15
16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan M. Joesoef Martadilaga M. Joesoef Martadilaga atau Agoes M. Joesoef Martadilaga 1 lahir di Waringin Kurung 2 pada tahun 1908 M. Dalam catatan yang ditulis oleh Kepolisian Resort Pandeglang bahwa kelahiran M. Joesoef Martadilaga bahwa lahir di Pandeglang pada tahun 1909. 3 M. Joesoef Martadilaga atau Agoes M. Joesoef Martadilaga adalah anak ke empat dari pasangan Agoes H. Martadilaga (pensiunan Wedana Kopo Kabupaten Serang.) dengan Nyi Siti Chadijah putri dari Agoes H. Astradilaga Pensiunan Ass Wedana Sukarehe Pandeglang meninggal pada tahun 28 Agustus 1964 M. Adapun nama putera/puteri pasangan Agoes H. Martadilaga dengan Nyi Siti Chadijah : 4 1. Nyi Djoharningrum Irlan Sastradidjra 1 Agus merupakan nama bangsawan yang digunakan oleh keturunan Agus asal Parahiang Lebak yang digunakan pada keturunan nasab laki-laki. 2 Nama waringin kurung merupakan nama salah satu kecamatan di kabupaten serang, berada di sebelah barat perbatasan dengan kota cilegon. Sebagian besar wilayah kecamatan ini berada di daerah pegunungan. Pemberian nama waringin kurung menurut cerita masyarakat berkaitan dengan adanya pohon beringin yang dipagari disekitar pasar waringin kurung sekarang, pohon ini dianggap sebagai penenda kampong pada masa lalu 3 Agus Moh. Tabrani Martadilaga, Riwayat Singkat Bapak Kolonel Agus Yusuf Martadilaga (Alm), Pandeglang, 1987. P. 2 (penulis merupakan adik kandung dari M. Joesoef Martadilaga yang kemudian ditulis ulang oleh anak kandung dari Agus Moh. Tabrani Martadilaga tahun 1987) 4 Arsip, Silsilah : turunan sejarah Agus H. Martadilaga (Abduradjak) pensiunan ass wedanan cikeusal distrik pamarayan kabupaten serang.

BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

16

BAB II

RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA

A. Silsilah Keturunan M. Joesoef Martadilaga

M. Joesoef Martadilaga atau Agoes M. Joesoef Martadilaga1 lahir di

Waringin Kurung2 pada tahun 1908 M. Dalam catatan yang ditulis oleh Kepolisian

Resort Pandeglang bahwa kelahiran M. Joesoef Martadilaga bahwa lahir di

Pandeglang pada tahun 1909.3

M. Joesoef Martadilaga atau Agoes M. Joesoef Martadilaga adalah anak ke

empat dari pasangan Agoes H. Martadilaga (pensiunan Wedana Kopo Kabupaten

Serang.) dengan Nyi Siti Chadijah putri dari Agoes H. Astradilaga Pensiunan Ass

Wedana Sukarehe Pandeglang meninggal pada tahun 28 Agustus 1964 M. Adapun

nama putera/puteri pasangan Agoes H. Martadilaga dengan Nyi Siti Chadijah :4

1. Nyi Djoharningrum Irlan Sastradidjra

1 Agus merupakan nama bangsawan yang digunakan oleh keturunan Agus asal Parahiang

Lebak yang digunakan pada keturunan nasab laki-laki. 2 Nama waringin kurung merupakan nama salah satu kecamatan di kabupaten serang, berada

di sebelah barat perbatasan dengan kota cilegon. Sebagian besar wilayah kecamatan ini berada di

daerah pegunungan. Pemberian nama waringin kurung menurut cerita masyarakat berkaitan dengan

adanya pohon beringin yang dipagari disekitar pasar waringin kurung sekarang, pohon ini dianggap

sebagai penenda kampong pada masa lalu 3 Agus Moh. Tabrani Martadilaga, Riwayat Singkat Bapak Kolonel Agus Yusuf Martadilaga

(Alm), Pandeglang, 1987. P. 2 (penulis merupakan adik kandung dari M. Joesoef Martadilaga yang

kemudian ditulis ulang oleh anak kandung dari Agus Moh. Tabrani Martadilaga tahun 1987) 4 Arsip, Silsilah : turunan sejarah Agus H. Martadilaga (Abduradjak) pensiunan ass wedanan

cikeusal distrik pamarayan kabupaten serang.

Page 2: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

17

2. Nyi Roekmini ( Djuman Sumawisastra)

3. Agoes Zainul Asikin

4. Agoes Yusuf Martadilaga (M. Joesoef Martad5ilaga)

5. Nyi Aisyah

6. Agoes Samidin ( Meninggal Waktu Bayi Di Pandeglang)

7. Nyi H. Sufiah Satjaatmadja.

8. Agoes Bachrudin ( Meninggal Di Pandeglang )

9. Nyi Rochani Nafsirin Hadi

10. Nyi Sufniah ( Meninggal Di Pandeglang)

11. Agoes Ali.

12. Agoes Damanhuri.

13. Agoes H. Tabrani Martadilaga.

M. Joesoef Martadilaga menikah dengan Ny. Ernawati, menikah pada tahun

1936 M dan kemudian dikaruniai seorang anak yang berjumlah delapan anak

diantaranya : 6

1. Agoes Muhamad

2. Fatimah

3. Cucuwati

6 Arsip kepolisian Negara republik Indonesia , Daerah Jawa Barat Resort Pandeglang, tahun

2000

Page 3: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

18

4. Hasanah

5. Agoes Yusuf Hadi

6. Siti Ningsih

7. Mulyahadi

8. Haita Ningsih

Namun berbeda versi lain yang ditulis oleh Kapten Polisi Purn. Tb. Sanusi

Ma dan Letda Polisi Purn. Tb. Ace Setrawijaya dan Agus Moh. Tabrani pada tahun

1989 M yang menyebutkan bahwa putra dan puti M. Joesoef Martadilaga dengan Ny.

Erawati adalah berjumlah tujuh dengan nama sebagai berikut :7

1. Agus Muhammad ( Lahir 1937 )

2. Agus Yusuf Hadi ( lahir 1939 )

3. Entin ( lahir 1941 )

4. Tatih ( lahir 1943 )

5. Utih ( lahir 1945 )

6. Acen ( lahir 1947 )

7. Duljasan ( lahir 1949 )

Namun menurut penuturan yang dipaparkan oleh cucu M. Joeseof

Martadilaga yang bernama M. Agus Tauhid bahwa pendapat yang paling kuat dan

7 Purn. Tb. Sanusi Ma, Dkk, Riwayat Singkat Bapak Kolonel Polisi A Yusuf Martadilaga

(alm) dan Bet Langlangbuana, ( Pandeglang, 1987). P. 3

Page 4: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

19

diakui oleh keluarga besar Agus8 adalah versi pertama yang diterbitkan oleh

Kepolisian Negara Republik Indonesia, Daerah Jawa Barat Resort Pandeglang, tahun

2000, dimana dianggap paling tepat dan sudah mengalami perubahan.9

Keberadan anak-anak M. Joesoef Martadilaga sekarang sudah meninggal

namun ada yang masih hidup yaitu dua anak yaitu di Jakarta yang bernama

Mulhayadi dan anak terakhir dari keturunan M. Joesoef Martadilaga berada di

Jerman yang bernama Haita Ningsih. Cucu-cucu M. Joesoef Martadilaga sudah

tersebar di berbagai daerah namun yang paling banyak berada di daerah Pandeglang.

10

Sifat dan karekter M. Joesoef Martadilaga salah satu anak yang cerdas dan

disekolahkan di OSVIA. Dari sisi penampilan beliau juga menunjukan karakter yang

sangat luar biasa sehingga beliau menjadikan salah satu murid pribumi yang

berprestasi. Selain menjajaki dunia pendidikan dimana saat itu pendidikan untuk

pribumi sangat sulit, namun beliau berhasil masuk ke sekilah elit, sehingga M.

Joesoef Martadilaga memiliki teman sebaya dengan orang-orang Belanda dan M.

Joesoef Martadilaga adalah orang yang fasih berbahasa Belanda.

8 Keluarga besar agus merupakan keturunan keluarga besar yang di landaskan pada nasab

dari laki-laki yang bernama Agus H. Martadilaga (Abdul Razak). 9 wawancara H. Agus Tauhid, “Biografi M. Joesoef Martadilaga”, diwawancarai oleh Anbar

Septia Yuningsih, di Kediaman Rumahnya Kp. Maja-Pandeglang, pada tanggal 13 Desember 2017,

pukul 17.05 WIB 10

wawancara H. Agus Tauhid, “Biografi M. Joesoef Martadilaga”, diwawancarai oleh Anbar

Septia Yuningsih, di Kediaman Rumahnya Kp. Maja-Pandeglang, pada tanggal 13 Desember 2017,

pukul 17.05 WIB

Page 5: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

20

Sejak bulan Mei 1946 M. Joesoef Martadilaga bertugas sebagai Kepala

Kepolisian Keresidenan Banten, menggantikan Komisaris Oskar Kusumaningrat. M.

Joesoef Martadilaga merupakan tokoh dari kalangan priyayi, karena keluarga M.

Joesoef Martadilaga memiliki hubungan erat dengan kolonial Belanda sehingga M.

Joesoef Martadilaga dapat melakukan aktifitas orang bangsawan dan menjabat

bagian penting dari kepolisian.

Ketika Banten diduduki oleh Belanda, Komisaris M. Joesoef Martadilaga

bersama pasukan yang dibawanya mengungsi ke daerah pedalaman untuk bergerilya

di daerah Cibaliung tepatnya di daerah Cikeusik. Namun ketika menjalankan tugas

Komisaris M. Joesoef Martadilaga disergap oleh11

pasukan Bambu Runcing yang

berjumlah sekitar 150 orang.

Masyarakat Banten menjadi gelisah karena perbuatan Laskar Bambu

Runcing, banyak korban berjatuhan baik dari kalangan sipil, polisi, militer, maupun

Rakyat. Korban tersebut antara lain Wakil Residen Banten Ahmad Fathoni, Kepala

Kepolisian Keresidenan Banten Komisaris M. Joesoef Martadilaga, Letnan Dua

Mukhtar dan Lurah Halimi dari Cibaliung. Kecuali yang disebutkan terakhir, mereka

bertiga setelah ditawan satu malam, dibunuh pada hari Minggu malam Senin tanggal

9 Oktober 1949 di daerah Cikeusik. Jenazah mereka dikubur dalam satu lubang di

11

wawancara H. Agus Tauhid, “Biografi M. Joesoef Martadilaga”, diwawancarai oleh Anbar

Septia Yuningsih, di Kediaman Rumahnya Kp. Maja-Pandeglang, pada tanggal 13 Desember 2017,

pukul 17.05 WIB

Page 6: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

21

pinggir sungai kecil dekat Desa Dahu, Kecamatan dan Kawedanan Cibaliung,

Kabupaten Pandeglang.12

Makam Komisaris M. Joesoef Martadilaga kemudian dibawa oleh keluarga

untuk dimakamkan di pemakaman keluarga yang terletak di Kp. Ciherang Kota

Pandeglang, keberadaan makam Komisaris M. Joesoef Martadilaga memiliki tiga

tempat yaitu, pertama tempat meninggalnya Komisaris M. Joesoef Martadilaga di

Cibaliung dimana tempat tersebut merupakan meninggalnya Komisaris M. Joesoef

Martadilaga, kedua terdapat di tempat pemakaman keluarga di Kp. Ciherang dimana

tulang kerangka Komisaris M. Joesoef Martadilaga dibawa dari Cibaliung,

sedangkan yang terakhir terdapat di makam pahlawan Pandeglang dimana tanah dari

meninggalnya (tempat kuburan) di cibaliung di bawa dan di simpan di makam

pahlawan sebagai simbolis kepahlawanan Komisaris M. Joesoef Martadilaga.13

Beberapa hari kemudian ketiga mayat tersebut dapat ditemukan. Jenazah

Yusuf Martadilaga kemudian dimakamkan di makamkan di makam keluarga di

Kampung Ciherang, kota Pandeglang9. Wakil Rosiden Ahmad Fathoni dimakamkan

di Serang, dan Letnan Dua Mukhtar dibawa ke Yogyakarta. Pada waktu yang

12

Rahman, H. Miamal (Letkol), Catatan Riwayat Perjuangan Alm. Komisaris Polisi Tk. I M.

Joesoef Martadilaga, 1980),p. 2 13

Arsip kepolisian Negara republik Indonesia , Daerah Jawa Barat Resort Pandeglang, tahun

2000

Page 7: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

22

bersamaan, pasukan Laskar Bambu Runcing membunuh Letnan Suwarno beserta 27

orang anggotanya di Kampung Sawah, Cibaliung.14

Atas jasa perjuangan dalam mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia

ditempat gugurnya Komisaris M. Joesoef Martadilaga pada tahun 1971 didirikan

sebuah tugu peringatan terhadap pahlawan yang telah mempertahankan kemerdekaan

Republik Indonesia daerah Banten terhadap penjajah Belanda. Selain itu nama

Komisaris M. Joesoef Martadilaga dibadikan menjadi sebuah jalan yang berada di

Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang sebagai untuk menghormati jasa

kepahlawan dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan Reublik Indonesia. 15

B. Pendidikan M. Joesoef Martadilaga

Pendidikan merupakan usaha untuk merancang masa depan umat manusia

sebagai genarasi yang memajukan sebuah bangsa. Pada dasarnya Pendidikan adalah

pilar utama berdirinya sebuah bangsa. Dalam konsep dan implentasi pendidikan

harus memperhitungkan berbagai faktor. Konsep pendidikan harus disesuaikan

dengan keinginan, ukuran, mental, budaya, sosial, ekonomi, dan politik sebuah

kelompok masyarakat yang bersangkutan.16

14 Drs. A. Mudjahid Chudori. Di wawancara oleh Anbar septia yuningsih, penancangan, 20

mei 2017 15

Rahman, H. Miamal (Letkol), Catatan Riwayat Perjuangan Alm. Komisaris Polisi Tk. I M.

Joesoef Martadilaga,...p. 5 16

Pembangunan Provinsi Banten, (Serang; Biro Humas dan Protokol Setda Pov. Banten,

2013), p. 81.

Page 8: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

23

Pendidikan memiliki kaitan erat dengan setiap perubahan sosial, baik berupa

dinamika perkembangan individu maupun proses dalam skala yang lebih luas. Secara

tegas Muhammad Abduh , sebagaimana dikutip Azra, mengatakan bahwa pendidikan

merupakan alat yang ampuh untuk melakukan perubahan. Dal am kerangka funsional

yang sedemikian signifikan, pendidikan harus diletakan dalam posisi yang tepat.

Pendidikan harus diposisikan dalam kerangka pengembangan akal sehat secara kritis

dan kreatif.17

Pendidikan pertama yang ditempuh oleh M. Joesoef Martadilaga adalah

sekolah SR (Sekolah Rakyat) yang ada di daerah Pandeglang, seperti halnya yang

lain, M. Joesoef Martadilaga merupakan anak yang cerdas dan rajin ke sekolah dan

merupakan anak yang aktif didalam kelasnya, keaktifannya disekolah merupakan

cikal bakal M. Joesoef Martadilaga menjadi seorang yang diakui oleh pemerintah

kolonial untuk mengemban tugas dari pemerintahanya sampai Negara Indonesia

merdeka M. Joesoef Martadilaga tetap diberi tugas menjadi kepala Kepolisian

Keresidenan Banten.18

Pendidikan yang ditempuh M. Joesoef Martadilaga yaitu disekolah HIS

Pandeglang dan lulus pada tahun 1933, Hollandsch Inlandsche School (HIS) sekolah

Belanda untuk bumiputera adalah sekolah pada zaman penjajahan Belanda. Sekolah

17

Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim, (Yogyakarta: Sipress, 1993).P.164 18

wawancara H. Agus Tauhid, “Biografi M. Joesoef Martadilaga”, diwawancarai oleh Anbar

Septia Yuningsih, di Kediaman Rumahnya Kp. Maja-Pandeglang, pada tanggal 13 Desember 2017,

pukul 17.05 WIB

Page 9: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

24

ini, kali pertama didirikan di Indonesia pada tahun 1914, seiring dengan

diberlakukannya Politik Etis. Sekolah ini ada pada jenjang Pendidikan Rendah

(Lager Onderwijs) atau setingkat dengan pendidikan dasar sekarang. HIS termasuk

Sekolah Rendah dengan bahasa pengantar bahasa Belanda (Westersch Lager

Onderwijs), dibedakan dengan Inlandsche School yang menggunakan bahasa

daerah.19

Sekolah ini diperuntukan bagi golongan penduduk keturunan Indonesia asli.

Pada umumnya disediakan untuk anak-anak dari golongan bangsawan, tokoh-tokoh

terkemuka, atau pegawai negeri. Lama sekolahnya adalah tujuh tahun.

kemudian M. Joesoef Martadilaga melanjutkan studi nya di salah satu

sekolah elit yang biasanya untuk sekolah orang-orang Eropa dan Pribumi elit yaitu di

sekolah OSVIA yang berada di Bandung Tahun 1936. Sekolah OSVIA (Oflediding

School voor inland Ambtenaren)20

adalah sekolah untuk calon pamong praja atau

calon pegawai untuk kolonial.21

19

Mufti Ali, Banten Dan Pembaratan (Sejarah Sekolah 1833-1942), (Lebak: STKIP Setia

Budhi, 2012). P. 119-120 20

Pada tahun 1879 di Bandung, pemerintahan Hindia Belanda mendirikan Opleidings-school

Voor Indlandsche ambtenaren (OSVIA) yang pendidikannya selama lima tahun. Saat itu kalangan

penduduk pribumi menyebutnya sebagai “Sukola Menak” maklum, murid sekolah itu adalah anak

para priyayi sepeti bupati, patih dan wedana. Murid OSVIA adalah lulusan sekolah dasar atau disebut

juga HIS. Setelah OSVIA, Belanda juga kemudian membuka Middlebare Besture School atau MBS. 21

Agus Moh. Tabrani Martadilaga, Riwayat Singkat Bapak Kolonel Agus Yusuf Martadilaga

(Alm), Pandeglang, 1987. P. 2 (penulis merupakan adik kandung dari M. Joesoef Martadilaga yang

kemudian ditulis ulang oleh anak kandung dari Agus Moh. Tabrani Martadilaga tahun 1987)

Page 10: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

25

Sekolah OSVIA khusus untuk pendidikan bagi pegawai-pegawai bumiputra

pada jaman Belanda. Setelah lulus mereka dipekerjakan dalam pemerintahan

kolonial sebagai pamong praja. Sekolah ini dimasukkan ke dalam sekolah

ketrampilan tingkat menengah dan mempelajari soal-soal administrasi pemerintahan.

Masa belajarnya lima tahun, tapi tahun 1908 masa belajar ditambah menjadi tujuh

tahun. Pada umumnya murid yang diterima di sekolah ini berusia 12-16 tahun.22

C. Pengalaman Organisasi

Belanda membentuk Kepolisian Batavia, sama seperti di kota lain di seluruh

Nusantara. Yakni, untuk mencegah dan menanggulangi kasus kejahatan pidana

maupun kejahatan ekonomi yang dilakukan para pribumi. Namun sering juga

lembaga kepolisian (khususnya fungsi Intel PID) digunakan untuk mencegah

berkembangnya pemikiran rakyat menuju kemerdekaan Bangsa Indoneisa.

Sementara polisi lalu lintas ditempatkan di pusat- pusat keramaian. Pusat

perekonomian, bioskop, dan pasar. Mereka juga ditugaskan untuk mengatur dan

mentertibkan sepeda dijalanan di sekitar sekolah-sekolah Belanda.

Pada Tanggal 21 Agustus 1945 Inspektur Kelas 1 Polisi M. Mochammad

Jassin Komandan Polisi Istimewa Surabaya memproklamasikan Kepolsian

Indonesia, dengan bunyi “Oentoek bersatoe dengan rakyat dalam perjuangan

mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menyatakan Polisi

22

Usmaedi, skripsi (sekolah pendidikan pegawai pribumi untuk pangreh praja OSVIA di

serang Banten tahun 1900-1927, 2010, STKIP Setia Budhi-Rangkasbitung

Page 11: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

26

Istimewa Sebagai Polisi Republik Indonesia”, pada tanggal 22 Agustus 1945

Kepolisian Indonesia dibentuk dibawah Menteri Dalam Negeri, dan pada tanggal 29

September 1945 Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno melantik R.S. Soekanto

sebagai Kapala Kepolisian Republik Indonesia yang pertama, dengan tugas untuk

Mengamankan, Mengawal, Menjaga serta menegakan hukum Negara dan Bangsa

Indonesia yang merdeka.

Dalam rangka membentuk lembaga kepolisian yang terstruktur dan

organisasional Presiden Soekarno menunjuk Raden Said Soekanto Cokrodiatmojo

sebagai Kepala Kepolisian Negara RI atas saran dari Iwa Kusumasumantri dan Mr.

Sartono. Penunjukan ini dilakukan dalam sidang kabinet pada tanggal 29 September

1945 tanpa sepengetahuan dirinya.

Setelah Prolamasi 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka, dan pada Tanggal 18

Agustus 1945 ditetapkanlah UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) maka sejak saat itu terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan sitem pemerintahan

Presidensil, untuk menjaga keamanan negara maka pada tanggal 19 Agustus 1945

PPKI membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN),

Pada Tanggal 21 Agustus 1945 Inspektur Kelas 1 Polisi M. Mochammad

Jassin Komandan Polisi Istimewa Surabaya memproklamasikan Proklamasi

Page 12: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

27

Kepoilsian Indonesia, dengan bunyi “Oentoek bersatoe dengan rakyat dalam

perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menyatakan

Polisi Istimewa Sebagai Polisi Republik Indonesia”, pada tanggal 22 Agustus 1945

Kepolisian Indonesia dibentuk dibawah Menteri Dalam Negeri, dan pada tanggal 29

September 1945 Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno melantik R.S. Soekanto

sebagai Kapala Kepolisian Republik Indonesia yang pertama, dengan tugas untuk

Mengamankan, Mengawal, Menjaga serta menegakan hukum Negara dan Bangsa

Indonesia yang merdeka.23

Pengangkatan Soekanto sebagai Kepala Kepolisian Negara merupakan

langkah awal pembentukan kepolisian nasional yang integratif. Hal ini terlihat dari

upaya untuk menyatukan satuan-satuan polisi di daerah yang mandiri dan tanpa

koordinasi setelah kemerdekaan dalam Kepolisian Negara RI. Sejak peresmiannya,

Kepolisian Negara memikul tanggungjawab keamanan yang berat karena tentara

nasional belum dibentuk secara resmi.

Setelah Prolamasi 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka, dan pada Tanggal 18

Agustus 1945 ditetapkanlah UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) maka sejak saat itu terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan sitem pemerintahan

23

Http/www.sejarahkepolisianindonesia.comd, diakses pada tanggal 19 Januari 2012

Page 13: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

28

Presidensil, untuk menjaga keamanan negara maka pada tanggal 19 Agustus 1945

PPKI membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN),

Pada Tanggal 21 Agustus 1945 Inspektur Kelas 1 Polisi M. Mochammad

Jassin Komandan Polisi Istimewa Surabaya memproklamasikan Proklamasi

Kepoilsian Indonesia, dengan bunyi “Oentoek bersatoe dengan rakyat dalam

perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menyatakan

Polisi Istimewa Sebagai Polisi Republik Indonesia”, pada tanggal 22 Agustus 1945

Kepolisian Indonesia dibentuk dibawah Menteri Dalam Negeri, dan pada tanggal 29

September 1945 Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno melantik R.S. Soekanto

sebagai Kapala Kepolisian Republik Indonesia yang pertama, dengan tugas untuk

Mengamankan, Mengawal, Menjaga serta menegakan hukum Negara dan Bangsa

Indonesia yang merdeka.24

Pengangkatan Soekanto sebagai Kepala Kepolisian Negara merupakan

langkah awal pembentukan kepolisian nasional yang integratif. Hal ini terlihat dari

upaya untuk menyatukan satuan-satuan polisi di daerah yang mandiri dan tanpa

koordinasi setelah kemerdekaan dalam Kepolisian Negara RI. Sejak peresmiannya,

Kepolisian Negara memikul tanggungjawab keamanan yang berat karena tentara

nasional belum dibentuk secara resmi.

24

Http/www.sejarahkepolisianrepublikindonesia.comd, diakses pada tanggal 19 Januari 2012

Page 14: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

29

Tugas pertama yang diberikan kolonial Belanda terhadap M. Joesoef

Martadilaga adalah diangkat menjadi Candidate Ambstenaren (CA) atau Calon

pegawai di pontang, Kabupaten Serang pada tahun 1936 M sampai tahun 1937 M.

Selesai menjabat sebagai Candidate Ambstenaren (CA) Kemudian M. Joesoef

Martadilaga diangkat menjadi Mantri Polisi (pegawai pembantu camat (lurah dsb) yg

bekerja melaksanakan tugas kepamongprajaan) Pada Komres Bogor Tahun 1937-1938

M.25

Karena tugas yang selalu diberikan selalu memuaskan kemudian tugas yang

diberikan oleh kolonial Belanda selanjutnya adalah pada tahun 1939-1941 menjadi

Asisten Wedana Singaparna Tasikmalaya. Tahun 1941-1942 bertugas di Hoofbiro

Jakarta atau kantor Polisi yang berada di Jakarta. Pada akhir tahun 1945 kepala polisi

se-jakarta Raya sewaktu pendudukan Inggris.26

Pada awal Tahun 1946, oleh pemerintah PM Syahrir mengangkat kepala

polisi Daerah Banten, dengan pangkat Komisaris polisi Tingkat I (satu), dan

mendapat tugas untuk membentuk polisi Negara di Daerah Banten. Pada saat itu M.

Joesoef Martadilaga membawa persenjataan sebanyak I (satu) truk. 27

25

Arsip, Agoes Moh. Tabrani Martadilaga, Riwayat Singkat Bapak Kolonel Polisi Agus

Yusuf Martadilaga (ALM), (Pandeglang, 1987), P. 2 26

Arsip, Riwayat Riwayat Singkat Bapak Kolonel Polisi Agus Yusuf Martadilaga (ALM), P.

3 27

Arsip, kepolisian Resort Pandeglang, Riwayat Singkat Alm Kolonel Yusuf Martadilaga,

tahun 1987

Page 15: BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF ...repository.uinbanten.ac.id/3657/4/BAB II.pdf16 BAB II RIWAYAT HIDUP KOMISARIS POLISI M. JOESOEF MARTADILAGA A. Silsilah Keturunan

30

Jabatan terakhir yang diterima oleh M. Joesoef Martadilaga adalah sebagai

kepala kepolisian untuk keresidenan Banten denga pangkat Komisaris polisi Tk-I

atau Kolonel Polisi M. Joesoef Martadilaga menggantikan Komisaris Oskar

Kusumaningrat.28

28

Arsip, Kepolisian Resort Pandeglang, Riwayat Singkat Alm Kolonel Yusuf Martadilaga,

Tahun 1987