28
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA A. PENGKAJIAN KELUARGA 1. Data Umum a. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. K b. Usia : 48 tahun c. Pendidikan : SMP d. Pekerjaan kepala keluarga : - e. Alamat : Ds. Sambiroto RT 7 /II, Semarang f. Komposisi keluarga : Status Imunisasi POLIO DPT Hepaptitis Campak Ket. No Nama JK Hub Umur Pend. BCG I II III IV I II III I II III 1 Ny. S P Istri 46 th SD - - - - - - - - - - - - TBC 2 An. F L Anak 17 th Klas 2 SMA lengkap g. Genogram Keterangan : = laki-laki = tinggal satu rumah = perempuan = hubungan dengan keluarga Jantung Asma TBC TBC

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

  • Upload
    builiem

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN KELUARGA

1. Data Umum

a. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. K

b. Usia : 48 tahun

c. Pendidikan : SMP

d. Pekerjaan kepala keluarga : -

e. Alamat : Ds. Sambiroto RT 7 /II, Semarang

f. Komposisi keluarga :

Status Imunisasi POLIO DPT Hepaptitis Campak Ket. No Nama JK Hub Umur Pend.

BCGI II III IV I II III I II III

1 Ny. S P Istri 46 th SD - - - - - - - - - - - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ TBC

√ 2 An. F L Anak 17 th Klas 2 SMA lengkap

g. Genogram

Keterangan : = laki-laki = tinggal satu rumah = perempuan = hubungan dengan keluarga

Jantung Asma

TBC

TBC

Page 2: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

= meninggal = klien h. Tipe keluarga

Keluarga Tn. K termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena di dalam

satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.

i. Suku dan bangsa

Bahasa yang digunakan keluarga Tn. K adalah bahasa Jawa karena berasal

dari Jawa. Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan apapun, tapi apabila

ada anggota yang sakit cukup parah, biasanya dibawa ke Puskesmas.

Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas/ke dokter terdekat, biasanya

dibelikan obat di warung terlebih dahulu.

j. Agama

Keluarga Tn. K beragama Islam semua. Tapi anggota keluarga dalam

melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang. Kalaupun melakukan

ibadah, itupun dilakukan secara sendiri-sendiri.

k. Status sosial dan ekonomi keluarga

Tn. K tidak bekerja, kebutuhan sehari-hari dicukupi oleh Ny. S yang bekerja

menjadi buruh (pembantu rumah tangga). Gaji per bulan ± Rp.

300.000,-. Sedangkan pengeluaran ± Rp. 400.000,- per bulan. Biasanya kalau

kebutuhan kurang, An. S senantiasa membantu Ny. S untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

l. Aktivitas rekreasi

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan

berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas rekreasi di luar

rumah jarang mereka lakukan.

Page 3: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Pada saat ini keluarga Tn. K sedang berada pada tahap perkembangan

keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), karena

anak memisahkan diri dari keluarga, sudah menikah (memiliki keluarga

sendiri).

Dari ketiga tugas perkembangan keluarga menurut Durall dan Miller pada

keluarga Tn. K yang dapat terpenuhi tugasnya adalah :

1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

2) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

3) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.

b. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

1) Mempertahankan keintiman pasangan karena Tn. K lebih cenderung diam

dan menyendiri. Tn. K dan Ny. S sudah pisah ranjang tetapi masih rukun

dan tinggal satu rumah.

2) Membantu suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.

c. Riwayat keluarga saat ini

Ny. S mengatakan nafasnya kadang terengah-engah. Namun ketika

pengkajian, keadaan Ny. S baik-baik saja tidak ada keluhan.

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa ayah dari Ny. S meninggal karena

sakit flek paru. Ibu dari Ny. S meninggal karena penyakit jantung. Ibu dari

Tn. K meninggal karena penyakit Asma. Ny. S ketika periksa ke RSU Kota

Page 4: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Semarang pada tanggal 4 Juli 2005, Ny. S enggan didiagnosa menderita TBC

paru. Ny. S mendapat terapi dan mengikuti pemeriksaan rontgen sebanyak 4

kali ketika foto rontgen terakhir pada tanggal 14 Juli 2007, klien dinyatakan

sudah sembuh sejak saat itu sampai sekarang klien dinyatakan sudah sembuh.

Sejak saat itu sampai sekarang klien tidak pernah mengontrolkan diri ke

Puskesmas/RS. Ny. S mengatakan kadang merasa terengah-engah maupun

batuk, tapi Ny. S melakukan istirahat yang lebih dan biasanya bisa sembuh.

3. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah Tn. K terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, ruang

gudang, ruang dapur, ruang kamar mandi.

Cara pengaturan perabot rumah kurang rapi, kebiasaan merawat rumah disapu

1 kali sehari. Ukuran rumah 9 x 6 m2, tipe rumah semi permanen, atap terbuat

dari genting, lantai berubin dan terdapat ventilasi cuma di depan ruang tamu.

Kondisi ruangan agak pengab dan keluarga kalau mandi pakai air sumur dan

minum kadang pakai air sumur.

b. Denah rumah

Kamar An. F

Kamar Ibu

R. Keluarga

Gudang

R. tamu

Dapur

KM WC

U

B T

S

Kamar Ayah

Page 5: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

c. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli Sambiroto, hubungan antar

tetangga cukup baik. Tapi Tn. K cenderung menutup diri dengan tetangga

maupun orang lain. Lain halnya dengan Ny. S yang selalu mengikuti acara

perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan sekitar rumah.

d. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn. K adalah penduduk asli di daerah Sambiroto. Ny. S dan Tn. K

adalah penduduk asli di daerah Sambiroto. Ketika Ny. S dan Tn. K menikah

sampai dengan sekarang yang sudah mempunyai 2 anak, mereka tetap tinggal

di desa Sambiroto.

e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Di dalam masyarakat Ny. S selalu mengikuti arisan dan perkumpulan

bersama masyarakat. Sedangkan Tn. K cenderung berdiam diri di rumah dan

tidak banyak bicara. Ny. S dan An. F dapat bersosialisasi dengan orang lain

secara baik. Ny. S bekerja sebagai pembantu rumah tangga di perumahan

Graha Wahid. Sosialisasi Ny. S dengan tuannya berjalan dengan baik. An. F

juga dapat bergaul dengan baik dengan teman-teman sebayanya di rumah. An.

F juga dapat bersosialisasi dengan baik dengan masyarakat lain.

f. Sistem pendukung keluarga

Page 6: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Anggota keluarga biasanya kalau sakit parah diperiksakan ke Puskesmas/ke

dokter terdekat Ny. S sering tolong menolong begitu juga dengan lingkungan

sekitar.

4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan komunikasi terbuka, kecuali Tn. K. Tn. K

hanya menyendiri di kamarnya Ny. S dan An. F dapat mengungkapkan

pendapatnya masing-masing.

b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga kalau ada masalah, yang memutuskan masalah adalah Ny. S yang

dibantu oleh anak sulungnya (An. F).

c. Struktur peran

Tn. K yang berperan sebagai kepala keluarga, belum bisa melaksanakan

perannya dengan baik. Tn. K yang seharusnya bertugas memberi nafkah

keluarga, lebih cenderung menghabiskan waktu sehariannya di rumah sambil

menonton TV. Di rumah, Tn. K juga jarang membantu istrinya untuk

mengurusi pekerjaan rumah tangga. Ny. S yang berperan ganda. Ny. S

bertugas mencari nafkah dan mengurusi pekerjaan rumah tangga. An. F dapat

berperan dengan baik di dalam keluarga An. F yang masih duduk di bangku

kelas 2 SMA, bisa melaksanakan peran sebagai anak usia sekolah dengan

cukup baik.

d. Nilai atau norma keluarga

Page 7: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Keluarga Tn. K apabila sakit, dibelikan obat di warung dahulu. Kalau

dibelikan obat di warung belum sembuh, maka diperiksakan ke

Puskesmas/pelayanan kesehatan terdekat.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn. K kurang mengetahui tentang penyakit flek paru/TB paru yang

diderita oleh Ny. S. Tapi, Ny. S sewaktu sakit mau memeriksakan diri ke

pelayanan kesehatan. Sedangkan ketika sudah dibilang sembuh oleh dokter,

Ny. S tidak pernah mengontrolkan diri ke pelayanan kesehatan.

b. Fungsi sosialisasi

Tn. K belum/sosialisasinya kurang dengan tetangga, saudara, maupun orang

lain. Ny. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk hidup mandiri dan hidup

nerima apa adanya, dapat hidup dengan sabar.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit TB

Paru. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari/mengetahui

pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit TB Paru.

Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena

kurang pengetahuannya keluarga tentang penyakit yang pernah diderita oleh

Ny. S..

d. Fungsi ekonomi

Page 8: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Keluarga Ny. S menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan

keluarga setiap hari. Ny. S mengatakan penghasilannya jarang ada sisa tiap

bulannya, malah sebaliknya kadang masih kekurangan.

6. Stres Jangka Pendek dan Panjang

a. Stresor jangka pendek dan panjang

Ny. S merasakan ketakutan akan risiko terjadi, kekambuhan lagi akan

penyakit TB Paru yang pernah dialami setahun yang lalu.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

Apabila ada masalah, Ny. S biasanya selalu bersabar dan menyuruh anggota

keluarga yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan semua kepada

Allah SWT.

c. Startegi koping yang digunakan

Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Ny. S berunding dengan anak

pertama dan keduanya. Ny. S memberikan pengertian kepada angota

keluarganya yang lain. Kadang Ny. S bercerita dengan Tn. K tentang masalah

yang terjadi, tapi sangat jarang Ny. S takut cerita kepada Tn. K karena Ny. S

takut apabila Tn. K semakin stres dan depresi.

7. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Tn. K Ny. S An. F

TD

BB

TB

Nadi

RR

120/80 mmHg

52 kg

158 cm

78 x/mnt

16 x/mnt

100/60 mmHg

38 kg

153 cm

80 x/mnt

22 x/mnt

120/70 mmHg

54 kg

161 cm

76 x/mnt

20 x/mnt

Page 9: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Kepala

Rambut

Mata

Hidung

Telinga

Mulut &

Tenggorokan

Leher

Dada

Abdomen

Ekstremitas

Kulit

Bentuk mesochepal

Warna hitam ada

ubannya, cukup

bersih, lurus.

Tidak ada

gangguan

penglihatan, tidak

ada ikterik.

Bersih, tidak ada

sekret, tidak ada

polip.

Tampak kotor, ada

serumen, tidak ada

luka.

Bibir cukup lembab

tidak ada stomatitis

Tidak ada pem-

besaran kel. Tiroid.

Simetris, vesikuler

Datar, tidak ada

luka

Berfungsi dengan

baik tidak ada

kelainan

Sawo matang, tidak

ada alergi, bersih

Bentuk mesochepal

Warna hitam ke-

merahan, agak ikal,

kering, kotor.

Tidak ada gangguan,

tidak anemis, tidak

ikterik

Bersih, tidak ada

sekret, tidak ada

polip.

Bersih, tidak ada

serumen, tidak ada

luka.

Bibir kering, tidak

stomatitis, tidak ada

nyeri telan

Tidak ada pem-

besaran kel. Tiroid

Simetris, tidak

terdengar bunyi

gallop, vesikuler

Datar, bising usus,

terdengar normal,

tidak ada luka

Berfungsi dengan

baik, tidak ada

kelainan

Hitam, kering, tidak

ada alergi, bersih

Bentuk mesochepal

Warna hitam, lurus,

bersih.

Tidak anemis, tidak

ikterik.

Bersih, tidak ada

sekret tidak ada

polip

Kotor, ada serumen,

tidak ada luka

Bibir lembab, tidak

ada nyeri telan

Tidak ada pem-

besaran kel. Tiroid

Vesikuler, simetris,

tidak terdengar

bunyi gallop

Datar, bising usus

terdengar normal

Sawo matang,

bersih, tidak ada

Page 10: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Genital

-

-

alergi

-

8. Harapan Keluarga

Ny. S menyambut baik terhadap petugas kesehatan yang bertugas di

lingkungannya, beliau berharap agar petugas kesehatan secara rutin melakukan

kegiatan pengobatan/penyuluhan terhadap warga khususnya di lingkungan RW.

II.

B. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Penyebab

1

DS:

Ny. S mengatakan kalau

dirinya menderita flek paru

pada tahun 2005. Tepatnya

tanggal 4 Juli 2005, Ny. S

mengalami nyeri seperti

ditusuk-tusuk kemudian

langsung diperiksakan ke

Puskesmas dan RSU Kota

Semarang dan dokter

,engatakan kalau dirinya

menderita TB Paru. Ny. S

tahunya mempunyai flek

paru. Ny. S mengatakan tidak

mengetahui apa sebenarnya

flek paru. Ny. S mengatakan

tidak tahu kalau penyakitnya

bisa menular.

Kurang

pengetahuan

tentang

penyakit TB

Paru

Ketidakmampuan

keluarga dalam

mengenal masalah

TB Paru pada

Ny. S

Page 11: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

DO:

Ny. S tampak bingung ketika

ditanya tentang TB Paru, Ny.

S diam, Ny. S tampak

kooperatif

2 DS:

DO:

Ny. S mengatakan dokter

sudah mengatakan kalau

dirinya sudah sembuh ketika

periksa terakhir pada tanggal

4 Juli 2007. Sampai sekarang

Ny. S tidak pernah

mengontrolkan diri ke

Puskesmas/Rumah Sakit. Ny.

S mengatakan rumahnya

pengap.

Ny. S makan seadanya, belum

memenuhi gizi yang

diperlukan oleh tubuh setiap

harinya. Ada beberapa

jendela tapi jarang sekali

dibuka. Sirkulasi udara

kurang baik/ventilasi kurang,

pencahayaan di siang hari

juga kurang.

Risiko

terjadinya

serangan TB

berulang

Ketidakmampuan

keluarga dalam

memodifikasi

lingkungan yang

dapat

mempengaruhi

kesehatan Ny. S.

Page 12: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

C. SKORING

Kurang pengetahuan tentang penyakit TB Paru berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah TB Paru pada Ny. S.

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

Aktual

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah

sebagian

3. Potensi dicegah

cukup

4. Menonjolnya

masalah

segera ditangani

3/3 x 1 = 1

1/2 x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

2/2 x 1 = 1/2

Klien ketika ditanya tentang TB

Paru mengatakan tidak tahu dan

lebih cenderung diam ketika

ditanya masalah TB Paru

Pendidikan Ny. S adalah SD.

Penangkapan atau pemahaman

keluarga Tn. K kurang ketika

ditanya tentang suatu masalah

kesehatan, menjawabnya agak

lama.

Dengan pemberian informasi

tentang TB Paru yang cukup jelas,

kemungkinan masalah yang akan

muncul dapat dicegah.

Masalah kurang pengetahuan

adalah masalah aktual yang harus

ditangani agar tidak menimbulkan

masalah-masalah yang lain.

Total Skor 3 2/3

Risiko terjadi serangan TB Paru berulang berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan

Ny. S.

Page 13: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

Risiko

2. Kemungkinan

masalah dapat

diubah

Sebagian

3. Potensi masalah

dapat dicegah

Rendah

4. Menonjolnya

masalah

Ada masalah tetapi

tidak perlu segera

ditangani

2/3 x 1 = 2/3

1/2 x 2 = 1

1/3 x 1 = 1/3

1/2 x 1 = 1/2

Ny. S pernah menderita penyakit

TBC tapi belum mengenal

masalah samapi saat ini

Masalah penyakit TBC berulang

dapat dicegah dengan cara

meningkatkan pengetahuan cara

memodifikasi lingkungan rumah

yang benar

Ekonomi keluarga dari kalangan

ke bawah, makanan sehari-hari

adalah nasi dan sayur, kadang

makan dengan lauk kadang juga

tidak. Ny. S kurang makanan yang

tinggi protein dan tinggi kalori.

Ny. S mengatakan kalau anggota

keluarga ada yang sakit biasanya

dibelikan obat di warung terlebih

dahulu, kalau belum ada

perubahan segera diperiksakan.

Total Skor 2 ½

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Kurang pengetahuan tentang penyakit TB Paru berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal TB Paru pada Ny. S

Risiko terjadi serangan TB Paru berulang berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan

Ny. S.

Page 14: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

E. PRIORITAS MASALAH

Kurang pengetahuan tentang penyakit TB Paru berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam mengenal TB Paru pada Ny. S.

F. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

Evaluasi

No

Diagnosa

Keperawatan

Keluarga

Tujuan

Umum

(TUM)

Tujuan Khusus

(TUK) Kriteria Standar

Intervensi

Keperawatan

1 Kurang pengetahu-

an tentang

penyakit TB Paru

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

mengenal TB Paru

pada Ny. S.

Setelah

dilaku-kan

penyuluhan

pada

keluarga

masalah

kesehatan

dapat teratasi

1. Keluarga

dapat

mengenal

masalah

kesehatan

salah satu

anggota

keluarga (Ny.

S)

Verbal Keluarga

dapat men-

jelaskan

pengertian TB

Paru

Keluarga

dapat

menyebutkan

tanda dan

gejala TB

Paru

Keluarga

dapat

menjelas-kan

perawatan

keluarga yang

menderita TB

Paru

1. Kaji pe-

ngetahuan

keluarga

tentang TB

Paru

2. Jelaskan

pada

keluarga

tentang

pengertian,

tanda/gejala

tindakan

yang

dilakukan

bila salah

satu

anggota

keluarga

menderita

TB Paru

Page 15: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Evaluasi No

Diagnosa Keperawatan

Keluarga

Tujuan Umum (TUM)

Tujuan Khusus (TUK) Kriteria Standar

Intervensi Keperawatan

3. Bimbing

keluarga

untuk

mengulang

yang

dijelaskan

4. Beri pujian

atas

jawaban

2. Keluarga

mampu

mengambil

keputusan

tentang yang

tepat

3. Ny. S ber-

sama anggota

keluarga

mampu me-

manfaatkan

pelayanan

kesehatan

yang ada

Verbal

Psikomo-

tor

Keputus-an

keluarga

untuk rutin

mengontrol-

kan Ny. S ke

pelayanan

kesehatan

Keluarga

Tn. K

senantisa

memeriksak

an diri/me-

ngontrol

kesehatan

diri ke

pelayanan

kesehatan

Puskesmas

1. Beri pen-

jelasan

tentang

penyakit TB

Paru yang

dapat terjadi

kekambuh-

an &

komplikasi

1. Menganjur-

kan

keluarga

untuk

mengontrol

kesehatan di

Puskesmas/

RS

Page 16: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Evaluasi No

Diagnosa Keperawatan

Keluarga

Tujuan Umum (TUM)

Tujuan Khusus (TUK) Kriteria Standar

Intervensi Keperawatan

2 Risiko terjadi

serangan TB Paru

berulang

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

keluarga dalam

memodifikasi

lingkungan yang

dapat

mempengaruhi

kesehatan Ny. S.

Setelah

dilakukan

kunjungan

keluarga

diharapkan

mampu

memelihara

lingkungan

rumah yang

sehat

1. Keluarga

dapat

memenuhi

makanan

yang bergizi

yang

dibutuhkan

oleh tubuh

terutama

tinggi kalori

tinggi protein

(TKTP)

2. Keluarga

dapat me-

nyebutkan

beberapa

syarat rumah

sehat

3. Keluarga

dapat me-

nyebutkan

kembali

verbal

Verbal

Verbal

Dapat

menyebutkan

pengertian

makanan

yang bergizi

Dapat

menyebutkan

jenis

makanan

yang tinggi

kalori tinggi

protein

Dapat

menyebutkan

manfaat dari

makanan

yang bergizi

Keluarga

mampu

menyebutkan

3 syarat

rumah yang

sehat

Keluarga

mampu

menyebutkan

2 dari 3

manfaat

1. Jelaskan

kepada

keluarga

tentang

syarat

rumah yang

sehat

2. Jelaskan

kepada

keluarga

tentang hal-

hal yang

Page 17: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

dampak dari

lingkungan

rumah yang

tidak sehat

rumah yang

bersih

dapat terjadi

akibat

rumah yang

kurang

sehat

(lembab,

kurang sinar

matahari,

banyak

lalat,

perabotan

yang tidak

teratur)

4. Keluarga

dapat menjaga

kebersihan

lingkungan

rumah

Non

Verbal

Page 18: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Evaluasi No

Diagnosa Keperawatan

Keluarga

Tujuan Umum (TUM)

Tujuan Khusus (TUK) Kriteria Standar

Intervensi Keperawatan

5. Keluarga

dapat mem-

bersihkan

lingkungan

rumah secara

teratur

2.Membersih-

kan rumah

tiap hari

3. Member-

sihkan

kamar

mandi dan

dapur

secara

teratur

3. Diskusikan

dengan

keluarga

tentang

pembagian

tugas dalam

menjaga

kebersihan

rumah

4. Anjurkan

kepada

untuk

membuka

jendela,

melipat baju

yang ber-

gantungan

5. Anjurkan

kepada

keluarga

untuk

kebersihan

lingkungan

rumah

6. Beri pujian

untuk

tindakan

yang tepat.

Page 19: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

G. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

Senin,

23-6-08

19.00

1 Keluarga

dapat

mengenal

masalah

kesehatan

salah satu

anggota

keluarga

Mengkaji

pengetahuan

keluarga

tentang

penyakit TB

Paru

S:

O:

Ny. S mengatakan kalau

dirinya men-derita flek paru

pada tahun 2005. Tepatnya

tanggal 4 Juli 2005, klien

mengalami nyeri seperti

ditusuk-tusuk kemudian

langsung di-periksakan ke

Puskesmas dan RSU Kota

Semarang dan didiagnosa

menderita TB Paru. Klien

tahunya mempunyai flek

paru. Klien mengatakan

tidak mengetahui apa

sebenarnya flek paru. Klien

mengata-kan tidak tahu

kalau penyakitnya bisa

menular.

Klien tampak bingung

ketika ditanya tentang TB

Paru, klien diam, klien

tampak kooperatif

19.20 2 Keluarga

dapat

menjaga

kebersihan

lingkungan

rumah

Mengkaji

lingkungan

di rumah Ny.

S

S : Ny. S mengatakan rumahnya

pengap dan kotor. Ny. S

memperbolehkan untuk

keliling melihat setiap

ruangan di rumahnya.

Page 20: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

O: Ada beberapa jendela tapi

jarang sekali dibuka.

Nampak baju bergantungan,

sirkulasi udara/ventilasi

kurang. Di dapur dan

gedung tampak tumpukan

barang/penataan barang

yang tidak teratur

19.30 2 Keluarga

dapat

menyebutkan

beberapa

syarat rumah

yang sehat

Menanyakan

syart rumah

yang sehat

S :

O :

Ny. S mengatakan rumah

yang bersih dan tidak kotor

Ny. S tampak tenang, Tn. K

hanya diam.

19.35 2 Keluarga

dapat

menyebutkan

syarat rumah

yang sehat

Memberitahu

beberapa

syarat rumah

yang sehat

S :

O :

Ny. S mengatakan

jendelanya jarang sekali

dibuka, rumah dipel

seminggu 2 kali, ada genting

kaca hanya di ruang dapur

Rumah Tn. K menghadap ke

Selatan, diapit oleh rumah

tetangganya, jendela hanya

ada 1 di ruang tamu dan di

kamar An. F, kamar Tn. K

dan Ny. S tidak ada jendela

dan ventilasi, ventilasi

rumah Tn. K kurang, Ny. S

cukup paham tentang

pemberitahuan itu.

Page 21: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

19.45 2 Keluarga

dapat

menjaga

kebersihan

lingkungan

rumah

Memotivasi

keluarga

untuk mem-

buka jendela

setiap hari

dan mem-

bersihkan

rumah setiap

hari agar

terhindar dari

debu dan

kuman

S :

O:

Ny. S mengatakan selalu

menyapu tiap hari tapi

jarang membuka jendela.

Ny. S mengatakan terima

kasih atas masukan yang

telah diberikan untuk

keluarga

Ny. S tampak kooperatif,

Tn. K kurang kooperatif, Tn.

K lebih banyak diam

19.55 2 Keluarga

dapat me-

nyebutkan

kembali

dampak

dari ling-

kungan

rumah

yang tidak

sehat

Memberitahu

kalau rumah

yang tidak

sehat dapat

mempe-

ngaruhi

kesehatan

keluarga

S :

O:

Ny. S mengatakan akan

membuka jendela setiap kali

setelah dirinya pulang kerja

serta akan merapikan baju-

baju yang bergantungan.

Ny. S tampak paham

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

Page 22: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

Keluarga

dapat

mem-

bersihkan

lingkung-

an rumah

secara

teratur

19.05 1 Keluarga

dapat

mengenal

masalah

kesehatan

salah satu

anggota

keluarga

(Ny. S)

Memberitahu

kalau TB

Paru bisa

terjadi

kekambuhan

dan menular

S :

O:

Ny. S mengatakan tidak

mengetahui kalau TB Paru

bisa menular

Klien tampak kurang paham

19.15 1 Keluarga

dapat

mengenal

masalah

kesehatan

salah satu

anggota

keluarga

(Ny. S)

Keluarga

dapat me-

ngambil

Mengontrak

keluarga Tn.

K untuk

diberi

pengetahuan

kesehatan

tentang TB

Paru

S:

O:

Ny. S mengatakan bersedia,

waktunya sehabis magrib

saja

Ny. S tampak setuju, telah

mendapatkan kesepakatan

waktu setelah magrib hari

Kamis besok

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

Page 23: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

keputusan

tentang

tindakan

yang tepat

Kamis,

26-6-08

15.30

1 Keluarga

dapat

mengenal

masalah

kesehatan

salah satu

anggota

keluarga

(Ny. S)

Keluarga

dapat me-

ngambil

keputusan

tentang

tindakan

yang tepat

Mengontrak

keluarga

ulang untuk

diberi

pengetahuan

kesehatan

tentang TB

Paru

S:

O :

Ny. S mengatakan bersedia

diberi penyuluhan untuk

diajukan pukul 16.00 WIB

Ny. S tampak menyapu

lantai rumahnya

16.15 1 Keluarga

dapat

mengenal

masalah

kesehatan

salah satu

anggota

keluarga

(Ny. S)

Memberi

penyuluhan

kesehatan

tentang

penyakit TB

Paru

S:

O:

Ny. S mengatakan cukup

jelas

Ny. S memperhatikan dan

cukup aktif dalam mengikuti

pendidikan kesehatan

tentang TB Paru

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

Page 24: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

16.50

17.05

2

2

Keluarga

dapat me-

ngambil

keputusan

tentang

tindakan

yang tepat

Keluarga

dapat

memenuhi

makanan

yang

bergizi

yang

dibutuhka

n oleh

tubuh

terutama

tinggi

kalori

tinggi

protein

(TKTP)

Keluarga

dapat

memenuhi

makanan

yang

bergizi

yang

dibutuhka

Memberi

informasi

tentang apa

itu makana

bergizi dan

kegunaan

bagi tubuh

manusia

Memberikan

pengetahuan

bahwa

makanan

yang bergizi

tidaklah

mahal

S:

O:

S:

O:

Ny. S mengatakan kalau

makanan yang bergizi

adalah makanan yang terdiri

dari 4 sehat 5 sempurna. Ny.

S mengatakan kalau

keluarganya tidak

mempunyai cukup uang

untuk membeli, makanan

yang bergizi.

Ny. S tampak tersenyum dan

kooperatif

Ny. S mengatakan sudah

paham.

Ny. S tampak sudah

mengerti.

Page 25: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

n oleh

tubuh

terutama

TKTP

Jum’at,

27-6-08

18.30

1 Keluarga

dapat

mengenal

masalah

kesehatan

salah satu

anggota

keluarga

(Ny. S)

Keluarga

dapat me-

ngambil

keputusan

tentang

tindakan

yang tepat

Mengkaji

ulang

pengetahuan

Ny. S

tentang

penyakit TB

Paru

S:

O:

Ny. S mengatakan TB Paru

merupakan penyakit

menular karena adanya

kuman. Ciri-ciri/gejala yang

saya ingat adalah batuk, ada

sesak dan nyeri dada. Saya

ingatnya cuma itu.

Ny. S tampak mengingat-

ingat pelajaran yang telah

didapatnya kemarin.

18.40 1, 2 Keluarga

mampu me-

manfaatkan

pelayanan

kesehatan

yang ada

Memotivasi

Ny. S untuk

mengontrolk

an diri ke

Puskesmas/

RS apabila

S : Ny. S mengatakan setuju

dan ingin bilang ke anak

sulungnya terlebih dahulu

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

Page 26: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

terjadi

gejala-gejala

kekambuhan

O: Ny. S tersenyum, Ny. S

kooperatif dan tampak

paham

19.05 2 Keluarga

dapat

menyebutkan

beberapa

syarat rumah

sehat

Mengkaji

ulang syarat

rumah yang

sehat

S:

O:

Ny. S mengatakan masih

ingat diantaranya rumah

harus bersih, bebas debu,

cahaya cukup sinar matahari

bisa masuk, jendela dibuka

agar udara bisa keluar

masuk.

Ny. S tampak paham

19.15 2 Dapat

menjaga

kebersih-

an ling-

kungan

rumah

Keluarga

mampu

me-

ngambil

keputusan

tentang

tindakan

yang tepat

Memotivasi

Ny. S untuk

menjaga diri,

anggota

keluarga dan

lingkungan

S:

O:

Ny. S mengatakan setiap

haris udah membersihkan

lingkungan dan membuka

jendela

Ny. S menuruti nasehat

penyuluh.

19.30 2 Keluarga

dapat me-

njaga ke-

bersihan

Memberitahu

manfaat

rumah yang

sehat dan

S: Ny. S mengatakan sudah

paham kalau rumah yang

sehat akan berpengaruh

dengan kesehatan orang

Tanggal. Jam

No. Dx. Kep.

Tujuan Khusus (TUK)

Implementasi Evaluasi Formatif Paraf

Page 27: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

lingkung-

an rumah

Keluarga

dapat

merapikan

baju yang

ber-

gantungan

Keluarga

dapat

mem-

bersihkan

ling-

kungan

rumah

secara

teratur

mengobser-

vasi ruangan

rumah

O:

yang menempati

Baju yang bergantungan

cuma 1 celana di kamar An.

F, rumah cukup rapi

Page 28: BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-ariesitawi... · serumen, tidak ada luka. Bibir kering, tidak stomatitis, tidak ada nyeri telan

H. EVALUASI SUMATIF

No Tanggal Jam

Evaluasi Sumatif TT

1

2

Minggu,

29-6-08

13.00

13.15

S:

O:

A:

P:

S:

O:

A:

P:

Ny. S dapat menyebutkan pengertian,

penyebab, cara pencegahan penularan penyakit

TB Paru hanya bisa menyebutkan 1 saja, cara

pengobatannya tidak tahu (Ny. S lupa). Ny. S

ingat betul bahwa apabila ada tanda-tanda

kekambuhan harus segera memeriksakn diri ke

dokter. Ny. S dapat menyebutkan 4 tanda dan

gejala TB Paru.

Ny. S tampak cukup paham, pengetahuan Ny. S

bertambah

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi

Ny. S mengatakan sudah mengerti kalau

makanan yang bergizi sangat berguna bagi

kesehatan. Ny. S dapat menyebutkan apa saja

yang termasuk dalam makanan yang bergizu

serta dapat menyebutkan syarat rumah yang

sehat dan manfaat rumah yang sehat. Ny. S

paham kalau lingkungan dapat mempengaruhi

terjadinya penyakit.

Ny. S kooperatif, di meja makan keluarga Tn. K

tampak ada nasi, sayur bayam, tempe goreng,

dan ada pepaya. Jendela yang ada di rumah

dibuka semua.

Masalah teratasi sebagian

Lanjutkan intervensi