25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri (saham), baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun perusahaan swasta (Husnan, 2005). Samsul (2006), mendefinisikan pasar modal sebagai tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Sunariyah (2000), menjelaskan bahwa pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Undang- undang pasar modal No.8 tahun 1995 memberikan pengertian yang lebih spesifik tentang pasar modal, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi 11 Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

  • Upload
    vankien

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pasar Modal

Pasar modal merupakan alternatif penghimpunan dana selain

sistem perbankan. Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai pasar untuk

berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (obligasi) maupun modal sendiri

(saham), baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities maupun

perusahaan swasta (Husnan, 2005). Samsul (2006), mendefinisikan pasar

modal sebagai tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan

penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari

satu tahun. Sunariyah (2000), menjelaskan bahwa pasar modal secara umum

adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya

adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang

keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Undang-

undang pasar modal No.8 tahun 1995 memberikan pengertian yang lebih

spesifik tentang pasar modal, yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan efek.

Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu

negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi

11

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi

ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak

yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak

yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan

harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan pihak issuer (dalam hal ini

perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi

tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar

modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal

memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return)

bagi pemilik dana sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih

(Darmadji dan Fakhruddin, 2006).

Tujuan dan manfaat pasar modal dapat dilihat dari 3 sudut

pandang, yaitu (Samsul, 2006):

1. Sudut Pandang Negara

Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan perekonomian suatu

negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara. Negara

memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk mengatur bidang perekonomian

tetapi tidak harus memiliki perusahaan sendiri. Jika kegiatan ekonomi

dapat dilaksanakan oleh pihak swasta, maka negara tidak perlu ikut

campur agar tidak membuang-buang biaya. Akan tetapi, negara

mempunyai kewajiban membuat perundang-undangan agar pihak swasta

dapat bersaing dengan jujur dan tidak terjadi monopoli.

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

2. Sudut Pandang Emiten

Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal.

Meningkatkan modal sendiri jauh lebih baik daripada meningkatkan

modal pinjaman, khususnya untuk menghadapi persaingan yang semakin

tajam di era globalisasi. Perusahaan yang pada awalnya memiliki utang

lebih tinggi daripada modal sendiri dapat berbalik memiliki modal sendiri

yang lebih tinggi daripada utang apabila memasuki pasar modal. Jadi,

pasar modal merupakan sarana untuk memperbaiki struktur permodalan

perusahaan.

3. Sudut Pandang Masyarakat

Masyarakat mempunyai sarana baru untuk menginvestasikan uangnya.

Investasi yang semula dilakukan dalam bentuk deposito, emas, tanah,

atau rumah sekarang dapat dilakukan dalam bentuk saham dan obligasi.

Pasar modal merupakan sarana yang baik untuk melakukan investasi

dalam jumlah yang tidak terlalu besar bagi kebanyakan masyarakat. Jika

pasar modal itu berjalan dengan baik, jujur, pertumbuhannya stabil dan

harganya tidak terlalu bergejolak, maka sarana itu akan mendatangkan

kemakmuran bagi masyarakat.

Bentuk instrumen di pasar modal disebut efek, yaitu surat berharga

yang berupa surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham,

obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif,

Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari efek. Contoh produk

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

derivatif di pasar modal adalah indeks harga saham dan indeks kurs obligasi

(Darmadji dan Fakhruddin, 2006).

Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan di mana pemiliknya

disebut juga sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder).

Saham juga dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan

seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas

(Darmadji dan Fakhruddin, 2006). Wujud saham adalah selembar kertas

yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

yang menerbitkan surat berharga tersebut. Bukti bahwa seseorang atau suatu

pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka

sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut Daftar

Pemegang Saham (DPS). Pada umumnya, DPS disajikan beberapa hari

sebelum Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan dan setiap pihak

dapat melihat DPS tersebut. Bukti bahwa seseorang adalah pemegang

saham juga dapat dilihat pada halaman belakang lembar saham apakah

namanya sudah diregistrasi oleh perusahaan (emiten) atau belum.

2.2. Return dan Risiko Investasi

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang

belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang

(Jogiyanto, 2009).

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

1. Return Realisasian (realized return)

Merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian dihitung

menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan

sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return ini juga

berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasian dan risiko di masa

datang.

2. Return Ekspektasian (expected return)

Adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor di masa

mendatang. Berbeda dengan return realisasian yang sifatnya sudah

terjadi, return ekspektasian sifatnya belum terjadi.

Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah

cukup. Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan risiko

merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, karena pertimbangan suatu

investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan risiko

mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus

ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasikan.

Motivasi investor berinvestasi adalah mendapatkan return dan

sebagai konsekuensinya harus berani menanggung risiko atas investasi yang

dilakukannya. Investor perlu mempertimbangkan tingkat risiko suatu

investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi.

Saham dikenal dengan karakteristik high risk-high return. Artinya,

saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan

tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

untuk mendapatkan return atau keuntungan (capital gain) dalam jumlah

besar dalam waktu singkat. Namun, seiring dengan berfluktuasinya harga

saham, maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian

besar dalam waktu singkat. Untuk mengurangi risiko investasi, investor

harus mengenal jenis risiko investasi. Berikut jenis risiko apa saja yang

mungkin akan dihadapi oleh pemodal dengan kepemilikan saham, yaitu

(Darmadji dan Fakhruddin, 2006):

1. Tidak Mendapat Dividen

Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan

menghasilkan keuntungan. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat

membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Jadi,

potensi keuntungan pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh

kinerja perusahaan itu sendiri.

2. Capital Loss

Dalam aktivitas perdagangan saham, pemodal tidak selalu mendapatkan

capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya

pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga

beli. Dengan demikian, seorang pemodal mengalami capital loss.

3. Perusahaan Bangkrut atau Dilikuidasi

Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara

langsung kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan

pencataan saham di Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut

atau likuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

dikeluarkan dari Bursa atau di-delist. Dalam kondisi perusahaan

likuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah

dibanding kreditor atau pemegang obligasi. Artinya, setelah semua aset

perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para

kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru

dibagikan kepada para pemegang saham.

4. Saham Di-delist dari Bursa (Delisting)

Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham

perusahaan dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek atau di-delist. Suatu

saham perusahaan di-delist dari Bursa umumnya karena kinerja yang

buruk. Saham yang telah di-delist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di

Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar Bursa dengan

konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual

biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya.

5. Saham Di-Suspend

Risiko lain yang juga mengganggu para pemodal untuk melakukan

aktivitasnya, yaitu jika suatu saham di-suspend alias dihentikan

perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek. Dengan demikian, pemodal

tidak dapat menjual sahamnya hingga suspend dicabut.

Selain risiko di atas, Tandelilin (2001) dalam Haryanto (2007),

menyatakan bahwa beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya

risiko suatu investasi antara lain:

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

1. Risiko suku bunga

Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu

investasi. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, dan

sebaliknya. Alasannya, jika suku bunga naik maka return investasi yang

terkait dengan suku bunga (misal deposito) juga akan naik. Akibatnya

minat investor akan berpindah dari saham ke doposito.

2. Risiko pasar

Fluktuasi pasar secara keseluruhan dapat mempengaruhi variabilitas

return suatu investasi. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh

berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Perubahan pasar

dipengaruhi oleh faktor seperti resesi ekonomi, kerusuhan, atau

perubahan politik (pemilu).

3. Risiko inflasi

Inflasi yang meningkat akan mengurangi daya beli rupiah yang

diinvestasikan. Jika inflasi meningkat, investor biasanya menuntut

tambahan premium inflasi untuk mengkompensasikan penurunan daya

beli yang dialaminya.

4. Risiko bisnis

Risiko bisnis adalah risiko dalam menjalankan bisnis suatu jenis industri.

Misal, perusahaan pakaian jadi akan dipengaruhi oleh karakteristik

industri tekstil.

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

5. Risiko finansial

Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan

utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi utang yang

digunakan perusahaan, semakin besar juga risiko finansial yang dihadapi

perusahaan tersebut.

6. Risiko likuiditas

Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan

perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin likuid suatu

sekuritas, semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.

7. Risiko nilai tukar mata uang

Risiko nilai tukar mata uang berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata

uang domestik terhadap mata uang asing. Istilahnya currency risk atau

exchange rate risk.

8. Risiko negara

Risiko ini sering disebut risiko politik, karena sangat berkaitan dengan

kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di

luar negeri, stabilitas politik dan ekonomi negara bersangkutan sangat

penting diperhatikan untuk menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.

Sedangkan dalam manajemen investasi modern, pembagian risiko

total investasi dibagi menjadi 2, yaitu (Haryanto, 2007):

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

1. Risiko sistematis (risiko pasar)

Merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar

secara keseluruhan. Jadi, perubahan pasar akan sangat mempengaruhi

variabilitas return suatu investasi (kondisi makro).

2. Risiko tidak sistematis (risiko perusahaan)

Merupakan risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara

keseluruhan. Jadi, lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan

emiten. Dalam manajemen portofolio disebutkan bahwa risiko

perusahaan dapat diminimalkan dengan melakukan diversifikasi investasi

pada sekian banyak jenis sekuritas.

2.3. Nilai Tukar Rupiah

Uang masing-masing negara memiliki harga yang diukur oleh uang

negara-negara lain disebut nilai tukar (Lindert dan Kindleberger, 1990).

Sedangkan menurut Amalia (2007), kurs adalah perbandingan nilai atau

harga antara mata uang suatu negara dengan negara lain. Salvatore (1997)

mendefinisikan nilai tukar atau kurs sebagai harga mata uang luar negeri

dalam satuan harga mata uang domestik. Nilai tukar mata uang merupakan

perbandingan nilai dua mata uang yang berbeda atau dikenal dengan kurs

(Halwani, 2005). Nilai tukar adalah perbandingan nilai atau harga antar dua

mata uang (Nopirin, 2007). Jadi dapat disimpulkan, nilai tukar adalah harga

mata uang suatu negara yang diukur dengan mata uang negara lain.

Pertukaran valuta asing adalah suatu kegiatan memperdagangkan

mata uang dari negara-negara yang berbeda. Mata uang-mata uang tersebut

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

mengambil bentuk sebagai uang di dalam suatu negara. Sebagian besar dari

harta yang diperdagangkan di pasar valuta asing adalah giro di bank-bank

utama, yang diperdagangkan antarbank sendiri. Sementara sebagian lainnya

merupakan bagian kecil saja yang terdiri dari uang logam dan uang kertas

biasa (Lindert dan Kindleberger, 1990).

Ada dua mekanisme penetapan nilai tukar yaitu mekanisme pasar

dan penetapan pemerintah. Jika nilai tukar mata uang suatu negara

ditetapkan berdasarkan mekanisme pasar, maka negara tersebut menganut

sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate). Apabila ditetapkan

oleh pemerintah maka negara tersebut menganut nilai tukar tetap (fixed

exchange rate). Tetapi ada juga negara yang menganut nilai tukar

mengambang terkendali yaitu membiarkan nilai tukar mata uangnya

berdasarkan mekanisme pasar tetapi jika pergerakan nilai tukarnya tidak

terkendali maka pemerintah melakukan intervensi.

1. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Exchange Rate)

Dalam sistem nilai tukar tetap, kurs ditetapkan berdasarkan keputusan

pemerintah. Kelebihan sistem ini adalah adanya kepastian nilai tukar

yang dapat meningkatkan ekspektasi. Kelemahannya adalah nilai tukar

tidak menggambarkan tingkat kelangkaan yang sebenarnya. Bisa terjadi

apabila nilai tukar yang ditetapkan pemerintah terdahulu terlalu tinggi

dibandingkan dengan kurs pasar (overvalued). Atau sebaliknya, nilai

tukar yang ditetapkan pemerintah terlalu rendah dibandingkan dengan

kurs pasar (undervalued). Suatu negara dikatakan menganut nilai kurs

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

tetap apabila mematok mata uangnya pada suatu nilai kurs konstan dan

ditetapkan di muka, kemudian mengambil segala tindakan untuk menjaga

agar kursnya tidak berubah (Samuelson, 1996).

Sistem kurs tetap tidak menjamin keseimbangan permintaan dan

penawaran mata uang asing dicapai pada kurs yang berbeda. Dengan

demikian, kurs yang ditetapkan biasanya permintaan dan penawaran

pada keadaan tidak seimbang.

2. Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas (Free Floating Exchange Rate)

Pada sistem nilai tukar mengambang, harga mata uang ditentukan oleh

mekanisme pasar (interaksi antara permintaan dan penawaran). Bila

pertumbuhan permintaan lebih cepat dari penawaran maka mata uang

tersebut akan semakin mahal. Kelebihan sistem nilai tukar mengambang

yaitu pemerintah tidak perlu campur tangan dalam penentuan nilai tukar.

Tetapi nilai tukar mengambang mempunyai kelemahan, bagi mata uang

yang lemah yaitu fluktuasi nilai tukar dapat menurunkan ekspektasi.

3. Sistem Nilai Tukar Mengambang terkendali (Managed Floating

Exchange Rate)

Sistem nilai tukar mengambang terkendali adalah sistem kurs di mana

suatu negara melalui bank sentral melakukan intervensi untuk

menstabilkan dan kursnya tetap pada suatu tingkat tertentu. Dalam sistem

ini, bank sentral ikut dalam jual beli valuta asing yang bertujuan

menstabilkan kurs. Apabila nilai valuta dipandang rendah maka bank

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

sentral akan membeli valuta, tetapi jika harga valuta terlalu tinggi maka

bank sentral akan menjual valuta.

Pada saat suatu perusahaan atau suatu negara yang terlibat dalam

transaksi perdagangan internasional, maka kebutuhan akan mata uang asing

akan mengalami peningkatan. Peningkatan kebutuhan tersebut adalah

bergerak seiring dengan naiknya transaksi perdagangan ekspor dan impor.

Persetujuan penggunaan uang yang dipakai adalah kebanyakan berasal dari

mata uang asing seperti dollar Amerika Serikat. Dipergunakannya mata

uang dollar sebagai alat ukur dalam pembayaran adalah berdasarkan pada

berbagai analisa, seperti (Fahmi, 2009):

1. Faktor kestabilan dollar dibandingkan dengan berbagai mata uang

lainnya di seluruh dunia.

2. Faktor telah sering dipakainya mata uang dollar selama ini sebagai alat

pembayaran setiap transaksi perdagangan internasional.

Kedua faktor tersebut telah menempatkan dollar Amerika Serikat

sebagai mata uang yang memiliki pengaruh besar dalam penggunaan

transaksi internasional. Namun, perubahan nilai tukar rupiah terhadap US

dollar bukan tidak mengalami ketidakstabilan. Naik turunnya nilai tukar

mata uang atau valuta asing bisa terjadi dengan berbagai cara, yakni bisa

dengan cara resmi oleh pemerintah atau bisa juga karena tarik menariknya

kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran di dalam pasar, dan lazimnya

perubahan nilai tukar mata uang tersebut bisa terjadi karena empat hal yaitu

(Sasono, 2003 dalam Purwanto, 2009):

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

1. Depresiasi (Depreciation)

Adalah penurunan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata

uang asing lainnya, yang terjadi karena tarik-menariknya kekuatan-

kekuatan supply dan demand di dalam pasar (Market Mechanism).

2. Appresiasi (Appreciation)

Adalah peningkatan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata

uang asing lainnya, yang terjadi karena tarik-menariknya kekuatan-

kekuatan supply dan demand di dalam pasar (Market Mechanism).

3. Devaluasi (Devaluation)

Adalah penurunan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata

uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu

negara.

4. Revaluasi (Revaluation)

Adalah peningkatan harga mata uang nasional terhadap berbagai mata

uang asing lainnya yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu

negara.

Tujuan dasar pertukaran mata uang asing adalah untuk memberikan

informasi yang secara umum sesuai dengan pengaruh ekonomi yang

diharapkan dari suatu perubahan nilai dalam arus kas dan ekuitas

perusahaan. Ini berarti pertukaran mata uang asing berpengaruh pada nilai

perusahaan yang bisa diukur melalui arus kas dan return saham perusahaan

(Suciwati dan Machfoedz, 2002). Tingkat seberapa besar perusahaan

dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar disebut dengan eksposur nilai tukar.

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

Eksposur (exposure) nilai tukar itu sendiri diklasifikasikan menjadi tiga tipe,

yaitu (Saudagaran, 2000 dalam Suciwati dan Machfoedz, 2002):

1. Eksposur translasi, yaitu penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva

perusahaan yang dikonsolidasikan yang nilainya bisa berubah karena

pengaruh nilai tukar.

2. Eksposur transaksi, yaitu risiko yang berhubungan dengan sensitifitas

perjanjian satuan arus kas perusahaan dalam mata uang asing, untuk

tingkat perubahan nilai tukar yang diukur dengan mata uang perusahaan

domestik.

3. Eksposur ekonomi, yaitu penilaian kinerja perusahaan di masa

mendatang karena pengaruh fluktuasi nilai tukar.

2.4. Tingkat Inflasi

Salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan yang sering

dijumpai dihampir semua negara di dunia adalah inflasi. Definisi singkat

dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaikkan secara

umum dan terus menerus (Boediono, 1985). .Inflasi juga dapat didefinisikan

sebagai suatu proses kenaikkan harga-harga yang berlaku dalam suatu

perekonomian (Sukirno, 1997). Inflasi adalah ciri yang pada umumnya

dirasakan dan ditandai dengan adanya suasana harga barang yang tinggi

secara mayoritas, di mana seolah-olah kita kehilangan keseimbangan antara

daya beli dibandingkan dengan pendapatan sampai pada periode tertentu,

biasanya dirasakan masyarakat secara keseluruhan (Amalia, 2007). Inflasi

adalah kenaikkan secara terus menerus dalam rata-rata tingkat harga

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

(McEachern, 2000). Sedangkan Nopirin (2007) mengemukakan bahwa

inflasi merupakan proses kenaikkan harga barang-barang secara umum yang

berlaku terus menerus. Ini tidak berarti bahwa harga berbagai macam barang

itu naik dengan prosentase yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikkan

harga umum barang secara terus menerus selama periode tertentu.

Kenaikkan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan prosentase yang

cukup besar) bukan merupakan inflasi (Nopirin, 2007). Jadi, inflasi yang

dimaksud adalah kenaikkan harga-harga secara umum yang terjadi secara

terus-menerus.

Tingkat inflasi (prosentase pertambahan kenaikkan harga) berbeda

dari satu periode ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke

negara lain. Apabila Indonesia mengalami inflasi lebih tinggi dari Amerika

dan nilai kursnya tidak berubah, hal ini menyebabkan harga ekspor barang

dan jasa Indonesia menjadi lebih mahal dan tidak mampu berkompetisi

dengan barang dan jasa dari luar negeri. Ekspor Indonesia akan menurun

sedang impor dari negara lain meningkat. Dampaknya, rupiah akan

mengalami tekanan dan terdepresiasi atau US$ akan mengalami apresiasi

terhadap rupiah (Wibowo dan Amir, 2005).

Masalah kenaikkan harga-harga yang berlaku diakibatkan oleh

banyak faktor. Di negara-negara industri pada umumnya inflasi bersumber

dari salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut (Sukirno, 1997):

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-

perusahaan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.

Keinginan untuk mendapatkan barang yang mereka butuhkan akan

mendorong para konsumen meminta barang itu pada harga yang lebih

tinggi. Sebaliknya, para pengusaha akan mencoba menahan barangnya

dan hanya menjual kepada pembeli-pembeli yang bersedia membayar

pada harga yang lebih tinggi. Kedua-dua kecenderungan ini akan

menyebabkan kenaikkan harga-harga.

2. Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.

Apabila para pengusaha mulai menghadapi kesukaran dalam mencari

tambahan pekerja untuk menambah produksinya, pekerja-pekerja yang

ada akan terdorong untuk menuntut kenaikkan upah. Apabila tuntutan

kenaikkan upah berlaku secara meluas, akan terjadi kenaikkan biaya

produksi dari berbagai barang dan jasa yang dihasilkan dalam

perekonomian. Kenaikkan biaya produksi tersebut akan mendorong

perusahaan-perusahaan menaikkan harga-harga barang mereka.

Kedua masalah tersebut biasanya berlaku apabila perekonomian

sudah mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Dengan kata lain,

di dalam perekonomian yang sudah sangat maju, masalah inflasi sangat erat

kaitannya dengan tingkat penggunaan tenaga kerja.

Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak

mendapatkan perhatian para pemikir ekonomi. Pada asasnya, inflasi

merupakan gejala ekonomi yang berupa naiknya tingkat harga. Didasarkan

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

kepada sumber penyebabnya, inflasi dapat digolong-golongkan sebagai

berikut (Reksoprayitno, 2000):

1. Inflasi Permintaan

Inflasi permintaan atau lebih dikenal dengan sebutan demand-pull

inflation. Seperti tersirat dalam namanya, inflasi permintaan timbul

sebagai akibat dari meningkatnya permintaan agregatif.

2. Inflasi Penawaran

Inflasi penawaran yang lebih populer dengan sebutan cost-push inflation

merupakan inflasi yang timbul sebagai akibat berkurangnya penawaran

agregatif.

3. Inflasi Campuran

Inflasi campuran atau mixed inflation adalah inflasi yang unsur

penyebabnya berupa campuran antara demand-pull dan cost-push, yang

secara harfiah dapat kita terjemahkan sebagai tarikan permintaan dan

dorongan biaya.

Sekalipun sering terjadi, yang pertama-tama menimbulkan terjadinya

inflasi adalah murni tarikan permintaan atau murni dorongan biaya,

namun dapat terjadi setelah gejala inflasi mulai terasa sekali dampaknya

terhadap perekonomian, unsur penyebab timbulnya inflasi macam yang

lainnya mulai ikut bergabung bersama-sama memperhebat laju inflasi.

2.5. Tingkat Suku Bunga

Yang dimaksud dengan tingkat suku bunga adalah prosentase dari

pokok pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

pinjaman sebagai imbalan jasa yang dilakukan dalam suatu periode tertentu

yang telah disepakati kedua belah pihak (Makaryanawati, 2009). Suku

bunga menurut Tajul Khalwaty (2000) dalam Oktavia (undated) merupakan

instrumen konvensional untuk mengendalikan atau menekan laju

pertumbuhan tingkat inflasi.

Suku bunga efektif untuk memperkuat nilai tukar apabila tidak

terdapat faktor-faktor non-ekonomi lain yang mengganggu. Sebaliknya,

peningkatan suku bunga tidak efektif untuk memperkuat nilai tukar apabila

terdapat faktor-faktor non-ekonomi yang mengganggu, seperti berbagai

rumor negatif, pengerahan masa, dan kerusuhan sosial (Arifin, 1998).

Seperti halnya di pasar-pasar aset lainnya, para pelaku pasar dalam

pasar valuta asing mendasarkan permintaan terhadap simpanan dalam valuta

asing pada perkiraan imbalan aset (mata uang) yang bersangkutan. Untuk

membandingkan perkiraan imbalan dari sejumlah pilihan mata uang, mereka

memerlukan dua jenis informasi. Pertama, mereka perlu tahu perubahan

nilai kemungkinan perubahan kurs sehingga peluang imbalan dari masing-

masing devisa dapat dibandingkan.

Jenis informasi pertama untuk memperkirakan imbalan suatu

devisa adalah suku bunga (interest rate) devisa tersebut, yakni jumlah sewa

atau imbalan yang diterima seseorang atas kesediaannya meminjamkan

sejumlah devisa selama satu tahun (Krugman dan Obstfeld, 1999). Suku

bunga dollar sebesar 0,10 (dibaca: 10% setahun) artinya akan membuat

seseorang meminjamkan $1 akan menerima seluruh uangnya sebesar $1,10

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

di akhir tahun; $1 adalah uang pokok orang itu, dan 10 sen adalah

bunganya. Bila dilihat dari sisi transaksi yang lain, suku bunga dollar itu

juga merupakan jumlah yang harus dibayarkan untuk meminjam (tarif sewa)

$1 selama setahun.

Suku bunga memainkan peranan penting dalam pasar valuta asing

mengingat simpanan-simpanan berjumlah besar yang diperdagangkan di

pasar itu menghasilkan bunga, masing-masing tingkat bunganya berlainan

sesuai dengan mata uang yang menjadi satuannya.

Interest Rate Parity Theory (IRP) adalah salah satu teori yang

paling dikenal dalam keuangan internasional yang menerangkan bagaimana

hubungan antara bursa valas (forex market) dan pasar uang internasional

(international money market). Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan

tingkat bunga pada international money market akan cenderung sama

dengan forward rate premium ataupun discount. Dengan kata lain,

berdasarkan teori IRP akan dapat ditentukan berapa perubahan kurs forward

atau forward rate dibandingkan dengan spot rate bila terdapat perbedaan

tingkat bunga antara home country dan foreign country. Dengan demikian,

seorang pemilik dana akan dapat menentukan dalam mata uang apa dananya

akan diinvestasikan, yaitu dengan membandingkan besarnya perbedaan

tingkat bunga antara dua negara (home dan foreign country) dengan

perbedaan antara FR dan SR yang ditentukan oleh forward rate premium

atau discount.

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

Secara teoritis seorang investor akan menginvestasikan atau

mendepositokan dana dalam valas apabila rate of return luar negeri sama

minimal atau lebih tinggi dari pada tingkat bunga dalam negeri atau home

country interest. Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas

return suatu investasi. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan

turun, dan sebaliknya.

Tingkat suku bunga diukur dengan menggunakan suku bunga yang

ditentukan oleh Bank Indonesia selaku penguasa moneter melalui Sertifikasi

Bank Indonesia (SBI). Besar kecilnya suku bunga sangat tergantung dari

kondisi makro yang berkembang di Indonesia. Peningkatan suku bunga

diduga mempunyai korelasi dengan naiknya volume penjualan saham.

Tingkat suku bunga yang ideal jika besarnya berada di bawah kisaran angka

10. Hal ini berarti tingkat keuntungan yang diharapkan dari adanya investasi

yang akan menurun dengan cepat jika tingkat bunga meningkat, sehingga

bagi para pelaku ekonomi, semakin rendah tingkat suku bunga adalah

semakin baik (Haryanto, 2007).

Tingkat suku bunga mengirim isyarat harga kepada peminjam,

pemberi pinjaman, penabung, dan investor. Jika tingkat bunga naik maka

lebih besar volume tabungan dan merangsang peminjam dana. Sebaliknya,

jika tingkat bunga menurun, cenderung menurunkan aliran tabungan dan

akibatnya mengurangi kegiatan pemberian pinjaman. Sedangkan apabila

tingkat bunga yang tinggi cenderung mengurangi volume peminjaman dan

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

investasi modal. Tingkat bunga yang rendah merangsang peminjaman dan

pengeluaran investasi (Darmawi, 2006).

Tingkat suku bunga bank merupakan salah satu indikator moneter

yang mempunyai dampak dalam berbagai kegiatan perekonomian, seperti

(Darmawi, 2006):

1. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan melakukan investasi

yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.

2. Tingkat suku bunga juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan

pemilik modal, apakah ia akan berinvestasi pada real asset ataukah pada

financial asset.

3. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi kelangsungan usaha pihak bank

dan lembaga keuangan lainnya.

4. Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi volume uang beredar.

2.6. Kerangka Pemikiran

Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang

berkembang, yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi

makroekonomi secara umum. Krisis ekonomi yang dimulai tahun 1998

merupakan awal runtuhnya pilar-pilar perekonomian nasional Indonesia.

Salah satunya yaitu harga-harga saham menurun secara tajam sehingga

mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan bagi investor.

Investasi pada saham memiliki beberapa risiko, Tandelilin (2001)

dalam Haryanto (2007) menyatakan bahwa beberapa sumber risiko yang

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi adalah risiko suku bunga,

risiko inflasi, dan risiko nilai tukar mata uang.

Menurut Samsul (2006), perubahan satu variabel makro ekonomi

memiliki dampak yang berbeda terhadap setiap jenis saham, yaitu suatu

saham dapat terkena dampak positif sedangkan saham yang lainnya terkena

dampak negatif. Kenaikan kurs US dollar yang tajam terhadap rupiah akan

berdampak negatif terhadap emiten yang memiliki utang dalam dollar

sementara produk emiten tersebut dijual secara lokal. Sementara itu, emiten

yang berorientasi ekspor akan menerima dampak positif dari kenaikan kurs

US dollar tersebut.

Samsul (2006) juga menyatakan bahwa tingkat inflasi dapat

berpengaruh negatif maupun positif tergantung pada derajat inflasi itu

sendiri. Inflasi yang berlebihan dapat merugikan perekonomian secara

keseluruhan, yaitu dapat membuat banyak perusahaan mengalami

kebangkrutan. Jadi, inflasi yang tinggi akan menjatuhkan harga saham di

pasar, sedangkan inflasi yang sangat rendah akan berakibat pertumbuhan

ekonomi menjadi sangat lamban, dan pada akhirnya harga saham juga

bergerak dengan lamban. Inflasi yang meningkat akan mengurangi daya beli

rupiah yang diinvestasikan. Jika inflasi meningkat, investor biasanya

menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasikan penurunan

daya beli yang dialaminya (Haryanto, 2007).

Pergerakan nilai tukar dan inflasi yang diikuti oleh pergerakan suku

bunga sebagai pengendali permintaan dan penawaran uang beredar maupun

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

sebagai pengontrol inflasi, maka suku bunga dapat digunakan sebagai alat

mediasi nilai tukar dan inflasi untuk melihat dampaknya terhadap harga

saham. Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu

investasi. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, dan

sebaliknya. Alasannya, jika suku bunga naik maka return investasi yang

terkait dengan suku bunga (misal deposito) juga akan naik. Akibatnya minat

investor akan berpindah dari saham ke deposito (Haryanto, 2007). Dengan

kata lain, apabila tingkat suku bunga tinggi, maka para investor akan lebih

tertarik untuk menyimpan uang mereka di bank, dan sebaliknya jika tingkat

suku bunga rendah, maka para investor akan lebih memilih berinvestasi di

saham (Makaryanawati, 2009).

Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan dalam kerangka

pemikiran teoritis yang dapat dilihat pada gambar 2.1. sebagai berikut:

H2 H3 H4

H1

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Tingkat Inflasi Tingkat Suku Bunga Nilai Tukar Rupiah

Return Saham

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modalrepository.ump.ac.id/301/3/DOFA BAB II.pdfPasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan

2.7. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut, yaitu:

H1 = Nilai tukar rupiah, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham

perusahaan sektor properti, real estate, dan konstruksi yang

terdaftar di BEI.

H2 = Nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

return saham perusahaan sektor properti, real estate, dan konstruksi

yang terdaftar di BEI.

H3 = Tingkat inflasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

return saham perusahaan sektor properti, real estate, dan konstruksi

yang terdaftar di BEI.

H4 = Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

return saham perusahaan sektor properti, real estate, dan konstruksi

yang terdaftar di BEI.

Analisis Pengaruh Nilai..., Dofa Januar Putri, F. Ekonomi UMP, 2011