22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Profesionalisme pustakawan mempunyai arti pelaksanaan kegiatan perpustakaan yang didasarkan pada keahlian dan rasa tanggung jawab sebagai pengelola perpustakaan. Pustakawan sebagai sumber daya manusia dalam perpustakaan harus bekerja secara professional, sesuai dengan profesionalisme pustakawan yang tercermin pada kemampuannya. Maka dari profesionalnya, pustakawan mampu memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan, karakter dan keinginan pengguna, sehingga pengguna dapat merasa puas ketika datang ke perpustakaan. Terdapat beberapa jurnal yang pernah membahas tentang profesionalisme pustakawan. Pertama, dari Jurnal yang berjudul Profesionalisme Pustakawan oleh Hendry Gunawan dan Novita Vitriana Pustakawan Trampil UPT Perpustakaan Universitas Sriwijaya (2012:1). Tujuannya adalah Pustakawan sebagai SDM dalam perpustakaan harus bekerja secara professional, sesuai dengan profesionalisme pustakawan yang tercermin pada kemapuan (pengetahuan, pengalaman, keterampilan) dalam mengelola dan mengembangkan pelaksanaan pekerjaan di bidang kepustakawanan dan kegiatan lainnya secara mandiri. Profesionalisme pustakawan pun harus terus ditingkatkan jika perpustakaan ingin terus tumbuh dan berkembang dalam lingkungannya yang terus berubah. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Profesionalisme pustakawan mempunyai arti pelaksanaan kegiatan

perpustakaan yang didasarkan pada keahlian dan rasa tanggung jawab sebagai

pengelola perpustakaan. Pustakawan sebagai sumber daya manusia dalam

perpustakaan harus bekerja secara professional, sesuai dengan

profesionalisme pustakawan yang tercermin pada kemampuannya. Maka dari

profesionalnya, pustakawan mampu memberikan layanan yang sesuai dengan

kebutuhan, karakter dan keinginan pengguna, sehingga pengguna dapat

merasa puas ketika datang ke perpustakaan.

Terdapat beberapa jurnal yang pernah membahas tentang profesionalisme

pustakawan.

Pertama, dari Jurnal yang berjudul Profesionalisme Pustakawan oleh

Hendry Gunawan dan Novita Vitriana Pustakawan Trampil UPT

Perpustakaan Universitas Sriwijaya (2012:1). Tujuannya adalah Pustakawan

sebagai SDM dalam perpustakaan harus bekerja secara professional, sesuai

dengan profesionalisme pustakawan yang tercermin pada kemapuan

(pengetahuan, pengalaman, keterampilan) dalam mengelola dan

mengembangkan pelaksanaan pekerjaan di bidang kepustakawanan dan

kegiatan lainnya secara mandiri. Profesionalisme pustakawan pun harus terus

ditingkatkan jika perpustakaan ingin terus tumbuh dan berkembang dalam

lingkungannya yang terus berubah.

8

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

9

Pustakawan sebagai profesi juga harus memiliki beberapa keterampilan

antara lain:

1. Adaptability

2. People Skills (Soft Skill)

3. Berpikir Positif

4. Personal Added Value

5. Berwawasan Enterpreneurship (Kewirausahaan)

6. Team Work-Sinergi

Kedua dari jurnal Iqra’ Volume 03 No.02 yang berjudul Masyarakat

Informasi Dan Profesionalisme Pustakawan Oleh Triana Santi, Pustakawan

Muda IAIN Sumatera Utara (2009:12). Pustakawan sebagai seorang yang

berbaur dalam masyarakat informasi, harus berupaya meningkatkan aspek

profesionalisme dengan cara memberikan pelayanan seoptimal mungkin,

dengan meningkatkan citra dirinya sebagai pustakawan dan harus berani

mengubah pola perilaku di dalam memberikan pelayanan di bidang

keahliannya. Profesioanalisme pustakawan yang didukung oleh industri

informasi harus sungguh-sungguh memperhatikan kepentingan pemakai,

yang tercermin dalam pelayanan perpustakaan yang cepat, tepat dan akurat.

Sebagai seorang pustakawan harus bersifat interaktif dan proaktif dalam

mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang

memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan dan informasi dengan

menguasai data transmisi dan komputer. Sebuah tantangan yang penting bagi

pustakawan adalah meningkatkan pengetahuan dengan memanfaatkan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

10

Teknologi informasi dan mengaplikasikannya pada perpustakaan untuk

meningkatkan pelayanan perpustakaan.

Ketiga dari Jurnal Iqra’ Volume 06 No. 02 yang berjudul Profesionalisme

Pustakawan oleh H. Sapril Pustakawan Muda IAIN-SU (2012:36).

Pustakawan adalah sumber daya manusia (SDM) yang ada di perpustakaan,

baik pustakawan yang disajikan perpustakaan perguruan tinggi, sekolah atau

lembaga. Pustakawan adalah profesi yang membutuhkan pendidikan atau

pelatihan untuk mengelola perpustakaan. Pustakawan profesionalisme harus

ditingkatkan karena pustakawan diterdepan dalam perpustakaan. Jika

perpustakaan ingin terus maju dan berkembang, perpustakaan harus memiliki

pustakawan profesional. Seorang pustakawan profesional, tidak cukup

lulusan diploma tetapi harus mendapatkan pelatihan yang sesuai untuk

profesi.

Profesional pustakawan yang penting adalah sebagai penyaji informasi

yang relevan dan berkualitas. Pustakawan harus mampu menyediakan

fasilitas, suasana, dan sistem yang terencana sesuai dengan manajemen

perpustakaan. Oleh karena itu lembaga perpustakaan harus bekerja sama

dengan pustakawan, supaya tercipta profesionalime pustakawan. Tentu saja

melalui pendidikan-pendidikan atau pelatihan-pelatihan tentang kemajuan

dan perkembangan perpustakaan.

Perbedaan antara beberapa jurnal yang pernah membahas tentang

profesionalisme pustakawan dengan pengamatan yang dilakukan oleh penulis

adalah pustakawan memang diharuskan untuk meningkatkan pengetahuan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

11

dan keterampilan. Sedangkan pustakawan di KEJARI Surakarta dalam

mengelola perpustakaan belum maksimal dan belum dikatakan professional

karena kurangnya pengetahuan tentang perpustakaan. Dengan pustakawan

yang sudah professional pasti perpustakaan akan dapat berkembang.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Perpustakaan

Pepustakaan perlu diolah dan diatur dengan baik supaya informasi

yang tersimpan di dalam koleksinya dapat disimpan dan ditemukan

kembali secara cepat dan tepat ketika ada pemustaka yang membutuhkan

informasi tersebut. Menurut UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 1, perpustakaan

adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, cetak, dan atau karya rekam

secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para

pemustaka.

Definisi lain menyatakan bahwa, perpustakaan adalah sebuah ruangan

bagian suatu gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk

menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut

tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual

(Sulistyo-Basuki, 1991:3).

Perpustakaan memiliki arti sebagai institusi yang menyediakan

koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam sebagai sumber

informasi yang diatur menurut sistem aturan dan didayagunakan untuk

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

12

keperluan pendidikan, penelitian serta rekreasi intelektual bagi pengguna

(Kanisius, 2008:15).

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulakan bahwa

perpustakaan adalah sebuah tempat yang berisi kumpulan buku atau

bangunan fisik tempat buku dikumpulkan, disusun menurut sistem tertentu

untuk kepentingan pemakai. Setiap perpustakaan dibuat dengan maksud

dan tujuan tertentu. Oleh karena itu terdapat beberapa fungsi yang sifatnya

lebih spesifik pada setiap jenis perpustakaan.

Menurut Purwono (2013:3), beberapa fungsi perpustakaan tersebut

meliputi penyimpanan, pendidikan, penelitian, informasi, rekreasi kultural.

Tujuan perpustakaan menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 52) adalah sebagai

berikut:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat luas.

2. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan

pendidikan.

3. Menyediakan ruangan belajar bagi pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis

pemakai.

Perpustakaan dilihat dari segi manfaatnya, memiliki tiga manfaat sebagai

berikut:

1. Perpustakaan dapat menimbulkan kecintaan terhadap membaca.

2. Perpustakaan dapat memperkaya pengalaman pemakai.

3. Perpustakaan dapat menanamkan kebiasaan balajar mandiri.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

13

Menurut UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 20 Perpustakaan terdiri atas

beberapa jenis, yaitu :

a. Perpustakaan Nasional

b. Perpustakaan Umum

c. Perpustakaan Sekolah/Madrasah

d. Perpustakaan Perguruan Tinggi

e. Perpustakaan Khusus

2. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan Kejaksaan Negeri Surakarta merupakan perpustakaan

khusus milik instansi atau lembaga pemerintahan. Maka dari itu, definisi

perpustakaan khusus menurut Peraturan Jaksa Agung RI No: PER-

038/A/JA/09/2011 tentang pengelolaan perpustakaan hukum dan

dokumentasi peraturan perundang-undangan di lingkungan Kejaksaan RI

menyatakan bahwa, perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang

diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga

pemerintahan, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga

keagamaan, rumah ibadah atau organisasi lain.

Sulistyo-Basuki (2009:2.11) mengemukakan bahwa perpustakaan

khusus adalah koleksi fisik informasi, pengetahuan dan opini yang terbatas

pada satu subyek atau sekelompok subyek yang berkaitan atau pada

sebuah format tunggal produk informasi atau sekelompok format yang

berhubungan, dikelola di bawah payung sebuah lembaga yang

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

14

menyediakan dana untuk kelanjutan hidup perpustakaan, dikelola oleh

pustakawan atau spesialis dalam sebuah subyek atau lebih, serta membawa

misi memperoleh, mengorganisasi dan menyediakan akses ke informasi

dan pengetahuan guna menunjang tujuan badan induk yang membawahi

perpustakaan.

Perpustakaan khusus menyediakan bahan pustaka sesuai dengan

kebutuhan pemustaka di lingkungannya, serta memberikan layanan kepada

pemustaka di luar lingkungannya. Perpustakaan khusus memiliki koleksi

pada subyek-subyek khusus. Ada pun ciri-ciri perpustakaa khusus

diantaranya sebagai berikut :

a. Memberi informasi pada badan induknya, di mana perpustakaan itu

berada (didirikan).

b. Tempatnya di gedung-gedung pusat penelitian, asuransi, agen-agen

serta badan usaha yang mengarah ke kegiatan bisnis.

c. Melayani pemakai khusus pada organisasi induknya.

d. Cakupan subyeknya terbatas (khusus).

e. Ukuran perpustakaannya relatif kecil.

f. Jumlah koleksinya relatif kecil.

Berdasar ciri-ciri tersebut maka yang termasuk kelompok

perpustakaan khusus menurut Sulistyo-Basuki (2008:2.12), adalah:

1. Perpustakaan Museum dan Seni

2. Perpustakaan Departemen Pemerintah, Lembaga Negara dan Lembaga

Tinggi Negara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

15

3. Perpustakaan Hukum

4. Perpustakaan Badan Industri dan Komersial

5. Perpustakaan Lembaga Penelitian, Ilmiah dan Profesi

6. Perpustakaan Media

7. Perpustakaan Kedokteran

8. Perpustakaan Musik

9. Perpustakaan Keagamaan

Faktor-faktor yang mendorong timbulnya perpustakaan khusus di

antaranya berdasarkan kebutuhan jasa informasi dan kemampuan

pemenuhan kebutuhan jasa informasi yang dihasilkan. Beberapa jasa yang

dikerjakan perpustakaan khusus bervariasi tergantung dari organisasinya,

selain itu tergantung juga pada dana, staf pelaksana, peralatan, serta tempat

yang digunakan untuk perpustakaan.

3. Pustakawan

Pandangan umum tentang pustakawan yakni sebagai manusia aneh

dengan kaca mata minus tanpa keramahtamahan. Hal ini dikarenakan

asumsi lain bahwa seorang pustakawan berkutat dengan kumpulan buku-

buku usang dengan ruangan remang-remang dan tidak sedap dipandang.

Akan tetapi, ada juga yang berpendapat sebaliknya bahwa pustakawan

laksana kamus berjalan atau dengan kata lain sebagai tempat bertanya

segala informasi. Dengan perkembangan teknologi informasi, maka peran

pustakawan pada sebuah perpustakaan sebagai media penyampaian

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

16

informasi dapat dengan menggunakan berbagai program kemasan

informasi dengan aneka penyajian.

Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya

cetak dan karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan para pemustaka. Sebagai sebuah institusi, maka

keberadaan perpustakaan tidak lepas dari struktur yang membentuknya,

salah satunya yaitu pustakawan. Dalam UU No. 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan, pustakawan adalah seorang yang memiliki kompetensi yang

diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan, serta

mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan

dan pelayanan perpustakaan. Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) sebagai

organisasi yang menghimpun para pustakawan dalam kode etiknya

menyatakan bahwa pustakawan adalah seorang yang melaksanakan

kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada

masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu

pengetahuan, dokumentasi, dan informasi yang dimilikinya melalui

pendidikan. Pustakawan adalah seorang yang berkarya secara professional

di bidang perpustakaan dan informasi.

Dalam Undang–Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 pasal 29

ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa pustakawan sebagaimana dimaksud harus

memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan.

Artinya pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang

diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

17

mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan

dan layanan perpustakaan. Jadi peran dan tanggug jawab pengelola sebuah

perpustakaan sangatlah penting yang berpengaruh terhadap majunya

lembaga perpustakaan itu.

Menurut Soeatminah (1992:161) pustakawan adalah pegawai negeri

sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi

yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit

perpustakaan instansi pemerintah atau unit lainnya. Pengertian lain dari

pustakawan adalah staf perpustakaan (sumber daya manusia) yang bekerja

di perpustakaan sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan

eksistensinya. Dan berfungsi sebagai modal nonmaterial atau nonfinansial

di dalam organisasi yang dapat diwujudkan menjadi potensi yang nyata

secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi

tersebut.

Berikut ini beberapa catatan penting yang harus dimiliki oleh seorang

pustakawan, antara lain :

a. Pustakawan hendaknya cepat berubah menyesuaikan keadaan yang

menantang.

b. Pustakawan adalah mitra intelektual yang memberikan jasanya kepada

pemakai dan pustakawan harus pandai berkomunikasi baik lisan

maupun tertulis dengan pemakai.

c. Seorang pustakawan harus selalu berpikir positif.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

18

d. Pustakawan tidak hanya ahli dalam membuat katalog, mengindeks,

mengklasifikasi koleksi.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pustakawan

adalah seorang yang memiliki kompetensi dalam memberikan dan

melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian layanan

kepada pemustaka sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya

berdasarkan ilmu perpustakaan.

Pustakawan memiliki berbagai sarana akses dan mengetahui berbagai

sumber informasi serta strategi untuk mengetahui dan mendapatkannya.

Ini hanya dapat dilakukan bila pustakawan selalu mengembangkan

wawasan atau pendidikan, mengikuti pelatihan, studi banding dan berbagi

informasi sesama pustakawan dalam maupun luar negeri serta trampil

menggunakan sarana teknologi informasi dan kemampuan komunikasi,

terutama bahasa Inggris. Selain melayani, pengolahan, dan pengadaan,

seorang pustakawan era globalisasi juga harus mampu memasarkan atau

promosi kepada masyarakat, mampu mengikuti trend.

I. Peranan pustakawan

Hermawan, Rachman (2006:57) peranan pustakawan dalam

melayani penggunanya dan sangat beragam, misal saja perpustakaan

khusus di samping menjadi pustakawan dapat pula sebagai peneliti,

minimal sebagai mitra peneliti. Dalam banyak hal pustakawan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

19

memainkan berbagai peran (berperan ganda) yang dapat disingkat

EMAS dengan rincian sebagai berikut :

1) Edukator

Sebagai edukator (pendidik), pustakawan dalam

melaksanakan tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai

pendidik. Mendidik adalah mengembangkan kepribadian,

mengajar adalah mengembangkan kemampuan berpikir dan

melatih adalah membia dan mengembangkan keterampilan. Oleh

karena itu, pustakawan harus memiliki kecakapan mengajar,

melatih mengembangkan, baik para pegawai maupun para

pengguna jasa yang dilayaninya.

Perbedaan yang mencolok dengan guru atau pendidik lainnya

adalah dalam sistem pemberian pelajaran atau informasi.

Pustakawan umumnya menyediakan informasi melalui kegiatan

penyediaan berbagai sumber informasi, sedikit bicara tetapi

banyak informasi. Sedangkan guru banyak memberikan pelajaran

atau informasi melalui lisan dan bersifat langsung.

2) Manajer

Pada hakikatnya pustakawan adalah “manajer informasi”

yang mengelola informasi pada satu sisi, dengan pengguna

informasi pada sisi lain. Informasi yang banyak dan terdapat

dalam berbagai wadah yang jumlah selalu bertambah harus

dikelola dengan baik. Bila dikaitkan dengan lembaga jasa lainnya,

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

20

maka pustakawan memiliki kedudukan yang sama dengan manajer

sebuah toko buku, restoran, hotel dan sebaginya.

Sebagai manajer, pustakawan harus mempunyai jiwa

kepemimpinan, kemampuan memimpin dan menggerakan serta

mampu bertindak sebagai koordinator dan integrator dalam

melaksanakan tugas sehari-hari. Pustakawan dalam perannya

sebagai manajer juga harus dapat mengoptimalkan semua sumber

daya yang tersedia di perpustakaan, baik yang berupa sumber daya

manusia, sumber daya informasi, dana, termasuk sarana dan

prasarana untuk mendukung tercapainya visi dan misi

perpustakaan.

3) Administrator

Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun,

melaksanakan dan dicapai, kemudian upaya-upaya perbaikan

untuk mencapai hasil yang lebih mengevaluasi program

perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas hasil yang telah

baik. Oleh karena itu, seorang pustakawan harus mempunyai

pengetahuan yang luas dibidang oraganisasi, sistem dan prosedur

kerja.

4) Supervisor

Sebagai supervisor pustakawan harus :

a. Dapat melaksanakan pembinaan professional, untuk

mengembangkan jiwa kesatuan dan persatuan antar sesama

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

21

pustakawan, sehingga dapat menumbuhkan dan peningkatan

semangat kerja dan kebersamaan.

b. Dapat meningkatkan prestasi, pengetahuan dan keterampilan,

baik rekan-rekan sejawat maupun masyarakat pengguna yang

dilayani.

c. Mempunyai wawasan luas, pandangan jauh kedepan,

memahami beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap

sabar, tetapi tegas, adil, obyektif dalam melaksanakan

tugasnya.

d. Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan

maupun dengan para pembinanya dalam menyelesaikan

berbagai persoalan dan kendala, sehingga mampu

meningkatkan kinerja unit organisasinya.

Dari uraian diatas maka peranan pustakawan sangat penting,

karena mereka dapat mengatur alokasi sumber daya bagi

perkembangan memenuhi seluruh sarana prasarana dan

perlengkapan yang diperlukan dan merekalah sebagai penentu

yang dapat mengantisipasi berbagai gambaran dan imajinasi untuk

perkembangan perpustakaan yang akan dicapai dimasa

mendatang.

Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa dalam suatu

perpustakaan, sumber daya manusia merupakan titik sentral dari

penyelenggaraan seluruh fungsi-fungsi manajerial. Artinya bahwa

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

22

teknik, gaya dan mekanisme penyelenggaraan berbagai fungsi

manajerial harus berangkat dan tiba pada pengakuan bahwa

manusia merupakan unsur terpenting dalam seluruh proses

oraganisasi tersebut.

Peran pustakawan tidaklah ringan seperti pendapat pada

umumnya yang mengatakan bahwa seorang pustakawan

merupakan pegawai tak bermutu yang kerjanya menunggu

tumpukan buku-buku. Pustakawan sudah saatnya

mengekspresikan diri sebagai media informasi yang berkualitas.

Pustakawan harus mampu membuang stempel kutu buku yang

sudah melekat begitu lama. Pustakawan dituntut untuk aktif dan

giat bekerja dlam menyampaikan informasi dalam aneka produk

kemasan-kemasan yang menarik dan sampai kepada pemakai.

II. Kinerja Pustakawan

Jabatan pustakwan merupakan tantangan bahwa

pustakawan merupakan pekerja professional, yang jelas

memerlukan keahlian dan keterampilan tertentu, sehingga

kinerja yang terbentuk merupakan jati diri pustakawan

memberdayakan dinamika informasi dalam era globalisasi.

Kembali kepada profesionalisme, maka profesi berarti memiliki

etos kerja dan keterikatan atu komitmen sesuai dengan bidang

keahlian dan keterampilan, antara lain : komitmen untuk

mengembangkan diri, untuk menggunakan hal-hal baru,

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

23

bersikap eksperimental dan inovatif, member pelayanan standar

kualifikasi dan prestasi serta pengakuan.

4. Profesionalisme

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:147) profesi merupakan sebuah

pekerjaan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus yang

diperoleh dari teori dan bukan saja dari praktek, dan diuji dalam bentuk

ujian dari sebuah universitas atau lembaga yang berwenang serta

memberikan hak pada orang yang bersangkutan untuk berhubungan

dengan klien. Sedangkan profesionalisme menunjukkan ide, aliran, isme

yang bertujuan mengembangkan profesi, agar profesi dilaksanakan oleh

profesional dengan mengacu norma-norma, standar dan kode etik serta

memberikan layanan yang terbaik kepada klien.

Istilah profesionalisme biasanya dikaitkan dengan penguasaan

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam mengelola dan

melaksanakan pekerjaan/tugas dalam bidang tertentu. Profesionalisme

adalah rasa kepemilikan akan sesuatu, yang mana dari rasa ini ia benar-

benar merasa bahwa sesuatu itu harus dijaga. Adapun profesionalisme

pustakawan hanya dapat dimiliki oleh seorang pustakawan tingkat

ahli/profesional atau pustakawan yang memiliki dasar pendidikan untuk

pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Sarjana Perpustakaan,

Dokumentasi dan Informasi atau Sarjana bidang lain yang disetarakan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesionalisme mempunyai

makna mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

24

atau yang professional. Penggunaan kata profesionalisme menunjuk pada

derajat penampilan seseorang sebagai professional atau penampilan suatu

pekerjaan sebagai suatu profesi, ada yang profesionalismenya tinggi,

sedang, dan rendah. Profesionalisme juga mengacu kepada sikap dan

komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi

dan kode etik profesinya.

Menurut Purwono dalam (Wignjosoebroto, 1999:48) profesionalisme

adalah suatu faham yang menciptakan dilakukannya kegiatan-kegiatan

kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan

berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar untuk menerima panggilan

tersebut untuk dengan pengabdian selalu siap memberikan pertolongan

kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya

kehidupan.

Ciri-ciri profesionalisme seorang pustakawan dapat dilihat

berdasarkan karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan keahlian

yang mumpuni dalam bidangnya.

b. Memiliki tingkat kemandirian yang tinggi.

c. Memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dan bekerja sama.

d. Senantiasa berorientasi pada jasa dan menjunjung tinggi kode etik

pustakawan.

e. Senantiasa melihat ke depan atau berorientasi pada masa depan.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

25

Profesionalisme dalam setiap pekerjaan pustakawan saat ini mutlak

dibutuhkan , dengan memiliki cara kerja pelayanan dengan berprinsip pada

people based service (berbasis pengguna) dan service excellence (layanan

prima) yang hasilnya diharapkan dapat memenuhi kepuasan penggunanya.

Dampak positifnya adalah peran pustakawan semakin diapresiasi oleh

banyak kalangan dan citra lembaganya (perpustakaan) akan menjadi naik.

Ironinya, pustakawan masa kini, profesionalisme itu hanya untuk

memperkaya diri dan bukan untuk kemajuan lembaganya. Faktanya, setiap

keahlian yang dimilikinya hanya berorientasi pada nilai ekonomi semata.

Sedangkan untuk kemajuan lembaganya hanya sebagian kecil saja yang

bisa disumbangkan. Hal ini tentunya menjadi tantangan bersama untuk

membenahi sistem kebijakan pola karir dan manajemen dalam

pengembangan sumber daya pustakawannya. Tuntutan itu adalah hal yang

wajar, karena profesi pustakawan ini masih disetarakan, baik dari segi

ekonomi (kesejahteraan), keilmuan, maupun perhatian dari pemerintah.

Secara kelembagaan, pengembangan karir bagi pustakawan profesional ini

harus direkonstruksi sebagai upaya pembenahan diri profesinya yang

lebih berkualitas.

Pustakawan sebagai profesi semestinya memiliki keinginan tinggi

meningkatkan produktivitas dan kinerjanya untuk memberikan manfaat

bagi yang membutuhkan. Keinginan yang tidak terlepas dari kebutuhan

dan harapan individu dimana dia bekerja. Oleh sebab itu perilaku

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

26

kompetisi dan profesionalisme ini menjadi salah satu cara untuk mencapai

keinginan tersebut.

Profesionalisme pustakawan mengandung arti pelaksanaan kegiatan

perpustakaan yang didasarkan pada keahlian, rasa tanggung jawab dan

pengabdian, mutu hasil kerja yang tidak dapat dihasilkan oleh tenaga yang

bukan pustakawan. Serta selalu mengembangkan kemampuan dan

keahliannya untuk memberikan hasil kerja yang lebih bermutu dan

sumbangan yang lebih besar kepada pemakai perpustakaan.

Sikap seorang profesionalisme, termasuk pustakawan yaitu :

a. komitmen tinggi

b. tanggung jawab

c. berfikir sistematis

d. penguasaan materi

e. menjadi bagian masyarakat professional

Pustakawan sebagai profesi juga harus memiliki beberapa keterampilan

antara lain:

1. Adaptability

Pustakawan hendaknya cepat berubah menyesuaikan keadaan yang

menantang. Sudah saatnya adaptif memanfaatkan teknologi informasi.

Pustakawan dalam memberikan informasi tidak lagi bersandar pada

buku teks dan jurnal di rak, tetapi dengan memanfaatkan internet

untuk mendapatkan informasi yang aktual bagi penggunanya.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

27

2. People Skills (Soft Skill)

Pustakawan adalah mitra intelektual yang memberikan jasa kepada

pengguna. Mereka harus lihai berkomunikasi baik lisan maupun

tulisan dengan penggunanya. People Skills ini dapat dikembangkan

dengan membaca, mendengarkan kaset-kaset positif, berkenalan

dengan orang-orang positif, bergabung dengan organisasi positif lain

dan kemudian diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari.

3. Berpikir Positif

Ketika kita dihadapkan pada suatu pekerjaan yang cukup besar

maka pada umumnya kita berkata: “wah…..tidak mungkin;

aduh…..sulit!!!!” Pustakawan diharapkan menjadi seorang pemenang

yaitu sebagai pemenang yang berpikiran positif sehingga jika

dihadapkan pada pekerjaan besar seharusnya berkata: “Yes, kami

bisa.”

4. Personal Added Value

Pustakawan harus mempunyai nilai tambah. Pustakawan tidak

hanya lihai dalam mengindeks, mengkatalog, mengadakan bahan

pustaka, dan pekerjaan rutin lainnya. Harus ada nilai tambah misalnya

dapat mencarikan informasi yang rinci di internet dan tahu bagaimana

cara cepat mancari informasi tersebut di internet.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

28

5. Berwawasan Enterpreneurship (Kewirausahaan)

Informasi adalah kekuatan, informasi adalah mahal. Maka

sebaiknya pustakawan harus sudah mulai berwawasan

enterpreneurship agar dalam perjalanan sejarahnya nanti dapat

bertahan. Lebih-lebih di era otonomi, maka perpustakaan secara

perlahan harus menjadi income generation unit. Memang sudah ada

pustakawan yang berwawasan bisnis, tapi masih belum semuanya.

Paradigma lama bahwa perpustakaan hanya pemberi jasa yang

notabene tidak ada uang harus segera ditinggalkan.

6. Team Work-Sinergi

Di dalam era global yang ditandai dengan ampuhnya internet dan

membludaknya informasi, pustakawan seharusnya tidak lagi bekerja

sendiri, mereka harus membentuk team work untuk bekerja sama

mengolah informasi.

Pustakawan profesional dituntut menguasai bidang ilmu

kepustakawanan, memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas

atau pekerjaan kepustakawanan, melaksanakan tugas/pekerjaannya

dengan motivasi yang tinggi yang dilandasi oleh sikap dan

kepribadian yang menarik, demi mencapai kepuasan pengguna.

Profesionalisme pustakawan harus terus ditingkatkan karena

merupakan suatu hal yang amat penting dan harus dimiliki oleh para

pustakawan jika perpustakaan ingin terus tumbuh dan berkembang

dalam lingkungannya yang terus berubah.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan … · mengikuti tantangan globalisasi, sebagai seorang yg professional yang memiliki skill yang tinggi, harus memiliki pengetahuan

29

5. Perkembangan Perpustakaan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang

terjadi karena adanya proses kematangan dan belajar. Makin majunya

ilmupengetahuan dan teknologi informasi, tentu setiaporganisasi termasuk

dalam hal ini perpustakaan memerlukan tenaga kerja ataukaryawan yang

mempunyai kemampuan profesional.

Kemampuan professional dimaksud adalah sumber daya manusia

berkualitas yang menguasai keterampilandan pengetahuan serta sikap yang

menunjang perkembangan di segala bidang, mampu menempatkan

berbagai peluang dan tangguh dalam menghadapi tantangan.

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang

terus berkembang memerlukan pustakawan yang kreatif dan inovatif, serta

terus menerus membuka diri. Pustakawan yang kreatif dan inovatif mampu

mendayagunakan modal intelektual dan keterampilan dalam melaksanakan

tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawabnya, akan dapat memberikan

nilai lebih bagi kepentingan perpustakaan maupun bagi para pemakain di

tempatnya bekerja. Hal ini berarti pustakawan selalu berupaya untuk

membangun kinerja ke arah yang lebih baik dan produktif dalam

melaksanakan tugas-tugasnya. Perkembangan perpustakaan akan dapat

terwujud jika pustakawan berperan dalam proses yang ada di

perpustakaan.