Upload
voxuyen
View
242
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
53
BAB III
ALMANAK MENARA KUDUS
A. Sekilas Almanak Menara Kudus
1. Sekilas Biografi KH Turaichan Adjuri Asy-Syarofi
Turaichan Adjhuri Asy-Syarofi adalah sosok ulama’ kharismatik yang ahli
ilmu falak. Ia pernah nyantri di pesantren K.H. Abdul Djalil Hamid di Kudus. Ia
dilahirkan di Kudus pada tanggal 15 Maret 1915 M/1334 H dan meninggal dunia pada
hari Jum’at, 20 Agustus 1999 M bertepatan dengan 8 Rabiul Akhir 1420 H. Yi Tur
demikian sapaan akrabnya tercatat sebagai salah satu keturunan ke-16 Sunan Kudus,
salah satu dari walisongo penyebar Islam di tanah Jawa.
Ketekunan Yi Tur terhadap ilmu falak muncul sejak kecil hingga dewasa.
Menurut informasi dari beberapa ulama’ di Kudus, Yi Tur saat masih muda tergolong
anak cerdas. Terbukti sejak berusia 15 tahun ia sudah mampu mengajar di madrasah
Tasfiqut Tulab Salafiyah (SFS) tingkat atas Kudus. Reputasinya sebagai pakar ilmu
falak sudah terdengar sejak zaman Jepang. Ia sering kali diminta menghitung jatuhnya
hari awal dan akhir bulan Ramaḍān. Maka Turaichan muda itu terdorong untuk
menyusun almanak 1945M/ 1364 H yang kemudian di cetak Penerbit Menara Kudus.
Sejak itulah kalender buatan kyai yang belajar ilmu falak secara otodidak itu di sebut
dengan Almanak Menara Kudus (AMK).
Pad tahun 1951 M/ 1371 H penanggalan hasil karyanya telah menjadi rujukan
bagi sebagian besar warga NU di seluruh Indonesia. Melalui karya-karyanya, Yi Tur
memberikan kontribusi positif kepada NU dan Pemerintah, khususnya dalam bidang
penanggalan. Nama Yi Tur semakin dikenal masyarakat secara nasional terutama bila
mendekati bulan puasa, menentukan tanggal 1 Syawāl dan ‘Idul Aḍḥā. Almanak
produk Menara Kudus yang menjadi karya monumental Yi Tur pertama kali
54
diterbitkan oleh Percetakan Masykuri Kudus pada tahun 1942 M/ 1361 M dan
kemudian sejak 1950 M/1370 H hingga kini, diterbitkan oleh Percetakan Kitab Menara
Kudus (Azhari, 2005: 156-157).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sofiyanto (2014) seorang staf
personalia percetakan Menara Kudus, bahwa percetakan Menara Kudus hanya
mencetak kalender yang berdasarkan ḥisāb KH Turaichan atau penerusnya tidak
pernah mencetak kalender yang berdsarkan ḥisāb yang lain.
Menurut Susiknan Azhari (2005), KH. Turaichan merupakan keturunan ke-16
Sunan Kudus, namun menurut lampiran silsilah keluarga KH. Turaichan dan KH.
Rofiq Chadiq1 yang terdapat dalam tesis Mujab (2010) KH Turaichan merupakan
keturunan ke-14 Sunan Kudus dan mempunyai hubungan nasab sampai KH.
Mutamakkin Kajen.
Silsilah nasab dari KH. Turaichan Adjhuri As-Syarofi baik dari sunan Kudus
maupun Syekh Ahmad Mutamakkin: (Wawancara dengan Sirril Wafa: 2015)
a) Silsilah dari Sunan Kudus:
1) Dewi Sukainah (Istri dari KH Turaichan)
2) KH. Syarafuddin
3) KH. Ahmad Rifa’i2
4) KH. Sya’auddin
5) KH. Jamaluddin
6) KH. Mas Nuruddin
7) Raden Jili Arum II
8) Ratu Kalinyamat
9) Raden Busthom
1 KH Rofiq Chadiq mengetahui nasab KH Turaikahan karena ia masih keponakan dari KH Turaikhan.
2 KH. Ahmad Rifa’i merupakan suami dari Nyai Aminah yang merupakan nenek KH Turaikhan.
55
10) Raden Jili Arum I
11) Raden Washi
12) Raden Jili
13) Panembahan Qodli
14) Sunan Kudus.
b) Silsilah dari Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen:
1) Dewi Sukainah (Istri dari KH Turaichan)
2) KH. Syarafuddin
3) Nyai Aminah
4) KH Asnawi Imam
5) Nyai Jiroh
6) Nyai Alfiyah (Nyi Godek)
7) Nyai Dulang Mas
8) Syekh Ahmad Mutamakkin (Kajen).
Pada tahun 1942, Yi Tur menikah dengan Nyai Masni’ah binti Marwan.
Dari pernikahan tersebut, beliau dikaruniai 10 orang anak. Yang masih sampai
sekarang yaitu KH Chairuzzad, Fihris, Hj Naila dan Drs. Sirril Wafa, MA.
Adapun nama-nama 10 anak Yi Tur adalah:
a) Choiruzzad
b) Fuscha
c) Ufti
d) Azra
e) Fihris
f) Salwa
g) Naila
56
h) Sirril Wafa
i) Chirziyah
j) A’lal Mala.
Almanak Menara Kudus sekarang ini dapat dikelompokkan menjadi 2
generasi, yaitu di era KH Turaichan mulai dari tahun 1990 sampai tahun 1999 dan era
Sirril Wafa mulai tahun 2000 samapai 2014 . Berikut ini adalah pemikiran ḥisāb awal
bulan menurut KH Turaichan dan era Sirril Wafa.
2. Pemikiran Ḥisāb Awal Bulan Hijriah KH Turaichan dalam Almanak Menara Kudus
Almanak Menara Kudus dianggap sebagai salah satu almanak yang paling
akurat dalam penentuannya, akan tetapi almanak tersebut hanya menampilkan hasil
perhitungannya saja. Menurut hasil wawancara dengan Sirril Wafa (2015), data yang
digunakan oleh KH Turaichan dalam ḥisāb awal bulan Hijriah merupakan data yang
berasal dari kitab Maṭla’ as-Said dan proses perhitungannya merujuk pada kitab Al-
Khulāshah al-Wafiyyah (karya KH Zubair Umar Jailani). Data tahun Majmu’ah dalam
kitab tersebut menggunakan bujur Mesir, karena markaz KH Turaichan berada di
Semarang maka beliau mengubah data tersebut sesuai dengan bujur kota Semarang
yaitu 7° 0’ dan BT 110° 24’.
Dalam wawancara dengan Sirril wafa antara KH Turaichan dan KH Zubair
Umar Jailani sering bertemu dan bertukar fikiran dalam pembahasan mengenai awal
bulan. Adapun sistem dan proses ḥisāb awal bulan dalam kitab Al-Khulāṣah al-
Wafiyyah adalah dengan mencari Ijtimā’. Dengan mengetahui Ijtimā’, maka itu adalah
proses awal bulan. Dalam kitab ini hanya menunjukkan sistem perhitungan awal
bulan kamariah dan tidak menetapkan standar awal bulan. Proses mencari Ijtimā’
adalah dengan menghitung thūl al-syams (longitude matahari) dan thūl al-
57
qamar (longitude bulan) (Al-Jaelani, tt: 116). Dengan mengetahui perhitungan dengan
sistem ini maka akan mempermudah dalam pelaksanaan rukyat.
KH Turaichan juga menggunakan ketentuan dalam menentukan awal bulan
yaitu maṭla’ lokal bukan maṭla’ wilayatul hukmi seperti yang digunakan oleh
pemerintah. Dan juga bukan matla’ yang digunakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia
(HTI) yang menggunakan maṭla’ global. Maṭla’ yang digunakan dalam Almanak
Menara Kudus adalah Jawa Tengah dengan pusat di Semarang. Penggunaan maṭla’
lokal ini adalah berdasar dari hadits yang diriwyatkan oleh Kuraib.
Disamping itu juga KH Turaichan juga mempunyai kriteria dalam menentukan
awal bulan dalam Almanak Menara Kudus yaitu dasar utama pergantian bulan baru
adalah hilāl harus mempunyai ketinggian minimal 2°. Ijtimā’ juga diperhatikan oleh
KH Turaichan dalam menentukan awal bulan hijriah yaitu dengan istilah nama Ijtimā’
Qobla Zawal. Ijtimā’ Qobla Zawal adalah permulaan awal bulan dapat dikatakan
masuk apabila Ijtimā’ terjadi sebelum terjadinya zawal. (Mujab, 2010)
3. Ḥisāb Awal Bulan Era Sirril Wafa dalam Almanak Menara Kudus
a. Biografi Sirril Wafa
Sirril Wafa yang lebih familiar disapa Pak Sirril adalah seorang ahli falak
yang lahir di Kudus, Jawa Tengah pada 18 maret 1960. Beliau dididik di
lingkungan agamis. Sejak masih kanak-kanak, ia sudah di bekali dengan
pendidikan agama yang cukup matang oleh para kyai terutama dari ayahnya yang
juga dikenal sebagai maestro ahli falak kudus yakni KH Turaichan Adjhuri Asy-
Syarofi dan juga masih keturunan dari Raden Ja’far Shodiq atau yang sering
dikenal dengan sebutan Sunan Kudus. Suami dari Dra. Linitaria ini bertempat
tinggal di Jl Raya Ciputat, Parung Kelurahan Bojongsari RT 02/08 No 10 A Depok
58
16516, bersama tiga orang anaknya yang bernama Achla Ilfana, Imtiyaz Fawai’da
dan Alvin Nawal Syarof.
Beliau mengawali pendidikan formalnya di MI Tasywiquth Thūllab
Salafiyyah Kudus dan lulus pada tahun 1974 M. Setelah menempuh pendidikan
setingkat SD atau MI, kemudian beliau melanjutkan di MTs Tasywiquth Thūllab
Salafiyyah Kudus dan akhirnya lulus pada tahun 1977, yang kemudian dilanjutkan
lagi ke MA Tasywiquth Thūllab Salafiyyah Kudus yang akhirnya lulus tahun 1980.
Bisa dikatakan beliau istiqomah di dalam menempuh pendidikanya yakni di
Madrasah Tasywiquth Thūllab Salafiyyah yang sekarang ini di kenal dengan TBS
yang termasuk tokohnya adalah ayahnya sendiri.
Selain belajar secara formal, Sirril Wafa ini juga belajar tata buku dan
hitung dagang di Kudus pada tahun 1978 sampai 1979, dan beliau juga dikenal
rajin dalam mengkaji kitab kitab salaf, baik itu di rumah kyai maupun di setiap
pengajian kitab yang berada di masjid-masjid sekitar kudus. Keahlian ilmu Falak
beliau dapat sejak di bangku Tsanawiyyah mulai dari metode ḥisāb urfi, ḥisāb
ḥaqῑqῑ taqribi, ḥisāb ḥaqῑqῑ taḥqῑqῑ sampai pada metode kontemporer yang beliau
pelajari dari KH Abdul Bashir, K Baihaqi, serta dari ayahnya sendiri beliau KH
Turaichan Adjhuri.
Berbeda dengan tradisi kyai pada umumnya, yakni melanjutkan
pendidikannya ke pondok pesantren, Pak Sirril, sebutan akrabnya ini malah
melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Jakarta tepatnya di IAIN Syarif
Hidayatullah. Disini beliau belajar kepada para ahli di bidang Ilmu Falak, salah
satunya kepada Drs. H Mustajib, MA.(alm), dan tepat pada tahun 1984 beliau
resmi menyandang predikat sarjana muda Fakultas Syariah UIN Syarif
Hidayatullah pada tahun 1987 akhirnya Sarjana lengkap beliau peroleh.Setelah itu
59
beliau melanjutkan S2 dan S3 di almamater yang sama dan mendapat gelar S2 di
jurusan Islamic studies UIN Jakarta.
Kepiawaiannya dalam berorganisasi pun tidak diragukan, hal ini sudah ia
tunjukkan sejak MA yakni sebagai sekretaris OSIS PP MA TBS periode 1978-
1979. Keaktifan ini yang mendorong beliau untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
Berbagai pelatihan tentang falak pun sudah beliau ikuti, seperti Diklat ḥisāb
Rukyat tingkat Nasional yang diadakan oleh Pusdiklat Depag di Ciputat pada tahun
1992. Dan sejak tahun 2000, karena kepiawaiannya di bidang ilmu falak, beliau
pun direkrut menjadi anggota Lajnah Falakiyyah PBNU dan pada tahun 2000
beliau diangkat menjadi wakil ketua Lajnah Falakiyyah PBNU sampai sekarang.
Kiprahnya dalam mengembangkan ilmu falak dan keaktifannya dalam berbagai
kegiatan ḥisāb rukyat menjadikan beliau dipercaya sebagai Ketua Badan ḥisāb
Rukyat Depok dan anggota Badan Ḥisāb Rukyat Pusat. Selain terkenal sebagai ahli
falak beliau juga dikenal sebagai kyai kharismatik dan ‘alim dibidang fiqih, oleh
karenanya beliau dipercaya sebagai Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat
(Gusmansur, 2013: 2-3).
b. Pemikiran Ḥisāb Awal Bulan Era Sirril Wafa
Penerus ḥisāb Almanak Menara Kudus setelah KH. Turaichan adalah
Sirril Wafa. Ia adalah anak KH. Turaichan yang meneruskan kepakarannya
dibidang ilmu falak.
Menurut hasil wawancara dengan Sirril Wafa bahwa ḥisāb dalam
Almanak Menara Kudus adalah tetap sama yaitu menggunakan pencangkokan
kitab Maṭla’ as-Said dan menggunakan proses pengerjaan dengan kitab Al-
Khulāshah al-Wafiyyah. Bagitupun juga dengan kriteria yang digunakan.
60
Walaupun begitu ia tetap mengadopsi dengan perkembangan zaman yaitu dengan
menambah koreksi dengan almanak nautikal dan Ijtimā’ dihitung dengan
menggunakan astronomical alghorithm.
B. Hasil Ḥisāb Awal Bulan dalam Almanak Menara Kudus
1. Hasil Ḥisāb Ramaḍān 1990-2014 (Era KH. Turaichan dari tahun 1990-1999 dan Era
Sirril Wafa dari tahun 2000-2014)
Tabel 1: Hasil Ḥisāb Ramaḍān 1990-2014
Tahun
M/ H
Hilāl Ijtimā’ Tinggi
hilāl
akhir
Sya’ban
Hari Tanggal Tinggi
Nurul
(inch)
Mukūṡ
(menit) Waktu Tgl
1990/
1410
5,20/100
Dr 0,65 21 - - -
Rabu
Kliwon 28/03/1990
1991/
1411
9,53/100
Dr 0,99 39 - - -
Senin
Kliwon 18/03/1991
1992/
1412
6,32/100
Dr 0,75 25 - - -
Jumat
Wage 06/03/1992
1993/
1413
6,34/100
Dr 0,74 26 - - -
Selasa
Pon 23/02/1993
1994/
1414 6,66/100 0,74 27 - - -
Sabtu
Pahing 12/02/1994
1995/
1415
4,21/100
Dr 0,56 17 - - -
Rabu
Legi 01/02/1995
1996/
1416
10,60/100
Dr 0,92 44 - - -
Senin
Legi 22/01/1996
1997/
1417
2,42/100
Dr - 10 - - -
Jum'at
Kliwon 10/01/1997
1997/
1418
8,58/100
Dr 0,70 36 - - -
Rabu
Kliwon 31/12/1997
1998/
1419
5,29/100
Dr 0,47 22 - - -
Ahad
Wage 20/12/1998
1999/
1920
5,48./100
Dr 0,44 23 - - -
Kamis
Pon 09/12/1999
2000/
1421 5,75 dr 0,42 24 - - -
Senin
Pahing 27/11/2000
2001/
1422 2,55dr 0,23 10 - - -
Jumat
Legi 16/11/2001
2002/
1423 7,13° 0,55 35 - - -
Rabu
Legi 6/11/ 2002
2003/ 11°16'44" 0,85 54 - - - Senin 27/10/2003
61
1424 Legi
2004/
1425 3°7' 0,28 - - - -
Jumat
Kliwon 15/10/2004
2005/
1426 9°48'49.37" 0,78 45 - - -
Rabu
Kliwon 05/10/2005
2006/
1427 8°27',21” 0,69 38 - 22/09/2006 -
Ahad
Wage 24/09/2006
2007/
1428 8° 24',38” 0,67 37 - - -
Kamis
Pon 13/09/2007
2008/
1429 5°37,9' 0,54 27 02.59 31/08/2008 -
Senin
Pahing 01/09/2008
2009/
1430 11°52' 0,98 53 17.02.04 20/10/2009
-1°
27'08"
Sabtu
Pahing 22/08/2009
2010/
1431 2°45' 0,38 16 10.08 10/08/2010 -
Rabu
Legi 11/08/2010
2011/
1432 7°06'19" 0,66 34 1.40 31/07/2011 -
Senin
Legi 01/08/2011
2012/
1433 1°53' -
-
11.24 19/07/2012 -
Sabtu
Legi 21/07/2012
2013/
1434 00° 50' 57" - - 14.16 08/07/2013 -
Rabu
Kliwon 10/07/2013
2014/
1435 11° 24' 0,88 53 15.10 27/06/2014 0°41'
Ahad
Wage 29/06/2014
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam Almanak Menara Kudus
tahun 1990 sampai tahun 2014 untuk hasil ḥisāb bulan Ramaḍān di era KH
Turaichan (1990-1999) adalah menampilkan tinggi bulan awal bulan, nurul hilāl
awal bulan dan mukūṡ hilāl awal bulan, serta penetapan tanggal 1 Ramaḍān baik
hari, pasaran maupun tanggal tetapi tidak menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik
waktu maupun tanggal dan tidak menampilkan tinggi bulan akhir Sya’ban. Hasil
ḥisāb bulan Ramaḍān di era Sirril Wafa (2000-2014) menampilkan tinggi bulan
awal bulan, nurul hilāl awal bulan, mukūṡ hilāl awal bulan, penetapan tanggal 1
Ramaḍān baik hari, pasaran maupun tanggal dan menampilkan Ijtimā’ akhir bulan
baik waktu maupun tanggal serta tinggi bulan akhir Sya’ban di beberapa tahun.
2. Hasil Ḥisāb Syawāl 1990-2014 (Era KH. Turaichan dari tahun 1990-1999 dan Era
Sirril Wafa dari tahun 2000-2014)
62
Tabel 2: Hasil Ḥisāb Syawāl 1990-2014
Tahun
M/ H
Hilāl Ijtimā’ Tinggi
bulan
Akhir
Ramaḍān
Hari Tanggal Tinggi
Nurul
(inch)
Mukūṡ
(menit) Waktu Tgl
1990/
1410
13,68/100
Dr 1,245 4 - - -
Jum'at
Kliwon 27/04/1990
1991/
1411
9,53/100
Dr 0,65 21 - - -
Selasa
Wage 16/03/1991
1992/
1412
10,44/100
Dr 1,03 44 - - -
Ahad
Wage 05/04/1992
1993/
1413
8,55/100
Dr 0,89 35 - - -
Kamis
Pon 25/03/1993
1994/
1414
9,00/100
Dr 0,895 36 - - -
Senin
Pahing 14/03/1994
1995/
1415
9,35/100
Dr 0,87 38 - - -
Jum'at 03/03/1995
1996/
1416
4,21/100
Dr 0,49 17 - - -
Selasa
Kliwon 20/02/1996
1997/
1417
9,61/100
Dr 0,8 39 - - -
Ahad
Kliwon 09/02/1997
1998/
1418
14,46/100
Dr 1,09 59 - - -
Jumat
Kliwon 30/01/1998
1999/
1419
8,65/100
Dr 0,65 36 - - -
Selasa
Wage 19/01/1999
2000/
1920 6,08dr 0,59 - - - -
Sabtu
Pon 08/01/2000
2000/
1421 7,9 dr 3,07 34 - - -
Rabu
Pahing 27/12/2000
2001/
1422 7,07 dr 0,47 31 - - -
Ahad
Legi 16-Des-01
2002/
1423 14° 1,02 67 - 05/12/2002 -1°
Jumat
Legi 06/12/2002
2003/
1424 5°35'52,49" 0,47 29 - - -
Selasa
Kliwon 25/11/2003
2004/
1425 13°27' 1,04 - - - -
Ahad
Kliwon 14/11/2004
2005/
1426 2°51'22.18" 0,36 17 - - -
Kamis
Wage 03/11/2005
2006/
1427 11°8',17 0,94 52 - 22/10/2006 -1°
Selasa
Wage 24/10/2006
2007/
1428 11°56',67 0,90 53 12.02 11/10/2007 0°37'82
Sabtu
Pon 13/10/2007
2008/
1429 9°56,67' 0,92 45 15.13 29/09/2008 -5 °12'
Rabu
Pahing 01/10/2008
2009/
1430 5°58',32” 0,56 29 1.44.31 19/09/2009 -
Ahad
Legi 20/09/2009
2010/ 13°09'02" 0,97 58 17.03 08/09/2010 -2° 30' Jumat 10/09/2010
63
1431 Legi
2011/
1432 2° 02'11' 0,44 12 10.04 29/08/2011
Kurang
2°
Rabu
Legi 31/08/2011
2012/
1433
dibawah
ufuk - - 22.54 17/08/2012 -
Ahad
Kliwon 19/08/2012
2013/
1434 04° 04'26" 0,31 20 4.51 07/08/2013 -
Kamis
Wage 08/08/2013
2014/
1436 3° 46' 0,48 20 05.43 27/07/2014 -
Senin
Pon 28/07/2014
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam Almanak Menara Kudus
tahun 1990 sampai tahun 2014 untuk hasil ḥisāb bulan Syawāl di era KH Turaichan
(1990-1999) adalah menampilkan tinggi bulan awal bulan, nurul hilāl awal bulan
dan mukūṡ hilāl awal bulan, serta penetapan tanggal 1 Syawāl baik hari, pasaran
maupun tanggal tetapi tidak menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu maupun
tanggal dan tidak menampilkan tinggi bulan akhir Ramaḍān. Hasil ḥisāb bulan
Ramaḍān di era Sirril Wafa (2000-2014) menampilkan tinggi bulan awal bulan,
nurul hilāl awal bulan, mukūṡ hilāl awal bulan, penetapan tanggal 1 Syawāl baik
hari, pasaran maupun tanggal dan menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu
maupun tanggal serta tinggi bulan akhir Ramaḍān di beberapa tahun.
3. Hasil Ḥisāb Żulhijjah 1990-2014 (Era KH. Turaichan dari tahun 1990-1999 dan Era
Sirril Wafa dari tahun 2000-2014)
Tabel 3: Hasil Ḥisāb Żulhijjah 1990-2014
Tahun
M/ H
Hilāl Ijtimā’ Tinggi
hilāl
Akhir
Żulqo’dah
Hari Tanggal Tinggi
Nurul
(inch)
Mukūṡ
(menit) Waktu Tgl
1990/
1410
8,66/100
Dr 0,62 39 - - -
Ahad
Pon 24/06/1990
1991/
1411
12,75/100
Dr 0,89 57 - - -
Jum'at
Pon 14/06/1991
1992/
1412
3,05/100
Dr 0,26 13 - - -
Selasa
Pahing 02/06/1992
64
1993/
1413
9,41/100
Dr 0,67 41 - - -
Ahad
Pahing 23/05/1993
1994/
1414
7,36/100
Dr 0,52 32 - - -
Kamis
Legi 12/05/1994
1995/
1415
7,49/100
Dr 0,52 31 - - -
Senin
Kliwon 01/05/1995
1996/
1416
6,19/100
Dr 0,49 29 - - -
Jumat
Wage 19/04/1996
1997/
1417
13,06/100
Dr 0,90 53 - - -
Rabu
Wage 09/04/1997
1998/
1418
5,27/100
Dr 0,34 21 - - -
Ahad
Pon 29/03/1998
1999/
1419
9,66/100
Dr 0,65 22 - - -
Jumat
Pon 19/03/1999
2000/
1420 4,11dr 0,30 16 - - -
Selasa
Pahing 07/03/2000
2001/
1421 2,61 dr 0,28 12 - - -
Sabtu
Legi 24/02/2001
2002/
1422 2°28' 0,31 14 - - -
Rabu
Kliwon 13/02/2002
2003/
1423 11,81 drjt 0,86 54 - - -
Senin
Kliwon 03/02/2003
2004/
1424 7°57' 0,63 - - - -
Jumat
Wage 23/01/2004
2005/
1425 13,27° 0,97 64 - - -
Rabu
Wage 12/01/2005
2005/
1426 4°08',2 0,44 24 - - -
Ahad
Pon 01/01/2006
2006/
1427 8°53',75 0,78 46 - - -
Jumat
Pon 22/12/2006
2007/
1428 7°9',93 0,61 37 - - -
Selasa
Pahing 11/12/2007
2008/
1429 6°48,87' 0,62 35 23.56 27/11/2008 -4.22°
Sabtu
Legi 29/11/2008
2009/
1430 6°03,62' 0,58 32 2.14 17/11/2009 -
Rabu
Kliwon 18/11/2009
2010/
1431 14°22,67' 1,11 68 11.52 06/11/2010 -0°1,6'
Senin
Kliwon 08/11/2010
2011/
1432 6° 36' 07" 0,61 33 02.57 27/10/2011 -
Jumat
Wage 28/10/2011
2012/
1433
di bawah
ufuk - - 19.02 15/10/2012 -
Rabu
Wage 17/10/2012
2013/
1434 2° 50' 38" 0,32 15 7.34 05/10/2013 -
Ahad
Pon 06/10/2013
2014/
1435 11° 26' 0,88 50 13.13 24/09/2014 0° 44'
Jumat
Pon 26/09/2014
65
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dalam Almanak Menara Kudus
tahun 1990 sampai tahun 2014 untuk hasil ḥisāb bulan Żulhijjah di era KH
Turaichan (1990-1999) adalah menampilkan tinggi bulan awal bulan, nurul hilāl
awal bulan dan mukūṡ hilāl awal bulan, serta penetapan tanggal 1 Żulhijjah baik
hari, pasaran maupun tanggal tetapi tidak menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik
waktu maupun tanggal dan tidak menampilkan tinggi bulan akhir Żulqo’dah. Hasil
ḥisāb bulan Żulhijjah di era Sirril Wafa (2000-2014) menampilkan tinggi bulan
awal bulan, nurul hilāl awal bulan, mukūṡ hilāl awal bulan, penetapan tanggal 1
Żulhijjah baik hari, pasaran maupun tanggal dan menampilkan Ijtimā’ akhir bulan
baik waktu maupun tanggal serta tinggi bulan akhir Żulqo’dah di beberapa tahun.
C. Hasil Sidang Iṡbāt Pemerintah atau Kementerian Agama RI
Hasil Sidang Iṡbāt Pemerintah untuk bulan Ramaḍān, Syawāl dan Żulhijjah
(Kemenag RI, 2011: 189-444)
1. Penentuan Awal Ramaḍān oleh Pemerintah dengan Sidang Iṡbāt Oleh Kemenag RI
Tahun1990 - 2014
Tabel 4: Penentuan Awal Ramaḍān oleh Pemerintah
Masehi Hijriah
Ijtimā’ Penetapan pemerintah
Akhir
Sya’ban Jam
Tinggi
hilāl Hari 1 Ramaḍān
1990 1410 Selasa,
27 Maret 18.08 4° Rabu 28 Maret
1991 1411 Sabtu,
16 Maret -
-0.5° s/d
2.5° Senin 18 Maret
1992 1412 Rabu,
4 Maret - 3° s/d 6,5 Jum’at 6 Maret
1993 1413 Ahad,
21 Feb -
-2.5°s/d -
4.5° Selasa 23 Februari
1994 1414 Sabtu,
10 Feb -
-3.5° s/d -
6° Sabtu 12 Februari
1995 1415 Selasa,
31 Jan - 2s/d5° Rabu 1 Februari
1996 1416 Sabtu, - -4,5°s/d - Senin 22 Januari
66
20 Jan 2°
1997 1417 Kamis,
9 Jan -
0.3°s/d -
3° Jum’at 10 Januari
1997 1418 Senin,
29 Des - -4°s/d -7° Rabu 31 Desember
1998 1419 Jum’at,
18 Des -
-5,5°s/d -
7,5° Ahad 20 Desember
1999 1420 Rabu,
8 Des 5.32
3°42’ s/d
5°23’ Kamis 9 Desember
2000 1421 Ahad,
26 Nov 17.59 3.5°s/d5° Senin 27 November
2001 1422 Kamis,
15 Nov -
0°20’ s/d
2° 20’ Sabtu 17 November
2002 1423 Selasa,
5 Nov 3.34
6,5° s/d
7,5° Rabu 6 November
2003 1424 Sabtu,
25 Okt 19:51 -3° s/d -1° Senin 27 Oktober
2004 1425 Kamis,
14 Okt 9:48 2° s/d 4° Jum’at 15 Oktober
2005 1426 Senin,
3 Okt 17:28
-0°30’ s/d
-2°30’ Rabu 5 Oktober
2006 1427 Jum’at,
22 Sep 18:46
-2° s/d -
1°30' Ahad 24 September
2007 1428 Selasa,
11 Sep 19:45
-3° s/d -
1°30' Kamis 13 September
2008 1429 Ahad,
31 Ags 02:59
4°17’ s/d
5°20’ Senin 1 September
2009 1430 Kamis,
20 Ags 17:02
-3°10’ s/d
-0°50’ Sabtu 22 Agustus
2010 1431 Selasa,
10 Ags 10:09
1°14’ s/d
2° 32’ Rabu 11 Agustus
2011 1432 Ahad,
31 Jul
01:40
”
4°50’ s/d
6°55’ Senin 1 Agustus
2012 1433 Kamis,
19 Jul 11:24
0°30’ s/d
1°41’ Sabtu 21 Juli
2013 1434 Senin,
8 Jul 14:16
-0°56’ s/d
0°38’ Rabu 10 Juli
2014 1435 Jum’at,
27 Juni 15:09
-0°30’ s/d
0°32’ Ahad 29 Juni
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penentuan awal bulan Ramaḍān
tahun 1990 sampai tahun 2014 oleh pemerintah melalui sidang iṡbāt Kemenag RI
adalah menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu maupun tanggal dan tinggi hilāl
akhir bulan Sya’ban serta penetapan tanggal 1 Ramaḍān berupa hari dan tanggal.
67
2. Penentuan Awal Syawāl oleh Pemerintah dengan Sidang Iṡbāt Oleh Kemenag RI
Tahun 1990 – 2014.
Tabel 5: Penentuan Awal Syawāl oleh Pemerintah
Masehi Hijriah
Ijtimā’ Penetapan pemerintah
Akhir
Ramaḍān Jam Tinggi Hilāl Hari 1 Syawāl
1990 1410 25 April 17.53 2° Kamis 26 April
1991 1411 15 April 17.56 4° Selasa 16 April
1992 1412 3 April - -2° Ahad 5 April
1993 1413 23 Maret - -0,5° s/d 2,5° Kamis 25 Maret
1994 1414 12 Maret - 0° s/d -3° Senin 14 Maret
1995 1415 1 Maret - -2°s/d -4° Jum’at 3 Maret
1996 1416 19
Februaari 6.30 2,5°s/d 6° Selasa 20 Februari
1997 1417 7 Februari - -6,5° s/d -
1,55° Ahad 9 Februari
1998 1418 28 Januari - 0° s/d 1°45’ Jum’at 30 Januari
1999 1419 17 Januari - -4°59’ s/d -3°
13’ Selasa 19 Januari
2000 1420 6 Januari - -5°32’ s/d -
3°56’’ Sabtu 8 Januari
2000 1421 26
Desember - 6°-8° Rabu
27
Desember
2001 1422 15
Desember - 5° s/d 6,5° Ahad
16
Desember
2002 1423 4
Desember 14.34
0°30’ s/d
1°15’ Jum’at
6
Desember
2003 1424 24
November 5:57 4° s/d 6° Selasa
25
November
2004 1425 12
November 21:27
-3°10’ s/d -
4°46’ Ahad
14
November
2005 1426 2
November 8:25 1°30’ s/d 3° Kamis
3
November
2006 1427 22
Oktober 12:14 -0° 30’ - 1° Selasa 24 Oktober
2007 1428 11
Oktober 12:02 0° s/d 0°45’ Sabtu 13 Oktober
2008 1429 29
September 15:13
-2°21’ s/d -
1°18’ Rabu 1 Oktober
2009 1430 19
September 01:44
3°40’ s/d
5°10’ Ahad
20
September
2010 1431 8
September 17:30
-2°53’ s/d -
1°54’ Jum’at
10
September
68
2011 1432 29
Agustus 10:04
0°08’ s/d
1°53’ Rabu 31 Agustus
2012 1433 17
Agustus 22:54
4°49’ s/d
7°8’ Ahad 19 Agustus
2013 1434 7 Agustus 04:51 2° s/d 3.87° Kamis 8 Agustus
2014 1435 27 Juli 05:42 2° s/d 3°40’ Senin 28 Juli
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penentuan awal bulan Syawāl tahun 1990
sampai tahun 2014 oleh pemerintah melalui sidang iṡbāt Kemenag RI adalah
menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu maupun tanggal dan tinggi hilāl akhir bulan
Ramaḍān serta penetapan tanggal 1 Syawāl berupa hari dan tanggal.
3. Penentuan Awal Żulhijjah oleh Pemerintah dengan Sidang Iṡbāt Oleh Kemenag RI
Tahun 1990 – 2014
Tabel 6: Penentuan Awal Żulhijjah oleh Pemerintah
Masehi Hijriah
Ijtimā’
Tinggi hilāl
Penetapan pemerintah
Akhir
Żulqo’dah Jam 1 Żulhijjah
10
Żulhijjah
1990 1410 - - - - -
1991 1411 - - - - -
1992 1412 - - - - -
1993 1413 - - - - -
1994 1414 - - - - -
1995 1415 - - - - -
1996 1416 - - - - -
1997 1417 - - - - -
1998 1418 - - - - -
1999 1419 - - - - -
2000 1420 - - - - -
2001 1421 23 Februari - 0° 53’ s/d
2°36’
Sabtu, 24
Februari
Senin, 5
Maret
2002 1422 12 Februari - 1°38’ s/d
2°30’
Rabu, 13
Februari
Jum’at, 22
Februari
2003 1423 1 Februari 17:49 -0°20’ s/d
1°
Senin, 3
Februari
Rabu, 12
Februari
69
2004 1424 22 Februari 4:05 -6° s/d -4° Jumat, 23
Jan
Ahad, 1
Februari
2005 1425 - - - - -
2006 1426 31
Desember 10:13 3° s/d 5°
Ahad, 1
Januari
Selasa, 10
Januari
2006 1427 20
Desember 21.01
-3°30’ s/d -
1°30’
Jum’at, 22
Desember
Ahad, 31
Desember
2007 1428 10
Desember 00:41 4° s/d 6°
Selasa, 11
Desember
Kamis, 20
Desember
2008 1429 27
November 23:55
-5°39’ s/d -
4°33’
Sabtu, 29
November
Senin, 8
Desember
2009 1430 17
November 02:14
3°50’ s/d 5°
20’
Rabu, 18
November
Jum’at, 27
November
2010 1431 6 November 11:52 -0°19’ s/d
1°21’
Senin, 8
November
Rabu, 17
November
2011 1432 27 Oktober 02:56 4°25’ s/d
6°34’
Jum’at, 28
Oktober
Ahad, 6
November
2012 1433 15 Oktober 19:02 -4°03’ s/d -
2°16’
Rabu, 17
Oktober
Jum’at, 26
Oktober
2013 1434 5 Oktober 07:35 02°19’ s/d
04°44’
Ahad, 6
Oktober
Selasa, 15
Oktober
2014 1435 24
September 13:15
-0.5° s/d +
0.5°
Jum’at, 26
September
Ahad, 5
Oktober
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penentuan awal bulan Żulhijjah
tahun 1990 sampai tahun 2014 oleh pemerintah melalui sidang iṡbāt Kemenag RI
dimulai tahun 2001 sampai tahun 2014 tetapi tahun 2005 tidak melakukan sidang iṡbāt
yaitu menampilkan Ijtimā’ akhir bulan baik waktu maupun tanggal dan tinggi hilāl
akhir bulan Żulqo’dah serta penetapan tanggal 1 Żulhijjah dan tanggal 10 Żulhijjah
berupa hari dan tanggal.