15
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni yang sulit dilaksanakan. Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data kuantitatif, dengan menggunakan metode statistik. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan agar diketahui perbedaanya. Pada penelitian ini dilibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dikenakan perlakuan dengan pembelajaran tipe NHT bantuan video pembelajaran, sedangkan kelompok kontrol dikenakan perlakuan dengan pembelajaran konvensional berbantuan video pembelajaran. Dalam penelitian ini desain penelitian yang dipilih adalah Two Group Posttest Only. Secara visual desain Two Group Posttest Only dapat digambarkan sebagai berikut: X 1 O 1 X 2 O 2 Gambar 1.Skema desain penelitian Two Group Posttest Only

BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

  • Upload
    ngotu

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasy

Experimental Design). Eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen

murni yang sulit dilaksanakan. Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol

tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini termasuk penelitian

kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik

kuantitatif yaitu pengolahan data kuantitatif, dengan menggunakan metode statistik.

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab

akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan

perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol

untuk perbandingan agar diketahui perbedaanya.

Pada penelitian ini dilibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dikenakan perlakuan dengan

pembelajaran tipe NHT bantuan video pembelajaran, sedangkan kelompok kontrol

dikenakan perlakuan dengan pembelajaran konvensional berbantuan video

pembelajaran.

Dalam penelitian ini desain penelitian yang dipilih adalah Two Group Posttest

Only. Secara visual desain Two Group Posttest Only dapat digambarkan sebagai

berikut:

X1 O1

X2 O2

Gambar 1.Skema desain

penelitian Two Group

Posttest Only

Page 2: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

28

Keterangan:

O1 : Skor akhir hasil belajar kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan.

O2 : Skor akhir hasil belajar kelompok kontrol setelah diberi perlakuan.

X1 : Perlakuan penerapan pembelajaran NHT berbantuan media video

pembelajaran.

X2 : Perlakuan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan video

pembelajaran.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas

(variabel pengaruh) dan variabel terikat. Variabel bebas sebagai variabel treatment

adalah penerapan pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran

(X1). Sebagai pembanding, kelompok kontrol diberi perlakuan penerapan

pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran (X2).Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.

3.2.2 Definisi Operasional

Definisi operasional digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, sehingga

dalam penelitian ini variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Variabel

penggunaan pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran

didefinisikan secara operasional sebagai proses pembelajaran IPS kelas 4 SD Negeri

08 Salatiga Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dimana siswa dihadapkan pada suatu

keadaan atau masalah dalam bentuk LKS untuk kemudian dicari jawaban atau

kesimpulannya dengan berbantuan media video pembelajaran sehingga menempatkan

siswa sebagai pemeran belajar yang aktif. Demikian juga untuk variabel penggunaan

pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran didefinisikan

secara operasional sebagai proses pembelajaran IPS kelas 4 SD Negeri 12 Salatiga

Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dimana siswa diberi materi dengan cara disajikan

Page 3: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

29

dalam bentuk ceramah oleh dengan berbantuan media video pembelajaran, sehingga

menempatkan siswa sebagai pemeran belajar yang pasif. Sedangkan hasil

pembelajaran didefinisikan secara operasional sebagai ketercapaian hasil belajar

aspek kognitif dari pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tipe NHT

berbantuan media video pembelajaran yang terlihat dari skor hasil belajar IPS untuk

KD mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta

pengalaman menggunakannya yang diukur dengan menggunakan tes hasil belajar.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah

kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa.

Sedangkan yang kedua adalah kelas kontrol yaitu siswa kelas 4 SD N 12 Salatiga

dengan jumlah 36 siswa.

Pada subjek penelitian langkah pertama akan dilakukan uji kesetaraan antara

kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji kesetaraan dilakukan

dengan menggunakan 25 soal pilihan ganda yang sudah diuji validitas dan

reliabilitasnya. Untuk menguji kesetaraan dilakukan menggunakan uji t

menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows terhadap hasil belajar

kelompok sebelum diberi perlakuan. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji

prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dilakukan untuk melihat data tersebut terdestribusi normal apa

tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan onesample –

kolmogrov test pada SPSS versi 20. Jika sig. > 0,05 maka sebaran data tersebut

normal, sedangkan jika sig. < 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji

normalitas dapat dilihat pada Tabel 1:

Page 4: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

30

Tabel 1

Hasil Uji Normalitas Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol

SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga

Semester 2/2012-2013

Berdasarkan Tabel 1 terlihat jelas bahwa analisis uji Kolmogorov-Smirnov

tingkat signifikasi pada kelompok eksperimen 0.119, sedangkan kelompok kontrol

0,200 keduanya menunjukkan bahwa signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka kedua

kelompok tersebut berdistribusi normal.

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat data tersebut berasal dari populasi

yang mempunyai varian yang sama atau homogen. Uji homogenitas pada penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan lavene statistic test pada SPSS versi 20. Jika sig.

> 0,05 maka data tersebut homogen, sedangkan jika sig. < 0,05 maka data tersebut

tidak homogen. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 2:

Tabel 2

Hasil Uji Homogenitas Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol

SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga

Semester 2/2012-2013

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa signifikasi sebesar 0,846 dan

menunjukkan signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama.

Setelah uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas sudah dilakukan dan

terbukti data terdiestribusi normal dan data homogen, maka uji t dapat dilakukan.Uji

tdilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata hasil belajar awal pada kedua

kelompok, sehingga dapat diketahui apakah kedua kelompok tersebut setara atau

Page 5: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

31

tidak. Jika sig. (2-tailed) >0,05 maka tidak terdapat perbedaan rerata hasil belajar

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan jika sig. (2-tailed) <

0,05 maka terdapat perbedaan rerata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3:

Tabel 3

Hasil Uji T Kesetaraan Kelompok Eksperimen dan Kontrol

SD Negeri 08 dan SD Negeri 12 Salatiga

Semester 2/2012-2013

Setelah dilakukan uji t pada hasil tes belajar siswa sebelum diberi perlakuan

pada kedua kelompok, terlihat bahwa signifikansi klompok eksperimen 0,792 dan

signifikansi kelompok kontrol 0,791 artinya keduanya lebih besar dari 0,05 maka

dapat dikatakan tidak ada perbedaan rerata yang signifikan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Adapun Ho

dan Ha adalah sebagai berikut:

Ho: Tidak ada perbedaan antara rata-rata skor hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol

Ha: Ada perbedaan antara rata-rata skor hasil belajar antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol

Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut merupakan kelompok

yang setara.

Page 6: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

32

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan dibahas mengenai teknik pengumpulan data yang berupa

tes, dokumentasi dan teknik observasi.

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan 3 macam teknik yaitu teknik tes, teknik

observasi dan teknik dokumentasi dari ketiganya akan di jelaskan secara lebih rinci

pada uraian berikut ini.

3.4.1.1 Tes

Yang pertama adalah teknik tes, pada teknik tes digunakan Instrumen untuk

melihat hasil belajar IPS siswa dan instrument ini berbentuk tes tertulis berupa pilihan

ganda sebanyak 25 item soal. Tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi indikator pada

mata pelajaran IPS kelas 4 SD. Pada teknik ini, yaitu instrumen tes digunakan untuk

mendapatkan data hasil belajar IPS pada pokok bahasan perkembangan teknologi

produksi, komunikasi dan transpertasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.4.1.2 Dokumentasi

Kemudian yang kedua digunakan teknik dokumentasi. Pada teknik ini

digunakan untuk mengetahui kondisi kelas yang akan diteliti yang meliputi identitas

siswa, karakteristik sekolah, proses balajar siswa di kelas dan data hasil tes IPS pada

materi sebelumnya. Data tersebut digunakan untuk mendukung ketercapaian

keberhasilan siswa tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya.

3.4.1.3 Teknik observasi

Kemudian yang ketiga adalah teknik observasi. Pada teknik ini dilakukan untuk

mengamati keterlaksanaan sintak pembelajaran dalam memberikan perlakuan di

dalam kelas. Teknik ini dilakukan terhadap proses pembelajaran IPS yang

dilaksanakan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan penerapan

Page 7: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

33

pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran dan kelompok kontrol

dengan penerapan pembelajaran konvensional berbantuan media video pembelajaran.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang

dilakukan pada saat proses pembelajaran dan tes yang dilakukan setelah proses

pembelajaran. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.4.2.1 Instrumen Lembar Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan terhadap proses pembelajaran IPS yang

dilaksanakan pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan penerapan

pembelajaran tipe NHT berbantuan media video pembelajaran dan kelompok kontrol

dengan penerapan pembelajaran inkuiri berbantuan media video pembelajaran. Sintak

pembelajaran yang akan diterapkan pada dua kelompok penelitian tersusun dalam

kisi-kisi lembar observasi sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

34

Tabel 4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran Tipe NHT Berbantuan Media Video

Pembelajaran Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 08 Salatiga Sebagai

Kelompok Eksperimen

Tahap

Pembelajaran

Sintak Pembelajaran Tipe NHT Berbantuan Media

Video Pembelajaran

Persiapan

Guru menyampaikan salam pembuka

Guru menyampaikan apersepsi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Menonton Video Guru meminta siswa diminta menonton video

Penomoran Guru membentuk siswa menjadi enam kelompok, dan setiap

anggota kelompok diberi nomor

Pengajuan

Pertanyaan

Guru membagikan pada setiap kelompok lembar kerja siswa

(LKS)

Berpikir Bersama

Guru meminta siswa mendiskusikan lembar kerja siswa

(LKS)

Guru meminta agar setiap kelompok memutuskan jawaban

yang paling benar dan haruslah semua anggota mengetahui

jawabannya

Pemberian

Jawaban

Guru memanggil atau menyebut salah satu nomor dan setiap

siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat

tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas,

kemudian guru secara acak memilih kelompok yang harus

menjawab pertanyaan tersebut.

Generalisasi

Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan kepada

siswa yang sudah menjawab pertanyaan.

Guru mengajak siswa bersama-sama meluruskan dan menarik

kesimpulan tentang jawaban yang baru saja dibacakan

Penutup Guru mengajak siswa bersama-sama membuat refleksi

tentang pembelajaran.

Selain dilakukan pada kelas eksperimen kegiatan observasi juga dilakukan pada

kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional berbantuan media video

pembelajaran. Berikut ini adalah Tabel 5 kisi-kisi lembar observasi yang dilakukan di

kelompok kontrol:

Page 9: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

35

Tabel 5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran Konvensional Berbantuan Media Video

Pembelajaran Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 12 Salatiga Sebagai

Kelompok Kontrol

Tahap

Pembelajaran

Sintak Pembelajaran Konvensional Berbantuan Media

Video Pembelajaran

Persiapan Guru menyampaikan salam pembuka.

Guru menyampaikan apersepsi.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Menonton Video Guru meminta siswa diminta menonton video.

Guru mengadakan tanya jawab tentang pengetahuan siswa

berkaitan dengan video yang telah dilihat.

Penyajian Guru menyampaikan bahan pelajaran

Asosiasi Guru meminta siswa untuk menghubungkan dan

membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya.

Guru meminta siswa untuk mencatat materi pembelajaran.

Generalisasi Guru menegaskan kembali materi yang telah dipelajari.

Penutup Guru mengajak siswa bersama-sama membuat refleksi

tentang pembelajaran.

3.4.2.2 Instrumen Tes Hasil Belajar

Untuk mengukur hasil belajar awal sebelum perlakuan dan akhir setelah

perlakuan pada kedua kelompok digunakan jenis tes sumatif berupa item soal pilihan

ganda sebanyak 25. Tes ini disusun berdasarkan kisi-kisi indikator pada materi

perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang diuji cobakan

pada kelas 5 SD N 01 Ampel Kabupaten Boyolali yang bertujuan untuk menjamin

apakah instrument tes yang digunakan merupakan tes yang baik atau tidak. Dalam

menentukan apakah intrumen tes ini baik atau tidak dilakukan dengan beberapa

langkah yaitu menyusun kisi-kisi, menyusun butir soal, ujicoba, analisis validitas dan

reliabilitas, serta memilih dan merangkai tes. Agar lebih jelasnya maka disajikan

langkah-langkah berikut:

Page 10: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

36

Tabel 6

Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel

Semester 2/2012-2013 SK 2. Sumberdaya Alam, Kegiatan Ekonomi,

Mengenal dan Kemajuan Teknologi di Lingkungan Kabupaten/Kota

Dan Provinsi. KD Mengenal Perkembangan Teknologi

Produksi, Komunikasi dan Transportasi serta

Pengalaman Menggunakannya

Indikator Butir Soal

Menjelaskan perkembangan teknologi produksi. 1,19,37

Menggolongkan jenis-jenis teknologi produksi. 4,22,38

Mengidentifikasi teknologi produksi masa lalu. 7,25,39

Mengidentifikasi teknologi produksi masa kini. 10,28,40

Menyebutkan contoh teknologi produksi disekitar kita. 13,31,41

Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan

teknologi produksi.

16,34,42

Menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi. 2,20,43

Menggolongkan jenis-jenis teknologi komunikasi. 5,23,44

Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa lalu. 8,26,45

Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa kini. 11,29,46

Menyebutkan contoh teknologi komunikasi disekitar kita. 14,32,47

Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan

teknologi komunikasi.

17,35,48

Menjelaskan perkembangan teknologi transportasi. 3,21,49

Menggolongkan jenis-jenis teknologi transportasi. 6,24,50

Mengidentifikasi teknologi transportasi masa lalu. 9,27,51

Mengidentifikasi teknologi transportasi masa kini. 12,30,52

Menyebutkan contoh teknologi transportasi disekitar kita. 15,33,53

Membedakan dampak positif dan negatif penggunaan

teknologi transportasi.

18,36,54

3.5. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen tes berupa butir soal sebanyak 54 yang telah disusun berdasarkan

kisi-kisi indikator diujicobakan pada 51 siswa dikelas 5 SD N 01 Ampel Kabupaten

boyolali skor hasil ujicoba ini di analisis untuk mengetahui tingkat validitas dan

reliabilitas butir soal yang akan digunakan sebagai instrmen penelitian.

Page 11: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

37

3.5.1 Validitas Instrumen

Instrumen penelitian harus diuji validitasnya agar instrumen tersebut benar-

benar dapat mengukur dengan baik. Kemudian butir soal pada instrumen yang

menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran, dikatakan sebagai

butir soal instrumen yang memiliki validitas yang rendah, sehingga tidak dapat

dijadikan sebagai alat ukur.

Setelah dilakukan uji validitas butir soal instrumen, dari 54 butir soal, diketahui

bahwa ada 25 butir soal yang dinyatakan valid dan 29 butir soal yang dinyatakan

tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Page 12: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

38

Tabel 7

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas 4

Semester 2/2012-2013

Indikator Butir Soal Valid Tidak

Valid

Menjelaskan perkembangan teknologi

produksi.

1,19,37 37 1,19

Menggolongkan jenis-jenis teknologi produksi. 4,22,38 22 4,38

Mengidentifikasi teknologi produksi masa lalu. 7,25,39 7,39 25

Mengidentifikasi teknologi produksi masa kini. 10,28,40 10,28 40

Menyebutkan contoh teknologi produksi

disekitar kita.

13,31,41 31 13,41

Membedakan dampak positif dan negatif

penggunaan teknologi produksi.

16,34,42 16,42 34

Menjelaskan perkembangan teknologi

komunikasi.

2,20,43 2 20,43

Menggolongkan jenis-jenis teknologi

komunikasi.

5,23,44 23 5,44

Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa

lalu.

8,26,45 8,26 8,45

Mengidentifikasi teknologi komunikasi masa

kini.

11,29,46 29 11,46

Menyebutkan contoh teknologi komunikasi

disekitar kita.

14,32,47 32,47 14

Membedakan dampak positif dan negatif

penggunaan teknologi komunikasi.

17,35,48 17,48 35

Menjelaskan perkembangan teknologi

transportasi.

3,21,49 21 3,49

Menggolongkan jenis-jenis teknologi

transportasi.

6,24,50 6 24,50

Mengidentifikasi teknologi transportasi masa

lalu.

9,27,51 27 9,51

Mengidentifikasi teknologi transportasi masa

kini.

12,30,52 12,30 52

Menyebutkan contoh teknologi transportasi

disekitar kita.

15,33,53 15 33,53

Membedakan dampak positif dan negatif

penggunaan teknologi transportasi.

18,36,54 54 18,36

Page 13: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

39

3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Instrumen penelitian juga harus diuji realibilitasnya untuk mengetahui sampai

dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.Taraf reliabilitas suatu tes

dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rtt). Untuk

menentukan tingkat reliabilitas dengan rtt = α yaitu menggunakan kriteria sebagai

berikut:

Tabel 8

Kriteria Koefisien Reliabilitas Butir Soal Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa

Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel Semester 2/2012-2013

No Koefisien Reliabilitas Kategori

1 ≤ 0, 7 Reliabilitas Rendah

2 0,7 << 0,8 Reliabilitas Sedang

3 0,8 < α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus

4 α > 0,9 Reliabilitas memuaskan

Instrumen dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,7. reliabilitas suatu

instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 20.0 yaitu dengan

cara Analyze – Scale – Reliability Analysis ataukemudian untuk melihat hasilnya

apakah instrument reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan,

apabila nilai alpha () kurang dari 0,7 maka instrumen tersebut tidak reliabel. Hasil

pengujian reliabilitas, disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 9

Koefisien Reliabilitas Butir Soal Instrumen Tes Hasil

Belajar Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Ampel

Semester 2/2012-2013

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat kategori koefisien reliabilitas menunjukkan

hasil alpha yaitu 0,886, maka reliabilitas instrumen berada pada kategori reliabilitas

baik.

Page 14: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

40

3.5.3 Analisis Taraf Kesukaran Soal

Instrumen berupa soal tes juga harus dianalisis tingkat kesukaran soal.Analisis

tingkat kesukaran bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan

dalam mengukur sudah baik atau belum menurut kriterianya. Kriteria indeks kesulitan

soal itu adalah sebagai berikut:

Tabel 10

Tingkat Reliabilitas Instrumen

Indeks Kategori Soal

0 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan mengolah dan menganalisis data yang

terkumpul dari hasil posttes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

kemudian dilakukan pengujian perbedaan rata-rata.Teknik analisis yang digunakan

adalah uji t Independent Samples T-Test. Supaya kesimpulan yang diambil tidak

menyimpang maka dilakukan uji prasyarat dari uji t-tes yaitu dilakukannya uji

normalitas dan uji homogenitas.Uji normalitas dan homogenitas penelitian ini

menggunakan SPSS versi 20 (Statistic Product and Service Solution).Jika distribusi

normal maka digunakan statistik parametik. Di samping itu dilakukan uji

homogenitas dengan uji Levene's Test for Equality of Variance yang dilakukan

simultan dengan proses analisis uji t Independent Samples Test.

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal

dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas untuk

memastikan kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Jika taraf signifikasi

lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi homogen. Uji homogenitas yang

digunakan dalam penelitian ini dengan bantuan software SPSS 20 for windows.

Untuk mengetahui homogenitas varian digunakan uji Levene-Test.

Page 15: BAB III METODE PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8151/3/T1_292009183_BAB III...kelas eksperimen yaitu siswa kelas 4 SD N 08 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. ... dengan

41

Kemudian data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari

hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut

dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan dengan bantuan

SPSS 20 for windows. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata

hitung dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.