23
25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga listrik sektor pontianak, PLTD Siantan menyuplai tenaga listrik ke beberapa wilayah di Pontianak Kota. 3.1.1. Sejarah Institusi/Perusahaan Tenaga listrik mulai tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia sejak tahun 1898 sebelum pecah perang dunia ke-II tahun 1942. Pada waktu itu pengelolaan tenaga listrik di Indonesia dilakukan oleh negara Belanda bersama dengan perusahaan listrik swasta lain. Sejarah perkembangan kepemilikan PT. PLN (Persesro) wilayah V kalimantan barat dimulai pada tahun 1928 untuk pertama kalinya didirikan Sentral Listrik Tenaga Diesel dengan nama West Borneo Electriciten Maatschapy ( WBEM ), dijalan cemara oleh seorang berkebangsaan Belanda yang bernama J. Van Karen dan berubah menjadi Alegemeene Nenderlands Indisschi Electriciten Maatschapy (ANIEM), setelah tujuh tahun kemudian. Pada tahun 1940 ANIEM mempunyai mesin yang terdiri dari mesin Mirlees 50 KVA sebanyak unit dan mesin Sulzer 170 KVA sebanyak 2 unit. Dan pada tahun berikutnya ANIEM berhasil menambah satu Unit mesin Sulzer 400 KVA yang merupakan mesin pindahan dari Banyuwangi. Pada tahun 1962 Perusahaan Umum Milik Negara berubah status menjadi Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) Ekpolitasi III yang berlokasi jalan Cemara

BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

25

BAB III

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga listrik sektor

pontianak, PLTD Siantan menyuplai tenaga listrik ke beberapa wilayah di

Pontianak Kota.

3.1.1. Sejarah Institusi/Perusahaan

Tenaga listrik mulai tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Indonesia sejak tahun 1898 sebelum pecah perang dunia ke-II tahun 1942. Pada

waktu itu pengelolaan tenaga listrik di Indonesia dilakukan oleh negara Belanda

bersama dengan perusahaan listrik swasta lain. Sejarah perkembangan kepemilikan

PT. PLN (Persesro) wilayah V kalimantan barat dimulai pada tahun 1928 untuk

pertama kalinya didirikan Sentral Listrik Tenaga Diesel dengan nama West Borneo

Electriciten Maatschapy ( WBEM ), dijalan cemara oleh seorang berkebangsaan

Belanda yang bernama J. Van Karen dan berubah menjadi Alegemeene

Nenderlands Indisschi Electriciten Maatschapy (ANIEM), setelah tujuh tahun

kemudian.

Pada tahun 1940 ANIEM mempunyai mesin yang terdiri dari mesin Mirlees

50 KVA sebanyak unit dan mesin Sulzer 170 KVA sebanyak 2 unit. Dan pada tahun

berikutnya ANIEM berhasil menambah satu Unit mesin Sulzer 400 KVA yang

merupakan mesin pindahan dari Banyuwangi.

Pada tahun 1962 Perusahaan Umum Milik Negara berubah status menjadi

Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) Ekpolitasi III yang berlokasi jalan Cemara

Page 2: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

26

dengan penambahan mesin Nord Berg dan interprise bersamaan dengan itu pula

PLN Wilayah V dan berlokasi di Jalan Ahmad Yani dengan penambahan satu unit

mesin Nigata. Sejak berdirinya PT. PLN ( Persero ) banyak mengalami perubahan

status badan usaha. PT. PLN yang pada mulanya bernama jawatan listrik dan gas

yang didirikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 27 Oktober 1945 yang

kemudian tanggal tersebut diperingati sebagai hari listrik Nasional, berdasarkan

peraturan peemerintah No. 18 Tahun 1972 menjadi Perusahaan Umum ( Perum )

Listrik Negara yang kemudian di ubah dengan peraturan Pemerintah No. 54 Tahun

1981. Perusahaan inilah yang berdasarkan PP No. 17 Tahun 1990 yaitu BUMN

yang diserahi tugas semata-mata untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga

listrik untuk kepentingan umum.

Kemudian pada tanggal 16 juli 1994 berubah status nya dari Perum menjadi

Persero, sesuai dengan PP No. 23 Tahun 1994 tentang pengalihan bentuk

perusahaan umum Listrik Negara menjadi Perusahaan Persero yang berlaku pada

tanggal 16 Juni 1994 dengan Akte Notaris Soedjipto No. 169 Tahun 1994. Lokasi

Perusahaan PT. PLN Wilayah V Kalimantan Barat sebelum menduduki lokasi

sekarang ini telah banyak mengalami perpindahan lokasi perusahaan dalam rangka

untuk memperluas daerah kerja yang memadai dan kompleks, sesuai dengan

statusnya. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tenaga listrik di masyarakat,

maka pada tahun 1976 PLTD mulai berdiri dan beroperasi sejak diresmikan oleh

bapak Presiden RI dan pada tanggal 23 Oktober 1978 yang pada mulanya

mempunyai tiga mesin diesel SWD 9 TM/410 yang dikirim dari Belanda yang

masing-masing mesin mempunyai kapasitas 4 Mega Watt.

Page 3: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

27

Setelah beroperasi kurang lebih 9 tahun Pusat Listrik (PLTD) Siantan

mendapat tambahan dua unit mesin Sulzer yang dikirim dari Perancis pada tahun

1985 yang masing-masing mesin mempunyai kapasitas 6,3 Mega Watt. Kemudian

pada tahun 1986 menambah satu unit yaitu SWD 18 TM/410 yang mempunyai

kapasitas 10,8 Mega Watt masih dari Negara Belanda. Kemudian pada tahun 2007

menambah dua unit yaitu Caterpillar 16 CM 32 C yang mempunyai kapasitas 7,6

Mega Watt. Pusat Listrik (PLTD) Siantan mempunyai beban puncak kurang lebih

27 Mega Watt pada tanggal 28 september 1988 PLN Wilayah V membentuk PLN

Sektor Pembangkitan Kapuas yang Khususnya mengelola dan memproduksi

pembangkit tenaga listrik. Pada tanggal 19 November 2008 terjadi peristiwa yang

tersimpan dalam sejarah PLN WKB yaitu terjadinya bencana kebakaran pada mesin

SWD 9 TM 410 (SN: 3309) Siantan 1 yang diakibat kan oleh Crack Fuel Delicery

Pipe pada jam operasi (JSMO) sebesar 1220,59 & (JSB) sebesar 116.666,86 hingga

saat ini unit tersebut tidak bisa di operasikan (Major Breakdown).

Adapaun visi dan misi dari PLTD Siantan adalah sebagai berikut:

1. Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul

dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani

2. Misi

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi

pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

Page 4: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

28

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

3.1.2. Struktur Organisasi Dan Fungsi

Struktur organisasi adalah suatu kerangka dan susunan untuk mewujudkan

pola tetap dari hubungan antara orang-orang yang menunujukkan tanggung jawab

dan wewenang yang berbeda dalam suatu perusahaan, struktur mutlak diperlihatkan

agar jelas hubungan antara unit yang berbeda di dalam suatu organisasi atau

perusahaan tersebut. PLTD Siantan memiliki struktur oganisasi sebagai berikut:

Sumber: Hasil Penelitian PLTD Siantan (2018)

Gambar III.1. Struktur Organisasi PLTD Siantan

Setiap perusahaan memiliki suatu struktur organisasi yang melibatkan

sumber daya manusia di dalamnya pasti memiliki suatu fungsi dan tanggung jawab

masing-masing sesuai dengan jabatan yang telah ditentukan dalam struktur

organisasi tersebut. Adapun fungsi dan tanggung jawab yang dimiliki berdasarkan

jabatan dalam struktur organisasi PLTD Siantan yaitu:

1. Kantor Pusat Jakarta

a. Mengkoordinasikan semua kantor pusat yang berada diseluruh indonesia

Page 5: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

29

b. Memenuhi keperluan yang diperlukan untuk operasional kantor-kantor di

seluruh indonesia

2. Kantor Pusat Pontianak

a. Mengkoordinasikan kantor cabang yang ada di wilayah kepemimpinannya

b. Melakukan perjanjian kontrak pada supalyer

c. Memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan oleh kantor cabang

3. Kepala Teknisi

a. Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan staff yang ada dibawah

kepemimpinannya

b. Membuat jadwal kerja staff teknisi

c. Membuat laporan pekerjaan teknisi

d. Bertanggung jawan atas semua pekerjaan staff teknisi

4. Bagian Gudang

a. Bertanggung jawab atas semua barang yang ada digudang

b. Melakukan inventory bulanan

c. Menyediakan barang yang diperlukan untuk operasional perusahaan

d. Melakukan pengadaan barang

5. Staff Teknisi

a. Melaksanakan perintah kerja yang diberikan oleh kepala teknisi

b. Bertanggungajwan untuk pemeliharaan alat atau mesik kepda kepala teknisi

3.2. Prosedur Sistem Berjalan

Prosedur sistem berjalan merupakann tahap-tahap dari kegiatan yang terjadi

di dalam perusahaan tersebut dalam melakukan rutinitas dari perusahaan tersebut.

Page 6: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

30

Adapun prosedur sistem berjalan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut tentang

Inventory Gudang adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pengadaan Barang

Kepala Teknisi mengajukan permintaan barang kepada bagian gudang, setelah

bagian gudang menerima berkas tersebut maka bagian gudang memeriksa

berkas tersebut dan membuat berkas pengadaan barang dan diserahkan kepada

kantor pusat Pontianak.

2. Prosedur pembelian

Kantor pusat Pontianak. membuat surat kontrak pembelian barang dan

diserahkan kepada Supplier, setelah Supplier menerima surat kontrak dan

menandatangani suart tersebut, maka Supplier menyiapkan barang yang

dipesan oleh kantor pusat Pontianak.

3. Prosedur penyerahan barang kepada bagian gudang

Supalyer menyerahkan berkas barang yang dipesan oleh kantor pusat Pontianak

beserta barang yang dipesan kepada bagian gudang, setelah bagian gudang

menerima berkas tersebut maka bagian gudang melakukan pengecekan barang

yang diserahkan oleh Supplier, setelah bagian gudang melakukan pengecekan

barang dari Supplier maka bagian gudang mengkonfirmasi berkas yang

diserahkan oleh Supplier yang terdapat dua rangkap berkas yaitu berkas warna

putih dan kuning, berkas warna putih diserahkan kembali kepada Supplier dan

berkas warna kuning diambil oleh bagian gudang.

4. Proses pengeluaran barang dari gudang untuk teknisi

Bagian gudang menyerahkan barang kepada teknisi seperti yang terdapat

didalam permintaan barang yang diserahkan oleh kepala teknisi.

Page 7: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

31

5. Proses pembayaran kepada supplier

Supplier menyerahkan berkas data barang yang berwarna putih kepada kantor

pusat Pontianak untuk melakukan pembayaran barang yang telah diterima oleh

bagian gudang, setelah itu maka kantor pusat melakukan pembayaran kepada

Supplier.

6. Laporan

Bagian gudang memebuat laporan penerimaan barang dan laporan pengeluaran

barang dari gudang kemudian diserahkan kepada kantor pusat Pontianak,

setelah kantor pusat Pontianak menerima laporan tersebut maka kantor Pusat

Pontianak membuat laporan pembelian kemudian diserahkan kepada kantor

pusat jakarta

3.3. Use Case Diagram

Berdasarkan prosdur berjalan diatas maka penulis dapat mengetahui secara

garis besar yang terjadi didalam sistem inventory gudang yang terjadi di PLTD

Siantan kemudian ditranformasikan menjadi use case diagram. Berikut ini adalah

bentuk dari use case diagram pada PLTD Siantan.

Page 8: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

32

Sumber: Hasil Penelitian 2018

Gambar III.2. Use Case Diagram Inventory Gudang Pada PLTD Siantan

Tabel III.1.Deskripsi Use Case Mengajukan Berkas Permintaan Barang

Use Case Name Mengajukan berkas permintaan barang

Requirements Membuat berkas permintaan

Goal Menyerahkan berkas permintaan barang

Pre-Conditions Menyerahkna berkad permintaan barang

Post-Conditions Untuk mendapatkan barang

Failed end Condition Tidak dapat mendapatkan barang

Actors Kepala Teknisi

Main Flow/ Basic Path 1. Membuat data pengajuan2. Menyerahkan data pengajuan

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Page 9: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

33

Tabel III.2.Deskripsi Use Case Menerima Barang

Use Case Name Menerima barang

Requirements Mengajukan permintaan barang

Goal Mendapatkan barang

Pre-Conditions Membuat berkas permintaan barang

Post-Conditions Menyerahkan berkas permintaan barang

Failed end Condition Tidak mendapatkan barang

Actors Kepala Teknisi

Main Flow/ Basic Path 1. Membuat berkas permintaan barang2. Menyerahkan berkas permintaan barang3. Menerima barang

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.3.Deskripsi Use Case Menyerahkan Pesanan

Use Case Name Menyerahkan pesanan

Requirements Menyiapkan barang pesanan

Goal Menyerahkan barang pesanan

Pre-Conditions Menerima pesanan barang

Post-Conditions Menyerahkan pesanan barang

Failed end Condition Tidak dapat menyerahkan barang pesanan

Actors Supplier

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima pesanan barang2. Menyiapkan pesanan barang3. Menyerahkan pesanan barang

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Page 10: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

34

Tabel III.4.Deskripsi Use Case Menyiapkan Barang Pesanan

Use Case Name Menyiapkan barang pesanan

Requirements Menerima data pesanan

Goal Menyiapkan barang pesanan

Pre-Conditions Menerima data pesanan

Post-Conditions Menyiapkan barang pesanan

Failed end Condition Tidak dapat menyerahkan barang pesanan

Actors Supplier

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima data pesanan2. Menyiapkan barang pesanan

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.5.Deskripsi Use Case Menerima Berkas Penerimaan Warna Putih

Use Case Name Menerima berkas penerimaan warna putih

Requirements Menyerahkan barang pesanan

Goal Mendapatkan berkas penerimaan warna putih

Pre-Conditions Menyerahkan barang

Post-Conditions Menerima berkas penerimaan warna putih

Failed end Condition Tidak mendapatkan konfirmasi penerimaan barang

Actors Supplier

Main Flow/ Basic Path 1. Menyerahkan barang2. Menerima berkas penerimaan warna putih

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.6.Deskripsi Use Case Menandatangani Surat Kontrak

Use Case Name Menandatangani surat kontrak

Page 11: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

35

Requirements Menerima surat kontrak

Goal Mendapatkan pesanan barang

Pre-Conditions Menerima surat kontrak

Post-Conditions Menandatangani surat kontrak

Failed end Condition Tidak mendapatkan pesanan barang

Actors Supplier

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima surat kontrak2. Menandatangani surat kontrak

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.7.Deskripsi Use Case Menerima Surat Kontrak

Use Case Name Menerima surat kontrak

Requirements Menerima surat kontrak

Goal Menandatangani surat kontrak

Pre-Conditions Menerima surat kontrak

Post-Conditions Menandatangani surat kontrak

Failed end Condition Tidak dapat menandatangani surat kontrak

Actors Supplier

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima surat kontrak

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.8.Deskripsi Use Case Menyerahkan Berkas Penerimaan Warna Putih

Use Case Name Menyerahkan berkas penerimaan warna putih

Requirements Menerima berkas penerimaan warna putih

Goal Menyerahkan berkas penerimaan warna putih

Pre-Conditions Menerima berkas penerimaan warna putih

Post-Conditions Menyerahkan berkas penerimaan warna putih

Page 12: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

36

Failed end Condition Tidak mendapatkan pembayaran barang pesanan

Actors Supplier

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas penerimaan warna putih2. Menyerahkan berkas penerimaan warna putih

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.9.Deskripsi Use Case Menerima Laporan Pengadaan Barang

Use Case Name Menerima laporan pengadaan barang

Requirements Menerima laporan pengadaan barang

Goal Mendapatkan laporan

Pre-Conditions Menerima laporan pengadaan barang

Post-Conditions Mendapatkan laporan

Failed end Condition Tidak mendapatkan laporan

Actors Kantor pusat Jakarta

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima laporan pengadaan barang2. Mendapatkan laporan pengadaan barang

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.10.Deskripsi Use Case Menerima Berkas Permintaan Barang

Use Case Name Menerima berkas permintaan barang

Requirements Menerima berkas permintaan barang

Goal Mendapatkan berkas

Pre-Conditions Menerima berkas

Post-Conditions Mendapatkan berkas

Failed end Condition Tidak mendapatkan bekas

Actors Bagian Gaudang

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas pengadaan barang

Page 13: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

37

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.11.Deskripsi Use Case Menerima Barang Dan Berkas Penerimaan

Use Case Name Menerima barang dan berkas penerimaan

Requirements Menerima berkas dan barang

Goal Mendapatkan barang pesanan

Pre-Conditions Menerima berkas dan baranag

Post-Conditions Mendapatkan barang pesanan

Failed end Condition Tidak mendapatkan barang

Actors Bagian Gudang

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas dan barang2. Mendapatkan barang pesanan

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.12.Deskripsi Use Case Mengkonfirmasi Berkas Penerimaan Barang

Use Case Name Mengkonfirmasi berkas penerimaan barang

Requirements Mengkonfirmasi berkas penerimaan barang

Goal Mendapatkan barang pesanan

Pre-Conditions Menerima berkas penerimaan barang

Post-Conditions Mengkonfirmasi berkas penerimaan barang

Failed end Condition Tidak mendapatkan barang pesanan

Actors Bagian Gudang

Main Flow/ Basic Path 1. Mengkonfirmasi berkas penerimaan barang2. Mendapatkan barang pesanan

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Page 14: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

38

Tabel III.13.Deskripsi Use Case Menyerahkan Berkas Penerimaan Warna Putih

Use Case Name Menyerahkan berkas penerimaan warna putih

Requirements Menyerahkan berkas penerimaan

Goal Mendapatkan berkas penerimaan warna kuning

Pre-Conditions Menerima berkas penerimaan

Post-Conditions Menyerahkan berkas penerimaan warna putih

Failed end Condition Tidak mendapatkan berkas penerimaan warna kuning

Actors Bagian Gudang

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas penerimaan2. Menyerahkan berkas penerimaan warna putih3. Mendapatkan berkas penerimaan warna kuning

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.14.Deskripsi Use Case Menyerahkan Barang

Use Case Name Menyerahkan barang

Requirements Menerima berkas permintaan barang

Goal Menyerahkan barang permintaan

Pre-Conditions Menerima berkas permintaan barang

Post-Conditions Menyerahkan barang

Failed end Condition Tidak dapat menyerahkan barang

Actors Bagian Gudang

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas permintaan barang2. Menyerahkan barang

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Page 15: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

39

Tabel III.15.Deskripsi Use Case Membuat Laporan Penerimaan

Use Case Name Membuat laporan penerimaan

Requirements Menerima barang

Goal Membuat laporan penerimaan

Pre-Conditions Menerima barang pesanan dari Supplier

Post-Conditions Membuat laporan penerimaan barang

Failed end Condition Tidak dapat membuat laporan

Actors Bagian Gudang

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima barang2. Membuat laporan penerimaan barang

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.16.Deskripsi Use Case Membuat Laporan Pengeluaran Barang

Use Case Name Membuat laporan pengeluaran barang

Requirements Mengeluarkan barang

Goal Membuat laporan pengeluaran barang

Pre-Conditions Mengeluarkan barang

Post-Conditions Membuat laporan oengeluaran barang

Failed end Condition Tidak dapat membuat laporan

Actors Bagian Gudang

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima permintaan barang2. Mengeluarkan barang3. Membuat laporan pengeluaran barang

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Page 16: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

40

Tabel III.17.Deskripsi Use Case Membuat Berkas Pengadaan Barang

Use Case Name Membuat berkas pengadaan barang

Requirements Menerima berkas permintaan barang

Goal Membuat berkas pengadaan barang

Pre-Conditions Menerima berkas permintaan barang

Post-Conditions Membuat berkas pengadaan barang

Failed end Condition Tidak dapat memberikan baranag permintaan

Actors Bagian Gudang

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas permintaan barang2. Membuat berkas pengadaan barang

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.18.Deskripsi Use Case Menerima Laporan

Use Case Name Menerima laporan

Requirements Menerima laporan penerimaan dan pengeluaranbarang

Goal Menerima laporan

Pre-Conditions Menerima laporan penerimaan dan pengeluaranbarang

Post-Conditions Mendapatkan laporan

Failed end Condition Tidak mendapatkan laporan

Actors Kantor Pusat Pontianak

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima laporan2. Mendapatkan laporan

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Page 17: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

41

Tabel III.19.Deskripsi Use Case Menerima Berkas Pengadaan Barang

Use Case Name Menerima berkas pengadaan barang

Requirements Menerima berkas pengadaan barang

Goal Membuat surat kontrak

Pre-Conditions Menerima berkas pengadaan barang

Post-Conditions Membuat surat kontrak

Failed end Condition Tidak dapat membuat surat kontrak

Actors Kantor Pusat Pontianak

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas pengadaan barang2. Membuat surat kontrak

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.20.Deskripsi Use Case Membuat Surat Kontrak

Use Case Name Membuat surat kontrak

Requirements Menerima berkas pengadaan barang

Goal Dapat membuat surat kontrak

Pre-Conditions Menerima berkas pengadaan barang

Post-Conditions Membuat surat kontrak

Failed end Condition Tidak dapat mengadakan permintaan barang keSupplier

Actors Kantor Pusat Pontianak

Main Flow/ Basic Path 1. Membuat surat kontrak2. Dapat melakukan pesanan barang kepada Supplier

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Page 18: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

42

Tabel III.21.Deskripsi Use Case Menerima Berkas Warna Putih

Use Case Name Menerima berkas warna putih

Requirements Menerima barang

Goal Dapat melakukan pembayaran

Pre-Conditions Menerima barang pesanan

Post-Conditions Menerima berkas warna putih

Failed end Condition Tidak melakukan pembayran

Actors Kntor Pusat Pontianak

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima barang2. Menerima berkas warna putih3. Melakukan pembayaran

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Tabel III.22.Deskripsi Use Case Melakukan Pembayaran

Use Case Name Melakukan pembayran

Requirements Menerima berkas warna putih

Goal Melakukan pembayaran

Pre-Conditions Menerima berkas warna putih

Post-Conditions Melakukan pembayaran

Failed end Condition Tidak dapat melakukan pembayaran

Actors Kantor Pusat Pontianak

Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas warna putih2. Melakukan pembayaran

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

Page 19: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

43

Tabel III.23.Deskripsi Use Case Membuat Laporan Pengadaan Barang

Use Case Name Membuat laporan pengadaan barang

Requirements Melakukan pengadaan barang

Goal Membuat laporan pengadaan barang

Pre-Conditions Melakukan pengadaan barang

Post-Conditions Membuat laporan oengadaan barang

Failed end Condition Tidak dapat membuat laporan

Actors Kantor Pusat Pontianak

Main Flow/ Basic Path 1. Mengadaan pengadaan barang2. Membuat laporan pengadaan barang

Alternate Flow/Invariant A -

Invariant B -

Sumber: Hasil Penelitian (2018)

3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan

Spesifikasi dokumen sistem berjalan ini menjelaskan tentang dokumen-

dokumen yang digunakan dalam sistem berupa file. bentuk dari dokumen sistem

berjalan dibagi menjadi dua bagian yaitu spesifikasi dokumen masukan dan

spesifikasi dokumen keluaran.

1. Spesifikasi Dokumen Masukan

1. Nama Dokumen : Data prmintaan barang

Fungsi : Sebagai media permintaan barang

Sumber : Kepala Teknisi

Tujuan : Bagian Gudang

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Setiap ada permintaan barang

Media : kertas

Page 20: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

44

Bentuk : Lampiran A-1

2. Nama Dokumen : Berkas penerimaan barang warna kuning

Fungsi : Bukti Penerimaan barang

Sumber : Supplier

Tujuan : Bagian Gudang

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Setiap ada penerimaan barang

Media : kertas

Bentuk : Lampiran A-2

3. Nama Dokumen : Berkas penerimaan barang warna putih

Fungsi : Sebagai permintaan pembayaran

Sumber : Supplier

Tujuan : Kantor Pusat Pontianak

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Setiap ada permintaan barang

Media : kertas

Bentuk : Lampiran A-3

2. Spesifikasi Dokumen Kaluaran

1. Nama Dokumen : Berkas pengadaan barang

Fungsi : Untuk mengadakan pembalian barang

Sumber : Bagian Gudang

Tujuan : Kantor Pusat Pontianak

Jumlah : 1 Lembar

Frekuensi : Setiap ada permintaan barang

Page 21: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

45

Media : Kertas

Bentuk : Lampiran B-1

2. Nama Dokumen : Surat Kontrak

Fungsi : Sebagai media perjanjian pembelian barang

Sumber : Kantor Pusat Pontianak

Tujuan : Supplier

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Setiap ada perjanjian pembelian barang

Media : Kertas

Bentuk : Lampiran B-2

3. Nama Dokumen : Laporan penerimaan barang

Fungsi : sebagai laporan penerimaan barang

Sumber : Bagian Gudang

Tujuan : Kantor Pusat Pontianak

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Perbulan

Media : Kertas

Bentuk : -

4. Nama Dokumen : Laporan pengeluaran barang

Fungsi : Sebagai laporan penerimaan barang

Sumber : Bagian Gudang

Tujuan : Kantor Pusat Pontianak

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Perbulan

Page 22: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

46

Media : Kertas

Bentuk : -

5. Nama Dokumen : Laporan pengadaan barang

Fungsi : Sebagai laporan pengadaan barang

Sumber : Kantor Pusat Pontianak

Tujuan : Kantor Pusat Jakarta

Jumlah : 1 rangkap

Frekuensi : Perbulan

Media : Kertas

Bentuk : -

3.5. Permasalahan Pokok

Berikut ini adalah permasalahan yang terjadi saat ini pada PLTD Siantan

tentang sistem inventory gudang.

1. Sistem penyimpanan berkas permitaan barang, laporan dan surat kontrak masih

menggunakan sistem arsip berkas sehingga rentan akan kerusakan dan

kehilangan berkas tersebut.

2. Lamanya pengiriman berkas ke kantor pusat pontianak dikarenakan

terkendalanya pengiriman berkas ke kantor pusat yang sangat lama karena

faktor kondisi lokasi kantor pusat dengan PLTD Siantan yang sangat jauh dan

kondisi lalulintas yang tidak dapat diprediksi kondisinya macet atau tidak.

3. Sistem pembukuan kurang efektif apabila diterapkan pada PLTD Siantan

khususnya untuk inventory gudang.

Page 23: BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN - repository.bsi.ac.id file25 BAB III ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga

47

3.6. Pemecahan Masalah

Untuk pemecahan masalah yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai

berikut.

1. Untuk kehilangan data dikerenakan penyimpanan file masih menggunakan

sistem penyimpanan arsip di gudang pada perusahaan disarankan membangun

sistem yang dapat menampung data perusahaan seperti sistem yang akan

disarankan oleh penulis yang dilihat dari sistem penyimpanan yang terjadi saat

ini pada perusahaan.

2. Lambatnya proses pengiriman berkas ke kantor pusat yang berdampak pada

kinerja karyawan, maka disarankan membangun sistem yang dapat

meminimalisir permaslahan tersebut dan sistem tersebut akan dirancang oleh

penulis di bab selanjutnya.

3. Perlunya sistem yang dirancang berbasis web agar diharapkan dapat membantu

untuk sisten inventory gudang.