Upload
trinhngoc
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
27#
BAB III IDENTIFIKASI DATA
Game visual novel ini didukung oleh salah satu lembaga konservasi hewan
di dunia yakni World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, sehingga identifikasi data
akan mencakup Macan Dahan Kalimantan (Neofelis diardi), Kucing Emas Asia
(Catopuma temminckii), Kucing Merah (Catopuma badia), dan Kucing Congkok
(Prionailurus bengalensis) sebagai objek perancangan, serta data-data mengenai
lembaga WWF.
A. Data Objek Perancangan
1. Macan Dahan Kalimantan (Borneo Clouded Leopard)
Gambar 6. Macan Dahan Kalimantan
Sumber: http://www.wwf.org.au
Macan dahan kalimantan atau yang biasa disebut dalam bahasa Inggris
Bornean Clouded Leopard merupakan kucing hutan nocturnal berukuran sedang
yang dapat ditemui di pulau Borneo maupun Sumatra. Pada tahun 2006 kucing ini
# 28#
dinyatakan sebagai spesies yang terpisah dengan kerabat dekatnya, Neofelis
nebulosa. Nama Bornean Clouded Leopard diterbitkan oleh WWF pada 14 Maret
2007, mengutip Dr. Stephen O'Brien dari U.S. National Cancer Institute yang
menyatakan hasil genetik macan dahan kalimantan jelas menunjukkan susunan
genetik yang berbeda dengan macan dahan yang ditemukan di India.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Carnivora
Famili Felidae
Genus Neofelis
Spesies Neofelis diardi Tabel 1. Klasifikasi Ilmiah Macan Dahan Kalimantan Sumber : http://www.iucnredlist.org/details/136603/0
Pada tahun 2008, International Union Conservation of Nature (IUCN)
mengklasifikasikan spesies ini sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan,
dengan ukuran populasi efektif total diperkirakan kurang dari 10.000 individu
dewasa, dan jumlah populasi yang kian menurun setiap tahunnya (diakses dari:
http://wwf.panda.org/what_we_do/endangered_species/clouded_leopard/, waktu :
5 Maret 2016, 9:01).
Macan dahan kalimantan (Bornean Clouded Leopard) mendapatkan
nama bahasa inggrisnya karena corak unik bulunya yang berupa oval tak
beraturan dengan sisi tepi hitam berbentuk seperti awan. Neofelis diardi memiliki
warna dasar bulu lebih tua dibandingkan Neofelis nebulosa, yakni cokelat tua
dengan warna tungkai dan perutnya ditandai dengan oval hitam. Panjang tubuh
# 29#
macan dahan dapat mencapai 60-110 cm dengan berat antara 11-20 kg. Ekornya
bercorak oval hitam yang panjangnya dapat mencapai panjang tubuhnya sendiri,
berguna untuk menyeimbangkan tubuhnya ketika berlari maupun memanjat
pohon (diakses dari: http://wwf.panda.org/what_we_do/ endangered_species/
clouded_ leopard/, judul: Clouded Leopards, waktu: 5 Maret 2016, 6:52).
Gambar 7. Bentuk Tubuh Macan Dahan Kalimantan
Sumber: http://pesonakalimantanbarat.16mb.com
Macan dahan memiliki tubuh proporsional yang kekar dilengkapi dengan
gigi taring sepanjang 2 inci dan merupakan gigi taring terpanjang di antara
kucing-kucing di dunia. Kucing ini menghabiskan hidupnya lebih banyak di atas
pohon dibandingkan di tanah dan dapat bergerak gesit di antara pepohonan, hal ini
dikarenakan kaki macan dahan relatif lebih pendek dengan telapak kaki yang
lebar, merupakan bentuk ideal untuk kucing pemanjat pepohonan hutan lebat.
Bentuk tubuhnya juga memungkinkan macan dahan untuk bergantung terbalik di
balik dahan pohon maupun turun dari pohon dengan kepala terlebih dahulu.
Macan dahan juga lebih banyak berburu dari atas pohon, menerkam mangsanya
seperti burung, tupai, monyet, babi liar, hingga rusa.
# 30#
Reproduksi macan dahan yang cenderung agresif sering menyebabkan
kematian betina dan membuat macan dahan menjadi salah satu jenis kucing yang
paling sulit berkembang biak. Macan dahan diperkirakan sebagai mahluk
penyendiri karena jarang tertangkap kamera ketika tengah berkoloni. Sifat
alaminya yang masih penuh rahasia dengan pola hidup yang masih sulit dilacak di
alam liar membuat jumlah populasi macan dahan masih belum dapat dipastikan,
namun diperkirakan jumlahnya terus berkurang akibat hilangnya habitat dan
perburuan liar. (diakses dari: http:// www.cloudedleopard.org /about_main, judul:
About the Clouded Leopard, waktu: 5 Maret 2016, 6:58).
2. Kucing Emas Asia (Asian Golden Cat)
Gambar 8. Kucing Emas Asia
Sumber: https://dody94.wordpress.com
Kucing emas asia merupakan kucing berukuran sedang yang dapat
ditemui di hutan kering maupun hutan hujan tropis, di Indonesia kucing jenis ini
dapat ditemui di daerah hutan di pulau Sumatera. Pada tahun 2008, IUCN
# 31#
mengklasifikasikan kucing emas asia sebagai hampir terancam punah,
menyatakan bahwa spesies ini mendekati kualifikasi sebagai Rentan karena
tekanan perburuan dan hilangnya habitat, hal ini disebabkan oleh hutan Asia
Tenggara sedang menjalani tingkat daerah deforestasi tercepat di dunia (diakses
dari: http://www.iucnredlist.org/details/4038/0, judul: Catopuma temminckii,
waktu: 5 Maret 2016, 8:01).
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Carnivora
Famili Felidae
Genus Pardofelis
Spesies Pardofelis Temminckii Tabel 2. Klasifikasi Ilmiah Kucing Emas Asia
Sumber: http://www.iucnredlist.org/details/4038/0
Kucing hutan ini memiliki panjang tubuh antara 75-105 cm, dengan
panjang ekor 40-55 cm, berat tubuhnya berkisar antara 6-15 kg. Kucing emas
memilki struktur tubuh seperti kucing pada umumnya, namun ukurannya lebih
besar 2 hingga 3 kali kucing rumahan dengan ujung telinga berbentuk oval.
Bulunya memilki keseragaman warna dari coklat tua, coklat keemasan, abu-abu
sampai hitam, warna peralihan juga dapat ditemukan pada spesies ini. Warna
peralihan kucing emas dapat ditadai dengan bintik-bintik dan garis-garis. Garis-
garis putih dan hitam berada di pipi sampai ke atas kepala, sedangkan telinga
berwarna hitam dengan abu-abu di sekitar pusatnya (Sunquist Mel, Sunquist
Fiona, 2002: 53).
# 32#
Kucing emas asia hidup teritorial dan soliter, menandakan tempat
hidupnya dengan urin, cakaran, dan bau tubuhnya. Meskipun kucing nocturnal ini
merupakan pemanjat pohon yang handal, tetapi faktnya ia menghabiskan lebih
banyak hidupnya di tanah, berburu hewan-hewan kecil, seperti kadal, binatang
amfibi, tikus, burung, hingga anak rusa (diakses dari: http://www.theanimalfiles
.com/mammals/carnivores/cat_asian_golden.html, judul: Asian Golden Cat,
waktu: 5 Maret 2016, 8:06).
Gambar 9. Kucing Emas Asia Betina sedang Menggendong Anaknya
Sumber: http://www.mongabay.co.id Tidak banyak yang diketahui tentang perilaku reproduksi kucing emas di
alam liar, hingga kini perilaku tersebut hanya diketahui sebatas mengamati kucing
emas di penangkaran. Kucing emas asia betina secara seksual antara 18 hingga 24
bulan, sedangakan jantan berkisar 24 bulan. Setelah periode kehamilan 78 hingga
80 hari, betina dapat melahirkan 1 sampai 4 anak kucing emas dengan berat 220-
250 gram. Saat lahir kucing emas asia sudah memiliki pola kulit dewasa, dan
tubuh mereka dapat membesar tiga kali ukuran lahirnya ketika 8 minggu
kehidupan pertamanya. Kucing emas yang menyembunyikan anaknya di dalam
# 33#
lubang pohon juga pernah tertangkap kamera. Mencatat hasil pengamatan dalam
penangkaran, kucing emas asia dapat hidup hingga 17 tahun (Sunquist Mel,
Sunquist Fiona, 2002: 54).
3. Kucing Merah (Bay Cat)
Gambar 10. Kucing Merah
Sumber : http://alamendah.org
Kucing merah atau yang akrab dipanggil Bay Cat dalam bahasa Inggris
merupakan kucing liar endemik pulau Kalimantan sehingga terkadang kucing ini
juga dipanggil Red Bornean Cat dalam bahasa Inggris. Pada tahun 2002, IUCN
mengklasifikasikan spesies kucing hutan ini sebagai terancam punah karena
penurunan populasinya yang diperkirakan dapat mencapai 20% pada tahun 2002
karena kehilangan habitat. Pada tahun 2007 diperkirakan jumlah kucing merah
dewasa kurang dari 2500 ekor. Kucing merah dinyatakan sebagai kerabat dekat
kucing emas, dengan bentuk tubuh yang jauh lebih kecil dan tergolong ke dalam
kategori kucing kecil (diakses dari: http://www.iucnredlist.org/details/4037/0,
judul: Catopuma badia, waktu: 5 Maret 2016, 8:38).
# 34#
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Carnivora
Famili Felidae
Genus Pardofelis
Spesies Pardofelis Badia Tabel 3. Klasifikasi Ilmiah Kucing Merah
Sumber: http://www.iucnredlist.org/details/4037/0
Panjang tubuhnya hanya dapat mencapai 55 cm dengan ekor berbulu
tebal dan bercorak putih pada ujungnya sepanjang 35 cm. Berat tubuh kucing
merah berada di antara 2,3 hingga 4,5 kg (diakses dari: http://www.
theanimalfiles.com/mammals/carnivores/cat_bay.html, judul: Bay Cat, waktu: 5
Maret 2016, 8:39).
Gambar 11. Kucing Merah Berwarna Abu
Sumber : http://www.mongabay.co.id
Warna bulu kucing merah pada umumnya bewarna merah kecoklatan
dilengkapi dengan corak putih di kepala dan dagunya, serta bentuk garis coklat
# 35#
samar di bagain pipi, namun kucing merah dengan warna abu juga dapat ditemui
(Sunquist Mel, Sunquist Fiona, 2002: 49). Kucing nocturnal ini sering tertangkap
kamera di daerah badan air seperti sungai, dan hutan bakau, membuat kesimpulan
bahwa kucing merah mungkin berhubungan erat dengan habitat tersebut,
walaupun masih belum bisa dipastikan apakah hal tersebut berkaitan dengan pola
makannya, namun hingga kini kucing merah diduga memakan mamalia kecil,
berburu ikan, dan burung. Kucing merah disebut sebagai salah satu spesies kucing
liar terlangka dengan informasi yang masih sangat minim (diakses dari:
http://www. theanimalfiles.com/mammals/carnivores/cat_bay. html, judul: Bay
Cat, waktu: 5 Maret 2016, 8:53).
4. Kucing Congkok (Leopard Cat)
Gambar 12. Kucing Congkok
Sumber : http://www.daijiworld.com
Kucing congkok yang juga kerap dipanggil kucing kuwuk mendapatkan
nama bahasa Inggrisnya Leopard Cat, karena bentuk tubuhnya yang kecil
menyerupai kucing domestik dan memiliki motif yang hampir sama dengan
# 36#
macan tutul, namun sebenarnya tidak memiliki hubungan spesies dengan macan
tutul. Sejak tahun 2002 kucing ini sudah masuk ke dalam kategori risiko rendah
oleh IUCN karena kegiatan jual beli secara illegal dan berkurangnya habitat
(diakses dari: http://www.iucnredlist.org/details/18146/0, judul: Prionailurus
Bengalensis, waktu: 5 Maret 2016, 9:29).
Kucing congkok memang memiliki tubuh ramping yang menyerupai
kucing domestik, tetapi jari kakinya dilengkapi dengan selaput. Kepala kecil
mereka ditandai dengan dua garis-garis gelap menonjol, dan moncong putih yang
pendek. Tubuh dan tungkai mereka ditandai dengan bintik-bintik hitam dengan
ukuran dan warna yang berbeda, dan di sepanjang punggung ada 2-4 baris bintik-
bintik memanjang. Ekor kucing congkok berukuran setengah ukuran kepala dan
badan mereka. Warna latar belakang bulu bintik-bintik mereka adalah kuning
kecoklatan dengan dada dan perut berbulu putih.
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Carnivora
Famili Felidae
Genus Prionailurus
Spesies Prionailurus Bengalensis
Tabel 4. Klasifikasi Kucing Congkok Sumber: http://www.iucnredlist.org/details/18146/0
Kucing congkok memilih hidup dekat dengan sumber air. Walaupun
dikategorikan sebagai hewan nocturnal, kucing ini juga cukup aktif dibandingkan
kucing-kucing nocturnal lainnya. Sebagai perenang yang handal, kucing congkok
# 37#
dapat menangkap hewan-hewan air ketika berenang, memiliki tubuh yang ringan
dan kecil juga membuat mereka menjadi pemanjat yang handal untuk memangsa
burung maupun kelelawar.
Gambar 13. Kucing Congkok tengah Berenang
Sumber : http://www.godvine.com
Seekor kucing congkok betina dapat melahirkan 1-4 anak kucing dan
dapat hamil lagi 4-5 bulan kemudian. Bobot anak kucing congkok yang baru saja
lahir berkisar antara 75-130 gram. Beberapa pengamatan juga menunjukkan
bahwa kucing congkok jantan adalah yang biasanya mengurus anak-anaknya, baik
melindungi mereka dari bahaya hingga membawakan makanan ke sarang. Kucing
congkok sering ditemui mengurus anaknya di dalam lubang pohon, celah
bebatuan atau bahkan liang tanah (Sunquist Mel, Sunquist Fiona, 2002: 226-229).
# 38#
B. World Wildlife Fund for Nature Indonesia
Gambar 14. Logo WWF yang dibuat pada Tahun 2000 Sumber: http://www.wwf.or.id
WWF Indonesia yang menjadi sponsor dari visual novel ini merupakan
salah satu organisasi konservasi independen terbesar di Indonesia yang telah
memulai kegiatannya sejak tahun 1962. Pada tahun 1998, WWF Indonesia
resmi menjadi lembaga nasional berbadan hukum yayasan. Saat ini, WWF
Indonesia bekerja di 28 kantor wilayah di 17 propinsi di Indonesia, menjalin
kerjasama dan bermitra dengan masyarakat, LSM, media, dunia usaha,
universitas, serta pemerintah baik di daerah maupun pusat. Didukung oleh lebih
dari 500 personil. Sejak tahun 2006, WWF Indonesia mendapatkan dukungan
lebih dari 64,000 supporter yang tersebar di seluruh penjuru nusantara.
1. Visi dan Misi
WWF memiliki visi : "Ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia
terjaga dan dikelola secara berkelanjutan dan merata, untuk kesejahteraan generasi
sekarang dan yang akan datang."
# 39#
Misi utama WWF Indonesia adalah melestarikan, merestorasi serta
mengelola ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkeadilan,
demi keberlanjutan dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, yang dicapai
melalui upaya:
a. Menerapkan dan mempromosikan praktik-praktik konservasi terbaik yang
berbasis sains, inovasi dan kearifan tradisional.
b. Memfasilitasi pemberdayaan kelompok-kelompok yang rentan, membangun
koalisi dan bermitra dengan masyarakat madani, dan bekerjasama dengan
pemerintah dan sektor swasta.
c. Mempromosikan etika pelestarian yang kuat, kesadaran serta aksi
konservasi di kalangan masyarakat Indonesia.
d. Melakukan advokasi dan mempengaruhi kebijakan, hukum, dan institusi
terkait untuk mendorong tata kelola lingkungan yang lebih baik.
2. Sejarah
WWF mulai berkiprah di Indonesia pada tahun 1962 sebagai bagian dari
WWF Internasional. Mereka melakukan penelitian di Ujung Kulon untuk
menyelamatkan populasi badak jawa yang nyaris punah, saat itu hanya tersisa
sekitar 20 individu saja. Mereka bekerjasama dengan kementrian kehutanan dan
lambat laun jumlah populasi satwa bercula satu itu meningkat hingga stabil sekitar
40-50 individu pada survey tahun 1980.
Pada tahun 1996, WWF resmi berstatus yayasan, menjadi sebuah entitas
legal, yang berbadan hukum sesuai ketentuan di Indonesia. Prof. Emil Salim, Pia
Alisjahbana dan Harun Al Rasjid yang menjadi pendorong berdirinya Yayasan
# 40#
WWF Indonesia, menempatkannya sebagai organisasi nasional dalam Jaringan
Global WWF, yang memiliki dewan penyantun sendiri, independen dan fleksibel
dalam penggalangan dana dan pengembangan program.
Saat ini fokus kerja WWF adalah tempat-tempat penting yang menjadi
pusat keanekaragaman hayati tertinggi dunia, yang umum dikenal dengan nama
Global 200 Ecoregion, dimana 19 diantaranya ada di Indonesia. Program
konservasi yang WWF kerjakan, mencakup bentang lahan (landscape)
dan bentang laut (seascape) yang tersebar di 28 lokasi di 17 propinsi di
Indonesia.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi WWF Indonesia terdiri dari management dan
pengurus yang di dalamnya terbagi ke dalam tiga kategori, yakni Badan Pembina,
Badan Pengawas dan Badan Pengurus.
a. Badan Pembina terdiri dari Pia Alisjahbana, salah satu pendiri yayasan
WWF Indonesia sekaligus ketua badan pembina dengan beranggotakan
Arifin M. Siregar, Djamaludin Suryohadikusumo, Abdul Rachman Ramly,
dan Kuntoro Mangkusubroto.
b. Badan Pengawas diketuai oleh Arief T Surowidjojo yang telah aktif di
jepengurusan yayasan WWF Indonesia sejak tahun 1997, sedangkan
anggota badan pengawas terdiri dari Martha Tilaar dan John A Prasetio.
c. Badan Pengurus WWF Indonesia diketuai oleh Kemal Stamboel dan
beranggotakan Shinta Widjaja Kamdani, Rizal Malik, Tati Darsoyo, Jerry
Ng, dan Alexander Rusli.
# 41#
4. Program
Untuk mencapai misi WWF Indonesia yaitu melestarikan, merestorasi,
dan mengelola ekosistem dan keanekaragaman hayati Indonesia secara
berkeadilan demi keberlanjutan dan kesejahteraan generasi sekarang dan yang
akan datang, WWF memfokuskan programnya pada dua aspek utama yaitu
Biodiversity atau keanekaragaman hayati dan Footprint atau jejak ekologis
manusia.
Tujuan pertama adalah untuk memastikan bahwa jaring jaring kehidupan
di Planet Bumi, yaitu keanekaragaman hayati tetap dalam kondisi sehat dan
bertahan hidup. WWF Indonesia memfokuskan upaya konservasi pada lokasi-
lokasi penting dan spesies kritis yang strategis untuk diprioritaskan demi kayanya
keragaman hayati bumi. Kedua adalah untuk mengurangi dampak negatif dari
aktivitas manusia, yaitu jejak ekologis mereka terhadap bumi.
WWF Indonesia berupaya memastikan bahwa sumberdaya alam yang
dibutuhkan bagi hidup manusia seperti lahan, air, dan udara, serta ekosistem
penting dikelola secara berkelanjutan dan berkeadilan. Rencana Strategis WWF
Indonesia dalam periode empat tahun ke depan (2014-2018) dirancang untuk
mencapai target konservasi dengan cara:
a. Mendukung agenda pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia ditingkat
nasional maupun daerah.
b. Transformasi konsumsi dan produksi komoditas utama.
c. Mendorong keberhasilan program konservasi dan memperkuat manajemen
sumber daya alam yang berkeadilan dan akuntabel, termasuk mendorong
adanya manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat dan
# 42#
masyarakat hukum adat yang hidupnya bergantung pada sumber – sumber
daya alam tersebut.
d. Memperkuat peranan masyarakat madani dan membangun kesadaran publik
terkait isu – isu keberkelanjutan.
5. Publikasi yang Telah Dilakukan
Gambar 15. Website WWF Indonesia
Sumber: http://www.wwf.or.id
Sebagai salah satu organisasi konservasi independen terbesar di
Indonesia, WWF telah bekerja sama dengan berbagai Lemabaga Swadaya
Masyarakat (LSM), media, dunia usaha, universitas, serta pemerintah baik di
daerah maupun pusat. Dengan dukungan dan kerja sama WWF yang terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya membuat organisasi ini merentangkan
sayap publikasinya semakin lebar. Hingga kini WWF melakukan publikasi paling
gencar melalui social media, seperti facebook, youtube, instagram, serta secara
aktif memperbaharui informasi di website mereka.
# 43#
Gambar 16. Website “Tiger Warrior”
Sumber: http://www.supporterwwf.org
WWF Indonesia juga membuat situs terkait program-program utama
konservasi mereka untuk menarik kepedulian masyarakat dengan harapan
masyarakat turut ikut serta dalam program “Nature Guardian”, “Tiger Warrior”
untuk konservasi harimau sumatera, “My Baby Tree” untuk konservasi dan
penanaman kembali hutan Indonesia, dan berbagai program lainnya. Selain
melalui social media, WWF Indonesia tentunya melakukan publikasi dengan
terjun langsung ke dalam masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di
daerah hutan. WWF Indonesia kerap mengajak mereka untuk ikut serta membantu
konservasi alam, dengan melakukan diskusi dan penyuluhan bahwa konservasi
sumber daya alam dapat berjalan berdampingan dengan ekonomi rakyat.
# 44#
Gambar 17. Program Sosialisasi Pelestarian Alam Kayan Mentarang di Kalimantan
Sumber: http://www.wwf.or.id
Pembangunan ekonomi memang sering kali dipertentangkan dengan
konservasi sumber daya alam, bahkan banyak masyarakat yang mengatakan
konservasi sumber daya alam menghambat pembangunan ekonomi atau
memiskinkan masyarakat. Persepsi tersebut merupakan salah satu hal yang harus
diubah, dan telah dipublikasikan WWF Indonesia langsung ke masyarkat sejak
tahun 1990. Program penelitian “Kebudayaan dan Pelestarian Alam” yang telah
dilakukan WWF pada tahun 2002 juga membuktikan bahwa keterlibatan
masyarakat lokal bisa menjamin keberlanjutan Taman Nasional Kayan Mentarang
dan justru lembaga tradisional jika didukung dan dikuatkan, dapat membantu
mengurangi risiko kerusakan alam sekaligus menjaga keamanan kawasan.
# 45#
Gambar 18. Cover buku Masyarakat dan Konservasi
Sumber: http://www.wwf.or.id
Dalam perjalanan publikasinya, pada tahun 2012, WWF Indonesia juga
telah menerbitkan buku yang berisi 50 kisah inspiratif dari WWF untuk Indonesia
yang berjudul “Masyarakat dan Konservasi”. Sebagai bentuk perayaan WWF
yang telah berkiprah di Indonesia selama 50 tahun. Tidak hanya mencetak buku
tersebut dengan sumber kertas yang legal, WWF juga mendistribusikan soft copy
buku tersebut melalui website WWF Indonesia.
C. Target Market dan Target Audience
1. Target Market
a. Sementasi Geografis
Mencakup anak-anak usia Sekolah Dasar kelas 4 hingga 6 dalam negara
Indonesia, baik di kota kecil maupun kota besar.
# 46#
b. Segmentasi Demografis
Perancangan ini memiliki segmentasi Demografis meliputi:
1) Usia : Anak-anak usia sekolah sasar kelas 4 hingga 6.
2) Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan.
3) Pendidikan : Sekolah dasar kelas 4 hingga 6, baik sekolah
swasta maupun negeri, hingga anak-anak yang tidak bersekolah.
4) Agama : Karya ditujukan kepada semua anak tanpa melihat
perbedaan agama.
2. Target Audience
a. Segmentasi
1) Geografis : Anak-anak usia sekolah dasar kelas 4 hingga 6 dalam
negara Indonesia.
2) Demografis : Karya yang akan penulis rancang ini ditujukan untuk
seluruh anak Indonesia usia SD kelas 4 hingga 6, baik laki-laki maupun
perempuan. Karya juga ditujukan tanpa melihat perbedaan agama, untuk
anak-anak sekolah swasta, negeri, serta anak-anak yang tidak bersekolah.
3) Psikografis : Game yang akan penulis rancang ini ditujukan untuk
anak-anak khususnya untuk mereka yang memiliki keinginan untuk
mempelajari hal-hal yang baru dengan metode pembelajaran yang
menyenangkan atau pembelajaran yang menyelipkan unsur hiburan ke
dalamnya.
# 47#
4) Perilaku : Karya yang hendak penulis rancang ini ditujukan untuk
anak-anak, baik yang memiliki perilaku peduli terhadap hewan-hewan
liar maupun tidak. Diharapkan melalui karya ini akan timbul perasaan
empati dalam benak anak-anak sehingga mereka bisa lebih peduli
terhadap hewan-hewan liar khusunya keempat kucing yang dijadikan
objek dalam perancangan ini.
b. Hasil Identifikasi Data
Consumer Insight dalam perancangan ini diperoleh melalui angket yang
telah dibagikan kepada 3 sekolah dasar meliputi sekolah dasar di Surakarta
dan Yogyakarta. SDN Cemara 2 dipilih sebagai perwakilan sekolah dasar
negeri di Surakarta, SD Advent dipilih sebagai perwakilan sekolah swasta di
Surakarta, sedangkan SD Netral D menjadi perwakilan SD di Yogyakarta.
Angket sengaja disusun dengan bahasa yang tidak begitu formal, kemudian
dalam prosesnya dijelaskan setiap nomornya untuk meningkatkan
pemahaman responden. Melalui kegiatan penyebaran angket ini, didapat
148 responden yang terdiri dari anak-anak SD kelas 4 hingga 6 dengan
kisaran usia 8 hingga 15 tahun. Berikut adalah pencatatan identitas
responden:
No Nama Umur (tahun) Alamat
1 Anantya Naura Daniswara 10 Jalan Bangau 6 No.15, Surakarta
2 Safira Naafi Widyarani 9 Jalan Pelangi Utara No.19, Surakarta
3 Rafi Raditya 10 Surakarta 4 Syafitri 10 Nayucengkik RT 02 RW 20,
Surakarta 5 Sahza Paramesti Widyadana 9 Jalan Mongonsidi 69,
# 48#
Surakarta 6 Hanayu Anindya Nareswari 10 Graha Jati Indah Blok A 9
Karanganyar 7 Narlista Lintang Ariyesti 9 Jalan Madyotaman 1 No.14,
Surakarta 8 Muhammad Fachri Ramdhani 10 Tegalsari Kadipiro RT 1 Rw
32, Surakarta 9 Iqlima Dhia Rafani Nugioho 10 Cempaka 5 No. 3, Surakarta 10 Adimanggala Haryakusuma 10 RT 01 RW 15, Ngemplak,
Mojosari, Surakarta 11 Jonathan P. 9 Jalan Kelud Timur RT 7
RW 14, Surakarta 12 Alexander Drandra Saputra 9 Cempaka Asri 2 No. 21
Colomadu, Surakarta 13 Velande N. 10 Rojosari RT 8 RW 13,
Surakarta 14 Natanael O. S. 9 Jalan Majapahit RT 03 RW
12, Surakarta 15 Arkana Kawendra Pramudya 10 Jalan Jenggolo 1 No. 5B,
Tapen, Nusukan, Surakarta 16 Hafidz Aurel Ramadhan 11 Jalan Pondok Cempaka 1
RT 2 RW 25, Surakarta 17 Albaniyas N. 9 Sukoharjo 18 Shafa Ataya Kaveada 9 Perumahan Wisma Kusuma
Indah, Surakarta 19 Seyum Candra Arsija Dwipa 10 Jalan Samirana No. 7 RT 2
RW 2, Jebres, Surakarta 20 Arya Maheswara Putra 10 Jalan Rambutan 2 No. 7 RT
04 RW 20, Wonorejo, Surakarta
21 Phio Pablo N. 10 Asrama CPM Gilingan, Surakarta
22 Gosyen Abighael Dwina Putra 10 Gatak Gajahan Colomadu, Surakarta
23 Mohammad Fahmi Fawaz 9 Kemplang, Surakarta 24 Fauzi Wiradhika Rais 10 Asrama CPM Gilingan,
Surakarta 25 Dhifa Feriska Aurera Putri 9 Jalan Agung Selatan No. 52
RT 2 RW 5, Surakarta 26 Windy Fatika Rahmadani 10 Sukuharjo 27 Diandra Rachma Indriastuti 9 Jalan Mentawai 1 No. 6 RT
2 RW 13 Gilingan, Surakarta
28 Mohammad Rusli Bintang Kriswanto
10 Sorogenen RT 3 Rw 2 Jagalan, Surakarta
29 Nabilah Salsa Febrianti 10 Perumahan Mojosongo Pratama Blok B 43,
# 49#
Surakarta 30 Dandi Saputro 10 Jalan Gajahmada No. 95,
Surakarta 31 Angga Orlando Rafaell
Pratama 9 Jebres, Surakarta
32 Nabila Ridho Revalina 9 Kampus Presiden Blok B 1, Surakarta
33 Haidar Albi Randika Mulya 10 Karanganyar 34 Kapten Tegar Terumbukarang 9 Jalan Malabar Tengah No.
10 RT 4 RW 16, Surakarta 35 Yoel 10 Wonorejo 36 Shalomita Kirani Putri
Laksono 9 Jalan Dahlia 6 No. 19,
Wonorejo, Surakarta 37 Defia Aulia Putri 9 Perumahan Chrisan Indah B
9 B 10 RT 3 RW 8 Tasikmadu, Karanganyar
38 Fahita Prima Dzakiya 10 Surakarta 39 Ranu Riang Prasetya 9 Kampung Margorejo,
Surakarta 40 Widya Ayu Probo Nugroho 10 Jalan Denpo Tengah 3 No.
21 Mojosongo, Surakarta 41 Kezya 10 Jalan Ahmad Yani No. 361
Kerten, Laweyan, Surakarta 42 Rafatha Kartika Ramadhani 11 Kerten Jalan Kelengkeng
No. 39 A RT 2 RW 11, Surakarta
43 Makiya Kalila 10 Tirta Ardi Mojosongo, Blok F 13, Surakarta
44 J. Nastu A. 10 Jalan Melati No. 11, Karanganyar, Surakarta
45 Aisyarah Adi Gurasto 9 Kepatihan Wetan No. 14 Jalan Sangihe RT 13 RW 1, Surakarta
46 Nadya Amalia Zhafira 10 Jalan Sangihe No. 28 RT 03 RW 1, Surakarta
47 Amriyan Zaki 10 Griya Sumber Asri 2 F 5, Surakarta
48 Salma Aurelia Junes 9 Petoran RT 01 RW 07, Surakarta
49 Laurensius Claudio Tanndy Putra
10 Jalan Penjajaran Barat 3 No. 8, Surakarta
50 Adhimas Achmad Mughni 9 RT 04 RW 03, Surakarta 51 Cedric Satria Wibawa 10 Jalan Parama No. 2,
Surakarta 52 Ratnamaya Sitoresmi 9 Bibis Luhur RT 04 RW 21,
Surakarta 53 Adelia Nun Wiyoaranta 10 Sendangmulyo RT 6 RW 18
# 50#
Kadipiro, Surakarta 54 Purnama Parameswara
Wibawa 10 Surakarta
55 Raditya Widhi Prasetio 9 Griya Purwantara D 28, Surakarta
56 Angelica A. Y. A. 9 Nayutimur RT 6 RW 18, Surakarta
57 M. Aryo Nur Ikhsan 11 Jalan Padjajaran Timur 2 No. 3, Surakarta
58 Adan B. B. A. 12 Jalan Mongonsidi No. 12, Surakarta
59 Yusuf Satria Nugroho 9 Bekonang RT 1 RW 13 60 Muhammad Farhan Mahdi
Chandra 9 Jalan Mongonsidi, Surakarta
61 Nabilla Zaqi Azizah Aljauza 10 Jalan Sumpah Pemuda, Surakarta
62 Rajwa Cantikha Divia Putri 9 Perumahan Grand Aliza Colomadu, Karanganyar
63 Kayana Pandu P. 10 Jalan Malabar Selatan 3 No. 3
64 Nathania Maulida A. P. 8 Jalan Nangesti Raya Perumahan Citra Kurbayan Indah 2 Blok B 1, Surakarta
65 Muhammad Haikal Pratama Aji
12 Ngemplak Rejosari RT 6 RW 13, Surakarta
66 Septheo Anggara Adi Periyanka
11 Bibis Baru RT 2 RW 24, Surakarta
67 Khansa 10 Griya Retama Gedongan RT 7 RW 9, Colomadu, Karanganyar
68 Nadia Aminatakia Nonijati 10 Jalan Merak No. 137 Perumahan Dosen UNS 4 Triagan Mojolaban SKH RT 03 RW 8, Surakarta
69 Hafidz 10 Jalan Pleret Utama No. 34, Surakarta
70 Fazel Zinedine Dinoansyah 9 Perumahan Jono Mojolaban, Sukoharjo RT 2 RW 12, Surakarta
71 Annisa Naila Rahma 10 Perumahan Griya Pertiwi Indah No. A 17 RT 04 RW 07 Widorosari, Kucangan, Kartasuro
72 Elvina Adelia Fauziah Setyawan
9 Jalan Belimbing Griyan RT 03 RW 10 Pajang Laweyan
73 Nadia Rizka Salsabila 10 Wonorejo
# 51#
74 Yora Alexandra 10 Perumahan Wonorejo Jl. Salak Raya No. 40
75 Segy Yanuar 15 Kepuhsari 76 Celline Maywanda Pascarina 9 Gentan 77 Michael 9 Jalan Petoran RT 01 RW 08
No. 3, Jebres, Surakarta 78 Rachel Tiur Silalahi 9 Jalan Cut Nyak Dien RT 15
RW 16 79 Diva Valencia Christianata 10 Krajan RT 1 RW
1,Mojosongo 80 Evan Armando Julio 12 Baturan Raya A3 Fajar
Indah 81 Rizky W. N. 10 Surakarta 82 Albert Kevin Octaviano 10 Debegan, Mojosongo, RT
03 RW 05 83 Moses Bintang Cristian 10 Mertaudan 84 Muhamat Rafli Setiawan 11 Mangkubumen 85 Raymond J. P. M. 10 Bibis Kulo RT 02 RW 18 86 Varaya Farel Grady W. 10 Kartasura 87 Alfian 11 RHS Surakarta 88 Christoper Paundra Sabatino 11 Ngemingan 89 Luky Listyanto 11 Perumahan Solo, Jalan
Puntadewa 4 Blok D No. 24 90 Maura Onesinus Bariton 11 Jalan Sidomukti No. 57,
Sukoharjo 91 Gibrael B. B. 11 Kartasura, Mondorakan, RT
2 RW 5 92 Jeanaya Fortunata Hadi Mulyo 12 Jalan Maria Walanda
Maramis, 43 A, Surakarta 93 Tobey Geneve Hadi Muyo 11 Jalan Maria Walanda
Maramis, 43 A, Surakarta 94 Alvenius Dwi Setyo Nugroho 12 Petoran RT 03 RW 07 95 Joenathan Krisna Widya
Pratama 11 Bonorejo RT 02 RW 16
96 Joan Oktavianus S. 11 Mondorakan RT 02 RW 05, Kartasura
97 Kevin Jayadi 13 Mojosongo 98 Steven Rico Setiawan 12 Debegan RT 03 RW 05,
Mojosongo 99 Dominicus Fajar Kristanto 9 Jogoyudan 100 Mohammad Zaki Nurul Amat 9 Kemitiran 101 Axl Vallent Octora Saputra 9 Pringgo Kusuman 102 Nadia Sevina Ashari 10 Jogonegaran
# 52#
103 Amanda Purba Rizki 10 Dongkelan 104 Rayhan Fata Setiawan 12 Sosrowijayan Wetan 105 Aurel 10 Pergo Kasumun 106 Frenky Aditya 9 Jalan Mataram 107 Ihsan Maulana 9 Sosro Wijayan Wetan 108 Ade Raka Putra Chaniago 10 Janten 109 Farel Ian Dwi Navianto 9 Sosro Wijayan Wulan 110 Happy Adityo Fernanado
Lubis 11 Sosrodipuran
111 Herlinda Putri Wijaya 11 Pringgokusuman 112 Satria Enggal Buana 10 Sosromenduran GT. 1 No.
318 113 Alma Syafitri 9 Tegal Rejo 114 Ryan Pandu Pramudito 11 Gandekan Lor 115 Rasyif Maulana Zulkarnain 10 Pringgo Kusuman 116 Nur Fitri Azizah 11 Sudagaran 117 Fidella Shintya Rachmawati 11 Jalan Sosrowijayan Wetan 118 Fakhriel Arya Dwi Arfiant 11 Jogoyudan 119 Alex Kurniawan Saputra 11 Pajeksan 120 Bayu Aji Setianto 9 Sosrowijayan Wetan 121 Az Zahira Keysya Maulidina 8 Sosromenduran 122 Ana Wahyuneng Handayani 9 Gandeanlor 123 Taradipa Putri Hapsari 9 Gemblakan Afas 351 124 Rama Dani Okta Sulis Tiyo 13 Jogoyudan 125 Syahrijal Fauzi Sirajuddin 8 Pandean Condong Cator 126 Dimas Afdalasa 9 Sosrodipuran 127 Isnaini Nur Fatiniyah 11 Jogoyudan 128 Nesya Putri Syahratu A. 10 Jogoyudan RT 50 RW 13 129 Novita Ika Listiyani 11 Sosrowijayan Wetan 130 Adriano Desta C. 9 Jogonegaran 131 Adam Putra Vito Pratama 11 Gemblakan Atas 132 Decky Ferdianto 12 Soraban 133 Moch. Rizki Fadilan 15 Jogjakarta 134 Ramadhan Hayyu Kurniawan 9 Pajeksan 135 Mutiara Putri Nabila 9 Jogjakarta 136 Febiyani Rahmalia Ekabudi
Arta 9 Sosrodipuran
137 Aldila Putri Eriawati 10 Sosrodipuran
# 53#
Pertanyaan dan persentase angket juga di identifikasikan sebagai berikut:
1) Kamu suka membaca buku cerita bergambar?
a. Ya b. Tidak
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan bahwa sejumlah 138 anak atau 93%
responden mengaku suka membaca buku cerita bergambar. Mayoritas
reponden mengaku suka membaca komik Jepang, namun ada juga yang
menyukai buku dongeng barat dan cerita rakyat Indonesia. Sebagian
93%
7%
a b
138 Fatika Nurcah Yani 9 Jogonegaran 139 Dinda Aulia 11 Jalan RE. Martadinata 84 140 Gustana Amelia 10 Yogyakarta Soscowijayan
Gang 2 6T 1/114 141 Zaki R. Yoofi S. 11 Jalan Dieng 117/3 142 Moreno Deoz Tri Yanto Putra 9 Sosrowijayan Wetan 143 Wisnu Purnamasidi 9 Sosrodipuran 144 Chelsea Aviska Anjarani 8 Gowongan Kidul 145 Sara Alyssia Metrs 10 Kecamatan Gedongtengen 146 Ersa Yuli Puspita 14 Cungkuk Ngistiharjo Kasian
Bantul No. 201 147 Sheva Az Zahra Bijciq 9 Gemblakan Bawah Jalan
Mataram DN 1/425 148 Luna Kayla Az Zahra 9 Candran Sidoarum Jalan
Godean
# 54#
besar responden juga mengaku mereka menggemari tokoh dalam buku
cerita bergambar yang kuat, terlihat keren, dan memiliki sifat yang baik.
2) Kamu suka main game komputer?
a. Ya b. Tidak
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan bahwa sejumlah 129 anak atau sebanyak 87%
responden mengaku menyukai game komputer. Game yang mereka gemari
pun cukup bervariatif, dari mulai adventure, FPS, simulation, tower defense,
hingga RPG.
87%
13%
a b
# 55#
3) Kamu tahu visual novel?
a. Tahu b. Tidak
Hasil analisa:
Sebagian besar responden yakni sejumlah 77% mengaku tidak mengetahui
visual novel dan belum pernah memainkannya, namun tidak menutup
kemungkinan anak-anak akan menyukai visual novel mengingat sebagian
besar dari mereka menyukai buku cerita bergambar dan game, karena kedua
elemen tersebut sangat berkaitan erat dengan visual novel.
23%
77%
a b
# 56#
4) Pilihlah salah satu gambar anak kecil yang paling kamu suka:
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan mayoritas responden yakni sejumlah 75%
mengaku menyukai ilustrasi B. Responden yang memilih ilustrasi B
mengaku mereka menyukai karakter yang terlihat keren seperti halnya
karakter-karakter yang biasa hadir dalam buku cerita bergambar yang
mereka gemari.
5%#
75%#
20%#
A# B# C#
# 57#
5) Pilihlah salah satu bentuk tulisan yang paling kamu suka:
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan sebagian besar responden memilih bentuk tulisan
B yang merupakan tulisan dekoratif, dengan karakter huruf lebar, sudutnya
melengkung, dan berdimensi.
3%#
91%#
6%#
A# B# C#
# 58#
6) Sebutkan nama-nama kucing hutannya:
Hasil analisa:
Berdasarkan jawaban yang ditulis responden dalam angket, seluruh
responden atau sebanyak 100% responden mengaku tidak mengenal
keempat kucing hutan tersebut. Meskipun demikian mayoritas responden
mengaku berminat untuk memainkan game yang mengenalkan keempat
kucing hutan tersebut.
# 59#
7) Pilihlah gambar kucing yang menurutmu paling menarik dan kamu suka:
Hasil analisa:
Berdasarkan hasil angket, sebanyak 118 anak atau 79% responden memilih
ilustrasi A, dengan alasan terlihat lebih menarik dan lebih lucu. Hasil angket
ini menunjukkan bahwa anak-anak pada usia SD kelas 4-6 lebih menyukai
gambar dengan warna cerah dan mencolok dibandingkan gambar dengan
warna gelap, seperti halnya gambar B yang sebenarnya menggunakan
pendekatan warna realis.
80%#
20%#
A# B#
# 60#
8) Pilihlah gambar pohon yang menurutmu paling menarik dan kamu suka:
Hasil analisa:
Hasil angket menunjukkan sebanyak 132 anak atau 89% responden memilih
ilustrasi pohon B dengan alasan mereka menyukai warnanya yang cerah dan
terlihat lebih menarik. Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa anak-anak lebih menyukai warna-warna yang cerah dengan
karakteristik warna yang cenderung terlihat fantasi dibandingkan warna
yang realis.
11%#
89%#
A# B#
# 61#
D. Komparasi dan Analisis SWOT
1. Komparasi Game
a. Jejak Langkah Kemerdekaan oleh Finnborder
Gambar 19. Menu game Jejak Langkah Kemerdekaan
Sumber: Screenshot dari game Jejak Langkah Kemerdekaan
Game ini dibuat oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Gajah Mada
dengan nama tim Finnboarder. Game dibuat sebagai projek visual novel
sejarah untuk Program Kretaivitas Mahasiswa (PKM) mereka. Game
mengambil setting di Yogyakarta, berkisah tentang petualangan Budi dan
Anto dalam membantu para pejuang membebaskan Yogyakarta. Bersama
para pejuang, mereka merencanakan sebuah serbuan di Kotabaru, untuk
mengambil alih kekuasaan Jepang yang masih tersisa.
# 62#
b. Autumn’s Journey oleh Apple Cider
Gambar 20. Start Screen Autumn’s Journey
Sumber: http://www.#http://playertheory.com
Autumn’s Journey adalah projek visual novel pertama karya Apple Cider.
Visual novel ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Auralee yang
bercita-cita menjadi seorang ksatria. Suatu hari di tengah hutan, ia bertemu
dengan mahluk fantasi yang telah diceritakan secara turun-temurun di
desanya yaitu naga. Pertemuan dengan salah satu naga elemen bumi
bernama Kerr singkat cerita membuat Auralee terlibat dengan berbagai misi
untuk membantu Kerr kembali ke wujud naganya. Dalam perjalanannya
mereka pun bertemu dengan sosok manusia naga lainnya bernama Ilmari,
naga elemen air. Visual novel ini mengangkat tema tentang persahabatan
dan fantasi yang dihadirkan dengan genre romance, comedy dan action,
dikemas dalam 9 chapter. Visual novel ini digambarkan dalam anime style
dengan warna-warna yang cerah.
# 63#
2. Analisis SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan
eksternal perusahaan. SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan
kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi
(Jogiyanto, 2005:46).
Game edukasi 4 kucing hutan akan menekankan kelebihan dalam segi
visual dengan warna-warna cerah dengan harapan memperoleh apresiasi dari
target audience. Game akan menghadirkan fitur imagemap yang membuat pemain
bisa menekan gambar dan menghasilkan percakapan yang berbeda. Mengingat
tidak banyak produk edukasi terkait keempat kucing hutan tersebut produk visual
novel ini pun mampu menjadi produk pioneer. Seperti halnya produk edukasi
lainnya, visual novel edukasi keempat kucing hutan tersebut tentunya tidak
terlepas dari kelemahan dan ancaman yang akan dihadapi game ini untuk ke
depannya. Banyaknya produk edukasi yang berbasis visual novel bisa muncul
sebagai pesaing, waktu dan jumlah tim development yang terbatas pun menjadi
ancaman tersendiri untuk visual novel edukasi 4 kucing hutan.
#
Berikut adalah tabel analisis SWOT untuk produk game edukasi keempat kucing hutan dan 2 komparasinya:!
Analisa Game Edukasi 4 Kucing Hutan
Jejak Langkah Kemerdekaan oleh
Finnborder
Autumn’s Journey oleh Apple Cider
Strength 1. Produk mampu menjadi inovasi
baru untuk mengenalkan keempat
kucing hutan tersebut dengan
media edutainment.
2. Menggunakan fitur imagemap
dalam beberapa scene untuk
menambah eksplorasi player.
3. Menghadirkan visualisasi dengan
warna cerah untuk anak-anak.
4. Scene gambar akan dibuat
1. Produk mampu mengenalkan
sejarah dengan cara yang
menyenangkan melalui cerita yang
disampaikan.
2. Selain mengenalkan sejarah dan
pahlawan di kota Yogyakarta, game
juga menceritakan proses
proklamasi melalui runtutan cerita
yang kronologis.
1. Memiliki bentuk visual dengan
dominasi warna cerah sehingga
mampu menarik minat player
untuk memperhatikan
visualnya lebih lanjut.
2. Adanya animasi sederhana
dengan chibi style menambah
kesan menarik dalam game.
3. Ekspresi karakter yang
ditambah dengan animasi 64!
bervariasi agar tidak
membosankan player.
sederhana mampu menambah
kesan hidup pada karakternya.
Weakness 1. Waktu pembuatan game dan
jumlah tim development yang
terbatas.
2. Edukasi dengan menggunakan
visual novel bukan merupakan
sesuatu yang baru.
3. Tidak ada animasi sederhana
dengan chibi style seperti halnya
game Autumn’s Journey
1. Beberapa scene cerita sejarah
terjadi pengulangan gambar yang
terlalu sering sehingga visual game
menjadi membosankan.
2. Game edukasi dengan tema sejarah
bukan merupakan sesuatu yang
baru.
3. Game tidak menggunakan fitur
imagemap.
1. Gambar background yang
dipakai terlalu sering berulang-
ulang sehingga menimbulkan
kesan statis.
2. Game tidak menggunakan fitur
imagemap
3. Produk bukan merupakan
inovasi baru karena visual
novel yang mengangkat tema
romance sudah banyak.
65!
Oppurtunity 1. Produk edukasi terkait keempat
kucing hutan masih jarang,
sehingga game ini bisa berpeluang
menjadi pioneer.
2. Bentuk visual dihadirkan dengan
warna cerah untuk anak-anak
3. Fitur imagemap mampu
menambah ketertarikan
memainkan game.
1. Mampu menarik minat belajar
sejarah anak karena buku teks
sejarah cenderung membosankan.
2. Bentuk style yang sudah familiar
membuat game ini lebih mudah
diterima remaja.
3. Memberikan edukasi terkait proses
proklamasi dengan cara
edutainment.
1. Warna background yang
dominasi cerah menghadirkan
visual yang menarik untuk
dimainkan player lebih lanjut.
2. Tidak banyak visual novel
yang menampilkan karakter
dengan animasi sederhana
menjadikan karakter dalam
game ini terlihat lebih hidup
dan menarik.
66!
!
!
Threat 1. Banyaknya game edukasi baru
mampu menambah pesaing.
2. Terbatasnya waktu dan jumlah
tim development.
1. Munculnya pesaing baru dalam
bentuk visual novel yang juga
mengenalkan sejarah.
2. Gambar yang tidak banyak berganti
dalam game berkemungkinan
membuat player bosan.
1. Gambar background yang
dipakai berulang-ulang bisa
menimbulkan perasaan bosan.
2. Sudah banyaknya visual novel
yang mengangkat tema
romance sehingga banyak
pesaing.
67!