22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAH 1. Pengertian Tekanan Darah Menurut Ethel (2004) menyatakan bahwa tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis menunjukan peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu yang lama). Pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka, angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi atau sistolik, angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi atau diastolik. Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai kondisi yang normal. Tekanan darah tinggi biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, diukur dikedua lengan tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu (Guyton dan Hall, 2001). Menurut James (2011) bahwa tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah dari sistem sirkulasi atau sistem vaskuler terhadap dinding pembuluh darah. Hipotensi (Hypotension) atau tekanan darah rendah merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. 12 Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEKANAN DARAH

1. Pengertian Tekanan Darah

Menurut Ethel (2004) menyatakan bahwa tekanan darah adalah

daya dorong ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup pada

dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis

menunjukan peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka

waktu yang lama). Pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka,

angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi atau

sistolik, angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi

atau diastolik. Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan

sebagai kondisi yang normal. Tekanan darah tinggi biasanya terjadi

kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada

tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, diukur dikedua lengan tiga kali

dalam jangka waktu beberapa minggu (Guyton dan Hall, 2001).

Menurut James (2011) bahwa tekanan darah adalah tekanan yang

dihasilkan oleh darah dari sistem sirkulasi atau sistem vaskuler terhadap

dinding pembuluh darah. Hipotensi (Hypotension) atau tekanan darah

rendah merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun

di bawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg.

12

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

Adapun nilai normal tekanan darah seseorang secara umum adalah

120/80 mmHG. Namun beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan

darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg, tapi

mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti,

sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya

(Evelyn, 2000).

Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada

pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh

anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua

ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas

(120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan

jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan

tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut

tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah

adalah saat tenaga kerja istirahat dan dalam keadaan duduk atau

berbaring. Bila tekanan darah diketahui lebih tinggi dari biasanya secara

berkelanjutan, orang itu dikatakan mengalami masalah darah tinggi.

Penderita darah tinggi mesti sekurang-kurangnya mempunyai tiga bacaan

tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat.

2. Pengaturan Tekanan Darah

Pengaturan saraf pusat vasomotorik pada medulla otak mengatur tekanan

darah. Pusat kardioakselerator dan kardioinhibitor mengatur curah

jantung. Pusat vasomotorik tonus vasomotorik merupakan stimulasi

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

tingkat rendah yang terus menerus pada serabut otot polos dinding

pembuluh. Ada sejumlah zat kimia yang secara langsung atau tidak

langsung mempengaruhi tekanan darah. Zat tersebut meliputi:

a) Hormon medulla adrenal (norepineprin termasuk vasokonstriktor)

epinefrin dapat berperan sebagai sebagai suatu vasokonstriktor atau

vasodilator, bergantung pada jenis reseptor otot polos pada

pembuluh darah organ.

b) Hormon antidiuretik (vasopresin) dan oksitosin yang disekresi dari

kelenjar hipofisis posterior termasuk vasokonstriktor.

c) Angiostensin adalah sejenis peptida darah yang dalam bentuk

aktifnya termasuk salah satu vasokonstriktor kuat.

d) Prostaglandin adalah agen seperti hormon yang diproduksi secara

lokal dan mampu bertindak sebagai vasodilator atau vasokonstriktor

(Ethel, 2004).

3. Cara Mengukur Tekanan Darah

Tekanan darah arteri sistolik dan diastolik diukur secara tidak

langsung melalui metode auskultasi dengan menggunakan

spigmomanometer. Peralatannya terdiri dari sebuah manset lengan untuk

menghentikan aliran darah arteri brakial, sebuah manometer raksa untuk

membaca tekanan, sebuah bulb pemompa manset untuk menghentikan

aliran darah arteri brakial, dan sebuah katup untuk mengeluarkan udara

dari manset. Sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir

bunyi Korotkoff, yaitu bunyi semburan darah yang melalui sebagian

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

pembuluh yang tertutup. Bunyi dan pembacaan angka pada kolom raksa

secara bersamaan merupakan cara untuk menentukan tekanan sistolik dan

diastolik (Priharjo, 2006).

Tekanan darah rata-rata pada pria dewasa muda adalah sistolik 120

mmHg dan diastolik 80 mmHg, biasanya ditulis 120/80. Tekanan darah

pada wanita dewasa muda, baik sistolik maupun diastolik biasanya lebih

kecil 10 mmHg dari tekanan darah laki-laki dewasa muda (Ethel, 2004).

Tabel 2.1 Standar Tekanan Darah Normal

No Usia DIastole Sistole

1. Pada masa bayi 50 70-90 2. Pada masa anak 60 80-100 3. Masa remaja 60 90-110 4. Dewasa muda 60-70 110-125 5. Umur lebih tua 80-90 130-135

(Evelyn, 1999)

Kategori Tekanan darah diastolik (mmHg)

Tekanan darah sistolik (mmHg)

Normal < 80 < 120 Prehypertension 80-89 120-130 Stage 1 Hypertension 90-99 140-159 Stage 2 Hypertension 100 160

Klasifikasi hipertensi menurut National Institutes of Health (2003).

4. Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Tekanan darah normal seseorang sangat bervariasi tergantung

pada:

a. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik dan kegiatan sehari-hari sangat mempengaruhi tekanan

darah Semakin tinggi kegiatan fisik yang dilakukan tekanan darah

semakin meningkat (Vita, 2004).

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

b. Emosi

Perasaan takut, cemas, cenderung membuat tekanan darah meningkat

(Vita, 2004).

c. Stres

Keadaan pikiran juga berpengaruh terhadap tekanan darah sewaktu

mengalami pengukuran (Vita, 2004).

d. Umur

Susalit (2001) menyatakan bahwa sebagian besar hipertensi esensial

terjadi pada usia 24-45 tahun dan hanya 20% terjadi dibawah usia 20

tahun.

e. Jenis Kelamin

Tekanan darah pada perempuan sebelum menopause adalah 5-10

mmHg lebih rendah dari pria seumurnya, Tetapi setelah menopause

tekanan darahnya lebih meningkat (Pearce, 1997).

f. Status Gizi (Obesitas).

Bila mempunyai ukuran tubuh termasuk obesitas memungkinkan

terjadinya peningkatan tekanan darah. Indeks Massa Tubuh yang

kurang dari 18,5 termasuk dalam kategori kurus, untuk IMT antara

18,5 - 22,9 termasuk dalam kategori normal, untuk IMT 23,0 - 27,4

termasuk dalam kategori over weight dan untuk IMT lebih dari 27,5

termasuk dalam kategori obesitas (Vita, 2004).

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

g. Minum alkohol

Minuman alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan

darah dan menyebabkan resistensi terhadap obat anti hipertensi (Vita,

2004).

h. Merokok

Merokok dapat meningkatkan tekanan darah, meskipun pada

beberapa penelitian didapatkan kelompok perokok dengan tekanan

darah lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang tidak

merokok (Susalit, 2001).

Sedangkan menurut Ganong (1998) mengungkapkan bahwa tekanan

darah dipengaruhi oleh kekuatan dan volume darah dari jantung,

kontraksi otot dalam dinding arteri. Dengan adanya penurunan fungsi

fisiologis terutama penurunan denyut jantung yang berfungsi memompa

darah ke aorta, selanjutnya keseluruhan tubuh akan mengalami

penurunan. Selain itu dengan penurunan kapasitas fisik atau otot, maka

kekuatan kontraksi otot, maka kekuatan arteri juga akan mengalami

penurunan. Sehingga darah yang akan kembali ke jantung berkurang dan

pembagian darah ke jantung juga berkurang, yang pada akhirnya terjadi

penurunan tekanan darah. Anis dan Fauzi (2009) dalam penelitianya

menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata tekanan

darah pada perawat yang bekerja di sift pagi, siang dan malam. Darliah

(2007) menambahkan dalam penelitiaanya menyebutkan bahwa stres

yang timbul dari tuntutan pekerjaan dan hubungan kepuasan kerja

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

terhadap suatu pekerjaan akan terpapar stres yang dapat meningkatkan

tekanan darah sepintas dan hipertensi dini cenderung reaktif.

B. Irama Sirkardian

1. Pengertian

Irama sirkadian adalah siklus biologi tubuh selama 24 jam uang

mengerjakan funsi-fungsi fisiologis, secara alami, tubuh hendaknya

beraktivitas di siang hari dan beristirahat di malam hari jika pekerjaan

mengharuskan bekerja di malam hari, perhatikan irama tubuh anda sebisa

mungkin berikan keseimbangan kerja dan istirahat (Nindita, 2010).

Ritme sirkadian adalah cara tubuh kita mengantisipasi perubahan

lingkungan dan beradaptasi sepanjang hari. Gangguan irama sirkadian

kita dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes, obesitas dan tekanan

darah tinggi (Saputra, 2014).

Irama sirkadian adalah jam alami dalam tubuh manusia. Dalam 24

jam tubuh akan mengalami fluktuasi berupa temperatur, kemampuan

untuk bangun, aktivitas lambung, denyut jantung, tekanan darah dan

kadar hormon, dikenal sebagai irama sirkadian (Folkard dan Monk dalam

Firdaus, 2005).

Menurut Kuswadji (1997) masing-masing orang mempunyai jam

biologis sendiri-sendiri, kehidupan mereka diatur menjadi sama dan

seragam dalam daur hidup 24 jam sehari. Pengaturan itu dilakukan oleh

penangguh waktu yang ada di luar tubuh seperti: Perubahan antara gelap

dan terang, kontak sosial, jadwal kerja dan adanya jam weker.

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

Bagian-bagian yang berfungsi dalam pengaturan sirkadian antara

lain temperatur badan, plasma darah, urine, fungsi ginjal dan psikologi.

Dalam keadan normal fungsi irama sirkadian mengatur siklus biologi

irama tidur bangun, dimana sepertiga waktu untuk tidur dan dua pertiga

untuk bangun/aktivitas. Siklus irama sirkadian ini dapat mengalami

gangguan, apabila irama tersebut mengalami peregseran. Menurut

beberapa penelitian terjadi pergeseran irama sirkadian antara onset waktu

tidur reguler dengan waktu tidur yang irreguler (bringing irama

sirkadian) (Japardi, 2002).

2. Macam-macam gangguan tidur sirkardian

Menurut Japardi (2002) bahwa macam-macam gangguan tidur gangguan

irama sirkadian adalah sebagai berikut:

a. Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type) yaitu ditandai oleh

waktu tidur dan terjaga lebih lambat yang diinginkan. Gangguan ini

sering ditemukan dewasa muda, anak sekolah atau pekerja sosial.

Orang-orang tersebut sering tertidur (kesulitan jatuh tidur) dan

mengantuk pada siang hari (insomnia sekunder).

b. Tipe Jet lag ialah menangantuk dan terjaga pada waktu yang tidak

tepat menurut jam setempat, hal ini terjadi setelah berpergian melewati

lebih dari satu zone waktu. Gambaran tidur menunjukkan sleep

latensnya panjang dengan tidur yang terputus-putus.

c. Tipe pergeseran kerja (shift work type). Pergeseran kerja terjadi pada

orang yangg secara teratur dan cepat mengubah jadwal kerja sehingga

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

akan mempengaruhi jadwal tidur. Gejala ini sering timbul bersama-

sama dengan gangguan somatik seperti ulkus peptikum. Gambarannya

berupa pola irreguler atau mungkin pola tidur normal dengan onset

tidur fase REM.

d. Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase syndrome). Tipe ini

sangat jarang, lebih sering ditemukan pada pasien usia lanjut, dimana

onset tidur pada pukul 6-8 malam dan terbangun antara pukul 1-3 pagi.

Walaupun pasien ini merasa cukup untuk waktu tidurnya. Gambaran

tidur tampak normal tetapi penempatan jadwal irama tidur sirkadian

yang tidak sesuai.

e. Tipe bangun-tidur beraturan

f. Tipe tidak tidur-bangun dalam 24 jam.

C. SIFT KERJA MALAM

1. Pengertian

Menurut Suma’mur (1994) menjelaskan bahwa shift kerja

merupakan pola waktu kerja yang diberikan pada tenaga kerja untuk

mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi,

sore dan malam. Proporsi pekerja shift semakin meningkat dari tahun ke

tahun, ini disebabkan oleh investasi yang dikeluarkan untuk pembelian

mesin-mesin yang mengharuskan penggunaannya secara terus menerus

siang dan malam untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Sebagai

akibatnya pekerja juga harus bekerja siang dan malam. Hal ini menimbulkan

banyak masalah terutama bagi tenaga kerja yang tidak atau kurang dapat

menyesuaikan diri dengan jam kerja yang lazim.

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

Sistem shift merupakan suatu sistem pengaturan kerja yang

memberi peluang untuk memanfaatkan keseluruhan waktu yang tersedia

untuk mengoperasikan pekerjaan (Muchinsky,1997). Shift kerja sebagai

suatu jadwal kerja untuk karyawan secara bergantian datang ke tempat

kerja agar kegiatan operasional tetap berjalan. Pelaksanaan dari shift itu

sendiri adalah dengan cara bergantian, yakni karyawan pada periode

tertentu bergantian dengan karyawan pada periode berikutnya untuk

melakukan pekerjaan yang sama. Karyawan yang bekerja pada waktu

normal digunakan istilah diurnal, yaitu individu atau karyawan yang

selalu aktif pada waktu siang hari atau setiap hari. Sedangkan karyawan

yang bekerja pada waktu malam hari digunakan istilah nocturnal, yaitu

individu atau karyawan yang bekerja atau aktif pada malam hari dan

istirahat pada siang hari (Riggio, 1990).

Menurut Ulum (2012) dalam penelitianya menyatakan bahwa

seluruh pekerja yang bekerja pada shift siang mengalami kelelahan

dengan tingkatan yang ringan, sedangkan pekerja yang bekerja pada shift

malam mengalami kelelahan yang bervariasi dari mulai tingkatan ringan,

sedang, dan berat.

2. Pembagian Shift Kerja

Tidak ada keseragaman waktu shift kerja, bermacam-macam

perusahaan menggunakan shift yang berbeda. Biasanya dalam sehari

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

dibagi menjadi tiga shift masing-masing selama delapan jam (Muchinsky,

1997), yaitu :

1) Shift pagi pukul 07.00 – 15.00

2) Shift siang pukul 15.00 – 23.00

3) Shift malam pukul 23.00 – 07.00

Sedangkan untuk di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata sendiri

untuk pembagian waktu sift kerjanya yaitu

1) Shift pagi pukul 07.00-14.00

2) Shift siang pukul 14.00-21.00

3) Shift malam pukul 21.00-07.00

3. Efek sift kerja

Kerja shift memang menimbulkan efek-efek tertentu bagi

karyawan, tetapi seberapa jauh efek tersebut muncul ditentukan oleh

beberapa faktor (Aamodt, 1991), yaitu :

1) Waktu shift, yaitu shift karyawan dalam bekerja, apakah pada shift

pagi, siang atau malam. Masing-masing shift mempunyai

karakteristik tersendiri yang relatif berbeda satu sama lain.

Karakteristik tiap shift yang berbeda ini akan membawa efek yang

berbeda pula pada karyawan.

2) Frekuensi rotasi, berapa sering jadwal tersebut berputar. Semakin

sering berpindah shift maka akan semakin banyak masalah yang

ditimbulkan.

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

3) Keluarga, pembagian waktu untuk anggota keluarga, Karyawan

mampu menyesuaikan waktu yang dimilikinya dengan waktu yang

dimiliki anggota keluarga yang lain.

4) Kemampuan adaptasi ritme tubuh; kemampuan tubuh untuk

menyesuaikan atau beradaptasi dengan jadwal kerja shift tersebut. Jika

tubuh tidak dapat beradaptasi dengan cepat maka dapat timbul

masalah kesehatan pada karyawan.

5) Keunikan kerja shift atau kesempatan untuk bersosialisasi; efek sosial

dari kerja shift sebetulnya dapat dikurangi jika suatu daerah banyak

organisasi atau perusahaan yang juga memberlakukan kerja shift.

Semakin banyak yang menggunakan jadwal kerja shift akan semakin

banyak rumah makan, toko-toko, pabrik yang buka pada malam hari,

sehingga makin banyak pula individu-individu yang dapat diajak

untuk bersosialisasi.

Adnan (2008) mengemukakan bahwa sistem shift kerja terdapat

dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah

memaksimalkan sumber daya yang ada, memberikan lingkungan kerja

yang sepi khususnya shift malam dan memberikan waktu libur yang

banyak. Dampak negatifnya adalah penurunan kinerja, keselamatan kerja

dan masalah kesehatan.

Prameswari (2013) dalam penelitianya menyatakan bahwa terdapat

perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik antara sesudah gilir jaga

malam dengan sebelum gilir jaga malam. Perbedaan selisih rerata

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

tekanan darah sistolik dan diastolik tersebut sebesar 5,25 mmHg dan

3,625 mmHg. Shu-Fen, (2011) menambahkan bahwa ketika pekerja shift

malam tidur di siang hari, siklus tidur mereka berkurang, dan kualitas

tidur yang buruk, karena konsentrasi kortisol tinggi dan tingkat melatonin

yang rendah.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Ihsan (2012) diperoleh

persentase responden yang mengalami kelelahan kerja ringan secara

berurutan antara shift I (Pagi) dan 4 shift II (malam) sebesar 40%;

26,67%. Responden yang mengalami kelelahan kerja sedang pada shift I

dan shift II adalah 60%, dan73,33%. Shift kerja memberikan pengaruh

terhadap tingkatan kelelahan pekerja. pekerja sift malam lebih tinggi

tingkat kelelahannya dibandingkan shift kerja pagi.

D. TINGKAT STRES

2. Pengertian Stres

Sarafino (2008) mengartikan stres adalah kondisi yang

disebabkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan,

menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari

situasi yang bersumber pada sistem biologis, psikologis dan sosial dari

seseorang. Santrock (2003) mendefinisikan stres adalah respon individu

terhadap keadaan atau kejadian yang memicu stres (stresor), yang

mengancam dan mengganggu kemampuan seseorang untuk

menanganinya atau coping.

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

Robbins (2002) menyatakan bahwa stress merupakan kondisi

dinamis seorang individu dihadapkan dalam kesempatan, keterbatasan,

atau tuntutan sesuai dengan harapan dan hasil yang ingin dicapai dalam

kondisi penting dan tidak menentu. Pada dasarnya stress tidak selalu

berdampak buruk bagi individu, hal tersebut berarti bahwa pada situasi

atau kondisi tertentu stress yang dialami seorang individu akan

memberikan akibat positif yang mengharuskan individu tersebut

melakukan tugas lebih baik. Akan tetapi pada tingkat stress yang lebih

tinggi atau stress ringan yang berkepanjangan akan menyebabkan

menurunnya kinerja karyawan.

Stres kerja dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang, yaitu

stress sebagai stimulus, stress sebagai respon dan stress sebagai stimulus-

respon. Stress sebagai stimulus merupakan pendekatan yang

menitikberatkan pada lingkungan. Defenisi stimulus memandang stress

sebagai suatu kekuatan yang menekan individu untuk memberikan

tanggapan terhadap stressor. Pendekatan ini memandang stress sebagai

konsekuensi dari interaksi antara stimulus lingkungan dengan respon

individu. Stress dipandang tidak sekedar sebuah stimulus atau respon,

melainkan stress merupakan hasil interaksi unik antara kondisi stimulus

lingkungan dan kecendrungan individu untuk memberikan tanggapan

(Gibson, 2003).

Ananta (2012) dalam penelitianya menyatakan bahwa

meningkatnya gejala stres kerja, produktivitas cenderung naik, karena

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

gejala stres kerja tersebut membantu karyawan untuk mengerahkan

segala sumber daya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau

kebutuhan pekerjaan. Stres terhadap produktivitas dapat berperan positif.

Gaffar (2012) menambahkan dalam penelitianya bahwa stres seorang

pekerja memiliki pengaruh terhadap kinerja seorang pekerja.

3. Dampak dan gejala yang ditimbulkan stres

Sarafino (2008) menjabarkan tentang 2 aspek utama dari dampak yang

ditimbulkan akibat stres yang terjadi pada manusia, yaitu :

1). Aspek Biologis

Beberapa gejala fisik yang dirasakan ketika seseorang sedang

mengalami stres, diantaranya adalah sakit kepala yang berlebihan,

tidur menjadi tidak nyenyak, gangguan pencernaan, hilangnya nafsu

makan, gangguan kulit, dan produksi keringat yang berlebihan di

seluruh tubuh.

2). Aspek Psikologis

Terdapat 3 gejala psikologis yang dirasakan ketika seseorang sedang

mengalami stres. Ketika gejala tersebut adalah gejala kognisi, gejala

emosi, dan gejala tingkah laku.

a) Gejala kognisi

Gangguan daya ingat (menurunnya daya ingat, mudah lupa dengan

suatu hal), perhatian dan konsentrasi yang berkurang sehingga

seseorang tidak fokus dalam melakukan suatu hal, merupakan

gejalagejala yang muncul pada aspek gejala kognisi.

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

b) Gejala emosi

Mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala sesuatu,

merasa sedih dan depresi merupakan gejala-gejala yang muncul

pada aspek gejala emosi.

c) Gejala tingkah laku

Tingkah laku negatif yang muncul ketika seseorang mengalami

stres pada aspek gejala tingkah laku adalah mudah menyalahkan

orang lain dan mencari kesalahan orang lain, suka melanggar

norma karena dia tidak bisa mengontrol perbuatannya dan bersikap

tak acuh pada lingkungan, dan suka melakukan penundaan

pekerjaan.

Menurut Hardjana (1994) mengenai gejala-gejala stres

digolongkan menjadi beberapa kelompok berikut:

a. Gejala fisik: sakit kepala, pusing, pening, tidak tidur teratur, susah

tidur, bangun terlalu awal, sakit pinggang, terutama di bagian bawah,

diare, radang usus besar, sulit buang air besar, sembelit, gatal-gatal

pada kulit, urat tegang-tegang terutama pada leher dan bahu,

terganggu pencernaannya, tekanan darah tinggi, serangan jantung,

keringat berlebihan, berubah selera makan, lelah atau kehilangan daya

energi, dan bertambah banyak melakukan kekeliruan atau kesalahan

dalam bekerja dan hidup.

b. Gejala emosional: gelisah, cemas, sedih, depresi, mudah menangis,

merana jiwa atau mood berubah-ubah, mudah marah, gugup, merasa

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

tidak aman atau rasa harga diri rendah, mudah tersinggung, gampang

menyerang, dan bermusuhan.

c. Gejala intelektual: susah konsentrasi, sulit membuat keputusan,

mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun secara

berlebihan, pikiran dipenuhi oleh satu pikiran saja, kehilangan rasa

humor yang sehat, produktivitas atau prestasi kerja menurun, mutu

kerja rendah, dan dalam kerja bertambah jumlah kekeliruan yang

dibuat.

d. Gejala interpersonal: kehilangan kepercayaan kepada orang lain,

mudah mempersalahkan orang lain, mudah membatalkan janji atau

tidak memenuhi janji, suka mencari-cari kesalahan orang lain,

menyerang orang dengan kata-kata, mengambil sikap terlalu

membentengi atau mempertahankan diri, dan mendiamkan orang lain.

4. Klasifikasi Tingkat Stres

Sarafino (2008) mengklasifikasikan 3 tingkatan stres, yaitu:

1) Stres tingkat rendah, terjadi ketika seseorang dengan kemampuan

lebih dari cukup untuk menghadapi situasi yang sulit, maka

seseorang akan merasakan sedikit stres dan merasa tidak memiliki

tantangan

2) Stres tingkat sedang, terjadi ketika seseorang merasa cukup mungkin

akan kemampuannya untuk menghadapi suatu kejadian tetapi dia

harus berusaha keras, maka seseorang akan merasakan perasaan stres

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

dengan tingkatan menengah atau sedang. Pada tahap ini, seseorang

masih bisa beradaptasi terhadap stresor yang dihadapi.

3) Stres tingkat tinggi, terjadi ketika seseorang merasakan bahwa

kemampuannya mungkin tidak akan mencukupi pada saat berurusan

dengan stresor dari dalam diri dan lingkungannya, maka akibatnya

seseorang akan mengalami perasaan stres yang besar.

Sedangkan menurut P0tter & Perry dalam Rasimun (2004),

membagi hubungan tingkat stres yaitu:

a. Stres ringan biasanya tidak merusak aspek fisiologis, sebaiknya stres

sedang dan berat mempunyai resiko terjadinya penyakit, stres ringan

umumnya dapat dirasakan oleh semua orang. Misalnya lupa ketiduran,

kemacetan, dikritik. Berakhir beberapa menit atau beberapa jam

situasi seperti ini nampaknya tidak akan menimbulkan penyakit

kecuali jika dihadapi terus menerus.

b. Stres sedang terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa hari.

Contohnya kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang

berlebih, mengharapkan pekerjaan baru, anggoata keluarga pergi

dalam kurun waktu yang cukup lama, situasi seperti ini dapat

bermakna bagi individu yang mempunyai faktor predisposisi suatu

penyakit koroner.

c. Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai

beberapa tahun, misalnya hubungan suami istri yang tidak harmonis,

kesulitan finansial dan penyakit yang lama

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

5. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Stres Kerja

Robbins (2002) mengungkapkan ada beberapa faktor penyebab

stress kerja, antara lain: konflik antar pribadi dengan pimpinan, beban

kerja yang sulit dan berlebihan, terbatasnya waktu untuk menyelesaikan

pekerjaan, tekanan dan sikap kepemimpinan yang kurang adil dan tidak

wajar.

a) Konflik Kerja

Konflik kerja adalah ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota

atau kelompok dalam organisasi yang timbul karena harus

menggunakan sumber daya secara bersama-sama atau menjalankan

kegiatan bersama-sama, atau karena mempunyai status, tujuan, nilai-

nilai dan persepsi yang berbeda. Konflik kerja juga merupakan

kondisi yang dipersepsikan ada antara pihak-pihak yang merasakan

adanya ketidaksesuaian tujuan dan peluang untuk mencampuri usaha

pencapaian tujuan pihak lain

b) Beban Kerja

Beban kerja adalah keadaan dimana karyawan dihadapkan pada

sejumlah pekerjaan dan tidak mempunyai cukup waktu untuk

menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan juga merasa tidak memiliki

kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena standar

pekerjaan terlalu tinggi.

c) Waktu Kerja

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

Karyawan selalu dituntut untuk segera menyelesaikan tugas pekerja

sesuai dengan yang telah ditentukan. Dalam melakukan pekerjaannya

karyawan merasa dikejar oleh waktu untuk mencapai target kerja.

d) Sikap Pimpinan

Dalam setiap organisasi kedudukan pemimpin sangat penting,

seorang pemimpin melalui pengaruhnya dapat memberikan dampak

yang sangat berarti terhadap aktifitas kerja karyawan. Dalam

pekerjaan yang bersifat stressfull, para karyawan bekerja lebih baik

jika pimpinannya mengambil tanggung jawab lebih besar dalam

memberikan pengarahan.

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

E. KERANGKA TEORI

Keterangan :

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Darliah (2007), Fauzi, Handoyo dan Anis (2009), Vita (2006) dan

Ethel (2004)

Perubahan Tekanan Darah Perawat

Gangguan Irama Sirkardian

Aktifitas fisik - Jenis aktifitas - Frekuensi aktifitas (Seperti

sift kerja)

Emosi - Jenis emosi - Intensitas emosi

Stres - Tekanan yang

muncul dari luar

Jenis kelamin - Laki-laki - Perempuan

Usia - Bertambahnya

usia seseorang

Status Gizi - IMT

Kebiasaan minuman alkohol - Intensitas minum - Jumlah

Merokok - Intensitas merokok - Jumlah yang dirokok

Pengukuran tekanan darah: - Pria dewasa muda

adalah sistolik 120/80 mmHg

- Wanita dewasa 110/70 mmHg.

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TEKANAN DARAHrepository.ump.ac.id/5634/3/SRI BINTANG PAMUNGKAS BAB II.pdf · 2017. 11. 24. · BAB II . TINJAUAN PUSTAKA . A. TEKANAN DARAH . 1. Pengertian

F. KERANGKA KONSEP

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

G. HIPOTESIS

Hipotesis penelitian adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal

yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut yang sering dituntut untuk

melakukan pengecekannya (Riwidikdo, 2007). Hipotesisi dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

“Ada pengaruh shift kerja dan stres kerja terhadap perubahan tekanan

darah pada perawat ruangan rawat inap di RSUD dr. R. Goeteng

Taroenadibrata”.

Sift Kerja

Perubahan Tekanan Darah Perawat Stres

Pengaruh Shift Kerja..., SRI BINTANG PAMUNGKAS, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014