12
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Ikan Kepala Timah Ikan kepala timah atau dalam bahasa Latin disebut sebagai Aplochelius panchax. Karena ditandai adanya bintik putih dibagian kepala, ada yang menyebut ikan ini sebagai ikan mata tiga, dan dalam bahasa Inggris ikan ini disebut sebagai Blue Panchax. Adanya butiran mirip timah yang melekat di kepalanya, bintik putih ini yang menyebabkan mereka disebut sebagai ikan kepala timah. Kegunaan utama ikan ini adalah sebagai pemakan jentik nyamuk. Ikan ini cukup kecil ukurannya 2,5-3 cm. Blue panchax tidak begitu rewel terhadap kualitas air dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Mereka hidup pada selang pH 6,0 sampai 8,0 dan selang suhu 20-25°C. Ikan ini menyukai perairan tenang yang banyak ditumbuhi tanaman. B. Sistem Peredaran Darah Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembuluh yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena.Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa

BAB II Sirkulasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisiologi hewan

Citation preview

Page 1: BAB II Sirkulasi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Ikan Kepala Timah

Ikan kepala timah atau dalam bahasa Latin disebut sebagai Aplochelius panchax.

Karena ditandai adanya bintik putih dibagian kepala, ada yang menyebut ikan ini sebagai

ikan mata tiga, dan dalam bahasa Inggris ikan ini disebut sebagai Blue Panchax. Adanya

butiran mirip timah yang melekat di kepalanya, bintik putih ini yang menyebabkan mereka

disebut sebagai ikan kepala timah. Kegunaan utama ikan ini adalah sebagai pemakan jentik

nyamuk. Ikan ini cukup kecil ukurannya 2,5-3 cm. Blue panchax tidak begitu rewel

terhadap kualitas air dan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Mereka

hidup pada selang pH 6,0 sampai 8,0 dan selang suhu 20-25°C. Ikan ini menyukai perairan

tenang yang banyak ditumbuhi tanaman.

B. Sistem Peredaran Darah

Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah

tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan

langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan

difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui

pembuluh yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut

sistem vena.Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak

sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung

melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap

melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem peredaran darah ini disebut sistem

peredaran darah tunggal.

Menurut Soewolo (2005) Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip

sistem hidraulis yang terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun,

jantung teleostei terdiri atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu

silinder atau pompa piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka

daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari tekanan

arteri, dan tekanan arteri lebih besar dari tekanan arterionale. Akibat adanya perbedaan

tekanan maka aliran darah dapat terjadi.

Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung, yaitu:

(1) energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan (2) energi potensial yang

Page 2: BAB II Sirkulasi

tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. Selain itu, aliran darah

juga dipengaruhi oleh viskositas darah. Bila viskositas darah meningkat maka aliran darah

akan melambat.Kontrol terhadap jantung, didasarkan pada dua mekanisme, yakni

adrenergik dan cholinergik. Adrenergik merangsang jantung berkontraksi, sedangkan

cholinergik menyebabakan relaksasi. Kedua proses yang saling bertentangan ini

menyebabkan jantung dapat memompa darah dan mengisinya kembali. Darah dipompa

keluar selama kontraksi ventrikel (systole) dan diikuti oleh periode relaksasi dan pengisian

kembali (diastole) ( Sukiya, 2005).

Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur

sirkulasi peredaran darah. Start dari jantung, darah menuju insang untuk melakukan

pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke segenap organ-

organ tubuh melalui saluran-saluran kecil. Selain itu, sebagian darah dari insang kadang

langsung kembali ke jantung. Hal ini terjadi bilamana tidak semua output cardiac

dibutuhkan untuk menuju ke dalam dorsal aorta dan pembuluh eferen yang lain. Pada

bagian lain, yaitu berawal dari insang pertama, sebelum dihubungkan ke sistem vena.

Peranan kedua organ ini mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk sekresi gas ke cairan

mata ( Soewolo, 2005).

Darah merupakan suatu fluida yang berisi beberapa bahan terlarut dan eritrosit

leukosit dan beberapa bahan lain yang tersuspensi. Darah berfungsi mengedarkan suplai

makanan kepada sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa

hormon dan enzim ke organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi dari air dengan

karbondioksida terjadi pada bagian semipermeabel yaitu pembuluh darah yang terdapat di

daerah insang. Selain itu di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen

(Soewolo, 2005).

Dorsal aorta adalah sumber darah terbesar pada tubuh. Dari sini darah di suplai ke

kepala, otot badan, ginjal dan semua organ pencernaan melalui pembuluh kapiler. Ada tiga

rute pengembalian jantung, yakni pertama, dari otak, darah kembali ke jantung melalui

vena cardinal anterior yang berhubungan dengan vena cardinal anterior yang berhubungan

dengan vena cardinal umum. Di sini, juga bertemu darah dari vena cava posterior, yakni

darah dari vena caudal yang telah melalui sistem renal portal. Kedua, dari organ visceral,

darah kembali ke jantung melalui vena hepatik. Terakhir, dari insang, darah dikembalikan

ke jantung melalui vena branchial ( Sukiya, 2005)

Peredaran darah mempunyai peranan penting terutama dalam pengangkutan

oksigen hasil respirasi, pengangkutan nutrien hasil proses pencernaan, dan pengangkutan

Page 3: BAB II Sirkulasi

sisa metabolisme yang selanjutnya dibuang melalui insang, kulit dan ginjal. Oleh karena

itu sistem sirkulasi erat kaitannya dengan proses pernapasan, sekresi, pencernaan dan

osmoregulasi..

Gambar 1 : Sistem peredaran darah pada ikan

C. Jantung

Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak di bagian

posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Ruangan ini

berurutan dari belakang ke depan, yaitu:

1. Sinus Venosus

Merupakan ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung

jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum transversum,

yang memisahkan rongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal. Darah venus dari

seluruh tubuh, masuk di sinus venosus melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di

bagian lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus

venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus

venosus. Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.

2. Atrium

Merupakan ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus

venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga

ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak

kembali ke rongga atrium

Page 4: BAB II Sirkulasi

3. Ventrikel

Merupakan ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja

dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua

lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi.

Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari

ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep

semilunar.

4. Conus Arteriosus

Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak

mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah

tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan

sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.

Gambar 2 : Jantung pada ikan

D. Saluran Darah

Ada tiga bentuk saluran darah diantaranya : arteri, vena, dan kapiler.1. Arteri

Merupakan darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui darah

yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh. Biasanya membawa

darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran darah ini terdiri

Page 5: BAB II Sirkulasi

dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium dan sub

endothelium

2. Vena

Merupakan pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung.

Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih

tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter yang sama.

Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya

akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya berkontraksi secara

aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga

untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.

3. Kapiler

Merupakan bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat

terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga

macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler

diskontinyu (sinusoid).

E. Komposisi Darah

Darah mempunyai suatu komposisi yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu

sel darah dan plasma darah yang mengandung bahan-bahan penyusunnya.Komposisi

terbesar yang terkandung dalam darah adalah air sebagai media yang memfasilitasi

sejumlah faktor yang tak terdispensasi dalam pembentukan darah. Satu millimeter kubik

darah ikan mengandung sekitar 5 juta corpuscle berwarna merah yang disebut leukosit dan

200.000 hingga 300.000 platelet yang disebut trombosit. Komponen lain adalah garam

mineral dan substansi organik terlarut (Soewolo, 2005).

1. Sel Darah Merah

Eritrosit pada ikan berbentuk lonjong dan berinti dengan diameter 7 – 3

mikron (tergantung spesies ikannya). Warna merah dari darah disebabkan oleh

hemoglobin yang terdapat dalam erythrocyte. Jumlah erythrocyte tiap mm3 darah

berkisar antara 20.000 – 3.000.000. Pengangkutan oksigen dalam darah bergantung

kepada komponen Fe pada hemoglobin (pigmen pernapasan) yang

terdapat di dalam erythrocyte. Kemampuan mengikat oksigen pada tingkat

kejenuhan 95%, kandungan besi dalam darah dan jumlah sel darah merah sangat

bervariasi bergantung pada stadia hidup, kebiasaan hidup dan kondisi lingkungan.

Page 6: BAB II Sirkulasi

Gambar 3 : Sel darah merah

2. Sel Darah Putih

Sel darah putih memiliki dua tipe yaitu granular yang memiliki inti

berkeping banyak dan nogranular yang memiliki inti membulat. Leukosit granular

terdiri atas netrofil merupakan sel yang bersifat menyerang dan menghancurkan

bakteri eosnofil yang merupakan sel yang mampu meningkatkan ketanggapan

terhadap timbulnya infeksi dan alergi, dan basofil yang menghasilkan antikoagulan

heparin dan substansi histamine.Netrofil merupakan sel darah putih yang relative

banyak jumlahnya dibandingkan dengan sel lainnya dan bertambah bila terjadi

infeksi ( Guyton, 1997).

Leukosit nongranular terdiri atas monosit dan limfosit. Limfosit merupakan

sel darah yang memiliki inti relative besar dan sitoplasma kecil. Limfosit

jumlahnya terbesar kedua setelah netrofil dan ukurannya kurang lebih sebesar sel

darah merah. Bagian sel darah putih yang berhubungan dengan respon kekebalan

dan menghasilkan antibody adalah limfosit. Fungsi limfosit dalam system

pertahanan tubuh yaitu membentuk anibodi apabila ada protein lain yang masuk

kedalam tubuh ( Guyton, 1997).

Leukosit mengandung enzim yang dapat merombak protein bakteri dan

sisa-sisa sel yang mati. Jika pembentukannya terhambat maka daya tahan tubuh

ikan akan menurun. Hambatan ini akan dapat terjadi karena adanya factor

Page 7: BAB II Sirkulasi

lingkungan yang tidak sesuai misalnya suhu, salinitas, kadar oksigen dan

sebagainya ( Guyton, 1997).

3. Trombosit

Trombosit merupakan platelet darah yang sangat kecil ukurannya (kira-kira

berdiameter sepertiga diameter sel darah merah), tidak memiliki inti dan bentuknya

bulat. Trombosit melekat pada dinding pembuluh darah yang terluka dan kemudian

menutup daerah yang rusak di dinding vaskuler. Ketika trombosit pecah, agn

pengkoagulasi membentuk tromboplastin yang membantu membentuk jarring-

jaring sel sebagai upaya pertama dalam proses penyembuhan ( Winarni, 1997).

Satu dari sekian kemampuan darah adalah kemampuan untuk menggumpal

(terkoagulasi) ketika dikeluarkan dari tubuh. Dalam tubuh, gumpalan terjadi

merespon jaringan yang terluka seperti otot teriris, atau terluka. Dalam pembuluh

darah, darah tetap dalam kondisi cair, sesaat setelah keluar, darah menjadi kental

dan berglatin serta berubah menjadi rekatan seperti agar-agar ( Soewolo, 2005).

4. Plasma Darah

Plasma darah merupakan cairan darah yang umumnya terdiri dari:

a. Air mencakup 91-92%.

b. Protein, sekitar 8-9% yang terdiri dari serum albumin, serum globulin, dan

fribinogen.

c. Garam anorganik dalam bentuk ion sekitar 0,9% seperti :

Anion : Cl- , CO32- , HCO3- , SO42- , PO4- , I- .

Kation : Na+ , K+ , Ca2+ , Mg2+ , Fe3+ .

d. Substansi organik bukan protein, terdiri dari : Non protein Nitrogen, misalnya

lipid, karbohidrat, glukosa, garam ammonium, urea, asam urat, dan lain-lain.

e. Gas terlarut dalam plasma.

f. Berbagai substansi lain seperti hormon, enzim, dan anti toksin. Sel darah ikan

memiliki inti yang menonjol dengan jumlah ± 2 juta mm3 dan memiliki ukuran

yang cukup konsisten yaitu umumnya sekitar 12 x 3 mikron dan memiliki

sitoplasma yang kecil.

Page 8: BAB II Sirkulasi

DAFTAR PUSTAKA

Soewolo, dkk. 2005. Fisiologi Manusia. Malang: UM Press

Sukiya. (2005). Biologi Vertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang.

Guyton,CA.1997. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC Penerbit Buku Kedokteran