30
12 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 Defenisi Lansia Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yang merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh keseluruhan, salah satu perubahan fisiologis yaitu kebutuhan tidur. Orang lanjut usiaadalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia Bab I Pasal I, yang dimaksud dengan Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Kemudian dijelaskan lebih lanjut oleh World Health Organization (WHO), lansia dibagi menjadi empat kriteria berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45 59 tahun, lanjut usia (elderly)

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

12

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Ruang Lingkup Lansia

2. 1. 1 Defenisi Lansia

Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

merupakan tahap akhir perkembangan pada daur

kehidupan manusia yang merupakan suatu proses alami

yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus

menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya akan

menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, dan

biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi

fungsi dan kemampuan tubuh keseluruhan, salah satu

perubahan fisiologis yaitu kebutuhan tidur. Orang lanjut

usiaadalah sebutan bagi mereka yang telah memasuki

usia 60 tahun ke atas. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan

Lanjut Usia Bab I Pasal I, yang dimaksud dengan Lanjut

Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60

(enam puluh) tahun ke atas. Kemudian dijelaskan lebih

lanjut oleh World Health Organization (WHO), lansia

dibagi menjadi empat kriteria berikut : usia pertengahan

(middle age) ialah 45 – 59 tahun, lanjut usia (elderly)

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

13

ialah 60 – 74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75 – 90

tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90 tahun

(Maryam dkk, 2008)

Efendi (2009), menjelaskan bahwa lansia bukan

suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari

suatu proses kehidupan yang ditandai dengan

penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan

stress lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai

oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan

keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologi.Kegagalan

ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk

hidup serta peningkatan kepekaan secara individual.

Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses

sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu

tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan hidup. Menjadi

tua merupakan suatu proses alamiah, yang berarti

seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu

anak, dewasa, dan tua. Memasuki usia tua berarti

mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik

yang ditandai dengan kulit yang mngendur, rambut

memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

14

penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan

figure tubuh yang tidak proporsional (Nugroho, 2008)

Dari berbagai defenisi diatas, usia lanjut dapat kita

artikan sebagai seseorang yang berusia 60 tahun ke

atas dimana proses menghilangnya secara perlahan-

lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya.

2. 1. 2 Karakteristik Lansia

Beberapa karakteristik lansia yang perlu dipahami

untuk mengetahui keberadaan masalah kesehatan

lansia menurut Maryam, dkk (2008), sebagai berikut :

1. Jenis kelamin

Jumlah lansia lebih didominasi oleh kaum

perempuan.Selain itu, terdapat perbedaan kebutuhan

dan masalah kesehatan yang dihadapi antara lansia laki-

laki dan lansia perempuan.Misalnya, lansia laki-laki

banyak menderita hipertropi prostat, sementara lansia

wanita banyak menderita osteoporosis.

2. Status perkawinan

Status perkawinan berpasangan lengkap atau sudah

hidup sendiri (duda/janda) sangat mempengaruhi kondisi

kesehatan fisik maupun psikologis lansia.

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

15

3. Living arrangement

Living arrangement merupakan kondisi tanggungan

keluarga.Misalnya lansia masih harus menanggung anak

atau keluarga, tempat tinggal bersama anak, atau tinggal

sendiri.Saat ini kebanyakan lansia masih hidup sebagai

bagian keluarganya, baik lansia sebagai kepala keluarga

atau bagian dari keluarga anaknya. Namun, ada

kecenderungan bahwa lansia akan ditinggalkan oleh

keturunannya dalam rumah yang berbeda.

4. Kondisi kesehatan

Kondisi umum yaitu kemampuan

untuk tidak tergantung kepada orang lain dalam

kegiatan sehari-hari seperti mandi, buang air kecil,

dan buang air besar.

Frekuensi sakit yaitu frekuensi yang

tinggi terhadap kondisi sakit dan menyebabkan

mereka tidak lagi produktif bahkan mulai

tergantung kepada orang lain. Beberapa diantara

lansia ada juga yang memerlukan perawatan

khusus dikarenakan penyakit kronis yang diderita.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

16

5. Keadaan ekonomi

Sumber pendapatan resmi

Sumber pendapatan lansia biasanya berasal dari

pensiun dan ditambah sumber pendapatan lain

jikalau masih bisa aktif

Sumber pendapatan keluarga

Para lansia biasanya mendapat bantuan

keuangan dari anak atau keluarga lainnya, tetapi

ada juga yang dalam kondisi dimana masih

adanya anggota keluarga yang tergantung

padanya

Kemampuan pendapatan

Lansia memerlukan biaya yang lebih tinggi,

sementara pendapatan semakin menurun.

2. 1. 3 Masalah Pada Lansia

Masalah yang dapat dialami oleh lansia antara lain

tubuh mudah jatuh, lelah, nyeri dada, sesak nafas pada

waktu melakukan kerja fisik, nyeri pinggang, nyeri pada

sendi pinggul, berat badan menurun, mengompol,

gangguan penglihatan, gangguan pendengaran,

gangguan tidur dan keluhan pusing (Bandiyah, 2009).

Selain itu, menurut Maryam (2008) seseorang yang

berada pada tahap lansia akan mengalami penurunan

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

17

berbagai organ atau sistem tubuh, baik dari segi anatomi

maupun fungsional. Beberapa penurunan yang terjadi

pada lansia adalah sebagai berikut :

1. Penurunan kondisi fisik

Perubahan kondisi fisik pada lansia meliputi

perubahan dari daya ingat sel sampai ke semua

sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernapasan,

pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem

pengaturan tubuh, musculoskeletal, gastrointestinal,

urogenital, endokrin, dan integument (Mubarak dkk,

2011).

2. Penurunan kondisi mental

Pada umumya lansia mengalami penurunan fungsi

kognitif dan psikomotor.Perubahan-perubahan

mental ini erat sekali hubungannya dengan

perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat

pendidikan atau pengetahuan, dan situasi

lingkungan.(Mubarak dkk, 2011).

3. Penurunan Psikososial

Masalah perubahan psikososial serta reaksi individu

terhadap perubahan ini sangat beragam, bergantung

pada kepribadian individu yang bersangkutan.Orang

yang telah menjalani kehidupan dengan bekerja,

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

18

mendadak dihadapkan untuk menyesuaikan diri

dengan pensiun. Bila lansia cukup beruntung dan

bijaksana, maka lansiaakan mempersiapkan diri

dengan menciptakanberbagaibidang minat untuk

memanfaatkan waktunya, masa pensiunnya akan

memberikan kesempatan untuk menikmati sisa

hidupnya. Namun, bagi banyak pekerja, pensiun

berarti terputus dengan lingkungan, teman-teman

yang akrab, dan disingkirkan untuk duduk-duduk di

rumah atau bermain domino di klub pria lanjut

usia(Mubarak dkk, 2011).

2. 2.Gangguan Tidur Pada Lansia

2. 2. 1 Defenisi Tidur

Tidur merupakan suatu keadaan relatif tanpa

sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan

yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang

dan masing-masing menyatakan fase kegiatan

otak dan yang dapat dibangunkan kembali dengan

rangsangan (Widuri, 2010).Tidur merupakan

aktivitas rutin yang dilakukan oleh manusia untuk

mengistirahatkan tubuh dan pikirannya (Abednego,

2014).

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

19

Menurut Catrett & Jane (2009) tidur adalah

suatu kebutuhan dasar manusia untuk kesehatan

seperti penambahan energi, penampilan dan

kesejahteraan fisik. Selain itu tidur juga berfungsi

sebagai perbaikan dan peningkatan memori pada

seseorang, mengurangi stress, dan kecemasan.

Tetapi bagi sebagian orang sulit tidur terjadi karena

mereka dalam keadaan gelisah dan merasa belum

puas tidur atau terbangun pada dini hari.

Istirahat dan tidur merupakan salah satu

kebutuhan dasar manusia yang penting dan harus

terpenuhi.Tidur yang normal melibatkan 2 fase

yaitu gerakan bola mata cepat atau rapid eye

movement (REM) dan gerakan bola mata lambat

atau non-rapid eye movement (NREM).Selama

tahap NREM seseorang mengalamai 4 tahapan

siklus tidur.Tahap 1 dan 2 merupakan karakteristik

tidur dangkal dan seseorang lebih mudah

terbangun.Tahap 3 dan 4 merupakan tidur dalam

(Potter dan Perry, 2006).

2. 2. 2 Fisiologi Tidur

Tidur merupakan proses fisiologis yang

berulang dalam periode tertentu. Pengaturan siklus

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

20

tidur merupakan suatu proses yang bertujuan

untuk mempertahankan keseimbangan fisiologis

tubuh. Mekanisme homeostasis dalam siklus tidur

berhubungan dengan aktivitas sel-sel neuron

dalam batang otak serta peran dari

neurotransmitter yang di produksi hipotalamus.

Waktu tidur dikontrol oleh Suprachiasmatic

Nucleus (SCN) yang menyebabkan timbulnya rasa

mengantuk ketika malam hari.Pengaturan siklus

tidur dan bangun sangat mempengaruhi fungsi

tubuh dan respon tingkah laku (Rafknowledge,

2004).

Dijelaskan lebih lanjut oleh Rafknowledge

(2004), siklus tidur terdiri dari Non Rapid Eye

Movements (NREM) dan tidur Rapid Eye

Movement (REM). Tidur NREM merupakan 75-

80% dari waktu tidur secara keseluruhan,

sedangkan tidur REM sekitar 20-25% total waktu

tidur.Rentang waktu dari siklus tidur mulai NRM

sampai dengan REM memerlukan waktu kurang

lebih 90-100 menit.

Selama periode tidur NREM terjadi beberapa

perubahan fisiologis.Perubahan fisiologis yang

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

21

terjadi selama periode tidur NREM di antaranya

penurunan suhu tubuh, sekresi urin, denyut

jantung berkurang, dan frekuensi pernafasan

menjadi lebih pelan dan teratur.Pada periode tidur

REM terdapat aliran darah ke otak yang

meningkat, frekuensi pernafasan dan denyut

jantung lebih cepat dan tidak teratur, namun hal

tersebut sangat bervariasi pada setiap individu.

Terjadi peningkatan sekresi hormone pertumbuhan

(GH) dan hormon adrenokortikotropin (ACTH)

selama dua jam pertama periode tidur, sedangkan

hormon kortisol diekskresi selama pertengahan

waktu tidur (Rafknowledge,2004).

2. 2. 3 Fungsi Tidur

Periode tidur merupakan bagian dari proses

mempertahankan fungsi fisiologis normal. Tidur juga

merupakan waktu yang diperlukan untuk

memperbaiki dan menyiapkan energi yang akan

digunakan setelah periode istirahat. Penggunaan

energi selama sehari perlu diganti dengan periode

istirahat pada waktu malam hari yang bertujuan

untuk mengurangi penggunaan energi (Perry &

Potter, 2006).

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

22

Tidur REM sangat penting dalam memelihara

fungsi kognitif.Tidur REM menyebabkan perubahan

aliran darah ke otak, peningkatan aktivitas kortek,

peningkatan konsumsi oksigen, dan pengeluaran

epinefrin. Tidur juga berfungsi untuk

mempertahankan fungsi fisiologis, mental, memori,

rugulasi hormon, dan mengaktivasi sistem imun

(Lumbantobing, 2004).

2. 2. 4 Pola dan Kebutuhan Tidur Lansia

Jumlah tidur total tidak berubah sesuai

pertambahan usia, akan tetapi kualitas tidur

menjadi berubah pada kebanyakan lanjut usia.

Episode tidur REM cenderung memendek.

Terdapat penurunan yang progresif pada tahap

tidur NREM 3 dan 4, beberapa lansia hampir tidak

memiliki tahap 4 atau tidur yang dalam (Potter dan

Perry, 2006).

Rafknowledge (2004) menegaskan bahwa

Kebutuhan waktu tidur pada setiap orang adalah

berbeda-beda. Kebutuhan tersebut tergantung

pada kebiasaan yang dibawa selama

perkembangannya menjelang dewasa, aktivitas

pekerjaan, usia, kondisi kesehatan, dan

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

23

sebagainya. Kebutuhan tidur pada dewasa 6-9 jam

untuk menjaga kesehatan. Berbeda halnya pada

lanjut usia, mereka membutuhkan 5-8 jam waktu

tidur untuk menjaga kondisi fisik. Perbedaan ini

dikarenakan lansia mengalami adaptasi fisiologi

pada proses penuaan yang berakibat pada

perubahan pola tidur mereka. Usia yang semakin

tua mengakibatkan sebagian anggota tubuh tidak

dapt berfungsi optimal, maka untuk mencega

adanya penurunan kesehatan dibutuhkan energi

yang cukup dengan pola tidur yang sesuai.

2. 2. 5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur

Pemenuhan kebutuhan tidur setiap orang

berbeda-beda, terutamapada usia lanjut yang lebih

sering mengalami gangguan istirahat tidur. Menurut

Perry & Potter (2006) beberapa faktor yang

mempengaruhi istirahat tidur antara lain lingkungan,

respon terhadap penyakit, gaya hidup, dan depresi,

stress emosi, pengaruhmakanan dan obat-obatan.

1. Usia

Orang yang berbeda memiliki kebutuhan tidur yang

berbeda, tetapikebanyakan orang dewasa dari

segala usia membutuhkan sekitar delapan jam tidur

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

24

malam untuk merasa istirahat. Dan penuaan

menyebabkan perubahan yang dapat mempengaruhi

pola tidur. Padausia lanjut proporsi waktu yang

dihabiskan dalam tidur tahap 3 dantahap 4 menurun,

sementara yang dihabiskan di tidur ringan tahap

1meningkat dan tidur menjadi kurang efisien.

2. Jenis kelamin

Perbedaan gender juga merupakan faktor yang

mempengaruhi tidurusia lanjut. Dimana wanita lebih

sering terjadi gangguan tidur daripadalaki-laki.Hal ini

disebabkan karena wanita sering mengalami

depresidibanding laki-laki.Secara psikososial wanita

lebih banyak mengalamitekanan dari pada dengan

laki-laki.

3. Lingkungan

Lingkungan fisik yang tenang memungkinkan usia

lanjut untuk tidur lebih nyenyak. Ventilasi yang baik

adalah esensial untuk tidur yang tenang. Ukuran,

kekerasan, dan posisi tempat tidur juga dapat

mempengaruhi kualitas tidur pada usia lanjut.

Kebisingan dari staf ataupenduduk, peralatan seperti

peralatan memasak atau televisi juga dapat

mengakibatkan gangguan tidur pada usia lanjut

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

25

terutama penghunipanti jompo. Selain itu tingkat

cahaya pada ruangan memiliki efek pada pola tidur.

Cahaya yang terang muncul menjadi kuat membuat

sinkronisasi ritme srikandian dan langsung

mempengaruhi pola tidur khususnya pada usia

lanjut.

4. Gaya hidup

Gaya hidup yang membosankan membuat usia

lanjut cenderung lebih banyak tidur. Tetapi ada juga

yang tidak bisa tidur.Kelelahan dapat mempengaruhi

pola tidur. Semakin tinggi tingkat kelelahan maka

akan tidur semakin nyenyak yang menyebabkan

periode tidur REM lebih pendek. Gaya hidup usia

lanjut yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi

minuman yang mengandung kafein, alkohol, dan

penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan

masalah tidur. Beberapa jenis obat yang

mempengaruhi proses tidur adalah jenis golongan

obat diuretik yang menyebabkan seseorang

insomnia. Kafein dapat meningkatkan saraf simpatis

yang menyebabkan kesulitan untuk tidur, terutama

pada usia lanjut yang metabolisme atau penyerapan

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

26

obat lebih lambat dari pada pada dewasa muda

sehingga cenderung mengalami gangguan tidur.

5. Depresi

Depresi yang dapat diartikan sebagai gangguan alam

perasaandapat menyebabkan gangguan pada

frekuensi tidur pada usia lanjut. Para ahli

menunjukkan bahwa kombinasi dari dimensia dan

depresidapat menyebabkan gangguan tidur yang

lebih serius. Hal inidisebabkan oleh meningkatnya

norepinefrin darah melalui sistem sarafsimpatis

sehingga mengurangi tahap IV NREM dan REM.

Gejala depresi diantaranya hidup merasa bosan,

berkurangnya pada hobi, kurangnya semangat untuk

hidup, merasa susah tidur setiap hari dan murung.

Depresi dapat dibedakan dalam tingkatan ringan,

sedang dan berat. Depresi yang terjadi pada usia

lanjut mencakup bentuk depresiyang lebih ringan

yang tampak datang dan pergi tanpa presipitan

lingkungan yang jelas dan bentuk depresi yang berat

yang tampaknya resisten terhadap pengobatan.

6. Respon terhadap penyakit

Seiring berjalannya proses penuaan pada usia lanjut

maka respon terhadap penyakit mengalami

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

27

penurunan secara perlahan-lahan. Sesak napas

pada saat tidur, pusing, ada gerakan kaki secara

tidak sadar, ingin buang air kecil dan terutama

respon terhadap nyeri dan ketidaknyamanan yang

dapat mengakibatkan gangguan tidur pada usia

lanjut. Kurangnya penanganan nyeri dapat menjadi

masalah bagi usia lanjut karena prevalensi kondisi

penyakit yang sering menyerang usia lanjut. Penyakit

yang sering menyerang pada usia lanjut antara lain

penyakit jantung, stoke, diabetes mellitus, penyakit

paru, kanker, osteoporosis dan gangguan memori.

Rasa nyeri yang menyertai penyakit pada usia lanjut

dapat menyebabkan kurang tidur yang dapat

memperburuk kualitas tidur.

7. Stres emosi

Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi

dapat mengganggu tidur.Stres emosional membuat

seseorang menjadi tegang dan seringkali mengarah

frustasi apabila tidak tidur.Stres juga menyebabkan

seseorang mencoba terlalu keras untuk tidur, sering

terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak

tidur.Stres yang berlanjut dapat menyebabkan

kebiasaan tidur yang buruk. Seringkali usia lanjut

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

28

mengalami kehilangan yang mengarah pada stess

emosional. Pensiun, gangguan fisik, kematian orang

yang dicintai, dan kehilangan keamanan ekonomi

merupakan contoh situasi yang membuat usia lanjut

untuk cemas dan depresi. Usia lanjut juga seperti

individu lain yang mengalami masalah depresi,

sering mengalami perlambatan untuk jatuh tidur,

sering terjaga, munculnya tidur REM secara dini,

perasaan tidur yang kurang dan terbangun cepat.

8. Pengaruh makanan

Tidur dapat dipengaruhi oleh makanan dan

minuman. Minuman yang mengandung kafein (kopi,

teh dan minuman cola) membuat tidurlebih sulit

untuk orang dewasa khususnya usia lanjut. Efek

yang didapatantara lain kegelisahan, gugup,

insomnia, tremor, peningkatan denyutjantung dan

resistensi pembuluh darah perifer. Alternatif

minuman yangtidak akan mengganggu tidur seperti

jus buah, susu dan air putih. Selain kafein, alkohol

juga dapat menyebabkan berkurangnyajumlah tidur

baik tidur REM, tidur nyenyak dan dapat merusak

kualitastidur malam. Alkohol menyebabkan sekresi

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

29

hormon diuretik sehingga terbangun pada malam

hari untuk buang air kecil.

9. Obat-obatan

Obat yang dijual bebas maupun obat resep dapat

berkontribusi untuk tidur dan gangguan tidur. Obat

dapat menyebabkan gangguan tidur dengan tiga

cara yaitu niat untuk tidur, menimbulkan rasa kantuk,

dan menyebabkan gangguan insomnia. Pada lansia

seringkali menggunakan mediasi obat untuk

mengontrol dan mengatasi penyakit kroniknya, dan

efek kombinasi dari beberapa obat dapat

mengganggu tidur secara serius. Triptofan, suatu

protein alami ditemukan dalam makanan seperti

susu, keju, dan daging, dapat membantu tidur.

2. 2. 6. Kualitas Tidur

Kualitas tidur merupakan gambaran secara subjektif

yang menjelaskan tentang kemampuan untuk

mempertahankan waktu tidur secara subjektif.Kualitas

tidur dapat diukur dengan menggunakan kuesioner

standar dan pengukuran secara objektif dengan

berdasarkan observasi (King, 2008).

Kualitas tidur adalah suatu keadaan tidur yang

dijalani seorang individu untuk menghasilkan kesegaran

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

30

dan kebugaran ketika terbangun.Kualitas tidur mencakup

aspek kuantitatif seperti durasi tidur, latensi tidur, serta

aspek subjektif seperti tidur dalam dan istirahat.Kualitas

tidur dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa

faktor.Yakni faktor psikologis, fisiologis dan lingkungan

yang dapat mengubah kualitas dan kuantitas tidur.

Kualitas tidak bergantung pada kuantitasnya namun

dipengaruhi oleh faktor yang sama. Kualitas tersebut

dapat menunjukkan adanya kemampuan individu untuk

tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan

kebutuhannya (Siregar, 2011).

Kualitas tidur seseorang dikatakan baik apabila tidak

menunjukkan tanda-tanda kekurangan tidur dan tidak

mengalami masalah dalam tidurnya.Tanda-tanda

kekurangan tidur dapat dibedakan menjadi tanda fisik dan

tanda psikologis. Tanda-tanda fisik akibat kekurangan

tidur antara lain ekspresi wajah (area gelap disekitar

mata, bengkak dikelopak mata, konjungtiva kemerahan

dan mata terlihat cekung), kantuk yang berlebihan, tidak

mampu berkonsentrasi dan keletihan. Sedangkan tanda-

tanda psikologis antara lain menarik diri, apatis, merasa

tidak enak adan, malas, daya ingat menurun, bingung,

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

31

halusinasi, ilusi penglihatan dan kemampuan mengambil

keputusan menurun (Oktora, 2013).

Cara yang dapat digunakan untuk mengatasi

gangguan tidur antara lain terapi farmakologi dan terapi

nonfarmakologi. Terapi farmakologi dapat dilakukan

dengan pemberian obat tidur. Obat tidur dapat membantu

klien jika digunakan dengan benar. Tetapi penggunaan

jangka panjang dapat mengganggu tidur dan

menyebabkan masalah yang lebih serius. Salah satu

kelompok obat yang aman digunakan adalah

benzodiazepine karena obat ini tidak menimbulkan

depresi sistem saraf pusat seperti sedatif dan hipnotik.

Benzodiazepin menimbulkan efek relaksasi, antiansietas

dan hipnotik dengan memfasilitasi kerja neuron di sistem

saraf pusat yang menekan responsivitas terhadap

stimulus sehingga dapat mengurangi terjaga (Potter dan

Perry, 2006).

2. 3. Ruang Lingkup Terapi Yoga

2. 3. 1 Defenisi Terapi Yoga

Secara harafiah kata yoga berarti “bersatu atau

bergabung”. Dalam latihan yoga, kita menggabungkan

dan menyatukan pikiran dan tubuh kedalam satu

kesatuan yang saling melekat dan seimbang. Yoga

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

32

adalah salah satu sistem perawatan kesehatan yang

menyeluruh tertua yang pernah ada, yang berfokus pada

pikiran dan tubuh (Cynthia, 2007).

Menurut Setta (2012), yoga adalah sebuah gaya

hidup, suatu sistem pendidikan yang terpadu antara

tubuh, pikiran, dan jiwa. Yoga berasal dari kata yoga, dari

bahasa Sansekerta yang berarti kuk atau “penyatuan”.

Penyatuan dalam hal ini bisa berarti menyatukan tiga hal

yang penting dalam yoga, yaitu latihan fisik, pernapasan,

dan meditasi.Beberapa manfaat umum yang dapat

diperoleh jika melakukan yoga adalah meningkatkan

kekuatan, meningkatkan kelenturan, melatih

keseimbangan, mengurangi nyeri, melatih pernapasan,

melancarkan fungsi organ, ketenangan batin, mengurangi

depresi dan stress, menyiagakan tubuh, serta

meningkatkan konsentrasi dan kecerdasan (Ram, 2009).

Menurut Cahyono (2013), yoga merangsang

penurunan aktifitas saraf simaptis dan peningkatan

akitifitas saraf para simpatis yang berpengaruh pada

penurunan hormone adrenalin, norepinefrin dan

kotekolamin serta vasodilatasi pada pembuluh darah

yang mengakibatkan transpor oksigen ke seluruh tubuh

terutama ke otak menjadi lancar sehingga dapat

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

33

menurunkan tekanan darah dan nadi menjadi nomal.

Pada kondisi ini akan meningkatkan relaksasi lansia.

Selain itu sekresi melatonin yang optimal dan pengaruh

beta endhorpin dan membantu peningkatan pemenuhan

kebutuhan tidur lansia.

2. 3. 2 Aliran Yoga

Menurut Claire (2006), yoga mempunyai beberapa aliran,

yakni :

1. Yoga Bhakti (Pengabdian)

Yoga bhakti merupakan suatu aliran yang mengharuskan

seseorang secara utuh menyerahkan dirinya kepada

Tuhan yang mempunyai kekuatan lebih besar dari orang

tersebut.Pengabdian tersebut yang akan membuat

seseorang memasuki keagungan dari kesadaran diri.

2. Yoga Jnana

Dalam yoga jnana, aktivitas mental berpusat pada

konsentrasi.Sarana yang dipakai dalam yoga Jnana

adalah meditasi.

3. Yoga Karma

Yoga ini berorientasi pada pelayanan.Setiap orang yang

hidup berada dalam aliran ini. Karena apabila seseorang

sedang dalam melakukan karma yoga ketika melayani

orang lain dengan tidak memikirkan diri sendiri.

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

34

4. Yoga Raja

Latihan-latihan dalam yoga raja dijelaskan dalam salah

satu kitab paling awal tentang yoga yakni kitab

sutras.Kitab ini adalah buah karya dari patanjali.

5. Yoga Kundalini

Berasal dari kata kundala yang berarti bergelung, aliran

yoga kundalini mengibaratkan ular sebagai simbol

kekuatan.

6. Yoga Laya

Aliran yoga laya menggunakan latihan khusus seperti

pernapasan untuk mencapai kondisi maksimal.

7. Yoga Mantra

Yoga mantra memakai suara sebagai sarana untuk

menenangkan pikiran.

8. Yoga Tantra

Membangkitkan energi cakra sebagai sarana mencapai

penyatuan.

9. Yoga Hatha

Menggunakan penguasaan tubuh serta nafas sebagai

sarana penyatuan.Menurut Sindhu (2006), hatha

merupakan aliran yang banyak dipraktikkan saat

ini.Hatha yoga memfokuskan pada teknik asana,

pranayama, bandha, mudra serta relaksasi.

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

35

2. 3. 3 Manfaat Yoga

Menurut Hicks (2013), manfaat yoga adalah sebagai

berikut :

1. Fleksibilitas

Asana, merupakan salah satu bagian dari yoga yang

mempunyai peran untuk melepaskan asam laktat. Proses

ini akan menghilangkan kekakuan dan ketegangan yang

memang ditimbulkan oleh asam laktat. Selain itu, yoga

juga meningkatkan lubrikasi sendi.

2. Kekuatan

Berbagai gaya ada di dalam latihan yoga berfungsi

sebagai latihan kekuatan. Sebagai contoh, plank

merupakan salah satu gaya di dalam yoga yang berfungsi

untuk membangun kekuatan tubuh bagian atas.

Beberapa gaya yang lain, jika dilakukan secara benar

akan menguatkan otot-otot hamstring dan abdominal.

3. Postur

Seseorang yang melakukan yoga secara teratur akan

memiliki postur tubuh yang lebih baik, akibat dari adanya

peningkatan fleksibilitas dan kekuatan.

4. Perbaikan Sirkulasi

Posisi-posisi yoga yang akan membawa perbaikan

sirkulasi darah dan kelenjar getahbening diseluruh tubuh.

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

36

Tekanan dari ruang abdomen terdapat diafragma yang

dapat melatih otot-otot diafragma dan jantung. Selain itu

dapat meningkatkan kualitas tidur Karena terjadi proses

relaksasi sistem saraf simpatik, memampukan respon

relaksasi untuk masuk.

5. Mengurangi Stres

Selain karena efek relaksasi yang ditimbulkan dari gaya

pernafasan, orang yang melakukan yoga akan

mengalami penurunan kadar katekolamin. Katekolamin

meruapakan hormon yang dihasilkan saat seseorang

mengalami stress.

6. Menyehatkan Jantung

Efek yoga terhadap jantung adalah adalah berupa

penurunan tekanan darah memperlambat denyut jantung.

Hal ini tentu akan sangat bermanfaat pada penderita

hipertensi dan stroke.

2. 3. 4 Gerakan Yoga Bagi Lansia

Menurut Pangkalan (2008), Yoga untuk insomnia di

atur menjadi 3 bagian. Ini di desain untuk membantu

melepaskan beban mental dan fisik serta mempersiapkan

untuk tidur :

Page 26: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

37

1. Gunakan teknik pernapasan (pranayama) untuk

relaksasi selama 5 menit untuk melepaskan beban dari

aktivitas.

2. Lakukan peregangan ringan selama 10 menit. Ketika

melakukan latihan, dengarkan tubuh untuk mengarahkan.

Regangkan tubuh dan lakukan asana atau pose hanya

sebatas kemampuan (nyaman dilakukan)

3. Terakhir, gunakan relaksasi pernapasan selama 5-10

menit.

Latihan yang dilakukan teratur setiap hari atau minimal 3

kali dalam seminggu selama kurang lebih 30 menit,

melakukan peregangan yoga sangat bermanfaat bagi

tubuh, pikiran dan jiwa selain itu latihan ini akan

memberikan kedamaian pikiran, memperbaiki tubuh, dan

membantu mendekatkan diri secara spiritual.

2. 3. 5 Pengaruh Yoga pada Gangguan Tidur

Yoga dapat memperkuat sistem saraf serta

meringankan stress.Yoga memiliki efek yang menyebar

ke fungsi fisik dan mental tubuh, fisik melalui relaksasi

otot, penguatan, pencernaan, sistem kardiovaskuler,

sistem kelenjar dan saraf.Peran latihan yoga dalam

mengobati gangguan tidur adalah menenangkan sistem

saraf simpatik seseorang.Di saat yang bersamaan, yoga

Page 27: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

38

juga merangsang saraf parasimpatis yang memudahkan

seseorang untuk tidur (Pangkalan, 2008). Manfaat lain

yang dihasilkan dengan dilakukannya latihan yoga secara

teratur adalah penurunan kadar katekolamin, yakni suatu

hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin sebagai

respon terhadap kejadian stress. Di samping itu, yoga

juga meningkatkan pelepasan hormon oksitosin.Sebuah

hormon yang dikaitkan dengan perasaan santai. Dua hal

ini praktis akan membuat seseorang keluar dari keadaan

stress dan menjadi lebih tenang (Ulfah, 2009).

Menurut Pangkalan (2008), yoga akan menurunkan

aktivitas tubuh serta pikiran seseorang, sehingga

memberikan ketenangan dan mengatasi stress yang

merupakan penyebab utama gangguan tidur. Dalam

senam yoga, latihan kelenturan akan sangat mengurangi

ketegangan otot seseorang. Selain itu, latihan pernafasan

dalam yoga juga akan mengatasi gangguan pernapasan

yang tidak teratur akibat dari stress. Hal ini akan

memberikan ketenangan dalam hal emosi pada orang

yang melakukan yoga.

Menurut Lestari & Muchlisin (2011), perasaan tenang

dapat memunculkan rasa kantuk, sehingga seseorang

dapat dengan mudah mengawai tidurnya. Hal ini akan

Page 28: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

39

memberikan dampak pada lama tidur, karena dengan

tidur lebih awal dari biasanya seseorang akan

mempunyai jam tidur yang lebih lama dari biasanya. Bagi

para penderita insomnia, peningkatan lama tidur

merupakan hal yang cukup berarti.

Page 29: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

40

2. 4 Kerangka Konseptual

`

Gambar 2.6 Kerangka Konseptual

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Perlakuan/intervensi

: Hubungan yang mempengaruhi

X1 : Pengukuran kualitas tidur lansia

Sebelumdilakukan terapi yoga

X2 : Pengukuran kualitas tidur lansia

Sesudahdilakukan terapi yoga

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas tidur pada

lansia.sebelum dilakukan perlakuan (Pre test) dan Sesudah

dilakukan perlakuan (Post test).Perlakuan atau intervensi yang

dimaksudkan adalah terapi yoga, untuk mengetahui hubungan yang

mempengaruhi antara variabel yang diteliti dan intervensi atau

perlakuan yang diberikan kepada lansia.

KUALITAS TIDUR

LANSIA

X2

KUALITAS TIDUR

LANSIA

X1

TERAPI YOGA

Page 30: BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia 2. 1. 1 ...€¦ · TINJAUAN TEORI 2.1 Ruang Lingkup Lansia . 2. 1. 1 Defenisi Lansia . Menurut Maryam dkk (2008), Lanjut usia (lansia)

41

2. 5 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini meliputi :

Hipotesis Nol (Ho)

Ho dalam penelitian ini adalah :“Tidak ada pengaruh terapi

yoga terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia di

Panti Wredha Mandiri”.

Hipotesis alternative (Ha)

Ha dalam penelitian ini adalah : “Ada pengaruh terapi yoga

terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia di Panti

Wredha Mandiri”.