Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
11
BAB II
TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan untuk mendukung penelitian terutama
dalam pengungkapan ICSR terhadap reputasi dan kinerja keuangan
perusahaan yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
Terdapat beberapa perbedaaan antara peneliti yang satu dengan peneliti
yang lainnya dan dengan perbedaan tersebut maka hasil yang diperoleh
juga berbeda. Berikut tabel ringkasan yang menunjukkan penelitian
terhadap reputasi dan kinerja keuangan dari peneliti sebelumnya.
Nama Judul Permasalahan Hasil Perbedaan
Johan
Arifin dan
Eke Ayu
Wardani,
Juni
(2016)
Islamic
Corporate
Social
Responsibil
ity
Disclosure,
Reputasi,
dan Kinerja
Keuangan :
Studi pada
Bank
Syariah di
Indonesia
tahun 2011
– 2013
Peneliti ingin
mengetahui
pengaruh
ICSR
terhadap
Reputasi dan
ingin
mengetahui
pengaruh
ICSR
terhadap
kinerja
keuangan
dengan
mengukur
menggunkan
ROA dan
ROE
Peneliti
menghasilkan
bahwa
variabel ICSR
berpengaruh
positif yang
siginifikan
terhadap
reputasi
perusahaan
perbankan
Syariah,
variabel ICSR
tidak
berpengaruh
terhadap
kinerja
keuangan
perusahaan
dan variabel
ICSR tidak
berpengaruh
terhadap
Menggunak
an Objek
yang
berbeda,
menggunak
an tahun
yang
berbeda
yaitu tahun
2018
menambahk
an rasio
baru
terhadap
penilaian
kinerja
keuangan
perusahaan
yaitu,Curre
nt Ratio ,
Debt to
Equity
Ratio
12
ROA,
Variabel
ICSR
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
ROE
Desak
Putu
Suciwati,
Desak
Putu Ari
Pradnyan,
Cening
Ardina
(2016)
Pengaruh
Corporate
Social
Responsibil
ity terhadap
kinerja
keuangan
(Studi
Perusahaan
Sektor
Pertambang
an di BEI
tahun 2010
– 2013 )
Peneliti ingin
mengetahui
pengaruh
CSR terhadap
kinerja
keuangan
dengan
menggunkan
rasio ROA
dan ROE
Peneliti
menghasilkan
bahwa
terdapat
Pengaruh
positif dan
siginifikan
terhadap
ROA dan
ROE
Menggunak
an sektor
yang
berbeda
dengan
peneliti
sebelumnya
yaitu
perbankan
syariah, dan
menambahk
an variabel
dependenya
yaitu
reputasi
perusahaan
dan
menambahk
an rasio
terhadap
kinerja
keuangan
yaitu
Current
ratio, Debt
to Equity
Ratio
I Kadek
Yusdantar
a dan Gede
Bayu
Rahanatha,
(2015)
Pengaruh
Corporate
Social
Responsibil
ity terhadap
reputasi
perusahaan
yang di
mediasi
oleh
Peneliti ingin
mengetahui
pengaruh
CSR terhadap
reputasi
perusahaan
dengan
menggunaka
n mediasi
kepuasan
Peneliti
menghasilkan
CSR
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kepuasan
pelanggan,
CSR
Menggunak
an sektor
yang
berbeda
dengan
peneliti
sebelumnya
dan
menggunak
an metode
13
kepuasaan
pelanggan
(Studi pada
PT Coca
Cola
Amatil
Denpasar)
pelanggan berpengaruh
positif
terhadap
reputasi
perusahaan.
yang
berbeda
untuk
mengetahui
pengaruh
CSR
terhadap
reputasi
perusahaan
B. Teori dan Kajian Pustaka
1. Teori Stakeholders
Kelangsungan hidup suatu perusahaan akan tergantung pada
Stakeholder-nya dengan hal ini maka dukungan dari para stakeholder
harus didapat sehingga aktivitas perusahaan adalah mendapatkan
dukungan dari para stakeholders-nya dengan kata lain bahwa perusahaan
bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk mendukung kepentingan
sendiri melainkan juga memperhatikan manfaat yang akan diperoleh oleh
stakeholder (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah,
masyarakat dan pihak lainnya) semakin perusahaan menghargai adanya
stakeholder maka semakin besar peluang perusahaan untuk beradaptasi
(Ghozali & Chairiri, 2007).
Teori stakeholder yang lain juga mengemukakan bahwa ketika
perusahaan bertemu dengan berbagai macam harapan para stakeholder
mereka akan lebih mampu menciptakan kinerja perusahaan yang luar biasa
(Freeman, 1984).
14
2. Teori Legitimasi
Legitimacy theory menyebutkan bahwa suatu perusahaan dan
komunitas sekitarnya memiliki relasi sosial yang erat karena keduanya
terikat dalam suatu “social contact” menurut Lako & Saat (2011),
organisasi atau perusahaan akan terus berlanjut keberadaaanya jika
masyarakat menyadari bahwa organisasi beroperasi untuk sistem nilai
yang sepadan dengan sistem nilai masyarakat sekitar. Teori legitimasi
menganjurkan perusahaan untuk menyakinkan bahwa aktivitas dan
kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat dengan adanya laporan tahunan
yang dibuat dan dipublikasikan oleh perusahaan akan menggambarkan
kesan tanggung jawab sosial dan lingkungan sehingga perusahaan tersebut
dengan mudah diterima oleh masyarakat sekitar.
3. Teori Amanah
Teori amanah merupakan pondasi dasar dalam bermuamalat.
Menurut ibnu Katsir (2013) amanah adalah semua tugas atau pembebanan
agama yang meliputi perkara dunia dan akhirat yang ditujukan kepada
manusia. Berdasarkan teori amanah, Islamic Corporate Social
Responsibility meliputi tanggungjawab kepada Sang khaliq, dan
tanggungjawab perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Dimana
Tanggungjawab kepada sang khaliq merupakan tanggungjawab yang
utama, karena setiap yang ada di bumi dan isinya termasuk manusia adalah
hak milik Allah sebagai pemilik yang hakiki. Sedangkan manusia pemilik
yang bersifat sementara dan berupa amanah. Amanah dari sang pencipta
15
kepada manusia adalah menjaga, memelihara, melestarikan segala Ciptaan
Allah.
Dalam konsep amanah ini suatu perusahaan bukan hanya berfokus
terhadap peningkatan laba yang ingin dicapai oleh beberapa bahkan semua
perusahaan, amanah yang dimaksudkan disini yaitu bagaimana ketika
suatu perusahaan menggunakan alam akan mendapatkan amanah yang
begitu besar yaitu tidak merusak lingkungan dan tidak merugikan
lingkungannya, dalam konsep ini lebih mengutamakan
pertanggungjawaban perusahaan terhadap Allah.
4. Islamic Corporate Social Responsibility (ICSR)
Islamic Corporate Social Responsibility merupakan salah satu cara
untuk mengetahui kegiatan sosial dan tanggung jawab sosial suatu
perusahaan dalam mendukung kegiatan usahanya yang sedang
berlangsung yang berdasarkan syariat islam, syariat islam yang
dimaksudkan adalah seperti pengungkapan mengenai tentang zakat atau
sadaqah yang dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat dikatakan bahwa
dalam Islamic Corporate Social Responsibility merupakan tanggung jawab
sosial perusahaan maupun setiap individu muslim yaitu menjalankan yang
benar dan melarang atau menentang yang salah (Farook, 2007 : 35) seperti
halnya memberikan bantuan donasi dana kepada peternakan babi yang
artinya dalam konteks islami atau syariat islam itu tidak diperbolehkan.
Untuk mengetahui kegiatan sosial dan tanggung jawab sosial yang
dilakukan oleh perusahaan bisa dilihat dalam laporan tahunan atau yang
16
disebut dengan Annual Report yang dipublikasikan atau diterbitkan oleh
perusahaan, maka perusahaan harus melaporkan laporan tahunannya
secara terus menerus dan bisa diakses oleh pihak yang berkepentingan.
Dalam laporan tahunan yang memberikan semua informasi kepada publik
memberikan gambaran kinerja keuangan untuk kepentingan investor,
pemegang saham, calon investor, pemerintah bahkan masyarakat, karena
ketika perusahaan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial maka itu
merupakan pertimbangan untuk investor atau calon investor untuk
menginvestasikan sebagian dananya kepada perusahaan tersebut karena
investor percaya bahwa dengan penerapan aktivitas kegiatan tanggung
jawab sosial akan membuat laba perusahaan meningkat (Arifin &
Wardani, 2016). Seperti yang sudah dijelaskan dalam latar belakang
bahwa Islamic Corporate Social Responsibility merupakan pengembangan
dari Corporate Social Responsibility tetapi terdapat banyak sekali
perbedaan yang cukup mebedakan antar keduanya yang tersaji dalam tabel
berikut ini :
Tabel 2.1
Perbedaan ICSR dengan CSR
Keterangan ICSR CSR
Motif - Sebagai ibadah dengan
bentuk
pertanggungjawaban setiap
individu kepada Allah
SWT untuk mencapai visi
dan tujuan utama dari
bisnis demi terciptanya
- Menghindari kerugian
bisnis
- Menjaga eksistensi
perusahaan
17
kemaslahatan bersama dan
mencapai falah
(kelangsungan hidup,
kebebasan, berkeinginan,
serta kekuatan dan
kehormatan).
- Sebagai kewajiban antar
sesama manusia sebagai
makhluk sosial untuk
saling membantu satu
sama lain, dan menjaga
lingkungan untuk
kebelangsungan
kesejahteraan jangka
panjang
Pelaksanaan - Dilaksanakan dengan
ikhlas meskipun tidak
terjadi permasalahan sosial
di masyarakat dan
dilaksanakan sebagai
bentuk penghambaan
kepada Allah SWT agar
dapat mencapai idrak
shilah billah (kedekatan
hubungan dengan Allah
SWT karena mendapat
ridho-Nya) yang mengacu
pada aturan halal-haram
- Dilaksanakan ketika
terjadi permasalahan
sosial di masyarakat
dengan harapan
masyarakat akan
bersimpati terhadap
perusahaan dan tidak
mengganggu akhivitas
perusahaan
- CSR dilaksanakan
dengan terpaksa dan
tidak dengan sepenuh
hati karena
perusahaan harus
mengikuti peraturan
yang sudah ditetapkan
oleh pemerintah
Tujuan - Mencapai falah
(kelangsungan hidup,
kebebasan berkeinginan,
serta kekuatan dan
kehormatan) di dunia
ataupun di akhirat
- Mendapatkan simpati
dari masyarakat agar
perusahaan terus
berkembang ketika
menjadi permasalahan
sosial
Impelementasi
dalam akad
atau transaksi
- Terdapat akad dengan niat
kebaikan tanpa
mengharapkan keuntungan
secara ekonomi di dunia
tetapi lebih
mengedepankan
keuntungan atau benefit
sosial demi menjaga
- Tidak terdapat akad
dengan niat kebaikan
tanpa mengharap
keuntungan secara
ekonomi
18
keberlangsungan generasi
sekarang dan yang akan
dating baik di dunia
maupun di akhirat
Sumber - Al-Qur’an
- Hadits
- Akal
Indikator
pengukuran
- Islamic Social Reporting
Indekx
- GRI G4
Sumber : Kharisma dan Mawardi (2014)
5. Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan merupakan hasil evaluasi atau penilaian yang
akan menggambarkan perusahaan menurut pandangan masyarakat.
Menurut Ardianto & Sumirat (2004) menyatakan bahwa ketika suatu
perusahaan mempunyai reputasi positif akan lebih memungkinkan untuk
menarik minat pelamar berkualitas tinggi, membangun pangsa pasar yang
luas, menerapkan harga yang tinggi dan bisa lebih banyak menarik minat
para investor. Selanjutnya menurut Daud (2016) menjelaskan bahwa
perusahaan yang berorientasi terhadap pelanggan akan lebih
memperhatikan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat, hal ini
dapat meningkatkan citra perusahaan dan mempengaruhi tingkat
penjualan. Reputasi dinilai berdasarkan pada pengalaman orang-orang
menemui keselarasan antara apa yang dikatakan perusahaan mengenai
dirinya dan apa yang orang lain lihat (Harpur, 2002). Maka tidak salah jika
beberapa penelitian mengukur reputasi secara kualitatif dengan
menggunakan kuesioner atau wawancara, karena opini tersebut yang akan
digunakan sebagai alat ukurnya.
19
Namun, mengukur reputasi secara kuantitatif juga dapat dilakukan
sebagai alternatif jika pengukuran secara kualitatif (kuesioner) dirasa
kurang efektif dan efisien untuk dilaksanakan, misal: sebaran geografis
stakeholder yang begitu luas. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan
ukuran lain, yakni capaian perusahaan selama perusahaan tersebut
beroperasi dengan menggunakan indeks GRI G4 dalam pengungkapan
standar umum wajib karena dalam pengungkapan standar umum wajib
disini menjelaskan bagaimana kegiatan keseluruhan yang dilakukan
perusahaan seperti salah satu contohnya yaitu penghargaan yang diperoleh
perusahaan dll. Menggunakan GRI G4 karena mengacu pada penelitian
terdahulu yaitu (Arifin & Wardani, 2015).
6. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan suatu perusahaan baik tidaknya bisa dilihat di
Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan, dengan kata lain
bahwa kinerja keuangan merupakan prestasi yang sudah dicapai oleh suatu
perusahaan, cara mengukur kinerja keuangan perusahaan bisa
menggunakan beberapa cara dan salah satunya adalah menggunakan rasio
keuangan. Menurut Rivai & Fawzi (2004) menjelaskan bahwa kinerja
keuangan perusahaan merupakan hasil kerja yang dicapai perorangan atau
tim dalam suatu perusahaan yang sesuai dengan pencapaian tujuan
perusahaan yang secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak
bertentangan dengan moral dan etika dan merupakan tanggung jawab yang
20
harus dipenuhi oleh perorangan atau sekelompok orang guna mencapai
tujuan yang diinginkan.
Kinerja keuangan terutama merupakan gambaran prestasi yang
dicapai oleh perusahaan dalam melakukan kegiatan operasinya baik dalam
hal keuangan pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana teknologi
maupun sumber daya manusia, dengan kata lain bahwa kinerja keuangan
perusahaan dapat diartikan sebagai gambaran kondisi keuangan suatu
perusahaan yang meliputi semua aspek yang biasanya diukur dengan
menggunakan indikator yang disebut dengan rasio keuangan, dengan
menganalisis kinerja keuangan perusahaan mengandung 2 tujuan yaitu
yang pertama mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan terutama
dalam kondisi likuiditas kecukupan modal dan profitabilitas yang sudah
dicapai oleh suatu perusahaan dalam periode berjalan maupun periode
sebelumnya, tujuan yang kedua yaitu mengetahui kemampuan perusahaan
dalam mendayagunakan semua asset yang dimiliki untuk memperoleh atau
menghasilkan profit secara efisien (Abdullah, 2003).
Setiap tahun perusahaan akan melaporkan dan mempublikasikan
hasilnya selama periode berjalan di dalam laporan tahunan. Perusahaan
yang memiliki peningkatan di bidang kinerja lingkungan akan direspon
positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin baik
dari periode periode sebelumnya dan sebaliknya jika kinerja lingkungan
perusahaan yang buruk maka akan muncul keraguan investor karena harga
21
saham dipasar mengalami penurunan setiap tahun (Almilia & Wijayanto,
2007).
C. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh ICSRD terhadap Reputasi Perusahaan
Dalam hal reputasi perusahaan menurut Arijanto (2012)
mengatakan bahwa CSR jangan hanya dijadikan slogan karena dengan
penerapan CSR di suatu perusahaan dapat dijadika suatu promosi untuk
mendapatkan citra yang baik dan dapat dijadikan sebagai pengembangan
komunitas di suatu perusahaan, seperti penelitian yang sudah pernah
dilakukan oleh Arifin & Wardani (2016) yang mengatakan bahwa
pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan dan
didukung oleh peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh Yusdantara, et al
(2015) mengatakan bahwa CSR berpengaruh positif terhadap citra
perusahaan, dengan hal ini maka peneliti memberikan hipotesis sementara
bahwa pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap reputasi
perusahaan karena semakin banyak kegiatan tanggung jawab sosial yang
dilakukan oleh perusahaan maka semakin baik reputasi perusahaan di
masyarakat.
H1 : Pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap reputasi
perusahaan
2. Pengaruh ICSRD terhadap Kinerja Keuangan
Kinerja perusahaan merupakan gambaran prestasi yang
diperoleh oleh perusahaan dalam setiap periode yang berlangsung selama
22
proses produksi, perusahaan juga dituntut untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja keuangannya agar tetap
bertahan dan bisa bersaing dengan perusahaan bahkan dalam keadaan
krisis suatu perusahan yang bisa dikatakan persaingan antar perusahaan
semakin ketat. Pada akhir periode kinerja perusahaan harus dievaluasi
untuk mengetahui perkembangan perusahaan tersebut dan mengetahui
sebenarnya kendala apa yang dihadapi oleh perusahaan agar bisa
diperbaiki pada periode berikutnya, perusahaan yang memiliki kinerja
lingkungan yang bagus akan direspon positif oleh pihak yang
membutuhkan dan sebaliknya ketika perusahaan memiliki kinerja
lingkungan yang buruk maka akan menimbulkan keraguan dari para
investor Almilia & Wijayanto (2007) dan penelitian yang pernah
dilakukan oleh Arifin & Wardani (2016) mengatakan bahwa
pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Menurut Shafariani (2013) tanggung jawab sosial perusahaan
merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap masyarakat
dan lingkungannya. Penerapan dan pengungkapan CSR di perusahaan
dipercaya dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan karena
investor atau calon investor cenderung menanamkan modal kepada
perusahaan yang melakukan kegiatan tanggung jawab sosial karena
perusahaan yang mengungkapkan tanggungjawab sosialnya menajdi salah
satu keunggulan kompetitif untuk bersaing. Maka peneliti mengajukan
hipotesis bahwa pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap kinerja
23
keuangan perusahaan karena ketika perusahaan melakukan kegiatan
lingkungan dan tanggung jawab sosial maka akan berdampak baik
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
H2 : pengungkapan ICSR berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan
Return On Assets (ROA) merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan asset yang dimiliki. Analisa ROA sangat
penting digunakan untuk mengetahui seberapa efisien perusahaan
menggunakan assetnya untuk memperoleh laba, dengan kata lain
peningkatan perputaran aktiva atau Return On Asset merupakan strategi
perusahaan untuk menarik para investor karena bagi investor ROA
merupakan salah satu informasi untuk mengetahui seberapa besar laba
yang akan diperoleh dari modal yang telah ditanamkan, penelitian
terdahulu yang sudah melakukan penelian ICSRD terhadap ROA oleh
Arifin & Wardani (2016) menghasilkan bahwa ICSRD tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA dan penelitian CSR terhadap ROA juga dilakukan
oleh Ludfi & Firdausi (2017) yang mengatakan bahwa CSR berpengaruh
signifikan terhadap ROA serta penelitian yang dilakukan oleh Suciwati et
al., (2016) mengatakan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh positif
terhadap ROA. Maka dalam hal ini peneliti mengajukan bahwa
pengungkapan ICSR berpengaruh signifikan terhadap ROA karena analisa
ROA ini menghasilkan informasi tentang laba yang diperoleh dari modal
yang telah ditanamkan melalui asset yang dimiliki oleh perusahaan.
24
Return On Equity (ROE) merupakan kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba berdasarkan modal tertentu dan merupakan alat
yang paling sering digunakan oleh investor dalam hal pengambilan
keputusan investasi dan ROE ini merupakan ukuran profitabilitas dari
sudut pandang pemegang saham menurut Hanafi & Halim (1996) dan
peneliti sebelumnya yang melakukan penelitian menggunakan rasio ROE
yaitu Arifin & Wardani (2016) yang menghasilkan bahwa pengungkapan
ICSR berpengaruh positif terhadap ROE serta didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Suciwati et al., (2016) bahwa prngungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap ROE sesuai dengan objek yang dipilih oleh
peneliti maka peneliti mengajukan hipotesis dengan argument bahwa
dengan semakin meningkatnya kegiatan ICSR maka akan semakin banyak
investor yang akan menanamkan modalnya ke perusahaan.
Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan perbandingan antara
utang dan ekuitas perusahaan menurut Murhadi (2013) rasio ini
menunjukkan seberapa besar pendanaan perusahaan yang dibiayai oleh
kreditor dibandingkan dengan pendanaan yang dibiayai oleh pemegang
saham DER yang semakin besar nilai rasionya maka semakin besar utang
yang dimiliki oleh perusahaan artinya semakin besar kewajiban
perusahaan yang harus dipenuhi kepada pihak lain, maka dengan adanya
ICSR terutama perusahaan yang terdaftar di Indeks Saham Syariah
Indonesia semakin banyak kerpecayaan kreditor maka semakin banyak
kewajiban perusahaan membayar hutang kepada kreditor maupun investor.
25
Current Ratio merupakan salah satu rasio yang terdapat di dalam
rasio likuiditas yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
jangka pendek dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap hutang
lancarnya, perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan
kemampuan perusahaan yang besar untuk dapat melunasi hutang-hutang
jangka pendeknya secara teapt waktu (Hanafi & Halim, 1996).
D. Kerangka Pemikiran
H1
H2
ICSR
(X)
Reputasi
Perusahaan
( Y2)
Kinerja
Keuangan
( Y2)