16
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI No DX tanggal/wak tu IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF Hari ke- 1 1. Dx1 07/09/15 08.00-09.00 08.30-08.45 1. Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, awitan, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/keparahan nyeri R/ lokasi nyeri di bagian perut bawah (sympisis pubis) nyeri muncul hanya beberapa menit 2-3 menit, frekuensi berulang, S : px mengatakan masih merasa nyeri terutama bila duduk dan bila buang air kecil P: nyeri muncul bila duduk,ditekan dan BAK Q: seperti ditusuk- tusuk R: diseluruh bagian 55

BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

continue this file

Citation preview

Page 1: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No DX

tanggal/waktu

IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF

Hari ke- 1

1. Dx1

07/09/15

08.00-09.00

08.30-08.45

1. Melakukan pengkajian nyeri yang

komprehensif meliputi lokasi, awitan, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas/keparahan nyeri

R/ lokasi nyeri di bagian perut bawah

(sympisis pubis) nyeri muncul hanya beberapa

menit 2-3 menit, frekuensi berulang, kualitas

sedang

2. meminta px untuk menilai nyeri atau

ketidaknyamanan pada skala 0-10

R/ px menilai nyeri pada skala 4-6

3. membantu px untuk mendapatkan posisi

S : px mengatakan masih merasa

nyeri terutama bila duduk dan bila

buang air kecil

P: nyeri muncul bila

duduk,ditekan dan BAK

Q: seperti ditusuk-tusuk

R: diseluruh bagian perut bawah

S: skala 4-5

T: hilang timbul

O : ekspresi wajah px tampak

meringis, px tampak gelisah dan

sesekali tampak memegang

55

Page 2: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

56

08.45-08.50

09.00-09.30

10.00-10.10

08.00-08.15

nyaman

R/ px merasa nyaman di posisi semi fowler

4. mengajarkan dan membantu px untuk

melakukan latihan relaksasi napas dalam

R/ px mengikuti instruksi namun px tampak

masih gelisah terutama bila nyeri muncul

5. mengintruksikan keluarga px untuk tidak

memenuhi ruangan dan mengatur kipas angin

agar suhu ruangan tetap sejuk

R/ keluarga px mengikuti instruksi dan px

merasa nyaman bila kipas angin dihidupkan

6.memberikan obat injeksi analgetik u/

(keterolac 1 amp (30mg)) hasil kolaborasi

dengan dokter

R/ nyeri berkurang sesaat setelah diberikan

perutnya

A : masalah nyeri akut belum

teratasi

P : intervensi 1,2,3,4,6 dilanjutkan

2. Dx2 1. memantau frekuensi, konsistensi, volume, S : px mengatakan urine masih sulit

keluar dan sedikit, masih nyeri

Page 3: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

57

07/09/15

09.00-09.30

09.30-10.00

09.30-10.00

dan warna urine px

R/ frekuensi sering dan px mengeluhakan

nyeri, konsistensi cair, volume 2000-2500

cc/24 jam, warna urine kuning pucat

2. menginstruksikan px untuk minum 2000-

2500 cc/hari

R/ px banyak minum (1-1,5 liter/hari)

3. memasangkan kateter ukuran 16fr hasil

kolaborasi dengan dokter

R/ berhasil dipasang, urine yang keluar

sedikit, hanya 100-200 cc/2 jam

ketika berkemih via kateter, px

mengatakan masih seperti menahan

kencing meskipun sudah dipasang

selang kencing

O : output urine per 2 jam masih

sedikit hanya 100-200 cc saja, urine

bewarna kuning pucat

A : masalah eliminasi urine belum

teratasi

P : intervensi 1 dan 2 dilanjutkan

3. Dx3 1. menentukan efek samping obat terhadap S : px mengatakan masih kesulitan

untuk tidur dimalam hari karena

Page 4: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

58

07/09/15

09.00-09.15

09.45-10.00

11.00-12.00

11.00-11.30

pola tidur px

R/ tidak ada obat yang menganggu pola tidur

px

2. memantau pola tidur px dan mencatat factor

fisik dan psikologis lainnya

R/ terkadang px tidur siang 1 jam dimalam

hari 3-4 jam saja, gangguan pola tidur karena

nyeri saat berkemih dan tidak ada gangguan

psikologis yang mengganggu tidurnya

3. memberikan px pijatan di punggung dan

kaki dan membantu px dalam pengaturan

posisi

R/ px merasa nyaman diposisikan posisi

supinasi terutama bila hendak tidur

4. menginstruksikan px untuk tidak makan pil

tidur dan meminum kopi/ makan makanan

yang menganggu tidur

R/ px mengikuti instruksi, namun masih saja

nyeri terutama ketika hendak

berkemih, tidur sering terbangun

O : mata px tampak cekung , px

tampak lemas, dan sesekali

menguap

A : insomnia belum teratasi

P : intervensi 2,3,4 dilanjutkan

Page 5: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

59

11.30-11.35

mengalami gangguan tidur

5. menciptakan lingkungan yang tenang

dengan menginstruksikan keluarga px untuk

tidak memadati ruangan terutama di jam

istirahat

R/ keluarga px mengikuti instruksi

Hari ke-2

1. Dx 1

08/09/15

08.00-09.00

1. Melakukan pengkajian nyeri yang

komprehensif meliputi lokasi, awitan, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas/keparahan nyeri

R/ lokasi nyeri di bagian perut bawah

(sympisis pubis), nyeri muncul bila ditekan

bagian sympisis, durasi 2-3 menit, frekuensi

berulang, kualitas sedang namun cenderung

berkurang

2. memberikan obat injeksi analgetik

S : px mengatakan nyeri sudah

cukup berkurang, hanya sesekali

saja nyeri ketika BAK

P: nyeri muncul ketika BAK,

namun bila

duduk sudah tidak terlalu nyeri

Q: seperti ditusuk-tusuk

R: sympisis pubis

S: skala 3-4

Page 6: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

60

08.00-08.30

08.30-08.45

08.45-09.00

09.00-10.00

(ketorolac 1 amp 30 mg hasil kolaborasi

dengan dokter)

R/ px tampak lebih tenang karena nyeri

berkurang setelah diberikan obat

3. meminta px untuk menilai nyeri atau

ketidaknyamanan pada skala 0-10

R/ px menilai nyeri berkurang dengan skala 3-

4 saja

4. membantu px untuk diposisikan ke posisi

nyaman

R/ px masih merasa nyaman di posisikan

semifowler, mengeluh nyeri bila duduk

5. mengajarkan dan membantu px untuk

melakuan latihan relaksasi napas dalam

R/ px mengikuti instruksi dan lebih tenang

setelah diberikan training

T: jarang

O : px tampak lebih rileks, ekspresi

wajah meringis tampak berkurang

A : nyeri akut teratasi sebagian

P : intervensi 1,2,3,4 dilanjutkan

Page 7: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

61

2. Dx 2

08/09/15

08.00-09.00

09.00-09.30

09.30-10.00

1. memantau frekuensi, konsistensi,volume,

dan warna urine px

R/ frekuensi berkemih sering namun teratur,

nyeri saat berkemih mulai berkurang, volume

2000-2500 cc/24 jam, warna masih kuning

pucat

2. memberikan injeksi obat antibiotic

ciproprolaxin 2x500 mg hasil kolaborasi

dengan dokter

R/ tidak ada tanda dan gejala alergi akibat

obat dan terjadi penurunan jumlah

-eritrosit menjadi 5-10 /LpB

-leukosit menjadi 1-2 /LpB

-sel epitel 1 /LpK

3. memantau urine px

R/ haluaran urine lancar, tidak ada stosel,

sumbatan lainnya, warna kuning jernih,

S : px mengatakan sudah tidak

terlalu nyeri lagi ketika BAK,

haluaran urine mulai lancar, (2500-

3000 cc/24 jam)

O : px tampak tenang, kantung

urine tampak penuh /4jam, haluarn

urine lancar, warna urine kuning

cenderung normal

A : gangguan eliminasi teratasi

sebagian

P : intervensi 1 dan 2 dilanjutkan

Page 8: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

62

volume 3000-5000 cc/3 jam

3. Dx 3

08/09/15

08.00-09.00

09.00-09.30

09.30- 09.45

1. memantau pola tidur px dan mencatat factor

fisik dan psikologis lainnya

R/ px tidur disiang hari sekitar 1-2 jam, dan di

malam hari 4-5 jam, tidur sudah mulai

membaik dikarenakan nyeri berkeih dan

keinginan berkemih di malam hari berkurang

2. memberikan px pijatan di punggung serta

membantu px dalam pengaturan posisi ketika

hendak tidur

R/ px tampak rileks dengan posisi supinasi

dan mulai biasa beristirahat dengan baik

setelah mendapatkan intervensi

3. menginstruksikan px untuk tidak makan pil

tidur dan meminum kopi/ makan makanan

yang menganggu tidur

R/ px mengikuti instruksi dengan baik, dan px

S : px mengatakan sudah mulai bisa

tidur dengan normal, badan terasa

segar setelah bangun dari tidurnya

O : px tampak lebih segar, lingkaran

hitam disekitar mata sudah hilang,

mata tampak lebih segar

A : masalah insomnia teratasi

P : intervensi dihentikan

Page 9: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

63

mengatakan sudah mulai bias tidur dengan

baik

Hari ke - 3

1. Dx 1

09/09/15

08.00-08.15

08.30-09.00

1. Melakukan pengkajian nyeri yang

komprehensif meliputi lokasi, awitan, durasi,

frekuensi, kualitas, intensitas/keparahan nyeri

R/ lokasi nyeri di bagian perut bawah

(sympisis pubis), nyeri tekan dibagian

sympisis berkurang, nyeri jarang sekali

muncul, kualitas nyeri ringan, muncul sesekali

saja ketika berkemih

2. memberikan obat injeksi analgetik

(ketorolac 1 amp 30 mg hasil kolaborasi

dengan dokter)

R/ nyeri berkurang hingga ke nyeri yang

paling ringan, skala 1-2

3. meminta px untuk menilai nyeri atau

S : x mengatakan sudah tidak

merasa nyeri lagi, terutama bila

ingin berkemin

O : px tampak rileks, tenang dan

sudah tidaktamapak lagi ekspresi

meringis

A : nyeri akut teratasi

P : intervensi keperawatan

dihentikan

Page 10: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

64

09.00-09.30

09.30-10.00

ketidaknyamanan pada sksla 0-10

R/ px menilai nyeri berkurang, skala 1-2 saja

4. membantu px dalam mendapatkan posisi

yang nyaman

R/ px sudah bisa duduk dan merasa nyaman,

nyeri ketika duduk hilang

2. Dx 2

09/09/15

08.00-09.00

09.00-09.30

1. memantau frekuensi, konsistensi, volume,

dan warna urine px

R/ frekuensi berkemih teratur, nyeri berkemih

hilang, volume urine dalam urinal bag 2500-

3000 cc/24 jam

2. memberikan injeksi obat antibiotic

ciproprolaxin 2x500mg hasil kolaborasi

dengan dokter

R/ tidak ada tanda-tanda dan gejala alergi

antibiotic, gtanda dan gejala infeksi saluran

S : px mengatakan proses berkemih

sudah lancar, tidak ada nyeri lagi

O : haluran urine lancar, warna

kuning jernih, volume 2500-3000

cc/24 jam

A :gangguan eliminasi teratasi

P : intervensi dilanjutkan dengan

lakukan bladder training dan aff

Page 11: BAB III Implementasi Evaluasi Askep klien ISK

65

09.30-09.45

kemih (-)

3.memantau haluaran urine px via kateter

R/ haluaran lancar, volume 2500-3000 cc/24

jam, warna kuning jernih

kateteter, bila dapat berkemih

spontan dan normal tanpa keluhan,

px diperbolehkan pulang