13
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanya Menurut Harsanto (2007) bertanya atau mengajukan pertanyaan merupakan salah satu fungsi pokok bahasa selain fungsi lain seperti menyatakan pendapat, perasaan, mengajukan alasan, mempertegas pendapat, dan sebagainya. Bertanya adalah suatu cara untuk meminta keterangan atau penjelasan dari sesuatu yang belum diketahui (Semiawan, 1985). Menurut Hasibuan (2009) bertanya adalah ucapan verbal yang meminta respons dari seseorang yang dikenai. Kemampuan bertanya dapat dilatih dengan mengamati secara seksama dan mempertanyakan mengapa sesuatu itu memiliki kekhususan bentuk, warna, ukuran, bagian dan sebagainya (Harsanto, 2007). Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kemampuan bertanya merupakan suatu cara untuk meminta keterangan atau penjelasan dari sesuatu yang belum diketahui selain menyatakan pendapat, perasaan, mengajukan alasan, mempertegas pendapat dan sebagainya. Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008) komponen kemampuan bertanya adalah sebagai berikut : 1. Kemampuan bertanya dasar Komponen-komponen yang termasuk dalam kemampuan bertanya dasar meliputi : a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemampuan Bertanya

Menurut Harsanto (2007) bertanya atau mengajukan pertanyaan

merupakan salah satu fungsi pokok bahasa selain fungsi lain seperti

menyatakan pendapat, perasaan, mengajukan alasan, mempertegas pendapat,

dan sebagainya. Bertanya adalah suatu cara untuk meminta keterangan atau

penjelasan dari sesuatu yang belum diketahui (Semiawan, 1985). Menurut

Hasibuan (2009) bertanya adalah ucapan verbal yang meminta respons dari

seseorang yang dikenai. Kemampuan bertanya dapat dilatih dengan

mengamati secara seksama dan mempertanyakan mengapa sesuatu itu

memiliki kekhususan bentuk, warna, ukuran, bagian dan sebagainya

(Harsanto, 2007).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kemampuan

bertanya merupakan suatu cara untuk meminta keterangan atau penjelasan

dari sesuatu yang belum diketahui selain menyatakan pendapat, perasaan,

mengajukan alasan, mempertegas pendapat dan sebagainya.

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2008) komponen kemampuan bertanya

adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan bertanya dasar

Komponen-komponen yang termasuk dalam kemampuan bertanya dasar

meliputi :

a. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

7

b. Pemberian acuan

c. Pemusatan jawaban kearah yang diminta

d. Pemindahan giliran

2. Kemampuan bertanya lanjutan

Komponen-komponen yang termasuk ke dalam kemampuan bertanya

lanjutan adalah sebagai berikut :

a. Perubahan tuntunan tingkat kognitif pertanyaan

b. Urutan pertanyaan

c. Melacak

d. Ketrampilan mendorong terjadinya interaksi antar siswa

Menurut Usman (1994) jenis-jenis pertanyaan yang baik antara lain :

1. Jenis pertanyaan menurut maksudnya

a. Pertanyaan permintaan (compliance question), yaitu pertanyaan yang

mengharapkan agar siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam

bentuk pertanyaan.

b. Pertanyaan retoris (rhetorical question), yaitu pertanyaan yang tidak

menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru. Hal ini

merupakan teknik penyampaian informasi kepada murid.

c. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question), yaitu

pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam

proses berpikirnya.

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

8

d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan yang

akan mendorong murid untuk lebih mendalami jawabannya terhadap

pertanyaan pertama.

2. Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom

a. Pertanyaan pengetahuan (recoll question atau knowledge question),

yaitu pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat hafalan atau

ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, dimana, kapan, siapa dan

sebutkan.

Contoh : Sebutkan sifat-sifat persegi panjang.

b. Pertanyaan pemahaman (comprehension question), yaitu pertanyaan

yang menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata

sendiri.

Contoh : Jelaskan pengertian persegi panjang menurut kalian?

c. Pertanyaan penerapan (aplication question), yaitu pertanyaan yang

menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi

yang diterimanya.

Contoh : Diketahui : panjang dan lebar persegi panjang adalah

6 dan 4 cm.

Ditanya : Tentukan luas persegi panjang tersebut?

Jawab : L = p × l

L = 6 × 4

L = 24 cm²

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

9

d. Pertanyaan analisis (analysis question), yaitu pertanyaan yang menuntut

jawaban dengan cara mengidentifikasi, mencari bukti-bukti, dan

menarik kesimpulan.

Contoh : Apakah persegi dan belah ketupat itu sama?

e. Pertanyaan sintesis (synthesis question), yaitu pertanyaan yang

menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu

dan menuntut murid untuk membuat ramalan (prediksi), memecahkan

masalah, mencari komunikasi.

Contoh : Apa yang sama dari persegi panjang, persegi dan

jajargenjang?

f. Pertanyaan evaluasi (evaluation question), yaitu pertanyaan yang

menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau

pendapatnya terhadap suatu isyu yang ditampilkan.

Contoh : Bagaimana pendapat anda tentang persegi panjang yang

panjangnya sama dengan lebarnya?

Mengukur kemampuan bertanya siswa, peneliti menggunakan 3

jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom sebagai indikator dan

komponen kemampuan bertanya dasar dari Usman (2006) antara lain

yaitu: pertanyaan pengetahuan, pertanyaan pemahaman, dan pertanyaan

penerapan.

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

10

B. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan prosesnya sedangkan

prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar tersebut. Menurut Winkel

(1996) prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya. Jadi setelah siswa melakukan serangkaian

proses belajar maka dilakukan evaluasi untuk mengukur hasil dari proses

belajar tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut maka diperoleh informasi

tentang tingkat pencapaian hasil belajar siswa tersebut. Sedangkan mengenai

pengertian matematika Russefendi menyatakan bahwa matematika berasal

dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar (berpikir)

(Suwaningsih, 2006). Selain itu, James dan James mendefinisikan matematika

adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-

konsep yang berhubungan satu dengan lainnya (Suwaningsih, 2006).

Jadi, prestasi belajar matematika adalah suatu bukti nyata keberhasilan

yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan kegiatan dalam belajar

ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep

yang berhubungan satu dengan lainnya yang berkaitan juga dengan bilangan-

bilangan dan prosedur operasional penyelesaian masalah mengenai bilangan

tersebut yang ditujukan dengan nilai tes atau nilai hasil evaluasi.

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

11

C. Pembelajaran Snowball Throwing

1. Pengertian Pembelajaran Snowball Throwing

Snowball artinya bola salju sedangkan Throwing artinya melempar.

Snowball Throwing secara keseluruhan dapat diartikan melempar bola

salju. Menurut Komalasari (2010) model pembelajaran Snowball Throwing

merupakan pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa

dalam kelompok dan keterampilan dalam membuat dan menjawab

pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif membentuk dan

melempar bola salju.

Menurut Sukertiasih (2010) Snowball Throwing merupakan

pengembangan dari diskusi dan merupakan bagian dari model

pembelajaran kooperatif. Kegiatan belajar di seting sedemikian rupa

sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih

menyenangkan. Dengan penerapan pembelajaran ini, diskusi kelompok

dan interaksi antar siswa dari kelompok yang berbeda memungkinkan

terjadinya saling sharing pengetahuan dan pengalaman dalam upaya

menyelesaikan permasalahan matematika yang mungkin timbul dalam

diskusi yang berlangsung secara lebih interaktif dan menyenangkan.

Penerapan pembelajaran Snowball Throwing siswa dapat

menyampaikan pertanyaan atau permasalahannya dalam bentuk tertulis

yang nantinya akan didiskusikan bersama. Dengan demikian siswa dapat

mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dialaminya dalam memahami

materi pelajaran.

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

12

2. Langkah-langkah Pembelajaran Snowball Throwing

Langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing menurut Uno

(2011) adalah sebagai berikut :

a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

b. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing

ketua kemudian untuk memberikan penjelasan tentang materi.

c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya.

d. Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja kosong untuk

menuliskan pertanyaan yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan

oleh ketua kelompok.

e. Kertas tersebut di buat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke

siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.

f. Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan di berikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

g. Guru memberikan kesimpulan.

h. Guru memberikan tugas rumah

i. Penutup

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

13

3. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Snowball Throwing

Kelebihan dan kekurangan pembelajaran Snowball Throwing adalah

sebagai berikut :

a. Kelebihan

- Melatih kesiapan siswa, dalam hal ini siswa dituntut untuk bisa

menjawab pertanyaan temanya sendiri dalam kondisi tidak tahu

pertanyaanya dan juga waktu yang tidak menentu.

- Saling memberikan pengetahuan. Artinya dari beberapa pertanyaan

bisa memungkinkan pertanyaan yang sama dan tentu beragam pula

para siswa yang menanggapi dan menyelesaikan masalah

matematika.

b. Kekurangan

- Pengetahuan tidak luas hanya berkutat ada pengetahuan sekitar

siswa.

- Suasana kelas menjadi kurang kondusif.

Dengan demikian, pembelajaran Snowball Throwing adalah

kemampuan merumuskan pertanyaan yang dibentuk seperti bola kemudian

dilemparkan kepada kelompok lain setelah itu kelompok lain untuk

menjawab pertanyaan.

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

14

4. Langkah-langkah Implementasi di Kelas Menggunakan Pembelajaran

Snowball Throwing

Langkah-langkah implementasi di kelas menggunakan

pembelajaran Snowball Throwing adalah sebagai berikut :

a) Guru melakukan orientasi yaitu mempersiapkan siswa untuk belajar

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

c) Guru mengingatkan siswa akan materi sebelumnya yang terkait materi

yang akan diajarkan, mengenalkan materi yang akan dipelajari.

d) Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan

pertanyaan dan memotivasi siswa dalam menjawab pertanyaan.

e) Guru memberikan stimulus tentang materi yang akan disajikan.

f) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok kemudian untuk memberikan penjelasan

tentang materi.

g) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada temannya.

h) Masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja kosong untuk

menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah

dijelaskan oleh ketua kelompok.

i) Kertas tersebut di buat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke

siswa yang lain selama kurang lebih 5 menit.

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

15

j) Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan di berikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

k) Guru memberikan kesimpulan.

l) Guru memberikan tugas rumah

Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa akan lebih semangat dan

senang dalam menerima pelajaran matematika, setiap siswa berani

mengemukakan pertanyaannya, berani menyatakan kesalahan dari

siswa lain, dan terlatih dalam menyimpulkan masalah.

D. Pokok Bahasan Segi Empat

Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP tahun

2006), segi empat merupakan salah satu pokok bahasan matematika di SMP.

Pokok bahasan ini diajarkan pada kelas VII semester 2. Pada pokok bahasan

segi empat indikator-indikator yang akan dipelajari dalam penilitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Menjelaskan pengertian persegi panjang, sifat-sifatnya yang ditinjau dari

diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas

persegi panjang serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan luas bangun persegi panjang.

b. Menjelaskan pengertian persegi, sifat-sifatnya yang ditinjau dari diagonal,

sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas persegi, serta

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan

luas bangun persegi.

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

16

c. Menjelaskan pengertian jajar genjang, sifat-sifatnya yang ditinjau dari

diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas jajar

genjang serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung

keliling dan luas bangun jajar genjang.

d. Menjelaskan pengertian belah ketupat, sifat-sifatnya yang ditinjau dari

diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas belah

ketupat serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung

keliling dan luas bangun belah ketupat.

e. Menjelaskan pengertian layang-layang, sifat-sifatnya yang ditinjau dari

diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas

layang-layang serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan luas bangun layang-layang.

f. Menjelaskan pengertian trapesium, sifat-sifatnya yang ditinjau dari

diagonal, sisi, dan sudutnya dan menurunkan rumus keliling dan luas

trapesium serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung

keliling dan luas bangun trapesium.

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

17

E. Kerangka Pikir

Kondisi Awal Siswa :

1. Tidak ada keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan,

ditunjukkan dengan adanya 2 sampai dengan 4 siswa saja yang

bertanya pada saat guru memberikan penjelasan materi.

2. Kurangnya keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat atau

gagasan, terlihat dari pengungkapan siswa yang masih ragu-ragu dalam

berpendapat atau bertanya.

3. Siswa tidak berani menunjukkan hasil pekerjaannya, ditunjukkan

dengan adanya 2 sampai dengan 4 siswa saja yang mau

mempresentasikan hasil pekerjaannya dengan mengerjakan di depan.

4. Tidak sedikit siswa yang memiliki kemampuan daya analisis rendah

dalam menjawab soal.

5. Tidak sedikit siswa yang tidak memperhatikan pelajaran dan hanya

mengobrol sendiri.

Indikator Kemampuan

Bertanya :

1. Pertanyaan Pengetahuan

2. Pertanyaan Pemahaman

3. Pertanyaan Penerapan

Berdasarkan nilai ujian akhir sekolah

semester satu terlihat Prestasi belajar

matematika siswa masih rendah

Dilakukan kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran Snowball

Throwing. Adapun langkah-langkah sebagai berikut:

a) Guru memanggil ketua kelompok untuk menerima penjelasan materi

kemudian ketua kelompok kembali ke kelompoknya masin-masing

untuk menjelaskan kepada anggotanya.

b) Guru memberikan siswa masing-masing satu lembar kertas kerja

kosong untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut

materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Dimana pada

langkah ini guru memulai dengan menyuruh setiap siswa untuk

menuliskan pertanyaan, sehingga dalam hal ini dapat meningkatkan

kemampuan bertanya siswa.

c) Guru memerintahkan kepada siswa kertas tersebut di buat seperti bola

dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain. Dimana langkah ini

siswa untuk menyampaikan pertanyaan yang ditulis pada selembar

kertas kerja. Mengarahkan siswa kearah yang hendak dituju dan siswa

didorong untuk berpikir sendiri, sehingga dalam hal ini dapat

meningkatkan pertanyaan pengetahuan bertanya siswa.

a

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Bertanyarepository.ump.ac.id/7230/3/BAB II_SITI NURHAYATI_MATEMATIKA'12.pdf · 8 d. Pertanyaan menggali (probing question), yaitu pertanyaan lanjutan

18

Dengan adanya pembelajaran Snowball Throwing diharapkan indikator–

indikator kemampuan bertanya siswa dan prestasi belajar siswa dapat

meningkat.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Melalui Pembelajaran

Snowball Throwing Kemampuan Bertanya dan Prestasi Belajar Matematika

Siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Sokaraja dapat meningkat”.

d) Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan di berikan

kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis

dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. Sehingga

langkah ini dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa, yaitu

dapat meningkatkan kemampuan bertanya pemahaman bertanya siswa.

e) Setelah jawaban diberikan, guru meminta kepada siswa lain untuk

menambahkan sehingga dalam tahap ini dapat meningkatkan

kemampuan bertanya sehingga siswa dapat menerapkan kemampuan

bertanyanya.

a

Peningkatan Kemampuan Bertanya…, Siti Nurhayati, FKIP UMP, 2012