59
8 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Museum 2.1.1 Pengertian Museum Secara etimologis, kata “Museum” diambil dari bahasa Yunani Klasik, yaitu: “Muze” kumpulan sembilan dewi yang berarti lambang ilmu dan kesenian. Berdasarkan uraian di atas 1 , maka pengertian museum adalah sebagai tempat menyimpan benda-benda kuno yang dapat digunakan untuk menambah wawasan dan juga sebagai tempat rekreasi. Seiring dengn berkembangnya zaman, museum memiliki makna yang sangat luas sesuai dengan pemikiran setiap individu maupun institusi. Adapun beberapa pengertian kata Museum oleh sejumlah ahli permuseuman mengemukakan bahwa 2 : 1. Advanced Dictionary “Museum ialah sebuah gedung dimana didalamnya dipamerkan benda- benda yang menggambarkan tentang seni, sejarah, ilmu pengetahuan, dan sebagainya”. 1 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24066/4/Chapter%20II.pdf 2 http://hayunirasasadara.multiply.com/journal/item/18/Pengertian_Museum_dan_Museol ogi?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

8

BAB II

TINJAUAN UMUM

2.1 Museum

2.1.1 Pengertian Museum

Secara etimologis, kata “Museum” diambil dari bahasa Yunani Klasik,

yaitu: “Muze” kumpulan sembilan dewi yang berarti lambang ilmu dan kesenian.

Berdasarkan uraian di atas1, maka pengertian museum adalah sebagai tempat

menyimpan benda-benda kuno yang dapat digunakan untuk menambah wawasan

dan juga sebagai tempat rekreasi. Seiring dengn berkembangnya zaman, museum

memiliki makna yang sangat luas sesuai dengan pemikiran setiap individu

maupun institusi.

Adapun beberapa pengertian kata Museum oleh sejumlah ahli

permuseuman mengemukakan bahwa2 :

1. Advanced Dictionary

“Museum ialah sebuah gedung dimana didalamnya dipamerkan benda-

benda yang menggambarkan tentang seni, sejarah, ilmu pengetahuan, dan

sebagainya”.

1 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24066/4/Chapter%20II.pdf

2http://hayunirasasadara.multiply.com/journal/item/18/Pengertian_Museum_dan_Museologi?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Page 2: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

9

2. Douglas A.Allan

“Museum dalam pengertian yang sederhana terdiri dari sebuah gedung

yang menyimpan kumpulan benda-benda untuk penelitian studi dan

kesenangan”.

3. A. C. Parker (Ahli Permuseuman Amerika)

“Sebuah Museum dalam pengertian modern adalah sebuah lembaga yang

secara aktif melakukan tugas menjelaskan dunia, manusia dan alam”.

Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan diatas, pengertian yang

lebih mendalam dan lebih bersifat internasional dikemukakan oleh Internasional

Council of Museum (ICOM), yakni3 :

“A museum is a non-profit, permanent institution in the service of society

and its development, open to the public, which acquires, conserves,

researches, communicates and exhibits the tangible and intangible

heritage of humanity and its environment for the purpose of education,

study and enjoyment”.

Museum adalah lembaga non-profit yang bersifat permanen yang melayani

masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang bertugas

untuk mengumpulkan, melestarikan, meneliti, mengkomunikasikan, dan

memamerkan warisan sejarah kemanusiaan yang berwujud benda dan tak-

benda beserta lingkungannya, untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan

hiburan.

3 Ali Akbar, Museum di Indonesia Kendala dan Harapan, Jakarta, 2010.

Page 3: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

10

2.1.2 Sejarah

2.1.2.1 Sejarah Perkembangan Museum di Indonesia4

Cikal bakal museum di Indonesia tampaknya diawali oleh sepak terjang

George Edward Rumphius (1628-1702), seorang naturalis yang mengoleksi

benda-benda yang dikumpukannya selama proses penenlitian. Kabarnya

Rumphius mendirikan sebuah museum pada tahun 1662 di Ambon, yakni De

Amboinsch Raritenkaimer. Namun disayangkan, museum tersebut tidak dapat

dilacak lagi sisa peninggalannya sekarang.

Sejarah perkembangan museum di Indonesia secara kelembagaan dapat

ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian

disebut Jakarta) didirikan Bataviaasch Genootschap van Kunstenen

Wetenschaapen oleh Pemerintah Belanda. Lembaga ini memiliki slogan Ten

Nuttle van het Algemeen (Untuk Kepentingan Masyarakat Umum). Slogan itu

mendorong lembaga tersebut tidak hanya menghimpun benda-benda sebagai

sarana penelitian tetapi di tahun-tahun berikutnya juga dapat berkembang menjadi

museum. Museum secara resmi dibuka pada tahun 1868. Pada tahun 1923

perkumpulan ini memperoleh gelar Koninklijk karena jasanya di dalam bidang

ilmiah.

Setelah Republik Indonesia Merdeka, pada tanggal 26 Januari 1950,

Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschaapen5 berganti

nama menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia. Semboyan lembaga tersebut

4 Ali Akbar, Museum di Indonesia Kendala dan Harapan, Jakarta, 2010.

5 Ali Akbar, Museum di Indonesia Kendala dan Harapan, Jakarta, 2010.

Page 4: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

11

berubah menjadi: Memajukan Ilmu-ilmu Kebudayaan yang Berfaedah untuk

Meningkatkan Pengetahuan tentang Kepulauan Indonesia dan Negeri-negeri

sekitarnya. Pada tanggal 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia

menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia yang kemudian

menjadi Museum Pusat. Sejak tahun 1979, berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan, museum ini menggunakan nama Museum Nasional

atau yang lebih banyak dikenal dengan Museum Gajah.

Peran pemerintah Republik Indonesia dalam pendirian dan pengembangan

museum di Indonesia sejak kemerdekaan sampai masa Orde Baru sangatlah besar.

Pada tahun 1948 pemerintah membentuk Jawatan Kebudayaan yang berada

dibawah Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. Pada tahun 1957

jawatan tersebut memiliki unit kerja yang disebut Urusan Museum. Pada

perkembangan selanjutnya terus mengalami peningkatan dan penyesuaian yakni

tahun 1965 Urusan Museum menjadi Lembaga Museum-museum Nasional.

Pemerintah Republik Indonesia terus mengembangkan museum sejak

Pembangunan Lima Tahun (PELITA) I sampai V atau dalam waktu 25 tahun.

Dengan berbagai proyek semisal Proyek Pembinaan Permuseuman, dilakukan

pemugaran dan perluasana museum lama dan pembangunan museum baru di

setiap propinsi. Selama kurun waktu tersebut terdapat tidak kurang dari 262

museum di Indonesia. Museum-museum tersebut berada di lingkungan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pemerintah daerah, dan swasta.

Setelah tahun 1998 terjadi perubahan yang cukup berarti dalam

pengelolaan organisasi atau lembaga di Indonesia termasuk museum. Perubahan

Page 5: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

12

terjadi seiring semangat reformasi yang bermakna perbaikan diri dan salah satu

amanat reformasi yakni desentralisasi. Organisasi atau lembaga museum terutama

yang berada di bawah pengelolaan pemerintah pusat juga diarahkan menuju

desentralisasi, salah satunya dengan cara menyerahkan pengelolaan museum

tertentu ke pemerintah daerah. Otonomi daerah mendorong pemerintah derah

berlomba-lomba mendirikan dan membenahi museum di daerah masing-masing,

walaupun tidak seluruhnya berhasil.

Sejak tahun 2005, berdasarkan tata kelola pemerintahan, terdapat

Direktorat Museum yang berada di bawah Direktorat Jenderal Sejarah dan

Purbakala dan merupakan bagian dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata

Republik Indonesia. Perubahan dari departemen terkait pendidikan ke departemen

pariwisata turut mengubah “warna” museum yang awalnya terkait dengan edukasi

menuju rekreasi.

Pada tahun 2009 terdapat sedikitnya 275 museum di Indonesia. Museum-

museum tersebut ada yang berada di bawah naungan Direktorat Museum,

kementerian atau departemen atau lembaga pemerintahan, pemerintah daerah,

badan-badan usaha milik Negara, perusahaan swasta, yayasan dan badan-badan

lainnya, serta perorangan atau pribadi.

2.1.3 Fungsi Museum

Museum dewasa ini adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak

mencari keuntungan, melayani masyarakat dan mengembangkannya, terbuka

untuk umum, merawat, menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan studi,

Page 6: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

13

pendidikan dan kesengangan, barang pembuktian manusia dan lingkungannya.

Museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan kegiatan

untuk memamerkan dan menerbitkan hasil penelitan dan pengetahuan tentang

benda yang penting bagi Kebudayaan dan Ilmu pengetahuan. Untuk memperjelas

kegunaan dari museum tersebut, kita harus mengetahui fungsi dari museum itu

sendiri. Bila mengacu kepada hasil musyawarah umum ke-11 (11th General

Assembley) International Council of Museum (ICOM) pada tanggal 14 Juni 1974

di Denmark, dapat dikemukakan 9 fungsi museum sebagai berikut6:

1. Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan budaya.

2. Dokumentasi dan penelitian ilmiah.

3. Konservasi dan preservasi.

4. Penyebaran dan perataan ilmu untuk umum.

5. Pengenalan dan penghayatan kesenian.

6. Pengenalan kebudayaan antar-daerah dan antar-bangsa.

7. Visualisai warisan alam dan budaya.

8. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia.

9. Pembangkit rasa bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2.1.4 Tugas Museum

Tugas yang dijalanan oleh sebuah museum, yakni7:

6 Ali Akbar, Museum di Indonesia Kendala dan Harapan, Jakarta, 2010.

7 http://etd.eprints.ums.ac.id/6643/1/D300040009.pdf

Page 7: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

14

a. Pengumpulan atau penggandaan

Tidak semua benda dapat dimasukan ke dalam koleksi museum,

hanyalah benda-benda yang memenuhi syarat-syarat tertentu, yakni:

- Harus mempunyai nilai budaya, ilmiah dan nilai estetika.

- Harus dapat diidentifikasi mengenai wujud, asal, tipe, gaya dan

sebagainya.

- Harus dapat dianggap sebagai dokumen.

b. Pemeliharaan

Tugas pemeliharaan ada 2 aspek, yakni:

- Aspek Teknis

Benda-benda materi koleksi harus dipelihara dan diawetkan

serta dipertahankan tetap awet dan tercegah dari kemungkinan

kerusakan.

- Aspek Administrasi

Benda-benda materi koleksi harus mempunyai keterangan

tertulis yang menjadikan benda-benda koleksi tersebut bersifat

monumental.

c. Konservasi

Merupakan usaha pemeliharaan, perawatan, perbaikan, pencegahan

dan penjagaan benda-benda koleksi dari penyebab kerusakan.

d. Penelitian

Bentuk penelitian ada 2 macam, yakni:

- Penelitian Intern

Page 8: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

15

Penelitian yang dilakukan oleh kurator untuk kepentingan

pengembangan ilmu pengetahuan museum yang bersangkutan.

- Penelitian Ekstern

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari luar, seperti

mahasiswa, pelajar, umum dan laian-lain untuk kepentingan

karya ilmiah, skripsi, dan lain-lain.

e. Pendidikan

Kegiatan disini lebih ditekankan pada pengenalan benda-benda materi

koleksi yang dipamerkan:

- Pendidikan Formal

Berupa seminar-seminar, diskusi, ceramah dan sebagainya.

- Pendidikan Non formal

Berupa kegiatan pameran, pemutaran film, slide, dan lain-lain.

f. Rekreasi

Sifat pameran yang mengandung arti untuk dinikmati dan dihayati,

yang mana merupakan kegiatan rekreasi segar, tidak diperlukan

konsentrasi yang akan menimbulkan keletihan dan kebosanan.

2.1.5 Struktur Organisasi Museum

Pada dasarnya museum terbagi atas 2 kepemilikan, yakni pemeritah dan

swasta. Dari setiap itu masing-masing mempunyai struktur dan cara kerjanya

masing-masing. Biasanya pada museum swasta, struktur organisasi tidak serumit

museum milik pemerintah. Tetapi memang untuk struktur organisasi pemeritah

Page 9: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

16

sudah memiliki job desk masing-masing setiap divisi, sehingga ruang lingkup

pekerjaannya sudah sangat jelas.

Adapun beberapa contoh struktur bagisan sebuah museum, yakni8 :

1. Bagan A

Walaupun museum ini dikelola dan dimiliki oleh swasta tetapi

penyelenggaraan museum ini harus berstatus badan hukum, agar museum

ini dapat penanganan atau pengelolaan yang mantab dan tidak terombang-

ambing. Dalam akte pendiriannya perlu dicantumkan satu pasal peralihan,

yang menyebutkan suatu tindakan hukum akan diambil dalam hal

berakhirnya masa berdirinya yayasan atau perkumpulan tersebut, kepada

siapa miliknya (museum) itu akan diserahkan demi kesinambungan

penyelenggaraan, pengelolaan dan pemanfaatan.

(Bagan 2.1. Struktur Bagan A)

8 Sutaarga, M. Amir. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta, 1989.

BADAN SENDIRI

BADAN PENASEHAT BADAN PENGAWAS

BADAN PENGURUS

MUSEUM

Page 10: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

17

2. Bagan B

Untuk museum-museum resmi, bagan B memperlihatkan bagaimana

kaitannya penyelenggaraan dan pengelolaan museum-museum tersebut.

Badan pemerintah (Departemen atau Lembaga non-Departemen) disebut

penyelenggara museum, yang bertanggung jawab atas tersedianya dana,

sarana dan tenaga museum-museum resmi tersebut. Yang mengelola

museum adalah kepala museum yang diangkat dan diberhentikan oleh

pemerintah, Menteri atau Ketua Lembaga non-Departemen yang

bersangkutan. Unit Pembina teknis bertanggung jawab atas perencanaan,

pengaturan, pengawasan, pengendalian program-program kegiatan

pelaksanaan dan museum-museum itu sebagai obyek pembinaan

merupakan unit-unit pelaksanaan teknis di bidang kegiatan museum

sebagai saran ilmiah, pusat studi dan kegiatan edukatif-kultural.

(Bagan 2.2. Struktur Bagan B)

BADAN PEMERINTAH

UNIT PEMBINA TEKNIS

PERMUSEUMAN

MUSEUM MUSEUM MUSEUM MUSEUM

Page 11: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

18

3. Bagan C

Untuk museum yang lebih besar atau yang lebih kecil tentu

diperlukan struktur organisasi yang disesuaikan dengan kenyataan

yang diperlukan. Untuk museum yang lebih kecil, biasanya kepala

museum merangkap tugas kurator yang bertanggung jawab atas

penangan koleksi. Ia dapat dibantu oleh petugas ketata-usahaan.

Demikian, seorang kurator museum kecil, diperlukan manager yang

berpendidikan ilmiah dan pandai mengelola museum, oleh karena itu

sebenarnya museum kecil diperlukan kurator-kurator paripurna.

(Bagan 2.3. Struktur Bagan C)

KEPALA MUSEUM

TATA USAHA &

PERPUSTAKAAN

KURATOR

KOLEKSI

KONSERVATOR

LABORATORIUM

PREPARATO

R STUDIO

EDUKATOR

BIMBINGAN

EDUKATIF

Page 12: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

19

Bagan C menggambarkan suatu struktur organisasi medium. Semua unit

yang merupakan :

• Unsur pimpinan

• Unsur penunjang ketata-usahaan

• Unsur penunjang perpustakaan

• Unsur kegiatan pokok pengadaan dan penelitian koleksi

• Unsur kegiatan pokok perawatan dan pemeliharaan

• Unsur kegiatan pokok pameran koleksi

• Unsur kegiatan pokok bimbingan kegiatan edukatif-kultural sudah

termasuk dalam bagan struktur organisasi museum madya tersebut.

2.1.6 Jenis Museum

Jenis museum diklasifikasi menurut :

1. Berdasarkan Status Hukum9

a. Museum Pemerintah

Dikatakan museum pemerintah karena dibiayai oleh pemerintah

setempat, dan untuk semua keperluannya disediakan anggaran-

anggaran tahunan di departemen atau pemerintahan lokal yang

menyelenggarakannya.

b. Museum Swasta

Sebuah museum yang didirikan oleh pihak swasta, dikelola

langsung oleh pihak swasta itu sendiri. Biasanya swasta itu berupa

9 Sutaarga, M. Amir. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta, 1989.

Page 13: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

20

yayasan atau perseorangan tetapi tetap dalam pengawasan

Direktorat Permuseuman atas nama pemerintah.

2. Ruang Lingkup Wilayah10

a. Museum Nasional

Adalah sebuah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

manusia dan atau lingkungannya dari seluruh wilayah Indonesia

yang bernilai nasional.

b. Museum Lokal

Adalah sebuah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

manusia dan atau lingkungannya dari wilayah kabupaten atau

kotamadya dimana museum tersebut berada.

c. Museum Propinsi

Adalah sebuah museum yang koleksinya terdiri dari kumpulan

benda yang berasal, mewakili dan berkaitan dengan bukti material

manusia dan atau lingkungannya dari wilayah propinsi dimana

museum berada.

3. Disiplin Ilmu11

a. Museum Umum adalah museum yang koleksi terdiri dari

kumpulan bukti material manusia dan lingkungannya yang

10 ibid

11 Sutaarga, M. Amir. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta, 1989.

Page 14: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

21

berkaitan dengan berbagai cabang seni, disiplin ilmu dan

teknologi.

b. Museum Khusus adalah museum yang koleksinya terdiri dari

kumpulan bukti material manusia atau lingkungannya berkaitan

dengan satu cabang seni, satu cabang ilmu atau satu cabang

teknologi.

2.1.7 Pengguna Museum12

Terdapat dua kategori pengguna dalam sebuah museum, yakni:

1. Pengelola

Pengelola museum adalah petugas yang berada dan melaksanakan

tugas museum dan dipimpin oleh seorang kepala museum. Kepala

museum membawahi dua bagian yaitu bagian administrasi dan bagian

teknis.

a. Bagian Administrasi

Bagian administrasi mengelola ketenagaan, keuangan, surat-

menyurat, kerumah-tanggaan, pengamanan dan registrasi koleksi.

b. Bagian Teknis

Bagian teknis terdiri dari tenaga pengelola koleksi, tenaga

konservasi, tenaga preparasi, tenaga bimbingan dan humas.

12 http://belajaritutiadaakhir.blogspot.com/2011/08/pengguna-dan-kegiatan-dalam-museum.html

Page 15: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

22

2. Pengunjung

Berdasarkan intesitas kunjungannya dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yakni:

a. Kelompok orang yang secara rutin berhubungan dengan museum

seperti kolektor, seniman, desainer, ilmuwan, pelajar.

b. Kelompokorang yang baru mengunjungi museum.

2.1.8 Persyaratan Berdirinya Museum13

1. Lokasi yang Strategis

a. Lokasi yang dipilih bukan untuk kepentingan pendirinya, tetapi

untuk masyarakat umu, pelajar, mahasiswa, ilmuwan, wisatawan

dan masyarakat umu lainnya.

b. Lokasi harus sehat

Lokasi yang tidak terletak di daerah industri yang banyak

pengotoran udara, bukan daerah yang berawa atau tanah pasi,

elemen iklim yang berpengaruh pada lokasi itu antara lain :

kelembaban udara setidakna harus terkontrol mencapai netral,

yaitu 55-65 %.

2. Persyaratan Bangunan

a. Persyaratan umum yang mengatur bentuk ruang museum yang bisa

dijabarkan sebagai berikut :

13 Sutaarga, M. Amir. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta, 1989.

Page 16: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

23

1) Bangunan dikelompokan dan dipisahkan sesuai :

- Fungsi dan aktivitasnya

- Ketenangan dan keramaian

- Keamanan

2) Pintu masuk (main entrance) utama diperuntukan bagi

pengunjung.

3) Pintu masuk khusus (service utama) untuk bagian pelayanan,

perkantoran, rumah jaga serta ruang-ruang pada bangunan

khusus.

4) Area semi publik terdiri dari bangunan administrasi termasuk

perpustakaan dan ruang rapat.

5) Area privat terdiri dari :

- Laboratorium Konservasi

- Studio Preparasi

- Storage

6) Area publik/umum terdiri dari :

- Bangunan utama, meliputi pameran tetap, pameran

temporer dan peragaan.

- Auditorium, keamanan, gift shop, cafetaria, ticket box,

penitipan barang, lobby/ruang istirahat, dan tempat parkir.

b. Persyaratan Khusus

1) Bangunan utama, yang mewadahi kegiatan pameran tetap dan

temporer harus dapat :

Page 17: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

24

- Memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan.

- Mudah dalam pencapaiannya baik dari luar atau dalam.

- Merupakan bangunan penerima yang harus memiliki daya

tarik sebagai bangunan utama yang dikunjungi oleh

pengunjung museum.

- Memiliki sistem keamanan yang, baik dari segi konstruksi,

spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya benda-benda

secara alami ataupun karena pencurian.

2) Bangunan auditorium, harus dapat :

- Dengan mudah dicapai oleh umum.

- Dapat dipakai untuk ruang pertemuan, diskusi dan ceramah

3) Bangunan Khusus, harus :

- Terletak pada tempat yang kering.

- Mempunyai pintu masuk yang khusus.

- Memiliki sistem keamanan yang baik (terhadap kerusakan,

kebakaran, dan pencurian).

4) Bangunan Administrasi, harus :

- Terletak di lokasi yang strategis baik dari pencapaian umum

maupun terhadap bangunan lainnya.

3. Persyaratan Ruang

Persyaratan ruang pada ruang pamer sebagai fungsi utama dari

museum. Beberapa persyaratan teknis ruang pamer sebagai berikut :

a. Pencahayaan dan Penghawaan

Page 18: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

25

Pencahayaan dan penhawaan merupakan aspek teknis utama yang

perlu diperhatikan untuk membantu memperlambat proses

pelapukan dari koleksi. Untuk museum dengan koleksi utama

kelembaban yang disarankan adalah 50% dengan suhu 21°C-26°C.

Intensitas cahaya yang disarankan sebesar 50 lux dengan

meminimalisir radiasi ultra violet. Beberapa ketentuan dan contoh

penggunaan cahaya alami pada museum sebagai berikut

(Gambar 2.1. Penggunaan Cahaya Alami pada Museum)

b. Ergonomi dan Tata Letak

Untuk memudahkan pengunjung dalam melihat, menikmati, dan

mengapresiasi koleksi, maka perletakan peraga atau koleksi turut

berperan. Berikut standar-standar perletakan koleksi di ruang

pamer museum.

Page 19: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

26

(Gambar 2.2. Perletakan Panel Koleksi)

c. Jalur Sirkulasi di Dalam Ruang Pamer

Jalur sirkulasi di dalam ruang pamer harus dapat menyampaikan

informasi, membantu pengunjung memahami koleksi yang

dipamerkan. Penentuan jalur sirkulasi bergantung juga pada alur

cerita yang ingin disampaikan dalam pameran.

(Gambar 2.3. Sirkulasi Ruang Pamer)

Page 20: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

27

2.1.9 Koleksi Museum

Pengertian koleksi adalah segala sesuatu yang sedang atau akan

dipamerkan di museum. Koleksi tersebut dapat disajikan di ruang pameran,

disimpan di gudang, dilestarikan di ruang konservasi atau dikaji di ruang peneliti.

1. Prinsip dan persyaratan sebuah benda koleksi, antara lain :

a. Memiliki nilai sejarah dan nilai ilmiah (temasuk nilai estetika).

b. Dapat diidentifikasi mengenai bentuk, tipe, gaya, fungsi, makna,

asal secara historis dan geografis, genus (untuk biologis) atau

periodenya (dalam geologi, khususnya benda alam).

c. Harus dapat dijadikan dokumen, dalam arti sebagai kenyataan dan

eksitensinya bagi penelitian ilmiah.

2. Jenis Benda Koleksi

a. Benda Asli, yakni benda koleksi yang memenuhi persyaratan :

- Harus mempunyai nilai budaya, ilmiah dan nilai estetika.

- Harus dapat dianggap sebagai dokumen.

- Harus dapat diidentifikasi mengenai wujud, asal,tipe, gaya dan

sebagainya.

b. Benda Reproduksi, yakni benda buatan baru dengan cara meniru

benda asli menurut cara tertentu. Macam benda reproduksi :

• Replika: Benda yang tiruan yang diproduksi dengan

memiliki sifat-sifat benda yang ditiru.

Page 21: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

28

• Miniatur: benda tiruan yang diproduksi dengan memiliki

bentu, warna dan cara pembuatan yang sama dengan benda

asli.

• Referensi: Diperoleh dari rekaman atau fotocopy suatu buku

mengenai etnografi, sejarah dan lainnya.

• Benda-benda berupa foto yang dipotret dari dokumen/mikro

film yang sukar dimiliki.

c. Benda Penunjang, yakni benda yang dapat dijadikan pelengkap

pameran untuk memperjelas informasi/pesan yang akan

disampaikan, misalnya : lukisan, foto dan contoh bahan.

3. Penataan Koleksi Museum

Penataan koleksi dalam suatu pameran dapat disajikan dengan

beberapa cara, yakni:

a. Tematik

Yaitu dengan menata materi pameran dengan tema dan sub tema.

b. Taksonomik

Yaitu menyajikan koleksi dalam kelompok atau sistem klasifikasi.

c. Kronologis

Yaitu menyajikan koleksi yang disusun menurut usianya, dari yang

tertua hingga sekarang.

4. Metode Penyajian Museum

Metode penyajian disesuaikan dengan motivasi masyarakat

lingkungan atau pengunjung museum, yakni:

Page 22: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

29

a. Metode Intelektual

Adalah cara penyajian benda-benda koleksi museum yang

mengungkapkan informasi tentang guna, arti dan fungsi benda

koleksi museum.

b. Metode Romantik (Evokatif)

Adalah cara penyajian benda-benda koleksi museum yang

mengungkapkan susasan tertentu yang berhubungan dengan benda-

benda yang dipamerkan.

c. Metode Estetik

Adalah cara penyajian benda-benda koleksi museum yang

mengungkapkan nilai artistik yang ada pada benda koleksi

museum.

d. Metode Simbolik

Adalah cara penyajian benda-benda koleksi museum dengan

menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai media interpretasi

pengunjung.

e. Metode Kontemplatif

Adalah cara penyajian koleksi di museum untuk membangun

imajinasi pengunjung terhadap koleksi yang dipamerkan.

f. Metode Interaktif

Adalah cara penyajian koleksi di museum dimana pengunjung

dapat berinteraksi langsung dengan koleksi yang dipamerkan.

Penyajian interaktif dapat menggunakan teknologi informasi.

Page 23: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

30

5. Penyimpanan dan Perawatan Koleksi Museum14

Beberapa faktor yang dapat merubah kondisi atau yang dapat

merupakan gangguan pada koleksi museum, adalah :

a. Iklim dan lingkungan

Iklim di Indonesia pada umumnya adalah lembab dan dengan

curah hujan yang cukup banyak. Temperatur udara di antara 25

sampai 37 derajat celcius, dengan kadar kelembaban relatif

(RH=Relative Humadity) antara 50 sampai 100 %. Iklim yang

terlampau lembab ditambah faktor naik-turunnya temperatur

menimbulkan suasana klimatologis yang menyuburkan tumbuh

kembangnya jamur (fungi) dan bakteri tetapi iklim yang terlampau

kering juga menimbulkan berbagai kerusakan.

Faktor lingkungan terbagi atas dua macam, yaitu: pertama macro ,

meliputi wilayah yang luas, dan yang kedua micro , yakni udara

dan iklim di kota dan di dalam gedung museum. Umumnya udara

di kota sudah tercemar dengan polusi. Cara yang dapat dilakukan

untuk mengurangi dampak polusi tersebut adalah dengan

memanfaatkan fungsi taman lindung.

b. Cahaya

Cahaya mempengaruhi benda koleksi yang ditampilkan pada

museum. Untuk jenis koleksi seperti batu, logam, dan keramik

14 Sutaarga, M. Amir. Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta, 1989.

Page 24: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

31

pada umumnya tidak peka terhadap cahaya tetapi untuk bahan

organik seperti tekstil, kertas, peka terhadap pengaruh cahaya.

Cahaya merupakan bentuk energi elektro-magnetik, memiliki dua

jenis radiasi yang terlihat maupun tak terlihat. Ultra violet sangat

membahayakan benda koleksi dan dapat menimbulkan perubahan

bahan maupun warna. Lampu pijar dinyatakan paling banyak

mengeluarkan ultra violet, sedangkan lampu fluorescent

dinyatakan paling rendah kadar radiasinya.

c. Serangga dan Mikro-organisme

Cara mencegah untuk perusakan benda koleksi yang disebabkan

oleh serangga ataupun mikro-organisme, yakni:

• Fumigasi

Beberapa jenis zat kimia bisa menguapa pada suhu biasa

dan akan menjadi gas yang mematikan bagi serangga,

misalnya paradichlro benzene, carbon disulphine, carbon

tetrachloride. Fumigasi dapat dilakukan dalam ruangan

yang suhunya normal yang kedap udara.

• Penyemprotan

Penyemprotan insektisida yang berupa larutan yang

mengandung DDT, gammexane, mercuric chloride, dan

lain-lain. Merupakan bahan-bahan insektisida yang

memadai.

Page 25: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

32

2.1.10 Jenis Pameran

Penyajian koleksi museum yang paling tepat adalah dengan cara

melakukan pameran. Teknik pameran adalah suatu pengetahuan yang meminta

fantasi, imaginasi, daya improvisasi dan ketrampilan teknis dan artistik sendiri.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada saat melakukan pameran, yakni:

a. Persediaan koleksi dan dokumentasi foro serta koleksi yang tersedia.

Apabila jumlah koleksi belum memadai, sedangkan tema pameran

sudah jelas maka museum itu dapat meminjam koleksi dari museum

lainnya atau meminjam koleksi perorangan.

b. Persediaan peralatan dan bahan serta tenaga yang akan mendukung

pelaksanaan penataan dan penyebaran informasi.

c. Biaya persiapan dan pelaksanaan untuk kegiatan pameran.

d. Penyebaran publisitas tentang rencana kegiatan pemeran tersebut,

dalam rangka mengumpulkan pengunjung bila pameran itu sudah

dibuka untuk umum.

Berdasarkan pengertian dan jangka waktu pelaksanaan serta jenis dan

sifatnya, pemeran museum dibedakan menjadi tiga jenis:

1. Pameran Tetap

Adalah pameran yang diadakan dalam jangka waktu 2 sampai

dengan 4 tahun. Tema pameran sesuai dengan jenis, visi dan misi

museum. Idealnya, koleksi pameran disajikan adalah 25% hingga 40%

Page 26: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

33

dari koleksi yang dimiliki museum dan dilakukan penggantian koleksi

yang dipamerkan dalam jangka waktu tertentu.

2. Pameran Khusus atau Temporer

Adalah pameran koleksi museum yang diselenggarakan dalam

waktu relatif singkat. Fungsi utamanya adalah untuk menunjang

pameran tetap, agar dapat lebih banyak mengundang pengunjung

datang ke museum. Dikatakan pameran khusus karena

diselenggarakan secara khusus untuk memperingati sesuatu, seperti

tokoh atau peristiwa. Sedangkan dikatakan pameran temporer karena

sifatnya yang temporer atau sementara, diselenggarakan dalam waktu

singkat, antara mingguan hingga bulanan.

3. Pameran Keliling

Adalah pameran yang diselenggarakan diluar museum pemilik

koleksi, dalam jangka waktu tertentu, dalam variasi waktu yang

singkat dengan tema khusus mengenai aspek-aspek tertentu dalam

bidang sejarah alam dan budaya serta wawasan nusantara dimana

benda-benda koleksi tersebut dipamerkan dan dikelilingkan dari suatu

tempat ketempat lainnya.

2.2 Gedung Pertunjukan

2.2.1 Pengertian

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, gedung adalah sebuah bangunan

tembok yang berukuran besar sebagai tempat kegiatan seperti perkantoran,

Page 27: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

34

pertemuan, perniagaan, pertunjukan, olahraga dan sebagainya. Selain itu juga bisa

diartikan sebagai rumah tembok yang berukuran besar. Sedangkan dalam kamus

bahasa Inggris pengertian dari gedung adalah pembangunan permanen yang

tertutup di atas sebidang tanah, memiliki atap serta jendela dan biasanya lebih dari

1 tingkat, digunakan untuk berbagai kegiatan, sebagai tempat tinggal, sarana

hiburan atau manufaktur.

Gedung pertunjukan yang akan dibahas disini adalah gedung pertunjukan

yang digunakan untuk sebuah pagelaran musik atau biasa disebut dengan

“Konser”. Pengertian konser itu sendiri dalam kamus bahasa Indonesia adalah

pertunjukan musik di depan umum, dan yang kedua adalah pertunjukan oleh

sekelompok pemain musik yang terjadi di beberapa komposisi perseorangan. Jadi

pengertian dari Concert Hall adalah sebuah bangunan berukuran besar yang

khusus dibangun untuk digunakan dalam pertunjukan musik.

2.2.2 Perkembangan15

Gedung konser atau lebih dikenal dengan sebutan concert hall atau

gedung pagelaran musik yang kita kenal sekarang adalah hasil perkembangan dari

bentuk-bentuk teater Yunani Kuno dan teater terbuka dari Romawi. Mula-mula

teater digunakan sebagai tempat untuk melihat (visual), sesuai dengan namanya

yang diambil dari bahasa Yunani. Teater berarti tempat untuk melihat dimana

penonton berdiri di lereng bukit dan menonton gerakan-gerakan yang biasanya

berupa tarian yang mengambil tempat datar dan terbuka berupa sebuah panggung,

15 http://www.scribd.com/doc/70531625/11/II-3-5-Bentuk-Bentuk-Konser

Page 28: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

35

jadi bukan tempat untuk mendengarkan musik. Kemudian pelataran itu

berkembang menjadi daerah yang melingkar (orchestra), yang dikelilingi hampir

2/3 bagian dengan kursi penonton yang dimaksudkan untuk memberikan jarak

pandang yang merata, dan bangunan longitudinal yang digunakan untuk berganti

pakaian, gudang dan sebagai latar belakang. Teater Romawi berbeda dengan

teater Yunani yang terletak yang terletak pada cekungan. Tetapi dibangun sebagai

unit tunggal auditorium disuatu tempat datar diluar kota. Bangku-bangku ditata

sedikit melingkar mengelilingi panggung dan dibangung langsung dengan struktur

dari panggung.

Pada perkembangan selanjutnya, orang Romawi mengubah tata orchestra

menjadi setengah lingkaran, bertujuan agar penonton lebih dekat dengan

panggung, serta membangun atap miring yang besar di sekitar panggung dan

dinding di kedua sisinya. Tindakan ini bertujuan untuk memberikan pemantulan

bunyi yang berdaya guna dan menghasilkan suara yang jelas sehingga tidak

mengecewakan penonton yang berada jauh dari panggung.

Ini merupakan bentuk awal yang melahirkan bentuk teater tertutup, seperti

teater Olympia Academy di Vicerna, Italia (abad XVI). Setelah disadari bahwa

refleksi suara dari panggung dapat menghasilkan kondisi suara yang baik, maka

dinding dan kemiringan dilengkapi denga refleksi suara kearah penonton, tempat

duduk diperpanjang sehingga membentuk huruf “U” yang sangat sesuai untuk

meletakan balkon-balkon, membentuk baris-baris penonton di dinding yang

sangat berguna dalam mengaborsi suara. Pada abad XVIII, pengenalan bentuk

kubah, pengurangan balkon yang bertumpuk dan pemakaian beton serta dinding

Page 29: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

36

yang keras menimbulkan kerugian akustik teater. Akan tetapi pada masa itu

kenyaman pandangan lebih diutamakan sehingga persyaratan akustik diabaikan.

Kamar musik Holy Well di Oxford, Inggris, merupakan gedung konser

pertama yang sudah memenuhi persyaratan visual maupun akustik. Didirikan

pada pertengahan abad XVIII, dengan kapasitas pengunjung 300 orang. Bangunan

ini relatif sempit tetapi mempunyai waktu dengung yang pendek, antara 1,3-1,4

detik. Pada abad XIX, para cendikiawan mulai menyelidiki sifat-sifat dan masalah

akustik dari sebuah auditorium. Tetapi baru awal abad XX inilah para ahli fisika

dan yang lain mengadakan riset ilmiah secara sistematis dalam akustik ruang.

2.2.3 Tujuan Gedung Pertunjukan16

Adapun tujuan diadakannya gedung konser ini adalah:

1. Komunikatif

Suatu gedung konser musik dikatakan komunikatif apabila ruang

pertunjukan gedung konser musik di dalamnya dapat menciptakan suatu

jalinan komunikasi dua arah antara musik dan penonton, dalam arti

penonton dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh pemusik

melalui lagu yang dibawakannya dan sebaliknya pemusik dapat dengan

mudah menciptakan nuansa dan suasana yang dapat mempengaruhi emosi

penonton seperti yang dimaksudkan di dalam lagu yang dibawakannya.

Semua itu berpusat pada akustik ruang yang dapat menciptakan kualitas

suara yang baik.

16 http://www.scribd.com/doc/70531625/11/II-3-5-Bentuk-Bentuk-Konser

Page 30: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

37

2. Edukatif

Aspek edukatif merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan

dalam bermain bagi para pemusik, yang diwujudkan dengan penyediaan

fasilitas berupa ruang studio latihan musik. Disamping itu juga memiliki

tujuan untuk mengenalkan pada masyarakat luas tentang perkembangan

musik, jenis-jenis musik, juga memberikan referensi khususnya pada

kalangan pemusik mengenai cara memainkan suatu jenis musik.

3. Rekreatif

Sebagai bangunan komersial, gedung konser musik juga memiliki aspek

rekreatif karena hal ini sesuai dengan fungsi musik yang menyenangkan

hati pendengarnya, disamping maksud lain untuk menciptakan fasilitas-

fasilitas yang saling mendukung dalam hal pembiayaan perawatan

bangunan.

2.2.4 Pembagian Gedung Konser Musik17

Dalam mendesain sebuah gedung pertunjukan, dihadapkan pada banyak

masalah yang luas dan kompleks dan untuk itu pertunjukan yang akan dibuat

batasannya berupa ukuran dan tipe. Secara kapasitas sebuah gedung pertunjukan

dibagi menjadi empat jenis :

• Sangat Besar, dengan kapasitas 1500 kursi atau lebih

17 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/453/jbptunikompp-gdl-nurulnurha-22643-4-babiip-s.pdf

Page 31: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

38

• Besar, dengan kapasitas 900-1500 kursi

• Medium, dengan kapasitas 500-900 kursi

• Kecil, dengan kapasitas dibawah 500 kursi

1. Area Lobby

Lobby merupakan salah satu ruangan paling penting dari public space

dalam sebuah gedung pertunjukan atau ruang utama, yang harus diatur

supaya dapat dengan mudah di akses dari luar. Ruangan atraktif, penuh

antisipasi dan hiburan, harus dapat membantu penonton untuk menikmati

suasana dari pertunjukan yang akan ditampilkan di panggung nantinya.

Pintu masuk menuju menuju gedung pertunjukan dari lobby harus

direncanakan dengan benar agar tercipta light proof dan sound proof.

Biasanya menggunakan dua pasang pintu dengan penyerap gelap.

Pengunjung juga harus dapat mencapai ruang-ruang lain tanpa terbentuk

dan terjebak dalam banyaknya cross sirculation.

2. Area Penonton

Sudut pandang penglihatan penonton terhadap area panggung adalah

hal yang sangat penting untuk diperhatikan supaya penonton dapat melihat

keseluruhan area panggung secara jelas tanpa ada gangguan. Tingkatan

pada lantai concert hall juga harus diperhatikan untuk dapat memberikan

sudut pandang yang memadai ke arah panggung. Seating and performance

semua gedung pertunjukan memberikan tempat dimana para penonton

menikmati tontonan yang disajikan. Antara pemain dan penonton biasanya

dipisahkan oleh lengkung procenium kosong yang biasanya dipergunakan

Page 32: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

39

untuk keperluan teknis.

Bentuk lantai dari gedung pertunjukan terbagi atas empat bagian, yakni:

a. Persegi Empat

Kelebihan : Pemantulan silang antar dinding-dinding sejajar

menyebabkan bertambahnya kepenuhan nada, suatu segi akustik

ruang yang sangat diinginkan pada ruang musik.

Kekurangan : Bentuk bangunan yang flat dan monoton.

b. Kipas

Kelebihan : penonton lebih dekat ke sumber bunyi, sehingga

memungkinkan konstruksi balkon yang dilengkungkan,

Kekurangan : apabila dinding belakang ikut dilengkungkan akan

menyebabkan terjadinya gema atau pemusatan bunyi, kecuali memang

diatur secara akustik atau dibuat difuse.

c. Tapal Kuda

Kelebihan : kotak-kotak yang berhubungan yang satu diatas yang

lain, walaupun tanpa lapisan penyerapan interior, kotak-kotak ini

berperan sebagai penyerap bunyi.

Kekurangan : apabila dinding belakang ikut dilengkungkan akan

menyebabkan terjadinya gema atau pemusatan bunyi, kecuali memang

diatur secara akustik atau dibuat difus.

d. Tidak teratur

Kelebihan : dapat membawa penonton sangat dekat dengan sumber

bunyi. Bentuk ini dapat menyebabkan keakraban bunyi antara pemain

Page 33: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

40

dan penonton.

(Gambar 2.4. Lantai persegi dan kipas)

(Gambar 2.5. Lantai Tapal Kuda dan Tak Teratur)

3. Area Panggung

Stage merupakan bagian terpenting dari sebuah gedung pertunjukan,

yaitu tempat di mana para artis (performer) akan tampil untuk

mempertunjukan acting dan keahliannya. Tidak ada ukuran secara pasti

untuk stage yang benar. Namun stage biasanya berukuran antara 9-12

meter dengan kedalaman yang lebih panjang dan lebarnya kira-kira 10-14

meter.

Bentuk panggung dalam sebuah gedung seni pertunjukan ada dua

Page 34: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

41

macam, yaitu teater procenium yang hakekat pementasannya terletak pada

adanya bingkai pentas dan teater non-procenium yang memindai bingkai

pentas ini. Stage atau panggung adalah ruang yang umumnya menjadi

orientasi dalam sebuah auditorium. menurut bentuk dan tingkat

komunikasinya dengan penonton, panggung dapat dibedakan menjadi :

a. Panggung Proscenium

Panggung Proscenium yaitu bentuknya konvensional, penonton hanya

melihat pengisi acara dan tidak ada kontak komunikasi. Seperti

contohnya, panggung-panggung untuk musik klasik, tarian klasik dan

sebagainya.

b. Panggung Terbuka,

Yaitu panggung yang menunjukkan terjadinya komunikasi dan kontak

fisik antara pengisi acara dan penonton, seperti contohnya panggung

konser band rock, pop dan sebagainya (menarik-turunkan backdrop

ketika pertunjukan berlangsung).

c. Panggung Area,

Yaitu panggung yang posisinya berada di tengah.

d. Panggung Extended

Panggung yang merupakan pengembangan dari panggung

proscenium, entah itu bentuknya yang bisa menjalar juga ke area

tengah atau penyesuaian bentuk yang tetap konvensional namun

memungkinkan adanya sedikit komunikasi antara penyaji dengan

penonton.

Page 35: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

42

(Gambar 2.6. Bentuk-bentuk Panggung)

4. Area Backstage

a. Make-up Rooms

Ruangan lain yang perlu ada di dalam gedung pertunjukan ini adalah

ruang rias. Ruangan ini harus dapat menampung semua performer

yang tampil. Masing-masing artis hendaknya harus mendapat sebuah

meja rias. Lighting dalam ruang rias haruslah menggunakan bohlam

bukan lampu TL, karena lampu TL akan menyebabkan warna make-

up yang dihasilkan akan tidak sesuai dengan yang diinginkan ketika

tampil di stage dengan lighting stage (lampu PAR, freshnel dan

profil). Lampu bohlam tersebue meiliki kesamaan spesifikasi dengan

lampu-lampu panggung.

b. Dressing Rooms

Ruangan ini biasanya digunakan untuk ruangan ganti dan

pemerikasaan kostum yang akan digunakan. Letaknya biasa

Page 36: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

43

ditempatkan dekat koridor atau tangga. Kamar ganti yang berkapasitas

dua puluh orang, biasanya memiliki luasan minimum seluas 5m2 per

orang. Ruangan ini sudah termasuk dengan kamar kecil, kamar ganti,

dan shower. Kamar ganti untuk empat orang memiliki luasan sekitar

20 m², sedangkan untuk kamar ganti artis luasannya sampai 10 m².

c. Costume shop

Ruang dibagi dua jenis untuk costume shop yang profesional biasanya

ruangan ini dugunakan untuk menerima, menyimpan, mengubah dan

menyetrika kostum. Sedangkan untuk non-profesional, ruangan ini

hanya digunakan untuk menjahit, menyetrika, memperbaiki kostum

yang ada.

d. Loading dock

Ruangan ini harus dapat dimasuki oleh minimal dua truk yang

biasanya digunakan untuk menurunkan barang-barang kebutuhan

pementasan. Pintu muatan bagian depan harus sedikitnya 8’-0” lebar

dan 12’-0” tinggi. Ini berlaku bagi pintu manapun yang dapat

memindahkan barang-barang material, seperti backdrop, dan lain

sebagainya. Area bagian dalam minimal harus memiliki luasan 50m².

e. Scene Dock

Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan barang-barang kebutuhan

panggung, seperti back drop. Area minimal yang dibutuhkan adalah

hingga 50 hingga 100m² (ukuran ini tergantung kebijakan pihak

teater). Tingginya tergantung dari metode penyimpan back drop

Page 37: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

44

tersebut. Cara penyimpanan back drop itu sendiri dapat digulung, atau

ditumpuk secara vertikal atau horizontal.

5. Area Servis

a. Control Rooms

Stage manager biasanya berada di samping stage, dengan meja

kontrol untuk berkomunikasi dengan seluruh bagian ruangan concert

hall. Ruang kontrol cahaya harus mempunyai jendela yang cukup

besar untuk memberikan pandangan yang jelas dan tak terhalang

stage, bahkan ketika performance berdiri.

Biasanya ukuran ruangan bergantung pada perlengkapan yang dipilih,

tapi normalnya berukuran 3 meter X 2,4 meter. Ruang kontrol suara

mempunyai kebutuhan yang sama dengan ruang kontrol cahaya,

namun keduanya perlu dipisahkan.pintu dan jendela yang terhubung

dapat menyediakan komunikasi diantera kedua operasi. Akses kedua

ruangan sebaiknya berada di luar auditorium dan lebih baik jika jauh

dari sirkulasi publik.

b. Ticket Box

Tiket box harus nyaman untuk penjual tiket dapat menjual ke publik.

Ruangan yang diperlukan kurang lebih lima meter persegi untuk tiap

penjual tiket.

6. Area Pertunjukan

Akomodasi khusus diperlukan untuk pihak performance dan para

performer. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

Page 38: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

45

a. Ruang kontrol cahaya dan suara berada di belakang auditorium diatas

kepala performance.

b. Ruang dimmer sebaiknya diletakkan jauh dari stage dan harus dijaga

suaraa yang dihasilkan agar jangan sampai ke performance.

c. Ruang elektrik (penyimpan) dan barang-barang pertunjukan harus

sedekat mungkin dengan stage.

d. Ruang manager pertunjukan harus langsung berhubungan dengan

stage.

e. Scenery dock harus ditempatkan pada stage level dan harus dapat di

akses langsung dari stage dan loading door. Dalam hal ini, scenery

sebesar apapun harus dapat masuk lewat pintu ke dalam scenery dock.

f. Ruang rehearsal idealnya harus berukuran sama dengan stage dan

harus dapat di akses dari scenery dock.

g. Beberapa kontrol untuk stage door diperlukan agar orang-orang yang

tidak berkepentingan tidak dapat masuk ke dalam. Ruang ini harus

dijaga oleh pekerja full time.

7. Aksen Hubungan Ruang Pertunjukan

Akses publik ke dalam gedung pertunjukan (main entrance) harus berada

di lokasi sekitar parking area, mudah dilihat, mudah dikenali oleh pengunjung.

Harus didesain agar mobil dapat menjemput (menaikkan) dan mengantar

(menurunkan) penumpang, khususnya untuk orang cacat dan orang tua.

Akses main service normalnya berada di sisi baliknya dari bangunan.

Akses ini digunakan untuk memasukan furniture, scenery backdrop, dan barang-

Page 39: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

46

barang stage lainnya. Dibutuhkan pintu yang cukup besar untuk akses barang-

barang diatas. Akses ini harus jauh dari penonton atau publik dan harus ada area

parkir untuk 1-3 van besar di dekatnya.

Akses lainnya adalah performer entrance, akses ini untuk akses masuk

para artis dan staff performers agar jauh dari publik. Selain itu juga diperlukan

akses untuk kasus kebakaran.

2.2.5 Tinjauan Akustik18

Prinsip utama desain akustik ruang dalam adalah memperkuat atau

mengarahkan bunyi yang berguna serta menghilangkan atau memperlemah bunyi

yang tidak berguna bagi pendengaran manusia. Dalam merancang interior gedung

auditorium yang menyajikan pertunjukan seni teater, drama, atau musik, desain

akustiknya diarahkan untuk dapat memberi kepuasan kepada setiap penonton

yang berada dalam ruang. Penonton dapat mendengar dengan jelas setiap

artikulasi percakapan aktor sehingga nuansa dan efek dramatis yang berusaha

ditampilkan dapat ditangkap dan dicerna. Tetapi dalam gedung auditorium yang

menyajikan pertunjukan musik, artikulasi musiknya dan mimik aktor bukan

merupakan hal yang utama, karena yang terpenting adalah setiap penonton yang

berada dalam ruang dapat mendengar dan menikmati harmoni irama musik

tersebut dengan baik.

Kata akustik berasal dari bahasa Yunani ”akuostikos” yang berarti, segala

18 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/453/jbptunikompp-gdl-nurulnurha-22643-4-babiip-s.pdf

Page 40: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

47

sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran pada suatu kondisi ruang yang

dapat mempengaruhi mutu bunyi. Akustik mempunyai tujuan untuk mencapai

kondisi pendengaran suara yang sempurna yaitu murni, merata, jelas dan tidak

berdengung sehingga sama seperti aslinya, bebas dari cacat dan kebisingan.

Akustik Ruang terdefinisi sebagai bentuk dan bahan dalam suatu ruangan

yang terkait dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi. Akustik sendiri

berarti gejala perubahan suara karena sifat pantul benda atau objek pasif dari

alam. Akustik ruang sangat berpengaruh dalam reproduksi suara, misalnya dalam

gedung rapat akan sangat mempengaruhi artikulasi dan kejelasan pembicara.

Akustik ruang banyak dikaitkan dengan dua hal mendasar, yaitu :

• Perubahan suara karena pemantulan dan

• Gangguan suara ketembusan suara dari ruang lain.

Faktor – faktor yang mendasari masalah akustik adalah:

• Sumber suara

• Perambatan suara

• Penerimaan suara

• Intensitas suara

• Frekuensi suara

2.2.6 Persyaratan Akustik19

Berikut ini adalah persyaratan umum kondisi mendengar yang baik :

19 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/453/jbptunikompp-gdl-nurulnurha-22643-4-babiip-s.pdf

Page 41: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

48

• Harus ada kekerasan (loudness) yang cukup dalam tiap bagian

ruanngan terutama di tempat duduk terjauh.

• Energi bunyi harus didistribusikan secara merata (difusi) dalam ruang.

• Karakteristik dengung optimum harus disediakan dalam ruang untuk

memungkinkan penerimaan acara yang paling disukai oleh penonton

dan penampil.

• Ruang harus bebas dari cacat-cacat akustik seperti gema, pemantulan

yang berkepanjangan, gaung, pemutusan bunyi, distorsi, bayangan

bunyi, dan resonansi ruang.

• Bising dan getaran yang akan mengganggu pendengaran atau

pementasan harus dihindari dan di kurangi dengan cukup banyak

dalam tiap bagian ruangan.

Persyaratan khusus mendengar sebuah concert hall :

• Karena tidak ada gedung concert yang di bangun untuk satu jenis

musik, waktu dengung harus selalu merupakan kompromi yang

ditetapkan dengan teliti.

• Ketegasan akan memuasakan bila perbedaan waktu awal tidak

melampaui 20m/sekon.

• Mengadakan persediaan dan distribusi nada-nada rendah yang cukup

untuk daerah pendengar yang luas (diatas 2500 tempat duduk).

• Untuk memperoleh kualitas bunyi yang merata, balkon tidak boleh

terlalu menjulur ke udara.

• Gema akan sangat jelas bila waktu dengung sangat pendek dan difusi.

Page 42: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

49

2.3 Musik Rock

2.3.1 Pengertian

Musik bila ditinjau dari kamus bahasa Indonesia ada 2, yaitu: ilmu atau

seni menyusun nada atau suara dengan urutan, kombinasi, dan hubungan temporal

untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan

kesinambungan. Dan yang kedua, nada atau suara yang disusun demikian rupa

sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yg menggunakan

alat-alat yg dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).

Pengertian lain mengenai musik adalah bunyi yang diterima oleh individu

dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.

Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam:

- Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.

- Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

- Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau

kumpulan dan disajikan sebagai musik.

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik

menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,

mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

Sedangkan pengertian rock itu sendiri adalah musik pop yg dimainkan

dengan peralatan amplielektronik dan dicirikan dengan nada berat terus-menerus.

Musik Rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada

pertengahan tahun 50-an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country

dari tahun 40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock

Page 43: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

50

juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk

music), jazz dan musik klasik.

2.3.2 Sejarah

2.3.2.1 Sejarah Musik Rock di Dunia

Musik rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara

umum pada pertengahan tahun 50-an. Akarnya berasal dari Rhythm and Blues,

musik country dari tahun 40 hingga 50-an serta berbagai pengaruh lainnya.

Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya,

termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.

Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar

akustik, dan penggunaan backbeat yang sangat kentara pada rhythm section

dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an,

synthesizer. Disamping gitar atau keyboard, saxophone dan harmonika bergaya

blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya,

musik rock mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok dan

melody yang menarik.

Pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, musk rock berkembang menjadi

beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di Amerika)

menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues rock dan dengan jazz, menjadi

jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk,

dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre

(sub kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive

Page 44: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

51

rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80-an termasuk

new wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge,

Britpop, indie rock dan nu metal.

Sebuah kelompuk pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik

rock dijuluki rock band atau rock group (grup musik rock). Rock group banyak

yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass,

dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group

menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan penyanyi utama

sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo atau trio. Group

lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang

keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar

seperti biola, cello atau alat tiup seperti saksofon, trompet atau trombon.

Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik

pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal, Rock and Roll, adalah

perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti

Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian

didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa

grup musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer.

Musik rock kemudian berkembang menjadi psychedelic rock, kemudian

menjadi progressive rock. Beberapa band Inggris seperti The Yardbirds dan The

Who kemudian berkembang menjadi hard rock, dan kemudian menjadi heavy

metal. Akhir 1970-an musik punk rock mulai berkembang, dengan kelompok-

kelompok seperti The Clash, The Ramones, dan Sex Pistols. Di tahun 1980-an,

Page 45: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

52

rock berkembang terus, terutama metal berkembang menjadi hardcore, thrash

metal, glam metal, death metal, black metal dan grindcore. Ada pula british rock

serta underground.

2.3.2.2 Sejarah Musik Rock di Indonesia

Kelahiran jenis musik rock underground di Indonesia sulit dilepaskan dari

evolusi rocker-rocker pionir era 70-an sebagai pendahulunya. Beberapa contoh

grup band rock misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy dari Jakarta, Giant

Step, Super Kid dari Bandung, Terncem dari Solo, AKA/SAS dari Surabaya,

Bentoel dari Malang hingga Rawe Rontek dari Banten. Mereka inilah generasi

pertama rocker Indonesia. Istilah underground untuk mengidentifikasi band-band

yang memainkan musik keras dengan gaya yang lebih `liar’ dan `ekstrem’ untuk

ukuran jamannya.

Tradisi yang kontraproduktif ini kemudian mencatat sejarah dan namanya

sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas, Grass Rock

(Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock (Solo), Val Halla (Medan)

hingga Roxx (Jakarta). Selain itu Log Zhelebour yang membuat lahirnya label

rekaman rock yang pertama di Indonesia, Logiss Records. Produk pertama label

ini adalah album ketiga dari God Bless, “Semut Hitam” yang dirilis tahun 1988

dan ludes hingga 400.000 kaset di seluruh Indonesia.

Menjelang akhir era 80-an, di seluruh dunia pada waktu itu anak-anak

muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style

musik metal yang lebih ekstrim lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang

Page 46: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

53

menjadi idola antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom,

Anthrax hingga Sepultura. Di kebanyakan kota- kota besar di Indonesia seperti

Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang hingga Bali, scene underground

pertama kali lahir dari genre musik ekstrim tersebut. Di Jakarta sendiri komunitas

metal pertama kali tampil di depan publik pada awal tahun 1988. Band-band yang

sering hang out di scene Pid Pub antara lain Roxx (Metallica & Anthrax), Sucker

Head (Kreator & Sepultura), Commotion Of Resources (Exodus), Painfull Death,

Rotor (Kreator), Razzle (GN’R), Parau (DRI & MOD), Jenazah, Mortus hingga

Alien Scream (Obituary).

Mendapat kontrak rekaman dari label adalah obsesi yang terlalu muluk

saat itu. Saat itu stasiun radio yang rutin mengudarakan musik- musik rock/metal

adalah Radio Bahama, Radio Metro Jaya dan Radio SK. Dari beberapa radio

tersebut mungkin yang paling legendaris adalah Radio Mustang. Mereka

mempunyai program bernama ‘Rock N’ Rhythm’ yang mengudara setiap Rabu

malam dari pukul 19.00 – 21.00 WIB. Stasiun radio ini bahkan sempat didatangi

langsung oleh pemimpin thrash metal Brasil, Sepultura, kala mereka datang ke

Jakarta bulan Juni 1992. Selain medium radio, media massa yang kerap mengulas

berita- berita rock/metal pada waktu itu hanya Majalah HAI, Tabloid Citra Musik

dan Majalah Vista.

2.3.3 Jenis Musik Rock

1. Rock and Roll

Rock and Roll (sering ditulis sebagai rock 'n' roll) adalah genre musik

Page 47: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

54

yang berkembang di Amerika Serikat di akhir tahun 1940-an, dan

mencapai puncak kepopuleran di awal tahun 1950-an. Dari Amerika

Serikat, genre musik ini tersebar ke seluruh dunia. Rock and Roll

melahirkan berbagai macam subgenre yang secara keseluruhan dikenal

sebagai musik rock.

Ciri khas Rock and Roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya

dipadu dengan lirik. Rock and Roll menggunakan beat yang didasarkan

salah satu ritme musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen

backbeat yang hampir selalu diisi pukulan snare drum. Versi klasik dari

rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik,

dan drum set. Kepopuleran Rock and Roll secara massal dan mendunia

ternyata menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and Roll

bukan saja mempengaruhi gaya bermusik, tapi sekaligus gaya hidup, gaya

berpakaian, dan bahasa.

Sejak dilahirkan pada awal dekade 1950-an hingga awal tahun 1960-

an, musik rock and roll ikut melahirkan dansa gaya baru. Anak-anak muda

merasakan ritme backbeat Rock and Roll yang tidak monoton sangat

cocok untuk menghidupkan kembali dansa gaya jitterbug yang sempat

populer di era big band. Sejak pertengahan tahun 1960-an, istilah "Rock

and Roll" menjadi cukup disebut "rock". Sejak itu pula secara berturut-

turut muncul berbagai genre dansa, mulai dari twist, funk, disco, hingga

house dan techno.

Pada tahun 1954, Elvis Presley merekam lagu hit "That's All Right

Page 48: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

55

(Mama)" di studio Sun milik Sam Phillips di Memphis. Elvis memadukan

unsur-unsur musik rock dan country-western yang disebut rockabilly. Ciri

khas rockabilly adalah gaya vokal seperti orang tersedak bernyanyi,

betotan bas, dan permainan gitar bagaikan sedang kejang-kejang. Elvis

adalah musisi rock pertama yang meraih status superstar.

2. Progressive Rock

Progressive rock atau sering disingkat ‘prog’ adalah jenis musik yang

mulai berkembang pada akhir dekade 60-an dan mencapai masa jayanya di

tahun 70-an, menggabungkan elemen-elemen dari rock, jazz dan musik

klasik. Kadang pengaruh dari blues dan musik tradisional juga terasa.

Berawal dari eksperimentasi musisi rock saat itu, diinspirasi oleh The

Beatles dan The Beach Boys mereka mulai menggabungkan musik

tradisional, musik klasik dan jazz ke dalam komposisi mereka. Beberapa

band progressive rock terkemuka adalah Yes, King Crimson, UK, Pink

Floyd dan Genesis dari sekitar tahun 1969, Rush dari tahun 70-an dan

Marillion, Dream Theater dari 80-an.

Seperti halnya aliran-aliran musik yang lain, adalah sangat sulit untuk

mendefinisikan musik progressive rock secara tepat. Karena inilah terdapat

banyak perdebatan mengenai apakah satu kelompok ber-genre musik

progressive rock atau tidak. Namun ada beberapa ciri khas musik

progressive yang biasanya dapat ditemui dalam karya-karya musisi

progressive. Di antaranya adalah ritme yang tidak konvensional (bukan 4/4

atau sinkopasi), penguasaan alat musik yang mahir dengan permainan solo

Page 49: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

56

yang rumit, dan lagu-lagu yang panjangnya melebihi normal (lebih dari 5

menit, biasanya sekitar 12-20 menit atau bahkan lebih panjang).

Banyak grup progressive rock yang menerbitkan satu album dengan

lagu-lagu yang bertemakan sama atau sambung-menyambung

menceritakan satu cerita (disebut album konsep). Contoh-contoh album

konsep di antaranya adalah Metropolis 2: Scenes from a Memory dari

Dream Theater dan The Lamb Lies Down on Broadway dari Genesis.

Banyak pula group musik progressive saat ini yang mulai keluar dari

stigma musik progressive sebagai genre dan kembali ke pemikiran inti

musik progressive sebagai pandangan yang amat sangat kuat dipengaruhi

pandangan Jazz. Beberapa kelompok musik progressive rock asal

Indonesia adalah Discus dan Kekal.

3. Psychedelic Rock

Psikedelik atau Psychedelic (dalam bahasa inggris), berasal dari akar

kata bahasa Yunani psihi (psyche, soul), dan dilosi (manifest), atau secara

harfiah bisa disebut manifestasi dari jiwa-jiwa manusia. Manifestasi

psikedelik berasar dari pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman

manusia terhadap sesuatu yang tanpa sadar tidak disadari (unconcious).

Ketidaksadaran atas sesuatu tersebut sebenarnya ada dan tertanam dalam

memori, hanya saja beragam belenggu (norma, adat, agama, logika, dsb)

yang mengikatnya. Psikedelik memberi ruang kreatif untuk membebaskan

belenggu tersebut. Psikedelik membuka seluas-luasnya persepsi manusia

melalui halusinasi, trans, ataupun sinestesia, sebagai bentuk perlawanan

Page 50: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

57

dan penyanding akan kesadaran imajinasi yang terkekang.

Musik psikedelik digandang-gandang sebagai respon dari fenomena

budaya yang terjadi di Amerika dan Inggris, selanjutnya ditumpahkan

dalam bahasa yang lebih musikal. Musik psikedelik dikenal pada akhir

tahun 1960-an atau awal 1970-an, bahkan hingga kini. Istilah Psychedelic

Folk, Psychedelic Rock, Psychedelic Electronic Music, Trance, New

Wave, Space Rock, Glam Rock, hingga Neo-Psychedelia, dan masih

banyak lagi subgenre yang melingkupinya, akan terus dan tetap

berkembang sesuai dengan konteks budaya zamannya. Psychedelic rock

adalah salah satu jenis dari musik rock yang mencoba untuk

menggambarkan orang yang sedang kecanduan. Pada umumnya mereka

terdiri dari alat musik gitar elektrik, khususnya yang hanya memiliki 12

string yang dijadikan sebagai 'jangle'-nya; menampilkan pula efek yang

dibuat dalam suatu rumah studio.

4. Hard Rock

Hard rock adalah subgenre musik rock yang berakar dari aliran musik

psychedelic rock dan garage rock asal pertengahan tahun 1960-an. Ciri

khas musik ini adalah penambahan efek distorsi pada suara gitar listrik,

gitar bass, kibor, dan drum. Distorsi antara lain ditambahkan dengan

bantuan pedal efek, penguat awal (preamp), penguat, atau pengeras suara.

Hard rock sangat dipengaruhi oleh musik blues. Tangga nada

pentatonik yang khas blues adalah tangga nada yang paling sering dipakai

dalam hard rock. Berbeda dari rock and roll tradisional yang mengambil

Page 51: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

58

unsur-unsur blues lama, hard rock memasukkan unsur-unsur blues Britania

yang memakai alat musik modern, seperti: gitar listrik, drum, kibor, dan

bass listrik. Hard rock tidak terbatas hanya pada memainkan akord I, IV,

dan V yang lazim pada blues dua belas birama atau blues enam belas

birama, melainkan juga memainkan akord-akord yang lain, terutama akord

mayor dari tangga nada minor.

5. Punk Rock

Punk rock adalah gerakan musik rock anti-establishment yang berasal

dari Amerika Serikat, Australia, dan Inggris sekitar tahun 1974-1975,

dipelopori oleh kelompok-kelompok seperti Ramones, Sex Pistols, The

Damned, dan The Clash.

Kelompok punk sering meniru struktur musik sederhana seperti musik

garage rock dari tahun 1960-an. Biasanya mereka terdiri dari satu drum

kit, satu atau dua electric guitar, satu electric bass, dan vocals. Drums

biasanya hanya memiliki satu snare drum, satu tom, satu floor tom, satu

bass drum, hi-hats, satu atau dua crash cymbal dan satu ride cymbal.

6. Heavy Metal

Heavy metal adalah sebuah aliran musik rock yang berkembang pada

1970-an. Aliran musik ini mengutamakan gitar yang cukup banyak. Heavy

metal ditemukan oleh Band veteran Tahun 60'an Steppenwolf, dalam lagu

klasiknya yang berjudul 'Born To Be Wild'.

Dari tahun 1960-an atau bisa disebut Blues Rock seperti Led Zeppelin,

AC/DC, Classic metal dan disekitar 60-an sampai 70-an atau disebut

Page 52: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

59

Classic Rock seperti Black Sabbath, Blue Oyster Cult, Deep Purple, Alice

Cooper. Permainan Classic metal dimainkan kadang dengan Organ.

Musiknya dikendalikan oleh riff yang lebih sering dimainkan dalam tangga

nada minor. Vokalisnya juga terpengaruh oleh Led Zeppelin kecuali Ozzy

Osbourne (vokalis Black Sabbath) yang dipengaruhi oleh Sirene udara.

7. Hardcore Punk

Hardcore merupakan salah satu subgenre dari punk rock yang berasal

dari Amerika Utara dan UK diakhir tahun 1970an. Sound baru ini yang

merupakan ciri khas musiknya secara umum yaitu: suara gitar yang lebih

tebal, berat dan cepat dari musik punk rock awal. Tipikal lagu biasanya

sangat pendek, cepat dan keras, selalu membawakan lagu tentang politik,

kebebasan berpendapat, kekerasan, pengasingan diri dari sosial, straight

edge, perang dan tentang sub-kultur hardcore itu sendiri.

8. Alternative Rock

Alternative rock adalah aliran musik rock yang muncul pada tahun

1980-an dan menjadi sangat populer di tahun 1990. Nama "alternatif"

ditemukan pada tahun 1980 untuk mendeskripsikan band-band punk rock

yang tidak sesuai dengan aliran punk rock pada masanya. Sebagai jenis

musik yang spesifik, rock alternatif mempunyai sub-aliran yang bervariasi,

dari musik indie yang bermulai pada tahun 1980 dan menjadi populer pada

tahun 1990, seperti indie rock, grunge, gothic rock, dan college rock.

Aliran-aliran tersebut terkonsolidasi dengan ciri khasnya masing- masing.

Walaupun aliran alternatif terhitung sebagai aliran rock, tapi beberapa

Page 53: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

60

sub-alirannya terpengaruh oleh musik rakyat, reggae, musik elektronik,

dan jazz. Dalam periode tertentu, istilah rock alternatif digunakan untuk

menyebut musik rock dari band underground pada tahun 1980an, punk

rock (termasuk punk itu sendiri), dan untuk musik rock itu sendiri pada

tahun 1990-an dan 2000-an.

Alternative rock secara esensial adalah istilah yang digunakan untuk

menyebut musik underground yang muncul pada tahun 1980-an. Band

alternatif pada tahun 1980-an umumnya dimainkan di klub-klub kecil,

direkam untuk label indie, dan popularitasnya menyebar dari mulut ke

mulut. Lirik yang digunakan dalam rock alternatif biasanya mengambil

topik-topik sosial, seperti penggunaan obat terlarang, depresi, dan yang

berhubungan dengan lingkungan. Hal ini merupakan sebuah pendekatan

yang muncul akibat refleksi sosial dan ekonomi di Amerika Serikat dan

Inggris pada tahun 1980-an dan awal 1990-an.

Dalam satu dekade pertama pada abad ke 21, aliran musik rock terus

berevolusi dari awal alternatif musik yang muncul pada tahun 1980-an.

Musik rock yang populer pada zaman sekarang, terlihat dari grup modern

rock seperti Linkin Park. Iri hati karena mengetahui kenyataan bahwa

aliran musik tersebut merupakan pengaruh dari rock alternatif, sebagian

besar fans menyatakan ini adalah bagian dari aliran nu metal.

Bagaimanapun juga, pada tahun 2004 alternatif rock mendapat popularitas

dari artis seperti Modest Mouse, Bloc Party, Enon, Liam Finn, Blood Red

Shoes dan Franz Ferdinand.

Page 54: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

61

9. Speed Metal

Speed metal adalah genre musik yang muncul di akhir 1970-an dan

merupakan pendahulu thrash metal. Musik ini adalah versi lebih cepat dari

musik yang dimainkan oleh Black Sabbath, Led Zeppelin, dan Deep

Purple. Speed metal mulai terkenal lewat band-band NWOBHM. Banyak

band speed metal juga dapat disebut band thrash dan power metal.

Beberapa contoh awal adalah lagu-lagu "Highway Star" dan "Speed King"

oleh Deep Purple dan "Paranoid" oleh Black Sabbath.

10. Avant Garde

Avant-garde metal atau experimental adalah salah satu genre dari

heavy metal. Beberapa pelopor genre ini adalah Celtic Frost, Fleurety, dan

Ved Buens Ende. Berbeda dengan progressive metal di mana percobaan

dilakukan terutama dalam complex rhythms dan struktur lagu dan

mempertahankan instrumen tradisional, avant-garde metal menggunakan

suara-suara yang tidak lazim. Banyak band avant-garde metal memiliki

hubungan dengan band-band black metal.

11. Trash Metal

Thrash metal (terkadang disingkat menjadi thrash), adalah sebuah

extreme metal subgenre dari heavy metal yang berciri memiliki tempo

yang cepat dan agresif. Lagu-lagu thrash metal biasanya menggunakan

stem gitar nada rendah dan perkusi yang cepat. Lirik-lirik thrash metal

sering mengangkat tema masalah-masalah sosial menggunakan bahasa

yang kasar dan mendalam, sebuah pendekatan yang sebagian mirip dengan

Page 55: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

62

genre hardcore. Band "Empat Besar" atau "Big Four" thrash metal adalah

Anthrax, Megadeth, Metallica, dan Slayer, yang secara bersama-sama dan

mempopulerkan genre ini diawal tahun 1980-an. Ada pula yang

mengatakan bukan lagi "Empat Besar" tetapi menjadi "Lima Besar"

Megadeth, Slayer, Exodus, Pantera, and Metallica. Di Eropa style ini

dibawa oleh tiga band asal Jerman, yaitu Kreator, Sodom, dan Destruction.

Testament dan Exodus dari San Fransisco, Overkill dari New Jersey dan

Sepultura dari Brazil.

Asal muasal thrash metal secara umum dijejaki pada akhir tahun

1970-an dan awal tahun 1980-an, ketika beberapa band mulai

menggabungkan sound dari New Wave of British Heavy Metal,

menciptakan sebuah genre baru dan mengembangkan kedalam gerakan

yang terpisah sendiri dari punk rock and hardcore. Genre ini lebih agresif

dibandingkan speed metal. Sering kali dicampurkan dari kategori metal

yang satu dengan metal yang lain, dan juga beberapa band ada yang

menggabungkan pengaruh musikal dari genre non-metal.

12. Death Metal

Death metal adalah sebuah subgenre dari musik heavy metal yang

berkembang dari thrash metal pada awal 1980-an. Beberapa ciri khasnya

adalah lirik lagu yang bertemakan kekerasan atau kematian, ritme gitar

rendah (downtuned rhythm guitars), perkusi yang cepat, dan intensitas

dinamis. Vokal biasanya dinyanyikan dengan gerutuan (death grunt) atau

geraman maut (death growl). Teknik menyanyi seperti ini juga sering

Page 56: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

63

disebut "Cookie Monster vocals".

Beberapa pelopor genre ini adalah Venom dengan albumnya

Welcome to Hell (1981) dan Death dengan albumnya Scream Bloody

Gore (1987). Death metal kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh band-

band seperti Carcass, Morbid Angel, Entombed, God Macabre, Carnage.

Di Indonesia, genre ini diawali pergerakan dan perkembangannya di

tahun 1990-an dengan band thrash metal Rotor di Jakarta dan beberapa

band pioneer death metal lainnya di daerah lain, seperti Adaptor dari

Jakarta , Insanity dan Hallucination dari Bandung, Death Vomit dari

Jogjakarta , Slow Death dari Surabaya, kemudian berkembang dengan

band-band berbahaya dan bereputasi internasional, Jasad , Disinfected,dan

Ancur dari Bandung , Siksa Kubur , Funeral Inception dari Jakarta dan

Cranial Incisored Jogjakarta dan Last Redemption dari Bandung.

13. Black Metal

Black metal diawali oleh band Venom pada tahun 1982 lewat album

berjudul Black Metal. Lalu diikuti oleh band-band seperti Bathory,

Mayhem, Mercyfull Fate, Hellhammer/Celtic Forst. Semua band ini ter-

Influence oleh Venom. Band Black metal masih cenderung bermain

Thrash metal. Pada awal 1980-an sampai 1990-an, Black metal sangat

berkembang di daerah Skandinavia oleh band-band tersebut. Jenis musik

metal ini juga termasuk jenis metal underground. Black metal mempunyai

Subgenre bernama NSBM , Neo Nazi Black metal dua komunitas tersebut

termasuk yang berpengaruh di komunitas Underground. Band yang

Page 57: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

64

terkenal dari jenis musik ini adalah Dimmu Borgir, Cradle of Filth, Dark

Funeral, Emperor dan Immortal.

14. Grincore

Grindcore, sering di singkat menjadi grind, adalah gabungan dari

beberapa musik ekstrim. Inspirasinya dimulai dari beberapa genre musik

populer yang sangat cepat (seperti mengasah) industrial, extreme metal

dan hardcore punk. Walaupun gaya musiknya yang amat sangat tidak

disukai, pengaruh grindcore menyebar ke pelosok dunia musik, terutama

power violence, avant-garde jazz, musik industrial yang sangat komersil

dan genre-genre nu metal.

Grindcore di golongkan dengan distorsi berat, gitar dengan stem yang

rendah, tempo yang ekstrim, sering diiringi degan beat-beat yang meledak,

lagu sering berakhir tidak lebih dari dua menit (beberapa sering juga amat

panjang) vokal penuh dengan geraman dan teriakan nada tinggi, hampir

mirip dengan crust punk. Lirik selalu bertemakan dari sosial dan politik

(Napalm Death), kematian dan darah (Carcass) dan humor (Anal Cunt).

15. Gothic Metal

Gothic metal adalah sejenis musik metal yang biasanya (namun tidak

selalu) memakai dua orang vokalis. Pertama vokal wanita dengan suara

soprano, lalu vokal kedua adalah vokal pria dengan gaya vokal dari musik

black atau death metal (sehingga gaya vokal seperti itu banyak disebut

sebagai vokal 'Beauty and the Beast'). Lirik-liriknya kebanyakan

bernuansa pagan, kemuraman, kegelapan. Aliran musik ini paling populer

Page 58: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

65

di Eropa, meskipun jumlah penggemar mainstream (kalangan umum) tidak

banyak. Band yang terkenal dalam jenis musik ini adalah : Theater of

Tragedy, Lacuna Coil, Trail of Tear.

16. Doom Metal

Doom metal adalah bentuk dari musik heavy metal yang sangat khas,

mempunyai tempo yang sangat lamban, stem gitar yang rendah dan suara

gitar lebih tebal atau lebih berat dari suara genre metal yang lainnya.

Musik dan lirik cenderung menimbulkan perasaan putus asa, rasa takut dan

berharap akan terjadinya ajal/malapetaka.

Genre ini sangat kuat dipengaruhi oleh karya awal Black Sabbath,

yang telah membentuk sebuah prototipe untuk doom metal dengan lagu-

lagu yang berjudul "Black Sabbath" and "Into the Void". Selama

pertengahan awal tahun 80an, sejumlah band dari Inggris (Pagan Altar,

Witchfinder General) dan band dari Amerika (Pentagram, Saint Vitus,

Trouble) mendefinisikan doom metal sebagai sebuah genre yang berbeda.

17. Industrial Metal

Industrial metal adalah sebuah genre musik yang diciptakan dari

perpaduan musik industrial dan heavy metal. Permainannya seputar Heavy

metal, gitar listrik, riffs, sampling, synthesizer atau sequencer lines, dan

distorsi vokal. Pendiri industrial metal adalah Ministry, Godflesh, dan

KMFDM. Gaya permainan ini sukses secara komersil pada tahun 1990-an,

kemudian menjadi sangat terkenal di bermacam-macam gaya permainan.

Pengaruh yang kuat dari Industrial metal ini telah direfleksikan dalam

Page 59: BAB II TINJAUAN UMUM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00956-DI Bab2001.pdf · ditarik mundur sampai ke tahun 1778. Pada 24 April 1778 di Batavia ( kemudian disebut

66

beberapa genre musik yang lain, termasuk hardcore punk, glam metal, and

hip-hop.

18.Grunge

Tahun 1990-an ketika wabah musik Grunge yang awalnya adalah

Punk dan bermunculan di Seattle dan dikembangkan oleh Kurt Cobain

walaupun sedikit cenderung ke Alternative rock. Band Grunge yang

berasal dari Seattle, seperti contohnya adalah Nirvana, Soundgarden, Pearl

Jam, dan Alice in Chains. Sebenarnya grunge sudah ada oleh band-band

seperti Malfunkshun dan Green River setelah itu ada Temple of the Dog

Mad Season, Mudhoney sampai Melvins. Setelah kematian Kurt Cobain

musik Grunge jarang datang lalu kembali di-ilhami dengan band-band

seperti Skin Yard dan PJ Harvey. Jika suatu band memainkan musik

Grunge tapi band itu bukan berasa dari Seattle. Nama yang dipakai

bukanlah Grunge, tetapi Post-Grunge seperti L7, Stone Temple Pilots,

Paw, Hole (Yang sang vokalis Courtney Love adalah istri dari Kurt

Cobain).

19. Nu Metal

Nu metal (disebut juga new metal / nü metal / neo metal) adalah genre

musik yang mirip musik grunge dan alternative metal dengan musik funk,

hip-hop, dan subgenre heavy metal. Nu metal lahir pada pertengahan

1990-an, diperkenalkan oleh band Limp Bizkit dan Korn. Sekarang, band

nu metal paling populer adalah Linkin Park. Musik nu metal yang

menonjolkan banyak rap sering disebut rapcore.