31
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998). Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2002). Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kahamilan (Muhimah dan Safe’I, 2010). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. 2. Etiologi Kehamilan Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu : a. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  • Upload
    doananh

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KEHAMILAN

1. Pengertian

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin

mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba,

1998). Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2002). Kehamilan

merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang

terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu,

dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin

sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kahamilan

(Muhimah dan Safe’I, 2010).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah

peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan

permulaan persalinan.

2. Etiologi Kehamilan

Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :

a. Ovum

Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari

suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona

pellusida oleh kromosom radiata.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  10

b. Spermatozoa

Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong

agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan

bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat

bergerak cepat.

c. Konsepsi

Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan

ovum di tuba fallopii.

d. Nidasi

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam

endometrium.

e. Plasentasi

Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna

untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.

(Mochtar, 1998).

3. Tanda-Tanda Kehamilan

a. Tanda-tanda dugaan hamil

1) Amenorea (terlambat datang bulan)

a) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus

Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.

b) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi

pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  11

2) Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah)

a) Pengaruh ekstrogen dan progresteron terjadi pengeluaran

asam lambung yang berlebihan.

b) Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,

sering terjadi pada pagi hari (morning sickness).

c) Dalam batas yang fisiologisnkeadaan ini dapat diatasi.

d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.

3) Sering buang air kecil

a) Trimester I : karena kandung kencing tertekan uterus

yang mulai membesar.

b) Trimester II dan III : karena janin mulai masuk ke ruang

panggul dan menekan kembali kandung kencing.

4) Pimentasi kulit

Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid

plasenta yang merangsang melanosfor dan kulit.

a) Sekitat pipi : cloasma gravidarum

Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis

anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.

b) Dinding perut

(1) Striae lividae

(2) Striae nigra

(3) Linea alba makin hitam

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  12

c) Sekitar payudara

(1) Hiperpigmentasi areola mamae

(2) Putting susu makin menonjol

(3) Kelenjar Montgomery menonjol

(4) Pembuluh darah menifes sekitar payudara

5) Anoreksia (tidak nafsu makan)

Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tapi setelah

itu nafsu makan akan timbul lagi.

6) Payudara menjadi tegang dan membesar

a) Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang

merangsang duktuli dan alveoli di mammae glandula

montgomerry tampak lebih jelas.

b) Payudara membesar dan menegang.

c) Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada

hamil pertama.

7) Obstipasi atau konstipasi

Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh

pengaruh hormon steroid, sehingga menyebabkan kesulitan

untuk buang air besar.

8) Epulis

Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila

9) Varises atau penampakan pembuluh darah vena

a) Karena pengaruh dari ekstrogen dan progesterone terjadi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  13

penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka

yang mempunyai bakat.

b) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia

eksterna, kaki dan betis, dan payudara.

c) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghitung setelah

persalinan.

10) Mengidam

Wanita sering menginginkan makanan tertentu,

keinginan yang demikian disebut ngidam.

11) Sinkope atau pinsan

a) Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan

menimbulkan sinkop atau pinsan.

b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.

(Manuaba, 1998)

b. Tanda-tanda mungkin hamil

1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil

2) Pada pemeriksaan dalam dijumpai :

a) Tanda hegar

Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang

lain.

b) Tanda piscasek

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  14

jelas ke jurusan pembesaran perut.

c) Tanda Chadwick

Perubahan warna pada servix dan vagina menjadi kebiru-

biruan.

d) Tanda braxton-hicks

Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.

e) Teraba ballottement

3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.

Sebagian kemungkinan positif palsu (Manuaba, 1998).

c. Tanda-tanda Pasti

1) Terdengar Denyut Jantung Janin.

2) Terasa pergerakan janin dalam rahim

3) Pemeriksaan ultrasonografi

a) Terdapat kantong hamil, hamil 4 minggu

b) Terdapat fetal plate, hamil 4 minggu

c) Terdapat kerangka janin, hamil 12 minggu

d) Terdapat denyut jantung janin, hamil 6 minggu.

4) Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin (Sarwono,

1999).

B. SENAM HAMIL

1. Pengertian

Olah raga yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil,

yang disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  15

genetal, perut kian membesar, dan lain-lain. Dengan mengikuti senam

hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh

dan janin yang dikandung secara optimal (Arief, 2008).

Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu

hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman, dan spontan

(Arief, 2008). Senam hamil merupakan bagian dari perawatan antenatal

pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit,

puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan yang lainnya.

Senam hamil bermanfaat untuk mempertahankan dan mengoptimalkan

keseimbangan fisik, memelihara kesehatan kehamilan, menghilangkan

keluhan yang terjadi karena perubahan-perubahan akibat proses

kehamilan, dan mempermudah proses persalinan (Muhimah dan Safe’I,

2010).

Dapat dijelaskan bahwa kehamilan mempengaruhi perubahan fisik

dan emosi ibu hamil. Pada masa kehamilan, emosi mudah turun dan naik.

Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi

dalam kandungan. Hal tersebut bisa diakibatkan perubahan hormon dalam

tubuh serta adanya keinginan ibu mendapat perhatian suami dan

lingkungannya. Karenanya, ibu hamil perlu memantau perkembangan

kesejahteraan janin dengan bertanya ke bidan atau dokter dan mengikuti

kursus persalinan. Selama hamil, aktivitas fisik seperti olahraga harus tetap

dilakukan (Muhimah dan Safe’I, 2010).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  16

Latihan fisik pada ibu hamil akan meningkatkan proses

metabolisme tubuh. Peningkatan metabolisme ini akan meningkatkan

kebutuhan oksigen yang dibutuhkan selama proses metabolisme itu

sendiri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa latihan fisik pada senam

hamil akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen (Muhimah dan

Safe’I, 2010).

Selain manfaat di atas, gerakan-gerakanya disusun dalam senam

hamil dirancang untuk menghilangkan kecemasan yang timbul menjelang

persalinan karena mengandung unsur rileksasi yang dapat menstabilkan

kondisi emosi ibu hamil. Beberapa jenis rileksasi yang diterapkan dalam

senam hamil ada rileksasi pernafasan dan rileksasi otot. Relaksasi

pernafasan dilakukan dengan cara menaikkan perut saat menarik napas

dan mengempiskan perut saat membuang napas dari mulut secara

perlahan, sedangkan rileksasi otot dilakukan melalui penegangan otot-otot

tertentu selama beberapa detik untuk kemudian dilepaskan. Bila ibu hamil

melakukan latihan tersebut dengan benar, akan terasa efek rileksasi pada

diri ibu hamil yang akan berguna untuk mengatasi tekanan atau

ketegangan yang ia rasakan selama masa kehamilan berlangsung

(Muhimah dan Safe’I, 2010).

2. Metoda senam hamil

Saat ini ada beberapa metode yang digunakan dalam senam hamil.

Sebaiknya dalam memilih metode mana yang terbaik dan paling sesuai

dengan kondisi kehamilan terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  17

dokter atau pusat pelayanan kesehatan yang tersedia. Metode dalam senam

hamil bermacam-macam menurut Muhimah dan Safe’i (2010), di

antaranya:

a. Metode Yoga

Metode yoga menjadi salah satu metode yang umum dilakukan

dalam senam hamil. Metode yoga dalam senam hamil didasarkan pada

gerakan-gerakan dasar dalam yoga sendiri, seperti pernafasan tafakkur

dan postur lainnya yang akan membantu ibu hamil dalam menghadapi

persalinan nanti selain juga berfungsi menjaga kesehatan si ibu selama

masa kehamilan. Namun, untuk melakukan senam dengan metode

yoga harus menggunakan pelatih yang ahli dalam bidang tersebut.

Kalau sembarangan, dikhawatirkan akan timbul ada efek negatifnya.

b. Metode Tari Perut (Dancing Belly)

Selain dengan metode gerakan yoga sekarang ini ada juga

senam hamil yang memanfaatkan tari perut (dancing belly) yang dari

Timur Tengah. Menurut beberapa sumber tari perut bagi para wanita

hamil akan membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan lebih

memawaskan diri dalam menghadapi persalinan nantinya. Selain

membentuk kelenturan tubuh tarian ini juga berfungsi menguatkan

otot-ctot perut dan sekitarnya, serta menjaga aturan napas.

Menurut para ahli di bidang kesehatan ibu hamil senam

dengan metode tari perut untuk ibu hamil aman dipraktikkan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  18

Direkomendasikan senam hamil dengan metode ini sebaiknya dilatih

lima hingga tujuh kali dalam seminggu selama kehamilan berlangsung.

c. Metode Hypno Birthing

Hypno Birthing merupakan salah satu metode senam hamil

yang relatif baru. Metode ini adalah sebuah paradigma baru dalam

pelatihan persiapan melahirkan secara alami. Gerakan-gerakan dalam

senam hamil dengan metode ini melibatkan rileksasi yang mendalam

(relaksasi alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati

proses kelahiran yang aman, lembut, cepat, dan tanpa proses

pembedahan

d. Metode pilates

Metode senam hamil dengan metode pilates telah dikenal di

banyak negara dan terbukti mampu membantu ibu-ibu yang hamil

mempertahankan kebugarannya dan mempermudah proses persalinan

Gerakan-gerakan senam hamil dengan metode ini dipusatkan

pada otot-otot yang berfungsi pada proses persalinan. Manfaat dari

senam prenatal dengan metode pilates antara lain:

1) Membantu proses melahirkan.

2) Membuat ibu hamil lebih bugar

3) Mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan maupun

setelah melahirkan.

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-

otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  19

dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa

kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu

penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan

perdarahan, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai

anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai

28 minggu (Manuaba, 1998).

3. Manfaat dan Tujuan

Tujuan dan manfaat senam hamil menurut Muhimah dan Safe’i

(2010) antara lain:

a. Tujuan senam hamil

Tujuan dari seluruh gerakan-gerakan dari latihan senam hamil yang

dilakukan adalah:

1) Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi

otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme

persalinan.

2) Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot

dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan.

3) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding

perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan yang

berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian

yang berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap

tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-

keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas, menguasai

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  20

teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur

diri pada persalinan.

4) Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada

diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan.

5) Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.

6) Melonggarkan persendian, yaitu persendian yang berhubungan

dengan proses persalinan.

7) Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu

mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak

nafas.

8) Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.

9) Dapat mengatur diri kepada ketenangan.

10) Penguatan otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang

berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan

bertambahnya usia kehamilan.

11) Latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi

persalinan, agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat

lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.

b. Manfaat senam hamil

Manfaat dari latihan senam hamil antra lain:

1) Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot.

2) Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  21

3) Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh

terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan

oksigen.

4) Meningkatkan peredaran darah.

5) Meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot.

6) Meredangkan sakit punggung dan sembelit.

7) Memperlancar persalinan.

8) Mengurangi keletihan.

9) Menurunkan kecemasan saat persalianan.

10) Mempersingkat waktu persalianan.

11) Meningkatkan kesehatan ibu.

Eisenberg (1996), membagi senam hamil menjadi 4 tahap di mana

setiap tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan

manfaat dari senam hamil tersebut, yaitu:

b. Senam Aerobik

Merupakan aktivitas senam berirama, berulang, dan cukup

melelahkan, maka gerakan yan disarankan untuk ibu hamil adalah

jalan-jalan. Manfaatnya:

1) Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot.

2) Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi.

3) Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh

terutama kemampuan untu memproses dan menggunakan

oksigen.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  22

4) Meningkatkan peredaran darah.

5) Meningkatkan kebugaran dun kekuatan otot.

6) Meredakan sakit punggung dan sembelit.

7) Memperlancar persalinan.

8) Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan

makanan sehat).

9) Mengurangi keletihan.

10) Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan.

c. Kalistenik

Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang

dapat membuat lebih bugar dan mengembangkan otot-otot, serta dapat

memperbaiki bentuk postur tubuh. Manfaatnya:

1) Meredakan sakit punggung.

2) Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan

tubuh dalam menghadapi masa persalinan.

d. Rileksasi

Merupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian.

Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan kalistenik.

Manfaatnya:

1) Menenangkan pikiran dan tubuh

2) Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi

persalinan.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  23

Sebaiknya sebelum memutuskan untuk melakukan senam hamil,

lakukan terlebih dahulu pemeriksaan kondisi kehamilan. kemungkinan ibu

hamil memiliki kondisi kesehatan yang akan mengakibatkan efek buruk

terhadap sang ibu dan tentunya janin jika memaksa untuk melakukan

senam hamil.

Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan sebelum

melakukan senam hamil menurut Muhimah dan Safe’I ( 2010) adalah:

1. Konsultasikan terlebih dahulu kondisi kandungan kepada dokter

kandungan.

2. Latihan senam hamil hanya dilakukan setelah kehamilan berusia 22

minggu.

3. Sebelum senam, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter kandungan

apakah diperbolehkan senam atau tidak

4. Gunakan pakaian yang fleksibel dan cukup nyaman untuk gerakan-

gerakan senam.

5. Senam hamil bisa dimulai kapan saja sesuai petunjuk dokter, senam

yang paling nyaman dilakukan adalah setelah memasuki trimester

ketiga.

6. Senam hamil minimal dilakukan sekali dalam seminggu

7. Latihan harus sesuai dengan kemampuan fisik ibu hamil.

8. Latihan dilakukan harus secara teratur dan disiplin.

9. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin di

bawah bimbingan seorang instruktur senam hamil.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  24

Seluruh gerakan-gerakan dalam latihan senam hamil telah

disesuaikan dengan perkembangan kehamilan. Sedangkan waktu

pelaksanaan senam hamil hanya boleh dilakukan setelah sang janin dalam

kandungan telah memasuki usia lebih dari 3 bulan atau trimester pertama.

Alasannya adalah sebelum usia janin dalam kandungan menginjak masa

ini, perlekatan janin dalam uterus belum terlalu kuat. Oleh karena itu, hal

ini dimaksudkan agar tidak terjadi abortus atau kematian janin dalam

kandung (Muhimah dan Safe’I, 2010).

Gejala-gejala untuk menghentikan senam hamil menurut Muhimah

dan Safe’i (2010) adalah:

a. Perdarahan pervaginam

b. Rasa sesak sewaktu senam

c. Sakit kepala

d. Sakit dada

e. Nyeri kelenjar otot-otot

f. Penurunan gerakan bayi intra uteri

Memasuki masa janin 6 bulan atau trimester kedua, intensitas

senam hamil boleh ditingkatkan. Pada fase ini, senam lebih ditekankan

untuk memperkuat tangan dan kaki. Setelah menginjak masa tiga bulan

terakhir masa kehamilan atau trimester ketiga, senam difokuskan pada

penguatan punggung dan otot dasar panggul. Seluruh gerakan-gerakan

yang dilakukan dalam senam hamil mulai dari trimester pertama sampai

ketiga bermanfaat bagi ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan dan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  25

membantu kelancaran dan keamanan proses ini (Muhimah dan Safe’I,

2010).

Senam hamil dianjurkan untuk dilakukan tidak lebih dari 30 menit.

Dalam waktu seminggu seorang ibu hamil hanya membutuhkan 3-5 kali

senam hamil. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko cedera saat

hamil . (Muhimah dan Safe’I, 2010).

Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan selama melakukan

senam hamil agar tidak menimbulkan gangguan pada kehamilan menurut

Muhimah dan Safe’I (2010). Hal tersebut antara lain:

a. Pakailah Sepatu Penyangga

Pemakaian sepatu harus memperhatikan permukaannya yang

dimaksudkan agar tidak terjadi kehilangan keseimbangan yang dapat

berisiko pada ibu hamil dan kandungannya.

b. Minumlah Air dalam Jumlah Memadai

Sebaiknya minum air dilakukan sebelum, selama, dan setelah

melakukan senam hamil. Hal ini untuk menghindari kehilangan cairan

tubuh yang berlebihan atau dehidrasi.

c. Carilah Tempat yang Nyaman untuk Melakukan Senam

Suasana dan kondisi tempat senam akan berpengaruh pada

keadaan psikologis dan tingkat kenyamanan wanita hamil selama

melakukan senam. Oleh karena itu dianjurkan untuk mencari tempat

yang senyaman mungkin untuk senam.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  26

Kriteria berikut dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan

tempat senam yang nyaman:

1) Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.

2) Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup

hangat.

3) Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu

ibu untuk konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengoreksi

gerakannya sendiri.

4) Alat dan perkakas di dalam ruangan berwarna muda untuk

memberi suasana tenang.

5) Ada iringan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan

emosi.

d. Penuhilah Kebutuhan Kalori Selama melakukan Senam

Tubuh wanita hamil membutuhkan kalori lebih banyak

dibandingkan wanita umumnya. Ketika melakukan senam, sebaiknya

mengonsumsi makanan sumber kalori untuk mengganti kalori yang

hilang selama melakukan senam. Bila latihan, ikuti pedoman umum

yang aman dan sehat program latihan.

4. Susunan Latihan Senam Hamil

a. Tahap Teori: Pemberian Materi dan Diskusi

Tahap ini berisi materi dan diskusi seputar masalah

kehamilan, persalinan, dan lebih umumnya tentang kesehatan wanita

hamil. Hal ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan seputar

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  27

kehamilan dan proses alamiah lainnya yang berlangsung selama hamil

selain tentu saja tentang persalinan yang merupakan tujuan utama dari

dilakukannya senam hamil (Muhimah dan Safe’I, 2010).

Pemberian materi dan pelaksanaan diskusi ini, kurang lebih

selama 15 menit sebelum senam dilakukan. Bagi wanita hamil yang

melakukan senam di rumah atau selain di pelayanan kesehatan tertentu

yang menyediakan instruktur senam. Anda bias memperoleh

pengetahuan ini dengan berkonsultasi kepada dokter kandungan atau

pusat informasi lainnya (Muhimah dan Safe’I, 2010).

b. Praktik

Setelah mendapatkan penjelasan umum mengenai kondisi

kehamilan, tahap selanjutnya adalah melakukan bentuk-bentuk latihan

senam hamil. Selama melakukan gerakan-gerakan senam hamil

sebaiknya diiringi dengan penjelasan mengenai tujuan dari gerakan

yang dilakukan. Penjelasan ini dimaksudkan agar wanita hamil

merasakan otot-otot yang terlibat dalam senam dilakukan (Muhimah

dan Safe’I, 2010).

Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil

diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapat

memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya, sehingga

proses persalinan normal berlangsung relatif cepat (Arief, 2008).

Beberapa gerakan dasar senam hamil antara lain sebagai berikut:

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  28

1) Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan

releks. Dilakukan sebanyak mungkin setiap hari.

2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak

antara kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai

dan badan sejajar dengan lantai. Kemudian, lakukan gerakan

sebagai berikut: Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan

pingga diangkat sambil mengepiskan perut dan mengerutkan

lubang dubur. Kemudian, turunkan pinggang dengan mengangkat

kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar

panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.

3) Sikap merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu

menoleh ke samping kiri/kanan, kemudian turunkan badan

sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh

mungkin kesamping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1

menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5 hingga 10 menit sesuai

dengan kekuatan ibu hamil.

4) Berbaring miring ke kiri, lebih baik kearah punggung bayi. Lutut

kanan diletakkan di depan lutut kiri, lebih baik diganjal bantal.

Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri di belakang badan.

5) Berbaring miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawah

kepala diberi bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal

agar perut tidak menggantung. Tutup mata, tenang, dan atur

pernafasan dengan teratur dan berirama.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  29

6) Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang kedua tangan dan

usahakan rileks. Kemudian, lakukan kegiatan seperti berikut: buka

mulut secukupnya, kemudian mulut ditutup. Lalu, mengejan seperti

gerakan membuang air besar. Gerakannya ke bawah badan dan ke

depan. Setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali keposisi

awal. Ulang latihan ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval 2 menit

(Arief, 2008).

C. PENDIDIKAN

1. Pengertian

Pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju

pendewasaan, pencerdasan, dan pematangan diri. Dewasa dalam hal

perkembangan badan, cerdas dalam hal perkembngan jiwa dan matang

dalam hal berperilaku (Suhartono, 2006).

Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

2. Jenis Pendidikan

Jenis pendidikan adalah suatu pendidikanyang dikelompokkan

sesuai dengan sifat dan tujuannya. Jenis pendidikan dalam sistem

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  30

pendidikan nasional terdiri dari pendidikan sekolah dan pendidikan luar

sekolah (Ihsan, 2001).

a. Pendidikan Sekolah

Jenis pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan yang

berjenjang, berstuktur dan berkesinambungan, sampai dengan

pendidikan tinggi. Jenis pendidikan sekolah mencakup pendidikan

umum, pendidikan kejuruan, pendidikan kedinasan, pendidikan

keagamaan, dan pendidikan Angkata Bersenjata Republik Indonesia.

b. Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidak

selalu terikat oleh jenjang dan struktur persekolahan, tetapi dapat

berkesinambungan. Pendidikan luar sekolah menyediakan program

pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan perserta

didik dalam bidang sosial, keagamaan, budaya, ketrampilan, dan

keahlian (Ihsan, 2001).

3. Jenjang pendidikan formal menurut UU RI Tentang Pendidikan No

20 Th 2003 terdiri atas:

a. Pendidikan dasar, yaitu jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah. Contoh: SD, MI, SMP, dan MTs.

b. Pendidikan menengah, yaitu lanjutan pendidikan dasar yang terdiri

dari pendidikan menengah kejuruan. Contoh: SMA, MA, SMK, dan

MAK atau bentuk lain yang sederajat.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  31

c. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan

menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

magister, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.

Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi,

institut atau universitas.

Pendidikan juga dapat dikategorikan menjadi pendidikan rendah

yaitu: tamat SLTP ke bawah dan pendidikan tinggi yaitu: tamat SLTA

ke atas (Riskesdas, 2007).

D. TINGKAT PENGETAHUAN

1. Pengertian pengetahuan

Menurut Depdiknas (2003), pengetahuan didefinisikan segala

sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan

hal. Sedangkan Notoadmodjo (2003) mendefinisikan pengetahuan sebagai

hasil dari tahu setelah seseorang seseorang melakukan penginderaan

terhadap suatu objek tertentu melalui indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, perasaan, dan perabaan. Pengetahuan juga dapat didefinisikan

sebagai kumpulan informasi yang diperbarui yang didapat dari proses

belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat

penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya.

2. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam

domain mempunyai 6 tingkatan, yaitu :

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  32

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan suatu kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi

atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun suatu

formula baru dan formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  33

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Sukmadinata (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang adalah sebagai berikut :

a. Faktor internal

1) Jasmani

Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera seseorang.

2) Rohani

Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual,

psikomotor, serta kondisi afektif serta kognitif individu.

b. Faktor eksternal

1) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam

memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang

yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih

rasional terhadap informasi yang datang, akan berpikir sejauh mana

keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan

tersebut.

2) Paparan media massa

Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik,

berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga

seseorang yang lebih sering terpapar media massa (TV, radio,

majalah, pamflet, dan lain-lain) akan memperoleh informasi lebih

banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  34

informasi media. Hal ini berarti paparan media massa

mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.

3) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun

kebutuhan sekunder, keluarga dengan status ekonomi yang baik

akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status

ekonomi yang lebih rendah. Hal ini akan mempengaruhi

pemenuhan kebutuhan akan informasi pengetahuan yang termasuk

kebutuhan sekunder.

4) Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan

saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang

dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar

informasi, sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi

kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan

menurut model komunikasi media.

5) Pengalaman

Pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat diperoleh

dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya,

misalnya seseorang mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendidik,

seperti seminar dan berorganisasi, sehingga dapat memperluas

pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut,

informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  35

4. Cara memperoleh pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional (non ilmiah) dan cara

modern (ilmiah).

a. Cara tradisional (non ilmiah)

Cara ini dipakai orang untuk memperoleh pengetahuan sebelum

ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis

dan logis.

Cara penentuan pengetahuan secara tradisional antara lain :

1) Coba-coba dan salah

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara ini dilakukan

dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah

dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil akan dicoba

dengan kemungkinan yang lain.

2) Cara kekuasaan (otoritas)

Prinsip dalam cara ini adalah orang lain menerima pendapat

yang diketemukan oleh orang yang mempunyai aktivitas tanpa

menguji atau membuktikan kebenaran terlebih dahulu berdasarkan

fakta empiris atau berdasarkan penalaran sendiri.

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  36

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan.

Dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang ada pada masa

lalu. Pengalaman pribadi dapat menuntun kembali seseorang untuk

menarik kesimpulan dengan benar. Untuk menarik kesimpulan dari

pengalaman dengan benar diperlukan berpikir kritis dan logis.

4) Melalui jalan pikir

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah

menggunakan jalan pikirannya secara induksi dan deduksi.

b. Cara modern (ilmiah)

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada saat

ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Dalam memperoleh kesimpulan

dilakukan dengan jalan mengadakan observasi langsung dan membuat

pencatatan terhadap semua fakta sebelumnya dengan objek penelitian

(Notoadmodjo, 2005).

5. Sumber pengetahuan

Menurut Istiarti (2000), pengetahuan seseorang biasanya diperoleh

dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik,

buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan

sebagainya. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  37

masyarakat baik formal maupun informal ahli agama, pemegang

pemerintahan, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2005).

6. Pengukuran pengetahuan

Cara mengukur pengetahuan seseorang, menggunakan alat bantu

kuesioner dengan cara menilainya dengan dikategorikan baik, cukup dan

kurang. Pengetahuan dinyatakan baik bila 76 - 100 % pertanyaan dijawab

benar, cukup bila 60 - 75% pertanyaan dijawab benar, dan kurang bila

pertanyaan dijawab benar < 60 % (Arikunto, 2006).

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  38

E. KERANGKA TEORI

:

Gambar 3.2 Bagan Kerangka Teori Penelitian

Sumber : (modifikasi Sukmadinata, 2003)

Faktor Internal :

1. Jasmani : Keadaan indra 

2. Rohani : 

a. Kesehatan psikis

b. Intelektual

c. Psikomotor

d. Afektif

e. Kognitif

Faktor Eksternal

a. Pendidikan

b. Paparan media massa

c. Ekonomi

d. Hubungan sosial

e. Pengalaman 

Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil 

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1.digilib.unimus.ac.id/files/disk1/113/jtptunimus-gdl-indahsurya... · Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam

  39

F. KERANGKA KONSEP

Variabel bebas Variabel terikat

Gambar 3.2 Bagan Kerangka Konsep

G. HIPOTESIS PENELITIAN

Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang senam hamil.

Pendidikan Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil