Upload
sepdahlia-fransiska
View
224
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bab III
Citation preview
BAB III
LAPORAN KASUS
Anamnesis dan pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 23 September
2015 di ruang nifas RSU Abdul Azis Singkawang.
2.1. Anamnesis
Identitas Pasien
Nama : Ny. WS
Usia : 25 tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Dusun Tanjung Sari, Kelurahan Tebas Sungai, Kecamatan
Tebas.
MRS : 21 September 2015 pukul 19.40 WIB
Identitas Suami
Nama : Yn. RB
Usia : 39 tahun
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Dusun Tanjung Sari, Kelurahan Tebas Sungai, Kecamatan
Tebas.
Keluhan Utama :
Kelainan pada jalan lahir yang menyebabkan tidak dapat dilakukannya kelahiran secara normal.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Rumah Sakit Abdul Aziz (RSAA) dengan rujukan dari dokter Spesialis Obstetri Ginekologi dengan diagnosis G1A0P0 gravida aterm + disproporsi sefalo pelvik (CPD). Dua jam sebelum masuk Rumah Sakit, pasien melakukan kontrol kehamilan di klinik, dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), dan dikatakan oleh dokter bahwa pada jalan lahir pasien terdapat sekat sehingga tidak dimungkinkan untuk dilakukan proses persalinan normal dan disarankan untuk melakukan operasi sectio caesarea. Pasien mengatakan juga bahwa selama 1 minggu ini sering merasakan perutnya mengeras, sekitar 5 – 10 detik, terutama saat malam hari. Mules hanya kadang-kadang saja dirasakan. Pengeluaran lendir, darah maupun air disangkal oleh pasien. Pergerakan janin masih dirasakan oleh pasien. Keluhan lain seperti pusing, mual, muntah dan demam, disangkal oleh pasien.
Riwayat Obstetri
Pasien hamil anak pertama, selama bulan ketiga hingga bulan kesembilan kehamilan pasien rutin memeriksakan kehamilan di Puskesmas terdekat. Pada usia kehamilan ketujuh dan kesembilan pasien melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan di Singkawang. Pasien menjalani imunisasi tetanus toksoid sebanyak 2 kali, yaitu saat sebelum menikah dan 1 bulan setelah menikah. Pada awal kehamilan pasien mengalami keluhan seperti mual dan muntah, pasien diberi obat berupa vitamin dan obat muntah yaitu domperidon. Pada saat hamil delapan bulan pasien mengalami demam, batuk dan pilek, pasien diberi obat berupa obat penurun panas yaitu paracetamol dan antibiotik yaitu amoxicillin. Pasien tidak pernah mengeluh pusing, lemas, mata kabur, sering buang air kecil pada malam hari, sering haus, sering lapar, maupun kaki bengkak pada saat kehamilan. Pasien juga tidak pernah minum obat-obatan selain dari dokter dan bidan. Pasien tidak ingat dengan jelas hari pertama haid terakhir dengan jelas, diperkirakan sekitar akhir bulan Desember 2014. Perkiraan tanggal persalinan pasien sekitar akhir bulan September 2015.
Riwayat Ginekologi
Pasien menikah pada bulan Oktober 2014 dan hamil anak pertama pada bulan kedua setelah pernikahan. Pasien mengaku berhubungan intim dengan suami rata-rata 2 – 3 kali per minggu. Selama berhubungan intim keluhan seperti nyeri saat melakukan hubungan, keluar darah saat melakukan hubungan, keputihan yang berlebihan disangkal oleh pasien. Suami pasien juga tidak ada keluhan saat melakukan hubungan intim dengan pasien. Pasien belum pernah menggunakan kontrasepsi selama ini.
Riwayat Menstruasi
Pasien mengalami haid pertama kali pada saat usia 13 tahun, haid teratur setiap bulan selalu haid. Pasien tidak pernah menghitung tepatnya berapa hari siklus haidnya. Haid berlangsung selama 5 – 7 hari dengan 2 – 3 kali berganti pembalut dalam sehari. Keluhan seperti nyeri selama haid disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat operasi sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit seperti asma, hipertensi, dan diabetes mellitus juga disangkal oleh pasien. Pasien juga tidak pernah mengalami alergi baik pada makanan maupun obat-obatan.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga dengan melahirkan secara operasi section caesarea disangkal, sulit hamil disangkal dan riwayat keguguran saat hamil juga disangkal. Menurut keterangan ibu pasien, pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara, ibu pasien melahirkan pasien dengan kehamilan cukup bulan ditolong oleh Bidan, ibu pasien juga rutin mengontrolkan kehamilan dengan bidan, mengkonsumsi obat yang diberikan bidan berupa vitamin dan tidak pernah minum ramuan lainnya. Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
Riwayat Perkawinan
Perkawinan saat ini merupakan perkawinan pertama pasien. umur pasien saat menikah adalah 24 tahun, sudah menikah selama 1 tahun.
Riwayat Penggunaan Obat-obatan
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan dan suplemen apapun selain yang diberikan oleh dokter dan bidan.
Riwayat Kebiasaan
Pasien tidak merokok maupun mengkonsumsi minuman beralkohol. Suami pasien juga mengaku tidak merokok.
2.2. Pemeriksaan Fisik
Antropometri : Berat badan : 50 kg, tinggi badan : 145 cm
Berat badan sebelum hamil : ± 39 kg
Penambahan berat badan selama kehamilan ± 11 kg
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4V5M6
Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/70mmHg
b. Frekuensi Nadi : 80 x /menit, regular isi cukup, kuat angkat
c. Frekuensi Nafas : 20 x /menit, regular
d. Suhu : 36,4oC, aksiler
2.3. Status Generalis
Kepala : normocephali
Mata : konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Pupil isokor (3
mm/3mm), refleks cahaya (+/+)
Hidung : deviasi septum nasi (-), Pernapasan cuping hidung (-)
Telinga : gangguan pendengaran (-)
Mulut : bibir sianosis (-)
Leher : deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-)
Thoraks
Paru
- Inspeksi : Pergerakan dada simetris, retraksi sela iga (-),
pelebaran sela iga (-)
- Palpasi : fremitus taktil kiri = kanan
- Perkusi : sonor
- Auskultasi:vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-),
Suara Nafas (+)
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
- Perkusi : Batas kanan jantung: SIC 3 linea parasternal
dextra pinggang jantung: SIC 3 linea parasternal sinistra,
batas kiri jantung: SIC 5 linea midclavikula sinistra SIC 5
- Auskultasi :S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
- Inspeksi : Membesar arah memanjang, linea nigra (+)
- Palpasi : Soepel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan(-)
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas
- Superior : Akral hangat (+), edema (-), CRT < 2 detik
- Inferior : Akral hangat (+), edema (-), CRT < 2 detik
2.4. Status Obstetri
Inspeksi : membesar arah memanjang, linea nigra (+)
Palpasi : tinggi fundus uteri 29 cm
- Leopold I : teraba bokong
- Leopold II : teraba punggung disebelah kiri ibu
- Leopold III : teraba kepala
- Leopold IV : konvergen
DJJ : 140x/ menit, reguler
His : 1 x 2 jam 5 – 10 detik
Taksir berat janin : (TFU – 13) x 155 = 2480 gram
Inspekulo : tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam : vulvovagina normal, portio tebal dan
lunak,pembukaan 1 cm,presentasi kepala, penurunan hodge I, ketuban
tidak merembes, lendir (+) dan darah (+)
Pemeriksaan panggul dalam:
1. Promontorium teraba, konjugata diagonalis ±10 cm
2. Spina ischiadica tidak menonjol
3. Distansia intertuberosum 11 cm
2.5. Diagnosis Kerja Sementara di Ruangan
G1A0P0 gravida aterm + CPD
2.6. Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
1. Leukosit :10.700 /mm3
2. Hemoglobin :13.1 gr/dl
3. Hematokrit :37.9 %
4. Trombosit : 403.000/mm3
5. Bleeding Time : 5’30”menit
6. Clotting Time : 2’40”menit
7. Golongan darah : O
Serologi
8. HbsAg : non reaktif
9. Anti HIV : non reaktif
2.7. Pemeriksaan EKG
2.8. Pemeriksaan di Ruang Nifas Pre Operasi
22 September 2015
S : Mules jarang, keluar sedikit lendir warna kecoklatan, darah (-), pasien sedang berpuasa untuk persiapan operasi.
O : TD = 100/80 mmHg, HR = 80 x/m, RR = 20 x/m, T = 36,9oC, Abdomen = TFU 29 cm, punggung kiri, letak kepala, DJJ = 140 x/m, Pemeriksaan dalam tidak dilakukan.
A : G1A0P0 gravida aterm + CPD
P : IVFD RL 20 tpm, pro SC.
PERSIAPAN SEBELUM OPERASI
Informed consent
Menjelaskan pada klien tentang penyakit yang diderita.
Menerangkan kepada pasien tentang tindakan operasi yang akan
dilakukan: garis besar prosedur tindakan, tujuan dan manfaat tindakan.
Puasa mulai pk 03.00 WIB
Laporan Operasi
Tanggal operasi : 22 September 2015
Waktu Operasi : pk 09.30 – 10.30 WIB
Diagnosa pre-operatif : G1A0P0 gravida aterm + CPD
Diagnosa post-operatif : P1A0 partus maturus dengan sectio caesarea
atas indikasi CPD + uterus didelphys
Macam operasi : Seksio Caesarea Transperitoneal Profunda
Langkah-Langkah Operasi:
1. Pasien dibaringkan di atas meja operasi.
2. Pasien dilakukan anestesi spinal.
3. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis dengan betadin dan alkohol
pada lapangan operasi.
4. Dilakukan insisi pfannenstiel pada pelvic line ± 10 cm.
5. Dinding abdomen dibuka lapis demi lapis.
6. M. rectus abdominis dibuka secara tumpul ke lateral hingga tampak
peritoneum.
7. Peritoneum disayat ke atas hingga tampak uterus.
8. Dilakukan insisi konkaf pada segmen bawah rahim dan diperlebar
secara tumpul dengan jari.
9. Dengan meluksir kepala, janin dilahirkan pukul 09.55 WIB, janin
perempuan, berat badan 2500 gram, panjang badan 47 cm, apgar
score: 7/9
10. 10.Tali pusat ditarik dengan ringan untuk mengeluarkan plasenta.
11. Kavum uteri dibersihkan dengan kasa steril dari darah dan bekuan
darah.
12. Didapatkan uterus kanan dengan satu buah ovarium sebelah kanan
13. Sumbu bawah rahim (SBR) dijahit secara jelujur terkunci
14. Dilakukan eksplorasi, didapatkan dua buah uterus terpisah kanan dan
kiri dengan masing-masing memiliki satu buah ovarium.
15. Rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah.
16. Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis.
17. Kulit dijahit subkutikuler.
18. Jalan lahir dibersihkan dari darah dan dilakukan eksplorasi, didapatkan
septa pada introitus vagina.
19. Kesan uterus didelphys.
20. Perdarahan selama operasi ± 400 cc.
21. Diuresis selama operasi ± 200 cc
22. Keadaaan ibu sebelum, selama dan sesudah operasi baik.
Laporan Kelahiran Bayi:
Bayi lahir pukul 09.55 jenis kelamin perempuan dengan Apgar score
7/9, berat badan 2500 gram dan panjang badan 47 cm, lingkar kepala 33 cm,
anus ada dan tidak didapatkan kelainan yang lain.
Penatalaksanaan Post Operasi:
1. IVFD RL + drip oxytocin 20 IU + metergin 1 amp 20 tpm
2. Ceftriaxone 1 gram iv/ 12 jam
3. Asam traneksamat 250 mg iv/ 8jam
4. Ketorolac 30 mg iv/ 8jam
5. Ondancentron 4 mg/ 8 jam
6. Tidak puasa
7. Observasi keadaan umum, tanda vital dan perdarahan
2.9. Follow Up di Ruang Nifas
Tanggal/
Jam
Post Operasi (observasi dalam 2 jam)
22 September
2015
Suhu Nadi TD RR Sens BAK Keterangan
11.40 37 80 130/70 20 CM 100cc TFU setinggi
pusat
11.55 36,8 80 130/80 20 Som 120cc TFU setinggi
pusat
12.10 36,7 78 130/80 20 CM 150cc TFU setinggi
pusat
12.25 36,5 80 130/80 20 CM 175cc TFU setinggi
pusat
12.40 36,5 80 130/70 20 CM 220cc TFU setinggi
pusat
13.10 36,7 84 130/80 20 CM 250cc TFU setinggi
pusat
13.40 36.6 80 130/70 20 CM 270cc TFU setinggi
pusat
23 September
2015
Post Operasi Hari ke 1
S: nyeri luka operasi (+), perdarahan pervaginam (+)
minimal, mobilisasi (+), BAK (+), BAB (-), ASI (+)
O: KU : baik
TD: 100/80 mmHg
Nadi: 94x/menit
Suhu : 36,3oC
Nafas : 20x/menit
TFU 2 jari dibawah umbilikus, kontraksi uterus (+) baik,
perdarahan pervaginam (+) sekitar 40 cc
Urin tampung per 2 jam : 150cc
A: : P1A0 partus maturus dengan sectio caesarea H-1 a/i
CPD + uterus didelphys.
Hb : 13.0 g/dL
P: IVFD RL + drip oxytocin 20 IU + drip metergin 20 tpm
Inj Cefriaxone 1 gr/iv/12 jam
Inj Asam tranexamat 250 mg/iv/8 jam
Inj Ketorolac 30 mg/iv/8 jam
Inj Ondancentron 4 mg/iv/8 jam
Sore ganti obat oral :
ciprofloxacin 2 x 500 mg tab
asam mefenamat 3 x 500 mg tab
mersibion 1 x 1 tab
24 September
2015
Post Operasi Hari ke 2
S: nyeri luka operasi (+) minimal, perdarahan pervaginam
(+) minimal, mobilisasi (+), BAB (-), BAK (+). ASI (+).
O: KU: baik
TD: 110/80 mmHg
Nadi: 82x/menit
Nafas: 20x/menit
Suhu: 36,8oC
Konjungtiva pucat :(-/-)
Abdomen : bising usus (+), nyeri tekan (+) sekitar pusat.
Produksi urin : ± 50cc/jam
A: P1A0 partus maturus dengan sectio caesarea H-2 a/i CPD
+ uterus didelphys
P: ciprofloxacin 2 x 500 mg tab
asam mefenamat 3 x 500 mg tab
mersibion 1 x 1 tab
Aff infus
Aff kateter urin
25 September
2015
Post Operasi Hari ke 3
S: nyeri luka operasi (+) minimal, perdarahan pervaginam
(+) minimal, mobilisasi (+) baik, makan/minum (+) normal,
BAB (-), BAK (+). ASI (+).
O: KU: baik
TD: 110/80 mmHg
Nadi: 80x/menit
Nafas: 20x/menit
Suhu: 36,5oC
Konjungtiva pucat :(-/-)
Abdomen : luka operasi rembesan (-), dehisensi (-),
bising usus (+), nyeri tekan (+) sekitar pusat.
A: P1A0 partus maturus dengan sectio caesarea H-3 a/i CPD
+ riwayat infertilitas primer
P: Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o.
Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o.
Mersibion 1 x 1 tab p.o.
Pasien boleh pulang, anjuran untuk kontrol kembali 4 hari
kemudian.
2.10. Lampiran Foto Selama Operasi
Gambar 1. Tampak uterus yang memiliki satu ovarium disebelah kanan. (Sumber: Data Primer, 2015)
Gambar 2. Tampak dua uterus, satu uterus sebelah kanan dan yang kedua uterus sebelah kiri, kedua uterus masing-masing
memiliki satu ovarium. (Sumber: Data Primer, 2015)