65
KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14 __________________________________________________________________________________ 7 BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 1. Kelompok Mata Pelajaran Struktur dan muatan kurikulum SMA Negeri 1 Ngrayun sesuai yang tertuang dalam standar Isi memuat 5 kelompok mata pelajaran sebagai berikut : a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak–mulia b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi d. Kelompok mata pelajaran Estetika e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan mata pelajaran secara menyeluruh. Adapun cakupan setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut : CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. 2. Kewarganega- raan dan Kepribadian Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 7

BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

1. Kelompok Mata Pelajaran Struktur dan muatan kurikulum SMA Negeri 1 Ngrayun sesuai yang

tertuang dalam standar Isi memuat 5 kelompok mata pelajaran sebagai berikut : a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak–mulia b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian c. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi d. Kelompok mata pelajaran Estetika e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan mata pelajaran secara menyeluruh. Adapun cakupan setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut :

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganega-raan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan

Page 2: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 8

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA Negeri 1 Ngrayun dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan meng-apresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

Page 3: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 9

No Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA Negeri 1 Ngrayun dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 1 Ngrayun didasarkan atas Standar

Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP maupun sekolah. Sekolah atas persetujuan semua komponen sekolah dan Komite Sekolah serta Dinas Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan memperhatikan latar belakang ekonomi orangtua peserta didik, minat peserta didik, kebutuhan lingkungan daerah, keterbatasan sarana prasarana serta tenaga pengajar, menetapkan pengelolaan kurikulum sebagai berikut : a. SMA Negeri 1 Ngrayun menerapkan sistem paket. Peserta didik mengikuti

pembelajaran sesuai jenjang kelas dan program yang telah diprogramkan dalam struktur program kurikulum.

b. Jumlah rombongan belajar 6 (enam) rombongan belajar pada masing-masing tingkatan kelas.

c. Kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik. d. Kelas XI merupakan program penjurusan yang terdiri atas:

1). Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berjumlah 1 rombongan belajar

Page 4: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 10

2). Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berjumlah 2 rombongan belajar

e. Kelas XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas: 1). Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berjumlah 2 rombongan belajar 2). Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berjumlah 1 rombongan belajar

2. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Ngrayun

Jumlah mata pelajaran wajib nasional sesuai dengan jenjang kelas masing-masing seperti yang ada pada Standar Isi dari BSNP. a. Muatan Lokal sesuai dengan kondisi lingkungan dan kepentingan sekolah

yaitu pertanian. b. Keterampilan/Bahasa Asing : Bahasa Arab c. Pengembangan Diri: Bimbingan Konseling ,Pembacaan Ayat-ayat Al Quran,

Pelaksanaan sholat dhuha berjamaah, Pramuka dan Ekstrakurikuler 1 macam wajib pilihan untuk masing-masing peserta didik kelas X sampai dengan kelas XI

d. Pengembangan Wawasan Khusus (PWK) terdiri dari mata pelajaran: Kecakapan Vokasional IPA ; Fisika terapan, Bio teknologi, Kimia Industri, dan Mulok terapan, sen kriya terapan, kOMPUTER

e. Sekolah menambah waktu :

No Mapel Tambahan jam Kelas Jumlah Jam X XI

IPA XII IPA

XI IPS

XII IPS

X XI IPA

XII IPA

XI IPS

XII IPS

1 PPkn 1 1 - 1 - 3 3 - 3 - 2 Sosiologi 1 - - 2 2 3 - - 5 5 3 Geografi 1 - - - - - - - - - 4 Ekonomi - - - - 1 - - - - 6 5 Kimia 1 1 1 - - 3 5 5 - - 6 Fisika - 1 - - - - 5 - - - 7 Matematika - 1 - - - - 5 - - - 8 Biologi - - 1 - - - 5 - -

Page 5: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 11

Sedang mata pelajaran lain dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum dari BSNP.

f. Alokasi waktu 1 (satu) jam pembelajaran pelajaran 45 menit . g. Komponen, struktur program, dan alokasi waktu.

1). Struktur Program Kelas X

Komponen Alokasi Waktu Semester 1 Semester 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan (1) 3 3 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 4 4

6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia (1)

2 2 3

2 2 3

9. Sejarah 10. Geografi (1) 11. Ekonomi 12. Sosiologi (1)

1 2 2 3

1 2 2 3

13. Seni Budaya – Seni Lukis

2

2

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

16. Keterampilan/Bahasa Asing – Bahasa Arab

2

2

2

2

B. Muatan Lokal – Pertanian

2

2

C. Pengembangan Diri 2* 2* Jumlah 42 42

* Ekuivalen 2 jam pembelajaran.

Page 6: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 12

2). Struktur Program Kelas XI dan XII Program IPA

Komponen Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama

2

2

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan (1) 3 3 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 5 5 6. Fisika 4 4 5 5 7. Kimia (1) 5 5 5 5 8. Biologi (1) 5 5 4 4 9. Sejarah 1 1 1 1 10. Seni Budaya:

a. Seni Kriya

2

2

2

2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13. Ketrampilan Bahasa Asing: a. Bahasa Arab

2

2

2

2

B. Muatan Lokal : 1. Pertanian

2

2

2

2

C. Pengembangan Diri 2* 2* 2* 2*

Jumlah 42 42 42 42 * Ekuivalen 2 jam pembelajaran.

Page 7: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 13

3). Struktur Program Kelas XI dan XII Program IPS

Komponen Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama

2

2

2

2

2. Pendidikan Kewarganegaraan(1) 3 3 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4 6. Sejarah 3 3 3 3 7. Geografi 3 3 3 3 8. Ekonomi (1) 4 4 6 6 9. Sosiologi (2) 5 5 5 5 10. Seni Budaya:

a. Seni Kriya

2

2

2

2

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2 2

13. Keterampilan/Bahasa Asing : a. Bahasa Arab

2

2

2

2

B. Muatan Lokal 1. Pertanian

2

2

2

2

C. Pengembangan Diri 2* 2* 2* 2* Jumlah 42 42 42 42

* Ekuivalen 2 jam pembelajaran. 4). Pendalaman Materi ( PM ) Kelas XI -IPA dan Kelas XI -IPS:

Alokasi waktu: 4 (empat ) x 45 menit per minggu untuk mata pelajaran Ujian Nasional yang dilaksanakan tiap hari Rabu dan Sabtu jam ke-7 sampai dengan jam ke-8.

Page 8: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 14

5). Pendalaman Materi ( PM ) Kelas XII -IPA dan Kelas XII -IPS:

Alokasi waktu: 6 (Enam ) x 45 menit perminggu untuk mata pelajaran Ujian Nasional dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi yang dilaksanakan setiap hari setelah jam pelajaran.

B. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SMA Negeri 1 Ngrayun meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP dan Muatan Lokal, Pengembangan Diri, Pengembangan Wawasan Khusus (PWK), serta Pendalaman Materi yang dikembangkan oleh sekolah. 1. Mata Pelajaran

a. Mata Pelajaran Wajib: Pendidikan Agama; Pendidikan Kewarga-negaraan; Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Matematika; Biologi; Kimia; Fisika; Sejarah; Ekonomi; Geografi; Sosiologi; Pendidikan Jasmani; Seni & Budaya ( Seni Lukis, Seni Arsitektur, Seni Desain Komunikasi Visual,dan Seni musik ); Teknologi Informasi Komunikasi.

b. Mata Pelajaran Wajib Pilihan Pengembangan Wawasan Khusus (PWK) meliputi: Karya Ilmiah Remaja (KIR); Kecakapan Vokasional Fisika terapan, Kimia industri, Bio teknologi;; IPA Terapan; Kewirausahaan. Pembelajaran PWK ini dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Ngrayun sejak Tahun Ajaran 2013 / 2014.

2. Muatan Lokal

Letak geografis SMA Negeri 1 Ngrayun yang berada di kawasan pegunungan maka mulok yang dilaksanakan cenderung pada pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakt yang kebanyakan setelah lulus SMA tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Page 9: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 15

3. Kegiatan Pengembangan Diri Pengembangan diri diarahkan pada pengembangan karakter peserta didik

guna mengatasi persoalan diri, masyarakat di sekitarnya dan persoalan kebangsaan. Kegiatan pengembangan diri dalam struktur kurikulum SMA Negeri 1 Ngrayun ekuivalen 2 jam pembelajaran, akan tetapi dalam pelaksanaannya lebih dari 2 jam pembelajaran dan dilaksanakan melalui pembelajaran intrakurikuler berupa Bimbingan Konseling dengan alokasi waktu 1 jam pembelajaran tatap muka tiap minggu; Pembelajaran Pengembangan Wawasan Khusus (PWK) , Kegiatan Extrakurikuler a. Bimbingan Konseling: mencakup hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan

pribadi, sosial masyarakat, belajar, karier dan kepemimpinan peserta didik. Bimbingan Konseling diampu oleh guru Bimbingan Konseling.

b. Pengembangan Wawasan Khusus ( PWK ) Kelompok Mata Pelajaran Pengembangan Wawasan Khusus ( PWK ) dimaksudkan untuk menyadarkan peserta didik tentang pentingnya mengolah kemampuan Multi Intelegensi dan kepekaan terhadap masalah lingkungan sosial, ekonomi, kesehatan dan kebermaknaan hidup sehingga dapat menjadi

manusia yang berguna bagi dirinya maupun masyarakat lingkungannya, serta mengasah kepekaan agar dapat mengimplementasikan pengetahuan ke dalam lingkungan masyarakat luas, dengan harapan ilmu yang diperoleh dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan guna mensejahterakan hidupnya. Pengembangan Wawasan Khusus (PWK) meliputi: Karya Ilmiah Remaja (KIR); IPA Terapan: Kecakapan Vokasional Fisika, Kecakapan Vokasional Kimia, Kecakapan Vokasional Biologi; dan Kecakapan Vokasional Mulok, Kesenian dan TI Komputer.

c. Ekstrakurikuler: terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu Ekstrakurikuler wajib satu macam pilihan, dan Ekstrakurikuler Club yang dilaksanakan sore hari di luar jam intrakurikuler sesuai jadwal masing-masing. Ekstrakurikuler diampu oleh guru pembina masing-masing.

Page 10: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 16

Adapun macam-macam Ekstrakurikuler ditentukan berdasarkan atas potensi

sekolah, kesepakatan OSIS, hasil angket minat peserta didik, dan Komite serta orang tua peserta didik.

MACAM-MACAM EKSTRAKURIKULER YANG DILAKSANAKAN

No Macam Ekstrakurikuler Wajib Pilihan

No Macam Ekstrakurikuler

Club 1 Jurnalistik 1 Bola Volly 2 Teater 2 Footsal 3 PMR 3 Bulu Tangkis 4 Pecinta Alam 4 English Club 5 Rohis 5 Sepak Bola

6 Seni Tari 6 Paduan Suara 7 Pramuka 7 Drum Band 8 Seni Baca Tulis Al Qur’an 8 Seni Karawitan 9 KIR

d. Program Pembiasaan Diri, mencakup kegiatan pembinaan karakter peserta

didik yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan. Pembiasaan diri dilaksanakan waktu belajar di sekolah. 1) Secara Rutin : Upacara Bendera, doa bersama di awal pembelajaran,

bersalaman dengan guru saat akhir pelajaran, sholat Dhuhur berjamaah, Ibadah Jum’at di sekolah , Kuliah motivasi/Mintoring tiap hari jumat, Pembacaan ayat-ayat Al Qur’an.

2) Spontan : Memberi salam; ucapan terima kasih, mohon maaf, minta ijin, musyawarah.

3) Keteladanan : Disiplin , Pakaian rapi, dan hidup sederhana.

Page 11: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 17

4. Beban Belajar Pengaturan beban belajar yang ada di SMA Negeri 1 Ngrayun diatur sebagai berikut; a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan seperti yang ada

pada Struktur Program Kurikulum di setiap jenjang kelas. b. Alokasi penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur 60% dari

waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. c. Alokasi waktu praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam

kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah d. Beban belajar efektif

Kelas Satu jam pembelajaran tatap muka

Jumlah jam pembelajaran per minggu

Minggu Efektif

belajar per tahun ajaran

Waktu pembelajaran

per tahun (Jam pelajaran

/menit)

Jumlah jam

pertahun (@60 menit)

X 45 Menit 42 35 1470 / 66150 1102.50

XI 45 Menit 42 35 1505 / 67725 140 / 6300*

1128.75 105*

XII 45 Menit 42 35 1505 / 67725 140 / 6300*

1128.75 105*

Tanda * = Program Pendalaman Materi ( PM ), dilaksanakan di luar intrakurikuler

5. Ketuntasan Belajar Sebagai salah satu bagian dari pengembangan kurikulum SMA Negeri 1

Ngrayun, penetapan kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM) merupakan tahapan awal dari kegiatan penilaian hasil belajar .Kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan acuan kriteria dalam penilaian, mengharuskan guru SMA Negeri 1 Ngrayun menetapkan kriteria minimal yang menjadi tolak ukur pencapaian kompetensi.

Hasil analisa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan memperhatikan rata-rata nilai perolehan sebelumnya,

Page 12: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 18

kedalaman materi, bakat–minat motivasi dan daya dukung sarana prasarana,

maka SMA Negeri 1 Ngrayun menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk masing masing mata pelajaran.

Kriteria Ketuntasan Minimal adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik untuk mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan yang telah ditentukan oleh kelompok guru mata pelajaran secara musyawarah, kemudian ditetapkan oleh Kepala Sekolah. Kriteria ketuntasan minimal menunjukkan prosentase tingkat pencapaian kompetensi yang dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 (seratus) merupakan kriteria ketuntasan ideal. Ketuntasan SMA Negeri 1 Ngrayun secara bertahap mulai di bawah ketuntasan minimal Nasional (75) sampai mencapai maksimal 100. Kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan disosialisasikan kepada peserta didik, guru, orang tua peserta didik pada awal tahun ajaran, sebagai acuan bersama dalam penilaian dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (Rapor). a. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM

Dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM perlu mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut :

1) Dilakukan melalui metode kuantitatif dengan menggunakan rentang angka yang disepakati sesuai dengan aspek menetapan kriteria;

2) Dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik;

3) Kriteria ketuntasan minimal tiap Kompetensi Dasar merupakan rata-rata ketuntasan dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut;

4) Kriteria ketuntasan minimal tiap Standar Kompetensi merupakan rata-rata ketuntasan dari Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Kompetensi tersebut;

5) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua Standar Kompetensi yang terdapat dalam satu tahun pembelajaran;

Page 13: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 19

6) Setiap Indikator atau Kompetensi Dasar dimungkinkan adanya perbedaan

nilai ketuntasan minimal . b. Langkah-langkah penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM.

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dilakukan oleh Kepala sekolah berdasarkan hasil analisa kelompok guru mata pelajaran Langkah-langkah penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM sebagai berikut : 1) Kelompok guru mata pelajaran menentukan Kriteria Ketuntasan

Minimal/KKM mata pelajaran dengan menggunakan 3 aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung dan intake peserta didik

2) Hasil penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM oleh kelompok guru mata pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan oleh guru dalam penilaian.

3) Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM yang telah ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu peserta didik, orang tua dan dinas pendidikan .

4) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dicantumkan dalam Laporan Hasil

Belajar ( pada saat hasil penilaian dilaporkan pada orang tua peserta didik)

Dalam penentuan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal yang dilakukan

oleh guru mata pelajaran menggunakan panduan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Analisis kriteria ketuntasan minimal dilakukan oleh kelompok mata pelajaran sejenis (MGMP) sekolah di SMA Negeri 1 Ngrayun, tiap awal tahun. Target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) meningkat setiap tahunnya. Untuk itu diperlukan kerja keras dan peningkatan profesional setiap warga sekolah, agar mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Ngrayun selalu meningkat.

Page 14: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 20

1). Struktur KKM Kelas X

Komponen KKM Semester 1 Semester 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 80 80 2. Pendidikan Kewarganegaraan (1) 80 80 3. Bahasa Indonesia 80 80 4. Bahasa Inggris 75 75 5. Matematika 75 75 6. Fisika 7. Biologi 8. Kimia (1)

75 75

9. Sejarah 10. Geografi (1) 11. Ekonomi 12. Sosiologi (1)

75 75

13. Seni Budaya – Seni Lukis 80 80

14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 80 80

15. Teknologi Informasi dan Komunikasi

16. Keterampilan/Bahasa Asing – Bahasa Arab

75 75

B. Muatan Lokal – Pertanian 80 80

C. Pengembangan Diri * Ekuivalen 2 jam pembelajaran.

Page 15: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 21

2). Struktur KKM Kelas XI dan XII Program IPA

Komponen KKM

Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 80 80 80 80

2. Pendidikan Kewarganegaraan (1) 80 80 80 80

3. Bahasa Indonesia 80 80 80 80 4. Bahasa Inggris 75 75 80 80 5. Matematika 75 75 80 80 6. Fisika 78 78 80 80 7. Kimia (1) 80 80 83 83 8. Biologi (1) 80 80 85 85 9. Sejarah 80 80 80 80 10. Seni Budaya:

b. Seni Kriya

80 80 80 80

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 80 80 80 80

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 78 78 80 80

13. Ketrampilan Bahasa Asing: a. Bahasa Arab 80 80 80 80

B. Muatan Lokal : 1. Pertanian 80 80 80 80

C. Pengembangan Diri

* Ekuivalen 2 jam pembelajaran.

Page 16: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 22

3). Struktur KKM Kelas XI dan XII Program IPS

Komponen KKM

Kelas XI Kelas XII Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 80 80 80 80

2. Pendidikan Kewarganegaraan(1) 80 80 80 80

3. Bahasa Indonesia 80 80 80 80 4. Bahasa Inggris 78 78 80 80 5. Matematika 76 76 80 80 6. Sejarah 80 80 80 80 7. Geografi 80 80 80 80 8. Ekonomi 75 75 80 80 9. Sosiologi (2) 80 80 80 80 10. Seni Budaya:

Seni Kriya

80 80 80 80

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 80 80 80 80

12. Teknologi Informasi dan Komunikasi 78 78 80 80

13. Keterampilan/Bahasa Asing : a. Bahasa Arab

80 80 80 80

B. Muatan Lokal 1. Pertanian

80 80 80 80

C. Pengembangan Diri

6. Penilaian, Kenaikan Kelas, Penjurusan, Kelulusan, dan Mutasi Peserta didik a. Penilaian

Pedoman Penilaian ini mengacu pada Standar Penilaian Pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2007.

Page 17: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 23

1) Penilaian Pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan

(menganalisis dan menafsirkan) data tentang proses dan hasil belajar peserta didik, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam menentukan tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran, menggunakan multi metode, menyeluruh, dan berkesinambungan, mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk seluruh mata pelajara atau kelompok mata pelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan , dan keterampilan, sehingga mampu mendorong peserta didik untuk berprestasi.

2) Penilaian Hasil Belajar didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Sahih, didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang

akan diukur. b) Obyektif, mengunakan prosedur dan kriteria penilaian yang jelas c) Adil, tidak dipengaruhi oleh kondisi atau alasan tertentu yang dapat

merugikan peserta didik, misalnya: kondisi fisik, agama, suku, budaya, adat, status sosial atau gender.

d) Terpadu, tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. e) Terbuka, prosedur, kriteria dan dasar pengambilan keputusan yang

digunakan dalam penilaian harus diketahui oleh pihak yang berkepentingan

f) Menyeluruh dan berkesinambungan, dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan belum, serta mengetahui kesulitan peserta didik.

g) Sistematis dan terencana, bertahap dan mengetahui langkah-langkah baku.

h) Beracuan kriteria, menilai apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi/ranking seseorang terhadap kelompoknya.

Page 18: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 24

i) Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,

prosedur maupun hasilnya. 3) Penilaian pendidikan di SMA Negeri 1 Ngrayun terdiri dari:

a) Penilaian hasil belajar oleh Pendidik/Guru b) Penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan c) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

a) Penilaian hasil belajar oleh Pendidik/Guru

Penilaian hasil belajar oleh Pendidik/Guru dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil pembelajaran. Penilaian ini dilakukan dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan kenaikan kelas. (a) Ulangan Harian (UH) adalah kegiatan penilaian yang

dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih sampai peserta didik

mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan di beri kesempatan mengikuti program pembelajaran remedial yang dilaksanakan di luar jam pembelajaran. Pembelajaran Remidial dilakukan dengan berbagai cara yakni: pemberian tugas; pembelajaran ulang; belajar mandiri; belajar kelompok secara terbimbing, dan semuanya diakhiri dengan tes/ulangan yang dicapai maksimal sama dengan KKM setiap mata pelajaran.

(b) Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator

Page 19: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 25

yang mempresentasikan semua Kompetensi Dasar pada

semester tersebut. (c) Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan penilaian yang

dilakukan pleh pendidik untuk mengukur pencapaian komptensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan semua Kompetensi Dasar pada semester tersebut.

(d) Ulangan Kenaikan Kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap, ketika sekolah masih menjalankan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua Kompetensi Dasar pada semester tersebut.

(e) Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup semua aspek kompetensi yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif

b) Penilaian hasil belajar oleh Satuan Pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan

untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua

mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan

karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan

kondisi satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik.

2) Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, dan ulangan kenaikan kelas.

3) Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang

menggunakan sistem paket melalui rapat dewan pendidik.

4) Menentukan kriteria program pembelajaran bagi satuan

pendidikan yang menggunakan sistem kredit semester melalui

rapat dewan pendidik.

Page 20: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 26

5) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan

kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan

kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.

6) Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil

ujian sekolah/madrasah.

7) Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan

kelulusan peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai

dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan pendidikan

penyelenggara UN.

8) Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua

kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada

orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan

pendidikan.

9) Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan

kepada dinas pendidikan kabupaten/kota.

10) Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan

melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:

(a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

(b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata

pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga, dan kesehatan.

(c) lulus ujian sekolah/madrasah.

Page 21: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 27

(d) lulus UN.

11) Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)

setiap peserta didik yang mengikuti Ujian Nasional bagi satuan

pendidikan penyelenggara UN.

12) Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan

pendidikan bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

c) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

1). Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dalam bentuk

UN yang bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan

secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam

kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

2). UN didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan

kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil.

3). Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu

program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis

dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN dan

menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.

4). Hasil UN menjadi salah satu pertimbangan dalam pembinaan

dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan.

5). Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam

menentukan kelulusan peserta didik pada seleksi masuk

jenjang pendidikan berikutnya.

6). Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan

peserta didik dari satuan pendidikan yang kriteria kelulusannya

ditetapkan setiap tahun oleh Menteri berdasarkan rekomendasi

BSNP.

Hasil penilaian diolah dan dilaporkan dalam bentuk laporan hasil

belajar peserta didik, dengan ketentuan sebagai berikut;

Page 22: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 28

1) Pembelajaran Kurikulum SMA Negeri 1 Ngrayun yaitu:

a) Berbasis pada potensi peserta didik dan kontekstual

b) Belajar Tuntas

c) Berkelanjutan

2) Penilaian dilakukan melalui dua jenis penilaian .

a) Penilaian Kelas (PK) dilakukan selama proses pembelajaran melalui

observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian

antar teman dan perpedoman pada panduan penilaian Kelompok

Mata Pelajaran BSNP.

b) Penilaian terdiri dari:

(1) Penilaian Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

Ulangan-ulangan tersebut dilakukan setelah selesai satu atau

beberapa Kompetensi Dasar.

(2) Penilaian ujian sekolah dan ujian nasional

(3) Penilaian yang dilakukan melalui ulangan/ujian, dapat

dilaksanakan dalam bentuk tes dan non tes. Penilaian berbentuk

tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan (unjuk

kerja, proyek, atau hasil karya). Sedangkan non tes mencakup

observasi sikap, minat, dan portofolio.

(4) Ketentuan penilaian pengamatan:

(a) Skor penilaian sikap indikator berkisar 5 sampai dengan 9,

dengan keterangan:

9 = selalu

8 = sering

7 = kadang-kadang

6 = hampir tidak pernah

5 = tidak pernah

(b) Pedoman penilaian

Page 23: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 29

Nilai (N) = jumlah skor dibagi jumlah indikator

(c) Predikat diberikan berdasarkan hasil penilaian (nomor 2)

N = ≥ 8,60 = Amat baik

N = 7,50- 8,59 = Baik

N = 6,50- 7,49 = Cukup

N = ≤ 6,49 = Kurang

Page 24: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 30

FORMAT PENILAIAN

PENGAMATAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU DAN SIKAP KELOMPOK MATA PELAJARAN AGAMA

DAN AKHLAK MULIA Identitas peserta didik yang dinilai: Nama : ................................................................................................. Kelas/Program : ........................................ ………………………………………….. Nomor Induk : ........................................ ………………………………………….. Identitas yang menilai (peserta didik, orangtua, guru): Nama : ................................................................................................. Kelas/Alamat/Pengampu : .................................................................................................

No Dimensi Indikator 5 6 7 8 9 Nilai 1. Pelaksanaan

ibadah/ritual a. Melaksanakan ibadah b. Mengikuti kegiatan keagamaan

2. Disiplin a. Datang dan pulang tepat waktu b. Mengikuti kegiatan dengan tertib

3. Tanggungjawab a. Menyelesaikan tugas tepat waktu b. Berani menanggung resiko

4. Sopan santun a. Berbicara dan bersikap dengan sopan

b. Hormat pada guru, karyawan, teman

c. Berpakaian sopan

5. Hubungan sosial dan kejujuran

a. Menjalin hubungan baik dengan guru, karyawan, teman

b. Bekerjasama dengan teman dalam hal yang positif

6. Bersih a. Membuang sampah pada tempatnya

b. Membersihkan tempat kegiatan

Jumlah nilai Rata-rata

Ngrayun, ......................... Penilai, Keterangan 9 = selalu 8 = sering 7 = kadang-kadang 6 = hampir tidak pernah .............................................. 5 = tidak pernah

Page 25: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 31

FORMAT PENILAIAN

PENGAMATAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU DAN SIKAP KELOMPOK MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN

DAN KEPRIBADIAN Identitas peserta didik yang dinilai: Nama : ................................................................................................. Kelas/Program : ........................................ ………………………………………….. Nomor Induk : ........................................ ………………………………………….. Identitas yang menilai (peserta didik, orangtua, guru): Nama : ................................................................................................. Kelas/Alamat/Pengampu : .................................................................................................

No Aspek Kepribadian Indikator 5 6 7 8 9 Nilai

1. Bertanggung jawab

a. Melaksanakan tugas dengan tertib dan tepat waktu

b. Mentaati tata tertib sekolah c. Memelihara fasilitas sekolah

2. Percaya diri a. Tidak mudah menyerah b. Berani bertanya, menyatakan

pendapat c. Mengutamakan usaha sendiri

daripada bantuan orang lain

3. Saling menghargai

a. Menerima pendapat yang berbeda b. Memaklumi kekurangan orang lain c. Mengakui kelebihan orang lain

4. Bersikap santun a. Menghindari permusuhan dengan teman

b. Menjaga perasaan orang lain c. Tidak terlibat perkelahian

5. Kompetitif a. Berani bersaing dengan jujur b. Menunjukkan semangat

berprestasi c. Berusaha ingin lebih maju

Jumlah nilai Rata-rata

Ponorogo, ......................... Penilai, Keterangan 9 = selalu 8 = sering 7 = kadang-kadang 6 = hampir tidak pernah .............................................. 5 = tidak pernah

Page 26: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 32

FORMAT PENILAIAN

PENGAMATAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU DAN SIKAP KELOMPOK MATA PELAJARAN ESTETIKA

Identitas peserta didik yang dinilai: Nama : ................................................................................................. Kelas/Program : ........................................ ………………………………………….. Nomor Induk : ........................................ ………………………………………….. Identitas yang menilai (peserta didik, orangtua, guru): Nama : ................................................................................................. Kelas/Alamat/Pengampu : .................................................................................................

No Aspek Estetika Indikator 5 6 7 8 9 Nilai 1. Apresiasi a. Menghargai karya seni/budaya diri

sendiri dan orang lain b. Tidak menjiplak karya seni/budaya

orang lain c. Aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran seni

2. Kreasi seni a. Mampu menciptakan/mengkreasi karya seni sendiri

b. Terampil melakukan aktivitas seni

Jumlah nilai Rata-rata

Ponorogo, ......................... Penilai, Keterangan 9 = selalu 8 = sering 7 = kadang-kadang 6 = hampir tidak pernah .............................................. 5 = tidak pernah

Page 27: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 33

FORMAT PENILAIAN

PENGAMATAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU DAN SIKAP KELOMPOK MATA PELAJARAN JASMANI, OLAHRAGA,

DAN KESEHATAN Identitas peserta didik yang dinilai: Nama : ................................................................................................. Kelas/Program : ........................................ ………………………………………….. Nomor Induk : ........................................ …………………………………………. Identitas yang menilai (peserta didik, orangtua, guru): Nama : ................................................................................................. Kelas/Alamat/Pengampu : .................................................................................................

No Dimensi Indikator 5 6 7 8 9 Nilai 1. Sportivitas a. Berkompetisi dengan jujur dalam

memenangkan pertandingan, perlombaan, permainan, atau aktivitas jasmani dan olahraga

b. Mengakui kelemahan diri dan kelebihan orang lain.

2. Kerjasama a. Dapat bekerjasama dengan teman b. Tidak merasa diri paling penting/

berperan

3. Kesehatan a. Kebiasaan hidup bersih b. Tidak merokok c. Tidak mengkonsumsi miras, obat-

obat terlarang

4. Olahraga a. Mengikuti aktivitas olahraga dengan tertib

b. Terampil melakukan gerak olahraga

Jumlah nilai Rata-rata

Ponorogo, ......................... Penilai, Keterangan 9 = selalu 8 = sering 7 = kadang-kadang 6 = hampir tidak pernah .............................................. 5 = tidak pernah

Page 28: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 34

(5) Batas Waktu Penilaian

(a) Seluruh Peserta didik sudah harus menyelesaikan seluruh proses penilaian selambat-lambatnya 5 hari kerja sebelum diterimakannya Buku Laporan Hasil Belajar (LHB)/Raport

(b) Peserta didik yang belum menyelesaikan proses penilaian

sampai batas akhir sebagaimana point (a) di atas, maka nilai akhir dihitung dari rerata nilai yang dimiliki Peserta didik

4) Nilai Rapor ( NR )

Nilai Rapor diperoleh dari gabungan penilaian kelas maupun penilaian ulangan yang dirumuskan sebagai berikut:

NR = ( 3 x rata-rata PK + 2 x rata-rata PU ) : 5

Penilaian tersebut didasarkan pada lima panduan penilaian yang

ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang meliputi: a) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak

Mulia b) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan c) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi d) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran estetika e) Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Jasmani Olahraga dan

Kesehatan Penilaian hasil belajar Kelompok Mata Pelajaran Agama dan

Akhlak Mulia serta Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui: a) Pengamatan terhadap terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk

menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik

Page 29: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 35

b) Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif

peserta didik Penilaian hasil belajar Kelompok Mata Pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi diukur melalui ujian, ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karekteristik materi yang dinilai Penilaian hasil belajar Kelompok Mata Pelajaran Estetika dilakukan melalui: pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik Penilaian hasil belajar Kelompok Mata Pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan dilakukan melalui: a) Pengamatan terhadap perubahan tingkah laku dan sikap untuk

menilai perkembangan psikomotorik peserta didik b) Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif

peserta didik.

b. Kenaikan Kelas Kriteria kenaikan kelas dirumuskan sebagai berikut: Kenaikan Kelas X ke Kelas XI: 1) Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun ajaran 2) Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester dua

(2), dengan SK/KD yang belum tuntas disemester 1 harus dituntaskan sebelum semester dua (2) berakhir.

3) Nilai kenaikan kelas memperhitungkan hasil belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran sedang berlangsung.

4) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XI , apabila yang bersangkutan tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.

5) Satuan pendidikan dapat menambah kriteria kenaikan kelas sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan satiap satuan pendidikan, melalui dewan pendidik.

6) Nilai pengembangan diri minimum B 7) Kehadiran peserta didik 90% dari jumlah jam tatap muka dalam satu

semester.

Page 30: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 36

Kenaikan kelas XI ke Kelas XII : 1). Dilaksanakan pada akkhir Tahun Pelajaran atau semester genap 2). Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang

bersangkutan tidak mencapai KKM, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai KKM salah satu, atau lebih ciri khas program.

3). Nilai pengembangan diri minimum B. 4). Kehadiran peserta didik 90% dari jumlah jam tatap muka dalam satu

semester.

c. Penjurusan Kriteria penjurusan masing-masing program sebagai berikut : 1) Penentuan penjurusan dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X 2) Pelaksanaan KBM program studi IPA, IPS dan Bahasa dimulai semester

satu (1) kelas XI 3) Penjurusan dilakukan berdasarkan atas kemampuan akademik/ prestasi

peserta didik, dan pilihan minat.

a) Kemampuan akademik/Prestasi Peserta didik : Untuk program IA ( Ilmu Alam ) :

Fisika, Kimia, Biologi ≥ KKM Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris > KKM

Untuk program IS ( Ilmu Sosial ) : Geografi, Sosiologi, Sejarah ≥ KKM Ekonomi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris > KKM

b) Pilihan Minat Hasil tes psikologi peserta didik Hasil angket orang tua, kesepakatan BK dan wali kelas

4) Batas waktu untuk pindah program paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal ditetapkan kenaikan kelas, dengan memperimbangkan ketentuan sebagaimana pada poin 3) diatas sepanjang ada formasi/daya tampung kelas .

Page 31: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 37

d. Kriteria Kelulusan Kriteria kelulusan adalah sebagai berikut. 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di SMA Negeri 1 Ngrayun

kelas X; XI dan XII . 2) Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh mata pelajaran kelompok;

mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga, dan kesehatan.

3) Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran IPTEK, baik praktik maupun teori

4) Lulus ujian Nasional 5) Batas kelulusan ujian tulis, baik Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah:

minimal sama dengan aturan yang berlaku untuk setiap mata pelajaran yang diujikan pada tahun yang bersangkutan .

6) Memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk semua mata pelajaran yang diujikan, nilai minimal 4,00 paling banyak pada 2 (dua) mata pelajaran, dan nilai minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

7) Nilai ujian pratik lebih besar sama dengan 60 8) Kriteria kelulusan ini diharapkan meningkat setiap tahunnya. 9) Untuk kriteria kelulusan Ujian Nasional menyesusaikan dari keputusan

BSNP atau keputusan Menteri RI.

e. Mutasi 1) Sekolah harus memfasilitasi adanya peseta didik yang pindah sekolah;

a). Antar sekolah pelaksana KTSP b). Antara sekolah pelaksana Kurikulum 2004 dengan sekolah pelaksana

KTSP 2) Untuk pelaksanaan pindah sekolah lintas Provinsi/ Kabupaten/ Kota.

Dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat

Page 32: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 38

3) Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/ mutasi peserta didik sesuai

dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut; a) Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHB) dari sekolah asal

sesuai denga bentuk raport yang digunakan disekolah tujuan. b) Melakukan tes atau program matrikulasi bagi peserta didik pindahan.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill )

Pelaksananan Pendidikan Kecakapan Hidup di sekolah terintegrasi didalam masing-masing mata pelajaran. Dengan demikian materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari pada setiap mata pelajaran.

8. Keunggulan Lokal dan Global (harus ada landasan berpikirnya)

Penerapan materi keunggulan global di SMA Negeri 1 Ngrayun yaitu Bahasa Arab karena ini sesuai dengan kondisi masyarakat ngrayun yang

kebanyakan output siswa SMA Negeri 1 Ngrayun tidak melanjutkan kuliah tetapi kerja keluar negeri terutama ke timur tengah selain itu untuk mendukung keinginan masyarakat yang mengharapkan anak-anak mampu menguasahi lmu agama Islam terutama pemahaman Al Qur’an dengan benar . Disamping itu SMA Negeri 1 Ngrayun juga memiliki keunggulan sekolah yang nantinya diharapkan dapat mengantisipasi perkembangan global yaitu dengan memberikan materi dalam bentuk Pendidikan Wawasan Khusus (PWK).

C. Pengembangan dan Pengelolaan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik (Winkel, 1991).

Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuat berhasil guna (Gagne, 1985). Proses

Page 33: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 39

pembelajaran yang berhasil guna memerlukan teknik, metode, dan pendekatan

tertentu sesuai dengan karakteristik tujuan, peserta didik, materi, dan sumber daya, sehingga diperlukan strategi yang tepat dan efektif.

Strategi pembelajaran merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawa pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efesien dan efektif (T. Raka Joni, 1992). Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik (Gerlach and Ely). Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya

(Dick and Carey). Pendekatan atau strategi pembelajaran yang digunakan secara umum di

SMA Negeri 1 Ngrayun adalah memadukan dua strategi pembelajaran yaitu strategi yang berpusat pada guru (teacher centre oriented) dan strategi yang berpusat pada peserta didik (student centre oriented). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru menggunakan strategi ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik menggunakan strategi diskoveri inkuiri (discovery

inquiry). Pemilihan strategi ekspositori atau diskoveri inkuiri dilakukan atas

pertimbangan karakteristik kompetensi yang menjadi tujuan yang terdiri dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta karakteristik peserta didik dan sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu tidak ada strategi yang tepat untuk semua kondisi dan karakteristik yang dihadapi. Guru diharapkan mampu memilah dan memilih dengan tepat strategi yang digunakan agar hasil pembelajaran efektif dan maksimal. Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan: a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai; b. sumber referensi terbatas; c. jumlah peserta didik dalam satu kelas banyak; d. alokasi waktu terbatas; dan e. jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) banyak.

Page 34: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 40

Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai

berikut. a. Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaran b. Apersepsi diperlukan untuk penyegaran c. Presentasi (penyajian) materi pembelajaran d. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau

materi pembelajaran. Pemilihan strategi diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan: a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai; b. sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup; c. jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak; d. materi pembelajaran tidak terlalu luas; dan e. alokasi waktu cukup tersedia.

Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi diskoveri inkuiri adalah sebagai berikut. a. Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalah b. Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban sementara

c. Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh data d. Menganalisis data dan melakukan verifikasi e. Melakukan generalisasi

Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung (direct

instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah ceramah atau presentasi, diskusi kelas, dan tanya jawab. Namun demikian ceramah atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.

Strategi diskoveri inkuiri memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk Problem Based Learning yang difasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peserta didik yang tinggi. Metode

Page 35: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 41

yang digunakan adalah observasi, diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi,

dan sebagainya.

1. Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan

dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut: a. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan.

Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.

b. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.

c. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.

d. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.

e. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks

Page 36: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 42

kehidupan peserta didik dan lingkungan.

f. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.

g. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang

sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching

and learning), yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transfering

diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal. Tujuh konsep utama pembelajaran kontekstual, yaitu: a. Constructivisme

- Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka berpikir yang dimiliki

- Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya

- Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengonstruksi pengetahu-an, bukan menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa yang diketahui peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan (konsep, prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan kepuasan atas penemuannya itu.

b. Inquiry

- Siklus inkuiri: observasi dimulai dengan bertanya, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, dan menarik simpulan.

- Langkah-langkah inkuiri dengan merumuskan masalah, melakukan observasi, analisis data, kemudian mengomunikasikan hasilnya

Page 37: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 43

c. Questioning

- Berguna bagi guru untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta didik; menggali informasi tentang pemahaman, perhatian, dan pengetahuan peserta didik.

- Berguna bagi peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi belajar. d. Learning Community

- Dilakukan melalui pembelajaran kolaboratif. - Belajar dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil sehingga kemampuan

sosial dapat berkembang.

e. Modelling - Berguna sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik

seperti cara menggali informasi, demonstrasi, dan lain-lain. - Pemodelan dilakukan oleh guru (sebagai teladan), peserta didik, dan

tokoh lain. f. Reflection

- Tentang cara berpikir apa yang baru dipelajari - Respon terhadap kejadian, aktivitas/pengetahuan yang baru

- Hasil konstruksi pengetahuan yang baru - Bentuknya dapat berupa kesan, catatan atau hasil karya

g. Autentic Assesment

- Menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan - Berlangsung selama proses secara terintegrasi - Dilakukan melalui berbagai cara (test dan non-test) - Alternative bentuk: kinerja, observasi, portofolio, dan/atau jurnal

2. Implementasi Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP, SMA Negeri 1 Ngrayun mengembangkan kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan Tatap Muka, kegiatan Penugasan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak

Page 38: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 44

Terstruktur, kegiatan Pembelajaran bertim, kegiatan pembelajaran berpindah

kelas, dan kegiatan pembelajaran berwawasan lingkungan.

a. Kegiatan Tatap Muka Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka adalah Kegiatan pembelajaran

yang berupa proses interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik.

Kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi.

b. Penugasan Terstruktur

Penugasan Terstruktur (PT) adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh guru. Dalam

kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta

didik. Kegiatan penugasan terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran

namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.

c. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) adalah Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh

peserta didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan

peserta didik.

Page 39: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 45

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam KMTT adalah diskoveri

inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.

d. Pembelajaran Tuntas, Remedial, dan Pengayaan

1) Pembelajaran Tuntas Pembelajaran tuntas (mastery learning) dalam proses

pembelajaran dimaksudkan sebagai pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar mata pelajaran tertentu. Prinsip-prinsip utama pembelajaran tuntas adalah: a) Kompetensi yang harus dicapai peserta didik dirumuskan dengan

urutan yang hirarkis, b) Evaluasi yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, dan setiap

kompetensi harus diberikan umpan balik, c) Pemberian pembelajaran remedial serta bimbingan yang diperlukan, d) Pemberian program pengayaan bagi peserta didik yang mencapai

ketuntasan belajar lebih awal. (Gentile & Lalley: 2003)

Mengingat kecepatan tiap-tiap peserta didik dalam pencapaian KD tidak sama, maka dalam pembelajaran terjadi perbedaan kecepatan belajar antara peserta didik yang sangat pandai dan pandai, dengan yang kurang pandai dalam pencapaian kompetensi. Sementara pembelajaran berbasis kompetensi mengharuskan pencapaian ketuntasan dalam pencapaian kompetensi untuk seluruh kompetensi dasar secara perorangan. Implikasi dari prinsip tersebut mengharuskan dilaksanakannya program-program remedial dan pengayaan sebagai bagian tak terpisahkan dari penerapan sistem pembelajaran tuntas.

2) Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan.

Page 40: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 46

Pembelajaran remedial merupakan pemberian perlakuan khusus

terhadap peserta didik yang mengalami hambatan dalam kegiatan belajarnya. Hambatan yang terjadi dapat berupa kurangnya pengetahuan dan keterampilan prasyarat atau lambat dalam mencapai kompetensi. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus antara lain: a) Adaptif

Setiap peserta didik memiliki keunikan sendiri-sendiri. Oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.

b) Interaktif Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu selalu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.

c) Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

d) Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan

belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik.

Page 41: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 47

e) Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.

Dengan memperhatikan pengertian dan prinsip pembelajaran remedial tersebut, maka pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain: a) Memberikan tambahan penjelasan atau contoh

Peserta didik kadang-kadang mengalami kesulitan memahami penyampaian materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang disajikan hanya sekali, apalagi kurang ilustrasi dan contoh. Pemberian tambahan ilustrasi, contoh dan bukan contoh untuk pembelajaran konsep misalnya akan membantu pembentukan konsep pada diri peserta didik.

b) Menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dengan

sebelumnya Penggunaan alternatif berbagai strategi pembelajaran akan memungkinkan peserta didik dapat mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi.

c) Mengkaji ulang pembelajaran yang lalu. Penerapan prinsip pengulangan dalam pembelajaran akan membantu peserta didik menangkap pesan pembelajaran. Pengulangan dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan media yang sama atau metode dan media yang berbeda.

d) Menggunakan berbagai jenis media Penggunaan berbagai jenis media dapat menarik perhatian peserta didik. Perhatian memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Semakin memperhatikan, hasil belajar akan lebih baik. Namun peserta didik seringkali mengalami kesulitan untuk

Page 42: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 48

memperhatikan atau berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Agar

perhatian peserta didik terkonsentrasi pada materi pelajaran perlu digunakan berbagai media untuk mengendalikan perhatian peserta didik.

3) Pembelajaran Pengayaan

Pembelajaran pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan khusus berupa program pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan

keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya. Ada tiga jenis pembelajaran pengayaan, yaitu:

1) Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa sejarah, buku, tokoh masyarakat, dsb, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.

2) Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.

Page 43: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 49

3) Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki

kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah.

Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat

dilakukan antara lain melalui: 1) Belajar Kelompok

Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.

2) Belajar mandiri. Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.

3) Pembelajaran berbasis tema. Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.

4) Pemadatan kurikulum. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.

e. Pembelajaran Bertim

Berdasarkan Permediknas No 39 Tahun 2009 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas, dan Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas dari Dirjen PMPTK pembelajaran di SMA Negeri 1 Ngrayun

dapat dilaksanakan secara bertim. Pembelajaran bertim dimaksudkan untuk mengatasi kebutuhan

Pengelolaan pembelajaran, meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil

Page 44: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 50

belajar peserta didik. Pembelajaran bertim memiliki keunggulan sebagai

berikut: 1) Meningkatkan layanan belajar dan bimbingan kepada peserta didik baik

secara individual maupun kelompok. 2) Membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui perhatian dan

bimbingan yang lebih intensif kepada peserta didik. 3) Meningkatkan effektifitas penilaian baik ranah pengetahuan, psikomotor,

maupun sikap sehingga diperoleh hasil penilaian yang lebih akuntabel. 4) Memberi wadah bagi guru untuk saling berkolaborasi dan sharing

kompetensi dalam pengembangan pembelajaran dan administrasi pembelajaran.

Prinsip-prinsip pembelajaran bertim adalah sebagai berikut : 1) Dilaksanakan pada semua topik/tema/pokok bahasan pada mata pelajaran

tertentu untuk suatu rombongan belajar secara pararel. 2) Perencanaan pengembangan pembelajaran dilaksanakan pada awal

semester/awal tahun pelajaran. 3) Pembelajaran bertim dilaksanakan pada setiap minggu/tatap muka.

4) Jumlah guru dalam pembelajaran bertim disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran.

5) Anggota tim berasal dari guru-guru dalam satu sekolah yang sama. 6) Pelaksanaan dan evaluasi harus dilakukan bersama-sama oleh anggota

tim. 7) Setiap guru dalam pembelajaran bertim memiliki jumlah tatap muka yang

sama sesuai dengan struktur kurikulum KTSP.

f. Pembelajaran Kelas Berpindah Kelas berpindah mengacu pada pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik, dan bertujuan untuk meningkatkan layanan serta memberikan lingkungan yang dinamis sesuai dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Dengan kelas berpindah, pada saat mata pelajaran berganti maka peserta didik akan bergerak meninggalkan kelas menuju kelas lain sesuai mata

Page 45: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 51

pelajaran yang dijadwalkan. Keunggulan sistem ini adalah para peserta didik

lebih punya waktu untuk bergerak, sehingga selalu segar untuk menerima pelajaran. Ruangan kelas pembelajaran ditata sesuai karakteristik mata pelajaran. Pada ruangan kelas pembelajaran disediakan perangkat media pembelajaran dan berbagai sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik. Pengaturan perpindahan ruangan kelas pembelajaran dari satu ruangan kelas pembelajaran ke ruangan kelas pembelajaran yang lain diatur sekaligus dengan jadwal pelajaran.

Sementara para guru, dapat menyiapkan materi terlebih dahulu. Kemampuan belajar setiap anak dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Peserta didik akan belajar optimal jika mereka dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep yang jelas. Untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam bereksplorasi, mencipta, berpikir kreatif, dan mengembangkan kemampuan lain yang dimiliki peserta didik, SMA Negeri 1 Ngrayun menerapkan pembelajaran yang dikelola dengan sistem Kelas berpindah.

Manfaat penerapan kelas berpindah adalah:

1) Memfasilitasi peserta didik yang memiliki beraneka tipe belajar baik visual, audio, dan kinestetik agar lebih optimal dalam mengembangkan dirinya.

2) Menyediakan sumber belajar, alat peraga, dan sarana belajar yang sesuai dengan karakter mata pelajaran.

3) Melatih kemandirian, kerjasama, dan kepedulian sosial peserta didik, karena dalam proses perpindahan mereka akan bertemu dengan peserta didik lain.

4) Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran karena peserta didik sudah dikondisikan pemikirannya pada mata pelajaran tersebut. Mengingat ruangan telah dilengkapi dengan perangkat-perangkat pembelajaran sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.

5) Ditinjau dari guru, kelas berpindah lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu pembelajaran. Guru tetap berada di dalam ruangan mata

Page 46: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 52

pelajaran, sehingga guru tidak setiap saat mempersiapkan dan membawa

perangkat pembelajaran yang diperlukan. 6) Meningkatkan disiplin peserta didik dan guru, karena peserta didik harus

mentaati rentang waktu yang disediakan untuk berpindah kelas sesuai aturan yang ditetapkan. Guru harus berada di dalam ruang pembelajaran sebelum peserta didik mendatangi ruang mata pelajaran yang diampu.

7) Meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik. Kelas berpindah mengkondisikan peserta didik terhindar dari kejenuhan sehingga tetap bersemangat dalam belajar. Kesempatan bergerak dari satu ruang ke ruang lain juga mengkondisikan peserta didik menyeimbangkan antara kegiatan berpikir dan kegiatan fisik

g. Pembelajaran Berwawasan Lingkungan

Perubahan iklim yang sangat ekstrim sebagai efek pemanasan global sangat mengkhawatirkan seluruh dunia. Semakin sempitnya lahan hijau akibat perluasan pemukiman penduduk, rusaknya hutan-hutan di Indonesia, Pencemaran air, tanah dan udara, masalah sampah, efek rumah kaca dan masih banyak lagi contoh kerusakan lingkungan hidup menyadarkan seluruh umat manusia untuk kembali pada pesan sang Khalik agar manusia sebagai

khalifah di muka bumi bertanggung jawab menjaga kelangsungan dan keseimbangan hidup, serta memelihara, menjaga dan merawat lingkungan hidup demi kemaslahatan umat manusia sendiri.

Sekolah memiliki andil besar dalam mencetak generasi muda yang memiliki kesadaran untuk turut serta dalam upaya menjaga kelangsungan dan keseimbangan hidup, serta memelihara, menjaga dan merawat lingkungan

hidup. Sekolah yang merupakan gerbang utama ilmu pengetahuan dan tempat transfer informasi, mendapat tugas berat untuk menyadarkan setiap warga sekolah, baik guru, Karyawan , orang tua dan peserta didik untuk sadar dan berusaha menjaga dan memelihara lingkungan hidup sekitarnya agar terpelihara dengan baik.

Page 47: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 53

Sadar akan arti pentingnya menjaga kelangsungan dan keseimbangan

hidup, serta memelihara, menjaga dan merawat lingkungan hidup, SMA Negeri 1 Ngrayun menerapkan pembelajaran yang berwawasan lingkungan hidup.

Pembelajaran berwawasan lingkungan dimaksudkan untuk menciptakan kondisi fisik sekolah yang memungkinkan terselenggaranya proses belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan. Sekolah yang hijau, bersih, sehat, dan tertata rapih akan merangsang peserta didik untuk belajar dengan suasana emosional dan dan suasana psikologis yang baik.

Pelaksanaan pembelajaran berwawasan lingkungan tidak berdiri sendiri, namun terintegrasi dalam setiap mata pelajaran dan setiap event kegiatan di SMA Negeri 1 Ngrayun. Dengan pembelajaran yang berwawasan lingkungan peserta didik dapat dilatih dan dibiasakan untuk peduli dan ikut berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, rapi, indah,

dan nyaman. Peran guru sangat penting untuk mewujudkan pembelajaran yang berwawasan lingkungan. Guru dapat memasukkan materi atau bahan ajar yang relevan dengan mata pelajaran yang diampu, maupun model pembelajaran yang mendukung pembelajaran yang berwawasan lingkungan.Guru juga harus membiasakan peserta didik untuk selalu peduli terhadap kebersihan, kesehatan, kerapihan, keindahan, dan kenyamanan lingkungan sekitarnya.

D. Standar Kompetensi Lulusan 1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan adalah bagian dari Standar Nasional Pendidikan yang merupakan kompetensi lulusan minimal yang berlaku di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya Standar Kompetensi Lulusan, kita memiliki standar mutu, baik evaluasi bersifat mikro

seperti kualitas proses dan kualitas produk pembelajaran, maupun evaluasi makro seperti efektivitas dan efisiensi program pendidikan, sehingga ke depan pendidikan kita akan melahirkan standar mutu yang dapat dipertanggungjawabkan pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Standar Kompetensi Lulusan SMA

Page 48: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 54

Negeri 1 Ngrayun dikembangkan berdasarkan Tujuan Pendidikan Nasional,

Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Tujuan SMA Negeri 1 Ngrayun.. Adapun Standar Kompetensi Lulusan SMA Negeri 1 Ngrayun selengkapnya

sebagai berikut: a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut dan sesuai dengan

perkembangan remaja b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri

serta memperbaiki kekurangannya. c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,

perbuatan, dan pekerjaannya. d. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup global. f. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis,

kreatif, dan inovatif. g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan inovatif dalam

pengambilan keutusan.

h. Menunjukkan kemampuan mengembnagkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri.

i. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

j. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks k. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial l. Memanfaatkanlingkungan secara produktif dan bertanggung jawab m. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia n. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya o. Mengapresiasikan karya seni dan budaya p. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok q. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan

lingkungan

Page 49: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 55

r. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

s. Memahami hak dan kewajibandiri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat

t. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain u. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis

dan estetis. v. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan brbicara

dalam bahasa Indonesia dan Inggris. w. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi.

2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran di SMA Negeri 1 Ngrayun terdiri atas kelompok-kelompok mata pelajaran : a. Agama dan Akhlak mulia b. Kewarganegaraan dan Kepribadian c. Ilmu pengetahuan dan Teknologi d. Estetika

e. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran di SMA Negeri 1 Ngrayun

dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau kegiatan setiap kelompok mata pelajaran, yaitu : a. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak mulia bertujuan: Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga, dan kesehatan.

b. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan : Membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani

Page 50: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 56

c. Kelompok mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan Teknologi bertujuan :

mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik. Pada SMA Negeri 1 Ngrayun, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.

d. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan : membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.

e. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan: membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.

Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran di SMA Negeri 1 Ngrayun

selengkapnya adalah sebagai berikut : a. Agama dan Akhlak Mulia

1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja

2) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosil ekonomi, dan budaya dalam tatanan global.

3) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial. 4) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat 5) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang

lain 6) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai

cara termasuk pemanfatan teknologi informasi yng mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Page 51: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 57

7) Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani

dalam kehidupan sesuai dengan tuntrunan agama. 8) Memanfaatkan lingkngan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara

bertanggung jawab.

b. Kewarganegaraan dan Kepribadian 1) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan.

3) Menghargai keberagaman agama, angsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global

4) Memanfatkan lingkungan secara produtif dan bertanggungjawab. 5) Mengembangkan diri secara optimal dengan memnfaatkan kelebihan diri

serta memperbaiki kekurangannya. 6) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui

berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi. 7) Menujukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,

perbuatan, dan pekerjaannya. 8) Menunjukkan kemampuan mengembnagkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri. 9) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis. 10) Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok. 11) Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani. 12) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkiatkan

ketaqwaan dan memperkuat kepribadiaan. 13) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

masyarakat. 14) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan bere,mpati terhadap orang

lain

Page 52: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 58

15) Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika.

c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 1) Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi

secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif. 2) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

secara mandiri. 3) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri 4) Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan

hasil yang terbaik dalam bidang iptek. 5) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks 6) Menunjukkan kemampuan menganalis fenomena alam dan sosial sesuai

dengan kekhasan daerah masing-masing. 7) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggungjawab. 8) Brekomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui

berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi.

9) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis. 10) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara

dalam bahasa Indonesia dan Inggris. 11) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikti pendidikan

tinggi. d. Estetika

1) Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni. 2) Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni 3) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni. 4) Menghasilakan karya kreatif, baik individual maupun kelompok.

e. Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. 1) Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani. 2) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi lokal

untuk mnunjang kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani.

Page 53: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 59

3) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang

terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan.

3. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran. a. Pendidikan Agama Islam

1) Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna

3) Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan roja’ dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah

4) Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam

5) Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonesia dan di dunia

b. Pendidikan Agama Kristen 1) Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan

kehidupan sosial 2) Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya

dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen

3) Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa

4) Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera c. Pendidikan Agama Katolik

1) Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab.

Page 54: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 60

2) Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus

yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.

3) Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja.

4) Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup.

d. Pendidikan Kewarganegaraan 1) positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional, dan tindakan anti

korupsi 2) Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, peng-

hormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Repubilik Indonesia

3) Menganalisis sikap 4) Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI 5) Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi, kedaulatan negara,

keterbukaan dan keadilan di Indonesia 6) Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional 7) Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 8) Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional,

regional, dan kerja sama global lainnya 9) Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional,

dan mahkamah internasional e. Bahasa Indonesia

1) Mendengarkan

Page 55: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 61

Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian berita, laporan,

saran, berberita, pidato, wawancara, diskusi, seminar, dan pembacaan karya sastra berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen, dan novel

2) Berbicara Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presentasi hasil penelitian, serta mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama

3) Membaca Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, teks pidato, serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra berbagai angkatan dan sastra Melayu klasik

4) Menulis Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan berbagai karya

sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, kritik, dan esei f. Bahasa Inggris

1) Mendengarkan Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory

exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari

2) Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition,

Page 56: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 62

hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam

konteks kehidupan sehari-hari 3) Membaca

Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory

exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari

4) Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, spoof, explanation, discussion, dan review, dalam konteks kehidupan sehari-hari

g. Matematika 1) Program IPA

(a) Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,

menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah

(b) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgungnya, suku banyak, algoritma pembagian dan teorema sisa, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

(c) Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

Page 57: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 63

(d) Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas

trigonometri, rumus sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua sudut, rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

(e) Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah

(f) Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah

(g) Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

(h) Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama

2) Program IPS (a) Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya,

menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor

(b) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat dan grafiknya, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

(c) Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

Page 58: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 64

(d) Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas

trigonometri serta menggunakannya dalam pemecahan masalah (e) Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik

dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah

(f) Mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian, dalam pemecahan masalah

(g) Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan

(h) Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama.

h. Fisika 1) Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan

dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit

instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

2) Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti, dan obyektif

3) Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik, kekekalan energi, impuls, dan momentum

4) Mendeskripsikan prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya dalam mesin kalor

5) Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

Page 59: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 65

6) Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam

berbagai masalah dan produk teknologi i. Biologi

1) Merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, menggunakan berbagai peralatan untuk melakukan pengamatan dan pengukuran yang tepat dan teliti, mengumpulkan, mengolah, menafsirkan dan menyajikan data secara sistematis, dan menarik kesimpulan sesuai dengan bukti yang diperoleh, serta berkomunikasi ilmiah hasil percobaan secara lisan dan tertulis.

2) Memahami keanekaragaman hayati dan klasifikasinya, peranan keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan upaya pelestariannya.

3) Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem, perubahan materi dan energi, serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem

4) Memahami konsep sel dan jaringan, keterkaitan antara struktur dan fungsi organ, kelainan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem organ, serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

5) Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan, proses metabolisme dan hereditas, evolusi dan implikasinya dengan sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

6) Memahami prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat

j. Kimia 1) Melakukan percobaan, antara lain merumuskan masalah, mengajukan

dan menguji hipotesis, menentukan variabel, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menarik kesimpulan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.

2) Memahami hukum dasar dan penerapannya, cara perhitungan dan pengukuran, fenomena reaksi kimia yang terkait dengan kinetika, kesetimbangan, kekekalan masa dan kekekalan energi

Page 60: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 66

3) Memahami sifat berbagai larutan asam-basa, larutan koloid, larutan

elektrolit-non elektrolit, termasuk cara pengukuran dan kegunaannya 4) Memahami konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta

penerapannya dalam fenomena pembentukan energi listrik, korosi logam, dan pemisahan bahan (elektrolisis)

5) Memahami struktur molekul dan reaksi senyawa organik yang meliputi benzena dan turunannya, lemak, karbohidrat, protein, dan polimer serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari

k. Sejarah 1) Program IPA

(a) Menganalisis perkembangan masa negara-negara tradisional yang meliputi masa Hindu-Buddha, Islam di Indonesia

(b) Membandingkan perkembangan masyarakat Indonesia masa penjajahan Hindia-Belanda dan Pemerintahan Pendudukan Jepang

(c) Menganalisis proses kelahiran dan pertumbuhan nasionalisme di Indonesia

(d) Merenkonstruksi perkembangan masyarakat Indonesia sejak

Proklamasi Kemerdekaan sampai dengan periode Demokrasi terpimpin

(e) Merekonstruksi pergantian pemerintahan masa awal kemerdekaan (1945-1955), Demokrasi terpimpin (1955-1967), ke masa pemerintahan Orde Baru (1967-1998) sampai periode Reforrmasi (sejak 1998 s/d sekarang)

(f) Merekonstruksi perkembangan masyarakat pada masa Orde Baru (g) Menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

sesudah Perang Dunia II sampai dengan pertumbuhan teknologi mutahir

2) Program IPS (a) Menganalisis kehidupan awal, peradaban manusia Indonesia dan

bangsa-bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia.

Page 61: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 67

(b) Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa Negara

tradisional, meliputi perkembangan budaya, agama, dan sistem pemerintahan masa Hindu-Buddha, masa Islam, proses interaksi antara tradisi lokal, Hindu-Buddha, dan Islam di Indonesia.

(c) Menganalisis kesejarahan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh Barat) meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial, serta politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial-ekonomi, politik.

(d) Menganalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia (Revolusi Perancis, revolusi Amarika, revolusi Rusia) terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia

(e) Menganalisis peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan lahirnya Undang-Undang Dasar 1945

(f) Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia mulai masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan Islam, permerintahan colonial Belanda, Inggris, Pemerintahan Pendudukan

Jepang, meliputi politik (lahirnya gerakan pendidikan dan nasionalisme), cita-cita terbentuknya Negara merdeka dan sebagainya

(g) Menganalisis perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan dan persatuan NKRI darii ancaman disintegrasi bangsa, antara lain Peristiwa Madiun 1948, Pemnerontakan DI/TII, Peristiwa PERMESTA, Peristiwa Andi Azis, RMS, PRRI, dan Gerakan G-30-S/PKI

(h) Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak Proklamasi sampai dengan masa Orde Baru, dan masa Reformasi, meliputi Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (Orde baru, 1945-1967), masa Demokrasi Pancasila (Orde Baru, 1967-1998), dan masa peralihan ke masa Reformasi(1998 –sekarang)

l. Geografi

Page 62: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 68

1) Memahami hakikat, objek, ruang lingkup, struktur, dan pendekatan

Geografi 2) Mempraktekkan keterampilan dasar peta dan memanfaatkannya dalam

mengkaji geosfer 3) Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai wahana memvisualkan

geosfer 4) Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan unsur-unsur

geosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi 5) Memahami pola dan aturan tata surya dan jagad raya dalam kaitannya

dengan kehidupan di muka bumi 6) Memahami sumber daya alam dan pemanfaatannya secara arif 7) Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup dalam

kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan 8) Menganalisis konsep wilayah dan pewilayahan dalam kaitannya dengan

perencanaan pembangunan wilayah, pedesaan dan perkotaan, serta negara maju dan berkembang

m. Ekonomi 1) Menganalisis permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan

manusia dan sistem ekonomi 2) Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen, konsumen, permintaan,

penawaran dan harga keseimbangan melalui mekanisme pasar 3) Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dalam

kaitannya dengan pendapatan nasional, konsumsi, tabungan dan investasi, uang dan perbankan

4) Memahami pembangunan ekonomi suatu negara dalam kaitannya dengan ketenagakerjaan, APBN, pasar modal dan ekonomi terbuka

5) Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang 6) Memahami fungsi-fungsi manajemen badan usaha, koperasi dan

kewirausahaan. n. Sosiologi

Page 63: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 69

1) Memahami sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat

dan lingkungan. 2) Memahami proses interaksi sosial di dalam masyarakat dan norma yang

mengatur hubungan tersebut serta kaitannya dengan dinamika kehidupan sosial

3) Mengidentifikasi kegiatan bersosialisasi sebagai proses pembentukan kepribadian

4) Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan anti sosial dalam masyarakat

5) Menganalisis hubungan antara struktur dan mobilitas sosial dalam kaitannya dengan konflik sosial

6) Mendeskripsikan berbagai bentuk kelompok sosial dan perkembangannya dalam masyarakat yang multikutural

7) Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat

8) Menjelaskan hakikat dan tipe-tipe lembaga sosial dan fungsinya dalam masyarakat

9) Melakukan penelitian sosial secara sederhana dan mengkominukasikan hasilnya dalam tulisan dan lisan

o. Seni Budaya Seni Kriya

(a) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni kriya terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat dan Nusantara

(b) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni kriya terapan dengan memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar lingkungan untuk diolah menjadi hasil karya sesuai dengan ciri kas daerah regional nasional Nusantara dan global mancanegara

(c) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni kriya murni dan terapan (modern/ kontemporer) yang dikembangkan dari beragam unsur, corak dan teknik seni rupa Nusantara

Page 64: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 70

p. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1) Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan

menggunakan peraturan 2) Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya 3) Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasmani

serta aktivitas lainnya 4) Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik,

dan aktivitas lainnya 5) Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti

perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV

q. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1) Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi

dan komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektual

2) Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk menghasilkan informasi

3) Memahami prinsip dasar Internet/intranet dan menggunakannya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi

r. Bahasa Asing 1) Bahasa Arab

(a) Mendengarkan Memahami makna dalam wacana lisan berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata

(b) Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata

Page 65: BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMsman1ngrayunpo.sch.id/simpan/Struktur Muatan Kurikulum.pdf · demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah. Penyusunan

KTSP-SMAN 1 NGRAYUN 13-14

__________________________________________________________________________________ 71

(c) Membaca Memahami makna dalam wacana tertulis berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata

(d) Menulis Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana berbentuk paparan dan dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan sekolah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, dan wisata