32
33 BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui proses konseptualisasi dan visualisasi dalam karya. Dalam proses penciptaan karya seni, gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seseorang pencipta karya seni. Subjektifitas dari seorang pencipta karya seni menggambarkan latar belakang yang kompleks. Seperti pengalaman hidup, mimpi-mimpi dalam imajinasi dan pengamatan terhadap suatu objek atau bentuk-bentuk yang dikenalnya. Setiap mahkluk hidup mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri, salah satunya kuda yang mempunyai keindahan dan keunikan sendiri dibandingkan dengan hewan lainnya. Hal ini membuat penulis ingin mengangkat keindahan yang terdapat pada kuda. Keindahan kuda dapat dilihat dari bentuk struktur tubuh atau visualisasinya, yang terlihat elegan, tangguh, dan gagah perkasa. Atas dasar kekaguman terhadap keindahan tubuh kuda inilah, penulis tertarik dan menjadikannya sebagai sumber ide dalam karya seni grafis. Kuda merupakan hewan mamalia, kuda merupakan salah satu hewan peliharaan yang penting bagi manusia dari sejak dulu. Peran terpenting yaitu sebagai sarana transportasi, sarana olahraga (balap kuda), pengangkutan orang maupun barang dari duhulu pada jaman kerajaan sampai sekarang. Kuda merupakan hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan, tidak memakan daging).

BAB III A. Implementasi Teoritis · Pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep bentuk, medium dan teknik, proses pembuatan serta penyajian dengan rumusan sebagai berikut:

  • Upload
    domien

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

33

BAB III

A. Implementasi Teoritis

Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu

keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin

seniman yang diwujudkan melalui proses konseptualisasi dan visualisasi dalam

karya.

Dalam proses penciptaan karya seni, gagasan atau ide merupakan hal yang

harus dimiliki seseorang pencipta karya seni. Subjektifitas dari seorang pencipta

karya seni menggambarkan latar belakang yang kompleks. Seperti pengalaman

hidup, mimpi-mimpi dalam imajinasi dan pengamatan terhadap suatu objek atau

bentuk-bentuk yang dikenalnya.

Setiap mahkluk hidup mempunyai keunikan dan keindahan tersendiri,

salah satunya kuda yang mempunyai keindahan dan keunikan sendiri

dibandingkan dengan hewan lainnya. Hal ini membuat penulis ingin mengangkat

keindahan yang terdapat pada kuda. Keindahan kuda dapat dilihat dari bentuk

struktur tubuh atau visualisasinya, yang terlihat elegan, tangguh, dan gagah

perkasa. Atas dasar kekaguman terhadap keindahan tubuh kuda inilah, penulis

tertarik dan menjadikannya sebagai sumber ide dalam karya seni grafis.

Kuda merupakan hewan mamalia, kuda merupakan salah satu hewan

peliharaan yang penting bagi manusia dari sejak dulu. Peran terpenting yaitu

sebagai sarana transportasi, sarana olahraga (balap kuda), pengangkutan orang

maupun barang dari duhulu pada jaman kerajaan sampai sekarang. Kuda

merupakan hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan, tidak memakan daging).

34

Penulis tertarik pada visualisasi kuda dalam karya yang akan penulis

ciptakan pada karya Tugas Akhir dalam bentuk karya seni grafis.

B. Implementasi Visual

Pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep bentuk, medium

dan teknik, proses pembuatan serta penyajian dengan rumusan sebagai berikut:

1. Konsep Bentuk

Konsep bentuk yang dimaksudkan dalam karya seni yang penulis ciptakan

adalah hasil dari keseluruhan karya yang nampak secara visual seperti garis,

bidang, warna dan tekstur.

a. Garis

Demi mewujudkan karya seni grafis cukil kayu, penulis menggunakan tiga

garis untuk menciptakan bentuk dan karakter sesuai visualisasi yang penulis

inginkan. Dalam hal ini penulis menggunakan garis semu, garis nyata dan garis

ekspresif. Garis semu yang muncul karena adanya suatu batas bentuk dan warna,

garis nyata yang digunakan untuk membentuk objek-objek visual langsung di

bidang blok cetak, garis ekspresif yang berupa garis yang diciptakan secara

spontan, garis lengkung, garis majemuk atau berombak, serta garis gabungan.

b. Bidang

Jenis bidang yang digunakan penulis dalam karyanya adalah bidang

biomorphic. Bidang biomorphic penulis gunakan dalam membentuk objek-objek

bidang yang bebas, tidak beraturan, dan bentuk yang organik.

c. Warna

Warna yang penulis gunakan adalah warna yang terkesan sejuk, tenang,

dan damai, seperti warna abu-abu, biru, ungu, dan coklat. Penulis juga

35

menggunakan dimensi value dengan susunan warna dari warna terang ke warna

gelap. Melalui kesan gelap terangnya warna tersebut menciptakan kesan ruang

dan menghasilkan dimensi pada karya.

Arti makna warna abu-abu dengan berbagai tingkatan melambangkan

ketenangan, sopan, dan sederhana. Karena itu, warna abu-abu sering

melambangkan orang yang telah berumur dengan kepasifannya, sabar, dan rendah

hati (Sulasmi, 2002: 48).

Arti warna ungu karakter warna ini adalah sejuk, negatif, mundur, hampir

sama dengan warna biru tetapi lebih tenggelam dan khidmat, mempunyai karakter

murung dan menyerah. Arti warna biru mempunyai karakteristik sejuk, pasif,

tenang, dan damai. Biru merupakan warna perspektif, menarik kita kepada

kesendirian, dingin, membuat jarak, dan terpisah. Biru melambangkan kesucian

harapan dan kedamaian (Sulasmi, 2002: 46).

d. Tekstur

Tekstur yang penulis gunakan adalah tekstur nyata. Teksur nyata pada

karya penulis apabila dilihat terasa sedikit kasar seperti tekstur kulit jeruk akibat

dari penumpukan cat yang bertumpuk-tumpuk.

2. Medium dan teknik

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis dan gagasan penciptaan, maka

dalam menciptakan karya tugas akhir ini visualisasi kuda dalam karya seni grafis.

Menggunakan medium cukil kayu hardboard yang tebal 4mm. Penulis memilih

hardboard dengan alasan karena memiliki permukaan yang rata dan tanpa serat

seperti block kayu atau triplek. Penulis memilih menggunakan teknik cetak tinggi

dalam karyanya karena yang dihasilkan dari teknik cetak tinggi lebih unik bahkan

36

dapat menciptakan efek visual yang tidak terduga contohnya seperti efek tekstur

dari penekanan papan plat, dan efeck cukilan yang menghasilkan karakter

tersendiri.

Penulis menciptakan karya cetak cukil kayu hardboard ini dengan

menggunakan cetak reduksi, penulis mencetak bergantian beberapa warna hanya

dengan menggunakan satu hardboard. Proses pencetakan warnanya dimulai dari

warna muda atau warna terang terlebih dahulu hingga ke warna gelap.

Pembuatan karya dengan menggunakan teknik cetak tinggi. Penggunaan

teknik tersebut dengan alasan agar dapat mencapai bentuk sesuai keinginan

penulis pada semua objek dalam karya terutama efek cukilan yang mempunyai

karakter tersendiri dan juga dapat memainkan maupun mengeksplorasinya.

Proses pembuatan karya ini medium yang digunakan adalah hardboard.

Penulis juga menggunakan tinta cetak, alat cukil, brayer roll, amplas, cutter,

Kertas bc 280gr, bensin, palet cat (keramik lantai), penjepit jemuran, kain bekas,

sendok makan, dan scrap.

3. Proses Pembuatan Karya

Adapun proses pencetakannya sebagai berikut

a. Proses pengerjaannya penulis terlebih dahulu membuat sketsa/desain

sebagai acuan, setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing, hasil

sketsa dipindahkan ke atas permukaan plat hardboard dengan cara

menyalin gambar.

b. Setelah gambar tersebut selesai digambar diatas plat hardboard maka

langkah selanjutnya adalah membuat cukilan mengikuti garis dan bentuk

menggunakan berbagai jenis tipe alat cukil. Penulis mencukil goresan

37

gambar dengan mendahulukan warna dalam sketsa yang dirasa paling

terang dan berlanjut ke gelap karena dalam pembuatan karya multi warna.

Penulis beranggapan jika warna gelap didahulukan maka warna yang lebih

terang akan terasa lebih redup dan terkesan gelap.

c. Proses selanjutnya adalah mencampur ataupun mengerol tinta cetak

(Peony dan Cemani Toka), brayer roll, sendok makan, scrap yang

diratakan di atas permukaan kaca atau keramik lantai. Cat yang telah

dicampur diratakan di atas permukaan kaca kemudian barulah

menggunakan rol untuk meratakan dan mendapatkan ketebalan cat yang

diinginkan untuk segera dirol keatas permukaan hardboard, pengecatan

menggunakan rol yang rata akan menghasilkan pengecatan yang baik, dan

pengerolan pada permukaan hardboard haruslah merata.

d. Tahap berikutnya adalah mencetak gambar yang berada diatas permukaan

plat hardboard, proses pencetakan kali ini penulis sebelumnya telah

membuat sebuah mal untuk patokan dalam pencetakan agar dalam

pencetakan berikutnya tidak bergeser. Setelah plat hardboard direkatkan

diatas kertas barulah menggosok kertas yang berada diatas hardboard

menggunakan sendok makan agar cat tersebut menempel dikertas. Hasil

cetak dari hardboard yang telah dicukil tadi akan menghasilkan cetakan

warna muda dari cetakan pertama yang tidak terkena tinta akan berupa

warna putih dari warna kertas.

e. Selanjutnya melepaskan kertas yang lengket dengan hardboard yang telah

digosok sampai merata dengan cara salah satu sisi kertas dikelupas

mundur ke belakang sampai lepas dan jangan sampai ada yang tertekuk.

38

Jemur dan angin-anginkan kertas yang telah dicetak dengan cara

menggantungkan dengan penjepit jemuran dan bersihkan bekas tinta di

hardboard menggunakan Bensin. Pembersihan plat dari bekas tinta

dilakukan setiap kali selesai mencetak. Hal tersebut diatas diulang terus

menerus sampai beberapa cetakan yang diinginkan.

f. Tahap pencetakan multi warna tahap berikutnya adalah mencukil bagian

warna kedua yang diinginkan, setelah bagian garis atau warna yang

diinginkan sudah tercukil barulah mencetak seperti hal diatas tersebut dan

sampai warna yang terakhir tercetak.

Dengan teknik cukil ini pewarnaan yang ada saling menumpuk, maka

akan menimbulkan efek tekstur nyata bila diraba oleh tangan.

4. Penyajian

Penyajian karya seni grafis penulis menggunakan pigura berwarna hitam

dan bahan yang digunakan pada pigura adalah fiber. Kaca yang digunakan adalah

kaca dop. Lebar fiber dalam pigura 3cm. Warna kayu pada pigura tersebut

diharapkan mampu mempertegas warna karya yang ada di dalam bingkai, selain

hal tersebut juga bertujuan untuk menonjolkan karya agar menjadi lebih semarak

warnanya dan memberi kesan rapi, indah dan terhindar dari kotoran.

Penyajian akhir, pada masing-masing karya akan dipigura dengan kaca

yang berada menonjol keluar berukuran 60 cm x 80 cm dengan pigura model

minimalis.

39

Gambar 21. Contoh Pigura

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

40

5. Deskripsi Karya

Gambar 22. Karya Kuda #1

Judul : KUDA #1

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 4/5

Tahun : 2015

Karya pertama menggambarkan seekor kuda yang berjalan dari atas

menuju ke bawah. Penulis ingin menggambarkna bentuk kuda seperti wujud

aslinya, dengan cukilan repetisi garis lurus membentuk bulu-bulu kuda.

Warna yang digunakan penulis pada karya “Kuda #1” yaitu warna coklat

pada seekor kuda, dan warna biru muda. Warna coklat pada karya ini

menggambarkan warna sesungguhnya dari hewan kuda yang di mainkan dengan

warna terang ke gelap atau disebut juga gradasi warna. Warna biru muda

41

menghiasi suatu objek atau disebut dengan background. Warna biru muda

mempunyai karakteristik sejuk, pasif, tenang, dan damai. Kesan background

cenderung harmonis karena repetisi garis atau pengulangan garis-garis pada

background.

Keseimbangan yang dipakai adalah keseimbangan asimetris, karena

penulis ingin menggambarkan karya tampak dari kanan. Penulis ingin

menggambarkan karya dengan posisi tegak, dimana posisi tegak diambil dari

posisi kuda yang sesungguhnya.

Gambar 23. Karya Kuda #2

Judul : KUDA #2

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 3/5

Tahun : 2015

42

Karya kedua yang berdujul “Kuda #2” menggambarkan seekor kuda yang

sedang melompat. Karya ini dibuat untuk menggambarkan tubuh kuda yang

sangat gagah perkasa bila sedang melompat, dan lincah dalam bergerak.

Pada karya ini penulis menggunakan background warna cerah yaitu warna

biru muda, warna biru melambangkan kesejuk, tenang, dan damai. Background

menggunakan repetisi garis yang mengelilingi objek, seakan seperti padi

bertaburan yang menggambarkan aura kejantanan dari objek tersebut. Warna

objek pada karya “Kuda #2” menggunakan warna abu-abu muda bergradasi ke

abu-abu tua, warna yang melambangkan ketenangan, sopan, dan sederhana.

Penulis menggunakan warna abu-abu, penulis ingin menampilkan sosok kuda

sebenarnya kedalam karyanya, dan bentuk tubuh maupun warna.

43

Gambar 24. Karya Kuda #3

Judul : KUDA #3

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 3/5

Tahun : 2015

Karya yang berjudul “Kuda #3” menggambarkan seekor kuda yang ditali,

dan penuh kelelahan. Penulis ingin memunculkan bagian tubuh kuda yaitu bagian

kepala. Karya ini menceritakan keadaan yang dialami kuda dari jaman dahulu

sampai sekarang, penuh kerja keras, penuh kekuatan, dan penuh semangat untuk

pengabdian atau berjasa kepada manusia. Salah satu pengabdian yang selalu

diberikan yaitu dalam hal pengangkutan barang atau orang.

Pada karya ini penulis mengunggakan warna asli kuda dibagian objek,

yaitu warna putih, abu-abu bergradasi (gelap terang). Sehingga menimbulkan

kesan seperti adanya ruang. Efek cukilan pada objek menggunakan garis lengkung

dan garis lurus yang di ulang-ulang atau repetisi, sehingga menggambarkan

44

seperti bulu pada aslinya. Penulis memberi warna background yang gelap dengan

warna objek yaitu warna biru keungu-ungan, sehingga objek terlihat muncul

didepan. Cukilan pada background menunggunakan garis repetisi yang

mengelilingi objek, sehingga tampak seperti aura kejantanan dari objek.

Keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris.

Gambar 25. Karya Kuda #4

Judul : KUDA #4

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 2/5

Tahun : 2015

45

Karya yang berjudul “Kuda #4” menggambarkan kepala seekor kuda.

Penulis ingin memunculkan keindahan bagian tubuh kuda yaitu bagian kepala

dengan rambut poni. Bentuk kuda terlihat indah penulis menggunakan warna

putih, abu-abu dengan gradasi value (gelap terang) pada objek, dan berkontras

dengan background supaya objek kuda terlihat muncul, dan jelas. Warna abu-abu

melambangkan kesopanan, dan damai. Warna biru melambangkan kesejukan,

ketenangan

Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan

dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Pemilihan background dengan

cukilan garis-garis bagian latar belakang, selain untuk menonjolkan objek

karakter kuda sebagai fokus utama karya, juga untuk memunculkan kontras antara

objek dengan background.

Penulis mengulang garis spontan, garis majemuk, dan garis lengkung pada

objek supaya membentuk suatu ruang dan membentuk bulu atau rambut.

Keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris. Garis nyata

dan garis semu juga terdapat pada karya ini.

46

Gambar 26. Karya Kuda #5

Judul : KUDA #5

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 3/5

Tahun : 2015

Karya yang berjudul “Kuda #5” menggambarkan kepala seekor kuda yang

menghadap ke kiri. Kuda yang digambarkan penulis adalah kuda balap.

Visualisasi yang tampak adalah kepala yang ditali, dengan tubuh yang tegak.

Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari warna putih ke

warna abu-abu pada objek, dimana warna tersebut mengidentitaskan warna hewan

47

kuda sesungguhnya. Warna background yang digunakan warna gelap supaya

kontras dengan objek yaitu warna biru tua dan warna ungu dibagian garis putus-

putus yang menghiasi pada karya tersebut.

Garis yang digunakan penulis adalah garis lengkung, dan garis spontan.

Garis lengkung yang ada pada karya dibagian tali, rambut, dan hidung kuda.

Sedangkan garis spontan muncul pada background yang menghiasi suatu objek,

dan juga dibagian tubuh kuda dimana garis tersebut di ulang-ulang sehingga

menggambarkan seperti bulu. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada

karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang.

Keseimbangan menggunakan keseimbangan asimetris.

48

Gambar 27. Karya Kuda #6

Judul : KUDA #6

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 2/5

Tahun : 2015

Karya yang bejudul “Kuda #6” menggambarkan kepala seekor kuda yang

menghadap ke kiri. Visualisasi yang tampak pada karya ini adalah kepala, dengan

tubuh yang tegak yang menghadap ke kiri.

Pada karya ini penulis menggunakan warna kontras seperti abu-abu pada

objek, dan warna biru keunguan pada latar belakang atau background. Garis yang

49

digunakan adalah garis lengkung pada rambut, garis spontan pada bulu kuda, latar

belakang atau background. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya

ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Pemilihan

background dengan cukilan garis-garis yang mengelilingi objek, selain untuk

menonjolkan objek karakter kuda sebagai fokus utama karya, juga untuk

memunculkan kontras antara objek dengan background. Penempatan objek kuda

pada karya ini di kiri dengan menggunakan keseimbangan asimetris. Garis nyata

terdapat pada garis outline kuda.

50

Gambar 28. Karya Kuda #7

Judul : KUDA #7

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 2/5

Tahun : 2015

Karya yang berjudul “Kuda #7” menggambarkan kepala seekor kuda.

Visualsasi yang ditampilkan adalah bagian kepala kuda yang menghadap

kekanan. Warna yang digunakan adalah warna kontras objek dengan latar

belakang, sehingga karakter kuda lebih menonjol. Warna pada objek adalah warna

abu-abu, dan warna biru keunguan pada background. Warna yang ditimbulkan

menggunakan gradasi warna, sehingga membentuk suatu ruang. Garis yang

digunakan adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis nyata. Garis

spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada

bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Garis nyata

terdapat pada garis outline kuda. Keseimbangan pada karya ini menggunakan

51

keseimbangan asimetris. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini,

yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang.

Gambar 29. Kuda #8

Judul : KUDA #8

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 3/5

Tahun : 2015

52

Karya yang berjudul “Kuda #8” ini menggambarkan seekor kuda yang

sedang berdiri tegak, dan tampak dari depan. Visualisasi yang muncul adalah

kuda dari depan kelihatan gagah, tidak jauh beda dengan sifat kuda yang cepat,

lincah, dan tak punya rasa lelah.

Metode pembuatan karya ini menggunakan gradasi warna dari cetakan

termuda ke warna tua. Warna yang digunakan adalah warna abu-abu muda ke

warna abu-abu tua pada objek, dan pada background penulis membuat warna

kontras dengan objek, sehingga objek kelihatan tampak dengan jelas. Penulis

menggunakan keseimbangan simetris atau symmetrical balance yaitu sebelah

kanan dan sebelah kiri memiliki kedudukan yang sama. Garis yang digunakan

adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis nyata. Garis spontan

muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian

rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Garis nyata

terdapat pada garis outline kuda. Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada

karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-ulang.

53

Gambar 30. Karya Kuda #9

Judul : KUDA #9

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 3/5

Tahun : 2015

Karya yang berjudul “Kuda #9” menggambarkan kepala seekor kuda

dengan rambut yang melambai kebelakang. Visualisasi yang muncul pada karya

ini adalah kepala seekor kuda yang menghadap kekanan.

Warna yang dipakai warna gradasi dari warna putih ke warna abu-abu,

sehingga menimbulkan kesan adanya ruang. Warna abu-abu melambangkan

ketenangan dan sopan. Warna background kontras dengan warna objek, sehingga

objek kelihatan dengan jelas. Warna yang digunakan di background adalah warna

gradasi antara ungu muda ke ungu tua, warna ungu melambangkan kesejukan.

Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, garis lengkung dan garis

54

nyata. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung

muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua

warna. Garis nyata terdapat pada garis outline kuda. Keseimbangan yang muncul

pada karya ini adalah keseimbangan asimetris. Tekstur nyata juga di munculkan

penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-

ulang.

55

Judul : KUDA #9

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 3/5

Tahun : 2015

Gambar 31. Karya Kuda #10

Judul : KUDA #10

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 5/5

Tahun : 2015

Karya berjudul “kuda #10” menggambarkan kepala seekor kuda.

Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah bagian kepala kuda yang

menghadap kekanan. Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari

warna putih ke abu-abu pada objek, dimana warna tersebut adalah warna

56

sebenarnya dari kuda. Abu-abu melambangkan ketenangan dan sopan. Warna

background menggunakan warna biru keunguan melambangkan kesejukan.

Penulis memilih warna tersebut kontras dengan warna objek, supaya objek terlihat

jelas.

Tekstur nyata juga di munculkan penulis pada karya ini, yang dihasilkan

dari penumpukan cat secara berulang-ulang. Garis yang digunakan adalah garis

spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan

latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat

pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini

adalah keseimbangan asimetris.

57

Gambar 32. Kuda Kuda #11

Judul : KUDA #11

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 4/5

Tahun : 2015

Karya yang berjudul “kuda #12” menggambarkan kuda yang sedang

manghadap kesamping. Visualisasi yang digambarkan adalah setengah badan

seekor kuda yang menghadap kesamping.

58

Warna yang digunakan penulis adalah warna gradasi dari warna putih ke

warna abu-abu pada objek dan warna biru keunguan pada background. Warna

abu-abu melambangkan kesejukan dan sopan, sedangkan warna biru keunguan

melambangkan kesejukan. Penulis memilih warna kontras pada karya ini, supaya

karakter kuda kelihatan muncul, dan jelas. Tekstur nyata juga di munculkan

penulis pada karya ini, yang dihasilkan dari penumpukan cat secara berulang-

ulang. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis

lengkung. Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung

muncul pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua

warna. Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan

asimetris.

59

Gambar 33. Karya Kuda #12

Judul : KUDA #12

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 3/5

Tahun : 2015

Karya yang berjudul “Kuda #12” menggambarkan kepala seekor kuda.

Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah kepala seekor kuda menghadap

kekanan. Penulis ingin memunculkan keindahan bagian tubuh kuda yaitu pada

bagian kepala.

60

Warna yang digunakan pada karya ini menggunakan gradasi warna abu-

abu pada objek. Warna background menggunakan warna biru, dimana warna biru

menyimbolkan warna air dan langit yang melambangkan kesejukan. Tekstur yang

digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat

yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit

jeruk. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung.

Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul

pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna.

Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris.

61

Gambar 34. Karya. Kuda #13

Judul : KUDA #13

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 1/5

Tahun : 2015

Karya yang berjudul “Kuda #13” menggambarkan seekor kuda yang

sedang berposisi tertunduk. Visualisasi yang dimunculkan setengah badan seekor

kuda yang sedang terduntuk atau posisi tidur.

Warna yang digunakan dalam karya ini menggunakan gradasi warna abu-

abu pada objek, warna abu-abu melambangkan warna yang tenang, dan sopan.

Warna background menggunakan warna biru muda, dimana warna biru

menyimbolkan warna air dan langit yang melambangkan kesejukan. Tekstur yang

digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat

yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit

62

jeruk. Garis yang digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung.

Garis spontan muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul

pada bagian rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna.

Keseimbangan yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris.

63

Gambar 35. Karya Kuda #14

Judul : KUDA #14

Media : Hardboard Cut di atas kertas

Ukuran : 40x60cm

Edisi : 3/5

Tahun : 2015

Karya yang berjudul “Kuda #14” menggambarkan seekor kuda yang

menunduk kebawah. Visualisasi yang muncul pada karya ini adalah kepala seekor

kuda yang sedang menunduk kebawah.

64

Warna yang digunakan adalah warna abu-abu, dimana warna abu-abu

menggambarkan warna sebenarnya dari kuda, dan menyimbolkan warna tenang.

Sedangkan warna background yang digunakan penulis adalah warna biru muda,

dan warna ungu pada bagian garis-garis yang mengelilingi kuda. Warna biru

muda disini menggambarkan air, yang melambangkan kesejukan. Garis yang

digunakan adalah garis spontan, garis semu, dan garis lengkung. Garis spontan

muncul dibagian bulu, dan latar belakang, garis lengkung muncul pada bagian

rambut, garis semu terdapat pada pertemuan antara dua warna. Keseimbangan

yang muncul pada karya ini adalah keseimbangan asimetris. Tekstur yang

digunakan adalah tekstur nyata, tekstur tersebut timbul pada penumpukan cat

yang bertumpuk-tumbuk, sehingga menimbulkan sedikit kasar seperti tekstur kulit

jeruk.