Upload
vuongtuong
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 7
POTENSI DAN PERMASALAHAN PADA FASILITAS
WISATA AIR DI BLAHKIUH
Pada bab ini menjelaskan tentang bagaiamana keadaan di lapangan secara
nyata dan dievaluasi sehingga layak untuk dikembangkan. Yang termasuk di
dalamnya adalah karakteristik, potensi dan permasalahan-permasalahan yang
terdapat pada objek eksisting.
2.1 Tinjauan Umum Fasilitas Eksisting Wisata Air di Blahkiuh
Merupakan data yang dijabarkan secara umum mengenai objek eksisting
berdasarkan hasil lapangan yang didapatkan. Data tersebut meliputi nama objek,
tanggal pendirian, tanggal dibuka, alamat, fungsi, ruang lingkup, sasaran
pelayanan dan waktu pelayanan.
Objek eksisting yang dijadikan sebagai bahan untuk seminar tugas akhir yang
berjudul Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh adalah Kolam Renang
Tirta Arum, yang beralamat di Jalan Sutomo, Dukuh-Blahkiuh, Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Badung. Objek ini didirikan sekaligus dikelola oleh
Pemrintahan Kabupaten Badung pada tanggal 9 September 1999 yang pada saat
itu diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Badung, yaitu Ida Bagus Alit
BAB II
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 8
Putra (tugu peresmian dapat dilihat pada gambar 2.1). Objek yang sudah dikelola
selama 16 tahun tersebut masih tetap berfungsi aktif sampai saat ini. Kolam
renang pada objek merupakan kolam renang berstandar nasional yang sering
digunakan untuk kompetisi atau olimpiade sehingga banyak para atlet renang
datang untuk berlatih. Selain digunakan para atlet, kolam renang tersebut juga
dibuka untuk umum. Waktu pelayanannya dibuka pada setiap hari pada pukul
09.00 – 18.00 WITA.
Gambar 2.1 Tugu batu peresmian Kolam Renang Tirta Arum
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.2 Tinjauan Potensi Kondisi Eksisting Pengembangan Fasilitas Wisata Air
di Blahkiuh
Data yang ditampilkan berupa bagaimana keadaan eksisting di lapangan yang
dievaluasi sesuai dengan kenyataan. Hal tersebut dianalisis sehingga menjadi
tonggak awal dalam pengembangan fasilitas wisata air yang ada di Blahkiuh.
2.2.1 Kondisi Fisik Eksisting Pada Lokasi
2.2.1.1 Lokasi Proyek Pengembangan Fasilitas Wisata Air
Lokasi proyek yang dijadikan sebagai tempat pengembangan fasilitas
wisata air (Kolam Renang Tirta Arum) berada di Jalan Sutomo, Desa
Blahkiuh Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Menurut Peraturan
Daerah Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Badung, Paragraf 4 tentang “Kawasan Peruntukan Pariwisata”
pasal 42 ayat 1 huruf c menyatakan bahwa, lokasi proyek tersebut merupakan
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 9
sebuah kawasan wisata remaja yang meliputi bumi perkemahan Dukuh di
Desa Blahkiuh (lihat gambar 2.2).
Dukuh merupakan lokasi proyek pengembangan fasilitas wisata air yang
mudah diakses dan ditemukan karena lokasi proyek pengembangan letaknya
berdekatan dengan kawasan wisata remaja sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah Daerah Badung, lokasi ini biasa dikenal dengan bumi perkemahan
Dukuh di Desa Blahkiuh.
Gambar 2.2 Lokasi Objek Kolam Renang Tirta Arum
Sumber : www.google.com/maps/22November 2015
Gambar Peta
Kabupaten Badung
Sumber :
https://petatematikindo.
.wordpress.com
Gambar Pulau Bali
Sumber :
https://www.google.co.id
d/maps/12102015
Jalan Sutomo
(Lokasi Eksiting)
Dari Kota
Denpasar
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 10
2.2.1.2 Batas-Batas Lokasi Site
Proyek pengembangan fasilitas wisata air memiliki batas wilayah sebagai
berikut :
a. Batas Utara : Sumber Mata Air, Pabrik Air Minum Gopalji dan Rumah
Penduduk
b. Batas Timur : Lahan Kosong
c. Batas Selatan : Lahan Kosong dan Rumah Penduduk
d. Batas Barat : Kawasan Wisata Remaja dan Persawahan
Gambar 2.3 Batas Lokasi Objek Eksisting Kolam Renang Tirta Arum
Sumber : www.google.com/maps/22November 2015
2.2.1.3 Lingkup Luasan Area Eksisitng
Berdasarkan data yang didapatkan lingkup dari wilayah sebagai proyek
pengembangan masih dikelilingi oleh lahan kosong dan pepohonan yang
dimiliki oleh Desa Adat. Luas area eksisitng proyek pengembangan ini adalah
47,2 are.
Gambar 2.4 Build Up Area Objek Eksisting Kolam Renang Tirta Arum
Sumber : www.google.com/maps/22November 2015
BUA
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 11
2.2.1.4 Aksesibilitas
Lokasi objek yang berdekatan dengan kawasan wisata remaja sehingga
memudahkan bagi wisatawan untuk menemukan lokasi tersebut dan
pencapaian dalam menuju lokasi dapat melalui beberapa daerah seperti
Petang, Ubud, Tabanan dan Kota Denpasar dapat dilihat pada gambar 2.4
berikut.
Gambar 2.5 Akses Pencapaian Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh
Sumber : https://www.google.co.id/maps/7 Oktober 2015.
Gambar akses pencapaian dari Petang melalui Jl.
Raya Puncak Mangu dan Jl. I GST. NGR. Rai
dengan waktu 33 menit tanpa macet
Gambar akses pencapaian dari Ubud dapat
melalui Jl. Raya Semana (31 menit) dan Jl. Raya
Mambal (35 menit) tanpa macet
Gambar akses pencapaian dari Tabanan dapat
melalui Jl. Raya Denpasar-Gilimanuk (1jam) dan
Jl. Dr. Ir. Soekarno (1jam 3menit) tanpa macet
Gambar akses pencapaian dari Denpasar melalui
Jl. Oleg Penarungan (41menit), Jl. Ahmad Yani
(41menit) , Jl. Antasura (45menit) tanpa macet
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 12
2.2.1.5 Karakteristik Fasilitas Objek Eksisting
Karakter yang dimiliki pada objek eksisting ditampilkan dalam beberapa
fasilitas yang sebagai pendukung dari aktivitas pengunjung. Fasilitas tersebut
seperti kolam renang atlet, kolam renang anak-anak, shower outdoor, kamar
mandi atau toilet pria dan wanita, ruang ganti, pos pantau, kantin dan parkir.
Gambar 2.6 Karaksteristik jalan menuju objek eksisting
Sumber : Observasi 24 September 2015
Berikut karakter fasilitas yang terdapat pada objek dapat dilihat pada
gambar 2.6 – 2.13 sebagai berikut :
Gambar 2.7 Karaksteristik fasilitas objek eksisting
Sumber : wiranata, 2015
Kolam Renang
Atlet
Kolam Renang
Anak-Anak
Kantin
Shower
Outdoor
R. Ganti dan
Kamar
Mandi/WC Pos
Pantau
Parkir
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 13
Kolam Renang Atlet (Standar Nasional)
Kolam renang dengan standar nasional yang biasa digunakan untuk
perlombaan renang dengan ukuran 50m x 21m. dengan kedalaman mencapai
1,5m (utara) – 2,5m (selatan).
Gambar 2.8 Denah kolam renang atlet berstandar nasional sebagai fasilitas utama
Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.9 Potongan kolam renang atlet berstandar nasional sebagai fasilitas utama
Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.10 Kolam renang atlet berstandar nasional sebagai fasilitas utama
Sumber : Observasi 24 September 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 14
Kolam Renang Anak-Anak
Kolam renang anak-anak yang berada disebelah timur kolam renang atlet
berukuran 12m x 6m dengan kedalaman 50cm.
Gambar 2.11 Denah kolam renang anak-anak
Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.12 Kolam renang anak-anak
Sumber : Observasi 24 September 2015
Shower Outdoor
Tempat bilas untuk membersihkan badan setelah selesai berenang yang
memiliki 4 buah shower dengan ukuran ruangnya 3m x 4m.
Gambar 2.13 Denah dan perspektif shower outdoor
Sumber : Observasi 24 September 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 15
Ruang Ganti, Kamar Mandi/Toilet
Ruang ganti dan kamar mandi dijadikan dalam satu bangunan berukuran
10m x 6m.
Gambar 2.14 Denah dan tampak ruang ganti pria dan wanita terpisah
Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.15 Perspektif ruang ganti pria dan wanita terpisah
Sumber : Observasi 24 September 2015
Pos Pantau
Pos pantau adalah tempat bagi para pegawai dalam mengawasi aktivitas
yang terjadi pada kolam renang dengan ukuran 4m x 4m.
Gambar 2.16 Denah dan persepktif fasilitas lainnya yang berupa pos pantau
Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 16
Kantin
Kantin sebagai tempat untuk membeli makanan dan minuman bagi
wisatawan atau masyarakat yang berkapasitas kurang lebih 20 orang dengan
ukuran 9,5m x 8,5m.
Gambar 2.17 Denah dan tampak fasilitas penunjang kantin
Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.18 Persepktif fasilitas penunjang kantin
Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Parkir
Parkir yang letaknya disebelah timur dari kantin memiliki kapasitas untuk
kendaraan roda empat kurang lebih 4-5 mobil, sedangkan kendaraan roda dua
kurang lebih 10 motor. Terkadang kendaraan roda dua maupun roda empat
melebihi dari kapasitasnya.
Gambar 2.19 Denah dan perspektif tempat parkir umum
Sumber : Observasi 24 September 2015
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 17
2.2.2 Kondisi Non Fisik Eksisting Pada Lokasi
Data yang dimaksud dalam hal non fisik adalah data yang memiliki arti diluar
dari data fisik yang ada di lapangan secara langsung. Berikut dijabarkan mengenai
data non fisik yang didapatkan di lapangan adalah sebagai berikut :
2.2.2.1 Data Pengunjung dan Pegawai
a. Kedatangan pengunjung tiap harinya bisa mencapai ± 20-50 orang
termasuk pengunjung kategori dewasa dan anak-anak. Data statistik
dilakukan setiap bulan sekali dengan mengecek penjualan karcis pada
setiap harinya. Terdapat 594 karcis yang terjual pada bulan Juni 2015
terhitung 310 lembar untuk dewasa dan 284 lembar untuk anak-anak. Hal
tersebut dapat dilihat pada gambar 2.16 sebagai berikut.
Gambar 2.20 Data Pengunjung bulan Juni 2015 pada objek eksisting
Sumber : Observasi 14 November 2015
b. Pengunjung atlet yang datang berkisar mencapai ± 50-60 orang pada hari-
hari biasanya. Beberapa minggu sebelum kompetisi atau kejuaraan,
kedatangan atlet untuk berlatih lebih banyak dari hari biasanya sehingga
memenuhi kolam renang. Club renang juga meramaikan kolam renang
tersebut yang berasal dari daerah Badung dan Denpasar. Club tersebut
yakni, Bali Pari Badung, Elang Laut dan Laga Biru dari Denpasar.
Menurut Bapak Wayan Dani (2006), kompetisi yang sering diadakan pada
Kolam Renang Tirta Arum adalah kompetisi yang mencapai tingkat
nasional, tingkat provinsi (Porprov), tingkat kabupaten (Porkab) dan
tingkat kecamatan (Porcam).
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 18
c. Menurut Bapak Wayan Arsana (2014), untuk jumlah kepegawaian kolam
renang tirta arum pada tahun 2015 berjumlah 7 orang yang pada saat ini
diketuai oleh Bapak Putu Bagus Suputra Wijaya sebagai kepala bagian
dalam menangani aktivitas maupun fasilitas pada objek eksisting.
2.2.2.2 Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya yang dimaksud adalah kegiatan sehari-hari yang
dilakukan oleh warga yang berasal dari Desa Blakiuh sekitar objek eksisting.
Pada objek eksisting terdapat sebuah tempat pemandian tradisional atau
pancoran sehingga pada waktu pagi hari, siang hari dan sore hari, masyarakat
datang untuk membersihkan badan atau mencuci pakaian. Karena air pancoran
berasal dari sumber mata air yang dijaga kebersihannya maka air tersebut juga
dapat digunakan sebagai air minum yang dapat dikonsumsi sehari-hari.
2.2.3 Potensi Eksisting Pada Lokasi
Selain fasilitas yang dijelaskan sebelumnya, objek eksisting memiliki potensi
yang bisa dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam Pengembangan Fasilitas
Wisata Air di Blahkiuh berupa Sumber Mata Air. Potensi lainnya adalah lokasi
sebagai kawasan peruntukan pariwisata dan Kolam Renang Tirta Arum juga
sudah dikenal orang banyak melalui kompetisi yang telah diadakan. Potensi-
potensi yang mendukung proyek pengembangan fasilitas wisata air adalah sebagai
berikut.
2.2.3.1 Potensi Fisik
a. Sumber Mata Air
Sumber mata air adalah potensi utama dalam proyek pengembangan
fasilitas wisata air. Mata air yang terus mengalir digunakan oleh
masyarakat setempat agar tidak terbuang percuma dan dapat difungsikan
dengan baik. Selain sebagai pasokan pada Kolam Renang Tirta Arum,
mata air ini juga digunakan untuk produksi air minum Gopalji yang
letaknya disebelah utara kolam renang dan pemandian tradisional
(pancoran) dapat dilihat pada gambar 2.17 – 2.19.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 19
Gambar 2.21 Lokasi sumber mata air pada site eksisting
Sumber : Observasi 19 Oktober 2015
Gambar 2.22 Sumber Mata Air yang menjadi Potensi Utama pada Lokasi
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Gambar 2.23 Pemandian tradisional atau pancoran
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Kolam Renang Tirta
Arum
Pemandian Tradisional
Penampungan Air
Pancoran
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 20
b. Kawasan Wisata Remaja
Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Badung, bahwa daerah
Dukuh (Blahkiuh) merupakan tempat atau kawasan wisata remaja yang
biasa dikenal sebagai Bumi Perkemahan Dukuh. Lokasi kolam renang
hanya berjarak ± 300 meter dari bumi wisata remaja (perkemahan) di
Blahkiuh.
Gambar 2.24 Kawasan Wisata Remaja Bumi Perkemahan Dukuh Abiansemal berjarak 300 m dari
lokasi eksisting
Sumber: bali.panduanwisata.id
2.2.3.2 Potensi Non Fisik
Potensi non fisik yang terdapat pada objek eksisting berupa :
a. Kompetisi yang diadakan memberikan potensi yang baik, karena
kompetisi yang pernah diadakan sudah mencapai tingkat nasional sehingga
membuat objek eksisting ramai dipenuhi oleh pentonton. Hal tersebut
dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk pengembangan fasilitas wisata air
nantinya.
b. Karena lokasi objek merupakan kawasan wisata remaja, maka hal tersebut
harus dipertahankan sehingga dapat dijadikan sebagai aktivitas penunjang
pengembangan fasilitas wisata air. Sebagai peningkatan kunjungan
wisatawan ke perkemahan dukuh, maka secara otomatis proyek
pengembangan fasilitas wisata air di Blahkiuh juga ikut mengalami
perkembangan.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 21
2.3 Tinjuan Permasalahan Eksisting Pengembangan Fasilitas Wisata Air di
Blahkiuh
Permasalahan yang dimaksud dalam hal ini adalah masalah-masalah yang
didapatkan dari studi objek di lapangan. Data yang didapatkan dievaluasi dan
ditarik kesimpulan bahwa Kolam Renang Tirta Arum ini layak atau tidaknya
untuk dikembangkan. Berikut dipaparkan mengenai permasalahan yang timbul di
lapangan adalah sebagai berikut.
2.3.1 Analisis Fungsi
a. Kolam Renang Utama
Gambar 2.25 Site Plan pada lokasi objek kolam renang tirta arum
Sumber : wiranata, 2015
Dilihat dari beberapa kejadian yang terjadi di lapangan bahwa, kolam renang
yang sebenarnya difungsikan untuk latihan atlet juga dibuka untuk umum. Namun
sayangnya memberikan dampak yang kurang baik. Itu dikarenakan areal kolam
yang ada dibagi menjadi 2, yaitu pada bagian selatan untuk latihan para atlet dan
pada bagian utara untuk umum (lihat gambar 2.20). Terkait dengan masalah
fungsi, kolam utama tidak berfungsi dengan baik dan berakibat bagi pengunjung
tentunya. Terutama atlet yang merasa terganggu dalam melakukan latihannya,
begitu juga dengan pengunjung yang ingin merasakan kebebasan bermain
bersama keluarga, kerabat, teman dan sahabat.
Gambar Keyplan Kolam
Renang Tirta Arum
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 22
Gambar 2.26 Aktivitas dan Permasalahan pada Kolam Renang Standar Nasinal
Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Gambar 2.27 Kolam renang utama yang digunakan oleh atlet dan pengunjung
Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Rekomendasi Pemecahan :
Pada perencanaan proyek pengembangan ini akan tetap mempertahankan
kolam renang dengan standar nasional sebagai potensi dan khusus digunakan oleh
para atlet dan pemula yang ingin berlatih olahraga renang. Untuk masyarakat
umum dialokasikan dengan mengembangkan wisata air berupa kolam renang
rekreasi yang khusus untuk bersantai ataupun bermain yang sifatnya sebagai
hiburan sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik.
b. Kolam Renang Anak-Anak
Terdapat kolam untuk anak-anak di depan areal kolam utama (kolam renang
standar nasional) atau dekat dengan entrance masuk Kolam renang Tirta Arum.
Kolam ini tidak berfungsi dengan baik, dilihat dari penempatannya kurang
UM
UM
ATLET
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 23
strategis, dimana kolam renang ini begitu terlihat terbuka (lihat gambar 2.17 –
2.18). Setelah beberapa kali survey ke lokasi, kolam renang anak-anak sepi
pengunjung dikarenakan kurangnya hiburan yang dapat menarik minat anak-anak
untuk bermain dengan air. Anak-anak identik dengan permainan sehingga dapat
menghibur dirinya sendiri. Lebih dari itu, areal kolam anak-anak tidak adanya
penyejuk atau penutup atap yang dapat menjadi penetralisir hawa panas karena
pancaran sinar matahari.
Gambar 2.28 Denah Kolam Renang untuk Anak-Anak
Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.29 Situasi di Kolam Anak-Anak pada Pagi dan Sore Hari
Sumber : Observasi 24 September 2015
Rekomendasi Pemecahan :
Untuk kolam anak-anak yang sifatnya lebih pada taman bermain, sehingga
akan ditambahkan beberapa wahana permainan yang dapat menarik minat anak-
anak untuk melakukan aktivitas olahraga air tersebut. Wahananya berupa
perosotan (sliding), jembatan, air yang ditampung pada suatu bak yang kemudian
sengaja dijatuhkan, lorong-lorong dan lain-lain. Dan pada bagian atasnya akan
dibuatkan transisi sebagai penahan panas sehingga pengunjung dapat bermain
walau pada siang hari.
Gambar Keyplan Kolam Renang
Anak-Anak Tirta Arum
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 24
c. Parkir Umum
Parkir umum adalah parkir yang yang digunakan oleh pengelola maupun
pengunjung. Berdasarkan survey ke lapangan, kurangnya lahan untuk tempat
parkir sehingga membuat parkir kendaraan tidak teratur dan membludak (lihat
gambar 2.26 dan 2.27). Sirkulasi ruang dalam manufer kendaraan tidak relevan
sehingga bisa terjadi kemacetan.
Gambar 2.30 Denah parkir Umum
Sumber : wiranata, 2015
Gambar 2.31 Situasi pada parkir Umum
Sumber : Observasi 24 September 2015
Rekomendasi Pemecahan :
Sesuai dengan proyek pengembangan sangat tepat dilakukan sehingga
kapasitas parkir dapat diasumsikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan aktivitas
yang terjadi pada wisata air. Pengembangan memberikan kemudahan dalam
menata parkir dan fasilitas-fasilitas penunjang yang dibutuhkan dapat dirancang
dengan baik.
Gambar Keyplan Kolam Renang
Anak-Anak Tirta Arum
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 25
2.3.2 Analisis Fasilitas
Fasilitas yang kurang memadai sehingga menyebabkan turunnya intensitas
pengunjung yang datang dalam menggunakan kolam renang ini. Fasilitas yang ada
hanya terdapat 2 buah kolam renang untuk remaja atau dewasa dan anak-anak.
Kolam renang utama digunakan oleh atlet dan juga digunakan untuk umum. Dari
hal tersebut sangat minim fasilitas yang dimiliki, lain dari pada hal itu fasilitas
untuk penyediaan atau penyewaan alat renang juga masih kurang. Selain fasilitas
hiburan, fasilitas seperti kebugaran dan perawatan tubuh juga diperlukan yang
berfungsi sebagai tempat untuk menenangkan pikiran secara fisik maupun mental.
Rekomendasi Pemecahan :
Fasilitas-fasilitas yang ada pada objek eksisting akan dikembangkan lebih
lanjut dan akan ditambahkan demi memenuhi kebutuhan manusia dalam
berekreasi di wisata air Blahkiuh. Fasilitas tambahannya seperti SPA, First Aid,
Restoran, Kios atau Outlet, Gazebo, Tempat duduk kolam dan lain-lain.
2.3.3 Analisis Potensi
Potensi yang dianalisis mengenai sumber mata air dapat digunakan 2-3x lipat
dari penggunaan yang sekarang (menurut Bapak Wayan Dani, 2006-2013). Dari
beberapa tahun mengabdi, air tersebut terus mengalir dengan tenang dan lancar.
Namun agar menjaga sumber mata air tidak habis untuk kedepannya perlu adanya
pembuatan penampungan agar air dapat diolah dan digunakan kembali.
Potensi lainnya berupa tempat atau lokasi dari objek adalah sebuah tempat
wisata remaja. Sesuai dengan proyek yang dikembangkan dengan judul
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh harus berada pada wilayah
pariwisata (RTRW Badung), untuk itu tidak perlu adanya pemilihan lokasi karena
sudah sesuai dengan syarat dan kriteria.
Kemudian yang menjadi permasalahan paling utama adalah pembuangan sisa
air kolam renang. Menurut salah satu pegawai, air kolam dalam jangka waktu
tertentu dilakukan pengolahan dalam upaya pembersihan atau pengurasan kolam
seperti difilter ulang sehingga dapat digunakan kembali. Air kolam hanya bias
digunakan beberapa kali, maka sesuai dalam jangka waktunya air kolam tersebut
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 26
harus diganti dengan air baru dan air sebelumnya dibuang ke sungai. Hal tersebut
dapat dilihat pada gambar 2.28 berikut.
Gambar 2.32 Sisa air dari kolam dibuang ke sungai
Sumber : Observasi 11 Oktober 2015
Pengaruh air dari sisa kolam renang yang dibuang ke sungai digunakan
kembali oleh masyarakat untuk menanam atau memelihara benih ikan yang
merupakan hobi dari masyarakat setempat. Sisa air kolam menggunakan 10%
(Bapak Wayan Arsana, 2014) kandungan zodium sehingga aman digunakan untuk
memelihara ikan dan untuk pengairan persawahan atau subak. Perkembangbiakan
ikan yang masih berjalan dengan baik seirng pertumbuhannya yang menggunakan
sisa dari campuran air kolam dapat dilihat pada gambar 2.29 berikut.
Gambar 2.33 Kolam Ikan di lingkungan eksisting dukuh blahkiuh
Sumber : Observasi 14 November 2015
Hal tersebut telah dibuktikan dengan melakukan observasi dan wawancara
pada masyarakat yang langsung bersangkutan pada kelompok pemeliharaan ikan
di lingkungan pada objek eksisting. Kelompok ikan tersebut bernama Kolam
Pancing Bina Lestari. Selain itu juga dibuktikan dengan tidak adanya keluhan dari
masyarakat setempat tentang sisa dari air kolam yang dibuang ke sungai dan
masih berjalan sampai saat ini.
Pengembangan Fasilitas Wisata Air di Blahkiuh 27
2.4 Simpulan Potensi Dan Permasalahan Eksisting Pengembangan Fasilitas
Wisata Air di Blahkiuh
Dari data yang sudah dianalisis terkait dengan pengembangan fasilitas wisata
air di Blahkiuh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Kolam Renang Tirta Arum berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata air
yang menyediakan fasilitas wisata air seperti, kolam renang khusus untuk
atlet, kolam rekreasi untuk umum (rekreasi), berbagai macam wahana air
(water slide, lazy river, kolam air deras dan lain-lain), restoran, SPA dan
fasilitas lainnya. Dengan memanfaatkan potensi seperti sumber mata air,
kawasan pariwisata, kolam renang kompetisi tingkat nasional dan
permasalahan-permasalahan yang sudah direkomendasikan pemecahannya
dengan mengalokasikan masing-masing kegiatan menjadi terpisah. Hal
tersebut bertujuan agar pengunjung tidak saling mengganggu aktivitasnya
masing-masing.
2. Fasilitas-fasilitas yang dikembangkan demikian tentu akan berdampak pada
pengembangan lahan agar dapat menampung semua fasilitas yang
dibutuhkan. Kemudian permasalahan lainnya seperti daya tamping parkir
yang masih kurang, penerangan jalan dan penanda lainnya yang masih minim
dan perlu untuk diperbaharui. Terdapat lahan kosong sebagai alternative
dalam pengembangan sehingga dapat ditanggulangi dengan baik dan
menjadikan Desa Blahkiuh sebagai kawasan Daya Tarik Wisata.
Kesimpulannya, bahwa Kolam Renang Tirta Arum layak untuk
dikembangkan, diperluas dan diperbanyak baik dalam pengembangan lahan atau
fasilitas untuk memenuhi kebutuhan manusia. Hasil dari pengembangan, semoga
berdampak positif bagi proyek pengembangan fasilitas wisata air di Blahkiuh.