut nadi yang berdetak kencang Music yang diperdengarkan dalam proses pendinginan ini lebih slow dibandingkan pada pemanasan dan intiKegiatan senam aerobic tidak dapat disebut sebagai senam aerobic bila tidak ada unsure ketiga gerakan tersebut dan juga music pengiring.2.2.3Alasan melakukan aerobikBanyak hal yang membuat orang memilih aerobic. Alasan terbanyak tentu untuk mempertahankan kebugaran dan kesehatan jasmani. Namun, tidak sedikit pula yang datang dengan maksud khusus. Tujuan melakukan aerobic diantaranya : a.Agar selalu bugarJumlah anggota terbanyak memang orang yang ingin meningkatkan kualitas kebugaran tubuhnya. Sebagai besar dari mereka ini adalah kelompok yang benar-benar memiliki kesadaran tinggi terhadap arti pentingnya hidup sehat.b. Yang ingin ramping dan menarikMereka yang memilih olahraga aerobik karena ingin mendapatkan bentuk tubuh ideal boleh dibilang kelompok paling militan dan memiliki motivasi sangat tinggi. Umumnya, kalangan ini adalah kelompok remaja atau ibu-ibu muda yang mulai cemas karena kehilangan keindahan bentuk tubuh disebabkan berbagai hal.c. Yang ingin lebih berisiWalau jumlahnya tidak sebanyak yang disebutkan diatas, mereka yang melakukan aerobic bertujuan untuk membentuk tubuh yang ideal karena terlalu kurus dan tipisd. Memulihkan kondisiAda juga yang melakukan aerobic terdorong oleh keinginan untuk memulihkan kondisi, misalnya setelah sembuh dari penyakit tertentu, terutama penyakit serius yang telah memerosotkan kondisi mereka.e. Sebagai variasiJenis latihan dalam aerobic juga merupakan bentuk latihan dasar di cabang olahraga lain. Itulah sebabnya para penggemar olahraga lain juga kerap berlatih aerobic untuk variasi agar tidak jenuh oleh latihan rutin yang umumnya selalu itu-itu saja.2.2.4Manfaat aerobikManfaat aerobik diantaranya:a. Senam aerobik yang teratur dapat mencegah resiko dan mengobati kanker. Menurut penelitian, dengan berlatih aerobik secara teratur, seperti sehari 30 menit, dapat mengurangi resiko kanker sebanyak 30% hingga 40%. Sebab dengan latihan aerobik tubuh akan menjadi aktif dan bergerak dengan aturan yang sesuai dengan kepentingan kesehatan. Misalnya dengan melipat kaki dengan menggerakkan naik turun dengan hitungan tertentu dapat mengurangi resiko kanker prostat. Menurut suatu penelitian, dengan melakukan olahraga ini seminggu lima kali dengan waktu 30-35 menit dapat memaksimalkan fungsi jantung untuk pasien yang menderita kanker. Serta dapat membuat mereka semakin semangat dalam menjalani pengobatan.b. Senam aerobik akan membantu gaya hidup sehat. Maka kebiasaan makan juga akan terkontrol dengan baik, sehingga dapat mencegah osteoporosis, mencegah penyakit hipertensi, dan kram otot, serta mencegah penyakit jantung. Karena dalam latihan aerobik memanfaatkan oksigen secara maksimal, sehingga dapat meningkatkan metabolisme tubuh atau pembakaran lemak. Latihan ini sangat tepat bila dilakukan oleh orang yang mengalami obesitas dan ingin menurunkan berat badan dan pembentukan badan.c. Dapat menjaga kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit.Latihan aerobik yang dilakukan secara konstan akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menguatkan fungsi organ, serta memberi pasokan oksigen yang cukup baik pada tubuh. Sehingga latihan kebugaran aerobik memiliki banyak manfaat yang berguna bagi tubuh, seperti menurunkan resiko penyakit jantung atau diabetes, peningkatan metabolisme tubuh, menurunkan tekanan darah, dan lain sebagainya.d. Dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.Menurut pakar kesehatan, latihan aerobik juga memiliki efek signifikan pada kesehatan otak pada saat terjadi proses penuaan, sehingga dapat memperbaiki kemampuan memori atau daya ingat, dan meningkatkan kemampuan fungsi-fungsi organ tubuh. e. Dapat menjadi tips awet muda yang efektif, tanpa melakukan operasi.Banyak orang yang berusia lanjut melakukan latihan aerobik low impact agar terlihat muda. Ketika mereka melakukan senam aerobik, tubuh akan memanas dan denyut jantung akan meningkat, dan semua otot tubuh akan bergerak. Sehingga darah akan mengalir lebih cepat ke dalam otot kemudian kembali ke paru-paru. Proses ini akan meningkatkan tingkat oksigen dalam otot, jantung, dan pembuluh darah, sehingga dapat menambah energi dan membangkitkan semangat muda bagi tubuh Anda. Dapat mengurangi kelelahan dan sesak nafas, sehingga mereka mendapatkan tidur yang berkualitas. Tidur yang berkualitas membantu proses regenerasi pada kulit, sehingga mereka mendapatkan kulit yang awet muda.

Senam aerobik dengan mengkombinasikan tarian dan musik akan membuat efek relaksasi pada tubuh dan menimbulkan perasaan bahagia, sehingga dapat menjauhkan stres, kecemasan, kegelisahan atau depresi. Lakukan aerobik agar terlihat muda, sebab aerobik juga dapat menambah tingkat elastisitas kulit, karena ketegangan dalam otot berkurang.

Sedangkan perasaan atau mood yang baik, akan mendorong Anda untuk hidup sehat, menjauhi kebiasaan merokok dan minum minuman yang alkohol. Sehingga dengan tubuh yang kuat, gaya hidup dan mental yang sehat dapat menghambat proses penuaan. Namun tidak semua orang diperbolehkan melakukan senam aerobik, misalnya ibu hamil. Maka sebaiknya sebelum mengikuti latihan aerobik lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Pedoman aerobik untuk diabetesIkutilah prinsip FITT (frekuensi, intensitas, tempo, dan tipe) berikut :1. FrekuensiLakukan 3-5 kali seminggu dengan teratur. Lebih baik bila seang sehari dipakai untuk istirahat memulihkan kembali ketegangan otot.2. IntensitasPilih jenis olahraga yang bersifat ringan hingga sedang, yaitu yang menghasilkan 60-70 persen detak jantung maksimum atau MHR (Maximum Heart Rate). Perhitungannya adalah (220-umur) dikalikan dengan faktor keamanan (60-70 Persen).3. TempoLamanya berolahraga adalah sekitar 30 sampai 60 menit.4.TipeJenis olahraga yang baik adalah aerobik yang bersifat daya tahan, karena dapat memperkuat otot jantung dan pembuluh darah. Misalnya jalan, joging, bersepeda dan berenang.Untuk setiap kali berolahraga, tahap-tahapan yangharus dilakukan, yaitu:1. Pemanasan (warming up)Tahapan ini untuk mempersiapkan berbagai sistem tubuh sebelum memasuki latihan yang sebenarnya. Selain menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut jantung untuk mendekati intensitas latihan, juga untuk mencegah cedera.Lakukan pemanasan selama 5 sampai l0 rnenit.2. Latihan inti (conditioning)Usahakan target batasan latihan Anda tercapai agar diperoleh manfaatnya, tetapi jangan berlebihan. Lakukan selama 30 sampai 60 rnenit.3.Pendinginan (cooling down)Selesai latihan inti, jangan langsung berhenti. Lakukan pendinginan untuk mencegah terjadinya penimbunan zat-zat racun akibat gangguan metabolisrne tubuh sewaktu berolahraga. Salah satu racun tersebut adalah asam laktat, hasil pembakaran glukosa tanpa oksigen untuk energi tambahan bagi tubuh.Pendinginan juga menurunkan kembali darah yang tcrkumpul di otot yang aktif. Agar tidak terasa nyeri atau menjadi pusing. Lakukan pendinginan selama 5 sampai l0 menit.4. Peregangan (stretching)Lakukan gerakan tambahan setelah pendinginan untuk melemaskan kembali otot.3.2Senam aerobik khusus diabetesKhusus untuk penderita diabetes tipe 1 ataupun tipe 2 yang berat dianjurkan untuk melakukan senam aerobik diabetes.1. Latihan berdiri di atas jari kakiLakukan tanpa sepatu.- Berdiri berpegangan pada punggung kursi.- Angkat dan turunkan tubuh dengan berdiri di atas ujung jari kaki. (jinjit)- Ulangi sanrpai 20 kali.2. Menekuk lutut- Pegang punggung kursi dengan sebelah tangan.- Tekuk lutut dalam-dalam dengan punggung tetap lurus.- Ulangi sebanyak 5 kali, lalu pada latihan berikutnya tingkatkan pelan-pelan hingga menjadi 10 kali.3. Menggoyang-goyangkan kaki- Berdirilah dekat meja. Tangan yang sebelah berpegangan pada pinggir meja.- Satu kaki diletakkan di atas tumpukan buku tebal atau bangku pendek, sehingga kaki lain menjadi tergantung.- Gerakkan kaki yang tergantung itu ke dcpan dan ke belakang sampai l0 kali. Ganti dengan kaki yang sebelahnya dengan membalik posisi berpegangan pada meja.4. Mendorong dinding- Letakkan kedua telapak tangan di dinding.- Jauhkan letak kaki dari dinding dengan kedua telapak kaki tetap menempel di lantai.- Tekuk kedua lengan l0 kali dengan selalu menjaga agar punggung dan lutut tetap lurus dan tungkai tidak terangkat. Renggangkan urat achilles (pada tumit kaki) dan otot betis.- Setiap kali menekuk lengan, pertahankan posisi tersebut selama 10 detik.5. Menggelindingkan bola dengan kaki- Duduklah di atas kursi dengan pungung tegak, kedua kaki diletakan di atas bola.- Cengkeramlah bola dengan jari kami.- Kemudian lepaskan cengkeramannya.- UIangi beberapa kali untuk setiap kaki.3.3Manfaat aerobik bagi penderita diabetes1.Aerobik membantu sel otot menyerap glukosa. Hal ini berarti glukosa dapat dengan mudah keluar dari darah dan masuk kedalam sel otot dimana glukosa tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan energi.2.Aerobik membantu tubuh untuk lebih efektif dalam menggunakan insulin yang tersedia dalam tubuh.3.Aerobik membantu mengontrol berat badan dimana kebanyakan penderita diabetes 2 adalah mereka yang obesitas.4.Aerobik membantu mengurangi kolesterol dan memperlancar peredaran darah yang. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya komplikasi.5.Aerobik yang dilakukan secara rutin membantu penderita diabetes dalam mengendalikan kadar gula dalam darah dan dapat mengurangi dosis insulin yang harus disuntikkan dalam tubuh. 3.4Tips melakukan aerobik bagi penderita diabetesJika Anda penderita diabetes sangat dianjurkan melakukan hal-hal berikut ketika ber-aerobik.1.Lakukan cek kesehatan sebelum memulai melakukan aerobik.2.Hati-hati bagi Anda yang memiliki kadar gula rendah dalam darah. Penyuntikan insulin dapat mengurangi kadar gula dalam darah saat melakukan aerobik maupun bisa sampai 12 jam setelah melakukan aerobik. Obat yang sesuai diperlukan untuk mencegah hal ini terjadi. Memperhatikan kadar gula dalam darah, baik sebelum, saat melakukan aerobik maupun setelah melakukan aerobik mungkin diperlukan.3.Selalu mengkonsultasikan pada dokter tentang gerakan-gerakan aerobik yang Anda lakukan. Aerobik secara teratur akan mengurangi dosis insulin atau obat yang harus dikonsumsi. Dokter juga akan membantu menentukan obat yang sesuai setiap harinya ketika Anda melakukan gerakan aerobik yang berbeda.3.4.1Sebelum melakukan aerobik1.Tanyakan pada dokter apakah Anda harus mengecek kadar gula dalam darah sebelum melakukan aerobik.2.Apabila Anda mengkonsumsi obat yang dapat mengakibatkan penurunan kadar gula dalam darah, tanyakan pada dokter apakah Anda harus :a.mengubah dosis yang diminum sebelum melakukan aerobik.b.mengkonsumsi makanan ringan jika kadar gula dalam darah Anda dibawah 100.3.4.2Saat melalukan aerobik1.Pakailah gelang atau kalung Medical Identification (ID).2.Selalu membawa makanan atau glukosa tablets untuk mengantisipasi penurunan kadar gula dalam darah.3.Jika akan melakukan aerobik lebih dari 1 jam, cek kadar gula dalam darah dengan interval yang teratur. Anda mungkin akan membutuhkan makanan ringan sebelum selesai melakukan aerobik.3.4.3Setelah melakukan aerobikCek bagaimana aerobik berpengaruh pada kadar gula dalam darah Anda.

BAB IVPENUTUP4.1 KesimpulanDiabetes adalah suatu penyakit, dimana tubuh penderitanya tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula (glukosa) dalam darahnya. Latihan aerobik adalah latihan cardio yang dilakukan terus-menerus, tanpa henti, dengan bantuan oksigen selama 30-60 menit. Selain aerobik, jalan cepat, lari, dan bersepeda adalah latihan yang sangat baik. Hal ini dikarenakan proses pembakaran yang terjadi berlangsung dengan sempurna, terutama bila dilakukan sesuai aturan dan mengikuti zona latihan. Pengaruh aerobik bagi penderita diabetes antara lain :1.Aerobik membantu sel otot menyerap glukosa. Hal ini berarti glukosa dapat dengan mudah keluar dari darah dan masuk kedalam sel otot dimana glukosa tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan energi.2.Aerobik membantu tubuh untuk lebih efektif dalam menggunakan insulin yang tersedia dalam tubuh.3.Aerobik membantu mengontrol berat badan dimana kebanyakan penderita diabetes 2 adalah mereka yang obesitas.4.Aerobik membantu mengurangi kolesterol dan memperlancar peredaran darah yang. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya komplikasi.5.Aerobik yang dilakukan secara rutin membantu penderita diabetes dalam mengendalikan kadar gula dalam darah dan dapat mengurangi dosis insulin yang harus disuntikkan dalam tubuh.

4.2 Saran1.bila kegemukan, turunkan berat badan2.lakukan latihan aerobik (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat) paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali 15-60 menit sampai berkeringat dan terengah-engah tanpa membuat napas menjadi sesak.3.konsumsi gula sesedikit mungkin atau seperlunya, karena bukan merupakan bagian penting dari menu yang sehat.4.setelah berumur 40, periksa kadar gula urine Anda setiap tahun, terutama bila Anda mempunyai riwayat keluarga penderita diabetes. 5.Lakukan cek kesehatan sebelum memulai melakukan aerobik.6.Selalu mengkonsultasikan pada dokter tentang gerakan-gerakan aerobik yang Anda lakukan.7.Cek bagaimana aerobik berpengaruh pada kadar gula dalam darah Anda.

Pengaruh Aerobik untuk Penyakit Diabetes 1