6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Dasar Teori Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau  perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera pada masing-masing monografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat berkhasiat dan 10% untuk zat berkhasiat keras (Dirjen POM, 1979). Metode pembuatan tingtur dibedakan atas dua yaitu (syamsuni, 2006): 1. Maserasi Maserasi adalah cara 2.  perkolasi 1. Maserasi 2. Perkolasi C. Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk. D. Pembagian Tingtur 1. Menurut Cara Pembuatan a. Tingtur Asli Adalah tingtur yang dibuat secara maserasi atau perkolasi. Contoh : Tingtur yang dibuat secara maserasi 1. Opii Tinctura FI III 2. Valerianae Tinctura FI III 3. Capsici Tinctura FI II 4. Myrrhae Tinctura FI II 5. Opii Aromatica Tinctura FI III

BAB II Tingtur

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1Dasar Teori Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera pada masing-masing monografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat berkhasiat dan 10% untuk zat berkhasiat keras (Dirjen POM, 1979).Metode pembuatan tingtur dibedakan atas dua yaitu (syamsuni, 2006):1. MaserasiMaserasi adalah cara 2. perkolasi1. Maserasi2. PerkolasiC. PenyimpananDalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk.D. Pembagian Tingtur1. Menurut Cara Pembuatana. Tingtur AsliAdalah tingtur yang dibuat secara maserasi atau perkolasi.Contoh :Tingtur yang dibuat secara maserasi1. Opii Tinctura FI III2. Valerianae Tinctura FI III3. Capsici Tinctura FI II4. Myrrhae Tinctura FI II5. Opii Aromatica Tinctura FI III6. Polygalae Tinctura Ext. FI 19747. Dan lain-lainTingtur yang dibuat secara perkolasi, contoh :1. Belladonae Tinctura FI III2. Cinnamomi Tinctura FI III3. Digitalis Tinctura FI III4. Lobeliae Tinctura FI II5. Strychnini Tinctura FI II6. Ipecacuanhae Tinctura Ext. FI 19747. Dan lain-lainb. Tingtur Tidak Asli (Palsu)Adalah tingtur yang dibuat dengan jalan melarutkan bahan dasar atau bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu.Contoh :1. Iodii Tinctura FI III2. Secalis Cornuti Tinctura FI III2. Menurut Kekerasan (perbandingan bahan dasar dengan cairan penyari)a. Tingtur KerasAdalah tingtur yang dibuat menggunakan 10 % simplisia yang berkhasiat keras. Contoh :1. Belladonae Tinctura FI III2. Digitalis Tinctura FI III3. Opii Tinctura FI III4. Lobeliae Tinctura FI II5. Stramonii Tinctura FI II6. Strychnini Tinctura FI II7. Ipecacuanhae Tinctura Ext. FI 1974b. Tingtur LemahAdalah tingtur yang dibuat menggunakan 20 % simplisia yang tidak berkhasiat keras. Contoh :1. Cinnamomi Tinctura FI III2. Valerianae Tinctura FI III3. Polygalae Tinctura Ext. FI 19744. Myrrhae Tinctura FI II3. Berdasarkan Cairan Penariknyaa. Tingtura Aetherea, jika cairan penariknya adalah aether atau campuran aether dengan aethanol. Contoh : Tingtura Valerianae Aetherea.b. Tingtura Vinosa, jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur dengan aethanol. Contoh : Tinctura Rhei Vinosa (Vinum Rhei).c. Tinctura Acida, jika ke dalam aethanol yang dipakai sebagai cairan penarik ditambahkan suatu asam sulfat. Contoh : pada pembuatan Tinctura Acida Aromatica.d. Tinctura Aquosa, jika sebagai cairan penarik dipakai air, contoh : Tinctura Rhei Aquosa.e. Tinctura Composita, adalah tingtur yang didapatkan dari jika penarikan dilakukan dengan cairan penarik selain aethanol hal ini harus dinyatakan pada nama tingtur tersebut, misalnya campuran simplisia, contoh : Tinctura Chinae Composita.E. Contoh Sediaan Tinctura1. Tingtur Kina (Chinae Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 20 bagian kulit kina yang diserbuk agak kasar (22/60) dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, jika perlu encerkan dengan etanol 70% hingga memenuhi syarat.2. Tingtur Ipeka (Ipecacuanhae Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (18/34) akar ipeka dengan etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.3. Tingtur Gambir (Catechu Tinctura)Cara pembuatan : maserasi 200 g gambir yang telah diremukkan dengan 50 g kulit kayu manis yang telah dimemarkan dengan 1000 ml etanol 45%, biarkan selama 7 hari, serkai, jernihkan dengan penyaringan.4. Tingtur Poligala (Polygalae Tinctura)Cara pembuatan : maserasi 20 bagian irisan halus herba poligala dengan etanol 60% secukupnya hingga diperoleh 100 bagian tingtur.5. Tingtur Ratania (Ratanhiae Tinctura)Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (6/8) akar ratania dengan etanol 60 % secukupnya hingga diperoleh 100 bagian tingtur.6. Tingtur Stramonii (Stramonii Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (8/24) herba Stramonium dengan etanol 70% hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, jika perlu encerkan dengan etanol 70%, hingga memenuhi persyaratan kadar, biarkan selama tidak kurang dari 24 jam, saring.Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk. Tidak boleh disimpan lebih dari 1 tahun sejak tanggal pembuatan. Pada etiket harus tertera tanggal pembuatan.7. Tingtur Strichni (Strychni Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (24/34) biji strichni yang telah dihilangkan lemaknya dengan eter minyak tanah, yang menggunakan pelarut penyari etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar strichnina, jika perlu dengan etanol 70% secukupnya hingga memenuhi persyaratan kadar.8. Tingtur Kemenyan ( Benzoes Tinctura)Cara pembuatan : Larutkan 20 bagian serbuk (6/8) dalam 100 bagian etanol 90 %, saring.9. Tingtur Lobelia (Lobeliae Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (6/34) herba lobelia dengan etanol 70% secukupnya, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.10. Tingtur Mira (Myrrhae Tinctura)Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (24/34) Mira dengan etanol 90% hingga diperoleh 100 bagian tingtur.11. Tingtur Jeruk Manis (Aurantii Tinctura)Cara pembuatan : 8 bagian kulit buah jeruk manis yang telah dipotong-potong halus, maserasi dengan etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.12. Tingtur Cabe (Capsici Tinctura)Cara pembuatan : maserasi 100 g serbuk (10/24) cabe dengan campuran 9 bagian etanol 95 % dan 1 bagian air selama 3 jam. Perkolasi dengan cepat hingga diperoleh 1000 ml tingtur.13. Tingtur Beladon (Belladonnae Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk beladon dengan etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, atur kadar dengan penambahan etanol encer hingga memenuhi syarat, biarkan selama tidak kurang dari 24 jam, saring.Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk. Tidak boleh disimpan lebih dari 1 tahun sejak tanggal pembuatan14. Tingtur Kayu Manis (Cinnamomi Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 20 bagian serbuk (44/60) kulit kayu manis dengan etanol encer hingga diperoleh 100 bagian tingtur.15. Tingtur Digitalis ( Digitalis Tinctura)Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk digitalis dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan potensi atur potensi jika perlu encerkan dengan etanol 70 % hingga memenuhi syarat.16. Tingtur Iodium (Iodii Tinctura)Cara pembuatan : Larutkan Iodum 1,8 2,2 %, Natriun Iodida 2,1 2,6 % dalam etanol encer.17. Tingtur Opium (Tinctura Opii)Cara pembuatan : maserasi 10 bagian serbuk opium dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar dan atur hingga memenuhi syarat, jika perlu encerkan dengan etanol 70 % secukupnya.18. Tingtur Opium wangi (Opii Tinctura Aromatica)Cara pembuatan : maserasi campuran 1 bagian kulit kayu manis serbuk (22/60), 1 bagian serbuk (22/60) cengkeh dan 12 bagian serbuk opium dengan campuran etanol 90 % dan air volume sama banyak hingga diperoleh 100 bagian tingtur.19. Tingtur Sekale Cornutum (Secalis Cornuti Tinctura)Cara pembuatan : Campur 1 bagian ekstrak sekale kornutum dengan 9 bagian etanol encer.20. Tingtur Valerian (Valerianae Tinctura)Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (10/22) akar valerian dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur.