24
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi (Communication) merupakan sebuah proses sosial individu individu menggunakan simbol simbol untuk menciptakan makna dalam lingkungan tersebut (West, Turner, 2008 : 5). Pada hakekatnya manusia hidup dengan bersosial, bermasyarakat tidak bisa terlepas dari yang namanya berkomunikasi. Profesor Wilbur Schramm dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi meyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah kata yang memiliki arti sama yang tidak dapat dipisahkan. Sebab apabila tanpa komunikasi masyarakat tidak dapat tebentuk, sebaliknya apabila tidak ada masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat melakukan sebuah komunikasi (Cangara, 2011:2). Jadi komunikasi jelas tidak dapat terpisahkan dengan sebuah kehidupan manusia untuk saling bersosialisai, baik individu atau dalam berkelompok. Berbicara soal pengertian komunikasi, kita harus tau bahwa pengertian komunikasi sangat banyak. Banyak pakar ahli komunikasi yang mendefinisikan apa itu komunikasi. Menurut Everett M. Rogers komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mebuat tingkah laku mereka berubah. Pakar komunikasi Harold Lasswell “(cara untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan pertanyaan berikut) Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?” Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi (Communication) merupakan sebuah proses sosial individu –

individu menggunakan simbol – simbol untuk menciptakan makna dalam

lingkungan tersebut (West, Turner, 2008 : 5). Pada hakekatnya manusia hidup

dengan bersosial, bermasyarakat tidak bisa terlepas dari yang namanya

berkomunikasi. Profesor Wilbur Schramm dalam buku Pengantar Ilmu

Komunikasi meyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah kata yang

memiliki arti sama yang tidak dapat dipisahkan. Sebab apabila tanpa komunikasi

masyarakat tidak dapat tebentuk, sebaliknya apabila tidak ada masyarakat maka

manusia tidak mungkin dapat melakukan sebuah komunikasi (Cangara, 2011:2).

Jadi komunikasi jelas tidak dapat terpisahkan dengan sebuah kehidupan manusia

untuk saling bersosialisai, baik individu atau dalam berkelompok.

Berbicara soal pengertian komunikasi, kita harus tau bahwa pengertian

komunikasi sangat banyak. Banyak pakar ahli komunikasi yang mendefinisikan

apa itu komunikasi. Menurut Everett M. Rogers komunikasi adalah proses suatu

ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk

mebuat tingkah laku mereka berubah. Pakar komunikasi Harold Lasswell “(cara

untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan –

pertanyaan berikut) Who Says What In Which Channel To Whom With What

Effect?” Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

10

Pengaruh Bagaimana? pengertian dari dua pakar ahli komunikasi tersebut adalah

komunikasi merupakan penyampain pesan – pesan dari komunikator kepada

komunikan melalui sebuah media apa untuk menimbulkan efek – efek tertentu.

Karena menurut Lasswell komunikasi meliputi lima unsur yaitu komunikator,

pesan, media, komunikan, dan efek.

2.1.2 Unsur – Unsur Komunikasi

a. Sumber (Source)

Sumbernya sering disebut pengirim, atau komunikator adalah

pihak yang berinisiatif atau perlu berkomunikasi. Sumbernya dapat berupa

individu, grup, organisasi, perusahaan atau bahkan negara. Pengirim pesan

yang memiliki tujuan tertentu tidak selalu menjadi sumber dari semua

pengetahuan, karena biasanya pengirim ingin mengirimkan perasaan atau

mengirimkan pesan hanya untuk mendapatkan jawaban dan menyamakan

persepsi

b. Pesan

Pesannya adalah apa yang sumber komunikasikan kepada penerima.

Pesanya adalah satu set simbol verbal atau nonverbal yang mewakili

perasaan, nilai, ide atau tujuan sumber

c. Saluran atau Media

Saluran atau media adalah alat atau kendaraan yang digunakan oleh

sumber untuk menyampaikan pesan kepada penerima, saluran dapat

merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, baik

verbal maupun non-verbal. Saluran merujuk pada sarana penyajian pesan,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

11

baik langsung (tatap muka) atau melalui media cetak (koran, majalah) atau

media elektronik (radio, televisi), surat pribadi, telepon , lembar, proyektor

overhead (OHP), sistem suara (sound system). Pengirim pesan akan

memilih saluran, tergantung situasinya.

d. Penerima (Receiver)

Penerima sering disebut target komunikator / tujuan

(Communicatee), Peyandi pulang-pergi (decoder) atau publik (publik),

pendengar (listener), interpreter (juru bahasa) yang merupakan orang yang

menerima pesan dari sumber. Penerima pesan ini menerjemahkan atau

menafsirkan serangkaian simbol verbal dan / atau nonverbal yang ia terima

menjadi gagasan yang dapat ia pahami. Proses ini disebut decoding.

e. Efek

Ini adalah efek yang terjadi pada penerima setelah menerima

pesan, seperti menambah pengetahuan (dari ketidaktahuan ke

pengetahuan). Dihibur oleh perubahan sikap (dari ketidaksepakatan hingga

penerimaan), perubahan keyakinan, perubahan perilaku. (Mulyana, 2013:

71)

Elemen komunikasi di atas adalah elemen yang saling tergantung yang

disampaikan oleh Lasswell. Bahkan, dari lima elemen di atas telah

dikembangkan atau dilengkapi dengan, antara lain, umpan balik

(feedback), gangguan / kendala komunikasi (noise / hambatan).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

12

2.1.3 Klasifikasi Komunikasi dalam Konteks komunikasi

Komunikasi berlangsung dalam konteks dan situasi tertentu. Konteks di

sini berarti semua faktor yang berkomunikasi, yaitu terdiri dari

a. Aspek bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna

dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang

tersedia untuk menyampaikan pesan.

b. Aspek Psikologis, seperti sikap, kecenderungan, prasangka, dan emosi para

peserta komunikasi.

c. Aspek Sosial, seperti norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya.

d. Aspek waktu seperti kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang,

sore, dan malam).

Dari beberapa konteks komunikasi di atas, komunikasi dapat

diklasifikasikan melalui konteksnya, sedangkan untuk definisi komunikasi,

konteks komunikasi dijelaskan secara berbeda. Menurut Verdeber, misalnya,

konteks komunikasi terdiri dari konteks fisik, konteks sosial, konteks historis,

konteks psikologis dan konteks budaya. Indikator paling umum untuk

mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteks atau level adalah jumlah

peserta yang terlibat dalam komunikasi. sebagai berikut

a. Komunikasi intrapribadi

Komunikasi intrapribadi (intrapresonal communication) adalah

komunikasi dengan diri sendiri. Misalnya, berpikir tentang komunikasi ini

adalah dasar dari komunikasi interpersonal dan komunikasi dalam konteks

lain.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

13

b. Komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah

komunikasi antara orang tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta

untuk menangkap reaksi orang lain secara langsung baik secara verbal

maupun nonverbal.

c. Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama,

yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama

(interdependensi), saling mengenal. Dengan demikian, komunikasi

kelompok umumnya mengacu pada komunikasi oleh kelompok kecil (Small

Group Communication).

d. Komunikasi Publik

Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi

antara pembicara dan sejumlah besar orang (publik), yang tidak dapat

dikenali satu per satu. Komunikasi semacam itu sering juga disebut pidato,

konferensi atau konferensi (umum). Komunikasi publik umumnya

berlangsung lebih formal dan lebih sulit daripada komunikasi antarpribadi

atau komunikasi kelompok. Karena komunikasi publik memerlukan

persiapan pesan yang lebih hati-hati.

e. Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi (komunikasi organisasi) terjadi dalam suatu

organisasi, bersifat formal dan informal, dan terjadi dalam jaringan yang

lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi sering

juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi interpersonal dan kadang-

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

14

kadang komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi sesuai

dengan struktur organisasi, yaitu komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas

dan komunikasi horizontal.

f. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media

massa, baik itu dicetak (koran, majalah) atau elektronik (radio, televisi),

relatif mahal, dikelola oleh lembaga atau orang yang dilembagakan,

dimaksudkan untuk media massa. sejumlah besar orang yang tersebar di

banyak tempat. (Mulyana, 2013: 83)

2.2 Komunikasi Kelompok

2.2.1 Pengertian Komunikasi Kelompok

Shaw dalam ardana (2009:43) kelompok adalah kumpulan dua atau lebih

orang yang berinteraksi satu sama lain sedemikian rupa sehingga perilaku atau

kinerja seseorang dipengaruhi oleh perilaku atau kinerja anggota yang lain.

Komunikasi kelompok juga bisa diartikan sebagai sekumpulan orang yang

mempunyai tujuan yang sama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai

suatu tujuan bersama, mengenal satu sama lainya, dan memandang mereka

menjadi salah satu bagian dari kelompok tersebut (Fajar, 2009:65). Komunikasi

kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil

(small group communication) jadi bersifat tatap muka (Mulyana, 2013:82)

Menurut Anwar Arifin dalam fajar (2009: 66), komunikasi kelompok

adalah komunikasi yang terjadi antara beberapa orang dalam kelompok "kecil",

seperti pada rapat, rapat, konferensi, dll. Menurut curtis et al (2005: 149),

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

15

komunikasi kelompok ada dengan tiga orang atau lebih tatap muka, biasanya di

bawah kepemimpinan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan bersama dan

saling mempengaruhi. dalam tiga ilmuwan menjelaskan sifat komunikasi

kelompok sebagai berikut:

a. Kelompok berkomunikasi secara tatap muka

b. Kelompok bersifat partisipatif

c. Kelompok ini bekerja di bawah arahan seorang pemimpin

d. Kelompok ini berbagi tujuan atau sasaran bersama

e. Anggota kelompok memiliki pengaruh satu sama lain.

2.2.2 Bentuk Komunikasi Kelompok

1. Komunikasi Kelompok Kecil

Kelompok kecil adalah kelompok individu yang relatif kecil, masing-

masing terkait dengan beberapa tujuan bersama dan memiliki tingkat

organisasi dan status tertentu (Devito, 1997: 303).

Dalam organisasi, komunikasi dalam kelompok kecil sering terjadi,

seperti dalam pertemuan, konferensi, dan komunikasi dalam kelompok

kerja. Menurut Shaw (1976), ada enam cara untuk mengidentifikasi

komunikasi kelompok kecil: satu set individu yang dapat saling

mempengaruhi, berinteraksi untuk banyak tujuan, mengambil peran,

berhubungan satu sama lain, dan berkomunikasi tatap muka. Jika salah

satu komponen ini hilang, orang yang terlibat tidak akan berkomunikasi

dalam kelompok kecil (Muhammad, 2007: 182).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

16

Menurut Arni Muhammad (2007: 182), komunikasi kelompok kecil

dapat digunakan untuk berbagai tugas atau untuk menyelesaikan masalah.

Namun dari semua tujuan, dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu

tujuan pribadi dan tujuan yang terkait dengan tugas. Sasaran ini adalah

sasaran untuk memecahkan masalah atau membuat keputusan dalam tugas.

2. Komunikasi Kelompok Besar

Menurut Effendy (1993: 77)Komunikasi kelompok besar adalah

komunikasi yang ditunjukkan untuk menyampaikan afeksi komunikan dan

prosesnya linear. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam situasi

komunikasi dalam kelompok besar, ditujukan kepada afeksi komunikan,

ke hatinya atau perasaannya sebagai contoh komunikasi dalam kelompok

besar, seperti pertemuan besar partai politik, jika berkomunikasi dalam

kelompok kecil umumnya homogen (termasuk sekelompok orang dengan

jenis kelamin yang sama), pendidikan yang sama, status sosial yang sama),

maka komunikan dalam komunikasi dalam kelompok besar umumnya

heterogen, terdiri dari individu jenis kelamin, usia , jenis pekerjaan, tingkat

pendidikan, dll.

2.2.3 Klasifikasi Kelompok

Tidak semua kelompok orang disebut kelompok, orang yang berkumpul di

terminal bus, berbaris di bioskop, berbelanja di pasar, semuanya disebut

kelompok agregat - bukan kelompok .

Rachmat dalam bukunya (2002: 142) mengklasifikasikan kelompok psikolog serta

sosiolog, yaitu:

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

17

Rakhmat dalam bukunya (2002:142) mengklasifikasikan kelompok dari

para ahli psikologi juga ahli sosiologi yaitu :

a. Kelompok Primer dan Sekunder

Charles Horton Cooley pada tahun 1909 menyatakan bahwa Kelompok

Primer adalah kelompok yang anggotanya terkait erat, pribadi dan menyentuh

hati dalam pergaulan dan kerja sama, sedangkan kelompok sekunder adalah

sekelompok uang yang anggotanya tidak akrab, tidak pribadi dan tidak

menyentuh hati. kami. Jalaludin rakhmat membedakan kelompok ini

berdasarkan karakteristik komunikasinya, sebagai berikut:

1. Kualitas komunikasi dalam kelompok primer sangat dalam dan tersebar

luas. Dalam, ini berarti menembus kepribadian kita yang paling

tersembunyi, bereaksi terhadap elemen-elemen di belakang panggung

(perilaku yang kita tampilkan dalam pengaturan pribadi). Penyebaran

berarti bahwa ada sangat sedikit kendala yang menentukan celah dan cara

berkomunikasi. Pada kelompok sekunder, komunikasi bersifat dangkal dan

terbatas.

2. Komunikasi dalam kelompok primer bersifat pribadi, sedangkan kelompok

sekunder adalah non-pribadi

3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan pada aspek relasional

daripada pada aspek konten, sedangkan kelompok sekunder adalah

sebaliknya.

4. Komunikasi kelompok primer lebih ekspresi, sedangkan kelompok

sekunder clebih bersifat instrumen

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

18

5. Komunikasi kelompok primier lebih bersifat informal, sedangkan

sekunderi lebih formal.

b. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan

Thedore Newcomb (1930) melahirkan kelompok anggota dan istilah

kelompok referensi. Grup keanggotaan adalah grup yang anggotanya secara

administratif dan fisik anggota grup. Kelompok referensi adalah kelompok

yang digunakan sebagai alat pengukuran (norma) untuk mengevaluasi diri

mereka sendiri atau untuk membentuk sikap. Menurut teori, kelompok

referensi memiliki 3 fungsi, yaitu: fungsi komparatif, fungsi normatif dan

fungsi perspektif (fajar, 2009: 67)

c. Ingroup dan Outgroup

ingroup adalah grup kita, dan outgrup adalah grup mereka. Grup dapat

berupa grup primer atau sekunder. Keluarga kami adalah kelompok yang

merupakan kelompok utama. Fakultas kami adalah kelompok sekunder.

Perasaan kelompok diekspresikan melalui kesetiaan, solidaritas, kesenangan,

dan kerja sama. Untuk membedakan antara kelompok internal dan eksternal,

kami menetapkan batasan, yang menentukan siapa yang masuk dan siapa

yang di luar

d. Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif

Jhon F,. Cragan dan David W Wright (1980) mengkalifikasi kelompok

menjadi dua: deskriptif dan deskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan

klasifikasi kelompok. Melihat proses pelatihan dengan alami. Bergantung

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

19

pada tujuan, ukuran dan model komunikasi, kelompok deskriptif dapat dibagi

menjadi tiga (Fajar, 2009: 69):

1. Kelompok Tugas

Kelompok kerja memiliki tujuan untuk memecahkan masalah, seperti

transparansi jantung, atau merancang kampanye sebuah politik.

2. Kelompok Pertemuan

Kelompokpertemuan adalah kelompok orang yang membuat acara driri

mereka menjadi pokok. Melalui diskusi, setiap anggota mencoba mencari

tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah

sakit jiwa adalah contoh pertemuan kelompok

3. Kelompok penyandar

Tugas inti kelompok Lean adalah menciptakan citra diri sosial dan politik

baru. Kelompok revolusioner Radial (di Amerika Serikat) pada 1960-an

menggunakan proses ini secara luas.

2.2.4 Fungsi Komunikasi Kelompok

Menurut Sendjaja dalam Burhan Bungin (2006: 270), keberadaan

kelompok dalam masyarakat tercermin dalam fungsi yang harus dilakukan,

termasuk fungsi hubungan sosial, pendidikan, persuasi, penyelesaian masalah dan

pengambilan keputusan, dan fungsi terapi. Fungsi komunikasi kelompok adalah

sebagai berikut:

a. Fungsi utama dalam kelompok adalah hubungan sosialisasi, dalam arti

bahwa suatu kelompok mampu mempertahankan dan memperkuat

hubungan sosial di antara para anggotanya, seperti bagaimana suatu

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

20

kelompok secara teratur menawarkan kesempatan kepada para anggotanya

untuk melakukan kegiatan-kegiatan informal. santai dan menghibur.

b. Fungsi kedua adalah Pendidikan dalam arti bahwa suatu kelompok bekerja

secara formal dan informal untuk memperoleh dan bertukar pengetahuan.

Melalui fungsi pendidikan ini, kebutuhan anggota kelompok itu sendiri dan

bahkan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Namun, fungsi pendidikan

tergantung pada 3 faktor: jumlah informasi baru yang diberikan, jumlah

peserta dalam kelompok dan frekuensi interaksi antara anggota kelompok.

Fungsi pendidikan ini akan sangat efektif jika setiap anggota kelompok

membawa pengetahuan yang berguna bagi kelompok.

c. Sebagai fungsi persuasif, anggota kelompok mencoba membujuk anggota

lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang terlibat

dalam upaya persuasi dalam suatu kelompok mungkin tidak dapat diterima

oleh anggota lain. Misalnya, jika upaya persuasi ini terlalu bertentangan

dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok, maka orang yang mencoba

membujuk mereka akan menciptakan konflik, sehingga membahayakan

posisi dalam kelompok.

d. Sebagai fungsi penyelesaian masalah, kelompok juga tercermin dalam

kegiatan mereka untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.

Pemecahan masalah (sloving) terdiri dari menemukan alternatif atau solusi

yang tidak diketahui sebelumnya, sementara pengambilan keputusan

(pengambilan keputusan) terkait dengan pilihan antara dua atau lebih solusi.

Oleh karena itu pemecah masalah menghasilkan materi atau bahkan untuk

pengambilan keputusan.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

21

e. Fungsi terapi, kelompok terapeut memilikiperbedaan dengan kelompok lain

karena kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Tujuan terapi kelompok

adalah untuk membantu setiap individu mencapai perubahan pribadi

mereka. Tentu saja, individu harus berinteraksi dengan anggota kelompok

lainnya untuk mendapatkan manfaat, tetapi upaya utamanya adalah

membantu dirinya sendiri, bukan untuk membantu kelompok mencapai

konsensus. Contoh dari kelompok terapi ini adalah kelompok konseling

perkawinan, kelompok narkotika yang menderita, kelompok perokok berat

dan sebagainya. Komunikasi tindak lanjut dari kelompok terapi yang

dikenal sebagai pengungkapan diri berarti, dalam suasana yang mendukung,

setiap anggota didorong untuk berbicara secara terbuka tentang apa

masalahnya. Jika konflik muncul antara anggota diskusi, orang yang adalah

pemimpin atau orang yang memberikan terapi akan mengelolanya.

2.2.5 Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Keefektifan Kelompok

Keefektifan kelompok adalah “the accomplishment of the recognized

objectives of cooperative action” (Barnad, 1938:55). Anggota – anggota

kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: melaksanakan dan

memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja

kelompok – disebut prestasi (performance). Tujuan kedua diketahui dari tingkat

kepuasan (satisfaction). (Rakhmat, 2002:160)

Dalam bukunya Jalaludin Rakhmat mengemukakan menjadi 2 faktor –

faktor yang mempengaruhi kelompok yaitu; Faktor situasional (karakteristik

kelompok) dan faktor personal (karakteristik anggota kelompok).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

22

1. Faktor Situasional: Karakteristik Kelompok

a. Ukuran Kelompok

Ada dua pribahasa inggris yang saling bertentangan “two head are better

than one” dan “two many cooks spoil the Broth” mana yang lebih betul,

“lebih banyak anggota kelompok, lebih baik” atau “makin banyak anggota

makin kacau” jawaban para psikolog sosial ternyata tidak sederhana.

Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok

(performance) bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh

kelompok. Seperti bila tujuan kelompok memerlukan kegiatan konvergen

(mencapai satu pemecahan yang benar), hanya diperlukan kelompok kecil

supaya sangat produktif, terutama bila tugas yang dilakukan hanya

membutuhkan sumber, keterampilan, dan kemampuan yang terbatas.

Tetapi, bila tuga memerlukan kegiatan yang divergen (seperti

menghasilkan berbagai gagasan kreatif),diperlukan jumlah anggota

kelompok yang lebih besar.

b. Jaringan komunikasi

Dalam sebuah ruangan, anda berbicara didepan, mengahadapi barisan

kursi yang sejajar, diduduki oleh para hadirin. Pada kesempatan lain, anda

bersama kawan-kawan anda duduk melingkar meja bundar. Perbedaan

pengaturan ruang ini tenyata menimbulkan perbedaan pola komunikasi.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

23

c. Kohesi kelompok (Group Cohesiveness)

Collins dan Raven Dalam Rakhmat (2012:162) Kohesi kelompok

didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk

tetap tinggal dalam kelompok, dan mecegahnya meniggalkan kelompok.

d. Kepemimpinan

Cragan dan Wright Dalam Rakhmat (2012:163) kepemimpinan addalah

komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergekrak

kearah tujuan kelompok. Seorang pemimpin dapat ditunjuk atau mucul

setelah proses komunikasi kelompok.

2. Faktor Personal : Karakteristik Anggota kelompok

Cragan dan Wright Meyebbutkan dua dimensi interpersonal yang

mempengaruhi keefektifan kelompok, kebutuhan interpersonal dan proses

interpersonal

a. Kebutuhan interpersonal

Pada 1960-an untuk menetapkan apa yang mendasariperilaku kelompok

kecil, William C. Schlutz merumuskan apa yang mendasari perilaku

kelompok kecil, William C. Schlutz merumuskan teori FIRO, singkatan

dari Fundamental Interpersonal Relations Orientation . Menurut teori ini,

orang masuk kelompok karena mereka termotivasi oleh tiga kebutuhan

antarpribadi, yaitu inklusi, integrasi ke dalam kelompok; kontrol, ingin

mengendalikan orang lain dalam urutan hierarkis; dan kasih sayang ingin

mendapatkan keintiman emosional anggota kelompok yang lain.

Kebutuhan interpersonal dalam diri seseorang dapat dikurangi, berlebihan

atau idea

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

24

b. Tindak komunikasi

Bila kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota

berusahan menyampaikan atau menerima informasi secara verbal atau nonverbal.

c. Peranan

Seperti tindakan komunikasi, peran yang dimainkan oleh anggota

kelompok dapat membantu tugas-tugas kelompok, mempertahankan

suasana emosional yang baik, atau hanya menampilkan minat individu

(yang sering menghambat kemajuan kelompok).

2.3 Intensitas Komunikasi

2.3.1 Pengertian Intensitas

Intensitas adalah kata yang selalu terdengar dalam kehidupan sehari-hari,

kita dapat memahami intensitas kata sebagai ukuran atau level. Menurut tim

Kamus Bahasa Pusat yang dikutip oleh Febi Purnama Sari dalam tesis, intensitas

berarti kekuatan level atau ukuran intensnya. Sedangkan intens itu sendiri berarti

besar atau sangat kuat (kekuatan efek), tinggi, bersemangat, penuh antusiasme,

berapi-api, terbakar (pada perasaan) sangat emosional (pada orang), atau dalam

istilah lain dapat diartikan serius bekerja secara konstan pada sesuatu untuk

mendapatkan hasil maksimal.

Pada saat yang sama, menurut Chaplin (2009: 254), "intensitas ini dapat

diartikan oleh kekuatan yang mengandung pendapat atau sikap". Dapat

disimpulkan dari beberapa makna intensitas di atas bahwa intensitas adalah

kekuatan dan ukuran atau level yang mendukung suatu tindakan atau sikap yang,

jika dilakukan terus menerus, akan mencapai hasil yang maksimal.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

25

2.3.1 Pengertian Intensias Komunikasi

Dari pemahaman intensitas dan pemahaman komunikasi yang dijelaskan

di atas, dapat disimpulkan bahwa intensitas komunikasi adalah tingkat frekuensi

atau keteraturan dalam komunikasi dengan orang lain. menurut Devito (2009)

Intensitas komunikasi adalah tingkat kedalamandanluasnya pesan yang terjadi saat

berkomunikasi dengan orang. Intensitas komunikasi yang terjadi secara mendalam

ditandai dengan adanya kejujuran, keterbukaan dan rasa saling percaya yang dapat

memberikan respons dalam bentuk perilaku atau tindakan.

2.3.2 Aspek – Aspek Intensitas Komunikasi

Menurut devito untuk bisa mengukur sebuah intensitas komunikasi antar

individu dapat ditinjau dengan aspek sebagai berikut :

a. Frekuensi

Frekuensi komunikasi berhubungan dengan tingkat kesenangan seseorang

dalam melakukan kegiatan komunikasi. Misalnya, berkomunikasi 4 kali

seminggu.

b. Durasi Saat Berkomunikasi

Sedangkan durasi yang dipakai untuk berkomunikasi mengacu pada lamanya

waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan komunikasi, misalnya,

setelah komunikasi dapat berbicara 1 hingga 2 jam

c. Perhatian Yang Diberikan Saat Komunikasi

Perhatian yang dikasih selama komunikasi didefinisikan sebagai prioritas

yang diberikan oleh peserta untuk komunikasi selama komunikasi.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

26

d. Tingkat kedalaman pesan saat berkomunikasi

Tingkat kedalaman pesan selama komunikasi mengacu pada pertukaran pesan

secara lebih rinci yang ditandai dengan keterbukaan dan kepercayaan antara

peserta selama komunikasi.

2.4 Kohesivitas Kelompok

2.4.1 Pengertian Kohesivitas kelompok

kohesivitas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas

kelompok. kita dapat membedakan kelompok yang tidak koheren. Dalam

Rachmat Collins dan Raven (2002: 164), kohesi kelompok didefinisikan sebagai

kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap berada di dalam

kelompok.

Menurut George dan Jones (2002: 645-646), kohesi kelompok terdiri dari anggota

kelompok yang memiliki ketertarikan satu sama lain. Mcshane dan Glinow (2003:

47) kohesi kelompok adalah daya tarik individu untuk kelompok dan motivasi

mereka untuk tetap bersama kelompok di mana pun berada. faktor penting dalam

kebersihan kelompok.

Menurut McDavid dan Harari dalam Rachmat (2002: 164), kohesi

diukur dari (1) minat interpersonal dalam anggota satu sama lain (2) minat

anggota dalam kegiatan dan fungsi kelompok. , dan (3) sejauh mana anggota

kelompok tertarik pada kelompok sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan

pribadi

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

27

Menurut Bormannn, kelompok yang sangat kohesif memiliki atmosfer

yang meningkatkan umpan balik dan karenanya mendorong komunikasi yang

lebih efektif. Anggota kelompok yang kompak akan meminta informasi yang

mereka butuhkan karena mereka tidak takut terlihat bodoh dan kehilangan muka.

Anggota yang merasa bahwa keputusan kelompok itu salah akan mengajukan

pertanyaan bahwa mereka tidak bisa diam dan membiarkan kelompok melakukan

kesalahan (Rachmat, 2002: 164)

Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa kohesivitas kelompok daya tarik

dari sesama anggota dalam sebuah kelompok untuk saling melekat, menyukai,

membantu untuk tetap bertahan dalam kelompok.

2.4.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kohesivitas

Menurut Baron dan Byrne (2002), beberapa faktor dapat mempengaruhi

kohesi kelompok, yaitu:

a. Status dalam kelompok, kohesi sering lebih tinggi di antara anggota status

tinggi daripada status lebih rendah

b. Upaya yang diperlukan untuk masuk ke grup. semakin besar upaya, semakin

tinggi kohesi.

c. Adanya ancaman eksternal atau persaingan yang kuat. Ancaman ini

meningkatkan minat dan komitmen anggota terhadap kelompok.

d. Kelompok kecil cenderung koheren daripada yang besar.

sedangkan menurut Taylor et al. (2009), faktor-faktor yang

mempengaruhi kohesi adalah:

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

28

Jika anggota kelompok saling mencintai dan ditautkan oleh hubungan pertemuan,

kohesi akan tinggi.

b. Efektivitas interaksi dan keharmonisan antara anggota dan tidak adanya

konflik. Kami lebih suka berada di tim yang bekerja secara efektif daripada tim

yang bekerja secara efektif daripada tim yang membuang-buang waktu dengan

sia-sia.

c. Tujuan Kelompok Minat kita pada kelompok akan tergantung pada

kompatibilitas antara tujuan kita dan tujuan kelompok, dan keberhasilan

kelompok dalam mencapai tujuannya.

d. Integrasi juga dipengaruhi oleh kekuatan yang mencegah anggota

meninggalkan kelompok, walaupun mereka merasa tidak puas kadang-kadang

orang berakhir dalam suatu kelompok karena biaya meninggalkan kelompok itu

terlalu tinggi atau karena Tidak ada alternatif lain.

2.5 Teori Pendukung

2.5.1 Teori Perbandingan Sosial (Social Comparasion theory)

Teori perbandingan sosial mengemukakan bahwa tindakan komunikasi

dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan dari individu

untuk membandingkan sikap, pendapat dan kemampuanya dengan individu

individu lainya. Dalam pandangan teori perbandingan sosial ini, tekanan

seseorang untuk berkomunikasidengan anggota kelompok lainyaakan mengalami

peningkatan, jika muncul ketidaksetujuan yang berkaitan dengan suatu kejadian

atau peristiwa; tingkat pentingnya peristiwa tersebut meningkat dan apabila

hubungan dalam kelompok (Group cohesiveness) juga menunjukan peningkatan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

29

Selain itu, setelah suatu keputusan kelompok dibuat, para anggota kelompok akan

saling berkomunikasi untuk mendapatkan informasi yang mendukung atau

membuat individu-individu dalam kelompok leboh merasa senang dengan

keputusan yang dibua. Daryanto (2014:106).

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

(Sugiyono, 2016: 96). Hipotesis dalam penelitian ini

Ho : Tidak ada hubungan intesitas komunikasi kelompok dengan tingkat

kohesivitas antar anggota kelompok Komunitas Malang Analog.

Hi : Adanya hubungan intensitas komunikasi kelompok dengan tingkat

kohesivitas antar anggota kelompok Komunitas Malang Analog.

2.7 Definisi Konseptual dan Operasional

2.7.1 Definisi Konseptual

Definisi Konseptual adalah batasan tentang pengertian yang diberikan

peneliti terhadap variabel-variabel (konsep) yang hendak diukur, diteliti, dan

digali datanya (Hamidi, 2007 : 141)

Dalam penelitian ini batasan istilah yang diberikan agar memudahkan

peneltian terletak pada variabel X yaitu intensitas komunikasi dan selanjutnya

terletak pada vaiabel Y yaitu kohesivitas (keeratan) antar anggota kelompok.

disamping itu batasan diberikan pada objek yang akan diteliti yaitu komunitas

Malang Analog yang ada di Kota Malang.

1. Intensitas komunikasi

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

30

Intensitas komunikasi adalah tingkatan keseringan seseorang atau keteraturan

dalam melakukan komunikasi dengan orang lain. menurut Devito (2009)

Intensitas komunikasi adalah tingkat kedalaman dan keluasan pesan yang

terjadi saat berkomunikasi dengan orang. Intensitas komunikasi yang terjadi

secara mendalam ditandai dengan adanya, keterbukaan dan saling percaya.

2. Kohesivitas kelompok

Menurut George dan jones (2002 :645-646) kohesivitas kelompok adalah

anggota kelompok yang memiliki daya tarik satu sama lain.Mcshane dan

Glinow (2003:47) kohesivitas kelompok merupakan daya tarik individu

terhadap kelompok dan motivasi mereka untuk tetap bersama kelompok

dimana hal tersebut menjadi faktor penting dalam kebersamaan kelompok.)

2.7.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah petunjuk bagaimana sebuah variabel diukur

(Hamidi, 2007 : 142). Definisi operasional memberikan batasan secara spesifik

mengenai gambaran situasi dan kondisi lapangan dari variabel-variabel yang

menjadi objek penelitian sehingga memudahkan proses analisis data. Definisi

operasional pada penelitian ini dikelompokan atas 2 (dua) yaitu definisi

operasional variabel dependen (Y) dan variabel independen (X).

Variabel independen (X) yang diteliti yaitu Intensitas komunikasi diukur

berdasarkan beberapa indikator berikut.

(1) Frekuensi

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

31

Frekuensi Berkomunikasi terkait dengan tingkat kesenangan seseorang

anggota kelompok dalam melakukan aktivitas komunikasi dengan sesama

anggota komunitas Malang Analog. diukur berdasarkan jawaban yang

diberikan responden pada pernyataan dalam indikator menggunakan skala

likert.

(2) Durasi

Durasi yang dimaksud di sini adalah lamanya waktu yang digunakan pada

saat melakukan aktivitas komunikasi antar sesama anggota kelompok Malang

Analog. diukur berdasarkan jawaban yang diberikan responden pada

pernyataan dalam indikator menggunakan skala likert.

(3) Perhatian

Perhatian yang diberikan saat berkomunikasi diartikan sebagai fokos yang

dicurahkan oleh partisipan komunikasi pada saat berkomunikasi. diukur

berdasarkan jawaban yang diberikan responden pada pernyataan dalam

indikator menggunakan skala likert.

(4) Tingkat kedalaman pesan saat berkomunikasi

Tingkat kedalaman pesan saat berkomunikasi merujuk pada pertukarran

pesan secara lebih detail yang ditandai dengan keterbukaan dan sikap percaya

antar partisipan saat berkomunikasi.

Variabel dependen yang diteliti yaitu Kohesivitas antar anggota kelompok.

diukur berdasarkan beberapa indikator berikut :

(1) Ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu sama lain adalah

antusiasme yang ditunjukan oleh anggota kelompok terhadap anggota

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian ...eprints.umm.ac.id/58873/2/bab 2.pdf · tahu lebih banyak tentang dirinya sendiri. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah

32

kelompok yang lain. Diukur berdasarkan jawaban yang diberika

respondenpada pernyataan dalam indikator mengunakan skala likert.

(2) Ketertarikan anggota pada kegiataan dan fungsi kelompok adalah kesedian

anggota kelompok meluangkan waktu untuk terlibat dalam setiap kegiatan

kelompok. Diukur berdasarkan jawaban yang diberikan responden pada

pernyataan dalam indikator menggunakan skala likert.

(3) Sejauh mana anggota tetarik pada kelompok sebagai media untuk

memuaskan kebutuhan personalnya. Diukur bedasarkan jawaban yang

diberikan responden pada pernyataan dalam indikator menggunakan skala

likert.