32
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desain Lanskap Menurut Simonds (1983), proses desain adalah suatu alat yang sistematis untuk menentukan keadaan awal yang diharapkan dan cara yangterbaik untuk mencapai keadaan yang diharapkan. Perhatian perancangan ditujukan pada penggunaan volume dan ruang, serta setiap volume yang memiliki bentuk, ukuran, bahan, warna, tekstur, dan kualitas lainnya. Menurut Hakim (1987), untuk memberikan kesan komposisi yang paling serasi atau ideal dalam suatu perancangan maka harus memperhatikan elemen- elemen desain yaitu tekstur, warna, bentuk, dan skala. Tekstur berfungsi untuk memberi kesan pada persepsi manusia melalui penglihatan visual. Bentuk akan memberikan berbagai kesan seperti statis, stabil, formal, agung, tuntas, labil, dan aktif. Elemen warna dapat memperjelas karakter objek dan memberi aksen pada bentuk dan bahan-bahannya. Skala untuk menunjukan perbandingan antara ruang dengan elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan manusia. Menurut Sulistyantara (2006), elemen perancangan terdiri atas titik, garis, bentuk, warna, tekstur, aroma, motif, gaya, ragam, suara, ruang, dan waktu. Titik adalah suatu unsur awal dari sebuah bentuk. Titik yang berdiri sendiri di dalam suatu ruangan akan menciptakan perhatian lebih dibanding dengan banyak titik. Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. Bentuk merupakan kumpulan garis yang saling terhubung. Bentuk dibedakan menjadi 3, yaitu bentuk lurus, bersudut, dan lengkung. Warna merupakan suatu pemahaman akan sifat dan kesan yang sangat penting untuk untuk mendapatkan hasil desain yang baik. Tekstur dari permukaan bentuk dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur kasar dan halus yang dapat menunjukan karakter dari suatu bentuk.Dalam warna yang sama, tekstur yang lebih lembut akan menampakkanintensitas warna lebih kuat daripada kasar (Sulistyantara, 2006). Aroma dalam suatu bentuk dapat menciptakan kelebihan yang mendukung sekitarnya. Motif adalah suatu susunan elemen baik berupa dua dimensi maupun tiga dimensi yang membentuk kesatuan pola atau ragam tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

  • Upload
    phamnhu

  • View
    238

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Desain Lanskap

Menurut Simonds (1983), proses desain adalah suatu alat yang sistematis

untuk menentukan keadaan awal yang diharapkan dan cara yangterbaik untuk

mencapai keadaan yang diharapkan. Perhatian perancangan ditujukan pada

penggunaan volume dan ruang, serta setiap volume yang memiliki bentuk,

ukuran, bahan, warna, tekstur, dan kualitas lainnya.

Menurut Hakim (1987), untuk memberikan kesan komposisi yang paling

serasi atau ideal dalam suatu perancangan maka harus memperhatikan elemen-

elemen desain yaitu tekstur, warna, bentuk, dan skala. Tekstur berfungsi untuk

memberi kesan pada persepsi manusia melalui penglihatan visual. Bentuk akan

memberikan berbagai kesan seperti statis, stabil, formal, agung, tuntas, labil, dan

aktif. Elemen warna dapat memperjelas karakter objek dan memberi aksen pada

bentuk dan bahan-bahannya. Skala untuk menunjukan perbandingan antara ruang

dengan elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan manusia.

Menurut Sulistyantara (2006), elemen perancangan terdiri atas titik, garis,

bentuk, warna, tekstur, aroma, motif, gaya, ragam, suara, ruang, dan waktu. Titik

adalah suatu unsur awal dari sebuah bentuk. Titik yang berdiri sendiri di dalam

suatu ruangan akan menciptakan perhatian lebih dibanding dengan banyak titik.

Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat

menuntun mata manusia ke arah tertentu. Bentuk merupakan kumpulan garis yang

saling terhubung. Bentuk dibedakan menjadi 3, yaitu bentuk lurus, bersudut, dan

lengkung. Warna merupakan suatu pemahaman akan sifat dan kesan yang sangat

penting untuk untuk mendapatkan hasil desain yang baik. Tekstur dari permukaan

bentuk dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur kasar dan halus yang dapat

menunjukan karakter dari suatu bentuk.Dalam warna yang sama, tekstur yang

lebih lembut akan menampakkanintensitas warna lebih kuat daripada kasar

(Sulistyantara, 2006). Aroma dalam suatu bentuk dapat menciptakan kelebihan

yang mendukung sekitarnya. Motif adalah suatu susunan elemen baik berupa dua

dimensi maupun tiga dimensi yang membentuk kesatuan pola atau ragam tertentu.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

5

Motif memiliki alur yang sama sehingga dalam penerapan motif ke dalam bentuk

harus sejalan dengan irama ruangan. Penggunaan motif yang tidak sesuai dan

berlebih akan menghancurkan suasana.

Suara adalah elemen yang penting dalam merancang suatu lanskap. Suara

dikategorikan menjadi dua macam yaitu suara yang mengganggu dan suara yang

tidak mengganggu. Suara mengganggu harus di minimalisasi dengan rekaya

lanskap menggunakan media diantaranya tanaman. Ruang adalah suatu tempat

yang terbentuk oleh adanya jarak antar benda. Nilai estetis dan fungsi dapat

diciptakan dengan pengaturan ruang di dalam suatu lanskap.

2.2 Sistem Transportasi

Sistem transportasi adalah suatu himpunan gerak perpindahan yang

merupakan suatu susunan dari unsur-unsur transportasi itu sendiri yang saling

berkait dan membentuk pola tertentu yang apabila pola tersebut berubah maka

akan berubah pula seluruh pola yang ada sedangkan transportasi (Pengangkutan)

adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat

lain (tujuan) dengan menggunakan kendaraan (Warpani, 1990).

Menurut Warpani (1990), macam sistem transportasi dibagi menjadi tiga

sub sistem transportasi yaitu :

1. Transportasi darat, yaitu proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke tempat

lain dengan menggunakan sarana angkutan darat. Titik simpul dari

transportasi darat adalah terminal bus dan stasiun kereta api.

2. Transportasi laut, yaitu proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke tempat

lain dengan menggunakan sarana angkutan laut. Sedangkan simpul dari sistem

transportasi laut adalah pelabuhan

3. Transportasi udara, yaitu proses gerak perpindahan dari suatu tempat ke

tempat lain dengan menggunakan sarana angkutan udara. Titik simpul dari

sistem transportasi udara adalah bandara / pelabuhan udara.

Berdasarkan penggunanya jenis transportasi dibagi menjadi dua yaitu :

1. Transportasi barang, yaitu kegiatan transportasi yang melayani angkutan

barang terdiri atas barang mati dan barang hidup (ternak)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

6

2. Transportasi manusia, yaitu kegiatan transportasi yang melayani angkutan

manusia (penumpang).

Transportasi memiliki kajian sistem yang terdiri dari beberapa komponen

yang saling terkait. Sistem tersebut dikenal dengan sistem transportasi secara

menyeluruh (makro) yang dapat dipecahkan menjadi beberapa sistem transportasi

yang lebih kecil (mikro) yang masing-masing saling terkait dan saling

mempengaruhi. Sistem transportasi mikro tersebut adalah :

1. Sistem kebutuhan akan transportasi;

2. Sistem prasarana transportasi;

3. Sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas;

4. Sistem kelembagaan.

Sistem kebutuhan akan transportasi merupakan sistem pola kegiatan tata

guna lahan yang terdiri dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan dan

lain-lain. Kegiatan dalam sistem ini membutuhkan pergerakan sebagai alat

pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari. Pergerakan yang meliputi

pergerakan manusia dan barang itu jelas membutuhkan sarana transportasi

danprasarana tempat moda transportasi tersebut bergerak.

Prasarana transportasi yang diperlukan itu merupakan sistem transportasi

mikro yang kedua, yang meliputi sistem jaringan jalan raya dan kereta api,

terminal bus dan stasiun kereta api, serta bandara dan pelabuhan laut. Peranan

sistem jaringan transportasi mempunyai dua tujuan utama sebagai prasarana

perkotaan.

Interaksi antara sistem kebutuhan akan transportasidan sistem prasarana

transportasi akan menghasilkan pergerakan manusia dan barang dalam bentuk

pergerakan kendaraan dan pejalan kaki. Sistem pergerakan yang aman, cepat,

nyaman, murah, handal, dan sesuai dengan lingkungannya dapat tercipta jika

sistem pergerakan tersebut diatur oleh sistem rekayasa dan manajemen lalu lintas

yang baik. Kemacetan yang sering terjadi di kota besar di Indonesia biasanya

disebabkan oleh kebutuhan akan transportasi yang lebih besar dibandingkan

dengan prasarana transportasi yang tersedia sehingga tidak dapat berfungsi

sebagaimana mestinya.Sistem kebutuhan akan transportasi, prasarana transportasi,

rekayasa dan manajemen lalu lintas, dan kelembagaan saling mempengaruhi.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

7

Perubahan sistem kebutuhan akan transportasi mempengaruhi sistem

prasarana transportasi melalui perubahan pada tingkat pelayanan di sistem

pergerakan. Begitu juga perubahan sistem prasarana transportasi dapat

mempengaruhi sistem kebutuhan akan transportasi melalui peningkatan mobilitas

dan aksesibilitas sistem pergerakan. Selain itu, sistem rekayasa dan manajemen

lalu lintas berperan penting dalam menampung sistem pergerakan agar tercipta

sistem pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah, handal, dan sesuai dengan

lingkungan yang mempengaruhi sistem kebutuhan akan transportasi prasarana.

Melalui keterkaitan tersebut terdapat beberapa individu, kelompok, instansi

pemerintah serta swasta yang terlibat dalam setiap sistem transportasi mikro

melalui. Kebijakan yang diambil tentunya dapat dilaksanakan dengan baik

penegakan hukum yang baik. Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa

pemerintah, swasta, dan masyarakat seluruhnya dapat berperan mengatasi

kemacetan.

2.3 Angkutan Jalan Raya

1. Macam sub-sistem transportasi darat

Menurut Warpani (1990), angkutan transportasi darat dapat dibedakan

menjadi dua golongan dan masing-masing golongan masih dibedakan lagi

menjadi beberapa sub yaitu :

a. angkutan jalan raya (angkutan umum bermotor dan angkutan umum non-

motor);

b. angkutan rel kereta api;

c. angkutan kabel/gantung;

d. angkutan air-darat (angkutan sungai dan danau).

2. Macam sub-sistem transportasi jalan raya

a. Berdasarkan Jenis Angkutan

1) Angkutan Umum Bermotor

Jenis angkutan ini adalah semua angkutan yang menggunakan

mesin atau motor sebagai penggeraknya. Angkutan umum bermotor

ini dibagi menjadi dua sub bagian yaitu angkutan umum bus dan non

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

8

bus (taksi, mikrolet dan sebagainya). Adapun angkutan umum bus

yaitu sebagai berikut :

a) angkutan umum bus

(1) Angkutan umum bus kota

Angkutan umum bus kota merupakan sarana

transportasi bagi penduduk kota tersebut. Angkutan ini

mempunyai trayek tetap dan biasanya bus kota melayani

daerah utama atau vital dari kegiatan kota. Pemberhentian

awal dan akhir dari angkutan ini adalah terminal sedangkan

pemberhentian tengah adalah halte bus.

(2) Angkutan umum bus antar kota

Angkutan ini merupakan sarana transportasi bagi

penduduk atau orang yang berpergian ke luar kota.

Biasanya angkutan bus antar kota mempunyai trayek tetap.

Terminal merupakan titik awal dan akhir dari perjalanan.

Angkutan umum bus antar kota ini dibedakan menjadi :

(a) Berdasarkan jarak tempuh

I. Bus cepat, angkutan umum bus yang jarak

tempuhnya menengah jauh, yaitu antara 400 km-

1000 km ke atas. Lama waktu menunggu

penumpang bus ini 30 menit sampai 1 jam.

II. Bus non cepat, angkutan umum bus yang

mempunyai jarak tempuh dekat menengah, yaitu

antara 40 km- 400 km. Lama waktu menunggu

penumpang di terminal biasanya 15 menit sampai 1

jam.

(b) Berdasarkan tempat duduk yang tersedia dan dimensi

kendaraan.

I. Bus besar, angkutan umum yang mempunyai

kapasitas antara 40-50 kursi dengan dimensi

panjang 10 m, lebar 2,4 m dan tinggi 3 m.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

9

II. Bus sedang, angkutan umum yang mempunyai

kapasitas 25-30 kursi dan dengan dimensi panjang

7,5 m, lebar 2,2 m, dan tinggi 2,5 m

b) Angkutan umum non-bus

Angkutan umum non bus merupakan sarana transportasi

dalam kota dan juga antar desa ataukota lain yang jaraknya relatif

dekat, tetapi ada juga yang mempunyai jarak jauh seperti

angkutan umum travel. Angkutan umum non bus ini antara lain

taksi, mikrolet, dan station wagon (travel dan non travel).

c) Angkutan umum truk

Angkutan umum truk digunakan sebagai sarana

transportasi barang. Biasanya trayek yang ditempuh sesuai

dengan barang yang akan dikirim. Pemberhentian awal dan akhir

biasanya terminal atau pangkalan dan agen. Pemberhentian

tengah biasanya di sembarang tempat.

2) Angkutan umum non-motor

Jenis angkutan ini adalah semua jenis angkutan umum yang

tidak menggunakan mesin atau motor sebagai penggeraknya.

Angkutan ini meliputi becak, andong, dan sebagainya.

b. Berdasarkan area pelayanan

1) Angkutan dalam kota

Semua jenis angkutan umum yang mewadahi atau melayani

area perkotaan, jenis angkutan beragam, dan telah mempunyai trayek

atau jalur-jalur yang telah ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

Trayek menyebar ke seluruh bagian wilayah kota. Pemberhentian

awal dan akhir adalah terminal sedangkan pemberhentian tengah

biasanya di sembarang tempat atau di halte-halte.

2) Angkutan luar kota

Jenis angkutan ini adalah angkutan bermotor yang melayani

arah atau tujuan ke luar kota. Trayek telah ditetapkan sesuai dengan

kota-kota tujuan. Trayek angkutan ini tersedia ke seluruh penjuru

kota. Pemberhentian awal dan akhir adalah terminal.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

10

c. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 68 Tahun 1993

Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 68 Tahun 1993

tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaran

Umum, maka kendaraan umum transportasi dapat dikategorikan menjadi :

1) Bus

Digunakan untuk transportasi antar kota jarak menengah dan

jarak jauh. Pada kota-kota besar juga digunakan untuk angkutan

dalam kota karena memiliki daya tampung yang cukup besar sehingga

mengurangi kepadatan lalu lintas. Bus ini menggunakan jalur tertentu

sesuai dengan izin trayek.

Gambar 2. Bus besar (Neufert, 2007)

2) Mikrobus

Digunakan untuk antar kota dengan jarak dekat sampai

menengah. Selain itu, mikrobus juga sebagai sarana transportasi dari

daerah sub urban ke kota. Pada kota besar mikrobus digunakan

sebagai angkutan kota dengan melewati jalur tertentu sesuai dengan

izin trayeknya.

Gambar 3. Mikrobus (Neufert, 2007)

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

11

3) Minibus

Digunakan sebagai angkutan dari daerah sub urban ke kota

(angkutan pedesaan). Angkutan jenis mikrobus ini sering digunakan

untuk tujuan dalam kota. Selain itu, mikrobus digunakan pula sebagai

angkutan antar kota dengan penumpang terbatas (travel).

4) Taksi

Digunakan sebagai alat transportasi dalam kota maupun antar

kota dalam propinsi. Taksi tidak memiliki trayek tetap sehingga

tujuannya disesuaikan dengan permintaan penumpang. Kapastas

pengguna taksi sebanyak satu orang atau maksimal empat untuk

mobil jenis sedan.

Gambar 4. Taksi (Neufert, 2007)

Sebagai tambahan, jenis kendaraan yang tidak terdapat di dalam keputusan

Menteri Perhubungan No. KM 68 Tahun 1993 antara lain adalah sepeda motor/

ojek yang digunakan sebagai alat transportasi lokal dan angkutan tradisional

(becak, dokar dan lain sebagainya).

2.4 Terminal Penumpang

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 pasal 1 ayat (1) tahun 1995

tentang Terminal Transportasi Jalan, terminal penumpang didefinisikan sebagai

prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan

penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur

kedatangan dan pemberangkatan kendaran umum. Menurut Warpani (1990),

pengertian terminal yaitu :

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

12

1. Titik simpul dalam sistem transportasi, tempat terjadinya putus arus yang

merupakan prasarana angkutan yang berfungsi pokok sebagai pelayanan

umum, berupa tempat kendaraan umum, menaikkan dan menurunkan

penumpang dan barang, tempat perpindahan penumpang dan barang baik intra

maupun antar moda kendaraan yang terjadi sebagai akibat adanya arus

pergerakan manusia dan barang serta tuntutan efisiensi transportasi.

2. Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian lalu lintas

dan kendaraan umum.

3. Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk

melancarkan arus penumpang dan barang.

Terminal merupakan salah satu penunjang kelancaran mobilisasi

masyarakat agar terlaksana keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan

tertib. Hal tersebut menuntun setiap daerah perlu memiliki terminal sebagai

penunjang kegiatan masyarakat.Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor

31 Tahun 1995, terminal diklasifikasikan menjadi :

1. Terminal Tipe A (Tipe A)

Terminal penumpang Tipe A berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota antar propinsi dan/atau angkutan lintas batas negara

Persyaratan lokasi terminal Tipe A adalah :

a. terletak di ibukota propinsi, kota atau kabupaten dalam jaringan trayek

antar kota antar propinsi;

b. terletak di jalan arteri dengan jalan sekurang-kurangnya kelas III A;

c. jarak antar dua terminal penumpangTipe A sekurang-kurangnya 20 km di

Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatra, dan 5 km di pulau-pulau lainnya;

d. luas lahan yang tersedia minimal 5 Ha untuk di Pulau Jawa;

e. mempunyai akses masuk atau keluar berjarak minimal 100 m.

2. Terminal Kelas B (Tipe B)

Terminal penumpang Tipe B berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau angkutan

pedesaan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

13

Persyaratan lokasi terminal kelas B adalah:

a. terletak di kota atau kabupaten dalam jaringan trayek antar kota dalam

propinsi;

b. terletak di jalan arteri atau kolektor dengan jalan sekurang-kurangnya

kelas III B;

c. jarak antar dua terminal penumpang kelas B sekurang-kurangnya 15 km di

Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatra, dan 50 km di pulau-pulau lainnya;

d. luas lahan yang tersedia minimal 3 Ha untuk Pulau Jawa;

e. mempunyai akses masuk atau keluar berjarak minimal 50 m.

3. Terminal Kelas C (Tipe C)

Terminal penumpang Tipe C berfungsi melayani kendaraan umum untuk

angkutan pedesaan.

Persyaratan lokasi terminal kelas C :

a. Terletak di dalam wilayah kabupaten dalam jaringan trayek dalam kota

dan pedesaan;

b. Terletak di jalan kolektor dengan kelas jalan paling tinggi kelas IIIA;

c. Tersedia lahan yang cukup sesuai dengan permintaan.

Pada saat ini penggolongan tipe terminal tidak dilihat dari luasnya suatu

lahan. Menurut peraturan UUD LLAJ No 22 tahun 2009 penggolongan tipe

terminal dilihat dan diukur dari pelayanan yang diberikan.

Menurut Dirjen Perhubungan Darat dalam Pedoman Teknis Pembangunan

Terminal Angkutan Jalan Raya Dalam Kota dan Antar Kota dapat dibedakan

menjadi 2 kelompok, yaitu :

1. terminal Bus Primer;

2. terminal untuk pelayanan arus barang dan penumpang (jasa angkutan) yang

berjangkauan regional;

3. terminal Bus Sekunder;

4. terminal untuk arus penumpang dan barang (jasa angkutan) yang bersifat lokal

dan/atau dilengkapi terminal primer.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

14

Sedangkan berdasarkan sistem yang digunakan, terminal dapat

digolongkan menjadi dua jenis yaitu :

1. terminal sistem sentralisasi

Terminal yang menampung semua aktivitas lalu lintas dari dan ke luar kota

dengan didukung terminal-terminal di daerah pinggiran kota untuk menaik-

turunkan penumpang sehingga tidak terjadi pemisahan pelayanan.

2. terminal sistem desentralisasi

Terminal yang terletak pada pinggir kota menyebar untuk melayani daerah-

daerah tertentu sehingga untuk bus dari luar kota tidak perlu melewati jalur

dalam kota, dan untuk bus transit langsung melalui jalur bypass. Pada sistem

ini terjadi pemisahan pelayanan dan tidak terdapat sub-sub terminal.

Dari klasifikasi ini dapat menjadi dasar kriteria desain pembangunan

terminal. Dengan fungsi pelayanan yang berbeda, maka dibutuhkan fasilitas yeng

berbeda pula.

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995, terminal

ada 2 jenis yaitu :

1. terminal penumpang

Terminal ini merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan

menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan / atau antar

moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan

umum.

2. terminal barang

terminal ini merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan

membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan / atau antar

moda transportasi.

Menurut De Chiara (1973) dalamHarris dan Dines (1988), tipe-tipe

terminal yaitu :

1. terminal Bus Antar Kota, berfungsi sebagai terminal yang menampung

kegiatan transportasi antar kota dengan pergerakan bus yang besar serta

memiliki fasilitas yang lengkap.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

15

2. terminal Bus Sub Urban, berfungsi sebagai terminal bus yang melayani

transportasi dari sub urban ke kota dan sebaliknya. Terminal ini dilayani oleh

bus kota atau mikrobus.

3. terminal Bus Kota, berfungsi melayani transportasi dalam kota dan dilayani

oleh bus-bus kota;

4. terminal Bus Airport, berfungsi melayani transportasi dari pusat kota ke

airport dan sebaliknya. Terminal ini berorientasi pada jadwal keberangkatan

dan kedatangan pesawat sehingga pada terminal disediakan informasi

penerbangan, penjualan tiket, serta fasilitas check-in.

Fungsi terminal transportasi jalan dapat dilihat dari tiga unsur utama yaitu

fungsi terminal bagi penumpang, fungsi terminal bagi pemerintah, dan fungsi

terminal bagi pengusaha. Ketiga fungsi tersebut adalah :

1. fungsi terminal bagi penumpang adalah kenyamanan menunggu, kenyamanan

perpindahan dari satu moda atau kendaraan ke moda lain, tempat fasilitas-

fasilitas informasi, dan fasilitas parkir kendaraan pribadi;

2. fungsi terminal bagi pemerintahdari segi desain dan manajemen lalu lintas

adalah untuk menata lalu lintas dan angkutan serta menghindari dari

kemacetan, sumber pemungutan retribusi, dan sebagai pengendali kemacetan

angkutan umum;

3. fungsi terminal bagi pengusaha adalah untuk pengaturan operasi bus atau

angkutan umum, penyedia fasilitas istirahat, dan informasi bagi awak bus, dan

sebagai fasilitas pangkalan.

Fungsi terminal adalah untuk penyediaan failitas masuk dan keluar dari

obyek-obyek yang akan diangkut, baik penumpang maupun barangmenuju

ataupun dari sistem1)

. Menurut Warpani (1990), fungsi terminal meliputi :

1. menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan / pergantian moda angkutan

yang bergerak pada jalur khusus ke moda angkutan lain;

2. menyediakan sarana simpul lalu lintas;

3. tempat konsolidasi lalu lintas;

4. menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan.

1 Komunikasi pribadi dengan Priyono sebagai Transport Planner Kota Bogor.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

16

Selain dari yang disebutkan diatas, terminal juga berfungsi sebagai tempat

yang tepat untuk kegiatan usaha perdagangan yang merupakan kegiatan

penunjang terminal.Terminal selalu berkaitan dengan angkutan umum, baik

penumpang maupun barang. Sarana yang perlu ada di terminal angkutan umum

untuk penumpang tidak sama dengan terminal barang. Di terminal barang harus

ada gudang, karantina, dan bea cukaisementara di terminal penumpang perlu

tersedia sarana terminal bergantung pada fungsi dan peranan terminal yang

bersangkutan. semakin luas peranan terminal, semakin beragam sarananya.

(Warpani,1990)

Sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang

Terminal Transportasi Jalan bagian kedua (pasal 3, 4 dan 5) menyebutkan bahwa

fasilitas terminal dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Fasilitas utama terminal

Fasilitas utama ini merupakan suatu hal yang mutlak dimiliki oleh

sebuah terminal, yaitu :

a. jalur pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan areal pelataran

yang disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum bus untuk

menaikkan penumpang (loading) dan untuk memulai perjalanan;

b. jalur kedatangan kendaraan umum, yang merupakan areal pelataran yang

disediakan bagi kendaraan angkutan umum bus untuk menurunkan

penumpang (unloading) yang dapat pula merupakan akhir perjalanan;

c. tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar, pelataran menunggu yang

disediakan bagi orang yang akan melakukan perjalanan dengan angkutan

penumpang umum;

d. bangunan kantor terminal;

e. tempat parkir kendaraan terminal;

f. menara pengawas;

g. loket penjualan karcis;

h. rambu-rambu dan papan informasi yang sekurang-kurangnya memuat

petunjuk jurusan, tarif dan jadwal perjalanan.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

17

2. Fasilitas penunjang dalam terminal

Merupakan fasilitas pelengkap dari fasilitas utama yang terdiri dari :

a. Kamar mandi / wc;

b. Mushola;

c. Kios / kantin;

d. Ruang pengobatan;

e. Ruang informasi dan pengelolaan;

f. Telepon umum;

g. Tempat penitipan barang;

h. Taman;

i. Bengkel;

j. Peron;

k. Pelataran parkir kendaraan pribadi.

Selain kedua fasilitas diatas, sebuah terminal juga harus dilengkapi dengan

fasilitas untuk kaum difabel terutama pada :

1. tempat tunggu penumpang / pengantar;

2. loket penjualan karcis;

3. kamar kecil / toilet;

4. telepon umum.

Dalam desain fasilitas bagi kaum difabel ini harus memperhatikan

persyaratan sebagai berikut :

1. Menerus, harus langsung dan lurus ke tujuan artinya apabila terdapat

pertemuan yang mempunyai perbedaan ketinggian harus dibuatkan kelandaian

agar dapat dilalui kaum difabel pengguna kursi roda serta dapat pula dilalui

penyandang tuna netra;

2. Aman, orang cacat harus merasa aman selama dalam terminal;

3. Nyaman, fasilitas bagi orang cacat harus nyaman dan mudah terjangkau;

4. Mudah dan jelas, bagi orang cacat fasilitas yang diberikan harus mudah dan

dilengkapi dengan tanda-tanda khusus bagi orang cacat.

Menurut Alfred (1976), untuk melengkapi keberadaan terminal bus,

fasilitas penunjang bagi penumpang maupun pengelola perlu diadakan.

Penumpang membutuhkan ruang antri pemesanan tiket, ruang tunggu, ruang

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

18

informasi, ruang bagasi barang, dan toilet. Selain itu, dibutuhkan juga kios

penjualan. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya :

1. Ruang tunggu penumpang, yaitu lebih banyak dimanfaatkan sebagai ruang

untuk menungu kedatangan kendaraan yang dituju. Biasanya ruang tunggu

disatukan dengan tempat untuk antrian yang kebanyakan direncanakan dengan

posisi tempat duduk menyebar.

2. Loket pemesanan, yaitu diusahakan agar mudah dilihat dan mudah dicapai.

Biasanya hanya untuk melayani perjalanan jarak jauh, memesan nomor tempat

duduk kendaraan yang dituju, walaupun ada kalanya dilakukan pula di atas

bus. Ruang loket memiliki dua sisi yang berbeda, di satu sisi melayani

penumpang yang memesan tiket dan disisi lainnya sebagai ruang karyawan

untuk bekerja melayani pemesanan.

3. Ruang penitipan barang, yaitu digunakan penumpang untuk menitipkan

barang bawaannya baik yang kurang maupun lebih dari 24 jam namun

ditentukan batas waktunya. Ruang penintipan barang juga melayani informasi

tentang barang penumpang yang hilang atau tertinggal di terminal. Dapat pula

disatukandengan pengiriman barang.

4. Indikator informasi, yaitu membantu penumpang untuk mengetahui kapan dan

dimana kendaraan yang dituju. Indikator informasi dapat berupa nomor, papan

petunjuk yang menginformasikan arah tujuan secara mendetail. Keseluruhan

sedapat mungkin dapat menyala sehingga terbaca sekalipun malam hari. Perlu

dipertimbangkan pula untuk menambah fasilitas pengeras suara terutama

untuk terminal skala besar dan sebaiknya diletakkan sedemikian rupa agar

dapat menjangkau ruang antrian dan tunggu penumpang. Selain itu, agar tidak

terpengaruh bising dari mesin kendaraan, pengontrolan suara harus di ruang

pengawas atau ruang kontrol.

5. Perlengkapan umum, yaitu dapat berupa tempat sampah/keranjang sampah

terutama di tempat-tempat antrian karcis dan ruang tunggu serta dapat

ditambah dengan fasilitas tempat minum.

6. Penerangan buatan, yaitu sangat penting bagi sebuah terminal agar selalu

terang di semua tempat yang dijangkau oleh penumpang maupun kendaraan,

namun perlu dicermati agar tidak menyilaukan pengemudi.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

19

7. Jalan, yaitu dipilih dari material yang tidak licin sehingga tidak terpengaruh

apabila ada tumpahan oli diatasnya.

8. KM/WC, yaitu ditata sedemikian rupa agar mudah dicapai dari tempat parkir

bus. Fasilitas KM/WC untuk penumpang dipisah dengan staff.

9. Cafe dan restaurant, yaitu pelayanannya dapat berupa prasmanan/swalayan

maupun dilayani. Perlu diperhatikan pertimbangan barang bawaan penumpang

yang dibawa saat menggunakan fasilitas ini, bagaimanapun juga penumpang

tetap mengharapkan agar barang bawaannya selalu berada di dekatnya.

10. Akomodasi staf, yaitu secara garis besar dibagi dua yaitu akomodasi untuk

staf pengoperasian kendaraan dan akomodasi untuk staf administrasi. Ruang

bagi staf pengoperasian kendaraan dapat berupa ruang pengawas dan kontrol

sedangkan untuk staf administrasi berupa kantor pengelola umumnya

diletakkan di lantai teratas bangunan. Hal ini untuk memudahkan staff

mengatur terminal bus. Ruang-ruang yang dibutuhkan antara lain : kantor

manajer, ruang kontrol, pengawas, ruang kasir dan pelayanan karcis, ruang

pembayaran gaji, loker, sanitaridan ruang istirahat, kantin, dan gudang. Ruang

bagi pengawas dan pengontrol sebaiknya memiliki pandangan yang baik

kearah parkir dan sirkulasi bus

11. Parkir Bus, yaitu tempat parkir secara temporer sangat dibutuhkan, apalagi

tidak ada garasi khusus.

12. Kios/Toko penjualan, yaitu berupa tempat untuk melayani penjualan majalah,

surat kabar, makanan ringan, rokok dan lain sebagainya.

13. Pengisian bahan bakar dan air, yaitu pengisian bahan bakar disarankan tidak

pada saat kendaraan membawa penumpang. Ruang pengisian bahan bakar, oli,

dan air tidak menjadi satu dengan terminal bus, biasanya diluar area terminal

yang mudah dicapai dari terminal itu sendiri.

14. Garasi dan tempat perawatan kendaraan, yaitu tempat khusus yang diperlukan

pada saat kendaraan tidak digunakan, untuk dibersihkan, dan perawatan

lainnya.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

20

Pada terminal bus, aktivitas yang berlangsung di dalamnya dibagi dalam

empat kelompok yaitu :

1. Kelompok aktivitas penumpang

Berdasarkan gerak arus penumpang, aktivitas penumpang dibagi

menjadi:

a. arus orang yang masuk terminal untuk memulai perjalanan;

b. arus orang yang datang ke terminal untuk mengakhiri perjalanan;

c. arus orang yang datang untuk melanjutkan perjalanan ke tempat lain sesuai

dengan tujuan.

Berdasarkan jarak yang ditempuh, maka penumpang yang akan

berangkat dibagi menjadi :

a. penumpang jarak jauh, biasanya menunggu keberangkatan agak lama

karena bus yang digunakan jumlahnya relatif sedikit;

b. penumpang jarak dekat, biasanya tidak terlalu lama menunggu

keberangkatan karena bus yang digunakan frekuensinya cukup tinggi.

2. Kelompok aktivitas kendaraan

Aktivitas yang dilakukan dalam terminal adalah menurunkan

penumpang, menunggu keberangkatan, dan memuat penumpang untuk

memulai rute kembali. Untuk menghindari terjadinya keruwetan dalam

terminal, maka dibuat jadwal perjalanan bus yang diatur berdasarkan jumlah

bus yang keluar masuk terminal, jumlah trayek dan rit perjalanan, waktu

istirahat, dan waktu menaikkan penumpang.

3. Kelompok aktivitas pengelola terminal

Dinas LLAJ (Lalu Lintas dan Angkutan Jalan) bertanggungjawab

dalam bidang lalu lintas dan angkutan jalan raya, sesuai dengan SKB (Surat

Keputusan Bersama) Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri

ditunjuk sebagai pengelola terminal angkutan jalan raya.Struktur Organisasi

dapat dilihat pada Gambar 5.

Aktivitas yang dilakukan dalam terminal oleh pengelola meliputi

pencatatan data dan urusan keuangan, pengawasan sirkulasi bus, urusan

perjalanan, pengawasan teknik, mengkoordinir seluruh aktivitas internal dan

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

21

eksternal terminal, serta pemungutan retribusi bagi kendaraan dan

penumpang.

Gambar 5. Bagan organisasi dinas LLAJ

4. Kelompok aktivitas pelengkap

Kelompok aktivitas ini menurut akivitas yang melengkapi aktivitas

utama yang dilakukan oleh pengelola, penumpang, kru/awak bus, montir, dan

pencari jasa lainnya. Adapun aktivitas yang dilakukan adalah makan-minum,

sholat, memperbaiki kendaraan, berhajat dan lain-lain.

Menurut Alfred (1976), bahwa dimungkinkan desain suatu terminal

dikombinasikan dengan tempat perbelanjaan, selain itu sebaiknya tidak

berdekatan perletakkannya dengan pemukiman, sekolah atau pusat

peribadatan. Kebisingan yang ditimbulkan dari terminal bus tentunya akan

sangat mengganggu.

(Sumber :UPTD terminal sub Terminal Baranangsiang)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

22

2.5 Hubungan Terminal Dengan Pola Sirkulasi

Berdasarkan definisinya, terminal merupakan suatu tempat awal dan akhir

suatu perjalanan angkutan umum, sesuai dengan pola sirkulasi yang ada, sehingga

perlu diketahui spesifikasi dari pola sirkulasi yang ada, yaitu mengenai :

1. Kegiatan Sirkulasi Manusia pada Terminal Bus

Kegiatan Sirkulasi penumpang manusia pada terminal bus (Neufert,

1999) dibagi dua yaitu :

a. Sirkulasi Horisontal

Pada jalan mendatar, baik dalam ataupun luar bangunan,

kecepatan pergerakkan dipengaruhi oleh : maksud perjalanan, usia, jenis

kelamin, berjalan sendiri atau berkelompok, suhu udara (orang

cenderung berjalan cepat pada saat udara dingin), permukaan lantai, dan

membawa beban. Media sirkulasi horizontal berupa koridor, dimana

dengan kepadatan maksimal yang biasa digunakan untuk merancang

ruang untuk sirkulasi adalah 1,40 orang/m. Jalur koridor untuk kaum

difabel kemiringan tidak boleh melebihi 8 21 % atau 4,5º. Tidak

diperkenankan adanya perbedaan kemiringan di sepanjang jalur yang

sama.

b. Sirkulasi Vertikal

Media sirkulasi vertilkal yaitu tangga dan eskalator.

1) Tangga digunakan untuk memenuhi peraturan keselamatan dari

bahaya kebakaran. Kapasitas arus 1,3 org/dt/m lebar sering digunakan

sebagai dasar ketetapannyawalaupun kapasitas ini lebih besar dari

ukuran umum yang biasa digunakkan. Sudut untuk kemiringan antara

35˚- 40˚atau kurang akan lebih baik.

2) Eskalator, Menurut peraturan di Inggris, sudut ketinggian tangga

dibatasi hingga 35˚ apabila tinggi tangga tidak lebih dari 6 m dan

kecepatan sepanjang jalur miring tersebut tidak lebih dari 0,5 m/dt.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

23

2. Kegiatan Sirkulasi pada Terminal Bus

Kegiatan sirkulasi yang berlangsung dalam terminal antara lain :

a. Diluar area terminal, yaitu sirkulasi lalu lintas umum yang tidak

berkepentingan dengan terminal bus, dapat berupa sirkulasi lalu lintas

dalam kota maupun sirkulasi lalu lintas antar kota. Pola gerak sirkulasi di

luar terminal ada dua macam, yaitu :

1) Pola gerak spasial, yaitu pola gerak perjalanan dari tempat asal ke

tempat tujuan.

2) Pola gerak temporal, yaitu pola gerak perjalanan pada jam-jam

puncak kegiatan orang pergi atau pulang kerja.

b. Di dalam area terminal, yaitu sirkulasi yang terjadi di dalam area terminal,

termasuk area parkir kendaraan. Terdapat dua macam pola gerak sirkulasi

dalam area terminal, yaitu :

1) Pola gerak spasial, yaitu pola gerak perpindahan penumpang dari

sarana angkutan penunjang ke sarana angkutan bus.

2) Pola gerak temporal, yaitu pola gerak penumpang pada jam-jam

puncak kegiatan ke jam-jam tidak ada kegiatan.

3. Karakteristik sirkulasi pada terminal

a. Karakteristik sirkulasi pada terminal dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1) Sirkulasi inter moda, yaitu perpindahan pelaku perjalanan dari satu

moda angkutan ke moda angkutan lainnya. Misal perpindahan

penumpang dari kendaraan angkutan kota ke bus dalam maupun luar

kota menuju tujuan akhir perjalanan.

2) Sirkulasi intra moda, yaitu perpindahan pelaku perjalanan dari satu

rute ke rute lainnya, dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya dengan

moda angkutan yang sama. Misal perpindahan penumpang dari

angkutan bus antar kota ke bus antar kota lainnya dengan rute berbeda

menuju tujuan akhir.

b. Pola sirkulasi bus menurut Alfred (1976), yaitu :

1) pola Sirkulasi bus terhadap terminal;

2) pola Sirkulasi Bus terhadap terminal berdasarkan cara parkir bus.

Kedua polas sirkulasi ini dapat dilihat pada Lampiran1.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

24

2.6 Angkutan Umum

Angkutan penumpang umum adalah angkutan penumpang dengan

menggunakan kendaraan umum dan dilaksanakan dengan sistem sewa atau bayar.

Angkutan penumpang umum memiliki peran utama untuk melayani kepentingan

mobilitas masyarakat dalam melakukan kegiatannyabaik kegiatan sehari-hari yang

berjarak pendek atau menengah (angkutan perkotaan atau pedesaan dan angkutan

antarkota dalam propinsi) maupun kegiatan sewaktu-waktu antar propinsi

(angkutan antarkota dalam propinsi dan antarkota antarpropinsi). Angkutan

penumpang umum sangat berperan dalam menunjang interaksi sosial-budaya

masyarakat. Tujuan pelayanan angkutan umum adalah dengan memberikan

pelayanan yang aman, cepat, nyaman, dan murah pada masyarakat yang

mobilitasnya semakin meningkat. Esensi dari operasi pelayanan angkutan umum

adalah menyediakan layanan angkutan pada saat dan tempat yang tepat untuk

memenuhi pola kebutuhan dan mampu mengerahkan kesediaan untuk memenuhi

kebutuhan secara ekonomis. Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi yaitu,

1. sarana operasi atau jenis angkutan dengan kapasitas tertentu;

2. biaya operasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menggerakan operasi

pelayanan sesuai dengan sifatjenis teknis angkutan yang bersangkutan;

3. prasarana yaitu jalan dan terminal yang merupakan simpul jasa pelayanan

perangkutan;

4. staf atau sumberdaya manusia yang mengoperasikan pelayanan angkutan.

Tugas pengelola sistem perangkutan adalah mempertemukan keinginan

pengguna jasa dengan ketersediaan jenis angkutan dengan segala atribut

pelayanannya agar tercapai sistem perangkutan yang efektif dan efisien dalam

batas biaya yang wajar agar mampu berperan secara andal sebagai urat nadi

kehidupan perekonomian, sosial budaya, dan politik. Batasan efektif dan efisien

adalah sebagai berikut.

1. Efektif mengandung pengertian :

a. kapasitas mencukupi, prasarana dan sarana cukup tersedia untuk

memenuhi kebutuhan pengguna jasa;

b. terpadu, antar jenis angkutan dan sesama jenis angkutan dalam jaringan

pelayanan;

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

25

c. tertib, menyelenggarakan angkutan yang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan norma yang berlaku di masyarakat;

d. tepat dan teratur, terwujudnya penyelenggaraan angkutan yang andal

sesuai dengan jadwal dan ada kepastian;

e. cepat dan lancar, menyelenggarakan layanan angkutan dalam waktu

singkat, indikatornya antara lain kecepatan arus per satuan waktu;

f. aman dan nyaman, dalam arti selamat terhindar dari kecelakaan, bebas dari

gangguan eksternal, terwujud ketenangan dan kenikmatan dalam

perjalanan.

2. Efisien mengandung pengertian :

a. Biaya terjangkau, penyediaan layanan angkutan sesuai dengan tingkat

daya beli masyarakat pada umumnya dengan tetap memperhatikan

kelangsungan hidup pengusaha pelayanan jasa angkutan;

b. Beban publik rendah, pengorbanan yang harus ditanggung oleh

masyarakat sebagai konsekuensi pengoperasian sistem perangkutan harus

minimal, misalnya tingkat pencemaran minimal.

c. Kemanfaatan tinggi, merupakan tingkat penggunaan kapasitas sistem

perangkutan yang dapat dinyatakan dalam indikator tingkat muatan

penumpang maupun barang, tingkat penggunaan prasarana dan sarana.

Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan

masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Menurut UU No.22

Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, perusahaan angkutan umum

adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang dan/atau barang

dengan kendaraan bermotor umum. Jenis angkutan umum adalah :

1. Angkutan jalan raya, yaitu angkutan jalan raya dibagi menjadi angkot, bus,

ojek, bajaj, taksi dan metro mini

2. Angkutan Rel, yaitu angkutan rel dibagi menjadi kereta api dan shinkansen

3. Angkutan laut, yaitu angkutan laut dibedakan menjadi kapal feri dan kapal

pesiar

4. Angkutan udara, yaitu angkutan udara dibedakan menjadi pesawat terbang dan

helikopter

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

26

2.7 Daya Dukung Lahan

Didalam suatu lahan, tentunya memiliki kekuatan dan titik maksimal

dimana lahan tersebut mampu secara efisien dan efektif dapat menahan aktivitas

didalamnya. Daya dukung adalah konsep dasar dalam pengelolaan sumber daya

alam yang merupakan batas penggunaan suatu area yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor alami untuk daya tahan lingkungan misalnya makanan, tempat

berlindung atau air.Menurut Nurisjah, Pramukanto dan Wibowo (2003), tujuan

utama dari penilaian daya dukung ini adalah untuk mempertahankan atau

melestarikan potensi rekreatif alami dari areal tersebut pada batas- batas

penggunaan yang diperkenankan. Berikut rumus perhitungan jumlah pengunjung

maksimaluntuk kebutuhan rekreasi menurut Nurisjah et al (2003) :

Keterangan:

DD : Daya Dukung

A : Luas area yang digunakan untuk rekreasi (m²)

B : Luas area yang dibutuhkan oleh seorang pengunjung untuk berekreasi

dengan tetap memperoleh kepuasan (m²/individu)

Rf : Faktor Rotasi

2.8 Ruang Terbuka Hijau

Dalam merancang suatu kawasan perlu pertimbangan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) sebagai pendukung kenyamanan pengguna kawasan. RTH

didefinisikan sebagai ruang terbuka yang pemanfaatannya lebih bersifat

penghijauan oleh tanaman atau tumbuhan baik secara alamiah maupun budidaya

tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya. Luasan

RTH menurut Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

ditetapkan bahwa RTH minimal harus memiliki luasan 30% dari luas total

wilayah dengan proporsi 20% sebagai RTH publik. Penyediaan RTH diatur pula

dalam peraturan menteri PU No: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan

dan Pemanfaatan RTH di Perkotaan dan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 1

Tahun 2007 tentang Penataan RTH Kawasan Perkotaan.

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

27

Ruang terbuka hijau kota merupakan bagian dari penataan ruang perkotaan

yang berfungsi sebagai kawasan lindung. Kawasan hijau kota terdiri atas

pertamanan kota, kawasan hijau hutan kota, kawasan hijau rekreasi kota, kawasan

hijau kegiatan olahraga, dan kawasan hijau pekarangan.

RTH taman kota dapat dimanfaatkan penduduk untuk melakukan berbagai

kegiatan sosial pada satu kota atau bagian wilayah kota. Taman ini dapat

berbentuk RTH (lapangan hijau) yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi, taman

bermain (anak/balita), taman bunga, taman khusus (untuk lansia) dengan berbagai

macam tanaman, fasilitas olah raga terbatas, dan kompleks olah raga.

Manfat RTH berdasarkan fungsinya dibagi atas:

1. manfaat langsung (dalam pengertian cepat dan bersifat tangible), yaitu

membentuk keindahan dan kenyamanan (teduh, segar, sejuk) dan

mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga); dan

2. manfaat tidak langsung (berjangka panjang dan bersifat intangible), yaitu

pembersih udara yang sangat efektif, pemeliharaan akan kelangsungan

persediaan air tanah dan pelestarian fungsi lingkungan

Kriteria pemilihan vegetasi untuk taman lingkungan dan taman kota adalah

sebagai berikut:

1. tidak beracun, tidak berduri, dahan tidak mudah patah dan perakaran

tidakMengganggu pondasi;

2. tajuk cukup rindang dan kompak, tetapi tidak terlalu gelap;

3. ketinggian tanaman bervariasi, warna hijau dengan variasi warna

lainseimbang;

4. perawakan dan bentuk tajuk cukup indah;

5. kecepatan tumbuh sedang;

6. berupa habitat tanaman lokal dan tanaman budidaya;

7. jenis tanaman tahunan atau musiman;

8. jarak tanam setengah rapat sehingga menghasilkan keteduhan yangoptimal;

9. tahan terhadap hama penyakit tanaman;

10. mampu menjerap dan menyerap cemaran udara; dan

11. sedapat mungkin merupakan tanaman yang mengundang burung.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

28

Secara ekologis RTH dapat meningkatkan kualitas air tanah, mencegah

banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan temperatur kota dengan

pemilihan tanamanuntuk didalamnya. Bentuk-bentuk RTH perkotaan yang

berfungsi ekologis antara lain seperti sabuk hijau kota, hutan kota, taman botani,

sempadan sungai dan sebagainya. Secara sosial-budaya keberadaan RTH dapat

memberikan fungsi sebagai ruang interaksi sosial maupun sarana rekreasi. Bentuk

RTH yang berfungsi sosial-budaya antara lain taman-taman kota, lapangan olah

raga, kebun raya, TPU, dan sebagainya.

Secara arsitektural RTH dapat meningkatkan nilai keindahan dan

kenyamanan kota melalui keberadaan taman-taman kota, kebun-kebun bunga, dan

jalur-jalur hijau di jalan-jalan kota. Sementara itu RTH juga dapat memiliki fungsi

ekonomi, baik secara langsung seperti pengusahaan lahan-lahan kosong menjadi

lahan pertanian atau perkebunan (urbanagriculture) dan pengembangan sarana

wisata hijau perkotaan yang dapat mendatangkan wisatawan.

2.9 Pohon Sebagai Pereduksi Kebisingan dan Angin

Suatu kawasan jika ditanami tanamanakan menimbulkan kesan yang alami

bagi penggunanya. Dalam pemilihan jenis pohon di terminal, perlu dipilih jenis

pohon yang dapat meredam bising, menyerap polutan dari bus, menahan silau

matahari, dan memiliki daun yang rimbun sebagai penaung. Dalam mendesain

lanskap terminal, perlu diperhatikan syarat-syarat tanaman yang akan digunakan,

antara lain:

1. perakaran tidak merusak konstruksi jalan;

2. perawatanya mudah;

3. batang tidak mudah patah; dan

4. daun dan buah tidak mudah jatuh.

Tingkat reduksi kebisingan oleh tanaman berbeda, tergantung dari ukuran

dan kerapatan daun. Pemantulan, penyerapan, penyebaran, pembelokan, atau

penerusan suara oleh daun dipengaruhi oleh ketebalan daun, kerapatan daun,

sudut daun terhadap arah datang, energi suara, dan posisi antar daun.

Laurie (1986) menerangkan bahwa tingkat reduksi kebisingan oleh

tanaman berbeda tergantung dari ukuran dan kerapatan daun. Pohon dan semak

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

29

memiliki daya serap yang tinggi terhadap kebisingan, kebisingan dapat direduksi

hingga 20 dB pada jalur yang tersusun dari pohon yang tinggi dan rimbun.

Menurut Carpenter PL, Walker TD dan Lanphear FO (1975), semakin dekat

tanaman ke sumber kebisingan akan semakin efektif fungsinya dalam

meredamkebisingan. Tanaman-tanaman yang berpotensi dalam mereduksi

kebisingan diantaranya Mahoni (Switenia mahogani), Kembang sepatu (Hibuscus

rosa sinensis), Teh-tehan (Acalipha sp.), Kembang landep (Barleria priontis),

Kiara payung (Filicium decipiens),Tanjung (Mimusops elengi), Bougenvil

(Bougenvillea sp), dan Oleander (Nerium oleander).

Selain fungsi di atas, vegetasi juga dapat berfungsi sebagai peruduksi

kecepatan angin. Tabel 1 menerangkan besar kecepatan angin dari kejadian yang

ada di sekitar sedangkan gambar 6 merupakan gambaran vegetasi yang dapat

meredam kecepatan angin dan mengarahkan angin. Peran vegetasi dalam

merekayasa kondisi angin bermacam-macam, vegetasi dapat berperan sebagai

penghalang, pembelok, pengarah dan penyaring kecepatan angin (Brooks, 1988).

Contoh vegetasi yang dapat meredam kecepatan angin diantaranya adalah Dadap

Merah (Erythrina cristagali), Bungur (Lagerstromia indica), Beringin Karet

(Ficus elastica), dan Bintaro (Cerbera odollam).

Tabel 1. Skala beaufort

No.

Beaufort

Gejala Kecepatan

Mil/Jam

Km/Jam

0 Asap mengepul vertikal Kurang

dari 1

4,6

1 Arah angin tampak dari serabut-serabut lepas

dari asap.

1-3 1,6-4,8

2 Angin terasa di wajah. Daun berisik, kepulan

asap condong menunjukkan arah angin

4-7 6,4-11,2

3 Daun dan ranting kecil bergerak terus, busa

mengibarkan bendera ringan.

8-12 12,8-19,2

4 Menghambur debu dan menerbangkan kertas, 13-18 20,8-29,6

5 Pohon-pohon kecil bergoyang 19-24 31,2-39,2

6 Cabang-cabang besar bergerak, payung sulit

dikuasai

25-31 40,8-50,4

7 Pohon-pohon bergoyang, berjalan melawan

angin harus cukup bertenaga.

32-38 52-61,6

8 Dahan-dahan kecil putus, berjalan melawan

angin sulit.

39-46 63,2-74,4

9 Timbul kerusakan-kerusakan kecil pada

bangunan. Genting-genting mulai berterbangan.

47-54 76-87,2

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

30

No.

Beaufort

Gejala Kecepatan

Mil/Jam

Km/Jam

10 Pohon-pohon ambruk. Kerusakan bangunan

lebih parah.

55-63 88,8-

103,6

11 Malapetaka kerusakan meluas 64-75 105,2-

120

12 Angin taufan (hurricane) Diatas 75 120

Gambar 6. Sketsa tanaman pengarah, peredam kecepatan angin, dan penaung (Grey dan

deneke, 1978)

2.10 Taman Satelit

Taman satelit merupakan suatu taman kecil yang berada di dekat taman

yang luasannya besar dan memiliki nilai tinggi baik dari sejarah maupun fungsi.

Taman satelit berfungsi untuk menunjang keberadaan taman inti dan menjadi

jembatan masuk atau akses untuk menuju taman inti. Adanya hubungan antara

taman inti terhadap taman satelit dapat dilihat dari elemen taman yang digunakan

baik dari paving block, lampu taman, tanaman, bangku taman, air mancur dan

sebagainya. Selain dari penggunaan elemen taman, hubungan dapat juga dilihat

dari kemampuan taman menjadi suatu RTH kota. Taman satelit dari suatu taman

inti dapat memiliki kesamaan sosial maupun budaya. Dalam hal ini, taman satelit

dapat dianalogikan sebagai kota satelit dari kota besar disekitarnya seperti Kota

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

31

Bogor yang merupakan kota satelit dari Kota Jakarta dimana masyarakat Kota

Bogor ikut menunjang aktivitas Kota Jakarta sehingga terdapat hubungan baik

secara ekonomi, budaya, maupun sosial.

Taman satelit dapat disebut juga sebagai urban park system.Menurut

Harnik (1997) dalam Gonarsyah (2007), sebuah urban park system adalah

rangkaian proses untuk memahami hubungan (keterkaitan) antara taman dengan

taman dan taman dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu urban park system juga

digunakan untuk mengukur dampak dari sebuah taman. Umumnya sebuah urban

park system terdiri dari areal (patches) dan koridornya (Gambar 7).

Gambar 7. Urban park system

Areal dalam gambar 7 merupakan taman-taman, squares, dan tempat-

tempat yang memiliki ekosistem tertentu yang berbeda dari sekitarnya. Sedangkan

koridor dapat berupa jalan, sungai, tepi jalur kereta api, park connector, dan

semua jalur yang menghubungkan antara satu ekosistem dengan ekosistem

lainnya. Keberhasilan sebuah urban park system harus memenuhi tujuh

persyaratan berikut yang disebut ”The Seven Habits of HighlyEffective Park

Systems”, yaitu :

1. tujuan yang jelas;

2. desain berkelanjutan dan prosesnya melibatkan masyarakat;

3. ketersediaan sumberdaya dan pengaturan untuk mewujudkan tujuan dari

sistem yang ingin dicapai;

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

32

4. akses ke taman yang efisien;

5. kepuasan pengguna;

6. keamanan dari kejahatan dan gangguan fisik; dan

7. keuntungan bagi kota hingga batas taman.

Menurut RTRW Kota Bogor 1990-2009, yang dinamakan Taman inti kota

adalah suatu kawasan RTH yang luas dan terletak di pusat kotasedangkan sub

taman merupakan RTH kota yang luasannya lebih kecil dari taman inti kota yang

letak administrasinya terdapat di wilayah kecamatan. Anak sub taman merupakan

RTH kota yang luasannya lebih kecil dari sub taman yang letak administrasinya

terdapat di wilayah perumahan atau pemukiman. Pada taman-taman tersebut

dihubungkan oleh ruang terbuka hijau. Gambar 8 merupakan sistem pertamanan

kota menurut konsep Garden City Kota Bogor.

Gambar 8. Sistem pertamanan menurut konsep Garden City

2.11 Terminal Baranangsiang

Berdasarkan fungsi terminal dan karakter kegiatan yang ada di Terminal

Baranangsiang, maka dibutuhkan kebutuhan ruang yang mengacu kepada

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tentang Terminal

Transportasi Jalan seperti ruang yang berupa fasilitas terminal penumpang yang

terdiri dari fasilitas utama dan fasilitas penunjang dan ditunjang dengan fasilitas

jaringan prasarana.

(Sumber : Dinas Tata Kota dan Pertamanan)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

33

Menurut rencana Pemerintah Daerah khususnya komisi C DPRD Kota

Bogor dan Departemen Perhubungan, untuk mendukung aktivitas terminal Tipe A

di Kota Bogor dibutuhkan luasan terminal yang mencukupi dan termasuk standar

terminal Tipe A yaitu sebesar 5 ha untuk Pulau Jawa, maka Terminal

Baranangsiangperlu di relokasi. Lokasi relokasi sudah ditentukan yaitu di

kawasan Tanah Baru Kampung Selawi, Kelurahan Tanah Baru. Hal tersebut

diperkuat dengan keputusan Raperda RTRW Kota Bogor, dalam pasal 46

dikatakan bahwa terminal Tipe A Kota Bogor akan di bangun di Kelurahan Tanah

Baru Kecamatan Bogor Utara.

Dari keputusan yang dijelaskan di atas, pemerintah terkendala dalam

pembebasan lahan penduduk sekitar. Setidaknya dibutuhkan biaya yang

jumlahnya sangat besar sekitar 100 miliar rupiahuntuk pembebasan lahan seluas

10 ha. Selain itu untuk pembangunannya sendiri, pemerintah harus menyiapkan

setidaknya 130 miliar rupiah (hasil Raperda RTRW Kota Bogor). Hal ini sangat

tidak efektif dalam penggunaan anggaran dan sangat boros jika dibandingkan

dengan membangun serta memperbaiki terminal yang sudah ada. Selain itu, jika

Terminal Baranangsiang dipindahkan ke Tanah Baru yang letaknya di pinggir

kota, maka akan menyebabkan terminal semakin jauh dengan pusat-pusat kota

seperti pusat pemerintahan serta pusat perdagangan dan adanya lokasi industri di

daerah Tajur menyebabkan Terminal Baranangsiang menjadi terminal bayangan

jika rencana relokasi jadi dipindahkan. Hal ini berdampak juga terhadap

masyarakat pengguna bus yang akan dibebani dengan penambahan biaya dan jam

perjalanan1)

.

Dari ulasan diatas, maka sebaiknya Terminal Baranangsiang

dipertahankan namun perlu adanya penambahan luas terminal. Luas Terminal

Baranangsiang memungkinkan untuk diperluas dengan membeli lahan sekolahan

SMK Baranangsiang dan MAN 2 sehingga luasan terminal menjadi 5,3 ha1)

.Selain

alasan untuk penambahan luas terminal dengan memindahkan sarana pendidikan,

kebisingan yang dihasilkan oleh Terminal Baranangsiang sangat mengganggu

aktivitas mengajar. Aktivitas Terminal Baranangsiang dapat menghasilkan

kebisingan 72 dB di luar terminal dan 84 dB di dalam terminal.Menurut Onogawa

(2007), suara yang ditimbulkan akibat kerja dari kendaraan bermotor, bel, dan

1) Komunikasi pribadi dengan Priyono sebagai Transport Planner Kota Bogor.

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

34

bunyi alarm mobil dapat mencapai 34 dB. Hal ini mengakibatkan efek negatif

terhadap kesehatan, gangguan pada alat pendengaran, agresif, gangguan susah

tidur, gangguan kerja jantung, stres yang dapat merambat pada gangguan

metabolisme, dan sistem kekebalan tubuh serta pengaruh negatif pada pekerjaan

dan aktivitas belajar. Dari penambahan luas kawasan terminal menjadi 5,3 hektar,

maka luasan terminal telah memenuhi syarat berdirinya terminal Tipe A menurut

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995.

2.12 Koleksi Tanaman di Kebun Raya Bogor

Koleksi tanaman di KRB mayoritas berasal dari kepulauan Indonesia dan

sebagian merupakan hasil tukar-menukar benih tanaman dengan Kebun Raya dari

Negara lain. Salah satu karakteristik KRB adalah koleksi tanamannya yang terdiri

dari beberapa jenis. Jenis tanaman tersebut adalah sebagai berikut.

1. Tanaman Type

Sebagai museum plasma nutfah, KRB memiliki lebih dari 16 jenis tanaman

type, yakni jenis tanaman-tanaman yang untuk pertama kalinya diberi nama

ilmiah dengan menggunakan bahasa latin, seperti Aglaonema oblanceolatum

(sri rejeki) dan Artocarpus altissimus (sukun).

2. Tanaman Air

KRB memiliki beragam tanaman air yang berasal dari dalam dan luar

Indonesia. Salah satu tanaman air yang terkenal adalah Victoria amazonica

atau teratai raksasa dan teratai mini dari Rian dan Jawa Barat.

3. Tanaman Obat

KRB memiliki seratus bahkan lebih koleksi tanaman obat. Tanaman obat yang

ada di KRB diantaranya adalah Orthosiphon aristatus (kumis kucing), yang

bermanfaat sebagai diuretik atau pengobatan penyakit ginjal; rumput kacang

ungu (Cyperus rotundus), yang umbinya bermanfaat untuk mengobati bisul,

sakit kepala, dan disentri..

4. Tanaman Buah

KRB memiliki koleksi tanaman buah sebanyak kurang dari 102 jenis, baik

yang sudah menjadi tanaman budi daya maupun yang masih liar. Koleksi buah

di KRB diantaranya adalah mangga (Mangifera indica), nangka (Artocarpus

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang terhubung. Garis dapat menuntun mata manusia ke arah tertentu. ... ojek yang digunakan

35

heterophyllus), jeruk (Citrus reticulata), rambutan (Nephelium lappaceum),

dan durian (Durio zibethinus).

5. Tanaman Hias

KRB memiliki koleksi tanaman hias diantaranya daun bahagia (Dieffenbachia

sp.), daun pilo (Philodendron sp.), kuku macan (Mucuna benneti), anturium

(Anthurium sp.), dan palem-paleman.

6. Tanaman Langka dan Populer

KRB memiliki koleksi beberapa tanaman jenis langka seperti bintaro (Cerbera

mangas), buah namnam (Cynometra cauliflora), rukam (Flacourtia

jangomas), pohon bogor atau kolang-kaling (Arenga pinnata), kemang

(Mangifera caesia), kayu manis (Cinnamomum burmanni), dan tanaman

bahan baku minuman coca cola (Cola acuminata).

7. Anggrek

KRB memiliki koleksi anggrek ±7.178 spesimen anggrek liar. Sebagian besar

tanaman ini asli dari dalam negeri, jenisnya terdapat 441 dengan 93 familii. Di

antara berbagai jenis anggrek itu terdapat anggrek bulan (Phalaenopsis

amabilis), Dendrobium sp., Vanda sp., Cymbidium sp., dan anggrek hitam

(Coelogyne pandurata). Koleksi anggrek ini terdapat di rumah kaca yang

diberi nama Rumah Anggrek sebagai salah satu fasilitas KRB.