Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Umum
2.1.1. Pengertian Sekretaris
Pada bab ini, penulis akan sedikit membahas apa yang dimaksud dengan
sekretaris. Kata ini berasal dari bahasa Latin yaitu secretum yang artinya rahasia dan
orang yang memegang rahasia disebut secretarium atau secretaries.
Menurut Nuraeni (2008:1), Istilah sekretaris berasal dari bahasa Latin, yaitu
secretum yang artinya rahasia. Dalam bahasa Prancis disebut dengan secretaire.
Dalam bahasa Belanda disebut dengan secretares. Sementara itu, dalam bahasa
Inggris disebut dengan secretary, berasal dari kata secret yang berarti rahasia. Sesuai
dengan asal katanya, sekretaris merupakan orang yang harus bisa menyimpan rahasia
pimpinan atau perusahaan yang tidak perlu diketahui oleh orang atau pegawai lain.
Sedangkan menurut M. Braum dan Roman dalam Nuraeni (2008:3), Definisi
sekretaris adalah sebagai berikut:
Pembantu dari seorang pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapakan
surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan pimpinannya
mengenai kewajiban yang sudah dijanjikan, dan melakukan banyak kewajiban
lain yang bertujuan meningkatkan efektivitas dari pimpinannya tersebut.
Dari beberapa beberapa definisi diatas, jelas bahwa sekretaris bukan sekadar
pembantu pimpinan, tetapi juga seseorang dengan kualifikasi tugas, pekerjaan, dan
tanggung jawab yang sangat tinggi.
7
2.1.2. Jenis Jabatan Sekretaris
Setiap sekretaris harus mengetahui dengan jelas kedudukan dan peranannya
dalam suatu organisasi. Ada kalanya dasar pendidikan dan pengalaman antara satu
dengan yang lain tidak sama, namun dengan adanya kesempatan yang didapat atau
perkembangan yang terjadi di dalam pembinaan karirnya serta kemampuan sekretaris
akan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda.
Menurut Yatimah (2009:35-38), Maka sekretaris dibedakan berdasarkan luas
ruang lingkup tanggung jawabnya menjadi:
1. Sekretaris Organisasi
Sekretaris organisasi adalah seorang yang memimpin suatu sekretariat dari suatu
perusahaan atau sekretariat dari suatu instansi pemerintah tertentu, dengan fungsi
utama yaitu mengoordinasikan seluruh pelayanan administrasi yang menunjang
kegiatan operasional perusahaan. Seorang sekretaris organisasi disamping
bekerja atas instruksi, kadang-kadang juga bertugas dan mempunyai kedudukan
sebagai „pemimpin pelaksana‟ yang memiliki wewenang untuk ikut membuat
keputusan, pengarahan, melakukan koordinasi atas pelayanan administrasi,
mengadakan pengawasan, serta melakukan penyempurnaan organisasi dan tata
kerja. Dengan demikian, sekretaris organisasi harus memahami tujuan organisasi,
prinsip-prinsip, dan asas-asas manajemen atau organisasi dengan baik.
Sebutan lain dari sekretaris organisasi adalah sekretaris perusahaan, kepala
sekretariat, corporate secretary, atau administrator manager. Contoh sekretaris
organisasi: sekretaris jenderal, sekretaris wilayah daerah, sekretaris yayasan dan
sekretaris kabinet.
8
Berdasarkan uraian tersebut, sekretaris organisasi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Memimpin suatu unit kerja (sekretariat) atau pimpinan sekretariat
instansi/perusahaan.
b. Memiliki wewenang untuk ikut membuat kebijakan (policy).
c. Bertugas membantu melakukan fungsi manajemen, yaitu ikut membuat rencana
organisasi, membuat keputusan, membuat pengarahan, koordinator pelayanan
administrasi, serta melakukan pengawasan dan penyempurnaan organisasi.
d. Bertanggung jawab langsung kepada pimpinan puncak.
2. Sekretaris Pimpinan
Sekretaris pimpinan adalah tangan kanan pimpinan yang bertugas melaksanakan
pekerjaan kantor untuk pimpinannya. Sekretaris pimpinan merupakan seorang
pembantu pimpinan tertentu, dengan fungsi utama melaksanakan kegiatan
administrasi dan tugas perkantoran unuk kelancaran kegiatan manajerial
pimpinan. Sekretaris pimpinan dalam pengertian ini diangkat dan digaji oleh
organisasi yang bersangkutan. Contoh sekretaris pimpinan adalah: sekretaris
presiden, sekretaris menteri, sekretaris direktur, sekretaris bupati, sekretaris
walikota.
Adapun tugas sekretaris pimpinan adalah:
a. Ruang lingkup tugasnya meliputi semua aspek kegiatan kantor.
b. Kedudukannya langsung bertanggung jawab kepada pimpinan tingkat atas
atau menengah dan bukan tingkat pengawas.
c. Tugasnya meliputi tugas rutin, instruksi, dan kreatif.
9
3. Sekretaris Pribadi
Sekretaris pribadi tidak berstatus sebagai manajer, walaupun dia harus
menjalankan manajemen terhadap bawahannya. Dia merupakan pembantu
pimpinan dengan tugas utama melaksanakan tugas-tugas dari pimpinan yang
bersifat pribadi.
Ciri-ciri sekretaris pribadi, di antaranya:
a. Seorang pelaksana, bukan seorang pimpinan.
b. Tidak memiliki wewenang menentukan kebijakan (policy).
c. Tugasnya terbatas pada penyelenggaraan administrasi dan kegiatan
perkantoran.
d. Bertanggung jawab kepada pimpinan tertentu.
Sekretaris pribadi dalam pengertian ini bukan pegawai staf dari suatu
organisasi atau perusahaan, dan tidak digaji oleh organisasi atau perusahaan, tetapi
dipekerjakan dan digaji oleh seorang untuk membantu menangani pekerjaan dan
urusan pribadi orang yang mempekerjakannya. Contohnya: sekretaris pribadi artis,
penyanyi dan sekretaris seorang tokoh masyarakat.
Masih menurut Yatimah (2009:38-40), Jenis jabatan sekretaris, selain
dibedakan menurut luas ruang lingkup tanggung jawab dan tugasnya, juga dapat
dibedakan berdasarkan:
1. Kemampuan dan Pengalaman Kerja
Dilihat dari kemampuan dan pengalaman kerjanya, sekretaris dibedakan menjadi
dua
10
a. Sekretaris junior
Yaitu sekretaris yang baru memulai karirnya sebagai seorang sekretaris dan
belum memiliki banyak pengalaman kerja sebagai seorang sekretaris sehingga
masih harus banyak belajar dan mendapatkan bimbingan dari sekretaris yang
sudah berpengalaman atau sudah lebih dahulu ada. Selain itu, keberadaan
mereka dalam bekerja pun tidak bisa dilepas secara mandiri, tetapi harus
mendapatkan pengawasan dan perhatian secara seksama. Dengan kata lain,
sekretaris junior biasanya dipersiapkan sebagai regenerasi jabatan sekretaris
dalam organisasi.
b. Sekretaris senior
Yaitu sekretaris yang sudah memiliki kemampuan kerja dan memiliki banyak
pengalaman kerja sebagai seorang sekretaris. Dalam bekerja, ia tidak lagi
harus mendapatkan perhatian dan pengawasan yang seksama seperti sekretaris
junior, karena dapat bekerja secara mandiri sesuai dengan tugas yang
diberikan kepadanya.
2. Spesialisasi Bidang Keahlian
Jenis sekretaris bisa dilihat berdasarkan spesialisasi bidang keahlian yang
dimilikinya. Oleh karena itu, sekretaris jenis ini selain harus memiliki
kemampuan dan keterampilan kerja sebagai seorang sekretaris, dia juga harus
terampil, dan memiliki pengetahuan khusus sesuai dengan bidang keahlian yang
dimilikinya.
Contohnya: sekretaris bidang hukum, sekretaris bidang farmasi.
11
Berdasarkan teori-teori tentang sekretaris di atas, maka definisi sekretaris
adalah seorang yang membantu dalam bidang organisasi dan kedinasan atau dengan
kata lain melaksanakan fungsi perkantoran pimpinan agar pimpinan bisa
berkonsentrasi dan melaksanakan tugas-tugas manajerialnya dengan baik.
2.1.3. Tugas-Tugas Sekretaris
Tugas sekretaris pada dasarnya mencakup dua hal. Pertama, tugas-tugas yang
berhubungan dengan tugas kesekretarisannya. Kedua, yang sekaligus merupakan
tugas utama dari seorang sekretaris, yaitu membantu pimpinan agar pimpinan dapat
bekerja secara optimal, dan lebih profesioanal.
Menurut Yatimah (2009:42-44), Tugas sekretaris dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok besar, yaitu tugas rutin, tugas instruktif, tugas kreatif, dan
tugas koordinatif.
1. Tugas rutin
Merupakan tugas-tugas umum yang hampir tiap hari dihadapi tanpa menunggu
instruksi khusus dari pimpinan atau tanpa menunggu waktu harus dilaksanakan
sesuai aturan yang diterapkan dalam uraian tugasnya. Biasanya dilakukan secara
berskala atau rutin (setiap hari/minggu/bulan) dan umumnya tercantum dalam
uraian tugas (job descriptions).
Contoh tugas rutin adalah mengurus dan mengendalikan surat, korespondensi,
menangani dan menata arsip, melayani tamu kantor, menangani tamu dan
bertamu, menelepon dan menerima telepon, mengatur jadwal kegiatan pimpinan,
dan membuat laporan, serta membuat notulen atau risalah rapat.
12
2. Tugas instruksi
Merupakan tugas yang tidak selalu tiap hari dilaksanakan oleh sekretaris, tetapi
hanya dilaksanakan oleh sekretaris bila ada instruksi khusus dari pimpinan. Jadi,
tugas tersebut tidak rutin setiap hari/minggu/bulan, bahkan terkadang tidak
tercantum dalam uraian tugas. Berkaitan dengan kekhususan dari tugas tersebut,
untuk kelancaran pekerjaan yang dibebankan kepadanya, seorang sekretaris harus
memperhatikan hal-hal berikut: konsentrasi penuh, mendengarkan dengan
sungguh-sungguh, bertanya untuk hal yang kurang jelas, mencatat hal-hal yang
penting, dan meningkatkan wawasan.
Contoh yang termasuk ke dalam tugas instruksi adalah mempersiapkan rapat,
membuat notulen rapat, membuat konsep surat keluar, mempersiapkan
perjalanan dinas.
3. Tugas kreatif
Merupakan tugas atau pekerjaan yang dilaksanakan atas prakarsa sekretaris
sendiri. Dengan demikian, seorang sekretaris yang berdaya guna dan berhasil
guna harus penuh inisiatif dan dinamis. Tugas tersebut dilakukan guna
meringankan beban pekerjaan atau menciptakan efisiensi dan efektivitas kerja.
Tugas kreatif ini pun tidak terdapat dalam uraian tugas.
Contoh tugas kreatif adalah membuat rencana kerja sekretaris, mempelajari
pengetahuan penunjang pekerjaannya, membuat kliping koran dari perusahaan
atau instansi pesaing, mengusahakan pengembangan kepribadian, mempelajari
pengetahuan tentang bank (perbankan), pemantapan kepribadian, pengembangan
diri sekretaris, menyiapkan perabot kantor, perlengkapan, dan peralatan penting
13
bagi sekretaris/mempersiapkan alat-alat perlengkapan sekretaris, dan memahami
peraturan/keadaan organisasi tempat bekerja.
4. Tugas koordinatif
Merupakan tugas yang diartikan sebagai penyampaian kegiatan-kegiatan secara
teratur untuk mewujudkan keseluruhan waktu dan arah yang tepat dalam
pelaksanaan sehingga terdapat tindakan-tindakan yang seragam dan serasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan tugas koordinatif seorang
sekretaris adalah melakukan koordinasi dengan orang lain agar tugasnya
terlaksana dengan baik dan menjaga arus komunikasi dengan orang lain guna
menumbuhkan hubungan baik. Biasanya, tugas koordinatif ini diwujudkan
melalui kerja sama dengan unit atau bagian yang memiliki keterkaitan dengan
kegiatan yang akan dilaksanakannya.
Pelaksanaan tugas koordinasi akan berjalan efektif apabila tiap-tiap pegawai,
termasuk sekretaris sendiri, memiliki tugas yang jelas dan mengetahui mengapa
tugas tersebut harus dilaksanakan. Kemampuan yang harus dimiliki seorang
sekretaris dalam melaksanakan tugas koordinasi ini (apalagi kalau sekretaris
bertugas sebagai koordinator dalam suatu tim kerja sama) adalah kemampuan
berkomunikasi. Kemampuan ini penting mengingat setiap individu mempunyai
latar belakang, kemampuan berpikir, emosi, dan sebagainya yang berbeda. Oleh
karena itu, perlu dipahami cara-cara berkomunikasi, keterbukaan, dan sikap yang
lugas dalam menanganinya.
14
Menurut Hendarto (2008:7-9), Tugas-tugas sekretaris bisa dibagi sebagai
berikut:
1. Menurut wewenangnya
a. Tugas rutin
Yaitu tugas-tugas yang hampir setiap hari dihadapi dan harus dikerjakan tanpa
menunggu perintah atau instruksi khusus dari pimpinan, antara lain:
1) Melakukan pengetikan (surat, laporan, proposal).
2) Menelepon dan menerima telepon.
3) Menerima tamu.
4) Korespondensi.
5) Pengurusan surat-surat masuk.
6) Filling.
b. Tugas instruksi
Tugas-tugas yang tidak setiap hari dihadapi dan hanya dikerjakan bila ada
perintah dari pimpinan, antara lain:
1) Penyusunan jadwal perjalanan.
2) Pengaturan keuangan.
3) Persiapan dan penyelenggaran rapat.
c. Tugas kreatif
Tugas yang dikerjakan oleh sekretaris atas dasar inisiatif, antara lain:
1) Menggunting artikel atau iklan di surat kabar.
2) Mengirim ucapan selamat pada relasi.
3) Mengubah tata ruang kantor.
15
2. Menurut jenis tugasnya
a. Tugas administrasi/perkantoran
Tugas yang berhubungan dengan tulis-menulis, dokumentasi, dan pengetikan,
antara lain:
1) Menangani surat.
2) Pengetikan laporan.
3) Filling.
b. Tugas resepsionis
Tugas yang berhubungan dengan pekerjaan komunikasi, antara lain:
1) Menerima telepon.
2) Melayani tamu.
3) Menyusun jadwal perjanjian pimpinan.
c. Tugas keuangan
1) Menangani keuangan pimpinan.
2) Menangani Petty Cash.
d. Tugas insidenti
1) Mempersiapkan rapat.
2) Mempersiapkan pidato, presentasi.
3) Mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan.
Menurut Wursanto (2006:16-18), Tugas seorang sekretaris dapat dibagi
menjadi 2 macam, yaitu:
16
1. Tugas rutin
Yang dimaksud dengan tugas rutin adalah tugas pekerjaan yang dijumpai dan
dikerjakan setiap hari, tanpa mencari atau menunggu waktu khusus dan tanpa
menunggu perintah dari pimpinan untuk melakukannya. Tugas rutin biasanya sudah
ditentukan dalam uraian tugas atau gambaran tugas (job description) sesuai dengan
progam dan prosedur yang telah ditetapkan.
Tugas rutin seorang sekretaris pimpinan antara lain meliputi:
a. Membuat surat.
b. Menerima dan mengirim surat.
c. Mengetik.
d. Menerima tamu dan sekaligus membuat perjanjian dengan tamu untuk
kepentingan pimpinan.
e. Menerima telepon.
f. Mengirim faksimile.
g. Menerima dikte.
h. Menyiapkan rapat pimpinan.
i. Menyimpan dan mengatur arsip sesuai dengan sistem kearsipan yang telah
ditentukan oleh organisasi atau lembaga yang bersangkutan.
2. Tugas Insidentil
Tugas insidentil seorang sekretaris pimpinan meliputi:
a. Tugas atau prakarsa sendiri, merupakan tugas yang dilaksanakan atas
inisiatif sendiri, tanpa diminta, disuruh, atau diperintah oleh pimpinannya.
Sekretaris melakukan pekerjaan atas pertimbangan sekretaris itu sendiri,
17
perlu atau tidak perlunya sesuatu dikerjakan guna membantu pimpinan dan
meringankan beban pekerjaan pimpinannya. Tugas atas prakarsa sendiri ini,
misalnya:
1) Menyusun daftar nama rekanan atau pelanggan, lengkap dengan
alamatnya, sehingga sewaktu-waktu rekanan atau pelanggan itu dapat
dihubungi dengan cepat, baik melalui surat, telegram, faksimile, telepon,
ataupun melaui internet.
2) Membuat daftar nama-nama tamu yang sering berkunjung untuk
keperluan negoisasi dengan pimpinan sehingga sekretaris dapat
membedakan antara tamu rutin dengan tamu insidentil, yaitu tamu yang
perlu melakukan janji terlebih dahulu dan tamu yang tidak perlu
melakukannya.
3) Membuat table atau grafik tentang hasil (produksi, pemasaran) sehingga
pimpinan dapat dengan mudah dan cepat membaca data-data yang
diperlukan.
b. Tugas yang diberikan langsung oleh pimpinan, karena pimpinan tidak
memiliki waktu untuk mengerjakannya sendiri atau karena ada pekerjaan
lain yang lebih penting sehingga pekerjaan tersebut diserahkan kepada
sekretaris untuk diselesaikan. Kadang-kadang pimpinan menganggap pada
bidang-bidang tertentu sekretaris lebih menguasai sehingga ia memberi
kepercayaan kepada sekretaris untuk menyelesaikannya.
Menurut Lawalata (2012:7-9), Tugas dan pekerjaan sekretaris pada dasarnya
terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu sebagai berikut:
18
1. Tugas rutin
Tugas rutin adalah tugas umum yang biasanya dilakukan oleh seorang sekretaris
setiap hari, tanpa adanya instruksi atau menunggu instruksi khusus dari
pimpinan. Tanpa adanya instruksi atau penugasan, seorang sekretaris sudah harus
melaksanakan tugas-tugas rutin ini. Tugas rutin seorang sekretaris adalah
a. Menyusun dan membuat surat (korespondensi).
b. Menata arsip atau berkas/berkas dokumen perusahaan (filing).
c. Mengurus dan mengendalikan surat masuk dan surat keluar.
d. Menerima dan melayani tamu-tamu pimpinan yang datang ke kantor.
e. Menerima dan melayani telepon-telepon yang ditujukan kepada pimpinan.
f. Mengatur jadwal acara kegiatan pimpinan.
g. Menyiapkan pembuatan laporan.
2. Tugas khusus
Tugas khusus (melaksanakan instruksi atau penugasan) adalah tugas yang tidak
selalu setiap hari harus dilakukan oleh sekretaris tetapi hanya dilaksanakan jika
ada instruksi atau penugasan dari pimpinan. Tugas khusus diperintahkan oleh
pimpinan karena adanya unsur kepercayaan bahwa sekretaris mampu menyimpan
rahasia (secret keeper) perusahaan. Tugas khusus seorang sekretaris adalah:
a. Menyiapkan rapat (meeting arrangement) dan membuat notulen.
b. Mengatur pertemuan dengan rekan bisnis pimpinan.
c. Menyiapkan dan menyusun jadwal perjalanan dinas pimpinan.
d. Menyiapkan acara-acara kantor (company event).
19
e. Mengatur dan melaporkan pengeluaran-pengeluaran pimpinan (petty cash).
3. Tugas kreatif
Tugas kreatif adalah tugas-tugas yang dilakukan atas inisiatif sendiri tanpa
diminta atau diperintah oleh pimpinan. Tugas kreatif merupakan hasil
perrtimbangan sekretaris tentang perlu tidaknya sesuatu dikerjakan sehingga
dapat membantu meringankan beban pekerjaan pimpinan. Sekretaris harus dapat
menemukan sendiri segala sesuatu yang harus dikerjakan. Walaupun bersifat
kreatif, tugas ini harus dibatasi dengan aturan-aturan perusahaan dan persetujuan
pimpinan, sehingga tugas ini bisa diterima dan memberikan manfaat bagi
pimpinan atau perusahaan. Tugas seorang sekretaris adalah sebagai berikut:
a. Membuat perencanaan kerja.
b. Menyiapkan perlengkapan kantor yang mendukung pekerrjaan sekretaris.
c. Membuat dan menyiapkan formulir (form) yang dibutuhkan seperti telephone
message form, disposition form, guest form, dan sebagainya.
d. Mencari dan menemukan suatu artikel yang berhubungan dengan usaha yang
dijalankan perusahaan baik dari surat kabar, majalah bisnis, internet, atau
sumber lainnya. Artikel tersebut tentu saja memberikan manfaat banyak bagi
keberhasilan pimpinan dan perusahaan.
Berdasarkan teori-teori diatas, maka dapat disimpulkan sekretaris adalah
seseorang yang membantu pimpinan dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
teknis. Bantuan yang diberikan oleh sekretaris kepada pimpinan akan berbeda
tergantung dari bidang usaha yang dikerjakan oleh pimpinannnya. Mulai dari
20
pengetikan surat, mengatur pertemuan bisnis sampai mengurus perjalanan dinas
yang harus dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
2.2. Perjalanan Dinas
2.2.1. Pengertian Perjalanan Dinas
Menurut Wursanto (2006:209), Pengertian perjalanan dinas adalah sebagai
berikut:
Perjalanan yang dilakukan oleh seorang karyawan atau pegawai suatu
lembaga atau perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan kedinasan.
Sedangkan menurut Herlambang dan Marwoto (2014a:113) mengemukakan
bahwa “Perjalanan dinas adalah sebuah kegiatan perjalanan yang dilakukan untuk
mewakili sebuah lembaga atau perusahaan, dengan maksud dan tujuan tertentu, yang
dibiayai oleh lembaga atau perusahaan”.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa perjalanan
dinas adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai atau karyawan suatu
lembaga atau perusahaan yang dilakukan berkaitan dengan tugas pekerjaan
kedinasan, perjalanan dinas meliputi perjalanan dinas dalam kota, maupun luar negeri
yang biayanya ditanggung oleh perusahaan dan dilakukan selama beberapa waktu.
2.2.2. Tugas Sekretaris Dalam Mengurus Perjalanan Dinas
Menurut Wursanto (2006:209), Sekretaris yang bertugas mengurus perjalanan
dinas pimpinan. Dalam hal ini sekretaris bertugas:
21
1. Mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan perjalanan dinas
pimpinan, terutama yang berhubungan dengan materi dan dokumen yang
diperlukan oleh pimpinan.
2. Mengurus keberangkatan sampai dengan kepulangan.
3. Menyiapkan tiket, baik untuk keberangkatan maupun kepulangan.
4. Mengurus akomodasi selama dalam perjalanan dinas.
5. Apabila sekretaris ikut serta dalam perjalanan dinas itu, ia bertugas membuat
laporan perjalanan dinas pimpinan tersebut.
6. Dokumen perjalanan dinas yang harus dipersiapkan oleh sekretaris tergantung
pada jenis transportasi yang digunakan dalam perjalanan dinas.
Sedangkan menurut Hendarto (2008:111), Hal-hal yang biasanya harus
dilakukan sekretaris dalam menangani perjalanan dinas pimpinan, antara lain:
1. Mengatur tujuan, tanggal keberangkatan, dan transportasi yang digunakan.
2. Mengurus akomodasi
3. Mempersiapkan jadwal perjalanan dan pertemuan yang akan diadakan pimpinan
dalam perjalanan tersebut.
4. Mempersiapkan semua surat yang diperlukan.
5. Mempersiapkan semua dokumen pendukung pertemuan.
6. Mempersiapkan keperluan keuangan.
2.2.3. Macam-Macam Perjalanan Dinas
Menurut Wursanto (2006:211), Ditinjau dari segi wilayah negara tujuan,
perjalanan dinas dibedakan menjadi dua yaitu:
22
1. Perjalanan dinas dalam negeri yang kemudian dapat dibedakan menjadi:
a. Perjalanan dinas antarkota dalam suatu provinsi
b. Perjalanan dinas antarkota, antardaerah, atau antarprovinsi
2. Perjalanan dinas luar negeri atau perjalanan dinas antarnegara
Ditinjau dari segi transportasi yang digunakan, perjalanan dinas dibedakan
menjadi:
a. Perjalanan dinas lewat darat
b. Perjalanan dinas lewat udara
c. Perjalanan dinas lewat laut
2.2.4. Langkah-langkah Perencanaan Perjalanan Dinas
Menurut Wursanto (2006:212-214), Untuk menyusun perencanaan perjalanan
dinas pimpinan, sekretaris harus melakukan koordinasi dengan pimpinan agar
rencana sekretaris sesuai dengan rencana yang dibuat oleh pimpinan sehingga
perjalanan dinas dapat berjalan lancar. Apabila tidak ada koordinasi yang baik,
mungkin apa yang direncanakan oleh sekretaris justru akan menghambat perjalanan
dinas pimpinan.
Pada dasarnya perencanaan perjalanan dinas pimpinan meliputi beberapa hal
berikut:
1. Perencanaan pendahuluan
Perencanaan pendahuluan adalah perencanaan yang berkaitan dengan identifikasi
informasi yang harus diketahui oleh sekretaris dalam susunan perencanaan perjalanan
dinas. Beberapa informasi yang harus diketahui oleh sekretaris antara lain:
23
a. Jenis perjalanan dinas
Berbagai jenis perjalanan dinas telah dibahas di atas. Masing-masing jenis
perjalanan dinas memiliki konsekuensi tersendiri terhadap persiapan yang
harus dilakukan. Oleh sebab itu, sekretaris harus mengetahui jenis perjalanan
dinas yang akan dilakukan oleh pimpinan.
b. Tempat tujuan perjalanan dinas
Tempat tujuan perjalanan dinas harus diketahui oleh sekretaris karena hal
tersebut berkaitan dengan perencanaan transportasi, perencanaan akomodasi,
dan perencanaan keuangan.
c. Lamanya perjalanan dinas
Lamanya perjalanan dinas perlu diketahui oleh sekretaris, antara lain untuk
menentukan:
1) Perlengkapan yang harus dibawa oleh pimpinan selama mengadakan
perjalanan dinas.
2) Pejabat sementara (pjs) atau pengganti sementara (pgs), atau wakil
sementara (wks), selama ditinggal oleh pimpinan dalam tugas
mengadakan perjalanan dinas.
3) Waktu pelaksanaan acara perjalanan dinas
4) Persyaratan yang harus dipenuhi, terutama yang berkaitan dengan jenis
perjalanan dinas. Persyaratan tersebut perlu diketahui untuk menentukan
apakah pimpinan dapat memenuhi peryaaratan untuk melakukan
perjalanan dinas tersebut.
5) Kelengkapan materi yang harus dibawa
24
Kelengkapan materi perlu diketahui sedini mungkin agar sekretaris dapat
menyiapkannya secara lengkap berdasarkan data-data yng objektif dan up
to date.
Sedangkan menurut Nuraeni (2008:246-247), Untuk menyusun rencana
perjalaan dinas pimpinan, sekretaris dapat bekerja sendiri, tetapi tetap melakukan
konfirmasi dengan pimpinan tentang segala sesuatu yang harus dipersiapkan. Hal ini
perlu dilakukan karena biasanya pimpinan memiliki keinginan, pemikiran, dan
rencana tertentu berkaitan dengan perjalanan dinasnya. Bila konfirmasi tidak
dilakukan, tidak menutup kemungkinan apabila segala yang direncanakan sekretaris
tidak sesuai dengan keinginan, pemikiran, dan rencana pimpinan. Apabila hal ini
tejadi, sekretaris bukan memperlancar tugas pimpinan, tetapi justru menghambat
tugas pimpinan dalam perjalanan dinasnya.
Tahap awal perencanaan perjalanan dinas pimpinan adalah mengidentifikasi
beberapa informasi, yaitu mencakup hal-hal berikut:
1. Tujuan Perjalanan Dinas Pimpinan
Tujuan perjalanan dinas , apakah hendak mengadakan rapat di luar organisasi,
negoisasi atau penjajakan bersama, inspeksi mendadak ke kantor cabang, menemui
aparat pemerintah, atau lainnya, harus ditanyakan kepada pimpinan agar sekretaris
dapat mempersiapkan dokumen yang harus dibawa sesuai tujuan perjananan dinas
pimpinan.
2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pokok Perjalanan Dinas
Perjalanan dinas untuk diklat merupakan kegiatan pokok perjalanan dinas.
Informasi mengenai jadwal kegiatan pokok dapat dimanfaatkan oleh sekretaris untuk
25
menyusun jadwal perjalanan dinas dan sarana transportasi yang bisa digunakan,
mengurus dokumen, jenis akomodasi yang diperlukan (hotel dan mobil), dan
perkiraan anggaran.
3. Acara Lain di Luar Perjalanan Dinas
Tujuan pokok perjalanan dinas adalah mengikuti diklat, tetapi di sela kegiatan
pokok tersebut ada waktu luang yang akan digunakan untuk melakukan pertemuan
relasi bisnis di kota tempat diklat tersebut. Informasi ini perlu diketahui sekretaris
untuk pertemuan di luar kegiatan pokok ataupun menghubungi relasi bisnis yang lain.
4. Acara Setelah Kegiatan Pokok
Setelah semua rencana kegiatan disetujui oleh pimpinan, barulah sekretaris
membuat rencana dan persiapan perjalanan dinas, antara lain mengumpulkan
berbagai dokumen yang dibutuhkan, mengurus dokeumen perjalanan, menghubungi
biro perjalaanan, atau mengetahui pihak-pihak tertentu.
2.2.5. Dokumen Perjalanan Dinas
Menurut Dewi (2011:64-65), Dokumen yang harus dibawa pimpinan dalam
rangka perjalanan dinas dibedakan atas:
1. Dokumen khusus yang berhubungan langsung dengan tujuan perjalanan dinas.
2. Dokumen pendukung yang kemudian disebut dokumen perjalanan.
Contoh dokumen-dokumen tersebut missalnya:
a. Surat tugas
b. Passport (tanda bukti kewarganegaraan atau tanda bukti diri di negara lain)
26
c. Visa (surat ijin seseorang masuk ke negara lain dalam jenis single entry yang
berlaku sekali perjalanan masuk ke negara tertentu atau multiple entry yang dipakai
masuk ke negara beberapa kali tanpa perbaruan visa)
d. Fiskal (berkaitan dengan pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah
sehubungan dengan perjalanan seseorang ke luar negeri)
Sedangkan menurut Yatimah (2009:247-248), dokumen yang harus dibawa
pimpinan untuk perjalanan dinas dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Dokumen khusus, yang berhubungan langsung dengan tujuan perjalanan dinas
2. Dokumen pendukung, yang kemudian dapat disebut dokumen perjalanan. Disebut
dokumen pendukung atau dokumen perjalanan karena fungsi dokumen ini adalah
sebagai pendukung pelaksanaan dan pencapaian tujuan perjalanan dinas.
Dokumen untuk perjalanan dinas pimpinan leewat udara dan lingkup dalam
negeri sama dengan dokumen perjalanan dinas lewat darat dalam lingkup dalam
negeri. Namun, jika perjalanan dinas lewat udara dan dilakukan antar udara atau ke
luar negeri, dokumen yang harus disiapkan dan dibawa pimpinan sekurang-
kurangnya adalah:
a. Surat tugas
Yaitu surat yang berisi penugasan kepada seseorang untuk melakukan perjalanan
ke luar negeri sehubungan dengan masalah dalam perusahaaan yang memerlukan
hubungan ke luar.
b. Paspor
Yaitu dokumen perjalanan yang diberikan izin untuk meninggalkan negaranya dan
berpegian ke negara tertentu. Paspor merupakan tanda izin bepergian ke negara
27
tertentu. Paspor merupakan tanda izin bepergian dan melalui perbatasan negara yang
dilaluinya, tanda bukti diri di negara asing, dan bukti perlindungan hukum.
c. Visa
Yaitu tanda izin yang dicap pada lembaran-lembaran paspor untuk mengunjungi
suatu negara tertentu dalam waktu tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa si pemilik
paspor telah dibenarkan untuk memasuki wilayah neegaranya dalam waktu tertentu.
d. Fiskal
Yaitu pajak yang harus dikeluarkan oleh warga negara yang akan berangkat ke
luar negeri, yang harus dipenuhi di lapangan udara pada saat keberangkatan.
e. Health Certificate
Yaitu sejenis sertifikat kesehatan yang diberikan Departemen Kesehatan kepada
warga negara yang akan ke luar negeri. Kartu ini menerangkan bahwa si pemegang
bebas dari penyakit menular. Hal ini merupakan keharusan untuk memasuki negara
lain karena merupakan ketentuan Undang-Undang Kesehatan Internasional
(International Health Regulation) yang dikeluarkan oleh WHO.