Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Asuhan Kperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Istirahat dan
Tidur
Asuhan Keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan praktik
keperawatan langsung pada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan
yang pelaksanaannya berdasarkan kaidah profesi keperawatan dan
merupakan inti praktik keperawatan (Ali, 2010). Penerapan proses
keperawatan dalam asuhan keperawatan untuk klien merupakan salah satu
wujud tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap klien. Pada
akhirnya, penerapan proses keperawatan ini akan meningkatkan kualitas
layanan keperawatan pada klien (Februanti, 2013).
Fokus asuhan keperawatan selama Periode neonatal adalah untuk
melindungi dan mendukung neonatus saat dia mengalami banyak perubahan
fisiologis dan menyesuaikan dengan kehidupan ekstrauterin yang dilakukan
dengan: (mempertahankan panas tubuh, mempertahankan fungsi pernafasan,
Penurunan resiko infeksi, membantu orang tua dalam memberikan nutrisi
yang tepat dan hidrasi, membantu orang tua dalam belajar untuk merawat bagi
mereka) ( Februati, 2013).
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
9
II.1.1 Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan klien (Februanti, 2013).
Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi
gangguan kebutuhan istirahat dan tidur meliputi riwayat tidur dan
pola tidur.
1) Identitas
a) Identitas pasien
Didalam pengumpulan identitas pasien terdapat :
nama, jenis kelamin, Pendidikan, umur, pekerjaan, agama,
suku/bangsa, status perkawinan, diagnosa medis, tanggal
masuk, tanggal pengkajian, No RM, alamat,
b) Identitas penanggung jawab
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan,
hubungan dengan pasien, alamat.
2) Keluhan Utama
Keluahn utama dimana pasien mengeluh apa yang dirasakan
saat ini.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
10
3) Riwayat Kesehatan sekarang
Harus mencakup P, Q, R,S,T:
P : Provokatif, alasan penyebabkan klien ke rumah sakit
Q : Qualitatif, kaji keluahn yang dirasakan oleh pasien.
R : Region, kaji tentang daerah keluhan yang dirasakan oleh
pasien, juga skala dari keluhan.
S : Skala, kaji tentang penyebaran keluhan pasien.
T : Timing, kaji tentang waktu terjadi keluhan dan hal-hal
yang memperberat atau memperingatan keluhan.
4) Riwayat Kesehatan dahulu
Kaji atau tanyakan tentang riwayat kesehatan
penyakit dahulu apakah pasien pernah menderita penyakit
yang sama sebelum atau tidak? Apakah pernag mempunyai
riwayat alergi obat atau makan?
5) Data Fokus
Bayi yang kualitas tidurnya buruk:
Gejala dan tanda mayor : - Hipereksternal ekstremitas
- Jari-jari meregang satu tangan
menggenggam
- Respon abnormal terhadap
stimulus sensorik
- Gerakan tidak terkoordinasi
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
11
Gejalan dan tanda minor : - Menangis
- Tidak dapat menghambat respon
kejut,
- Iritabilitas.
- Gangguan reflex,
- Tonus motoric berubah.
- Tangan diwajah
- Gelisan
- Tremor.
- Tersentak.
- Aritmia.
- Brakdikardia atau tatikardia.
- Saturasi menurun.
- Tidak menyusu.
- Warna kuliat berubah.
(Tim Pokja DPP PPNI, 2016)
II.1.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang
respons individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah
kesehatan, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk
mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan
perawat (Setiadi, 2012).
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
12
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan yang
menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko
perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi atau memberikan intervensi
secara pasti untuk menjaga status kesehatan, membatasi, mencegah,
atau mengubahnya (Wahyuni, 20011).
Menurut Tim Pokja DPP PPNI (2016). Perumusan/penulisan
diagnosis disesuaikan dengan jenis diagnosis keperawatan:
1) Penulisan diagnosis 3 bagian
Metode penulisan diagnosis ini dilakukan pada jenis diagnosi
actual.
“Masalah berhubungan dengan (b.d) Penyakit dibuktikan
dengan (d.d) Tanda/Gejala”.
2) Penulisan diagnosis 2 bagian
Penulisan diagnosis keperawatan ini digunakan pada jenis
diagnosis risiko dan promosi kesehatan.
a) Diagnosis Risiko
“Masalah dibuktikan dengan (d.d) Tanda/Gejala “.
b) Diagnosis Promosi Kesehatan
“Masalah dibuktikan dengan (d.d) Tanda/Gejala.
Rumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga
komponen utama PES (Probmlem, Etiologi, Sign & Symptom)
antara lain, yaitu :
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
13
1) Problem (Masalah)
Merupaka gambaran keadaan klien dimana tindakan
keperawatan diberikan.
2) Etiologi (Penyebab)
Yaitu keadaan ini menunjukan penyebab keadaan atau
masalah kesehatan yang memberikan arah terhadap asuhan
keperawatan.
3) Sign & Symptom (Tanda dan Gejala)
Tanda dan gejala merupakan informasi yang diperlukan
untuk merumuskan diagnosis keperawatan.
a) Disorganisasi perilaku bayi berhubungan dengan
keterbatsan lingkungan fisik ditandai dengan:
Gejala dan tanda mayor : - Hipereksternal ekstremitas
- Jari-jari meregang satu tangan
menggenggam
- Respon abnormal terhadap
stimulus sensorik
- Gerakan tidak terkoordinasi
Gejalan dan tanda minor : - Menangis
- Tidak dapat menghambat
respon kejut,
- Iritabilitas.
- Gangguan reflex,
- Tonus motoric berubah.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
14
- Tangan diwajah
- Gelisan
- Tremor.
- Tersentak.
- Aritmia.
- Brakdikardia atau tatikardia.
- Saturasi menurun.
- Tidak menyusu.
- Warna kuliat berubah.
(Tim Pokja DPP PPNI, 2016)
II.1.2 Perencanaan
Perencanaan keperawatan merupakan suatu penyusunan
berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah,
menurunkan, atau mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan
ini merupakan langkah ketiga dalam membuat suatu proses
keperawatan (Februanti, 2013). Sedangkan menurut Setiadi (2012),
perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses
keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan
keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan
masalah atau untuk memenuhi kebutuhan klien. Ada beberapa tahap
dalam menentukan perencanaan yaitu:
1) Menetukan prioritas masalah keperawatan (Diagnosis)
2) Menetapkan tujuan dan kriteria hasil,
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
15
Dalam menetukan tujuan terdapat beberapa tahap yaitu
SMART:
S : Spesifik, berfokus pada pasien
M : Mesnsurable yaitu dapat diukur
A : Achievable
R : Reasonable
T : Time yaitu kontrak waktu.
3) Menetapkan kriteria hasil.
4) Merumuskan rencana tindakan keperawatan.
a) Diagnostik/Observasi
Yaitu untuk mengkaji atau melakukan observasi terhadap
kiln dengan pemantauan secara langsung yang dilakukan
secara continue.
b) Terpeutik/Nursing Treatment
Yaitu rencana tindaka yang ditetapkan untuk mengurangi,
memperbaiki dan mencegah perluasan masalah.
c) Penyuluhan/Health Education/Pendidikan Kesehatan
Yaitu rencana tindakan yanga ditetapkan bertujuan untuk
meningkatkan perawatan diri klien dengan penekanan pada
partisipasi klien untuk bertanggung jawab terhadap diri
sendiri, terutama untuk perawatan dirumah.
d) Kolaborasi
Kolaboratif ini disesuakan dengan masalah yang terjadi.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
16
5) Menentukan rasional rencana tindakan keperawatan
Yaitu dasar pemikiran atau alasan ilmiah yang mendasari
ditetapkan rencana tindakan keperawatan. Masing-masing
rencana tindakan ditetapkan satu rasional.
Tabel 1.1 Perencanaan/Intervensi
No Standar Diagnosa
keperawatan
indonesia (SDKI)
Standaran Luaran
Keperawatan
Indonesia (SLKI)
Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia
(SIKI)
1 Disorganisasi
perilaku bayi
berhubungan dengan
keterbatasan fisik
ditandai dengan :
Gejala dan tanda
mayor :
-Hipereksternal
ekstremitas
-Jari-jari meregang
satu tangan
menggenggam
-Respon abnormal
terhadap stimulus
sensorik
- Gerakan tidak
terkoordinasi
Gejalan dan tanda
minor :
- Menangis
-Tidak dapat
menghambat respon
kejut,
-Iritabilitas.
-Gangguan reflex,
-Tonus motoric
berubah.
Luaran utama:
-organisasi perilaku
bayi
Luaran tambahan
-adaptasi neonatus
-fungsi sensori
-kinerja pengasuh
-koordinasi pergerakan
-nafsu makan
-pola tidur
-status neurologis
-status nutrisi bayi
-tingkat kenyamanan
Intervensi utama :
- perawatan bayi
Intervensi pendukung :
- Dukungan tidur
-Edukasi nutrisi bayi
- Edukasi orangtua: fase
bayi
- Konseling genetika
- Konseling laktasi
- Manajemen energi
- Manjemen lingkungan
- Manajemen nyeri
- Pemantauan neurologi
- Pemantauan nutrisi
- Pemantauan tanda vital
- Pemantauan kesemptang
menghisap pada bayi
- Pengaturan posisi
- Perawatan kanguru
- Perawatan sirkumsisi
- Promosi perlekatan
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
17
-Tangan diwajah
-Gelisan
-Tremor.
-Tersentak.
-Aritmia.
-Brakdikardia atau
tatikardia.
-Saturasi menurun.
-Tidak menyusu.
-Warna kuliat
berubah.
- Tegulasi temperatur
(tim pokja SIKI DPP PPNI, 2017)
II.1.4 Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaa.
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan.
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Potter & Perry,
2011).
1) Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia misalnya:
a) Memberikan kenyamanan bagi BBL
b) Memberikan nutrisi melalui OGT
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
18
c) Memberikan kenyamanan bagi bayi dengan
kualitas tidur buruk untuk melakukan pijat bayi
2) Berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan
therapy farmakologi kepada klien.
3) Berkolaborasi dengan ahli gizi dan tim kesehatan
lainnya.
II.1.5 Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang
sistematis dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang
telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan
melibatkan klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan
evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai
tujuan yang disesuaikan dengan kriteria hasil pada tahap
perencanaan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Meirisa (2013),
evaluasi merupakan tahap akhir yang bertujuan untuk menilai
apakah tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau
tidak untuk mengatasi suatu masalah.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP yang
operasionl dengan pengertian :
1) S : adalah ungkapan persaan dan keluhan yang dirasakan
secara subjektif olh klien dan keluarga setelah diberikan
implementasi keperawatan.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
19
2) O : adalah keadaan objektif yang didefinisikan oleh
perawat menggunakan pengamatan yang objektif setelah
implementasi keperawatan.
3) A : adalah analisi perawatan setelah mengetahui respon
subjektif klien yang dibandingkan dengan kriteria dan
standar yang telah ditentukan mengacu pada tujuan
rencana keperawatan klien.
4) P : adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat
melakukan analisis.
5) I : Implementasi yaitu tindakan keperawatan yang
dilakukan dengan teridentifikasi dalam komponen
perencnaan, dan harus menuliskan tanggal dan jam
pelaksanaannya.
6) E : Evaluasi merupakan respon klien setelah dilakukan
tindakan keperawatan.
7) R : Reassesment merupakan pengkajian ulang yang
dilakukan terhadap perencanaan setelah diketahui hasil,
apak dari tencana tindakan perlu dilanjutkan, diodifikasi,
atau dihentikan.
II.2 Kebutuhan Tidur Bayi
Tidur merupakan kebutuhsan bagi bayi, tidur mempunyai efek yang
besar terhadap keseimbangan mental emosional, fisiologis, dan kesehatan
(Asmadi, 2008). Tidur merupakan prioritas bagi bayi, karena pada saat tidur
fisik bayi berkembang lebih optimal, jumlah hormon pertumbuhan 3 kali lipat
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
20
dibandingakan saat bangun (Eveline & Djamaludin, 2010). Pada tahap non
REM peningkatan ppelepasan horm0n pertumbuhan sehingga tubuh
mendapat kesempatan untuk tumbuh memperbaiki sel-sel tubuh, membangun
otot dan jaringan pendukung serta menguatkan tulang sehingga sangat
berpengaruh pada rotasi fisik ( indigrow, 2010, 1,
https://indigrow.wordpress.com)
Tidur dipengaruhi oleh beberapa hormon seperti ACTH, GH, TSH,
dan LH. Hormon ini masing-masing disekresi secara teratur oleh kelenjar
pituitary anterior melalui hipotalamus patway. System ini secarateratur
mempengaruhi pengeluaran neurotransmiter norepifrin, dopamine, serotonin
yang mengatur mekanisme tidur dan bangun ( Widayanti, dalam ifalahma
2016).
Bayi yang baru lahir butuh tidur hingga 18 jam sehari, sedangkan
batita 12-13 jam sehari (Sutrisno, Rachma, & Setyowati, 2013). Bayi umur
3 bulan akan tidur sekitar 15 jam, tidur siang selama 5 jam dan tidur dimalam
hari selama 10 jam. Bayi 6 bulan akan tidur sekitar 14 jam sehari, tidur siang
sekitar 3 jam dan tidur malam sekitar 11 jam sehari (Arasyakayla, 20011).
1) Tahap REM (tidur aktif)
Tidur REM merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur
paradoksial tidur yang sifatnya nyenyak sekali, namun fisiknya yaitu
gerakan kedua bola matanya besifat sangat aktif (mata cendrung bolak-
balik), sekresi lambung meningkat, ekresi penis pada laki-laki, gerakan
otot tidak teratur, kecepatan jantung, pernafasan tidak sering lebih cepat,
suhu dan metabolisme meningkat. Bayi akan menghabiskan 20-30%
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
21
tidur REM dan tidur lebih lama pada maalam hari dan punya pola
terbangun sebentar (Asmadi, 2008) pada bayi baru lahir tahap ini seperti
pada orang dewasa, yaitu te rjadi relaksasi dari otot-otot tidaklah
sepenuhnya terjadi, bahkan orangtua sering kali menganggap tahap ini
bayi tidak tidur tenang, bergerak-bergerak, dan menunjukan pola
pernafasan yang tidak seperti biasa (Widuri, 2010).
2) Tahap Non-REM (tidur tenang)
Tidur N-REM merupakan tidur nyaman dan dalam, pada tidur
N-REM gelombang otak lebih lambat dibandingkan pada orang yang
sadar atau tidak tidur. Tanda-tanda tidur N-REM, antara lain: 1)
Tahap I merupakan tahap transisi dimana seseorang beralih dari
sadar menjadi tidur; 2) Tahapn II tahap ringan; 3) Tahap III keadaan
fisik lemah karena otot lenyap secara menyeluruh tahap ini sulit
dibangunkan , 4) Tahap IV, seorang berada dalam keadaa rileks dapa
tahap ini dapat memulihkan keadaan tubuh.
Selain keempat tahap tersebut ada tahap V merupakan tidur
REM berlangsung sekitar 10 menit, dapat terjadi mimpi (Asmadi,
2008). Pada bayi baru lahir tahap N-REM terlihat lebih tenang dan
nyenyak dibanding orang dewasa (Widuri, 2010).
Kurang tidur pada bayi akan memeberi dapak yang sangat
merugikan dapa pertumbuhan dan perkembangan fisiknya jika
tidurnya terganggu kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun
sehingga efektipitas sistem daya tubuh bayi menurun dan bayi akan
mudah sakit dan pertumbuhannyapun terganggu kurang tidur juga
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
22
berpengaruh terhadap pertumbuhan otak selain itu bayi akan menjadi
rewel, cengeng dam sulit diatur (Ardilah, 2016)
II.3 Pijat Bayi
II.3.1 Definisi
Pijatan serig diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman
anatar ibu dan bayi, pijat merupakan pengungkapan rasa kasih sayang antara
orangtua dengan anak lewat sentuhan pada kulit. Sentuhan dan pelukan
seorang ibi merupakan kebutuhan dasar anak, naluri seorang bayi merespon
sentuhanj ibu sebagai sebuah bentuk perlindungan, perhatian, dan ungkapan
cinta, kita bisa melihat bayi yang mendapat sentuhan terlihat begitu nyaman
dan tenang oleh karena itu pijatan sebaiknya dilakukan oleh orang terdekat
bayi, namun kurangnya informasi dan pengetahuan orangtua menjadi
orangtua tidak melakukan itu. Padahal bnyak manfaat dalam pijat bayi
diantaranya untuk ibu dan bayinya (Syaukani, 2015). Pijat dapat
merangsang keluarnya hormon endorfin yang bisa menurunkan nyeri
sehingga bayi menjadi tenang dan mengurangi frekuesi menangis, dengan
demikian pijatan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur bayi
(Maharani, 2009, dalam ifalahma & Syaukani 2015)
II.3.2 Mekanisme Pemijatan
Pijat bayi jyga dapat mengubah gelombang otak yang membuat
bayi tidur lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau konsentrasi,
pengubahan ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alfha dan
meningkatkan gelombang betha serta tetha yang dapat dibuktikan dengan
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
23
EEG (electro encephalogram). Tidur bayi menjadi lebih lelap karena
pijatan akan meningkatkan aktivitas neorotransmitter serotani, yaitu
meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi meningkatkan
glucocorticoid( adrenalin, suatuy hormon stress). Preses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin ( hormon
stress) hormon ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh terutama
IgM dan IgG (Syaukani, 2015). Sedangkan bila serotonin terhadap
membentuknya, maka terjadi keadaan tidak bisa tidur menurut Perasdja
(2009) Serotonin mempunya efek menenangkan, hormon ini menyiapkan
otak dan tubuh untuk masuk ke tahap tidur dalam dengan cara sintem
aktifitas tubuh.
II.3.3 Hal-hal yang Tidak Dianjurkan Selama Pemijatan :
1) Memijat bayi langsung setelah selesai makan.
2) Mebangun bayi khusus untuk pemijatan.
3) Memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat.
4) Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.
5) Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi.
II.3.4 Teknik Pijat bayi
Pemijatan dapat dilakukan pada pagi hari saat anak siap memulai hari
baru dan malam hari sebelum tidur, pemijatan dilakukan dalam seminggu
6 x selama 30 menit. Sebelum pemijatan disiapkan alat dan bahan setelah
dahulu (baby oil, baju bayi, pengalas, handuk, selimut) dan dilakukan
pemijatan dengan teknik, antara lain :
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
24
1) Kaki
a) Perahan cara India
(1) Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti
memegang memukul soft ball.
(2) Gerakkan tangan kebawah secara bergantian, seperti
memerah susu.
b) Peras dan putar
(1) Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan
secara bersamaan.
(2) Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari
pangkal paha kea rah mata kaki.
c) Telapak kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara
bergantian, dimulai dari pangkal tumit kaki menuju jari-jari
diseluruh telapak kaki.
d) Tarikan lembut jari
(1) Pijatlaj jari-jarinya satu persatu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki, akhiri dengan tarikan
kasih yan lembut pada tiap ujung jari.
e) Gerakan peragangan
(1) Dengan menggunakan sisi jari telunjuk, pijat telapak kaki
mulai dari batas jari-jari kea rah tumit, kemudian diulang
lagi dari perbatasan jari kea rah tumit.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
25
(2) Dengan jari tangan lain, regangkan dengan lembut
punggung kaki pada daerah pangkal kaki kea rah tumit.
f) Tekanan telapak tangan
Tekan-tekanlah menggunakan kedua ibu jari secara
bersamaan diseluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit
ke jari-jari.
g) Punggung kaki
(1) Dengan mengguanakan kedua ibu jari secara bergantian,
pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki kea rah
jari-jari secara bergantian.
h) Peras dan putar pergelangan kaki
Gerakan seperti meremas dengan menggunakan ibu jari dan
jari lainnya dipergelangan kaki.
i) Perahan secara swedia
(1) Peganglah pergelangan kaki bayi.
(2) Gerakkan tangan anda secara bergantian dari
pergelangan kaki menuju pangkal paha.
j) Gerakan menggulung
(1) Peganglah pangkal paha dengan kedua tangan anda.
(2) Buatlah gerakkan menggulung dari pangkal paha
menuju pergelangan kaki.
k) Gerakkan akhir
(1) Setelah geraka A sampai J dilakukan pada kaki kanan
dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
26
(2) Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada
pantat dan pangkal paha.
(3) Usap kaki bayi dengan tekanan dan but dan usaha ke
arah pergelangan kaki.
2) Perut
a) Menggayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat perut perut bayi
seperti umurmenggayuh pedal sepeda, Dari atas ke bawah
perut, bergantian tangan kanan dan kiri.
b) Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat
(1) Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan.
(2) Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian
atas sampai ke jari-jari kaki.
c) Ibu jari ke samping
(1) Letakkan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar perut.
(2) Gerakan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri.
d) Bulan matahari
(1) Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri
mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus
buntu) ke atas kemudian kembali ke daerah kanan
bawah, seolah-olah membentuk gambar matahari
beberapa kali.
(2) Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan
setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
27
bayi sampai bagian kiri perut bayi, seolah-olah
membentuk gambar bulan.
(3) Lakukan kedua gerakan ini bersamaan.
e) Gerakan I Love You
(1) “I” pijat perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah
menggunakan jari-jari dengan tangan kanan membentuk
huruf “I”
(2) “LOVE” pijatlah perut bayi membentuk huruf L terbalik
mulai dari kanan atas ke kiri atas kemudian dari kiri atas
ke kiri bawah.
(3) “YOU” pijat perut bayi membentuk huruf u terbalik
mulai dari kanan bawah (daerah usus buntu) ke atas
kemudian ke kiri ke bawah dan berakhir di kiri bawah.
f) Gelembung atau jari-jari berjalan
(1) Letakkan ujung jari jari 1 tangan pada perut bayi bagian
kanan.
(2) Gerakan jari-jari Anda pada perut bayi dari bagian
kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung
udara.
3) Dada
a) Jantung besar
(1) Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan
meletakkan ujung jari Kedua telapak tangan anda di
tengah dada bayi/ulu hati.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
28
(2) Buatlah gerakan ke atas sampai ke bawah leher kemudian
ke samping di atas tulang selangka lalu ke bawah
membentuk jantung dan kembali ke ulu hati.
b) Kupu-kupu
(1) Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu
dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat
menyilang dari tengah dada/ulu hati.
(2) Gerakan tangan kiri anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu
hati.
4) Tangan
a) Memijat ketiak
Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke
bawah titik perlu diingat kalau terdapat pembengkakan
kelenjar di daerah ketiak sebaiknya gerakan ini tidak
dilakukan.
b) Perahan cara India
(1) Arah pijatan cara India adalah kegiatan yang menjauhi
tubuh untuk merelaksasikan/melemaskan otot.
(2) Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan
kanan seperti memegang pemukul softball, tangan kiri
memegang pergelangan tangan bayi.
(3) Gerakan tangan kanan mulai dari bagian pundak ke arah
pergelangan tangan kemudian gerakan tangan kiri dari
pundak ke arah pergelangan tangan.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
29
(4) Demikian seterusnya gerakan tangan kanan dan kiri ke
bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah
memerah susu sapi.
c) Peras dan putar
(1) Gunakan tangan secara bersamaan.
(2) Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari
pundak ke pergelangan tangan.
d) Membuka tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua Ibu Jari dari pergelangan
tangan ke arah jari-jari.
e) Putar jari-jari
(1) Pijat lembut dari bayi satu persatu menuju ke arah
ujung jari dengan gerakan memutar.
(2) Akhiri gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap
ujung jari.
f) Punggung tangan
(1) Letakkan tangan bayi diantara kedua tangan anda.
(2) Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan ke
arah jari-jari dengan lembut.
g) Peras dan putar pergelangan tangan
(1) Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari
dan jari telunjuk.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
30
h) Perahan cara Swedia
(1) Arah pijatan Swedia adalah dari pergelangan tangan
ke arah badan titik pijatan ini berguna untuk
mengalirkan darah ke jantung dan paru-paru.
(2) Gerakan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian
mulai dari pergelangan tangan kanan bagi ke arah
pundak.
(3) Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi
ke arah pundak..
i) Gerakan menggulung
(1) Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu dengan
Kedua telapak tangan.
(2) Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan
menuju ke arah pergelangan tangan/jari-jari.
(1) Muka Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan
alis
(2) Tekan kan ibu jari anda dari pertengahan kedua
alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi
dengan membuat gerakan ke samping dan ke
atas seolah membuat bayi tersenyum.
a) Dahi
(1) Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada pertengahan
dahi.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
31
(2) Tekankan jari-jari anda dengan lembut mulai dari tengah
dari keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika
dahi atau seperti membuka lembaran baru.
(3) Gerakan ke bawah ke daerah pelipis Buatlah lingkaran
lingkaran kecil di daerah pelipis kemudian gerakan ke
dalam melalui daerah pipi dibawah mata.
b) Alis
(1) Letakkan kedua ibu jari anda di kedua alis mata.
(2) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut
pada alis mata dan alis kelopak mata, mulai dari tengah
ke samping seolah menyetrika alis.
c) Hidung: senyum 1
d) Mulut bagian atas : senyum 2
(1) Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di bawah
sekat hidung.
(2) Gerakan kedua ibu jari anda dari tengah samping dan
ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
e) Mulut bagian bawah : senyum 3
(1) Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu.
(2) Letakkan kedua ibu jari Anda pada dagu dengan
gerakan dari tengah ke samping kemudian ke atas ke
arah pipi seolah membuat bayi tersenyum.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
32
f) Lingkaran kecil di rahang
Dengan jari kedua tangan Buatlah lingkaran lingkaran
kecil di daerah rahang bayi.
g) Belakang telinga
(1) Dengan ujung-ujung jari berikan tekanan lembut di
daerah belakang telinga kanan dan kiri.
(2) Gerakan kearah pertengahan dagu, di bawah dagu.
5) Punggung
a) Gerakan maju mundur (kursi goyang)
(1) Tengkurapkan bayi melintang di depan anda dengan
kepala di sebelah kanan dan kaki di sebelah kiri anda.
(2) Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan Kedua telapak tangan dari bawah
leher sampai ke pantat bayi, lalu kemudian ke leher.
b) Gerakan menyetrika
(1) Pegang pantat bayi dengan tangan kanan.
(2) Dengan tangan kiri pijatlah mulai dari leher ke bawah
sampai bertemu dengan tangan kanan dan menahan pantat
bayi seolah menyetrika punggung.
c) Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki
(1) Ulangi gerakan menyetrika punggung hanya kali ini
tangan kiri dan gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki
bayi.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
33
d) Gerakan melingkar
(1) Dengan jari-jari kedua tangan anda Buatlah gerakan
gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tekuk
Turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang
punggung sampai ke pantat.
(2) Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher
kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.
e) Gerakan menggaruk
(1) Tekan kan dengan lembut kelima jari tangan kanan
Anda pada punggung bayi.
(2) Buatlah gerakan menggaruk ke bawah memanjang
sampai ke pantat bayi.
6) Relaksasi dan peregangan
a) Relaksasi
(1) Membuat goyangan goyangan ringan tepukan halus dan
melambung lambungkan secara lembut.
b) Pergelangan lembut (tangan disilangkan)
(1) Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan
keduanya di dada.
(2) Luruskan kembali kedua tangan bagi ke samping.
c) Membentuk diagonal tangan-kaki
(1) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung kaki kiri bayi di
atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal, ke
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--
34
selanjutnya Tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi
ke posisi semula.
(2) Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan
diatas tubuh bayi titik selanjutnya Tarik kembali tangan
dan kaki bayi ke posisi semula.
d) Menyilangkan kaki
(1) Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bagi bilangkan ke
atas, buat silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu
mata kaki kiri dalam titik Setelah itu kembalikan posisi
kaki pada posisi semula.
(2) Pegang kedua pergelangan kaki bayi dan silangkan kedua
kakinya ke atas sehingga kedua kaki ke atas mata kaki
kanan dan bertemu dengan mata kaki kiri luar.
e) Menekuk kaki
Pegang pergelangan kaki kanan dan kaki kiri bayi dalam posisi
kaki lurus lalu Tekuk lutut kaki perlahan menuju ke arah perut.
f) Menekuk kaki bergantian
Gerakannya sama seperti menekuk kaki tetapi dengan
mempertemukan kaki secara bergantian.
--
www.lib.umtas.ac.id
Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya--