19
7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah ketika terjadi pembukaan serviks serta pengeluaran janin dan plasenta dari uterus ibu (Maimunah,2005).Menurut Bobak (2005), persalinan adalah proses pengeluaran janin, plasenta, da membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup di luar dari dalam rahim melalui jalan lahir atau dengan cara lain (Mochtar, 2002). Persalinan adalah proses menipisnya dan membukanya leher rahim, yang diikuti keluarnya janin dari jalan lahir, yang kemudian disusul dengan kelahiran, yaitu proses keluarnya bayi serta pengeluaran plasenta dari rahim. Proses persalinan dimulai sejak kali pertama munculnya tanda tanda persalinan hingga dilahirkannya bayi dari rahim. Sebelum mengalami persalinan ibu akan mengalami pergeseran prioritas mereka ketika kelahiran seamakin mendekat, ditandai dengan adanya dorongan energi dan aktivitas nesting atau persiapan melahirkan (Burvill, 2002). 2. Jenis jenis Persalinan Annisa (2010) menjelaskan bahwa Persalinan yaitu suatu proses pengeluaran hasil konsepsi berupa janin dan plasenta yang dapat hidup di dunia luardari dalam lahir melalui jalan lahir atau dengan cara lain, persalinan dapat dikelompokkan menjadi dua cara, yaitu : 1. Persalinan normal yaitu proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat. UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

7

7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Persalinan

1. Pengertian persalinan

Persalinan adalah proses alamiah ketika terjadi pembukaan serviks serta

pengeluaran janin dan plasenta dari uterus ibu

(Maimunah,2005).Menurut Bobak (2005), persalinan adalah proses

pengeluaran janin, plasenta, da membran dari dalam rahim melalui jalan

lahir. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin +

uri) yang dapat hidup di luar dari dalam rahim melalui jalan lahir atau

dengan cara lain (Mochtar, 2002).

Persalinan adalah proses menipisnya dan membukanya leher rahim, yang

diikuti keluarnya janin dari jalan lahir, yang kemudian disusul dengan

kelahiran, yaitu proses keluarnya bayi serta pengeluaran plasenta dari

rahim.

Proses persalinan dimulai sejak kali pertama munculnya tanda – tanda

persalinan hingga dilahirkannya bayi dari rahim. Sebelum mengalami

persalinan ibu akan mengalami pergeseran prioritas mereka ketika

kelahiran seamakin mendekat, ditandai dengan adanya dorongan energi

dan aktivitas nesting atau persiapan melahirkan (Burvill, 2002).

2. Jenis – jenis Persalinan

Annisa (2010) menjelaskan bahwa Persalinan yaitu suatu proses

pengeluaran hasil konsepsi berupa janin dan plasenta yang dapat hidup di

dunia luardari dalam lahir melalui jalan lahir atau dengan cara lain,

persalinan dapat dikelompokkan menjadi dua cara, yaitu :

1. Persalinan normal yaitu proses lahirnya bayi pada letak belakang

kepala dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

8

2. Persalinan luar biasa (abnormal) yaitu pesalinan pervaginam dengan

bantuan alat – alat atau melalui dinding perut dengan operasi

caesarea

1. Persalinan normal

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan

pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul

dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin (Kissanti,2008).

Proses persalinan normal dimulai dari sejak pertama kalinya muncul

tanda – tanda persalinan hingga dilahirkannya bayi dari rahim, biasanya

ibu pertama kali melahirkan membutuhkan lebih kurang 18 jam ;

sementara yang sudah pernah melahirkan membutuhkan waktu hanya

sekitar 12 jam. Tentu saja, perhitungan waktu perhitungan waktu ini

hanyalah perkiraan, karena setiap proses kelahiran itu unik dan setiap

wanita dapat mengalami hal yang berbeda (Andriana,2007).

Syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh persalinan normal :

a. Passage/jalan lahir

Tulang panggul ibu yang cukup luas untuk dilewati oleh janin

serta leher rahim yang membuka lenkap hingga pembukaan 10.

b. Power/tenaga mengejan

Kontraksi atau rasa mulas terjadi dengan sendirinya, tanpa obat.

Ibu harus cukup kuat untuk mengejan saat pembukaan lengkap.

c. Passenger/bayi

Kepala bayi ada dibawah, dengan persentasi belakang kepala.

Taksiran berat janin normal (2500-3000gram). Detak jantung

janin normal (120-160bpm).

Persalinan yang normal adalah persalinan dengan beberapa kriteria,

yaitu antara lain : proses kelahiran bayi pada kehamilan cukup bulan

yaitu antara 37 – 42 minggu. jika bayi terpaksa lahir sebelum

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

9

37minggu, hal ini disebut kelahiran prematur atau preterm. Jika

diatas 42 minggu, hal ini disebut persalinan serotinus atau post term,

lahir spontan, yaitu kelahiran dengan tenaga mengejan dari ibu,

tanpa bantuan alat apapun, seperti vakum ; dengan presentasi

belakang kepala, proses berlangsung antara 12 – 18 jam, tidak ada

kompikasi atau masalah yang terjadi pasa ibu maupun bayi (

Mochtar, 1889)

a. Jalannya persalinan secara klinis

Sebab – sebab mulainya persalinan dan kepada persalinan

terjadi lebih kurang pada umur kehamilan 40 minggu tidak

diketahui dengan pasti. Beberapa teori dikemukan untuk

menjelaskan fenomena :

1) Diduga persalinan mulai apabila uterus telah teregang

sampai pada derajat tertentu. Dengan demikian dapat

diterangkan terjadinya persalinan yang awal pada

kehamilan kembar dan hidramnion.

2) Tekanan terendah janin pada serviks dan segmen bawah

rahim, demikian pula pada plexux nervosus di sekitar

serviks dan vagina, merangsaang permulaan persalinan.

3) Siklus menstruasi berulang tiap 4 minggu, dan persalinan

biasanya dimulai pada akhir minggu ke-40 atau 10 siklus

menstruasi.

4) Begitu kehamilan mencapai cuku bulan, setiap faktor

emosional dan fisik dapat memulai persalinan. Stimuli yang

demikian antara lain adalah jatuh, kejadian dalam perut

misalnya, diare, enema, dan syok mental.

5) Beberapa orang percaya bahwa ada hormon khusus yang

dihasilkan oleh placenta apabila kehamilan telah cukup

bulan yang bertanggng jawab untuk memulai pesalinan.

6) Bertambah tuanya plasenta yang menyebabkan penurunan

kadar hormon eksterogen dan progesteron dalam darah

diduga dimulainya persalinan.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

10

Hal ini serupa dengan siklus mentruasi. Dengan matinya korpus

luteum maka kadar esterogen dan progesteron dalam darah turun dan

beberapa hari kemudian akan terjadi menstruasi(Sastrawinata, 2005).

2. Persalinan tidak normal

Partus luar biasa atau yang dimaksud pesalinan tidak normal

(abnormal) adalah persalinan pervaginam dengan menggunakan alat

– alat melalui dinding perut dengan operasi persalinan sectio

caesarea (Rustam Mochtar, 2005: 91)

Persalinan yang abnormal atau luar biasa disebut Dystocia. Dystosia

merupakan bahasa dari Yunani, yaitu dari kata dys atau dus yang

berarti jelek atau buruk, dan tocos yang berarti kelahiran. Jadi yang

dimaksud dengan Dystocia adalah kelahiran yang jelek atau buuruk,

yang tidak biasa atau tidak normal adalah persalinan yang membawa

sesuatu akibat bagi ibu dan janin atau anak (Christina S Ibrahim,

1996 : 2). Yang dimaksud dengan Dystocia adaah persalinan yang

sulit yang ditandai dengan adanya hambatan kemajuan dalam

persalinan (Sulaiman Sastrawinata, 2004:121).

Pada persalinan normal tidak ada terjadi kelainan, baik pada ibu

maupun anak. Namun pada persalinan abnormal maka akan ada

tampak kelainan pada ibu yaitu seperti, perdarahan yang banyak,

badan yang menjadi sangat lemas, sesak nafas, adanya gejala shock

seperti badan lelah, keringat banyak, detik nadi menjadi cepat, sering

menguap, gelisah, mata berkunang – kunang dan sebagainya

(Christina S Ibrahim, 1996 : 2).

Penyebab dystosia dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu :

1. Dystosia karena kekuatan yang mendorong anak tidak memadai,

yaitu :

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

11

a. Kelainan his merupakan penyebab terpenting dan tersering

dari dystocia.

b. Kekuatan mengejan yang kurang kuat, misalnya kelainan

dinding perut,diastase muskulus rektus abdominis, atau

kelainan keadaan pada ibu misalnya sesak nafas atau

adanya kelelahan ibu.

2. Dystocia karena adanya kelainan letak janin atau kelainan fisik

janin, misalnya : persentasi dahi, persentasi muka, persentasi

muka, persentasi bokong, anak besar, hidrosefal, dan monstrum.

3. Dystocia karena adanya kelainan pada jalan lahir baik pada

bagian keras (tulang) seperti adanya panggul sempit, dan

kelaianan bawaan pada panggul maupun bagian yang lunak

seperti adanya tumor baik pada genetalia interna maupun pada

visera lain daerah panggl yang menghalangi jalan lahir

(Sulaiman Sastrawinata, 2004: 121).

Dystosia bahu tidak dapat diperkirakan atau dicegah akan tetapi

angka mortalitas dan morbiditasnya tinggi (Christine Henderson,

2005:319). Dystosia bahu biasanya didahului oleh kelahiran lambat

kepala bayi, dagu bayi yang kemudian retraksi terhadap perineum.

Pada kontraksi berikutnya, bayi atau janin tidak bisa dilahirkan

karena bahu anterior bayi telah mengalami impaksi terhadap tulang

simfisis pubis. (Vicky Champman, 2006 : 291).

3. Tanda – Tanda Persalinan

Tanda – tanda yang akan timbul menjelang persalinan adalah sebagai

beikut :

a. Timbulnya His persalinan yaitu his pembukaan yang sifatnya

sebagai berikut : nyeri melingkar dari punggung memancar keperut

bagian depan, teratur, makin lama makin pendek intervalnya dan

makin kuat intensitasnya, jika dibawa berjalan semakin bertambah

kuat, mempunyai pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

12

b. Keluarnya lendir berdarah dari jalan lahir (show)

c. Dengan pendataran atau pembukaan, lendir dan canalis cervicalis

keluar disertai dengan sedikit darah.

d. Keluarnya banyak cairan dari jalan lahir

e. Hal ini terjadi kalau ketuban pecah atau selaput janin robek. Ketuban

biasanya pecah, jika pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan

dalam hal ini keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat sekali.

4. Komplikasi Persalinan

Komplikasi persalinan merupakan suatu kegawatdaruratan obstetrik yang

paling sering mengakibatkan kematian pada ibu melahirkan. Banyak hal

yang menyebabkan terjadinya komplikasi pada persalinan ibu, yaitu

status kesehatan ibu yang buruk, status kesehatan reproduksi yang buruk,

akses pelayanan yang buruk serta prilaku kesehatan yang kurang baik

dan ibu itu sendiri.

Penelitian dari Wijono (2008) menjelaskan bahwa semakin tua atau

semakin muda umur ibu hamil maka persentase kejadian komplikasi akan

lebih tinggi. Ibu yang kurang dari umur 20 tahun atau lebih dari 35 tahun

akan mengalami komplikasi, hal ini dikarenakan ibu yang terlalu muda

kurang dari 20 tahun masih belum memiliki alat reproduksi yang matang

dan kondisi rahim belum sempurna untuk hamil dan melahirkan sehingga

dapat merugikan perkembangan dan pertumbuhan janin (Manuaba,

2008), sedangakan pada ibu yang berumur lebih dari 35 tahun

memungkinkan untuk terjadi komplikasi karena kesehatan reproduksi

yang telah menurun fungsinya dan ibu juga terlalu lemah untuk mengejan

saat melahirkan.

B. Persalinan Sectio Caesarea

Sectio caesarea berasal dari bahsa latin caedo yaitu yang berarti

“memotong”. Sectio caesarea didefinisikan sebagai kelahiran janin melalui

insisi abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (hiterotomi) (Leveno et

al.,2003/2009).Sectio caesarea adalah persalinan dengan melahirkan janin

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

13

melalui insisi pada dinding abdomen dan diding rahim. Persalinan dengan

sectio caesarea terjadi jika tidak dapat melahirkan melalui pervaginam.

(Cuningham, 2005).

Operasi sectio caesare adalah proses persalinan yang dilakukan dengan cara

mengiris perut hingga rahim seorang ibu untuk mengeluarkan

bayi.Sectiocaesarea juga didefinisikan sebagai suatu kelahiran janin melalui

insisi trans abdomen pada uterus. (Bobak, Lowdermik & Jensen,

1995/2005).Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa sectio caesarea adalah suatu tindakan operasi kelahiran janin melalui

insisi atau irisan abdomen dan juga dinding uterus.

Sectio caesareamerupakan proses melahirkan janin, plasenta, dan selaput

ketuban melalui dinding perut melalui irisan pada dinding perut dan rahim.

sectio caesare dapat dilakukan bila ibu tidak dapat melahirkan secara normal.

Operasi dilakukan untuk keselamatan ibu dan anak dapat tertangani dengan

baik. Oleh karena itu banyak pasien yang percaya, bahwa melahirkan secara

sectio caesare akan lebih baik bagi ibu dan bayi dari pada proses melahirkan

secara normal. Namun demikian operasi ini tetap memiliki beberapa resiko

terutama pada ibu dengan riwayat sectio caesarea pada proses melahirkan

sebelumnya (Williams, 2002). Sectio caesarea telah menjadi bagian dari

kebudayaan manusia sejak jaman kuno, beberapa referensi tentang sectio

caesarea telah ada pada kebudayaan kuno Hindu, Mesir, Yunani, Roma, dan

beberapa cerita rakyat dari Eropa.

Sekilas sectio caesarea adalah cara yang cepat, aman, dan mudah unuk

melahirkan bayi melalui vagina. Prosedurnya sendiri biasanya tidak sakit

karena calon ibu dibius. Fakta ini merupakan alasan sectio caesarea banyak

diminati oleh calon ibu. Namun dilihat dari mengamatan yang cermat, tampak

kekurangan dan resiko utama yang membuat sectio caesarea dibatasi hanya

untuk keadaan dimana melahirkan per vagina tidak aman dilakukan atau tidak

memungkinkan untuk dilakukan.

Sectio caesarea merupakan suatu metode alternatif untuk melakukan

pertolongan persalinan ketika persalinan normal sudah tidak mampu

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

14

dilahukan. Saat ini terjadi peningkatan angka sectio caesarea secara

signifikan hampir diseluruh dunia. Peningkatan angka sectio caesarea bukan

saja hanya pada negara – negara berkembang seperti Indonesia dan Brazil

tetapi juga terjadi peningkatan angka persalinan dengan sectio caesarea di

negara – negara maju seperti pada Amerika Serikat dan juga Inggris.

Peningkatan angka sectio caesarea di Amerika Serikat mencapai 20 – 30%

(Bagus, 2001), sedangkan pada Inggris mencapai 21,5% (Kitzinger,2005).

Banyak orang melahirkan lewat sectio caesarea karena mereka mengira

operasi sectio caesarea lebih mudah dan tidak nyeri. Sebenarnya tidak

demikian, karena selain seringkali timbul nyeri setelah operasi selesai, operasi

sectio caesarea juga tidak selalu mudah dikerjakan. Komplikasi yang dapat

timbul yaitu diantaranya adalah perlekatan organ – organ dalam rongga

panggul setelah operasi, atau gangguan susunan syaraf janin akibat

pemakaian obat – obat bius. Dari hasil riset di Amerika Serikat, melahirkan

secara caesarea memerluka waktu penyembuhan luka rahim yang lebih lama

dari pada persalinan normal. Karena, itu, sebaiknya sectio caesarea hanya

dilakukan jika benar – benar dibutuhkan, misalnya janin benar – benar tidak

dapat lahir lewat jalan lahir biasa, panggul sempit, janin terlalu besar,

plasenta letak rendah, atau adanya keaadaan gawat darurat yang dibutuhkan

persalinan (Syaifuddin Ali Akhmad, 2008 : 157). Akan tetapi dalam

perkembangannya, selain untuk menolong kegawatan persalinan, sectio

caesarea kadang dilakukan untuk alasan yang irasional.

1. Jenis – jenis operasi sectio caesarea

Pada jenis – jenis operasi sectio caesarea terdapat beberapa jenis yaitu :

1. Abdomen (sectio caesare abdominalis)

a. Sectio transperitonealis :

Sectio caesarea clasik atau korporal dengan insisi memanjang

pada korpus uteri. Dilakukan dengan membuat sayatan

memanjang pada korpus uteri kira – kira sepanjang 10 cm.

Kelebihan :

Mengeluarkan janin lebih cepat

Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

15

Sayatan dapat diperpanjang proksimal atau distal

Kekurangan :

Infeksi mudah menyebar

Sering mengakibatkan ruptur uteri pada persalinan

berikutnya.

b. Sectio caesarea ismika atau profunda atau low servikal dengan

insisi pada segmen bawah rahim. Dilakukan dengan membuat

sayatan melintang konkaf pada segmen bawah rahim kira – kira

10cm.

Kelebihan :

Penjahitan dan penutupan luka lebih mudah

Mencegah isi uteris ke rongga peritoneum

Kemungkinan ruptur uteri lebih kecil

Kekurangan

Luka dapat melebar

Keluhan kandung kemih postoperatif tinggi.

2. Sectio caesarea ekstraperitoneal

Sectio caesarea yang diakukan yaitu membuka peritoneum

parietalis, dengan demikian tidak membuka kavum

abdominal.Pembedahan ekstraperitoneal dikerjakan untuk

menghindari histerektomi pada kasus – kasus yang mengalami

infeksi luas dengan mencegah peritonitis generalisata yang sering

bersifat fatal. Ada beberapa metode sectio caesarea ekstraperitoneal

seperti metode waters latzko dan norton. Teknik pada prosedur ini

relatif sulit, sering tanpa sengaja masuk dalam vacum peritonel, dan

insidensi cedera vesica urinaria mening

2. Jenis sayatan operasi yang dikenal yaitu :

a. Sayatan melintang (transversal)

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

16

Sayatan pembedahan dilakukan dibagian bawah rahim (SBR).

Sayatan melintang dimulai dari ujung hingga pinggir selangkangan

(simphysis) diatas batas rambut kemaluan sepanjang skitar 10 – 14

cm. Keuntungannya adalah parut pada rahim kuat sehingga cukup

kecil kemungkinan resiko menderita rupture uteri (robek rahim) di

kemungkinan hari. Hal itu dikarenakan pada mmasa nifas, segmen

bawah rahim tidak banyak mengalami kontraksi sehingga pada luka

operasi dapat sembuh lebih sempurna (Kasdus, 2003 : 45).

b. Segmen bawah : insisi membujur/memanjang/vertikal

Cara membuka abdomen dan menyingkapkan uterus sama denga

insisi melintang. Insisi membujur dibuat dengan skapel dan

dilebarkan dengan gunting tumpul untuk menghindari cedera pada

bayi. Insisi membujur mempunyai keuntungan, yaitu jikalau

diperlukan luka insisi dapat diperlebar keatas. Perlebaran ini

diperlukan jika bayi terlalu besar, pembentukan segmen bawah jelek,

ada malposisi janin seperti letak lintang atau jika ada abnormali anin

seperti kehamilan kembar yang menyatu (conjoined twins).

Sebagian ahli kebidanan menyukai jenis insisi ini untuk plasenta

previa. Salah satu kerugiannya adalah perdarahan dari tepi sayatan

yang lebih banyak karena terpotongnya otot. Juga, sering luka insisi

tanpa dikehendaki meluas kesegmen atas sehingga nilai penutupan

retroperinoteal yang lengkap akan hilang(Kasdus, 2003).

c. Clasik

Meliputi sebuah pengirisan memanjang dibagian tengah yang

menberikan suatu ruang yanng lebih besar untuk mengaluarkan bayi.

Namun, jenis ini kini jarang dilakukan karena jenis ini labil, dan

rentan terhadap komplikasi (Dewi Y, 2007 : 4)

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

17

C. Keuntungan dan kerugian sectio caesarea

Tindakan pembedahan Sectio Caesarea memiliki keuntungan dan

kerugian.Keuntungan sectio caesarea antara lain adalah proses melahirkan

memakan waktu yang lebih singkat, rasa sakit minimal, dan tidak

mengganggu atau melukai jalan lahir. Sedangkan,kerugian tindakan ini dapat

menimpa baik ibu maupun bayi yang di kandungannya (Sunaryo,2008)

Menurut Sunaryo (2008) kerugian yang diamlami ibu antara lain :

a. Resiko kematian 4 kali lebih besar dibanding persalinan normal

b. Darah yang dikeluarkan dua kali lipat dibadingkan melahirkan normal

c. Rasa nyeri dan penyembuhan luka pasca operasi lebih lama dibanding

persalinan normal

d. Jahitan bekas operasi beresiko terkena insfeksi sebab jahitan berlapis

lapis dan proses kering tidak merata

e. Perlengketan pada organ bagian dalam karena noda darah yang tidak

bersih.

f. Kehamilan dibatasi dua tahun setelah operasi

g. Pembuluh darah dan kandung kemih bisa tersayat oleh pisau bedah

h. Air ketuban dapat masuk ke pembuluh darahyang dapat mengakibatkan

kematian mendadak saat sampai masuk mencapai paru – paru dan

jantung.

Menurut Penny Simpin et al (Resiko dan efek dari sectio caesarea yaitu :

a. Peningkatan insiden infeksi dan kebutuhan antibiotik yang tinggi.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

18

b. Perdarahan yang lebih berat dan peningkatan resiko perdarahan yang

mengakibatkan anemia atau memerlukan transfusi darah.

c. Rawat inap yang lebih lama, dan meningkatkan biaya persalinan.

d. Nyeri pasca pembedahan berlangsung selama berminggu – minggu atau

berbulan – bulan mengakibatkan kesulitan mengurus anak

e. Resiko timbulnya jaringan parut atau perlekatan di dalam perut.

f. Kemungkinan cedera organ – organ dalam ( usus besar atau kandung

kemih ).

g. Peningkatan resiko masalah pernapasan dan temperatur bagi bayi baru

lahir

h. Peningkatan resiko plasenta previa atau plasenta yang tertahan pada

kehamilan selanjutnya.

i. Kemungkinan harus dilakukannya bedah sectio caesarea pada kehamilan

selanjutnya.

D. Faktor – faktor yang mempengaruhi Persalinan Sectio Caesarea Tanpa

Indikasi Medis

Sectio Caesarea tanpa indikasi medis adalah hal – hal yang berkaitan dengan

tindakan yang bukan medis dilakukannya operasi sectio caesarea. Ada

beberapa faktor yang nenpengaruhi ibu melahirkan dengan sectio caesarea

tanpa indikasi medis yaitu ibu takut akan persalinan normal karena ibu

memiliki pemiikiran bahwa jika ibu melahirkan normal atau pervaginam akan

merusak vagina. Mitos – mitos yang berkembang di masyarakat adalah

persalinan normal akan merusak vagina (ibu melahirkan sectio caesarea

untuk menjaga vaginanya agar tetap baik) dan bayi yang dilahirkan melalui

sectio caesarea akan lebih pintar karena kepala bayi tidak terjepit jalan lahir

(Achadiat,2007).

Sectio caesarea saat ini sedang menjadi salah satu trend persalinan di

kalangan masyarakat dan kedokteran medis. Informasi mengenai persalinan

sectio yang mudah didapat, dengan pengaruh media sosial yang sangat luas

baik di perkotaan maupun di perdesaan. Berkembangnya sains dan teknologi,

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

19

terutama dalam bidang kedokteran dan kesehatann yang meliputi alat – alat

medis. Kemajuan ilmiah, sosial dan perubahan budaya juga telah

menyebabkan perubahan mendasar dalam sikap untuk menentukan tindakan

operasi sectio caesarea antara pasien dan dokter. Bahkan konsensus pada

indikasi medis untuk melakukan operasisectio caesarea memiliki perubahan

di banyak negara,pada saat ini faktor psikososial seperti kecemasan ibu tetang

kelahiran atau permintaan ibu yang ingin melahirkan secarasectio caesarea

tanpa adanya indikasi medis merupakan alasan untuk melakukan tindakan

operasi sectio caesarea. Perspektif ini mengabaikan fakta bahwa operasi

sectio caesarea merupakan prosedur pembedahan dengan berbagai

komplikasi potensiall bagi ibu dan anak.

Menurut Fountain dan Suther (2006) beberapa wanita memutuskan untuk

dilakukannya sectio caesarea bukan karena indikasi medis. Mereka

memutuskan untuk dilakukannya operasi sectio caesarea karena takut akan

komplakasi yang berhubungan dengan persalinan normal akan merusak

vagina, selain itu mereka juga ingin menyesuaikan waktu kelahiran. Rekam

medis dan sertifikat kelahiran di rummah sakit tidak mengidentifikasikan

secara jelas ketika sectio caesarea yang dilakukan atas keinginan ibu.

Banyak wanita melahirkan lewat jalan sectio caesarea kerana mereka

mengira bahwa melahirkan sectio caesarea lebih mudah dan tidak

menimbulan rasa nyeri. Status ekonomi yang tinggi juga merupakan salah

satu faktor yang menyebabkan seseorang memilih untuk melahirkan sectio

caesarea.

Sectio caesarea tanpa indikasi medis :

1. Faktor kecemasan persalinan normal

Cemas merupakan respon emosional terhadap penilaian individu yang

dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus

penyebabnya. Cemas pada individu dapat memberikan motivasi untuk

mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha

memelihara keseimbangan hidup (Salfariani, 2012 : 11).

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

20

Menurut Mc Nerney dan Grenberg menyebutkan kecemasan merupakan

sebagai reaksi fisik, mental, kimia dari tubuh terhadap situasi yang

menakutkan, membingungkan, membahayakan, merisaukan seseorang

(Nolan, 2003 : 90, Iyus Yosep, 2007 : 45). Secara psikologis kecemasan

meningkat dipengaruhi adanya koordinasi dan gerak refleks. Kecemasan

juga dapat membuat individu menarik diri dan menurunkan keterlibatan

dengan orang lain (Suliswati, 2005 : 115).

Cemas adalah respon emosional terhadap penilaian individu subjektif

yang dipengaruhi alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus

penyebabnya. Cemas pada individu dapat memberikan motivasi untuk

mencapai sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha

memelihara keseimbangan (Jenny, 2010)

Selama masa kehamilan, ibu mengalami perubahan fisik dan psikis yang

terjadi akibat perubahan hormon. Perubahan ini mempermudah janin

untuk tumbuh dan berkembang sampai saat dilahirkan. Pada trisemester

ketiga, kecemasan menjelang persalinan ibu hamil akan muncul,

terutama pada kehamilan pertama. Pertanyaan dan bayangan apakah

dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu

saat melahirkan, atau apakah bayi akan lahir selamat, akan sering muncul

dalam benak ibu hamil. Pada usia 7 bulan keatas, tingkat kecemasan ibu

hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran

bayi pertamanya.Menurut Mander (2003) bahwa respon stres atau rasa

cemas yang umum dan menyeluruh pada ibu dapat disebabkan oleh nyeri

yang menyertai kontraksi uterus yang mempengaruhi mekanisme

fisiologis sejumlah sistem tubuh.

Ibu yang akan bersalin mempunyai emosi yang berlebihan yang akan

menimbulkan kecemasan (Kurniasih, 2006). Kecemasan yang timbul

dapat disebabkan karena 2 faktor yaitu antara kesenangan dan rasa nyeri

yang sedang dirasakan. Salah satu bentuk kecemasan adalah berupa

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

21

ansietas primer yang timbul karena trauma kelahiran (birth trauma),

dimana merupakan dasar bagi timbulnya neurotic anxiety. Salah satu

bentuknya adalah free-floating anxiety yaitu suatu keadaan cemas dimana

individu menantikan suatu yang buruk yang mungkin terjadi. Akibatnya

ia akan selalu berada dalam keadaan cemas karena perasaan takut

menghadapi akibat yang akan buruk dalam situasi yang tidak menentu

(Varney,2001).

Persalinan sectio caesarea menjadi pilihan karena persepsi ibu bahwa

persalinan sectio caesarea lebih cepat, rasa sakit/nyeri minimal dengan

hasil yang maksimal (tanpa komplikasi yang besar) dibanding dengan

melahirkan secara normal.

2. Faktor Pendidikan

Pendidikan adalah suatu yang dapat membawa seseorang untuk memiliki

ataupun meraih wawasan dan pengetahuan seluas – luasnya. Orang –

orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi akan memiliki wawasan dan

pengetahuan yang lebih luas jika dibandingkan dengan orang –

orangyang memiliki pendidikan yang lebih rendah (Notoatmojo, 2003).

Pendidikan juga dapat mempengruhi seseorang termasuk juga prilaku

seseorang akan gaya hidup terutama dalam memotivasi sikap berperan

serta dalam pembangunan (Notoadmojo, 2003)

Tingkat pengetahuan merupakan salah satu hal penting yang

menyebabkan seseorang mengambil tindakan keputusan pelayanan

kesehatan. Penguasaan pengetahuan berkaitan erat dengan tingkat

pendidikan seseorang (Marimbi,2009). Pendidikan mempengaruhi proses

persalinan.Jika pendidikan seseorang semakin tinggi maka pemahaman

semakin cepat memahami tetang resiko persalinan yang akan dihadapi.

Semakin tinggi pengetahuan ibu dalam memilih proses persalinan yang

tepat. Meningkatnya kecenderungan wanita melahirkan dengan operasi

berhubungan dengan meningkatnya perhatian mereka terhadap

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

22

kehamilan (Kasdus, 2003). Dari penelitian ternyata prilaku yang

didasari pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku yang tidak

didasari pengetahuan (Notoatmojo, 2003).

3. Faktor Pekerjaan

Kerja adalah sesuatu yang sengaja dilakukan untuk mendapatkan imbalan

(Kamus Besar Indonesia).Pekerjaan dapat menggambarkan aktivitas dan

tingkat kesejahteraan ekonomi seseorang. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik

dari pada ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang bekerja akan lebih

banyak peluang untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga memiliki

kesempatan untuk mendapatkan informasi tetang kesehatannya salah satu

contohnya adalah deteksi dini faktor resiko pada saat kehamilan

(Sulistyawati,2009).

Menurut Kasdus (2003) kecenderungan memilih persalinan sectio

caesarea karena para ibu khususnya di kota – kota besar banyak yang

bekerja. Mereka sangat terikat dengan waktu dan sudah memiliki jadwal

tertentu kapan mereka harus kembali untuk bekerja.

4. Faktor kepercayaan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kepercayaan adalah anggapan

atau sebuah keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau

nyata. Harapan dan keyakinan akan kejujuran dan kebaikan (Depniknas,

2005).Kepercayaan adalah keyakinan seseorang terhadap suatu hal

tertentu, melalui proses sharing, belajar dan bertindak, orang akan

mendapatkan suatu sikap, dan kemudian hal ini akan mempengaruhi

prilaku seseorang.Menurut Simamora (2008) sikap adalah organisasi dari

motivasi, perasaan emosional, persepsi, dan proses kognitif kepada

semua aspek. Dapat pula dikatakan bahwa sikap adalah cara kita berpikir,

bertindak melalui aspek di lingkungan.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

23

Menurut Stephen P, Robbins dan Timothi A. Judge (2009), kepercayaan

dimaknai sebagai “apositive expectetion that another will not through

words, action, or dicisions act opportuniscally”. Dalam pendapat tersebut

terlihat bawa kepercayaan merupakan suatu harapan positif bahwa yang

lain tidak akan mengambil kesempatan melalui kata – kata , tindakan

atau keputusan. Jerald Greenberg (2010) berpendapat bahwa kepercayaan

“are reffering to a person”s degree of confidencein the words and

actions of another”. Jadi, pada pendapat ini Greenberg menyatakan

bahwa, kepercayaan mengacu kepada derajat kepercayaan diri seseorang

tersebut terhadap kata – kata atau pun tinsakan orang lain. Dalam kaitan

tersebut, tampak bahwa kepercayaan punya hubungan interpersonal.

Sebab itu, menurutnya terdapat dua jenis kepercayaan, yaitu calculus

bassed trust dan identification bassed trust.

Dewi dan Fauzi (2007) menyatakan bahwa indikasi non medis yang

mendasari persalinan sectio caesarea berasal dari pasien itu sendiri,

suami bahkan keluarga. Alasan melakukan sectio caesarea yaitu ibu

tidak ingin keadaan vagina agak longgar atau longgar dan ibu terlalu

sayang kepada anaknya, sehingga tidak tega membiarkan anak menungu

lahir atau bersusah payah melewati jalan lahir. Selain itu terdapat

kepercayaan adanya hubungan antara saat kelahiran dengan perjalanan

nasib yang selanjutnya memunculkan upaya merekayasa waktu

persalinan, yaitu dengan cara menentukan tanggal dan bulan yang sesuai

dengan yang diyakini oleh ibu dan keluarga.

Menurut Kasdu (2003), proses persalinan sectio caesareadilakukan

karena adanya kepercayaan yang berkembang di masyarakat yang

mengaitkan waktu kelahiran dengan peruntungan nasib anak dengan

harapan apabila anak dilahirkan pada tanggal dan jam sekian maka akan

memperoleh rezeki dan kehidupan yang lebih baik.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

24

5. Kesepakatan suami Istri

Seperti halnya kehamilan yang merupakan hasil kerjasama antara suami

dan istri maka, kerjasama ini terus berlangsung sampai janin dilahirkan.

Kerjasama juga dibutuhkan dalam menentukan proses pemilihan

persalinan. Dimana proses tersebut ada kesepakatan dari suami dan istri.

Dalam pemilihan persalinan ini penting karena menyangkut kesehatan

fisik dan psikis ibu dalam menghadapi dan kesehatan janin (Salfariani,

2012 : 10).

Menurut Salfariani, (2012 : 10) dilakukannya persalinan sectio caesarea

karena adanya anjuran dari suami dengan alasan lebih aman dan prktis

tidak perlu menunggu waktu lebih lama menanti kelahiran bayi dan

kekhawatiran melihat sang istri melahirkan dengan menjerit kesakitan

serta adanya rasa khawatir terjadi sesuatu pada bayi jika melhirkan secara

spontan.

Rasa cemas pada ibu hamil dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses

kelahiran yang aman untuk dirinya dan dan anaknya. Oleh karena itu

dukungan suami sangat penting dalam menentramkan perasaan istri.

Peran pasangan sebagai orang yang memberi asuhan, dan orang yang

berespon terhadap perasaan rentan wanita hamil, baik pada aspek

biologis maupun dalam hubungan dengan ibunya sendiri.dukungan suami

menunjukkan keterlibatan dalam pasangan dan persiapan untuk terikat

dengan anaknya (Bobak,2005).

Ayah bayi biasangan adalah pasangan yang mendukung dalam

persalinan. Persiapan menghadapi kelahiran sejak lama, dan peran ayah

diharapkan untuk membantu wanita secara aktif dalam menghadapi

persalinan. Menurut Chapman (1992), ada tiga peran yang dilakukan oleh

seorang pria selama proses persalinan yaitu sebagai pelatih, teman satu

tim dan saksi.

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORITISrepository.sari-mutiara.ac.id/428/4/CHAPTER II.pdf · 7 7 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Persalinan 1. Pengertian persalinan Persalinan adalah proses alamiah

25

E. Kerangka Konsep

Skema 2.1Kerangka Konsep

Skema 2.1 Kerangka Konsep

Pemilihan PersalinanSectio Caesarea

Faktor – faktor yangmempengruhi :

- Faktor kecemasanpersalinan normal

- Faktor pendidikan- Faktor pekerjaan- Faktor kepercayaan- Kesepakatan suami

istri

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA