18
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Problematika Problematika berasal dari bahasa inggris “problematica” yang artinya masalah. Problematika adalah sesuatu yang masih menimbulkan perdebatan, masih menimbulkan suatu masalah yang harus dipecahkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 896). Problem dalam kajian ilmu penelitian sering didefinisikan adanya kesenjangan antara harapan (yang dicita-citaan) dengan kenyataan (yang dihasilkan). Dengan demikian perlu adanya upaya untuk lebih mengarah kepada sesuatu seperti yang diharapkan. Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan seberapa jauh guru mampu meminimalisir atau menyelesaikan problem pembelajaran. Semakin sedikit problem pembelajaran akan semakin besar peluang keberhasilan belajar siswa, begitu juga sebaliknya. Sedikitnya ada tiga macam bentuk problem pembelajaran : pertama, problem yang bersifat metodologis, yaitu problem yang terkait dengan upaya atau proses pembelajaran yang menyangkut masalah kualitas penyampaian materi, kualitas interaksi antar guru dengan siswa, kualitas pemberdayaan sarana dan elemen dalam pembelajaran.Kedua, problem yang bersifat sosial, yaitu problem yang berkaitan dengan karakter atau watak seorang guru dalam menyikapi atau mempersepsi terhadap terhadap Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Problematika

Problematika berasal dari bahasa inggris “problematica” yang

artinya masalah. Problematika adalah sesuatu yang masih menimbulkan

perdebatan, masih menimbulkan suatu masalah yang harus dipecahkan

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007: 896).

Problem dalam kajian ilmu penelitian sering didefinisikan adanya

kesenjangan antara harapan (yang dicita-citaan) dengan kenyataan (yang

dihasilkan). Dengan demikian perlu adanya upaya untuk lebih mengarah

kepada sesuatu seperti yang diharapkan. Keberhasilan pembelajaran sangat

ditentukan seberapa jauh guru mampu meminimalisir atau menyelesaikan

problem pembelajaran. Semakin sedikit problem pembelajaran akan

semakin besar peluang keberhasilan belajar siswa, begitu juga sebaliknya.

Sedikitnya ada tiga macam bentuk problem pembelajaran :

pertama, problem yang bersifat metodologis, yaitu problem yang terkait

dengan upaya atau proses pembelajaran yang menyangkut masalah kualitas

penyampaian materi, kualitas interaksi antar guru dengan siswa, kualitas

pemberdayaan sarana dan elemen dalam pembelajaran.Kedua, problem

yang bersifat sosial, yaitu problem yang berkaitan dengan karakter atau

watak seorang guru dalam menyikapi atau mempersepsi terhadap terhadap

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

7

proses pembelajaran. Problem ini muncul dari cara pandang guru terhadap

peran guru dan makna pembelajaran.

Ketiga, problem yang bersifat sosial, yaitu problem yang terkait

dengan hubungan dan komunikasi antar guru dengan elemen lain yang ada

diluar guru, seperti adanya kurang harmonis antara guru dan siswa, antara

pimpinan sekolah dengan siswa, bahkan diantara sesama siswa. Kurang

harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor

kultural juga bisa disebabkan akibat pola atau sistem kepemimpinan yang

kurang demokratis atau kurang memperhatikan masalah-masalah

kemanusiaan. (Saechan Muchith, 2008: 9-10).

Problematika adalah sesuatu yang mengandung masalah.

Permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang menghalangi

tercapainya tujuan. Secara umum, suatu masalah didefinisikan sebagai

keadaan atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah

sebagai gap antara kebutuhan yang dinginkan dan kebutuhan yang ada.

Problematika dalam sastra adalah masalah dalam diri satu tokoh,

permasalahan antara dua tokoh, dan permasalahan bisa sajaterjadi karena

dorongan dasar dari sendiri, dapat juga dari lingkungan keluarga

ataupun masyarakat dan sebagainya (Suharso, 2009: 391).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

problematika adalah sesuatu masalah yang masih menimbulkan perdebatan

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

8

dan membutuhkan penyelesaian untuk mencapai tujuan yang di inginkan,

sehingga tidak terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

2. Pembelajaran

Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal

dari kata dasar “ajar”, yang berarti petunjuk yang diberkan kepada orang

supaya diketahui. Kata pembelajaran yang semula diambil dari kata “ajar”

ditambah awalan “pe” dan akhirnya “an” menjadi kata “pembelajaran”,

diartikan sebagai proses, pembuatan, cara mengajar, atau mengajarkan

sehingga anak didik mau belajar. Pembelajaran sebagai proses guru untuk

membimbing dan memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami

kekuatan serta kemmapuan yang mereka miliki, untuk selanjutnya

memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk bekerja atau belajar

sebaik mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan

yang kita miliki (Susanto, 2016: 19)

Untuk dapat memfasilitasi agar siswa dapat lebih mengenal

kemampuannya, maka langkah awal yang perlu dilakukan oleh guru adalah

berusaha mengenal siswanya dengan baik. Guru perlu mengenal lebih

mendalam tentang bakat, minat ,motivasi, harapan-harapan siswa serta

beberapa dimensi khusus kepribadiannya.

Secara lebih spesifik, beberapa dimensi kemampuan siswa yang

perlu didorong dalam upaya pemberdayaan diri melalui proses belajar ini

adalah :

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

9

a. Mengetahui kekuatan dan kepercayaan diri

b. Meningkatkan rasa percaya diri

c. Dapat meningkatkan kemampuan menghargai diri dari orang lain

d. Meningkatkan kemandirian dan inisiatif untuk memulai perubahan

e. Meningkatkan komitmen dan tanggungjawab

(Aunurahman, 2010: 14).

Definisi pembelajaran yang sejalan dengan fokus kognitif, yakni

perubahan yang bertahan lama dalam perilaku, atau dalam kapasitas

berperilaku dengan cara tertentu, yang dihasilkan dari praktik atau bentuk-

bentuk pengalaman lainnya. Definisi diatas memiliki 3 kriteria utama

yakni ; pembelajaran melibatkan perubahan, pembelajaran bertahan lama

seiring dengan waktu, dan pembelajaran terjadi melalui pengalaman.

Pembelajaran tidak dapat diamati secara langsung yang dapat diamati

adalah produk atau hasil akhirnya (Schunk ,2012: 5-6).

Pembelajaran didefinisikan sebagai sebuah kegiatan atau

membimbing siswa menuju proses pendewasaan dini. Pengertian tersebut

menerangkan pada proses mendewasakan yang artinya mengajar dalam

bentuk penyampaian materi tidak serta-merta menyampaikan materi

(transfer of knowlede), tetapi lebih pada bagaimana menyampaikan dan

mengambil nilai-nilai (transfer of value) dari materi yang diajarkan agar

dengan bimbingan pendidik bermanfaat untuk mendewasakan siswa.

Berbeda dengan pembelajaran tersebut, pembelajaran dapat dipahami

sebagai sebuah aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengatur dan

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

10

mengorganisasikan lingkungan belajar dengan sebaik-baiknya dan

menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar

(Sugiyono dkk, 2011: 183).

Pembelajaran secara lebih operasional, yaitu sebagai suatu upaya

yang dilakukan pendidik atau guru secara sengaja dengan tujuan

menyampaikan ilmu pengetahuan, dengan cara mengorganisasikan dan

menciptakan suatu sistem lingkungan belajar dengan berbagai metode

sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara lebih optimal

(Irham,Wiyani. 2017: 131).

Pembelajaran adalah proses yang menggabungkan pekerjaan

dengan pengalaman. Apa yang dikerjakan orang di dunia manjadikan

pengalaman baginya. Pengalaman tersebut akan menambah keterampilan,

pengetahuan atau pemahaman yang mencerminkan nilai yang dalam

(Suprihatiningrum ,2017: 76).

3. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu

dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran. Sebab segala

kegiatan pembelajaran pada tercapainya tujuan tersebut. Dilihat dari

sejarahnya, tujuan pembelajaran pertama kali diperkenalkan oleh B.F.

Skinner pada tahun 1950 yang diterapkannya dalam ilmu prilaku

(behavioral science) dengan maksud untuk meningkatkan mutu

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

11

pembelajaran. Kemudian diikuti oleh Robert Mager yang menulis untuk

buku yang berjudul preparing instructional Objective pada tahun 1962.

Selanjutnya diterapkan secara meluas pada tahun 1970 di seluruh

lembaga pendidikan termasuk di indonesia. Penuangan tujuan

pembelajaran ini bukan saja memperjelas arah yang ingin dicapai dalam

suatu kegiatan belajar, tetapi dari segi efisiensi diperoleh hasil yang

maksimal. Pengertian yang diberikan para ahli pembelajaran tentang

tujuan pembelajaran, yang satu sama lain memiliki kesamaan di samping

ada perbedaan sesuai dengan sudut pandangan garapannya. Robert F.

Mager (2012) misalnya memberikan pengertian tujuan pembelajaran

sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh

siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Pengertian kedua

dikemukakan oleh Edwar L. Dejnozka dan David E.

Kapal (2011), juga Kemp (2007) yang memandang bahwa tujuan

pembelajarn adalah suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam

perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk

mengambarkan hasil belajar yang diharapkan. Perilaku ini dapat berupa

fakta yang konkret serta dapat dilihat dan fakta yang bersamar. Definisi

ketiga dikemukakan oleh Fred Percival dan Henry Ellington (2014) yakini

tujuan pembelajaran adalah satuan pernyataan yang jelas dan menunjukkan

penampilan atau ketrampilan siswa tentu yang di harapkan dapat dicapai

sebagai tujuan belajar (Amirudin, 2016:53-55). Dari beberapa pengertian

tujuan pembelajaran oleh para ahli maka penulis menarik kesimpulan

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

12

bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu kemampuan yang diharapkan

diperoleh oleh siswa setelah melakukan rangkaian proses pembelajaran.

4. Unsur-Unsur Pembelajaran

Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran

adalah seorang siswa/peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja

untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, guru (pengajar) tidak termasuk

sebagai unsur sistem pembelajaran, fungsinya dapat digantikan atau

dialihkan kepada media sebagai pengganti, seperti: buku, slide, teks yang

diprogram, dan sebagainya. Namun seorang kepala sekolah dapat menjadi

salah satu unsur sistem pembelajaran, karena berkaitan dengan prosedur

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (Oemar Hamalik. 2011:66).

Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Kurikulum dan

Pembelajaran (2011:68), mengemukakan unsur-unsur pembelajaran

sebagai berikut :

a. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru

1) Motivasi pembelajaran siswa

2) Kondisi guru siap membelajarkan siswa

b. Unsur pembelajaran kongruen dengan unsur belajar

1) Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta

kemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya

pembelajaran.

2) Sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada buku

pelajaran, pribadi guru, dan sumber masyarakat.

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

13

3) Pengadaan alat-alat Bantu belajar dilakukan oleh guru, siswa

sendiri, dan bantuan orangtua.

4) Menjamin dan membina suasana belajar yang efektif

5) Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap perlu

diberikan binaan. Unsur-unsur pembelajaran di atas ini adalah satu

kesatuan yang harus terkumpul menjadi satu agar proses

pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan tujuan

pembelajaran akan tercapai secara maksimal.

5. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu mata

pelajaran/mata kuliah dengan tujuan untuk menghasilkan para siswa dan

mahasiswa yang memiliki jiwa agama dan taat menjalankan perintah

agamanya, bukan menghasilkan siswa dan mahasiswa yang

berpengetahuan agama secara mendalam. Jadi titik tekannya disini adalah

mengarahkan siswa dan mahasiswa agar menjadi orang-orang yang

beriman dan melaksanakan amal soleh sesuai dengan kemampuan masing-

masing (Syahidin, 2009 :3).

Senada dengan definisi diatas Pendidikan Agama Islam adalah

suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa

dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan,

yang pada akhirnya dapat mengamalkan islam sebagai pandangan hidup

(Zakiah Daradjat dalam Gunawan Heri 2010: 201)

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

14

Pendidikan Agama Islam bermakna upaya mendidikan agama

Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan

sikap hidup seseorang. Dari aktivitas mendidikkan agama Islam itu

bertujuan untuk membantu seseorang atau sekelompok anak didik dalam

menanamkan dan menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya

untuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya (Muhaimin ,2007: 8).

Peneliti memberikan kesimpulan bahwa Pendidikan Agama

Islam bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan dan

bertakwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti yang luhur (berakhlak

mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang islam terutama

sumber ajaran yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan proses

sistem pembelajaran, di antaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan

media, serta faktor lingkungan (Sanjaya. 2010:52).

1. Faktor Guru

Guru pengaruhnya sangat besar dalam proses pembelajaran

Menurut Ahmad (2013:89) mengemukakan bahwa guru dapat menjadi

sebab kesulitan belajar diantaranya yaitu:

a. Guru tidak kualified, baik dalam pengambilan metode yang digunakan

atau dalam mata pelajaran yang dipegangnya.

b. Hubungan guru dan muridnya kurang baik.

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

15

c. Guru tidak memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan

belajar.

Menurut Sanjaya (2010:52) guru tidak hanya berperan sebagai

model atau teladan bagi siswa yang diajarkan, tetapi juga sebagai

pengelola pembelajaran. Guru adalah komponen yang sangat menentukan

dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru,

bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi itu tidak mungkin bisa

diaplikasikan. Bedasarkan penjelasan di atas maka penulis menarik

kesimpulan bahwa guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawean

guru dalam mengunakan metode menyampaikan materi pembelajaran, dan

teknik pembelajaran setra kualitas keilmuan guru tersebut.

2. Faktor siswa

Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran dilihat dari aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa.

Aspek latar belakang Sanjaya (2010: 53) berpendapat meliputi jenis

kelamin siswa, tempat kelahiran, tempat tinggal siswa, tingkat sosial

ekonomi siswa,dari keluarga yang bagaimana siswa berasal, dan lain-lain;

sedangkan dilihat dari sifat yang dimiliki siswa meliputi kemampuan

dasar, pengetahuan, dan sikap. Tidak dapat disangkal bahwa setiap siswa

memiliki kemampuan yang berbeda yang dapat dikelompokan pada siswa

yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Siswa yang termasuk

berkemampuan tinggi biasanya ditunjukan oleh motivasi yang tinggi

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

16

dalam belajar, perhatian, dan keseriusan dalam mengikuti pelajaran, dan

lain-lain. Sebaiknya, siswa yang tergolong pada kemampuan rendah

ditandai dengan kurangnya motivasi belajar, tidak adanya keseriusan

dalam mengikuti pelajaran, termasuk menyelesaikan tugas, dan lain

sebagainya. Perbedanperbedaan semacam itu menurut perlakuan yang

berbeda pula baik dalam penempatan atau pengelompokan siswa maupun

dalam perlakuan guru dalam menyelesaikan gaya belajar. Demikian juga

halnya dengan tingkat pengetahuan siswa. Siswa yang memiliki

pengetahuan yang memadai tentang penggunaan bahasa standar, misalnya,

akan mempengaruhi proses pembelajaran mereka dibandingkan dengan

siswa yang memiliki tentang hal itu.

3. Faktor sarana dan prasarana

Menurut Hartinah (2011:79) yang mengemukakan bahwa faktor

sarana dan prasarana jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan

pada anak. Misalnya, tempat duduk yang kurang sesuai serta ruangan yang

gelap dan terlalu sempit akan menimbulkan gangguan kesehatan.

Penyelenggaraan pendidikan moderen menghendaki agar tempat duduk

anak dan meja dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, ruangan kelas bersih,

terang dan cukup luas, serta kedisiplinan yang tidak kaku.

Sanjaya (2010:52) Mengemukakan mengenai faktor sarana dan

prasarana yang juga merupakan faktor yang sangat penting dalam

memepengaruhi proses pembelajaran, Menurutnya Sarana adalah segala

sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran proses

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

17

pembelajaran, misalnya, media pembelajaran, alat-alat pelajaran,

perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya; sedangkan prasarana adalah

segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan

proses pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah,

kamar kecil, dan lain sebagainya. Kelengkapan sarana dan parasarana anak

membantu guru dalam penyelengaraan proses pembelajaran: dengan

demikian sarana dan parasarana merupakan komponen penting yang dapat

memenuhi proses pembelajaran. Dari uraian di atas penulis menyimpulkan

bahwasanya faktor sarana dan prasarana ini juga sangat berpengaruh sekali

terhadap keberhasilan suatu proses pembelajaran, apalagi pembelajaran

pada kurikulum 2013 yang mana memang lebih banyak praktek secara

langsung bukan hanya sekedar teori saja.

4. Faktor lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat

mengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor

iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi

jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang bisa

mempengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar

akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok

belajar yang besar dalam suatu kelas berkecenderungan:

1) Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan jumlah

siswa, sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit.

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

18

2) Kelompok belajar akan kurang mampu memanfatkan dan mengunakan

semua sumber daya yang ada.

3) Kepuasan belajar setiap siswa akan cenderung menurun.

4) Anggota kelompok yang terlalu banyak cenderung semakin banyaknya

siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan kelompok

(Sanjaya. 2010: 56).

5. Faktor Pendukung Keberhasilan Proses Pembelajaran

Faktor pendukukng keberhasilan telah kita ketahui bahwa proses

pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor guru, kurikulum,

tujuan yang ingin dicapai, sarana, lingkungan dan siswa itu sendiri. Dari

sekian banyak faktor ini, faktor guru mempunyai peranan yang lebih

menentukan daripada faktor yang lain, tanpa mengurangi faktor kondisi

siswa yang dihadapi. Disamping perencanaan guru yang memadai untuk

pelaksanaan pembelajaran, keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh

sikap guru dalam mengelola pembelajaran,keterampilan guru mengajukan

pertanyaan, pengetahuan guru, dan keterampilannya dalam menggunakan

media, dan masih banyak faktor pendukung lain yang dapat mendorong

terjadinya proses belajar yang lebih baik.

Menurut Surprihatinngrum (2017: 93-99 ). Ada beberapa hal yang

menjadi komponen pendukung keberhasilan proses pembelajaran sebagai

berikut:

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

19

a. Sikap Guru dalam Pembelajaran

b. Sikap Ilmiah Dan Pengembangannya

c. Ketepatan Bahasa

d. Pengelolaan kelas

Berdasarkan penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa

faktor pendukung keberhasilannya suatu proses pembelajaran sangat

banyak sekali diantaranya seperti yang tercantum di atas yaitu sikap guru

dalam mengelola pembelajaran, pengetahuan guru, dan keterampilannya

dalam menggunakan media serta dalam mengelola kondisi kelas.

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran di dalam kelas

dapat membentuk karakter siswa. Pembelajaran yang efektif dapat

meningkatkan belajar siswa dikelas dan siswa lebih antusias dalam belajar.

Suksesnya siswa dalam hal pembelajaran dikelas dipengaruhi oleh guru,

siswa, dan sarana prasarana yang terdapat di sekolah tersebut.

6. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Pelajaran aqidah akhlak yakni mata pelajaran yang diampu oleh

siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Menengah maupun Umum.

Adapun Tujuan dari Pelajaran aqidah akhlak sebagai berikut :

a. Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan

pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan.

Serta pengalaman peserta didik tentang aqidah islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkrmbang keimanan dan ketakwaannya

kepada Allah SWT.

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

20

b. Mewujudkan siswa yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak

tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu

maupun sosial. Sebagai penerapan dari ajaran dan nilai-nilai aqidah

islam.

Hal lain yang tidak kalah penting yakni ruang lingkup pelajaran

aqidah akhlak. Berikut ini merupakan ruang linhkup pelajaran aqidah

akhlak :

a) Aspek Aqidah meliputi; dasar dan tujuan aqidah islam, sifat-sifat

Allah SWT al-asma’ al-husna, iman kepada Allah SWT, iman kepada

kitab-kitab Allah SWT, Rasul Allah, hari akhir, serta qada dan qadar.

b) Aspek Akhlak meliputi ; bertauhiid, ikhlas, ta’at, khauf, taubat,

tawakal, ikhtiyar, sabar, syukur, qanna’ah, dan ta’aawun, berilmu,

kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.

c) Aspek Akhlak meliputi; kufur, syirik, riya, nifaaq, ananiah, putus asa,

ghadlab, tamak, takabur, hasad, dendam, fitnah, dan namiimah.

(wawancara dengan Guru PAI)

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari pelajaran

aqidah akhlak adalah memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada

siswa agar mau menghayati dan meyakini dengan keyakinan yang benar

terhadap Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-

Nya, dari akhir dan qadha qadar-Nya. Memberikan pengetahuan dan

bimbingan kepada siswa agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran

islam tentang akhlak, baik yang berkaitan dengan hubungan antara

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

21

manusia dengan Allah SWT, manusia dengan dirinya, dan manusia dengan

lingkungannya.

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang pernah dilaksanakan dan dijadikan sebagai referensi

dalam penelitian ini adalah :

1. Skripsi berjudul “Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Upaya Pemecahannya di SMA Surya Buana Malang”. Peneliti

bernama Yusuf dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Malang (2015) menjelaskan bahwa problematika pembelajaran Pendidikan

Agama Islam memiliki 3 faktor yaitu : 1) faktor internal, 2) Faktor

institusional. Faktor internal menjelaskan bahwa peran siswa dalam

pembelajaran PAI di kelas sangat minim dan guru diberikan waktu

mengajar kurang maksimal. Faktor institusional menjelaskan bahwa

pentingnya sarana dan prasarana bagi kegiatan belajar siswa di kelas

sangat berpengaruh. Persamaan dari skripsi ini adalah menjelaskan tentang

problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Perbedaannya

adalah penelitian ini mencangkup secara umum tentang problematika

pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan upaya penmecahannya,

sedangkan peneliti lebih kompleks terhadap problematika pembelajaran

Pendidikan Agama Islam mata pelajaran Aqidah Akhlak.

2. Skripsi berjudul “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Siswa di MTs

Al-Mukarromah Karangjati Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap”.

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

22

Peneliti bernama Tri Puji Lestari dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Purwokerto (2011) menjelaskan bahwa problematika pembelajaran bahasa

arab terjadi ketika membaca dan menulis arab yang terbagi menjadi 2 yaitu

linguistik dan non linguistik. Linguistik meliputi sistem bunyi ketika

membaca siswa tidak bisa sekaligus memahami setiap kata bacaan dan

siswa belum terbiasa menulis dengan bahasa arab. Non linguistik meliputi

lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, minat

serta motivasi. Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang

problematika dalam pembelajaran di sekolah menengah pertama (SMP).

Perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan pelajaran bahasa arab

sedangkan peneliiti menggunakan pelajaran aqidah akhlak.

3. Skripsi berjudul “Probelmatika Pembelajaran Qira’ah di kelas VIII B MTs

Negeri Maguwoharjo tahun 2012/2013”. Peneliti bernama Kokom

Komariah dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

(2013) menjelaskan bahwa problematika yang dihadapi oleh guru dan

siswa yaitu problematika linguistik, metodologis, dan sosiologis. Problem

linguistik seperti siswa belum fasih dan lancar dalam melafalkan huruf

arab, siswa masih banyak kesalahan dalam melafalkannya. Sedangkan

problem metodologis seperti tujuan belum tercapai, materi yang terlalu

tinggi, terbatasnya waktu, terbatasnya media pembelajaran ,metode belajar

yang monoton, serta sumber belajar yang belum maksimal dan belum

adanya laboratorium bahasa. Persamaannya adalah sama-sama membahas

tentang problematika pembelajaran. Perbedaannya adalah penelitian ini

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Problematika Pembelajaran ...repository.ump.ac.id/9173/3/BAB II.pdf · harmonisnya antara guru dan siswa bisa disebabkan disamping faktor kultural juga

23

menggunakan metode studi kasus yaitu bentuk penelitian kualitatif-

interaktif dalam pendidikan bahasa yang mendeskripsikan suatu aspek

pendidikan bahasa secara mendalam, termasuk lingkungan pendidikan

bahasa yang terlibat didalamnya yaitu manusia. Sedangkan peneliti

menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Problematika Pembelajaran Pendidikan... Andes Imron Pamuji, Fakultas Agama Islam UMP, 2019