Upload
dangtuyen
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Sikap Keuangan
Sikap keuangan merupakan suatu pola kedisiplinan bagaimana
seseorang mengelola uangnya. Untuk itu sikap keuangan yang bagus
menandakan pengendalian diri yang bagus pula. Demi menjamin
terciptanya sikap keuangan yang bagus, kita perlu mendedikasikan
kedisiplinan diri dalam mengelola uang seperti setelah membuat rencana
keuangan maka ketaatan dalam melaksanakannya sangat penting. Selain
itu juga, sikap keuangan akan memberikan suatu pandangan yang benar
tentang bagaimana merespon suatu stimuli untuk mengeluarkan uang
(Sina, 2016: 59).
Teori Behavioral Finance oleh (Kahneman dan Tversky 1979),
yang mengintegrasikan psikologi dan ekonomi dalam pengambilan
keputusan bidang corporate finance. Menurut teori ini, mereka yang
berkepribadian agresif akan menggunakan banyak utang dan memegang
kas lebih sedikit di neraca. Mereka akan dominan menggerakkan
pertumbuhan melalui akusisi. Sedangkan mereka konservatif cenderung
menyenangi kas dan bertumbuh dengan kemampuan internal secara
organik.
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
11
Sikap atau attitude oleh Kreitner dan Kinicki (2010:160)
didefinisikan sebagai suatu kecenderungan yang dipelajari untuk
merespon dengan cara menyenangkan atau tidak menyenangkan secara
konsisten berkenaan dengan objek tertentu. Apabila kita mempunyai
sikap positif tentang pekerjaan kita, maka kita akan bekerja lebih lama
dan lebih keras. Sikap mendorong kita untuk bertindak dengan cara
spesifik dalam konteks spesifik. Artinya, sikap mempengaruhi perilaku
pada berbagai tingkat yang berbeda. Berbeda dengan nilai-nilai yang
menunjukan keyakinan menyeluruh bahwa mempengaruhi perilaku di
semua situasi.
Minimol dan Harikumar (2013) menyatakan bahwa sikap
keuangan dapat diukur dari kemampuan investor mengelola
keuangannya, keinginan untuk menambah wawasan keuangan, dan lain-
lain. Sikap keuangan juga merupakan pernyataan evaluatif, baik
menyenangkan maupun tidak menyenangkan, tentang objek, orang atau
kejadian.
2. Pengetahuan Keuangan
Pengetahuan keuangan adalah faktor penting dalam pengambilan
keputusan keuangan, sebagai contoh walaupun banyak konsumen yang
peduli akan kesejahteraan keuangan sendiri, namun jika tidak memiliki
pengetahuan keuangan yang luas maka akan cenderung membuat
keputusan keuangan yang kurang bijak. Memiliki pengetahuan keuangan
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
12
sangat diperlukan agar individu dapat mengambil keputusan keuangan
dengan bijak (Toelle, 2017).
Teori keagenan Jensen dan Meckling pada tahun 1976, teori ini
merupakan hubungan keagenan yaitu hubungan antara atasan (principal)
dangan bawahan (agen atau karyawan) yang diberi kekuasaan untuk
membuat keputusan. Menurut teori keagenan, konflik antara principal
dan agen dapat dikurangi dengan mensejahterakan kepentingan antara
principal dan agen. Kepemilikan manajerial dan kepemilikan
institusional merupakan dua mekanisme yang mengendalikan terjadinya
masalah keagenan.
Menurut Setiawan dkk, (2016) berasusmsi bahwa manusia
berperilaku secara sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang
dimiliki untuk menentukan niat untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu. Dalam hal ini pengetahuan merupakan sumber informasi yang
akan menentukan niat tersebut. Peningkatan dalam pengetahuan
keuangan cenderung menyebabkan semakin baik atau efektifnya perilaku
keuangan serta pengambilan keputusan keuangan.
Menurut (Orton, 2007(dalam Andrew dkk, 2014) menyatakan
bahwa pengetahuan keuangan, menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan karena merupakan alat yang berguna untuk membuat
keputusan keuangan, namun dari pengalaman-pengalaman di berbagai
Negara masih menunjukkan pengetahuan keuangan masyarakat relatif
kurang tinggi.
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
13
Tingkat pengetahuan keuangan yang dimiliki oleh seseorang
dapat dilihat melalui:
a. Sebijak apa orang tersebut mampu memberdayakan gunakan sumber
daya keuangan. Dalam hal ini, seseorang yang memiliki pengetahuan
keuangan yang baik akan mampu menggunakan sumber daya
keuangannya dengan baik dan maksimal pula.
b. Menentukan sumber pembelanjaan. Orang dengan pengetahuan yang
baik dapat menentukan dari mana sumber pembelanjaan yang
dimiliknya.
c. Mengelola risiko jiwa. Sebaik apa seseorang dalam mengelola risiko
jiwanya dapat dilihat dari seberapa baik pengetahuan keuangan yang
dimilikinya.
d. Mengelola asset yang dimilikinya. Asset merupakan hal yang sangat
penting yang tidak hanya harus dijaga, tetapi juga harus dikelola.
Pengelolaan asset yang baik akan menunjukkan sebaik apa pula
tingkat pengetahuan keuangan yang dimiliki seseorang (Margaretha
& Sari, 2015).
3. Pengalaman Positif dengan Penyedia Utang
Pengalaman keuangan merupakan kejadian tentang hal yang
berhubungan dengan keuangan yang pernah dialami (dijalani, dirasakan,
ditanggung dan sebagainya). Dari pengalaman keuangan dapat digunakan
untuk modal dalam mengelola keuangan (Sriwidodo, 2015). Pengalaman
hidup sangat penting ketika individu untuk melakukan aktivitas
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
14
kewirausahaan. Hal tersebut terkait dengan pengetahuan dan pengalaman
yang selama ini mereka alami atau orang lain alami. Pengalaman hidup
menyediakan akses informasi yang baru dan membantu dalam
menemukan peluang ketika individu melakukan kewirausahaan. Individu
dengan pengalaman hidup dan pekerjaan yang banyak akan memiliki
akses dalam pengalaman yang beranekaragaman (Zusmelia, 2015: 155).
Pengalaman pribadi sebelumnya dengan pilihan pembiayaan dan
perilaku penyedia dana/pinjaman (berdasarkan kondisi kredit,
ketersediaan kredit, atau perilaku lembaga keuangan yang umum)
cenderung menentukan keyakinan tentang perilaku masa depan penyedia
keuangan dan dengan demikian membentuk sikap pemilik atau manajer
keuangan (Koropp, et al. 2013).
Pengembangan sikap adalah hasil dari pengalaman langsung
individu, misalnya, karena sekedar paparan. Namun, penelitian ini telah
menunjukkan bahwa pembangunan sikap (pembentukan atau perubahan )
dapat dikenakan stimuli kontekstual atau peran sosial (Koropp dkk,
2013). Dengan demikian, sikap juga terbentuk melalui pengalaman
langsung yang diperoleh dari kelompok referensi individu (Pangeran,
2016), misalnya, keluarga.
Pengalaman paling menguntungkan dalam kontek keputusan yang
kurang terstruktur dan kompleks, misalnya, seperti pengambilan
keputusan keuangan di perusahaan keluarga (Koropp dkk, 2013). Namun,
pengambilan keputusan keuangan diperusahaan keluarga yang
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
15
berpengalaman memiliki kecenderungan untuk menjadi semakin
dihubungkan oleh masalah yang membuat sulit bagi mereka untuk
mengenali wawasan baru dan perubahan situasional (Koropp dkk, 2013).
Dengan demikian, pengalaman pribadi sebelumnya dengan pilihan
pembiayaan dan perilaku pemasok (misalnya, berdasarkan ketersediaan
kredit, kondisi kredit, dan perilaku lembaga keuangan umum) adalah
kemungkinan untuk menentukan keyakinan tentang masa depan perilaku
penyedia keuangan dan sikap keuangan manajer/pemilik.
Pemilik atau manajer perusahaan keluarga dengan pengalaman
yang menguntungkan sebelumnya atas pembiayaan utang adalah kurang
hati-hati dalam memperoleh utang tambahan (Koropp dkk, 2016).
Pengalaman pribadi langsung lebih mungkin akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusan seseorang. Oleh karena itu, ada kemungkinan
bahwa pengalaman positif dengan penyedia utang mempengaruhi secara
positif sikap pemilik-manajer perusahaan keluarga terhadap utang.
Dengan demikian, jika tingkat komitmen keluarga untuk bisnis tinggi
bertepatan dengan pengalaman negatif sebelumnya dengan penyedia
utang, sikap negatif terhadap utang kemungkinan akan menjadi lebih
nyata. Pada sisi lainnya, jika komitmen keluarga rendah, seperti
pertimbangan keuangan cenderung menguasai dan pengalaman negatif
dengan penyedia utang tidak akan sangat mempengaruhi sikap terhadap
utang.
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
16
4. Orientasi Tujuan Ekonomi
Orientasi tujuan adalah cara dimana orang termotivasi bekerja
untuk memenuhi berbagai tujuan. Satu sisi ekstrem dari kontinum
orientasi tujuan adalah perilaku tujuan agresif. Orang yang melakukan
perilaku tujuan agresif cenderung menempatkan penghargaan yang tinggi
terhadap kepemilikan materi, uang, dan aktualisasi diri. Di lain pihak,
orang yang mengadopsi perilaku tujuan pasif menempatkan suatu nilai
yang tinggi terhadap hubungan sosial, kualitas kehidupan, dan perhatian
terhadap orang lain (Griffin, 2004: 149).
Menurut teori normatif oleh (Myers dan Majluf, 1984), manajer
memilih sumber keuangan perusahaan berdasarkan biaya modal dengan
demikian perilaku keuangan mereka ditentukan oleh motivasi ekonomi
murni, semua didedikasikan untuk tujuan tunggal: peningkatan nilai
pemegang saham. Persepsi dan evaluasi selanjutnya tentang karakteristik
lingkungan dan dengan demikian pembentukan sikap dipengaruhi oleh
orientasi tujuan individu (Pangeran, 2016). Oleh karena itu, orientasi
tujuan manajer atau pemilik perusahaan keluarga dapat berfungsi sebagai
kerangka tertentu.
Pemilik atau manajer yang berusaha untuk meningkatkan
keuntungan secara terus-menerus, maka mereka dengan orientasi tujuan
ekonomi yang tinggi, lebih beringinan untuk menggunakan sumber-
sumber keuangan eksternal. Sebaliknya, manajer atau pemilik yang
memiliki orientasi tujuan ekonomi agak rendah (misalnya, untuk
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
17
mempertahankan nilai emosional pribadi bisnis) lebih mungkin untuk
melupakan peluang pertumbuhan yang tidak dapat dibiayai oleh dana
internal. Penelitian menunjukkan bahwa tujuan ekonomi pemilik atau
manajer perusahaan keluarga berpengaruh positif terhadap perolehan
utang (Pangeran, 2016), karena perolehan utang sebagai alat pembiayaan
bertujuan untuk meningkatkan kinerja (misalnya, dengan memfasilitasi
proyek-proyek pertumbuhan) (Koropp dkk, 2013). Dengan demikian,
tingginya tingkat orientasi tujuan ekonomi akan mempengaruhi secara
positif sikap keuangan pemilik atau manajer pada utang.
Pemilik-manajer cenderung mendukung dan mengembangkan
strategi yang lebih beresiko terhadap keuntungan dan pertumbuhan, yang
difasilitasi oleh penggunaan hutang pembiayaan. Namun, dengan
komitmen keluarga yang lebih tinggi, sikap positif terhadap utang
kemungkinan akan dimitigasi oleh keinginan untuk mempertahankan
tidak hanya penciptaan kekayaan ekonomi tetapi juga sosiemosional
kekayaan, pekerjaan keluarga, tingkat yang lebih tinggi komitmen, yang
berhubungan dengan keinginan untuk mengerahkan usaha diskresioner
dalam organisasi (Koropp dkk, 2013), harus meredam sikap terhadap
utang, sebagai utang yang lebih rendah, misalnya, memungkinkan untuk
memperkuat kontrol keluarga dimasa depan (Koropp dkk, 2013). Selain
itu, sebagai komitmen cenderung meningkatkan akses survivability
modal (Pangeran, 2016) dan dengan demikian memfasilitasi ketersediaan
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
18
dan pemanfaatan dana keluarga sebagai pengganti utang kepada penyedia
utang eksternal.
5. Komitmen Keluarga
Menurut hasil dari penelitian yang telah dilakukan di PT
Continental, diketahui bahwa PT Continental telah mengeksplor
komitmen keluarga dimana setiap anggota keluarga telah memiliki
komitmen yaitu saling percaya, saling menghargai dan saling
mendukung, tanpa adanya komitmen maka rasa saling mencurigai antara
saudara akan muncul dan pasti akan berdampak pada perusahaan
keluarga. Mengeksplor komitmen keluarga menjadi isu penting sebagai
kedewasaan keluarga dan anggota keluarga yang baru masuk dalam
perusahaan. Dengan adanya perluasan keluarga menyebabkan hal ini
berguna untuk bekerja bersama, dimana seluruh anggota keluaraga
termasuk saudara ipar dan generasi selanjutnya dapat menghargai apa
yang menjadi komitmen keluarga yang ada dalam bisnis (Winarwan dkk,
2016).
Model konseptual penelitian ini juga menjelaskan konteks sosial
tertentu, yaitu komitmen keluarga yang mungkin memiliki pengaruh
moderasi pada pembentukan sikap keuangan individual ini. Alasannya,
karena komitmen keluarga, yaitu dengan cara komitmen keluarga,
loyalitas, dan kebanggaan dalam bisnis, merupakan bagian dari budaya
keluarga, adalah memiliki pengaruh penting pada bisnis (Koropp et al,
2013) dan pada kinerja keuangan. Elemen efektif komitmen terkait erat
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
19
dengan identifikasi pribadi dengan perusahaan (Pangeran 2016), yang
merupakan bentuk keterlibatan psikologis. Dengan demikian, komitmen
keluarga yang tinggi dapat menghasilkan sikap positif pada anggota
keluarga terhadap perusahaan. Oleh karena itu, komitmen keluarga
cenderung meningkatkan minat dan partisipasi aktif dalam bisnis.
Komitmen keluarga yang lebih tinggi karena dapat menyebabkan
peningkatan interaksi sosial antara keluarga dan pemilik-manajer
perusahaan keluarga yang mempengaruhi pengambilan keputusan.
B. Penelitian Terdahulu
Dari penelitian terdahulu yang telah dijelaskan, dapat disajikan ke
tabel sebagai berikut ini:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Variabel Metode Hasil
1 Koropp,
Grichnik, dan
Kellermanns
(2013)
Attitudes in family
firms: the
moderating role of
family
commitment
Jurnal of Small
Business
Management 51,
no. 1 (2013): 114-
137
Pengetahuan
keuangan,
pengalaman positif
dengan penyedia
utang, orientasi
ekonomi, komitmen
keluarga, sikap
keuangan
Survey Pengetahuan keuangan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap sikap
keuangan. Pengalaman
positif penyedia utang
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap sikap
keuangan. Orientasi
ekonomi berpengaruh
negatif terhadap sikap
keuangan.
2 Pangeran P
(2016)
Sikap keuangan
pada perusahaan
keluarga: peran
moderasi
komitmen keluarga
Jurnal Manajemen
20, no. 1 (2016):
82-101
Pengetahuan
keuangan,
pengalaman positif
dengan penyedia
utang, orientasi
ekonomi, komitmen
keluarga, sikap
keuangan
Survey Koefisien interaksi
pengalaman positif dengan
penyedia utang dan
komitmen keluarga
terhadap bisnis adalah
positif dan signifikan,
Koefisien interaksi orientasi
tujuan ekonomi dan
komitmen keluarga
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
20
No Nama Judul Variabel Metode Hasil
terhadap binis adalah
negatif dan tidak signifikan,
Koefisien interaksi
pengetahuan keuangan
keluarga terhadap bisnis
adalah positif dan tidak
signifikan.
3 Andrew dan
Linawati
(2014)
Hubungan faktor
demografi dan
pengetahuan
keuangan dengan
perilaku keuangan
karyawan swasta
di Surabaya
Finesta 2, no. 2
(2014): 35-39
Faktor demografi,
pengetahuan
keuangan dan
perilaku keuangan
Survey Terdapat hubungan yang
signifikan antara factor
demografi dengan perilaku
keuangan karyawan swasta
di Surabaya. Terdapat
hubungan yang signifikan
antara pengetahuan
keuangan dengan perilaku
keuangan karyawan swasta
di Surabaya.
4 Hatak,
Kautonen,
Fink, dan
Kansikas
(2015)
Innovativeness and
family-firm
performance: The
moderating effect
of family
commitment
Technological
forecasting and
social change 102
(2016): 120-131
Kinerja perusahaan,
inovasi perusahaan,
kewirausahaan,
komitmen keluarga
Survey Inovasi perusahaan
keluarga secara positif
mempengaruhi kinerja
perusahaan, Komitmen
keluarga membuat
hubungan antara inovasi
dan kinerja perusahaan
sehingga pengaruh inovasi
terhadap kinerja perusahaan
akan semakin kuat bila
tingkat komitmen keluarga
tinggi, Komitmen keluarga
membuat hubungan antara
inovasi dan kinerja
perusahaan sehingga
pengaruh inovasi terhadap
kinerja perusahaan akan
semakin kuat bila tingkat
komitmen keluarga rendah.
5 Setiawan,
Wahyudi, dan
Mawardi
(2016)
Pengaruh sosial
demografi,
Pengetahuan
keuangan dan
Sikap keuangan
terhadap Perilaku
investasi keuangan
individu
Studi Kasus Pada
Karyawan Swasta
di Kabupaten
Kudus. PhD diss.,
Diponegoro
Univesity, 2016
Perilaku investasi,
sosial demografi,
pengetahuan
keuangan, sikap
keuangan
Survey Terdapat pengaruh
signifikan positif antara
variabel sosial demografi
terhadap perilaku investasi
keuangan individu,
Terdapat pengaruh positif
antara variabel pengetahuan
keuangan terhadap perilaku
investasi keuangan individu
pada tingkat signifikan,
Terdapat pengaruh
signifikan positif antara
variabel sikap keuangan
terhadap perilaku investasi
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
21
C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mengungkapkan beberapa faktor yang diduga
berpengaruh pada sikap keuangan, antara lain: Pengetahuan Keuangan,
Pengalaman Positif Dengan Penyedia Utang, Orientasi Ekonomi, Komitmen
Keluarga, Sikap Keuangan.
1. Pengetahuan keuangan berpengaruh terhadap peran moderasi
komitmen keluarga dan sikap keuangan
Tingkat pengetahuan keuangan adalah hal yang paling penting,
karena memungkinkan individu untuk memahami pengelola keuangan
keluarga serta memiliki perilaku penghematan. Kurangnya pengetahuan
keuangan mungkin kurang diperlukan, jika individu bergantung pada
bantuan orang lain untuk membuat keputusan pengelola keuangan
maupun perencanaan investasi (Yulianti dan silvy, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Pangeran (2016) menunjukkan
bahwa secara parsial komitmen keluarga yang tinggi pada bisnis akan
melemahkan efek positif dari pengetahuan keuangan manajer atau
pemilik pada sikap keuangan pemilik atau manajer terhadap utang. Hal
ini juga didukung dengan hasil penelitian Koropp (2013).
2. Pengalaman positif dengan penyedia utang berpengaruh terhadap
peran moderasi komitmen keluarga dan sikap keuangan
Ketika komitmen berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya
dengan pemberi pinjaman, umpan balik yang diterima dari keluarga,
sebagai kelompok referensi sosial pembuat keputusan, akan memainkan
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
22
peranan penting dalam menjelaskan proses pembentukkan sikap (Koropp
et al, 2013). Sumber pendanaan alternatif (seperti dana keluarga)
cenderung akan tersedia atau dianggap sebagai pendanaan alternative
yang diinginkan, dan pemberi pinjaman mungkin tidak dianggap sebagai
hambatan bagi kontrol keluarga dan kekayaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Pangeran (2016) menunjukkan
bahwa secara parsial komitmen keluarga yang tinggi pada bisnis akan
memperkuat pengaruh positif manajer atau pemilik dengan penyedia
utang terhadap sikap keuangan pemilik atau manajer pada utang. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Koropp (2013).
3. Orientasi tujuan ekonomi berpengaruh terhadap peran moderasi
komitmen keluarga dan sikap keuangan
Orientasi tujuan manajer atau pemilik perusahaan keluarga dapat
berfungsi sebagai kerangka kerja untuk pengambilan keputusan keuangan
yang menciptakan sikap keuangan tertentu. Pemilik atau manajer
perusahaan keluarga mungkin menunjukkan orientasi tujuan ekonomi
yang tinggi mengenai dimensi yang terkait dengan bisnis dan pada saat
yang sama, menunjukkan orientasi tujuan sosial (non-ekonomi) yang
tinggi dalam hal dimensi yang terkait dengan keluarga. Pemilik atau
manajer perusahaan keluarga akan memfasilitasi pemikiran yang lebih
kolektif ketika komitmen keluarga tinggi. Dengan demikian,
memfasilitasi ketersediaan dan pemanfaatan dana keluarga sebagai
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
23
H4 H5
H1 +
H3 -
H6
pengganti utang kepada penyedia utang luar. Sikap menurun terhadap
utang seharusnya terjadi pada komitmen yang tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Pangeran (2016) menunjukkan
secara parsial komitmen keluarga yang tinggi dengan bisnis akan
melemahkan pengaruh positif dari orientasi tujuan ekonomi manajer atau
pemilik terhadap sikap keuangan pemilik atau manajer pada utang. Hal
ini juga didukung dengan hasil penelitian Koropp (2013).
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya,
maka kerangka pemikiran yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Hipotesis
Pengetahuan Keuangan
Pengalaman positif
dengan penyedia utang
Orientasi Tujuan
Ekonomi
Sikap Keuangan
pada Utang
Komitmen Keluarga
Pada Bisnis
H2 +
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
24
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara dan masih
harus dibuktikan kebenarannya (Sugiyono, 2009:64). Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka dibuatlah hipotesis sebagai berikut :
H1 : pengetahuan keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap sikap
keuangan pada utang.
H2 : pengalaman positif dengan penyedia utang berpengaruh positif
signifikan terhadap sikap keuangan pada utang.
H3 : orientasi tujuan ekonomi berpengaruh negatif signifikan terhadap sikap
keuangan pada utang.
H4 : komitmen keluarga memoderasi hubungan antara pengetahuan
keuangan terhadap sikap keuangan pada utang.
H5 : komitmen keluarga memoderasi hubungan antara pengalaman positif
dengan penyedia utang terhadap sikap keuangan pada utang.
H6 : komitmen keluarga memoderasi hubungan antara orientasi ekonomi
terhadap sikap keuangan pada utang.
Pengaruh Pengetahuan Keuangan..., Yanuar Ariffiatul Faritsa, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018