Upload
haanh
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
35
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Gambaran Lokasi Penelitian
Kabupaten Lamongan terletak di Provinsi Jawa Timur berbatasan
langsung dengan laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten
Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan serta Kabupaten Bojonegoro
dan Kabupaten Tuban di barat. Jika melihat dari sisi sejarah dan geografis,
Lamongan tak kalah dengan kabupaten lain di Jawa Timur karena memiliki
potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Di daerah pantai terdapat
wisata Monumen Van der Wijck, Wisata Bahari Lamongan dan Gua
Maharani yang merupakan gua kapur yang sangat indah serta Wisata
Waduk Gondang dan banyak wisata-wisata baru yang mulai bermunculan.
Kabupaten Lamongan juga memiliki pariwisata religi yaitu terdapat
beberapa tempat ziarah yang sering dikunjungi yaitu makam Sunan Drajat
dan makam Sunan Sendang Duwur.
Wisata di Kabupaten Lamongan banyak bermunculan namun
Pemerintah Kabupaten Lamongan hanya memiliki dua pariwisata yang
masuk ke anggaran daerah yaitu makam Sunan Drajat dan Wisata Waduk
Gondang. Berbagai wisata lainnya di Kabupaten Lamongan ada yang di
miliki oleh investor, perseorangan dan ada juga wisata yang dikelola oleh
masyarakat setempat. Lokasi wisata yang diteliti oleh peneliti adalah lokasi
wisata waduk gondang yang berada di Jalan Raya Waduk Gondang,
Gondang Lor, Kabupaten Lamongan. Sebuah waduk yang terletak di wisata
waduk gondang memiliki luas 6,60 Ha dengan kedalaman sekitar 29 meter.
36
3.1.1 Wisata Waduk Gondang
Wisata Waduk Gondang merupakan sebuah wisata berada di
Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan. Wisata waduk gondang
memiliki area yang dipenuhi pepohonan serta dilengkapi sarana bermain
anak-anak, bumi perkemahan dan kebun binatang mini seperti monyet,
rusa, ular, buaya dan satwa lainnya yang didapat dari sumbangan
beberapa orang. Selain dilengkapi dengan satwa, sarana bermain dan
bumi perkemahan waduk gondang juga dilengkapi dengan perahu
wisata dan sepeda air. Sehingga pengunjung tidak hanya bisa menikmati
sejuknya wisata tersebut sambil melihat satwa dan menemani anak
bermain namun bisa juga menikmati wisata waduk gondang dengan
menaiki perahu wisata dan sepeda air untuk mengelilingi waduk di
wisata tersebut. Di waduk tersebut juga digunakan oleh masyarakat
untuk memancing ikan.
Tiket masuk ke wisata Waduk Gondang hanya di pungut biaya
sebesar Rp. 3.000 sudah termasuk asuransi. Berdasarkan Perda No.23
Th.2010 untuk usia 4th ke atas dikenakan Rp. 2.500 serta berdasarkan
Perda No.53 Th. 2000 kendaraan bermotor roda 2 dikenakan biaya Rp.
500. Namun saat liburan hari raya idul fitri untuk masuk wisata
dikenakan biaya Rp. 3000 dan biaya parkir sebesar Rp. 5000 untuk
sepeda motor dan Rp. 10.000 untuk mobil yang di atur oleh karang
taruna desa. Jumlah pengunjung yang datang ke wisata Waduk Gondang
jika tidak hari libur seperti senin-jum’at maka jumlah pengunjung
sekitar 100-150 pengunjung sedangkan jika hari weekend sabtu dan
37
minggu pengunjung bisa mencapai kurang lebih 200 orang serta jika
hari libur seperti libur hari raya idul fitri bisa mencapai kurang lebih 500
pengunjung.
3.1.2 Kondisi Demografis
Wisata Waduk Gondang berada di Kecamatan Sugio yang
merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Lamongan. Berikut
adalah peta Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan yang terdapat
lokasi Wisata Waduk Gondang yang menjadi lokasi penelitian:
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Lamongan pada tahun 2016 jumlah penduduk Kabupaten
Lamongan adalah 1.354.119. Sedangkan jumlah remaja di Kabupaten
Lamongan mulai umur 10-14 tahun berjumlah 94.408 dan mulai umur
15-19 tahun berjumlah 102.150.
Penduduk Kecamatan Sugio sebanyak 21 desa memeluk agama
Islam. Selain itu di Kabupaten Lamongan juga memanfaatkan Waduk,
Situ, Bendungan dan Danau sebagai pariwisata. Berdasarkan pendataan
potensi desa tahun 2014 terdapat 3 kecamatan yang memanfaatkan
sebagai pariwisata yaitu Kecamatan Kedungpring, Kecamatan Babat
dan Kecamatan Sugio.
38
3.1.3 Visi-Misi
Wisata Waduk Gondang merupakan wisata yang dikelola oleh
pemerintah Kabupaten Lamongan melewati Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, berikut adalah visi misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Lamongan :
Visi :
“Terwujudnya Pembangunan Seni Budaya dan Pariwisata Yang
Dinamis Strategis dan Berdaya Saing Serta Berwawasan Lingkungan”.
Misi :
1. Meningkatkan daya saing dan melestarikan nilai serta keragaman
budaya tradisional
2. Mengembangkan sarana dan prasarana penunjang di obyek wisata
guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sehingga
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan masyarakat sekitar
obyek
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) mengembangkan
jaringan kemitraan dibidang kebudayaan dan pariwisata.
Wisata waduk gondang memiliki 9 karyawan, berikut nama karyawan
beserta uraian tugas :
Tabel 3.1 Daftar karyawan atau petugas di Wisata Waduk Gondang
NO NAMA URAIAN TUGAS
1. TEGUH WAHYUDI SH.MM PEMUNGUT RETRIBUSI
2. ISWANTO SE PEMUNGUT RETRIBUSI
3. RACHMAD TJAHJONO PEMUNGUT RETRIBUSI
39
4. SUNARTO PEMUNGUT RETRIBUSI
5. SAEKAN KEBERSIHAN
6. SUKADI KEBERSIHAN
7. SARIONO KEBERSIHAN
8. RIANTO KEBERSIHAN
9. NGADI KEBERSIHAN
3.2 Sejarah Wisata Waduk Gondang Lamongan
Wisata Waduk Gondang di resmikan oleh Presiden Soeharto pada
Sabtu 4 April tahun 1987. Dalam pembangunan waduk tersebut
mengakibatkan pembebasan lahan seluas +712 Ha yang terdiri dari 110 Ha
milik perhutani dan selebihnya milik penduduk setempat. Selain itu
pembangunan tersebut memindahkan 800 kepala keluarga yang berada di
empat desa di kecamatan sugio. Pembangunan waduk berlangsung selama
sekitar 10 tahun yakni tahun 1976-1986. Waduk Gondang memiliki luas
6.60 km3 dan volume efektif 23.712.500 m3 serta waduk tersebut juga
dapat mengaliri sawah sebesar 10.651 Ha. Waduk Gondang merupakan
tempat tampungan air yang cukup besar jika dibandingkan dengan waduk-
waduk lainnya yang berada pada wilayah Kabupaten Lamongan.
Pemerintah Kabupaten Lamongan mengembangkan waduk yang
mampu menampung 25 Juta Meter Kubik air menjadi obyek wisata air
yang menawarkan kesejukan. Waduk Gondang dibangun karena
Lamongan merupakan daerah rendah sehingga pada saat musim hujan
sering tergenang dan saat musim kemarau banyak daerah yang mengalami
kekeringan sehingga banyak tanah pertanian yang tidak dapat ditanami.
40
Tujuan pembangunan Waduk Gondang adalah untuk mencukupi
kebutuhan pengairan dan pengendalian banjir. Namun, dalam
perkembangannya, waduk gondang dimanfaatkan sebagai objek wisata.
Potensi pemandangan alam Waduk Gondang maka Pemerintah
Daerah Tingkat II Lamongan pada tahun 1992 memfungsikan Waduk
Gondang sebagai objek wisata sehingga bisa menambah PAD Lamongan.
Pada tahun 1992 tersebut mulai dibangun pendopo dan sarana bermain
untuk anak serta menambah wahana air. Kemudian tahun 1997 ada
penambahan fasilitas yakni Mushola, Toilet dan Gazebo. Pada tahun 2000
pemerintah membangun kembali fasilitas di wisata Waduk Gondang yakni
Bumi Perkemahan, Tempat Parkir dan Kebun Binatang Mini.
Waduk gondang juga merupakan tumpuan bagi ribuan petani di
Lamongan. Selain tumpuan bagi petani wisata Waduk Gondang juga
merupakan tumpuan bagi pedagang yang merupakan warga sekitar. Jika
weekday seperti senin-jum’at jumlah pedagang kaki lima hanya kurang
lebih 10 pedagang sedangkan jika weekend bisa lebih dari 10 serta jika hari
libur hari raya idul fitri bisa puluhan pedagang bahkan ada pedagang
musiman yang mencari nafkah disaat liburan tiba.
Selain itu, tidak jauh dari waduk gondang juga terdapat makam
Dewi Sekardadu, putri Blambangan istri Kanjeng Maulana Iskak yang juga
disebut Mbok Rondo Gondang yang merupakan Ibu Jaka Samudra atau
Sunan Giri. Makam tersebut ditemukan pada tahun 1911 dan dipugar tahun
1917 oleh pemerintah. Makam Dewi Sekardadu dikenal oleh masyarakat
41
Gondang dan sekitarnya Makam Mbok Rondo Gondang. Makam tersebut
terletak di tepi jalan sebelah timur Waduk Gondang.
Selain ditemukannya sebuah makam juga tersebar mitos yang
hampir dipercaya oleh masyarakat setempat bahwa pengunjung wisata
waduk gondang dilarang memakai pakaian berwarna merah, menurut cerita
dahulu setiap pengunjung yang memakai pakaian berwarna merah tiba-tiba
menghilang di Waduk Gondang tersebut selain itu muncul mitos terdapat
ular besar berada di tengah waduk.
3.3 Kondisi Lokasi Wisata Waduk Gondang Tahun 2018
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti terkait keadaan
atau kondisi lokasi yang dijadikan peneliti untuk melakukan penelitian
tentang perilaku menyimpang remaja dalam berpacaran, berikut uraian
tentang kondisi lokasi wisata Waduk Gondang :
1. Fasilitas banyak yang rusak
Pemerintah membangun fasilitas di wisata tersebut pada tahun 2000,
fasilitas yang lumayan lengkap untuk sebuah wisata yang bisa dibilang
sangat murah meriah, namun hal tersebut tidak dibarengi dengan
dilakukan kembali renovasi atau pembenahan kepada fasilitas-fasilitas
yang sudah rusak dan rapuh seperti bangunan pendopo yang mulai
rapuh, air mancur yang tidak terawat dan sudah tidak difungsikan serta
tempat duduk, gazebo yang sudah tidak layak.
42
Gambar 3.1 Pendopo Wisata Waduk Gondang
2. Sarana bermain anak-anak banyak yang rusak
Fasilitas seperti pendopo, gazebo dan lain sebagainya banyak yang
rusak, sarana bermain untuk anak-anak juga sangat membahayakan bagi
anak-anak yang tidak didampingi orang dewasa jika sedang bermain di
area tersebut. Karena sarana bermain banyak yang rusak sehingga
menyebabkan anak-anak yang lepas pengawasan dari orang tua serta
tidak mengetahui bahwa wahana tersebut rusak menyebabkan cidera
pada anak. Selain itu, alat bermain yang rusak seperti ayunan, jungkat-
jungkit tidak dipinggirkan atau dikasih warning berupa tulisan bahwa
wahana tersebut sudah tidak bisa lagi digunakan.
Gambar 3.2 Sarana Bermain Anak-Anak
43
3. Vandalisme
Vandalisme rasanya tidak bisa dihindari disetiap tempat karena
minimnya kesadaran dari orang yang tidak mempunyai tanggung jawab
menjaga lingkungan dan keindahan. Banyak fasilitas di lokasi wisata
Waduk Gondang dipenuhi vandalisme yang dilakukan oleh pengunjung
sehingga fasilitas di wisata tersebut terkesan kumuh dan tidak terawat.
Gambar 3.3 Salah Satu Fasilitas yang dipenuhi Vandalisme
4. Kebun binatang mini yang terkesan tidak terawat
Pemerintah juga membangun sebuah kebun binatang mini, hewan-
hewan yang ada di wisata tersebut merupakan sumbangan dari berbagai
pihak seperti Kebun Binatang Surabaya dan lain sebagainya. Namun,
jika dilihat saat ini, keadaan kandang binatang di wisata tersebut banyak
yang mengalami kerusakan sehingga terkesan tidak layak untuk hewan-
hewan yang berada di wisata tersebut. Atap kandang banyak yang
bolong serta kandang yang terkesan tidak dibersihkan.
44
Gambar 3.4 Salah satu kandang yang atapnya rusak
5. Kondisi infrastruktur jalan
Infrastruktur jalan untuk menuju wisata tersebut sangat mudah,
sangat jarang jalan yang rusak sehingga memudahkan akses pengunjung
untuk datang ke wisata tersebut selain itu jalan di area lokasi wisata
tersebut tidak terlalu buruk namun ada beberapa area yang belum
dibenahi atau diperbaiki oleh pemerintah.
Gambar 3.5 Kondisi jalan di salah satu area wisata
45
6. Sampah di area wisata dan waduk
Banyaknya sampah di area waduk yang mungkin disebabkan saat air
waduk naik sehingga saat air waduk surut banyak sampah yang
tertinggal di area waduk. Jika di area waduk yang dekat dengan tempat
pedagang sampah-sampah terlihat hampir tidak terlalu banyak namun
jika di area yang tidak dekat dengan area pedagang maka tidak ada yang
membersihkan sampah tersebut. Namun jika untuk di lokasi wisatanya
tidak terlalu banyak sampah. Selain itu tempat sampah juga masih susah
ditemukan di area lokasi wisata Waduk Gondang.
Gambar 3.6 Kondisi sampah di Waduk Gondang
7. Banyak pepohonan rindang di lokasi wisata Waduk Gondang
Pepohonan yang tumbuh di wisata tersebut menambah kesejukan
jika berwisata ke wisata tersebut. Selain menambah kesejukan hal
tersebut juga dimanfaatkan remaja untuk melakukan perilaku
menyimpang karena banyaknya pohon menyebabkan pengunjung lain
tidak bisa melihat perilaku menyimpang mereka.
46
Gambar 3.7 Salah satu lokasi yang banyak pohon rindang dan
dimanfaatkan remaja.