24
BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma Pramenstruasi a. Pengertian Sindroma Pramenstruasi Sindroma pramenstruasi merupakan gangguan siklus yang umum terjadi pada wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional yang konsisten, terjadi selama fase luteal pada siklus menstruasi (Saryono, 2009). Sindroma pramenstruasi adalah sekumpulan gejala yang muncul akibat perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh perempuan menjelang menstruasi (Dita, 2010). b. Penyebab Sindroma Pramenstruasi Sampai saat ini penyebab sindroma pramenstruasi belum bisa dijelaskan secara ilmiah. Beberapa teori menyebutkan sindroma pramenstruasi terjadi karena tidak keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Sedangkan, teori lain mengatakan bahwa jumlah hormon estrogen juga bisa menimbulkan sindroma pramenstruasi. Walaupun demikian, sindroma pramenstruasi biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid (Andira, 2010). Adapun penyebab lain dari sindroma pramenstruasi antara lain (Saryono, 2009) : 1) Faktor Hormonal Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita usia subur dan lebih sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 tahun. Peran hormon ovarium tidak

BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

  • Upload
    vutuyen

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

1. Sindroma Pramenstruasi

a. Pengertian Sindroma Pramenstruasi

Sindroma pramenstruasi merupakan gangguan siklus yang umum terjadi

pada wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan gejala fisik dan emosional

yang konsisten, terjadi selama fase luteal pada siklus menstruasi (Saryono, 2009).

Sindroma pramenstruasi adalah sekumpulan gejala yang muncul akibat

perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh perempuan menjelang menstruasi

(Dita, 2010).

b. Penyebab Sindroma Pramenstruasi

Sampai saat ini penyebab sindroma pramenstruasi belum bisa dijelaskan

secara ilmiah. Beberapa teori menyebutkan sindroma pramenstruasi terjadi karena

tidak keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Sedangkan, teori

lain mengatakan bahwa jumlah hormon estrogen juga bisa menimbulkan sindroma

pramenstruasi. Walaupun demikian, sindroma pramenstruasi biasanya lebih

mudah terjadi pada wanita yang peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus

haid (Andira, 2010).

Adapun penyebab lain dari sindroma pramenstruasi antara lain (Saryono,

2009) :

1) Faktor Hormonal

Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita usia subur dan lebih

sering ditemukan pada wanita berusia 20-40 tahun. Peran hormon ovarium tidak

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

begitu jelas, tetapi gejala sindroma pramenstruasi sering berkembang ketika

ovulasi tertekan. Faktor hormonal yakni terjadi ketidakseimbangan antara hormon

estrogen dan progesteron berhubungan dengan sindroma pramenstruasi. Kadar

hormon estrogen sangat berlebih dan melampaui batas normal sedangkan kadar

progesteron menurun. Hal ini menyebabkan perbedaan genetik pada sensitivitas

reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon

seks dalam sel.

2) Faktor Kimiawi

Faktor kimiawi sangat mempengaruhi munculnya sindroma pramenstruasi. Bahan-

bahan kimia tertentu di dalam otak seperti serotonin, berubah-ubah selama siklus

menstruasi. Serotonin sangat mempengaruhi suasana hati yang berhubungan

dengan gejala depresi, kecemasan, ketertarikan, kelelahan, perubahan pola makan,

kesulitan untuk tidur, agresif dan peningkatan selera.

3) Faktor Genetik

Faktor genetik juga memainkan suatu peran yang sangat penting, yaitu insidensi

sindroma pramenstruasi dua kali lebih tinggi pada kembar satu telur (monozigot )

dibanding kembar dua telur.

4) Faktor Psikologis

Faktor psikis, yaitu stres sangat besar pengaruhnya terhadap kejadian sindroma

pramenstruasi. Gejala-gejala sindroma pramenstruasi akan semakin menghemat

jika di dalam diri seorang wanita terus menerus mengalami tekanan.

5) Faktor Gaya Hidup

Faktor gaya hidup dalam diri wanita terhadap pengaturan pola makan juga

memegang peran yang tidak kalah penting. Makan terlalu banyak atau terlalu

sedikit, sangat berperan terhadap gejala-gejala sindroma pramenstruasi.

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

c. Tipe-tipe Sindroma Pramenstruasi

Terdapat beberapa macam tipe dan gejala sindroma pramenstruasi. Ahli

kandungan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, Dr. Guy E. Abraham, membagi

sindroma pramenstruasi menurut gejala yakni sindroma pramenstruasi tipe A, H,

C, dan D. Delapan puluh persen gangguan sindroma pramenstruasi termasuk tipe

A. Penderita tipe H sekitar 60 %, sindroma pramenstruasi tipe C sekitar 40 %, dan

sindroma pramenstruasi tipe D sekitar 20 %. Kadang-kadang seorang wanita

mengalami kombinasi gejala misalnya tipe A dan D secara bersamaan, dan setiap

tipe memiliki gejalanya sendiri-sendiri (Saryono, 2009).

Tipe-tipe sindroma pramenstruasi antara lain (Saryono, 2009) :

1) Sindroma Pramenstruasi Tipe A

Sindrom premenstruasi tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa

cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita

mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat menstruasi.

Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron,

hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan progesteron. Pemberian

hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi

beberapa peneliti mengatakan pada penderita sindroma pramenstruasi bisa jadi

kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita sindroma pramenstruasi A

sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau

membatasi minum kopi.

2) Sindroma Pramenstruasi Tipe H

Sindroma pramenstruasi tipe H ( Hyperhydration ) memiliki gejala edema

(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan

tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum menstruasi. Gejala tipe ini

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe sindroma pramenstruasi lain.

Pembengkakkan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel

(ekstra sel), karena tingginya asupan garam atau gula diet penderita.

Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan

natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah

terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula

pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.

3) Sindroma Pramenstruasi Tipe C

Sindroma pramenstruasi tipe C (Craving ) ditandai dengan rasa lapar ingin

mengkonsumsi makanan yang manis-manis dan karbohidrat sederhana (gula).

Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah

banyak, timbul gejala hipoglikemi seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing

kepala yang terkadang sampai pingsan. Rasa ingin menyantap makanan manis

dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak

terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.

4) Sindroma Pramenstruasi Tipe D

Sindroma pramenstruasi tipe D (Depression) ditandai dengan gejala rasa

depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam

mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang -kadang muncul rasa

ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Sindroma pramenstruasi tipe D

murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen.

Kombinasi sindroma pramenstruasi tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan

penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B.

Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

magnesium dapat membantu mengatasi gangguan sindroma pramenstruasi tipe

D yang terjadi bersamaan dengan sindroma pramenstruasi tipe A.

d. Faktor Risiko Sindroma Pramenstruasi

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko sindroma pramenstruasi,

antara lain (Dita, 2010) :

1) Wanita yang pernah melahirkan (sindroma pramenstruasi semakin berat

setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan

dengan komplikasi, seperti toksima).

2) Riwayat keluarga (riwayat keluarga selama hamil atau waktu lain sebelumnya

sangat mempengaruhi seorang wanita terkena sindroma pramenstruasi).

3) Status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami

sindroma pramenstruasi dibandingkan yang belum).

4) Usia (sindroma pramenstruasi semakin sering dan mengganggu dengan

bertambahnya usia, terutama antara usia 30-45 tahun).

5) Stres (faktor stres memperberat gangguan sindroma pramenstruasi).

6) Diet (faktor kebiasaan makan, seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat,

minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, dan memperberat gejala

sindroma pramenstruasi).

7) Kekurangan zat-zat gizi, seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E,

vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat.

Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala

sindroma pramenstruasi.

8) Kegiatan fisik (kurang berolah raga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin

berat sindroma pramenstruasi)

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

e. Terapi Sindroma Pramenstruasi

Terapi yang diberikan setelah diagnosis ditetapkan dengan tepat antara

(Saryono, 2009) :

1) Obat – obatan

Untuk mengatasi sindroma pramenstruasi dokter memberikan pengobatan

diuretika untuk mengatasi retensi cairan atau edema (pembengkakan) pada kaki

dan tangan. Pemberian hormon progesteron dosis kecil dapat dilakukan selama

8-10 hari sebelum menstruasi untuk mengimbangi kelebihan relatif estrogen.

Pemberian hormon testosteron sampai dalam bentuk methiltesteron sebagai

tablet hisap dapat pula diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen.

2) Perawatan

Kesembuhan dari sindroma pramenstruasi (PMS) saat ini belum ada, tetapi

tujuan dari perawatan adalah membantu seorang wanita yang mengalami

sindroma pramenstruasi dapat mengatur gejala-gejala sehingga sindroma

pramenstruasi tidak menghalangi aktivitas sehari-hari. Perawatan yang

dilakukan dengan mengubah diet dan gaya hidup sebelum memutuskan kepada

perawatan medis.

3) Latihan Aerobik

Pada sebagian besar wanita, latihan aerobik mampu mengurangi gejala -gejala

sindroma pramenstruasi yaitu mengurangi kelelahan dan stres. Latihan ini bisa

berupa jalan sehat, bersepeda atau berenang. Latihan aerobik yang teratur

adalah suatu hal yang bermanfaat dan dapat mengurangi gejala sindroma

pramenstruasi karena dapat meningkatkan produksi dari endorphin (pembunuh

rasa sakit alami tubuh), dimana hal ini dapat meningkatkan kadar serotonim.

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

4) Relaksasi

Teknik relaksasi dapat mengurangi tekanan dan gejala-gejala pada wanita yang

mengalami sindroma pramenstruasi. Teknik relaksasi tertentu seperti latihan

menarik nafas dalam-dalam terbukti mempunyai efek terapeutik dalam

pengurangan gejala sindroma pramenstruasi.

5) Edukasi dan Konseling

Meyakinkan seorang wanita bahwa wanita lainnya pun ada yang memiliki

keluhan yang sama ketika menstruasi adalah penting. Pencatatan secara teratur

siklus menstruasi setiap bulannya dapat memberikan gambaran seorang wanita

mengenai waktu terjadinya sindroma pramenstruasi.

f. Penanganan Sindroma Pramenstruasi

Penanganan yang dilakukan tergantung dari gejala yang timbul antara lain

yaitu :

1) Beberapa orang bisa mengobati sendiri dengan melakukan olahraga

teratur serta memodifikasi makanan dengan mengurangi lemak.

2) Terapi obat khusus yang bisa digunakan dengan menggunakan obat

penghilang nyeri, anti depresan atau menggunakan pil KB yang

mengandung drospirenon.

3) Progesteron sinetik dalam dosis kecil dapat diberikan selama 8 sampai 10 hari

sebelum haid untuk mengimbangi kelebihan relatif dari estrogen.

4) Pemberian testosteron dalam bentuk methiltestosteron 5 mg sebagian

tablet hisap dapat pula diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen

(Sarwono, 2008).

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

g. Upaya Preventif

Upaya preventif dalam sindroma pramenstruasi adalah (Saryono, 2009):

1) Modifikasi Gaya Hidup

Gaya hidup sehari-hari perlu diatur untuk meminimalkan gejala yang timbul

akibat sindroma pramenstruasi. Memperbanyak waktu istirahat untuk

menghindari kelelahan dan mengurangi stres berperan juga dalam terapi

sindroma pramenstruasi dan mengurangi kafein serta berhenti merokok

merupakan alternatif yang baik untuk dilakukan.

2) Pola Diet

Jenis makanan yang direkomendasikan bagi penderita sindroma pramenstruasi

bervariasi pada setiap wanita. Penurunan asupan gula, garam dan karbohidrat

dapat mencegah edema, penurunan konsumsi kafein, teh, alkohol, dan soda

juga dapat menurunkan ketegangan, kecemasan, dan insomnia.

3) Olahraga

Membiasakan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur. Olahraga seperti

berenang dan berjalan kaki. Tarik nafas dalam dan releksasi juga meringankan

rasa tidak nyaman

2. Remaja

Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tidak lebih jika dikatakan masa depan

bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini.

a. Pengertian Remaja

Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari

bahasa latin adolescere yang artinya tumbuh atau tumbuh untuk mencapai

kematangan (Ali, 2009). Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

usia antara masa kanak-kanak dan masa dewasa dan sebagai titik awal proses

reproduksi, sehingga perlu dipersiapkan sejak dini (Romauli, 2009). Masa

remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi

dan psikis. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.

Menurut Depkes RI adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin.

WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat

konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan tiga kriteria, yaitu biologis,

psikologis dan sosio ekonomi.

Remaja adalah suatu masa ketika (Sarwono, 2011):

1) Individu yang berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-

tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual;

2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari

kanak-kanak menjadi dewasa;

3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relatif mandiri

b. Karakteristik Remaja

Poltekkes Depkes Jakarta (2010), karakteristik perkembangan yang normal

terjadi pada remaja dalam menjalankan tugas perkembangannya mencapai identitas

diri, maka seorang remaja akan :

1) Menilai rasa identitas pribadi,

2) Meningkatkan minat pada lawan jenis,

3) Menggabungkan perubahan seks sekunder ke dalam citra tubuh,

4) Memulai perumusan tujuan okupasional, dan

5) Memulai pemisahan diri dari otoritas keluarga.

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

Masa ramaja sering sekali dikenal dengan masa mencari jati diri, terjadi

karena masa remaja merupakan peralihan antara kehidupan anak-anak dan masa

kehidupan orang dewasa. Oleh karena itu, sikap yang sering ditunjukkan oleh

remaja yaitu (Ali, 2010) :

a) Kegelisahan

Sesuai dengan fase perkembangannya, remaja mempunyai banyak idealis

angan-angan, atau keinginan yang hendak diwujudkan di masa depan. Namun

sesungguhnya remaja belum memiliki kemampuan yang memadai untuk

mewujudkan semua itu. Tarik-menarik antara angan-angan yang tinggi dengan

kemampuannya yang masih belum memadai mengakibatkan mereka diliputi

oleh perasaan gelisah.

b) Pertentangan

Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada situasi

psikologis antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan perasaan masih

belum mampu untuk mandiri.

c) Mengkhayal

Keinginan untuk menjelajah dan bertualang tidak semuanya tersalurkan tetapi

kadang-kadang menghasilkan sesuatu yang bersifat konstruktif.

d) Aktivitas berkelompok

Kebanyakan remaja menemukan jalan keluar dari kesulitannya setelah mereka

berkumpul dengan rekan sebaya untuk melakukan kegiatan bersama sehingga

berbagai kendala dapat diatasi bersama-sama.

e) Keinginan mencoba segala sesuatu

Pada remaja umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity).

Karena didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi, remaja cenderung ingin

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

bertualang, menjelajah segala sesuatu, dan mencoba segala sesuatu yang belum

pernah dialaminya.

c. Perubahan Fisik pada Remaja

Menurut Sarwono (2011), urutan perubahan-perubahan fisik sebagai berikut :

1) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan

menjadi panjang). Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat. Hal ini

sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah

kulit.

2) Pertumbuhan payudara, seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar

dan puting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan

berkembang dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi

lebih besar dan lebih bulat.

3) Tumbuh bulu yang halus dan lurus berwarna gelap di kemaluan. Rambut

kemaluan yang tumbuh ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai

berkembang.

4) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya.

5) Bulu kemaluan menjadi keriting.

6) Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklis dari uterus, disertai pelepasan

(deskuamasi) endometrium (Wiknjosastro, 2006).

7) Tumbuh bulu-bulu ketiak.

d. Perubahan Psikologi pada Remaja

Tertarik pada lawan jenis, cemas, mudah sedih, lebih perasa, menarik diri,

pemalu dan pemarah. Sensitif atau peka misalnya mudah menangis, cemas,

frustasi dan sebaliknya bisa tertawa tanpa alasan yang jelas. Utamanya sering

terjadi pada remaja putri, lebih-lebih sebelum menstruasi (Romauli, 2009).

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

3. Perilaku

a. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu aktifitas dari manusia itu

sendiri baik dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Menurut

Robert Kwick, perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang

dapat diamati dan dapat dipelajari (Notoatmodjo, 2007).

b. Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan pada hakekatnya adalah suatu respon seseorang

terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan

kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku ini mempunyai respon terhadap

fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan obat-obatan. Perilaku

kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Notoatmodjo, 2007) :

1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance)

Perilaku pemeliharan kesehatan adalah usaha seseorang untuk memelihara

atau menjaga kesehatan agar tidak sakit atau usaha untuk penyembuhan bila

sakit. Perilaku pemeliharaan kesehatan terdiri dari tiga aspek, yaitu:

a) Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan bila sakit serta pemulihan

kesehatan bila telah sembuh dari sakit.

b) Perilaku peningkatan kesehatan.

c) Perilaku gizi.

2) Perilaku pencarian dan penanganan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan atau

pencarian pengobatan (health seeking behavior).

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat sakit atau

kecelakaan. Perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment)

sampai mencari pengobatan ke luar negeri.

3) Perilaku kesehatan lingkungan

Perilaku kesehatan lingkungan adalah cara seseorang merespon lingkungan,

baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, sehingga lingkungan tersebut tidak

mempengaruhi kesehatan.

c. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor utama (Notoatmodjo, 2007),

yaitu:

1) Faktor predisposisi (predisposing factor)

Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan kesehatan, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi

dan sebagainya. Untuk berperilaku kesehatan, diperlukan pengetahuan dan

kesadaran tentang manfaat perilaku kesehatan tersebut. Disamping itu, kadang

kepercayaan akan tradisi masyarakat, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi

juga dapat menghambat atau mendorong seseorang untuk berperilaku. Faktor-

faktor ini terutama yang positif mempermudah terwujudnya perilaku

kesehatan, maka faktor ini disebut faktor pemudah.

2) Faktor pendukung (enabling factor)

Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan

bagi masyarakat. Untuk dapat berperilaku sehat, masyarakat memerlukan sarana

dan prasarana mendukung atau fasilitas yang memungkinkan terwujudnya

perilaku kesehatan, maka faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau

pemudah.

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

3) Faktor pendorong (rainforcing factor)

Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas

lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

d. Domain Perilaku

Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus rangsangan dari

luar organisme (orang), dalam memberikan respon sangat tergantung pada

karakteristik atau faktor–faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor yang

membedakan respon dangan stimulus yang berbeda dapat dibedakan menjadi dua

yaitu (Notoatmodjo, 2007) :

1) Determinan atau faktor internal

Yakni, karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat given atau bawaan,

misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

2) Determinan atau faktor eksternal

Yakni, lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan

sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang

mewarnai perilaku seseorang.

Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran

hasil pendidikan kesehatan yakni :

a) Pengetahuan

(1) Pengertian Pengetahuan

Plato dalam Keraf & Dua, 2005 mengemukakan pengetahuan adalah

pengenalan kembali akan hal yang sudah diketahui dalam ide abadi.

Pengetahuan merupakan kumpulan ingatan terpendam, dalam benak manusia.

Dengan demikian untuk mengetahuai sesuatu, untuk menyelidiki sesuatu dan

berarti untuk pada pengetahuan sejati, kita hanya mengandalkan akan budi.

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

Sedangkan menurut Locke dalam Keraf & Dua, 2001 semua konsep atau ide

mengungkapkan pengetahuan manusia sesungguhnya berasal dari pengalaman

manusia. Konsep atau ide-ide ini diperoleh dari panca indra atau dari refleksi

atau apa yang diberikan oleh panca indra.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman dan rasa (Notoatmodjo, 2003).

(2) Tingkatan Pengetahuan

Notoatmodjo (2003) mengatakan bahwa pengetahuan yang tercakup

dalam domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan yaitu :

(a) Tahu ( know)

Tahu diartikan sebagi mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan ini adalah mengingat

kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang

tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

(b) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang aspek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya.

(c) Aplikasi (applications)

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini

dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

(d) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi,

dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat menggambarkan (membuat

bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

(e) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhuan yang

baru kata lainnya adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun,

merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan sebagainya.

(f) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi objek.

(3) Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Pengetahuan dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain (Wawan, 2010) :

Faktor Internal

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

(a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

(b) Pekerjaan

Menurut Thomas, pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

(c) Umur

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun. Menurut Huclok semakin cukup umur, tingkat kematangan

dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Faktor Eksternal

(a) Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang

atau kelompok.

(b) Faktor Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari

sikap dalam menerima informasi.

(4) Sumber Pengetahuan

Nursalam (2001) membagi sumber pengetahuan manusia dipengaruhi

oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

(a) Tradisi

Tradisi adalah suatu dasar pengetahuan dimana setiap orang tidak

dianjurkan untuk memulai mencoba memecahkan masalah.

(b) Autoritas

Ketergantungan terhadap sesuatu autoritas tidak dapat dihindarkan karena

kita tidak dapat secara otomatis menjadi seorang ahli dalam mengatasi

setiap permasalahan yang dihadapi.

(c) Pengalaman seseorang

Setiap pengalaman seseorang mungkin terbatas untuk membuat kesimpulan

yang valid tentang situasi dan pengalaman seseorang diwarnai dengan

penilaian yang bersifat subjektif.

(d) Trial dan Error

Dalam menyelesaikan suatu permasalahan keberhasilan kita dalam

menggunakan alternatif pemecahan melalui “coba dan salah”.

(e) Alasan yang logis

Pemikiran ini merupakan komponen yang penting dalam pendekatan

ilmiah, akan tetapi alasan yang rasional sangat terbatas karena validitas

alasan deduktif tergantung dari informasi.

(f) Metode ilmiah

Pendekatan yang paling tepat untuk mencari suatu kebenaran karena

didasari pada pengetahuan yang terstruktur dan sistematis.

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

b) Sikap

1) Definisi Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007).

Secord & Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam

hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi)

seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya (Saifuddin, 2010).

(a) Berorientasi kepada respon

Sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau

memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung (Unfavourable)

pada suatu objek.

(b) Berorientasi kepada kesiapan respon

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-

cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki

adanya respon.

(c) Berorientasi kepada skema triadik

Sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan

konatif saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku

terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.

2) Komponen Pokok Sikap

Dalam bagian lain Allport (Notoatmodjo, 2007) membagi tiga komponen

pokok sikap yakni :

(1) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.

(2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek.

(3) Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave).

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

3) Pembentukan Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap (Saifuddin, 2010):

(a) Pengalaman pribadi

Dasar pembentukan sikap yaitu pengalaman pribadi harus meninggalkan

kesan yang kuat. Sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional.

(b) Kebudayaan

Pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut

dibesarkan. Contoh pada sikap orang kota dan orang desa terhadap kebebasan

dalam pergaulan.

(c) Orang lain yang dianggap penting (Significant Otjhers)

Yaitu orang-orang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak

tingkah laku dan opini kita, orang yang tidak ingin dikecewakan, dan yang

berarti khusus. Misalnya: orang tua, pacar, suami/istri, teman dekat, guru,

maupun pemimpin.

(d) Media Massa

Media massa berupa media cetak dan elektronik. Dalam penyampaian pesan,

media massa membawa pesan-pesan sugestif yang dapat mempengaruhi opini

kita. Jika pesan sugestif yang disampaikan cukup kuat, maka akan memberi

dasar afektif dalam menilai sesuatu hal hingga membentuk sikap tertentu.

(e) Institusi / Lembaga Pendidikan dan Agama

Institusi yang berfungsi meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam

diri individu. Pemahaman baik dan buruk, salah atau benar, yang menentukan

sistem kepercayaan seseorang, hingga ikut berperan dalam menentukan sikap

seseorang.

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

(f) Faktor Emosional

Suatu sikap yang dilandasi oleh emosi yang fungsinya sebagai semacam

penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisime pertahanan ego.

Dapat bersifat sementara ataupun menetap (persisten/tahan lama). Contoh:

Prasangka (sikap tidak toleran, tidak fair).

4) Tingkatan Sikap

Notoatmodjo (2007) membagi sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu :

(a) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus

yang diberikan (objek).

(b) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas

yang diberikan merupakan suatu indikasi dari sikap.

(c) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah

merupakan suatu indikasi dari sikap.

(d) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

risiko merupakan sikap yang paling tinggi.

c) Tindakan

Suatu sikap yang terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk

mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung

atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas (Notoatmodjo,

2007).

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

Tindakan mempunyai beberapa tingkatan (Notoatmodjo, 2007) :

1) Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan

diambil adalah merupakan tindakan tingkat pertama.

2) Respon terpimpin (guided response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan

contoh adalah merupakan indikator tindakan tingkat dua.

3) Mekanisme (mecanisme)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan suatu kebiasaan, maka ia sudah

mencapai praktik tingkat tinggi.

4) Adopsi (adoption)

Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan

baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.

Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan

wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari,

atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung,

yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden (Notoatmodjo,

2007)

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Teori Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2007)

Predisposing factors :

1. Sikap

2. Praktik

3. Pengetahuan

4. Kepercayaan

5. Keyakinan

6. Nilai-nilai

Reinforcing factors:

1. Petugas

kesehatan

2. Tokoh

masyarakat

3. Tokoh agama

Enabling factors :

1. Lingkungan fisik

2. Fasilitas kesehatan

Perilaku

kesehatan

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Sindroma ...digilib.unimus.ac.id/files/disk1/120/jtptunimus-gdl-zakikusuma... · Sindroma pramenstruasi terjadi pada sekitar 70-90% wanita

C. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Sumber : Sumber : Notoatmodjo (2007) dan Sugiyono (2008)

D. Hipotesis

1. Ada hubungan pengetahuan dengan tindakan remaja putri tentang sindroma

pramenstruasi di SMA N 09 Semarang.

2. Ada hubungan sikap dengan tindakan remaja putri tentang sindroma pramenstruasi di

SMA N 09 Semarang.

Pengetahuan

remaja putri

Sikap

Remaja Putri

Tindakan Sindroma

Pramenstruasi