Upload
dangtu
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN DM
DI RUANG C3L1 PENYAKIT DALAM RSDK. SEMARANG
2010
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 15 Maret pukul 12.30 WIB
Ruang C3L1 Penyakit Dalam RS Dr. Kariadi Semarang.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien :
Nama : Ny. S
Umur : 60 Tahun
Alamat : Manyaran
Pekerjaan : Tidak bekerja
No. Reg. : 6267948
Tgl. Masuk : 14 Maret 2010
Tgl. Pengkajian : 15 Maret 2010
Diagnosa Medis : Diabetes Melitues, Ulkus Diabetic Foot Grade 3.
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. k
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Karyawan
Hub. Dengan Pasien : Anak
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan cekot-cekot pada luka dipunggung kaki kanan, dan luka
tidak sembuh-sembuh.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Kurang lebih 2 minggu sebelum masuk RS klien mengeluh kaki kanan
luka, sebelumnya kaki klien bengkak lama-kelamaan menjadi melepuh
seperti kena api kemudian pecah dan menjadi luka. Luka makin lama
makin melebar, terasa nyeri dan keluar nanah dari luka tersebut. Akhir-
akhir ini klien sering merasa lemes dan sering pusing. Klien mengatakan
kakinya sering merasa kesemutan.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Klien mempunyai riwayat DM sudah 20 tahun yang lalu, klien minum
obat glibenclamide 1x5 mg tab dan setiap kali obatnya habis klien
rutin kontrol diklinik 24 jam didekat rumah.
b. Klien mempunyai riwayat amputasi pada ibu jari kaki kiri kurang
lebih bulan Agustus 2009 karena ulkus DM juga tetapi sekarang sudah
kering dan sembuh.
c. Klien mempunyai riwayat hipertensi .
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit Diabetes Mellitus maupun
hipertensi.
C. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan kesehatan adalah hal yang sangat penting, apabila ada
keluarga ataupun dirinya sakit maka keluarga pasien membawa ke
pelayanan kesehatan / dokter praktek terdekat. Selama ini pasien
mengetahui kalau dirinya menderita penyakit diabetus mellitus, sehingga
upaya pencegahan yang dilakukan yaitu dengan kontrol gula darah secara
rutin diklinik dengan gula darah terakhir sebelum masuk RS yaitu 145
gr/dl.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Klien mengatakan sebelum sakit biasa makan tiga kali sehari dan habis
satu porsi diantaranya nasi 1 centong, gorengan ( tempe, tahu dll), dan
sayur. Klien sudah mengetahui kalau menderita DM, jadi untuk makanan
tiap hari klien mengurangi makanan yang manis seperti jajanan yang
manis ataupun roti yang manis. Selama sakit klien mengatakan tidak ada
gangguan dalam hal nafsu makan, klien hanya makan makanan yang sudah
didiitkan oleh RS dan tidak makan makanan yang lain.
3. Pola Cairan dan Metabolik
Sebelum sakit dan dirawat di RS klien banyak minum air putih kurang
lebih 1500 ml, tetapi selama sakit klien minumnya berkurang menjadi
kira-kira 1000 ml saja. Klien tidak biasa minum kopi ataupun teh manis.
4. Pola Istirahat dan Tidur
Klien sudah tidak bekerja lagi, setiap hari klien hanya menjaga cucu-
cucunya selama anaknya bekerja. Klien mengatakan pola tidur tidak tentu,
setiap kali mengantuk langsung tidur. Begitupun juga dimalam hari,
setelah selesai sholat isya’ klien biasa tidur tetapi jam 12 malam klien
selalu bangun untuk melaksanakan sholat tahajut. Klien bangun jam 5
pagi.
5. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum masuk RS klien memang tidak bekerja, setiap hari klien hanya
menjaga cucunya dirumah. Segala kegiatan rumah dikerjakan oleh
anaknya. Selama klien dirawat dirumah sakit klien lebih banyak tiduran
karena kaki klien lebih sakit jika digunakan untuk menapak.
6. Pola Eliminasi
Sebelum pasien sakit biasanya pasien kencing ± 6-7 kali per hari, buang
air besar tiga hari sekali. Setelah masuk RS frekuensi buang air kecilnya
berkurang yaitu 4-5 kali per hari. Pasien mengatakan 4 hari belum buang
air besar.
7. Pola persepsi dan Kognitif
Pasien tidak mengalami gangguan kemampuan sensasi seperti
pendengaran, pengecapan, maupun penghidung. Gangguan sedikit terjadi
pada indera peraba yaitu terjadi di ujung kaki digiti ke 1,2,3 dan 4 dekat
ulkus, ujung kaki klien sebelah kanan kurang peka bila terjadi sensori dari
luar. Pasien merasakan nyeri atau cekot-cekot di ulkus kaki kanannya.
Seberapa besar tingkat nyeri pasien dapat di ukur dengan pendekatan
PQRST
yaitu :
P : Ulkus diabetes melitues pada puggung kaki kanan
Q : Nyeri hilang timbul, tetapi lebih sering muncul di waktu malam
hari dan jika digunakan untu menapak.
R : Nyeri terjadi disekitar ulkus, telapak kaki sampai kaki bagian atas.
S : Derajat nyeri pasien adalah kurang lebih 5-6.
T : Sering terjadi pada waktu malam hari, lamanya sekitar 15 menit.
Kadang hilang timbul, nyeri berkurang jika tidak digunakan untuk
menapak dan setiap habis ganti balut.
8. Pola Reproduksi dan Seksual
Klien adalah seorang ibu dengan 4 orang anak. Suami klien sudah
meninggal karen kecelakaan sejak anak terakhir klien lulus sekolah SD.
9. Pola Persepsi dan Konsep Diri
Klien mengatakan saat ini pasien ingin cepat sembuh dan lukanya cepat
mengering serta tidak menjalar kemana-mana. Dengan kondisi yang
sekarang ini klien tidak putus asa, klien selalu optimis akan hidupnya..
10. Pola Mekanisme Koping
Klien sangat dekat dengan anak-anaknya, Setiap klien mempunyai
masalah klien selalu mendiskusikan dengan anaknya.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien maupun keluarga klien beragama islam, mereka selalu menjalankan
ibadah sholat 5 waktu. klien percaya bahwa segala sesuatu berasal dari
Allah SWT dan kembali lagi kepadaNYA. Akan tetapi setelah klien sakit,
klien tidak pernah menjalankan ibadah sholat 5 waktu.
D. PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Pasien : Klien lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital :
1) Tekanan Darah : 130 / 80 mmHg
2) Suhu Tubuh : 36,2 C
3) Respirasi : 20 x /menit
4) Nadi : 80 x /menit
d. Pengukuran Antopometri :
1) Berat Badan : 50 kg
2) Tinggi Badan : 152 cm
Dari pengukuran berat badan dapat di ukur Indeks Massa Tubuh
(IMT) yaitu BB/(TB dalam m )2 dengan kriteria : Under weight bila
IMT < 20, Normal weight = 20-22 dan Over weight > 22.
Dari standart tersebut IMT pasien : 21,64 (normal weight)
e. Kepala : Bentuk meshosepal, tidak ada luka
1) Rambut : Rambut hitam, tipis, sedikit beruban dan
lembab ( agak kotor ).
2) Mata :Sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis,
mata bersih, dalam pemeriksaan mata
didapatkan hasil visus 2 / 60.
3) Hidung : Bersih, simetris, tidak ada polip, tidak ada
nafas cuping hidung.
4) Telinga : Bersih, tidak ada serumen, tidak ada otitis
media akut (OMA), tidak mengalami
penurunan pendengaran.
5) Mulut : Mukosa bibir kering, mulut tidak kotor,
gigi tidak kotor ada banyak caries gigi.
6) Leher : Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada luka ataupun benjolan.
7) Dada dan thorak : Simetris tidak ada penggunaan otot bantu
pernapasan,
8) Paru : Simetris, tidak ada nyeri, bunyi normal/
sonor dan vasikuler
9) Jantung : Tidak ada ictus cordis dan suara tambahan
10). Perut : Bersih, tidak ada massa, tidak ada nyeri
tekan
11) Genitalia : Bersih, tidak mengalami gangguan, tidak
terpasang cateter.
12) Ekstrimitas atas : Kedua tangan masih normal, terpasang
infus pada tanggal 14 Maret 2010 Jam
14.00 wib dengan cairan infus NaCl 40
tetes per menit. Infus terpasang di tangan
sebelah kiri.
13) Ekstrimitas bawah : Kaki kanan terdapat ulkus dipunggung kaki
dengan grade 3. Luas ulkus kurang lebih
4x7 cm dan kedalaman 0.5 cm. Ulkus
basah, ada pus serta daerah sekitar ulkus
kehitaman. Bila ujung kaki digiti ke 1,2,3,
dan 4 kaki kanan diberi rangsangan sudah
tidak terasa lagi. Kaki kiri klien normal,
tetapi ibu jari sudah di amputas karena
ulkus DM juga. Klien mengalami gangguan
dalam aktivitas karena kaki terasa sakit jika
digunakan untuk menapak.
14) Kulit : Kulit klien kering, warna sawo matang,
tidak terdapat edema. Kulit sekitar ulkus
menghitam.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laborat pada hari Minggu tanggal 14 Maret 2010
1. Hematologi Paket
Hasil Normal
Haemoglobin 8,36 gr% 12- 15
Hematokrit 24,5 % 35-47
Eritrosit 3,23 juta/mmk 3,9- 5,6
MCH 25,90 pq 27- 32
MCV 75,90 fL 76- 96
MCHC 34,10 q/dL 29- 36
Leukosit 6,95 ribu/mmk 4- 11,
Trombosit 298ribu/mmk 150- 400
RDW 14,6 % 11,6- 14,8
MPV 7,43fL 4-11
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
Hasil Normal
Gula darah sewaktu 273 mg/dl 80-100
Ureum 56 mg/dl 15-39
Creatinin 1,75 0,60-1,30
Elektrolit
Natrium 135 mmol/L 136-145
Kalium 5,1 mmol/L 3,5- 5,1
Chlorida 112 mmol/L 98- 107
Calcium 2,02 mmol/L 2,12- 2,52
3. Therapy
a. Therapy parenteral
Infus NaCl 0,9 % 40 tetes per menit
b. Therapy per oral
Clindamicin 2x150 mg
Vit B kompleks 3x1 tab
Captopril 3x12,5 mg
Aspilet 1x80 mg
c. Diit lunak DM rendah garam
d. Rawat luka tiap hari
F. PENGELOMPOKAN DATA
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan nyeri dan cekot-cekot di daerah ulkus kaki kanan
b. Klien mengatakan luka tidak sembuh-sembuh
c. Klien mengatakan sering merasa lemes dan kakinya bertambah sakit jika
dugunakan untuk menapak
d. Klien mengatakan kedua kaki sering merasa kesemutan
e. Klien mengatakan kurang tahu tentang pnyakit DM dan bagaimana cara
perawatannya
f. Klien mengatakan sebelumnya juga ada ulkus di ibu jari kaki kiri tapi
sudah diamputasi dan sekarang sudah sembuh
Data Obyektif :
a. Terdapat ulkus dipunggung kaki kanan dekat jari kaki dengan ukuran 4x7
cm dan kedalaman 0,5 cm
b. Balutan terlihat kotor
c. Luka basah dan terdapat pusnya
d. Daerah sekitar ulkus tampak kehitaman, bila ujung jari digiti ke 1,2,3 dan
4 kaki kanan diberi rangsangan sudah tidak terasa lagi
e. Karakteristik nyeri yang dirasakan oleh klien :
P : Ulkus diabetes melitues pada puggung kaki kanan dekat jari kaki.
Q : Nyeri hilang timbul, tetapi lebih sering muncul di waktu malam
hari dan jika digunakan untu menapak.
R : Nyeri terjadi disekitar ulkus, telapak kaki sampai kaki bagian atas.
S : Derajat nyeri pasien adalah kurang lebih 5-6.
T : Sering terjadi pada waktu malam hari, lamanya sekitar 15 menit.
Kadang hilang timbul, nyeri berkurang jiga tidak digunakan untuk
menapak dan setiap habis anti balut.
f. Klien sangat kesulitan untuk berjalan dan lebih banyak tiduran ditempat
tidur
g. GDS 273 mg/dl
G. ANALISA DATA
Nama Pasien : Ny. S
No. Reg. : 6267948
No Data ( DS & DO ) Problem Etiologi
1.
Ds. :
- Klien mengatakan nyeri dan
cekot-cekot di daerah ulkus.
Do. :
P : Ulkus diabetes melitues pada
puggung kaki kanan
Q : Nyeri hilang timbul, tetapi
lebih sering muncul di waktu
malam hari dan jika digunakan
untu menapak.
R : Nyeri terjadi disekitar ulkus,
telapak kaki sampai kaki
bagian atas.
S : Derajat nyeri pasien adalah
kurang lebih 5-6.
T : Sering terjadi pada waktu
malam hari, lamanya sekitar
Gangguan Rasa
Nyaman Nyeri
Discontinuitas
Jaringan,
Kerusakan
integritas
jaringan.
2.
3.
15 menit. Kadang hilang
timbul, nyeri berkurang jika
tidak digunakan untuk
menapak dan setiap habis anti
balut.
- Ulkus diabetus di punggung kaki
kanan dengan grade 3
DS :
- Klien mengatakan kedua kaki
sering kesemutan
DO:
- Daerah sekitar ulkus tampak
kehitaman, bila ujung jari kaki
kanan diberi rangsangan sudah
tidak terasa lagi
- Terdapat ulkus dipunggung kaki
kanan dekat jari dengan ukuran
4x7 cm dan kedalaman 0,5 cm
grade 3.
DS :
- Klien mengatakan lukanya tidak
Gangguan perfusi
jaringan
Kerusakan
Penurunan
aliran darah
vena, arteri
Penurunan
4.
5.
sembuh- sembuh
DO :
- Terdapat ulkus dipunggung kaki
kanan dengan ukuran 4x7 cm dan
kedalaman 0,5 cm grade 3, ulkus
tampak basah ada pusnya.
DS :
- Klien mengatakan sering merasa
lemas
DO :
- Klien kesulitan untuk berjalan
dan hanya tidurran ditempat tidur
saja
- GDS 273 mg/dl
DS :
- Klien mengatakan lukanya tidak
sembuh- sembuh dan basah
DO :
- Terdapat ulkus dipunggung kaki
kanan dekat jari dengan ukuran
4x7 cm dan kedalaman 0,5 cm
integritas kulit
Kelemahan
Risiko perluasan
infeksi
aliran darah
dan nutrisi ke
jaringan
Penurunan
metabolisme
energi,
defisiensi
insulin
Hiperglikemi,
penurunan
fungsi
leukosit
6.
grade 3, ulkus tampak basah ada
pusnya.
- GDS 273 mg/dl
DS :
- Klien mengatakan kurang tau
tentang penyakit DM
- Klien mengatakan sebelumya di
ibu jari kaki kanan juga ada ulkus
tetapi sudah di amputasi dan
sembuh
DO :
- GDS : 273 mg/ dl
Kurang
pengetahuan
Kurangnya
informasi
tentang
penyakit DM
H. PATHWAY KASUS
Pankreas Rusak (sel beta)
Defisiensi insulin
Hiperglikemia/hipoglikemi
Luka tidak sembuh
Gangguan sirkulasi pembuluh darah
Suplai darah ke Jaringan perifer ↓
Resiko infeksi
Gangguan perfusi Jaringan perifer
Ulkus / gangren
Kerusakan integritas jaringan
Nyeri
Metabolisme fisik ↓
Kelemahan
Diit Tidak Sesuai Hiperglikemia
Kurang Pengetahuan
Produksi energi ↓
Penyerapan glukosa oleh sel ↓
Iskemia
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan dicontinuitas jaringan.
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan aliran darah
vena atau arteri.
3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan hiperglikemi,
penurunan aliran darah dan nutrisi ke jaringan
4. Kelemahan berhubungan dengan penurunan metabolism energy, defisiensi
insulin dan peningkatan kebutuhan energy.
5. Resiko perluasan infeksi berhubungan dengan hiperglikemia, penurunan
fungsi leukosit
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
penyakit DM.
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. S
No. Reg. : 626 7948
NO DX.
KEPERAWATA
INTERVENSI KEPERAWATAN TTD
TUJUAN & KH. INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri
berhubungan
dengan
discontinuitas
jaringan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x30
menit nyeri pada pasien
dapat berkurang atau hilang
dengan criteria hasil:
a. Pasien tenang
b. Ekspresi wajah
tenang(tidak menahan
sakit)
a. Kajikarakteristik nyeri
klien
b. Berikan posisi senyaman
mungkin pada klien
c. Ajarkan tekhnik distraksi
dan relaksasi.
d. Rawat luka dan ganti balut
e. Kolaborasi pemberian
obat anti nyeri
a. Mengetahui tingkatan
nyeri
b. Mengurangi rasa nyeri
pada klien
c. Mengrangi rasa nyeri
d. Memberikan rasa nyaman
e. Mengurangi rasa nyeri.
c. Pasien dapat istirahat
dengan baik
d. Skala nyeri 2
2.
Gangguan perfusi
jaringan perifer
berhubungan
dengan penurunan
aliran darah vena
atau arteri.
Tujuan: setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama
3x24 jam tidak terjadi
gangguan perfusi jaringan
perifer dengan criteria hasil:
a. Tanda-tanda vital stabil
b. Capillary refill kurang dari
2 detik
c. Sensasi jaringan perifer
normal
a. Catat penurunan nadi,
pengisian kapiler lambat
b. Anjurkan klien untuk
latihan gerak ringan
misalnya dengan
menggerakan tangan dan
jari kaki
c. Evaluasi sensasi bagian
yang sakit (pada daerah
a. Perubahan ini
menunjukkan kemajuan /
proses kronis
b. Gerakan ringan dapat
membantu memperlanar
sirkulasi darah
c. Sensasi sering menurun
selama serangan / kronis
perifer )
d. Lihat dan kaji kulit untuk
laserasi, lesi, area
gangren.
e. Motivasi klien untuk
mengkonsumsi nutrisi dan
vitamin yang tepat.
pada penyakit tahap lanjut.
d. Lesi dapat terjadi dari
ukuran jarum peniti
sampai seluruh bagian
kaki
e. Keseimbangan diet yang
baik meliputi protein dan
hidrasi adekuat, perlu
untuk penyembuhan dan
regenerasi jaringan.
3. Kerusakan
integritas jaringan
berhubungan
dengan
hiperglikemi,
penurunan aliran
darah dan nutrisi
ke jaringan.
Tujuan : setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan
integritas jaringan kembali ke
keadaan sebelum sakit
dengan criteria hasil:
a. Berkurangnya radang dan
jaringan nekrose.
b. Luka bebas dari pus dan
tidak berbau.
c. Warna kulit sama dengan
kulit yang sehat
a. Kaji keadaan luka dan
proses penyembuhannya.
b. Lakukan perawatan luka
dengan tehnik aseptic
c. Jaga kebersihan luka dan
lingkungan sekitar luka.
d. Kolaborasi dengan tim
medis pemberian
antibiotic.
a. Mengetahui seberapa luas
dan kerusakan jaringan.
b. Mengurangi resiko
terjadinya infeksi
c. Kebersihan luka dapat
mempercepat
penyembuhan
d. Mencegah terjadinya
proses infeksi.
4.
Kelemahan
berhubungan dengan
penurunan produksi
metabolism energy,
defisiensi insulin dan
peningkatan
kebutuhan energy.
Tujuan: Setelah dilakukan
intervensi selama 1x24 jam
tidak terjadi kelemahan
dengan criteria hasil:
a. Pasien mengatakan ada
peningkatan energy
b. Ada perbaikan dalam
beraktivitas.
a. Pantau TTV.
b. Identifikasi aktifitas
yang menimbulkan
kelelahan.
c. Libatkan keluarga
dalam aktivitas klien
d. Anjurkan paien untuk
menghemat energi.
a. Memantau keadaan
umum pasien.
b. Mempermudah pasien
untuk melakukan
aktifitas
c. Membantu kebutuhan
klien
d. Menghemat energi
tubuh.
5.
Resiko perluasan
infeksi berhubungan
dengan hiperglikemi,
penurunan fungsi
leukosit,
Tujuan : setelah dilakukan
tindakan keperawatan selam
1x24 jam tidak terjadi tanda-
tanda infeksi denagn criteria
hasil:
a. TTV stabil
b. Luka tidak meluas.
a. Obsrevasi tanda-tanda
peradangan seperti
demam, kemerahan
dll
b. Pertahankan tehnik
aseptic pada prosedur
invasive.
c. Jaga kebersihan luka
dan sekitar luka
d. Beri pendkes tentang
manfaat kebersihan
e. Kolaborasi pemberian
antibiotic yang sesuai.
a. Infeksi nosokomial
dapat terjadi.
b. Mengurangi resiko
terjadinya infeksi.
c. Mengurangi risiko
infeksi
d. Mencegah timbulnya
infeksi silang.
e. Penanganan awal
mencegah tibulnya
infeksi.
6.
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
kurang informasi
tentang penyakit DM
Tujuan: Setelah dilakukan
intervensi selama 1x15 menit
pasien dapat mengerti tentang
pennyakit DM dengan criteria
hasil:
- Pasien tahu definisi DM:
a. Pasien tahu pola hidup
penyakit DM
b. Pasien tahu bagaimana
perawatan DM
a. Kaji jenis DM.
b. Beri pendkes tentang
pennyakit DM
c. Berikan motifasi pola
hidup bersih dan
sehat.
a. Menentukan intervensi
secara tepat.
b. Memberikan informasi
yang sesuai.
c. Mengurangi resiko
terjadi komplikasi.
K. IMPLEMENTASI
Nama pasien : Ny. S
No Reg : 626 7948
Tanggal /
jam.
No.
Dx.
Implementasi. Respon. Paraf
Selasa, 16
Maret
07.30 WIB
07.45 wib
08.00 wib.
08.05 wib
I
I
I, III,
V
I, III,
V
- Mengkaji
keadaan umum
klien
- Mengajarkan
tehnik relaksasi.
- Mengkaji
keadaan luka
- Merawat luka dan
ganti balut klien
S :- Klien mengatakan
luka terasa cekot-
cekot
O : - Klien tampak lemah
S :- Klien mengatakan
nyeri sedikit
berkurang.
O :- Klien tampak lebih
tenang dan rileks
S :- Klien mengatakan
luka terasa nyeri
O :- Saat dibuka balutan
ulkus ada pus, kotor
dan banyak jaringan
yang nekrosis
S : Klien mengatakan
lebih nyaman dan
nyeri berkurang
O : - luka terlihat bersih,
tidak ada pus, balutan
11.00
11.15
12.00
17 Maret
2010
07.30
08.00
II
IV
II, IV
I
II, IV
- Mengevaluasi
sensasi bagian
yang sakit
Memonitor TTV
Memotivasi klien
untuk
mengkonsumsi
nutrisi dan vitamin
Mengkaji keadaan
umum klien
Mengkaji
kering
S :- Klien mengatakan
yang terasa hanya
nyeri saja
O :- Klien terlihat
meringis menahan
sakit
S: -
O: - TD: 14090 mmHg
- N : 84x menit
- S : 36,50C
- RR : 24x menit
S :- Klien mengatakan
hanya makan
makanan dari RS,
Klien mengatakan
takut makan makanan
yang amis
O : klien terlihat
mengangguk
S: - Klien mengatakan
sekarang sudah
jarang nyeri
O: - Klien tampak tenang
S: -
08.15
10.00
11.00
11.00
III, V
VI
IV
IV
kedalaman dan
luas ulkus
Merawat luka dan
ganti balut
Menjelaskan pada
klien tentang
kondisi luka yang
tidak sembuh-
sembuh
Memantau TTV
Mengidentifikasi
aktivitas yang
menimulkan
O: - Kedalaman luka
kurang lebih 0,5 cm
luas 4x7 cm.
S : Klien mengatkan lebih
nyaman setelah ganti
balut
O: - Ulkus masih basah,
ada pus dan kulit
sekitar ulkus tampak
tipis
S: - Klien mengatakan “
ya mbak ”
O: Klien dapat
menyebutkan kembali
apa yang sudah
dijelaskan oleh
mahasiswa
S: -
O: - TD: 130/90 mmHg
- N: 82x/menit
- S: 36,2oC
- RR: 20x menit
S: - Klien mengatakan
kalau jalan-jalan dan
kegiatan mudah lelah
11.15
12.30
Sabtu, 20
Maret 2010
05.00
05.15
IV
VI
VI
IV
kelelahan
Melibatkan
keluarga dalam
aktivitas klien
Memberikan
motivasi klien
untuk hidup bersih
dan sehat
Mengkaji keadaaan
umum klien
Memonitor TTV
tapi bisa turun dari
tempat tidur sendiri
O: -
S: - Klien mengatakan
setiap kali mau
kekamar mandi atau
butuh apapun selalu
dibantu oleh anaknya
O: -
S: - Klien mengatakan ya
mbak
O: - Klien
menganggukkan
kepala
S: - Klien mengatakan
kakinya sudah
mending, tidak nyeri
seperti kemarin
O: - Klien tampak tenang
S: -
O: - TD: 130/90 mmHg
- N: 82x/menit
- S: 36,2oC
- RR: 20x/menit
07.00
07.15
07.30
II, III,
V
VI
II, VI
Mengobservasi
keadaan ulkus
Memberikan
pendkes tentang
penyakit DM
Menganjurkan
pada klien untuk
memakai sandal
yang lembut untuk
mencegah
timbulnya luka.
Menganjurkan
pada klien untuk
latihan gerak
ringan misalnya
dengan
menggerakan
kedua tangan,
ujung jari kaki dan
S: - Klien mengatakan
nyeri berkurang
O: - Skala nyeri 3
- Ulkus masih basah,
dan ada pusnya,
jaringan sekitar ulkus
masih tampak
kehitaman.
S: - Klien mengatakan
sekarang tahu tentang
penyakit DM
O: - Klien dapat
menjelaskan kembali
tentang bagaimana
cara merawat luka
DM
S : Pasien mengatakan
akan mencoba
O : pasien terlihat
mempraktikkan
menggerakan tangan
dan ujung jari kaki.
ujung jari tangan
L. EVALUASI
Nama pasien : Ny. S
No Reg : 626 7948
No Dx Evaluasi Paraf
I S : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
O: - Pasien lebih rileks.
f. Pasien tenang
g. Pasien bisa istirahat
h. Skala nyeri 3
A : Masalah teratasi sebagaian
P : lanjutkan intervensi
i. Berikan posisi yang nyaman
j. Merawat dan ganti balut secara rutin
II
S : - Pasien mengatakan ujung jarinya tidak terasa bila
disentuh.
O :- Terdapat ulkus di punggung kaki kanan, luas
ulkus 6x8 cm, grade ulkus 4.
k. Ulkus tidak melebar.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervansi.
l. Anjurkan pasien untuk terus latihan gerak
ringan yaitu dengan menggerag-gerakan ujung
jari kaki dan jari tangan.
III S : Klien mengatakan lukanya masih keluar
nanahnya dan lebih nyaman setiap kali habis ganti
balut
O: - Luka masih basah
m. Balutan kering
n. Daerah sekitar ulkus masih tampak kehitaman.
A : masalah teratasi sebagian.
P : lanjutkan inetervensi .
o. Rawat luka dan ganti balut secara rutin
IV
V
S : Klien mengatakan setiap mau kekamar mandi dan
butuh apapun selalu dibantu anaknya, klien juga
mengatakan mudah lelah jika berjalan tapi sudah
bisa turun dari tempat tidur
O: Klien terlihat sering tiduran saja
A : Masalah teratasi sebagaian
P : Lanjutkan intervensi
p. Melibatkan keluarga setiap kali memenuhi
kebutuhan pasien
S : - Klien mengatakan lukanya masih keluar nanah
O : - Ulkus tidak melebar.
- TTV normal ( TD 130/90 mmHg, RR 20
x/menit, Nadi 82 x/menit, T 36,2o C ).
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi.