12
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran Gerak Dasar Tari Bali. Tinjauan pustaka meliputi informasi umum tentang Augmented Reality (AR), Gerak Dasar Tari Bali hingga informasi metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. 2.1 State of The Art Penerapan teknologi untuk pengenalan dan pelestarian budaya begitu beragam. Teknologi berbasis Android menjadi pilihan pembuat aplikasi untuk pelestarian budaya daerah. Aplikasi Instrumen Gamelan Rindik merupakan aplikasi pembelajaran memainkan Gamelan Rindik menggunakan smartphone Android sekaligus untuk melestarikan budaya. Alat musik Gamelan Rindik yang biasa digunakan pada upacara perkawinan dikemas pada aplikasi seperti aslinya. Aplikasi Gamelan Rindik dapat dimainkan pada smartphone menggunakan lebih dari satu tangan atau berbasis multitouch. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur. Pertama yaitu fitur tutorial penggunaan aplikasi. Kedua yaitu fitur record atau perekam hasil permainan aplikasi Game Rindik. Ketiga yaitu fitur load yang digunakan untuk memainkan kembali hasil rekaman permainan sebelumnya. Keempat yaitu fitur informasi mengenai Gamelan Rindik. Kelima yaitu fitur pengaturan suara pada aplikasi. Instrumen Gamelan Rindik pada aplikasi dirancang dalam bentuk 3 dimensi agar menarik dan tampak seperti aslinya. Aplikasi Gamelan Rindik dibuat menggunakan teknologi Corona SDK, 3Ds Max dan Adobe Flash (Wiputra 2014). Aplikasi yang bertujuan untuk melestarikan budaya juga bisa dalam bentuk permainan (game). Salah satu aplikasi game budaya yaitu game edukasi busana tari Bali. Game Busana Tari Bali ini selain bertujuan melestarikan budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai

acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran Gerak Dasar Tari Bali.

Tinjauan pustaka meliputi informasi umum tentang Augmented Reality (AR),

Gerak Dasar Tari Bali hingga informasi metode pengumpulan data yang

digunakan dalam pembuatan aplikasi.

2.1 State of The Art

Penerapan teknologi untuk pengenalan dan pelestarian budaya begitu

beragam. Teknologi berbasis Android menjadi pilihan pembuat aplikasi untuk

pelestarian budaya daerah. Aplikasi Instrumen Gamelan Rindik merupakan

aplikasi pembelajaran memainkan Gamelan Rindik menggunakan smartphone

Android sekaligus untuk melestarikan budaya. Alat musik Gamelan Rindik yang

biasa digunakan pada upacara perkawinan dikemas pada aplikasi seperti aslinya.

Aplikasi Gamelan Rindik dapat dimainkan pada smartphone menggunakan lebih

dari satu tangan atau berbasis multitouch. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur.

Pertama yaitu fitur tutorial penggunaan aplikasi. Kedua yaitu fitur record atau

perekam hasil permainan aplikasi Game Rindik. Ketiga yaitu fitur load yang

digunakan untuk memainkan kembali hasil rekaman permainan sebelumnya.

Keempat yaitu fitur informasi mengenai Gamelan Rindik. Kelima yaitu fitur

pengaturan suara pada aplikasi. Instrumen Gamelan Rindik pada aplikasi

dirancang dalam bentuk 3 dimensi agar menarik dan tampak seperti aslinya.

Aplikasi Gamelan Rindik dibuat menggunakan teknologi Corona SDK, 3Ds Max

dan Adobe Flash (Wiputra 2014).

Aplikasi yang bertujuan untuk melestarikan budaya juga bisa dalam

bentuk permainan (game). Salah satu aplikasi game budaya yaitu game edukasi

busana tari Bali. Game Busana Tari Bali ini selain bertujuan melestarikan budaya

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

7

juga sebagai sarana edukasi pengenalan busana-busana Tari Bali. Aplikasi Game

Busana Tari Bali ini dimainkan dengan cara memasangkan atribut satu persatu

pada salah satu jenis tarian. Game Busana Tari Bali memiliki 2 jenis permainan

yaitu mode latihan dan mode tantangan. Game Busana Tari Bali dibuat dengan

menggunakan Bahasa Pemrograman Lua dan Editor Corona SDK. Metodologi

yang digunakan dalam pembuatan game edukasi Busana Tari Bali terdiri dari tiga

tahap. Metode tahap pertama yaitu game design requirement. Metode tahap

pertama merupakan metode untuk memenuhi kebutuhan desain permainan. Game

design requirement terdiri dari metode interview, metode studi literatur dan

evaluasi game sejenis. Tahap kedua yaitu game design. Metode game design

terdiri dari pembuatan cerita, aturan permainan dan estetika serta teknologi yang

digunakan. Tahap ketiga yaitu testing and implementation. Metode testing and

implementation merupakan pengujian dan implementasi game yang telah dibuat

berdasarkan metode-metode yang sudah dilakukan sebelumnya (Yuliastin 2014).

Perkembangan teknologi yang terus meningkat membuat aplikasi

pengenalan budaya semakin menarik. Teknologi yang kini banyak digunakan

dalam pembuatan aplikasi adalah Augmented Reality. Penelitian yang

menerapkan teknologi Augmented Reality saat ini sangat beragam. Penerapan

Augmented Reality didukung oleh media cetak seperti buku, majalah atau brosur

sebagai marker Augmented Reality. Berbagai bidang menerapkan teknologi

Augmented Reality terutama pada bidang pendidikan dan pembelajaran.

Penelitian yang berkaitan dengan pendidikan dan mengenalkan

kebudayaan Bali menggunakan Augmented Reality telah dilakukan oleh beberapa

peneliti. Salah satunya adalah DewataAR yang menampilkan hasil 3 dimensi dan

video objek wisata pura di Bali. DewataAR menggunakan brosur sebagai marker

3 dimensi dan video dari Pura Tanah Lot. Pendeteksian marker menggunakan

smartphone yang telah diuji coba memiliki batas skala (ukuran marker berupa

brosur) dan batas jarak antara smartphone dengan marker untuk menampilkan 3

dimensi dan video pada aplikasi. Batas ukuran skala marker atau brosur yaitu

diperkecil hingga 25 %. Batas jarak antara smartphone dengan marker yaitu rata-

rata 50 cm. Aplikasi DewataAR dibuat menggunakan teknologi Unity 3D, Vuforia

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

8

SDK, dan Autodesk 3D Maya (Waruwu, A. F., Agung Bayupati, I P. & Darma

Putra, I K. G. 2014).

Aplikasi Augmented Reality mengenai pendidikan dan pembelajaran

adalah Learning Number With The Thirsty Crow. Aplikasi tersebut merupakan

aplikasi yang interaktif untuk anak-anak dalam belajar berhitung. Marker buku

sebagai penunjang pembelajaran ditambah dengan perangkat smartphone yang

sudah dilengkapi aplikasi Learning Number With The Thirsty Crow untuk

membuat anak-anak lebih tertarik ketika belajar berhitung (Tomi & Rambli 2013).

Augmented Reality yang diterapkan pada penerjemah kata yaitu aplikasi

based word translator merupakan salah satu aplikasi pendidikan dan

pembelajaran. Aplikasi ini menerjemahkan teks dengan bantuan kamera

smartphone untuk mengenali teks kemudian diterjemahkan. Augmented Reality

based word translator ini merupakan aplikasi yang menyenangkan dalam

menerjemahkan sekaligus pembelajaran bahasa yang lebih interaktif. Aplikasi

based word translator menggunakan automatic text detection yaitu OCR. Optical

Character Recogniton (OCR) merupakan teknologi untuk mengkonversi secara

elektronik tulisan yang di foto oleh kamera sebelum diterjemahkan oleh aplikasi

(Khan et al. 2014).

Aplikasi pengembangan Augmented Reality story book Jayaprana dan

Layonsari merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan sisi positif dari

teknologi untuk melestarikan kebudayaan Bali. Aplikasi ini mengangkat cerita

rakyat Jayaprana dan Layonsari yang dikemas dengan teknologi Augmented

Reality dengan menggunakan buku sebagai marker. Marker pada buku cerita

berjenis Quick Response Code (QRC) di setiap halaman buku. Tambahan animasi

3 dimensi pada aplikasi membuat buku cerita Jayaprana dan Layonsari yang berisi

gambar 2 dimensi pada buku dibuat menarik untuk dibaca. Aplikasi Augmented

Reality story book Jayaprana dan Layonsari dibuat dengan teknologi Unity,

Vuforia Qualcomm Augmented Reality, dan Blender 2.69. Pengembangan

aplikasi ini menggunakan proses SDLC (System Development Life Cycle) dengan

Model Waterfall. Model yang bersifat sistematis tersebut untuk membangun

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

9

aplikasi memiliki tahapan yaitu analisis, desain, implementasi, testing, operation

dan maintenance (Putra Yasa, G.A., et al. 2014).

Aplikasi-aplikasi pembelajaran, pendidikan serta pengenalan budaya

menjadi inspirasi dibuatnya aplikasi media pembelajaran Gerak Dasar Tari Bali.

Aplikasi media pembelajaran Gerak Dasar Tari Bali merupakan pengembangan

aplikasi menggunakan teknologi Augmented Reality dengan marker berupa

gambar-gambar gerakan dasar Tari Bali yang digabungkan menjadi sebuah buku.

Ide dan konsep aplikasi ini mengenai pembelajaran yang menarik dan interatif

serta sebagai pengenalan Gerak Dasar Tari Bali. Aplikasi menggunakan kamera

smartphone untuk membaca marker gambar pada buku dan menghasilkan

Augmented Reality 3 dimensi dan audio yang dapat dilihat pada layar smartphone

tepat di atas marker gambar gerak tari.

2.2 Augmented Reality

Augmented Reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda

maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata. Tampilan

tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara real time.

Tiga dimensi biasa disingkat 3D atau disebut ruang dari benda yang memiliki

panjang, lebar, dan tinggi (Oliver 2005). Pengertian lain, Augmented Reality (AR)

adalah teknologi yang memungkinkan interaktif tiga dimensi citra virtual untuk

dilakukan overlay pada dunia nyata (Leila 2011).

Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan Augmented Reality sebagai

penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara

interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antar benda dalam tiga

dimensi di dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya

dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas

dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu (Andriyadi 2011).

Pengertian Augmented Reality lainnya yaitu, AR didefinisikan sebagai perluasan

lapisan informasi pada suatu objek dengan bantuan teknologi komputer pada

lingkungan nyata (Glockner et al. 2014).

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

10

Tujuan dari Augmented Reality adalah untuk meningkatkan persepsi

tentang lingkungan dengan menggabungkan penginderaan, komputasi dan

teknologi display. Augmented Reality memiliki karateristik menggabungkan dunia

nyata dengan dunia virtual, interaktif secara real time dan terdaftar di 3D.

Interaktif secara real time yaitu sistem Augmented Reality harus dijalankan pada

frame interaktif sehingga dapat menempatkan informasi secara real time dan

memungkinkan terjadi interaksi (Olwal 2009).

Ada 3 hardware yang diperlukan teknologi Augmented Reality. Pertama

adalah sebuah kamera untuk mengambil gambar lingkungan nyata. Kedua adalah

display untuk menunjukan hasil akhir. Ketiga adalah perangkat yang menyediakan

daya komputasi (Domhan 2010).

2.3 Marker

Proses pembuatan aplikasi AR diperlukan sebuah marker sebagai

penanda. Marker ini digunakan sebagai tempat Augmented Reality muncul.

Sebuah marker yang baik adalah marker yang bisa dideteksi dan diidentifikasi

dengan jelas oleh perangkat AR.

Marker diperlukan untuk membantu perangkat Augmented Reality

mendeteksi suatu obyek. Eksplorasi lingkungan melalui layar akan

menggambarkan lingkungan nyata dan objek dari kamera bersama dengan

informasi yang dimunculkan. Sistem perlu menentukan lokasi dan orientasi

kamera lewat kaliberasi kamera, kemudian mampu memunculkan benda-benda

atau informasi-informasi virtual tepat ditempat yang benar (Siltanen 2012).

2.4 Animasi 3D

Menurut Aditya (2009, 14) animasi 3D adalah animasi yang berwujud

3 dimensi. Wujud animasi 3D tidak dapat di sentuh dan di rasakan fisiknya, tetapi

wujud 3D terdapat di layar kaca 2D (media layar TV, bioskop, komputer,

proyektor, dan media sejenisnya). Perbedaan animasi 2D yaitu hanya memiliki

dimensi panjang (X) dan lebar (Y), sedangkan animasi 3D memiliki kedua

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

11

dimensi tersebut dan juga memiliki dimensi kedalaman (Z). Animasi 2D bersifat

datar (flat), sedangkan animasi 3D memiliki volume.

Animasi 3D merupakan animasi yang dapat dilihat dari berbagai sudut

pandang (point of view). Tahapan pembuatan animasi 3D secara keseluruhan

dikerjakan dengan media komputer, mulai dari tahap modeling, texturing, lighting

hingga rendering.

Keunggulan dari animasi 3D yaitu visualisasi objek tampak lebih

nyata dan mendekati bentuk asli dari objek yang divisualisasikan. Keunggulan

lain dari animasi 3D adalah kemampuan untuk membuat dan mewujudkan

visualisasi adegan yang sulit, yang tidak mungkin atau bahkan adegan yang

tampak mustahil (Aditya 2009).

2.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara pengumpulan data untuk

membantu dan mendukung suatu penelitian dalam mencapai tujuan penelitian

yang diinginkan. Berikut merupakan metode-metode pengumpulan data:

1. Metode Wawancara

Metode wawancara/interview merupakan suatu cara pengumpulan data

melalui proses tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik serta

berlandaskan kepada tujuan penelitian (Marzuki 2000, h. 22).

2. Metode Kepustakaan

Metode ini meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan, dan

analisis dokumen-dokumen yang memuat data dan informasi yang berkaitan

dengan masalah penelitian (Sevilla et al. 1993, h. 37).

2.6 Tari

Tari merupakan gerakan tubuh yang menyesuaikan dengan irama musik

dan dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk suatu keperluan seperti

keperluan upacara, pentas kesenian, pembukaan acara formal atau non formal,

hiburan dan lain-lain. Musik tari sebagai pengiring dari suatu tarian memperkuat

maksud tari yang ingin disampaikan. Tari dan musik diselaraskan untuk

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

12

memperoleh seni tari yang indah. Tari memiliki beberapa arti menurut para ahli.

Pengertian tari menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Menurut B.P.H. Soeryodiningrat, tari adalah gerak dari seluruh anggota

badan yang selaras dan sesuai dengan musik (gamelan) pengiring tari

diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari.

2. Soedarsono mengungkapkan bahwa tari merupakan ekspresi jiwa

manusia yang diungkapkan dengan gerakan ritmis yang indah.

3. Menurut S. Humardhani mengungkapkan bahwa tari adalah ungkapan

bentuk-bentuk gerak yang ekspresif dengan indah dan ritmis.

4. Kamaladevi Chattopadhaya mengungkapkan bahwa tari adalah gerakan-

gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan mengarah kepada bentuk-

bentuk tertentu.

5. Menurut Hawkins, tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah

oleh imajinasi manusia dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga

menjadi bentuk yang simbolisasinya sebagai ungkapan si pencipta.

Dapat disimpulkan bahwa tari merupakan gerak yang terangkai menjadi

satu kesatuan yang indah dengan diiringi musik tari sehingga menghasilkan seni

yang berirama dan dapat mengungkapkan makna dari ekspresi penari,

penghayatan dan wujud yang diinginkan oleh pencipta (Yulianti 2009, h. 1-3).

2.7 Tari Bali

Tari Bali merupakan salah satu kebudayaan Bali yang sudah diwariskan

sejak ratusan tahun yang lampau. Tari Bali tidak selalu bergantung pada alur

cerita. Tujuan utama penari Bali adalah untuk menarikan setiap tahap gerakan dan

rangkaian dengan ekspresi penuh perasaan. Kecantikan tari Bali terlihat pada

gerakan-gerakan abstrak dan indah yang sesuai dengan ritme dan tempo musik

tari (Pendokumentasian Gerak-gerak Tari Bali 2000, h 1-6).

2.7.1 Sejarah Tari Bali

Seni tari pada jaman dulu ditarikan untuk maksud-maksud tertentu. Tari

dapat berfungsi untuk mendatangkan hujan, menyucikan desa, mengeluarkan

penyakit, mengalahkan musuh, berburu binatang, kelahiran, kematian, perkawinan

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

13

dan sebagainya. Tari-tarian tradisional juga sering mengandung arti atau cerita.

Tarian yang mengandung cerita sangat popular dan masih sering dilakukan dalam

pertunjukan seperti cerita Ramayana.

Tarian tradisional di Bali mempunyai peranan yang sangat penting dalam

agama, yaitu agama Hindu-Bali. Setiap kali ada perayaan atau upacara, tarian

tradisional selalu ditampilkan. Tarian merupakan bagian dari upacara itu sendiri

atau juga menjadi hiburan atau pertunjukan pada suatu acara (Pendokumentasian

Gerak-gerak Tari Bali 2000, h 1-6).

2.7.2 Jenis-jenis Tari Bali

Tari menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu

sebagai berikut (S Yasa, komunikasi personal, 22 September 2015).

1. Tari Tradisional

Tari tradisional adalah tari yang penampilan tarian berdasarkan materi

adat atau warisan dari nenek moyang secara turun temurun. Tari lahir di

berbagai daerah dengan versi yang berbeda-beda sesuai dengan

kebutuhan dan kegunaan tari. Contoh tari tradisional: Tari Tani, Tari

Nelayan, Tari Tenun dan lain-lain.

2. Tari Klasik

Tari klasik adalah tarian yang mempunyai nilai artistik tinggi serta

dijadikan tolak ukur yang bernilai kekal dan bersifat sederhana, serasi

serta tidak berlebihan. Tari klasik mempunyai ketentuan yang cukup kuat

mulai dari gerakan sampai kepada aturan dan ukuran gerakan tarian.

Contoh tari klasik: Tari Baris, Tari Topeng, Tari Legong Kraton, Tari

Jauk, Tari Gambyong dan lain-lain.

3. Tari Rakyat

Tari rakyat adalah tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat.

Tari ini tidak terikat secara ketat oleh peraturan atau pola tertentu baik

dalam bentuk komposisi atau penataan tarian. Contoh tari rakyat: Tari

Gotong Royong, Tari Janger, Tari Joged Bumbung dan lain-lainnya.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

14

4. Tari Kreasi

Tari kreasi adalah jenis tari yang dalam penampilan tarian sudah

mengarah kepada bentuk atau pola yang baru namun tetap berpedoman

pada tari yang sudah ada seperti tari tradisional maupun tari klasik. Tari

di Indonesia yang bersifat baru sering dikategorikan dalam istilah tari

kreasi baru, tari modern dan tari kontemporer. Contoh tari kreasi: Tari

Kidang Kencana, Tari Puspawresti, Tari Wirayuda, Tari Blibis, Tari

Manukrawa dan lain-lain.

Jenis-jenis tari menurut bentuk-bentuk penyajian atau koreografi dapat

dibedakan menjadi:

1. Tari Tunggal (Solo)

Tari tunggal yaitu suatu tarian yang ditarikan oleh satu orang penari dan

tidak ada kaitannya dengan tarian sebelumnya serta tarian sesudahnya.

Tarian tunggal berfungsi sebagai pemeran. Contoh tari tunggal adalah

Tari Baris Tunggal, Tari Jauk, Tari Wiranata, Tari Panji Semirang, Tari

Teruna Jaya, Tari Kebyar Duduk dan lain-lain.

2. Tari Berpasangan (Duet)

Tari berpasangan yaitu tarian yang dibawakan oleh sepasang penari laki-

laki dan perempuan atau perempuan dan perempuan, dimana salah satu

berperan sebagai wanita dan satunya lagi berperan sebagai laki-laki.

Tema tari bermacam-bermacam dengan komposisi gerak yang indah

serta penari harus menyesuaikan tanggung jawab penari sesuai perannya

masing-masing. Contoh tari berpasangan adalah Tari Oleg Tamulilingan,

Tari Legong Kraton, Tari Cendrawasih, Tari Sekar Ibing, dan lain-lain.

3. Tari Kelompok (Massal)

Tari kelompok merupakan tari yang dibawakan oleh tiga orang atau lebih

(banyak penari) dan materi tari dibebankan untuk semua penari serta

tanggung jawab penari dilakukan bersama. Contoh tari massal adalah

Tari Pendet, Tari Rejang, Tari Puspawresti, Tari Baris Massal, Tari

Panyembrahma, Tari Sekar Jagat, Tari Tenun, Tari Tani, Tari Wirayuda,

Tari Cilinaya dan lain-lain.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

15

2.7.3 Dasar Tari Bali

Dasar-dasar Tari Bali garis besarnya terdiri dari empat bagian utama

yaitu agem, tandang, tangkis, tangkep. Penjelasan dasar Tari Bali masing-masing

sebagai berikut.

1. Agem adalah sikap pokok yang mengandung maksud tertentu yaitu suatu

gerak pokok yang tidak berubah-ubah dari suatu sikap pokok ke sikap

pokok yang lain. Agem terdiri dari:

a. Agem Kanan

Agem kanan merupakan gerakan dasar dengan posisi badan condong

ke kanan dan lutut ditekuk sehingga berat badan ada pada kaki

kanan, jari-jari kaki kiri menghadap ke pojok dan posisi kaki kiri di

depan kaki kanan dengan jarak satu genggam tangan, posisi tangan

kanan sejajar mata dan tangan kiri sejajar susu.

b. Agem Kiri

Agem kiri merupakan gerakan dasar dengan posisi badan condong ke

kiri dan lutut ditekuk sehingga berat badan ada pada kaki kiri, jari-

jari kaki kanan menghadap ke pojok dan posisi kaki kanan di depan

kaki kiri dengan jarak satu genggam tangan, posisi tangan kiri sejajar

mata dan tangan kanan sejajar susu.

c. Tapak Sirang Pada

Tapak sirang pada merupakan posisi kaki penari sama serong.

d. Nuding

Nuding merupakan posisi salah satu tangan menunjuk dengan dua

jari yaitu telunjuk dan jari tengah.

e. Nabdab Gelung

Nabdab gelung merupakan gerakan salah satu tangan meraba

gelungan (hiasan kepala) dan tangan lain ditekuk menyiku, siku

sejajar pundak dengan jari tangan berdiri tegak serta telapak tangan

menghadap ke depan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

16

f. Nabdab Gelang Kana

Nabdab gelang kana merupakan gerakan salah satu tangan meraba

gelang dengan posisi kedua tangan ditekuk ke depan dan menyiku.

2. Tandang adalah cara memindahkan gerakan kaki dari suatu gerakan

pokok ke gerakan pokok lain sehingga menjadi suatu rangkaian gerak

yang saling berhubungan. Tandang terdiri dari:

a. Miles

Miles merupakan gerakan memutar salah satu tumit kaki ke dalam.

b. Tanjek

Tanjek merupakan posisi salah satu kaki menginjakkan ujung kaki.

c. Gandang Arep

Gandang arep merupakan gerakan berjalan pelan ke depan.

d. Gandang Uri

Gandang uri merupakan gerakan berjalan pelan ke belakang.

3. Tangkis adalah perkembangan gerakan tangan penari sehingga menjadi

rangkaian yang selaras dalam suatu tarian. Tangkis terdiri dari:

a. Mungkah Lawang

Mungkah Lawang merupakan gerakan membuka kedua tangan

secara perlahan yang diletakan berdekatan di depan muka dengan

telapak tangan menghadap ke depan.

b. Luk Nerudut

Luk nerudut merupakan gerakan haluan tangan seiring bersamaan

dengan gerakan badan turun naik secara perlahan dengan mata

memandang jari-jari tangan.

c. Luk Naga Satru

Luk naga satru merupakan gerakan kedua tangan berputar ke arah

dalam dan kembali ke posisi tangan berdiri tegak dengan telapak

tangan menghadap ke depan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - sinta.unud.ac.id 2.pdf · TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai pustaka-pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan aplikasi media pembelajaran

17

d. Luk Ngelimut

Luk ngelimut merupakan gerakan tangan yang berlawanan arah,

salah satu telapak tangan menghadap ke atas dan telapak tangan lain

menghadap ke bawah yang bergerak bergantian.

e. Ulap-ulap

Ulap-ulap merupakan gerakan melambaikan tangan di depan muka

dengan posisi lengan agak menyiku.

f. Ngegol

Ngegol merupakan gerakan pinggul yang digoyangkan ke kanan dan

ke kiri secara berulang-ulang.

g. Nyalud

Nyalud merupakan gerakan tangan berlipat-lipat.

4. Tangkep adalah mimik yang memancarkan penjiwaan tari yaitu suatu

ekspresi yang timbul melalui cahaya muka. Tangkep terdiri dari:

a. Dedeling

Dedeling merupakan mimik marah dengan gerak mata yang

membesar dan tertuju ke satu arah.

b. Tetangisan

Tetangisan merupakan mimik kesedihan disertai gerakan

membungkukkan badan dan kepala.

c. Seledet

Seledet merupakan gerakan mata ke arah samping atau melirik jari-

jari tangan kemudian mata melihat ke depan.

d. Kenyung Manis

Kenyung manis merupakan mimik tersenyum (Pendokumentasian

Gerak-gerak Tari Bali 2000).