Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Penegrtian Sistem penentuan sebuan keputusan
2.1.2 Sistem penentuan sebuan keputusan
Sistem penentuan sebuan keputusan dapat didefinisikan menurut Firdaus,
dkk, (20I6:44I) sebagai sebuah sistem yang diartikan untuk membantu
mendukung para penentu keputusan manajerial dalam kondisi keputusan bukan
tersusun. SPK dapat diartikan untuk menjadikan sistem penentuan sebuan
keputusan bagi para pemimpin atau penentu keputusan dalam memperluas
kompetensi mereka, namun bukan untuk menggantikan perhitungan yang
dikerjakan sebelumnya. Lain halnya melalui sistem penentuan sebuan keputusan
disesuaikan sebagai keputusan yang memerlukan sebuah perhitungan keputusan
bukan didukung oleh perhitungan algoritma. Sedangkan Kusiri dalam Sanyoto,
dkk, (20I7:I68) Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem berupa
inhalamanasi yang menyediakan pemodelan, penentuan keputusan dan rekayasa
data”. Sistem juga digunakan membantu penentuan keputusan dalam kondisi yang
tersusun dan dalam kondisi bukan tersusun, dimana sistem tersebut bukan
seorang pun melalui real dapat menentukan keputusan yang seakannya dibuat.
Sistem penentuan sebuan keputusan adalah sebuah aplikasi yang mmbantu
keputusan dalam teknik penentuan keputusan melalui beberapa kriteria
berdasarkan dari alternatif yang didapat dari hasil pengolaan data seperti
perhitungan anatara kriteria dan alternatif dan rancangan model. Adapun langkah
penentuan keputusan Simon dalam Fazliani, dkk, 20I7:I7I), tahap–tahap yang
akan dilalui dalam teknik penentuan keputusan sebagai berikut:
1. Tahap pemahaman (Inteligence Phace) tahap ini adalah teknik penteknikin
dan ke ruang lingkup masalah dalam teknik pengenalan. Data input dapat
didapat, diteknik dan diuji dalam rangka memperoleh masalah.
2. Tahap perancangan (Design Phace) tahap ini adalah teknik perancangan serta
pelacakan beberapa alternatif melalui tindakan/solusi dari per kriteria yang
diambil.
3. Tahap pemilihan (Choice Phace) tahap ini dikerjakan supaya pnentuan
terhadap berbagai kriteria agar dapat menentukan alternatif yang menjadi
solusi pada tahap ini dalam menentukan banyak kriteria berdasarkan capai
yang akan dituju.
4. Tahap impkomponentasi (Implementation Phace) tahap ini mengerjakan
pengimplementasikan berupa sebuah perancangan aplikasi yang sudah
dirancang mengerjakan perhitungan alternatif yang sudah disesuaikan pada
tahap penentuan ini.
2.I.2 Sistem
Kata sistem berasal dari kata System yang berasall dari bahasa Yunani
yang artinya “kesatuan”, sebuah kesatuan yang saling berhubungan dan saling
berintraksi dalam mencapai usaha melalui tujuan tertentu. Sistem menurut
(Jogiyanto, dalam Susanti, 20I6:92) adalah sistem dari prosedur yang lebih
mengutamakan urutan-urutan operasi. Sebuah peraturaan adalah sebuah susunan
yang tepat dari letak sebuah instruksi yang bahwa apa (what) yang akan
dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan
bagaimana (how) mengerjakannya. “Sistem ialah kelompok dari komponen-
komponen yang saling berhubungan untuk tujuan tertentu.
Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sebuah kesatuan
yang terruang dari langkah yang berkaitan dan saling berhubungan untuk tujuan
tertentu.
2.I.3 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Pada dasarnya penanggulangan yang dikerjakan oleh pemerintah sudah
cukup efektif dalam memberantas kemiskinan melalui pembangunan sumber daya
manusia dimulai melalui pemberdayaanmelalui membantu penduduk miskin
untuk makin sadar terhadap ekonomi dalam melihat potensi diri sendiri. Tahap
selanjutnya adalah menambah ilmu keterampilan dan pengetahuan masyarakat
serta membantu kebutuhan hidup sederhana dapat dituju melalui teknik
merangkap giman memberikan peluang untuk masyarakat miskin untuk
menambah penghasilan. Adapun beberapa program pemerintah adalah: (Murbeng,
dkk, 203I)
a. Penambahan Pengetahuan Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil (P4K)
b. Pertumbuhan Kawasan Terpadu (PKT)
c. Inpres Desa Tertinggal (IDT)
d. Program Peertumbuhan Kecamatan (PPK).
e. Program Perancangan Prasarana Pembantu Desa Tertinggal (P3DT)
f. Program Perencanaan Kemiskinan di Perdesaan (P2KP).
2.I.4 Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
Metode AHP (Analytic Hierarchy Process) dapat membantu
merampungkan kendala banyak kriteria yang berupa himpunan berruang sebuah
hirarki. Kendala dalam himpunan dapat didifenisikan sebagai kriteria dari sebuah
kendala yang terdiri dari banyak kriteria, bagan kendala yang belum pasti, dari
pendapat penentu keputusan, penentu keputusan bisa lebih dari satu masyarkat,
serta kebukanjelasan data yang ada.
Menurut Saaty dalam Firdaus, dkk, (20I6:44I), hirarki diartikan untuk
sebuah perhitungan dari sebuah kedala dalam himpunan sebuah bagan terdapat
ada bebrapa tingkatan darimana tingkatan pertama adalah tujuan, yang d2kuti
tingkatan keadaan, kriteria, langkah kriteria, dan selanjutnaya ke bawah hingga
tingkatan ujung dari alternatif. Melalui hirarki, sebuah kendala dalam himpunan
dapat dijelaskan berdasarkan kelompok kemudian disusun menjadi sebuah ruang
hirarki sehingga masalah yang tampak lebih terusun dan teratur.
2.1.4.1 Prinsip Kerja AHP
Prinsip kerja AHP adalah sebuah teknik kendala himpunan melalui bukan
tersusun, cara, dan dinamik menjadi langkah-langkahnya, serta menyusun dalam
sebuah hierarki. Setelah itu susun kepentingan setiap komponen diberi nilai
melalui efektif tentang pentingnya atribut tersebut nilai atribut lain. Dari
pengambilan data tersebut kemudian dikerjakan perhitungan untuk menentukan
atribut yang memiliki keutamaan yang paling atas dan berpengaruh melalui hasil
pada aplikasi tersebut. Terdapat tiga prinsip AHP dalam memecahkan persoalan,
yaitu prinsip menata hirarki, prinsip menyeleksi pengutaman, dan prinsip hasil
konsentesni.
2.1.5 Software Yang Digunakan
2.1.5.1 XAMPP
Menurut Wardana dalam Handayani, dkk, (20I8:73) dalam jurnalnya
menjelaskan bahwa XAMPP ialah software (software) yang terdapat komponen
tentang database MySQL, Web Server Apache, , dan PHP interpreter.
XAMPP adalah software yang banyak digunakan oleh operating system
(OS), dan kombinasi dari beberapa aplikasi. Xampp adalah pergertian dari
hurufnya setiap yaitu:
X : Aplikasi ini dibanyak digunakan di operating system.
A : Apache, ialah program server sebuah web berdasarkan coding PHP yang
d2nputkan programer.
M : MySql, adalah program sebuah server yang menyimpan sebuah data dan
diolah menjadi database.
P : PHP, adalah aplikasi web, dimana pengguna dapat memakai aplikasi untuk
merancang sistem inhalamanasi, sistem penentuan sebuan keputusan dan lain-
lain.
P : Perl, yaitu adalah aplikasi yang dapat digunakan segala kebutuhan.
Gambar 2.I Tampilan XAMPP
2.1.5.2 Apache
Apache adalah program aplikasi web dapat menampilakn jendela web pada
user dari coding PHP d2nputkan oleh programmer atau pengguna. Apache
merupakan sebuah server web yang bertanggungjawab melalui HTTP dan logging
data melalui keseluruhan (kegunaan dasarnya). (Andriyani, Gea, 20I6:I65)
Lain halnya, Apache didifenisikan dalam sebuah web server melalui jalan,
modul, mengikuti HTTP (Standar Prtotokol), dan sangat banyak diminati. Hasil
dari keterangam ini bisa digunakan untuk total user yang bisa melebihi jauh dari
para pesaingnya.
Gambar 2.2 Tampilan Apache
2.1.5.3 PHP
PHP menurut (Harison, Syarif, 20I6:42) adalah suatu aplikasi yang bekerja
dalam sebuah serverside. PHP dirancang oleh seorang unix dan Perl melalui nama
Rasmus Lerdoft. Script PHP adalah aplikasi dapat bekerja melalui serverside.
PHP dapat mengerjakan sesuai melaluig keinginan programer tanpa terkecuali.
2.1.5.4 PHP Myadmin
PHP Myadmin menurut Barri, dkk, (20I5:25) adalah software dibuat
aplikasi PHP dipakai agar dapat membantu melacak solusi kendala yang dialami
MySQL melalui WWW (World Wide Web). Adapun PhpMyAdmin yang dipakai
untuk macam-macam operasi MySQL, anatara lain (mengerjakan database, tabel,
atribut, intraksi, halaman utama, user), dan lain-lain). Pada intinya mengerjakan
database menggunkan MySQL dapat dikerjakan melalui menginput setiap
rangkaian perintah tertentu. Jika pengguna akan mengerjakan database, isi
ruangan perintah melalui sesuai database. Masalah ini sangat mempersulit untuk
pengguna yang bukan ingat dan mengisi petunjuknya dari setiap rangkaiannya.
Banyak saat ini software dapat digunakan mengerjakan database kedalam ruang
MySQL, contohnya ialah phpMyAdmin. Phpmyadmin dapat digunakan untuk
merancang sebuah basis data, mengisi data, mengerjakan tabel, dan yang lain.
Gambar 2.3 Tampilan Php MyAdmin
2.1.5.5 MySQL
Menurut Nugroho dalam Destiningrum dan Adrian, 20I7:33) MySQL
(adalah: “Sebuah aplikasi database hubungan menejemen basis data yang
bertanggungjawab melalui efektift dan efesien dipakai. MySQL adalah akses basis
data terbentuk dari network, maka dapat dipakai untuk program banyak pengguna
(multi user).
2.1.6 UML (Unified Modeling Language)
Unified Modeling Language (UML) adalah ukuran dalam model
perancangan software melalui dirancang memakai OOP (object oriented
programin) . (Shalahuddin dan Rosa, dalam Winda dan Umi, 20I6:3I).
2.1.6.1 Class Diagram
Class Diagram adalah membuat susunan suatu apliaksi sistem dari sudut,
arti ruang yang dirancang agar dapat menjadi sebuah aplikasi. Ruang memiliki
file untuk sebuah objek (Shalahuddin dan Rosa, dalam Winda dan Umi, 20I6:3I).
Tabel 2.I Simbol-simbol Class Diagram
Simbol Deskripsi
Ruang
Nama_ruang
+Atribut()
+Atribut()
Ruang sistem struktur
interface
Rancangan antarmuka melalui OOP (object
oriented programin)
Asosiasi
Hubungan antarruang arti umum, garis lurus
disertai melalui banyak garis.
Assosiasi berarah
Hubungan antarruang melalui arti ruang yang
satu digunakan oleh ruang yang lain, garis lurus
disertai melalui banyak garis..
Generalisasi
Hubungan antarruang melalui arti garis khusu
Kebergantungan/depedency
Hubungan antarruang melalui arti
ketergantungan antarruang.
Agregasi/agreegation Hubungan antarruang melalui arti semua-
langkah (whole part)
Nama_interface
2.1.6.2 Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah sebuah hubunga antara satu pengguna atau
lebih pengguna melalui aplikasi yang dirancang (Rosa dan Shalahuddin, dalam
Winda dan Umi, 20I6:32).
Tabel 2.2 Simbol-simbol Use Case Diagram
Simbol Deskripsi
Use Case
Fungsi aplikasi sebagai ruang yang saling
bergantian pesan antar aktor dengan aktor lain.
Aktor
pengguna, pengguna/aktor ialah manusia.
Asosiasi
Hubungan pengguna dengan use case yang
berhubungan.
Ekstensi
«extends»
Hubungan use case menambahkan ke sistem
berdiri sendiri.
Generalisasi
Hubungan garis lurus khusus antara
generalisasi dua garis lurus
Menggunakan /include / use
case
<<include>>
«uses»
Hubungan use case menambahkan ke sistem
berdiri sendiri tapi sebagai ketentuan berjalan
nama use case
nama aktor
2.1.6.3 Act4ity Diagram
Act4ity Diagram membuat alur jalan dari suatu aplikasi atau teknik yang
ada pada software (Shalahuddin dan Rosa, dalam Winda dan Umi, 20I6:32).
Tabel 2.3 Simbol-simbol Act4ity Diagram
Simbol Deskripsi
Data awal
Status awal kerja aplikasi dalam bentuk
diagram kerja.
Akt4itas
aktivitas
Kerja yang dikerjakan aplikasi, dimulai
dengan kata kerja.
Percabangan
Percabangan dari satu kerja datau lebih.
Pengelompokan
Pengelompokan dimana lebih dari satu
akt4itas digabungkan menjadi satu
Data terakhir
Data awal dikerjakan dengan sebuah data
awal
2.1.6.4 Sequence Diagram
Sequence diagram membuatkerja suatu proyek pada Use Case melalui arti
sebuah proyek dengan pesan. (Shalahuddin dan Rosa, dalam Winda dan Umi,
20I6:32).
Tabel 2.4 Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Deskripsi
Aktor
Atau
Nama aktor
Tanpa waktu aktif
Pengguna melalui sebuah aplikasi inhalamanasi
sebagai data awal nama aktor.
Nama Aktor
Garis hidup/lifeline
Menampakan garis objek hidup.
Objek
Nama objek : nama
kelas
Menampakan garis objek hidup berhubungan
dengan pesan.
Waktu aktif
Menampakan garis objek hidup ruang aktif
adalah sebuah bagian dikerjakan didalamnya.
Pesan tipe create
<<create>>
Menampakan garis objek hidup berbentuk panah
.
Pesan tipe call
1: nama_matode()
Menampakan garis objek hidup lain atau dirinya
sendiri.
Pesan tipe send
1: masukan
Menampakan garis objek hidup objek yang
dikirimi.
Pesan tipe return
1: keluaran
Menampakan garis objek hidup tertentu, arah
panah mengarah yang diterima kembali.
2.1.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram ini adalah ruang hubungan intraksi data-
data, dimana saling berhubungan kesatuan data mempunyai tampilan yang
sesuai. (Iswandy, 20I5:73).
Tabel 2.5 Simbol Entity Relationship Diagram
Simbol Keterangan
Entiti
Atribut
Atribut melalui key (kunci)
Hubungan atau kerja dalam Entity
Relasi satu dan sesuai
Relasi banyak dan sesuai
Urutan dalam ERD:
1. Sesuaikan entiti yang dgunakan.
2. Sesuaikan hubungan dengan entiti
3. Sesuaikan cara dan partisipasi.
4. Sesuaikan file yang digunakan dari entiti.
5. Sesuaikan kunci di antara file
6. Hindari penamaan entiti relasi dan file yang cocok.
Kordinasi hubungan menunjukkan total paling tinggi entiti yang dapat
behubungan dengan entiti pada himpunan entiti yang beda.
1. Satu ke Satu (one to one)
Berarti satu entiti A berhubungan dengan satu entiti B, dan dengan demikian
sebaliknya.
Gambar 2.4 Hubungan One to One
2. Satu ke Banyak (one to many)
Berarti satu entiti A dapat berhubungan dengan lebih banyak entiti B.
Gambar 2.5 Hubungan One to Many
3. Banyak ke Satu (many to one)
Berarti banyak entiti A berhubungan dengan satu entiti.
Gambar 2.6 Hubungan Many to One
4. Banyak ke Banyak (many to many)
Berarti banyak entiti A berhubungan dengan banyak entiti B dan begitu
juga sebaliknya
Gambar 2.7 Hubungan Many to Many
2.1.8 Bagan Alur (Flowchart)
Flowchart adalah susunan langkah akatifitas sebuah kerja rancangan
melalui simbol-simbol tersusun sesuai alur. Bagan alur dipakai untuk membantu
berhubungan dengan dokumen. Bagan alur sistem (system flowchart) adalah
struktur yang menampilkan kerja melalui sistem secara. Struktur ini memberikan
langka-langkah dari peraturan yang ada di sebuah aplikasi serta menyajikan
dikerjakan oleh sistem. (Iswandy, 20I5:73).
Tabel 2.6 Simbol Flowchart
Simbol Nama Fungsi
Apliasi terminal Kinerja aplikasi
Alur garis Rute aplikasi
Teknik penginputan Teknik penginputan data
awal
Teknik Teknik penilaian
denganolah data
Input/output data Masukan/keluaran data,
sistem inhalamanasi
Predefined teknik (sub
program)
Awal sub aplikasi/ teknik
Decision Perbedaan keputusan
sistem
On page connector Relasi antara halaman
satu dengan halaman lain
Off page connector Relasi halaman yang
berbeda
2.2 Tinjuan Penelitian
Setelah itu peneliti mengerjakan telah kepada terhadap penelitian
terdahulu ada beberapa yang memiliki keterkaitan melalui penelitian yang peneliti
lakukan.
1. Skripsi yang berjudul “Analisa SPK Penententuan PTS Jurusan Komputer
Dengan etode AHP Kota Semarang, (Danang dan Nizar, Vol 8 No I April
20I7). Penelitian ini menganalisa tentang calon mahasiswa yang ingin kuliah
di PTS wilayah Semarang dengan memlilih Jurusan Komputer.
2. Skripsi yang berjudul “Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Untuk
Pemilihan Jenis Bibit Unggul Kelapa Sawit”, (Fazliani, dkk, Vol. 2, No. I,
Maret 20I7). Penelitian ini tentang untuk memepermudah petani maupu
perusahaan dalam memperoleh jenis bibit unggul kelapa sawit yang sesuai
melalui rekomendasi yang sesuai.
3. Skripsi yang berjudul “Pemilihan Router Mikrotik Melalui Menggunakan
Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process), (Gustina dan Mutiara, Vol.
IX/No.I/Mei/20I7). Penelitian ini Pemilihan Router Mikrotik melalui
menggunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) agar mendapat
riuter yang berkualitas dan bermerk serta harga yang terjangkau.
4. Skripsi yang berjudul “Sistem penentuan sebuan keputusan Menggunakan
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Memilih Mahasiswa Berprestasi
(Studi Masalah: Un4ersitas Majalengka), (Prasetyo dan Kusumah, Vol. 02, No.
0I, 20I5). Dalam penelitian ini memteknik penentuan keputusan untuk
pemilihan mahasiswa berprestasi.
5. Skripsi yang berjudul “Sistem penentuan sebuan keputusan Penentuan Pegawai
Berkualitas Terbaik Dengan Metode AHP Dan Topsis”, (Firdaus, dkk, ISSN:
2089-98I5, 20I5). Penelitian ini menghasilkan sebuah keputusan yang dapat
memberikan keputusan peagawai terbaik di PT. South Pacific Viscose, kriteria
dengan empat kriteri dengan metode AHP dan TOPSIS.
2.3 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran pada penelitian ini berbentuk dalam ruang sektsa
yang layak aturan penelitian yang saling berintraksni. Kerangka pikir dalam sektsa
ini nnatinya mampu menampilkan isi sebuah penelitian dan identifikasinya.
Kerangka pikir dari penelitian ini seperti yang di tunjukkan pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Kerangka Pemikiran
2.4 Tinjauan Instansi/Perusahaan
2.4.1 Sejarah Kantor Lurah Pantai Burung
Berdasarkan Perintah dari Menteri Dalam Negeri No. 3 tahun I989,
tertanggal 3I februari I989 oleh Bapak orang Nomor Sumatera Utara diresmikan
perlebaran Kota Tanjungbalai dengan diambilnya wilayah Kabupaten Asahan
menjadi wilayah Kota Tanjungbalai.
Melalui resminya perlebaran wilayah, Kota Tanjungbalai menjadi 6
(enam) Kelurahan, yaitu :
Mulai
Perncanaan Analisa
Uji Coba
Perancangan
Penerapan
Selesai
Studi Perancangan Identifikasi Permasalahan
Tujuan Skripsi Pengumpulan Data
Bahasa Pemrograman Menggunakan PHP
dan MYSQL
Penilaian Proposal PNPM-MPd
Metode dengan AHP
Pembanggunan Sistem Pendukung
Keputusan Menggunakan Editor Sublime
Text
Pengujian dilakkukan dengan
Menjalankan program
1. Kelurahan Tanjungbalai Kota I ;
2. Kelurahan Tanjungbalai Kota 2 ;
3. Kelurahan Karya ;
4. Kelurahan Perwira ;
5. Kelurahan Indrasakti ;
6. Kelurahan Pantai Burung.
Kelurahan Pantai Burung adalah salah satu kelurahan di Kecamatan
Tanjungbalai Selatan yang terletak di Lingkungan 4 kelurahan Pantai Burung
kecamatan Tanjungbalai Selatan kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Indonesia.
Luas wilayah Kelurahan Pantai Burung adalah berkisar 0,33 Km2
(33,00Ha) melalui batasnya antara lain:
2.4.2 Visi dan Misi Kantor Lurah Pantai Burung
1. Visi Kantor Lurah Pantai Burung
Adapun Visi dari Kantor Lurah Pantai Burung adalah”. Terwujudnya
Pelayanan Prima, Profesional, Responsif dan Akuntabel”.
Melalui beberapa pengertian sebagai berikut:
1) Pelayanan Prima, mengandung arti memberikan pelayanan yang terbaik
sesuai melalui standar pelayanan yang berlaku, sehingga masyarakat merasa
dihargai, nyaman, dan puas akan pelayanan yang diterima oleh masyarakat.
2) Profesional, mengandung arti aparatur yang melaksanakan pelayanan
mampu menguasai melalui mendalam tugas pokok dan fungsinya serta
berfikir positif melalui menjunjung tinggi etika dan integritas pelayanan.
3) Responsif, mengandung arti memberikan pelayanan sesuai melalui
kebutuhan masyarakat melalui mudah, cepat dan tepat waktu.
4) Akuntabel, mengandung arti memberikan pelayanan sesuai melalui
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Misi Kantor Lurah Pantai Burung
1) Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, Kecamatan Tanjungbalai Selatan
mempunyai Misi sebagai berikut :
2) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur.
4) Mewujudkan pelayanan yang mudah, cepat dan tepat waktu.
2.4.3 Struktur Organisasi Kantor Lurah Pantai Burung
Struktur organisasi yang dimiliki di Kantor Lurah Pantai Burung, adalah
struktur organisasi yang menggambarkan tanggung jawab dan wewenang dalam
perusahaan melalui vertikal, serta mencerminkan langkah-langkah dan tingkat
yang setara. Adapun struktur organisasi di Kantor Lurah Pantai Burung adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.9 Struktur Organisasi Kantor Kelurahan Pantai Burung
2.4.4 Tugas dan Kewenangan Kantor Lurah Pantai Burung
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan pada Kantor
Lurah Pantai Burung, adalah sebagai berikut:
1. Lurah
1) Lurah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh Kepala Daerah melalui Camat serta melaksanakan tugas
pemerintahan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (I), Lurah
mempunyai fungsi:
a. Mengerjakan pelimpahan selangkah kewenangan pemerintahan
kecamatan;
b. Pelayanan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;
c. Pengoordinasian segala kegiatan dalam bidang ekonomi, pembangunan
dan kesejahteraan sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
d. Pengoordinasian pembinaan terhadap masyarakat guna menggerakkan
partisipasi masyarakat dalam bidang keamanan, ketertiban pembangunan
dan kemasyarakatan;
e. Pengoordinasian tugas dalam bidang pembangunan dan kemasyarakatan
dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan Kelurahan;
f. Pengoordinasian mengerjakan pendataan penduduk;
g. Mengerjakan pembinaan dan pemberdayaan Kepala Lingkungan;
h. Mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah melalui
Camat sesuai bidang tugas dan fungsinya;
i. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas mengerjakan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Daerah melalui Camat sesuai standar yang ditetapkan.
3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (I)
dan (2) pasal ini, Lurah dibantu oleh:
a. sekretaris lurah;
b. kepala seksi pemerintahan;
c. kepala seksi pemberdayaan masyarakat;
d. kepala seksi sosial dan kesejahteraan masyarakat;
e. kepala seksi pelayanan umum.
2. Sekretaris Lurah
a. Menyusun program kerja kelurahan;
b. Melaksanakan tugas dalam bidang umum yang meliputi pembinaan
ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan
masyarakat, perlengkapan, pengaduan dan kepegawaian dilingkungan
Kelurahan.
c. Memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh perangkat
Pemerintahan Kelurahan;
d. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat-rapat dinas dan upateknik:
e. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan Pemerintah Kelurahan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai bidang
tugasnya;
g. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas mengerjakan tugas
kepada Lurah sesuai standar yang ditetapkan.
3. Kepala Seksi Pemerintahan
a. Menyusun rencana/kegiatan dalam urusan pemerintahan umum;
b. Membuat permintaan blangko KTP sesuai melalui yang dibutuhkan;
c. Mendistribusikan KTP dan melaksanakan pencatatan Monografi Desa/
Kelurahan;
d. Membuat laporan perubahan penduduk tentang kelahiran dan kematian;
e. Mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data dibidang
Pemerintahan, ketenteraman dan ketertiban;
f. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan masyarakat;
g. Membantu tugas-tugas dibidang pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB);
h. Membantu tugas-tugas dibidang pertanahan sesuai melalui Peraturan
Perundangundangan yang berlaku;
i. Mengumpulkan dan menyusun laporan dibidang Pemerintahan,
ketenteraman dan ketertiban;
j. Melaksanakan koordinasi melalui Kepala Lingkungan dalam rangka
pembangunan pemerintahan Kelurahan;
k. Membuat laporan administrasi penduduk dan administrasi yang meliputi
data Aparat Pemerintah Kelurahan, data pertanahan Kelurahan, dan data
administrasi kependudukan sesuai melalui ketentuan yang ditetapkan;
4. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat
a. Mengumpulkan dan mengevaluasi data perkembangan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat pada umumnya;
b. Melaksanakan pembinaan terhadap lembaga-lembaga perekonomian
Kelurahan agar kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan sebagai upaya
perkembangan Kelurahan;
c. Melaksanakan koordinasi perencanaan, pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat;
d. Melaksanakan koordinasi melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(LPM) Kelurahan;
e. Menyelenggarakan penyuluhan kepada masyarakat Kelurahan dalam
rangka pengembangan program yang telah ditetapkan;
f. Melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan
pembangunan;
g. Melaksanakan kegiatan dalam rangka swadaya dan partisipasi
masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dan mengerjakan
pembangunan;
h. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang perekonomian,
pembangunan dan kesejahteraan rakyat;
1. Kepala Seksi Sosial Dan Kesejahteraan Masyarakat
a. Mempersiapkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis dibidang sosial
dan kesejahteraan masyarakat;
b. Mempersiapkan bahan penyusunan dan petunjuk teknis dibidang sosial
dan kesejahteraan masyarakat;
c. Melaksanakan pembinaan kepemudaan, keolahragaan, kepramukaan,
kesenian dan kebudayaan;
d. Mengerjakan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga
berencana dan pendidikan masyarakat;
e. Membantu mengerjakan pembinaan kegiatan pembinaan kesejahteraan
keluarga, karang taruna, pramuka dan organisasi kemasyarakatan
lainnya;
f. Membina kegiatan pengumpulan Zakat, Infak dan lain-lainnya;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai bidang
tugasnya;
h. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas mengerjakan tugas
kepada Lurah sesuai standar ditetapkan.yang
6. Kepala Seksi Pelayanan Umum
a. Melaksanakan permohonan izin pemakaian jalan melalui alasan-alasan
yang jelas melalui berkoordinasi melalui pihak Dinas Perhubungan dan
Komunikasi Inhalamanatika Kota Tanjungbalai;
b. Mempersiapkan pembuatan Daftar Kartu Keluarga dan surat-surat
rekomendasi Akta Kelahiran;
c. Membina kegiatan Siskamling;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai bidang
tugasnya;
e. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas mengerjakan tugas
kepada Lurah sesuai standar yang ditetapkan.
2.5 Hipotesis
Hipotesis (Samidi, 20I5) adalah jawaban transparan terhadap kendala
sebuah proyek dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengajian terori diatas, maka
yang menjadi hipotesisnya adalah:
1. Melalui adanya sistem penentuan sebuan keputusan menentukan Perhitungan
Proposal Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Pedesaan (MPd) dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi
Kantor Lurah Pantai Burung dalam mengerjakan teknik penentuan keputusan.
2. Melalui adanya sistem ini dapat membantu memilih sebuah Perhitungan
Proposal Kegiatan PNPM Mandiri Pedesaan (MPd) yang di adakan oleh
Kantor Lurah Pantai Burung bagi masayarakat yang mengajukan proposal
tidak terajadi kesalahpahaman