Upload
phamcong
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
25
BAB III
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
PLTD Siantan Pontianak adalah induk dari pembangkit tenaga listrik sektor
pontianak, PLTD Siantan menyuplai tenaga listrik ke beberapa wilayah di
Pontianak Kota.
3.1.1. Sejarah Institusi/Perusahaan
Tenaga listrik mulai tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia sejak tahun 1898 sebelum pecah perang dunia ke-II tahun 1942. Pada
waktu itu pengelolaan tenaga listrik di Indonesia dilakukan oleh negara Belanda
bersama dengan perusahaan listrik swasta lain. Sejarah perkembangan kepemilikan
PT. PLN (Persesro) wilayah V kalimantan barat dimulai pada tahun 1928 untuk
pertama kalinya didirikan Sentral Listrik Tenaga Diesel dengan nama West Borneo
Electriciten Maatschapy ( WBEM ), dijalan cemara oleh seorang berkebangsaan
Belanda yang bernama J. Van Karen dan berubah menjadi Alegemeene
Nenderlands Indisschi Electriciten Maatschapy (ANIEM), setelah tujuh tahun
kemudian.
Pada tahun 1940 ANIEM mempunyai mesin yang terdiri dari mesin Mirlees
50 KVA sebanyak unit dan mesin Sulzer 170 KVA sebanyak 2 unit. Dan pada tahun
berikutnya ANIEM berhasil menambah satu Unit mesin Sulzer 400 KVA yang
merupakan mesin pindahan dari Banyuwangi.
Pada tahun 1962 Perusahaan Umum Milik Negara berubah status menjadi
Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) Ekpolitasi III yang berlokasi jalan Cemara
26
dengan penambahan mesin Nord Berg dan interprise bersamaan dengan itu pula
PLN Wilayah V dan berlokasi di Jalan Ahmad Yani dengan penambahan satu unit
mesin Nigata. Sejak berdirinya PT. PLN ( Persero ) banyak mengalami perubahan
status badan usaha. PT. PLN yang pada mulanya bernama jawatan listrik dan gas
yang didirikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 27 Oktober 1945 yang
kemudian tanggal tersebut diperingati sebagai hari listrik Nasional, berdasarkan
peraturan peemerintah No. 18 Tahun 1972 menjadi Perusahaan Umum ( Perum )
Listrik Negara yang kemudian di ubah dengan peraturan Pemerintah No. 54 Tahun
1981. Perusahaan inilah yang berdasarkan PP No. 17 Tahun 1990 yaitu BUMN
yang diserahi tugas semata-mata untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga
listrik untuk kepentingan umum.
Kemudian pada tanggal 16 juli 1994 berubah status nya dari Perum menjadi
Persero, sesuai dengan PP No. 23 Tahun 1994 tentang pengalihan bentuk
perusahaan umum Listrik Negara menjadi Perusahaan Persero yang berlaku pada
tanggal 16 Juni 1994 dengan Akte Notaris Soedjipto No. 169 Tahun 1994. Lokasi
Perusahaan PT. PLN Wilayah V Kalimantan Barat sebelum menduduki lokasi
sekarang ini telah banyak mengalami perpindahan lokasi perusahaan dalam rangka
untuk memperluas daerah kerja yang memadai dan kompleks, sesuai dengan
statusnya. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tenaga listrik di masyarakat,
maka pada tahun 1976 PLTD mulai berdiri dan beroperasi sejak diresmikan oleh
bapak Presiden RI dan pada tanggal 23 Oktober 1978 yang pada mulanya
mempunyai tiga mesin diesel SWD 9 TM/410 yang dikirim dari Belanda yang
masing-masing mesin mempunyai kapasitas 4 Mega Watt.
27
Setelah beroperasi kurang lebih 9 tahun Pusat Listrik (PLTD) Siantan
mendapat tambahan dua unit mesin Sulzer yang dikirim dari Perancis pada tahun
1985 yang masing-masing mesin mempunyai kapasitas 6,3 Mega Watt. Kemudian
pada tahun 1986 menambah satu unit yaitu SWD 18 TM/410 yang mempunyai
kapasitas 10,8 Mega Watt masih dari Negara Belanda. Kemudian pada tahun 2007
menambah dua unit yaitu Caterpillar 16 CM 32 C yang mempunyai kapasitas 7,6
Mega Watt. Pusat Listrik (PLTD) Siantan mempunyai beban puncak kurang lebih
27 Mega Watt pada tanggal 28 september 1988 PLN Wilayah V membentuk PLN
Sektor Pembangkitan Kapuas yang Khususnya mengelola dan memproduksi
pembangkit tenaga listrik. Pada tanggal 19 November 2008 terjadi peristiwa yang
tersimpan dalam sejarah PLN WKB yaitu terjadinya bencana kebakaran pada mesin
SWD 9 TM 410 (SN: 3309) Siantan 1 yang diakibat kan oleh Crack Fuel Delicery
Pipe pada jam operasi (JSMO) sebesar 1220,59 & (JSB) sebesar 116.666,86 hingga
saat ini unit tersebut tidak bisa di operasikan (Major Breakdown).
Adapaun visi dan misi dari PLTD Siantan adalah sebagai berikut:
1. Visi
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani
2. Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi
pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
28
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
3.1.2. Struktur Organisasi Dan Fungsi
Struktur organisasi adalah suatu kerangka dan susunan untuk mewujudkan
pola tetap dari hubungan antara orang-orang yang menunujukkan tanggung jawab
dan wewenang yang berbeda dalam suatu perusahaan, struktur mutlak diperlihatkan
agar jelas hubungan antara unit yang berbeda di dalam suatu organisasi atau
perusahaan tersebut. PLTD Siantan memiliki struktur oganisasi sebagai berikut:
Sumber: Hasil Penelitian PLTD Siantan (2018)
Gambar III.1. Struktur Organisasi PLTD Siantan
Setiap perusahaan memiliki suatu struktur organisasi yang melibatkan
sumber daya manusia di dalamnya pasti memiliki suatu fungsi dan tanggung jawab
masing-masing sesuai dengan jabatan yang telah ditentukan dalam struktur
organisasi tersebut. Adapun fungsi dan tanggung jawab yang dimiliki berdasarkan
jabatan dalam struktur organisasi PLTD Siantan yaitu:
1. Kantor Pusat Jakarta
a. Mengkoordinasikan semua kantor pusat yang berada diseluruh indonesia
29
b. Memenuhi keperluan yang diperlukan untuk operasional kantor-kantor di
seluruh indonesia
2. Kantor Pusat Pontianak
a. Mengkoordinasikan kantor cabang yang ada di wilayah kepemimpinannya
b. Melakukan perjanjian kontrak pada supalyer
c. Memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan oleh kantor cabang
3. Kepala Teknisi
a. Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan staff yang ada dibawah
kepemimpinannya
b. Membuat jadwal kerja staff teknisi
c. Membuat laporan pekerjaan teknisi
d. Bertanggung jawan atas semua pekerjaan staff teknisi
4. Bagian Gudang
a. Bertanggung jawab atas semua barang yang ada digudang
b. Melakukan inventory bulanan
c. Menyediakan barang yang diperlukan untuk operasional perusahaan
d. Melakukan pengadaan barang
5. Staff Teknisi
a. Melaksanakan perintah kerja yang diberikan oleh kepala teknisi
b. Bertanggungajwan untuk pemeliharaan alat atau mesik kepda kepala teknisi
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
Prosedur sistem berjalan merupakann tahap-tahap dari kegiatan yang terjadi
di dalam perusahaan tersebut dalam melakukan rutinitas dari perusahaan tersebut.
30
Adapun prosedur sistem berjalan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut tentang
Inventory Gudang adalah sebagai berikut:
1. Prosedur Pengadaan Barang
Kepala Teknisi mengajukan permintaan barang kepada bagian gudang, setelah
bagian gudang menerima berkas tersebut maka bagian gudang memeriksa
berkas tersebut dan membuat berkas pengadaan barang dan diserahkan kepada
kantor pusat Pontianak.
2. Prosedur pembelian
Kantor pusat Pontianak. membuat surat kontrak pembelian barang dan
diserahkan kepada Supplier, setelah Supplier menerima surat kontrak dan
menandatangani suart tersebut, maka Supplier menyiapkan barang yang
dipesan oleh kantor pusat Pontianak.
3. Prosedur penyerahan barang kepada bagian gudang
Supalyer menyerahkan berkas barang yang dipesan oleh kantor pusat Pontianak
beserta barang yang dipesan kepada bagian gudang, setelah bagian gudang
menerima berkas tersebut maka bagian gudang melakukan pengecekan barang
yang diserahkan oleh Supplier, setelah bagian gudang melakukan pengecekan
barang dari Supplier maka bagian gudang mengkonfirmasi berkas yang
diserahkan oleh Supplier yang terdapat dua rangkap berkas yaitu berkas warna
putih dan kuning, berkas warna putih diserahkan kembali kepada Supplier dan
berkas warna kuning diambil oleh bagian gudang.
4. Proses pengeluaran barang dari gudang untuk teknisi
Bagian gudang menyerahkan barang kepada teknisi seperti yang terdapat
didalam permintaan barang yang diserahkan oleh kepala teknisi.
31
5. Proses pembayaran kepada supplier
Supplier menyerahkan berkas data barang yang berwarna putih kepada kantor
pusat Pontianak untuk melakukan pembayaran barang yang telah diterima oleh
bagian gudang, setelah itu maka kantor pusat melakukan pembayaran kepada
Supplier.
6. Laporan
Bagian gudang memebuat laporan penerimaan barang dan laporan pengeluaran
barang dari gudang kemudian diserahkan kepada kantor pusat Pontianak,
setelah kantor pusat Pontianak menerima laporan tersebut maka kantor Pusat
Pontianak membuat laporan pembelian kemudian diserahkan kepada kantor
pusat jakarta
3.3. Use Case Diagram
Berdasarkan prosdur berjalan diatas maka penulis dapat mengetahui secara
garis besar yang terjadi didalam sistem inventory gudang yang terjadi di PLTD
Siantan kemudian ditranformasikan menjadi use case diagram. Berikut ini adalah
bentuk dari use case diagram pada PLTD Siantan.
32
Sumber: Hasil Penelitian 2018
Gambar III.2. Use Case Diagram Inventory Gudang Pada PLTD Siantan
Tabel III.1.Deskripsi Use Case Mengajukan Berkas Permintaan Barang
Use Case Name Mengajukan berkas permintaan barang
Requirements Membuat berkas permintaan
Goal Menyerahkan berkas permintaan barang
Pre-Conditions Menyerahkna berkad permintaan barang
Post-Conditions Untuk mendapatkan barang
Failed end Condition Tidak dapat mendapatkan barang
Actors Kepala Teknisi
Main Flow/ Basic Path 1. Membuat data pengajuan2. Menyerahkan data pengajuan
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
33
Tabel III.2.Deskripsi Use Case Menerima Barang
Use Case Name Menerima barang
Requirements Mengajukan permintaan barang
Goal Mendapatkan barang
Pre-Conditions Membuat berkas permintaan barang
Post-Conditions Menyerahkan berkas permintaan barang
Failed end Condition Tidak mendapatkan barang
Actors Kepala Teknisi
Main Flow/ Basic Path 1. Membuat berkas permintaan barang2. Menyerahkan berkas permintaan barang3. Menerima barang
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.3.Deskripsi Use Case Menyerahkan Pesanan
Use Case Name Menyerahkan pesanan
Requirements Menyiapkan barang pesanan
Goal Menyerahkan barang pesanan
Pre-Conditions Menerima pesanan barang
Post-Conditions Menyerahkan pesanan barang
Failed end Condition Tidak dapat menyerahkan barang pesanan
Actors Supplier
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima pesanan barang2. Menyiapkan pesanan barang3. Menyerahkan pesanan barang
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
34
Tabel III.4.Deskripsi Use Case Menyiapkan Barang Pesanan
Use Case Name Menyiapkan barang pesanan
Requirements Menerima data pesanan
Goal Menyiapkan barang pesanan
Pre-Conditions Menerima data pesanan
Post-Conditions Menyiapkan barang pesanan
Failed end Condition Tidak dapat menyerahkan barang pesanan
Actors Supplier
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima data pesanan2. Menyiapkan barang pesanan
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.5.Deskripsi Use Case Menerima Berkas Penerimaan Warna Putih
Use Case Name Menerima berkas penerimaan warna putih
Requirements Menyerahkan barang pesanan
Goal Mendapatkan berkas penerimaan warna putih
Pre-Conditions Menyerahkan barang
Post-Conditions Menerima berkas penerimaan warna putih
Failed end Condition Tidak mendapatkan konfirmasi penerimaan barang
Actors Supplier
Main Flow/ Basic Path 1. Menyerahkan barang2. Menerima berkas penerimaan warna putih
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.6.Deskripsi Use Case Menandatangani Surat Kontrak
Use Case Name Menandatangani surat kontrak
35
Requirements Menerima surat kontrak
Goal Mendapatkan pesanan barang
Pre-Conditions Menerima surat kontrak
Post-Conditions Menandatangani surat kontrak
Failed end Condition Tidak mendapatkan pesanan barang
Actors Supplier
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima surat kontrak2. Menandatangani surat kontrak
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.7.Deskripsi Use Case Menerima Surat Kontrak
Use Case Name Menerima surat kontrak
Requirements Menerima surat kontrak
Goal Menandatangani surat kontrak
Pre-Conditions Menerima surat kontrak
Post-Conditions Menandatangani surat kontrak
Failed end Condition Tidak dapat menandatangani surat kontrak
Actors Supplier
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima surat kontrak
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.8.Deskripsi Use Case Menyerahkan Berkas Penerimaan Warna Putih
Use Case Name Menyerahkan berkas penerimaan warna putih
Requirements Menerima berkas penerimaan warna putih
Goal Menyerahkan berkas penerimaan warna putih
Pre-Conditions Menerima berkas penerimaan warna putih
Post-Conditions Menyerahkan berkas penerimaan warna putih
36
Failed end Condition Tidak mendapatkan pembayaran barang pesanan
Actors Supplier
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas penerimaan warna putih2. Menyerahkan berkas penerimaan warna putih
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.9.Deskripsi Use Case Menerima Laporan Pengadaan Barang
Use Case Name Menerima laporan pengadaan barang
Requirements Menerima laporan pengadaan barang
Goal Mendapatkan laporan
Pre-Conditions Menerima laporan pengadaan barang
Post-Conditions Mendapatkan laporan
Failed end Condition Tidak mendapatkan laporan
Actors Kantor pusat Jakarta
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima laporan pengadaan barang2. Mendapatkan laporan pengadaan barang
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.10.Deskripsi Use Case Menerima Berkas Permintaan Barang
Use Case Name Menerima berkas permintaan barang
Requirements Menerima berkas permintaan barang
Goal Mendapatkan berkas
Pre-Conditions Menerima berkas
Post-Conditions Mendapatkan berkas
Failed end Condition Tidak mendapatkan bekas
Actors Bagian Gaudang
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas pengadaan barang
37
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.11.Deskripsi Use Case Menerima Barang Dan Berkas Penerimaan
Use Case Name Menerima barang dan berkas penerimaan
Requirements Menerima berkas dan barang
Goal Mendapatkan barang pesanan
Pre-Conditions Menerima berkas dan baranag
Post-Conditions Mendapatkan barang pesanan
Failed end Condition Tidak mendapatkan barang
Actors Bagian Gudang
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas dan barang2. Mendapatkan barang pesanan
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.12.Deskripsi Use Case Mengkonfirmasi Berkas Penerimaan Barang
Use Case Name Mengkonfirmasi berkas penerimaan barang
Requirements Mengkonfirmasi berkas penerimaan barang
Goal Mendapatkan barang pesanan
Pre-Conditions Menerima berkas penerimaan barang
Post-Conditions Mengkonfirmasi berkas penerimaan barang
Failed end Condition Tidak mendapatkan barang pesanan
Actors Bagian Gudang
Main Flow/ Basic Path 1. Mengkonfirmasi berkas penerimaan barang2. Mendapatkan barang pesanan
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
38
Tabel III.13.Deskripsi Use Case Menyerahkan Berkas Penerimaan Warna Putih
Use Case Name Menyerahkan berkas penerimaan warna putih
Requirements Menyerahkan berkas penerimaan
Goal Mendapatkan berkas penerimaan warna kuning
Pre-Conditions Menerima berkas penerimaan
Post-Conditions Menyerahkan berkas penerimaan warna putih
Failed end Condition Tidak mendapatkan berkas penerimaan warna kuning
Actors Bagian Gudang
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas penerimaan2. Menyerahkan berkas penerimaan warna putih3. Mendapatkan berkas penerimaan warna kuning
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.14.Deskripsi Use Case Menyerahkan Barang
Use Case Name Menyerahkan barang
Requirements Menerima berkas permintaan barang
Goal Menyerahkan barang permintaan
Pre-Conditions Menerima berkas permintaan barang
Post-Conditions Menyerahkan barang
Failed end Condition Tidak dapat menyerahkan barang
Actors Bagian Gudang
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas permintaan barang2. Menyerahkan barang
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
39
Tabel III.15.Deskripsi Use Case Membuat Laporan Penerimaan
Use Case Name Membuat laporan penerimaan
Requirements Menerima barang
Goal Membuat laporan penerimaan
Pre-Conditions Menerima barang pesanan dari Supplier
Post-Conditions Membuat laporan penerimaan barang
Failed end Condition Tidak dapat membuat laporan
Actors Bagian Gudang
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima barang2. Membuat laporan penerimaan barang
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.16.Deskripsi Use Case Membuat Laporan Pengeluaran Barang
Use Case Name Membuat laporan pengeluaran barang
Requirements Mengeluarkan barang
Goal Membuat laporan pengeluaran barang
Pre-Conditions Mengeluarkan barang
Post-Conditions Membuat laporan oengeluaran barang
Failed end Condition Tidak dapat membuat laporan
Actors Bagian Gudang
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima permintaan barang2. Mengeluarkan barang3. Membuat laporan pengeluaran barang
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
40
Tabel III.17.Deskripsi Use Case Membuat Berkas Pengadaan Barang
Use Case Name Membuat berkas pengadaan barang
Requirements Menerima berkas permintaan barang
Goal Membuat berkas pengadaan barang
Pre-Conditions Menerima berkas permintaan barang
Post-Conditions Membuat berkas pengadaan barang
Failed end Condition Tidak dapat memberikan baranag permintaan
Actors Bagian Gudang
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas permintaan barang2. Membuat berkas pengadaan barang
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.18.Deskripsi Use Case Menerima Laporan
Use Case Name Menerima laporan
Requirements Menerima laporan penerimaan dan pengeluaranbarang
Goal Menerima laporan
Pre-Conditions Menerima laporan penerimaan dan pengeluaranbarang
Post-Conditions Mendapatkan laporan
Failed end Condition Tidak mendapatkan laporan
Actors Kantor Pusat Pontianak
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima laporan2. Mendapatkan laporan
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
41
Tabel III.19.Deskripsi Use Case Menerima Berkas Pengadaan Barang
Use Case Name Menerima berkas pengadaan barang
Requirements Menerima berkas pengadaan barang
Goal Membuat surat kontrak
Pre-Conditions Menerima berkas pengadaan barang
Post-Conditions Membuat surat kontrak
Failed end Condition Tidak dapat membuat surat kontrak
Actors Kantor Pusat Pontianak
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas pengadaan barang2. Membuat surat kontrak
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.20.Deskripsi Use Case Membuat Surat Kontrak
Use Case Name Membuat surat kontrak
Requirements Menerima berkas pengadaan barang
Goal Dapat membuat surat kontrak
Pre-Conditions Menerima berkas pengadaan barang
Post-Conditions Membuat surat kontrak
Failed end Condition Tidak dapat mengadakan permintaan barang keSupplier
Actors Kantor Pusat Pontianak
Main Flow/ Basic Path 1. Membuat surat kontrak2. Dapat melakukan pesanan barang kepada Supplier
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
42
Tabel III.21.Deskripsi Use Case Menerima Berkas Warna Putih
Use Case Name Menerima berkas warna putih
Requirements Menerima barang
Goal Dapat melakukan pembayaran
Pre-Conditions Menerima barang pesanan
Post-Conditions Menerima berkas warna putih
Failed end Condition Tidak melakukan pembayran
Actors Kntor Pusat Pontianak
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima barang2. Menerima berkas warna putih3. Melakukan pembayaran
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
Tabel III.22.Deskripsi Use Case Melakukan Pembayaran
Use Case Name Melakukan pembayran
Requirements Menerima berkas warna putih
Goal Melakukan pembayaran
Pre-Conditions Menerima berkas warna putih
Post-Conditions Melakukan pembayaran
Failed end Condition Tidak dapat melakukan pembayaran
Actors Kantor Pusat Pontianak
Main Flow/ Basic Path 1. Menerima berkas warna putih2. Melakukan pembayaran
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
43
Tabel III.23.Deskripsi Use Case Membuat Laporan Pengadaan Barang
Use Case Name Membuat laporan pengadaan barang
Requirements Melakukan pengadaan barang
Goal Membuat laporan pengadaan barang
Pre-Conditions Melakukan pengadaan barang
Post-Conditions Membuat laporan oengadaan barang
Failed end Condition Tidak dapat membuat laporan
Actors Kantor Pusat Pontianak
Main Flow/ Basic Path 1. Mengadaan pengadaan barang2. Membuat laporan pengadaan barang
Alternate Flow/Invariant A -
Invariant B -
Sumber: Hasil Penelitian (2018)
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan
Spesifikasi dokumen sistem berjalan ini menjelaskan tentang dokumen-
dokumen yang digunakan dalam sistem berupa file. bentuk dari dokumen sistem
berjalan dibagi menjadi dua bagian yaitu spesifikasi dokumen masukan dan
spesifikasi dokumen keluaran.
1. Spesifikasi Dokumen Masukan
1. Nama Dokumen : Data prmintaan barang
Fungsi : Sebagai media permintaan barang
Sumber : Kepala Teknisi
Tujuan : Bagian Gudang
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Setiap ada permintaan barang
Media : kertas
44
Bentuk : Lampiran A-1
2. Nama Dokumen : Berkas penerimaan barang warna kuning
Fungsi : Bukti Penerimaan barang
Sumber : Supplier
Tujuan : Bagian Gudang
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Setiap ada penerimaan barang
Media : kertas
Bentuk : Lampiran A-2
3. Nama Dokumen : Berkas penerimaan barang warna putih
Fungsi : Sebagai permintaan pembayaran
Sumber : Supplier
Tujuan : Kantor Pusat Pontianak
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Setiap ada permintaan barang
Media : kertas
Bentuk : Lampiran A-3
2. Spesifikasi Dokumen Kaluaran
1. Nama Dokumen : Berkas pengadaan barang
Fungsi : Untuk mengadakan pembalian barang
Sumber : Bagian Gudang
Tujuan : Kantor Pusat Pontianak
Jumlah : 1 Lembar
Frekuensi : Setiap ada permintaan barang
45
Media : Kertas
Bentuk : Lampiran B-1
2. Nama Dokumen : Surat Kontrak
Fungsi : Sebagai media perjanjian pembelian barang
Sumber : Kantor Pusat Pontianak
Tujuan : Supplier
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Setiap ada perjanjian pembelian barang
Media : Kertas
Bentuk : Lampiran B-2
3. Nama Dokumen : Laporan penerimaan barang
Fungsi : sebagai laporan penerimaan barang
Sumber : Bagian Gudang
Tujuan : Kantor Pusat Pontianak
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Perbulan
Media : Kertas
Bentuk : -
4. Nama Dokumen : Laporan pengeluaran barang
Fungsi : Sebagai laporan penerimaan barang
Sumber : Bagian Gudang
Tujuan : Kantor Pusat Pontianak
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Perbulan
46
Media : Kertas
Bentuk : -
5. Nama Dokumen : Laporan pengadaan barang
Fungsi : Sebagai laporan pengadaan barang
Sumber : Kantor Pusat Pontianak
Tujuan : Kantor Pusat Jakarta
Jumlah : 1 rangkap
Frekuensi : Perbulan
Media : Kertas
Bentuk : -
3.5. Permasalahan Pokok
Berikut ini adalah permasalahan yang terjadi saat ini pada PLTD Siantan
tentang sistem inventory gudang.
1. Sistem penyimpanan berkas permitaan barang, laporan dan surat kontrak masih
menggunakan sistem arsip berkas sehingga rentan akan kerusakan dan
kehilangan berkas tersebut.
2. Lamanya pengiriman berkas ke kantor pusat pontianak dikarenakan
terkendalanya pengiriman berkas ke kantor pusat yang sangat lama karena
faktor kondisi lokasi kantor pusat dengan PLTD Siantan yang sangat jauh dan
kondisi lalulintas yang tidak dapat diprediksi kondisinya macet atau tidak.
3. Sistem pembukuan kurang efektif apabila diterapkan pada PLTD Siantan
khususnya untuk inventory gudang.
47
3.6. Pemecahan Masalah
Untuk pemecahan masalah yang diusulkan oleh penulis adalah sebagai
berikut.
1. Untuk kehilangan data dikerenakan penyimpanan file masih menggunakan
sistem penyimpanan arsip di gudang pada perusahaan disarankan membangun
sistem yang dapat menampung data perusahaan seperti sistem yang akan
disarankan oleh penulis yang dilihat dari sistem penyimpanan yang terjadi saat
ini pada perusahaan.
2. Lambatnya proses pengiriman berkas ke kantor pusat yang berdampak pada
kinerja karyawan, maka disarankan membangun sistem yang dapat
meminimalisir permaslahan tersebut dan sistem tersebut akan dirancang oleh
penulis di bab selanjutnya.
3. Perlunya sistem yang dirancang berbasis web agar diharapkan dapat membantu
untuk sisten inventory gudang.