25
BAB 3 ANALISIS DAN RANCANG BANGUN PEKERJAAN

Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

BAB 3

ANALISIS DAN RANCANG BANGUN PEKERJAAN

Page 2: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

DI SUSUN OLEH:

Muammar z 430905768 [email protected]

[email protected]

Page 3: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

DEWASA INI SEMAKIN DIPAHAMI BAHWA MEMILIKI INFORMASI DAN MEMAHAMI PENTINGNYA

INFORMASI TENTANG SDM YANG TERDAPAT DALAM SUATU ORGANISASI MERUPAKAN SALAH SATU

TANTANGAN YANG HARUS DIHADAPI DALAM KEHIDUPAN ORGANISASIONAL. AGAR SATUAN ORGANISASI YANG

MENGELOLA SDM DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI MANA MESTINYA DAN DAPAT MEMBANTU SATUAN SATUAN

KERJA LAINYA DALAM SEBUAH ORGANISASI. DALAM SUATU ORGANISASI YANG BESAR ,SATUAN KERJA YANG

MENANGANI PENGELOLAAN SDM HANYA MUNGKIN MEMBERIKAN SUMBANGANNYA YANG POSITIF BAGI

ORGANISASI SEBAGAI KESELURUHAN DAN BILA DALAM ORGANISASI ITU TERDAPAT SUATU SISTEM

INFORMASI SDM YANG DAPAT DIANDALKAN. DENGAN PANGKALAN INFORMASI PENGELOLA SDM AKAN

MAMPU SECARA EFEKTIF MELAKUKAN SEGALA SESUATU KEGIATAN BANGUN PEKERJAAN BARU,REKRUTME

TENAGA BARU MERUMUSKAN PROGRAM BAGI PELATIHAN PARA PEKERJA UNTUK BERKARYA.

Page 4: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

PENTINGNYA INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN

Pada hakikatnya semua orang yang menduduki

jabatan manajeterial adalah manajer SDM juga. Pernyataan ini

benar bukan hanya dalam organisasi kecil saja tapi dalam

organisasi besar sekalipun. Artinya dalam sebuah organisasi yang

kecil,mungkin saja tidak dirasakan pentingnya membentuk suatu

organisasi yang khusus menangani masalah-masalah SDM.

Alasanya karena setiap para manajer pelaksana kegiatan pokok

organisasi diangap sudah mengetahui ciri,standart dan persyaratan

ketenagakerjaan yang diperlukan dalam melakukan berbagai tugas

yang menjadi tangung jawab satuan kerja yang dipimpinnya

Page 5: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Analisis pekerjaan adalah usaha yang sistematik dalam

mengumpulkan,menilai dan mengorganisasikan semua jenis

pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi. Jadi bisa kita

simpukan dalam sebuah organisasi diperlukan keberadaan

sekelompok analisis pekerjaan yang bertugas melakukan analisis

terhadap semua pkerjaan yang ada. kegiatan analisis pekerjaan

merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi. Teori

manajemen SDM memberi petunjuk bahwa ada paling sedikit

sepuluh kegiatan pengelolaan SDM yang penyelengaraannya

dengan baik didasarkan pada informasi yang berhasil dikumpulkan.

Page 6: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Pertama : Informasi analisis pekerjaan memberikan gambaran tentang tantangan yang bersumber dari lingkungan yang mempengaruhi pekerjaan para pekerja dalam organisasi. Misalnya jika timbul tekanan kuat bagi pengunaan teknologi cangih dalam pencapain tujuan ,seperti komputerisasi,otomasi dan robotisasi,para analisis pekerja dapat segera mengkaitklan tantangan terdebut dalam berbagai pekerjaan organisasi,pekerjaan mereka diambil alih oleh mesin-mesin cangih.

Page 7: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Kedua : menghilangkan persyaratan pekrjaan yang sebenarnya

tidak diperlukan karena didasarkan pada pemikiran yang

diskriminatif. Artinya secara artifisial ditentukan berbagai

persyaratan tertentu karena adanya hasrat ‘menyingkirkan’

kelompok-kelompok tertentu. Ketentuan normatif ini

dikeluarkan karena menurut pengalaman mereka berbagai

perusahaan sengaja membuat persyaratan pekerjaan

sedemikian rupa sehinga angota kelompok masyarakat tertentu

seperti orang kulit hitam akan tersingkir.

Page 8: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Ketiga : analisis pekerjaan harus juga mampu

menemukan unsur-unsur pekerjaan yang mendorong

atau menghambat mutu kekaryaan para angota

organisasi. Operasionalisasi pengakuan ,penghormatan

dan penjunjungan harkat dan martabat manusia terlihat

dalam berbagai bentuk seperti kondisi fisik tempat

pekerjaan ,jam kerja ,hak cuti program kesejahtraan

pegawai dan tangugannya, suasana kerja yang harmonis

dll.

Page 9: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Keempat : Merencanakan ketenagakerjaan untuk masa depan.

Yaitu setiap organisasi ingin tumbuh dan berkembang. Maksud

dari pertumbuhan dan perkembangan adalah arti dari

kuantitatif. Sikap yang proaktif dan antisipatif berarti bahwa

para analis pekerjaan mampu memperkirakan arah perubahan

dan perkembangan organisasional dan lingkungan yang akan

terjadi dan menyesuaikan rencana ketenagakerjaan di masa

depan sehinga perubahan dan perkembangan baru itu menjadi

kenyataan.

Page 10: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Kelima: analisi pekerjaan harus mampu mencocokan lamarannya

kepada lowongan yang tersedia. Karena banyak pekerja yang

meningal ,memasuki masa pensiun,berhenti atas permintaan

sendiri,diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri,diberhentikan dengan tidak hormat adalah beberapa

diantaranya. Yang jelas bahwa jika terjadi lowongan ,biasanya

lowongan itu harus diisi dengan segera. Pengisiian terjadi dengan

hanya dapat dilakukan dengan tepat apabila dua hal digabung secara

tepat pula, yaitu satu pihak mengetahuiu sifat dan bentuk pekerjaan

atau jabatan dan lowong dan dipihak lain [emenuhan persyaratan

yang telah ditentukan oleh p-elamar.

Page 11: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Keenam: analisa pekerjaan sangat membantu dalam

menentukan kebijaksanaan dan program pelatihan. Program

pelatihan selalu disusun oleh satuan yang mengelola SDM baik

untuk tenaga kerja yang sudah berpengalaman maupun bagi

pekerja yang sedang berkarya. Pelatihan bagi tenaga kerja yang

sudah berpengalaman biasanya mengambil dua bentuk yaitu

Meingkatkan kemampuan melakukan pekerjaan sekarang

Sebagai persiapan melakukan tugas baru ,baik sebagai akibat

promosi ,alih tugas maupun alih wilayah kerja.

Page 12: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Ketujuh :menyusun rencana pengembangan potensi para pekerja. Berbagai

penelitian menunjukan bahwa potensi para pekerja belum selalu

dikembangkan sepenuhnya. Artoinya: pengalaman bnyak orang

menunjukan bahwa terdapat kesenjangan antara kemampuan efektif para

pegawai dengan potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu perlu

dikembangkan secara sistematik dan programatik. Pengembangan harus

mempunyai 2 sasaran yaitu agar para pekerja semakin mampu memberikan

kontribusinya yang semakin besar demi kepenitingan organisasi dan dilain

pihak agar mutu kekaryaan seseorang semakin meningkat yang pada

giliranya memungkinkan pekerja yang bersangkutan memenuhi berbagai

jenis kebutuhanya baik bersifat fisik material maupun yang bersifat sosial

dan intelektual.

Page 13: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Kedelapan: untuk kepentingan penentuan standar prestasi kerja yang

realistik.

Realisme menjadi lebih tepat ditonjolkan ketimbang standar yang identik

karena berbagai pertimbangan yaitu

Preestasi kerja berkaitan langsung dengan tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai yang harus bersifat realistik

Keterbatasan kemampuan organisasi memberikan imbalan dan balas

jasa

Kemampuan para angota organisasi menjalankan fungsi dan

melaksanakan pekerjaanya

Memperhitungkan jenis pekerjaan yang dilakukan

Kriteria pengukuran prestasi kerja mengigat ada jenis pekerjaan

tertentu yang hasilnya mudah diukur

Page 14: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Kesembilan: informasi analisis pekerjaan sangat penting pula arti dan peranya

dalam penepatan para pegawai agar benar-benar sesuai dengan

pengetahuan ,ketrampilan dan pengalaman yang dimilikinya. Pengelolaan SDM

telah lama melakukan penempatan orang dalam pekerjaannya agar waktu

bekerja cocok dan memperoleh imbalan yang tepat. Sebaliknya apabila

seseorang ditempatkan pada pekerjaan yang tidak sesuai dan tidak

cocok,berbagai hal negatif bisa timbul ,seperti tingkat kemangkiran yang

tinggi,produktifitas yang tinggi produktifitas yang rendah,ketidakpuasan dan

bahkan sangat mungkin yang bersangkutan akan berfikir untuk pindah pekerjaan.

Untuk mencegahnya agar tidak timbul hal negatif seperti itu maka tersedialah

informasi tentang analisis pekerjaan dalam semua satuan kerja dalam semua

satuan kerja dalam suatu organisasi menjadi sangat penting.

Page 15: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Kesepuluh :informasi tentang analisis pekerjaan juga sangat penting artinya dalam merumuskan dan menentukan sistem serta tingkat imbalan yang adil dan tepat. Setiap para pekerja pada umumnya mengunakan tiga alat pebanding yaitu:

1. Diri sendiri berdasarkan harapan-harapanya2. Diri sendiri dengan orang lain dalam organisasi3. Diri sendiri dengan orang lain diluar organisasi

Mengenai alat pebanding yang kedua yaitu diri sendiri dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi yaitu

4. Tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh5. Jenis pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki6. Pengalaman7. Jenis pekerjaan yang dilakukan8. Beban tugas yang di pikul,dan9. Besar kecilnya tanggung jawab.Jelaslah bahwa informasi tentang analisis semua pekerjaan dalam suatu organisasi

mutlak perlu dimiliki dan digunakan secara tepat dalam pengelolaan manajemen SDM.

Page 16: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

TEKHNIK PENGUMPULAN INFORMASI TENTANG ANALISIS PEKERJAAN

Identifikasi Pekerjaan yaitu langkah awal dalam

mengidentifikasikan berbagai ragam pekerjaan yang

hendak di analisis.

Penyususnan Kuesioner seorang analis harus mempunyai

tangung jawab yang besar terlebih dahulu menyususn

jadwal analis pekerjaan yang akan

dilakukanya,berdasarkan jadwal itulah ia akan

mengumpulkan berbagai informasi yang di mulai dengan

informasi tentang pekerjaan yang sejenis dan seragam.

Page 17: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

QUISONER YANG DISUSUN UNTUK KEPENTINGAN PENGUMPULAN INFORMASI TENTANG PEKERJAAN MENGANDUNG LIMA HAL ANTARA LAIN:

Status informasi yang dimiliki sekarang

dikaitkan dengan pekerjaan yang

diintifigasikan .

Tangung Jawab

Karakteristik Insani

Kondisi kerja

Standar prestasi kerja

Page 18: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Pengumpulan Informasi dilakukan melalui beberapa

cara antara lain :

Wawan cara

Pandangan pejabat senior

Kuesioner melalui pos

Catatan harian pegawai

Observasi

Pegabungan berbagai tehnik

Page 19: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

APLIKASI INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN

satu atau gabungan beberapa teknik dapat dikatakan tepat apabila bermanfaat dalam peningkatan manajemen SDM sehinga organisasi mampu lebih mengoptimalkan kontribusi kearah pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Ada 4 hal yang memberikan sumbangan nyata antara lain:

Penyusunan uraian pekerjaan Merumuskan spesifikasi pekerjaan Menetapkan standar prestasi kerja dan

Menciptakan sistem informasi SDM.

Page 20: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

SISTEM INFORMASI SDM

Setiap organisasi mutlak perlu menciptakan suatu sitem informasi sumber daya manusia dalam organisasi.

Secara internal informasi tersebut akan sangat membantu dalam hal dalam pengelompokan berbagai pekerjaan berdasarkan jenisnya contohnya juru tik,sekretaris,juru tulis dalam satu kelompok ,yang bermanfaat pada saat pengambilan keputusan

Secara eksternal hal pembuktian kepada aparat pemerintah yang memerlukan bahwa organisasi mentaati berbagai peraturan perundang-undang dibidang kepegawaian seperti dalam sistem pengajian dan pengupahan,kondisi kerja,jam kerja,pengaturan cuti tahunaan,cuti hamil dan lain lain.

Page 21: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

RANCANG BANGUN PEKERJAAN

Dalam melakukan rancang bangun ada 3 hal yang penting mendapatkan perhatian

Rancang bangun pekerjaan harus mencerminkan usaha pemenuhan tuntutan lingkungan ,organisional dan keprilakuan terhadap pekerjaan yang dirancang bangun itu.

Mempertimbangkan ke3 jenis tuntutan yaitu upaya yang diarahkan kepada pekrjaan yang produktif dan memberikan keputusan kepada pelakunya,mekipun dapat dipastikan bahwa tingkat produktifitas dan kepuasan itu tidak akan sama bagi setiap orang.

Tingkat produktivitas dan kepuasan para pelaksana harus mampu berperan sebagai umpan balik.

Page 22: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

UNSUR-UNSUR BANGU PEKERJAAN

Untuk rancang bangun pekerjaan yang dilakukan dengan baik ada 3 tuntutan yaitu : tuntutan lingkungan,organisasional dan keprilakuan. Ketiga faktor itulah yang dimaksud dengan unsur-unsur rancang bangun pekerjaan.

Unsur lingkungan suatu kenyataan yang tidak dapat disangkal ialah bahwa apa yang mungkin dan tidak mungkin dilakukan dalam suatu organisasi ditentukan pula oleh kondisi lingkungan dengan mana setiap organisasi pasti berinteraksi.

Page 23: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

Unsur keprilakuan harus ditekankan bahwa rancang bangun pekerjaan tidak boleh dikaitkan semata-mata dengan efesiensi kerja saja. Ada 5 hal tentang keprilakuan antara lain.

1. Otonomi dalam pelaksanaan pekerjaan.2. Variasi tugas3. Identitas tugas4. Pentingnya pekerjaan seseorang5. Umpan balik.

Page 24: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

TEKHNIK RANCANG BANGUN KEMBALI PEKERJAAN

Rancang bangun pekerjaan dimaksudkan agar para

pekerja pelaksanaan tidak mengalamio kebosanan

apabila yang berlangsung lama,dapat berakibat

negatif terhadap kehidupan kekaryaan seseorang

seprti apatisme ketidak perdulian ,motivasi yang

rendah,keluhan ,kesalahan dalam pelaksana

pekerjaan dan bahkan timbulnya keinginan berhenti

sebagai pekerja di oerganisasi yang bersangkutan.

Page 25: Bab III Analisis dan Rancang Bangun Pekerjaan

CARA MENGATASINYA

Dengan rotasi tugas Perluasan tugas 1. Timbulnya kebosanana dapat dicegah2. Mutu hasil pekerjaan pada umunya

meningkat Memperkaya pekerjaan.