20
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 51 BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil Sekolah Dasar Al Falah NSS : 102056010080 NPSN : 20531846 Nama Sekolah : SD AL FALAH SURABAYA Tanggal Pendirian : 5 Desember 1991 Status Sekolah : Swasta Akreditasi : A Sertifikasi : ISO 9001 Kepala Sekolah : Syahrial Rizki, S.Pd Yayasan : MASJID AL FALAH SURABAYA Alamat : JL. RAYA DARMO Pimpinan : H.SIGIT PRASETYO Alamat Sekolah : Jl. Taman Mayangkara No. 2-4 Surabaya Kelurahan Darmo. Kecamatan Wonokromo Telp/Fax : 031 5672451 / 0315670291 Email : [email protected] Website : www.alfalahsby.com [lihat website]

BAB III - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/4413/6/Bab 3.pdfyang tidak terpisahkan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Program utama di jenjang SD adalah memberikan bekal

  • Upload
    ngophuc

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

51

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil Sekolah Dasar Al Falah

NSS : 102056010080

NPSN : 20531846

Nama Sekolah : SD AL FALAH SURABAYA

Tanggal Pendirian : 5 Desember 1991

Status Sekolah : Swasta

Akreditasi : A

Sertifikasi : ISO 9001

Kepala Sekolah : Syahrial Rizki, S.Pd

Yayasan : MASJID AL FALAH SURABAYA

Alamat : JL. RAYA DARMO

Pimpinan : H.SIGIT PRASETYO

Alamat Sekolah : Jl. Taman Mayangkara No. 2-4 Surabaya

Kelurahan Darmo. Kecamatan Wonokromo

Telp/Fax : 031 5672451 / 0315670291

Email : [email protected]

Website : www.alfalahsby.com [lihat website]

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

52

B. Sejarah Pendirian dan Perkembangan Sekolah Dasar Al Falah

Sukses mengelola TK Al Falah, mulai tahun pelajaran 1985-1986,

LPF atas desakan para orang tua/ wali murid yang berada di TK, mengelola

jenjang Sekolah Dasar (SD) yang didirikan pada tahun 1991. Sebagai

kelanjutan dari pendidikan di jenjang TK, keberadaan SD menjadi bagian

yang tidak terpisahkan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Program utama di jenjang SD adalah memberikan bekal dalam

pembentukan sikap dasar yang Islami dalam bentuk penanaman aqidah-

akhlaq yang meliputi pengetahuan dasar tentang Iman, Islam dan Ihsan;

pengetahuan dasar tentang akhlaq yang terpuji dan tercela; kecintaan pada

Allah dan Rasul-Nya; kebanggaan terhadap Islam dan semangat

memperjuangkannya.

Selain pembentukan sikap dasar yang berkait dengan penanaman

aqidah-akhlaq, pendidikan di jenjang SD juga menitikberatkan pada

pembiasaan berbudaya Islam seperti gemar beribadah, gemar belajar,

displin, kreatif, mandiri, hidup bersih dan sehat, serta adab-adab Islam.

Secara akademis pendidikan di jenjang SD mengarahkan kepada

para peserta didik untuk memiliki kemampuan akademis (penguasaan ilmu),

mampu berbahasa asing (Inggris dan Arab) tingkat dasar, dan dapat

melanjutkan ke SMP yang diinginkan.

Adapun bidang keterampilan ditekankan pada kemampuan dapat

membaca, menulis dan berhitung dengan cepat dan tepat, memiliki

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

53

keterampilan belajar, pengarsipan dan kerajinan tangan, serta memiliki

keterampilan hidup.

C. Visi dan Misi Sekolah Dasar Al Falah

Adapun Visi dan Misi Sekolah Dasar Al Falah sebagai berikut :

Visi :

Unggul dalam Ketaqwaan, Kemandirian, Prestasi Akademik, Cinta Tanah

Air, Bangsa dan Agama.

Misi :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berwawasan keimanan dan

ketaqwaan kepada Allah SWT.

2. Menyelenggarakan Pembelajaran yang berkeseimbangan duniawi dan

ukhrowi

3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik yang sesuai dengan

perkembangan IPTEK dan tuntutan masyarakat.

4. Malaksanakan Model PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Evektif dan Menyenangkan)

5. Menumbuhkan semangat Religius, Kedisiplinan, dan Pembiasaan hidup

yang Islami.

6. Menumbuhkan semangat patriotisme melalui pendidikan kesamaptaan

7. Menyiapkan siswa menjadi pribadi yang berkarakter kuat, unggul dan

berakhlaqul karimah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

54

8. Menyiapkan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi.

D. Struktur Organisasi Sekolah Dasar Al Falah Surabaya

Direktur LPF

Drs. H. Gatot, S. M.Pd

Kepala Sekolah

Syahrial Rizki, S.Pd

Komite Sekolah

Drg, H. Rusmananto, MM

WK. Kesiswaan & Humas

Jantra M, S.H.I

WK. Sarpras & Admin

Sulastri, S.Pd

WK. Kurikulum & SDM

Nur Faizah, S.Pd

Management

Representative

Izzaty Latifiyah, S.Pd

1. Wali Kelas

2. Guru

3. Unit

Perpustakaan

Dra. Isnoekanti

Lab. Bahasa

M.Baharudin Z, S.Pd

Lab. Komputer

Paramita, S.Kom

Koord, BCA &

Tahfidz

Zaenal Achwan, S.Ag

Koord. Admin

Indra Kristika

Danru Satpam

Wulyadi

Koord. Kebersihan

Pandi

Staf SDM & Admin

Bambang A. S

Bimbingan Konseling

Arfiyah Yulia, S.Psi

UKS

Panca Sutarto, A.Md.

Koord, Ekstrakurikuler

Dahlan, S.Pd.I

Interval Auditor

A. A. Muthohirin, S.Pd

B. Isti Wulandari, S.Si

C. Abidatul M, S. Pd.I

D. Ni’mah. S.Pd.I

E. Kartika N, S.S

F. Syamsul Huda,

S.Ag

Document Control

Fahad, S.Ud

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

55

E. Kurikulum Pendidikan di Sekolah Dasar Al Falah

Pada tahun ajaran 2014-2015 Sekolah Dasar Al Falah menerapkan

kurikulum 2013 untuk kelas 1,2,4 dan 5, sedangkan untuk kelas 3 dan 6

menerapkan KTSP yang kemudian diiintegrasikan dengan kurikulum khas

muatan lokal Al Falah.

Sekolah Dasar Al Falah Surabaya mengembangkan kurikulum

yang berlaku dengan mengintegrasikannya dengan kurikulum Al Falah

sendiri. Ini merupakan sebuah langkah yang dilakukan oleh SD Al Falah

untuk menjalankan proses pembelajaran demi mencapai tujuan

pembelajaran SD Al Falah dan tujuan pembelajaran Nasional.

F. Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Dasar Al Falah

a. Program Kegiatan Sekolah Dasar Al Falah

1. Pengajaran Al Quran.

2. Pengajaran salat dan ibadah lainnya.

3. Penanaman akhlaqul karimah.

4. Pengajaran bahasa Inggris secara intensif.

5. Pengajaran mata pelajaran berdasarkan Kurikulum 2013 dan KTSP.

6. Out Door Activity (membina kemandirian dan mental berprestasi).

7. Komputer.

8. Hafalan surat-surat Al Quran.

9. Muhadhoroh/ pidato.

10. Ekstrakurikuler.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

56

b. Program Penunjang Sekolah Dasar Al Falah

Program Penunjang Sekolah Dasar Al Falah terdiri dari

Pembiasaan dan budaya Sekolah yakni :

a) Pembiasaan:

1. Mengucap/menjawab salam.

2. Salat berjamaah.

3. Tadarus Al Quran.

4. Hapalan juz ke-30 Al Quran.

5. Berjabat dan bercium tangan orang tua serta guru (sesuai

muhrim).

6. Tausiyah oleh siswa.

7. Makan/minum secara Islami.

8. Apel/upacara bendera.

b) Budaya Sekolah:

1. Disiplin.

2. Cepat dan tepat.

3. Kekeluargaan.

4. Ramah.

5. Lingkungan bersih.

6. Gemar membaca.

7. Berprestasi.

c. Ekstrakurikuler Sekolah Dasar Al Falah

1. Pramuka

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

57

2. Lukis

3. Paduan Suara

4. English Club

5. MTQ (Qiroah)

6. Tapak Suci

Dari data di atas, terlihat jika kegiatan belajar mengajar di Sekolah

Dasar Al Falah tidak hanya terdiri dari program kegiatan sekolah, tapi juga

program penunjang dan juga ekstrakurikuler. Sehingga pendidikan yang

ditempuh oleh peserta didik di SD Al Falah Surabaya tidak hanya

pembelajaran di kelas sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Tapi juga

masih banyak lagi kegiatan yang dapat menunjang prestasi siswa.

G. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Al Falah

Siswa Sekolah Dasar Al Falah terdiri dari 674 orang. Semenjak

usia dini, di Sekolah Dasar Al Falah ini sudah diajarkan untuk bisa

membatasi diri dengan orang yang bukan mahromnya. Hal ini terlihat dari

ruang kelas putra dan putri yang sebagian besar dibedakan. Adapun

rinciannya lihat lampiran.

Siswa siswi Sekolah Dasar Al Falah banyak sekali meraih prestasi,

hal ini terbukti dengan diraihnya banyak juara di saat perlombaan baik dari

segi agama ataupun umum. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di lampiran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

58

Dari data di atas terlihat jika banyak sekali yang berminat untuk

menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Al Falah Surabaya, dan sebagian

besar mereka menjadi siswa siswi yang berprestasi.

H. Tenaga Pendidik Sekolah Dasar Al Falah

Guru Sekolah Dasar Al Falah berjumlah 49 orang, dan

karyawannya berjumlah 16 orang rincian data terlampir. Adapun guru

pendidikan agama Islam di SD Al Falah berjumlah 5 orang diantaranya

yaitu1 :

NO NAMA Tahun Mulai Bertugas Sertifikasi/

Belum

1 Dahlan, S.Pd.I 1995 Sertifikasi

2 Maghfur Mufid, S.Ag 2001 Sertifikasi

3 Juwito Azhari, MA. 2004 Sertifikasi

4 Ni’mah, S,Pd.I 2010 Belum

5 Jantra Malewa, S.H.I 2007 Belum

Dari data di atas terlihat jika guru-guru pendidikan agama Islam di

SD Al Falah bisa dikatakan profesional, karena dari ke lima guru PAI

mempunyai latar belakang pendidikan agama Islam yang baik dan yang tiga

sudah sertifikasi.

1 Jantra Malewa, S.H.I, Wawancara, Surabaya, 14 April 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

59

I. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Interaktif di Kelas 1

dan 5 SD Al Falah Surabaya

Sekolah Dasar Al Falah beralamat di Kecamatan Wonkromo,

tepatnya di Jalan Taman Mayangkara No. 2-4 Surabaya. Keberadaannya

menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat terutama bagi calon siswa.

Lihat lampiran

Materi pendidikan agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar Al Falah

Surabaya diganti nama menjadi Sholat Akhlak (SA) yang kemudian dibagi

menjadi 3 muatan diantaranya : Pendidikan Agama Islam (PAI), Baca Tulis

Al Qur’an (BTQ), Bahasa Arab (BA).

Proses belajar mengajar PAI dan Bahasa Arab untuk kelas kecil

(kelas 1 dan 2) per minggu masing-masing selama 2 jam, dan untuk kelas

besar (kelas 3,4,5, dan 6) masing-masing selama 3 jam. Sedangkan BTQ per

minggu baik kelas kecil dan besar (kelas 1 - 6) selama 6 jam. Satu jam

pelajarannya terdiri dari 3 menit. Alokasi waktu yang diberikan untuk

pembelajaran PAI dirasakan sudah cukup oleh guru atau ustadz mata

pelajaran PAI di SD Al Falah Surabaya. Kecuali untuk pelajaran praktek,

seringkali waktu yang diberikan kurang.2

Menurut peneliti, waktu yang dialokasikan untuk materi PAI sudah

cukup untuk menuntaskan semua materi pelajaran sampai akhir semester.

Hal ini mungkin bisa dilakukan dengan cara guru bekerjasama dengan wali

kelas tersebut, sehingga proses pembelajaran bisa dilaksanakan dengan baik.

2 Ni’mah, S.Pd.I, Wawancara, Surabaya, 16 April 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

60

Penyusunan silabus pada mata pelajaran PAI di SD Al Falah

Surabaya, untuk kelas 1, 2, 4 dan 5 mengikuti kurikulum 2013 yang

kemudian diintegrasikan dengan kurikulum Al Falah sendiri. Sedangkan

penyusunan silabus untuk kelas 3 dan 6 masih mengikuti kurikulum KTSP

yang kemudian juga diintegrasikan dengan kurikulum Al Falah.

Penyusunan silabus di SD Al Falah dilaksanakan setiap awal

semester. Setiap dua minggu sekali, seluruh guru di SD Al Falah Surabaya

mengadakan rapat KKG (Kelompok Kerja Guru) yang diketuai oleh

koordinator bidang studi masing-masing.

Metode pembelajaran PAI yang digunakan di SD Al Falah

Surabaya sama dengan metode yang digunakan untuk pelajaran-pelajaran

lainnya. Setiap guru di SD Al Falah Surabaya, termasuk guru PAI, dibekali

kemampuan untuk menguasi metode-metode pembelajaran. Sebagaimana

yang dikemukakan oleh Ibu Ni’mah S.Pd.I, jika sebelum mengajar di kelas,

guru-guru yang baru yang sudah lulus tes penyeleksian guru-guru baru,

dibimbing agar dapat mengajar dengan profesional. Sehingga tidak heran

jika guru-guru di SD Al Falah Surabaya mampu dan menguasia untuk

mengajar semua kelas dengan beberapa metode pembelajaran.

Sebagaimana pengamatan peneliti, Peserta didik di SD Al Falah

Surabaya, disetiap kelasnya dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap

kelompok diberi nama. Ada yang menggunakan nama planet, ada yang

menggunakan nama hewan, tumbuhan dan lain sebagainya. Setiap kelompok

pun mempunyai ketua, yang masing-masing mempunyai tanggung jawab

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

61

untuk menjaga kelompoknya agar tetap aktif selama proses pembelajaran dan

tidak ramai. Nama-nama kelompok itupun ditulis di ujung papan tulis. Untuk

memotivasi masing-masing peserta didik disetiap kelompok, sebelum proses

pembelajaran dimulai, masing-masing kelompok dikasi hadiah bintang dan

digambarlah gambar bintang disamping masing-masing nama kelompok di

papan tulis. Bagi kelompok yang aktif bertanya dan menjawab dalam proses

pembelajaran, maka gambar bintang kelompoknya pun terus bertambah.

Sedangkan kelompok yang ramai, maka gambar bintangnya dihapus.

Demikian seterusnya sampai akhir pembelajaran. Bagi kelompok yang

mempunyai gambar bintang terbanyak akan mendapatkan hadiah tepuk

tangan dari teman-temannya. Menurut peneliti, hal ini sangat bagus sekali

untuk memotivasi peserta didik agar selalu aktif di kelas.

Menurut pengamatan peneliti, saat proses pembelajaran, peserta

didik di Kelas 1 dan 5 SD Al Falah Surabaya 90 % aktif di kelas. Hal ini

terlihat saat peneliti melakukan observasi di kelas 1 dan 5. Rata-rata peserta

didik tidak canggung untuk mengacungkan tangannya untuk bertanya

ataupun menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan sub tema yang sudah

diajarkan. Peserta didik terlihat sangat antusias dalam belajar. Apalagi

dipandu guru-guru yang profesioanal.

Sebelum melakukan proses pembelajaran dengan sub tema yang

baru, guru-guru di SD Al Falah Surabaya sudah menyiapkan beberapa hal,

sebagaimana ungkapan dari Bapak Syahrial Rizki, S.Pd.

Persiapan itu perlu mbak. Kalau gak ada persiapan, bagaimana

seorang guru bisa mengajar dengan baik. Sebelum mengajar,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

62

tentunya guru-guru disini terlebih dahulu menyiapkan silabus, RPP,

media, buku dan sumber belajar lainnya.3

Berikut ungkapan Ibu Ni’mah, S.Pd.I yang tidak jauh beda.

Yang perlu kita siapkan ya banyak. Seperti materi yang akan

disampaikan, buku, LCD, gambar dan yang lainnya.4

Tidak hanya sekedar menyiapkan bahan ajar. Tapi guru-guru PAI

juga melakukan musyawaroh untuk membahas apa yang akan di sampaikan

ke peserta didik sebagaimana ungkapan Bapak Jantra Malewa, S.H.I berikut

ini.

Guru-guru PAI di SD Al Falah ini tidak hanya mengikuti kegiatan

KKG tingkat kecamatan yang biasanya diselenggarakan 1 bulan

sekali mbak. Tapi juga mengadakan kegiatan KKG tingkat SD Al

Falah sendiri yang dilaksanakan setiap hari sabtu, 2 minggu sekali.

Waktu KKG kita membahas dan membuat silabus PAI, RPP, Prota,

Prosem dan LKS. Kita juga melakukan pemetaan materi.

Terkadang secara spontan kita juga masi mendiskusikan bahan

yang akan kita gunakan dalam materi tertentu saat berada di ruang

guru.5

Ibu Ni’mah, S.Pd.I juga mengemukakan

Sebelum memulai pelajaran, kami menanyakan dan meminta anak-

anak mengemukakan materi yang telah dipelajari sebelumnya

untuk mengingatkan mereka dan agar kami tau kemampuan mereka

sebelum memulai pelajaran yang baru.

Dari data di atas dapat terlihat, bahwa persiapan yang dilakukan

guru-guru PAI SD Al Falah tidak hanya berupa bahan ajar, akan tetapi juga

3 Syahrial Rizki, Wawancara, Surabaya, 13 April 2015

4 Ni’mah, S.Pd.I, Wawancara, Surabaya, 16 April 2015

5 Jantra Malewa, S.H.I, Wawancara, Surabaya, 14 April 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

63

melakukan musyawaroh melalui KKG dan diskusi di ruang guru, serta

malakukan apersepsi.

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses

yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai

pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan

memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua perilaku,

yaitu guru dan siswa. Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku siswa

adalah belajar.6

Acara-acara pembelajaran yang dapat berpengaruh dalam proses

pembelajaran dapat dipengaruhi oleh guru, bahan belajar, suasana belajar,

media dan sumber belajar, dan subjek pembelajar itu sendiri.7

Bapak Syahrial Rizki, S.Pd mengemukakan :

Guru-guru pendidikan agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar Al

Falah ini sudah menerapkan pembelajaran interaktif. Hal ini terlihat

saat saya melakukan supervisi terhadap guru PAI. Sedangkan

langkah yang saya tempuh untuk mendukung guru pendidikan

agama Islam (PAI) dalam pembelajaran interaktif adalah dengan

menyediakan semaksimal mungkin bahan ajar sesuai dengan

kurikulum yang berlaku dan memberikan kebebasan pada guru

pendidikan agama Islam (PAI) untuk berkreasi menyampaikan

materi yang akan disampaikan kepada peserta didiknya semenarik

mungkin, sehingga dapat dengan mudah dicerna oleh peserta

didik.8

Bapak Jantra Malewa, S.H.I mengemukakan :

6 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 1

7 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 33

8 Syahrial Rizki, Wawancara, Surabaya, 13 April 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

64

Sekolah Dasar Al Falah ini masi menerapkan kurikulum 2013

mbak. Sehingga proses pembelajaran interaktif itu sangat

diharuskan, agar proses belajar mengajar menjadi menyenangkan.

Contohnya dikelas besar yang saya ajar. Pada materi hari kiamat,

anak-anak tidak hanya diberi penjelasan tapi dibagi menjadi

beberapa kelompok yang kemudian disuruh membuat slide tentang

hari kiamat. Setelah itu masing-masing kelompok disuruh

mempresentasikan slide yang telah dibuat dan mendiskusikannya.

Masing-masing kelompok yang mempunyai keberanian untuk

bertanya dan menjawab, kami kasih hadiah gambar bintang. Hal ini

kami lakukan untuk memotivasi mereka agar aktif dalam kegiatan

diskusi. Anak-anak pun selalu antusias untuk bertanya pada

kelompok yang lain saat kelompok yang lain selesai

mempresentasikan slidenya.9

Hal ini tidak jauh berbeda dengan ungkapan Ibu Ni’mah, S.Pd.I:

Proses pembelajaran interaktif itu sangat diperlukan, agar proses

belajar mengajar menjadi menyenangkan dan mudah diserap oleh

peserta didik. Contohnya sebelum melakukan pembelajaran, saya

menanyakan terlebih dahulu kepada anak-anak pelajaran yang

kemarin. Ketika saya mengajarkan tentang bersuci dan tayamum

kepada anak-anak misalnya. Hal ini tidak cukup dijelaskan. Kita

bisa menunjukkan kepada anak-anak benda-benda yang bisa

digunakan untuk bersuci dan tidak, untuk memancing rasa

keingintahuannya, lalu kita meminta mereka untuk

membedakannya. Kita juga bisa mengajak anak-anak keluar kelas

pergi ke halaman sekolah kemudian menunjukkan secara langsung

debu yang bisa digunakan untuk tayamum atau tidak. Kemudian

kita memancing anak-anak agar mau bertanya, dan sekaligus

memancing teman-temannya yang lain untuk menjawab

pertanyaannya. Setelah itu meminta mereka untuk mempraktekkan

cara bertayamum. Selain itu, sebagaimana yang telah kita lakukan

setelah pembelajaran iman kepada allah pada semester satu

kemarin. Agar dapat membedakan benda-benda ciptaan Allah dan

yang tidak, serta untuk mengenalkan kepada anak-anak akan

kebesaran ciptaan Allah, saya beserta guru-guru agama yang lain

mengajak mereka ke kebun binatang. Setelah nyampek ke kebun

binatang, kami memancing anak-anak agar mau bertanya tentang

9 Jantra Malewa, S.H.I, Wawancara, Surabaya, 14 April 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

65

benda-benda yang ada disekitar kebun binatang dan mengingatkan

kepada mereka akan kebesaran Allah. Setelah beberapa pertanyaan

sudah tertampung. Kami memilih beberapa pertanyaan yang sesuai

dengan tema, kemudian meminta anak-anak mendiskusikan

beberapa pertanyaan yang telah diajukan dan menjawabnya pada

perteman selanjutnya di kelas dalam bentuk diskusi kelompok.10

Dari data di atas dapat terlihat, bahwa dalam proses pembelajaran

pendidikan agama Islam (PAI) interaktif, guru-guru PAI Sekolah Dasar Al

Falah tidak hanya melakukan proses pembelajaran di dalam kelas tapi juga

di luar kelas, bahkan jika diperlukan sampai ke luar sekolah. Hal ini juga

sangat didukung olah Kepala Sekolah Sekolah Dasar Al Falah.

Dalam proses pembelajaran PAI di Sekolah Dasar Al Falah juga

terlihat saat penulis melakukan observasi di kelas 1 dan 5, disana terjadi

proses interaksi yang komunikatif terhadap siswa. Ini merupakan elemen

esensial yang memang harus diterapkan dalam pola interaktif antara guru

dengan siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga

terciptalah pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) interaktif.11

J. Problem dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Interaktif di Kelas 1 dan 5 SD Al Falah Surabaya

Setiap program yang mengarah pada kebaikan sudah pasti ada

hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapinya. Begitu pula dalam

proses pembelajaran PAI interaktif di kelas 5 SD Al Falah. Sebagaimana

yang diutarakan oleh Bapak Jantra Malewa, S.H.I.

10

Ni’mah, S.Pd.I, Wawancara, Surabaya, 16 April 2015 11

Sumber Data hasil observasi mulai dari tanggal 06 -16 April 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

66

Suasana kelas saat kita menerapkan pembelajaran interaktif yang

pasti sangat menyenangkan, tapi ya gitu mbak., kelas menjadi lebih

rame, apalagi saat diskusi. Saat diskusi berlangsung pun ada

beberapa anak yang kurang memperhatikan. 12

Sama halnya di kelas 1 sebagaimana yang diutarakan Ibu Ni’mah,

S.Pd.I Namanya saja karakter setiap anak gak sama. Kalau di kelas putri,

biasanya anak yang terlihat tidak aktif itu karena sakit. Mungkin

karena kondisi tubuhnya yang lemas. Berbeda dengan kelas putra,

ada beberapa anak yang kurang memperhatikan saat proses diskusi.

Biasanya ada anak yang ngobrol sendiri saat temannya yang lain

lagi asik diskusi.13

Dari data di atas dapat terlihat, bahwa problematika dalam proses

pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) interaktif di Kelas 1 dan 5 SD

Al Falah Surabaya adalah berhubungan dengan sikap dan motivasi belajar

sehingga suasana di kelas menjadi lebih ramai. Serta berhubungan dengan

konsentrasi belajar karena kondisi siswa yang sedang sakit dan teman yang

ngajak ngobrol.

Problematika pembelajaran PAI interaktif di kelas 1 SD Al Falah

juga terjadi karena faktor yang lain sebagaimana yang diutarakan oleh Ibu

Ni’mah, S.Pd.I

Rasa ingin tau anak itu sangat besar. Terkadang saya sendiri

mengalami kesulitan ketika menjawab pertanyaan anak-anak yang

aneh-aneh saat pelajaran yang sifatnya aqidah. Pernah terjadi

peristiwa, setelah saya memberi penjelasan ke anak-anak tentang “

Allah akan membalas perbuatan baik kita dengan suatu kebaikan,

dan membalas perbuatan buruk kita dengan suatu keburukan”,

kemudian apa yang terjadi keesokan harinya. Ada anak yang

membalas temannya yang jail pada dia sampai terjadi pertengkaran.

12

Jantra Malewa, S.H.I, Wawancara, Surabaya, 14 April 2015 13

Ni’mah, S.Pd.I, Wawancara, Surabaya, 16 April 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

67

Saat saya tanya, kemudian si anak tadi menjawab, “kan katanya

ustadzah kemarin, Allah akan membalas perbuatan buruk dengan

suatu keburukan, ya saya balas ustadzah., karena dia duluan yang

jail.” Mendengar penjelasan si anak tadi saya langsung tersontak,

“apa ada yang salah dengan penyampaian saya kemarin??”.14

Menurut peneliti, sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Ibu

Ni’mah, S.Pd.I di atas, jika kesulitan yang pernah dialami oleh beliau

berhubungan dengan kemampuan mengolah bahan ajar. Yakni kesulitan

dalam menentukan media dan kesulitan dalam menjelaskan pelajaran yang

sifatnya aqidah akhlak.

Hal yang sama juga pernah dialami oleh guru PAI yang lain

sebagaimana yang diutarakan oleh Bapak Jantra Malewa, S.H.I

Waktu KKG ada yang pernah menyampaikan mbak., “kenapa

waktu guru si A ngajar dengan RPP yang sama dengan saya,

hasilnya lebih memuaskan. Apa karena cara saya waktu

menyampaikan yang salah??”.

Proses belajar didorong oleh motivasi intrinsik siswa. Disamping

itu proses belajar juga dapat terjadi, atau menjadi bertambah kuat, bila

didorong oleh lingkungan siswa. Dengan kata lain aktivitas belajar dapat

meningkat bila program pembelajaran disusun dengan baik.

Dari data di atas dapat terlihat, bahwa problem dalam proses

pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) interaktif di Kelas 1 dan 5 SD

Al Falah Surabaya, tidak hanya dipengaruhi oleh Faktor Intern seperti :

Sikap dan motivasi belajar sehingga suasana di kelas menjadi lebih rame.

Konsentrasi belajar karena kondisi siswa yang sedang sakit dan teman yang

14

Ni’mah, S.Pd.I, Wawancara, Surabaya, 16 April 2015

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

68

ngajak ngobrol. Kemampuan mengolah bahan ajar karena kesulitan dalam

menentukan media dan kesulitan dalam menjelaskan pelajaran yang sifatnya

aqidah akhlak. Hal ini tentunya juga dipengaruhi oleh Faktor Ekstern

seperti: Guru sebagai pembina siswa dalam belajar.

K. Solusi Mengatasi Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Interaktif di Kelas 1 dan 5 SD Al Falah Surabaya

Solusi sebagai langkah mengatasi problematika pendidikan agama

Islam interaktif tersebut diatas Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bapak

Jantra Malewa, S.H.I adalah sebagai berikut :

1. Diadakan rapat KKG tingkat Al Falah setiap 2 minggu sekali. Disini

guru agama Islam SD Al Falah bersama-sama membuat RPP, Silabus

dan Program pembelajaran lainnya yang berkaitan dengan pembelajaran

PAI. Disini juga guru-guru berhak menyampaikan keluh kesahnya,

karena RPP dibuat secara bersama, sedangkan cara penyampaian

masing-masing guru berbeda. Sehingga tidak heran jika ada guru yang

berhasil dalam menyampaikan materi sesuai dengan RPP yang sudah di

buat, dan juga ada yang merasa belum sepenuhnya berhasil. Sehingga

musyawaroh guru permata pelajaran perlu diadakan agar proses belajar

mengajar kedepannya menjadi lebih baik.

2. KKG juga diikuti setingkat kecamatan wonokromo. Disini musyawaroh

tidak hanya dilakukan oleh guru-guru agama Islam di SD Al Falah saja.

Akan tetapi juga diikuti oleh guru sekecamatan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

69

3. Saat guru-guru tidak bisa mendapatkan solusi yang baik saat KKG,

kemudian guru-guru mencatat permasalahan tersebut dan

menyerahkannya di pengurus lembaga Al Falah bagian pendidikan,

yakni kabid bag SDM yang menangani kurikulum dan pengembangan.

4. Pengurus lembaga Al Falah bagian pendidikan, yakni kabid bag SDM

yang menangani kurikulum dan pengembangan mendatangkan

narasumber dari luar, 1 semester sekali untuk membimbing guru-guru

Al Falah agar dapat menjadi guru yang profesional.

Ibu Ni’mah, S.Pd.I mengemukakan bahwa sebelum beliau menjadi

guru baru di SD Al Falah, beliau dan guru-guru baru yang lainnya

mengikuti tes seleksi guru-guru baru, kemudian bagi yang lulus seleksi

diberi bimbingan agar dapat mengajar dengan baik dan menjadi guru yang

profesional.

Bapak Syahrial Rizki, S.Pd juga menyampaikan jika beliau

melakukan supervisi setiap 1 semester sekali, guna mengontrol proses

pembelajaran di kelas dan juga selalu memperbaiki kualitas guru Sekolah

Dasar Al Falah Surabaya.

Dari data di atas terlihat jika solusi yang dilakukan untuk mengatasi

problematika dalam proses pembelajaran PAI interaktif tidak hanya

dilakukan melalui kegiatan KKG tingkat sekolah dan kecamatan, tapi juga

dilakukan oleh lembaga Al falah sendiri dengan cara mendatangkan

narasumber dari luar. Bahkan guru yang masih baru pun dibimbing terlebih

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

70

dahulu agar menjadi guru yang profesional. Selain itu juga diadakan

supervisi oleh Kepala Sekolah Sekolah Dasar Al Falah Surabaya.