27
BAB II TINJAUHAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pendidikan karakter a. Pengertiaan karakter Secara istilah karakter merujuk pada ciri khas, prilaku khas seseorang atau kelompok, kekuatan moral atau reputasi. Dengan demikian, karakter merupakan evaluasi terhadap kualitas moral individu atau bagi atribut tersebut termasuk keberadaan kurangnya kebijakan seperti integritas, keberanian ketabaan, kejujuran, dan kesetiaan atau prilaku atau kebiasaan yang baik (Yaumi, 2014: 120). Karakter adalah merupakan ciri khas seseorang atau sekolompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan (Salahudin, 2013 : 42). Karakter adalah akar dari semua tindakan yang jahat dan buruk, tindakan kejahatan, terletak pada hilangnya karakter (Samani, 2012 : 41). b. Perbedaan pendidikan kharakter, moral, dan akhlak Secara sepintas, terminologi pendidikan moral, pendidikan akhlak, dan karakter seolah bermakna berbeda. Namun jika diselidiki dari akar filosofisnya ternyata ketiga sifat tersebut memiliki kesamaan. Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

BAB II TINJAUHAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1 ...repository.ump.ac.id/1594/3/BAB II_DWIANTO_MANAJEMEN'17.pdf5 BAB II TINJAUHAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pendidikan karakter a

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5

    BAB II

    TINJAUHAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Pustaka

    1. Pendidikan karakter

    a. Pengertiaan karakter

    Secara istilah karakter merujuk pada ciri khas, prilaku khas

    seseorang atau kelompok, kekuatan moral atau reputasi. Dengan

    demikian, karakter merupakan evaluasi terhadap kualitas moral

    individu atau bagi atribut tersebut termasuk keberadaan kurangnya

    kebijakan seperti integritas, keberanian ketabaan, kejujuran, dan

    kesetiaan atau prilaku atau kebiasaan yang baik (Yaumi, 2014: 120).

    Karakter adalah merupakan ciri khas seseorang atau

    sekolompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas

    moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan

    (Salahudin, 2013 : 42).

    Karakter adalah akar dari semua tindakan yang jahat dan

    buruk, tindakan kejahatan, terletak pada hilangnya karakter (Samani,

    2012 : 41).

    b. Perbedaan pendidikan kharakter, moral, dan akhlak

    Secara sepintas, terminologi pendidikan moral, pendidikan

    akhlak, dan karakter seolah bermakna berbeda. Namun jika diselidiki

    dari akar filosofisnya ternyata ketiga sifat tersebut memiliki kesamaan.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 6

    Moral berasal dari bahasa latin Mos, artinya ‘tata cara ‘, adat

    isti atau kebiasaan (Tukiran, 2013 : 75).

    Moral berarti berkenaan dengan norma-norma umum,

    mengenai apa yang baik atau benar dalam cara hidup seseorang

    (Wahyuning, 2003 : 3). Dengan kata lain, ketika orang berbicara

    tentang nilai-nilai moral, pada umumnya akan terdengar sebagai sikap

    dan perbuatan seseorang terhadap orang lain. Pada anak-anak nilai-

    nilai moral akan terlihat dari mampu tidaknya seorang anak

    membedakan antara yang baik dan yang buruk.

    Secara etimologis akhlaq bukan sajah merupakan tata aturan

    atau norma prilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia,

    tetapi norma juga mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan

    dan bahkan dengan alam semesta sekalipun (IIyas, 2006 : 1).

    Secara istilah akhlak berasal dari bahasa arab yang diartikan

    sama atau mirip dengan “budipekerti”yang berasal dari bahasa

    sanskerta, yang memiliki kedekatan dengan istilah tatakrama. Inti

    ajaran akhlak adalah niat kuat untuk berbuat, atau tidak berbuat

    sesuatu sesuai dengan ridho Allah atau Tuhan (Adisusilo, 2014 : 55).

    c. Ruang lingkup nilai dalam pendidikan karakter /budi pekerti

    Menjelaskan ruang lingkup pembahasan nilai pendidikan budi

    pekerti yang bersumber pada etika dan moral menekankan unsur

    utama kepribadian.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 7

    Kepribadian adalah ciri dari karakteristik atau gaya atau

    sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan

    yang diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil ,

    dan bawaaan seseorang semenjak lahir (Sjarkawi, 2008 : 11).

    Kepribadian adalah unsur karakter atau watak (Zuriah, 2008 : 143).

    Kepribadian adalah pemikiran, emosi, dan prilaku tertentu

    yang menjadi ciri dari seseorang dalam menghadapi dunianya

    (Santrock, 2008 : 158).

    Kepribadian yaitu keseluruhan pola (bentuk) tingkah laku sifat-

    sifat, kebiasaan, kecakapan bentuk tubuh serta unsur-unsur psiko-fisik

    lainya yang selalu menampakan diri dalam kehidupan seseorang

    (Ahmadi, 2005. 158 ).

    d. Metode pembentukan karakter dalam keluarga

    1. Mendidik dengan keteladanan

    Keteladanan dalam pendidikan adalah cara yang paling

    efektif dan berhasil dalam mempersiapkan anak dari segi akhlak,

    membentuk mental dan sosialnya (Ulwan, 2012 : 516).

    Artinya : Sesungguhnya ada pada (diri) Rasulullah itu suri

    teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

    mengharapkan (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

    kiyamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-

    Ahzab(33) : 21).

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 8

    ...

    ...

    Artinya : Kamu melihat mereka ruku dan sujud mencari

    karunia Allah dan keridhaan-Nya tanda-tanda mereka

    tanpak pada muka mereka bekas sujud (QS.Al-Fatth

    (48) : 29).

    Artinya : Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang

    yang menepati apa yang telah mereka janjikan

    kepada Allah Maka diantara mereka ada yang gugur

    dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-

    nunggu dan mereka tidak mengubah (janjinya).

    (QS.An-Ahzad(33) : 23).

    Peranan orang tua sangat penting dalam mendidik

    keteladanan anak di dalam keluarga. Sesuatu yang wajib

    diajarkan para orang tua kepada anak agar anak mempunyai

    akhlak yang mulia dan baik hati kesesama manusia adalah

    dengan cara mengajarkan anak supaya rajin shalat , supaya rajin

    beramal shalih dengan tulus dan ikhlas hanya mengharapkan

    pahala yang berlimpah dari sisi-Nya,yaitu surga yang

    merupakan karunia dari-Nya.Dengan demikian peranan orang tua

    sangat penting dalam mendidik keteladanan anak didalam

    keluarga agar anak mempunyai karakter yang mulia.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 9

    2. Mendidik dengan kebiasaan

    Pendidikan Islam anak-anak semenjak lahir sudah

    diciptakan dalam keadaan bertauhid yang murni, agama yang lurus

    tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Ulwan, 2012 : 542).

    Sebagaimana yang difirmankan Allah :

    Artinya : Maka hadapkanlah mukamu dengan lurus kepada

    agama Allah (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah

    menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada

    peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus

    tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. Al-

    Rum (30) : 30).

    Atinya: Dan bumi serta hamparannya, dan jiwa serta

    penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah

    mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan

    ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang-

    orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya

    rugilah orang-orang yang mengotorinya. (QS.Asy-

    Syams (91) : 6-10)

    Para orang tua selalu mengajarkan kepada anak-anaknya

    supaya mereka selalu bertakwa kepada Allah. Yaitu dengan cara

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 10

    mengerjakan shalat dan mengerjakan amal shalih agar hidupnya

    selamat dunia akhirat, dan tidak mengotorinya dengan perbuatan-

    perbuatan yang dapat merugikan mereka.contoh perbuatan-

    perbuatan yang merugikan mabuk-mabukan, berjudi, berzina dan

    lain-lain.

    3. Mendidik dengan nasihat

    Metode pendidikan yang efektif dalam membentuk

    keimanan anak, akhlak, mental, dan sosialnya, adalah

    metode pendidik dengan nasihat. Hal ini nasihat mempunyai

    yang besar untuk membuat anak mengerti tetang hakikat

    sesuatu dan memberinya kesadaran tentang prinsip-prinsip Islam

    (Ulwan, 2012: 558)

    Berikut ini beberapa contoh pengulangan Al-Qur’an

    dalam menggunakan metode nasihat :

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 11

    Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada

    anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya, Hai

    anaku, janganlah kamu mempersekutukan Allah.

    Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-

    benar kezaliman besar. ’Dan kami perintahkan

    kepada manusia (berbuatlah baik) kepada dua orang

    ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam

    keadaan lemah dan bertambah-tambah, dan

    menyapinya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-

    Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu hanya

    kepadakulah kembalimu. Dan jika keduanya

    memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku

    sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,

    maka jangaanlah kamu mengikuti keduanya, dan

    pergaulilah keduanya didunia dengan baik, dan

    ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku dan

    kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu. Maka

    kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu

    kerjakan. (Lukman) berkata), hai’ anaku, sesungguhnya

    jika ada(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi dan

    berada dalam batu atau dilangit atau didalam

    dibumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (mem-

    balasnya). Sesungguhnya Allah maha halus lagi maha

    mengetahui . Hai anaku, dirikanlah shalat dan surulah

    (manusia) mengerjakan yang baik dan cegalah

    (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah

    terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya

    yang demikian itu terhadap hal-hal yang diwajibkan

    (oleh Allah). (QS. Luqman (31) :13-17).

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 12

    Artinya : Hai anakku, naiklah kekapal bersama kami janganlah

    kamu bersama orang-orang kafir. (QS. Hud (11) : 42).

    Melalui perkataan ya’qub

    Artinya : Ayahnya berkata, Hai’anaku, janganlah kamu

    menceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu

    maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)

    mu sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata

    bagi manusia. (QS.Yusuf (12): 5)

    Melalui perkataan Ibrahim dan Ya,qub

    Artinya : Hai anak-anaku, sesungguhnya Allah telah memilih

    agama ini bagimu,maka janganlah kamu mati kecuali

    memeluk agama islam. (QS.Al-Baqarah (2) : 132)

    Seruan untuk perempuan melalui lesan malaikat kepada Maryam

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 13

    Artinya : Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih

    kamu menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas

    segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).

    Hai maryam, taatlah kepada Rabbmu, sujud dan

    rukulah bersama orang-orang yang ruku. (QS.

    Ali’Imran (3) : 42-43)

    Seruan Untuk Kaum melalui lisan Musa

    Artinya : Dan ( ingatlah), ketika Musa berkata kepada

    kaumnya, Hai’ kaumku sesungguhnya kamu telah

    menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah

    menjadikan anak lembu (sembuhanmu). Maka

    bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan

    bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu

    pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah

    akan menerima taubatmu. Sesungguhnya dialah yang

    maha penerima taubat lagi maha penyayang. (QS.Al-

    Baqarah (2) : 54)

    Melalui lesan Musa

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 14

    Artinya : Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya,

    Hai’kaumku, ingatlah nikmat Allah atas mu ketika

    Dia mengakat nabi-nabi diantaramu, dan jadikan-Nya

    kamu orang-orang merdeka dan diberikan-Nya

    kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya

    kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain.

    (QS.Al-Ma’idah (15) : 20)

    Seruan untuk kaum Muslimin

    Artinya : Hai orang-orang beriman, jadikalah sabar dan shalat

    sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta

    orang-orang yang sabar. ( QS.Al-Baqarah (2) : 153)

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwa kepada Allah

    sebenar-benar takwa kepada –Nya; dan jangalah

    sekalih-kalih kamu mati melaikan dalam keadaan

    beragama Islam. (QS. Al-Imran ( 3) : 102).

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, patuhilah seruan Allah

    dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu

    kepada suatu yang memberi kehidupan kepada

    kamu. (QS. Al-Anfal (8) : 24)

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 15

    Seruan untuk seluruh manusia

    Artinya : Hai manusia, sembahlah Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum mu,agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (QS.Al-Baqarah (2) : 21-22)

    Artinya : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabbmu. (Muhammad dengan Mukjizatnya) dan kami telah turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (QS.An-Nisa(4) : 174)

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 16

    Artinya: Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu.

    Sesungguhnya keguncangan hari kiyamat itu adalah

    suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). Ingatlah)

    pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,

    lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari

    anak yang disusuinya dan gugurkalah kandungan

    segala wanita yang hamil. Dan kamu lihat manusia

    dalam dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya

    mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat

    kerasnya. (QS.Al-Hajj (22) :1-2)

    Artinya : Demi Dzat yang diriku ada ditangan-Nya,pasti

    kalian tidak akan masuk surga sampai kalian

    beriman ,dan kalian tidak beriman sampai kalian

    saling mencintai.Maukah aku tunjukan kepada

    kalian sesuatu yang jika kalian kerjakan kalian jadi

    saling mencintai ? Sebarkanlah salam diantara kalian.

    ”(HR.Muslim )

    Artinya : Agar kalian bertakwalah kepada Allah, ikutilah

    sunnahku dan sunnnah para khalifah yang memberi

    dan mendapatkan petunjuk setelahku, dan peganglah

    kuat-kuat sunnah itu, karena sesungguhnya semua

    bid’ah itu tersesat.”(HR.At-Tirmidzi)

    Para orang tua selalu mendidik anak-anaknya dengan

    penuh kesabaran supaya mereka beribadah kepada Allah. Yaitu

    dengan cara mengajari anak shalat, beramal shalih agar mereka

    termasuk orang-orang yang taat kepada Allah yaitu orang-orang

    yang selalu bertakwa kepada Allah. Janganlah kamu

    menyembahkan selain Allah bertaubatlah. Sesungguhnya Allah

    maha penerima taubat lagi maha penyayang.

    4. Mendidik dengan perhatian/pengawasan

    Pendidikan dengan perhatian adalah mengikuti

    perkembangan anak dan mengawasinya dalam pembentukan

    akidah, akhlak, mental, dan sosialnya (Ulwan, 2012 : 603).

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 17

    Artinya : Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan

    shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.

    (Thaha (20) : 132).

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, priharalah dirimu dan

    keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya

    adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-

    malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai

    Allah terhadap apa yang diperintahka-Nya kepada

    mereka dan selalu mengerjakan apa yang

    diperintahkan.”(QS.At-Tahrim( 66) : 6)

    Para orang tua selalu menyuruh anak-anaknya untuk

    mendirikan shalat dan bersabarlah dalam mengerjakannya, agar

    kita termasuk orang-orang yang bertakwa kepada Allah

    SWT.Kita sebagai manusia harus beriman dengan sungguh-

    sungguh kepada Allah, supaya kita jauh dari api neraka yang

    bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-

    malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah

    terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada mereka dan

    selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 18

    5. Mendidik dengan hukuman

    Hukuman yang terdapat dalam syariat islam mencangkup

    prinsip-prinsip yang holistik yang mengandung perkara-perkara

    penting yang tidak mungkin manusia dapat hidup tanpanya

    (Ulwan, 2012 : 621).

    Sebagaimana firman Allah

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu

    qishaash berkenan dengan orang-orang yang dibunuh,

    orang merdeka dengan orang merdeka, hamba

    dengan hamba, wanita dengan wanita.” (QS.Al-

    Baqarah (2) : 178)

    Sebagaimana firman Allah

    Artinya : Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang

    baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak

    mendatangkan empat orang saksi, maka deralah

    mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera,

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 19

    dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat

    selama-lamanya.dan mereka Itulah orang-orang yang

    fasik. ( QS.An-Nur (24) : 4)

    Artinya : Sesungguhnya pembalasan bagi orang-orang yang

    memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat

    kerusakan dimuka bumi, hanyalah mereka dibunuh

    atau disalib,atau dipotong tangan dan kaki mereka

    dengan bertimbal balik,atau dibuang dari negri

    (tempat kediamannya ). Yang demikian itu (sebagai)

    suatu penghinaan untuk mereka didunia dan

    diakherat mereka memperoleh siksa yang besar.

    (QS.Al-Ma’idah (5) : 33)

    Artinya : Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan )

    hidup bagimu hai orang-orang yang berakal, supaya

    kamu bertakwa.”(QS.Al-Baqarah(2) : 179)

    Didalam hukum qishash ada jaminan hidup marilah kita

    tetap bertakwa kepada Allah Swt.

    Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada

    Allah dan tinggalkan siksa riba (yang belum

    dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.

    Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 20

    sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-

    Nya akan memerangimu dan jika kamu bertobat (dari

    pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu ;

    kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.

    (QS.Al-Baqarah (2) : 279)

    Artinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang

    lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang

    diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan

    (alasan) yang benar,dan tidak berzina. Barang siapa

    yang melakukan demikian itu, niscaya ia mendapat

    (pembalasan) dosa (nya), (yakni), akan dilipat gandakan

    azab untuknya pada hari kiyamat ia akan

    kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.”(QS.Al-

    Furqan (25) : 68-69)

    Artinya : Dan jika kamu berpaling sebagaimana kamu telah

    berpaling sebelumnya, niscaya Dia akan mengazab

    kamu dengan azab yang pedih. (QS.Al-Fath(48) : 16)

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 21

    Artinya: Dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan meng

    azab mereka dengan azab yang pedih didunia dan

    diakhirat (QS.At-Taubah(9) : 74)

    Artinya : Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi)

    harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa

    mereka dalam kehidupan didunia (QS.At-Taubah(9)

    :55)

    Sebagaimana firman Allah :

    Artinya : Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,

    potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi

    apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksa dari Allah.

    Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.

    Al-Maidah (5) : 38)

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 22

    Berdasarkan Firman Allah :

    Artinya : Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina,

    maka derakanlah tiap-tiap seorang dari keduanya

    seratus kali dera. (QS. An-Nur (24) : 2).

    Artinya : Perintahkanlah anak-anak kalian shalat saat mereka

    berusia 7 tahun dan pukullah mereka (ketika

    meninggalkannya) pada saat berusia 10 tahun,serta

    pisahkan tempat tidur mereka.”(AI-Hakim dan Abu

    Dawud).

    Metode hukuman adalah suatu metode yang diterapkan

    para orang tua dalam mendidik anak-anaknya.Agar anak tidak

    terjerumus ke hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama

    maka disinih peranan orang tua sangat diperlukan dalam

    mendidik dengan hukuman.Para oang tua selalu berhati-hatilah

    dalam memberikan hukuman kepada anak.

    2. Konsep keluarga

    a. Pengertiaan keluarga

    Keluarga adalah wahana yang sangat penting dan berpengaruh

    terhadap pembentukan kepribadian, jati diri, dan karakter manusia

    baik secara individu maupun sosial (Andarus, 2015 : XV).

    Keluarga adalah satu kesatuan yang diikat oleh hubungan

    darah antara satu dengan lainya (Djamarah, 2004 : 3).

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 23

    Keluarga dapat difinisikan sebagai suatu kelompok dari orang-

    orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau

    adopsi, merupakan susunan rumah tangga sendiri, beraksi dan

    berkomunikasi satu sama lain yang menimbulkan peranan-peranan

    sosial bagi suami istri , ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki

    dan perempuan dan merupakan pemeliharaan kebudayaan bersama

    (Khairudin, 2008 : 7).

    b. Peran keluarga

    Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya

    mengembangkan pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh

    kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama

    maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan faktor kondusif

    untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi yang sehat. Keluarga juga

    dipandang sebagai institusi yang dapat memenuhi kebutuhan insani

    (manusiawi), terutama kebutuhan bagi pengembangan kepribadian

    anak dan pengembangan ras manusia (Syarbini, 2016 : 7).

    Peran Keluarga adalah pendidik moral yang utama bagi anak-

    anak. Orang tua merupakan guru moral pertama anak-anak pemberi

    pengaruh yang paling dapat bertahan lama : anak-anak berganti guru

    setiap tahunnya, tetapi memiliki satu orang tua sepanjang masa

    pertumbuhanya (Lickona, 2013 : 42).

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 24

    c. Fungsi keluarga

    Fungsi keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa

    aman, kasih sayang, dan mengembangkan hubungan yang baik

    diantara anggota keluarga.

    Secara psikologis keluarga berfungsi :

    1. Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainya

    2. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis

    3. Sumber kasih sayang dan penerimaan

    4. Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi

    anggota masyarakat yang baik

    5. Pemberi bimbingan bagi pengembangan perilaku yang secara

    sosial dianggap tepat

    6. Pembentuk anak dalam memecahkan maslah yang dihadapinya

    dalam rangka menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan

    7. Pemberi bimbingan dalam belajar ketrampilan motorik, verbal dan

    sosial yang dibutuhkan untuk penyesuian diri

    8. Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai

    prestasi, baik disekolah maupun dimasyrakat

    9. Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi

    10. Sumber persahabatan / teman bermain bagi anak sampai cukup

    usia untuk mendapatkan teman diluar rumah atau apabila

    persahabatan diluar rumah tidak memungkinkan.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 25

    Dari sudut padang sosiologis, fungsi keluarga dapat

    diklasifikasikan kedalam fungsi-fungsi berikut.

    1. Fungsi biologis

    Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang

    memberikan legalitas, kemampuan dan kemudahkan bagi para

    anggotanya untuk memenuhi kebutuhan dasar biologisnya.

    2. Fungsi ekonomis

    Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban

    untuk menafkai anggota keluarganya (istri dan anaknya).

    3. Fungsi pendidikan (edukatif)

    Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan

    utama bagi anaknya.

    4. Fungsi sosialisasi

    Keluarga berfungsi sebagai miniatur masyrakat yang

    mensosialisasikan nilai-nilai atau peran-peran hidup dalam

    masyarakat yang harus dilaksanakan oleh para anggotanya.

    5. Fungsi perlindungan (protektif)

    Keluarga sebagai pelindung bagi para anggotanya dari

    gangguan, ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidak

    yamanan (fisik- psikologis) para anggotanya.

    6. Fungsi Rekreatif

    Fungsi keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang

    memberikan kenyamanan, kecerian, kehangatan, dan penuh

    semangat bagi anggotanya.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 26

    7. Fungsi Agama

    Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama

    kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar

    (Yusuf, 2007 : 38-41).

    3. Penelitian terdahulu

    a. Penelitian Wicaksono (2014) yang berjudul” Peranan Masjid dalam

    Membentuk Karakter Remaja di Masjid Besar Babul Qudus Tinggal

    Jaya Jatilawang”. Jenis penelitian ini adalah deskritif kualitatif, yaitu

    prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata

    tertulis atau lisan dari orang-orang serta prilaku yang dapat diamati.

    Dalam pengumpulan data menggunakan metode observasi,

    wawancara, dan dokumentasi. Serta data terkumpul kemudian

    dianalisis dengan menggunkan metode deskritif kualitatif. Dan

    menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Dengan langkah analisis

    reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini

    menunjukan Masjid Besar Babul Qudus berperan dalam pembentukan

    karakter remaja, yaitu melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran/majelis

    taklim, pemberian materi-materi keremajaan, kegiatan sosial,

    pembuatan perpustakaan, pembuatan majalah dinding dan papan

    pengumuman, berpasipasi dalam kegiatan Idul Adh, serta dakwah

    melalui media sosial. Adapun karakter yang terbentuk dari kegiatan-

    kegiatan tersebut adalah jujur, ketekunan, keberanian, tanggung jawab,

    kebijaksanaan, disiplin diri, kerja sama, serta peduli terhadap sesama.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 27

    Adapun faktor pendukung pembentukan karakter remaja di Masjid

    Babul Qudus Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas

    diantaranya ;dukungan dari ta’mir masjid dan masyrakat terhadap

    kegiatan-kegiatan remaja Islam Babul Qudus, Konsistensi remaja

    dalam mengikuti kegiatan-kegiatan remaja dalam mengikuti kegiatan-

    kegiatan remaja Islam Babul Qudus, materi-materi yang menarik,

    serta banyak membahas tentang materi remaja masa kini, sehingga

    remaja lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan.

    Skripsi arif wicaksono membahas tetang peranan Masjid dalam

    Membentuk Karakter remaja, sedang yang peneliti tulis adalah

    keefektifan dari Pengakaderan Taruna Melati 1.

    b. Penelitian Nugroho (2014) yang berjudul “Implementasi Pendidikan

    Karakter Melalui Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (Studi di SMA

    Muhammadiyah 1 Purwokerto)”. Tujuan penelitian ini untuk

    mengetahui implementasi pendidikan karakter melalui gerakan

    kepanduan Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto”.

    Jenis penelitian ini, yaitu penelitian kualitatif subyek dalam penelitian

    ini adalah pengurus dan anggota Hizbul Wathan SMA

    Muhammadiyah 1 Purwokerto. Metode pengumpulan data deskritif

    berupa metode wawancara, observasi, dan dokementasi. Metode

    analisis data diskritif kualitatif, bersifat induktif-kualitatif dari hasil

    penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

    Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, implementasi

    pendidikan karakter melalui gerakan kepanduan Hizbul Wathan di

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 28

    SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto, melalui kegiatan yang meliputi

    keagamaan, tadabur alam, Perkemahan, pentas seni, api ungun, halang

    rintang, gladi tangguh dan bakti sosial. Dari kegiatan tersebut dapat

    mengembangkan nilai-nilai karakter seperti religius, jujur, toleransi ,

    disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,

    semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat/ komunikatif, peduli

    sosial dan tanggung jawab. Perbedaannya adalah Skripsi tersebut

    membahas implementasi pendidikan karakter dan organisasi Hizbul

    Wathan sedangkan yang akan peneliti tulis disini adalah membahas

    keefektifan Pengakadean Taruna Melati 1 Ikatan Pelajar

    Muhammadiyah.

    c. Penelitian Khusnah (2013) yang berjudul “pelaksanaan Pendidikan

    Karakter pada Anak di Desa Pengempon”. Jenis Penelitian ini adalah

    deskritif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data

    deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang serta

    prilaku yang dapat diamati. Dalam pengumpulan data menggunakan

    metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data

    terkumpul lalu dianalisis dengan menggunakan metode deskritif

    kualitatif. Dan menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Dengan

    langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan

    kesimpulan. Penelitian ini menunjukan Desa Pengempon berperan

    dalam pembentukan karakter anak, yaitu melalui kegiatan

    pendidikan berbasis religius , pendidikan karakter berbasis nilai

    budaya, pendidikan karakter berbasis lingkungan. Adapun karakter

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 29

    yang terbentuk mandiri, disiplin diri, jujur. Adapun faktor pendukung

    pembentukan karakter anak di Desa Pengempon Kecamatan Sruweng

    Kabupaten Kebumen disekitarnya, dukungan dari keluarga dan

    masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pendidikan karakter anak,

    konsistensi anak dalam mengikuti kegiatan-kegiatan anak di Desa

    Pengempon, materi-materi yang menarik, serta banyak membahas

    tentang materi pendidikan karakter anak masa kini, sehingga anak

    lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan. Skripsi

    Sarirotul Khusnah membahas tentang Pelaksanaan Pendidikan

    Karakter Anak di Desa Pengempon. Fokus dari penelitian tersebut

    adalah peran keluarga dalam membentuk karakter anak, sedangkan

    yang peneliti adalah keefiktifan pendidikan karakter di Desa

    Pengempon.

    d. Penelitian Wahyuni (2015) yang berjudul “pelaksanaan Pendidikan

    Karakter melalui TPQ Miftahul Huda pada anak di Desa Sukodadi”.

    Jenis Penelitian ini adalah deskritif kualitatif yaitu prosedur penelitian

    yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan

    dari orang-orang serta prilaku yang dapat diamati. Dan menggunakan

    pendekatan deduktif-induktif. Dengan langkah-langkah reduksi data,

    penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukan

    Desa Sukokadi berperan dalam pembentukan karakter anak, yaitu

    melalui kegiatan pendidikan berbasis religius, pendidikan karakter

    berbasis nilai budaya, pendidikan karakter berbasis lingkungan.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 30

    Adapun karakter yang terbentuk mandiri, disiplin diri, jujur. Adapun

    faktor pendukung pembentukan karakter anak di Desa Sukodadi

    Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang disekitarnya, dukungan dari

    keluarga dan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pendidikan karakter

    anak, konsistensi anak dalam mengikuti kegiatan-kegiatan anak di

    Desa Sukodadi, materi-materi yang menarik, serta banyak membahas

    tentang materi pendidikan karakter anak masa kini, sehingga anak

    lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan. Skripsi

    Wahyuni, Devi Tri membahas tentang Pelaksanaan Pendidikan

    Karakter pada anak melalui TPQ Miftahul Huda di lingkungan

    lokalisasi Kampung Baru di Desa Sukodadi. Fokus dari penelitian

    tersebut adalah untuk membentuk karakter pada anak melalui TPQ

    Miftahul Huda, sedangkan yang diteliti peneliti adalah keefiktifan

    pendidikan karakter di Desa Sukodadi.

    e. Penelitian Jatmika (2013) yang berjudul “Pendidikan Karakter

    Disiplin Anak pada Keluarga Guru di Desa Pandes”. Jenis penelitian

    ini adalah deskritif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang

    menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

    orang-orang serta prilaku yang dapat diamati. Dalam pengumpulan

    data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

    Serta data terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunkan metode

    deskritif kualitatif. Dan menggunakan pendekatan deduktif-induktif.

    Dengan langkah analisis reduksi, penyajian data, dan penarikan

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017

  • 31

    kesimpulan. Penelitian ini menunjukan Desa Pandes berperan dalam

    pembentukan karakter Disiplin anak, yaitu melalui kegiatan

    pendidikan berbasis religius, pendidikan karakter berbasis nilai

    budaya, pendidikan karakter berbasis lingkungan. Adapun karakter

    yang terbentuk mandiri, disiplin diri, jujur. Adapun faktor pendukung

    pembentukan karakter anak di Desa Pandes Kecamatan Wedi

    Kabupaten Klaten disekitarnya; dukungan dari keluarga dan

    masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pendidikan disiplin karakter

    anak, konsistensi anak dalam mengikuti kegiatan-kegiatan anak di

    Desa Pandes, materi-materi yang menarik, serta banyak membahas

    tentang materi pendidikan karakter anak masa kini, sehingga anak

    lebih mudah menangkap materi-materi yang disampaikan. Skripsi

    Jatmika Sukma Aji membahas tentang Pendidikan Karakter Disiplin

    Anak pada Keluarga Guru di Desa Pandes. Fokus dari penelitian

    tersebut adalah Pendidikan Karakter Disiplin Anak pada Keluarga

    Guru sedangkan yang diteliti peneliti adalah keefiktifan pendidikan

    karakter di Desa Pandes.

    Pendidikan Karakter Dalam…, Dwianto, Fakultas Agama Islam UMP, 2017