Upload
trinhtuyen
View
223
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
BAB II
STUDI LITERATUR DAN STUDI BANDING
2.1 Studi Literatur Mengenai Usaha Revitalisasi
2.1.1 Pengertian-pengertian
a. Pengertian Konservasi
Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation
yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang
memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya
(keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini
dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang
Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.
Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu
bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih
buruk daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi
ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti
mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan
dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk
sekarang dan masa yang akan datang.
Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam
beberapa batasan, sebagai berikut :
8 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi
keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama
(American Dictionary, BP2TPDAS-IBB. 2002. Pedoman Praktik Konservasi
Tanah dan air.).
2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi)
yang optimal secara sosial (Randall, 1982, BP2TPDAS-IBB.
2002. Pedoman Praktik Konservasi Tanah dan air.).
3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke
organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas
kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen
adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan,
pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968, BP2TPDAS-IBB. 2002. Pedoman
Praktik Konservasi Tanah dan air.).
4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia
sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan
dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS,
1980, BP2TPDAS-IBB. 2002. Pedoman Praktik Konservasi Tanah dan air.)
b. Pengertian Preservasi
Preservasi adalah tindakan atau proses penerapan langkah-
langkah dalam mendukung keberadaan bentuk asli, keutuhan material
bangunan/struktur, serta bentuk tanaman yang ada dalam tapak.
Tindakan ini dapat disertai dengan menambahkan penguat-penguat pada
9 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
struktur, disamping pemeliharaan material bangunan bersejarah tersebut.
Upaya melindungi benda cagar budaya secara tidak langsung
(pemagaran, pencagaran) dari faktor lingkungan yang merusak.
Mempunyai arti yang mirip dengan konservasi perbedaannya ialah :
a. secara teknis preservasi lebih menekankan pada segi pemeliharaan
secara
sederhana, tanpa memberikan perlakuan secara khusus terhadap
benda.
b. secarastrategis/makro preservasi mempunyai arti yang mirip dengan
pelestarian, yang meliputi pekerjaan teknis dan administratif
(pembinaan, perlindungan).
c. Rehabilitasi atau Renovasi
Membuat bangunan tua berfungsi kembali. Dengan catatan,
perubahan-perubahan dapat dilakukan sampai batas-batas tertentu, agar
bangunan dapat beradaptasi terhadap lingkungan atau kondisi sekarang
atau yang akan datang.Adalah sebuah proses mengembalikan obyek agar
berfimgsi kembali, dengan cam memperbaiki agar sesuai dengan
kebutuhan sekarang, seraya melestarikan bagian-bagian dan wujud-wujud
yang menonjol (penting) dinilai dari aspek sejarah, arsitektur dan
budaya.Salah satu bentuk pemugaran yang sifat pekerjaannya hanya
memperbaiki bagian-bagian bangunan yang mengalami kerusakan.
Bangunan tersebut tidak dibongkar seluruhnya karena pekerjaan
10 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
rehabilitasi umumnya melibatkan tingkat prosentase kerusakan yang
rendah.
d. Revitalisasi
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Revitalisasi berarti proses,
cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya
kurang terberdaya. Sebenarnya revitalisasi berarti menjadikan sesuatu
atau perbuatan menjadi vital. Sedangkan kata vital mempunyai arti sangat
penting atau perlu sekali. Pengertian melalui bahasa lainnya revitalisasi
bisa berarti proses, cara, dan atau perbuatan untuk menghidupkan atau
menggiatkan kembali berbagai program kegiatan apapun. Lebih jelasnya
revitalisasi itu adalah membangkitkan kembali vitalitas. Jadi, pengertian
revitalisasi ini secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan
sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.
Skala revitalisasi ada tingkatan makro dan mikro. Proses revitalisasi
sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan
aspek sosial. Pendekatan revitalisasi harus mampu mengenali dan
memanfaatkan potensi lingkungan. Revitalisasi sendiri bukan sesuatu
yang hanya berorientasi pada penyelesaian keindahan fisik saja, tapi juga
harus dilengkapi dengan peningkatan ekonomi masyarakatnya serta
pengenalan budaya yang ada. Untuk melaksanakan revitalisasi perlu
adanya keterlibatan masyarakat. Keterlibatan yang dimaksud bukan
sekedar ikut serta untuk mendukung aspek formalitas yang memerlukan
11 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
adanya partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat yang terlibat tidak
hanya masyarakat di lingkungan tersebut saja, tapi masyarakat luas. Ada
beberapa aspek lain yang penting dan sangat berperan dalam revitalisasi,
yaitu penggunaan peran teknologi informasi, khususnya dalam mengelola
keterlibatan banyak pihak untuk menunjang kegiatan revitalisasi. Selain itu
revitalisasi juga dapat ditinjau dari aspek keunikan lokasi dan tempat
bersejarah. atau revitalisasi dalam rangka untuk mengubah citra suatu
kawasan. Dengan dukungan mekanisme kontrol/pengendalian rencana
revitalisasi harus mampu mengangkat isu-isu strategis kawasan, baik
dalam bentuk kegiatan/aktifitas sosial-ekonomi maupun karakter fisik kota.
Rancang kota merupakan perangkat pengarah dan pengendalian untuk
mewujudkan lingkungan binaan yang akomodatif terhadap tuntutan
kebutuhan dan fungsi baru.
Resume :
Revitalisasi termasuk di dalamnya adalah konservasi,
preservasi, dan rehabiltasi(renovasi) merupakan bagian dari upaya
perancangan kota untuk mempertahankan warisan fisik budaya masa
lampau yang memiliki nilai sejarah dan estetika-arsitektural atau tepatnya
merupakan upaya pelestarian lingkungan binaan agar tetap pada kondisi
aslinya yang ada dan mencegah terjadinya proses kerusakan. Tergantung
12 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
dari kondisi lingkungan binaan yang akan dilestarikan, maka upaya ini
biasanya disertai pula dengan upaya restorasi, rehabilitasi dan
rekonstruksi. Jadi, revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali
suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan
tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Selain itu, revitalisasi
adalah kegiatan memodifikasi suatu lingkungan atau benda cagar-budaya
untuk pemakaian baru.
Revitalisasi fisik diyakini dapat meningkatkan kondisi fisik (termasuk
juga ruang-ruang publik) kota, namun tidak untuk jangka panjang. Untuk
itu, tetap diperlukan perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi
(economic revitalization) yang merujuk kepada aspek sosial-budaya serta
aspek lingkungan (environmental objectives). Hal ini mutlak diperlukan
karena melalui pemanfaatan yang produktif, diharapkan akan terbentuklah
sebuah mekanisme perawatan dan kontrol yang langgeng terhadap
keberadaan fasilitas dan infrastruktur kota.
2.1.2 Usaha untuk melakukan Revitalisasi
2.1.2.1 Aspek Fisik
1. Pengolahan dari sisi Tanah
Teknik dalam pengolahan tanah berkontur adalah dengan cara
grading. Grading tanah adalah meratakan kemiringan tanah tertentu guna
memberi kemungkinan desain lantai bangunanbersifat fleksibel(mudah
13 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
dicapai). Beberapa teknik—teknik yang dilakukan dalam grading tanah
diantara lain :
a. System Cutting
Kontur terendah yang terdekat dengan lereng diilih sebagai
ketinggian site permukaan yang rata.
Kemudian kontur dipindah kesisi belakang site yang lebih tinggi.
Kontur sisanya menyesuaikan sampai tidak ada garis kontur
existing yang melintang pada site.
Kelebihan Sistem ini adalah keseluruhan site dengan level sama
ddapat dimanfaatkan sebagai ruang-ruang yang efektif. Sedangkan
kekuranganya adalah tanah sisa penggalian harus di[indahkan ke
tempat lain yang berarti pengeluaran biaya transportasi.
b. System Filling
Gambar 2.1 Sistem Cutting
Sumber : Membangun Rumah di Lereng dan Perbukitan, Heinz Frick
14 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Kontur tertinggu deat dengan lereng dipilih sebagai ketingian
site permukaan yang rata.
Kontur dipindahkan ke bagian bawah site.
Kontur sisanya menyesuaikan supaya tidak ada garis kontur
existing yang melintang pad site.
Sistem drainase harus direncanakan degan baik, karena jika
system ini tidak bekerja, air akan bergerak menuruni bukit
mengalir melawan pola kontur sehingga mempengaruhi struktur
bangunan.
Kelebihan sistem ini adalah terciptanya suatu site yang datar
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ruang-ruang efektif.
Sedangkan kekurangannya adalah pemborosan biaya transortasi
karena untuk keperluan urugan harus mendatangkan tanah dari
tempat lain.
Gambar 2.2
Sistem Filling Sumber : Membangun Rumah di Lereng dan Perbukitan, Heinz Frick
15 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
c. Sistem Cut and Fill ( galian dan urugan )
Kelebihan sistem ini adalah adanya keseimbangan kuantitas
tanah pas site yang dieliminasi untuk kebutuhan pengurukan dan
penggalian. Hal ini dikerjakan dengan membuat ketinggian site
antara kontur terendah dan tertinggi.
d. Sistem Penopang
Sistem Penopang mengunakan Retaining Wall atau dinding
penahan tanah.Dinding Pondasi lereng diekspos dan berfungsi
sebagai retaining wall(dinding penahan) di bagian bawah atau atas
Gambar 2.3 Sistem Cut and Fill
Sumber : Membangun Rumah di Lereng dan Perbukitan, Heinz Frick
16 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
permukaan. Grading ini paling banyak dilakukan namun agak sulit
dilakukan.
e. Sistem Split Level
Sistem ini menggunakan bantuan retaining wall dan merupakan
sistem yang sedikit banyak mempertahankan bentuk lahan (landform)
alaminya.
f. Sistem Penopang Bangunan
Gambar 2.4 Sistem Retaining Wall
Sumber : Membangun Rumah di Lereng dan Perbukitan, Heinz Frick
Gambar 2.5 Sistem Split Level
Sumber : Membangun Rumah di Lereng dan Perbukitan, Heinz Frick
17 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Dengan menggunakan sistem bangunan di atas tanah dengan
bantuan penopang agar pemukaan tanah yang asli tidak terganggu.
Tujuan dari pengadaan grading tanah mencakup banyak hal.
Penggunaan grading tanah juga sangat mempengaruhi pada proses
perancangan dan desain dari arsitektur tersebut. Beberapa tujuan grading
antara lain adalah :
Mengembangkan tapak bangunan yang menarik dan unik, sesuai
dengan bentuk tanah serta ekonomis.
Memberikan pencapaian yang aman, nyaman dan fungsional
sesuai tapak baik untuk tujuan fungsional maupun pemeliharaan.
Membagi aliran air permukaan dan air bawah permukaan menjauhi
banguna dan perkerasan trotoar untuk menghindari kejenuhan
lapisan dasar yang dapat merusak struktur bangunan atau
melemahkan perkerasan.
Gambar 2.6 Sistem Penopang
Sumber : Membangun Rumah di Lereng dan Perbukitan, Heinz Frick
18 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Mempertahankan bentuk kontur sehingga tidak merubah letak peil
tanah dalam rangka mempertahankan aset alam di atasnya.
2. Pengolahan dari sisi Lingkungan
Dalam pengolahan lingkungan lebih erat kepada bagaimana suatu
kawasan peduli serta tanggap pada keadaan dan potensi disekitar.
Pengembangan kawasan dapat berpengaruh kepada sisi lingkungan baik
itu berdampak negative atau positif. Sebaiknya analisis pengembangan
kawasan dilakukan secara mendasar dengan mempertimbangkan
keadaan lingkungan yang ada. Sehingga dapat mengetahui potensi-
potensi yang dapat dikembangkan dan di lestarikan bukan malah untuk
dirusak dan tidak dipelihara. Karena lebih mementingkan pengembangan
kawasan yang dibangun tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya.
3. Pengolahan dari sisi Arsitektur
Berikut adalah beberapa literatur mengenai pengolahan atau
revitalisasi kawasan siantara lain :
The River Arno
Secara Traditional, Sungai Arno di Florence menyediakan
ruang untuk kegiatan rekreasi, seperti berjalan, memancing,
berlayar, dll untuk orang-orang, yang bertindak sebagai cara
alternative hidup dari kota pusat yang ramai. Sampai akhirnya jalan
19 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
raya memotong jalur pejalan kaki mengalir di kedua sisi menuju tepi
sungai. Sebagai akibatnya jalur ke dalam sungai Arno tidak
digunakan lagi. Lalu dimunculkan sebuah proek untuk
memunculkan kembali taman linier sepanjang sungai. Kegiatan
yang dimunculkan adalah berbagai jenis warug, kafe, bar dan
fasilitas hiburan dipromosikan dan didorong di sepanjang ruang
yang ada.
Konsep :
Penekanan dari kedekatan antara masyarakat dan air dapat
mendorong apresiasi air dalam ruang dan pemandangan yang juga
merupakan isu penting yang harus menjadi perhatian khusus pada
kasus ini. Pengalaman yang kaya di sepanjang tepi air juga berlaku
untuk kasus ini.
Gambar 2.7 The River Ano
Sumber : Jurnal Revitaliztion of Sai Kung Town, diakses 20 Maret 2013
20 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Boat Quay di Singapura
Sungai di Singapura telah menjadi pusat pembangunan kota
sejak abad ke-19. Daerah tersebut dikenal sebagai Boat Quay yang
merupakan pemukiman linier yang terdiri dari 2 sampai 3 lantai ruko
sepanjang sungai. Namun semakin lama daerah tersebut mulai
kehilangan karakternya. Untuk itu dibuatlah suatu skema untuk
mempertahankan bangunan yang ada dan mengembangkan
kembali Boat Quay sebagai budaya lokal dan kompleks rekreasi.
Akhirnya dibuatlaj suatu proposal yang mencakup renovasi dan
konservasi foodstalls, pedagang tradisional dan toko-toko
kerajinan.
Konsep :
Tujuannya adalah untuk melestarikan arsitektur dan
meningkatkan titik penting daya tarik wisata. Selain itu juga untuk
membuat pengaturan terhadap kegiatan traditional yang ada. Dari
segi ekonomi juga untuk membuktikan kestabilan suatu kawasan
konservasi tanpa subsidi pemerintah.
21 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Pier 39, Port of San Francisco
San Francisco adalah sebuah resort dan pusat komersial
yang terletak pada pantai Amerika Serikat. Merupakan salah satu
tempat yang paling menarik dari sekian kota-kota di Amerika
Serikat. Pengunjung biasanya datang ke kota tersebut baik untuk
berwisata dan berbisnis. Pada tempat ini terdapat 120 toko-toko
Gambar 2.8 The Boat Quay di Singapura
Sumber : Jurnal Revitaliztion of Sai Kung Town, diakses 20 Maret 2013
22 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
khusus, fasailitas bermain dan 360 tempat untuk berlabuh. Namun
juga terdapat 1000 prakir mobil dan sebuah taman seluas 21 Ha.
Konsep :
Konteks penggunaan kayu tua pada atap dan kayu deck
pejalan kaki berfungsi untuk memrikan suasana sebuah pelabuhan
tua, sangat berbeda dari bahwa dari daerah komersial pusat kota.
Susunan linier digunakan untuk memaksimalkan potensi yang
terbaik dari lautan.
2.1.2.2 Aspek Sosial
Meninjau dari Aspek Sosial, Revitalisasi bertujuan untuk
memperbaiki lingkungan sosial masyarakat disekitar kawasan. Dengan
cara memberdayakan masyarakat sebagai penunjang dari keberadaan
Gambar 2.9 The Port Of San Fransisco
Sumber : Jurnal Revitaliztion of Sai Kung Town, diakses 20 Maret 2013
23 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
kawasan objek wisata yang telah mengalami revitalisasi. Pemberdayaan
masyarakat dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan mengenai
system yang bekerja dikawasan. Dapat juga dengan memberikan
pendidikan sehingga nantinya masyarakat yang berada disekitar kawasan
dapat dipekerjakan pada kawasan objek wisata tersebut.
Revitalisasi sebuah kawasan akan terukur bila mampu
menciptakan lingkungan yang menarik, jadi bukan sekedar membuat
tempat yang indah. Kegiatan tersebut harus berdapak positif serta dapat
meningkatkan dinamika dan kehidupan social masyarakat/warga (public
realms). Kegiatan perancangan dan pembangunan kota untuk
menciptakan lingkungan social yang berjati diri dan hal ini pin selanjutnya
perlu didukung oleh suatu pengembangan institusi yang baik.
2.1.2.3 Aspek Ekonomi
Dalam Aspek Ekonomi usaha Revitalisasi dapat terlihat ketika telah
melakukan perbaikan pada suatu kawasan yang mengalami revitalisasi.
Karena tujuan dari itu adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis suatu
kawasan. Selain itu dengan adanya revitalisasi kawasan image kawasan
lama telah berganti dengan kawasan yang baru. Sehingga memungkinkan
untuk mengundang lebih banyak pengunjung dan masyarakat untuk dapat
berkunjung ke kawasan tersebut. Sehingga tentu saja pendapatan daerah
akan naik dan masyarakat yang diberdayakan akan bertambah
pendapatan perkapitanya.
24 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Perbaikan fisik kawasan yang bersifat jangka pendek, diharapkan
bias mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (lecol
economic development), sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi
kawasan kota (P.Hall/U. Pfeiffer, 2001). Revitalisasi yang diawali dengan
proses peremajaan artefak urban harus mendukung proses rehabilitasi
kegiatan ekonomi. Dalam konteks revitalisasi perlu dikembangkan fungsi
campuran yang bias mendorong terjadinya aktivitas ekonomi dan social
(vitalitas baru).
2.2 Studi Banding
2.2.1 Kawasan Taman Wisata Buah Mekar Sari
Taman Wisata Mekarsari merupakan salah satu pusat pelestarian
keanekaragaman hayati buah-buahan tropika terbesar di dunia,
khususnya jenis buah-buahan unggul yang dikumpulkan dari seluruh
daerah di Indonesia, sekaligus merupakan tempat penelitian budidaya
(agronomi), pemuliaan (breeding) dan perbanyakan bibit unggul untuk
kemudian disebarluaskan kepada petani dan masyarakat umum. Kawasan
Wisata Taman Buah Mekar Sari terletak di Kecamatan Cileungsi,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Luas Kawasan tersebut seluas 239 Hektar
ditambah dengan danau yang luasnya 25 hektar. Data Bangunan yang
ada pada Kawasan Wisata Taman Buah Mekar Sari adalah sebagai
berikut :
Gedung Aula.
25 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Tower Pemantau.
Tenant sebagai daerah komersial.
Bangunan Pengelola.
Loket, Kios-kios Souvenir dan Glass House.
Beberapa wahana yag terdapat di kawasan adalah sebagai berikut :
Family Garden
Rekreasi Danau
Baby Zoo
Garden Center
Green House Melon
Kids Fun Valley
Menara Pandang
Bangunn Air Terjun
Pongo Show
Company Gathering
Family Picnic
Wisata Kebun Buah dan Sayur
Barbeque
Senam Pagi
Gambar 2.10 Gambar Alur Sikulasi Kawasan Wisata Taman
Buah Mekar Sari
Gambar 2.11 Gambar Pemintakatan Kawasan Wisata Taman
Buah Mekar Sari
26 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Wisata Taman Buah Mekar Sari mempunyai beberapa kelebihan
dan kekurangan dalam menghadirkan suatu kawasan konservasi buah-
buahan. Salah satu kelebihannya adalah pengembangan buah-buahan
yang sangat baik. Bagaimana sistem diatur sebagai upaya
pengembangan buah-buahan. Namun beberapa kekurangan yang sangat
mencolok adalah sirkulasi yang sulit menuju kawasan dan sistem sirkulasi
di dalam kawasan itu sendiri yang tidak teratur dan tidak jelas. Sirkulasi
seharusnya dapat “mengalir” sehingga pengunjung pun merasa menikmati
kawasan dengan sendirinya. Selain itu aktifitas dari pengunjung juga tidak
terwadahi secara maksimal karena wahana satu dengan yang lain tidak
saling terhubung dan saling berkaitan. Tempat wahana satu dengan yang
lainnya cenderung berjauhan dan harus berjalan kaki sangat jauh terlebih
dahulu.
Dalam hal sirkulasi Kawasan Wisata Taman Buah Mekar Sari
masih belum maksimal karena sirkulasinya tidak efektif dan tidak terlihat
jelas dalam hal pencapaian. Memang didalam kawasan diberikan
Gambar 2.12 Drop Off Masuk Kawasan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.13 Pintu Masuk Kawasan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
27 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
beberapa fasilitas transportasi namun semuanya belum cukup untuk
mencakup semua kawasan.
Ringkasan :
Elemen Air dalam Arsitektur sebagai Simbol (water as a symbol).
Digunakan sebagai simbol dari bentuk lain, seperti air mancur atau
patung. Pada kawasan kawasan mekar sari terdapat Bangunan
Gambar 2.14 Tempat Pembibitan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.15 Tempat Konservasi Buah-Buahan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.16 Suasana Kawasan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.17 Suasana Kawasan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
28 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
seperti air terjun yang juga dapat dijadikan sebagai symbol
kawasan.
Beberapa hal mengenai beberapa bangunan dan ruang di dalam
kawasan dapat dijadikan sebagai bahan referensi. Beberapa
diantaranya adalah :
Aula, Sistem Pengolahan Kawasan dengan Konservasi Buah-buah
dan tanaman, glass house (rumah kaca) yang bertujuan untuk
mengkonservasi tanaman dan lingkungan.
Aspek Fisik Aspek Sosial Aspek Ekonomi
1. Pada kawasan wisata Taman buah mekar sari menggunakan waduk atau danau kecil yang terdapat pada kawasan sebagai bentuk penggunaan sumber daya yang ada.
2. Namun ada beberapa sisi pada kawasan pengembangan konservasi tanah tidak diperhatikan dan hanya pada pusat konservasi saja yang dilestarikan.
1. Menurut survey yang dilakukan pengembangan kawasan yang terkait didapati bahwa belum adanya sikap terhadap masyarakat disekitar.
2. Belum adanya elaborasi kawasan dengan pemberdayaan masyarakat sekitar.
1. Dalam hal penunjang perekonomian tentu tidak didapati karena tidak terkait dengan pengembangan suatu kawasan pemerintahan dan dengan melihat para pengunjung yang hanya hadir pada waktu weekend dan liburan tentu keuntungan yang dihasilkan tidak besar untuk kawasan.
2.1 Tabel Pengamatan Terhadap Kawasan Wisata Taman Buah Mekar Sari ditinjau dari Aspek Fisik, Aspek Lingkungan dan Aspek Ekonomi.
29 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
2.2.2 Kawasan Wisata Dusun Bambu
Dusun Bambu Family Leisure Park adalah suatu kawasan dimana
kita dapat menemukan jendela nyata antara keindahan alam dan budaya
tradisional Sunda dibungkus dalam konsep hidup yang berkelanjutan.
Luas Kawasan 15 hektar terletak di kaki bukit kawasan Burangrang
Mountain, Dusun Bambu Family Leisure Park mulai dari lahan pertanian
yang digunakan dengan kondisi yang mengerikan. Pada tahun 2008
terdapat sekelompok empat pengusaha Indonesia memutuskan untuk
mengambil rencana aksi untuk merevitalisasi tanah tandus dan
mengubahnya menjadi konservatori bambu. Proyek ini dimulai dengan
menanam hampir 100.000 pohon di Dusun Bambu dan sekitarnya
mendapatkan untuk mendapatkan kembali lahan yang baik .Bangunan
yang ada pada Kawasan Wisata Dusun Bambu adalah sebagai berikut :
Burangrang Café
Saung Purbasari
Sampan Sangkuriang
Lutung Kasarung
Kampung Layung
Eagle Camp
Pasar Kathulistiwa
Gambar 2.18 Denah Kawasan Dusun Bambu
Sumber : www.dusunbambu.com
30 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Gambar 2.21 Burangrang Restaurant
Sumber : www.dusunbambu.com
Gambar 2.22 Pasar Kathulistiwa
Sumber : www.dusunbambu.com
Gambar 2.23 Lutung Kasarung
Sumber : www.dusunbambu.com
Gambar 2.24 Amphitheater
Sumber : www.dusunbambu.com
Gambar 2.20 Saung Purbasari
Sumber : www.dusunbambu.com
Gambar 2.19 Pemitakatan Kawasan Dusun Bambu
Sumber : www.dusunbambu.com
31 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Sistem yang terdapat jauh sangat baik dari pada yang terdapat
ditempat wisata sejenis lainnya. Di dalam kawasan jauh lebih
mengutamakan bagaimana pengalaman yang dihadirkan kepada
pengunjung itu sesuatu yang paling penting. Sirkulasi yang dihadirkan
juga sangat menarik dengan memiliki dinamika yang sanat baik. Adanya
skywalk´ membuat sirkulasi jauh lebih menarik dan berwarna. Dari
pemintakatan yang terlihat juga sangat terstruktur karena pembagian
zoning terlihat sangat jelas. Pada kawasan ini juga di perlihatkan bahwa
penggunaan elemen Air dalam arsitektur dapat menjadi penungjang yang
sangat baik. Elemen Air disini juga dapat berfungsi sebaik pusat dari
aktifitas yang terdapat didalam kawasan. Sehingga untuk sebagian besar
aktifitas dan massa bangunan memiliki orientasi yang mengarah kepada
air. Selain itu adanya elemen air benar-benar menciptakan pusat aktifitas
melalui kehadirannya. Air telah menjadi unsur aktif dan auditory yang
menimbulkan perhatian dan ketertarikan pad pelaku aktifitas, seperti
plasa di pusat kota.
Ringkasan :
Penghubung (Water as a Linkage)
Digunakan untuk mengalirkan air di antara bangunan dengan masa
yang terpisah. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai penghubung
dari beberapa massa bangunan yang terpisah.
32 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Pemersatu (Water as a Unity)
Digunakan sebagai penyatu bangunan atau ruang di sekitarnya.
Selain itu juga dapat diartikan sebagai peleburan antara ruang
dalam dan ruang luar dalam arsitektur.
Dari Objek Wisata Dusun Bambu banyak hal yang dapat dijadikan
referensi dalah satunya adalah proses konservasi dan pengolahan
kembali kawasan yang tandus dan kurang maksimal. Sistem dalam
mengolah kawasan dan konsep tentang keberlangsungan alam dan
kontribusi menghadirkan suatu objek wisata baru untuk
memperdayakan masyarakat disekitar.
Penggunan Zoning yang baik sehingga sirkulasi sangat jelas dan
teratur. Penyajian kawasan yang eksklusif namun rakyat menengah
kebawah juga masih dapat menikmati yang terdapat dikawasan.
Aspek Fisik Aspek Sosial Aspek Ekonomi
1. Pada lahan di Dusun Bambu sebelumnya tandus dan tidak mempunyai nilai jual namun sekarang sudah di revitalisasi dan menjadi kawasan yang produktif.
2. Penggunaan potensi Situ yang dikembangkan dan dimanfaatkan sebaga vocal point
1.Pemberdayaan masyarakat tampak dalam bagaimana pihak pengelola mengambil karyawan dari penduduk sekitar.
2. Pada kawasan juga terdapat permainan alat music traditional sunda dan lagu-lagu sunda dengan mengambil pemusik dari lingkungan sekitar
1. Karena banyak penduduk yang dataSng berkunjung bukan hanya dari bandung namun juga terdapat dari beberapa kota diluar Bandung yaitu Jakarta dan sekitarnya.
2.2 Tabel Pengamatan Terhadap Kawasan Wisata Dusun Bambu ditinjau dari Aspek Fisik, Aspek Lingkungan dan Aspek Ekonomi.
33 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
menunjukan adanya pengembangan potensi kawasan yang dan hidrologi air.
desa.
2.2.3 Floating Market
Floating Market merupakan kawasan yang memberdayakan
sebuah Situ sebagai objek wisata dengan menggabungkan beberapa
fungsi lain. Floating Market atau biasa disebut juga Pasar Terapung
Terletak pada daerang Lembang, Bandung, Jawa Barat. Terkenal karena
keunikannya yaitu adanya pasar yang terapung. Pengunjung dihadirkan
suatu suasana berjualan makanan di atas perahu atau sampan. Begitu
banyak variasi makanan dan permainan yang terdapat di Pasar Terapung.
Pasar apung ini terletak pada sebuah situ yaitu Situ Umar. Situ Umar
dulunya hanya terkenal sebagai tempat pemancingan. Revitalisasi
kawasan Situ Umar mempunyai nilai sangat baik karena masih
menjadikan situ tersebut sibagai potensi yang ada didalam kawasan.
Sehingga tidak menghilangkan apa yang terpenting yang terdapat
dikawasan tersebut.
34 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Pada perancangan objek wisata air, dimana ruang harus
menimbulkan suasana rekreatif memiliki karakter yang dibentuk oleh
derajat keterbukaan, bentuk, skala, warna, bahan, pencahayaan,
penghawaan, elemen-elemen pengisi ruang, suara-suara dalam ruang
sehingga mampu memberikan pengalaman total wisata air bagi para
pengunjung terhadapa elemen arir yang melingkupi. Selain itu juga
keinginan akan peforma suatu ruang juga dapat diwujudkan dengan
Gambar 2.25 Floating Market
Sumber : Data Pribadi
Gambar 2.26 Floating Market
Sumber : Data Pribadi
35 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
pengkondisian visual, thermal, dan acoustic dengan tata air dapat
menunjang pencapaian kondisi yang diharapkan.
Ringkasan :
Pusat Kegiatan (Water as a Heart).
Elemen Air juga dapat digunakan sebagai daya tarik dan
mempunyai orientasi yang jelas untuk berkumpul dan interaksi.
Serta adanya air dalam suatu kawasan dapat bertujuan sebagai
pusat dari segala aktifitas yang ada kecenderungan orang untuk
untuk berkumpul pada area yang luas dan nyaman.
Tulang Punggung (Water as a spine).
Air juga dapat digunakan sebagai pengarah dan memperjelas
sirkulasi ruang. Sehingga adanya air yang mengalir pada suatu
kawasan dapat dijadikan sebagai perkuatan untuk memperkuat dan
memperjeas sirkulasi.
Dari Wisata Floating Market yang dapat dipelajari adalah
bagaimana upaya revitalisasi kawasan. Dahulu kawasan ini lebih
dikenal dengan wisata atau objek wisata Situ Umar namun di
lakukan revitalisasi dengan masih menggunakan potensi Situ yang
ada. Juga memahami adanya keselarasan antara aktifitas dan
keberadaan sumber air sebagai pusat dari segala kegiatan.
36 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Aspek Fisik Aspek Sosial Aspek Ekonomi
1. Revitalisasi situ
Umar sebagai pusat
aktivitas dan konsep
perancangan.
1.Pemberdayaan
masyarakat tampak
dalam bagaimana
pihak pengelola
mengambil karyawan
dari penduduk sekitar.
2. Pengembangan
kuliner traditional jawa
barat sebagai bentuk
konsep perancangan
dengan
memperhatikan
masyarakat disekitar.
1. Karena banyak
penduduk yang datang
berkunjung bukan
hanya dari bandung
namun juga terdapat
dari beberapa kota
diluar Bandung yaitu
Jakarta dan sekitarnya.
2.3 Ringkasan Program Ruang dari hasil Studi Banding
Berikut adalah beberapa program kegiatan atau alur aktifitas yang
ada di dalam kawasan. Bentuk kegiatan yang menjadi pertimbangan
adalah dari para pengunjung dan pengelola. Dari alur aktifitas dan
program kegiatan dapat menunjukan ruang-ruang seperti apa yang
nantinya akan dihadirkan didalam kawasan.
2.3 Tabel Pengamatan Terhadap Kawasan Wisata Floating Market Lembang ditinjau dari Aspek Fisik, Aspek Lingkungan dan Aspek Ekonomi.
37 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Gambar 2.28 Bagan Progam Kegiatan Pengunjung
Gambar 2.27 Bagan Alur Aktivitas Pengunjung
38 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
39 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
2.4 Diagram Matrik Kedekatan Ruang
Gambar 2.30 Bagan Alur Aktivitas Pengelola
40 Titus Adi Kurniawan 10410021
STUDIO TUGAS AKHIR 2014
AQUAICON Conservatory Hortikultura Sebagai
Revitalisasi Kawasan Situ Patenggang
Dosen Pembimbing : Dhini Dewiyanti Tantarto Ir., MT.
Gambar 2.31 Diagram Matrik Kedekatan Ruang