Upload
yultra-a-fitara
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
1/9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. CPOMinyak sawit kasar yang lebih dikenal dengan sebutan CPO adalah
kepanjangan dari Crude Palm Oil. CPO berasal dari esktraksi daging buah
(mesocarp) sawit sedangkan minyak inti sawit berasal dari inti buah sawit,
yang lebih dikenal dengan sebutan PKO kepanjangan dariPalm Kernel Oil.
Minyak sawit kasar (CPO) memiliki komponen mayor trigliserida >
! serta komponenminor
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
2/9
degumming, bleaching, dan deodorizing, sehingga menghasilkan sehingga
menghasilkan kualitas produk 012PO (refined, bleached, deodorized palm
oil) yang sesuai spesi#ikasinya. 3raksinasi merupakan tahap lanjutan proses
refinery, yaitu proses pemisahan minyak padat (stearin) dengan minyak $air
(olein) dengan proses kristalisasi pada temperatur tertentu sehingga terjadi
separasi atau lapisan $air4padat karena perbedaan titik $air dan dilanjutkan
penyaringan untuk mendapatkan produk olein, sedangkan padatan sterain
tertahan pada camber/plate filter(Anonim, '"").
Crude Palm Oil (CPO) adalah minyak dan lemak kasar hasil
pengepresan tandan buah segar sawit, dimurnikan dengan proses refinery,
dan digunakan sebagai bahan baku proses lanjutan dari refinery bisa
dibedakan kategori food industrial dan non-food industrial, milai dari
#raksinasi "st, #raksinasi 'nd, margarin, dan shortening, specialty fat,
hydrogenation, oleochemical, biodiesel, dan lain4lain. se$ara umum terdapat
' proses pengolahan minyak dan lemak berasal dari CPO yaitu Proses
Pemurnian (efined! CPO
2alam proses pemurnian CPO dilakukan proses #isik (physical
refinery) dengan menggunakan metode proses pemurnian berlanjut
(continuous refinery!. Proses ini berlangsung melalui akti#itas pemanasan
dan suhu tinggi dalam system *akum sehingga disebut (physical refinery).
1erikut tahapan proses pengolahan CPO untuk memproduksi 012PO
"egumming
2egumming adalah proses pemisahan getah atau lendir (gum)
yang terdiri dari #os#atida, protein, residu, karbohidrat, air, dan
resin serta partikel halus tersuspensi dalam CPO. Proses ini
dilakukan dengan menambahkan /5PO6sebanyak ,7 4 ,-!.
8umlah /5PO6 yang digunakan harus optimum dan berlebih,
kelebihannya dapat dinetralkan dengan CaCO5. 2engan
penambahan /5PO6 ini maka #os#atida nonhydratable menjadi
hydratable. 3os#atida hydratable adalah partikel4partikel koloid
8
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
3/9
9at terlarut dan akan mengalami koagulasi karena berat jenisnya
lebih besar dari minyak dan lemak sehingga mudah dipisahkan.
#leaching
1lea$hing adalah proses pemu$atan minyak dengan $ara
penambahan acti$ated bleaching earth, tahap proses ini untuk
menghilangkan 9at49at warna yang terkandung dalam CPO.
1ahan penolong 1 adalah absorben yang mengandung sili$a dan
muatannya terdapat ion A: 5;yang mampu menyerap 9at warna
dari CPO. %elain menyerap 9at warna juga untk suspensi darigum
dan resin serta hasil degradasi minyak dan lemak seperti
peroksida.
Pemu$atan minyak sawit pada umumnya dilakukan dengan $ara
kombinasi yaitu pemu$atan se$ara panas (heat bleach) dan
pemu$atang dengan bleaching earth (1). 8umlah bahan
penolong 1 yang ditambahkan pada proses pemu$atan CPO
pada umunya adalah ,7 < ',7!, akan tetapi tergantung dari
bahan baku kualitas CPO dan produk akhir yang diinginkan. CPO
merupakan baku minyak nabati yang sulit proses pemu$atannya
karena mengandung kadar karoten yang $ukup tinggi yaitu
berkisar 7 < = ppm. >arna merah kuning yang terdapat
dalam CPO adalah karoten yang merupakan pro*itamin A. akan
tetapi pada saat dilakukan proses pemu$atan 9at ini akan hilang
terbuang pada saat bleacheddan heat bleached.
Kandungan air dalam blea$hing earth maksimum "! karena
apabila kandungan air tinggi akan mengurangi akti#itasnya
terhadap keroten. Karoten mempunyai si#at polatitasnya yang
sangat berbeda dengan air.
2alam proses ini bahan baku penolong dipisahkan kembali yaitu
1. CaCO5 serta asam phospat dengan $ara melalui #iltrasi
dengan mesin%iagara filter, dan #iltratnya disebut blotong?spent
earth(Anderson dan /odgson, "=)
"eodorized
8
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
4/9
Packed columnadalah proses untuk menghilangkan asam lemak
bebas (33A) monogliserida, digliserida, peroksida, aldehid, keton,
9at yang mudah menguap, air, dan mengurangi kandungan sterol.
Proses ini berlangsung se$ara continuedan #ungsi utama untuk
menurunkan kadar 33A dari ' 4 6! menjadi maksimum ,"! dan
menurunkan warna sampai sesuai dengan spesi#ikasi yang telah
dikehendaki. CPO yang telah mengalami bleaching dialirkan
melalui final heater pada suhu '7 < '=@ C dengan steam
in&ection dan tekanan ,5 4 , bar kemudian 33A diuapkan
melalui pemanasan ini.
2eodorisasi ber#ungsi untuk menghilangkan peroksida, keton, 9at
yang mudah menguap dan bau?odor. CPO yang telah melalui
packed column dialirkan kedalam deodorizerdengan suhu '77@
C. Pada tanki deodorizer terdapat 6 (empat) tingkat tray, yang
masing4masing ber#ungsi untuk membuat permukaan yang luas
dan tipis dengan $ara memperlambat alirannya. ambar '."
berikut adalah proses pemurnian CPO dengan continuous
refinery.
C. Fraksinasi
Proses #raksinasi minyak dan lemak adalah suatu proses pemisahan
#raksi padat dan #raksi $air berdasarkan perbedaan titik leleh. Proses ini
untuk memisahkan #raksi $air 0212 olein dengan #raksi padat 012 stearin.
012 stearin pada umumnya digunakan utnuk bahan baku margarin,
specialty fat, shortening, dan pastry sedangkan 012olein digunakan
terutama sebagai minyak goreng dan juga sebagai bahan baku $ampuran
untuk produksi margarin, specialty fat, shortening, dan pastry. 012PO
diproses melalui #raksinasi kemudian dipisahkan melalui filter press
menjadi 012P dan 012P% (Krisnamurthy, "=). ambar '.' berikut
adalah proses #raksinansi dengansystem batch(Maria &l#ah, '"").
D. Quality Control (QC
8
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
5/9
'uality controlatau pengendalian mutu dalam sebuah indutri re#inery
terbagi atas
. 'uality Control in ra) material
1ahan baku yang digunakan perlu dikendalikan mutunya sehingga
dihasilkan produk yang sesuai dengan standar dengan keinginan
pelanggan.
/al ini bertujuan mengidenti#ikasi input yang akan digunakan dalam
proses yang mengarah pada output yang diinginkan.
%tandar mutu refine palm oil berdasarkan standar ditunjukan pada
tabel'.".
3ree 3atty A$ids, 33A (! asampalmitat) ," maB
Moisture Dmpurities (!) ," maB
Dodine Ealue (>ijs) 7 < 77
Melting Point (@C4AOC% C$ 54'7) 55 < 5
Colour (7,'7F :o*ibond Cell) 5 atau = 0ed maB
3ree 3atty A$ids, 33A (! asampalmitat) ," maB
Moisture Dmpurities (!) ," maB
+abel '." %tandar Mutuefine Palm Oil
*. 'uality Control in process
Pengendalian mutu dalam proses merupakan upaya untuk
men$apai produk yang bermutu sehingga akan mendatangkan man#aat
atau keuntungan bagi perusahaan, minimal ' keuntungan yaitu market
gaindan cost sa$ing.
bahan baku berupa CPO yang tedapat pada storage tank (penyimpanan)
dikendalikan mutunya meliputi DE (Dodine Ealue), 2O1D
(2eterioration o# 1lea$hability DndeB), PE (PeroBide Ealue), kadar air
(moisture), 33A, P Content.
Pada proses !e"u##in"dikendalikan mutunya meliputi kadar
PA (phosphoric acid?asam #os#at 7!) maupun CA (citric acid?asam
8
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
6/9
sitrat) yang digunakan, operation $akum=74- mm/g, dan reaction
temperature.
Pada proses $lea%&in" perlu dikendalikan dosis 1 (#leaching
+arth) yang digunakan dan warna CPO sebelum dan setelah bleaching.
operation $akum =74- mm/g, reaction temperature, filtration,
spent earth.
Pada splitting ('a%k %olou#n) dikendalikan mutu prosesnya
meliputi pengujian 33A, P3A2purity, sparging steam used, operation
$acuum"46 mbar, reaction temperature.
Pada proses !eo!orisasidikendalikan 33A, PE, colour, odor, operation
$acuum"46 mbar, reaction temperature.
RBDPdistoragetank kembali dikendalikan DE, PE, Moist, 33A, dan
P Content.
. 'uality Control in product
standar produk disesuaikan terhadap keinginan pelanggan. banyaknya
unit produk yang tidak memenuhi spesi#ikasi tertentu yang ditetapkan
(produk $a$at), maka tidak e#ekti# dan e#esiensi produksi.
Perbedaan parameter mutu CPO, 21PO, dan 012PO ditunjukan pada
table '.'
Para#eter CP DBP RBDP
3ree 3atty A$ids, 33A (!asampalmitat)
' 4 7 5 4 7 G ,7
Moisture Dmpurities (!) ,"7 < 5, G ,' G
PeroBide Ealue, PE (meH?kg) ",7 4 7, +idak
terdeteksi
+idak
terdeteksi
Anisidine Ealue, AE ' 4 = ' 4 = G ',
I4$arotene (ppm) 7 4 = 4 4
8
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
7/9
2O1D ' < 5,7 4 4
Phosphorus, P (ppm) " 4 " G 6 G 5
Dron, 3e (ppm) 6 4 " G ,"7 G ,"7
Copper (Cu) G ,7 G ,7 G ,7
Colour (7,'7F :o*ibond Cell) 4 4 0ed ',
+abel '.' Perbedaan Mutu CPO, 21PO, dan 012PO
Analisa bahaya pada titik pengendalian kritis (/ACCP) merupakan
suatu konsep pendekatan sistematis terhadap identi#ikasi, dan penilaian
bahaya dan resiko yang berkaitan dengan pengolahan, distribusi, dan
penggunaan produk makanan, termasuk juga pende#inisian $ara pen$egahan
untuk pengendalian bahaya, seperti terlihat pada tabel'.5 penentuan titik
kritis mutu bahan.
)!i$le Uses Non )!i$le Uses
FFA (Free fatty a%i!%angat kitis
33A, tinggi artinya
- Minyak tidak segar
- :osses tinggi distilate
- Meningkatkan kelarutan logam
berat
+idak kritis+idak begitu kritis selama
untuk produk #atty a$id
kualitas sedang, terke$uali
untuk #atty a$id.
Peroxide Value(P*
%angat kritis
- Menurunkan stabilitas produk
akhir.
- Minyak tidak segar.
- Menyulitkan di 0e#inery
+idak begitu kritis
+erke$uali untuk produk
kualitas tinggi, yang perlu
kestabilan warna.
DBI (Deterioration of
bleachability index
%angat kritis
- Dndikator 0e#inability.
- Mempengaruhi produk.
- Mempengaruhi losses.
+idak begitu kritis.
8ika peningkatan stabilitas
warna bisa dilalukan melalui
proses distilasi.
P&os'&ati!a + ,u#s
%angat kritis
Kritis
Menimbulkan $atalyst.
8
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
8/9
- Mengganggu warna.
- Masalah di 0e#inery.
poisoning pada proses
hidrogenasi.
Unsa'oina$le -atter
Kritis
- 1erada pada batas tertentu.
- Dndikator kerusakan.
Kritis
Menurunkan stabilitas warna
produk akhir.
+able '.5 Penentuan +itik Kritis Mutu 1ahan
). Pen"e#asan
%eni,ilmu , dan teknologi dalam Penyiapan baha untuk.pengangkutn
atau penjualan.Cara untuk melindungi?mengawetkan produk pangan?non4
pangan. %erta memastikan pengangkutan produk yang aman sampai ke
konsumen akhir dengan kerusakan minimal. selain itu wadah?tempat yang
digunakan untuk mengemas suatu produk, yg dilengkapi label atau
keterangan tetang beberapa man#aat isi kemasan.
Menurut %uroso, '"" peran pengemasan adalah sebagai berikut
Perlindungan #ahan akanan
- Mempertahankan mutu nutrisi?nilai gi9i
- Mempertahankan $itarasa
-Melindungi bahan pangan dari kontaminasi penyebab kerusakan.
spek Penanganan
- Memudahkan distribusi, transportasi, dan penyajian
- Memudahkan dalam pengolahan ?pengawetan.
spek Pemasaran
- Mempertahankan mutu makanan
- Menampilkan unit penjualan yang dikehendaki
- Memberikan identi#ikasi atau $iri khas produk
- Memberikan in#ormasi komposisi bahan dan mutu
- %ebagai alat komunikasi podusen (promosi)
1erma$am4ma$am bahan pengemas tergantung pada jenis produk yg
akan dikemas.&ntuk menentukan bahan kemasan yang sesuai untuk produk,
perlu diketahui jenis4jenis dan si#at4si#at dari kemasan tersebut, diantaranya
yaitu J
Kemasan Kertas ($ultural industry)
Kemasan Plastik (Pholiethilen (P), Polipropilen (PP), Polistiren (P%),
Poli*inilklorida (PEC), Kelompok 0antai 1ernitrogen, Poliester
(Mylar))
Kemasan 3ilm
Kemasan 3oil
8
7/23/2019 BAB II TINJAUAN PUSTAKA edit.docx
9/9
Kemasan elas Atau Ka$a
Kemasan Kayu
8