BAB III, IV Dan Lampiran-lampiran

Embed Size (px)

Citation preview

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Profil SMK Pasundan I Bandung Aliansi SMK - SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) INVES

1. Nama sekolah 2. Jenis Sekolah 3. Status Sekolah 4. Jenis Program 5. Didirikan / Dibuka

6. Nomor Rekening Sekolah 7. Surat Izin Pendirian Sekolah 8. Nomor Data Sekolah

9. Nomor Statistik Sekolah 10. Status/Jenjang Akreditasi

11. Alamat Sekolah Kelurahan Kecamatan Nomor Telepon Fax Email Kota

SMK Pasundan 1 Bandung Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Swasta SMK Non Teknologi Bisnis dan Manajemen Tahun 1968 SK Pendirian Sekolah dari Kanwil No. 16/AS/1974 tanggal 13 Mei 1974 2700010015146 BANK Jabar Dari Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat Nomor : 16/AS/1974 Tgl. : 13 Mei 1974 430221003 Piagam tertangal 5 Mei 1998 No. Piagam : 52/DSS/SMK/V/1998 34.2.02.60.14.013 Program Keahlian Akuntansi : Nilai : 96,08 Peringkat A (Amat Baik) Program Keahlian Adm. Perkantoran : Nilai : 96,78 Peringkat : A (Amat Baik) Program Keahlian Penjualan : Nilai : 95,38 Peringkat : A (Amat Baik) Nomor : 02.00/017/ BAS/2007 Tgl. : 15 Januari 2007 Jalan Balonggede No. 44 Bandung 40251 Balonggede Regol 4217533 4241147 [email protected] Bandung

1

Propinsi 12. Penyelenggaraan Sekolah 13. Tempat Pelaksanaan Praktek Pimpinan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Urusan a. Kesiswaan b. Sarana dan Prasarana c. Humas/Dudis d. Kurikulum Staf a. Urusan Kesiswaan b. Urusan Sarana dan Prasarana c. Urusan Humas/Dudis d. Urusan Kurikulum e. Koordinator Piket f. Ketua Unit Produksi

Jawa Barat Pagi mulai pukul 07.00 WIB s/d pukul 12.15 wib, Siang mulai pukul 12.15 sampai dengan 17.50 wib. Gabungan, Jumlah : 85 Perusahaan/Instansi Drs. H. SUPARDI, M.Si. Dra. Hj. TATI MUTIARA

Drs. S.A. TIRHAM, MM., M.Si Drs. H. KUSMO SUWONDO Drs. AGUS SYARIF Drs. KADARUSMAN

SUHARNO, S.Pd DEDI HERYADI, S.Pd Dra. MIA SUSMIA Drs. ROSKANDI MARYONO, S.Pd Drs. AHMAD SUPANTAR ISTAFIANI A. S.Ag NANANG SUHERDI, S.Pd Drs. ENDANG RUKMAN

Program Keahlian a. Ketua program keahlian Akuntansi b. Ketua program keahlian Adm. Perkantoran c. Ketua program keahlian Pemasaran Tata Usaha a. Kasubag. Tata usaha b. Bendaharawan

ADE SUWINDA, S.Pd DADAN SUWARDAN, S.Pd FIKRI RAHADIAN, S.Pd

NANA ARFAN SUTISNA

Visi, Misi dan Tujuan

2

Visi Terwujudnya sumber daya manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kualitas unggul dalam ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan, serta menjadi sekolah menengah kejuruan bidang studi keahlian bisnis dan manajemen model INVES tahun 2013. Misi 1. Mendidik sumber daya manusia yang unggul dalam kelompok keahlian bisnis dan manajemen yang ditekuninya dengan dilandasi budaya sunda dan keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mampu dan mengaplikasikan (mempraktekkan) bidang keahlian yang ditekuninya. 3. Melayani masyarakat yang peka dan dinamis terhadap pendidikan dalam membangun kualitas pendidikan berskala internasional untuk menghadapi tantangan globalisasi. 4. Mengimplementasikan pengetahuan, sikap dan keterampilan dimasyarakat dalam rangka ikut serta membangun masyarakat yang dinamis. 5. Mengembangkan bidang keilmuan dan teknologi informasi yang dilandasi nilainilai kehidupan masyarakat yang Inovatif, Kreatif dan Produktif disertai Nyantri, Nyunda, Nyantika. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bagian dari Pendidikan Menengah dalam Sistem Pendidikan Nasional bertujuan: 1. Mengutamakan persiapan siswa untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap professional. 2. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia kerja dan dunia usaha. 3. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif dan kreatif. 4. Menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

3

5. Menyiapkan tamatan untuk membuka usaha sendiri atau berwiraswasta.

3.2 Biodata Guru Mata Pelajaran

1. Nama

: Nurwinda : Sumedang, 23 Februari

2. Tempat Tanggal Lahir

19833. Alamat Rumah : Jalan bbkn irigasi no 48, trs pasir koja 4. No.telepon / HP : 081802162409

5. Alamat email / FB :[email protected]/seruni dan ilalang6. Guru Mata Pelajaran : produktif pemasaran kelas x dan

xI

4

5

3.3 Subjek Evaluasi Dalam melaksanakan evaluasi mata pelajaran tentang prestasi belajar pencapaian maka subjek evaluasi adalah guru. Yang menjadi subjek evaluasi sebenarnya dalam mata pelajaran pemasaran dalam mata pelajaran lainnya telah dibentuk Team teaching, namun pada teknisnya, guru difokuskan pada satu kelas saja, sesuai dengan pembagian. Maka masing-masing guru bertaanggung jawab terhadap satu kelas tanpa ada campur tangan dari guru yang merupakan bagian dari team teaching dalam hal memberikan penilaian terhadap siswanya. Dalam melakukan ulangan harian maupun kuis, guru membuat soal sendiri dan mengawasi anak secara langsung, namun ketika pelaksanaan UAS, dilakukan serentak satu sekolah, maka guru-guru yang tergabung dalam team teaching bekerja sama dalam mempersiapkan persyaratan tes, seperti soal tes dan lain-lain. Pada saat test UAS dilakukan maka guru akan memberikan sepenuhnya pengawasan siswa-siswanya kepada pengawas ujian. Namun, yang akan melakukan proses penilaian dan penskoran dan lain-lain weweang akan diserahkan lagi kepada guru. Guru akan menerima laporan terkait pengawasan ujian, apabila ada siswa yang melakukan kecurangan ataupun memperlihatkan sikap yang kurang baik. Bpk. Ade suwinda, S.Pd selaku Ketua program keahlian Akuntansi, Bpk.Dadan Suwardan, S.Pd Ketua program keahlian Adm. Perkantoran, Dan Bpk. Fikri Rahadian, S.Pd selaku Ketua program keahlian PemasaranKetiga ketua program keahlian akan mengatur semua hal terkait dengan masalah tes nilai dan lain-lain, sesuai dengan program keahlian masing-masing. 3.4 Alat Evaluasi Guru biasanya melakukan pre test dan post test , hal ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi hasil belajar. Pre test dilakukan sebelum mengawali pelajaran, biasanya dilakukan saat guru pertama kali masuk ke kelas. Pre test ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan para siswa baik secara individu maupun kelompok, agar ketika melakukan pengajaran ke atau

42

depannya guru telah mengetahui tingkat kemampuan siswa sehingga dapat menyesuaikan antara pelajaran yang diberikan dengan kemmapuan siswa. Dalam melakukan pre test guru melakukan tes dengan teknik non tes, diantaranya ; 1. Kuesioner (questionair) Kuesioner juga sering dikenal sebagai angket. Tentang macam kuesionar dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu ditinjau dari segi siapa yang menjawab dan ditinjau dari segi cara menjawab.

2. Wawancara (interview) Adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak. 3. Pengamatan (observation) Adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis:

Post test berbeda dengan pre test, apabila pre test dilakukan di awal pertemuan sebaliknyanpost test dilakukan di akhir pertemuan. Beberapa teknik tes yang dilakukan oleh guru dalam melakukan post test yaitu dengan melakukan teknik tes, diantaranya ; 1. Tes formatif Tes ini diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-testatau tes akhir proses. Test formatif ini diberikan pada akhir pelajaran dalam bentuk kuis dadakan, Tanya jawab , tes ini dilakukan sesuai dengan kondisi, apabila siswa kurang kondusif di kelas maka tiba-tiba guru melakukan tanya jawab, dan apabila ada waktu yang lebih luang maka guru melakukan kuis dadakan. 2. Tes sumatif Tes ini dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman disekolah tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian , sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan

43

dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir caturwulan atau akhir semester.

3.5 Masalah Tes Guru selalu berusaha agar tes yang dilakukan mengikuti aturan tentang suasana, cara, dan prosedur yang telah ditentukan namun banyak sekali kelemahan dan hambatan yang terjadi ketika melaksanakan tes. Dlam teknis pengetesan tidak ada kendala yang berarti, karena semua hal terkait fasilitas, soal dan pengawas telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang terkait, namun beberapa yang terkendala timbul dari siswa itu sendiri, terkadang siswa belum sipa melaksankan tes seperti UAS, sehingga perlu dilakukan beberapa kali remedial, terkadang remedial dilakukan dua hingga tiga kali, sehingga itu sangat menghambat proses evaluasi.

3.6 Tes Standar d an Tes Buatan Guru

Tes Standar a. Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh negara. Untuk menentukan tes standar, seluruh perwakilan masing-masing sekolah melakukan pertemuan SMK se-kota Bandung, disana akan dirumuskan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan mata pelajaran, tes dan juga kurikulum yang akan menjadi standar bagi SMK dalam satu kota maupun kabupaten. Namun ada beberapa hal yang ditentukan sesuai dengan kebijakan sekolah, yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan keadaan sekolah. Dalam tes standar merupakan hasil dari kebijakan nasional, kabupaten, maupun sekolah. Misalnya ; 1. Didasarkan atas bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah di seluruh negara 2. Mencakup aspek yang luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap keterampilan atau topik 3. Disusun dengan kelengkapan staf profesor, pembahas, editor, butir tes 4. Menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi sebelum menjadi sebuah tes

44

Sekolah telah menentukan KKM (Kriteria ketuntasan Minimal), untuk maisngmasing mata pelajaran, sesuai kebijakan sekolah, karena di setiap sekolah memiliki KKm yang berbeda-beda tergantung kebijakannya. SMK Pasundan 1 Bandung menetapkan KKM - mata pelajaran produktif sebesar 70, -mata pelajaran afektif sebesar 75 dan -mata pelajaran 62. Bagi siswa yang memiliki nilai dibawah KKM maka dinyatakan tidak lulus, dan harus melakukan remedial ataupun mengulang mata pelajaran kembali. Tes Buatan Guru 1. Didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru untuk kelasnya sendiri 2. Biasanya disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain/ tenaga ahli 3. Jarang menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan, dianalisis dan direvisi 4. Norma kelompok terbatas kelas tertentu. Biasanya tes yang dibuat hanya oleh guru yang bersangkutan adalah tes ketika kuis, tanya jawab dan UTS. 3.7 Penyusunan Tes Urutan langkah yang dilakukan oleh guru dalam menyusun tes, yaitu ; 1. Menentukan persiapan tes. 2. Pemilihan materi dan pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan. 3. Menentukan bentuk dan jenis tes. 4. Menyusun tabel spesifikasi yang memuat pokok materi, 5. Menentukan jumlah butir tes dan menuliskan butir-butir soal. 6. Menentukan skor. 7. Membuat kisi-kisi. 8. Menyusun tes berdasarkan kisi-kisi. Komponen atau kelengkapan sebuah tes terdiri dari atas:

45

1. Buku tes, yakni lembaran atau buku yang memuat butir-butir soal yang harus

dikerjakan oleh siswa. Buku tes ini dipersipakan oleh team teaching apabila untuk UAS.2. Lembar jawaban, yaitu lembaran yang sediakan oleh penilaian bagi testee untuk

mengerjakan tes. Untuk soal bentuk pilihan ganda biasanya dibuatkan lembaran nomor dan hurf a, b, c, d, menurut banyaknya alternatif yang disediakan. Guru tidak perlu menyiapkan lembar jawaban dikarenakan telah diperispkan oleh team pelaksana UAS.

3. Kunci jawaban tes berisi jawaban-jawaban yang dikehendaki. Kunci jawaban

ini dapat berupa huruf-huruf yang dikehendaki atau kata/kalimat. Umtuk tes bentuk uraian yang dituliskan adalah kata-kata kunci ataupun kalimat singkat untuk memberikan ancar-ancar jawaban. Untuk kunci jawaban masing-masing guru dan team teaching harus membuatnya. Agar terjadi keseragaman jawaban.

3.8 Mengolah Nilai Mengolah nilai Dalam mengolah nilai, kebijakan dari SMK Pasundan 1 bandung adalah dengan menggunkan skla 1-100 untuk pengisian rapot. Setiap sekolah memiliki kebijakan yang berbeda dalam menetapkan skala penilaian. Skala 1-100 Dalam menggunakan angka dapat dibuktikan dengan gratis bilangan bahwa jarak antara 1 dan 2 sama dengan jarak antara 2 dan 3. Demikian pula jarak antara 3 dan 4, serta antara 4 dan 5. Akan tetapi justru alasan inilah lalu timbul pikiran untuk menggunakan huruf sebagai alat penilaian. Untuk menggambarkan kelemahan dalam menggunkan angka adalah bahwa dengan angka dapat ditafsirkan sebagai nilai perbandingan. Siswa A yang memperoleh angka 8 dalam sejarah tidak berarti memiliki kecakapan sebanyak dua kali lipat kecakapan siswa B yang memperoleh angka 4 dalam rapor. Demikian pula siswa46

A tersebut tidaklah mempunyai 8/9 kali kecakapan C yang mendapat nilai 9. Jadi sebenarnya menggunakan angka hanya merupakan simbul yang menunjukkan urutan tingkatan. Siswa A yang memperoleh angka 8 yang memiliki prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa B yang memperoleh angka 4, tetapi kecakapannya itu lebih rendah jika dibandingkan dengan kecakapan C. jadi dalam tingkatan prestasi sejarah urutan adalah C,A lalu B. Contoh penerapan skala di raport dapat dilihat pada contoh rapot, yang terdapat di lampiran-lampiran.

3.9 Kedudukan Siswa dalam kelompok Rapor sekarang sudah tidak ada lagi , sebagai gantinya ada LHBS ( Laporan Hasil Belajar Siswa ) dan tanpa ranking . Ternyata banyak sekali istilah dalam pendidikan yang tidak mereka kenal semisal SSN, RSBI , UASBN , UN . KBK. KTSP dan yang paling heboh di bahas dipertemuan PKK ibu ibu di RW ku kapan hari adalah LHBS ( kebetulan waktu itu bersamaan penerimaan Hasil Belajar dan Kenaikan kelas ) Apakah perbedaan LHBS dan Rapor ? LHBS mulai dikenalkan di Indonesia tahun 2004 pada saat diberlakukannya kurikulum ujicoba KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ) dan pada saat ini Kurikulum jadi (maksudnya bukan uji coba lagi ) di beri nama KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ). Esensial dari kedua kurikulum ini adalah target pencapaian hasil belajar siswa bukan hanya hapal dan paham materi tetapi kompetensi siswa . Association K.U. Leuven mendefinisikan kompetensi adalah peingintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan untuk melaksanakan satu cara efektif. Jadi sejak tahun 2004 target anak berhasil dalam pembelajaran di kelas tidak hanya dari aspek pengetahuan tetapi juga pada aspek sikap dan ketrampilan yang dimilikinya. Dengan demikian nilai yang ada dalam LHBS mencakup 3 aspek itu sedang pada Rapor hanya dari pencapaian aspek pengetahuan (artinya tuntutannya siswa bisa hapal dan paham materi apa yg dipelajari ) Kemudian dari target penilaian akan berbeeda pula , acuan penilaian yang ada di rapor menggunakan PAN (penilaian Acuan Norma ) artinya nilai siswa dibandingkan dengan nilai siswa yang lain dalam kelompoknya . Maka pada Rapor dilengkapi Rangking, tujuannya untuk mengtahui posisi siswa dalam kelompoknya Sedang Pada LHBS acuan penilaian adalah PAK (penilaian acuan Kriteria), artinya siswa dinilai sesuai kemampuan / kompetensi standar siswa yang ada di kelas itu . Untuk itulah setiap guru perlu menentukan KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) . Maka di LHBS ada kolom KKM pada setiap mata pelajaran . Sampai pada penjelasan ini ibu2 mulai ribut lagi karena mereka membandingkan KKM dengan KKN47

3.10

Mencari Nilai Akhir

Teknik Penentuan Nilai Akhir Dalam menentukan nilai akhir, bobot nilai-nilai yang merupakan komponennya perlu ditentukan dan diberitahukan kepada siswa. Sistem penilaian yang sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah disebutkan di atas adalah sistem penilaian relatif, yaitu sistem yang digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang lain dalam kelasnya. Di SMK Pasundan ini telah ditetapkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka dalam menentukan nilai akhir guru akan berusaha agar siswa dapat lulus sesuai dengan KKM, dikarenakan dalm mencari nilai akhir ini guru akan mencantumkan nilai paling kecil diantara nilai-nilai yang telah menjadi patokan di rapot. Contohnya : Siswa yang bernama Agisti Eka florentina, dalam kompetensi dasar 1 memperoleh nilai 100, Kompetensi 2 80, kompetensi 3 80, kompetensi 4 70, kompetensi 5 70, kompetensi 6 63, maka nilai yang akan dicantunkan di raport bukan nilai rata-rata dari semua kompetensi yang dicapai, namun nilai paling terkecil yaitu 63. Jadi setiap siswa dituntut untuk memiliki nilai yang stabil.

3.11 Membuat Laporan Laporan yang dibuat oleh guru mata pelajaran hanya berupa nilai akhir di raport, dan akan diberikan kepada wali kelas untuk dikelola dan dimasukkan ke dalam buku raport, dalam hal ini wali kelas tidak memiliki wewenang untuk mengubah nilai raport. Contoh raport akan terlampir di lampiran-lampiran.

BAB IV KESIMPULAN Guru yang baik selalu akan meningkatkan mutu tes yang di gunakan. Oleh karena menyusun tes itu sukar maka mereka disarankan untuk mengumpulkan soal-soal

48

tesnya, dan disertai dengan catatan-catatan mengenai butir-butir mana yang terlalu mudah, terlalu sukar, atau membingungkan. Dengan cara demikian maka keterampilan guru dalam menyusun tes akan meningkat, dan akan diperoleh sekumpulan tes yang mutunya bukan lagi yang paling bawah. Penyusunan tes yang disertai dengan melalui tabel spesifikasi dapat dijamin bahwa tesnya cukup mempunyai validitas isi dan validitas tingkah laku. Pada umumnya untuk melaksanakan evaluasi perlu diproses pengukuran dan pengukuran yang baik terdapat langkah langkah bagaimana menentukan indeks kesukaran, indeks diskriminasi, dan bagian yang tidak kalah penting adalah baik dan tidaknya distraktor. Dalam menentukan nilai akhir dan dalam penyusunan rangking seorang pendidik (pengajar) harus dapat mengetahui teknik-tekniknya guna mempermudah dalam pembuatannya. Dengan menentukan nilai akhir dan rangking seorang pendidik dapat mengetahui kemampuan atau kecerdasan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Dari berbagai macam teknik pendidik dapat memilih teknik yang mudah digunakan dapat dimengerti oleh peserta didik. Mengevaluasi keberhasilan program pembelajaran tidak cukup hanya dengan mengadakan penilaian terhadap hasil belajar siswa sebagai produk dari sebuah proses pembelajaran. Kualitas suatu produk pembelajaran tidak terlepas dari kualitas proses pembelajaran itu sendiri. Evaluasi terhadap program pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan guru sebaiknya menjangkau penilaian terhadap: 1) desain pembelajaran, yang meliputi kompetensi yang dikembangkan, strategi pembelajaran yang dipilih, dan isi program, 2) implementasi program pembelajaran atau kualitas pembelajaran, dan 3) hasil program pembelajaran. Penilaian terhadap hasil program pembelajaran tidak cukup terbatas pada hasil jangka pendek atau output tetapi sebaiknya juga menjangkau outcome dari program pembelajaran. Berbagai model evaluasi program dapat dipilih oleh guru maupun sekolah untuk mengadakan evaluasi terhadap keberhasilan program pembelajaran.

49

Pemilihan suatu model evaluasi akan tergantung pada kemampuan evaluator, tujuan evaluasi serta untuk siapa evaluasi itu dilaksanakan. Sistem evaluasi harus difokuskan dengan jelas pada proses perbaikan daripada pertanggungjawaban untuk produk akhir. Sistem ini harus dioperasikan dekat dengan titik intervensi (obyek yaitu sekolah) untuk perubahan. Pendekatan analisis evaluasi pembelajaran dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan sekolah. Kompleksitas permasalahan yang dihadapi evaluasi di bidang pendidikan harus ditangani dengan analisis multivariat sehingga dapat memberikan bimbingan kepada pengawas sebagai upaya perubahan.

50

LAMPIRANLAMPIRAN

51

DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN : PRINSIP-PRINSIP BISNIS KELAS / KOMP. KEAHLIAN : X PS 1 ABSENSI SISWA SEMESTER : 1 MATA PEL / STANDAR KOMPT : PRINSIP-PRINSIP BISNIS TAHUN PELAJARAN : 2010 / 2011 KELAS / KOMP. KEAHLIAN : X PS 2No No Nama Siswa Nama SiswaKOMP DASAR 1 P S K 2 5

:

JULI

1 Agisti Eka F 1 Agisti Eka Florentina 2 asti Intanti 2 asti Intanti 3 Dea Karlina 3 Dea Karlina 4 Denti Octaviani 4 Denti Octaviani 5 Devi Ayu Lestari 5 Devi Ayu Lestari 6 Dini Desiyani 6 Dini Desiyani 7 Elis Lisnawati 7 Elis Lisnawati 8 Fina Febriana 8 Fina Febriana 9 Hani Mardiani 9 Hani Mardiani 10 Iis Risnawati 10 Iis Risnawati 11 Indah Nursalam 11 Indah Nursalam 12 Indriani Lestari 12 Indriani Lestari 13 Indrianti 13 Indrianti 14 Isdiarti Eka Putri 14 Isdiarti Eka Putri 15 Lani latiasari 15 Lani latiasari 16 Lilis Suryani 16 Lilis Suryani 17 Lita Hildani 17 Lita Hildani 18 Liya Amaliya 18 Liya Amaliya 19 Melinda C 19 Melinda Cahyani 20 Mia Mardiawati 20 Mia Mardiawati 21 Mila Hanifah 21 Mila Hanifah 22 Mirawati 22 Mirawati 23 Mulyanti 23 Mulyanti 24 Nabila Noorsila 24 Nabila Noorsila 25 Nely Nimatun a 25 Nely Nimatun afiah 26 Nisa Octaviani 26 Nisa Octaviani 27 Nita Sundari 27 Nita Sundari 28 Reza Amalia 28 Reza Amalia 29 Rina Sundari 29 Rina Sundari 30 Riska Lestari 30 Riska Lestari 3131 Sani Romnia Sani Romnia 3232 Sani Kurniawati Sani Kurniawati 3333 Sella Purwilya Sella Purwilya 3434 Seni Dwiyanti Seni Dwiyanti 3535 Shendy Roshelina Shendy R

N1 NP P S K N2 NP 2 1 1 1 2 1 1 1 7 3 0 6 7 2 3 4

AGUSTUS S S

KOMP DASAR 2

NILAI EVALUASI ALHIR KEGIATAN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR TANGGAL / BULAN KOMP DASAR 3 KOMP DASAR 4 KOMP DASAR 5 SEPTEMBER OKTOBERP S K 1 2 9 0

ABSENSIKOMP DASAR 6 P 1 S 2 K 7 N 6

NR

%

S

100 I 100 100 100 100 90 80 90 100 80 100 80 100 S 100 70 100 80 100 100 100 100 S 100 80 100 100 90 80 80 80 80 100 80 100 100 70

A A

A

S A A S

A

80 A 75 70 S S 100 70 100 80 70 100 100 70 100 A 100 100 A 100 70 80 S S 70 S 100 100 100 100 100 100 S 100 100 100 100 100 100 80 80 100 A 100 70S

A S S

A

A S A

S

S

S

I

80 80 80 80 S 90 80 70 90 75 80 90 85 70 S 70 S 100 70 70 70 80 80 70 90 90 70 A 90 70 100 100 75 95

N3 NP 2 2 3 2 1 6 7

P

2 8

S

K

N4

A

70

3

4

5 70 80 80 80 70 80 80 80 70 80 80 80 70 80 80 80 78 80 80 75 80 80 80 85 80 100 80 80 10 0 70 80 80 85

NP P S 1 1 1 4 7 8 9

70

2 1

K

S

S

S

A

A S

70

70

A

A

S

I

70 70 70 85 70 85 85 85 100 70 95 70 50 S 70 70 65 70 70 80 70 95 80 85 75 90 85 70 90 100 100 80 80 I 80 A 100 70

N5 NP 2 2 5 3 5 6 1

NOVEMBERNP 6 8 9 P 1 4

KOMP DASAR 7 S K N 1 17 5 6

S

NP 7

I

A63 75 75 70 75 53 70 58 80 70 75 55 70 70 40 65 70 75 70 75 73 70 75 43 70 63 70 50 75 65 70 70 60 55 15

A S

A

S A

A A

A S

S I A A

A

A

63 75 75 60 S 73 53 68 58 95 60 80 55 A 78 68 40 S 65 60 75 S 60 75 43 63 70 50 75 75 75 75 75 65

A

S S

A

A

S

I S

A A I

S S

A

A

S

S

S

S

S

I

S

95 70 90 70A 70A

S 70

S

A

S

A A A

A S S

70 A 70

A

A A

75 80 60 A 55 15

S A S A

52

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) NOMOR 07 SEKOLAH KOMPETENSI KEAHLIAN MATA PELAJARAN SEMESTER STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TINGKAT/KELAS ALOKASI WAKTU : : : : : : : : SMK PASUNDAN 1 BANDUNG PEMASARAN KOMPETENSI KEJURUAN 1 MELAKUKAN PEMASARAN BARANG DAN JASA MENERAPKAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI PENJUALAN II / XI

INDIKATOR 1. Pengertian sistem informasi pasar dijelaskan dengan benar 2. Ruang lingkup sistem informasi pasar dijelaskan dengan benar 3. Konsep sistem informasi pasar dijelaskan dengan benar 4. Komponen dalam sistem informasi pasar diidentifikasi dengan benar 5. Informasi yang direncanakan dan informasi yang tidak direncanakan diidentifikasi dengan benar 1. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan sistem informasi pasar dengan benar sesuai dengan konsep pemasaran 2. Siswa dapat memaparkan ruang lingkup sistem informasi pasar dengan benar sesuai dengan prinsip pemasaran 3. Siswa dapat menjelaskan konsep sistem informasi pasar dengan benar sesuai dengan prinsip pemasaran 4. Siswa dapat mengidentifikasi komponen dalam sistem informasi pasar dengan benar sesuai dengan sistem pemasaran 5. Siswa dapat mengidentifikasi informasi yang direncanakan dan informasi yang tidak direncanakan dengan benar sesuai dengan konsep pemasaran

53

2. MATERI PEMBELAJARAN Sistem informasi pasar Terdiri dari orang, peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu dan akurasi tepat pembuat keputusan pemasaran Ruang lingkup sistem informasi pasar 1. Subsistem riset pemasaran, merupakan sistem yg berhubungan dg pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan. 2. Subsistem informasi pemasaran, merupakan subsistem yg berhubungan dg pengumpulan ,pencatatan dan analisis terhadap pesaing. 3. Subsistem pemrosesan transaksi, merupakan subsistem berupa sistem informasi akuntansi. 4. Subsistem produk, berguna untuk membuat rencana produk baru. 5. Subsistem tempat, berguna untuk pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yg sesuai dengan pelemparan produk yg dihasilkan. 6. Subsistem promosi, berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan untuk meningkatkan penjualan. 7. Subsistem harga, berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg dihasilkan. 8. Subsistem peramalan penjualan, untuk melakukan peramalan penjualan. Konsep sistem informasi pasar 1. Jenis keputusan apa yang secara rutin dibuat 2. Jenis informasi apa yang diperlukan untuk membuat keputusan 3. Jenis informasi khusus apa yang secara rutin diperoleh 4. Jenis informasi apa yang belim diperoleh 5. Jenis informasi apa yang dibutuhkan setiap hari,minggu, bulan, tahun 6. Laporan perdagangan apa yang anda inginkan 7. Topik khusus apa yang ingin selalu anda ketahui 8. Jenis program analisis data apa yang anda inginkan. Komponen dalam sistem informasi pasar 1. Pencatatn internal, koleksi informasi yang terkomputerisasi, yang diperoleh dari sumber-sumber data yang ada dalam perusahaan 2. Analisis informasi terdiri dari informasi pasar, pesaing, sumber daya, kondisi umum, pertukaran mata uang

54

3. Intelejen pemasaran, informasi harian tentang perkembangan lingkungan pemasaran yang membantu para manajer mempersiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran 4. Riset pemasaran desain, pengumpulan, analisis dan pelaporan data secara sistematis yang relevan

Informasi yang direncanakan dan informasi yang tidak direncanakan Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen . yang disebut perencanaan Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu dalam perkembangan SIM harus direncanakan agar mampu berfungsi secara efektif, SIM harus mendapat data-data yang sedekat-dekatnya dengan pencipta data, dan mendistribusikan pada pengolah informasi yang membutuhkan. 3. Kegiatan Pembelajaran a. Metode Pembelajaran Ceramah Tanya jawab penugasan a. Langkah-langkah pembelajaran 1) Pertemuan Pertama (4 jam pembelajaran) Kegiatan Awal 1. Absensi kelas 2. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 3. Apersepsi/motivasi Kegiatan inti Guru menjelaskan informasi tentang pengertian sistem informasi pasar Siswa menyimak informasi tentang sistem informasi pasar

55

Kegiatan Akhir Siswa menyimpulkan materi pembelajaran bersama dengan guru 2) Pertemuan Kedua (4 jam pembelajaran) Kegiatan Awal 1. Absensi kelas 2. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 3. Apersepsi/motivasi Kegiatan Inti Guru memaparkan ruang lingkup sistem informasi pasar Siswa menyimak informasi ruang lingkup sistem informasi pasar Kegiatan akhir Siswa menyimpulkan materi pembelajaran bersama dengan guru 3) Pertemuan Ketiga (4 jam pembelajaran) Kegiatan Awal 1. Absensi kelas 2. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 3. Apersepsi/motivasi Kegiatan Inti Guru memaparkan konsep sistem informasi pasar Siswa menyimak informasi konsep sistem informasi pasar Kegiatan akhir Siswa menyimpulkan materi pembelajaran bersama dengan guru 4) Pertemuan Keempat (4 jam pembelajaran) Kegiatan Awal 1. Absensi kelas 2. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 3. Apersepsi/motivasi Kegiatan Inti Guru menjelaskan komponen dalam sistem informasi pasar Siswa mengidentifikasi komponen dalam sistem informasi pasar Kegiatan akhir Siswa menyimpulkan materi pembelajaran bersama dengan guru

56

5) Pertemuan Kelima (6 jam pembelajaran) Kegiatan Awal 1. Absensi kelas 2. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 3. Apersepsi/motivasi Kegiatan Inti Guru menjelaskan informasi yang direncanakan dan informasi yang tidak direncanakan Siswa mengidentifikasi informasi yang direncanakan dan informasi yang tidak direncanakan Kegiatan akhir Siswa menyimpulkan materi pembelajaran bersama dengan guru

4. Alat / Media Infocus Laptop Microsoft power point Sumber pembelajaran Dr. Ratih Hurriyati, M.S.I., Modul Pemasaran barang dan jasa, Bandung Malcolm H.B, McDonald., Marketing Plans That Work, Jakarta., Erlangga 5. Penilaian Hasil Belajar Evaluasi Butir Soal 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem informasi pasar 2. Jelaskan ruang lingkup sistem informasi pasar

57

3. Jelaskan konsep sistem informasi pasar 4. Jelaskan komponen dalam sistem informasi pasar 5. Identifikasilah informasi yang direncanakan dan informasi yang tidak direncanakan Kunci jawaban 1. Sistem informasi pasar Terdiri dari orang, peralatan dan prosedur untuk mengumpulkan, menyortir, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu dan akurasi tepat pembuat keputusan pemasaran 2. Ruang lingkup sistem informasi pasar 1. Subsistem riset pemasaran, merupakan sistem yg berhubungan dg pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dan calon pelanggan. 2. Subsistem informasi pemasaran, merupakan subsistem yg berhubungan dg pengumpulan ,pencatatan dan analisis terhadap pesaing. 3. Subsistem pemrosesan transaksi, merupakan subsistem berupa sistem informasi akuntansi. 4. Subsistem produk, berguna untuk membuat rencana produk baru. 5. Subsistem tempat, berguna untuk pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yg sesuai dengan pelemparan produk yg dihasilkan. 6. Subsistem promosi, berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yg dilakukan untuk meningkatkan penjualan. 7. Subsistem harga, berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yg dihasilkan. 8. Subsistem peramalan penjualan, untuk melakukan peramalan penjualan. 3. Konsep sistem informasi pasar 1. Jenis keputusan apa yang secara rutin dibuat 2. Jenis informasi apa yang diperlukan untuk membuat keputusan 3. Jenis informasi khusus apa yang secara rutin diperoleh 4. Jenis informasi apa yang belim diperoleh 5. Jenis informasi apa yang dibutuhkan setiap hari,minggu, bulan, tahun 6. Laporan perdagangan apa yang anda inginkan 7. Topik khusus apa yang ingin selalu anda ketahui 8. Jenis program analisis data apa yang anda inginkan. 4. Komponen dalam sistem informasi pasar 1. Pencatatn internal, koleksi informasi yang terkomputerisasi, yang diperoleh dari sumber-sumber data

58

yang ada dalam perusahaan 2. Analisis informasi terdiri dari informasi pasar, pesaing, sumber daya, kondisi umum, pertukaran mata uang 3. Intelejen pemasaran, informasi harian tentang perkembangan lingkungan pemasaran yang membantu para manajer mempersiapkan dan menyesuaikan rencana pemasaran 4. Riset pemasaran desain, pengumpulan, analisis dan pelaporan data secara sistematis yang relevan 5. Informasi yang direncanakan dan informasi yang tidak direncanakan Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen . yang disebut perencanaan Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu dalam perkembangan informasi harus direncanakan agar mampu berfungsi secara efektif, informasi harus mendapat data-data yang sedekat-dekatnya dengan pencipta data, dan mendistribusikan pada pengolah informasi yang membutuhkan.

Pedoman penilaian SOAL 1 2 SCORE 20 20

Nilai : Score yang diperoleh x 100

59

Score maksimal 3 4 5 20 20 20 (100)

KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN PEMASARAN

Bandung, Juli 2011 GURU MATA PELAJARAN

FIKRI RAHADIAN, S.Pd., NUP. 101.0346 Mengetahui, KEPALA SMK PASUNDAN 1

NURWINDA, S. Pd. M.M.

Drs. H. SUPARDI, M.Si., PEMBINA TK. 1 NIP. 19570204 198603 1 006

60