Upload
rukhiyatmars
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
1/46
13
BAB II
TINJAUAN TEORI MALPRAKTEK ATAU STIGMA MALPRAKTEK
DOKTER
A. Tujuan Pemidanaan
Sebelum membahas lebih jauh tentang masalah yang ada, maka penulis
akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian dan tujuan pemidanaan itu
sendiri. Yang dimaksud dengan pemidanaan adalah tindakan yang diambil
oleh hakim untuk memidana seseorang terdakwa sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sudarto (M.Taufik Makarao, !!" # $%& yang menyebutkanbahwa #
'Penghukuman berasal dari kata dasar hukum, sehingga dapat diartikan
sebagai menetapkan hukum atau memutuskan tentang hukumnya (berhten&
menetapkan hukum untuk suatu peristiwa itu tidak hanya menyangkut
bidang hukum pidana saja , akan tetapi juga perdata. )emudian istilah
penghukuman dapat disempitkan artinya, yaitu kerap kali disinoni. maka
dengan pemidanaan atau pemberian atau penjatuhan pidana oleh hakim*.
Adapun mengenai tujuan pemidanaan , penulis banyak menyimak pendapat
+amintang (Ahmad erry -indra, !! # & yang menyatakan bahwa pada
dasarnya terdapat tiga pokok pemikiran tentang tujuan pemidanaan yaitu #
$. ntuk memperbaiki pribadi dari penjahat itu sendiri.
. ntuk membuat orang menjadi jera.
/. Membuat penjahat0penjahat tertentu menjadi tidak mampu melakukan
kejahatan0kejahatan yang lain.
Selanjutnya 1ihard 2. Shawart3 dan 4erome 5. Skolnik menyatakan
bahwa, sanksi pidana dimaksudkan untuk #
$. Menegah terjadinya pengulangan tindak pidana (to pre6ent
reidi6ism&7
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
2/46
14
. Menegah orang lain melakukan perbuatan yang sama seperti yang
dilakukan terpidana (to deter other the performane of similiar ats&7
/. Menyediakan saluran untuk mewujudkan motif0motif balas (to pro6ide
a hannel for the e8pression of retaliatory moti6es&.
Andi 5am3ah memberikan arti sistem pidana dan pemidanaan sebagai
susunan (pidana& dan ara pemidanan. M. Sholehuddin menyatakan , bahwa
masalah sanksi merupakan hal yang sentral dalam hukum pidana karena
seringkali menggambarkan nilai0 nilai sosial budaya suatu bangsa. Artinya
pidana maengandung tata nilai (6alue& dalam suatu masyarakat mengenai
apa yang baik dan yang tidak baik, apa yang bermoral dan apa yang amoral
serta apa yang diperbolehkan dan apa yang dilarang.
Sistem merupakan jalinan dari beberapa unsur yang menjadi satu fungsi.
Sistem pemidanaan memegang posisi strategis dalam upaya untuk
menanggulangi tindak pidana yang terjadi. Sistem pemidanaan adalah suatu
aturan perundang0undangan yang berhubungan dengan sanksi pidana dan
pemidanaan. Apabila pengertian sistem pemidanaan diartikan seara luas
sebagai suatu proses pemberian atau penjatuhan pidana oleh hakim, maka
dapatlah dikatakan bahwa sistem pemidanaan menakup keseluruhan.
9. 5ubungan 2okter Pasien
5ubungan antara dokter dan pasien seara yuridis dapat dikategorikan dalam
bentuk kontrak . )ontrak adalah pertemuan pikiran (meeting of minds& dari
dua orang mengenai suatu hal . Pihak pertama mengikatkan diri untuk
memberikan pelayanan , sedangkan pihak kedua menerima pemberian
pelayanan tersebut. Pasien datang kepada dokter untuk diberikan pelayanan
pengobatan sedangkan dokter menerima untuk memberikannya.2engan
demikian maka sifat hubungannya mempunyai iri #
$. Adanya suatu persetujuan ( onsensual agreement &,atas dasar saling
menyetujui dari pihak dokter dan pasien tentang pemberian pelayananpengobatan.
. Adanya suatu keperayaan ( fiduiary&, karena hubungan kontrak
tersebut berdasarkan saling peraya memperayai satu sama lain.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
3/46
15
)arena bersifat hubungan kontrak antara dokter dan pasien maka harus
dipenuhi persyaratan #
$. 5arus adanya persetujuan ( :onsent & dari pihak ; pihak yang
berkontrak. Artinya ketika pasien datang kepada 2okter untuk berobat maka
terjadi penawaran dari pasien apakah 2okter bersedia menyembuhkan
penyakit yang diderita pasien, maka seara tidak langsung akan
menimbulkan kontrak antara 2okter dengan pasien.
. 5arus ada suatu objek yang merupakan substansi dari kontrak, objek
atau substansi kontrak dari hubungan dokter pasien adalah pemberian
pelayanan pengobatan yang dikehendaki pasien dan diberikan kepadanya
oleh dokter. mplied ontrat &
2alam bentuk ini adanya kontrak disimpulkan dari tindakan0 tindakan para
pihak. Timbulnya bukan karena adanya persetujuan, tetapi dianggap ada olehhukum berdasarkan akal sehat dan keadilan . Maka jika seorang pasien
datang ke suatu klinik medis dan dokter mengambil riwayat penyakitnya,
memeriksa keadaan fisik pasien dan memberikan pengobatan yang
diperlukan, maka dianggap tersirat sudah ada hubungan kontrak antara
dokter dan pasien.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
4/46
16
2engan adanya hubungan antara dokter dan pasien maka akan timbul hak
dan kewajiban diantara dokter dan pasien tersebut . 5ak yang timbul dalam
profesi kedokteran sebenarnya bersumber pada hak dasar indi6idu, yaitu hakdasar sosial dan hak dasar indi6idu , dimana kedua hak tersebut akan saling
mendukung, minimal akan berjalan sejajar dan tidak saling bertentangan,
karena merupakan hak dasar manusia, maka dokter maupun pasien sama ;
sama mempunyai hak tersebut.
Sedangkan kewajiban yang dimaksud yaitu dalam kaitan hubungan
profesional dokter dan pasien , dengan salah satu pihak benar ; benar
berlaku sebagai dokter sesuai dengan syarat ; syarat dan norma ; norma
profesi kedokteran yang berlaku, kewajiban dari dokter yang utama adalah
pemulihan atau peningkatan kesehatan pasien.
. Tidak Terdapat 5ubungan 2okter Pasien
Menurut Solis beberapa keputusan pengadilan telah memutuskan beberapa
kasus, dimana dianggap tidak terdapat hubungan dokter ; pasien dalam hal #
a. Suatu pemeriksaan kesehatan sebelum masuk bekerja untuk
menentukan apakah alon tersebut ook atau tidak masuk lowongan
pekerjaan tersebut.
b. Pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah seseorang memenuhi
syarat untuk asuransi, tidak menimbulkan hubungan dokter ; pasien.
. Apabila seorang dokter ditunjuk oleh pengadilan untuk memeriksa
apakah tertuduh menderita penyakit jiwa atau tidak dan melaporkan kepada
pengadilan, maka tidak terdapat hubungan dokter ; pasien.
d. Seorang spesialis bedah yang melakukan suatu otopsi terhadap suatu
tubuh mayat, tidak terdapat hubungan dokter pasien.
e. Suatu tanya jawab dalam perakapan antara seorang dokter dengan
seseorang tidak meniptakan hubungan dokter pasien.
/. 9erakhirnya hubungan dokter dan pasien
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
5/46
17
Penentuan saat berakhirnya hubungan dokter 0 pasien adalah penting,
karena segala hak dan kewajiban yang dibebankan kepada dokter juga akan
ikut berakhir. )euali sifat dari pengobatannya menentukan lain, makaberakhirnya hubungan menimbulkan kewajiban dari pasien untuk membayar
pelayanan pengobatan yang diberikan. 2ibawah ini beberapa ara
berakhirnya hubungan dokter ; pasien tersebut yaitu #
a. Sembuhnya pasien dari keadaan sakit yang diderita dan sang dokter
menganggap tidak diperlukan lagi pengobatan, sehingga tidak ada
manfaatnya lagi bagi pasien untuk meneruskannya.
b. 2okternya mengundurkan diri dari hubungan dokter ; pasien dengan
syarat pasien menyetujuinya.
. Pasien meninggal dunia.
d. Sudah selesainya kewajiban dokter seperti ditentukan dalam kontrak.
:. Malpraktek Medik
Malapraktik telah digunakan seara luas di >ndonesia sebagai terjemahan*
malpratie * , sedangkan kelalaian adalah terjemahan untuk * -egligene *.
Ada beberapa pendapat sarjana mengenai pengertian malpraktik #
$. ?eronia mengemukakan malapraktik yaitu kesalahan dalam
menjalankan profesi yang timbul sebagai akibat adanya kewajiban ;
kewajiban yang harus dilakukan oleh dokter.
. 2anny @iradharma memandang malpraktek dari sudut tanggung
jawab dokter yang berada dalam suatu perikatan dengan pasien, yaitu dokter
tersebut melakukan praktik yang buruk.
/. -gesti +estari mengartikan malpraktek seara harfiah sebagai
pelaksanaan atau tindakan yang salah.
2ari beberapa pengertian tentang malpraktik medik di atas semua sarjana
sepakat untuk mengartikan malpraktik medik sebagai kesalahan dokter yang
karena tidak menggunakan ilmu pengetahuan dan tingkat ketrampilan sesuai
dengan standar profesinya yang akhirnya mengakibatkan pasien terluka atau
aat bahkan meninggal.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
6/46
18
Setiap tindakan medis harus dapat dipertanggungjawabkan, baik seara etik
maupun seara hukum, )ode =tik )edokteran >ndonesia ( ) &
memberikan pedoman kepada dokter di dalam memutuskan untukmelakukan tindakan medisnya tidak boleh bertentangan dengan #
$. )ode =tik )edokteran >ndonesia ( ) &
. Asas ; asas =tika kedokteran >ndonesia yaitu #
$. Tidak merugikan ( -on ; Malefiene &
. Membawa kebaikan ( 9ene6iene &
/. Menjaga kerahasiaan (:onfidensialitas &
. nformed :onsent &
". 9erkata benar ( ?eraity &
%. 9erlaku adil ( 4ustie &
B. Menghormati ( pri6ay&
Agar seorang dokter tidak dipandang melakukan praktik yang buruk menurut
2anny @iradharma, maka setiap tindakan medis yang dilakukan harus
memenuhi tiga syarat #
$. Memiliki indikasi medis ke arah suatu tujuan perawatan yang kongkrit.
. 2ilakukan menurut ketentuan yang berlaku di dalam ilmu kedokteran.
/. Telah mendapat persetujuan tindakan pasien.
2ari uraian ; uraian di atas jelas bagaimana seorang dokter dituntut
melaksanakan kewajibannya yaitu #
$. )ewajiban Primer
Memberikan pelayanan medis yang benar dan layak , berdasarkan teori
kedokteran yang telah teruji kebenarannya.
. )ewajiban Sekunder
a. Memberikan informasi medis mengenai penyakit pasien.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
7/46
19
b. Memberikan informasi tindakan medis yang akan dilakukan.
. Memberikan surat keterangan dokter bagi berbagai kepentinganpasien yang bersifat yustisial.
Tindakan Malpraktik yang dilakukan seorang dokterditinjau dalam hukum
pidana, diantaranya #
$. Pasal / )5P yaitu memboorkan rahasia kedokteran yang
diadukan oleh penderita.
. Pasal /"C,/%!, /%$ )5P yaitu karena kelalaiannya sehingga
mengakibatkan kematian atau luka ; luka.
/. Pasal "/$ )5AP yaitu tidak memberikan pertolongan kepada orang
yang berada dalam keadaan bahaya maut.
Perbuatan ; perbuatan tersebut harus memenuhi rumusan delik pidana yaitu
pertama, perbuatan tersebut baik positif maupun negatif merupakan
perbuatan terela (Atus 1eus&. )edua, dilakukan dengan sikap batin yang
salah yaitu berupa kesengajaan (>ntensional&, keerobohan (1eklessness&
atau kealpaan (-egligene& sehingga tanggung jawab selalu bersifat
indi6idual dan personal.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
8/46
20
%. Memberikan keterangan yang tidak benar disidang pengadilan dalam
kapasitasnya sebagai ahli.
:ontoh dari rimanal malpratie yang bersifat keerobohan #
$. Melakukan tindakan medik yang tidak lege artis.
. Melakukan tindakan medik tanpa informed onsent
:ontoh dari riminal malpratie yang bersifat kealpaan #
a. )urang hati ; hati sehingga meninggalkan gunting dalam perut pasien.
b. )urang hati ; hati sehingga menyebabkan pasien luka ; luka.
. )urang hati ; hati sehingga menyebabkan pasien meninggal dunia.
2alam tindakan malpraktik tidak semua termasuk pada irimal malpratie
ada juga yang disebut i6il malpratie jika dokter tidak melaksanakan
kewajibannya, yaitu memberikan prestasinya sebagaimana yang telah
disepakati. Tindakan dokter yang dikategorikan i6il malpratie adalah#
$. Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.
. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi
terlambat
/. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi
tidak sempurna.
. Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya
dilakukan.
Pada i6il malpratie, tanggung gugat bersifat indi6idual atau korporasi.
Selain itu dapat dialihkan kepada pihak lain berdasarkan priniple of 6iariousliability. 2engan prinsip ini, maka rumah sakit dapat bertanggung gugat atas
kesalahan yang dilakukan dokternya, asalkan dapat dibuktikan bahwa
tindakan dokter dalam rangka melaksanakan kewajiban rumah sakit.
2asar hukum i6il malpratie adalah transaksi dokter dengan pasien, yaitu
hubungan hukum dokter dan pasien, dimana dokter bersedia memberikan
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
9/46
21
pelayanan medis kepada pasien dan pasien bersedia membayar honor
kepada dokter tersebut. Pasien yang merasa dirugikan berhak menggugat
ganti rugi kepada dokter yang tidak melaksanakan kewakiban kontraknyadengan melaksanakan kesalahan professional.
Selain :riminal malpratie dan i6il malprati administrati6e Malpratie
jika dokter melanggar hukum tata usaha negara. :ontoh tindakan yang
dikategorikan administrati6e malpratie adalah#
$. Menjalankan praktek kedokteran tanpa lisensi atau i3in.
. Melakukan tindakan medik yang tidak sesuai lisensi yang dimiliki.
/. Melakukan praktek kedokteran dengan menggunakan i3in yang sudahtidak berlaku.
. Tidak membuat rekam medik.
4enis ; jenis lisensi memerlukan basi dan mempunyai batas kewenangan
sendiri ; sendiri. Tidak dibenarkan melakukan tindakan medik melampaui
batas kewenangan yang telah ditentukan. 4ika ketentuan tersebut dilanggar,
maka dokter dianggap melakukan administrati6e malpratie dan dapat
dikenai sanksi administrati6e.
2. Teori Stigma atau +abeling
Stigma dalam kamus 9esar 9ahasa >ndonesia artinya ':iri negatif yang
menempel pada pribadi seseorang karena pengaruh +ingkungannya*.
Stigma Sosial adalah tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok
karena keperayaan bahwa orang tersebut melawan -orma yang ada.
Stigma Sosial sering menyebabkan penguilan seseorang ataupun
kelompok.
Teori Stigma disebut juga Teori labeling ini merupakan teori yang terinspirasi
oleh bukunya Tannembaum yang berjudul rime and the umunity
menurutnya, kejahatan tidaklah sepenuhnya hasil dari kekurangmampuan
seseorang untuk menyesuaikan dengan kelompok, akan tetapi dalam
kenyataanya, ia dipaksa untuk menyesuaikan dirinya dengan kelompoknya.
sehingga di simpulkan bahwa kejahatan merupakan hasil dari konflik antara
kelompok dengan masyarakatnya.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
10/46
22
Pendekatan labeling dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu# persoalan
tentang bagaimana dan mengapa seseorang memperoleh ap atau label.
(labeling sebagai akibat dari reaksi dari masyarakat.&. =fek lebeling terhadappenyimpangan tingkah laku berikutnya. ( persoalan kedua ini adalah
bagaimana lebeling mempengaruhi seseorang yang terkena label.&
2ua konsep penting dalam teori labeling adalah, Pertama, Primary 2e6iene
yaitu# ditujukan pada perbuatan penyimpangan awal. )edua, sondary
de6iene adalah berkaita dengan reorganisasi psikologis dari pengalaman
seseorang sebagai akibat dari penangkapan dan ap sebagai penjahat,
kalau sekali saja ap atau status itu melekat pada diri seseorang maka
sangat sulit seseorang untuk selanjutnya melepaskan diri dari ap tersebut,
dan kemudian akan mengidentifikasikan dirinya dengan ap yang telahdiberikan masyarakat terhadap dirinya.
Sebagai ontoh terjdinya sondary de6iane yang diawali dengan Primary
2e6iene, seorang indi6idu (anak&melakukan perbuatan menyimpang yang
ringan (primary 2e6iene& misalnya duduk ditempat yang lebih tingi dari
orang tua7
akibatnya terjadi reaksi sosial yang informal dari masyarakat 7 orang tua tadi
marah dan mengatakan anak tadi tidak sopan. >ndi6idu (anak& tersebut
melakukan pelanggaran aturan berikutnya dengan keluar masuk rumah
orang tersebut tanpa permisi (primary de6iene&. Selanjutnya terjadi
peningkatan reaksi sosial7 orang tua tadi mengatakan pada tetangga yang
lain bahwa indi6idu (anak& tersebut telah melakukan penurian ringan
(primary 2e6iene&, akhirnya (anak& tadi diadili sebagai seorang 4u6enile
2elinDueny di pengadilan7
Anak muda tadidiberi label oleh pengadilan sebagai seorang yang nakal oleh
pengadilan dan buruk oleh masyarakat, anak muda tersebut mulai berpikir
tentang dirinya mengapa label diberikan pada dirinya, karena sudah terlanjur
akhirnya dia memilih untuk bergabung dengan anak0anak muda
inon6ensional lainnya. Anak muda dengan pergaulanya bersama pemuda
yang delinDuene terpengaruh untuk ikut melakukan kejahatan yang lebih
serius misalkan merampok toko, bank (Sondary 2e6iene&, anak muda tadi
kembali diadili di pengadilan, mendapat lebih banyak lagi atatan kejahatan,
sehingga semakin jauh dari masyarakat on6ensional dan menempuh jalan
hidup yang sepenuhnya menyimpang.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
11/46
23
+abeling adalah sebuah proses melabel seseorang. +abel, menurut yang
terantum dalam A 5andbook for The Study of Mental 5ealth, adalah sebuah
defenisi diri orang tersebut, dan menjelaskan orang dengan tipebagaimanakah dia. 2engan memberikan label pada diri seseorang, kita
enderung melihat dia seara keseluruhan kepribadiannya, dan bukan pada
perilakunya satu persatu.
2alam teori labeling ada satu pemikiran dasar, dimana pemikiran tersebut
menyatakan Eseseorang yang diberi label sebagai seseorang yang de6ian,
dan diperlakukan seperti orang yang de6ian, akan menjadi de6ianE.
Penerapan dari pemikiran ini akan kurang lebih seperti berikut # Eanak yang
diberi label bandel, dan diperlakukan seperti anak bandel, akan menjadi
bandelE. Atau penerapan lain # Eanak yang diberi label bodoh, dandiperlakukan seperti anak bodoh, akan menjadi bodohE. )alau begitu
mungkin bisa juga seperti ini # anak yang diberi label pintar, dan diperlakukan
seperti anak pintar, akan menjadi pintarE.
Pemikiran dasar teori labeling ini memang biasa terjadi, ketika sudah melabel
seseorang, kita enderung memperlakukan seseorang itu sesuai dengan
label yang kita berikan. Misalnya, seorang anak yang diberi label bodoh
enderung tidak diberi tugas0tugas yang menantang dan punya tingkat
kesulitan diatas kemampuannya karena kita berfikir Eah, dia pasti tidak bisa
kan dia bodoh, peruma saja menyuruh diaE.
Teori Penjulukan (labelling heory& menyatakan bahwa teori penjulukan dapat
sedemikian hebat sehingga korban0korban misinterpretasi ini tidak bisa
menahan pengaruhnya. )arena berondongan julukan yang bertentangan
dengan pandangan mereka sendiri, itra asli diri mereka hilang, dijadikan
itra diri baru yang diberikan orang lain. 2ampak penjulukan itu jauh lebih
hebat dan tidak berhubungan dengan kebenaran penjulukan tersebut,
terutama orang dalam posisi lemah. 9enar atau salah, penjulukan dan reaksi
yang diberikan obyek yang dijiluki orang lain 'membenarkan*penjulukan
tersebut, sehingga nubuat itu telah dipenuhinya sendiri.
=. Pertanggungjawaban 2alam 5ukum Pidana
$. Sistem Pertanggungjawaban 9erdasarkan Asas )esalahan
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
12/46
24
2ipidananya seseorang tidaklah ukup apabila orang itu telah melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau bersifat melawan hukum.
4adi meskipun perbuatannya memenuhi rumusan delik dalam ndang ;ndang dan tidak dibenarkan, hal tersebut belum memenuhi syarat untuk
penjatuhan pidana. ntuk pemidanaan masih perlu adanya syarat, yaitu
bahwa orang yang melakukan perbuatan itu mempunyai kesalahan atau
bersalah.
Sehubungan dengan hal tersebut berlaku asas ' tiada pidana tanpa
kesalahan ' asas itu dianut oleh )5P >ndonesia dan juga negara ; negara
lain, akan bertentangan dengan rasa keadilan apabila ada orang yang
dijatuhi pidana padahal ia sama sekali tidak bersalah. ni artinya tergantung pada apakah ia mempunyai
kesalahan atau tidak. Makna kesalahan itu meliputi pengertian yang sangat
luas . Seseorang yang masih di bawah umur , walaupun ia melakukan
perbuatan pidana tidak dipidana karena fungsi batin atau jiwanya belum
sempurna. 2emikian juga orang gila yang melakukan perbuatan pidana tidak
dapat dipidana karena fungsi batinnya tidak normal, disamping dua hal
tersebut di atas, walaupun orang yang melakukan pidana itu dewasa dan
tidak gila orang tersebut juga tidak serta merta dipidana. 5al itu harus dilihat
terlebih dahulu apakah dia melakukan perbuatan itu atas kehendak bebasnya
atau ada unsur ; unsur paksaan dari luar, misalnya dalam )5P terdapat
dalam pasal F sampai dengan Pasal "$ seperti daya memaksa ( o6ermaht,
Pasal F & pembelaan terpaksa ( Pasal C&, Melaksanakan ndang ; ndang
( Pasal "! & dan melaksanakan perintah jabatan ( Pasal "$& sehingga si
pembuat tidak dipidana
2ari uraian yang dikemukakan di atas, dalam membuktikan apakah
seseorang dapat dijatuhi pidana, pertama harus dilihat terlebih dahulu
apakah perbuatan yang telah dituduhkan tersebut telah memenuhi rumusan
delik. Apabila telah terpenuhi baru menuju pada tahap berikutnya yaitu
melihat pada apakah ada kesalahan dan apakah pembuat mampu
bertanggungjawab. Sebaliknya, ajaran monisme memandang bahwa
seseorang yang telah melakukan tindak pidana sudah pasti dipidana kalau
perbuatannya itu telah memenuhi rumusan delik.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
13/46
25
Pandangan dualisme juga dianut oleh Moeljatno, berdasarkan pada
pandanan dualisme itu Moeljatno menyimpulkan bahwa untuk dapat
dikatakan bahwa seseorang itu dapat dipertanggungjawabkan harus dipenuhiunsur ; unsur berikut #
a. Melakukan perbuatan pidana.
b. 2i atas umur tertentu mampu bertanggungjawab.
. Mempunyai suatu bentuk kesalahan yang berupa kesengajaan atau
kealpaan.
d. Tidak adanya alasan pemaaf
ntuk adanya pertanggungjawaban pidana diperlukan syarat bahwa pembuat
mampu bertanggungjawab. Tidaklah mungkin seorang dapat dipertanggung
jawabkan apabila ia tidak mampu bertanggung jawab. )emudian munul
pertanyaan kapankah seseorang itu dikatakan mampu bertanggungg jawabG
2i dalam )5P tidak ada ketentuan tentang arti kemampuan bertanggung
jawab. Yang berhubungan dengan itu adalah Pasal ' 9arangsiapa
melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya,
karena jiwanya aat dalam tubuhnya atau terganggu jiwanya karena
penyakit tidak dipidana '. 2ari Pasal tersebut dan dari pendapat beberapa
sarjana hukum, Moeljatno menyimpulkan bahwa untuk adanya kemampuan
bertanggung jawab harus ada#
a. )emampuan untuk membeda ; bedakan antara perbuatan yang baik
dan yang buruk, sesuai dengan hukum dan yang melawan hukum.
b. )emampuan untuk menentukan kehendaknya menurut keinsyafan
tentang baik dan buruknya perbuatan tadi.
9erikut akan diuraikan mengenai unsur ; unsur kesalahan terutama
mengenai kemampuan bertanggung jawab dan bentuk ; bentuk kesalahanyang berupa kesengajaan dan kealpaan.
a. )esengajaan
2alam memorie 6an toelihting dijelaskan sengaja berarti dengan sadar
dikehendaki dan diketahui melakukan suatu perbuatan yang dilarang . 2alam
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
14/46
26
perkembangannya seara teoritis bentuk kesalahan berupa kesengajaan
dibedakan menjadi tiga, yaitu kesengajaan sebagai maksud untuk menapai
suatu tujuan ( dolus diretus & kesengajaan dengan sadar kepastian,kesengajaan dengan sadar kemungkinan ( dolus e6entualis &.
Perkembangan pemikiran dalam teori ini ternyata juga diikuti dalam praktik
pengadilan di >ndonesia. 2i dalam beberapa putusannya, hakim menjatuhkan
putusan tidak semata ; mata kesengajaan sebagai kepastian, tetapi juga
mengikuti orak ; orak yang lain. 2engan demikian praktek peradilan
semaam ini sangat mendekati nilai keadilan karena hakin menjatuhkan
putusan sesuai dengan tingkat kesalahan terdakwa.
b. )ealpaan
)ealpaan adalah terdakwa tidak bermaksud melanggar undang ; undang,
tetapi ia tidak mengindahkan larangan tersebut ia alpa, lalai, teledor dalam
melakukan suatu perbuatan tersebut. 4adi dalam kealpaan terdakwa kurang
memperhatikan larangan sehingga tidak berhati ;hati dalam melakukan
sesuatu perbuatan yang objektif kausal menimbulkan keadaan yang dilarang.
Menurut Moeljatno ' kesengajaan adalah kesalahan yang berlainan jenis dari
kealpaan, akan tetapi dasarnya sama yaitu adanya perbuatan ang dilarang
dan dianam dengan pidana, adanya kemampuan bertanggung jawab dan
tidak adanya alasan pemaaf, tetapi bentuknya lain. 2alam kesengajaan ,
sikap batin orang menentang larangan . 2alam kealpaan kurang
mengindahkan larangan sehingga berhati ; hati dalam melakukan sesuatu
yang objektif kausal menimbulkan keadaan yang dilarang.
. Sistem Pertanggungjawaban Pidana Menyimpang dari Asas
)esalahan
Alasan utama menerapkan pertanggungjawaban pidana tanpa kesalahan itu
adalah demi perlindungan masyarakat, karena untuk delik ; delik tertentu
sangat sulit untuk dibuktikan adanya unsur kesalahan. Ada tiga maammodel atau bentuk sistem pertanggungjawaban pidana yang menyimpang
dari asas kesalahan, yaitu strit liability ( Pertanggungjawaban ketat &,
6iarious liability ( pertanggungjawaban pengganti&, enterprise liability
( pertanggungjawaban korporasi & .
/. Pertanggungjawaban Pidana )etat ( Strit +iability &
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
15/46
27
Yaitu pertanggungjawaban pidana tanpa kesalahan dimana pembuat sudah
dapat dipidana apabila ia telah melakukan perbuatan pidana sebagaimana
dirumuskan dalam undang ; undang tanpa melihat bagaimana sikap batinnya. Asas ini sering diartikan seara singkat dengan istilah '
pertanggungjawaban tanpa kesalahan ' ( liability without faulty & . 2ari uraian
tersebut dapat ditegaskan , bahwa dalam perbuatan pidana yang bersifat
strit liability tidak dipersoalkan adanya mens ; rea, sehingga dengan
demikian tidak perlu adanya unsur kesengajaan atau kelalaian. nsur pokok
dalam strit liability rime adalah perbuatan ( atus reus &.Strit liability
menurut 1oeslan Saleh #
'HH dalam praktik pertanggungjawaban pidana menjadi lenyap jika ada
salah satu keadaan ; keadaan yang memaafkan. Praktek pula melahirkananeka maam tingkatan keadaan ; keadaan mental yang dapat menjadi
syarat ditiadakannya pengenaan pidana, sehingga dalam perkembangannya
lahir kelompok kejahatan yang untuk pengenaan pidananya ukup dengan
strit liability . yang dimaksud dengan ini adalah kejahatan yang dalam hal
terjadinya itu keadaan mental terdakwa tidak mengetahui dan sama sekali
tidak bermaksud untuk melakukan perbuatan pidana. Sekalipun demikian dia
tetap dipandang bertanggungjawab atas kejadiannya perbuatan yang
terlarang itu., walaupun ia tidak bermaksud sama sekali untuk melakukan
suatu perbuatan yang ternyata adalah kejahatan. 9iasanya ini untuk
kejahatan ; kejahatan keil atau pelanggaran. Perbuatan pidana ini tidak
dipandang sebagai perbuatan pidana dalam arti sebenarnya. >a telah harus
dipertanggungjawabkan hanya karena dipenuhi unsur ; unsur delik oleh
perbuatannya tanpa memeriksa keadaan mentalnya sebagai keadaan yang
dapat meniadakanpengenaan pidana.
Sering dipersoalkan apakah strit liability itu sama dengan absolute liability,
mengenai hal itu ada dua pendapat. Pendapat pertama menyatakan strit
liability merupakan absolute liability alasannya yaitu seseorang yang telah
melakukan perbuatan terlarang ( atus reus & sebagaimana dirumuskan
dalam undang ; undang sudah dapat dipidana tanpa mempersoalkan apakah
si pelaku mempunyai kesalahan ( mens rea & atau tidak. 4adi seseorang yang
telah melakukan perbuatan pidana menurut rumusan undang ; undang harus
atau mutlak dapat dipidana. Pendapat ke dua menyatakan bahwa strit
liability bukan absolute liability . artinya , orang yang telah melakukan
perbuatan terlarang menurut undang ; undang tidak harus atau belum tentu
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
16/46
28
dipidana. )edua pendapat tersebut juga dikemukakan oleh Smith dan 9rian
5ogan, yang dikutip oleh 9arda -awawi Arief #
Ada dua alasan yang dikemukakan oleh mereka #
a. Suatu tindak pidana dapat dipertanggungjawabkan seara strit
liability apabila tidak ada means rea yang perlu dibuktikan sebagai satu ;
satunya unsur untuk atus reus yang bersangkutan . nsur utama atau unsur
satu ; satunya itu biasanya merupakan salah satu irri utama , tetapi sama
sekali tidak berarti bahwa means rea itu tidak disyaratkan sebagai usur pokok
yang tetap ada untuk tindak pidana itu. Misalnya # A dituduh melakukan tindak
pidana menjual daging yang tidak layak untuk dimakan karena
membahayakan kesalahan atau jiwa orang lain ' tindak pidana ini menuruthukum >nggris termasuk tindak pidana yang dapat dipertanggungjawabkan
seara strit liability. 2alam hal itu tidak perlu dibuktikan bahwa A mengetahui
daging itu tidak layak konsumsi , tetapi harus dibuktikan bahwa sekurang ;
kurangnya A memang menghendaki (Sengaja & untuk menjual daging itu.
4adijelas ; jelas dalam hal itu strit liability tidak bersifat absolute.
b. 2alam kasus ; kasus strit liability memang tidak dapat diajukan
alasan pembelaan untuk kenyataan khusus yang dinyatakan terlarang
menurut undang ; undang. Misalnya # 2engan mengajukan ' reasonable
mistake ' )ita tetap dapat mengajukan alasan pembelaan untuk keadaan ;
keadaan lainnya. :ontoh lain misalnya dalam kasus mengendarai kendaraan
yang membahayakan ( melampaui batas maksimum & dapat diajukan alasan
pembelaan bahwa dalam mengendarai kendaraan itu ia dalam keadaan
automatism.
2asar pokok untuk menentukan penerapan tanggung jawab mutlak dalam
perkara pidana pada prinsipnya tidak bersifat generalisasi. 4adi tidak
terhadap semua tindak pidana boleh diterapkan akan tetapi lebih berorak
khusus yaitu #
a. )etentuan undang ; undang sendiri menentukan atau paling tidak
undang ; undang sendiri enderung menuntut penerapan strit liability.
b. )ebanyakan orang berpendapat bahwa penerapannya hanya
ditentukan terhadap tindak pidana yang bersifat larangan khusus atau
tertentu. 4adi penerapannya sangat erat kaitannya dengan ketentuan tertentu
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
17/46
29
dan terbatas Agar lebih jelas apa yang menjadi landasan penerapan strit
liability rime dapat dikemukakan beberapa pedoman diantaranya #
$& Perbuatan itu tidak berlaku umum terhadap semua jenis tindak
pidana , tetapi sangat terbatas dan tertentu terutama mengenai kejahatan
anti sosial atau yang membahayakan sosial.
& Perbuatan itu benar ; benar bersifat melawan hukum yang sangat
bertentangan dengan kehati ; hatian yang diwajibkan hukum dan kepatutan.
/& Perbuatan tersebut dilarang dengann keras oleh undang ; undang
)aren dikategorikan sebagai akti6itas atau kegiatan yang sangat potensial
mengandung bahaya kepada kesehatan , keselamatan dan moral publi.
& Perbuatan atau akti6itas tersebut seara keseluruhan dilakukan
dengan ara tidak melakukan penegahan yang sangat wajar.
Pedoman tersebut di atas jika didefinisikan lebih singkat #
a. Perbuatan bersifat terbatas dan tertentu.
b. Perbuatan merupakan tindakan yang dilarang tegas oleh undang ;
undang.
. Perbuatan yang dilakukan nyata ; nyata melawan hukum.
d. Perbuatan yang dilakukan sangat potensial mendatangkan bahaya
terhadap kesehatan , keselamatan atau moral masyarakat.
e. Perbuatan itu tidak dibarengi dengan penegahan yang wajar.
. Pertanggung4awaban Pidana Pengganti
?iarious liability adalah pertanggungjawaban menurut hukum seseorang
atas perbuatan salah yang dilakukan oleh orang lain.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
18/46
30
4adi perbedaan antara strit liability dan 6iarious liability menurut Ilan6ile
@illiam adalah mengenai ada atau tidak adanya atus reus dan means rea.
Strit liability tidak membutuhkan means rea ukup dengan pekerja tetapdibutuhkan untuk dapat dipertanggungjawabkan majikan atas perbuatan
pekerja tersebut.
1oeslan Saleh saleh dalam bukunya 'Suatu 1eorientasi 2alam 5ukum
Pidana' mengakui adanya 6iarious liability sebagai pengeualian dari asas
kesalahan. 1oeslan Saleh berpendapat bahwa pada umumnya seseorang
bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri. Akan tetapi ada yang disebut
?irious +iability orang bertanggungjawab atas perbuatan orang lain. Aturan
ndang ; ndanglah yang menetapkan siapa ; siapa sajakah yang
dipandang sebagai pelaku yang bertanggung jawab '
Seara klasik konsep 6iarious liability telah diperluas terhadap suatu situasi
dimana pengusaha bertanggungjawab terhadap perbuatan pidana yang
dilakukan oleh pegawainya dalam ruang lingkup pekerjaannya. Tanggung
jawab yang dipikul oleh majikan itu dapat terjadi satu di antara tiga hal
berikut#
a. Peraturan perundang ; undangan seara eksplisit menyebutkan
pertanggungjawaban seara 6iarious.
b. Pengadilan telah mengembangkan doktrin pendelegasian dalam kasus
pemberian lisensi. 2oktrin itu berisi tentang pertanggungjawaban seseorang
atas perbuatan yang dilakukan oleh orang lain apabila ia telah
mendelegasikan kewenangannya menurut undang ; undang kepada orang
lain itu. 4adi harus ada prinsip pendelegasian.
. Pengadilan dapat menginterpretasikan kata ; kata dalam undang ;
undang sehingga tindakan dari pekerja atau pegawai dianggap sebagai
tindakan dari pengusaha.
". Sistem Pertanggungjawaban Pidana )orporasi
)ejahatan korporasi biasanya dilakukan oleh orang ; orang yang mempunyai
status sosial ekonomi yang tinggi dan terhormat. 9iasanya kejahatan tersebut
dilakukan dalam kaitan dengan pekerjaan. Sisi lain yang menjadi pusat
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
19/46
31
perhatian dalam perkembangan dan perubahan dalam bidang kegiatan sosial
ekonomi adalah penyimpangan perilaku korporasi yang bersifat merugikan
dan membahayakan masyarakat dalam berbagai bentuk yang berskala luas,Menurut Muladi #
' H.. kejahatan korporasi dilakukan tanpa kekerasan tetapi selalu disertai
keurangan, penyesatan, manipulasi, akal0 akalan atau pengelakan terhadap
peraturan. 2i samping itu kejahatan korporasi itu biasanya dilakukan oleh
orang ; orang yang ukup pandai, oleh karena itu pengungkapan terhadap
kejahatan yang terkait tidaklah mudah, apalagi jika dikaitkan dengan
karakteristiknya sebagaimana diuraikan berikut #
a. )ejahatan tersebut sulit dilihat, karena biasanya tertutup oleh kegiatanpekerjaan yang normal dan rutin, melibatkan keahlian professional dan
sistem organisasi yang kompleks.
b. )ejahatan tersebut sangat kompleks, karena selalu berkaitan dengan
kebohongan, penipuan dan penurian serta seringkali berkaitan dengan
sesuatu yang ilmiah, teknologis, finanial atau keuangan, legal,
terorganisasikan dan melibatkan orang banyak serta berjalan bertahun ;
tahun.
. Terjadinya penyebaran tanggung jawab yang semakin luas akibat
kompleksitas organisasi.
d. Penyebaran korban sangat luas seperti kolusi dan penipuan.
e. 5ambatan dalam pendeteksian dan penuntutan sebagai akibat
profesionalisme yang tidak seimbang antara aparat penegak hukum dengan
pelaku kejahatan.
f. Peraturan yang tidak jelas yang sering menimbulkan kerugian dalam
penegakan hukum.
g. Sikap mendua status Pelaku tindak Pidana.
2i bidang hukum pidana keberadaan suatu badan hukum atau badan usaha
yang menyandang istilah korporasi diterima dan diakui sebagai subjek hukum
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
20/46
32
yang dapat melakukan tindak pidana serta dapat pula
dipertanggungjawabkan.
2alam perkembangan 5ukum Pidana di >ndonesia ada tiga sistem
pertanggungjawaban korporasi sebagai tindak pidana yaitu #
a. Pengurus korporasi yang berbuat, maka penguruslah yang
bertanggungjawab.
b. )orporasi sebagai pembuat, maka pengurus yang bertanggungjawab.
. )orporasi sebagai pembuat dan yang bertanggungjawab
Ada dua ara untuk memidana korporasi yaitu #
a. )orporasi dapat dikenakan pidana berdasarkan asas strit liability atas
kejahatan yang dilakukan oleh pegawainya.
b. )orporasi dapat dikenakan berdasarkan asas identifikasi
Teori identifikasi adalah salah satu teori yang membenarkan
pertanggungjawaban korporasi dalam hukum pidana. Teori itu menyebut
bahwa tindakan dari direktur juga merupakan tindakan dan kehendak dari
korporasi. )orporasi mempunyai sifat yang mandiri dalam hal ini
pertanggungjawaban sehingga ia tidak dapat disamakan dengan modelpertanggungjawaban 6iarious.
. Pengaturan 5ukum Pidana Saat ini Mengenai Penanggulangan Tindak
Pidana Malpraktek 2okter
Malpraktek )edokteran bisa masuk lapangan hukum pidana , apabila
memenuhi syarat ; syarat tertentu dalam tiga aspek yaitu syarat dalam sikap
batin dokter, syarat dalam perlakuan medis dan syarat mengenai hal akibat.
Pada dasarnya syarat dalam perlakuan medis adalah perlakuan medis yangmenyimpang. Syarat mengenai sikap batin adalah syarat sengaja atau ulpa
dalam malpraktek kedokteran. Syarat Akibat adalah syarat mengenai
timbulnya kerugian bagi kesehatan atau nyawa pasien. Pengertian
malpraktek dokter menurut kamus hukum atau 2itionary
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
21/46
33
bawah pengawasannya atau oleh penyedia jasa kesehatan yang dilakukan
terhadap pasiennya baik dalam hal diagnosis, terapeutik, atau manajemen
penyakit yang dilakukan seara melanggar hukum, kepatutan , kesusilaan,dan prinsip ; prinsip profesional baik dilakukan dengan kesengajaan atau
ketidak hati ; hatian, yang menyebabkan salah tindak, rasa sakit, luka ,
aat, kematian, kerusakan pada tubuh dan jiwa atau kerugian lainnya dari
pasien dalam perawatannya.
Pengertian malpraktek di atas hampir sama dengan apa yang diungkapkan
oleh M.Yusuf 5anafiah, malpraktek medik yaitu kelalaian seorang dokter
untuk mempergunakan tingkat ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang la3im
dipergunakan dalam mengobati pasien atau orang yang terluka menurut
ukuran di lingkungan yang sama.
Yang menimbulkan pertanyaan saat ini adalah apakah hukum positif di
>ndonesia telah mengatur mengenai penanggulangan tindak pidana
malpraktek kedokteran sebagai upaya pre6entif khususnya di dalam
perlindungan hukum kedua belah pihak dalam hal ini dokter dan Pasien atau
korban, agar tidak terjadi hal ; hal yang tidak diinginkan, karena malpraktek
kedokteran ini berhubungan erat dengan nyawa manusia.
9erikut ini diuraikan mengenai )ebijakan 5ukum Pidana dalam hal yang
berkaitan atau bersinggungan dengan penanggulangan tindak pidana
malpraktek kedokteran. 5ukum positif itu diantaranya )itab ndang ;
ndang 5ukum Pidana ( )5P& , ndang ; undang -omor / Tahun $CC
4unto ndang ; ndang -omor /% Tahun !!C Tentang )esehatan ,
ndang ; undang -omor C Tahun !! TentangPraktik )edokteran.
$. )itab ndang ; ndang 5ukum Pidana ( )5P &
a. )ejahatan Terhadap Pemalsuan Surat Pasal %B )5P
($& Seorang dokter yang dengan sengaja memberi surat keterangan palsu
tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau aat, dianam denganpidana penjara paling lama empat tahun
(& 4ika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang
ke dalam rumah sakit jiwa atau menahannya disitu , dijatuhkan pidana
penjara paling lama F ( delapan & tahun % ( enam & bulan
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
22/46
34
(/& 2ipidana dengan pidana yang sama, barang siapa yang dengan sengaja
memakai surat keterangan palsu itu seolah ; olah isinya sesuai dengan
kebenaran
Pasal %B )5P di atas merupakan pasal khusus yang hanya dikenakan
bagi dokter ketika seorang dokter melakukan sebuah tindakan kebohongan
mengenai keadaan pasiennya yang dituliskan dalam sebuah surat hasil
pemeriksaan atau keterangan. Agar rumusan Pasal %B ini dapat dikenakan
kepada dokter, unsur sengaja harus terpenuhi, karena bisa saja terjadi dokter
salah dalam menentukan diagnosa, sehingga salah pula dalam menerbitkan
surat keterangan yang dibuatnya. Sebagai ontoh misalnya seorang dokter yang memeriksa pasien tidak menemukan kelainan dalam hal ini penyakit
pada tubuh pasien sehingga dokter membuat surat keterangan sehat yang
diminta oleh pasien, ternyata sebenarnya pasien menderita suatu penyakit
yang tidak diketahui oleh dokter tersebut . 2alam hal ini tindakan dokter
tersebut tidak dapat dikenakan Pasal %B )5P karena dokter tidak sengaja
melakukannya.
ntuk dapat dinyatakan dokter melakukan kejahatan pemalsuan seperti yang
diatur dalam Pasal %B )5P,unsur kesengajaannya harus dibuktikan bahwa
palsunya keterangan dalam surat merupakan perbuatan yang dikehendaki,
disadari dan disetujui oleh dokter yang bersangkutan. 2engan kata lain
2okter sebenarnya sadar bahwa surat keterangan yang dibuatnya
bertentangan dengan yang sebenarnya.
Menurut Adami :ha3awi walaupun Pasal %B )5P di atas hanya berlaku
bagi orang yang berkualitas pribadi sebagai dokter, namun orang ; orang
yang tidak mempunyai kualitas pribadi sebagai dokter masih dapat terlibat
sebagai pelaku penganjur (uitlokken&, pelaku peserta ( medeplegen& dan
pelaku pembantu (medeplihtigen &
b. Pengguguran )andungan
Pasal /%
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya
atau menyuruh orang lain untuk itu dianam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
23/46
35
Pasal /B
($& 9arang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandunganseorang wanita tanpa persetujuannya, dianam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun
(& 4ika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut , dikenakan
pidana penjara paling lama lima belas tahun
Pasal /F
($& 9arang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang wanita dengan persetujuannya dianam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan
(& 4ika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut, dikenakan
pidana penjara paling lama tujuh tahun
Pasal /C
4ika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan
yang tersebut pasal /%, ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal /B dan /F, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itudapat ditambah dengan sepertiga dan
dapat diabut hak untuk menjalankan penaharian dalam mana kejahatan
dilakukan.
4ika melihat Pasal /%, /F dan pasal /C )5P/$ di atas berkaitan dengan
upaya abortus riminalis karena di dalamnya terdapat unsur adanya upaya
menggugurkan kandungan tanpa adanya indikasi medis. 2apat diermatibahwa masalah menggugurkan kandungan atau abortus pro6okatus ini diatur
dengan ketat sekali di dalam )5P, sebab orang ( 2okter atau orang awam&
yang sengaja mengobati perempuan yang sedang mengandung , dengan
memberi pengharapan bahwa dengan obat yang diberikannya itu dapat
menggugurkan kandungan saja, dapat dianam dengan pidana yang ukup
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
24/46
36
berat, yaitu empat tahun penjara ( Pasal CC )5P & . )etentuan ini
sebetulnya membuat dilemma dan menimbulkan ketakutan bagi dokter
karena apabila ada indikasi medis dimana dalam keadaan darurat untukmenyelamatkan jiwa >bu hamil , mengharuskan menggugurkan kandungan
ibu hamil tersebut, oleh karena itu menurut penulis sebaiknya ketentuan ini
diberi pengeualian bagi dokter apabila ada indikasi medis, dengan demikian
dapat memberikan rasa tenang atau nyaman bagi dokter di dalam
melaksanakan tugasnya menyelamatkan nyawa pasien dan untuk
menghindari tuduhan adanya malpraktek kedokteran. 2isisi lain pasal ; pasal
mengenai pengguguran kandungan ini sebenarnya memberikan perlindungan
hukum kepada pasien sebagai upaya menanggulangi tindak pidana
malpraktek kedokteran.
. Tentang Penganiayaan
Pasal /"$
($& Penganiayaan dianam dengan pidana penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah
(& 4ika Perbuatan mengakibatkan luka ; luka berat yang bersalah dikenakan
pidana penjara paling lama lma tahun.
(/& 4ika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuhtahun
(& 2engan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan
(" & Perobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana
Pasal /"$ yang mengatur mengenai penganiayaan tersebut di atas dapat
dianalisa bahwa suatu kematian baru dapat digolongkan akibat
penganiayaan apabila kematian itu tidak dikehendaki. 4ika akibat tersebutdikehendaki, atau setidak ; tidaknya dari wujud perbuatan disadari mungkin (
)esadaran sebagai kemungkinan & dapat menimbulkan akibat kematian dan
akibat tersebut benar ; benar timbul, maka yang terjadi adalah pembunuhan.
)esengajaan sebagai kemungkinan tidak berlaku pada penganiayaan, tetapi
berlaku pada pembunuhan.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
25/46
37
2alam praktik hukum mengenai masalah yang berhubungan dengan
kesehatan dipersoalkan juga tentang akibat rasa sakit sebagai satu ;satunya
tujuan penganiayaan, artinya jika rasa sakit yang disadari itu tidak dapatdihindari , dalam upaya menapai tujuan yang patut, misalnya dokter
menyunat anak , dimana maksud menapai tujuan yang lebih patut dan
timbul rasa sakit tidak dapat dihindari maka bukan termasuk penganiayaan.
Akan tetapi doktrin mengatakan lain yaitu bahwa kejadian ini tetap termasuk
penganiayaan hanya saja hapus sifat melawan hukum perbuatan.
Pada dewasa ini, para dokter dan petugas kesehatan lain menghadapi
sejumlah masalah dalam bidang kesehatan yang ukup berat ditinjau dari
sudut medis0etis0yuridis 2ari semua masalah yang ada itu. =uthanasia
merupakan salah satu permasalahan yang menyulitkan bagi para dokter dantenaga kesehatan. Mereka seringkali dihadapkan pada kasus di mana
seorang pasien menderita penyakit yang tidak dapat diobati lagi, misalnya
kanker stadium lanjut, yang seringkali menimbulkan penderitaan berat pada
penderitanya. Pasien tersebut berulangkali memohon dokter untuk
mengakhiri hidupnya. 2i sini yang dihadapi adalah kasus yang dapat disebut
euthanasia.
Sebenarnya tindakan perawatan medis yang tidak ada gunanya seperti
misalnya pada kasus pasien ini, seara yuridis dapat dianggap sebagai
penganiayaan. Tindakan di luar batas ilmu kedokteran dapat dikatakan di luar kompetensi dokter tersebut untuk melakukan perawatan medis. 2engan kata
lain, apabila suatu tindakan medis dianggap tidak ada manfaatnya, maka
dokter tidak lagi berkompeten melakukan perawatan medis, dan dapat dijerat
hukum sesuai )5P pasal /"$ tentangpenganiayaan. @alaupun ada
perbedaan pendapat mengenai akibat rasa sakit sebagai akibat yang tidak
dapat dihindari untuk menapai tujuan lain yang lebih patut. 2oktrin
mengatakan sebagai alasan hapusnya sifat melawan hukum perbuatan.
Praktik mengatakan tiada tujuan yang lebih patut daripada rasa sakit yang
tidak dapat dihindari sebagai unsur penganiayaan namun, mempunyai akibat
hukum yang sama yaitu pembuat tidak dijatuhi pidana atau tidak boleh
dipidana.)5P tidak menyebutkan pengertian tentang penganiayaan
tersebut sehingga harus diari di dalam doktrin hukum.
Menurut Tirtaamidjaja menganiaya adalah dengan sengaja menyebabkan
sakit atau luka pada orang lain, akan tetapi suatu perbuatan yang
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
26/46
38
menyebabkan sakit atau luka pada orang lain, tidak dapat dianggap sebagai
penganiayaan kalau perbuatan itu dilakukan untuk menambah keselamatan
badan. Sedangkan penjelasan Menteri )ehakiman pada waktu pembentukanPasal /"$ )5P tentang penganiayaan adalah setiap perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja untuk memberikan penderitaan badan kepada
orang lain atau dengan sengaja untuk merugikan kesehatan badan orang
lain.
d. )ealpaan Yang Menyebabkan Mati atau +uka ; luka
Pasal /"C
9arang siapa karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain dianam
dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurunganpaling lama
satu tahun./" )alau penulis analisa pasal tersebut di atas mengenai
kealpaan dalam hubungannya dengan penanggulangan tindak pidana
malpraktek kedokteran, hampir pasti bahwa Pasal /"C )5P didakwakan
terhadap kematian yang diduga disebabkan karena kesalahan dokter. Pasal
/"C )5P dapat menampung semua perbuatan yang dilakukan yang
mengakibatkan kematian, dimana kematian bukanlah dituju atau dikehendaki.
Pasal ini juga dapat menimbulkan perasaan takut bagi dokter di dalam
melaksanakan tugasnya sebagai dokter.
Sedangkan Pasal /"C merumuskan bahwa ' 9arang siapa karena
kesalahannya ( kealpaannya & menyebabkan orang lain mati HH. * jadi,
disamping adanya sikap batin ulpa harus ada tiga unsur lagi. Tiga unsur
yang dimaksud merupakan rinian dari kalimat # menyebabkan orang lain
mati yaitu #
$& 5arus ada wujud perbuatan ( Tindakan medis yang dilakukan oleh
dokter &
& Adanya akibat berupa kematian ( Akibat dari tindakan medis yang
telah dilakukan oleh dokter dalam pelayanan kesehatan &
/& Adanya hubungan sebab akibat antara wujud perbuatan dengan akibat
kematian. ( Adanya 5ubungan antara tindakan medis yang telah dilakukan
dokter dengan akibat setelah dilakukan tindakan medis tersebut &
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
27/46
39
Pasal /"C ini juga dapat memberikan perlindungan hukum bagi pasien
sebagai upaya pre6entif menegah dan menanggulangi terjadinya
tindakpidana malpraktek kedokteran namun perlu juga solusi untukmenghindarkan dokter dari rasa takut yang berlebihan dengan adanya pasal
ini
Pasal /%!
($& 9arangsiapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain mendapat
luka ; luka berat, dianam dengan dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau kurungan paling lama satu tahun
(& 9arang siapa karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka ; luka
sedemikian rupa sehingga timbul penyakit atau halangan menjalankan
pekerjaan jabatan atau penaharian selama waktu tertentu dianam dengan
pidana penjara paling lama Sembilan bulan atau kurungan paling lama enam
bulan atau denda tiga ratus rupiah.
Sedangkan jika dianalisa Pasal /%! di atas maka dapat disimpulkan bahwa
wujud perbuatan Pasal /%! )5P ini sangat ber6ariasi dan tidak terbatas
pada satu perbuatan saja.ndang ; ndang dalam hal ini )5P tidak
menyebutkan seara eksplisit tentang pengertian dari kurang hati ; hatisehingga harus diari di dalam doktrin atau yurisprudensi . Menurut Adami
:ha3awi adanya dua syarat kelalaian dari dua sudut pandang yaitu sudut
pandang subjektif dan sudut pandang objektif . 2ari sudut pandang objektif
sama halnya dengan kesengajaan , kelalaian merupakan bentuk sikap batin
seseorang yang dapat dihubungkan baik dengan perbuatannya maupun
dengan akibat dari perbuatan tersebut .
1umusan dalam Pasal /"C dan Pasal /%! )5P menyebutkan tentang
aat, luka ; luka berat maupun kematian yang merupakan bentuk akibat dari
perbuatan petindak sehingga dari sudut pandang subjektif sikap batinpetindak disini termasuk dalam hubungannya dengan akibat perbuatannya.
Pasal /%$
4ika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan
suatu jabatan atau penaharian, maka pidana ditambah dengan sepertiga
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
28/46
40
dan yang bersalah dapat diabut haknya untuk menjalankan penaharian
dalam mana dilakukan kejahatan, dan hakim dapat memerintahkan supaya
putusannya diumumkan.
Pasal /%$ ini merupakan pasal pemberatan pidana bagi pelaku dalam
menjalankan suatu jabatan atau penaharian dalam hal ini jabatan profesi
sebagai seorang 2okter , melakukan tindak pidana yang disebut dalam pasal
/"C dan
Pasal /%!. Yang dapat dikenakan di dalam Pasal ini misalnya 2okter, 9idan,
serta ahli obat yang dianggap harus berhati ; hati dalam melakukan
pekerjaannya. Apabila mereka melakukan kelalaian dalam menjalankan
pekerjaannya sehingga mengakibatkan orang lain mati atau aat maka
hukumannya dapat diperberat dengan ditambah $J/ ( sepertiga& nya dari
Pasal /"C dan /%! )5P.Selain itu petindak dapat diabut haknya untuk
melakukan pekerjaannya tersebut.
e. Tentang meninggalkan orang yang perlu ditolong
Pasal /!
9arangsiapa dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seorang
dalam keadaan sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya
atau karena persetujuan dia wajib memberi kehidupan, perawatan atau
pemeliharaan kepada orang itu, dianam dengan pidana penjara paling lama
dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.
4ika dianalisa Pasal /! ini dapat diberlakukan kepada dokter yang tidak
memberikan pertolongan kepada pasien yang pada waktu itu harus segera
mendapat pertolongan karena luka atau sakit dan jika tidak segera dilakukan
pertolongan akan membahayakan nyawa atau jiwa pasien tersebut.
>si pasal /! )5P di atas mirip dengan tindakan euthanasia pasif di mana
anaman pidananya lebih tinggi apabila orang yang dibiarkan itu akhirnya
meninggal dunia, seperti yang diatur dalam Pasal /!% )5P ayat (& ')alau
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
29/46
41
salah satu perbuatan yang diterangkan dalam Pasal /! mengakibatkan
orang mati, si tersalah itu dihukum penjara paling lama sembilan tahun*.
f. Tentang )ejahatan Terhadap Tubuh dan -yawa /B
Pasal //F
9arangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain , dianam karena
pembunuhan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun
Pasal /!
9arangsiapa sengaja dan dengan renana lebih dahulu merampas nyawa
orang lain dianam karena pembunuhan dengan renana ,dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu
Pasal /
9arangsiapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri
yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati dianam denan pidana
penjara paling lama dua belas tahun
Pasal /"
9arangsiapa dengan sengaja membujuk orang lain untuk bunuh diri,
menolongnya dalam perbuatan itu atau memberi sarana kepadanya untuk itu,
dianam dengan pidana penjara paling lama empat tahun, kalau orang itu
jadi bunuh diri.*
Pasal /"C
Menyebabkan matinya seseorang karena kesalahan atau kelalaian, dipidana
dengan pidana penjara selama0lamanya lima tahun atau pidana kurungan
selama0lamanya satu tahun*
Pasal ; pasal kejahatan terhadap nyawa tersebut di atas dapat dikaitkandengan =uthanasia yaitu Pasal //F, /! , /, /" , /"C )5P /Fjika
dihubungkan dengan dunia kesehatan sebagai upaya penanggulangan tindak
pidana malpraktek di >ndonesia menegaskan bahwa euthanasia baik aktif
maupun pasif tanpa permintaan adalah dilarang . 2emikian pula dengan
euthanasia aktif dengan permintaan.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
30/46
42
Pasal / )5P ini isinya mirip dengan tindakan euthanasia aktif, karena
ada tindakan menghilangkan nyawa orang lain . Tindakan tersebut dapat
dianam dengan pidana meskipun dilakukan atas permintaan sendiri yangdinyatakan dengan nyata dan sungguh0sungguh
. ndang ; ndang Tentang )esehatan
ndang ; undang -omor / Tahun $CC junto ndang ; ndang -omor /%
Tahun !!C Tentang )esehatan. 9erikut akan diuraikan terlebih dahulu
ketentuan pidana yang terdapat di dalam ndang ; ndang )esehatan!
-omor / Tahun $CC#
Pasal F!
($& 9arangsiapa dengan sengaja melakukan tindakan medis tertentu
terhadap ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal $" ayat ( $ & dan ayat ( &, dipidana dengan pidana penjara
paling lama $" ( lima belas & tahun dan pidana denda paling banyak
1p."!!.!!!.!!!,!! ( +ima 1atus 4uta 1upiah&
(& 9arangsiapa dengan sengaja menghimpun dana dari masyarakat untuk
menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan yang tidak berbentuk badan
hukum dan tidak memiliki i3in operasional serta tidak melaksanakan
ketentuan tentang jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakatsebagaimana dimaksud dalam pasal %% ayat(& dan ayat (/& dipidana dengan
pidana penjara paling lama $" (lima belas & tahun dan pidana denda paling
banyak 1p. "!!.!!!.!!!,!! ( +ima 1atus 4uta 1upiah &
(/& 9arangsiapa dengan sengaja melakukan perbuatan dengan tujuan
komersial dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh atau jaringan tubuh
atau transfusi darah sebagaimana dimaksud dalam pasal // ayat ( &
dipidana dengan pidana penjara paling lama $" ( lima belas & tahun dan
pidana denda paling banyak 1p./!!.!!!.!!! (Tiga 1atus 4uta 1upiah &
(& 9arangsiapa dengan sengaja
a. Mengedarkan makanan dan atau minuman yang tidak memenuhi
standard dan atau persyaratan dan atau membahayakan kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal $ ayat ( / &
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
31/46
43
b. Memproduksi dan atau mengedarkan sediaan farmasi berupa obat
atau bahan obat yang tidak memenuhi syarat farmakope >ndonesia dan atau
buku standar lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal ! ayat ( $ &2ipidana dengan pidana penjara paling lama $" ( lima belas & tahun dan
pidana denda paling banyak 1p./!!.!!!.!!!,!! (Tiga 1atus 4uta 1upiah &
Pengaturan tindak pidana dengan sengaja melakukan tindakan pada ibu
hamil tersebut di atas melanggar Pasal $" ayat ( $& dan (& tindak pidana
tersebut terdapat unsur 0 unsur objektif diantaranya
a. Perbuatan # melakukan tindakan medis tertentu
b. bu hamil
. Yang tidak memenuhi ketentuan yang dimaksud dalam Pasal $" Ayat ($&
dan (&
d. nsur objektif dengan sengaja
nsur perbuatan yang dilarang disebutkan melakukan tindakan medis
tertentu . Suatu penyebutan perbuatan yang abstrak tidak jelas wujud
konkretnya, akan tetapi jika dihubungkan dengan kalimat berikutnya,
terhadap ibu hamil yang tidak memenuhi ketentuan pasal $" ayat $ dan maka wujud perbuatan menjadi agak konkret.Misalnya Pasal $" ayat $ dan
mengenai aborsi, alasannya disebutkan bahwa dalam keadaan darurat
sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu.
Pasal ini jelas menganut prinsip subsidiariteit dalam hukum yaitu dalam hal
berhadapan dua kepentingan hukum yang harus diberikan perlindungan yang
tidak mungkin kedua 0 duanya maka harus diambil pilihan perbuatan pada
kepentingan hukum yang paling besar in asu pada kepentingan kehidupan
ibu daripada kepentingan yang lebih keil in asu kehidupan janin atau
kandungannya . ini salah satu keadaan darurat sebagaimana disebutkandalam Pasal $" seara tegas dalam keadaan darurat
Menurut doktrin hukum tiga maam keadaan darurat adalah sebagai
berikut #
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
32/46
44
a. Adanya dua atau lebih kepentingan hukum yang salingberhadapan.
oleh karena sifat dan keadaannya maka tidak mungkin menegakkan semua
kepentingan hukum tersebut, melainkan harus memilih salah satu.
b. Adanya dua atau lebih kewajiban hukum yang saling berhadapan
karena sifatnya tidak mungkin menegakkan keduanya
. Adanya pertentangan antara kewajiban hukum dengan kepentingan
hukum, oleh karena sifatnya tidak mungkin melindungi kepentingan hukum
yang sekaligus memenuhi kewajiban hukum
Pasal F$
($& 9arangsiapa yang tanpa keahlian dan kewenangan dengan sengaja
a. Melakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh sebagaimana
dimaksud dalam pasal / ayat ( $ &
b. Melakukan implant alat kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal /% ayat ($&
. Melakukan bedah plastik dan rekonstruksi sebagaimana dimaksud
dalam pasal /B ayat
(& 2ipidana dengan pidana penjara paling lama B ( Tujuh & tahun dan ataupidana denda paling banyak 1p.$!.!!!.!!! ( Seratus =mpat Puluh 4uta
1upiah &
(/& 9arangsiapa dengan sengaja
a. Mengambil organ dari seorang donor tanpa memperhatikan kesehatan
donor atau tanpa persetujuan donor dan ahli waris atau keluarganya
sebagaimana dimaksud dalam pasal /
b. ayat ( &
. Memproduksi dan atau mengedarkan alat kesehatan yang tidak
memenuhi standar dan atau persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ! ayat ( &
d. Mengedarkan sediaan farmasi dan atau alat kesehatan tanpa i3in edar
sebagaimana dimaksud dalam pasal $ ayat ($&
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
33/46
45
e. Menyelenggarakan penelitian dan atau pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dan keselamatan yang bersangkutan
serta norma yang berlaku dalam masyarakat sebagaimana dimaksud dalamPasal %C ayat (& dan ayat (/&
f. 2ipidana dengan pidana penjara paling lama B ( Tujuh Tahun& dan
atau pidana denda paling banyak 1p. $!.!!!.!!!,!! ( Seratus =mpat Puluh
4uta 1upiah&
Tindak Pidana dalam Pasal F$ tersebut di atas mempunyai unsur 0 unsur
sebagai berikut #
nsur 0 nsur P .
Pada Tindak Pidana ini tanpa keahlian sekaligus tanpa kewenangan .
Mestinya memang demikian, dokter yang tidak ahli bidang transplantasi
dengan demikian tidak mendapat legalitas melakukan tindakan medis
tersebut.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
34/46
46
sebelum unsur sengaja dalam rumusan . +ain halnya dengan unsur 0 unsur
lainnya perlu diliputi oleh unsur sengaja maka sengaja harus diartikan #
a. Pembuat menghendaki melakukan transplantasi
b. Pembuat mengetahui bahwa yang dilakukannyaadalah berupa
transplantasi organ tubuh atau jaringan
Pasal F
($& 9arangsiapa yang tanpa keahlian dan kewenangan dengan sengaja
a. Melakukan pengobatan dan atau perawatan sebagaimana dimaksud
dalam pasal / ayat (&
b. Melakukan transfusi darah sebagaimana dimaksud dalam pasal /"
ayat ($&
. Melakukan implant obat sebagaimana dimaksud dalam Pasal /% ayat
($&
d. Melakukan pekerjaan kefarmasian sebagaimana dimaksud dalam
pasal %/ ayat (&
e. Melakukan bedah mayat sebagaimana dimaksud dalam pasal B! ayat
(&
2ipidana dengan pidana penjara paling lama " ( lima & tahun dan atau pidana
denda paling banyak 1p. $!!.!!!.!!!,!! ( Seratus 4uta 1upiah&
Selanjutnya dalam Pasal F/ mengatur anaman pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal F!, Pasal F$ dan Pasal ditambah seperempat
apabila menimbulkan kematian Tindak Pidana dalam Pasal F Ayat ( $& dapat
dilihat unsur ; unsur objektif nya antara lain tanpa keahlian dan kewenangan,perbuatan melakukan pengobatan dan melakukan perawatan sebagaimana
dimaksud Pasal / Ayat ( & sedangkan unsur objektifnya yaitu dengan
sengaja. Maksud dibentuknya Pasal ini ditujukan untuk melindungi
kepentingan hukum masyarakat dari pengaruh buruk atau akibat buruk dari
pengobatan yang menggunakan ilmu kedokteran yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang bukan ahlinya dan tidak berwenang.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
35/46
47
Sedangkan di dalam Pasal F/ ndang 0 ndang / Tahun $CC tersebut di
atas merupakan Pasal pemberatan yang ditujukan kepada dokter atau
tenaga kesahatan apabila melakuakn kesalahan atau kelalaian dalammenjalankan tugasnya sehingga menyebabkan pasien atau orang yang perlu
ditolong tersebut meninggal dunia.
Segala perbuatan dokter terhadap pasien bertujuan memeliharakesehatan
dan untuk kepuasan pasien atau keluarganya . )esembuhan pasien dapat
hanya dilakukan dengan pengobatan biasa , namun tidak jarang pula untuk
suatu kesembuhan pasien, seorang dokter harus melaksanakan tindakan
medis dengan ara melakukan pembedahan , baik pembedahan keil sampai
pembedahan yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi.2alam melaksanakan
tindakan pembedahan, karena memang tidak ada jalan lain untukmenyelamatkan jiwa pasien tersebut , maka dokter harus segera melakukan
pembedahan untuk menyelamatkan jiwa pasien , pembedahan mengandung
resiko , apabila setelah dilakukan pembedahan kemudian terjadi hal ; hal
yang tidak diinginkan maka dokter tidak dapat dituntut menurut , keuali
dalam tindakan medis tersebut ada kesalahan atau kelalaian yang dapat
dibuktikan sebagai sebab kematian
9ersamaan dengan standar profesi medik tersebut pasien juga berhak
mendapat informasi ( informent onsent & seperti yang terdapat dalam Pasal
"/ ndang ; undang -omor / Tahun $CC tentang )esehatan yangmerupakan unsur pokok dari tanggung jawab profesional kedokteran , yaitu
suatu i3in atau pernyataan setuju dari pasien yang diberikan seara bebas ,
sadar , dan rasional.
Persetujuan juga dapat dilakukan seara lisan , namun sangat riskan kalau
terjadi hal ; hal yang tidak diinginkan maka tidak mempunyai kekuatan
hukum yang
kuat. lebih aman apabila dilakukan seara tertulis. perlu kita ketahui bersama
bahwa kesalahan dokter tidak diukur dari buruknya hasil tindakan medis ,
melainkan buruknya kualitas upaya medis menjadi penyebab timbulnya hasil
yang buruk .
)emajuan teknologi bidang biomedis disertai dengan kemudahan dalam
memperoleh informasi dan komunikasi pada era globalisasi ini memudahkan
pasien untuk mendapatkan seond opinion dari berbagai pihak, baik dari
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
36/46
48
dalam maupun dari luar negeri , yang pada akhirnya bila dokter tidak hati ;
hati dalam memberikan penjelasan kepada pasien , akan berakibat
berkurangnya keperayaan pasien kepada para dokter tersebut
Pasal "
($& Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian
dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin
(& Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana dimaksud
dalam ayat ( $ & ditentukan oleh Majelis 2isiplin Tenaga )esehatan
(/& )etentuan mengenai pembentukan , tugas dan tata kerja Majelis 2isiplin
Tenaga )esehatan ditetapkan dengan )eputusan Presiden. )etentuan dalam
Pasal " merupakan sanksi administrasi. Sampai saat ini banyak terjadi
kasus ; kasus malpraktek kesehatan sebagaimana diberitakan di dalam
media massa. Sudah ada standar profesi seara administrasi untuk
menegakkan disiplin pelaku malpraktek kesehatan dan sebaiknya ketentuan
ini juga diatur di dalam ketentuan Pidana.
Standarprofesi menurut Safitri 5ariyani yaitu#
a. 9erbuat seara teliti atau seksama
b. Sesuai ukuran ilmu medik
. )emampuan rata ; rata disbanding kategori keahlian medik yang
sama
d. Situasi dan )ondisi yang sama
e. Sarana upaya yang sebanding atau proporsional
Selain hal tersebut terhadap tenaga kesehatan dan korporasi yang
melakukan kesalahan atau kelalaian yang berakibat malpraktek atau
merugikan kesehatan pasien dalam melaksanakan profesinya perlu diberikan
sanksi pidana berupa pidana penjara, pidana denda, atau pembayaran ganti
rugi agar tenaga kesehatan dan korporasi lebih berhati ; hati dalam
melakukan upaya kesehatan.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
37/46
49
Penanggulangan Tindak Pidana Malpraktek )edokteran khususnya didalam
menegah dan memberikan perlindungan seara khusus terhadap pasien
terdapat juga di dalam ndang ; ndang )esehatan yang 9aru yaitu ndang ; undang -omor /% Tahun !!C tentang )esehatan . 2engan berlakunya
ndang ; undang )esehatan yang baru maka ndang ; ndang -omor /
Tahun $CC dinyatakan tidak berlaku tetapi semua peraturan pelaksanaan
ndang0ndang -omor / Tahun $CC tentang)esehatan dinyatakan masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan di dalam
ndang0ndang -omor /% Tahun !!C . Selanjutnya akan diuraikan lebih
lanjut mengenai kebijakan formulasi yang baru di dalam ndang ; ndang
-omor /% Tahun !!C yang berkaitan dengan kebijakan formulasi
penanggulangan tindak pidana malpraktek kedokteran.
9erkaitan dengan )elalaian Pasal C ndang ; ndang -omor /% Tahun
!!C 2alam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam
menjalankan profesinya, kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu
melalui mediasi.
)alau penulis ermati ndang ; ndang -omor /% Tahun !!C Pasal C
tersebut di atas mengenai kelalaian tentu merupakan kebijakan formulasi
hukum kesehatan yang baik sebagai upaya untuk menegah terjadinya
tindak pidana malpraktek kedokteran. Pasal mengenai kelalaian ini juga
terdapat di Pasal " ndang ; ndang -omor / Tahun $CC Tentang)esehatan .sebagaimana telah diubah dengan ndang ; ndang -omor /%
Tahun !!C ndang ; ndang
2alam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaiandalam menjalankan
profesinya, kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui
mediasi.
($& Terhadap tenaga keehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian
dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin 9erkaitan
2engan Perlindungan Pasien Pasal "% ($& Setiap orang berhak menerima
atau menolak sebagian atau seluruhtindakan pertolongan yang akan
diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai
tindakan tersebut seara lengkap.
(& 5ak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat ($& tidak
berlaku pada#
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
38/46
50
a. penderita penyakit yang penyakitnya dapat seara epat menular ke
dalam masyarakat yang lebih luas7
b. keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri7 atau
. gangguan mental berat.
(/& )etentuan mengenai hak menerima atau menolak sebagaimana
dimaksud pada ayat ($& diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang0undangan.
Pasal "B
($& Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang
telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan.
(& )etentuan mengenai hak atas rahasia kondisi kesehatan pribadi
sebagaimana dimaksud pada ayat ($& tidak berlaku dalam hal#
a. perintah undang0undang7
b. perintah pengadilan7
. i3in yang bersangkutan7
d. kepentingan masyarakat7 atau
e. kepentingan orang tersebut.
Pasal "F
($& Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga
kesehatan, danJatau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya.
(& Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat ($& tidak berlaku
bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau
penegahan keaatan seseorang dalam keadaan darurat.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
39/46
51
(/& )etentuan mengenai tata ara pengajuan tuntutan sebagaimana
dimaksud pada ayat ($& diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang0undangan.
2idalam ndang ; ndang )esehatan yang baru yaitu ndang ; ndang
-omor /% Tahun !!C diatur kebijakan formulasi hukum kesehatan seara
khusus mengenai perlindungan terhadap pasien yang terdapat di dalam
Pasal "%, Pasal "B, Pasal "F ndang ; ndang -omor /% Tahun !!C .
%Tentunya ini merupakan kebijakan undang ; undang yang baik di dalam
memberikan kenyamanan bagi pasien, karena seara khusus pasien
dilindungi dengan adanya pasal ; pasal tersebut di atas yang mengatur mengenai perlindungan Pasien. Termasuk di dalamnya mengenai tuntutan
ganti rugi yang dapat dilakukan oleh pasien. Pemberian ganti kerugian ini
sebelumnya juga terdapat di dalam Pasal "" ndang ; ndang )esehatan
-omor / Tahun $CC namun ganti rugi yang dimaksud lebih ke arah aspek
hukum perdata.
Pasal "F
($& Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenagakesehatan, danJatau penyelenggara kesehatanyang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanankesehatan yang
diterimanya.
Pasal ""
($& Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian
yang dilakukan tenaga kesehatan Mengenai Transplantasi
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
40/46
52
($& Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui
transplantasi organ danJatau jaringan tubuh, implan obat danJatau alat
kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi, serta penggunaan sel puna.
(& Transplantasi organ danJatau jaringan tubuh sebagaimana dimaksud pada
ayat ($& dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk
dikomersialkan.
(/&
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
41/46
53
Sanksi Pidana ini jika dibandingkan dengan Pasal F! Ayat / ndang ;
ndang -omor / Tahun $CC untuk pidana penjara memang lebih ringan
karena di undang ; undang / Tahun $CC 5ukuman pidana penjaranya $"tahun, tetapi untuk dendanya hanya /!!.!!!.!!! ( Tiga 1atus 4uta 1upiah &
tentunya ndang ; ndang kesehatan yang baru memiliki hukuman denda
hampir tiga kali lipat , dengan demikian diharapkan dapat memberikan efek
jera bagi pelaku tindak pidana malpraktek kedokteran.
Pasal $C
Setiap orang yang dengan sengaja memperjual belikan organ atau jaringan
tubuh dengan dalih apa pun sebagaimana dimaksud dalam Pasal % ayat (/&
dipidana dengan pidana penjara paling lama $! (sepuluh& tahun dan dendapaling banyak 1p$.!!!.!!!.!!!,!! (satu miliar rupiah&
Pasal F! ayat (/&
9arangsiapa dengan sengaja melakukan perbuatan dengan tujuan komersial
dalam pelaksanaan transplantasi organ tubuh atau jaringan tubuh atau
transfusi darah
sebagaimana dimaksud dalam pasal // ayat ( & dipidana dengan pidana
penjara paling lama $" ( lima belas & tahun dan pidana denda paling banyak
1p./!!.!!!.!!! (Tiga 1atus 4uta 1upiah &
Pasal %F
($& Pemasangan implan obat danJatau alat kesehatan ke dalam tubuh
manusia hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan serta dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan
tertentu.
(& )etentuan mengenai syarat dan tata ara penyelenggaraan pemasangan
implan obat danJatau alat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat ($&
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
42/46
54
Pasal B"
($& Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(& +arangan sebagaimana dimaksud pada ayat ($& dapat dikeualikan
berdasarkan#
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan,
baik yang menganam nyawa ibu danJatau janin, yang menderita penyakit
geneti berat danJatau aat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki
sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan7 atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma
psikologis bagi korban perkosaan.
(/& Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (& hanya dapat dilakukan
setelah melalui konseling danJatau penasehatan pra tindakan dan diakhiri
dengan konseling pasa tindakan yang dilakukan oleh konselor yang
kompeten dan berwenang.
(& )etentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan
perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (& dan ayat (/& diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Pasal B%
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal B" hanya dapat dilakukan#
a. sebelum kehamilan berumur % (enam& minggu dihitung dari hari
pertama haid terakhir, keuali dalam hal kedaruratan medis7
b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan
yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri7
. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan7
d. dengan i3in suami, keuali korban perkosaan7 dan
e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan
oleh Menteri.
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
43/46
55
Pasal BB
Pemerintah wajib melindungi dan menegah perempuan dari aborsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal B" ayat (& dan ayat (/& yang tidak
bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan
dengan norma agama dan ketentuan peraturan perundang0undangan.
Pasal ; pasal mengenai aborsi di atas diatur ukup ketat di dalam ndang ;
ndang )esehatan Yang baru yaitu ndang ; ndang -omor /% Tahun !!C
dan pengaturannya lebih rini dan detail serta bagi yang melanggarnya dapat
dikenakan Pasal $C ndang ; ndang -omor /% Tahun !!C 'Setiap orang
yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal B" ayat (& dipidana dengan pidana
penjara paling lama $! (sepuluh& tahun dan denda paling banyak
1p$.!!!.!!!.!!!,!! (satu miliar rupiah&.*
Ada perbedaan antara ndang ; ndang -omor /% dengan !!C dengan
ndang ; ndang / Tahun $CC yang berkaitan dengan Aborsi
Pasal B"
($& Setiap orang dilarang melakukan aborsi
(& +arangan sebagaimana dimaksud pada ayat ($& dapat dikeualikan
berdasarkan#
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan,
baik yang menganam nyawa ibu danJatau janin, yang menderita penyakit
geneti berat danJatau aat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki
sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan 7atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma
psikologis bagi korban perkosaan7
(/& Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (& hanya dapat dilakukan
setelah melalui konseling danJatau penasehat pra tindakan dan diakhiri
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
44/46
56
dengan konseling pasa tindakan yang dilakukan oleh konselor yang
kompeten dan berwenang.
(& )etentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan
Pasal $"
($& 2alam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu
hamil dan atau janinnya, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
(& Tindakan medis tertentu dalam ayat ($& hanya dapat dilakukan #
a. berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya tindakan
b. tersebut 7
. oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan dengan tanggung jawab profesi serta pertimbangan
tim ahli7
d. dengan persetujuan ibu hamil yangbersangkutan atau suami
ataukeluarganya, pada sarana kesehatan tertentu.
(/& )etentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagimanadimaksud dalam ayat ($& dan ayat (& ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (& dan ayat (/&
diatur dengan peraturan Pemerintah.
Pasal B%
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal B" hanya dapat dilakukan #
a. sebelum kehamilan berumur % (enam& minggu dihitung dari haripertama haid terakhir, keuali dalam hal kedaruratan medis7
b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan
yang memiliki sertifikatyang ditetapkan oleh menteri7
. dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan7
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
45/46
57
d. dengan i3in suami, keuali korban perkosaan7 dan
e. penyediaan layanan kesehatan yang memenuhi syarat yangditetapkan oleh Menteri.
Pasal BB
Pemerintah wajib melindungi dan menegah perempuan dari aborsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal B" ayat (& dan ayat (/& yang tidak
bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan
dengan norma agama dan ketentuan peraturan perundang0undangan.
Pasal $C Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal B" ayat (& dipidanadengan pidana penjara paling lama $! (sepuluh& tahun dan denda paling
banyak 1p$.!!!.!!!.!!!,!! (satu miliar rupiah&
Setelah dikaji lebih dalam pada dasarnya ndang ; ndang -omor /% Tahun
!!C dan ndang ; ndang -omor / Tahun $CC tersebut di atas
mempunyai format dan sistematika yang hampir sama akan tetapi ndang ;
ndang -omor /% Tahun !!C tentang )esehatan mengatur lebih banyak
substansi dibanding ndang ; ndang -omor / Tahun $CC diantaranya #
$. Sumber 2aya di 9idang )esehatan (tenaga, fasilitas pelayanan
kesehatan, perbekalan kesehatan, teknologi dan produk teknologi&
. paya kesehatan
/. )esehatan >bu, 9ayi, anak, 1emaja, +anjut sia dan Penyandang
aat
. Ii3i
". )esehatan 4iwa
%. Penyakit Menular dan TidakMenular
B. )esehatan +ingkungan
F. )esehatan )erja
8/17/2019 Bab II Tugas Bu Meima
46/46
58
C. Pengelolaan )esehatan
$!. >nformasi )esehatan
$$. Pembiayaan )esehatan
$. Peran Serta Masyarakat
$/. 9adan Pertimbangan )esehatan