22
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Nafizah (2010) Meneliti mengenai tinjauan atas pengendalian internal persediaan barang dagangan pada pusat pelayanan kesehatan ITB Bumi Medika Ganesa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau kembali pengendalian intern persediaan barang dagangan. Hasil dari penelitian yang dilakukan pada Pusat Pelayanan Kesehatan ITB Bumi Medika Ganesa menunjukkan bahwa pelaksanaan pengendalian intern persediaan barang dagangan dilaksanakan berdasarkan Standard Operation Prochedure (SOP) dengan melalui beberapa penataan obat, pencatatan stock obat, dan prosedur stock opname. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada metode analisis yang digunakan dan variabel yang digunakan. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada objek danwaktu penelitian. Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang dagang pada PT. Sabda Cipta Jaya Medan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern atas persediaan barang dagangan. Hasil penelitian, yaitu pengendalian intern atas persediaan pada PT. Sabda Cipta Jaya sudah cukup efektif, dimana adanya pemisahan antara fungsi-fungsi terkait dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Pemantauan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Nafizah (2010) Meneliti mengenai tinjauan atas pengendalian internal

persediaan barang dagangan pada pusat pelayanan kesehatan ITB Bumi

Medika Ganesa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau kembali pengendalian

intern persediaan barang dagangan. Hasil dari penelitian yang dilakukan pada

Pusat Pelayanan Kesehatan ITB Bumi Medika Ganesa menunjukkan bahwa

pelaksanaan pengendalian intern persediaan barang dagangan dilaksanakan

berdasarkan Standard Operation Prochedure (SOP) dengan melalui beberapa

penataan obat, pencatatan stock obat, dan prosedur stock opname. Persamaan

dengan penelitian ini terletak pada metode analisis yang digunakan dan

variabel yang digunakan. Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada objek

danwaktu penelitian.

Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian

internal atas persediaan barang dagang pada PT. Sabda Cipta Jaya Medan.

Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern atas persediaan barang

dagangan. Hasil penelitian, yaitu pengendalian intern atas persediaan pada PT.

Sabda Cipta Jaya sudah cukup efektif, dimana adanya pemisahan antara

fungsi-fungsi terkait dengan penerimaan dan pengeluaran barang. Pemantauan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

7

terhadap persediaan barang dagangan juga dilakukan secara periodik oleh

bagian logistik melalui kegiatan stock opname. Persamaan dengan penelitian

ini terletak pada metode analisis yang digunakan dan variabel yang digunakan.

Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada objek dan waktu penelitian.

Manopo (2013) dengan penelitian penerapan audit siklus persediaan dan

pergudangan untuk mendukung kewajaran penyajian laporan keuangan pada

PT. “B” di Sidoarjo. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode

pendekatan kualitatif. Hasil penelitian, yaitu pengendalian internal atas

persediaan bahan baku pada PT. “B” cukup baik dan memadai. Tujuan

penelitian ini, yaitu meningkatkan pemahaman mengenai audit siklus

persediaan bahan baku dan kewajarannya dalam laporan keuangan. Persamaan

dengan penelitian ini terletak pada metode analisis. Perbedaan dengan

penelitian ini terletak pada objek, variabel, dan waktu penelitian.

keterkaitan dengan penelitian terdahulu adalah dari segi teknik analisis

data sama- sama menggunakan teknik analisis data dari COSO yaitu (a)

lingkungan pengendalian, (b) aktivitas pengendalian, (C) penaksiran resiko,

(D) informasi dan Komunikasi, (E) pemantauan/pengawasan. perbedaan

terletak pada objek dan waktu penilitian.

B. Tinjuan Pustaka

1. Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2014:2) system pada dasarnya adalah sekelompok

unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain dimana memiliki fungsi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

8

bersama-sama mencapai tujuan tertentu. Sementara Menurut Widjajanto

(2001:2) system adalah sesuatu yang memiliki bagian bagian yang saling

berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu

input,proses,output. Dari dua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

system adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain

dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan

yaitu input,proses,output

2. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

Menurut mulyadi (2008:163) sistem pengendalian internal meliputi

struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk

menjaga kekayaanorganisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan

manajemen.

Romney dan steinbart (2009 : 222) mendefinisikan pengendalian internal

sebagai sebuah proses yang diimplementasikan oleh segenap direksi,

manajeman, dan semua karyawan yang terkait dengan peraturan perusahaan

setempat untuk menyajikan jaminan yang layak.

Menurut Widjajanto (2001:18) mendefinisikan pengendalian intern

sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta

semua metode dan ukuran yang diterpakan dalam perusahaan dengan tujuan

untuk mengamankan asset perusahaan, mengecek kecermatan dan ketelitian

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

9

data akuntansi, meningkatkan efesiensi dan mendorong agar kebijakan

manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.

Menurut Committee of sponsoring (COSO) dalam Boynton dan Johnson

(2006:23), defines dari pengendalian internal adalah sebuah proses yang

dilakukan oeh direksi perusahaan dan pegawai lain untuk menyediakan

keyakinan yang memadai mengenai hal hal berikut : (1) keadalan pelaporan

keuangan; (2) ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku; (3)

efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat diketahui bahwa pengertian system

pengendaian interna adalah serangkain proses untuk menjamin bahwa

kegiatan yang dilakukan di dalamsuatu perusahaan telah berjalan efektif dan

efisien dan tidak ada prosedur yang menyalahi aturan yang telah ditetapkan

sehingga merugikan perusahaaan dan menyebabkan tujuan jangka panjang

perusahaan tidak dapat tercapai.

3. Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2001:163) tujuan sistem pengendalian intern adalah:

(1)Menjaga kekayaan organisasi; (2) Mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi; (3) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi;(4)

Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern dibagi menjadi dua macam:

a. Pengendalian intern akuntansi (internal accounting control).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

10

Merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputu struktur

organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk

menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data

akuntansi.

b. Pengendalian intern administratif (internal administrative control).

Meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya

kebijkan manajemen

4. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal

Mulyadi (2008:164), menyatakan ada empat unsur pokok yang harus

dipenuhi untuk menciptakan pengendalian yang baik.

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara

tegas.

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab

fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentukuntuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan, dalam perusahaan manufktur misalnya, kegiatan

pokoknya adalah memproduksi dan menjual produk. Untuk melaksanakan

kegiatan pokok tersebut dibentuk departemen produksi, departemen

pemasaran dan departemen keuangan dan umum. Departrmen ini kemudian

terbagi-bagi lebh lanjut menjadi unit-unit organisasi yang lebih kecil.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

11

Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada

prinsip berikut ini:

a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi. Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

melaksanakan suatu kegiatan misalnya pembelian. Setiap kegiatan dalam

perusahaan memerlkan otorisasi dari manajer fungsi yang memiliki

kewenangan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi penyimpanan

adalah fungsi yang memiliki wewenang ntuk menyimpan aktiva perusahaan.

Funsi akuntansi adalah funsi yang memiliki wewenang untuk mencatat

peristiwa keuangan perusahaan

b. Suatu fungsi tdak boleh diberi tanggung jawab penuh semua tahap suatu

transaksi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan

biaya

Dalam organisasi setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari

pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi

tersebut, oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat system yang mengatur

pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi

dalam organisasi. Oleh karena itu penggunaan formulir harus diawasi

sedemikian rupa guna mengawasi pelaksanaan otorisasi.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

12

Di pihak lain, formulir merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar

untuk pencatatan transaksi dalam catatan akuntansi. Prosedur pencatatan

yang baik akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatatat dalam

catatan akuntansi dengan ketelitian dan keandalan yang tinggi. Dengan

demikian system otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen

pembukuan yang dapat dipercaya.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan perusahaan dalam meciptakan

praktik yang sehat adalah:

a. Penggunaan formulir bernomor urut bercetak yang pemakaiannya harus

dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang. Karena formulir

merupakan alat yang memeberikan otorisasi terlaksananya transaksi

b. Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak

dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang akan

diperiksa dengan jadwal yang tidak teratur.

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu

orang atau satu unit oraganisasi tanpa ada campur tangan orang atau unit

organisasi lain

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

13

d. Perputaran jabatan(job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara

rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan

tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari

e. Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan

perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya

f. secraa periodic diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatan untuk

menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan

catatan akuntansinya

g. pembetukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas

unsur-unsur system pengendalian yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya

Untuk mendapatakn karyawan yang kompeten, perusahaan dapat

melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh

pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan

sesuai dengan tuntutan tanggung jawab yang akan dipikulnya. Manajemen

harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam perusahaan dan

menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan yang

menduduki jabatan tersebut.

b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan seusai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

14

Misalnya untuk menjamin transaksi penjualan dilaksanakan oleh karyawan

yang kompeten dan dapat dipercaya. Pada saat seleksi, karyawan untuk

mengisi jabatan masing-masing kepala fungsi pembelian, kepala fungsi

penerimaan dan fungsi akuntansi. Manajemen puncak membuat uraian

jabatan dan telah menetapkan persyaratan jabatan. Dengan demikian pada

selsksi karyawan untuk jabatan-jabatan tersebut telah digunakan persyaratan

jabatan tersebut sebagai kriteria seleksi.

Sementara menurut COSO dalam Boynton dan Johnson (2006:396-416)

memberikan lima komponen pengendalian internal,yaitu sebagai berikut:

a. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi

mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnnya. Lingkungan

pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern,

menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan

arahan bagi organisasi dan mempegaruhi kesadaran pengendalian dari orang-

orang yang ada didalam organisasi tersebut. Lingkungan dasar pengendalian

menjadi dasar bagi komponen yang lain dan menyediakan disiplin serta

struktur.

b. Aktvitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu

menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut

memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengulangi risiko dalam

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

15

pencapaian tujuan. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan

diterapkan diberbagai tingkat organisasi dan fungsi.

Ini ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja untuk menjamin

tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak

beres /salah. Aktivitas pengendalian ini dapat dikategorikan melalui :

1) Pemisahan tugas bermanfaat untuk mencegah adanya tindak kecurangan.

2) Pengendalian pemrosesan informasi

3) Pengendalian fisik

4) Review kerja

c. Penilaian Risiko

Penafsiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko

yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk

menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko keuangan

adalah identifikasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan

dengann pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip

akuntansi. Risiko yang relavan dengan pelaporan keuangan mencakup

peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara

negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah,

meringkas dan melaporkan data keuangan.

d. Informasi dan Komunikasi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

16

Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian dan pertukaran

informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang

melaksanakan tanggung jawab. Sistem informasi yang relavan dalam

pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk

mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisa, mengklarifikasi, mencatat,

dan melaporkan transaksi. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas

individu dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur pengendalian intern

dalam pelaporan keuangan.

e. Pengawasan

pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur pengendalian

intern secara periodic dan terus menerus. Pengawasan dilaksanakan oleh orang

semestinya melakukan pekerjaan tersebut, baik tahap desain maupun

pengoperasian pengendalian pada waktu yang tepat. Tujuannya adalah untuk

menentukan apakah pengawasan intern telah beroperasi sebagaimana yang

telah disesuaikan dengn perubahan keadaan.

Menururt Diana dan Setiawati (2011: 83-92) Lima komponen dalam

model pengendalian COSO adalah:

1) Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap

manajmen dna karyawan mengenai pentingnya pengendalian. manajemen

harus menekankna pentingnya pengendalian dan mendorong dipatuhinya

kebijakan pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

17

cukup efetif. lingkungan pengendalian yang lemah kemungkinan besar diikuti

dengan kelemahan dalam komponen internal yang lain.

Lingkungan pengendalian sebagai komponen pengendalian ang pertama,

meliputi faktor-faktor berikut:

a. Filosofi Manajemen dan Gaya Operasi

Manajer harus mengambil tindakan aktif untuk menjadi conton berperilaku

etis dengan bertindak sesuai dengan kode etik personal manajer juga harus

menekanankan pada karyawan pentingnya pengendalian internal

b. Komitmen terhadap integritas dan nilai nilai etika

penting bagi manajemen untuk menciptakan budaya organisasi yang

menekankan pad aintegritas dan nilai-nilai etika. perilaku etis dan tidak etis

manajer dan karyawan berdampak besar terhadap keseluruhan pengendalian

internal

c. Komitmen terhadap Kompetensi

perusahaan harus merekrut karyawan yang berkompeten dan dapat

dipercaya guna mendorong kreativitas dan inisiatif dalam menghadapi

kondisi yang dinamin saat ini. oleh karena itum penting bagi bagian

personalia ataupun SDM untuk mengisi lowongan kerja dengan personil yang

cakap.

d. Komite Audit dan Dewan Direksi

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

18

Dewan direksi bertanggung jawab untuk memilih komite audit yang

beranggotakan orang-orang diluar perusahaan. peran komite audit adalah

memantau akuntansi perusahhan serta praktik dan kebijakan pelaporan

keuangan.

e. Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan menggambarkan pembagian otoritas dan

tanggung jawab dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Struktur organisasi ini harus disajikan secara eksplisit dalam bentuk grafis

agar jelas siapa bertanggung jawab atas apa

f. penetapan otoritas dan tanggung jawab

Otoritas dalah hak yang dimiliki karena posisi formal seseorang untuk

memberi perintah kepada bawahan. tanggung jawab adalah kewajiban

seseorang untuk menjalankan tugas tertentu dan untuk diminta pertanggung

jawabanya atas hasil yang dicapai

g. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia

Kegiatan sumber daya manusia meliputi perekrutan karyawan baru,

orientasi karyawan baru, pelatihan karyawan, motivasi karyawan, evaluasi

karyawan, promosi karyawan, kompensasi karyawan, konseling karyawan,

perlindungan karyawan dan pemberhentian karyawan

2) Aktivitas Pengendalian

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

19

Aktivitas Pengendalian merupakan prosedur yang memberan jaminan

memadai bahwa tujuan dari pengendalian telah dicapai dan respons resiko

dilakukan. Prosedur pengendalian dilakukan dalam kategori berikut:

a) Otorisasi transaksi dan aktivitas yang layak. Otorisasi transaksi dan

aktivitas yang tepat, otorisasi adalah penetapan kebijakan bagi para

b) Adanya pemisahan tugas. Pengendalian internal yang baik mensyaratkan

tidak ada satu pegawai pun yang diberi terlalu banyak tanggung jawab atas

transaksi atau proses bisnis.

c) Pengembangan proyek dan pengendalian akuisisi. Pengembangan proyek

dan pengendalian akuisisi harus mengandung pengendalian yang tepat untuk

persetujuan manajemen, keterlibatan penggunam analisis desain,

pengujian,implementasi dan konversi.

d) Mengubah pengendalian manajemen. Organisasi memodifikasi sistem

yang berjalan untuk merefleksikan praktik bisnis baru dan untuk

memanfaatkan penguasaan TI.

e) Pengecekan kinerja yang independen. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh

seseorang, tetapi bukan merupakan orang yang melakukan operasi aslinya,

membantu memastikan bahwa transaksi diproses dengan tepat.

3) Aktivitas Pengendalian

Selama proses penetapan tujuan, manajemen harus merinci tujuan-tujuan

mereka dengan cukup jelas agar resiko dapat diidentifikasi dan dinilai. hal ini

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

20

seharusnya menyertakan sebuah penilaian atas semua ancaman, termasuk

bencana alam dan politik, kerusakan perangkat lunak dan kegagalan peralatan,

tindakan yang disengaja atau tidak disengaja dan kemungkinan tindakan

pencurian.

4) Informasi dan Komunikasi

Informasi harus diidentifikasi,diproses, dan dikomunikasikan ke personil

yang tepat sehingga setiap orang dalam perusahaan dapat melaksanakan

tanggung jawab mereka dengan baik.

5) Pengawasan kinerja

Kegiatan utama dalam pengawasan kinerja meliputi:

a) Supervisi yang efektif, meliputi pelatihan terhadap karyawan, memonitor

kinerja karyawan, mengkoreksi kesalahan yang mereka lakukan , serta

mengamankan harta perusahaan dengan mengawasi karyawan yang memiliki

akses terhadap perusahaan.

b) Pengauditan internal , mencakup review terhadap reliabilitas dan integritas

informasi operasional dan informasi financial, penilaian terhadap efektivitas

pengendalian internal, evaluasi kepatuhan karyawan terhdapa kebijakan dan

prosedur manajemen dan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi

manajemen.

5. Persediaan

Persediaan adalah asset tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa,

dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, atau dalam bentuk bahan atau

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

21

perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa

(Ikatan Akuntansi Indonesia, 2012:14 Point 6). Persediaan adalah suatu aktiva

yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual

dalam satu periode usaha yang normal, termasuk barang yang dalam

pengerjaan /proses produksi menunggu masa penggunaannya pada proses

produksi (Prasetyo, 2006:65). Persediaan adalah istilah yang diberikan untuk

aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan atau aktiva yang

dimasukkan secara langsung atau tidak langsung kedalam barang yang akan

diproduksi dan kemudian dijual (Stice dan Skousen, 2009:571). Jenis-jenis

persediaan akan berbeda sesuai dengan bidang atau kegiatan normal usaha

perusahaan tersebut. Berdasarkan bidang usaha perusahaan dapat terbentuk

perusahaan industry (manufacture), perusahaan dagang, ataupun perusahaan

jasa. Untuk perusahaan industry maka jenis persediaan yang dimiliki adalah

persediaan bahan baku (raw material), barang dalam proses (work in process),

persediaan barang jadi (finished goods), serta bahan pembantu yang akan

digunakan dalam proses produksi. Dan perusahaan dagang maka

persediaannya hanya satu yaitu barang dagang. Biaya persediaan harus

meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi,dan biaya lain-lain yang

timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Biaya

persediaan yang sering dikaitkan atau diartikan sebagai harga pokok penjualan

dalam perusahaan dagang yaitu biaya pembelin yang meliputi harga

pembelian. Bea masuk/pajak lainnya. Biaya pengangkutan dan lain-lain.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

22

Menurut (Rudianto, 2008:236), persediaan merupakan suatu isitilah yang

menunjukan segala sesuatu dari sumber saya yang ada dalam suatu proses

yang bertujuan untuk mengantisipasi terhadap segala kemungkinan yang

terjadi baik karena adanya permintaan produksi dalam siklus kegiatan yang

normal. Menurut Hansen dan Mowen (2001), "adapun biaya yang timbul

karena persediaan adalah:

a. Biaya penyimpanan

merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan. terdiri

atas biaya yang bervariasi langsung dengan kuantitas persediaan. biaya

penyimpanan akan semakin tinggi apabila persediaan semakin meningkat

b. Biaya pemesanan

setiap bahan baku dipesan, perusahaan harus menanggung biaya

pemesanan. biaya pemesanan total per periode sama dengan jumlah pesanan

yang dilakukan dalam satu periode dikali biaya perpesanan

c. biaya penyiapan

biaya penyiapan disiapkan apabila bahan baju tidak dibeli, tetapi

diproduksi sendiri. biaya penyiapan total per periode adalah jumlah

penyiapan yang dilakukan dalam satu periodedikali biaya perpesanan

d. Biaya kehabisan bahan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

23

biaya ini akan muncul apabila persediaan sudha tidak mencukupi

permintaan untuk proses produksi. biaya kehabisan bahan ini sulit diukur

dalam praktek terutama dalam kenyataan bahwa biaya ini merupakan

opportunity cost yang sulit diperkirakan secara objektif

6. Fungsi Persediaan

Menurut Rangkuti (2004:15) persediaan memiliki beberapa fungsi,

diantaranya:

a. dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi terjadi

b. menyeimbangkan produksi dan distribusi

c. untuk memperoleh keuntungan dari diskon

d. untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga

e. untuk mengindari kekurangan persediaan

f. untuk menjaga kelansungan operasi.

7. Persediaan Barang Jadi

Menurut Mulyadi (2001 : 553) dalam perusahaan dagang, persediaan

hanya terdiri dari satu golongan yaitu, persediaan barang dagangan yang

merupakan barang yang dibeli untuk tujuannya dijual kembali. Hasil final dari

perusahaan manufaktur ialah berupa barang jadi.

Menurut Mulyadi (2001:560) transaksi yang ada hubungannya dengan

persediaan barang jadi adalah produk yang selesai di produksi, penjualan,

retur penjualan, dan perhitungan fisik persediaan. Adappun dokumen dan

catatan yang bersangkutan dengan sistem akuntansi persediaan produk jadi

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

24

adalah: pencatatan produk jadi, harga pokok produk yang akan dijual, harga

pokok produk yang diterima kembali dari pembeli , dan sistem penghitungan

fisik persediaan.

8. Jenis-Jenis Persediaan

Persediaan dapat dibagi dalam 4 kelompok, yaitu menurut Herjanto (2008)

a. fluctuation stock, merupakan persediaan yg ditujukan untuk berjaga-jaga

terjadinya fluktuasi permintaan barang yang tidak diprediksikan sebelumnya,

dan juga untuk mengatasi bila terjadi penyimpangan dalam prakiraan

penjualan, waktu produksim atau pengiriman barang

b. Anticipation stock, merupakan persediaan yg disiapkan guna mengahadapi

permintaan yang dapat diprediksi pada musim permintaan yang tinggi,tetapi

kapasitas produksi dalam musim itu tidak mampu untuk memenuhi

permintaan. persediaan ini disiapkan untuk menghadapi kemungkinan

sulitnya bahan baku,sehingga tidak berdampak buruk bagi produksi.

c. Lot-Size inventory, merupakan persediaan yang sengaja disiapkan dalam

jumlah yang cukup besar dari pada kebutuhan saat itu juga. persediaan ini

dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan dari harga barang (berupa

diskon), karena membeli dalam jumlah yg besar, atau untu mendapatkan

keuntungan dari segi biaya angkut perunit yang jauh lebih rendah

d. Pipeline inventory, merupakan persediaan yang sedang dalam proses

pengiriman. Misalnya, barang yang dikirim menuju tempat penjualan dari

pabrik,memerlukan waktu sekitar beberapa hari atau bahkan minggu

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

25

9. Sistem dan Prosedur Yang Bersangkutan Dengan Sistem Informasi

Akuntansi Persediaan

Menurut (Mulyadi 2008:562) Sistem dan prosedur yang bersangkutan

dengan system akuntansi persediaan adalah:

a. Prosedur pencatatan produk jadi

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam system akuntansi biaya

produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang didebitkan

ke dalam rekening persediaan produk jadi dan dikreditkan ke dalam rekening

barang dalam proses.

b. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam system penjualan

disamping prosedur lainnya seperti: prosedur order penjualan, prosedur

persetujuan kredit, prosedur pengiriman uang, prosedur penagihan, prosedur

pencatatan piutang.

c. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari

Pembeli.

Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh pembeli, maka transaksi

retur penjualan ini akan mempengaruhi prosedur persediaan produk jadi,

yaitu menambah kuantitas produk jadi dalam kartu gudang yang

diselenggarakan oleh bagian gudang dan menambha kuantitas dan harga

pokok produk jadi yang dicatat oleh bagan kartu persediaan dalam kartu

persediaan produk jadi.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

26

d. Prosedur pencatatan tambahan dan penyesuain kembali harga pokok

persediaan produk dalam proses.

Pencatatan persediaan produk dalam proses umumnya dilakukan oleh

perusahaan pada akhir periode, pada saat dibuat laporan keuangan bulanan

dan laporan keuangan tahunan

e. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli.

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk system

pembelian. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan yang dibeli.

f. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada

pemasok.

Jika prosedur yang telah dibeli dikembalikan ke pemasok, maka transaksi

retur pembelian ini akan mempengaruhi persediaan yang bersangkutan, yaitu

mengurangi kuantitas persediaan dalam kartu gudang yang diselenggarakan

oleh bagian gudan dan mengurangi kuantitas harga pokok persediaan yang

dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan yang

bersangkutan.

g. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang.

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk system

akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan

bahan baku, bahan penolong, bahan habis pakai, dan suku cadang yang

dipakai dalam kegiatan produksi dna kegiatan non produksi

h. Prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena

pengembalian barang gudang.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38992/3/BAB II.pdf · Nurmailiza (2009) meneliti dan mengevaluasi sistem pengendalian internal atas persediaan barang

27

Transaksi pengembalian dan pengeluaran barang gudang mengurangi biaya

dan menambah persediaan barang di gudang.

i. Sistem penghitungan fisik persediaan.

Dalam siste akuntansi persediaan dengan metode mutasi persediaan

(perpetual inventory method), di bagian kartu persediaan diselenggarakan

catatan akuntansi berupa kartu persediaan yang di gunakan untuk mencatat

mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan dibagian gudang. Bagian kartu

persediaan bertanggung jawab atas terselenggaranya catatan akuntansi yang

dapat diandalkan mengenai persediaan yang disimpan bagian gudang.

Sedangkan bagian gudang bertanggung jawab atas penyimpanan fisik

persediaan digudang. Karena kondisi barang yang kemungkinan mengalami

kerusakan dalam penyimpanan atau karena kemungkinan terjadinya

pencurian terhadap barang yang disimpan di gudang, maka secara periodic

catatan persediaan yang dielenggarakan di bagian kartu persediaan harus

dicocokan dengan persediaan yang secara fisik ada di gudang.