Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III IDENTIFIKASI DATA
A. Kabupaten Gunungkidul
1. Sejarah Gunungkidul
Menurut Arsip Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, pada waktu
Gunungkidul masih merupakan hutan belantara, terdapat suatu desa yang
dihuni beberapa orang pelarian dari Majapahit. Desa tersebut adalah
Pongangan, yang dipimpin oleh R. Dewa Katong saudara raja Brawijaya.
Setelah R Dewa Katong pindah ke Desa Katongan 10 km utara Pongangan,
puteranya yang bernama R. Suromejo membangun Desa Pongangan, sehingga
semakin lama semakin rama. Beberapa waktu kemudian, R. Suromejo pindah
ke Karangmojo. Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar
oleh raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro.
Kemudian ia mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso agar
membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah dinyatakan kebenarannya,
Tumenggung Prawiropekso menasihati R. Suromejo agar meminta izin pada
raja Mataram, karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya.
R. Suromejo tidak mau, dan akhirnya terjadilah peperangan yang
mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. Ki Pontjodirjo
yang merupakan anak R Suromejo akhirnya menyerahkan diri, oleh Pangeran
Sambernyowo diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I. Namun Bupati Mas
Tumenggung Pontjodirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-
batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal
13 Mei 1831. Gunungkidul (selain Ngawen sebagai daerah enclave
34
35
Mangkunegaran) menjadi kabupaten di bawah kekuasaan Kasultanan
Yogyakarta. Mas Tumenggung Pontjodirjo diganti Mas Tumenggung
Prawirosetiko, yang mengalihkan kedudukan kota kabupaten dari Ponjong ke
Wonosari.
Menurut Mr. R.M Suryodiningrat dalam bukunya ”Peprentahan Praja
Kejawen” yang dikuatkan Buku de Vorstenlanden terbitan 1931 tulisan G.P
Rouffaer, dan pendapat B.M.Mr.A.K Pringgodigdo dalam bukunya Onstaan
En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk, berdirinya Gunungkidul (daerah
administrasi) tahun 1831 setahun seusai Perang Diponegoro, bersamaan
dengan terbentuknya kabupaten lain di Yogyakarta.
Dan oleh upaya yang dilakukan panitia untuk melacak hari jadi
Kabupaten Gunungkidul tahun 1984 baik yang terungkap melalui fakta sejarah,
penelitian, pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar
kepustakaan yang ada, akhirnya ditetapkan bahwa Kabupaten Gunungkidul
dengan Wonosari sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari Jumat Legi
tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758 dan dikuatkan dengan Keputusan
Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No : 70/188.45/6/1985 tentang
Penetapan hari, tanggal bulan dan tahun Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul
yang ditandatangani oleh bupati saat itu Drs KRT Sosro Hadiningrat tanggal 14
Juni 1985.
Sedangkan secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah
satu daerah kabupaten kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah
tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan
berkedudukan di Wonosari sebagai ibukota kabupaten, ditetapkan pada tanggal
36
15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32
tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat.
2. Letak Geografis
Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di
Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibukotanya Wonosari. Luas wilayah
Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Wonosari terletak di sebelah tenggara kota
Yogyakarta (Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta), dengan jarak ± 39 km.
Wilayah Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 18 Kecamatan dan 144 desa.
3. Potensi Gunungkidul
Kabupaten Gunungkidul mempunyai beragam potensi perekonomian
mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna,
industri, tambang serta potensi pariwisata. Potensi wisata di Gunungkidul di
bagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. Wisata Budaya
1) Pesanggrahan Gembirowati bangunan dari abad XVI seluas 13.200m2
diketinggian 138mdpl di Ds. Watugajah, Girijati, Purwosari
2) Pertapaan Kembang Lampir terletak di Girisekar, Panggang. Tempat
bertapa Ki Ageng Pemanahan. Buka Senin & Kamis
3) Petilasan Gunung Gambar adl tempat bertapa Pangeran Samber Nyowo
terletak di Jurangjero, Ngawen
4) Rasulan / Bersih Desa. Merupakan tradisi adat yang digelar setiap tahun
sekali oleh sebagian besar desa-desa di Gunungkidul. Simbol perwujudan
rasa syukur kepada sang pencipta. Biasanya dilakukan kenduri adat,
37
sajian makanan khas serta pertunjukan kesenian seperti jathilan, reog dan
wayang kulit.
b. Wisata Alam
1) Gunung Nglanggeran, Patuk - Gunung api purba yg tersusun dari materi
vulkanik tua. Menyajikan panorama indah
2) Telaga Suling/Bengawan Solo Purba - cocok untuk tracking atau jelajah
wisata. Desa Songbanyu & Desa Pocung, Girisubo. Tidak jauh
dari Pantai Sadeng
3) Lembah Karst Mulo/ Ngingrong. 5 km sebelah selatan Kota Wonosari
4) Air Terjun Sri Gethuk - Dusun Menggoran, Bleberan, Playen
5) Hutan Wonosadi dan Gunung Gambar di Ngawen. Terkenal dengan seni
musik tradisional Rinding Gumbeng.
6) Hutan Wanagama - Banaran, Playen
7) Telaga Kemuning di Desa Kemuning, Patuk
8) Luweng Sampang - Dusun Karangasem, Sampang, Gedangsari
9) Embung Nglanggeran - Desa Nglanggeran, Patuk
10) Bukit Indah - Jl. Wonosari-Yogya Km.23 Hargodumilah, Patuk, Patuk
11) Goa Pindul - Karangmojo
c. Wisata Pantai
1) Kecamatan Tepus: Banyunibo, Busung, Jagang Kulon, Jogan, Klumpit,
Lambor, Sundak, Ngetun, Ngondo, Nguluran, Ngungap, Pakundon,
Sawahan, Siung, Ngandong, Seruni, Songlibeng, Watutogok, Weru,
Timang, Muncar, Slili, Pulang Sawal/Indrayanti, Kelosirat, PokTunggal
38
2) Kecamatan Tanjungsari: Baron, Kukup, Krakal, Drini, Parangracuk,
Sepanjang, Sarangan, Watukodok
3) Kecamatan Girisubo: Krokoh, Sadeng, Wediombo
4) Kecamatan Panggang: Gesing, Grigak, Karangtelu, Kesirat, Nampu,
Ngunggah
5) Kecamatan Saptosari: Butuh, Langkap, Ngobaran, Ngrenehan,
Nguyahan, Torohudan
6) Kecamatan Purwosari: Klampok, Parangendog, Watugupit – Purwosari
B. Pantai Ngobaran
1. Sejarah Pantai Ngobaran
Nama Ngobaran berasal dari sejarah Prabu Brawijaya V yakni Raja
terakhir dari Kerajaan Majapahit. Dalam sejarah Kerajaan Majapahit
merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Namun setelah Kerajaan
Islam berkembang pesat, kejayaan Majapahit semakin tergerus. Pada waktu itu
beberapa Kerajaan Islam mulai tumbuh di pesisir utara Pulau Jawa salah
satunya adalah Kerajaan Demak. Salah satu putra Prabu Brawijaya V yang
benama Raden Patah justru menjadi penguasa Kerajaan Demak tersebut.
Semakin lama Kerajaan Demak semakin berkembang hingga menyentuh
kekuasaan Kerajaan Majapahit. Pada akhirnya Kerajaan Majapahit tidak bisa
lagi dipertahankan yang membuat Prabu Brawijaya V bersama putranya
Bondan Kejawan pergi meninggalkan Kerajaan Majapahit. Prabu Brawijaya V
bersama putranya tersebut pergi ke arah barat hingga sampailah di sebuah
39
tempat yang damai. Tempat tersebutlah yang sekarang dikenal sebagai Pantai
Ngobaran
Karena Prabu Brawijaya tidak mau berperang dengan putranya sendiri
(Raden Patah) ia memutuskan untuk melakukan upacara Muksa. Upacara
tersebut dilakukan dengan cara membakar diri. Kobaran api upacara muksa
inilah yang menjadikan pantai ini disebut sebagai Pantai Ngobaran. Kendati
demikian banyak sejarawan yang masih meragukan cerita tersebut. Hal ini
karena rasanya tidak mungkin penyebaran agama Islam menggunakan cara
kekerasan atau perang
2. Letak Geografis
Lokasi Pantai Ngobaran terletak di Desa Kanigoro Kecamatan
Saptosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Sekitar 1,3 Km di sebelah
Barat Pantai Ngrenehan dan berdekatan dengan Pantai Nguyahan. Koordinat
GPS (lokasi): S8°7'9" E110°30'16" (lihat peta). Pantai Ngobaran merupakan
salah satu wisata pantai karang yang indah di Gunungkidul. Meskipun jalan
yang dilalui untuk menuju pantai ini masih sempit, namun terobati karena
keindahannya. Berada di kawasan pantai ini selayaknya menikmati suasana
Bali, karena terdapat bangunan pura, stupa, dan patung. Ada beberapa rute
menuju Pantai Ngobaran yaitu:
a. Wonosari – Siraman – wareng – Sodo – Paliyan – Pasar Trowono –
Kanigoro – Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngobaran.
b. Wonosari – Siyono – Bogor – Playen – Paliyan - Pasar Trowono - Kanigoro
- Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngobaran.
40 3. Potensi Pantai Ngobaran
Pesona tempat wisata di Gunungkidul akhir akhir ini sedang naik daun
di kalangan para traveler lokal maupun mancanegara. Pantai Ngobaran banyak
orang bilang sebagai “Balinya Jawa / Bali Of Java” ini sangat berbeda dengan
pantai pantai lainnya yang ada di Gunungkidul karena hanya di Pantai
Ngobaran ini kita bisa menemui bangunan pura dan patung-patung khas Hindu.
Pantai di Pantai Ngobaran adalah pantai berkarang dan tidak landai maka di
pantai ini hanya dapat bermain air di tepi pantai dan tidak dianjurkan untuk
berenang namun saat air surut wisatawan dapat melihat kolam – kolam kecil
dari trumbu karang dan terdapat beberapa ikan yang indah.
Gambar 1. Pantai Ngobaran
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Diawal perjalan menuju Pantai Ngobaran wisatawan akan menemui pos
retribusi yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp. 5.000,-
setelah beberapa kilometer masuk para wisatan sudah dapat melihat laut lepas
dari kendaraan dan disambut oleh papan nama Pantai Ngobaran,
41
Gambar 2. Jalan Masuk Kawasan Pantai Ngobaran
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Setelah memasuki kawasan Pantai Ngobaran dapat terlihat di tepi jalan
terdapat lapak parkir dan warung makan yang dikelola warga sekitar Desa
Kanigoro dan di awasi POKDARWIS Pantai Ngobaran.
Gambar 3. Fasilitas Pantai Ngobaran
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Kemudian sesudah memarkirkan kendaraan wisatawan langsung dapat
melihat Wihara dan beberapa patung arca khas umat agama Hindu.
42
Gambar 4. Patung – Patung Arca Sumber : Dokumentasi Pribadi
Di dalam komplek patung–patung arca khas umat Hindu. Dan di bawah
kawasan ini terdapat pura sebagai tempat ibadah dan ritual Melasti umat
Hindu.
Gambar 5. Pura Tempat Ibadah Umat Hindu
Sumber : Dokumentasi Pribadi
43
Gambar 6. Pura Tempat Ibadah Umat Hindu
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Melihat pesona budaya di Pantai Ngobaran ini terdapat nilai-nilai luhur
tentang kebhineka-an. Di Pantai Ngobaran dapat ditemui bangunan joglo
tempat peribadatan aliran Kejawen. Masjid tempat peribadatan umat Muslim,
dan pura tempat peribadatan pemeluk agama Hindu yang terletak di atas bukit
sebelah barat. Masjidnya pun terlihat berbeda dengan masjid-masjid lainnya
karena mengarah ke arah selatan (laut) konon di mesjid ini dapat memuat
ratusan orang walaupun bangunan masjid ini terlihat sempit. Namun walaupun
arah masjidnya ke selatan, warga sekitar yang melakukan sholat di sana tetap
mendirikan sholat dengan menghadap arah kiblat yakni ke arah Ka’bah.
Gambar 7. Masjid di Pantai Ngobaran
44
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Selain itu untuk masyarakat penganut Kejawen terdapat beberapa
tempet di pinggir tebing menghadap langsung ke arah laut untuk bertapa dan
berziarah.
Gambar 8. Tempat Bertapa dan Berdoa Masyarakat Kejawen
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tak hanya pesona pantai dan bangunannya, di pantai ini setiap 2 kali
setahun diadakan beberapa ritual keagaaman seperti: Melasti umat Hindu
diadakan sebelum Hari Raya Nyepi dan Labuhan Umat Kejawen diadakan
setiap malam Satu Suro. Semua ritual yang diadakan di Pantai Ngobaran ini
bertujuan sama yaitu bentuk syukur masyarakat Pantai Ngobaran dan penganut
umat Hindu di Gunungkidul.
45
Gambar 9. Upacara Ritual Adat Labuhan (Kejawen)
Sumber : Dokumentasi Pokdarwis Ngobaran
Gambar 10. Upacara Ritual Adat Melasti (H) Sumber : Dokumentasi Pokdarwis Ngobaran
4. Harga Tiket
Harga tiket masuk ke Pantai Ngobaran sangat terjangkau adalah
Rp.5000,- per orang. Tergolong murah dan terjangkau karena memang
segmentasi pasar ekonomi adalah semua golongan. Tiket tidak termasuk
parkir dan toilet karena fasilitas parkir dan toilet dikelola oleh
POKDARWIS Pantai Ngobaran
46
Jumlah Wisatan Pantai Ngobaran Setiap Tahunnya
Tabel 1. Diagram Jumlah Wisatawan
Sumber : Dinas Pariwisata
5. Sarana dan Prasarana
a. Transportasi Ojek
b. Homestay Rumah Warga
c. Warung Makan
d. Souvenir
e. Puekesmas Saptosari
f. Polsek Saptosari
6. Fasilitas
a. Tiketing
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
2013 2014 2015
47
Gambar 11. Tiket Masuk
Sumber : Dokumentasi Pribadi
b. Mushola
Gambar 12. Mushola
Sumber : Dokumentasi Pribadi c. Toilet
Gambar 13. Toilet
Sumber : Dokumentasi Pribadi
48
d. Parkir
Gambar 14. Parkir
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Untuk fasilitas yang ada di Pantai Ngobaran ini Dinas Pariwisata hanya
berkontribusi di tiket masuk saja. Namun untuk kelengkapan fasilitas di
kawasan Pantai Ngobaran sendiri belum ada peran Dinas Pariwisata
Gunungkidul. Fasilitas yang ada di dalam kawasan Pantai Ngobaran hanya
sekedar bangunan semi permanen yang dibangun oleh masyarakat Pantai
Ngobaran dan Pokdarwis Ngobaran untuk mencari penghasilan. Jadi lahan
parkir, toilet, mushola, dan warung makan banyak terdapat dikawasan
Pantai Ngobaran dan wisatawan bebas memilih.
C. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
Seperti kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Gunungkidul yang
memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak dalam jumlah dan ragam, tengah
berupaya bersaing dengan daerah lain terutama daerah yang memiliki obyek
wisata yang sama. Sektor pariwisata di beberapa tahun terakhir ini hanya
mengandalkan potensi wisata pantai yang membentang 70 Km di kawasan selatan
49 Kabupaten Gunungkidul, dengan jumlah kunjungan yang relatif sedikit, maka
Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul berupaya bagaimana menyusun strategi
untuk meningkatkan kunjungan wisata serta tidak kalah bersaing dengan daerah
lain yang memiliki potensi wisata yang lebih maju dengan bermodalkan potensi
pesona alam yang indah dan menarik, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
menggali potensi ini dengan menempatkan pariwisata alam sebagai sektor
unggulan yang mampu meningkatkan pendapatan daerah.
Dasar hukum pembentukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Gunungkidul adalah peraturan daerah nomor 11 tahun 2008 tentang pembentukan,
susunan organisasi, dan tugas dinas dinas daerah sebagaimana telah diubah
dengan peraturan daerah Kabupaten Gunungkidul nomor 20 tahin 2011
1. Tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul
Tugas pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Gunungkidul adalah untuk menyelenggarakan urusan rumah tangga pemerintah
daerah di bidang kepariwisataan dan kebudayaaan. Untuk menyelenggarakan
tugas pokok tersebut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Gunungkidul mempunyai funsi – fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan umum di bidang kebudayaan dan
kepariwisataan
b. Perumusan kebijakan teknis di bidanag kebudayaan dan kepariwisataan
c. Pembinaan, pengelolaan, dan daya tarik objek wisata
d. Pengelolaan dan pengembangan sarana pendukung wisata
e. Pelaksaan pembinaan dan pemasaran wisata
50 2. Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul
Gambar 15. Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul
Sumber : Dokumentasi Kab. Gunungkidul
Untuk logo yang digunakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab.
Gunungkidul adalah logo Kabupaten Gunungkidul
3. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul
Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul adalah
terwujudnya kebudayaan dan pariwisata yang maju, berkembang, kompetitif,
lestari dan berkelanjutan
Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul adalah sebagai
berkut:
a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan kepariwisataan
b. Gunugnkidul menjadi destinasi wisata unggulan dengan infastruktur yang
mamadai
c. Meningkatkan profesiolisme pelayanan pariwisata
d. Meningkatkan pemasaran pariwisata
e. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
51 4. Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten.
Gunungkidul
Srtuktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul
Tabel 2. Struktur Organisasi
Sumber : Dokumen Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas;
b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari Subbagian-
subbagian;
c. Unsur Pelaksana :
1) Bidang-bidang yang terdiri dari Seksi-seksi;
52
2) Unit Pelaksana Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Organisasi Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari:
1) Subbagian Perencanaan;
2) Subbagian Keuangan;
3) Subbagian Umum;
c. Bidang Kebudayaan terdiri dari:
1) Seksi Pelestarian dan Pengembangan Nilai-nilai Budaya;
2) Seksi Perlindungan Benda Cagar Budaya;
d. Bidang Pengembangan Produk Wisata terdiri dari:
1) Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata;
2) Seksi Sarana Wisata;
e. Bidang Usaha dan Pemasaran Wisata terdiri dari:
1) Seksi Bina Usaha Wisata;
2) Seksi Promosi dan Pemasaran Wisata;
f. Unit Pelaksana Teknis;
g. Kelompok Jabatan Fungsional
D. Upaya Pengembangan Wisata Pantai Ngobaran
Dalam kerangka optimalisasi potensi pariwisata di Kabupaten
Gunungkidul, perlu direncanakan komprehensifitas pemanfaatan ruang dengan
tetap mempertimbangkan keseimbangan antara daya dukung lingkungan, daya
53
tampung ruang dan harmonisasi seluruh komponen yang akan beraktivitas di
dalamnya. Dalam rangka penataan dan pengembangan obyek dan daya tarik
wisata diperlukan suatu proses perencanaan yang matang, terarah dan terpadu
sehingga dapat menjadi acuan pengembangan wisata yang berkesinambungan
dan berkelanjutan serta tepat fungsi dan sasaran dengan melibatakan berbagai
pihak yang terkait. Proses perencanaan obyek dan daya tarik wisata diawali
dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA)
dilanjutkan dengan Rencana Detil Tata Ruang Wilayah (RDTRK) serta
Rencana Teknis Ruang Wilayah (RTRK) Wisata. Tahap selanjutnya adalah
Detailed Engineering Design (DED). DED merupakan penjabaran dari
rencana teknis ruang wilayah yang akan menghasilkan gambar perancangan
dan gambar kerja beserta spesifikasinya.
Promosi yang Sudah Dilakukan
1. Tiket
Gambar 16 . Tiket Masuk
Sumber : Dokumentasi Pribadi
54
2. Signage
Gambar 17 . Signage
Sumber : Dokumentasi Pribadi 3. Booklet Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Gambar 18 . Booklet
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Untuk Pantai Ngobaran dari pihak POKDARWIS belum melakukan
promosi cetak maupun noncetak. Namun dari pihak Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata membuat tiket untuk biaya retribusi, signage dan sudah memasukan
Pantai Ngobaran kedalam Booklet yang disebar namun tidak secara rinci.
55
Karena belum adanya promosi yang tepat maka perlu adanya strategi
perancangan Place Branding dan media promosi lainnya.
E. Target Market
1. Demografis\
Usia : Semua Umur
Jenis Kelamin : Laki – laki dan perempuan
Pendidikan : Tidak Sekolah hingga Pendidikan Tinggi
2. Geografis
Wilayah : Nusantara
3. Psikografis
Kelas Sosial : Seluruh Kelas Sosial
Kondisi :
a. Menyukai Wisata Alam
b. Membutuhkan Liburan
c. Suka Menikmati Keindahan Alam
F. Komparasi
1. Pantai Indrayanti
a. Tentang Pantai Indrayanti
Pantai Indrayanti Gunung Kidul sekarang telah menjadi salah satu
alternatife wisata paling diminati di kawasan Yogyakarta. Selain keindahan
pasir putihnya, Pantai Indrayanti juga terkenal dengan pesona alamnya yang
56
mirip seperti pantai-pantai di Pulau Bali. Nama Indrayanti sendiri diambil
dari nama seorang pemilik restoran yang terdapat di kawasan tersebut.
Sebagian orang yang baru saja mendengar nama pantai ini kadang keliru
menyebut dengan nama Pantai Indrayani. Pemkab Gunung Kidul sendiri
sebenarnya menamai pantai ini dengan Pantai Pulang Syawal yang diambil
dari nama kampung Pantai Indrayanti. Namun karena masyarakat sudah
terbiasa dengan nama Indrayanti, sehingga nama Pantai Pulang Syawal
justru kurang familiar.
b. Lokasi dan Rute
Lokasi Pantai Pulang Sawal atau lebih dikenal sebagai Pantai
Indrayanti terletak di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di sebelah timur
Pantai Sundak dan Somandeng. Koordinat GPS: S8°9'2" E110°36'44"
1. Rute dari Solo ke Pantai Indrayanti :
Lewat Klaten : Cawas - Semin - Watukelir - Karangmojo - Tanjungsari -
Pantai Indrayanti.
Lewat Sukoharjo : Solo - Sukoharjo - Tawangsari - Semin - Watukelir -
Karangmojo - Tanjungsari - Pantai Indrayanti.
2. Rute dari Jogja ke Pantai Indrayanti :
Jogja - Piyungan - Patuk - Sambipitu - Lanud TNI Gading - Siyono -
Bundaran Tugu BPD lurus ke timur - Wonosari - Jalan Baron -
Tanjungsari - Pos Retribusi Kawasan Pantai Gunungkidul - Pantai
Indrayanti.
57
3. Jam Buka dan Tiket Masuk
Loket masuk ke kawasan pantai Indrayanti dibuka 24 jam dan tarif
retribusi atau harga tiket masuk pantai Indrayanti 1 tiket masuk
Rp.10.000/orang (sudah termasuk akses masuk ke Pantai Baron, Pantai
Krakal, Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Sundak, dan Pantai Drini)
c. Fasilitas
1) Tempat Parkir.
Areal parkir pantai Indrayanti terbilang paling luas di banding lahan
parkir pantai di Gunung Kidul lainnya.
2) Penginapan.
Seperti pada umumnya tempat wisata, di Pantai Indrayanti banyak
terdapat hotel, pondokan di atas bukit dengan panorama pantai, maupun
penginapan biasa yang bisa digunakan untuk bermalam. Tarifnya
bervariatif, dari yang harga Rp. 100.000,- hingga Rp. 350.000,-/malam
berdasarkan jenis penginapan dan hari menginap.
3) Warung
Di sekitar bibir pantai Indrayanti banyak terdapat lapak warung yang
menjajakan masakan dengan menu yang cukup bervariasi. Harga yang
ditawarkan pun tidak terlalu mahal untuk ukuran tempat wisata. Ada
bakmi jawa, nasi goreng, sea food, es kelapa muda dan masih banyak
menu menarik lainnya.
4) Tempat Ibadah
Di Pantai Indrayanti terdapat musholla yang bisa kita gunakan untuk
menjalankan ibadah shalat. Air wudhu pun disediakan oleh penduduk
58
setempat dan kita cukup memberikan donasi untuk jasa perawatan
seikhlasnya.
5) Toko Cinderamata.
Selain warung makan, di sepanjang jalan masuk ke Pantai yang hanya
berjarak 50 meter dari jalan raya ini, banyak terdapat toko cinderamata
yang menjual pakaian pantai dan kaos dengan sablon bertuliskan pantai
Indrayanti dengan berbagai bentuk kreasi.
2. Pantai Parangtritis
a. Tentang Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis merupakan obyek wisata pantai yang sangat
terkenal diantara pantai-pantai lain yang tersebar di wilayah Yogyakarta ini
Parangtritis menurut kisah legenda pada zaman Kerajaan Majapahit, ada
seorang pelarian dari kerajaan tersebut yang bernama Dipokusumo yang di
tempat itu sedang melakukan semedi. Ketika sedang melakukan semedi, ia
melihat air menetes ( tumaritis ) yang berasal dari celah-celah batu karang (
parang ). Kemudian Dipokusumo memberi nama daerah itu Parangtritis
yang artinya air yang menetes dari batu. Pantai ini diyakini oleh masyarakat
setempat sebagai perwujudan kesatuan dari Gunung Merapi, Keraton Jogja
dan Parangtritis sendiri. Sehingga masyarakat selalu menghubungkan
bilamana ada fenomena alam yang sedang terjadi di antara ketiga tempat hal
tersebut.
Parangtritis memiliki pemandangan yang unik yang tidak terdapat
pada obyek wisata lain, yaitu pantai yang memiliki ombak yang besar dan
terdapatnya gunung-gunung pasir di sekitar kawasana pantai tersebut yang
59
disebut dengan gumuk. Pada musim kemarau angin biasanya akan bertiup
lebih cepat dan ombak akan bisa mencapai ketinggian 2 – 3 meter. Karena
ombaknya yang besar maka pengunjung Pantai Parangtritis dilarang untuk
berenang di seputaran pantai, untuk itu sudah disediakan fasilitas pemandian
umum yang bisa digunakan untuk para pengunjung yang ingin berenang
dengan aman dan nyaman. Ada pemandian unik yang terdapat tak jauh dari
kawasan Pantai Parangtritis yaitu Pemandian Parang Wedang.
b. Lokasi
Pantai Parangtritis adalah pantai yang paling populer yang terletak di
Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Pantai
ini terletak sekitar 25 km sebelah selatan Kota Yogyakarta.
c. Akses
Berjarak sekitar 27 km arah selatan Yogyakarta dapat memilih 2
jalur yang dipakai untuk sampai ke lokasi ini. Yang pertama adalah jalur
Yogyakarta – Jl. Parangtritis – Kretek – Parangtritis. Jalur yang kedua dari
Yogyakarta – Imogiri – Parangtritis. Jalur yang kedua ini lebih jauh akan
tetapi dalam perjalanannya akan didapati pemandangan alam yang menarik
lebih bagus dari pada menggunakan jalur yang pertama. Sepanjang jalan
akan dilewati persawahan yang menghijau, sungai yang berkelok,
perbukitan, dan bila sempst mengunjungi Makam Raja di Imogiri, maka
akan didapati sesuatu yang menarik di Imogiri.
60
d. Harga Tiket
Harga tiket masuk ke Pantai Paarangtritis sangat terjangkau , berikut
ini daftar tarif yang berlaku di Parangtritis ( Maret 2015 )Tiket masuk Rp.
3.000,- per orang.
e. Fasilitas
Obyek wisata Pantai Parangtritis ini sudah sejak lama dikelola
dengan baik oleh Pemkab Bantul sehingga fasilitas yang mendukung
kepariwisataan sudah cukup lengkap. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain :
1) Banyak terdapat hotel atau penginapan dengan harga yang bervariasi,
ada beberapa hotel dan penginapan yang terletak di atas bukit yang
menawarkan suasana dan pemandangan pantai yang luar biasa.
2) Terdapat banyak toko souvenir dan oleh-oleh khas Jogja / Bantul, juga
banyak toko-toko kelontong dan warung makan.
3) Lahan parkir yang luas ditambah lagi penyewaan kamar mandi yang
dapat dimanfaatkan pengunjung untuk membersihkan diri.
4) Keindahan pantai ini dapat dinikmati sekaligus melakukan olah raga
pantai. Di sepanjang pantai anda dapat menyewa dokar ( kereta kuda ),
motor ATV ( All Terrain Vechile ), menaiki kuda, maupun Paralayang
bagi anda yang berjiwa pemberani.
5) Kawasan Gumuk Pasir bagaikan suasana di gurun pasir bila diabadikan
untuk latar belakang foto.
61
G. Analisis SWOT
Analisa SWOT dimaksudkan untuk mengetahui dan mengambil
kesimpulan dari data fisik obyek perancangan maupun komparasi, yaitu metode
mencari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity),
dan ancaman (threat). Adapun SWOT dari konsep perancangan Place Branding
Pantai Ngobaran.
Strength a. Adanya bangunan arca, wihara,
masjid ditepi pantai yang unik dan
dapat menambah daya tarik Pantai
Ngobaran
b. Adanya ritual adat Melasti dan
Labuhan yang dilakukan setiap 2 kali
setahun dan mendatangkan wisatawan
asing yang meliput
c. Pantai yang masih alami
dikarenakan Pantai Ngobaran yang
dianggap sakral sehingga wisatan dan
masyarakat saling menjaga kealamian
Pantai Ngobaran
Weakness a. Jalur menuju Pantai Ngobaran
yang sempit dan curam
b. Tidak adanya penginapan yang
terdapat di Pantai Ngobaran namun
hanya ada rumah masyarakat sekitar
Pantai Ngobaran yang bisa untuk
tempat tinggal sementara
c. Tidak adanya wisata air yang
dapat menmabah daya tarik Pantai
Ngobaran
d. Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kab. Gunungkidul yang
belum melakukan promosi terhadap
Pantai Ngobaran
Opportunity
a. Pantai Ngobaran memiliki
bangunan – banguna ibadah umat
Threat
a. Banyaknya wisata buatan air
baru yang memiliki fasilitas dan
62 Islam, Hindu dan masyarakat Kejawen
di tepi pantai yang tidak dapat bisa
ditemukan dipantai lainnya.
b. Dapat menjadi ikon dari
pariwisata di pulau jawa “Bali of Java”
c. Menarik investor untuk turut
serta mengembangakan Pantai
Ngobaran
wahana yang lengkap sehingga dapat
menmbah pesaing
b. Terbatasnya dana pemerintah
sehingga dibutuhkannya peran investor
untuk turut serta mengembangkan
Pantai Ngobaran
Tabel 3. Analisis SWOT
Kesimpulan dari analisis SWOT diatas perlu adanya perhatian Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata terhadap Pantai Ngobaran untuk memperbaiki
infrastruktur dana sarana prasarana di Pantai Ngobaran yang dibantu oleh pihak
ketiga yaitu Investor. Selain itu perlu adanya strategi Place Branding di Pantai
Ngobaran sebagai media promosi agar lebih dikenal dan meningkatkan jumlah
wisatawan.
H. Positioning
Menutut Kotler (2000:250) positioning merupakan aktivitas yang akan
membedakan produk dan merek dari pesaing di benak konsumen berdasarkan
atribut atau manfaat yang ditawarkan oleh merek atau produk tersebut.
Positioning adalah suatu strategi komunikasi yang digunakan untuk menetapkan
citra produk di benak konsumen relatif terhadap citra produk yang ditawarkan
oleh pesaing dalam bentuk atribut atau manfaat produk.
63
Berdasar data di atas, dalam hal ini Pantai Ngobaran menempatkan
posisinya sebagai tempat wisata yang unik dan berbeda karena memiliki bangunan
tempat ibadah umat Islam, Hindu dan masyarakat Kejawen yang jarang ditemukan
dipantai selatan pulau jawa bahkan indonesia. Selain itu terdapat 2 upacara adat
umat Hindu (Melasti) dan masyarakat Kejawen (Labuhan) yang dapa tdijadikan
event tahunan yang menarik dan berbeda. Maka dari itu sangat penting untuk
merancang strategi Place Branding dan promosi yang tepat yang menyasar
wisatawan domestik sehingga lebih mengenal Pantai Ngobaran dan menambah
jumlah wisatawan.