Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Inflasi Islam
Menurut Mankiw (2011) inflasi merupakan kenaikan tingkat
harga secara keseluruhan. Inflasi memiliki dampak yangnegatif atau
positif terhadap perekonomian tergantung dari tinggi rendahnya
inflasi.Sedangkaninflasi menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat
sangat buruk bagi perekonomian karena:
a. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap
fungsi tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran di muka, dan
fungsi dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari
uang dan aset keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi
juga telah mengakibatkan terjadinya inflasi kembali, atau dengan
kata lain self feeding inflation.
b. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari
masyarakat (turunnya Marginal Propensity to Save).
c. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja terutama untuk non-
primer dan barang-barang mewah (naiknya Marginal Propensity to
Consume).
d. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang nonproduktif yaitu
penumpukan kekayaan (hoarding) seperti: tanah, bangunan, logam
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
13
mulia, mata uang asing dengan mengorbankan investasi kearah
produktif seperti: pertanian, industrial, perdagangan, transportasi,
dan lainnya.
Ekonom Islam Taqiuddin Ahmad ibn alMaqrizi (1364M-1441M),
yang merupakan salah satu murid dari Ibn Khaldun, menggolongkan
inflasi dalam dua golongan yaitu Natural Inflationdan Human Error
Inflation.
a. Natural Inflation. Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini
diakibatkan oleh sebab-sebab alamiah, dimana orang tidak
mempunyai kendali atasnya (dalam hal mencegah). Ibn al-Maqrizi
mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh
turunnya Penawaran Agregatif (AS) atau naiknya Permintaan
Agregatif (AD). Jika memakai perangkat analisis konvensional yaitu
persamaan identitas:
MV = PT = Y
Di mana :
M = jumlah uang beredar
V = kecepatan peredaran uang :
P = tingkat harga
T = jumlah barang dan jasa (kadang dipakai juga notasi Q)
Y = tingkat pendapatan nasional (GDP)
Maka Natural inflation dapat diartikan sebagai:
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
14
1) Gangguan terhadap jumlah barang dan jasa yang diproduksi
dalam suatu perekonomian (T). Misalnya T↓ sedangkan M dan
V tetap, maka konsekuensinya P↑.
2) Naiknya daya beli masyarakat secara riil. Misalnya, nilai ekspor
lebih besar daripada nilai impor, sehingga secara netto terjadi
impor uang yang mengakibatkan M↑ sehingga jika V dan T
tetap maka P↑.
Maka Natural inflation dapat dibedakan berdasarkan
penyebabnya menjadi dua golongan yaitu sebagai berikut:
1) Akibat uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak, dimana
ekspor meningkat (X↑) sedangkan impor menurun (M↓)
sehingga net export nilainya sangat besar, maka mengakibatkan
naiknya Permintaan Agregatif (AD↑). Hal ini pernah terjadi
pada masa Umar ibn Khatab r.a. Pada masa itu kafilah pedagang
yang menjual barangnya di luar negeri membeli barang-barang
dari luar negeri lebih sedikit nilainya daripada nilai barang-
barang yang mereka jual (positive net export). Adanya positive
net export akan menjadikan keuntungan, keuntungan yang
berupa kelebihan uang tersebut akan dibawa masuk ke Madinah
sehingga pendapatan dan daya beli masyarakat akan naik (AD↑).
Naiknya Permintaan Agregatif (AD↑) akan mengakibatkan
naiknya tingkat harga (P↑) secara keseluruhan. Untuk mengatasi
keadaan ini Umar ibn Khattab melarang penduduk Madinah
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
15
untuk membeli barang-barang atau komoditi selama 2 hari
berturut-turut, akibatnya terjadi penurunan permintaan agregatif
(AD↓) dan tingkat harga kembali normal.
2) Akibat dari turunnya tingkat produksi (AS↓) karena terjadinya
paceklik, perang ataupun embargo dan boycott. Hal ini pernah
terjadi pula semasa pemerintahan Umar ibn Kahatab yaitu pada
saat terjadi paceklik yang mengakibatkan kelangkaan gandum
yang kemudian mengakibatkan naiknya tingkat harga-harga
(P↑). Untuk mengatasi permasalahan ini Umar ibn Khattab
melakukan impor gandum dari Fustat-Mesir sehingga
Penawaran Agregatif (AS) barang di pasar kembali naik (AS↑)
yang kemudian berakibat pada turunnya tingkat harga-harga
(P↓).
b. Human Error Inflation Selain dari penyebab-penyebab yang
dimaksud pada Natural Inflation, maka inflasi-inflasi yang
disebabkan oleh hal-hal lainnya dapat digolongkan sebagai Human
Error Inflation atau False Inflation. Human Error Inflation
dikatakan sebagai inflasi yang diakibatkan oleh kesalahan dari
manusia itu sendiri (sesuai dengan QS AlRum 30:41).Human Error
Inflation dapat disebutkan menurut penyebab-penyebabnya yaitu :
1) Korupsi dan administrasi yang buruk (Corruption and Bad
Administration). Jika kita merunjuk pada persamaan MV = PT,
maka korupsi akan mengganggu tingkat harga (P↑) karena para
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
16
produsen akan menaikkan harga jual produksinya untuk
menutupi biaya-biaya yang telah mereka keluarkan. Harga yang
terjadi terdistorsi oleh komponen yang seharusnya tidak ada
sehingga akan mengakibatkan ekonomi biaya tinggi (high cost
economy). Pada akhirnya, akan terjadi inefisiensi alokasi sumber
daya yang akan merugikan masyarakat secara keseluruhan. Jika
merujuk pada persamaan AS-AD maka akan terlihat bahwa
korupsi dan administrasi pemerintahan yang buruk akan
menyebabkan kontraksi pada kurva Penawaran Agregatif (AS↓).
2) Pajak yang berlebihan (Excessive Tax)
Efek yang ditimbulkan oleh pajak yang berlebihan pada
perekonomian hampir sama dengan efek yang ditimbulkan oleh
korupsi dan administrasi yang buruk yaitu kontraksi pada kurva
Penawaran Agregatif (AS↓). Namun, jika diliat lebih jauh,
excessive tax tersebut mengakibatkan apa yang dinamakan oleh
para ekonom dengan efficiency loss atau dead weight loss.
3) Pencetakan uang berlebihan (Excessive Seignorage). Seignorage
arti tradisionalnya adalah keuntungan dari pencetakan koin yang
didapat oleh percetakannya di mana biasanya percetakan
tersebut dimiliki oleh pihak penguasa atau kerajaan.
2. Suku Bunga Indonesia
Suku bunga adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan
sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
17
Indonesia dan diumumkan kepada publik (Kristanti, 2013). BI Rate
diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan
Gubernur Bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang
dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di pasar uang
untuk mencapai sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada
perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank Overnight (PUAB
O/N).
Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh
perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga
kredit perbankan. Dengan memperhatikan pula faktor-faktor lain dalam
perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate
apabila inflasi kedepan diperkirakan melampaui sasaran yang telah
ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI rate apabila
inflasi kedepan diperkirakan dibawah sasaran yang telah ditetapkan.
Meningkatnya suku bunga akan menurunkan nilai sekarang dan
pendapatan deviden, kondisi seperti ini akan mempengaruhi turunnya
harga saham. Hal ini disebabkan karena investor cenderung menanamkan
dananya dalam bentuk investasi lainnya seperti menyimpan dananya
pada sektor perbankan (Pasaribu, 2013).
3. Teori Nilai Tukar Islam
Menurut Aisyiyah (2015) nilai tukar rupiah USD/IDR adalah nilai
atau harga rupiah yang diekspresikan dalam mata uang dollar. Adapun
teori mengenai niai tukar rupiah menurut Islam terdapat dua faktor yaitu:
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
18
a. Terjadi perubahan-perubahan harga di dalam negeri yang
mempengaruhi nilai tukar uang (faktor luar negeri dianggap tidak
berubah/berpengaruh).
b. Terjadi perubahan-perubahan harga di luar negeri (faktor di dalam
negeri dianggap tidak berubah/berpengaruh).
Selain dari itu, perlu untuk diingat bahwa kebijakan nilai tukar
uang dalam Islam dapat dikatakan menganut sistem “Managed Floating”,
dimana nilai tukar adalah hasil dari kebijakan-kebijakan pemerintah
(bukan merupakan cara atau kebijakan itu sendiri) karena pemerintah
tidak mencampuri keseimbangan yang terjadi di pasar kecuali jika terjadi
hal-hal yang mengganggu keseimbangan itu sendiri. Jadi bisa dikatakan
bahwa suatu nilai tukar yang stabil adalah merupakan hasil dari
kebijakan pemerintah yang tepat.
Adapun sebab-sebab fluktuasi sebuah mata uang menurut Karim
(2007) dikelompokkan sebagai berikut:
a. Natural Exchange Rate Fluctuation terjadi ada 2 alasan diantaranya:
1) Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahan-perubahan yang
terjadi pada Permintaan Agregatif (AD): ekspansi AD akan
mengakibatkan naiknya tingkat harga (P) secara keseluruhan.
Seperti kita ketahui bahwa P = e P‟ , jika tingkat harga dalam
negeri naik sedangkan tingkat harga di luar negeri tetap maka
nilai tukar mata uang akan mengalami depresiasi. Sebaliknya,
jika AD mengalami kontraksi maka tingkat harga akan
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
19
mengalami penurunan, yang akan mengakibatkan nilai tukar
mengalami apresiasi.
2) Fluktuasi nilai tukar uang akibat perubahan-perubahan yang
terjadi pada Penawaran Agregatif (AS): jika AS mengalami
kontraksi, maka akan berakibat naiknya tingkat harga secara
keseluruhan, yang kemudian akan mengakibatkan melemahnya
(depresiasi) nilai tukar. Sebaliknya, jika AS mengalami
ekspansi, maka akan berakibat pada turunnya tingkat harga
secara keseluruhan yang akan mengakibatkan menguatnya
(apresiasi) nilai tukar.
b. Human Error Exchange Rate Fluctuation, terdapat 2 alasan
diantaranya:
1) Corruption dan Bad Administration yaitu korupsi dan
administrasi yang buruk akan mengakibatkan naiknya harga
akibat terjadinya misallocation of resources serta mark-up yang
tinggi yang harus dilakukan oleh produsen untuk menutupi
“biaya-biaya siluman” dalam proses produksinya. Akibatnya,
tingkat harga secara keseluruhan akan mengalami kenaikan.
Maka naiknya tingkat harga akan mengakibatkan terjadinya
depresiasi nilai tukar uang.
2) Excessive Tax: Pajak penjualan yang sangat tinggi yang
dikenakan pada barang dan jasa akan meningkatkan harga jual
dari barang dan jasa tersebut. Jika kita merujuk kembali pada
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
20
persamaan P = e P”, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
tingkat pajak yang sangat tinggi akan mengakibatkan pada
melemahnya (depresiasi) nilai tukar uang.
c. Perubahan Harga Terjadi di Luar Negeri
Perubahan harga yang terjadi di luar negeri bisa digolongkan
karena dua sebab yaitu :
1) Non-Engineered/Non-Manipulated Changes
Disebut sebagai Non-Engineered/NonManipulated
Changes adalah karena perubahan yang terjadi bukan
disebabkan oleh manipulasi (yang dimaksudkan untuk
merugikan) yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Misalkan,
jika Bank Sentral Singapura (BSS) mengurangi jumlah uang
SGD yang beredar, hal tersebut akan mengakibatkan IDR
terdepresiasi tanpa diduga (direncanakan oleh Bank Indonesia).
Oleh karena itu, BI biasanya akan menghilangkan efek ini
dengan menjual SGD yang dimilikinya (cadangan devisa), baik
dengan cara sterilized intervention maupun dengan cara
unsterilized intervention.
2) Engineered/Manipulated Changes:
Disebut sebagai Engineered/Manipulated Changes
adalah karena perubahan yang terjadi disebabkan oleh
manipulasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang
dimaksudkan untuk merugikan pihak lain. Misalnya para fund
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
21
manager di Singapura melepas IDR yang dimilikinya sehingga
terjadi “banjir rupiah”yang mengakibatkan nilai tukar rupiah
mengalami depresiasi secara tiba-tiba atau drastis di luar
perkiraan BI. Tindakan para fund manager Singapura menimbun
IDR untuk dilepaskan saat tertentu untuk mengambil
keuntungan dari fluktuasi nilai tukar IDR merupakan tindakan
yang dilarang oleh Islam yaitu termasuk dalam kategori ikhtikar
(rekayasa penawaran untuk mengambil keuntungan di atas
keuntungan normal tanpa adanya rekayasa). Apabila hal ini
terjadi, mengambil analogi dari pemikiran ibn Taimiyah,
pemerintah seharusnya menetapkan sistem nilai tukar dipagu
secara temporer (sementara) untuk mencegah tindakan-tindakan
yang merugikan tersebut. Penetapan nilai tukar harus dilakukan
oleh Bank Indonesia pada tingkat original supporting levelIDR
yaitu nilai tukar IDR sebelum terjadinya rekayasa yang
membuat fluktuasi IDR tersebut.
Menurut Karim (2007) kebijakan ini dilakukan sampai
serangan fund managers tersebut mereda. Ketika para fund
manager Singapura melakukan manipulasi terhadap permintaan
IDR, misalkan melalui mekanisme forward transaction yang
dikombinasikan dengan margin trading, sehingga seakan-akan
permintaan IDR menurun drastis dimana selanjutnya para fund
manager itu kemudian mengambil keuntungan dari fluktuasi
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
22
nilai tukar IDR tersebut. Hal ini pun dilarang dalam Islam yaitu
termasuk dalam kategori Ba’i Najasy (rekayasa permintaan
untuk mengambil keuntungan diatas keuntungan normal tanpa
adanya rekayasa).
Tindakan para fund manager di Singapura memanipulasi
permintaan IDR melalui forward transactions dan margin
tradings melalui bank-bank asing besar yang disertai dengan
meluncurkan isu-isu politis (misalnya bila demo anti Amerika
Serikat terus berlangsung akan mengakibatkan IDR akan terus
melemah) akan mengakibatkan ducking effect yaitu dimana
tercipta opini akan melemahnya rupiah dimasa mendatang.
Sama seperti dalam hal mengatasi Ikhtikar, untuk mengatasi
Ba’i Najasy ini Bank Indonesia juga harus menetapkan suatu
nilai tukar tetap secara temporer pada original supporting level-
nya sampai aksi-aksi merugikan para fund managers tersebut
usai.
4. Teori Sinyal
Teori sinyal adalah sinyal diberikan oleh manajemen perusahaan
kepada investor sebagai petunjuk mengenai prospek perusahaan tersebut
(Brigham dan Houston, 2011). Sinyal tersebut biasanya dapat berupa
informasi yang berupa berita seputar perusahaan yang mana dapat
mempengaruhi terhadap harga saham. Biasanya harga saham akan
cenderung mengalami kenaikan apabila ada reaksi positif atau informasi
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
23
lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada
perusahaan lain.
Para manajer biasa mewakili perusahaan untuk menyampaikan
informasi yang baik mengenai perusahaannya ke publik secepat
mungkin. Sangatlah penting bagi perusahaan untuk memberikan
informasi mengenai kondisi laporan keuangannya dimana merupakan
sinyal untuk diinformasikan kepada investor maupun calon investor. Jika
manajer dapat memberikan sinyal positif, maka publik akan terkesan dan
hal ini akan terefleksi pada harga saham perusahaan sehingga harga
saham akan mengalami peningkatan. Jadi dapat disimpulkan karena
adanya asymetric information, pemberian sinyal kepada investor atau
publik melalui keputusan – keputusan manajemen yang sangat penting
(Atmaja, 2008).
5. Laba Akuntansi.
Laba akuntansi didefinisikan sebagai perbedaan antara
pendapatan yang direalisasi dari transaksi yang terjadi selama satu
periode dengan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut
(Yocelyn, 2012). Informasi laba sering dilaporkan dalam penerbitan
laporan keuangan dan digunakan secara luas oleh pemegang saham dan
penanam modal potensial dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan.
Informasi tentang laba yang diperoleh perusahaan akan menimbulkan
reaksi terhadap harga saham perusahaan.
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
24
Menurut Fitri (2016) apabila laba yang diperoleh perusahaan
tinggi, maka deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham juga
tinggi sehingga investor banyak yang tertarik untuk menanamkan
investasi di perusahaan, begitu juga sebaliknya. Dan hal tersebut akan
mempengaruhi perubahan harga saham perusahaan. Perusahaan yang
mengeluarkan saham syariah dan saham-sahamnya telah terdaftar di
Jakarta Islamic Index (JII) menunjukkan bahwa saham perusahaan
tersebut mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang besar artinya saham
tersebut mempunyai daya pikat yang besar pula bagi investor. Apabila
harga saham yang memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar mengalami
perubahan harga saham yang meningkat maka hal tersebut akan
berdampak pada pergerakan indeks harga saham. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa laba akuntansi mempunyai pengaruh terhadap
perubahan harga-harga saham yang mana akan mempengaruhi
pergerakan indeks harga saham.
6. Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan
pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend bursa
saham yang menggambarkan kondisi pasar pada suatu kondisi tertentu,
apakah pasar sedang aktif dan lesu, pergerakan indeks menjadi indikator
penting bagi para investor untuk menentukan apakah mereka akan
menjual, menahan, atau membeli saham dengan jumlah tertentu
(Masodah et all, 2012).
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
25
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001) pergerakan indeks
harga saham dapat dipengaruhi oleh pergerakan atau perubahan harga
saham-saham dengan kapitalisasi besar, sebaliknya dalam indeks yang
dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang nilai pasar, perubahan harga
saham-saham dengan kapitalisasi kecil nyaris tidak berdampak terhadap
indeks harga saham. Hal tersebut dikarenakan timbangan bobot masing-
masing saham yang berbeda, sehingga tidak mengherankan jika
pergerakan indeks harga saham sangat ditentukan oleh saham-saham
dengan kapitalisasi besar.
Ada beberapa macam pendekatan atau metode perhitungan yang
digunakan untuk menghitung indeks, yaitu :
a. Menghitung rata-rata (arithmatic mean) harga saham yang masuk
dalam anggota indeks.
b. Menghitung (geometric mean) dari indeks individual saham yang
masuk anggota indeks.
c. Menghitung rata-rata tertimbang nilai pasar.
Umumnya semua indeks harga saham gabungan menggunakan
metode rata-rata tertimbang (Darmadji dan Fakhruddin, 2001).
Di Indonesia terdapat dua indeks saham syariah, yaitu Jakarta
Islamic Index (JII) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Yang
membedakannya adalah JII merupakan indeks yang konstituennya hanya
berjumlah 30 saham syariah ter likuid dan mempunyai nilai kapitalisasi
pasar yang besar sedangkan ISSI konstituennya adalah seluruh saham
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
26
syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan lolos dalam proses
seleksi Daftar Efek Syariah.
7. Jakarta Islamic Index (JII)
Jakarta Islamic Index (JII) merupakan salah satu indeks saham
yang di Indonesia menghitung rata-rata untuk jenis saham yang
memenuhi kriteria syariah yang tercantum dalam Dewan Pengawas
Syariah dan peraturan Bapepam dan LK no. IXA.A.13 (Maqdiyah dan
Topowijono, 2014). Adapun seleksi untuk saham yang masuk dalam
Indeks JII antara lain:
a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari tiga
bulan (kecuali termasuk dalam sepuluh besar dalam hal
kapitalisasi).
b. Memilih saham berdasarkan laporan tahunan yang mempunyai
resiko kewajiban terhadap aktiva maksimal 90%.
c. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan
rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-
rata nilai perdagangan reguler selama satu tahun terakhir.
Jadi saham syariah yang menjadi konstituen JII terdiri dari 30
saham yang merupakan saham-saham syariah yang paling likuid dan
memiliki nilai kapitalisasi pasar yang besar. BEI melakukan review JII
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
27
setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan periode penerbitan DES oleh
Bapepam LK (Ash-Shidiq, 2015).
Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan
investor dalam melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan
memberikan manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah islam
untuk melakukan investasi di Bursa. JII juga diharapkan dapat
mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham berbasis syariah
di Indonesia (Istiqomah, 2012).
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
Peneliti dan
Judul
penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
1 Farida Titik
(2013)
Pengujian
Variabel Makro
ekonomi
terhadap Jakarta
Islamic Indeks
(JII)
Berdasarkan
analisis yang telah
dilakukan melalui
uji kointegrasi
dan ECM terdapat
hubungan jangka
panjang antara
variabel inflasi ,
Suku Bunga SBI,
dan Kurs Valuta
Asing dengan JII
pada tahun 2008-
2012. Terdapat
hubungan jangka
pendek antara
variabel Inflasi,
Suku Bunga SBI
dan kurs valuta
asing dengan JII
pada tahun 2008-
2012.
Periode atau tahun
penelitian.
Menggunakan
variabel
independen inflasi,
suku bunga, nilai
tukar rupiah dan
laba akuntansi.
Menggunakan
variabel
independen
yang sama yaitu
suku bunga dan
inflasi.
Menggunakan
variabel
dependen yang
sama.
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
28
No
Peneliti dan
Judul
penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
2 Hafidz Ash-Shidiq (2015) Analisis Pengaruh Suku Bunga Indonesia (SBI), Uang Beredar, Inflasi, dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Indeks (JII) Periode 2009-2014
Variabel SBI, tingkat inflasi dan jumlah uang yang beredar tidak berpengaruh signifikan karena tidak sesuai dengan teori pada penelitian tersebut. Sedangkan variabel nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap indeks saham syariah JII karena sejalan dengan teori pada penelitian tersebut.
Periode atau tahun penelitian. Mengganti variabel jumlah uang yang beredar dengan variabel independen laba akuntansi.
Menggunakan Variabel Independen Suku Bunga Indonesia, dan Tingkat Inflasi Menggunakan variabel dependen yang sama yaitu Jakarta Islamic Index
3 Hatmam Maqdiyah (2014) Pengaruh Tingkat Bunga Deposito, Tingkat Inflasi, Produk Domestik Bruto (PDB) dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Jakarta Islamic Indeks (JII) periode 2009-2013
Hasilnya yaitu tingkat bunga deposito dan tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks harga saham JII. Sebaliknya variabel PDB dan Nilai Tukar Rupiah menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap indeks harga saham JII dan variabel yang berpengaruh dominan adalah PDB.
Periode atau Tahun Penelitiannya berbeda. Menggunakan variabel independen inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan laba akuntansi.
Menggunakan variabel independen yang sama yaitu tingkat inflasi. Menggunakan variabel dependen yang sama yaitu Jakarta Islamic Index.
4 Lely Fera (2013) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Indeks Harga Saham di
Hasilnya yaitu variabel volume perdagangan, nilai tukar rupiah dan suku bunga Indonesia berpengaruh signifikan
Periode atau Tahun penelitian. Menggunakan variabel independen inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan
Menggunakan variabel independen yang sama yaitu Tingkat Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
29
No
Peneliti dan
Judul
penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Jakarta Islamic Indeks tahun 2011
terhadap indeks harga saham JII.
laba akuntansi.
Inflasi Dan menggunakan variabel dependen yang sama.
5 Neny Mulyani (2014) Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Produk Domestik Bruto Terhadap Jakarta Islamic Indeks
Hasilnya yaitu variabel inflasi dan PDB berpengaruh positif terhadap JII sedangkan variabel suku bunga dan nilai tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap JII. Dan variabel PDB merupakan variabel yang mempunyai pengaruh kecil terhadap pergerakan JII karena belum banyak masyarakat yang melakukan investasi di pasar modal syariah.
Periode Penelitian atau tahun penelitian. Mengganti variabel independen PDB dengan variabel independen laba akuntansi.
Menggunakan variabel independen yang sama yaitu suku bunga, inflasi, dan nilai tukar rupiah. Menggunakan variabel dependen yang sama.
6 Raisa fitri (2016) Pengaruh Antara Laba Akuntansi dan Total Arus Kas terhadap harga saham
Variabel laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham.
Periode atau tahun pengamatan. Variabel dependennya berbeda.
Menggunakan variabel independen laba akuntansi dan mengetahui pengaruhnya terhadap harga saham yang mana akan berdampak pada pergerakan indeks saham.
7 Rio Iustian dan Arifah (2013) Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi, Nilai
Secara parsial varibel laba akuntansi berpengaruh positif terhadap harga saham.
Periode atau tahun penelitian. Menggunakan variabel dependen yang berbeda.
Menggunakan variabel independen laba akuntansi dan mengetahui pengaruhnya
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
30
No
Peneliti dan
Judul
penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
Buku Ekuitas, dan Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham.
terhadap harga saham yang mana akan berdampak pada pergerakan indeks saham.
8 Rolan dan Mikail (2013) Analisis Pengaruh Variabel Makro ekonomi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Tingkat inflasi memiliki hubungan yang negatif terhadap ISSI, dan Tingkat suku bunga dan Jumlah uang yang beredar memiliki hubungan yang positif terhadap ISSI.
Periode atau tahun penelitian. Menggunakan variabel independen inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan laba akuntansi Menggunakan variabel dependen yang berbeda.
Menggunakan varibel independen yang sama seperti tingkat suku bunga, inflasi.
9 Siti Aisyiyah dan Rizki Khoiroh (2015) Analisis Dampak Variabel Makro ekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia.
Hasilnya yaitu variabel Inflasi dan nilai tukar berpengaruh negatif signifikan terhadap ISSI, sedangkan variabel SBIS dan harga minyak dunia berpengaruh tidak signfikan terhadap ISSI karena kedua variabel tersebut tidak mampu menjelaskan secara kuat pengaruhnya terhadap pergerakan indeks saham syariah Indonesia.
Periode atau tahun penelitian. Menggunakan varibel dependen Jakarta Islamic Index. Menggunakan Variabel independen inflasi, suku bunga, nilai tukar rupiah dan laba akuntansi
Menggunakan Variabel Independen Inflasi, dan Nilai Tukar Rupiah
10 Sulia (2012) Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, dan Debt to Equity Ratio terhadap harga saham perusahaan LQ
Secara parsial laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Periode atau tahun penelitian. Menggunakan variabel dependen yang berbeda.
Menggunakan variabel independen laba akuntansi dan mengetahui pengaruhnya terhadap harga saham yang
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
31
H2 (-)
H3 (-)
H4 (-)
H5(+)
H1
No
Peneliti dan
Judul
penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
mana akan berdampak pada pergerakan indeks saham.
C. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengaruh tingkat inflasi,
suku bunga BI, nilai tukar rupiah dan laba akuntansi terhadap indeks saham
syariah Jakarta Islamic Index (JII). Tingkat inflasi, suku bunga BI, nilai tukar
rupiah yang diduga akan berpengaruh negatif terhadap JII, sedangkan Laba
Akuntansi diduga berpengaruh positif terhadap Jakarta Islamic Index (JII).
Kerangka pemikiran teoritis penelitian yaitu :
D. Hipotesis
Tingkat Inflasi (X1)
Suku Bunga Bank
Indonesia
(X2)
Nilai Tukar Rupiah
USD/IDR (X3)
Laba Akuntansi
(X4)
Jakarta Islamic
Index (Y)
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
32
D. Hipotesis
1. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Laba
Akuntansi terhadap Jakarta Islamic Index.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan investasi
perusahaan dan masyarakat berupa investasi saham syariah yaitu suku
bunga, inflasi, dan nilai tukar rupiah. Inflasi akan berdampak pada
menurunnya profitabilitas perusahaan dengan asumsi penjualan tetap
bahkan menurun. Dimana menurunnya profitabilitas perusahaan
merupakan berita yang kurang baik bagi perusahaan sebab para investor
menilai bahwa berinvestasi di pasar modal bukan hal yang menarik dan
lebih memiliki resiko yang tinggi. Menurunnya minat investor dapat
menyebabkan turunnya harga saham perusahaan serta dapat menurunkan
indeks saham.
Apabila inflasi yang terjadi pada suatu negara tinggi maka Bank
Indonesia pada umumnya akan menaikkan suku bunga Indonesia
sebaliknya apabila inflasi yang terjadi di suatu negara rendah maka Bank
Indonesia akan menurunkan suku bunga Indonesia, menurut Pasaribu
(2013) meningkatnya suku bunga akan menurunkan nilai sekarang dan
pendapatan deviden, kondisi seperti ini akan mempengaruhi turunnya
harga saham.
Inflasi juga dapat menaikkan ekspor dan menurunkan impor,
akibatnya jumlah uang yang masuk ke dalam negeri banyak sehingga
jumlah uang yang beredar juga banyak. Hal tersebut akan menyebabkan
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
33
harga-harga naik secara keseluruhan dan dapat menyebabkan
melemahnya (depresiasi) nilai tukar rupiah (Karim, 2007). Apabila
terdapat perusahaan yang memiliki hutang dalam bentuk dollar tentu
depresiasi rupiah akan merugikan sebab perusahaan akan membayar
kewajiban yang lebih besar, tentu hal tersebut akan menurunkan
profitabilitas perusahaan. Ketika profitabilitas perusahaan turun, banyak
investor yang memilih untuk menjual sahamnya dan memilih beralih
pada investasi lainnya seperti pasar valuta asing. Sikap para investor
tersebut mampu menurunkan harga saham perusahaan serta berpengaruh
pada permintaan saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk
saham syariah pada Jakarta Islamic Index (JII).
Dalam teori sinyal menjelaskan bahwa sinyal diberikan oleh
manajemen perusahaan kepada investor sebagai petunjuk mengenai
prospek perusahaan tersebut (Brigham dan Houston, 2011). Sinyal
tersebut biasanya dapat berupa informasi yang berupa berita seputar
perusahaan seperti laporan keuangan perusahaan yang mana dapat
mempengaruhi terhadap harga saham. Biasanya harga saham akan
cenderung mengalami kenaikan apabila ada reaksi positif atau informasi
lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada
perusahaan lain. Informasi tersebut dapat berupa informasi laba akuntansi
perusahaan yang tinggi, maka deviden yang akan dibagikan kepada
pemegang saham juga tinggi sehingga investor banyak yang tertarik
untuk menanamkan investasi di perusahaan. Hal tersebut akan
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
34
mempengaruhi perubahan harga saham perusahaan. Apabila harga saham
perusahaan yang mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang tinggi
mengalami kenaikan atau permintaan terhadap saham tersebut tinggi
maka akan berdampak pula terhadap kenaikan pergerakan indeks harga
saham.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pengembangan hipotesis
dapat dirumuskan sebagai berikut :
H1 : Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Laba Akuntansi
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap Jakarta Islamic
Index.
2. Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap Jakarta Islamic Index (JII)
Dalam teoeri inflasi menurut Islam, inflasi dapat terjadi karena
Natural Inflation, yang mana inflasi ini diakibatkan oleh banyaknya uang
yang masuk dari luar negeri ke dalam negeri karena ekpor meningkat
sedangkan impor menurun, sehingga net exportnya nilainya besar dan
dapat mengakibatkan naiknya Permintaan Agregatif. Permintaan
Agregatif ini akan mengakibatkan naiknya tingkat harga secara
keseluruhan (Karim, 2007).
Apabilaterjadi kenaikan harga-harga, maka para pekerja-pekerja
dalam kegiatan ekonomi akan menuntut kenaikan upah. Dan apabila
tuntutan upah berlaku secara meluas, akan terjadi kenaikan biaya
produksi dari berbagai barang dan jasa yang dihasilkan dalam
perekonomian. Kenaikan biaya produksi tersebut akan mendorong
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
35
perusahaan-perusahaan menaikan harga-harga barang mereka.Menurut
Aisyiyah (2015) hal tersebut akan berdampak pada menurunnya
profitabilitas perusahaan dengan asumsi penjualan tetap bahkan
menurun. Dimana menurunnya profitabilitas perusahaan merupakan
berita yang kurang baik bagi perusahaan sebab para investor menilai
bahwa berinvestasi di pasar modal bukan hal yang menarik dan lebih
memiliki resiko yang lebih tinggi. Menurunnya minat investor dapat
menyebabkan turunnya harga saham perusahaan serta dapat menurunkan
indeks saham. Dalam penelitian Aisyiyah (2015) dan Pasaribu (2013)
menjelaskan bahwa inflasi memiliki pengaruh yang negatif terhadap
Indeks Saham Syariah. Penelitian Isnaini dan Nunung (2013) juga
menyatakan bahwa inflasi mempunyai pengaruh negatif terhadap indeks
harga saham.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pengembangan hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
H2: Inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap Jakarta Islamic Index (JII).
3. Pengaruh Suku Bunga Indonesia terhadapJakarta Islamic Index
(JII)
Suku bunga yang mengalami peningkatan secara langsung akan
meningkatkan beban bunga. Perusahaan yang mempunyai leverage yang
tinggi akan mendapatkan dampak yang sangat berat terhadap kenaikan
tingkat suku bunga karena dapat mengurangi profitabilitas perusahaan
sehingga memberikan pengaruh terhadap harga saham perusahaan yang
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
36
bersangkutan. Menurut Pasaribu (2013) meningkatnya suku bunga akan
menurunkan nilai sekarang dan pendapatan deviden, kondisi seperti ini
akan mempengaruhi turunnya harga saham. Hal ini disebabkan karena
investor cenderung menanamkan dananya dalam bentuk investasi lainnya
seperti menyimpan dananya pada sektor perbankan.
Dalam penelitian Mulyani (2014) suku bunga memiliki pengaruh
negatif terhadap Jakarta Islamic Indeks (JII) dan penelitian Ardana
(2016) menjelaskan bahwa suku bunga mempunyai hubungan yang
negatif terhadap ISSI, peneltian Hismendi (2013) juga menjelaskan
bahwa suku bunga berpengaruh negatif terhadap indeks harga
saham.Sehubungan dengan hal tersebut maka pengembangan hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
H3 : Tingkat Suku Bunga Indonesia memiliki pengaruh negatif
terhadapJakarta Islamic Index (JII).
4. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah USD/IDR terhadap Jakarta Islamic
Index (JII)
Menurut Siti Aisyiyah (2015) nilai tukar rupiah USD/IDR
merupakan salah satu variabel yang mampu mempengaruhi pergerakan
indeks harga saham pada pasar modal. Nilai tukar yang mengalami
depresiasi akan memberikan dampak yang berbeda bagi perusahaan-
perusahaan dalam ketegori perusahaan impor ataupun perusahaan ekspor.
Bagi perusahaan impor tentu depresiasinya rupiah akan merugikan
perusahaan sebab menanggung biaya yang lebih besar.
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
37
Hal yang sama juga dialami oleh perusahaan yang memiliki
hutang dalam bentuk dollar tentu depresiasi rupiah akan merugikan sebab
perusahaan akan membayar kewajiban yang lebih besar, tentu hal
tersebut akan menurunkan profitabilitas perusahaan. Ketika profitabilitas
perusahaan turun, banyak investor yang memilih untuk menjual
sahamnya dan memilih beralih pada investasi lainnya seperti pasar valuta
asing. Sikap para investor tersebut yang mampu menurunkan harga
saham perusahaan serta berpengaruh pada permintaan saham-saham di
Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk saham syariah pada Jakarta
Islamic Index (JII)sehingga berakibat pada pergerakan indeks saham
yang menurun (Ash-shidiq, 2015).
Dalam penelitian Mulyani (2014) dan Kewal (2012) menjelaskan
bahwa nilai tukar rupiah memiliki pengaruh yang negatif terhadap Indeks
saham syariah. Serta penelitian Amin (2012) menjelaskan bahwa nilai
tukar rupiah berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pengembangan hipotesis
dapat dirumuskan sebagai berikut :
H4 : Nilai Tukar Rupiah USD/IDR memiliki pengaruh negatif terhadap
Jakarta Islamic Index (JII).
5. Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Jakarta Islamic Index (JII)
Laba akuntansi memiliki kandungan informasi yang sangat
bermanfaat bagi investor karena informasi tentang laba yang diperoleh
perusahaan tercermin dalam laporan keuangan akan menimbulkan reaksi
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017
38
terhadap harga saham perusahaan. Menurut Fitri (2016) apabila laba
yang diperoleh perusahaan tinggi, maka deviden yang akan dibagikan
kepada pemegang saham juga tinggi sehingga investor banyak yang
tertarik untuk menanamkan investasi di perusahaan. Hal tersebut akan
mempengaruhi perubahan harga saham perusahaan. Apabila harga saham
perusahaan yang mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang tinggi
mengalami kenaikan atau permintaan terhadap saham tersebut tinggi
maka akan berdampak pula terhadap kenaikan pergerakan indeks harga
saham.
Dalam penelitian Ebrahimi (2011) menjelaskan bahwa laba
mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga saham, sedangkan
penelitian Iustian dan Arifah (2013) dan Fitri (2016) juga menjelaskan
bahwa laba akuntansi mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan
harga saham. Apabila perubahan harga saham perusahaan mengalami
kenaikan maka akan berdampak pula terhadap kenaikan pergerakan atau
perubahan indeks harga saham terutama pada Jakarta Islamic Index.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pengembangan hipotesis
dapat dirumuskan sebagai berikut :
H5 : Laba Akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap Jakarta Islamic
Index (JII).
Analisis Pengaruh Inflasi..., Indah Arroyan Firdaus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017