Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1 Proses Kerja Produser
Produser adalah pemodal atau pengusaha yang menyediakan dan untuk
produksi sebuah film, namun ada juga tidak terbatas pada modal saja, tetapi dapat
terlibat dalam proses produksi, mengawasi, menyalurkan dan mendistribusikan ke
pihak yang menginginkan film tersebut.produser film selalu aktif dalam
pengembangan ide yang bisa berasal dari dirinya atau dari orang lain.dia dapat
meminta seorang untuk menulis ide tersebut menjadikan naskah, atau dia sendiri
yang menulisnya. Kemudian naskah tersebut di serahkan kepada sutradara atau
dia sendiri yang menjadi sutradara.kadang seorang produser rela begadang di
ruang editing mendampingi sutradara dan editor, hanya untuk mendaptkan hasil
editing yang berkualitas.produser juga akan bergelut lagi dengan promosi
perdaran filmnya.(Rusman Latief, 2017:18).
Seorang produser film mengawasi dan menyalurkan sebuah project film
kepada seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara dan visi
film tersebut. Mereka juga akan mengambil resiko keuangan dengan
mengeluarkan uang mereka sendiri, khususnya selama periode pra-produksi,
sebelum film dapat terdanai sepenuhnya.
Produser terlibat aktif dalam semua tahapan proses pembuatan film, mulai
dari pemunculan ide hingga penyaluran project film tersebut. Namun, suatu ide
atau konsep film dapat muncul dari siapapun, termasuk penulis naskah, sutradara
atau produser.(supriyadi, 2014:56).
Menentukan kru, tentang bagaimana menentukan kru, sudah di bahas pada
artikel sbelumnya. Terkait dengan hal itu, salah satu tugas produser adalah
memilih kru untuk sebuah produksi dokumenter tidak semua kameramen terbiasa
dengan pembuatan dokumenter, apalagi kameramen studio. cemeramen
dokumenter harus jeli melihat situasi dan kondisi yang bisa terjadi kapan saja di
lapangan. yang paling memungkinkan dari kameramen lain adalah harus dengan
cermat ketika memilih kru yang akan di ajak kerjasama.
2
Pendanaan dokumenter, produser dokumenter harus mampu untuk
prsentasi pada client atau investor, jika film dokumenter itu orderan atau pesanan
dari investor bahkan produser harus terlibat pada banyak tahapan tender/biding.
Jadi, produser dokumenter memang harus jago berbicara, harus memaparkan
gagasan serta konsep dokumenter yang akan di buatkan. Tema bukan segala-
galanya dalam film dokimenter, bahkan tidak sedikit tema sudah di tentukan oleh
si penyandang dana, yang paling penting adalah bagaimana agar tema tersebut
bisa di paparkan dalam sebuah gagasan sehingga film dokumenter nantinya bisa
menjadi karya yang baik, karya dengan story telling yang baik.
(supriyadi,2014:57)
3.1.1. Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah semua kegiatan di mulai dari pembahasan ide
atau gagasan awal, sampai dengan pengambilan gambar (shooting). Proses
praproduksi yang menulis di lakukan oleh seorang produser sebelum mrmasuki
tahap shooting berikut menyusun produksi. Ide yang baik biasanya harus ada
pesan yang di sampaikan. misalnya, bicara dokumenter berarti berbicara tentang
karya audio visual, berbicara audio visual Berarti berbicara tentang media,
tentang medium. Medium is message, demikian kata ahli komunikasi.menurut
Marshall Mcluhan. Berbicara tentang media berarti berbicara tentang pesan,
bahkan seperti Mcluhan tadi, media bisa menjadi pesan itu sendiri.
(supriyadi,2014:45).
Pelaksanaan pra produksi membutuhkan banyak persiapan dalam tahap ini
segala kebutuhan dan personal administratif maupun kreatif disiapkan. Untuk
produksi dokumenter, tahap produksi lebih banyak menyita waktu untuk riset
yang butuh waktu hingga lebih dari 1 tahun.
Pra produksi merupakan tahapan kerja terpenting atau utama dalam setiap
program dokumenter. Produksi mampu berjalan dan sukses karena berangkat dari
3
persiapan pra produksi yang mantap. Setiap permasalahan harus terlebih dahulu
diselesaikan pada tahap pra produksi.
Dalam Film dokumenter tidak hanya semata-mata mempersentasikan
realitas, tetapi mengubah sesuatu. Paling tidak, diri nya sebagai filmmaker
berubah setelah membuat sebuah film.
1. Sutradara, orang yang bertanggung jawab pada semua
aspek produksi, baik sinematika artistik maupun secara
teknis
2. Penata kamera atau sinematografer adalah orang yang
melaksanakan aspek teknis dalam pengambilan gambar, dia
juga membantu sutradara dalam memilih sudut,
penyusuanan dan rasa dari pencahayaan dan kamera.
3. Penulis naskah, orang yang bertanggung jawab pada
pembuatan naskah,data riset dan sekaligus berperan sebgai
reporter juga
4. Editor, bertanggung jawab pada audio video uang di
hasilkan pada saat pengambilan gambar atau shooting.
5. Produser. seorang yang bertanggung jawab atas detail dari
awal hingga akhir produksi dalam memanage produksi.
Banyak yang menyarankan ketika kita membuat film dokumenter baiknya
memilih crew yang kredibel. crew yang tidak hanya berpengalaman dalam
membuat, bahkan lebih spesifikasi lagi crew yang berpengalaman secara teknis
dan non teknis dalam membuat film dokumenter.
3.1.2. Produksi
Dalam produksi program dokumenter terdapat beberapa tahapan.tahapan
tersebut terdiri atas : pra produksi, produksi, pasca produksi. Dalam pra produksi
pembuatan dokumenter termasuk di dalamnya pemilihan subjek atau tema,
melakukan riset, menetukan kru, memilih peralatan yang akan di gunakan,
4
menetukan metode yang akan di pakai, serta membuat schedule shooting untuk
detailnya. (supriyadi,2014:44).
Dalam proses produksi produser bertindak untuk mengawasi dan
mengkoodinir crew yang bertugas agar semua hasil rapat redaksi dapat terlaksana
dengan baik dan dapat di realisasikan disaat produksi ini. Selama produksi
menentukan jadwal shooting dan mengatur pengeluaran biaya yang dilakukan
selama produksi berlangsung.
Produser juga memberikan arahan bila tim mendapat kesulitan seperti
berselisih, dan argumen satu orang yang tidak bisa diterima oleh yang lain dalam
tim ini. Dan selalu mengingat untuk selalu backup file hasil shooting selama
proses produksi untuk keamanan file dan gambar.
3.1.3. Pasca Produksi
1. Melihat kelengkapan data hasil shooting.
2. Tujuannya merevisi semua hasil shooting, karena akan
berpengaruh dalam proses editing.
3. Menyesuaikan hasil shooting dengan kebutuhan.
4. Bertujuan agar semua hasil dalam proses editing sesuai dengan
konsep.
No Tim Produksi Keterangan
1 Kreatif Mencari Topik
2 Inspiratif Mencari bintang tamu/Narasumber
3 Artistic Dekorasi
4 Pemasaran Sponsor
5
ketika shooting selesai bukan berarti pekerjaan selesai sebagai seorang
produser,proses selanjutnya menanti yakni pasca produksi produser biasanya
sudah memilih editor. (supriyadi,2014:62).
3.1.4. Peran dan Tanggung jawab Produser
Menurut Supriyadi (2014:56) menyimpulkan bahwa tugas produser adalah
memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang di tetapkan bersama, baik
dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi jadi, berperan dan bertanggung
jawab produser adalah:
a. Membantu memberikan masukan ide ataupun gagasan
b. Menentukan spot-spot atau lokasi peliputan untuk bahan
produksi.
c. Membuat desain produksi.
d. Membuat surat dan proposal untuk perizinan di lokasi
shooting.
e. Melakukan riset dan survei lokasi agar tahu medan sebelum
melakukan produksi dan sudah mempunyai planning
mendatangkan lokasi yang di tuju.
f. Menentukan dan membuat shooting schedule sebelum
peliputan atau produksi langsung.
g. Mengumpulkan biaya dari setiap anggota tim produksi
untuk prooduksi shooting berlangsung.
h. Menyusun anggaran dan pemasukan,pengeluaran keuangan
dari pra produksi sampai pasca produksi.
i. Mengawasi situasi dan kondisi saat berjalan pelaksanaaan
produksi.
j. Bertanggung jawab atas seluruh hasil produksi baik dari
segi biaya maupun hasil akhir produksi.
5 Cameraman Menyiapkan kamera dan mengecek kondisi
6 Property Menyiapkan alat yang akan digunakan
6
3.1.5. Proses Penciptaan Karya
1. konsep kreatif
Setiap produser bertugas dan bertangung jawab dalam produksi film
dokumenter yang akan dibuatkan untuk di produksinya, bahkan produser
menentukan ide-ide. Dan produser banyak melibatkan crew-crew yang akan di
pilih agar proses pembuatan film berjalan dengan lancar. Seorang produser yang
terlibat perencanaan, koordinasi dan kontrol dari proses manufaktur dan
bertanggung jawab memastikan barang dan jasa diproduksi secara efisien, jumlah
produksi yang benar & akurat, diproduksi sesuai dengan anggaran biaya yang
tepat dan berkualitas.
2. Konsep Produksi
Dalam pembuatan film dokumenter sebagai produser berhak memilih
crew-crew yang akan memproduksi sebuah film telah menentukan ide
idenya,produser harus bekerja sama para crew untuk mengenai cerita,cara
pengambilan gambar, hingga di tahap editing bersama tim. Produser terlibat aktif
dalam semua tahapan proses pembuatan film , Mulai dari pemunculan ide dan
digunakan untuk merujuk pada produser.kemudian kami memilih alat yang akan
di gunakan saat pembuatan film.
Penulis naskah dan produser juga bersamaan menentukan tim untuk
melakukan riset, setelah penulis naskah sudah membuat konsep naskah yang telah
selesai, dan seorang sutradara mematangkan sebuah konsep yang sebelum nya di
buat.kemudian alat yang akan digunakan untuk produksi, seorang produser
bertanggung jawab penuh atas berjalannya sebuah film dokumenter yang di
produksi nya.
7
3. Konsep Teknis
Produser merupakan individu yang layak mendapat pujian terhadap satu
program sebagai satu hasil karya. Sementara dalam produksi film, pujian tersebut
biasanya diberikan kepada sutradara. dalam produksi televisi seorang produser
lebih terlibat pada saat Pra Produksi. Kadang memang banyak orang sulit untuk
membedakan fungsi antara produser dan sutradara, karena memang beda tipis.
Sebenarnya fungsi produser dan sutradara hampir sama.produser bersama tim
sebelum melakukan sebuah produksi,telah melewati dari pra produksi agar
persiapan produksi sesuai konsep dan tinggal menjalankan shootingnya.telah
memilih kamera untuk tipe adalah Sony Nex Vg 20 karena adanya kestabilan
pengambilan gambar,video pada saat untuk merekam dengan kualitas gambar dan
video Full HD.
3.1.6 Kendala Produksi dan Solusi
Komunikasi antara kelompok sangat diperlukam disini, setiap masalah
yang diskusikan untuk mencapai jalan keluar yang terbaik. Begitu pula dengan
proses kerja tim produksi film dokumenter ini Abdi Dalem Sang Penjaga
Tradisi.
Semuanya saling bekerja sama dan membantu untuk mendapatkan hasil
akhir yang semaksimal bertjuan sangat berarti untuk mendapatkan karya yang
lebih bagus. Setiap masalah atau perselisihan pendapat didiskusikan guna
mendapatkan solusi yang terbaik dan tidak terjadi perpecahan nantinya. Tim
penulis merasa cukup puas dengan hasil yang telah dicapai, meski mengalami
berbagai kendala baik pada saat Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi.
8
Hal itu dapat Tim penulis produksi lewati dan Tim penulis pun merasa
mengalami kemajuan dari segi pengetahuan dan pengalaman yang sangat berguna
bagi kelompok kami sendiri.
a) Kendala mempersatukan kelompok untuk berkumpul nya sering terjadi
keterlambatan kehadiran setiap pertemuan yang di lakukan.
b) kendala dalam menyatukan visi dalam kelompok kami.
c) waktu shooting yang lama membuat rasa jenuh dibeberapa anggota
kelompok kami.
9
3.1.7 Lemabar Kerja Produser
1. Konsep Produser
2. Working Schedule
3. Breakdown Sheet
4. Equipment List
5. Breakdown Budget
6. Shooting Schedule
10
Konsep Produser
Proses awal dalam pembuatan film dokumenter ini adalah menentukan
tema yang akan kami angkat . Produser mempunyai usulan untuk mengangkat
sosok abdi dalem keraton kotagede Jogyakarta. Produser meyakinkan tim bahwa
tema ini menarik karena ditengah kehidupan yang semakin modern, masih ada
orang yang mengabdikan dirinya tanpa pamrih imbalan ekonomi. Setelah
melakukan brainstorming dengan tim akhirnya sepakat untuk mengangkat judul
“Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi.
Secara keseluruhan film dokumenter ini mempunyai tantangan dan
keunikan baik dari anggaran, waktu produksi, dan cerita. Anggaran produksi
dipekirakan sekitar 8 juta rupiah dengan alasan/ pertimbangan pada waktu
produksi, lokasi, dan cerita.
Waktu produksi film dokumenter.“Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi.
Waktu yang dibutuhkan untuk produksi film dokumenter ini adalah 5 hari shooting.
Mengingat ada beberapa tempat yang akan menjadi lokasi shooting. Serta
pengambilan gambar beberapa narasumber yang berbeda lokasi. Penulis yang
bertugas sebagai produser berusaha memanfaatkan dana yang ada dengan
perhitungan yang tepat agar tidak melebihi dari budget yang telah ditetapkan.
Seperti menekankan kepada tim agar waktu shooting dapat dilaksanakan
maksimal dalam waktu 5 hari .
11
WORKING SCHEDULE
Production Company : Tree Production Produser : Ahmad Zamroni
Project Title : “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi Director : Muhammad Rizky
Durasi : 18 Menit Script Writer : Nabila Siti Nursakinah
No Tahap Aktifitas
Target Per Minggu
Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3
1
Pra
Pro
duksi
Penemuan Ide ●
2 Pengembangan Gagasan ●
3 Penulisan Naskah (Dan Seterusnya…) ● ●
4
Pro
duksi
Shooting ●
5 Dailly Production report ●
6 Evaluasi Produksi (Dan Seterusnya…) ●
7
Pas
ca
Poduk
si
●
12
Capturing
8 Logging ●
9 On line Editing (Dan Seterusnya…) ●
13
BREAKDOWN SHEET
Production Company : Tree Production Produser : Ahmad Zamroni
Project Title : “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi Director : Muhammad Rizky
Durasi : 18 Menit Script Writer : Nabila Siti Nursakinah
No Scene Cast Wardrobe Make
Up
Setting Properti Vehicle/Animal Special
Equipment
Notes
1 1 Pak
Slamet
Setelan
Baju
seragam
abdi dalem
(peranakan)
Natural Keraton
-
-
Steady Cam
Cameramen
memakai
Steady
Cam
2 2 Mas
Endry
Setelan
Baju
seragam
Abdi dalem
Natural Rumah
dan
keraton
-
-
Steady Cam
Cameraman
memakai
steady cam
3
3
Pak
Kaos
Hitam
Natural
Bale
-
-
Steady Cam
Cameraman
memakai
14
Natsir
celana
pendek
Pakai
steady cam
15
EQUIPMENT LIST
Production Company : Tree Production Produser : Ahmad Zamroni
Project Title :“Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi Director :Muhammad Rizky
Durasi : 18 Menit Script Writer : Nabila Siti Nursakinah
No Nama Seri Jumlah Keterangan
1 Kamera Sony Nex vg
20
1 Sewa
2 Clip on Wireless clip
on sennheiser
G3
1 Sewa
3 Lighting Led 7’’ inchi 2 Sewa
4 Glade
came
- 1 Beli
5 Flas disk 16 G 1 Milik pribadi
16
6 Laptop Lenovo B
940
2 Milik pribadi
7 Trypot Include
kamera
1 Sewa
8 Batterai Alkaline /3
pack
14 Beli
9 Charger - - Sewa
10 Reflegtor Kuning 4 Beli
17
BREADKDOWN BUDGET
Production Company : Tree Production Produser : Ahmad Zamroni
Project Title : Abdi Dalem Sang Penjaga Tradisi Director : Muhammad Rizky
Durasi : 18 Menit Script Writer : Nabila Siti Nursakinah
No Item Unit Rate Jml Amount
PRODUKSI
1 Tikert KA Ekonomi PP
Rp
343,000 6
Rp
2,058,000
2 Naik Grab Car PP Jkt Jogja Ls
Rp
200,000
3 Briefing Produksi Ls
Rp
50,000
4 Print, Fotocopy dll Ls
Rp
110,000
5 Konsumsi @ 360.000/hr
Rp
360,000 6
Rp
2,160,000
6 Bensin Motor 5 hari Ls
Rp
80,000
Sub Total
Rp
4,658,000
PRODUKSI TEKNIK
18
1 Kamera + Trypot Sony NEX VG 20
Rp
275,000 5
Rp
1,375,000
2 Clip On
Wirelless Clip On
Sennheiser
Rp
100,000 5
Rp
500,000
3 Lighting Led 7"
Rp
75,000 5
Rp
375,000
4 Flash Disk Toshiba 16 GB Ls
Rp
89,000
5 Laptop Lenovo
6 Batterai alkaline AA Alkaline Ls
Rp
148,000
7 Charger
8 Reflector Kuning Ls
Rp
15,000
9 Narasumber
Rp
200,000 3
Rp
600,000
10 Memori Camera Scandisc 32 GB Ls
Rp
250,000
11 Glade came 450 1
Rp
450,000
Sub Total
Rp
3,802,000
TOTAL Rp 8,460,000
19
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : Tree Production Produser : Ahmad Zamroni
Project Title : Abdi Dalem Sang Penjaga Tradisi Director : Muhammad Rizky
Durasi : 18 Menit Script Writer : Nabila Siti Nursakinah
No Hari dan Tanggal Waktu Pelaksanaan Kegiatan
1
Kamis, 10 mei 2018
Jumat,11 mei 2018
08-00-09-00 Memeriksa Perlengkapan
barang bawaan
2 09-00-12-00 Memeriksa alat- alat
produksi untuk shooting di
tempat pengambilan barang
3 19:45-21:00 Persiapan berangkat ke
lokasi di malam hari
4 21:45-06:08 Sedang di perjalanan sampai
malam hari
5 07:00-08:00 Sampai di lokasi di pagi hari
6 08:00-11-00 Istirahat di lokasi
20
7
Sabtu ,12 mei 2018
14:00-15:00 Persiapan produksi alat-alat
untuk memulai shooting
8 15:00-17:00 Memulai produksi
9 17:00-18-00 Istirahat
10 09:00:10:00 Mempersiapkan alat-alat
kembali aktivitas untuk
shooting
11 10:00-12:00 Pengambilan gambar dan
video
12 12:00-13:00 Istirahat
13 13:00-18:00 Memulai produksi shooting
kemabali sampai sore hari
14 18:00-19-00 Kembali ke rumah
15 Minggu, 13 mei 2018 09:00-10:00 Mempersiapkan alat-alat
untuk kelengkapan shooting
16 10-00-12-00 Pengambilan gambar dan
video
21
17 12:00-13:00 Istirahat
18 13:00-18:00 Memulai produksi shoting
19 18:00-19:00 Kembali ke rumah
20 Senin, 14 mei 2018 09:00-10:00 Mempersiapkan alat –alat
produksi
21 10:00-12:00 Pengambilan gambar dan
video
22 12:00-13:00 Istirahat
23 13:00-18:00 Mulai produksi shoting
sampai sore hari
24 18:00-19:00 Istirahat
25 Selasa,15 mei 2018 09:00-10:00 Memeriksa alat-alat keadaan
rapi
26 10:00-12:00 Melihat hasil pengambilan
gambar dan video
27 12:00-13:00 Istirahat
13:00-15:00 Merapihkan semua alat-alat
15:00-16:00 Pulang ke rumah
22
3.2 Proses Kerja Sutradara.
Menurut Nurul Muslimin (2018:155) Sutradara orang yang memimpin
seluruh kegiatan tim artistik film dan mengatur adegan-adegan dalam film. Dia
bertanggung jawab terhadap aspek kreatif film termasuk konten yang
mengendalikan konten alur plot. Mengarahkan aktor. Menyusun dan memilih
lokasi didalam pelaksana shooting film”.
Penulis sebagai sutradara memimpin jalannya proses produksi yang
bertanggung jawab untuk merealisasikan naskah kedalam pengambaran audio
visual. Mampu mengarahkan tim saat produksi dan menjaga keseimbangan
dengan tim, mengarahkan dan berkerja sama dengan penata gambar serta berkerja
sama dengan pnyuting gambar dalam proses penyuting gambar dan pengarahan
suara pada saat pasca produksi.
Penulis sebagai sutradara film dokumenter “Abdi Dalem” Sang Penjaga
Tradisi yang mengangkat tema tentang Regenerasi “Abdi dalem“ masyarakat
Yogjakarta kota gede yang mengabdi kepada suatu kraton kerajaan kota gede
dimataram. Penulis selaku sutradara ditugas akhir ini selalu berdiskusi dengan tim
mengenai mengumpulkan ide dan konsep tentang bagaimana cara produksi film
dokumenter dengan konsep yang menarik.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam proses pembuatan,
program film televisi ini. Yaitu proses praproduksi, produksi Hingga pasca
produksi.
3.2.1 Pra Produksi .
Menurut Nurul Muslimin (2018:31) tahap praproduksi mengacu kepada
hal-hal yang dilakukan oleh tim produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar
(shoting) dalam membuat sebuah film (sebelum produksi film) Didalam
23
praproduksi film dokumenter “ abdi dalem sang penjaga tradisi “ penulis selaku
sutradara melalui beberapa tahapan antara lain :
a. Penentuan Ide Dan Konsep
Dalam tahap pra produksi ini, penulis naskah selaku sutradara berdiskusi
bersama tim, mengumpulkan ide dari masing-masing kru yang ada didalam tim.
Dan memilih satu ide yang paling menarik untuk dijadikan film dokumenter tugas
akhir ini kemudia selaku sutradara dan tim mengembangkan ide sehingga
menghasilkan konsep program sesuai kesepakatan bersama.
Ide film dokumenter “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi adalah
membahas regenerasi abdi dalem yang semakin berkurang untuk mengabdikan
dirinya kepada raja raja kraton di kota gede yogyakarta sedangkan tradisi abdi
dalem ini gaboleh hilang ditelan zaman yang semakin maju da n modern.
b. Pelaksaan Hunting Dan Riset
Penulis selaku sutradara bersama tim awal nya melakukan riset melalui
internet. Kemudian penulis selaku sutradara dan tim melakukan hunting lokasi
untuk menghataui lebih detail keadaan di kraton kota gede yogyakarta dan agar
tim mendapat gambaran apa saja yang diambil saat produksi nanti. Penulis selaku
sutradara melakukan diskusi dengan penata kamera untuk memberikan gambaran
tentang pengambilan gambar di lokasi kraton yogyakarta serta penulis selaku
sutradara mendiskusikan beberapa tempat untuk mewawancara dengan penata
kamera.
24
c. Pembuatan Director Treatment
Setelah melakukan nunting lokasi, penulis selaku sutradara membuat
Director Treatmen untuk mempermudah dalam proses produksi, sehingga sudah
ada landasan serta acuan penata kamera dan sutradara dalam pengambilan gambar
sehingga proses produksi film dokumenter “Abdi dalem” Sang Penjaga Tradisi
dapat berjalan dengan lancar.
Penulis selaku sutradara menuangkan Director treatment yang berkaitan
secara tehknis, berisi segmen, visual tata kamera, arahan, beserta audio, sehingga
dapat menghasilakn gambar yang baik sesuai dengan konsep yang telah
ditentukan bersama tim.
d. Pencarian Narasumber
Penulis selaku sutradara bersama tim melakukan pencarian narasumber
yang tepat untuk diwawancarai, yang memiliki pengaruh terhadap abdi dalem di
kota gede yogyakarta pada saat produksi.
3.2.2 Produksi
Menurut Nurul Muslimin (2018:104) tahap ini fokus pengambilan
gambar/visual (shooting) beserta audio dari sebuah film biasa nya di sebut
shooting day. Catatan penting sebelum tahap produksi yaitu bahwa tahap
praproduksi harus sudah fixed. Di samping itu, jika belum siap dari satu atau
beberapa divisi, sangat beresiko adanya hambatan dan ini beresiko akan terjadi
perpanjangan waktu dari estimasi yang telah dikalkulasikan secara baik oleh
pemimpin produksi dan kru yang lain”
Dalam tahap produksi film dokumenter “Abdi Dalem” Sang Penjaga
Tradisi penulis selaku sutradara berperan dalam memberikan arahan serta
penjelesan lebih rinci untuk pengambilan gambar yang akan digunakan
25
berdasarkan director treatment kepada penata kamera berserta tim agar produksi
dapat berjalan dengan lancar. Penulis selaku sutradara juga bertanggung jawab
dalam memilih dan mengubah beberapa elemen konsep yang telah dibuat dalam
director treatment.
Kemudian penulis dan sutradara dan tim melakukan pengambilan gambar
dan lokasi yang telah ditentukan. Lalu dalam tahap prosuksi ini penulis juga
mempertimbangkan siapa saja yang akan menjadi narasumber dan penulis
mengarahkan narasumber saat wawancara agar mengarah ke penulis selaku
sutradara dan penulis naskah yang berada tepat dibelakang kamera, serta penulis
selaku sutradara berusaha untuk mendekatkan diri kepada narasumber, agar
narasumber merasa nyaman saat diwawancarai serta diambil gambar sesuai
treatment yang telah ditentukan
Pada hari produksi, penulis dibantu tim melakukan pengecekan alat,
berkordinasi dan tim berdiskusi dengan penata kamera untuk mengambil angel-
angel yang akan dimasukan untuk stock gambar menyesuaikan posisi kamera
untuk merekam sesuai alur cerita, setelah itu penulis mengawasi semua aspek
tehknis saat pengambilan gambar saat wawancara juga mengecek kualitas audi,
penulis juga menentukan background yang pas untuk melakukan wawancara.
Diakhir produksi penulis bersama tim melakukan pengecekan kelengkapan alat
kembali
3.2.3 Pasca Produksi
Menurut Nurul Muslimin (2014:118) kegiatan yang dilakukan setelah
praproduksi dan produksi. Pasca produksi dalam design produksi film lebih baik
digarap sedetail mungkin , scene by scene. butuh kerja sama antara sutradara dan
produser dan editor. Ini untuk mengantisipasi jika ada kekurangan bahan dalam
26
proses editing. Jika karna ada kekurangan dalam proses produksi (shooting).
Ketika masuk kedalam proses editing, akan berakibat pengulangan atau
penambahan shooting scene”.
Dalam tahap pasca produksi penulis selaku sutradara bersama tim
melakukan riview hasil data pengambilan gambar pada saat produksi dan memilih
menyelesaikan gambar yang akan digunakan dan yang tidak akan digunakan.
Kemudia penulis selaku sutradara mendapingi penyunting gambar dalam proses
penyusunan gambar atau editing secara ofline rought cut maupun online, untuk
menghasilkan film dokumenter yang sesuai dengan konsep yang telah ditentukan.
Lalu penulis selaku sutradara membantu penyunting gambar dan menyiapkan
sound mixing untuk menyempurnakan unsur audio dalam film dokumenter tugas
akhir ini.
3.2.4 Peran dan Tanggung Jawab Sutradara
a. Sutradara sebagai pemimpin, dalam pemimpin sebuah produksi yang terdiri dari
bagian latar belakang tim kadang kalah harus bersikap rendah hati saling
menghargai sikap tim yang lain. Apabila bener bersikap dengan benar dan apabila
salah bersikap untuk jangan ragu meminta maaf.
b. Sutradara harus memahami tema dan alur cerita yang ingin disampaikan dan
mengungkapkan konsep program menjadi bentuk karya audio visual
c. Sutradara menerjemahkan naskah menjadi sebuah film dokumenter yang mudah
dipahami oleh penonton.
d. Sutradara menjadi kreator dan seniman yang tanggap dalam mengabil
keputusan dengan menganalisa persoalan lebih dulu.
27
e. Sutradara sebagai penasehat teknik, sebagai penanggung jawab akhir karya tulis
penulis harus didukung dengan penghatauan dan wawasan yang memadai, mulai
dari unsur vidio unsur audio serta unsur tata cahaya.
3.2.5 Proses Penciptaan Karya
1. Konsep Kreatif.
Penulis selaku sutradara berserta tim saling berkerja sama dalam
menciptakan konten program kargprogram dokumenter yang bedasarkan fakta dan
sejarah yang ada. Penulis selaku sutradara bekerja sama dengan penulis naskah
membuat alur cerita yang menarik dan juga sesuai dengan informasi yang didapat
saat riset penulis juga berdiskusi dengan penata kamera untuk sinematografi agar
gambar yang dihasilkan nanti tidak menonton. Dari semua informasi yang telah
dikumpulkan, penulis memikirkan tentang audio dan visual, karena program
dokumenter ini bersifat naratif dimana kita akan memberikan voice over,
melakukan wawancara dan memberika visual dari apa yang narasumber katakan
dengan shoot-shoot yang menarik. Penulis harus mendapatkan gambar yang real
kaeran ini adalah film dokumenter.
2. Konsep Produksi
dari semua ide dan konsep yang sudah ditentukan penulis bersama tim
dengan data data yang telah dikumpulkan dari hasil riset, penulis berserta tim
sepakat untuk mengangkat dokumenter dengan judul program dokumenter televisi
28
“ tv 4 “ episode “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi menjadi karya audio
visual dalam format program dokumenter televisi.
Pada saat proses produksi, penulis selaku sutradara nenberikan pengarah
kepada penata kamera untuk mengambiladegan , shot, move serta angel yang
sesuai director treatment yang telah dibuat penulis selaku sutradara.
Penulis selaku sutradara juga membantu penata kamera dan penulis naskah untuk
mengarahkan narasumber agar dapat pada saat pengambilan gambar sesuai
dengan konsep yang telah dibuat. Sutradara juga harus peka dan berani untuk
mengambil keputusan dalam mengarahkan penata kamera agar mengambil
gambat sesuai dengan yang dibutuhkan.
3. Konsep teknis
Tahap pertama yang dilakukan penukis selaku sutradara sebelum
melakukan wawancara adalah melakukan pendeketan bersama penulis naskah dan
berdiskusi dengan narasumber agar jawaban dari narasumber tidak melenceng dari
konsep. Setelah proses wawancara selesai secara keseluruhan tim melakukan
pengecekan perlengkapan yang akan digunakan pada saat proses pengambilan
gambar untuk menghindari kerusakan dan kehilangan alat.
Pada konsep teknis, pelaku sutradara mengambil beberapa shot dan angel
dengan variasi, dari awal hingga akhir produksi , penulis selalu menjalin
komunikasi dan kerja sama dengan penata kamera dalam teknis pengambilan
gambar agar tidak melenceng dari konsep yang sudah ditentukan. Hal ini
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan adegan adegan yang diharapkan sehingga
tercipta keindahan dalam film dokumenter.
29
3.2.6 Kendala Produksi dan Solusi Sutradara
1. Sulitnya mencari tempat penyewaan alat dikarenakan lokasi yang sangat jauh
pusat kota, solusi nya penulis dan tim mencari membawa alat dari kota masing
masing.
2. Adanya kondisi alam yang kurang mendukung seperti hujan sehingga
mempersulit mendapatkan moment yang telah dikonsepkan diawal solusi penulis
dan kameramen hujan hujanan untuk mendapatkan moment tersebut.
3. Ke gagalan pengambilan gambar pada saat produksi dikarenakan pembatalan
secara mendadak oleh pihak narasumber sehingga tidak sesuai dengan director
treatment, dan solusi penulis dan tim mencari moment lain untuk mengantikan
momen yang gagal didapatkan.
4. Sulit nya mengarahkan narasumber untuk selalu menatap layar kamera,
solusinya penulis selalu mengingatkan dan mengulang.
5. Lokasi yang ramai empersulit penulis untuk mengarahkan kameramen, untuk
pengambilan gambar dan menghindari terjadinya shaking, solusinya penulis
melindungi kameramen dari dorongan penonton dibelakang dan disamping.
30
3.2.7 Lembar Kerja Sutradara
1. Konsep penyutradaraan
2. Director Treatmen
3. Outline Naskah
31
Konsep Penyutradaraan
Tugas seorang penulis adalah menciptakan hasil karya yang menarik yang
diberikan oleh seorang penulis naskah. Program yang penulis disajikan ini adalah
program dokumenter, yang akan mengangkat sejarah yang belum ada banyak
orang ketahui.
Karna itu penulis mengangkat sejarah agar masyarakat tidak lupa akan
sejarah bangsa sendiri. Program dokumenter ini memberikan informasi dan
penghatauan tentang sejarah kepada masyarakat program ini juga memberika
pesan kepada masyarakat luas agar tidak melupakan sejarah. Program dokumenter
ini dibuat sesuai dengan fakta yang ada dilapangan tanpa rekayasa, maka dari itu
penulis penulis memberi judul “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi dengan
durasi kurang dari 20 menit dan penulis berharap setelah masyarakat menonmton
program dokumenter ini masyarakat memiliki jiwa menghargai sejarah bangsa
nya sendiri . karna bangsa yang benar adalah bangsa yang menghargai sejarah
bangsanya.
32
Director Treatment
Jenis Program : Film Dokumenter
Judul Program : Abdi Dalem Sang Penjaga Tradisi
Producer : Ahmad Zamroni
Director : Muhammad Rizky
Durasi : 18 Menit
Segmentasi Durasi
SEGMENT 1
Opening Sejarah Kota Gede Perkembangan Saat Ini
Penjelasan Kota Gede
Sejarah Raja-Raja
Pengenalan Abdi Dalem
Aktivitasbdi Dalem
Testimoni Masyarakat Tentang Abdi Dalem Dan Minat Mereka Menjadi
Abdi Dalem
Testimoni Keluarga Kerajaan
SEGMENT 2
Time Lapse
Penyampaian Abdi Dalem
Peran/Tugas Masing- Masing Abdi Dalem
Jumlah Karyawan Abdi Dalem Saat Ini
Aktivitas Abdi Dalem Sebelum Berangkat
Testimoni Keluarga Tentang Abdi Dalem
Perjalanan Abdi Dalem
Memulai Aktivitas Di Kraton
33
SEGMENT 3
Time Lapse
Konflik/Pesan Yang Ada Di Dalem Keraton
Wawancara Akibat Berkurangnya Minat Abdi Dalem
Wawancara Sebab Berkurangnya Minat Abdi Dalem
Testimoni Pihak Keraton
Testimoni Abdi Dalem ( Tentang Harapan )
Kesimpulan/Saran/Pesan Regenerasi Abdi DalemYang Berkurang
No SHOT VISUAL DIRECTION AUDIO
SHOT
SIZE
MOVE ANGLE
1 1 Bars and Tune
2 2 Logo BSI
3 3 Universal Counting Leader
4 4 ID Program
5 5 Teaser dan Judul INSTRU
MEN
6 6 Establish
shot
Pan
right
Eye level Opening Sejarah Yang Ada
Dikota Gede
INSTRU
MEN &
VO
7 7 Establish
shot
Pan
right
Eye level Penjelasan Kota Gede INSTRU
MEN &
VO
8 8 Establish
shot
Pan
right
Eye level Sejarah Raja-Raja INSTRU
MEN &
VO
9 9 Total shot Pan
right
Eye level Pengenalan Abdi Dalem INSTRU
MEN &
VO
34
10 10 Total shot Pan
right
Eye level Aktivitas Abdi Dalem INSTRU
MEN &
VO
11 11 Medium
close up
Still Eye level Testimoni Masyarakat Tentang
Abdi Dalem Dan Minat
Mereka Menjadi Abdi Daelm
INSTRU
MEN &
VO
12 12 Total shot Pan
right
Eye level Testimoni Keluarga Kerajaan INSTRU
MEN &
VO
13 13 Establish
shot
Pan
right
Eye level Time Lapse INSTRU
MEN &
VO
14 14 Medium
close up
Still Eye level Penyampaian Abdi Dalem INSTRU
MEN &
VO
15 15 Total shot Pan
right
Eye level Perannya Tugas Masing-
Masing Abdi Dalem
INSTRU
MEN &
VO
16 16 Medium
close up
Still Eye level Jumlah Karyawan Abdi Dalem
Saat Ini
INSTRU
MEN &
VO
17 17 Total shot Pan
right
Eye level Aktivitas Abdi Dalem Sebelum
Berangkat
INSTRU
MEN &
VO
18 18 Total shot Pan
right
Eye level Testimoni Keluarga Abdi
Dalem
INSTRU
MEN &
VO
19 19 Medium
shot
Pan
right
Eye level Perjalanan Abdi Dalem INSTRU
MEN &
VO
20 20 Total shot Pan
right
Eye level Memulai Aktifitas Dikraton INSTRU
MEN &
VO
21 21 High
angel
Till
down
Eye level Time Lapse INSTRU
MEN &
VO
22 22 Medium
close up
Still Eye level Konflik Atau Pesan Yang Ada
DI Dalam Kraton
INSTRU
MEN &
35
VO
23 23 Medium
close up
Still Eye level Waeancara Akibat Berkurang
Nya Abdi Dalem
INSTUR
MEN &
VO
24 24 Medium
close up
Still Eye level Wawancara Sebab Akibat Nya
Berkurang abdi Dalem
INSTRU
MEN &
VO
25 25 Medium
close up
Still Eye level Testimoni Pihak Kraton INSTRU
MEN &
VO
26 26 Medium
close up
Still Eye level Testimoni Abdi Dalem (
Tentang Harapan )
INSTRU
MEN &
VO
27 27 Medium
close up
Still Eye level Kesimpulan Saran / Pesan dan
Refrensi Abdi Dalem
INSTRU
MEN &
VO
28 28 Creadit Title INSTRU
MEN
29 29 Kerabat Kerja INSTRU
MEN
30 30 Copyrigtht INSTRU
MEN
31 31 CV Crew INSTRU
MEN
32 32 BTS INSTRU
MEN
36
Outline Naskah
Production Company : Tree Production
Project Title : Abdi Dalem Sang Penjaga Tradisi
Director : Muhammad Rizky
Durasi : 18 Menit
NO VIDEO AUDIO
Teaser
1 Judul Program Instrumen
2 Tugu Kota Yogyakarta Instrumen & Vo
3 Estabilish Malioboro Yogyakarta Instrumen & Vo
37
4 Memasuki Kawasan Kota Gede Instrumen & Vo
5 Pasar Kota Gede Instrumen & Vo
6 Masjid Mataram Kota Gede Instrumen & Vo
7 Makam Raja-raja Mataram Instrumen & Vo
8 Memasuki Lingkungan Kerajaan Instrumen & Vo
9 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
10 Halaman Masjid Mataram Kota Gede Instrumen & Vo
11 Sendang Putri ( Pemandian Putri ) Instrumen & Vo
12 Jl. Malioaboro Instrumen & Vo
13 Tempat Menganti Pakaian Kraton Instrumen & Vo
14 Depan Makan Raja Mataram Instrumen & Vo
15 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
16 Tempat Pejualan Bunga Di Makam Instrumen & Vo
17 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
18 Pintu Masuk Makam Instrumen & Vo
19 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
20 Tempat Pegantian Pakaian Instrumen & Vo
21 Pintu Makam Raja-Raja Instrumen & Vo
38
22 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
23 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
24 Rumah Seorang Abdi Dalem Instrumen & Vo
25 Tempat Pembuatan Perak Instrumen & Vo
26 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
27 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
28 Tempat Pembuatan Perak Instrumen & Vo
29 Wawancara Masyarakat Instrumen
30 Wawancara Masyarakat Instrumen
31 Wawancara Masyarakat Instrumen
32 Wawancara Public Figur ( Vicky Shu) Instrumen
33 Tempat Pembuatan Perak Instrumen & Vo
34 Rumah Seorang Abdi Dalem Instrumen & Vo
35 Pembutatan Cincin Perak Instrumen & Vo
36 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
37 Wawancara Pengamat Sejarah Instrumen
38 Rumah Seorang Abdi Dalem Instrumen & Vo
39 Wawancara Pengamat Sejarah Instrumen
39
40 Rumah Seorang Abdi Dalem Instrumen & Vo
41 Wawancara Abdi Dalem Instrumen
42 Wawancara Pengamat Sejarah Instrumen
43 Rumah Seorang Abdi Dalem Instrumen & Vo
44 Perjalanan Ke Kraton Instrumen & Vo
45 Pintu Masuk Kraton Instrumen & Vo
3.3 Lembar Kerja penulis Naskah
Penulis naskah adalah dia yang menterjemahkan konsep dasar dan
synopsis film untuk menjadi naskah. (Nurul Muslimin, 2018:155).
Pembuatan program dokumenter ialah memfokuskan sebuah subjek yang
akan menjadi ide. Penulis naskah bersama tim focus untuk pencarian ide dan
bagaimana cara mengimplestasikan ide tersebut. Setelah mendapatkan sebuah ide,
penulis naskah mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah TOR (Term Of
Reference). Penulis naskah mengembangkan ide dengan mencari informasi
mengenai objek yang akan diangkat menjadi karya dokumenter.
Setelah informasi yang didapat cukup, penulis naskah dengan Tim
melakukan riset dengan mendatangi lokasi guna mencari lebih dalam informasi
mengenai tema yang kita ambil. Riset dilakukan dengan menggali informasi
kepada narasumber yang dapat menyampaikan informasi yang dibutuhkan.
Dalam pembuatan program dokumenter Abdi Dalem Sang Penjaga
Tradisi, penulis lebih berpacu dalam merangkai alur cerita melalui informasi –
40
informasi yang didapat dari narasumber. Program dokumenter yang mengambil
profil seorang abdi dalem berusaha menggali keseharian sang abdi dalem.
3.3.1 Pra Produksi
Tahap pra produksi mengacu pada hal – hal yang dilakukan oleh tim
produksi sebelum eksekusi pengambilan gambar (shooting) dalam membuat
sebuah produksi film perlu resep dan mengumpulkan bahan – bahan nya seperti :
pemilihan subjek atau tema, dan melakukan riset (Nurul Muslimin, 2018:31)
Sebagai penulis naskah awal yang harus dilakukan untuk menulis sebuah
naskah dokumenter adalah menampung segala ide yang didiskusikan bersama tim.
Penulis bersama tim berdiskusi untuk pencarian ide, perumusan ide, dan
menentukan ide. Setelah ide didapat, penulis naskah bersama sutradara dan
produser menentukan konsep untuk tema yang akan dipilih, setelah melakukan
diskusi yang panjang akhirnya memutuskan untuk mengangangkat sebuah film
dokumenter yang mengangkat profil seorang abdi dalem di kota gede. Bagi
penulis naskah menentukan ide untuk diangkat menjadi sebuah karya dokumenter
adalah sebuah perihal yang tidak sembarangan.
Ketika sudah menetapkan sebuah konsep dan gaya dokumenter yang
diambil, kemudian penulis naskah akan menyelam ke dalam akar permasalahan
suatu peristiwa. Penulis naskah bertugas mencari informasi sebanyak – banyak
nya mengenai subjek yang akan dijadikan ide. Penulis naskah mecari informasi
mengenai subjek dan lokasi yang akan dijadikan sebuah karya dokumenter.
Setelah informasi awal dirasa cukup, penulis naskah mulai menyusun informasi
tersebut menjadi sebuah synopsis dan tor untuk sebuah cerita. Tujuannya yaitu
untuk memudahkan sutradara dan camera person untuk merangkai aspek – aspek
41
visual ketika melakukan riset. Langkah selanjutnya untuk memulai suatu produksi
dokumenter yaitu melakukan riset. Sebelum produksi dimulai seorang penulis
naskah harus melakukan empat tahapan yaitu melakukan riset, menentukan TOR
(Term Of Reference), menyusun synopsis, membuat naskah Vo (Voice Over),
treatment, dan menyusun pertanyaan.
a. Riset
Riset dalam sebuah produksi film pada dasarnya bergantung pada
kebutuhan film itu sendiri, terutama pada tingkat kedalaman risetnya. Idealnya
film apapun harus menggunakan riset, karena untuk mendukung nilai film itu
sendiri. Meskipun tidak ada film yang sempurna seperti realitas hal yang
difilmkan. (Nurul Muslimin, 2018:36)
Sebelum riset penulis naskah telah mengumpulkan data – data awal yang
didapat dari media onine, buku dan sumber yang mengetahui informasi ide
tersebut. Penulis naskah juga mencari informasi mengenai letak lokasi yang akan
dijadikan lokasi riset dan mempermudah ketika kita datang mengunjungi lokasi
tersebut. Penulis naskah juga menyusun pertanyaan yang akan dijadikan panduan
ketika bertemu dengan narasumber.
Penulis naskah dan tim melakukan kunjungan ke Kotagede untuk
mendapatkan berbagai sumber data dan informasi mengenai Regenerasi abdi
dalem, dan sejarah Kotagede. Mecari Narasumber yang mempunyai cara
penyampaian informasi yang baik. Penulis naskah memutuskan memilih salah
satu abdi dalem, testimony masyarakat dan sejarawan Yogyakarta untuk dijadikan
narasumber. Setelah terkumpul, penukis naskah kembali memfokuskan kepada
42
subjek yang akan diangkat menjadi sebuah tema karya dokumenter dengan
membuat TOR (Term Of Refence).
a. Membuat TOR (Tor Of Refence)
Dari informasi yang telah didapat, penulis naskah menyudutkan suatu
masalah yang akan dibahas dalam sebuah naskah, menentukan angle atau dari
sudut pandang mana yang akan diketengahkan. Serta memfokuskan masalah yang
akan dibahas dalam karya dokumenter tersebut. Penulis dibantu oleh dosen
pembimbing untuk diberi pengarahan dalam pembuatan sudut pandang tersebut.
Kemudian penulis naskah membuat treatmen naskah yang akan menjadi bahan
acuan diskusi bersama sutradara dan camera person.
b. Sinopsis
Sinopsis film adalah gambaran umum sebuah film secara naratif. Jika
dalam film fiksi, sinopsis film akan bercerita tentang jalan cerita secara umum.
Hal ini yang akan mendasari sebuah naskah film dibuat, karena didalam sinopsis
tidak menggambarkan jalan cerita secara detail. (Nurul Muslimin, 2018:39)
c. Treatment
Didalam treatment penulis naskah menjelaskan susunan yang akan
divisualkan atau dipresentasikan agar mampu menceritakan secara detail jalan
cerita karya dokumenter tersebut. Dalam sebuah treatment penulis juga
memberikan gambar alur cerita secara jelas, serta atmosfer bagi penataan suara
yang diperlukan.
d. Menyusun daftar pertanyaan
43
Menyusun dafar pertanyaan yang akan diajukan kembali kepada
narasumber pada proses produksi saat wawancara berlangsung. Menyusun
pertanyaan diharapkan memudahkan narasumber dalam melakukan wawancara
guna mendapatkan informasi yang nantinya disampaikan dalam karya
dokumenter.
3.3.2 Produksi
Produksi film apa yang akan dibuat berdasarkan sesuatu yang nyata,
terlewatkan atau enggan dilihat orang umumnya. Lalu membuatnya tidak
melibatkn orang banyak , peralatan sederhana, waktu penayangan pleksibel serta
mandiri tanpa perlu mengatasnamakan rumah produksi atau setasiun
televisi.(Andi Fachruddin, 2014:321).
Saat produksi berlangsung penulis naskah menyiapkan draf pertanyaan
yang akan diajukan kepada narasumber – narasumber. Penulis naskah menemani
sutradara saat proses produksi berlangsung karena penulis naskah yang tahu betul
mengenai isi naskah atau treatment. Tujuan lain guna menginginkan kembali
kepada sutradara apabila lupa mengenai isi naskah atau memberi tahu ada visual
– visual nya melenceng jauh dari naskah.
Penulis naskah juga bertanggung jawab penuh dalam proses wawancara.
Karena informasi yang disampaikan oleh narasumber merupakan jantung dari
sebuah karya dokumenter, yang membuat program tersebut lebih hidup jika
mampu menempatkan steatment secara baik dan fungsional.
3.3.3 Pasca Produksi
Bahwa pasca produksi secara simple adalah bagian dari proses pembuatan
film, video, iklan video, fotografi, atau karya digital lainnya yang dikerjakan
setelah proses perekaman visual. Dalam konteks film bisa disederhanakan lagi,
yaitu pasca produksi adalah kegiatan yang dilakukan setelah praproduksi dan
produksi. (Nurul Muslimin,2018:119)
44
Penulis naskah bertanggung jawab menyusun Voice Over yang nantinya
akan dibacakan oleh narator. Selanjutnya penulis naskah menjelaskan alur cerita
pada setiap segmentasi program tersebut yang akan dipresentasikan. Penulis
naskah dan sutradara mengarahkan dan mengingatkan editor agar menyusun cerita
visual sesuai dengan alur cerita yang telah ditentukan.
3.3.4 Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah
Seorang penulis naskah dihadapkan pada dua hal yaitu sesuatu yang nyata,
factual (ada atau terjadi), dan esensial, bernilai atau memiliki arti makna. Sebagai
penulis naskah sekaligus reporter pada karya produksi dokumenter ini. Penulis
naskah dituntut untuk memiliki kemampuan menghimpun data dan merangkainya,
disisi lain sebagai reporter yang harus memiliki kemampuan mendapat jawaban
dari narasumber sesuai dengan yang diharapkan, supaya program dokumenter ini
mampu bercerita berdasarkan fakta yang ada.
1. Mengumpulkan informasi mengenai subjek yang akan diangkat dari
berbagai sumber.
2. Menyusun TOR (Tor Of Reference), sinopsis dan treatment.
3. Menyusun naskah syuting dan naskah editing
4. Membuat Voice over yang nantinya akan dibacakan narator.
5. Menentukan narasumber yang dijadikan objek saat melakukan riset.
6. Menyusun pertanyaan untuk diajukan kepada narasumber.
7. Melakukan pendekatan calon narasumber yang akan diwawancara
45
8. Membuat catatan kecil jika memunkin adanya steatment baru dari
narasumber.
9. Mencari jawaban atas list pertanyaan kepada narasumber dan
informasi lain nya yang mendukung.
10. Setelah melakukan riset, penulis naskah bertugas kembali rivew hasil
wawancara untuk mengantisipasi kekurangan – kekurangan.
3.3.5 Proses Penciptaan Karya
Dalam tugas program dokumenter televisi yang sekaligus sebagai tugas
akhir ini, awalnya penulis naskah bersama tim saling mengumpulkan ide.
Kemudian diputuskan untuk mengambil subjek abdi dalem sang penjaga tradisi
menjadi subjek utama dan sepakat memberi judul Sang Penjaga Tradisi Abdi
Dalem. Untuk mencapai krya program dokumenter tersebut dibutuhkan tiga
konsep, yaitu :
a. Konsep Kreatif
Konsep Kreatif yang dilakukan oleh penulis naskah adalah cara mengolah
informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber menjadi sebuah TOR (Tor Of
Reference) dan treatment kasar yang nantinya menjadi acuan ketika melakukan
riset, kreatifitas penulis naskah kembali dimatangkan menjadi sebuah konsep.
b. Konsep Produksi
Konsep yang dilakukan oleh peulis naskah adalah bertugas sebagai
reporter. Penulis naskah menyusun draf pertanyaan yang akan diajukan kepada
46
narasumber. Penulis naskah juga harus mampu mengarahkan narasumber agar
dapat menyampaikan informasi sesuai yang kita butuhkan, yang nantinya jawaban
– jawaban dari narasumber dijadikan alur dalam penyusunan script editor dan
juga Vo (Voice Over). Penulis naskah juga meakukan diskusi dengan sutradra
untuk melakukan wawancara dengan semua narasumber diharii pertama agar
memudahkan pencarian visualisasi.
c. Konsep Teknis
Dalam konsep teknis penulis naskah, sutradara dan editor harus
salingmenyelaraskan visi dan misinya mengenai susunan gambar. Penulis naskah
menyampaikan gagasannya untuk setiap segmentasi. Penulis naskah menjabarkan
ide – ide nya melalui alur cerita yang nantinya akan divisualkan oleh sutradara
dan cameramen.
3.3.6 Kendala dan Solusi Penulis Naskah
Pada tahap pra produksi yang dihadapi penulis naskah adalah banyak nya
ide – ide yang ditampung dari setaip anggota tim, dengan berbagai tema dan
konsep yang diutarakan. Akhirnya sebagai seorang penulis naskah yang bertugas
menampung ide – ide tersebut kemudian lebih memperdalam mencari informasi
tersebut dari berbagai sumber seperti media online dan buku – buku. Selanjutnya
penulis naskah mengalami kesulitan untuk mencari narasumber yang nantinya
akan menyampaikan steatment – steatment disaat produksi,solusinya penulis
47
naskah beserta tim mendatangi penduduk yang ada disekitar lokasi utama untuk
mendapatkan seseorang yang cocok dijadikan sebagai narasumber.
48
3.3.7 LEMBAR KERJA PENULIS NASKAH
1. Konsep Penulis naskah
2. Sinopsis
3. TOR (Term Of Reference)
4. Daftar Pertanyaan
5. Transkip Wawancara
6. Treatment
7. Naskah Editing
Konsep Penulis Naskah
Naskah adalah sala satu bagian terpenting dalam film dokumenter ,
merupakan material film yang terbentuk dari ide dan juga konsep. Selain itu peran
naskah yang bagus yang dibacakan narator dalam film akan menguatkan tiap –
tiap gambar atau visual dalam film.
Pada film dokumenter ini, kami selaku kelompok bertujuan untuk
menyampaikan regenerasi abdi dalem di kerajaan mataram islam Kotagede.
49
Sinopsis
PROGRAM DOKUMENTER TELEVISI
ABDI DALEM KERATON KOTAGEDE YOGYAKARTA
( ABDI DALEM SANG PENJAGA TRADISI )
Kotagede saat ini adalah sebuah kecamatan di wilayah Kodya Yogyakarta.
Keberadaan Kotagede tak bisa dilepaskan dari sejarah Kerajaan Mataram Islam
yang dahulu menguasai Pulau Jawa.
Sejarah kerajaan Mataram dimulai pada abad ke 14, dimana Pulau Jawa
berada di bawah kepempinan kesultanan Pajang yang berpusat di Jawa Tengah.
Sultan Hadiwijaya memberikan hadiah berupa hutan Mentaok dengan area yang
50
cukup luas kepada Ki Gede Pemanahan. Hadiah ini diberikan setelah beliau
berhasil menaklukkan musuh kerajaan. Selanjutnya, Ki Gede Pemanahan dengan
keluarga dan pengikutnya berpindah ke Alas Mentaok, sebuah hutan yang
sebenarnya adalah pusat Kerajaan Mataram Hindu pada masa - masa sebelumnya.
Beliau membangun desa kecil di hutan tersebut.
Desa berkembang dan setelah Ki Gede Pemanahan wafat serta digantikan
oleh putranya yang bernama Senapati Ingalaga, desa berkembang sangat pesat,
menjadi pusat kota yang ramai.
Kota tersebut dinamakan Kotagede, yang berarti kota besar. Selanjutnya,
Senapati membangun benteng yang mengelilingi keraton. Ada 2 benteng yang
dibangun, yaitu benteng dalam (cepuri) dan benteng luar (baluwarti), mengelilingi
kota yang mempunyai area 200 Ha. Kotagede juga dilengkapi dengan parit
pertahanan yang lebar seperti sungai, mengelilingi benteng luar. Selanjutnya,
terjadi peristiwa perebutan kekuasaan di Kesultanan Pajang, setelah Sultan
Hadiwijaya wafat. Putra mahkota yang bernama Pajang, pangeran Benawa,
berhasil disingkirkan oleh Arya Pangiri. Dengan berbekal bantuan Senapati,
pangeran Benawa berusaha merebut kekuasaan kembali. Arya Pangiri pun
akhirnya berhasil ditaklukkan namun beliau diampuni oleh Senapati.
Sejak saat itu Senapati dinobatkan menjadi raja pertama Mataram Islam,
dengan gelar Panembahan. Panembahan Senapati akhirnya wafat pada tahun 1601
dan dimakamkan di Kotagede berdekatan dengan makam ayahnya. Kerajaan
Mataram Islam kemudian berhasil menguasai hampir seluruh Pulau Jawa (kecuali
Banten dan Batavia) dan mencapai puncak kejayaannya di bawah pimpinan raja
51
ke-3, yaitu Sultan Agung (cucu Panembahan Senapati). Pada tahun 1613, Sultan
Agung memindahkan pusat kerajaan ke Karta. Kemudian dipindahkan ke pusat
kota Yogyakarta dan akhirnya berakhirlah masa Kotagede sebagai pusat kerajaan
Mataram Islam.
Ada sejumlah peninggalan Kotagede yang sangat menarik, sebagai
peninggalan kerajaan Mataram Islam, seperti makam para pendiri kerajaan,
Mesjid Kotagede, rumah tradisional berarsitektur Jawa Mataram, hingga sisa
reruntuhan benteng. Kompleks makam pendiri kerjaan Mataram dikelilingi
tembok besar dan kokoh. Pintu Gapura memasuki kompleks makam ini masih
memiliki ciri arsitektur budaya Hindu. Setiap gapura memiliki pintu kayu yang
tebal dengan ukiran yang indah dan dijaga oleh sejumlah abdi dalem berbusana
adat Jawa. Keberadaan abdi dalem keraton kotagede masih dalam wewenang
Kesultanan Yogyakarta. Abdi dalem merupakan orang yang mengabdikan dirinya
kepada keraton dan raja dengan segala aturan yang ada. Abdi dalem berasal dari
kata abdi & quot ; yang merupakan kata dasar dari mengabdi dan “dalem” yang
artinya internal.
Menjadi seorang abdi di keraton bukan berarti akan mendapatkan honor
yang tinggi. Alasan utama menjadi Abdi Dalem umumnya adalah untuk
mendapatkan ketentraman dan kebahagiaan batin. Ada juga yang dilandasi oleh
rasa terimakasih sudah diperbolehkan tinggal di tanah milik Sultan. Selain itu,
faktor lain yang ingin diperoleh dari menjadi Abdi Dalem adalah untuk
mendapatkan berkah Dalem.
52
Namun seiring berkembangnya jaman semakin sedikit minat masyarakat
untuk menjadi abdi dalem. Padahal keberadaan Abdi Dalem sangat berarti. Tidak
saja untuk mendukung keberlangsungan segala aktifitas di dalam keraton, namun
yang lebih besar lagi mereka adalah SANG PENJAGA TRADISI Benteng
perilaku pada jaman yang semakin cepat berubah.
TOR (Term Of Refence)
Production Company : Tree Production
Project Title : Abdi Dalem Sanpenjaga Tradisi
Produser : Ahmad Zamroni
Director : Muhammad Rizky
Script Writer : Nabila Siti Nursakinah
Durasi : 18 Menit
Masalah :
Yang menjadi topik kali ini adalah “ Eksistensi abdi dalem keraton
kotagede yang dari tahun ke tahun semakin sedikit peminatnya. Kebanyakan
53
generasi yang ada saat ini menjadi abdi dalem masih keturunan atau keluarga dari
abdi dalem keraton sebelumnya. Padahal keberadaan mereka sebagai penjaga
tradisi keraton sangatlah penting. Sehingga generasi berikutnya bukan hanya
mewarisi cerita saja namun masih bisa melihat keberadaan mereka.
Fokus :
Regenerasi abdi dalem keraton Kotagede Yogyakarta.
Angle :
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan keraton
Kotagede dan eksistensi para abdi dalem.regenerasi abdi dalem saat ini.
SEGMENTASI DURASI (UNTUK DOKUMENTER TELEVISI)
SEGMENT 1
TIMEPLASE TUGU
STOCK SHOOT SEJARAH KOTAGEDE, RUMAH TRADISIONAL,
DAN KERAJINAN PERAK
KOMPLEK MAKAM DAN AKTIVITAS ABDI DALEM
PERJALANAN ABDI DALEM KE KERATON
SEGMENT 2
AKTIVITAS ABDI DALEM DIKERATON
JUMLAH KARYAWAN ABDI DALEM
TESTIMONI PIMPINAN ABDI DALEM
WAWANCARA AKIBAT BERKURANG NYA ABDI DALEM
54
TESTIMONI ABDI DALEM DAN PIMPINAN
SEGMENT 3
KONFLIK/PESAN ABDI DALEM KERATON
TESTIMONI MASYARAKAT
TESTIMONI PENGAMAT SEJARAH
KESIMPULAN SARAN/PESAN REFERENSI ABDI DALEM
Daftar Pertanyaan :
Mas Endri (selaku abdi dalem)
1. Bagaimana awal mula menjadi abdi dalem ?
2. Sejak kapan bapak menjadi abdi dalem ?
3. Apa aturan yang harus ditaati sebagai abdi dalem ?
4. Menurut bapak, bagaimana minat generasi muda untuk menjadi abdi
dalem ?
5. Kira – kira ada tidak, minat dari luar yang ingin meneruskan menjadi abdi
dalem ?
55
6. Ada kekawatiran tidak, munkin suatu saat generasi muda malas
meneruskan menjadi abdi dalem ?
7. Apa syarat – syarat menjadi abdi dalem ?
8. Misalnya, suatu saat minat generasi muda sudah tidak ada yang menjadi
abdi dalem, nah dari sisi bapak endri sebagai abdi dalem melihatnya
seperti apa ? dan khawatir atau apa ?
9. Berapa jumlah abdi dalem saat ini ?
10. Dari keraton sendiri ada upah tidak ?
11. Apa Harapan dan motivasi bapak menjadi abdi dalem ?
12. Bisa diceritakan tidak, tempat – tempat yang ada disini, dimulai dari depan
sampai belakang ?
13. Apa suka dan duka menjadi seorang abdi dalem ?
14. Dari pihak keraton ada kebijakan lagi tidak untuk istilan belanjen ?
15. Siapa saja yang di semayamkan di makam itu ?
16. Kalau untuk abdi dalem sendiri kaitan dengan keraton seperti apa ? apakah
mempunyai gelar kebangsawanan ditingkat tertentu atau ada kenaikan
gelar atau bagaimana ?
17. Untuk menjadi abdi dalem langsung mendapat nama dari keraton, bisa
diceritakan pas masuk menjadi abdi dalem ?
18. Apa kekhawatiran nya secara keseluruh ?
19. Apa sanki untuk keluarga, apabila tidak ada yang meneruskan menjadi
abdi dalem ?
Bapak Selamet (Pimpinan abdi dalem)
56
1. Apa tugas sehari – hari bapak, sebagai abdi dalem pimpinan ?
2. Apa kriteria untuk menjadi abdi dalem ?
3. Kalo yang dikeluarkan itu, biasanya yang melanggar aturan atau apa ?
4. Apakah ada sistim lowongan untuk abdi dalem ?
5. Apa harapan bapak kedepan nya sebagai abdi dalem ?
6. Menurut pandangan bapak, minat generasi muda untuk menjadi abdi
dalem ada kekawatiran tidak, karena kan dilihat dari segi ekonomis tidak
menjanjkan ?
7. Bagaimana pendapat bapak, kalau orang luar mau mendaftar menjadi abdi
dalem ?
Bapak natsir (Sejarawan)
1. Bisa dijelaskan sejarah Kotagede ?
2. Menurut bapak sebagai pengamat sejarah bagaimana regenerasi abdi
dalem saat ini ?
3. Era semakin modern, artinya orang sudah bicara soal konsumtif dan
sebagainya nih anak muda ? ada kekawatiran tidak sih sebenarnya
meskipun tadi ada satu nilaipengabdian, tetapi ini ada penurunan di
gradasi soal tradisi dan sebagainya suatu saat nanti nih, bagiaman menurut
bapak selaku pengamat sejarah ?
57
4. Bagaimana peran pemerintah sampai saat ini untuk menjaga tradisi seperti
ini, khususnya abdi dalem apakah sudah cukup atau tidak ? atau ada
himbauan apa ?
Testimoni masyarakat atau pengunjung
Testimoni Ibu Puji Astuti
1. Apa tujuan ibu datang ketempat ini ?
2. Apakah ibu tau tentang abdi dalem ?
3. Apakah anda minat menjadi abdi dalem ?
Testimoni Pelajar Zakaria
1. Apa tujuan Adik datang kesini ?
2. Tau tidak, tentang abdi dalem ?
3. Minat Tidak menjadi abdi dalem ?
Testomoni Septia Budi
1. Apakah yang anda ketahui tentang abdi dalem ?
2. Mint tidak menjadi abdi dalem ?
3. Apa tujuan anda datang kesini ?
Testimoni Vicky Shu
1. Apa yang kakak ketahui tentang abdidalem ?
2. Kakak tau tidak tentang sejarah kerjaan mataram islam, yang kakak
kunjungi saat ini ?
58
Transkip Wawancara :
Mas Lurah Endri
No Statement Keterangan
1. AWAL MULA MENJADI ABDI
DALEM DIMULAI DARI KEMAUAN
PRIBADI SAYA UNTUK
MENGABDI MENJADI SEORANG
ABDI DALEM/ DENGAN LATAR
59
BELAKANG KARENA SAYA
TINGGAL DITANAH YANG
KEBETULAN PUNYA KERATON/
DISAMPING ITU DIGUNCANG
OLEH KAKEK – KAKEK YANG
DULU JUGA SEORANG ABDI
DALEM/ JADI KITA KETURUNAN
ABDI DALEM//
2. SEJAK 2002 MENJADI ABDI
DALEM
3. YANG JELAS UNTUK ATURAN
SEMUA DAWUH ATAU
KEWAJIBAN YANG SUDAH
DIBERIKAN KERATON KEPADA
KITA DIUSAHAKAN
DILAKSANAKAN SEBAIK – BAIK
NYA/ DAN JUGA KALAU BISA
UNTUK SEMUA KEWAJIBAN ITU
JANGAN SAMPAI DILEWATKAN//
.4. MINAT GENERASI MUDA/
MUNKIN NYA TERUS MASIH
BERJALAN/ JADI UNTUK
KELUARGA ABDI DALEM
60
HARAPAN NYA NANTI
TURUNANNYA MENERUSKAN
MENJADI ABDI DALEM JUGA//
5. DARI LUAR JUGA ADA/ KALAU
BISA DIUSAHAKAN RUMAHNYA
YANG DEKAT DARI KERATON/
KALAU MISALKAN ADA TAMU
ATAU KEPERLUAN YANG
MENDADAK MEMANGGILNYA
KAN GAK JAUH/ DAN
DIUSAHAKAN YANG DARI GARIS
KETURUNAN UNTUK
MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
ATAU TUGAS – TUGAS NYA
SUDAH HAFAL BAPAK ATAU
KAKEKNYA JAMAN DULU//
6. YA GENERASI MUDA YANG
KETURUNAN ABDI DALEM
SUDAH TIDAK MAU
MENERUSKAN MENJADI ABDI
DALEM YA KITA AMBIL DARI
LUAR YANG MAU MENJADI ABDI
DALEM/ TAPI DIUSAHAKAN
61
YANG RUMAH NYA TIDAK JAUH
DARI KERATON//
7. SEMUA ORANG BISA MENJADI
ABDI DALEM/ KALO BISA YA
RUMAH NYA YANG TERDEKAT
DITAMBAH LAGI MASIH
KETURUNAN/ TAPI MISALKAN
YANG DEKAT TIDAK ADA/ YA
KITA AMBIL DARI ORANG LAIN
YANG BERSEDIA//
8. KALAU UNTUK SEMENTARA INI
UNTUK MENJADI SEORANG ABDI
DALEM ADA TERUS YANG
MENDAFTAR ATAU MAGANG/
YANG MUDA – MUDA ADA YANG
DAFTAR// SEMENTARA INI BELUM
ADA KEKAWATIRAN KARENA
BANYAK YANG MINAT//
9. DISINI ABDI DALEM DIBAGI
MENJADI DUA/ DIMAKAM RAJA
MATARAM SOLO DAN KERATON
YOGYAKARTA/ OTOMATIS YANG
MENGELOLA MAKAM INI DUA
62
KERATON/ KERATON SOLO DAN
JOGYA// MASING – MASING
KERATON MENUGASKAN ABDI
DALEM NYA UNTUK MENGELOLA
MAKAM INI/ UNTUK YANG ABDI
DALEM SOLO JUMLAHNYA ADA
SEMBILAN BELAS/ DAN UNTUK
KERATON JOGYA ADA TIGA
PULUH LIMA ORANG/ TAPI KITA
TUGAS NYA BERGELIRAN SETIAP
HARINYA ADA ENAM ORANG//
10. KALAU PEMBERIAN KERATON
KAN ISTILAHNYA BELANJEN
ATAU UANG BELANJA UNTUK
TAMBAH – TAMBAH BELANJA/
BUKA GAJIH// KALAU GAJIH KAN
HARUS BEKERJA KITA KAN
MENGABDI// KITA TIDAK
MENGHARAPKAN IMBALAN/ KITA
MURNI PENGABDIAN/ TERUS
UNTUK KEHIDUPAN SEHARI –
HARI KITA CARI YANG LAIN//
JADI SETIAP BULAN KERATON
63
JUGA MEMBERI BELANJEN//
11. HARAPANNYA SUPAYA
MASYARAKAT LUAS LEBIH
MENGETAHUI BUDAYA DIJAWA
KHUSUSNYADI JOGYA DAN
MENGETAHUI FILOSOFI DARI
PARA LELUHUR YANG TELAH
MENDAHULUI KITA// JADI LEBIH
MENGETAHUI TENTANG BUDAYA
JAWA//
12. UNTUK LOKASI DISINI ADA
MESJID GEDE KOTA MATARAM/
TERUS MASUK KESINI ADA
MAKAM RAJA MATARAM/ MASUK
KESELATAN ADA PEMANDIAN
SENDANG SELIRAN// SENDANG
SELIRAN ITU BERASAL DARI
KATA SALIROH ITU ARTINYA
BADAN// KARENA DULU WAKTU
MEMBANGUN DI SALIRAN
SENDIRI OLEH KI AGENG
PAMENAHAN DAN
KELUARGANYA// DISALIRAN
64
DALAM ARTI DIBANGUN SENDIRI
OLEH KIAGENG DAN
KELUARGANYA// JADI UNTUK
LOKASI INI ADA TIGA BAGIAN/
MASJID/ MAKAM/ DAN
SENDANG//
13. SEMENTARA UNTUK DUKA/ KITA
MELAYANI MASYARAKAT
BANYAK PENGUNJUNG UMUM
KAN MACEM – MACEM YA KITA
TIDAK APA – APA/ KITA TIDAK
MENGELUH KITA TERIMA
DENGAN LAPANG HATI// UNTUK
SENANG NYA DENGAN KITA
MENJADI ABDI DALEM UNTUK
KEHIDUPAN LAHIR BATIN KITA
LEBIH TERASA TENTRAM/ DAN
MERASA CUKUP//
14. KALAU ITU KAN SIFATNYA
PEMBERIAN/ KALAU DIBERI YA
KITA TERIMA/ KALAU TIDAK YA
GAPAPA KITA TIDAK
MENGHARAPKAN// JADI UNTUK
65
MENJADI ABDI DALEM KITA
TIDAK MEMIKIRKAN IMBALAN
KITA MURNI MENGABDI//
15. YANG DIMAKAMKAN DISINI
ADALAH PARA PENDIRI
KERAJAAN MATARAM ISLAM//
DARI YANG PALING TUA YAITU
ADA NYAI AGENG NIS/ IBUNYA KI
AGENG PAMENAHAN/ KEMUDIAN
ADA PANEMBAHAN SAYEPRONO
YANG DULU TINGGAL DI HUTAN
MENTAOK// SEBELUM KI AGENG
PAMENAHAN PINDAH KE
MENTAOK HUTAN MENTAOK ITU
YA KOTAGEDE INI/ DI
SEBELAHNYA ADA SULTAN
HADIWIJOYO ATAU JAKA
TINGKIR// DIBAWAH NYA ADA KI
AGENG PAMENAHAN AYAH DARI
PANEMBAHAN SENOPATI RAJA
MATARAM YANG PERTAMA//
MAKAM KERATON JOGYA YAKNI
SRI SULTAN HABENGKUBUWONO
66
YANG KE DUA/ KALAU SEMUA
TOTAL YA ENAM RATUS TUJUH
MAKAM/ TAPI YANG POKOK –
POKOK KAN DIDALAM SATU
BANGUNAN ADA DUA PULUH
SATU MAKAM/ DIANTARANYA
YANG SAYA SEBUTKAN TADI//
16. DARI KERATON UNTUK PANGKAT
NYA TERGANTUNG DARI LAMA
KITA MENGABDI DAN KITA JUGA
PUNYA PRESTASI ATAU ENGGA
DIWAKTU KITA MENGABDI ITU//
UNTUK KENAIKAN PANGKAT DI
TENTUKAN DARI ITU/ UNTUK
KENAIKAN MISALNYA DARI
YANG PALING ATAS SUDAH
MENGUNDURKAN DIRI ATAU
MENINGGAL/ INI YANG
BAWAHNYA NAIK JADI TERUS
MENERUS SPERTI ITU// DAN
YANG TENGAH NAIK KE
ATASNYA YANG BAWAH NAIK
SECARA BERTAHAP JADI SUDAH
67
ADA ATURANNYA/ UNTUK
KENAIKAN PANGKAT//
17. DULU PAS SAYA MENDAFTAR
MENJADI ABDI DALEM TERUS
DILANTIK ATAU DIWISUDA
ISTILAH KERATON/ TERUS DIBERI
NAMA OLEH KERATON// DULU
KAN SAYA NAMA NYA MAS
ENDRI SAMAKTO/ TERUS NAIK
LAGI SATU PANGKAT TERUS
NAIK LAGI/ SEKARANG MENJADI
MAS LURAH ENDRI WISASTRO//
UNTUK NAMAKAN DISESUAIKAN
DENGAN PEKERJAANYA JUGA/
UNTUK KAITAN NYA DENGAN
TULIS MENULIS ITU MEMAKAI
NAMA WISASTRO/ TERUS UNTUK
TUGASNYA YANG KESANA
KEMARI ATAU MENGANTAR KAN
DARI TEMPAT SATU KETEMPAT
YANG LAIN LUMAKSO//
18. UNTUK KEKAWATIRAN DALAM
SATU KELUARGA SEORANG ABDI
68
DALEM MEMPUNYAI ANAK/ TAPI
PEREMPUAN SEMUA
OTOMATISKAN TIDAK BISA
MENJADI ABDI DALEM/ MUNKIN
NANTI YANG MENGGATIKAN
ADALAH MENANTUNYA//
KALAUPUN MENANTUNYA TIDAK
MAU MENERUSKAN MENJADI
ABDI DALEM MUNKIN SAUDARA
TERDEKAT DARI ABDI DALEM
ITU// DAN DARI SAUDARA ITU
SENDIRI TIDAK MAU/ TERPAKSA
YA DARI ORANG LAIN// ITU
KEKAWATIRAN DALAM
KELUARGA// UNTUK
KESELURUHAN SAAT INI BELUM
ADA KEKAWATIRAN//
19. UNTUK SAAT INI TIDAK ADA
SANKI APAPUN DARI KERATON//
Bapak Selamet (Pimpinan Abdi dalem)
No Stetament Keterangan
69
1. JADI SAYA DIBERI TUGAS
SEBAGAI PIMPINAN UNTUK
MENGKOORDINIR REKAN –
REKAN ABDI DALEM//
KHUSUNYA ABDI DALEM
SURAKARTA UNTUK
MELAKSANKAN TUGAS – TUGAS
NYA DARI KERATON// BERSIH –
BERSIH MAKAM/ KEMUDIAN
MENJAGA MERAWAT/
MELESTARIKAN AGAR SUPAYA
BENDA – BENDA BANGUNAN
CAGAR BUDAYA MAKAM RAJA –
RAJA KOTA GEDE/ TETAP UTUH
DAN TIDAK HILANG BEGITU
SAJA//
2. SECARA UMUM ABDI DALEM/
SIAPAPUN SAJA BOLEH/ TETAPI
DARI KERATON DIANJURKAN
KALAU BISA ADA KELUARGA/
ANAK YANG MENERUSKAN
MENJADI ABDI DALEM KARENA
SUDAH TAU APA YANG HARUS
70
DIJALANKAN OLEH AYAHNYA
ATAU PENDAHULUNYA// JADI
DARI KERATON TDAK USAH
MEMBERI KURSUS DAN LAIN
SEBAGAINYA// JADI SECARA
UMUM TIDAK HARUS KELUARGA/
SIAPAPUN BISA DENGAN
CATATAN MEMENUHI APA YANG
DI TUGASKAN DIWAJIBKAN OLEH
KERATON// SYARAT UNTUK
MENJADI ABDI DALEM SECARA
ADMINISTRASI SKCK/ KTP/ PAS
POTO/ DIKIRIM KE PENAGENG//
NANTI DILANJUTKAN SURAT
MAGANG// PROSEDUR MENJADI
ABDI DALEM ITU PANJANG/
TIDAK LANGSUNG MENJADI ABDI
DALEM// CONTOH SAYA PAS MAU
MENJADI ABDI DALEM HARUS
MELALUI MAGANG DULU/
MAGANG ITU MENGABDI TANPA
MENDAPAT APA – APA TAPI
HARUS TERTIB// NANTI SETELAH
ADA LOWONGAN ITU BARU
71
MENJADI ABDI DALEM// KARENA
ABDI DALEM DIKOTA GEDE ITU
JUMLAH NYA PAS/ GAK LEBIH
GAK KURANG// JADI MISALNYA
ADA KELEBIHAN YA NUNGGU
SAMPAI ADA LOWONGAN//
LOWONGAN DISINI ADA
BEBERAPA HAL CONTOHNYA
MENINGGAL DUNIA/
MENGUNDURKAN DIRI/
DIKELUARKAN DARI KERATON
BARU BISA DIGANTI// SELAMA
ITU BELUM/ YA BISA NAMBAH//
3. MELANGGAR ATURAN ATAU
ETIKA YANG DITETAPKAN DARI
KERATON ATAU PENAGENG//
PERNAH TERJADI KASUSNYA
KAMI SEBAGAI ABDI DALEM/
MELAYANI TAMU TIDAK SOPAN
SEHINGGA SITAMU MERASA
KECEWA/ SITAMU MELAPOR
KEATASAN SAYA/ ITU BISA
DIKELUARKAN ATAU DIPECAT
72
DIMIJIHKAN// DIMIJIHKAN ITU
TIDAK BOLEH TUGAS TAPI MASIH
DIBERI BELANJO ATAU DIBERI
GAJI/ITU SUDAH DI ANGGAP
DIKELUARKAN ITU BARU BOLEH
ADA PENGGANTI//
4. JADI ABDI DALEM TIDAK ADA
PENGUMUMAN MENERIMA
ABDALEM/ TIDAK ADA / JADI
ABDI DALEM ITU SIFATNYA
MENGABDI// MENGABDI ITU
KATA MEMOHON KE KERATON
SUPAYA DIJADIKAN ABDI/ JADI
KAMI YANG KESANA/ BUKAN
KERATON YANG MENCARI// JADI
ABDI DALEM ITU TIDAK BOLEH
NUNTUT APAPUN/ APAPUN YANG
DIPUTUSKAN KERATON/ APAPUN
YANG DIBERIKAN KERATON YA
SUDAH/ GAJIH SEDIKIT YA
TERIMA/ MAU PROTES APA YANG
MOHON JADI ABDI DALEM KAN
SAYA BUKAN KERATON/ TAPI
73
ABDI DALEM PUNYA
KEYAKINAN// KEYAKINAN NYA
GINI/ DENGAN
MELAKSANAKANABDI DALEM
DENGAN HATI YANG IKHLAS,
MELAKSANAKAN TUGAS –
TUGAS DENGAN IKHLAS TUHAN
AKAN MEMBERIKAN SESUATU
APA YANG KITA INGINKAN/
INSYAALLAH BISA TERKABUL//
CONTOH NYA/ SAYA PUNYA
TEMAN ABDI DALEM DIMOGIRI/
SEORANG BAPAK ABDI DALEM
PUNYA SAMPINGAN KESAWAH
ATAU BURUH SAWAH ANAKNYA
TUJUH SARJANA SEMUA/ TIDAK
MENGELUARKAN UANG//
KARENA APA/ DIA IKHLAS
ISTILAH NYA IMBALAN ATAU
GANJARAN BER MACAM –
MACAM IMBALAN ATAU
GANJARAN TAK HARUS UANG/
CONTOHNYA ANAK – ANAK
PINTAR PINTAR DAN DIA
74
DIPERGURUAN TINGGI YANG
TERKNAL DI JOGJA YAITU SUATU
CONTOH DENGAN DIA IKHLAS
MENGABDI NANTI ADA HAL
TERSENDIRI//
5. HARAPAN NYA/ SATU KEPADA
PEMERINTAH TOLONG
PERHATIKAN KAMI ABDI DALEM
SUDAH MENGABDI/ KHUSUSNYA
KEPADA DINAS KEBUDAYAAN//
TAPI ALHAMDULILLAH TAHUN
KE EMPAT INI SUDAH ADA
PERHATIAN YAITU DANAIS// JADI
ABDI DALM SURAKARTA DAN
JOGJA ITU MULAI ADA
PEMBERIAN DANAIS// UNTUK
KERATON JUGA TOLONG
MEMPERHATIKAN/ KARENA ABDI
DALEM DISINI JUGA PUNYA
KELUARGA ANAK/ HARUS
SEKOLAH DIBIAYAI SUPAYA
MASA DEPAN NYA LEBIH BAIK//
ARTINYA KERATON MENDESAK
75
PEMERINTAH SUPAYA
MENGHIDUPKAN KEMBALI PARA
ABDI DALEM// KARENA ABDI
DALEM ITU TERMASUK
PAHLAWAN KEBUDAYAAN/
KARENA TIDAK SEMUA ORANG
INGIN MENJADI ABDI DALEM/
TIDAK SEMUA GENERASI ATAU
PEMUDA INGIN MENJADI ABDI
DALEM/ KARENA ABDI DALEM
ITU DI PANDANG DARI SEGI
EKONOMI SAMA SEKALI TIDAK
MENDUKUNG// TIDAK
MEYAKINKAN UNTUK
MELANJUTKAN MASA DEPAN
NYA// UNTUK ITU MUNKIN
KALAU PEMERINTAH LEBIH
MEMPERHATIKAN SEHINGGA
PARA PEMUDA/ REMAJA/ LEBIH
PUNYA KEINGINAN UNTUK
PENGABDIAN DI KERATON
KHUSUSNYA KOTA GEDE//
6. UNTUK KEKAWATIRAN
76
SEBENARNYA TIDAK ADA/
KEKAWATIRAN/ KARENA
GENERASI YANG SEKARANG
LEBIH TAU ATAU LEBIH
MENGENAL ABDI DALEM//
CONTOHNYA DIKERATON
BANYAK ANAK – ANAK MENJADI
PRAJURIT KERATON/ OTOMATIS
ITU MENJADI ABDI DALEM//
MALAH YAG TUA – TUA MASIH
BERTAHAN TAPI SAMPAI
KERATON ITU
MEMBERHENTIKAN
PEMDAFTRAN SAMPAI
ORANGYANG MAU MAGANG DI
BERHENTIKAN DULU/ KARENA
SAKING BANYAK NYA MUNKIN
DISITU SAYA BILANG TAK PERLU
KHAWATIR//
7. MUNKIN DIA PUNYA KESADARAN
UNTUK MENGURUS NGURUSI
CAGAR BUDAYA MUNKIN DIA
SUDAH MERASA TERPANGGIL/
77
KARENA SIAPA LAGI KALAU
BUKAN WARGA SEKITAR ATAU
MASYARAKAT SEKITAR YANG
MAU MELESTARIKAN BANGUNAN
INI// MUNKIN KALAU ORANG –
ORANG DARI LUAR SUNGGUH
GAK MUNKIN/ TAPI KALAU
WARGA SEKITAR YANG BUKAN
KETURUNAN ABDI DALEM
MUNKIN DIA SUDAH
TERPANGGIL//
Bapak Nasir (Pengamat Sejarah)
No Stetament Keterangan
1. DARI KERAJAAN PAJANG ITU
MUNCULNYA KERAJAAN
MATARAM ISLAM KOTA GEDE/
KOTA GEDE ITU BERAWAL DARI
PAJANG// BAGAIMANA SULTAN
HADIWIJAYA SEBAGAI RAJA
78
PAJANG BELIAU PUNYA MUSUH
BUBUYUTAN/ TETAPI BELIAU
TIDAK BISA MENGALHAKAN/
MAKA DIADAKAN SAYEMBARA
SIAPA YANG BISA MENGALAHKAN
MUSUHKU/ MAKA AKAN AKU
KASIH HADIAH TANAH PERTIKAN
DI KOTAGEDE// NAH KEBETULAN
ADA KI AGENG PAMENAHAN ITU
YANG BISA MENGALAHKAN DIA
SEORANG PERAJURIT YANG BISA
MENGALHAKAN// MAKA BELIAU
MENGASIH TANAH PERTIKAN
KOTAGEDE INI// KAREN MASIH
HUTAN/ DALAM PERJALANAN
PERPINDAHAN// BAGAIAMANA
DIPAJANG ITU MUNKIN KARENA
DAERAH NYA TIDAK TERLALU
AGRARIS KARENA DIA DIPANTAI
UTARA// DAN BAGAIMANA
PERPINDAHAN KE KOTAGEDE
YANG AGRARIS MAKA
BAGAIMANA TATA LETAK KOTA
GEDE PUN DIA BERADA DIANTARA
79
DUA SUNGAI ADA SUNGAI GAJAH
WONG/ DAN SUNGAI MANGGISAN//
JADI JARAK ANTARA KEDUA
SUNGAI ITU SAMA SATU KILO
SATU KILO// SEBETULNYA SUNGAI
INI JUGA MEMPUNYAI FUNGSI
SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN
KARENA PADA MASA LALU
BENTENG PERTAHANAN SUNGAI
DAN TEMBOK// MAKA DIANTARA
DUA SUNGAI ITU TANAHNYA
PASIR SUBUR/ MAKA KETIKA
DATANG KE KOTAGEDE YANG
DIBANGUN ITU BUKAN
KERATONYA/ BUKAN
KERAJAANNYA/ TAPI BELIAU
MEMBANGUN PASAR DULU/ PUSAT
EKONOMINYA MAKA KETIKA
DIBANGUN PASAR MAKA
MULAILAH ORANG
BERDATANGAN MULAILAH
PENDUDUK SEKITAR/ MAKA ADA
DARI KULON PROGO YANG
BERDATANGAN DI KOTAGEDE/
80
DAN KETIKA EKONOMINYA TERUS
BERKEMBANG/ MASYARAKATNYA
SEMMAKIN BANYAK NAH SAAT
ITU BALA TENTARANYA BANYAK/
MAKA BELIAU MEMBANGUN
KERAJAAN NYA/ MEMBANGUN
BENTENG YANG MENGELILINGI
KONFLEK KERATON DAN
SEBAGAINYA// DAN DARI SITU
TATA RUANG NYAJUGA SANGAT
JELAS TERDIRI DARI CATUR
GATARA TUNGGAL NAMANYA/
YANG TERDIRI DARI PASAR/ ALUN
– ALUN/ MASJID/ DAN KERATON//
DAN DISITU PUNYA FILOSOFI
TERSENDIRI JUGA/ BAGAIMANA
ORANG BERKEHIDUPAN/ BEKERJA
BUTUH INI ITU// SEBAGAI PUSAT
EKONOMI ALUN – ALUN SEBAGAI
TEMPAT KOMUNIKASI RAJA
DENGAN MASYARAKATNYA/
MAKA DIBANGUN MASJID
DISEBELAH BARAT ALUN – ALUN
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN
81
TUHAN NYA// DAN PUSAT
PEMERINTAHAN NYA ADA DI
DALEM KERATON// MAKA MASA
LALU ORANG MENYEBUTNYA
KUTOGEDE/ BUKAN KOTAGEDE/
KUTO ARTINYA BENTENG/ GEDE
ARTINYA BESAR MAKA BERUBAH
MENJADI KOTAGEDE//
2. AWALNYA ABDI DALEM DARI
KETURUNAN – KETURUNAN
MUNKIN BAPAKNYA ABDI DALEM/
DAN ANAK – ANAK NYA AKAN
MENGIKUTI MENJADI ABDI
DALEM/ TAPI DILIAT SEKARANG
SUDAH MULAI ADA PERUBAHAN
ADA ORANG YANG ISTILAH
MAGANG/ UMPAMA SAYA PENGEN
MENJADI ABDI DALEM MAKA
DISITU SAYA AKAN MELAKUKAN
SESUATU DISANA/ MAGANG
DISANA APA YANG HARUS SAYA
LAKUKAN/ DISANA MUNKIN
SAMPAI BERAPA TAHUN DAN
82
SEBAGAINYA/ BARU DISITU AKAN
DIUSULKAN KE KERATON APAKAH
INI BISA DITERIMA MENJADI ABDI
DALEM ATAU TIDAK// HANYA ADA
PERUBAHAN BAGAIMANA
SETELAH ADA DANA
KEISTIMEWAAN DAN
SEBAGAINYA/ BANYAK YANG
MENGUSULKAN ABDI DALEM INI
YANG DENGAN SUDAH SETIA//
JADI TIDAK HANYA YANG ADA DI
KOTAGEDE SAJA/ ABDI DALEM
YANG ADA DIKERATON
DIKOMPLEK MAKAN IMOGIRI/ DAN
SEMUA YANG TERDAFTAR
MENJADI ABDI DALEM// NANTI
DISITU AKAN ADA PERATURAN
BARU/ MUNKIN DIA AKAN
MENDAPATKAN GAJI TERTENTU
SEMACAM ITU// PERUBAHAN –
PERUBAHAN INI JUGA SAYA KIRA
CUKUP LUMAYAN/ MUNKIN YANG
DULU TIDAK TERLALU MINAT/
KARENA SEKARANG ADA
83
KESEJAHTERAAN/ SAYA KIRA
KELIATANNYA AMAN – AMAN
SAJA// BAGAIMANAPUN ITU
SEBAGAI PENGHORMATAN BAGI
ORANG YANG MAU MENJADI ABDI
DALEM// ADA RASA KEBANGGAAN
SENDIRI BISA DEKAT DENGAN
RAJAARGANYA/ DAN KELU
KARENA SULIT MASYARAKAT
UMUM SEPERTI ITU//
3. KALAU SAYA YANG KAWATIR
ADALAH KEPENGETAHUANNYA/
JADI SAYA MELIHAT
TRANSFORMASI
PENGETAHUANNYA INI YANG
SANGAT KURANG/ JADI
BAGAIMANA SETIAP ABDI DALEM
YA IDEALNYA DIA NGERTI
SEJARAH DAN SEBAGAINYA//
TENTANG KERAJAAN MATARAM
ITU SENDIRI/ TAPI PADA
KENYATAAN NYA TIDAK// NAH
ITU SEBETULNYA KAWATIR
84
DISITU BAHWA UNTUK MENJADI
ABDI DALEM NYA SEKEDAR KAYA
PROFESI BUKAN AKU SEBAGAI
ABDI DALEM YANG
BERTANGGUNG JAWAB MENJAGA
NILAI –NILAI SEJARAH DAN
SEBAGAINYA// KALAU ABDI
DALEM ITU TIDAK TAU HISTORIS
NYA/ BAGAIMANA DIA AKAN
MENYENANGI ATAU
MEMELIHARA// KARENA NYA DIA
TIDAK NGERTI YANG HARUS AKU
SENANGI YANG APA/ YANG AKU
PELIHARA APA/ YANG HARUS AKU
KEMBANGKAN APA/ NAH ITU
SETENGAH KEKHAWATIRAN
SAYA// JUSTRU KEPENGETAHUAN
BAGAIMANA MEMANAGE
MANUSIANYA SENDIRI BAHWA
SETIAP ABDI DALEM/ APAKAH
DISITU DALAM MENGKERUTMEN
ABDI DALEM SAYA TIDAK TAU
KAREN ITU URUSAN KEDALEM
ATAU KERATON/ APAKAH ADA
85
TES ATAU SEBAGAINYA// KARENA
SERINGKALI JUGA BEBERAPA
ABDI DALEM JUGA MENGELUH
KEPADA KITA// CONTOH PAK
NASIR/ AKU ADA TAMU DITANYA
BEGINI BEGITU SAYA TIDAK TAU/
NAH INI KAN MENJADI KEBALIK/
LAH AKU AJA YANG MENJADI
ABDI DALEM// NAH DISITU
KEKHAWATIRAN NYA/ BAHWA
MANUSIA NYA BAGAIMANA
MEMBERI APA SEBETULNYA ABDI
DALEN ITU/ PUNYA FUNGSI APA/
NAH KALAU DIKEMBALIKAN
KEASALNYA DULU/ APA TUGAS –
TUGAS MEREKA/ SAYA KIRA ITU
AKAN BAIK NANTINYA JANGAN
SAMPAI ADA KONFLIK JUGA
DENGAN MASYARAKAT DENGAN
LINGKUNGAN/ KARENA
LINGKUNGAN BERKEMBANG ADA
INI ADA ITU/ SEMENTARA DISITU
YA TETEP DAN TIDAK MEMAHAMI
APA YANG TERJADI DILUAR/
86
SEPERTI ITU// ITU SEBETULNYA
YANG SAYA KHAWATIRKAN//
BAHKAN UMPAMANYA KITA
LIHAT DIKERATON AJA SULTAN
MEMBUAT SABDA RAJA/ DISITU
PASTI SUDAH ADA PERUBAHAN/
TAPI SEMENTARA YANG DIBAWAH
TIDAK MENGERTI/ NAH INI KAN
NANTI JADI KONFLIK – KONFLIK
YANG HORIZONTAL/ ITU YANG
KITA HARAPKAN JANGAN
SAMPAI// MEMANG HARUS
DIBEKALI SETIAP ABDI DALEM
DENGAN PENGETAHUAN –
PENGETAHUAN SEJARAH DAN
SEBAGAINYA// YANG SIAPAPUN
DATANG KE KONFLEK MAKAM
MEREKA HARUS BISA
MENERANGKAN MENJADI TUAN
RUMAH YANG BAIK//
4. SAYA MELIHAT PERAN
PEMERINTAH SANGAT KURANG/
MASIH SEBATAS UNTUK LAYANAN
87
PUBLIK AJA/ MASIH BANYAK
NGOMONG// SAYA KIRA MASIH
CUKUP KURANG// BAGAIMANA
UMPAMANYA DARI PEMERINTAH
ADA DINAS KEBUDAYAAN/ ADA
DINAS PURBAKALA/ TENTUNYA
KAN MEREKA HARUS DIEDUKASI//
PENGETAHUAN SEJARAH
MATARAM ISLAM KOTAGEDE//
DAN HARAPAN SAYA TERHADAP
PEMERINTAH/ LEBIH SERIUS
BAHWA KOTAGEDE INI SAYA
BILANGN HODIRITIT BUKAN
SEKEDAR TINGAKT PROVINSI/
KARENA DISITU DALAM
PERATURAN ADA WARISAN
BUDAYA TINGKAY PROVINSI//
BAHWA BAGAIMANA KITA
MELIHAT SEJARAH KERAJAAN
MATARAM ISLAM INI ADALAH
SEJARAH YANG LUAR BIASA//
PADA MASA LALU BAHWA
KOTAGEDE INI SUDAH DIAKUI
SEBUAH NEGARA NEGARI
88
MATARAM/ DIAKUI BANGSA –
BANGSA SELURUH DUNIA// TAPI
SEKARANG KOTAGEDE HANYA
NAMA SEBUAH KECAMATAN/ NAH
SEBETULNYA KITA CUKUP
PRHATIN/ HARUSNYA KITA
BELAJAR DARI SEJARAH/
BAGAIMANA MENJAGA NILAI –
NILAI KESEJARAHAN ITU SENDIRI//
BAGAIMANA MENGEMBANGKAN
WARISAN ITU KITA WARISKAN KE
GENERASI BERIKUTNYA//
Testimoni Pengunjung
Testimoni Ibu Puji Astuti
No Statement Keterangan
1. KAMI DARI GM PREMIER HOTEL/
TUJUAN DATANG KESINI UNTUK
FOTO – FOTO//
2. ABDI DALEM ITU KAN SEPERTI
89
ORANG YANG MENGABDI
DILINGKUNGAN KERATON/
MEREKA BENAR – BENAR TULUS
SEPENUH HATI//
3. SAYA PERIBADI TIDAK COCOK
UNTUK MENAJADI ABDI DALEM/
JADI HARU BENAR – BENAR TAU
TENTANG KERATON//
Testimoni Pelajar Zakaria
No Statement Keterangan
1. SAYA SENDIRI DAN TEMAN –
TEMAN DATANG KESINI/ MAU
PAKAI TEMPAT INI/ UNTUK
EVENT/ KEBETULAN KAN TEMPAT
INI BAGUS DAN LUAS JUGA//
2. MENURUT SAYA ABDI DALEM ITU/
DIA YANG MENGABDIKAN DIRI
NYA UNTUK KERATON
3. SAYA PERIBADI TIDAK MINAT/
SAYA INGIN BERBUAT KEPADA
90
HAL LAIN/ BUKAN ABDI DALEM//
Testimoni Septia Budi
No Statement Keterangan
1. MENURUTKU ABDI DALEM ITU
ORANG YANG MENGABDI KEPADA
RAJANYA/ TAK PEDULI DIBAYAR
ATAU ENGGA YANG JELASBDIA
MENGABDIKAN SELURUH
HIDUPNYA UNTUK RAJA//
2. SAYA PERIBADI TIDAK/ KARENA
SAYA BUKAN ASLI ORANG JOGYA/
TAPI ABDI DALEM ITU UNIK/ DIA
MENCARI KETENTRAMAN HIDUP//
JADI KALAU ORANG JOGYA
BILANG/ YA KALAU INGIN
TENTRAM/ ADEM AYEM/ JADILAH
ABDI DALEM//
3. SAYA DATANG KESINI HANYA
SEKEDAR MAEN/ DAN INGIN TAU
MAKAM – MAKAM RAJA – RAJA
SAJA//
91
Testimoni Vickyshu
No Statement Keterangan
1. ABDI DALEM YANG SAYA
KETAHUI ADALAH/ SESEORANG
ATAU BANYAK ORANG YANG
BERPARTISIPASI PENUH DAN
MEMILIKI ANDIL YANG SANGAT
BESAR DALAM KESEHARIAN
KEHIDUPAN DI KERATON/ PERAN
NYA BANYAK/ BERMACAM –
MACAM/ DAN MASING – MASING
SETIAP INDIVIDU MUNGKIN
MEMILIKI PERAN MASING –
MASING/ SEBAGAI ABDI DALEM/
RATA – RATA BIASANYA DI
ANTARA MEREKA MEMAHAMI
MENGENAI TRADISI – TRADISI
KERATON//
2. KERATON MATARAM KEBETULAN
KALI PERTAMA/ MAKANYA SAYA
DATANG KETEMPAT INI/ UNTUK
KISAH LEBIH LANJTNYA HANYA
92
KURANG LEBIH MENDALAMI//
Treatment
Documenter ini dibuka oleh suasana siang hari di Tugu Yogyakarta
sampai Marioboro. Suasana Marioboro siang hari yang ramai banyak pengunjung
, kemudian masuk ke jalan utama Kotagede yang identik dengan gapura selamat
datang disebalah sungai. Dan berlanjut menuju pasar legi Kotagede dengan hiruk
piruk orang berbelanja. Suasana halaman pintu masuk masjid dan komplek dalam
masjid dengan bangunan sekitar yang ada di komplek keraton. Dan dilanjutkan
93
dengan pemaparan informasi dari narasumber abdi dalem sendiri mengenai
keseharian beliau menjadi abdi dalem, dan menjelaskan bangunan – bangunan
yang ada dikomplek keraton dari mulai gapura depan sampai belakang.
Memperlihatkan suasana yang ada di dalem keraton, seperti sendang seliran dan
para abdi dalem yang mau memasuki komplek makam serta menambah visual
tentang abdi dalem. Mewawancarai pimpinan abdi dalem untuk menjelaskan
peran tugas masing - masing sebagai abdi dalem ditambahkan visual tentang
pekerjaan lain, selain menjadi abdi dalem yaitu sebagai pengrajin perak untuk
mensejahtrakan kehidupan sehari – hari. Trakhir berlanjut ke pengamat sejarah
untuk menceritakan regenerasi abdi dalem dan peranan pemerintah terhadap
budaya yang ada di Kotagede.
Naskah Editing
Productin Company : Tree productin
Proect Title : ABDI DALEM SANG PENJAGA TRADISI
Produser : Ahmad Zamroni
Director : Muhammad Rizky
Script Writer : Nabila Siti Nursakinah
Durasi : 18 Menit
94
NO SEG VO NARASUMBER
ABDI DALEM SANG PENJAGA TRADISI
1. 1 YOGYAKARTA ADALAH
KOTA BERSEJARAH YANG
TAK LEKANG OLEH MASA //
MENYUSURI SUDUT KOTA
YOGYAKARTA AKAN
MEMBAWA KENANGAN
MASA LAMPAU // YAITU
KEJAYAAN KERAJAAN
MATARAM / YANG
TERLETAK DI KOTAGEDE
YOGYAKARTA //
2. SEBUAH KOTA TUA YANG
TERLETAK SEKITAR 10 KM
KEARAH TENGGARA DARI
PUSAT KOTA YOGYAKARTA
//
NUANSA TRADISI SANGAT
TERASA KETIKA MEMASUKI
WILAYAH INI // BANGUNAN
MEGAH DENGAN
ARSITEKTUR JAWA
95
MENJADI BUKTI BAHWA
KOTAGEDE PERNAH
MENJADI SEBUAH KOTA
BESAR DI MASA LALU //
SENTRA KERAJINAN PERAK
SERTA PASAR LEGI ADALAH
WARISAN BUDAYA SEJAK
RATUSAN TAHUN YANG
LALU YANG MENJADI
SIMBOL MAJUNYA
PEREKONOMIAN KOTAGEDE
SAAT ITU //
3. SEJUMLAH BANGUNAN
YANG MENJADI SIMBOL
KEJAYAAN KERAJAAN
MATARAM SAAT ITU / MASIH
BISA KITA SAKSIKAN DI
KOTAGEDE / SEPERTI MASJID
BESAR MATARAM / SERTA
KOMPLEK MAKAM PENDIRI
KERAJAAN MATARAM //
YANG DI JAGA OLEH
SEJUMLAH ABDI DALEM //
96
4. (MAS LURAH ENDRI)
BISA DICERITAKAN
TIDAK, TEMPAT – TEMPAT
YANG ADA DISINI,
DIMULAI DARI DEPAN
SAMPAI BELAKANG ?
UNTUK LOKASI DISINI ADA
MESJID GEDE KOTA
MATARAM/ TERUS MASUK
KESINI ADA MAKAM RAJA
MATARAM/ MASUK
KESELATAN ADA
PEMANDIAN SENDANG
SELIRAN// SENDANG
SELIRAN ITU BERASAL DARI
KATA SALIROH ITU
ARTINYA BADAN// KARENA
DULU WAKTU
MEMBANGUN DI SALIRAN
SENDIRI OLEH KI AGENG
PAMENAHAN DAN
KELUARGANYA// DISALIRAN
97
DALAM ARTI DIBANGUN
SENDIRI OLEH KIAGENG
DAN KELUARGANYA// JADI
UNTUK LOKASI INI ADA
TIGA BAGIAN/ MASJID/
MAKAM/ DAN SENDANG//
5. II DI TENGAH ERA
GLOBALISASI YANG
MEMBUAT HAMPIR
SEBAGIAN BESAR
MASYARAKAT BERPIKIR
TENTANG MATERIALISME/
ABDI DALEM MENJADI
TAULADAN DAN
MENJADIKAN SEMANGAT
PENGABDIAN SEBAGAI
SPIRIT MEREKA DALAM
HIDUP // MENJADI ABDI
DALEM MERUPAKAN
TOTALITAS PENGABDIAN
KEPADA SANG RAJA TANPA
MENGHARAPKAN NILAI
MATERI // // KEBAHAGIAAN
98
DAN KETENTERAMAN BATIN
MENJADI ALASAN MEREKA
MEMILIH MENJADI ABDI
DALEM //
6. BAGAIMANA AWAL MULA
MENADI ABDI DALEM ?
DAN SEAK KAPAN
MENJADI ABDI DALEM ?
AWAL MULA MENJADI ABDI
DALEM DIMULAI DARI
KEMAUAN PRIBADI SAYA
UNTUK MENGABDI
MENJADI SEORANG ABDI
DALEM/ DENGAN LATAR
BELAKANG KARENA SAYA
TINGGAL DITANAH YANG
KEBETULAN PUNYA
KERATON/ DISAMPING ITU
DIGUNCANG OLEH KAKEK
– KAKEK YANG DULU JUGA
SEORANG ABDI DALEM/
JADI KITA KETURUNAN
99
ABDI DALEM//
SEJAK 2002 MENJADI ABDI
DALEM
7. KEBERADAAN ABDI DALEM
KERATON KOTAGEDE MASIH
DALAM WEWENANG
KESULTANAN YOGYAKARTA
// ABDI DALEM MERUPAKAN
ORANG YANG
MENGABDIKAN DIRI NYA
KEPADA KERATON DAN
RAJA DENGAN SEGALA
ATURAN YANG ADA //
8. APA ATURAN YANG
HARUS DITAATI SEBAGAI
ABDI DALEM ? DAN APA
SYARAT SYARAT
MENJADI ABDI DALEM
YANG JELAS UNTUK
ATURAN SEMUA DAWUH
ATAU KEWAJIBAN YANG
100
SUDAH DIBERIKAN
KERATON KEPADA KITA
DIUSAHAKAN
DILAKSANAKAN SEBAIK –
BAIK NYA/ DAN JUGA
KALAU BISA UNTUK SEMUA
KEWAJIBAN ITU JANGAN
SAMPAI DILEWATKAN//
SEMUA ORANG BISA
MENJADI ABDI DALEM/
KALO BISA YA RUMAH NYA
YANG TERDEKAT
DITAMBAH LAGI MASIH
KETURUNAN/ TAPI
MISALKAN YANG DEKAT
TIDAK ADA/ YA KITA AMBIL
DARI ORANG LAIN YANG
BERSEDIA//
9. ABDI DALEM SUDAH ADA
DAN MELAYANI SULTAN
SEJAK BERDIRINYA
KERAJAAN // KERATON
101
TIDAK MEMANDANG ABDI
DALEM SEBAGAI PEMBANTU
/ TETAPI LEBIH SEBAGAI
PETUGAS BIROKRASI
KERATON SEKALIGUS
SEBAGAI ABDI BUDAYA //
10. BAPAK SELAMET
PARJONO (PIMPINAN
ABDI DALEM )
APA TUGAS SEHARI –
HARI BAPAK SEBAGAI
PIMPINAN ABDI DALEM ?
JADI SAYA DIBERI TUGAS
SEBAGAI PIMPINAN UNTUK
MENGKOORDINIR REKAN –
REKAN ABDI DALEM//
KHUSUNYA ABDI DALEM
SURAKARTA UNTUK
MELAKSANKAN TUGAS –
TUGAS NYA DARI
102
KERATON// BERSIH –
BERSIH MAKAM/
KEMUDIAN MENJAGA
MERAWAT/ MELESTARIKAN
AGAR SUPAYA BENDA –
BENDA BANGUNAN CAGAR
BUDAYA MAKAM RAJA –
RAJA KOTA GEDE/ TETAP
UTUH DAN TIDAK HILANG
BEGITU SAJA//
11. POLA HUBUNGAN KAWULO
DAN GUSTI TETAP DIHAYATI
DAN DI JALANKAN OLEH
PARA ABDI DALEM // SIKAP
DAN KEYAKINAN PARA ABDI
DALEM SEAKAN TIDAK
TERGOYAHKAN OLEH
PERUBAHAN PERUBAHAN
YANG TERJADI DI DUNIA
LUAR // PARA ABDI DALEM
TETAP SETIA BEKERJA
KARENA MENGHARAPKAN
BERKAH DARI SULTAN //
103
BERKAH MERUPAKAN HAL
NON MATERIAL YAITU
BERUPA KEDAMAIAN DAN
KETENTERAMAN HIDUP //
BERKAH ADALAH SIMBOL
BUDAYA JAWA// MENGABDI
MERUPAKAN SYAFAAT
YANG AKAN MENUNTUN
MANUSIA UNTUK HIDUP
TENANG KECUKUPAN DAN
SELAMAT // MENJADI BDI
DALEM MERUPAKAN SUATU
KEHORMATAN DAN NILAI
NILAI STATUS YANG DI
WARISKAN PARA LELULUR //
MAKA MENJADI ABDI
DALEM ADALAH MENGIKUTI
POLA KETURUNAN / DIMANA
PROFESI ABDI DALEM DI
WARISKAN OLEH
ORANGTUANYA KEPADA
ANAKNYA DAN
SETERUSNYA //
104
12 (MAS LURAH ENDRI )
POLA WARISAN TURUN
TEMURUN MENADI ABDI
DALEM ?
SEMUA ORANG BISA
MENJADI ABDI DALEM/
KALO BISA YA RUMAH NYA
YANG TERDEKAT
DITAMBAH LAGI MASIH
KETURUNAN/ TAPI
MISALKAN YANG DEKAT
TIDAK ADA/ YA KITA AMBIL
DARI ORANG LAIN YANG
BERSEDIA//
(BAPAK SELAMET
PARJONO) PIMPINAN
ABDI DALEM
APA KRITERIA UNTUK
105
MENADI ABDI DALEM ?
SECARA UMUM ABDI
DALEM/ SIAPAPUN SAJA
BOLEH/ TETAPI DARI
KERATON DIANJURKAN
KALAU BISA ADA
KELUARGA/ ANAK YANG
MENERUSKAN MENJADI
ABDI DALEM KARENA
SUDAH TAU APA YANG
HARUS DIJALANKAN OLEH
AYAHNYA ATAU
PENDAHULUNYA// JADI
DARI KERATON TDAK USAH
MEMBERI KURSUS DAN
LAIN SEBAGAINYA// JADI
SECARA UMUM TIDAK
HARUS KELUARGA/
SIAPAPUN BISA DENGAN
CATATAN MEMENUHI APA
YANG DI TUGASKAN
DIWAJIBKAN OLEH
106
KERATON// SYARAT UNTUK
MENJADI ABDI DALEM
SECARA ADMINISTRASI
SKCK/ KTP/ PAS POTO/
DIKIRIM KE PENAGENG//
NANTI DILANJUTKAN
SURAT MAGANG//
PROSEDUR MENJADI ABDI
DALEM ITU PANJANG/
TIDAK LANGSUNG
MENJADI ABDI DALEM//
CONTOH SAYA PAS MAU
MENJADI ABDI DALEM
HARUS MELALUI MAGANG
DULU/ MAGANG ITU
MENGABDI TANPA
MENDAPAT APA – APA TAPI
HARUS TERTIB// NANTI
SETELAH ADA LOWONGAN
ITU BARU MENJADI ABDI
DALEM// KARENA ABDI
DALEM DIKOTA GEDE ITU
JUMLAH NYA PAS/ GAK
LEBIH GAK KURANG// JADI
107
MISALNYA ADA KELEBIHAN
YA NUNGGU SAMPAI ADA
LOWONGAN// LOWONGAN
DISINI ADA BEBERAPA HAL
CONTOHNYA MENINGGAL
DUNIA/ MENGUNDURKAN
DIRI/ DIKELUARKAN DARI
KERATON BARU BISA
DIGANTI// SELAMA ITU
BELUM/ YA BISA NAMBAH//
13. III DI SATU SISI DENGAN
SEMAKIN BERKEMBANGNYA
ZAMAN / MENIMBULKAN
KEKHAWATIRAN POLA
REGENERASI ABDI DALEM
KERATON KOTAGEDE /
KETIKA DALAM SATU
KELUARGA ABDI DALEM
TIDAK MEMPUNYAI
KETURUNAN LAKI LAKI /
MAKA OTOMATIS AKAN
MENGAMBIL GENERASI DARI
YANG LAIN //
108
14. (MAS LURAH ENDRI )
APA KE KHAWATIRAN
SECARA KESELURUHAN ?
UNTUK KEKAWATIRAN
DALAM SATU KELUARGA
SEORANG ABDI DALEM
MEMPUNYAI ANAK/ TAPI
PEREMPUAN SEMUA
OTOMATISKAN TIDAK BISA
MENJADI ABDI DALEM/
MUNKIN NANTI YANG
MENGGATIKAN ADALAH
MENANTUNYA// KALAUPUN
MENANTUNYA TIDAK MAU
MENERUSKAN MENJADI
ABDI DALEM MUNKIN
SAUDARA TERDEKAT DARI
ABDI DALEM ITU// DAN
DARI SAUDARA ITU
SENDIRI TIDAK MAU/
TERPAKSA YA DARI ORANG
LAIN// ITU KEKAWATIRAN
DALAM KELUARGA//
109
UNTUK KESELURUHAN
SAAT INI BELUM ADA
KEKAWATIRAN//
(BAPAK SELAMET
PARJONO) PIMPINAN
ABDI DALEM
MENURUT PANDANGAN
BAPAK, MINAT GENERASI
MUDA UNTUK MENJADI
ABDI DALEM ADA KE
KHAWATIRAN TIDAK?
KARENA DILIHAT DARI
SEGI EKONOMIS TIDAK
MENJANJIKAN ?
UNTUK KEKAWATIRAN
SEBENARNYA TIDAK ADA/
KEKAWATIRAN/ KARENA
GENERASI YANG SEKARANG
LEBIH TAU ATAU LEBIH
MENGENAL ABDI DALEM//
110
CONTOHNYA DIKERATON
BANYAK ANAK – ANAK
MENJADI PRAJURIT
KERATON/ OTOMATIS ITU
MENJADI ABDI DALEM//
MALAH YAG TUA – TUA
MASIH BERTAHAN TAPI
SAMPAI KERATON ITU
MEMBERHENTIKAN
PEMDAFTRAN SAMPAI
ORANGYANG MAU MAGANG
DI BERHENTIKAN DULU/
KARENA SAKING BANYAK
NYA MUNKIN DISITU SAYA
BILANG TAK PERLU
KHAWATIR//
15. TRADISI MENGABDI
MERUPAKAN REFLEKSI
BUDAYA JAWA YANG
MENJADIKAN KERATON
MENJADI SENTRAL DALAM
KEHIDUPAN // SEBUAH NILAI
LUHUR YANG SAAT INI
111
SUDAH MULAI LUNTUR
TERGERUS OLEH ARUS
PERUBAHAN ZAMAN //
16. TESTIMONI MASYARAKAT
ATAU PENGUNJUNG (PUJI
ASTUTI)
APA YANG IBU KETAHUI
TENTANG ABDI DALEM ?
ABDI DALEM ITU KAN
SEPERTI ORANG YANG
MENGABDI
DILINGKUNGAN KERATON/
MEREKA BENAR – BENAR
TULUS SEPENUH HATI//
17 APAKAH IBU MINAT
MENJADI ABDI DALEM ?
SAYA PERIBADI TIDAK
COCOK UNTUK MENAJADI
ABDI DALEM/ JADI HARU
BENAR – BENAR TAU
TENTANG KERATON//
112
18. TESTIMONI PELAJAR
(ZAKARIA)
APA YANG ADIK KETAHUI
TENTANG ABDI DALEM ?
MENURUT SAYA ABDI
DALEM ITU/ DIA YANG
MENGABDIKAN DIRI NYA
UNTUK KERATON
19. APAKAH ADIK MINAT
MENJADI ABDI DALEM ?
SAYA PERIBADI TIDAK
MINAT/ SAYA INGIN
BERBUAT KEPADA HAL
LAIN/ BUKAN ABDI DALEM//
20. TESTIMONI MASYARAKAT
ATAU PENGUNJUNG
(SEPTIA BUDI)
APA YANG MAS KETAHUI
TENTANG ABDI DALEM ?
113
MENURUTKU ABDI DALEM
ITU ORANG YANG
MENGABDI KEPADA
RAJANYA/ TAK PEDULI
DIBAYAR ATAU ENGGA
YANG JELASBDIA
MENGABDIKAN SELURUH
HIDUPNYA UNTUK RAJA//
21. APAKAH MAS MINAT
MENJADI ABDI DALEM ?
SAYA PERIBADI TIDAK/
KARENA SAYA BUKAN ASLI
ORANG JOGYA/ TAPI ABDI
DALEM ITU UNIK/ DIA
MENCARI KETENTRAMAN
HIDUP// JADI KALAU
ORANG JOGYA BILANG/ YA
KALAU INGIN TENTRAM/
ADEM AYEM/ JADILAH ABDI
DALEM//
114
22. TESTIMONI PUBLIC
FIGUR (VICKY SHU)
APA YANG KAKAK
KETAHUI TENTANG ABDI
DALEM ?
ABDI DALEM YANG SAYA
KETAHUI ADALAH/
SESEORANG ATAU BANYAK
ORANG YANG
BERPARTISIPASI PENUH
DAN MEMILIKI ANDIL YANG
SANGAT BESAR DALAM
KESEHARIAN KEHIDUPAN
DI KERATON/ PERAN NYA
BANYAK/ BERMACAM –
MACAM/ DAN MASING –
MASING SETIAP INDIVIDU
MUNGKIN MEMILIKI PERAN
MASING – MASING/
SEBAGAI ABDI DALEM/
RATA – RATA BIASANYA DI
ANTARA MEREKA
115
MEMAHAMI MENGENAI
TRADISI – TRADISI
KERATON//
23. PARA ABDI DALEM YANG
MASIH KENTAL DENGAN
FALSAFAH JAWA TIDAK
MAU LARUT DALAM
KEHIDUPAN KEDUNIAWIAN
YANG HANYA MEMIKIRKAN
MATERI SEMATA // BAGI
MEREKA ADA KEHIDUPAN
YANG LEBIH PENTING YAITU
MEMPERKAYA ROHANI
ATAU KEHIDUPAN BATIN //
KEBANYAKAN ABDI DALEM
SUDAH MENGABDIKAN
DIRINYA KEPADA KERATON
SELAMA BELASAN TAHUN //
MESKIPUN KERATON SAAT
INI TIDAK MAMPU
MEMBERIKAN GAJI YANG
LAYAK / NAMUN SEMANGAT
MENJADI ABDI DALEM
116
DILANDASI LOYALITAS DAN
DEDIKASI KEPADA RAJA
MEMBUAT MEREKA TIDAK
KHAWATIR AKAN
KEHABISAN GENERASI
PENERUS //
24. (SELAMET PARJONO
PIMPINAN ABDI DALEM)
BAGAIMANA MENURUT
BAPAK, KALAU ADA
ORANG LUAR YANG MAU
MENDAFTAR MENJADI
ABDI DALEM ?
MUNKIN DIA PUNYA
KESADARAN UNTUK
MENGURUS NGURUSI
CAGAR BUDAYA MUNKIN
DIA SUDAH MERASA
TERPANGGIL/ KARENA
SIAPA LAGI KALAU BUKAN
WARGA SEKITAR ATAU
MASYARAKAT SEKITAR
117
YANG MAU MELESTARIKAN
BANGUNAN INI// MUNKIN
KALAU ORANG – ORANG
DARI LUAR SUNGGUH GAK
MUNKIN/ TAPI KALAU
WARGA SEKITAR YANG
BUKAN KETURUNAN ABDI
DALEM MUNKIN DIA
SUDAH TERPANGGIL//
25. M.NATSIR (PENGAMAT
SEJARAH)
MENURUT BAPAK
SEBAGAI PENGAMAT
SEJARAH BAGAIMANA
REGENERASI ABDI
DALEM SAAT INI ?
AWALNYA ABDI DALEM
DARI KETURUNAN –
KETURUNAN MUNKIN
BAPAKNYA ABDI DALEM/
DAN ANAK – ANAK NYA
AKAN MENGIKUTI MENJADI
118
ABDI DALEM/ TAPI DILIAT
SEKARANG SUDAH MULAI
ADA PERUBAHAN ADA
ORANG YANG ISTILAH
MAGANG/ UMPAMA SAYA
PENGEN MENJADI ABDI
DALEM MAKA DISITU SAYA
AKAN MELAKUKAN
SESUATU DISANA/ MAGANG
DISANA APA YANG HARUS
SAYA LAKUKAN/ DISANA
MUNKIN SAMPAI BERAPA
TAHUN DAN SEBAGAINYA/
BARU DISITU AKAN
DIUSULKAN KE KERATON
APAKAH INI BISA DITERIMA
MENJADI ABDI DALEM
ATAU TIDAK// HANYA ADA
PERUBAHAN BAGAIMANA
SETELAH ADA DANA
KEISTIMEWAAN DAN
SEBAGAINYA/ BANYAK
YANG MENGUSULKAN ABDI
DALEM INI YANG DENGAN
119
SUDAH SETIA// JADI TIDAK
HANYA YANG ADA DI
KOTAGEDE SAJA/ ABDI
DALEM YANG ADA
DIKERATON DIKOMPLEK
MAKAN IMOGIRI/ DAN
SEMUA YANG TERDAFTAR
MENJADI ABDI DALEM//
NANTI DISITU AKAN ADA
PERATURAN BARU/
MUNKIN DIA AKAN
MENDAPATKAN GAJI
TERTENTU SEMACAM ITU//
PERUBAHAN – PERUBAHAN
INI JUGA SAYA KIRA CUKUP
LUMAYAN/ MUNKIN YANG
DULU TIDAK TERLALU
MINAT/ KARENA SEKARANG
ADA KESEJAHTERAAN/
SAYA KIRA KELIATANNYA
AMAN – AMAN SAJA//
BAGAIMANAPUN ITU
SEBAGAI PENGHORMATAN
BAGI ORANG YANG MAU
120
MENJADI ABDI DALEM//
ADA RASA KEBANGGAAN
SENDIRI BISA DEKAT
DENGAN RAJAARGANYA/
DAN KELU KARENA SULIT
MASYARAKAT UMUM
SEPERTI ITU//
26. MENJADI ABDI DALEM
TIDAKLAH MUDAH / SELAIN
SEMANGAT PENGABDIAN
DIBUTUHKAN JUGA
PENGETAHUAN TENTANG
SEJARAH KERAJAAN
MATARAM // NAMUN TIDAK
SEMUA ITU DI MILIKI OLEH
SEMUA ABDI DALEM /
KHUSUSNYA GENERASI
MUDA ABDI DALEM //
27. ERA SEMAKIN MODERN,
ARTINYA ORANG SUDAH
BICARA SOAL
KONSUMTIF, DAN
SEBAGAINYA, ADA KE
121
KHAWATIRAN TIDAK SIH
SEBENARNYA MESKIPUN
TADI ADA SATU NILAI
PENGABDIAN, TETAPI INI
ADA DI GRADASI SOAL
TRADISI DAN
SEBAGAINYA SUATU SAAT
NANTI , BAGAIMANA
MENURUT BAPAK SELAKU
PENGAMAT SEJARAH ?
KALAU SAYA YANG
KAWATIR ADALAH
KEPENGETAHUANNYA/
JADI SAYA MELIHAT
TRANSFORMASI
PENGETAHUANNYA INI
YANG SANGAT KURANG/
JADI BAGAIMANA SETIAP
ABDI DALEM YA IDEALNYA
DIA NGERTI SEJARAH DAN
SEBAGAINYA// TENTANG
KERAJAAN MATARAM ITU
122
SENDIRI/ TAPI PADA
KENYATAAN NYA TIDAK//
NAH ITU SEBETULNYA
KAWATIR DISITU BAHWA
UNTUK MENJADI ABDI
DALEM NYA SEKEDAR KAYA
PROFESI BUKAN AKU
SEBAGAI ABDI DALEM
YANG BERTANGGUNG
JAWAB MENJAGA NILAI –
NILAI SEJARAH DAN
SEBAGAINYA// KALAU ABDI
DALEM ITU TIDAK TAU
HISTORIS NYA/ BAGAIMANA
DIA AKAN MENYENANGI
ATAU MEMELIHARA//
KARENA NYA DIA TIDAK
NGERTI YANG HARUS AKU
SENANGI YANG APA/ YANG
AKU PELIHARA APA/ YANG
HARUS AKU KEMBANGKAN
APA/ NAH ITU SETENGAH
KEKHAWATIRAN SAYA//
JUSTRU KEPENGETAHUAN
123
BAGAIMANA MEMANAGE
MANUSIANYA SENDIRI
BAHWA SETIAP ABDI
DALEM/ APAKAH DISITU
DALAM MENGKERUTMEN
ABDI DALEM SAYA TIDAK
TAU KAREN ITU URUSAN
KEDALEM ATAU KERATON/
APAKAH ADA TES ATAU
SEBAGAINYA// KARENA
SERINGKALI JUGA
BEBERAPA ABDI DALEM
JUGA MENGELUH KEPADA
KITA// CONTOH PAK NASIR/
AKU ADA TAMU DITANYA
BEGINI BEGITU SAYA
TIDAK TAU/ NAH INI KAN
MENJADI KEBALIK/ LAH
AKU AJA YANG MENJADI
ABDI DALEM// NAH DISITU
KEKHAWATIRAN NYA/
BAHWA MANUSIA NYA
BAGAIMANA MEMBERI APA
SEBETULNYA ABDI DALEN
124
ITU/ PUNYA FUNGSI APA/
NAH KALAU
DIKEMBALIKAN
KEASALNYA DULU/ APA
TUGAS – TUGAS MEREKA/
SAYA KIRA ITU AKAN BAIK
NANTINYA JANGAN SAMPAI
ADA KONFLIK JUGA
DENGAN MASYARAKAT
DENGAN LINGKUNGAN/
KARENA LINGKUNGAN
BERKEMBANG ADA INI ADA
ITU/ SEMENTARA DISITU YA
TETEP DAN TIDAK
MEMAHAMI APA YANG
TERJADI DILUAR/ SEPERTI
ITU// ITU SEBETULNYA
YANG SAYA
KHAWATIRKAN// BAHKAN
UMPAMANYA KITA LIHAT
DIKERATON AJA SULTAN
MEMBUAT SABDA RAJA/
DISITU PASTI SUDAH ADA
PERUBAHAN/ TAPI
125
SEMENTARA YANG
DIBAWAH TIDAK
MENGERTI/ NAH INI KAN
NANTI JADI KONFLIK –
KONFLIK YANG
HORIZONTAL/ ITU YANG
KITA HARAPKAN JANGAN
SAMPAI// MEMANG HARUS
DIBEKALI SETIAP ABDI
DALEM DENGAN
PENGETAHUAN –
PENGETAHUAN SEJARAH
DAN SEBAGAINYA// YANG
SIAPAPUN DATANG KE
KONFLEK MAKAM MEREKA
HARUS BISA
MENERANGKAN MENJADI
TUAN RUMAH YANG BAIK//
KEBERADAAN ABDI DALEM
SEBAGAI PENJAGA TRADISI
SANGATLAH PENTING //
MESKIPUN MEREKA TIDAK
MENGHARAPKAN IMBALAN
126
APAPUN DARI PENGABDIAN
TERSEBUT / NAMUN
MENJADI KEWAJIBAN BAGI
PEMERINTAH UNTUK
MEMPERHATIAKN
KEBERADAAN MEREKA //
28. SELAMET PARONO
(PIMPINAN ABDI DALEM)
APA HARAPAN BAPAK
KEDEPAN NYA SEBAGAI
PIMPINAN ABDI DALEM ?
HARAPAN NYA/ SATU
KEPADA PEMERINTAH
TOLONG PERHATIKAN
KAMI ABDI DALEM SUDAH
MENGABDI/ KHUSUSNYA
KEPADA DINAS
KEBUDAYAAN// TAPI
ALHAMDULILLAH TAHUN
KE EMPAT INI SUDAH ADA
PERHATIAN YAITU DANAIS//
JADI ABDI DALM
127
SURAKARTA DAN JOGJA
ITU MULAI ADA
PEMBERIAN DANAIS//
UNTUK KERATON JUGA
TOLONG
MEMPERHATIKAN/ KARENA
ABDI DALEM DISINI JUGA
PUNYA KELUARGA ANAK/
HARUS SEKOLAH DIBIAYAI
SUPAYA MASA DEPAN NYA
LEBIH BAIK// ARTINYA
KERATON MENDESAK
PEMERINTAH SUPAYA
MENGHIDUPKAN KEMBALI
PARA ABDI DALEM//
KARENA ABDI DALEM ITU
TERMASUK PAHLAWAN
KEBUDAYAAN/ KARENA
TIDAK SEMUA ORANG
INGIN MENJADI ABDI
DALEM/ TIDAK SEMUA
GENERASI ATAU PEMUDA
INGIN MENJADI ABDI
DALEM/ KARENA ABDI
128
DALEM ITU DI PANDANG
DARI SEGI EKONOMI SAMA
SEKALI TIDAK
MENDUKUNG// TIDAK
MEYAKINKAN UNTUK
MELANJUTKAN MASA
DEPAN NYA// UNTUK ITU
MUNKIN KALAU
PEMERINTAH LEBIH
MEMPERHATIKAN
SEHINGGA PARA PEMUDA/
REMAJA/ LEBIH PUNYA
KEINGINAN UNTUK
PENGABDIAN DI KERATON
KHUSUSNYA KOTA GEDE//
29. M. NATSIR (PENGAMAT
SEJARAH)
BAGAIMANA PERAN
PEMERINTAH SAMPAI
SAAT INI UNTUK
MENJAGA TRADISI
SEPERTI INI KHUSUSNYA
ABDI DALEM APAKAH
129
SUDAH CUKUP ATAU
TIDAK ? ATAU ADA
HIMBAUAN APA ?
SAYA MELIHAT PERAN
PEMERINTAH SANGAT
KURANG/ MASIH SEBATAS
UNTUK LAYANAN PUBLIK
AJA/ MASIH BANYAK
NGOMONG// SAYA KIRA
MASIH CUKUP KURANG//
BAGAIMANA UMPAMANYA
DARI PEMERINTAH ADA
DINAS KEBUDAYAAN/ ADA
DINAS PURBAKALA/
TENTUNYA KAN MEREKA
HARUS DIEDUKASI//
PENGETAHUAN SEJARAH
MATARAM ISLAM
KOTAGEDE// DAN HARAPAN
SAYA TERHADAP
PEMERINTAH/ LEBIH
SERIUS BAHWA KOTAGEDE
130
INI SAYA BILANGN
HODIRITIT BUKAN
SEKEDAR TINGAKT
PROVINSI/ KARENA DISITU
DALAM PERATURAN ADA
WARISAN BUDAYA TINGKAY
PROVINSI// BAHWA
BAGAIMANA KITA MELIHAT
SEJARAH KERAJAAN
MATARAM ISLAM INI
ADALAH SEJARAH YANG
LUAR BIASA// PADA MASA
LALU BAHWA KOTAGEDE
INI SUDAH DIAKUI SEBUAH
NEGARA NEGARI
MATARAM/ DIAKUI BANGSA
– BANGSA SELURUH
DUNIA// TAPI SEKARANG
KOTAGEDE HANYA NAMA
SEBUAH KECAMATAN/ NAH
SEBETULNYA KITA CUKUP
PRHATIN/ HARUSNYA KITA
BELAJAR DARI SEJARAH/
BAGAIMANA MENJAGA
131
NILAI – NILAI
KESEJARAHAN ITU
SENDIRI// BAGAIMANA
MENGEMBANGKAN
WARISAN ITU KITA
WARISKAN KE GENERASI
BERIKUTNYA//
30. KISAH PENGABDIAN ABDI
DALEM/ MEMBAWA
PERENUNGAN YANG
MENDALAM// BAGAIMANA
LOYALITAS/ KEJUJURAN /
SERTA DEDIKASI / YANG DI
TUNJUKKAN OLEH PARA
ABDI DALEM // ABDI DALEM
ADALAH BENTENG
PERILAKU ZAMAN YANG
SEMAKIN CEPAT BERUBAH //
DAN MEREKA ADALAH SANG
PENJAGA TRADISI //
132
3.4. Proses Kerja Camera Person
Adapun menurut Nina Kusumawati, S.PT, dkk (2015:68) “Penata kamera
adalah seseorang yang bertugas merekam gambar dengan menggunakan perangkat
keras kamera video yang direkam melalui pita video, memory, hard disk atau
media penyimpanan lain sesuai dengan arahan sutradara atau pengarah acara”.
133
Penata kamera tidak hanya dapat menghasilkan gambar yang baik, tapi
seorang penata kamera harus memahami motivasi dan informasi apa saja yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gambar. Penata kamera yang hanya
mengopersikan kamera saja belum dapat dikatakan sebagai penata kamera
professional. Penata kamera dapat dikatakan penata professional jika telah
mempelajari dan memahami teori dasar penata kamera serta memiliki jam terbang
atau pengalaman produksi yang cukup.
Menurut Irwanto, M.Ikom, dkk (2014:148) “Profesi seorang juru kamera
berita pada stasiun televisi merupakan perpanjangan dari mata pemirsanya.
Gambar yang direkamnya, itulah yang dilihat pemirsa. Gambar tidak fokus,
shaking, kebiruan dan komposisi berantakan penonton tidak mau ambil peduli
dengan alasan apapun. Meskipun tatkala melakukan proses perekaman gambar
pada peristiwa terjadi sangat penuh sesak oleh kerumunan manusia atau kendala
lainnya.
Program dokumenter televisi diberi judul ABDI DALEM SANG
PENJAGA TRADISI, penulis berperean sebagai cameraman. Bertanggung
jawab untuk semua aspek teknis merekam gambar. Seorang cameraman. Harus
memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang di lakukan pada saat cameraman
mengambil gambar. Cameraman harus memastikan bawah mengambil gambar
tajam (fokus), komposisi gambar (framing) yang tepat, pengaturan level atau
tingkat suara yang sesuai, gambar warna yang sesuai dengan warna aslinya (alam)
dan cameraman harus mendapatkan gambar (foto) yang terbaik.
3.4.1. Pra Produksi
Menurut Yudo Triartanto, dkk. (2015:69) “Tahap pra produksi merupakan
tahap yang paling menentukan hasil gambar yang baik. Pada tahap ini, penata
kamera akan melakuakn beberapa pekerjaan yang bersifat teknis maupun non
teknis meliputi:
134
a. Mempersiapkan fasilitas yang akan mendukung jalannya proses
produksi (pemilihan kamera, peralatan penunjang, memilih lensa dll)
b. Membuat desain kreatif meliputi Riset, merang-ang storyboard dan
floor plan.
c. Membuat shot list.
d. Mempelajari naskah yang akan diproduksi.
e. Mempelajari teknis produksi khususnya teknis kamera.
f. Diskusi dengan sutradara atau pengarah acara untuk mencapai visi dan
misi produksi yang sama.
Proses kerja dalam membuat kerya dokumenter televisi harus di
persiapkan dengan matang serta harus dapat memperhitungkan segala hambatan
yang mungkin terjadi pada saat produksi berlangsung nantinya. Pra produksi
merupakan tahap awal dan langkah awal dalam pembuatan sebuah program
televisi, karena seluruh proses perencanaan di lakukan di dalamnya. Dalam tahap
ini semua crew wajib terlibat, mulai dari seorang produser, sutradara, penulis
naskah, cameraman, hingga editor ikut menentukan setiap rinci rencana kerja
yang akan dibuat. Karena apabila tahap ini tidak di pikirkan akan mengakibatkan
tidak lancarnya pembuatan produksi dokumenter Televisi ini. Ide pembuatan
dokumenter televisi yang berjudul ABDI DALEM SANG PENJAGA TRADISI
adalah hasil riset, yang kemudian di bahas dan disetujui oleh tim untuk di jadikan
sebuah visualisasinya.
Hal pertama yang di lakukan dalam setiap pra produksi adalah
menentukan ide dasar. Ide biasa muncul ketika ada sumber gagasan, gagasan
tersebut di uji di teliti sehingga membentuk keteraturan dan pola-pola atas
fenomena sejarah yang ada di sekitar kita. Kemudian penulis melakukan riset
yang merupakan serangkaian kegiatan sistematis, materi, sumber data, fakta dan
kesimpulan.
135
3.4.2. Produksi
Menurut Nina Kusumawati, S.PT, dkk. (2015:75) “Segala perencanaan
yang telah dipersiapkan dalam tahap pra produksi, akan direalisasikan pada tahap
produksi. Seorang penata kamera akan membantu sutradara atau pengarah acara
untuk menterjemahkan bahasa tulisan kedalam bahasa visual. Setiap gambar yang
dihasilkan sangat penting terhadap pesan dan informasi apa yang akan
disampaikan kepada penonton. Penentuan jenis shot size (ukuran gambar), angle
(sudut pengambilan) dan movement (pergerakan kamera) tentunya juga akan
mempengaruhi pesan dan informasi tersebut. Gambar yang dihasilkan juga harus
tajam (focus) serta komposisi (framing) yang tepat.
Peran penata kamera dalam tahap produksi biasanya dibantu dengan
asisten kamera Asisten kamera bertugas untuk mendukung segala hal yang
berhubungan dengan kamera. Tugas asisten kamera berbeda-beda tergantung
kebutuhan dan jenis produksinya. Misalnya untuk produksi Drama, asisten
kamera merupakan operator kamera yang dikepalai oleh DOP (Director of
Photography), namun untuk produksi program TV, asisten kamera memiliki tugas
untuk menjaga kondisi kamera agar tetap bisa digunakan selama jalannya proses
produksi serta membantu penata kamera dalam proses merekam gambar”.
Beberapa tugas penting penata kamera pada tahap produksi adalah:
a. Mengoperasikan kamera dan merekam gambar untuk produksi yang
bersifat live (siaran langsung) atau taping (rekaman),
b. Bekerjasama dengan sutradara/ pengarah acara pada saat proses
pengambilan gambar agar sesuai dengan naskah.
c. Memberikan masukan kepada sutradara atau pengarah acara untuk
menghasilkan kamera gambar yang terbaik.
d. Selalu menjaga kontinuitas gambar.
e. Bertanggung jawab untuk menjaga kamera selama produksi agar kamera
tetap pada kondisi normal dan siap digunakan.
f. selalu bekerja sama dengan semua tim produksi untuk mencapai hasil yang
terbaik.
Pada tahap ini pengambilan gambar (shooting) produksi dokumenter
televisi ABDI DALEM SANG PENJAGA TRADISI, dilaksanakan selama 5
hari, penulis mengambil gambar sesuai dengan apa yang telah di rencanakan pada
saat pra produksi. Ada hal yang penting bagi pembuat dokumenter televisi
136
terutama cameraman memperkirakan jumlah battere yang harus di bawa selama
shooting.
3.4.3. Pasca Produksi
Menurut Nina Kusumawati, S.PT, dkk. (2015:77) “Pada tahap pasca
produksi tidak banyak dilakukan oleh penata kamera. Untuk produksi drama,
penata kamera biasanya membantu sutradara dan editor untuk menjelaskan hal-hal
yang kurang dimengerti. Namun biasanya sutradara dan produser dapat
menjelaskannya langsung kepada editor.”
Penata kamera pada tahap ini juga bertugas untuk menyusun Camera
Report untuk mempermudah pekerjaan editor. Segala informasi yang telah
dilakukan dalam proses produksi dilaporkan lengkap dengan keterangan hasil
produksi. Camera report adalah catatan yang disalin dalam kertas kerja penata
kamera yang biasanya berbentuk kolom atau tabel dan berisikan informasi proses
pengambilan gambar, nomor adegan, ukuran gambar, perintah untuk gambar yang
baik atau tidak. Camera report nantinya akan diberikan kepada editor, sutradara
dan tim produksi untuk mempermudah proses pasca produksi.
3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab camera person
Menurut Nina Kusumawati, S.PT, dkk. (2015:69) “Gambar-gambar yang
ada dalam sebuah tangan Visual seperti program acara TV, Sinetron, Berita TV
dll merupakan hasil kinerja penata kamera yang bekerja sama dengan tim
produksi. Gambar-gambar yang di hasilkan tentunya memiliki proses yang
panjang sebelum pada akhirnya dapat disaksikan oleh audience atau khalayak.”
Kedudukan penata kamera dalam pembuatan suatu produksi sangat berperan
penting karena penata kamera harus mengambil gambar yang baik yang
berhubungan dengan naskah. Dan tentunya harus dengan persetujuan sutradara,
137
karena setiap pengambilan gambar penata kamera harus bekerjasama dengan
sutradara, dan penata kamera juga harus memberikan pilihan shot – shot yang
bagus kepada sutradara. Karena keberhasilan suatu produksi, ditentukan oleh
pengambilan gambar-gambar yang baik dan benar sehingga nyaman untuk
ditonton.
3.4.5. Proses Penciptaan Karya
Penulis sebagai seorang cameraman dalam produksi dokumenter televisi
tugas akhir yang berjudul ABDI DALEM SANG PENJAGA TRADISI Penulis
bertugas menjadi cameraman dalam produksi dokumenter televisi tugas akhir ini
dikarenakan penulis sangat tertarik untuk menekuni profesi ini (Cameraman) dan
penulis ingin memberikan sebuah gambar yang indah dan bagus untuk di lihat, itu
merupakan tantangan bagi Penulis untuk menghasilkan sebuah karya dokumenter
televisi yang menarik dan bernilai sejarah untuk dilihat bagi penonton dokumenter
televisi yang kami buat.
Penulis juga ingin menerapkan ilmu yang sudah diberikan oleh dosen
pengajar di kampus dan dengan referensi buku - buku tentang ilmu kamera
tentang cara pengambilan gambar yang baik, walaupun hanya beberapa buku yang
penulis baca, penulis ingin terapkan dalam produksi dokumenter televisi tugas
akhir ini. Walaupun ilmu yang penulis terima dan pengalaman penulis sebagai
penata kamera belum begitu banyak untuk bisa menjadi pensta kamera yang
handal, tetapi penulis terus belajar dan berusaha banyak mencari pengalarman
agar penulis bisa membuat karya yang baik dan penonton yang melihat karya
138
penulis akan mengerti karya yang telah penulis hasilkan dan situasi apa yang
Penulis ambil.
1. Konsep Kreatif
Penulis sebagai cameraman ingin memberikan pengambilan gambar yang
berbeda disetiap objek. Menjelaskan pesan-pesan yang disampaikan oleh objek
melalui pengambilan gambar yang diambil. Mengangkat kembali salah satu
sejarah di Indonesia dan mengadakan wawancara terhadap para narasumber yang
berkaitan dengan konsep yang di angkat.
2. Konsep Produksi
Seluruh crew mendatangi komplek makam raja - raja mataram di daerah kota
gede untuk menemui para abdi dalem dan narasumber lainnya untuk membuat
janji di wawancara. Cameraman bersama dengan sutradara akan melakukan
pengambilan gambar-gambar objek seperti sesi wawancara yang di tentukan dan
mengatur komposisi dengan sedemikian rupa.
3. Konsep Teknis
Seluruh crew berkumpul untuk melakukan briefing agar teknis pengambilan
gambar dapat berjalan dengan lancar. Saat produksi cameraman menyiapkan dua
battere cadangan cameraman memakai kamera video Sony NEX-VG 20 dan
tripod Abeo 203at saat produksi. Dalam pengambilan gambar pada wawancara
narasumber,cameraman sudah menyiapkan clip on Sennheiser EK 1038 G2
Camera Mount Wireless System With Mic dan lighting Genaray LED-7100T
139
3.4.6 Kendala Produksi dan Solusi camera person
Kendala dan kesalahan bisa terjadi kapan saja pada saat produksi sebuah
film dokumenter yang dilalukan oleh cameraman. Berkut merupakan kesalahan
berdasarkan pengalaman penulis saat produksi film dokumenter di lapangan.
a. Kurang memahami cara pengoperasian Sony NEX-VG 20.
Solusinya, melihat tutorial di internet dan bertanya kepada orang yang
mengerti cara pengoperasian Sony NEX-VG 20
b. Cuaca di provinsi DIY Yogyakarta terbilang cukup panas itu yang
menyebabkan temperature kamera cepat memanas dan terjadinya hujan
abu karena erupsi gunung merapi. Solusinya membatasi penggunaan
kamera yang terlalu lama di luar ruangan.
c. Tripod yang tidak halus untuk panning dan tilt up/down. Solusinya,
menggerakan nya harus sangat pelan/smooth
140
3.4.7 LEMBAR KERJA CAMERA PERSON
1. Konsep Kerja camera person
2. Camera Report
3. Spesifikasi Kamera
Lembar Kerja Camera Person
Production Company : Tree Production
Producer : Ahmad Zamroni
141
Project Title : “ABDI DALEM” SANG PENJAGA TRADISI
Director : Muhammad Rizky
Duration : 18 Menit
Konsep Kerja camera person
Penulis sebagai camera person mengikuti semua proses pembuatan
program dokumenter televisi yang berjudul ABDI DALEM SANG PENJAGA
TRADISI ini dari pra produksi, produksi dan pasca produksi. Pada tahap pra
produksi di program dokumenter televisi ini penulis melakukan perencanaan shot
bersama sutradara, perencanaan shot terbagi menjadi dua yaitu perencanaan shot
untuk produksi VT yang berbentuk wawancara atau survey dan shot untuk
produksi.
Penulis dan sutradara merencanakan shot pengambilan gambar untuk
wawancara yang menggunakan single camera.
Sebelum ketahap produksi penulis juga melakukan bimbingan kepada
dosen pembimbing Bapak Rio Septian S.Ikom M.M. Mengenai komposisi gambar
dan shot size yang diterapkan pada program dokumenter televisi ini. Pada saat
bimbingan penulis mendapat masukan agar gambar didalam frame harus padat,
berarti untuk shot size yang di gunakan antara medium shot, middle close up.
Dengan itu rencana yang sudah penulis buat sesuai dengan arahan dari Bapak Rio
Septian S.Ikom M.M .
142
Pada saat produksi program dokumenter televisi ABDI DALEM SANG
PENJAGA TRADISI ini penulis mengikuti arahan dari sutradara untuk
mengambil gambar yang sudah di rencanakan pada saat pra produksi.
Pada produksi program dokumenter televisi ini ABDI DALEM SANG
PENJAGA TRADISI penulis sangat berhati-hati dalam melakukan pengecekan
alat dan menjaganya hingga proses produksi selesai dengan harapan memiliki
gambar yang sesuai rencana pada saat pra produksi. Dengan ketelitian dalam
melakukan pengambilan gambar penulis juga membantu untuk mengecek kualitas
audio yang direkam.
Selanjutnya penulis pada saat pasca produksi penulis membuat laporan
kamera atau camera report yang dibuat untuk memudahkan editor dimeja editing.
Penulis juga mendampingi editor memberi masukan dalam pemilihan gambar
yang akan diambil untuk program dokumenter televisi ABDI DALEM SANG
PENJAGA TRADISI ini penulis berharap agar semua gambar yang sudah ada
bisa mewakilkan mata penonton.
143
CAMERA REPORT
Production Company : BSI Director : Muhammad Rizky
Project Title : “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi Cameraman : Kemas M.F
Durasi : 18 Menit Hari/Tanggal/Kst : 11 Mei 2018
No Scene Shot Visual Take Video Notes
Shot Size Angle Moving
1 1 1 ELS Eye Level Still 1 Timelipse lalu lintas tugu Jogjakarta 1 OK
2 1 1 ELS Eye Level Panning Left 2 Keramaian masyarakat di per empatan
sekitar gedung BNI
1 C
2 OK
3 1 2 MS Eye Level Still 1 Padat nya lalu lintas di jalan Malioboro 1 OK
4 1 1 LS Eye Level Still 1 Stasiun Jogjakarta 1 OK
5 1 2 LS Eye Level Panning Right 3 Masyarakat dan kendaraan di jalan
Malioboro
1-2 C
3 OK
6 1 2 LS Eye Level Still 2 Kendaraan di jalan Malioboro 1 OK
2 C
144
7 1 1 LS High Level Still 1 Pedagan di jalan Malioboro 1 OK
8 1 2 LS Eye Level Panning Right 2 Masyarakat sedang bersantai duduk berfoto 1 C
2 OK
9 1 2 MS Eye Level Still 2 Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 1O K
2C
10 1 1 LS Eye Level Still 1 Masyarakat yang ingin menyebrang di
zebra cross
1 OK
11 1 2 ELS Eye Level Still 1 Lalu lintas di sekitar alun alun 1 OK
12 1 1 LS Eye Level Still 1 Warga yang berkumpul di pinggir rel
kereta api
1 OK
13 2 2 CU Low Level Still 2 Plang atau petunjuk kawasan Kota Gede 1 C
2 OK
14 2 2 LS Eye Level Panning Right 2 Plang kawasan Kota Gede dan jembatan 1 C
2 OK
15 2 1 LS Eye Level Still 3 Lalu lintas di jembatan Kota Gede 1-3 C
2 OK
145
16 2 1 LS Eye Level Still 2 Andong atau delman dan kendaraan
bermotor
2 OK
1 C
17 2 1 MS Eye Level Follow 1 Di belakang andong atau delman 1 OK
18 2 1 LS High Level Dolly Track 1 Suasana pemukiman dan jalan di kawasan
Kota Gede
19 2 2 LS Eye Level Still 3 Bangunan khas di kawasan Kota Gede 1-2 C
3 OK
20 2 1 LS Eye Level Still 2 Arsitektur bangunan di Kota Gede dan
Gapura Masjid Gede Mataram
1 C
2 OK
21 2 1 LS High Level Dolly Track 1 Suasa jalan di sekitar pasar legi 1 OK
22 2 1 LS High Level Dolly Track 1 Suasana jalan di depan pasar legi 1 OK
23 2 2 MS Eye Level Still 2 Monumen Ngejaman Pakubuwono X 1 C
2 OK
24 2 1 CU Low Level Still 1 Tulisan perak di kayu menempel di dinding 1 OK
25 2 1 CU Eye Level Still 2 Plang pasar Kota Gede 1 C
2 OK
146
26 2 1 CU Eye Level Still 1 Plang berbahasa jawa di dalam pasar 1 OK
27 2 1 LS Eye Level Still 1 Suasana di dalam pasar legi 1 OK
28 2 1 LS Eye Level Still 2 Transaksi penjual dan pembeli 1 OK
2 C
29 2 2 MS Eye Level Still 2 Penjual di pasar legi 1 C
2 OK
30 2 1 MS Eye Level Panning Left 1 Barang dagangan di dalam pasar 1 OK
31 2 1 CU Eye Level Still 2 Close up barang dagangan (kembang) 1 C
2 OK
32 2 1 CU Low Level Still 1 Close up barang dagangan (keranjang) 1 OK
33 2 2 LS Eye Level Still 2 Warga sedang membeli barang 1 C
2 OK
34 2 1 LS Eye Level Panning Right 2 Pedagang kue di luar pasar 1 OK
2 C
35 3 2 LS Eye Level Panning Right 1 Bagian kiri depan masjid gede mataram 1 OK
37 3 1 CU Eye Level Panning Right 1 Palng petunjuk di sekitar depan masjid
gede
1 OK
147
38 3 2 LS Eye Level Panning Right 1 Bagian kanan depan masjid gede mataram 1 OK
39 3 1 CU Eye Level Still 2 Tulisan arab dan tahun di bagian atap
depan masjid
1 C
2 OK
40 3 1 LS Eye Level Panning Right 2 Suasana di teras masjid gede mataram 1 OK
41 3 1 CU Eye Level Panning Left 2 Bedug masijd gede mataram 1 OK
2 C
42 3 2 LS Eye Level Panning Right 3 Gerbang masjid gede mataram 1-3 C
2 OK
43 3 1 LS Eye Level Panning Right 3 Plang komplek makam raja mataram 1-2 C
3 OK
44 3 2 LS Eye Level Dolly 2 Suasana di saat memasuki komplek makam 1 OK
2 C
45 3 2 LS Eye Level Panning Right 2 Suasana di dalam komplek makam 1 C
2 OK
46 3 1 LS Eye Level Panning Left 2 Tempat mengisi buku tamu bagi
pengunjung
1 OK
47 3 1 LS Eye Level Panning Left 1 Abdi dalem keluar dari makam 2 C
148
48 4 2 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem lurah endri
(menjelaskan bagian bagian yang ada di
komplek makam)
1 OK
49 4 2 LS Eye Level Track In 2 Bagian depan masjid gede mataram 1 OK
2 C
50 4 1 CU Eye Level Still 1 Plang makam raja mataram 1 OK
51 4 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem lurah endri 1 OK
52 4 2 CU Eye Level Panning left 2 Plang sendang seliran 1 C
2 OK
53 4 1 LS High Level Still 1 Pemandian sendang seliran 1 OK
54 4 2 LS Eye Level Panning Right 2 Bagian depan tempang pemandian laki laki 1 C
2O K
55 4 1 CU Eye Level Still 1 Plat bertuliskan sendang kakung 1O K
56 4 2 LS Eye Level Panning Right 2 Bagian dalam pemandian laki laki 1O K
2 C
57 4 2 FS Eye Level Panning Left 2 Bagian samping pemandian laki laki dekat
kolam
1O K
2 C
149
58 4 1 FS Eye Level Panning Right 3 Bagian kolam di dalam pemandian laki laki 1-2 C
3O K
59 4 2 CU High Level Still 2 Ikan lele yang ada di dalam kolam 1 C
2O K
60 4 2 CU High Level Still 1 Ikan yang ada di pemandian laki laki 1O K
61 4 1 FS Eye Level Still 2 Tempat menaruh sesajen di pemandian laki
laki
2 C
1O K
62 4 2 CU Eye Level Still 2 Close up bunga sesajen 1O K
63 4 1 CU Eye Level Panning Left 2 Bekas pembakaran dupa 2 C
64 4 2 CU Eye Level Still 1 Wadah menaruh bunga sesajen 1 OK
65 4 1 CU Eye Level Still 1 Plang pemandian wanita 1 OK
66 4 2 LS High Level Panning Left 2 Pemandian Wanita 2 OK
1 C
67 4 2 FS Eye Level Panning Left 1 Bangsal kencur 1 OK
68 4 2 CU Eye Level Still 1 Close up tulisan bangsal kencur 1 OK
69 4 1 FS Eye Level Panning Right 2 Bagian depan pemandian wanita 1 OK
2C
150
70 4 2 CU Eye Level Still 1 Close up tulisan pemandian wanita 1 OK
71 4 1 LS Low Level Still 2 Patung di atas gapura lokasi pemandian 2 C
1 OK
72 4 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem lurah endri 1 OK
73 5 2 FS Eye Level Still 2 Keramaian masyarakat 2 OK
1 C
74 5 1 LS Eye Level Still 2 Pengendara motor di trotor jalan malioboro 2 C
1 OK
75 5 1 ELS Eye Level Panning Left 2 Perempatan sekitar gedung BNI 2 C
1 OK
76 5 2 FS Eye Level Panning RIght 1 2 orang abdi dalem sedang berbincang 1 OK
77 5 1 FS Eye Level Still 2 2 orang ibu sedang merapikan kain 1 OK
2 C
78 5 2 LS Eye Level Panning Left 2 2 abdi dalem dan 1 orang pengunjung
wanita
2 C
1 OK
79 5 1 FS Eye Level Panning Right 1 Pengunjung sedang berfoto 1 OK
80 5 1 FS Eye Level Still 1 Pengunjung berfoto 1 OK
151
81 5 2 FS Eye Level Still 2 Pengunjung makam sebelum memasukin
komplek makam raja mataram
2 OK
1 C
82 5 1 FS Eye Level Still 1 Abdi dalam dan pengunjung setelah ziarah 1 OK
83 5 2 FS Eye Level Panning Right 2 Pengunjung akan memasuki makam 1 C
2 OK
84 5 1 MS Eye Level Still 1 Pengunjung sedang di pakaikan sarung
oleh abdi dalem
1 OK
85 5 2 FS Eye Level Panning Left 2 Pengunjung sedang berziarah membacakan
doa doa
1 C
2 OK
86 5 1 CU Eye Level Still 1 Close up pengunjung berdoa 1 OK
87 5 1 FS Eye Level Panning Left 1 Pengunjung sedang khusu berdoa 1 OK
88 5 2 CU Eye Level Still 1 Close up pengunjung sedang khusu berdoa 1 OK
90 6 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem lurah endri (alasan
menjadi abdi dalem)
1 OK
91 7 2 MS Eye Level Still 2 Pengunjung sedang menigi buku tamu 1 OK
2 C
92 7 1 MS Eye Level Panning Left 1 Pengunjung mengantri untuk mengisi buku
tamu
1 OK
152
93 7 1 CU Eye Level Still 1 Pengunjung duduk2 1 OK
94 7 2 MS Eye Level Still 2 Pengunjung bersiap untuk berziarah 2 OK
1 C
95 7 1 CU Eye Level Still 1 Pengunjung membawa bunga 1 OK
96 7 2 MS Eye Level Panning Left 2 Pengunjung yang akan berziarah 2 OK
1 C
97 7 1 KS Eye Level Follow 1 Pengunjung berjalan 1 OK
98 7 2 FS Eye Level Panning Right 1 Pengunjung berdiri di depan pintu makam 1 OK
99 8 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem lurah endri (aturan
dan syarat menjadi abdi dalem)
1 OK
100 9 2 MS Eye Level Panning Left 2 Ibu ibu membawa pisang 1 C
2 OK
101 9 2 FS Eye Level Still 2 Abdi dalem sedang membuka pintu makam 1 OK
2 C
102 9 1 MS Eye Level Still 1 Abdi dalem memasuki makam 1 OK
103 10 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem pak
slamet(keberadaan abdi dalem)
1 OK
153
104 11 2 MS Eye Level Still 2 Pengunjung berbincang dengan abdi dalem 1 OK
2 C
105 11 1 MS Eye Level Still 1 2 orang abdi dalem 1 OK
106 11 1 MS Eye Level Still 2 Abdi dalem sedang memakaikan sarung 1 C
2 OK
107 11 2 FS Eye Level Still 2 Pintu gerbang masuk makam raja mataram 1 C
2 OK
108 11 2 FS Eye Level Still 1 2 orang ibu berbincang sambil memilah
bunga
1 OK
109 11 2 MS Eye Level Still 2 Ibu baju merah sedang menyiapkan sesajen 1 OK
2 C
110 11 1 FS Eye Level Panning Right 1 Pengunjung berfoto di depan gerbang
makam
1 OK
111 11 1 MS Eye Level Still 1 Close up pengunjung berfoto di depan
makam
1 OK
112 11 1 CU Eye Level Still 2 Ibu menggendong bayi 1 OK
2 C
113 12 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem lurah endri ( pola 1 OK
154
warisan menjadi abdi dalem)
114 12 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem pak slamet ( pola
warisan menjadi abdi dalem)
1 OK
115 13 2 MS Eye Level Still 2 Lurah endri membuka hordeng 1 OK
2 C
116 13 2 FS Eye Level Panning Right 1 Lurah endri berjalan dan duduk menuju
tepat membuat perak
1 OK
117 13 1 MS Eye Level Panning Right 1 Lurah endri sedang menggosok perak 1 OK
118 13 1 MCU Eye Level Still 2 Close up lurah endri fokus membuat perak 1 C
2 OK
119 14 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem lurah endri (apabila
tidak mempunyai anak laki-laki)
1 OK
120 14 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem pak slamet (apabila
tidak mempunyai anak laki-laki)
1 OK
121 15 1 OTS Eye Level Still 2 Lurah endri sedang membuat perak 1 OK
2 C
122 15 2 BCU Eye Level Still 1 Close up pembuatan perak oleh lurah endri 1 OK
123 15 1 BCU Eye Level Still 2 Cincin perak buatan lurah endri 2 OK
155
1 C
124 16 1 CU Eye Level Still 1 Testimoni masyarakat (ibu pujiastuti) 1 OK
125 16 1 CU Eye Level Still 1 Testimoni masyarakat pelajar (zakaria) 1 OK
126 16 1 CU Eye Level Still 1 Testimoni masyarakat (septia budi) 1 OK
127 16 1 CU Eye Level Still 1 Testimoni masyarakat public figur (vicky
shu)
1 OK
128 17 2 MS Eye Level Tilt Down 2 Kegiatan lurah endri membuat perak 1 OK
2 C
129 17 2 CU Eye Level Panning Left 1 Lurah endri fokuse membuat perak 1 OK
130 17 1 BCU Eye Level Still 1 Close up 2 cincin hasil kerajinan perak 1 OK
131 17 2 CU Eye Level Panning Left 1 Lurah endri fokuse membuat perak 1 OK
132 17 2 CU Eye Level Still 1 Lurah endri sedang memakai ikat pinggang
khas pakaian abdi dalem
1 OK
133 17 1 FS Eye Level Still 2 Lurah endri keluar dari kamar 1 OK
2C
134 17 1 MS Eye Level Still 2 Lurah endri memakai baju khas abdi dalem 1 C
2 OK
135 18 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem pak slamet 1 OK
156
(regenerasi abdi dalem)
136 19 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni pengamat sejarah M.Natsir
(regenerasi abdi dalem)
1 OK
137 20 2 MS Eye Level Panning Left 2 Lurah endri memakai baju khas abdi dalem 2 OK
1 C
138 20 2 CU Eye Level Tilt Up 2 Close up memakai kancing baju 1 OK
2 C
139 21 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni pengamat sejarah M. Natsir
(tentang regenerasi dan pengetahuan)
1 OK
140 22 2 MS Eye Level Still 1 Lurah endri memakai blangkon dan
mengambil kris
1 OK
141 23 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni abdi dalem pak slamet (harapan
dari pemerintah)
1 OK
142 24 1 MS Eye Level Still 1 Testimoni pengamat sejarah (harapan dari
pemerintah)
1 OK
143 25 1 CU Eye Level Still 2 Lurah endri memasukan kris ke ikat
pinggangnya
1 OK
2 C
144 25 2 FS Eye Level Still 3 Lurah endri keluar dari rumahnya 1-2 C
157
3 OK
145 25 1 FS Eye Level Still 2 Lurah endri berjalan di gang dekat
rumahnya
1 C
2 OK
146 25 1 FS Eye Level Still 1 Lurah endri memasuki komplek makam 1 OK
158
Spesifikasi Kamera
No. Sony NEX-VG 20
1. Basic Info Nama Produk : NEX-VG 20
Brand : SONY
Kategori : Kamera Video/Camcorder
Tahun Rilis : 2011
2. Sensor Camera Resolution : 13.6 MP
Sensor Type : CMOS
Optical Zoom : x12
Sensor Size : 23.4 x 15.6 mm
159
Shape : Horizontal
3. Focal Minimun Focal Length : 18 mm
Maximum Focal Lenght : 200 mm
Focal Ratio : f/2.8 – 5.6
Storage Type : Flash Memory
4. Shutter Minimum Shutter Speed : 42008 s
Maximum Shutter Speed : 1/10000 s
5. ISO Minimum Light Sensitivity : 100
Maximum Light Sensitivity : 6400 s
6. Screen Screen Size : 3 inch
Viewfinder : Ya
Video Resolution : 1920x1080 Pixel
Video Format : MPEG-4, H.264
7. Imaging Image Stabilisation : Ya
Face Recognition : Tidak
160
Frame Rate : 60 fps
Image : JPEG
8. Design Berat : 645 g
Dimensi : 223 x 91 x 130 mm
Built in Flash : Tidak
Warna : Hitam
9. Connectivity GPS : Tidak
Wi-Fi : Tidak
10. Other
Feature
Detail
Waterproof : Tidak
Supported Memory : SD Memory Card, SDHC
Memory Card
11. Battery Battery Type : Battery Pack, NP-FV70
Daya Tahan Baterai : 8 jam
161
3.5 Proses Kerja Editor
Sebagian besar film atau program televisi yang di sajikan kepada penonton
atau pemirsa, biasanya terlebih dahulu melalui proses penyuntingan (editing).
Dari proses editing film atau prgram dapat tersaji dengan kronologis, runut,
tersusun, sehingga cerita dapat di pahami penonton. Meski ada pula film atau
program yang tersaji tanpa kronologis cenderung kilas balik (flasback), bahkan
ada pula tanpa editing- biasanya short movie namun penonton tetap bisa
menangkap inti ceritanya.
Editing merupakan proses terakhir dalam penyelesaian produksi program
TV maupun film. Tahap ini merupakan tahap akhir dimana editing dapat di
katakan sebagai proses menyeleksi dan menyatukan gambar serta suara selama
proses produksi berlangsung. (Yudo Triartanto,M.IKom 2014;148).
Seorang editor harus tau konsep program secara detail dari sutradara dan
naskah, agar isi dari program yang dibuat tidak melenceng dari konsep yang di
sepakati. Proses penyuntingan gambar antara drama dan non drama sanagatlah
berbeda seperti pada program drama penyusunan gambar dan effect di sesuaikan
pada alur naskah yang telah di buat oleh penulis naskah, sedangkan pada program
non drama penyusunan gambar di lakukan secara acak namun tetap mengacu pada
naskah.
3.5.1 Pra produksi
Tahap praproduksi seoranag penyunting gambar meliputi:
1. Setelah menerima naskha seroang penyunting gambar merancanakan
konsep editing seperti apa yang akan kemudian melihat dan mengingatkan
sutradara.
2. Memberi masukan untuk shot yang penting yang akan di masukan ke
program Dokumenter.
162
3. Mendiskusikan konsep dengan para crew.
4. Melakukan survey lokasi dengan tim.
5. Menyiapkan hardware dan software yang dibutuhkan dalam penyusunan
gambar.
6. Mempelajari effect yang akan di gunnakan dalam proses penyusuna
gambar. (Supriyadi, M.Kom 2014; 165)
Proses kerja dalam membuat kerya dokumenter televisi harus di persiapkan
dengan matang serta harus dapat memperhitungkan segala hambatan yang
mungkin terjadi pada saat produksi berlangsung nantinya. Pra produksi
merupakan tahap awal dan langkah awal dalam pembuatan sebuah program
televisi, karena seluruh proses perencanaan di lakukan di dalamnya. Dalam tahap
ini semua crew wajib terlibat, mulai dari seorang produser, sutradara, penulis
naskah, cameraman, hingga editor ikut menentukan setiap rinci rencana kerja
yang akan dibuat. Karena apabila tahap ini tidak di pikirkan akan mengakibatkan
tidak lancarnya pembuatan produksi dokumenter Televisi ini. Ide pembuatan
dokumenter televisi yang berjudul “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi adalah
hasil riset, yang kemudian di bahas dan disetujui oleh tim untuk di jadikan sebuah
visualisasinya
Hal pertama yang di lakukan dalam setiap pra produksi adalah
menentukan ide dasar. Ide biasa muncul ketika ada sumber gagasan, gagasan
tersebut di uji di teliti sehingga membentuk keteraturan dan pola-pola atas
fenomena sejarah yang ada di sekitar kita. Kemudian penulis melakukan riset
yang merupakan serangkaian kegiatan sistematis, materi, sumber data, fakta dan
kesimpulan.
3.5.2 Produksi
163
Pada tahap produksi penyunting gambar bertugas:
1. Membuat ID program;
2. Ikut serta dalam meREVIEW gambar;
3. Mengingatkan stock shot kepada sutradara dan kameramen untuk
mengambil gambar yang di butuhkan dalam proses editing;
4. Penulis sebagai The Second Of Director ikut mengatur dalam
pengambilan materi dari isi program.
5. Selalu berkomunikasi dengan tim agar meteri shot yang di ambil
lapangan layak untuk di edit. (Irwanto, M.Kom 2014; 157)
3.5.3 Pasca produksi
Dalam proses produksi jarang sekali paket tersebut dalam format siap siar,
malainkan pada saat take dilakukan merupakan pengambilan sepenggal adegan
(scene) demi adegan yang di tuntun oleh naskah. Program acara tersebut dapat
berbentuk adegan cerita maupun liputan. Menjadi paket siap siar sesuai urutan
naskah akan dihasilkan melalui proses editing atau di kenal sebagai proses pasca
produksi. (Hidajanto Djamal 2014;175)
Pada pasca produksi ini melakukan proses editing dan special effect
dengan beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu:
1. Proses pemilihan video
Proses dimana awal seorang editor menyeleksi gambar yang telah diambil
oleh penata gambar
2. Proses penataan stock shoot
Proses ini dilakukan setelah penyeleksian telah dilakukan seorang
penyunting gambar
3. Logging
Proses penyunting gambar memotong gambar, mencatat waktu
pengambilan gambar den memilih shot-shot yang telah disesuaikan
164
3.5.4 Peran dan tanggung jawab
Penyunting gambar mempunyai tanggung jawab dalam mengkontruksi
hasil gambar dan membangun sebuah cerita yang memiliki unsur dramatic dengan
penyusunan audio dan pilihan transisi yang sesuai dalam proses pasca produksi.
Selain itu, penyunting gambar juga harus dapat menuangkan seluruh ide yang
telah menjadi gambaran isi film saat pra-produksi menjadi suatu karya audio
visual yang sesuai.
Dalam proses editing ini seorang editor bertanggungjawab untuk
menghubungkan shot-shot yang telah di ambil kemudian menjadi satu peristiwa
yang utuh dalam rangkaian scane ataupun sequence agar mempunyai makna dan
pesan yang dapat ditangkap oleh audience nya.
Sehingga seorang penyunting gambar harus mampu menentukan tim
editing baik off line maupun online dan mampu bekerjasama dengan tim dengan
baik, Mempunyai kreatifitas tinggi agar program yang dihasilkan di terima oleh
target audiens nya. (Menurut Yudo Triartanto, M.IKom 2014;148)
3.5.5 Proses Penciptaan karya
a. Konsep Kreatif
Dalam metode editing penyunting gambar menggunakan transisi dan
metode cut to untuk menyambung antar shot di beberapa adegan. Penulis
lebih menonjolkan unsur visual untuk membantu penonton memahami isi
film yang sedang di jelaskan oleh narasumber dan pengisi suara (VO) karenaa
sebagian isi yang ada didalam film ini dijelaskan oleh pengisi suara (VO).
165
b. Konsep Produksi
Dalam konsep editing program dokumenter dengan judul “Abdi
Dalem” Sang Penjaga Tradisi penyunting gambar akan menjelaskan isi
produksi yang akan di kerjakan munculnya judul yang sudah melalui proses
editing di photoshop
c. Konsep Teknis
Penulis sebagai editor ikut berperan membantu dalam proses pra-
produksi hingga proses produksi, sehingga memudahkan penulis sebagai
editor dalam melakukan proses editing.
3.5.6 Kendala Produksi dan Solusi
Setiap produksi mempunyai kendala seperti:
1. Spesifikasi PC kurang memadai yang menyebabkan gambar patah-
patah pada saat pengeditan di karenakan penyimpanan yang penuh
2. Cuaca kota jogja yang panas di tambah dengan adanya hujan abu
vulanik yang disebabkan oleh letusan gunung merapi.
Solusi untuk kendala diatas;
166
1. Tetap menggunakan PC dalam proses pengeditan sedangkan
penyimpanan menggunakan harddisk
2. Tetap` take tetapi dengan menggunakan masker
167
3.5.7. Lembar Kerja Penyunting Gambar
1. Konsep Kerja Editor
2. Laporan Editing
3. Proses Pembuatan Program ID
4. Spesifikasi Editing
168
Konsep Kerja Editor
Konsep editing pada film dokumenter televisi yang berjudul “Abdi
Dalem” Sang Penjaga Tradisi menggunakan konsep continuity editing yang
diisei dengan backsound alunan gamelan dari awal hingga akhir penayangan
untuk memperjelas atau menambah kekuatan isi gambar dan membawa penonton
kedalam suasana yang ingin di terapkan dalam scenario dan konsep
penyutadaraan yang dibuat.
Dalam pembuatan dokumeter televisi ini seorang editor atau penyunting
gambar mempunyai tanggung jawab yang penuh dalam proses pasca produksi.
Selain itu, peran editor juga sangat dibutuhkan pada tahap pasca produksi untuk
bertukar pikiran dengan crew lainnya saat pembuatan ide cerita agar penyunting
gambar dapat mengerti konsep dan isi dari pikiran sutradara dan crew lainnya.
Pada konsep penyuntingan gambar kali ini penulis menginginkan film
dokumenter “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi dapat membuat para
penontonya lebih menghargai tinggalan-tinggalan dari era kerajaan agar kita dapat
lebih mencintai budaya asli bangsa ini.
169
LAPORAN EDITING
Nama Program : Tree Production Produser : Ahmad Zamroni
Penulis Naskah : Nabisa S.N Sutradara : Muhammad Rizky
Editor : Reza Prasetya Camera : Kemas Muhammad
Judul Program : “Abdi Dalem” Sang Penjaga Tradisi
No
Keterangan
EXT/INT Visual Audio SFX Transisi Video
Effect
Durasi
1 Bars and Tone - - - - 00.00.05
170
2 Logo BSI - - - - 5 detik
3 ID Program - - - - 5 detik
4 Counting Leader - - - - 5 detik
5 Judul - - Dip To Black - 20 detik
6 EXT Timplase YOGYAKARTA ADALAH
KOTA BERSEJARAH YANG
TAK LEKANG OLEH MASA //
MENYUSURI SUDUT KOTA
YOGYAKARTA AKAN
MEMBAWA KENANGAN
MASA LAMPAU // YAITU
KEJAYAAN KERAJAAN
MATARAM / YANG
Gamelan - - 15 menit
171
TERLETAK DI KOTAGEDE
YOGYAKARTA //
7 EXT CUT TO CUT
MASUK
KOTAGEDE –
RUMAH
TRADISIONAL
– KERAJINAN
PERAK
SEBUAH KOTA TUA YANG
TERLETAK SEKITAR 10 KM
KEARAH TENGGARA DARI
PUSAT KOTA YOGYAKARTA
//
NUANSA TRADISI SANGAT
TERASA KETIKA MEMASUKI
WILAYAH INI // BANGUNAN
MEGAH DENGAN
ARSITEKTUR JAWA
MENJADI BUKTI BAHWA
Gamelan - - 1 menit
172
KOTAGEDE PERNAH
MENJADI SEBUAH KOTA
BESAR DI MASA LALU //
SENTRA KERAJINAN PERAK
SERTA PASAR LEGI ADALAH
WARISAN
8 EXT CUT TO CUT
MASJID –
KOMPLEK
MAKAM –
AKTIVITAS
ABDI DALEM
SEJUMLAH BANGUNAN
YANG MENJADI SIMBOL
KEJAYAAN KERAJAAN
MATARAM SAAT ITU /
MASIH BISA KITA SAKSIKAN
DI KOTAGEDE / SEPERTI
MASJID BESAR MATARAM /
Gamelan Dip To Black - 15 Menit
173
SERTA KOMPLEK MAKAM
PENDIRI KERAJAAN
MATARAM // YANG DI JAGA
OLEH SEJUMLAH ABDI
DALEM //
9 EXT TESTIMONI
ABDI DALEM
HENDRI
TENTANG BANGUNAN YANG
ADA DI KOMPLEK KERATON
MATARAM KOTAGEDE
Gamelan - - 1 menit
10 EXT CUT TO CUT
AKTIVITAS
ABDI DALEM
DI TENGAH ERA
GLOBALISASI YANG
MEMBUAT HAMPIR
SEBAGIAN BESAR
MASYARAKAT BERPIKIR
Gamelan Dip To Black - 15 menit
174
TENTANG MATERIALISME/
ABDI DALEM MENJADI
TAULADAN DAN
MENJADIKAN SEMANGAT
PENGABDIAN SEBAGAI
SPIRIT MEREKA DALAM
HIDUP // MENJADI ABDI
DALEM MERUPAKAN
TOTALITAS PENGABDIAN
KEPADA SANG RAJA TANPA
MENGHARAPKAN NILAI
MATERI // // KEBAHAGIAAN
DAN KETENTERAMAN
BATIN MENJADI ALASAN
175
MEREKA MEMILIH MENJADI
ABDI DALEM //
11 EXT TESTIMONI
ABDI DALEM
HENDRI
ALASAN MENJADI ABDI
DALEM + SEJAK KAPAN
MENJADI ABDI DALEM
Gamelan - - 1 menit
12 KEBERADAAN ABDI DALEM
KERATON KOTAGEDE
MASIH DALAM WEWENANG
KESULTANAN
YOGYAKARTA // ABDI
DALEM MERUPAKAN
ORANG YANG
MENGABDIKAN DIRI NYA
Gamelan Dip To Black - 15
MENIT
176
KEPADA KERATON DAN
RAJA DENGAN SEGALA
ATURAN YANG ADA //
13 EXT TESTIMONI
ABDI DALEM
HENDRI
TENTANG ATURAN DAN
SYARAT MENJADI ABDI
DALEM DI KERATON
Gamelan - - 1 menit
14 EXT CUT TO CUT
AKTIVITAS
ABDI DALEM
ABDI DALEM SUDAH ADA
DAN MELAYANI SULTAN
SEJAK BERDIRINYA
KERAJAAN // KERATON
TIDAK MEMANDANG ABDI
DALEM SEBAGAI
PEMBANTU / TETAPI LEBIH
Gamelan - - 15 menit
177
SEBAGAI PETUGAS
BIROKRASI KERATON
SEKALIGUS SEBAGAI ABDI
BUDAYA //
15 EXT TESTIMONI
ABDI DALEM (
PAK SLAMET )
TENTANG KEBERADAAN
ABDI DALEM KERATON
JOGYA DAN SURAKARTA
YANG ADA DI KOMPLEK
MAKAM
Gamelan - - 1 menit
16 EXT CUT TO CUT
AKTIVITAS
ABDI DALEM
POLA HUBUNGAN KAWULO
DAN GUSTI TETAP DIHAYATI
DAN DI JALANKAN OLEH
PARA ABDI DALEM // SIKAP
Gamelan Dip To Black - 1 menit
178
DAN KEYAKINAN PARA
ABDI DALEM SEAKAN
TIDAK TERGOYAHKAN
OLEH PERUBAHAN
PERUBAHAN YANG TERJADI
DI DUNIA LUAR // PARA
ABDI DALEM TETAP SETIA
BEKERJA KARENA
MENGHARAPKAN BERKAH
DARI SULTAN // BERKAH
MERUPAKAN HAL NON
MATERIAL YAITU BERUPA
KEDAMAIAN DAN
KETENTERAMAN HIDUP //
179
BERKAH ADALAH SIMBOL
BUDAYA JAWA// MENGABDI
MERUPAKAN SYAFAAT
YANG AKAN MENUNTUN
MANUSIA UNTUK HIDUP
TENANG KECUKUPAN DAN
SELAMAT // MENJADI BDI
DALEM MERUPAKAN SUATU
KEHORMATAN DAN NILAI
NILAI STATUS YANG DI
WARISKAN PARA LELULUR
// MAKA MENJADI ABDI
DALEM ADALAH
MENGIKUTI POLA
180
KETURUNAN / DIMANA
PROFESI ABDI DALEM DI
WARISKAN OLEH
ORANGTUANYA KEPADA
ANAKNYA DAN
SETERUSNYA //
17 EXT TESTIMONI
PAK HENDRI
DAN PAK
SLAMET
POLA WARISAN TURUN
TEMURUN MENJADI ABDI
DALEM
Gamelan Dip To Black - 2 menit
18 EXT CUT TO CUT
ABDI DALEM
DI SATU SISI DENGAN
SEMAKIN
BERKEMBANGNYA ZAMAN /
Gamelan - - 15 menit
181
MENIMBULKAN
KEKHAWATIRAN POLA
REGENERASI ABDI DALEM
KERATON KOTAGEDE /
KETIKA DALAM SATU
KELUARGA ABDI DALEM
TIDAK MEMPUNYAI
KETURUNAN LAKI LAKI /
MAKA OTOMATIS AKAN
MENGAMBIL GENERASI
DARI YANG LAIN //
19 EXT TESTIMONI
PAK HENDRI –
APABILA TIDAK
MEMPUNYAI ANAK LAKI
LAKI MENGAMBIL DARI
Gamelan Dip To Black - 2 menit
182
SLAMET LUAR
20 EXT CUT TO CUT
AKTIVITAS
ABDI DALEM
TRADISI MENGABDI
MERUPAKAN REFLEKSI
BUDAYA JAWA YANG
MENJADIKAN KERATON
MENJADI SENTRAL DALAM
KEHIDUPAN // SEBUAH NILAI
LUHUR YANG SAAT INI
SUDAH MULAI LUNTUR
TERGERUS OLEH ARUS
PERUBAHAN ZAMAN //
Gamelan Dip To Black - 15 detik
21 EXT TESTIMONI
MASYARAKAT
TENTANG APA ITU ABDI
DALEM DAN APAKAH
- Dip To Black - 2 menit
183
TERTARIK MENJADI ABDI
DALEM
22 EXT CUT TO CUT
AKTIVITAS
ABDI DALEM
PARA ABDI DALEM YANG
MASIH KENTAL DENGAN
FALSAFAH JAWA TIDAK
MAU LARUT DALAM
KEHIDUPAN KEDUNIAWIAN
YANG HANYA MEMIKIRKAN
MATERI SEMATA // BAGI
MEREKA ADA KEHIDUPAN
YANG LEBIH PENTING
YAITU MEMPERKAYA
ROHANI ATAU KEHIDUPAN
BATIN // KEBANYAKAN ABDI
Gamelan Dip To Black - 1 menit
184
DALEM SUDAH
MENGABDIKAN DIRINYA
KEPADA KERATON SELAMA
BELASAN TAHUN //
MESKIPUN KERATON SAAT
INI TIDAK MAMPU
MEMBERIKAN GAJI YANG
LAYAK / NAMUN SEMANGAT
MENJADI ABDI DALEM
DILANDASI LOYALITAS DAN
DEDIKASI KEPADA RAJA
MEMBUAT MEREKA TIDAK
KHAWATIR AKAN
KEHABISAN GENERASI
185
PENERUS //
23 EXT TESTIMONI
PAK SLAMET
TENTANG REGENERASI Gamelan Dip To Black - 1 menit
24 INT TESTIMONI
PENGAMAT
SEJARAH
TENTANG REGENERASI Gamelan - - 2 menit
25 INT RUMAH ABDI
DALEM
MENJADI ABDI DALEM
TIDAKLAH MUDAH / SELAIN
SEMANGAT PENGABDIAN
DIBUTUHKAN JUGA
PENGETAHUAN TENTANG
SEJARAH KERAJAAN
Gamelan Dip To Black - 15 detik
186
MATARAM // NAMUN TIDAK
SEMUA ITU DI MILIKI OLEH
SEMUA ABDI DALEM /
KHUSUSNYA GENERASI
MUDA ABDI DALEM //
26 INT TESTIMONI
PENGAMAT
SEJARAH
TENTANG REGENERASI /
BEKAL PENGETAHUAN ABDI
DALEM YANG BARU
Gamelan Dip To Black - 2 menit
27 EXT RUMAH ABDI
DALEM
KEBERADAAN ABDI DALEM
SEBAGAI PENJAGA TRADISI
SANGATLAH PENTING //
MESKIPUN MEREKA TIDAK
MENGHARAPKAN IMBALAN
Gamelan Dip To Black - 20 detik
187
APAPUN DARI PENGABDIAN
TERSEBUT / NAMUN
MENJADI KEWAJIBAN BAGI
PEMERINTAH UNTUK
MEMPERHATIAKN
KEBERADAAN MEREKA //
28 EXT TESTIMONI
ABDI DALEM
PAK SLAMET
TENTANG HARAPAN ADA
PERHATIAN DARI
PEMERINTAH
Gamelan - - 1 menit
29 INT TESTIMONI
PENGAMAT
SEJARAH
TENTANG HARAPAN ADA
PERHATIAN DARI
PEMERINTAH
Gamelan Dip To Black - 1 menit
30 INT TO CUT TO CUT KISAH PENGABDIAN ABDI Gamelan Dip To Black 1 menit
188
EXT AKTIVITAS
ABDI DALEM –
SLOW MOTION
HENDRI JALAN
MEMASUKI
GERBANG
DALEM/ MEMBAWA
PERENUNGAN YANG
MENDALAM// BAGAIMANA
LOYALITAS/ KEJUJURAN /
SERTA DEDIKASI / YANG DI
TUNJUKKAN OLEH PARA
ABDI DALEM // ABDI DALEM
ADALAH BENTENG
PERILAKU ZAMAN YANG
SEMAKIN CEPAT BERUBAH //
DAN MEREKA ADALAH
SANG PENJAGA TRADISI
189
PROSES PEMBUATAN PROGRAM ID
COLOR BAR : 5 DETIK LOGO BSI
PROGRAM ID : 5 DETIK COUNTING LEADER : 5 DETIK
JUDUL : 20 DETIK CONTENT : 18 MENIT
190
KERABAT KERJA CV CREW
COPPYRIGHT BEHIND THE SCENE
191
SPESIFIKASI EDITING
Name : NVIDIA GeForce GTX 750 Ti
Operating system : windows 7 Ultimate 64-bit (6. 1 , Build 760 1)
Language : English (Regional Setting : English)
System Model : To Be Filled By O.E.M.
Processor : Intel(R) Core(TM) i3-4170 CPU @ 3.70GHZ
(4CPUs)
Memorry : 8192MB RAM
Monitor : Generic Non-PnP Monitor
Approx . Total Memorry : 4022 MB
192
Current Display Mode : 1360 x 768 (32 bit) (60 Hz)
Name : AMD Radeon(TIM) R5 Graphics
Manufacturer : Advanced Micro Devices, Inc.
Chip Type : AMD Radeon Graphics Processor (0x98E4)
DAC Type : Intenal DAC (400MHZ)
Device Type : Full Display Device
Approx Total Memorry :1877 MB
Display Memorry (VRAM) : 69 MB
Shared Memorry : 1807 MB
Computer Name : DEKSTOP-T89L C8B
Operating System : Windows 10 Pro 64-bit (10,0 Build 17134)
Language : Indonesia (Regional Setting : Indonesia)
System Manufacturer : LENOVO
Processor : AMD A9-9420 RADEON R5, 5 COMPUTECORES
193
2C+3G (2 CPUs), ~3, 0GHz
Memorry : 4096MB RAM
Adobe Premiere Pro CC (2017)
Multicore processor with 64-bit support
Microsoft Windows 7 with Service Pack 1 (64 bit) or Windows 8.1 (64 bit), or Windows 10 (64
bit). However Windows 10 is recommended
Supporting Windows 10 Creator Edition & Dial
8 GB of RAM (16 GB or more recommended)
8 GB of available hard-disk space for installation; additional free space required during
installation (cannot install on removable flash storage devices)
1280x800 display (1920x1080 or larger recommended)
Sound card compatible with ASIO protocol or Microsoft Windows Driver Model
Internet connection and registration are necessary for required software activation, validation of
subscriptions, and access to online services.
After Effect CC (2017) system requirements
Multicore Intel processor with 64-bit support
194
Microsoft Windows 7 with Service Pack 1 (64 bit), Windows 8.1 (64 bit), or Windows 10 (64
bit)
8GB of RAM (16GB recommended)
5GB of available hard-disk space; additional free space required during installation (cannot
install on removable flash storage devices)
Additional disk space for disk cache (10GB recommended)
1280x1080 display
Optional: Adobe-certified GPU card for GPU-accelerated ray-traced 3D renderer
Internet connection and registration are necessary for required software activation, validation of
subscriptions, and access to online services.