31
BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG MIKRO BANKING UNIT (MBU) USU MEDAN A. Sejarah Ringkas PT. Bank Mandiri, Tbk (Persero) Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu : Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy bank memainkan peranan yang tidak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan saat ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri kami implementasikan secara sekaligus ke semua jaringan kami dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru. Sebelumnya kami mewarisi 9 core banking sistem yang berbeda dari keempat bank. Universitas Sumatera Utara

BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

22

BAB II

PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG

MIKRO BANKING UNIT (MBU) USU MEDAN

A. Sejarah Ringkas PT. Bank Mandiri, Tbk (Persero)

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.

Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu : Bank Bumi Daya,

Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo dilebur menjadi Bank Mandiri.

Masing-masing dari keempat legacy bank memainkan peranan yang tidak

terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan saat ini,

Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan

kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi

secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling

berdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600

menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri kami implementasikan secara sekaligus

ke semua jaringan kami dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya.

Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan

adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru.

Sebelumnya kami mewarisi 9 core banking sistem yang berbeda dari keempat bank.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

23

Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan ke dalam

sistem yang terbaik, kami melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai

US$ 200 juta, untuk mengganti core banking sistem kita menjadi satu sistem yang

mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer banking kita yang

sangat agresif. Hari ini, infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan

straight-through processing dan interface tunggal pada seluruh nasabah.

Nasabah korporat kami sampai dengan saat ini masih mewakili kekuatan

utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor usahanya, portfolio kredit

korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam

sektor manufaktur Food & Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil.

Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan

four eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan

marketing dari unit bisnis kami.

Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan

tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada

prinsip-prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional.

Bank mandiri disupervisi oleh dewan komisaris yang ditunjuk oleh Menteri

Negara BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang

terpandang. Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin

oleh Direktur Utama. Dewan Direksi kami terdiri dari banker dari legacy banks

dan juga dari luar yang independen dan sangat kompeten. Bank Mandiri juga

mempunyai fungsi offices of compliance, audit dan corporate secretary, dan juga

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

24

menjadi obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal yang dilakukan oleh

Bank Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. Asia Money Magazine

memberikan penghargaan atas komitmen kami atas penerapan GCG dengan

memberikan Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for

Corporate Governance in Indonesia dan Best for Disclosure and Transparency.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan landasan kerja bagi seluruh karyawan

yang ada dalam suatu perusahaan, dimana struktur organisasi ini pada pokoknya

mengandung penerapan batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab

dari masing-masing karyawan perusahaan. Oleh sebab itu, pemimpin sebagai

orang yang bertanggung jawab atas kelangsungan organisasi harus mampu

mengkordinasikan seoptimal mungkin. Khususnya terhadap seluruh sumber daya

manusia yang ada di dalam baik secara vertical, horizontal maupun lateral.

Struktur organisasi dari PT. Bank Mandiri Cabang Mikro Bisnis Unit

USU Medan yang dipimpin oleh seorang Mikro Mandiri Manager (MMM).

Dalam pelaksanaan tugasnya, seorang MMM akan membawahi 1 orang

Mikro Kredit Analis (MKA) dan 4-6 orang MKS (Mikro Kredit Sales).

MMM bertanggung jawab kepada Cluster Manager. Adapun gambar struktur

organisasi pada bagian Mikro Bisnis Unit (MBU) adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

25

Gambar 1

Struktur Organisasi

PT. Bank Mandiri, (Persero) Tbk di Bagian MBDC

Job description

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yaitu :

1. Mikro Mandiri Manager (MMM)

a. Mengembangkan portofolio kredit sesuai target yang ditetapkan

b. Melakukan supervise dan pengawasan terhadap tugas-tugas MKS sehari-hari

c. Memberikan keputusan kredit sesuai kewenangan yang dimiliknya

d. Menandatangani perjanjian kredit, menyimpan dan memelihara

dokumen-dokumen aktif yang menyangkut kredit, nasabah, dan sebagainya

e. Memonitoring dan penagihan.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

26

2. Mikro Kredit Analisa (MKA)

a. Melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen permohonan kredit

b. Melakukan proses analisa secara akurat atas dasar data dan dokumen

yang disampaikan oleh calon debitur sesuai ketentuan yang berlaku

c. Melakukan scoring dengan Mikro Banking Scoring Sistem (MBSS)

d. Memberikan rekomendasi/usulan keputusan kredit kepada MMM

e. Melakukan verifikasi nasabah/dokumen/agunan bila diperlukan atas perintah

Cluster Manager

f. Melakukan compliance review kelengkapan dokumen legal sebelum melakukan

input aplikasi kredit

g. Melakukan monitoring pembayaran angsuran kredit dan mencetak daftar

nasabah yang jatuh tempo.

3. Mikro Kredit Sales (MKS)

a. Mencari calon debitur yang layak untuk dibiayai

b. Melakukan kunjungan nasabah (on the spot)

c. Mengumpulkan dan meyakini akurasi dan kebenaran data atau dokumen

yang berkaitan dengan permohonan kredit

d. Membina hubungan dengan debitur.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

27

4. Mikro Mandiri Collection (MMC)

a. Menerima data debitur yang perlu dilakukan penagihan

b. Menerima Form Kunjungan Nasabah (FKN) yang harus ditandatangani

oleh nasabah dan daftar kunjungan harian collector berupa lampiran

formulir setoran khusus yang telah dilakukan pencatatan nomor

registrasinya oleh MMM

c. Membuat prioritas debitur yang akan dilakukan penagihan berdasarkan

pengelompokan lokasi debitur

d. Menerima hasil tagihan sesuai batas maksimal penagihan sebesar Rp 2 juta

per hari

e. Menyetorkan hasil penagihan pada hari yang sama ke cabang terdekat

dengan lokasi debitur yang ditagih

f. Setiap sore membuat laporan hasil penagihan dilampiri bukti formulir

setoran khusus untuk diserahkan kepada MMM

g. Membuat laporan analisa kasus, apabila penagihan akan dialihkan

ke collector lain.

C. Pengertian Kredit Mikro

Istilah kredit bukan satu hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari

di dalam masyarakat, sebab sering dijumpai ada anggota masyarakat yang menjual

dan membeli barang dengan kredit, jual beli tersebut tidak dilakukan dengan tunai

(kontan), tetapi dengan cara mengangsur, selain itu banyak anggota masyarakat

yang menerima kredit dari koperasi maupun bank untuk kebutuhannya.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

28

Sebenarnya kata Kredit berasal dari bahasa Yunani, Credere, yang berarti

kepercayaan. Dengan demikian istilah kredit memiliki arti khusus, yaitu

meminjamkan uang (penundaan pembayaran). Menurut Undang-Undang (2000:1)

Nomor 7 tahun 1992 Pasal 1 ayat 12, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan

yang dapat dipersembahkan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau tagihan

yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga

imbalan atau pembagian hasil keuangan.

Secara umum kredit diartikan sebagai “the ability to borrow on the opinion

conceived by the lender that he will be repaid”. Menurut Drs. OP. Simorangkir

(2000:1), kredit adalah memberikan prestasi (misalnya uang, barang) dengan balas

prestasi (kontra prestasi) yang akan terjadi pada waktu yang akan datang.

Instalasi dari kredit adalah unsur kepercayaan. Unsur lainnya mempunyai

pertimbangan tolong-menolong.

Kredit Mikro dapat diartikan dengan Kredit Kecil. Kredit Mikro adalah

kredit yang diberikan kepada pengusaha yang digolongkan sebagai pengusaha

kecil. Jenis kredit ini digalakkan melalui kebijakan Januari 1990, yang antara lain

mengharuskan bank-bank menyalurkan 20% kreditnya kepada kegiatan usaha

kecil (Kredit Usaha Kecil), yang realisasinya dijadikan sebagai salah satu faktor

penilaian kesehatan bank.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

29

1. Unsur-unsur Kredit Mikro

Dalam pengertian kredit tersebut diatas terkandung unsur-unsur kredit

itu sendiri yaitu :

a. Waktu

Yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan pemberian

kredit dan pelunasannya.

b. Kepercayaan

Yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada debitur,

bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikannya

sesuai dengan kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

c. Penyerahan

Yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan nilai ekonomi

kepada debitur yang harus dikembalikannya setelah jatuh tempo.

d. Resiko

Yang menyatakan adanya resiko yang mungkin timbul sepanjang jarak

antara saat memberikan dan pelunasannya.

e. Persetujuan/perjanjian

Yang menyatakan bahwa antara kreditur dan debitur terdapat suatu

persetujuan dan buktikan dengan suatu perjanjian.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

30

2. Jenis-jenis Kredit Mikro

Kredit mikro pada PT. Bank Mandiri di bedakan menjadi 2 jenis yaitu :

a. Kredit Usaha Mikro (KUM) adalah fasilitas kredit yang diberikan

kepada pengusaha mikro untuk membiayai kebutuhan usahanya yang

disalurkan melalui fasilitas kredit modal kerja atau kredit investasi.

Jumlah pinjaman, minimunnya Rp 5 juta dan maksimum Rp 100 juta

dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan sampai dengan 60 bulan.

b. Kredit Serbaguna Mikro (KSM) adalah kredit segmen mikro yang

diberikan kepada pegawai dengan penghasilan tetap atau memiliki

profesi tetap untuk membiayai berbagai macam kebutuhan.

Jumlah limit pinjaman yang minimumnya Rp 5 juta dan maksimumnya

Rp 50 juta dengan jangka waktu pinjaman 12 bulan sampai dengan

36 bulan

D. Prosedur Penyaluran Kredit Mikro

Prosedur ataupun tahapan penyaluran/pemberian kredit merupakan

langkah-langkah yang harus dilalui oleh seorang pemohon kredit itu diajukan

sampai kredit yang diberikan oleh bank lunas terbayar.

Nasabah yang datang ke Bank untuk memperoleh kredit, tentu bank

tidak langsung memberikan kreditnya begitu saja. Bank memerlukan informasi

tentang data-data yang dimiliki calon penerima kredit. Data-data yang dimaksud

penting bagi bank untuk menilai keadaan dan kemampuan nasabah,

sehingga menimbulkan kepercayaan bank dalam memberikan kreditnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

31

Adapun yang pertama dilakukan adalah menyampaikan surat permohonan

untuk mendapatkan kredit yang berisi antara lain :

1. Identitas nasabah

2. Bidang usaha nasabah

3. Jumlah kredit yang dimohon

4. Tujuan pemakaian kredit.

Disamping surat permohonan tersebut di atas masih diperlukan

data-data lain yang dapat menunjang pemohon nasabah seperti berikut :

1. Susunan pengurus perusahaan nasabah

2. Laporan keuangan, neraca dan perhitungan laba rugi

3. Perencanaan proyek/usaha yang akan dibayar dengan kredit

4. Barang jaminan yang dapat digunakan.

Dengan adanya data-data penunjang, bank dapat menilai kemampuan

nasabah dalam mengelola usahanya. Bank juga dapat menilai kemampuan

nasabah terhadap kredit yang diminta. Dalam mengahadapi kredit dari

calon nasabah, bank biasanya melakukan evaluasi untuk memastikan

bahwa kredit yang diberikan akan aman, artinya baik kredit maupun

bunganya dapat dibayar oleh nasabah sesuai dengan waktu yang telah

disepakati.

Untuk itu bank memperoleh beberapa kriteria penilaian yang mencakup

5C penilaian yang disebut syarat teknis yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

32

1. Character (Watak)

Tujuan bank melakukan penelitian terhadap watak debitur adalah untuk

mengetahui apakah pemohon kredit ada kemampuan membayar utang apabila

pemohon dikabulkan bank. Titik perhatian bank ditujukan pada masalah

kejujuran dengan iktikad baik debitur, untuk itu dari data-data yang

disampaikan nasabah dapat diketahui sejauh mana kebenaran yang ditemukan

di dalamnya. Maka semua perilaku nasabah dimasa lalu sebagai bahan

masukan dalam memperimbangkan kemauan nasabah untuk melunasi kredit.

2. Capasity (Kemampuan)

Sebelum bank melakukan permohonan kreditnya, bank menilai kemampuan

debitur untuk mengelola usaha yang dibiayai dengan kredit, bank harus

mengetahui apakah nasabah mempunyai pengetahuan yang cukup di bidang

usahanya tersebut. Terutama pimpinan perusahaan nasabah, selain mempunyai

kemampuan memimpin perusahaan juga menguasai bidang usaha serta

kesungguhan mengelola usaha dengan baik dan menguntungkan.

3. Capital (Modal)

Pada umumnya komposisi modal untuk usaha nasabah sebagaian besar modal

dibiayai dengan kredit bank dan sebagian kecil dibiayai nasabah. Jadi fungsi

bank disini bukan hanya menyediakan tambahan dana saja, tetapi untuk

membiayai usaha nasabah untuk menilai sampai sejauh mana kemampuan

nasabah dapat menyediakan modal sendiri dilihat dari modal sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

33

4. Colleteral ( Jaminan)

Untuk keamanan pelunasan kredit, nasabah diharuskan menyediakan harta

kekayaan untuk dijadikan jaminan. Jaminan dalam arti luas bersifat materil

maupun yang bersifat non materil yang diberikan peminjam sebagai jaminan

terhadap kredit yang diterima sipeminjam. Jaminan kredit yang diperlukan

agar kredit bank diterima dan terjamin pengembaliannya baik dari usaha

maupun barang jaminan yang dicarikan, apabila nasabah tidak mampu

membayar kredit.

5. Condition of Economic (Kondisi Ekonomi)

Dalam hal ini kondisi maupun prospek secara umum, dan kondisi atau

prospek pada sektor usaha peminta kredit. Dengan demikian bank dapat

memperkecil resiko yang mungkin ditimbulkan oleh kondisi ekonomi.

Keadaan perdagangan serta persaingan di lingkungan usaha si pemohon kredit

perlu diketahui sehingga bantuan yang akan diberikan benar-benar bermanfaat

bagi perkembangan usahanya.

Peranan bank dalam perkreditan ini, bukan semata-mata memberikan

kredit. asal ada jaminan yang cukup, tetapi bank juga membina usaha nasabah,

agar kelancaran usaha nasabah kredit bank dapat berjalan dengan lancar.

Apabila seorang ingin mendapatkan bantuan kredit dari PT. Bank Mandiri

(Persero), Tbk Cabang Mikro Banking Unit (MBU) USU Medan, maka ada

beberapa prosedur yang harus dipenuhi oleh calon pemohon kredit/nasabah

antara lain yaitu :

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

34

1. Tahapan Penerimaan Data Nasabah

a. MKS melakukan prakualifikasi terhadap calon debitur dan usahanya

berdasarkan persyaratan kredit segmen mikro. Adapun persyaratan

perorangan/badan usaha yang dapat memperoleh kredit :

• Warga Negara Indonesia

• Usia antara 21 s/d 60 tahun atau sudah menikah

• Melampirkan bukti diri berupa KTP, KK/KSK serta Surat Nikah

(bagi yang menikah)

• Surat Keterangan Usaha dari Desa/Kelurahan (RT/RW), Dinas Pasar

atau otorita setempat dimana yang bersangkutan berjualan/berusaha

b. Apabila calon debitur tidak memenuhi kualifikasi maka permohona kredit

dapat terus ditolak.

2. Tahapan Pengisian Form Aplikasi Kredit

a. Calon debitur mengisi lengkap formulir aplikasi kredit

b. MKS menerima aplikasi kredit yang telah diisi lengkap oleh debitur dan

memastikan/mengecek kelengkapan aplikasi kredit yang dimaksud

c. MKS memeriksa kelengkapan data dan dokumen yang diperlukan,

yang terdiri dari :

• Foto copy KTP/identitas pemohon dan suami istri

• foto copy surat nikah/cerai (apabila ada)

• Foto copy Kartu Keluarga

• Photo terakhir pemohon ukuran 4 x 6 cm

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

35

• Akte pendirian dan perubahan perusahaan

• Legalitas usaha (sesuai bidang usahanya)

Surat Keterangan Usaha dari Kelurahan/Desa

SIUP

TDP/TDR

SITU

NPWP

lain-lain

• Copy rekening Koran

• Bukti pembayaran PBB tahun terakhir/sewa/kontrak/pembayaran

rekening PLN rumah dan tempat usaha

• Copy Ijazah Terakhir

• Copy SKEP terakhir

• Copy Surat Ijin Praktek

• Copy TASPEN

• Copy Jamsostek

• Copy Sertifikat Tanah/Girik

• Copy BPKB, Kuitansi, Faktur

• Copy Bukti Penguasaan Kios Pasar

• Copy Faktur dan Kuitansi Mesin

• Surat Keterangan Bekerja

• Slip Gaji Terakhir

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

36

3. Tahapan Verifikasi, Apprasial, Scoring dan Analisa

a. MKS melakukan Verifikasi untuk menyakini akurasi dan kebenaran data

serta dokumen yang disampaikan oleh calon debitur

b. MKS menyakini bahwa calon debitur tidak mendapkan fasilitas kredit atas

obyek kredit yang akan dibiayai

c. MKS menyakini bahwa calon debitur memiliki usaha untuk tujuan

produktif, layak untuk dibiayai, berjalan dengan baik minimal 2 tahun,

dan merupakan usaha yang tidak tergolong usaha yang dilarang sesuai

ketentuan Perkreditan Bank Mandiri

d. MKS melakukan penilaian atas agunan kredit

e. MKA melakukan analisa kredit dan scoring berdasarkan data dan

kelengkapan dokumen sebagaimana yang dipersyaratkan dan mengajukan

nota analisa kepada MMM, meliputi antara lain persetujuan/penolakan,

jenis fitur, limit yang diberikan, jangka waktu dan sebagainya.

Analisa kredit dilakukan dengan mempertimbangkan hasil rekomendasi

Micro Banking Scoring System, yang dioperasionalkan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Pola analisa kredit dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Data dan informasi identitas calon debitur didapat dari form aplikasi,

interview, dan kunjungan. Data dan informasi dimasukkan ke dalam satu

format standard yang berisi :

Data dan informasi identitas calon debitur :

a. KTP/Kartu Keluarga/Surat Keterangan Lainnya

b. Tempat Tinggal

c. Pekerjaan/Usaha Pokok

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

37

Data dan informasi usaha

a. Legalitas usaha (usaha formal)

b. Tempat/lokasi/areal usaha

c. Penjualan

d. Pembelian bahan baku

e. Biaya operasional

f. Keuntungan

g. Asset usaha (tanah, bangunan dan mesin)

Data dan informasi keuangan

a. Kas dan tabungan

b. Asset likuid lainnya

c. Asset tetap (tanah dan rumah)

d. Hutang dan kewajiban

e. Permodalan

Data Informasi hubungan perbankan

a. Hubungan dengan Bank Mandiri

b. Hubungan dengan bank lain

c. Black list Bank Indonesia

2. Analisis kelayakan kredit dilakukan dengan Mikro Banking Scoring System

dengan menggunakan data dan informasi standard yang di dapat.

Analisis kelayakan Kredit Mikro juga mempertimbangkan beberapa hal

berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

38

Keyakinan atas identitas dan domisili calon debitur yang dilakukan dengan

cara :

a. Melakukan verifikasi kebenaran KTP dan KK sebagai milik yang

bersangkutan

b. Melakukan verifikasi domisili dan status domisili (milik

sendiri/pihak III/sewa/lainnya)

c. Melakukan verifikasi fasilitas-fasilitas lain seperti telepon, listrik,

PBB dan lain-lain

d. Mengkonfirmasi keberadaan yang bersangkutan ke lingkungan

sekitarnya.

Kepastian adanya usaha dan kemungkinan berkembang yang dilakukan

dengan cara :

a. Memastikan kepemilikan usaha yang dimaksud

b. Memastikan usaha yang dilakukan sesuai dengan peruntukan kredit

yang dimohonkan

c. Menyakinkan usaha tersebut telah berjalan sesuai dengan

persyaratan

d. Menyakinkan bahwa usaha tersebut dapat berkembang dengan

fasilitas kredit. jika nantinya disetujui.

Kepastian adanya kemampuan pembayaran kredit yang dilakukan dengan cara

:

a. Memastikan usaha tersebut mendatangkan keuntungan yang cukup

untuk pembayaran kembali kredit

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

39

b. Mempertimbangkan unsur-unsur yang membebani atau dapat

menjadi beban financial usaha, misalnya jumlah anak/tanggungan,

hutang-hutang, dan pola konsumsi

c. Memperkirakan cash flow usaha dan rumah tangga, misalnya dengan

tabungan sebagai indikator

d. Menyakinkan bahwa yang bersangkutan mampu dan mau untuk

membayar kembali kredit

e. Menyakinkan kemampuan penyelesaian pelunasan kredit jika

terdapat kondisi wanprestasi.

Terindefikasinya risiko kredit yang mengakibatkan gagal bayar atau pelunasan

kredit, antara lain :

a. Risiko operasional dan pengelolan usaha/produksi

b. Risiko pemasaran usaha/produksi

c. Risiko keuangan.

d. Risiko lainnya.

4. Tahapan Persetujuan Kredit

a. Berdasarkan nota analisa MKA dan hasil scoring maka MMM akan

menagambil keputusan kredit

b. Bila permohona kredit yang akan diputus melebihi kewenangannya

maka MMM meneruskan nota analisa kepada kewenangan yang lebih

tinggi

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

40

c. Jika permohonan ditolak, maka MMM menugaskan MKS untuk membuat

Surat Penolakan Kredit (SPK) yang ditandatangani oleh MMM untuk

disampaikan pemohon (format surat penolakan kredit terlampir)

d. Jika permohonan disetujui, maka MMM menugaskan MKS untuk

membuat Surat Penawaran Pemberian Kredit (SPPK) yang ditandatangani

oleh MMM untuk disampaikan kepada calon debitur.

5. Administrasi Kredit

a. MMM mempersiapkan perjanjian kredit (PK) dan pengikatannya

(apabila dipersyaratkan)

b. Penandatanganan PK dilaksanakan antara MMM dengan calon debitur

c. Sebelum penandatanganan PK, calon debitur diminta untuk :

- Menunjukkan dan menyerahkan dokumen asli sesuai persyaratan

yang diminta

- Membayar biaya-biaya yang dipersyaratkan, misalnya : provisi,

biaya administrasi, premi asuransi dan sebagainya

6. Tahapan Pencairan Kredit dan Dokumentasi

a. Setelah PK ditandatangani oleh MMM dan calon debitur, selanjutnya

MKA melakukan compliance review kelengkpan dokumen kredit sebelum

melakukan input CIF di sistem eMAS

b. MKA melakukan input Aplikasi Kredit di sistem eMAS

c. MMM masuk ke menu pembentukan pinjaman, melakukan input nomor

aplikasi debitur, cek validitas dam melakukan approve aplikasi di sistem

eMAS

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

41

d. MMM melakukan pembentukan rekening pinjaman di sistem eMAS

e. Cluster Manager melakukan aktivasi rekening pinjaman berdasarkan nota

MMM yang ditandatangani oleh MMM dan MKA

f. MMM membuat nota posting pemindahbukuan ke rekening pinjaman

telah di aktivasi oleh Cluster Manager dan proses posting dilakukan oleh

cabang

g. Debitur dapat melakukan penarikan dana dari rekening tabungannya

h. Dokumen kredit, anatara lain Nota Analisa (beserta dokumen pendukung),

copy SPKK dan PK di simpan dan dikelola oleh MMM di Mikro Banking

Unit (MBU)

i. Dokumen agunan dilakukan penyimpanan sebagai berikut :

- Mikro Banking Unit (MBU) berada satu kota dengan Mikro Banking

Cluster (MBC), dokumen agunan di simpan di Mikro Banking Cluster

(MBC), dengan berita acara serah terima dokumen agunan antara

MMM dengan Cluster Manager

- Mikro Banking Unit tidak satu kota dengan mikro banking cluster

namun satu kota dengan Hub/Comunity Branch, penyimpanan dokumen

agunan secara dual control antara MMM denangan Unit Credit

operation /Commnuty Branch

- Mikro Banking Unit tidak satu kota dengan mikro Banking Cluster

dan Hub/Comunity, penyimpanan agunan dilakukan secara dual control

antara MKA dan MMM.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

42

E. Bentuk Jaminan yang Disyaratkan

Sesuai dengan ketentuan undang-undang pokok perbankan Pasal 24,

ditegaskan bahwa apabila bank memberikan suatu fasilitas yang bersifat dana

kepada debitur harus discover dengan surat jaminan. Jaminan merupakan alat

terakhir dengan bank untuk mendapatkan pelunasan kewajiban debitur,

bilamana terjadi suatu kemacetan nantinya.

Dalam penilainan jaminan, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut :

1. Jumlah dan Nilainya

Jumlah dan nilai jaminan harus dapat menjamin kepentingan bank bila terjadi

sesuatu kemacetan kredit sehingga jaminan tersebut terpaksa dicairkan untuk

dikonversikan menjadi uang. Untuk itu Bank Mandiri memiliki ketentuan nilai

kecukupan jaminan sebagai berikut :

a. Minimal 75% dari total pinjaman dalam bentuk jaminan utama

b. Minimal 25% dari total pinjaman dalam bentuk jaminan penunjang

c. Minimal 25% dari total pinjaman dalam bentuk jaminan tambahan

d. Jaminan pelengkap tidak dapat diperhitungkan dalam perhitungan 125%

jaminannya.

Apabila debitur/grup debitur yang dijamin untungnya telah mencapai 100%

maka kecukupan jaminan dapat dianggap cukup atau telah memenuhi ketentuan

kecukupan jaminan.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

43

2. Status Kepemilikan

Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, harus dengan jelas dapat diketahui

bahwa jaminan tersebut benar-benar milik pemohon kredit. Bila jaminan

bukan milik sipemohon kredit, harus ada surat kuasa disurat pernyataan dari

si pemilik kredit untuk bersedia harta miliknya dijaminkan oleh si pemohon

kredit kepada bank.

3. Daya Tahan dan Marketability

Jaminan kredit berupa barang sesuai dengan umur dan jenisnya berbeda-beda

dalam daya tahan dan marketability. Marketability adalah kekuatan barang

jaminan itu untuk dijual atau dipasarkan. Bila marketabilitinya lemah dan

daya tahannya sedikit, maka nilai marketabilitinya akan turun terus-menerus.

4. Cara-cara Peningkatan

Cara peningkatan barang jaminan sangat penting untuk diperhatikan oleh

pejabat-pejabat bank artinya peningkatan itu harus kuat dan benar-benar

dapat menjamin kepentingan bank, sesuai dengan ketentuan hukum yang

berlaku.

F. Kendala yang Dihadapi Dalam Pemberian Kredit

Nasabah yang memperoleh kredit dari bank tidak seharusnya dapat

mengembalikannya dengan baik tepat pada waktu yang diperjanjikan.

Pada kenyataannya selalu ada sebagian nasabah yang karena suatu sebab

tidak dapat mengembalikan kredit kepada bank yang telah meminjamkannya.

Akibat nasabah tidak dapat membayar lunas hutangnya, maka menjadikan

perjalanan kredit terhenti atau macet.

Universitas Sumatera Utara

Page 23: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

44

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kredit macet yang

berasal dari Nasabah yaitu :

1. Nasabah yang menyalah gunakan kredit yang diperolehnya

Setiap kredit yang diperoleh nasabah telah diperjanjikan tujuan pemakaiannya

sehingga nasabah harus menggunakan kredit sesuai dengan tujuannya

2. Nasabah kurang mampu mengelola usahanya

Hal ini dapat terjadi pada nasabah yang kurang menguasai bidang usahanya,

akibatnya usahanya yang dibiayai dengan kredit tidak dapat berjalan dengan baik

3. Nasabah beritikat tidak baik

Ada sebagian nasabah mungkin jumlahnya tidak banyak, yang sengaja

dengan segala daya upaya mendapatkan kredit, nasabah sejak awal tidak

berniat mengembalikan kredit, walaupun dengan resiko apapun.

Akibatnya terjadi kredit macet dapat dilihat dari kedua belah pihak, yaitu :

1. Bagi Nasabah

Nasabah harus menanggung beban kewajiban yang cukup berat terhadap

bank karena bunga tetap dihitung terus selama kredit belum dapat dilunasi

sehingga jumlah kewajiban nasabah semakin lama semakin bertambah besar

(hutang pokok ditambah hutang bunga ditambah denda keterlambatan).

Nasabah juga akan kehilangan jaminannya yang diagunkan karena nasabah

tidak dapat melunasi kreditnya dan nasabah juga akan terkena Black List ID

Bank Indonesia sehingga nasabah yang mengalami kredit macet ini tidak

dapat melakukan aplikasi kredit ke bank manapun sebelum dapat melunasi

kredit.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

45

2. Bagi Bank

Kredit macet bagi bank merupakan masalah serius, ada dua alasan yang dapat

dikemukakan yaitu :

Pertama : karena dana bank yang disalurkan dalam bentuk kredit berasal dari

masyarakat.

Kedua : kredit macet mengakibatkan bank kekurangan dana sehingga

mempengaruhi kegiatan usaha bank. Bank yang terganggu

kesehatannya akan sulit melayani permintaan nasabah, seperti

pemohon kredit, penarikan tabungan dan deposito dan lain-lain.

Penyelamatan Kredit Bermasalah

Di dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 23/12/BPPP tanggal

28 Februari 1991 dijumpai beberapa kebijaksanaan dalam penyelesaian kredit

bermasalah, yaitu :

a. Rescheduling (Penjadwalan Kembali)

Yaitu suatu upaya untuk melakukan perubahan terhadap beberapa syarat

perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali/jangka

waktu kredit termasuk masa tenggang (grace periodic) termasuk perubahan

kredit.

b. Reconditioning (Persyaratan Kembali)

Yaitu melakukan perubahan sebagian atau seluruh syarat-syarat perjanjian

yang tidak terbatas hanya kepada perubahan jadwal angsuran dan jangka

waktu kredit saja.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

46

c. Restructuring (Penataan Kembali)

Yaitu upaya berupa melakukan konversi, seluruh atau sebagian kredit.

Sedangkan masalah yang dihadapi oleh PT. Bank Mandiri, (Persero) Tbk

Cabang MBU USU Medan adalah dalam pemberian kredit kepada calon

nasabah dibagi atas dua yaitu :

1. Masalah Sebelum Pemberian Kredit

a. Dari pihak calon nasabah

Dalam pemberian kredit kepada calon nasabah bank selalu

berdasarkan asas prudential banking (azas kehati-hatian) karena kredit

yang disalurkan kepada calon nasabah haruslah nasabah yang able

yaitu calon-calon nasabah yang menurut penilaian bank menurut usaha

yang layak dibiayai, mempunyai prospek usaha yang baik dan usaha

tersebut mempunyai aspek legalitas usaha yang sah (badan hukum,

surat izin usaha lengkap).

Seperti akte pendirian untuk badan usaha/badan hukum,

Surat Izin Usaha Pelanggan (SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU),

Tanda Daftar Perusahan (TDP) atau izin-izin sesuai dengan bidang

usaha yang paling penting adalah NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

Masalah-masalah dalam penyaluran kredit dari pihak calon nasabah

adalah karena tidak terpentingnya syarat-syarat yang disajikan di atas.

Misalnya pengusaha kecil, hampir 85% pengusaha kecil tidak memiliki

SIUP dan NPWP.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

47

b. Dari pihak Bank

Dewasa ini perkembangan pasar kredit mikro sangat berkembang

pesat. Hal ini disebabkan, persyaratan yang mudah, bunga yang

ringan dan lebih dikhususkan untuk pengusaha kecil dan menengah.

Persaingan yang semakin tinggi menyebabkan sulitnya mencari

nasabah yang bukan saja berasal dari bank lain tetapi persaingan

terhadap unit-unit PT. Bank Mandiri itu sendiri.

2. Masalah Setelah Pemberian Kredit

Menurut Bank Indonesia kredit bermasalah dikategorikan/

diklasifikasikan ke dalam tiga golongan yaitu :

a. Kredit kurang lancar

Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga artinya

bisa jumlah pokok pinjaman kredit itu sendiri, bunganya saja atau

kedua-duanya selama lebih dari 90 hari sampai dengan 180 hari.

b. Kredit diragukan

Yaitu jika ada penunggakan pokok pinajaman atau bunga selama lebih

dari 180 hari sampai dengan 270 hari.

c. Kredit macet

Yaitu jika ada penunggakan pokok pinjaman atau bunga lebih dari

270 hari.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

48

G. Penanganan Kredit yang Bermasalah

Sesuai dengan arti kredit macet, dapat digambarkan bahwa nasabah

sudah sulit diharapkan untuk dapat memenuhi kewajibannya dengan suka rela

sebagaimana yang diperjanjikan. Di pihak lain bank tidak mempunyai upaya untuk

dapat memaksa langsung kepada nasabah tersebut untuk melunasi hutangnya.

Oleh karena itu jalan keluar untuk menyelesaikan kredit macet,

bank harus menyerahkan pengurusannya pada pihak ketiga. Di Indonesia

dikenal ada tiga lembaga yang dibebani tugas untuk menyelesaikan kredit macet

yaitu Badan Usaha Piutang dan Lelang Negara (BUPLN), melalui proses legitasi

pengadilan melalui arbitrase atau pelelangan.

1. Badan Usaha Piutang dan Lelang Negara (BUPLN)

Yaitu bagi kredit macet yang menyangkut bank milik negara. Biasanya kredit

yang telah macet dan telah diupayakan penagihannya/penyelesaiannya

secara kekeluargaan, tetapi tidak berhasil, maka bank akan menyerahkan

penyelesaiannya melalui BUPLN untuk selanjutnya akan melakukan

pelelangan/penjualan barang jaminan. Barang jaminan tidak selamanya dilakukan

dengan bantuan BUPLN. Sebab bila bank memperoleh “kuasa menjual”

maka bank tersebut dapat menjual barang jaminan secara bawah tangan.

2. Melalui proses legitasi pengadilan

Apabila suatu kredit macet maka penyelesaiannya dapat dilakukan melalui

pengadilan. Proses legitasi merupakan langkah baik yang sengaja dilakukan

bank apabila debitur menunjukkan iktikad tidak baik yang sengaja

menyembunyikan harta benda.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

49

3. Melalui arbitrase atau pewasitan

Penyelesaian kredit macet melalui BUPLN maupun melalui pengadilan

dipandang kurang menguntungkan karena waktu yang diperlukan relatif lama

dan jumlah uang yang bisa ditarik juga sangat kecil. Oleh karena itu kalangan

perbankan dan pakar hukum mencoba menawarkan penggunaan lembaga

“arbitase” untuk penyelesaian kredit macet. Karena penyelesaian melalui

arbitase jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan penyelesaian melalui

BUPLN atau melalui pengadilan.

Untuk memperkecil kerugian terhadap kredit yang bermasalah diupayakan

penanganannya dengan segera. Upaya-upaya yang dilakukan PT. Bank Mandiri,

(Persero) Tbk Cabang MBU USU terhadap kredit macet atau bermasalah adalah

sebagai berikut :

1. Restrukturisasi (Penyelamatan Kredit)

Yaitu penyelesaian agar kredit lancar kembali baik dengan perubahan jadwal

angsuran, perubahan syarat kredit, pemberian keringanan dan lain-lain.

Penyelesaian kredit hanya dapat dilakukan terhadap nasabah yang mempunyai

itikad baik dan usahanya masih mempunyai prospek yang bagus di masa yang

akan datang.

2. Penyelesaian Kredit.

Untuk nasabah yang tidak memenuhi kriteria tersebut penanganan yang akan

dilakukan oleh bank adalah penyelesaian kredit baik secara damai maupun

melalui jalur hukum.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

50

a. Secara Damai

Sebelum melakukan lelang kepada pihak ke tiga PT. Bank Mandiri

melakukan penagihan (collection kepada nasabah). Perlakuan penagihan

kredit nasabah kredit dilakukan sesuai segmen mikro yang berlaku pada

Bank Mandiri adalah sebagai berikut :

1) Kolektibilitas I

Perlakuan penagihan adalah sesuai yang tertera pada Perjanjian Kredit

(PK).

2) Kolektibilitas II

a. Keterlambatan DD + 14

- Ditagih melalui kontak telefon atau kunjungan langsung

oleh MKS.

- Jika pada hari ke 14 debitur belum dapat memenuhi

kewajibannya, maka diberikan surat pemberitahuan.

b. Keterlambatan DD + 15 s/d 29 Hari

- Ditagih melalui kontak telepon atau kunjungan langsung

oleh MKS.

- Jika pada hari ke 29 debitur belum dapat memenuhi

kewajibannya, maka diberikan Surat Peringatan 1.

c. Keterlambatan DD + 30 s/d 44 Hari

- Ditagih melalui kontak telepon atau kunjungan langsung

oleh MKS.

- Jika pada hari ke 44 debitur belum dapat memenuhi

kewajibannya, maka diberikan surat peringatan ke 2.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

51

d. Keterlambatan DD + 45 s/d 59 Hari

- Ditagih melalui kontak telepon atau kunjungan langsung

oleh MKS.

- Jika pada hari ke 59 debitur belum dapat memenuhi

kewajibannya, maka diberikan surat peringatan ke 3.

e. Keterlambatan DD + 60 s/d 90

- MMM melakukan negosiasi dengan debitur untuk mencari

solusi penyelesaian kredit.

- Dalam hal ini debitur tidak menunjukkan itikad baik dalam

menyelesaikan kewajiban pelunasan kredit atau usaha debitur

mengalami penurunan yang dikhawatirkan akan melakukan

pelunasan kredit, maka Mikro Banking Unit dapat membantu

debitur untuk melakukan penjualan asset yang menjadi

agunan kredit.

3) Kolektibilitas a,b,c dilakukan titip tagih ke Consumer Collection

Group.

4) Fasilitas kredit dihapusbukukan (write off) selambat-lambatnya 6 bulan

setelah kredit setelah kredit dinyatakan macet dengan persetujuan dari

kantor pusat. Prosedur penghapusbukuan dilakukan sesuai ketentuan

yang berlaku di Bank Mandiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: BAB II PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) TBK CABANG …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19270/3/Chapter II.pdf · 25 . Gambar 1 Struktur Organisasi . PT. Bank Mandiri, (Persero)

52

b. Secara Hukum

Apabila penagihan oleh pihak bank tidak berhasil maka dilakukan

penyererahan penagihan kepada Badan Usah Piutang dan Lelang Negara

(BPUPLN).

Universitas Sumatera Utara